pbl metpen fix

27
Studi Kasus Kontrol Faktor Biomedis Anemia Ibu Hamil Ni Putu Yudiartini Putri Fakultas KedokteranUniversitas Kristen Krida Wacana Jakarta Alamat Korespondensi: Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510 , Indonesia Email: [email protected] Pendahuluan Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan mulai dari pengembangan usulan penelitian, pengumpulan data, ppengolahan data, analisis dan interpretasi, penulisan laporan penelitian, presentasi laporan dan publikasi hasil penelitian. Sifat ilmiah sebuah enelitian dihubungkan dengan tata cara kegiatan tersebut yang bersifat sistematis, logis, dan rasional serta memenuhi kaidah-kaidah ilmu pengetahuan yang relevan. Tujuan sebuah penelitian yang bersifat ilmiah untuk menghasilkan temuan-temuan yang konsisten, sahih, ringkas dan dapat dipercaya. 1 Latar belakang Sampai saat ini tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih merupakanmasalah yang menjadi prioritas di bidang kesehatan. Di samping menunjukkan derajatkesehatan masyarakat,

Upload: icha-maidinah

Post on 04-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

agung

TRANSCRIPT

Page 1: PBL Metpen Fix

Studi Kasus Kontrol Faktor Biomedis Anemia Ibu Hamil

Ni Putu Yudiartini Putri

Fakultas KedokteranUniversitas Kristen Krida Wacana Jakarta

Alamat Korespondensi: Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510 , Indonesia

Email: [email protected]

Pendahuluan

Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan mulai dari pengembangan

usulan penelitian, pengumpulan data, ppengolahan data, analisis dan interpretasi, penulisan

laporan penelitian, presentasi laporan dan publikasi hasil penelitian. Sifat ilmiah sebuah

enelitian dihubungkan dengan tata cara kegiatan tersebut yang bersifat sistematis, logis, dan

rasional serta memenuhi kaidah-kaidah ilmu pengetahuan yang relevan. Tujuan sebuah

penelitian yang bersifat ilmiah untuk menghasilkan temuan-temuan yang konsisten, sahih,

ringkas dan dapat dipercaya.1

Latar belakang

Sampai saat ini tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih merupakanmasalah yang

menjadi prioritas di bidang kesehatan. Di samping menunjukkan derajatkesehatan masyarakat,

juga dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dankualitas pelayanan

kesehatan. Penyebab langsung kematian ibu adalah trias perdarahan,infeksi, dan keracunan

kehamilan. Penyebab kematian langsung tersebut tidak dapatsepenuhnya dimengerti tanpa

memperhatikan latar belakang (underlying factor), yangmana bersifat medik maupun non

medik. Di antara faktor non medik dapat disebut keadaan kesejahteraan ekonomi keluarga,

pendidikan ibu, lingkungan hidup, perilaku,dan lain-lain.1

Kerangka konsep model analisis kematian ibu oleh Mc Carthy dan Maine menunjukkan

bahwa angka kematian ibu dapat diturunkan secara tidak langsung denganmemperbaiki status

sosial ekonomi yang mempunyai efek terhadap salah satu dariseluruh faktor langsung yaitu

perilaku kesehatan dan perilaku reproduksi, statuskesehatan dan keterjangkauan pelayanan

Page 2: PBL Metpen Fix

2

kesehatan. Ketiga hal tersebut akanberpengaruh pada tiga hasil akhir dalam model yaitu

kehamilan, timbulnya komplikasikehamilan/persalinan dan kematian ibu.1,2

Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan terkait dengan insidennya yang tinggi

dan komplikasi yang dapat timbul baik pada ibu maupun pada janin. Di dunia 34 % ibu hamil

dengan anemia dimana 75 % berada di negara sedang berkembang. Di Indonesia, 63,5 % ibu

hamil dengan anema, di Bali 46, 2 % ibu hamil dengan anemia, dan di RSUD Wangaya Kota

Denpasar 25, 6 % ibu hamil aterm dengan anemia. Ibu hamil dengan anemia sebagian besar

sekitar 62,3 % berupa anemia defisiensi besi (ADB). Ibu hamil aterm cenderung menderita

ADB karena pada masa tersebut janin menimbun cadangan besi untuk dirinya dalam rangka

persediaan segera setelah lahir. Pada ibu hamil dengan anemia terjadi gangguan penyaluran

oksigen dan zat makanan dari ibu ke plasenta dan janin, yang mempengaruhi fungsi plasenta.

Fungsi plasenta yang menurun dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang janin.

Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang janin, abortus,

partus lama, sepsis puerperalis, kematian ibu dan janin, meningkatkan risiko berat badan lahir

rendah, asfiksia neonatorum, prematuritas.1,2

Rumusan masalah

Pada penelitian kasus-kontrol, pertanyaan penelitian harus diaahkan pada pajanan terhadap

faktor risiko agar dapat dibandingkan besarnya pengalaman terpajan oleh faktor risiko antara

kelompok kasus dan kelompok kontrol.1 Berdasarkan uraian di atas maka disusunlah rumusan

masalah sebagai berikut:

1) Apakah penderita anemia ibu hamil mempunyai status gizi yang lebih baik

dibandingkan dengan bukan penderita?

2) Apakah penderita anemia ibu hamil mempunyai jumlah anak yang lebih besar

dibandingkan dengan bukan penderita?

3) Apakah penderita anemia ibu hamil mempunyai penghasilan keluarga yang lebih

kecil dibandingkan dengan bukan penderita?

4) Apakah penderita anemia ibu hamil mempunyai riwayat anemia gizi dibandingkan

dengan bukan penderita?

5) Apakah penderita anemia ibu hamil mempunyai riwayat usia menikah yang lebih dini

dibandingkan dengan bukan penderita?

Page 3: PBL Metpen Fix

3

Dari kelima pertanyaan di atas, tampak bahwa pertanaan difokuskan pada besarnya pajanan

terhadap faktor risiko dan bukan insidens penyakit seperti pada penelitian yang bersifat

prospektif.1

Tujuan penelitian

Dari pertanyaan penelitian, dapat diketahui bahwa tujuan penelitian adalah membandingkan

dua kelompok yaitu kelompok penderita (kasus) dengan kelompok bukan penderita (kontrol)

terhadap pengalaman terpajan oleh faktor risiko yang diduga sebagai faktor penyebab

timbulnya penyakit. Dengan kata lain, penelitian yang dilakukan merupakan penelitian

retrospektif yang bergerak dari akibat ke sebab dan bertujuan untuk mencari hubungan sebab-

akibat melalui perbedaan dalam pengalaman terpajan oleh faktor risiko antara kelompok

penderita (kasus) dan kelompok bukan penderita (kontrol).2,3

Tujuan penelitian terbagi atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menuliskan

apa yang menjadi tujuan penelitian secara garis besar sesuai dengan lokasi dan populasi

penelitian. Tujuan khusus merupakan rincian tujuan umum, yaitu semua kegiatan yang akan

dilakukan dalam penelitian yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Penulisan dilakukan

dalam bentuk kalimat pasif.3 Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko

anemia ibu hamil.Tujuan khusus diketahuinya penyebab langsung anemia ibu hamil,

diketahuinya penyebab tidak langsung ibu hamil, diketahuinya pencegahan yang tepat untuk

anemia ibu hamil.

Manfaat penelitian

Manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu dan

anak melalui pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil. Manfaat khusus, sebagai sumber

informasi bagi penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan program pelayanan dan

penanganan ibu hamil dengan anemia agar kejadian anemia pada ibu hamil dapat diturunkan.

Tinjauan Pustaka

Definisi

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% pada

trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II. Anemia adalah

kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas

Page 4: PBL Metpen Fix

4

daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi

berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang

dari 10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl.4,5

Anemia Defisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah,

artinya konsentrasi hemoglobin dalam darah berkurang karena terganggunya pembentukan

sel-sel darah merah akibat kurangnya kadar zat besi dalam darah. Jika simpanan zat besi

dalam tubuh seseorang sudah sangat rendah berarti orang tersebut mendekati anemia

walaupun belum ditemukan gejala-gejala fisiologis. Simpanan zat besi yang sangat rendah

lambat laun tidak akan cukup untuk membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang

sehingga kadar hemoglobin terus menurun di bawah batas normal, keadaan inilah yang

disebut anemia gizi besi. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh

berkurangnya cadangan besi tubuh. Keadaan ini ditandai dengan menurunnya saturasi

transferin, berkurangnya kadar feritin serum atau hemosiderin sumsum tulang. Secara

morfologis keadaan ini diklasifikasikan sebagai anemia mikrositik hipokrom disertai

penurunan kuantitatif pada sintesis hemoglobin. Defisiensi besi merupakan penyebab utama

anemia. Wanita usia subur sering mengalami anemia, karena kehilangan darah sewaktu

menstruasi dan peningkatan kebutuhan besi sewaktu hamil.4,5

Faktor Risiko

Penyebab anemia umunya adalah kurang gizi, kurang zat besi, kehilangan darah saat

persalinan yang lalu, dan penyakit – penyakit kronik. Dalam kehamilan penurunan kadar

hemoglobin yang dijumpai selama kehamilan disebabkan oleh karena dalam kehamilan

keperluan zat makanan bertambah dan terjadinya perubahan-perubahan dalam darah :

penambahan volume plasma yang relatif lebih besar daripada penambahan massa

hemoglobin dan volume sel darah merah. Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian

diri secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi wanita hamil tersebut. Pengenceran

ini meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, karena

sebagai akibat hipervolemia tersebut, keluaran jantung (cardiac output) juga meningkat. Kerja

jantung ini lebih ringan apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer berkurang pula,

sehingga tekanan darah tidak naik.4-6

Selama hamil volume darah meningkat 50 % dari 4 ke 6 L, volume plasma meningkat

sedikit menyebabkan penurunan konsentrasi Hb dan nilai hematokrit. Penurunan ini lebih

Page 5: PBL Metpen Fix

5

kecil pada ibu hamil yang mengkonsumsi zat besi. Kenaikan volume darah berfungsi untuk

memenuhi kebutuhan perfusi dari uteroplasenta. Ketidakseimbangan antara kecepatan

penambahan plasma dan penambahan eritrosit ke dalam sirkulasi ibu biasanya memuncak

pada trimester kedua.6

Pola makan adalah pola konsumsi makan sehari-hari yang sesuai dengan kebutuhan gizi

setiap individu untuk hidup sehat dan produktif. Untuk dapat mencapai keseimbangan gizi

maka setiap orang harus menkonsumsi minimal 1 jenis bahan makanan dari tiap golongan

bahan makanan yaitu karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayuran, buah dan susu.

Seringnya ibu hamil mengkonsumsi makanan yang mengandung zat yang menghambat

penyerapan zat besi seperti teh, kopi, kalsium. Wanita hamil cenderung terkena anemia pada

triwulan III karena pada masa ini janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri

sebagai persediaan bulan pertama setelah lahir.5,6

Faktor umur merupakan faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil. Umur seorang ibu

berkaitan dengan alat – alat reproduksi wanita. Umur reproduksi yang sehat dan aman

adalah umur 20 – 35 tahun. Kehamilan di usia < 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat

menyebabkan anemia karena pada kehamilan diusia < 20 tahun secara biologis belum

optimal emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami

keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat

– zat gizi selama kehamilannya. Sedangkan pada usia > 35 tahun terkait dengan kemunduran

dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa diusia ini.

Hasil penelitian didapatkan bahwa umur ibu pada saat hamil sangat berpengaruh terhadap

kajadian anemia.5,6

Ibu hamil yang kurang patuh mengkonsumsi tablet Fe mempunyai risiko lebih besar untuk

mengalami anemia dibanding yang patuh konsumsi tablet Fe. Kepatuhan menkonsumsi tablet

Fe diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi

tablet Fe, frekuensi konsumsi perhari. Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe

merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia,

khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif karena

kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang sekaligus dapat mencegah anemia karena

kekurangan asam folat. Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi tidak hanya

dipengaruhi oleh kesadaran saja, namun ada beberapa faktor lain yaitu bentuk tablet, warna,

rasa dan efek samping seperti mual, konstipasi.5,6

Page 6: PBL Metpen Fix

6

Pemeriksaan antenatal adalah pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan janinnya oleh tenaga

profesional meliputi pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar pelayanan yaitu minimal 4

kali pemeriksaan selama kehamilan, 1 kali pada trimester satu, 1 kali pada trimester II dan 2

kali pada trimester III. Dengan pemeriksaan antenatal kejadian anemia pada ibu dapat

dideteksi sedini mungkin sehingga diharapkan ibu dapat merawat dirinya selama hamil dan

mempersiapkan persalinannya.5,6

Paritas adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang ibu baik lahir hidup maupun

lahir mati. Seorang ibu yang sering melahirkan mempunyai risiko mengalami anemia pada

kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi. Karena selama hamil

zat – zat gizi akan terbagi untuk ibu dan untuk janin yang dikandungnya. Jarak kelahiran

yang terlalu dekat dapat menyebabkan terjadinya anemia. Hal ini dikarenakan kondisi ibu

masih belum pulih dan pemenuhan kebutuhan zat gizi belum optimal, sudah harus memenuhi

kebutuhan nutrisi janin yang dikandung.5,6

Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

Kerangka teori merupakan kumpulan materi ilmu yang berhubungan erat dengan penelitian.

Bahan tersebut mencakup definisi-definisi yang di perlukan, patofisiologi penyakit, dan hasil-

hasil penelitian yang relevan. Dalam bagian ini juga dituliskan deskripsi alat-alat kedokteran

yang digunakan dan lokasi penelitian. Kerangka teori sangat penting karena pengembangan

kerangka konsep dan kerangka operasional tergantung dari bobot materi kerangka teori.1,7

Berdasarkan uraian di atas maka dibuatlah kerangka konsep sebagai berikut:

Penyebab utama anemia pada ibu hamil adalah asupan gizi dan zat besi selain umur, paritas,

jarak kelahiran, pola makan, kepatuhan konsumsi besi dan pemeriksaan antenatal. Faktor

eksternal juga mempengaruhi terjadinya anemia ibu hamil seperti sosial ekonomi budaya,

paparan rokok. Sementara, ibu hamil dengan anemia dapat mengakibatkan gangguan tumbuh

kembang janin selain abortus, prematuritas, partus lama, sepsis puerperalis, kematian ibu dan

janin. Anemia pada ibu hamil sebagian besar berupa ADB terutama pada aterm karena pada

masa tersebut janin menimbun cadangan besi untuk dirinya dalam rangka persediaan segera

setelah lahir. Pada ibu hamil aterm dengan anemia meningkatkan risiko berat badan lahir

rendah, asfiksia neonatorum dan prematuritas. Paparan rokok juga dapat mengakibatkan

kelainan pertumbuhan janin sehingga berpengaruh terhadap berat badan lahir.6

Page 7: PBL Metpen Fix

Anemia ibu hamilLingkar Lengan

Atas < 18 cm

BBL 2550 gram

Jumlah anak Penghasilan

keluarga

Anemia gizi

Usia perkawinan

Status gizi

7

Kerangka konsepsi operasional merupakan pola pikir yang dikembangkan berdasarkan materi

pengetahuan pada kerangka teori untuk menyelesaikan permasalahan penelitian. Terdapat dua

bagian dalam kerangka ini. Pertama, merupakan alur pikir atau kerangka konsep peneliti

untuk menyelesaikan masalah yang dikembangkan berdasarkan konsep epidemiologis Agent-

Host-Environtment bila berhubungan dengan adanya exposure atau pemajan dan outcome

atau masalah kesehatan atau penyakit. Dalam rangka ini anak panah antar variabel tidak

menggambarkan hubungan statistik tetapi hubungan konsepsional. Kedua, merupakan

pengembangan suatu model penyelesaian masalah atau kerangka operasional yang terdiri dari

variabel-variabel yang akan diukur. Jenis variabel ada dua macam yaitu variabel dependent

dan variabel-variabel independent yang terdiri dari faktor-faktor sosiodemografi dan faktor-

faktor risiko outcome lainnya. Dalam model ini semua anak panah dengan garis penuh

menggambarkan hubungan antar variabel harus diujisecara statistik sedangkan anak panah

dengan garis terputus tidak di teliti.1,7 Berdasarkan uraian di atas maka dibuatlah kerangka

konsep sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka konsep penelitian

Hipotesis

1) Tidak ada perbedaan status gizi pada penderita anemia ibu hamil dibandingkan

dengan bukan penderita

2) Tidak ada perbedaan jumlah anak pada penderita anemia ibu hamil dibandingkan

dengan bukan penderita

3) Tidak ada perbedaan penghasilan keluarga pada penderita anemia ibu hamil

dibandingkan dengan bukan penderita

Page 8: PBL Metpen Fix

8

4) Tidak ada hubungan antara riwayat anemia gizi pada penderita anemia ibu hamil

dibandingkan dengan bukan penderita

5) Tidak ada hubungan antara riwayat usia perkawinan pada penderita anemia ibu

hamil dibandingkan dengan bukan penderita

Metodologi Penelitian

Desain penelitian

Jenis penelitian ini adalah observational analitik dengan rancangan penelitian kasus-kontrol

karena penelitian kasus-kontrol merupakan cara yang relatif murah, mudah dan cepat untuk

mencari asosiasi antara faktor risiko dengan penyakit yang jarang ditemukan. Penelitian

kasus-kontrol merupakan salah satu bentuk rancangan penelitian analitik yang mengikuti

proses perjalanan penyakit ke arah belakang berdasarkan urutan waktu. Rancangan ini

mempunyai paradigma dari akibat ke sebab, karena itu penelitian diawali dngan kelompok

penderita sebagai kasus danb kelompok bukan penderita sebagai kontrol. Selanjutnya kedua

kelompok di telusuri ke belakang (retrospektif) berdasarkan urutan waktu untuk mencari

perbedaan dalam pengalaman terpajan oleh faktor yang diduga sebagai penyebab timbulnya

penyakit kemudian perbedaan pengalaman kedua kelompok dibandingkan untuk menentukan

adanya hubungan sebab-akibat.7,8

Gambar 2. Bagan desain penelitian kasus-kontrol7

Metode penelitian kasus kontrol sangat sesuai untuk penelitian penyakit yang sangat jarang

terjadi atau penyakit fase laten yang panjang. Pelaksanaan penelitian kasus-kontrol relatif

lebih cepat dibandingkan dengan penelitian kohor karena diawali dengan kelompok penderita

tanpa diawali insidens seperti pada penelitian kohor. Biaya yang digunakan relatif lebih kecil

Page 9: PBL Metpen Fix

9

dibandingkan dengan penelitian kohor. Perkiraaan besarnya sample yang diperlukan lebih

kecil dibandingkan penelitian kohor. Data yang ada dapat dimanfaatkan serta dapat digunakan

sebagai penelitian pendahuluan terhadap penyakit yang belum diketahui penyebabnya.

pengalaman kedua kelompok dibandingkan untuk menentukan adanya hubungan sebab-

akibat.7

Disamping beberapa keuntungan yang telah disebutkan, penelitian kasus kontrol juga

memiliki beberapa kerugian. Data tentang pengalaman terpajan oleh faktor risiko diperoleh

dari hasil wawancara mengingat kejadian masa laluyang lama hingga dapat menimbulkan bias

recall, sedang data yang berasal dari rekam medis sering tidak lengkap. Validasi terhadap

informasi yang diperoleh sulit. Pengendalian terhadap faktor perancu sulit dilakukan dengan

lengkap. Sulit mendapatkan kelompok kontrol yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Penelitian kasus kontrol tidak dapat digunakan untuk mengukur insidens dan tidak sesuai

untuk mengadakan evaluasi hasil pengobatan. pengalaman kedua kelompok dibandingkan

untuk menentukan adanya hubungan sebab-akibat.7

Populasi dan sample

Populasi rujukan adalah semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan

pada periode tertentu. Sampel adalah ibu hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas

Kecamatan pada saat penelitian dilaksanakan. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari kasus

yaitu ibu hamil yang menderita anemia ibu hamil dan kontrol yaitu ibu hamil yang tidak

mengalami anemia ibu hamil.Besarnya subyek penelitian ditentukan secara consecutive

sampling yaitu dengan mendata pasien-pasien sesuai kriteria inklusi dan eksklusi hingga

memenuhi jumlah yang memenuhi syarat analisis. Kriteria inklusi berupa: ibu sedang hamil,

usia ibu 17-35 tahun, bersedia di wawancara, dan bertempat tinggal di wilayah kerja

puskesmas. Kriteria eksklusi berupa: ibu tidak bersedia mengikuti penelitian, ibu yang tidak

dapat ditemui pada saat penelitian di lakukan. Perhitungan besar sampel menggunakan

formula studi kasus-kontrol dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

n = Jumlah sampel dalam satu kelompok (kasus/kontrol)

Zα= nilai Simpangan dari rata-rata pada distribusi normal standard yang dibatasi oleh α

Zα =1,96; untuk α= 0.05

Page 10: PBL Metpen Fix

10

Zβ = nilai Simpangan dari rata-rata distribusi alternatif yang dibatasi oleh β

Zβ = 0,842; untuk β= 0. 20

P = P 1+P 2

2

Q= 1- P

P2= proporsi terpajan pada kelompok kontrol

P1 = proporsi terpajan yang diharapkan terjadi pada kelompok kasus sesuai dengan

peningkatan atau penurunan besarnya odds ratio (R)

P1 = P 2 R

[1+P2 (R−1)]

R = besarnya peningkatan atau penurunan odds ratio yang diinginkan

Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan dapat data dilakukan dengan cara kuesioner dan pemeriksaan laboratorium.

Data kadar Hb ibu hamil yang diambil dengan pengukuran langsung disebut data primer,

dapatpula digunakan data kadar Hb yang tercatat pada kohort ibu hamil, untuk data yang

bersumber dari rekam medis seperti ini disebut data sekunder. Instrumen pengumpulan data-

data adalah buku KIA, kohort ibu hamil, rekam medis pasien,hasil pemeriksaan laboratorium

Puskesmas dan kuesioner. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur pengetahuan

responden tentang ANC sudah melalui uji validitas dan reliabilitas.

Variabel Dan Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak enam variabel yang terdiri dari satu

variabel dependen yaitu anemia ibu hamil, duavariabel independen yaitu anemia gizi dan

status gizi berdasarkan lingkar lengan atas (LILA), serta dua variabel perancu yaitu

penghasilan keluarga, usia perkawinan, dan jumlah anak (paritas). Untuk menghindari

kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka kedua variabel tersebut dijabarkan dalam definisi

operasional dengan maksud memberikan batasan pada variabel sehingga dapat diukur sesuai

dengan parameter yang dapat dipakai.8 Definisi operasional variabel-variabel tersebut ialah:

1. Anemia ibu hamil adalah suatu keadan dimana kadar hemoglobin ( Hb) dalam darah ibu

hamil trimester III kurang dari 11 gr/dl yang diukur dengan menggunakan metode sahli.

Kejadian Anemia menurut WHO dikategorikan menjadi :

a) Anemia : jika Hb kurang atau sama dengan 11 g/dl

Page 11: PBL Metpen Fix

11

b) Tidak anemia : jika Hb lebih dari 11 g/dl

Skala pengukuran : Nominal

2. Jumlah anak (paritas) adalah banyaknya anak yang pernah dilahirkan hidup, di

kategorikan menjadi :

a) Berisiko anemia : lebih dari / sama dengan 4

b) Tidak berisiko anemia : kurang dari 4

Skala pengukuran : Nominal

3. Status gizi adalahuatu keadaan kurangnya kecukupan zat gizi akibat ketidakseimbangan

antara zat giziyang masuk ke dalam tubuh dengan kebutuhan tubuh akan zat gizi, yang

dinyatakan dengan menggunakan standar LILA (Lingkar Lengan Atas) yang

dikategorikan KEK jika kurang dari 23,5 cm dan jika lebih dari 23,5 cm dikategorikan

normal. Variabel status gizi dikategorikan menjadi:

1) KEK : Kurang dari 23,5 cm

2) Normal : lebih dari sama dengan 23,5 cm

Skala pengukuran : Nominal

4. Anemia gizi adalah keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb), hematokrit, dan sel darah

merah lebih rendah dari nilai normal, sebagai akibat dari defisiensi salah satu atau

beberapa unsur makanan yang esensial. Anemia jenis ini disebabkan oleh faktor dari luar

tubuh, yaitu kekurangan salah satu zat gizi yang dimulai sebelum ibu hamil,

dikategorikan menjadi :

c) Anemia : jika Hb kurang atau sama dengan 11 g/dl

d) Tidak anemia : jika Hb lebih dari 11 g/dl

Skala pengukuran: nominal

5. Penghasilan keluarga adalah sejumlah uang atau barang yg dinilai dengan uang yang

dapat digunakan keluarga selama satu bulan untuk pangan & non pangan, dikategorikan

menjadi:

a) Tinggi: lebih dari/sama dengan 2 juta rupiah

b) Sedang: kurang dari 2 juta rupiah – 1 juta rupiah

c) Rendah: kurang dari 1 juta rupiah

Skala pengukuran: Ordinal

6. Usia Perkawinan adalah lamanya hidup sejak lahir berdasarkan KTP sampai saat

perkawinan. Skala pengukuran: interval

Page 12: PBL Metpen Fix

Hasil

Ibu hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan

Inklusi

Wawancara kuesionerEksklusi

Pemeriksaan Hb, memeriksa rekam medis/KIA/kohort ibu

Analisa Data

12

Alur penelitian

Gambar 3. Bagan alur penelitian

Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul melalui pengisian kuesioner kemudian diolah, langkah-langkah

dalam pengolahan data ada empat tahapan yaitu :editing, coding, entry data, cleaning. Editing

merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isi kuesioner apakah sudah diisi dengan

lengkap dan jelas, relevansi jawaban dengan pertanyaan dan konsistensi, misalnyaantara

pertanyaan usia perkawinandengan jumlah anak. Memeriksa data yang terkumpul dan

meneliti kelengkapan jawaban dengan lembar wawancara yang bertujuan untuk mengetahui

apakah ada kesesuaian antara semua pertanyaan dengan jawaban. Coding Merupakan

kegiatan memberikan kodeberbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/bilangan.8,9

Pemberian kode disesuaikan dengan kategori masing-masing variabel sebagai berikut:

a) Anemia ibu hamil: tidak = 0; ya = 1

Page 13: PBL Metpen Fix

13

b) Jumlah anak: tidak berisiko = 0; berisiko = 1

c) Penghasilan keluarga: rendah = 0; sedang = 1; tinggi = 2

d) Anemia gizi: tidak = 0; ya = 1

Setelah data di koding maka langkah selanjutnya melakukan entry data dari kuesioner

dengan memasukan data jawaban responden ke dalam komputer. Cleaning yaitu Kegiatan

pengecekan kembali datayang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. 8,9

Etika penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ethical clearance dari

komisi Etik instansii terkait. Persetujuan keikutsertaan dalam penelitian ini selanjutnya

diajukan kepada para penderita atau keluarga dalam bentuk informed consent. Seluruh biaya

yang dipergunakan untuk penelitian ini ditanggung oleh peneliti sendiri, responden tidak

dibebani biaya tambahan apapun. Data penderita dijamin kerahasiaannya.8

Hasil Penelitian

Dalam bab ini dilaporkan hasil penelitian dalam bentuk table-tabel. Sebelum tabel diberikan

dulu penjelasan mengenai jumlah sampel yang terkumpul dibandingkan dengan besar

sampel yang dihitung. Bila ada sebagian dari sampel yang tidak terkumpul perlu diberikan

penjelasan. Dijelaskan secara rinci jalannya pengumpulan data serta kendala-kendalanya.

Table-tabel terdiri dari dua macam table, yaitu tabel distribusi frekuensi yang meliputi semua

variable baik dependen maupun independen dan tabel kontingensi 2x2 atau tabel hubungan

antara variabel independen dan dependen. Tabel frekuensi mempunyai judul tabel, terdiri

dari kolom-kolom nama variabel yang telah di kelompokkan, frekuensi, dan presentase.

Dalam tabel frekuensi yang penting adalah persentase dan biasanya informasi ini digunakan

dalam pembahasan untuk menerangkan tabel hubungan. Tabel hubungan juga mempunyai

judul, drengan kolom paling kiri adalah variabel independen dan sebelah kanan variabel

dependen.8,9

Pada tabel hubungan, dilakukan tes-tes kemaknaan yang sesuai. Tes kemaknaan yang

digunakan bertujuan untuk melihat apakah hubungan kedua variabel terjadi secara kebetulan

atau tidak. Yang lebih dahulu dilihat adalah kecenderungan yang ada dalam tabel.

Selanjutnya dilakukan tes kemaknaan , bila hubungannya bermakna (harga p < α, di mana α

Page 14: PBL Metpen Fix

14

adalah batas kemaknaan) maka hubungan yang ada tidak terjadi secara kebetulan, sehingga

merupakan informasi yang dapat digunakan. 8,9

Dua hal penting yang perlu diperhatikan untuk menggunakan suatu tes kemaknaan dengan

benar yaitu skala pengukuran data variabel yang diteliti serta jumlah sampel penelitian. Skala

pengukuran data variabel yang sering dalam penelitian adalah yang bersifat kategori dan

kontinyu. Ada dua jenis tes kemaknaan yaitu tes kemaknaan parametric (tes T, tes Z,

ANOVA, dll) dan non parametric (tes Chi-square, tes Fisher, tes Kolmogorov Smirnov, dll).

Untuk uji parametrik, terdapat tiga syarat yang perlu diperhatikan yaitu skala pengukuran

variabel, sebaran data, serta varians data. Skala pengukuran variabel: Skala pengukuran

variabel harus variabel numerik. Sebaran data: sebaran data harus normal. Varians data:

kesamaan varians tidak menjadi sprat untuk uji kelompok yang, berpasangan, Kesamaan

varians adalah syarat tidak mutlak untuk 2 kelompok tidak berpasangan artinya, varians data

boleh sama boleh juga berbeda. Kesamaam varians adalah syarat mutlak untuk > 2 kelompok

tidak berpasangan artinya varians data harus wajib sama. Uji non prametrik dipergunakan

untuk keadaan sebagai berikut: Jika data dengan skala numerik tidak memenuhi syarat untuk

uji parametrik (misalnya sebaran data tidak normal), maka dilakukan uji non parametrik yang

merupakan alternatif dari uji parametriknya. Alternatif uji t berpasangan adalah Uji

Wilcoxon. Alternatif uji t tidak berpasangan adalah uji Mann-Whitney. Alternatif uji anova

berpasangan adalah Uji Friedman. Alternatif uji anova tidak berpasangan adalah Uji

Kruskal-Wallis. Jika skala pengukuran variabel adalah kategorikal (ordinal dan nominal)

maka dapat diuji dengan uji non parametrik. 8,9

Tabel 1. Uji Hipotesis8

Page 15: PBL Metpen Fix

15

Semua hipotesis untuk tabel Baris (B) kali Kolom (K) tidak berpasangan menggunakan

ujiChi Square, bila memenuhi syarat uji Chi Square. Syarat uji Chi square adalah: tidak ada

sel yang nilai observed yang bernilai nol, sel yang mempunyai nilai expec ted kurang dari

5, maksimal 20 % dari jumlah sel, jika syarat uji chi square tidak terpenuhi, maka dipakai

uji alternatifnya. Alternatif uji chi square untuk tabel 2x2 adalah uji Fisher. Alternatif uji chi

square untuk tabel 2xkolomadalah uji Kolmogorov Smirnov. Penggabungan sel adalah

langkah alternatif uji chi square untuk tabel selain 2 X 2 dan 2 X K sehingga

terbentuk suatu tabel B kali K yang baru. Setelah dilakukan pengga bungan sel, uji

hipotesis dipilih sesuai dengan tabel B kali K yang baru tersebut. 8,9

Analisis dan Penyajian Data

Penyajian dan analisis dilakukan dengan komputer menggunakan program SPSS Windows

versi 16 menggunakan analisis statistik yang sesuai. Analisis data dimulai dengan melakukan

uji komparatif terhadap data karakteristik pasien dari kelompok yang mengalami anemia ibu

hamil dan yang tidak dengan Chi-square atau Fisher exact jikaskala variabel kategorik-

kategorik dan Uji T one atau Mann Whitney jika skala variabel numerik. Analisis dilanjutkan

dengan menghitung odds ratio (OR) dari variabel anemia gizi dan jumah anak terhadap

kejadian anemia ibu hamil.Analisis hasil studi case control secara sederhana adalah

perhitungan OR (Odds Ratio) OR adalah odds pada kasus dibandingkan odds pada kontrol

yaitu : 8,9

Tabel 2. Hubungan Penyakit, Pajanan, dan Odds7

Page 16: PBL Metpen Fix

16

Penyakit

Jumlah

+ -

Pajanan

+ a b n1

- c d n2

Jumlah m1 m2 N

Odds a/c b/d

Uji korelasi dilakukan terhadap dua variabel faktor risiko tersebut terhadap kejadian anemia

ibu hamil dengan uji Pearson atau Spearman tergantung dari sebaran data. Analisis terakhir

dilakukan dengan adalah multiple regresi, untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-

masing variabelsecara bersamaan terhadap kejadian nemia ibu hamil. Hasil analisis dikatakan

signifikan jika nilai p<0,05. 8,9

Analisis univariat, yaitu analisis yang menggambarkan secara tunggal variabel independen

dan dependen dalam bentuk distribusi frekuensi. Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui

apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas meliputi jumlah anak dan

anemiagizi dengan variabel terikat yaitu kejadian anemia ibu hamil dengan uji Chi Square

dengan tingkat kemaknaan nilai p < 0,05 dan confidence interval sebesar (CI) 95%. Jika tidak

memenuhi syarat uji Chi Square maka digunakan uji Fisher’s Exact Test. Analisis multivariat

adalah analisis yang dilakukan terhadap variabel bebas dengan variabel terikat untuk

memperoleh model yang paling baik (fit) dan mengetahui variabel yang paling dominan

dengan kejadian anemia ibu hamil dengan menggunakan uji Regresi Logistik dengan

persamaan: 8,9

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5

Y = Nilai variabel dependent

a = perpotongan garis regresi dan sumbu Y

b = Nilai koefisien regresi tiap variabel independent

Page 17: PBL Metpen Fix

17

X1 = Jumlah anak

X2 = Penghasilan keluarga

X3 = Anemia gizi

X4 = Usia perkawinan

X5 = Status gizi

Pembahasan

Pada pembahasan dilakukan pembahasan hasil penelitian sesuai dengan pointer-pointer yang

terdapat dalam tujuan khusus penelitian. Setiap pointer didiskusikan berdasarkan

hubungannya, kemudian dibuat perbandingan dengan hasil-hasil penelitian yang lain atau

diulas dengan dukungan data atau informasi tabel-tabel karakteristik atau sosiodemografi

penelitian tersebut. Ketajaman ulasan sangat diperlukan dan ulasan tersebut akan tajam bila

pembandingnya bobot ilmiah.8

Simpulan dan Saran

Simpulan

Kesimpulan berisi semua hasil penelitian yang dituliskan pada bab hasil penelitian. Dalam

penulisan diperhatikan supaya masih bersifat spesifik lengkap dengan angka-angka

presentase. Semua pointer yang ada dalam tujuan khusus harus ada dalam simpulan. Dalam

melakukan penelitian kasus kontrol terdapat keuntungan dan kelemahan yang berpengaruh

dalam validitas hasil penelitian.

Saran

Bentuk saran harus konkrit, jelas, ditujukan kepada siapa dan mungkin diimplementasikan

sehingga isinya dimengerti pelaksanaannya serta dapat langsung diimplementasikan. Untuk

upaya menurunkan prevalensi anemia pada ibu hamil dapat dilakukan melalui upaya

peningkatkan promosi kesehatan kepada ibu hamil sehingga ibu hamil mengetahui

pentingnya pemeriksaan kehamilan, cara mengkonsumsi zat besi baik yang berasal dari

suplemen maupun dari makan sehari-hari.Dianjurkan melakukan pemeriksaan antenatal untuk

memenuhi program kunjungan minimal 4 kali kunjungan dan diharapkan bisa sesuai

dengan program.

Daftar Pustaka

Page 18: PBL Metpen Fix

18

1. Santana S. Menulis ilmiah: Metode penelitian kualitatif. Jakarta: Yayasan obor

Indonesia;2008.h.60-7.

2. Swarjana IK. Metodologi penelitian sederhana. Jakarta: Penerbit Andi;2012.h.79-83.

3. Budiharto. Metodologi penelitian kesehatan dengan contoh bidang ilmu kesehatan gigi.

Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC;2008.h.38-42.

4. Anwar M, Baziad A, Prabowo P. Ilmu kandungan. Ed ke-3. Jakarta:PT Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo, 2011.h.2156-63.

5. Amiruddin R, Wahyuddin. Studi kasus kontrol faktor biomedis terhadap kejadian anemia

ibu hamil di puskesmas bantimurung. Jurnal Medika Nusantara. 2004;25(2):12-4.

6. Mutalazimah. Hubungan lingkar lengan atas dan hemoglobin ibu hamil dengan berat

badan lahir di RSUD Moewardi Surakata. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi.

2005;6(2): 114-26.

7. Budiarto E. Metodologi penelitian kedokteran: Sebuah pengantar. Jakarta: Penerbit buku

kedokteran EGC;2007.h.96-124.

8. Nursalam. Konsep dan penerapan metodologi penelitian. Ed ke-2. Jakarta: Salemba

Medika;2008.h33-5.

9. Santoso S. Panduan lengkap menguasai SPSS 16. Jakarta: Elex Media

Komputindo;2008.h.201-5.