parenteral nutrisi

Upload: thea

Post on 06-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemiayang timbul akibat berkurangnya penyediaanbesi untuk eritropoesis karena cadangan besi kosong( depleted iron store) yang pada akhirnya mengakibakan pembentukan hemoglobin berkurang. ADB ditandai oleh anemia hipokromik mikrositer dan hasil laboratoriumyang menunjukkan cadangan besi kosong. Berbeda dengan ADB, pada anemia akibat peyakit kronik penyediaan besi untuk eritropoesisberkurang oleh karena pelepasan besi dari sistem retikulo endotelial berkurang,sedangkan cadangan besi masih normal. Pada anemia sideroblastik penyediaan besi untuk eritropoesisberkurang karena gangguanmitokondria yang menyebabkan inkorporasi besi ke dalam heme terganggu. Oleh karena itu ketiga jenis anemia ini digolongkan sebagai anemia dengan gangguan metabolisme besi (Bakta dan Dharmayuda, 2007).

Sediaan besi parenteralBesi dapat diberikan secara parenteral dalam bentuk dekstran besi atau sukrosa besi. Pemberian zat besisecara parenteraldilakukan ketika terapi oral tidak memungkinkan karena pasien tidak dapat mentoleransi sediaan besi oral, atau yang tidak kooperatif, atau jika terjadi perdarahan hebat berkelanjutan, atau malabsorpsi (Pionas, 2015). Pemberian besi secara parenteral memiliki risiko yang lebih besar dan harganya mahal. Dapat menyebabkan limfadenopati regional dan reaksi alergi. Efek samping yang lain ialah flebitis, sakit kepala, flushing, mual, muntah, nyeri perut dan sinkop. Pemberian dapat diberi secara intramuskulus dalam atau intravena. Pemberian secara intramuskulus menyebabkan rasa nyeri dan memberikan warna hitam pada kulit. Oleh karena itu, besiparenteraldiberikanhanyabiladianggapperlu,misalnya:padakehamilantua, malabsorpsi berat, radang pada lambung. Kemampuan untuk menaikan kadar Hb tidak lebih baik dibandingkan peroral. Preparat yang sering dipakai adalah dekstran besi.Larutan ini mengandung 50 mg besi/ml. Obat lain ialah Iron sorbitol citric acid complex,dan terbaru iron ferric gluconate dan iron sucrose yang lebih aman ( Hoffbrand, 1996). Indikasi pemberian parenteral :1) Intoleransi terhadap pemberian besi peroral.2) Kepatuhan terhadap obat yang rendah.3) Gangguan pencernaan seperti kolitus ulseratif yang dapat kambuhjika diberikan besi4) Penyerapan besi terganggu, seperti misalnya pada gastrektomi.5) Keadaan dimana kehilangan darah yang banyak sehingga tidak cukup dikompensasi oleh pemberian besi oral, seperti misalnya pada herediter hemorrhagic teleangietasia. 6) Kebutuhan besi yang besar dalam tempoh yang pendek, seperti kehamilan trimester tiga atau sebelum operasi.7) Defisiensi besar fungsional relative akibat pemberian eritropoetinpada anemia gagal ginjal kronik atau anemia akibat penyakit kronik. (Bakta dan Dharmayuda, 2007)Pasien gagal ginjal kronik termasuk anak yang menjalani hemodialisis (dan mereka yang menerima dialisis peritoneal) membutuhkan besi secara intravena. Kecuali pasien gagal ginjal berat yang menerima hemodialisis, sediaan parenteral tidak dapat memberikan respons hemoglobin yang lebih cepat daripada sediaan oral. Dekstran besi, suatu kompleks besi hidroksida dengan dekstran, dan sukrosa besi, suatu kompleks besi hidroksida dengan sukrosa,digunakan sebagai sediaan parenteral. Reaksi anafilaktoid dapat timbul pada pemberian kompleks besi secara parenteral, sehingga harus diberikan dosis awal yang rendah dan fasilitas untuk resusitasi harus tersedia. Jika pasien anak mengeluh tentang gejala akut terutama mual, nyeri tulang belakang, sukar bernafas dan hipotensi, pemberian besi parenteral harus dihentikan. Terapi besi parental bertujuan untuk mengisi besi sebanyak 500 sampai 1000 mg.Dosis yang diberikan dapat dihintung melaluirumus dibawah ini.Dosis dapat dihitung berdasarkan:Kenutuhan besi (mg) = (15-Hbsekarang)x BBx 2,4 +500atau 1000mgDosis dapat dibeikan sekaligus atau diberikan beberapa kali pemberian (Bakta dan Dharmayuda, 2007). Berikut penjelasan terapi besi parenteral (Pionas, 2015) :1. BESI (III) HIDROKSIDA DALAM SUKROSAIndikasi: anemia defisiensi besi pada pasien yang mengalami hemodialisis kronik yang sedang menjalani terapi suplemen eritropoietinPeringatan:pemberian sediaan parenteral iron dapat menyebabkan alergi berat atau reaksi anafilaktik yang cendrung fatal. Syok Anafilaktik adalah keadaan alergi yang mengancam jiwa yang ditandai dengan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dan penyempitan saluran pernafasan, menyebabkan penderita jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri. Hal ini biasanya dipicu oleh reaksi alergi yang disebabkan oleh respon sistem kekebalan tubuh yang abnormal terhadap benda asing (Anonim, 2014). Oleh karena itu fasilitas resusitasi kardio-pulmunari harus memadai. Pada saat terjadi anafilaktik parah atau reaksi alergi, pemberian injeksi besi dihentikan, tetapi injeksi adrenalin intra muskular diberikan seketika dan tindakan lain yang mendukung sejalan dengan prosedur resusitasi kardio-pulmonari di klinik atau rumah sakitInteraksi:seperti semua sediaan besi parenteral, sediaan ini tidak dapat diberikan secara bersama sediaan besi oral, karena absorbsi besi oral akan menurun. Sebelumnya terapi besi oral harus dimulai 5 hari setelah injeksi besi terakhirKontraindikasi: alergi, gangguan termasuk asma, eksim dan anafilaksis; penyakit hati; infeksi.opotensi, bradikardi, AVEfek Samping:gangguan rasa; lebih sedikit biasanya rasa mual, muntah-muntah, sakit perut, diare, nyeri dada, sakit kepala, demam, mialgia, hipersensitivas, reaksi seperti hypotension, takikardia, palpilasi, flusing, bronkospasm, dispnia, pruritus, urticaria, ruam kulit; reaksi lokasi-suntikan yang mencakup radang urat darah,; jarang terjadi pada perifer, udem, paraestesia, kelelahan, reaksi anafilaktoidDosis: Orang dewasa dan lebih tua: total dosis kumulatif setara dengan total defisit besi (mg), ditentukan berdasarkan kadar haemoglobin dan berat badan. Dosis dan penjadwalan dosis untuk iron secara individu diperkirakan untuk masing-masing pasien berdasarkan pada perhitungan dari total defisit besi.(Pionas, 2015)2. BESI DEKSTRAN (KOMPLEKS BESI HIDROKSIDA DAN DEKSTRAN YANG MENGANDUNG 50 MG/ML BESI)Indikasi:anemia defisiensi besiPeringatan:meningkatkan risiko reaksi alergi, jangan memberikan sediaan besi secara oral dalam 5 hari setelah suntikan terakhir; gangguan fungsi hati (lihat lampiran 2); gangguan fungsi ginjal (lampiran 3); kehamilan (lampiran 4)Kontraindikasi:riwayat alergi termasuk asma dan eksim; infeksi; artritis rematoid aktifEfek Samping:mual, muntah, nyeri abdomen;flushing, reaksi anafilaktoid, dispnea,numbness, demam, urtikaria, ruam, artralgia, myalgia, pandangan menjadi kabur; efek samping injeksi termasukphlebitis, kadang-kadang diare, aritmia, hipotensi, nyeri pada leher,seizure, tremor, pusing, lelah, berkeringatDosis:pemberian secara injeksi intramuskular, injeksi IV lambat atau melalui infus, pemberian dosis dengan memperhitungkan berat badan dan kekurangan zat besi yang diderita. Tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 14 tahun3. BESI +ASAM FOLATIndikasi:sediaan ini digunakan untuk pencegahan defisiensi besi dan asam folat pada kehamilan; sediaan harus dibedakan dari sediaan yang digunakan untuk mencegahneural tube defectjanin pada wanita hamil. Penting untuk diperhatikan bahwa asam folat dosis kecil dalam sediaan ini tidak memadai untuk pengobatan anemia megaloblastik (Pionas, 2015)

Anonim, 2014, Syok Anafilaktik, http://www.persify.com. Diakses tanggal 8 April 2015. I Made Bakta, KetutSuega, Tjokorda Gde Dharmayuda. 2007. Anemia defisiensi besi Bukuajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II edisikeempat. Balai penerbit FKUI. Jakarta. Pionas, 2015, Anemia Defisiensi Besi, http://pionas.pom.go.id, diakses tanggal 8 April 2015. Hoffbrand,A.V. 1996.Anemiadefisiensibesidananemiahipokromlain Dalam : kapita selekta hematologi. Ed.2, EGC, Jakarta.