nutrisi parenteral pada bayi prematur

Upload: mulyono-aba-athiya

Post on 04-Jun-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 nutrisi parenteral Pada Bayi Prematur

    1/5

    39Sari Pediatri , Vol. 9, No. 1, Juni 2007

    Artikel Asli

    Nutrisi Parenteral Total pada Bayi Prematur

    Widiasa, Suandi, I. Wayan Retayasa Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RS SanglahDenpasar

    Abst rak Abst rak Abst rak Abst rak Abst rak ..... Dengan makin pesatnya perkembangan bidang perinatologi, makin banyak bayi kecil yang terselamatkan. Pemberian nutrisi pada bayi prematur merupakan suatu tantangan, karena nutrisi yang didapat langsung dari plasenta kini harus diberikan peroral. Pemberian nutrisi parenteral total (NPT)ataupun nutrisi parenteral parsial (NPP), merupakan sarana utama dalam perawatan bayi prematur.Pemberian NPT dapat dilakukan melalui jalur perifer atau sentral sesuai dengan kondisi bayi. Larutannutrisi parenteral yang diberikan harus mengandung glukosa, protein, lemak dan multivitamin. Monitoring

    yang ketat harus dilakukan secara periodik dan berkala untuk mengindari komplikasi baik mekanik,metabolik, ataupun infeksi ( Sari Pediatri 2007; 9(10):39-43).

    Kata kunci : nutrisi parentral total, bayi prematur

    Alamat korespondensi:Dr. I Wayan Retayasa, Sp.A(K).Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK UNUD/RS Sanglah Denpasar Jl.Pulau Nias Denpasar Bali. Telepon/Fax: 0361-244038 atau 0361-257387

    Pemberian nutrisi parenteral total (NPT)pertama kali diperkenalkan sejak tahun 1960telah banyak membantu penderita pasien,terutama bayi dengan prematur. Perbaikan

    dalam teknik pemasangan, penggunaan alat dankomposisi makan yang lebih baik mengurangi berbagaikomplikasi yang sering diakibatkan oleh NPT sepertiinfeksi dan gangguan metabolik. 1 Dengan makinpesatnya perkembangan bidang perinatologi, makinbanyak bayi dengan prematur yang terselamatkan. Dinegara berkembang, angka kematian bayi denganprematur sangat menurun hingga mencapai 5%.

    Pemberian nutrisi pada bayi-bayi dengan prematurmerupakan suatu tantangan, karena nutrisi yang sebelumnya didapatkan langsung dari plasenta ibu kiniharus diberikan peroral. 1,2

    Perkembangan nutrisi setelah lahir sangattergantung pada keadaan maturitas dan berat badanlahir. Pada bayi prematur dengan berat lahir sangatrendah (BLSR), pemberian nutrisi parenteral harusdiberikan sebelum pemberian makanan secara enteraldapat diberikan dengan baik. Pemberian nutrisiparenteral baik secara total (NPT) ataupun nutrisiparenteral parsial (NPP), telah merupakan sarana penunjang utama dalam perawatan, bahwa 80% unitperawatan intensif memberikan NPT pada minggupertama perawatan bayi prematur. 1,2,3 Pemberiannutrisi untuk bayi prematur memerlukan ketrampilandan perawatan yang khusus untuk mendapatkan kaloridan cairan yang adekuat, mencegah terjadinya aspirasi

  • 8/13/2019 nutrisi parenteral Pada Bayi Prematur

    2/5

    40 Sari Pediatri , Vol. 9, No. 1, Juni 2007

    I. Wayan Retayasa : Nutrisi Parenteral Total pada Bayi Prematur

    dan komplikasi. Problem yang didapatkan denganpemberian makanan secara enteral adalah reflek menghisap dan menelan yang buruk, kebutuhan kaloriyang tinggi tetapi kapasitas lambung yang kecil. Tujuanpemberian NPT untuk memberikan nutrisi yang cukup untuk menyokong pertumbuhan tanpa menyebabkan efek yang merugikan terhadap per-tumbuhan dan fungsi sistem organnya. 3,4

    Pemberian nutrisi parenteral baik total maupunparsial bukanlah tindakan yang rutin dilakukan pada bayi prematur, nutrisi parenteral harus diberikan untuk pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhannutrisi dengan adekuat secara enteral. 4

    Indikasi pemberian nutrisi parenteraltotal

    Pemberian NPT dilakukan apabila saluran cerna tidak dapat digunakan karena malformasi intestinal, bedahsaluran cerna, enterokoletis nektrotikan, distresspernafasan atau keadaan dimana saluran cerna tidak mampu melakukan fungsi digestif dan absorbsi.Sebagian besar bayi prematur dilahirkan dengan usia kehamilan

  • 8/13/2019 nutrisi parenteral Pada Bayi Prematur

    3/5

    41Sari Pediatri , Vol. 9, No. 1, Juni 2007

    I. Wayan Retayasa : Nutrisi Parenteral Total pada Bayi Prematur

    hiperglikemi. Tindakan terhadap hiperglikemi adalahmenurunkan kecepatan infus dan konsentrasi glukosa yang diberikan. 8,9

    Pemberian protein dimulai 48 jam setelahpemberian nutrisi parenteral dan diberikan dalambentuk asam amino sintetik. Jumlah kebutuhanprotein dihitung berdasarkan estimasi kebutuhannitrogen pada kehidupan fetus intrauterin. Fetusdengan kehamilan 28 minggu membutuhkan 350mg/kgbb/hari nitrogen, sedangkan fetus maturmembutuhkan 150 mg/kgbb/hari. Gambaran inisama dengan asupan protein 2,2 g/kgbb/hari pada neonatus prematur. 11,12 Pertumbuhan yang meningkatsesuai pertumbuhan intrauterin dengan pemberianasupan nitrogen antara 310481 mg/kgbb/hari.Pertumbuhan dan retensi nitrogen lebih baik pada pemberian asupan protein 2,5 g/kgbb/hari pada bayiprematur. Pemberian yang berlebihan akan menyebab-kan hiperamonemia. 10,11

    Pemberian lemak dapat menggunakan emulsilemak 10% yang mengandung 10g trigliserida dan1,1 kkal/ml atau 20% yang mengandung 20gramtrigliserida dan 2 kkal/ml. 3,6,12 Pemberian awaldimulai dengan dosisi 1gram/kgbb/hari, kemudianditingkatkan 1,5gram/kgbb/hari sampai mencapai3gram/kgbb/hari. 6,13 Pemberian emulsi lemak dimulai setelah pemberian dekstrosa dan asamamino dapat ditoleransi dengan baik dan pemberianemulsi lemak sebaiknya dalam 24 jam setelahpemberian dektrose dan asam amino. Untuk perkembangan otak diperlukan asam lemak rantaipanjang seperti asam linoleat dan asam arakhidonat.Pada bayi prematur dan bayi berat lahir sangatrendah (BLSR) sering terjadi defisiensi asam lemak.Manifestasi klinis defisiensi asam lemak antara laindermatitis, pertumbuhan rambut yang buruk,trombositopenia, gagal tumbuh dan mudah terjadiinfeksi. Pemberian infus lemak harus dihentikan jika terjadi sepsis, trombositopenia (

  • 8/13/2019 nutrisi parenteral Pada Bayi Prematur

    4/5

    42 Sari Pediatri , Vol. 9, No. 1, Juni 2007

    I. Wayan Retayasa : Nutrisi Parenteral Total pada Bayi Prematur

    dibolehkan memberikan selain cairan nutrien melaluiketeter ini seperti memberikan darah atau mengambilsampel darah. 6,13

    Pemakaian jalur arteri umbilikal masih kontroversial,sebagian setuju dan sebagian tidak. Pada kelompok yang setuju, penggunaannya praktis karena lebih mudahmelakukannya, terutama pada bayi prematur dengan kecilmasa kehamilan. Pada kelompok yang tidak setuju,mengemukakan alasan karena banyak terjadi trombosisaorta dan arteri iliaka, trombosis pada vena sentral serta perifer. Pada prematur dengan BLSR dapat diberikanNPT secara lengkap mulai dari hari pertama, tanpa menimbulkan efek samping dan peningkatan berat badanyang dicapai sesuai dengan pertumbuhan intrauterin. 13

    Pemantauan

    Bayi yang mendapat NPT perlu perawatan denganpemantauan yang ketat sehingga mereka dirawat diruang intensif. 5,6,8 Berat badan tidak naik adalah efek awal asupan kalori yang tidak adekuat. Kenaikan beratbadan setiap minggu adalah standar yang dipakaiuntuk menentukan pertumbuhan pascanatal yang adekuat. Nutrisi yang adekuat mungkin lebih baik ditaksir dari adanya lemak di bawah kulit danperkembangan otot. Ketebalan lemak kulit triceps digunakan untuk estimasi pertumbuhan lemak, danlingkar atas untuk perkiraan pertumbuhan otot.Monitoring pertumbuhan minimal antara lain beratbadan setiap hari, panjang badan setiap minggu, danlingkar kepala setiap minggu. Pengukuran ini harusdicatat setiap minggu pada kurva pertumbuhan yang sesuai pada bayi prematur untuk meyakinkanpertumbuhan yang adekuat. 8,16

    Komplikasi

    Pada kateter vena sentral dapat terjadi atrimia, efusipleura, emboli paru dan hidrosefalus sekunder terhadaptrombosis vena jugularis. Pada vena perifer, ektravasasicairan infus dapat menyebabkan nekrosis jaringan dandeposisi kalsium pada jaringan subkutan. 13,17 Sepsissering disebabkan oleh Staphylococcus , Streptococcus viridans , Escherisia coli, Pseudomonas sppdan Candida albicans .13,16 Pada bayi berat lahir amat sangat rendahsering terjadi hiperglikemia. Hiperlikemia terjadi karena kelebihan pemberian insulin. Pada bayi kurang bulan

    kelebihan beban protein akan menimbulkan hiper-ammonia. (16,17) Risiko terjadi hiperbilirubinemia meningkat pada bayi prematur dan pemberian NPTyang lama tanpa disertai entral feeding. Keadaan inibiasanya terjadi secara dini dan lebih berat pada keadaanpemberian protein yang tinggi dan cairan dekstrosa yang hipertonis. Kelainan metabolik yang berhubungandengan pemberian lipid, antara lain hiperlipidemia danhiperkolesterolnemia. 16,17,18

    Kesimpulan

    Pemberian NPT pada bayi prematur bukanlah suatutindakan yang rutin dilakukan. Pada prematur,diberikan NPT selama pemberian peroral belum dapatditoleransi oleh bayi. Tindakan ini dapat menurunkanangka mortalitas. Pemberian NPT dapat dilakukansecara perifer atau sentral sesuai kondisi klinis bayi.Larutan nutrisi parenteral yang diberikan harusmengandung glukosa, protein, emulsi lemak, danmultivitamin yang optimal, sehingga tujuan daripemberian NPT itu dapat tercapai. Monitoring yang ketat harus dilakukan secara periodik dan berkala untuk menghindari komplikasi, baik mekanik,metabolik ataupun infeksi.

    Daftar Pustaka

    1. Monintja HE. Prematuritas dan retardasi pertumbuhan.Dalam: Markuni AH, Pustaka Amalia, penyunting.Penanganan mutahir bayi prematur . Bagian / SMF IlmuKesehatan Anak FK UI Jakarta;1997.h.224-40.

    2. Nelson WE. Prematurity and infra uterine growthretardation. Dalam: Behrman RE, Kliegmen RM, Arvin

    AM, penyunting. N Engl J Med 1993; 329:1649-52.3. Latt SA, Fetal growth and neonatal adaptation. Dalam:

    Avery ME, Teusch HW, penyunting. N Engl J Med2003; 157:593-600.

    4. Hack M, Fanarat AA. Outcome of extremely immatureinfants:a perinatal dilemma. N Engl Med J 1998;330:166-7.

    5. Pustaka AA. Bayi dengan berat lahir rendah. Dalam: Akre J, penyunting. Pemberian makanan untuk bayi.Bagian / SMF Ilmu Kesehatan Anak FK UI Jakarta;1990.h.127-62.

    6. Paramita, Yudarta A A. Nutrion Parenteral. J Pediatrics1999; 107:106-11.

  • 8/13/2019 nutrisi parenteral Pada Bayi Prematur

    5/5

    43Sari Pediatri , Vol. 9, No. 1, Juni 2007

    I. Wayan Retayasa : Nutrisi Parenteral Total pada Bayi Prematur

    7. Richard, Wood NS, Gibson AS. Longitudinal growthof hospitalized very low birth wright infants. J Pediatric1999; 104:280-89.

    8. Anomin. Intensive care nursery house staff manual.Diakses pada September 6, 2004 Didapat dari URL :

    http:www.emro.whoint.9. Agneti A, Aylward GP, Wright A. Glucogenesis in very

    low berts weight infants receiving total parenteralnutrition. J. Diabetes 1999; 48:791-800.

    10. Clotilde, Casey PH. Acute effect of intravenauseglutamine suplementation of protein metablism in very low birth weight infants: a stable isotope study. JPediatrics 2002; 51:87-93.

    11. Patti K, Killer C. Effect of low versus high intravenusthe early neonatal period. J. Pediatrics 2002; 53:24-34

    12. Brenda AH, Khalel KA, Amrawys AN. parenteralglutamine suplementation on plasma amino acidconcentration in extremely low birth weight infants. JClin Nutrition 2003; 52:43-45.

    13. Sukadi A. Total nutrisi parenteral. Dalam: Rukna Suradi,Pustaka Amaka, penyunting. Buku pedoman terapipenyakit pada bayi baru lahir. Bagian/SMF IlmuKesehatan Anak FK UI Jakarta; 2002.h.114-24.

    14. Zlotkin SH, Stalling VA, Pencharz PB. Total parenteral

    nutrition in children. J Pediatric Clin North Am 2002;32:381-393.

    15. Gibson LW, Wise PH. Compatibility of calcium andphosphet in for parenteral nutrition solutions for pretermneonatal. J Health-System Pharmacists 2003; 60:104-24.

    16. Erika, Dvon MH. Effects of early nutrition on radicalformation in VLBW infants with respiratory distress. J

    Am College Nutrition 2002; 19:237-41.17. Jane RW, Wood AR, Valk AM. Role of L-carnitine in

    apnea of prematurty a randomaised controlled trial. J of Am Ac Pediatr 2002; 109:622-6.

    18. Alaeddin KW, Shan FW, Becker TM. Total parenteralnutrition associated cholesrasis in surgical neonates. Jof Med Sci 1999; 29:689-92.