pembahasan analisis proksimat
TRANSCRIPT
![Page 1: pembahasan analisis proksimat](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/55cf9cb0550346d033aab2b0/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Mutu Gizi
1. Kadar Air
Hasil uji laboratorium kadar air formula TKTP substitusi tepung labu
kuning dan tepung tempe sebesar 7,37/100 g bahan. Berdasarkan hasil
tersebut terdapat kecenderungan tingginya kadar air disebabkan karena kadar
air tepung labu kuning lebih tinggi dibandingkan dengan tepung susu skim
yaitu sebesar 3,50 g/100 g (Mahmud dkk, 2009). Selain itu juga dipengaruhi
oleh kandungan protein pada bahan. Kadar protein bahan makanan yang
tinggi meningkatkan daya ikat terhadap air. Sehingga semakin tinggi kadar
protein maka kadar air juga akan semakin tinggi. Semakin sedikit kadar air
yang terdapat dalam bahan makanan maka umur simpan atau masa simpan
makanan tersebut akan lebih panjang dibandingkan dengan bahan makanan
yang memiliki kadar air lebih banyak (Winarno,2004). Pada penelitian ini
diperoleh kadar air yang relatif rendah sehingga daya simpan atau umur
simpan produk relatif lama.
2. Protein
Hasil uji laboratorium diperoleh kadar protein formula TKTP substitusi
tepung labu kuning dan tepung tempe sebesar 17,51 g/100 g bahan. Kadar
protein tersebut masih tergolong lebih rendah jika dibandingkan dengan
perhitungan teori yaitu sebesar 21,9 g/100g. Hal ini disebabkan karena
adanya pengaruh penyusutan bahan pada saat pengolahan. Teknik pengolahan
yang digunakan adalah metode blansing dengan perebusan sehingga terjadi
pelarutan zat gizi yaitu protein sebesar 20%. Kadar protein modisco substitusi
tepung labu kuning dan tepung tempe telah memenuhi persyaratan
berdasarkan Codex Standard for Follow-up Formula Codex Stan 156-1987
yaitu 3 - 5,5 gram per 100 kkal. Sehingga formula tersebut termasuk formula
yang baik.
![Page 2: pembahasan analisis proksimat](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/55cf9cb0550346d033aab2b0/html5/thumbnails/2.jpg)
3. Lemak
Berdasarkan hasil uji laboratorium diperoleh kadar lemak formula
TKTP substitusi tepung labu kuning dan tepung tempe yaitu sebesar 54,8
g/100 g bahan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya kecenderungan
tingginya kadar lemak disebabkan karena kadar lemak tepung tempe lebih
tinggi dibandingkan dengan tepung susu skim masing-masing sebesar
24,09g/100g (Andarwulan, 2004) dan 1g/100g (Mahmud dkk, 2009). Winarsi
(2010) menyatakan bahwa kedelai merupakan kacang-kacangan dengan kadar
lemak tertinggi yaitu 47%.
4. Karbohidrat
Berdasarkan hasil uji laboratorium kadar karbohidrat formula TKTP
substitusi tepung labu kuning dan tepung tempe yaitu sebesar 16,38g /100 g
bahan. Hasil tersebut menunjukkan penurunan dibandingkan dengan
perhitungan terori yaitu sebesar 54,20 g / 100 gr. Berdasarkan teori terjadi
peningkatan kadar karbohidrat karena kadar karbohidrat tepung labu kuning
dan tepung tempe lebih tinggi dibandingkan dengan tepung susu skim yaitu
masing-masing sebesar 54,20 g/100 g (Andarwulan, 2004) dan 52 g/100 g
(Mahmud dkk, 2009). Tetapi hasil formula di pengaruhi oleh pengolahan
yang mengalami penyusutan bahan.
5. Kadar Abu
Kadar abu formula TKTP substitusi tepung labu kuning dan tepung
tempe yaitu sebesar 3,94 g/100 g bahan. Kadar abu formula TKTP substitusi
tepung labu kuning dan tepung tempe melebihi standar MP-ASI bubuk instan
SNI 01-7111, 1-2005 yaitu melebihi batas 3,5 g/100 g.
Kadar abu dari suatu bahan menunjukkan kandungan mineral yang
terdapat dalam bahan pangan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dengan tingginya kadar abu formula TKTP substitusi tepung labu kuning dan
tepung tempe semakin tinggi pula mineral yang terdapat dalam formula
tersebut.
![Page 3: pembahasan analisis proksimat](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/55cf9cb0550346d033aab2b0/html5/thumbnails/3.jpg)
Perhitungan Mutu Kimia
1. Kadar Air% Kadar Air = B1 – B2 x100%
BKeterangan: B = berat sampelB1 = berat (sampel + cawan) sebelum dikeringkanB2 = berat (sampel + cawan) setelah dikeringkan % Kadar Air = 78,4116 – 78, 7641 x100%
2,0009= 7,37%
2. Kadar Abu% Kadar Abu = (z – x) x 100%
Berat sampelKeterangan:Z = hasil akhir berat bahan setelah diovenX = hasil awal berat bahan setelah dioven
% Kadar Abu = 29,3339 – 29,2538 x100%2,319
= 3,94%
3. Kadar Protein% Total Nitrogen = (s – b) x N HCL x 14,008 x 100%
Mg berat contoh = (3,5 – 0,5) x 0,02 x 14,008 x 100%
30 = 2,8%
% Kadar Protein = 2,8% x 6,25 = 17,51 %
4. Kadar Lemak% Kadar Lemak = Berat (erlenmeyer + bahan) – berat erlenmeyer x 100%
Berat bahan sebelum di oven = 111,6397 – 109,9955 x100%
3,0002 = 54,80%
![Page 4: pembahasan analisis proksimat](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/55cf9cb0550346d033aab2b0/html5/thumbnails/4.jpg)
5. Kadar Karbohidrat% Kadar Karbohidrat = 100% – (kadar air + abu + lemak + protein)%
= 100% – (7,37 + 3,94 + 54,80 + 17,51)%= 100% – 83,62%= 16,38%