nutrisi parenteral

46
Nutrisi Parenteral Perifer & Sentral Kelompok 2 Hafizah 1006754740 Rusmalita P.S 1006754024 Sherly M. 1006754365 Syatiani A.S1006754030 Titiek K. 1006754062

Upload: edwinaniwde

Post on 27-Jun-2015

823 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nutrisi Parenteral

Nutrisi Parenteral Perifer & Sentral

Kelompok 2

Hafizah 1006754740Rusmalita P.S 1006754024Sherly M. 1006754365Syatiani A.S 1006754030Titiek K. 1006754062

Page 2: Nutrisi Parenteral

PENGERTIAN• Nutrisi parenteral merupakan pemberian

nutrisi melalui pembuluh darah vena, apabila dengan nutrisi enteral atau oral keadaan gizi yang adekuat tidak bisa dicapai.

Nutrisi Parenteral

Perifer Sentral

Page 3: Nutrisi Parenteral

NUTRISI PARENTERAL PERIFER(PPN)

Page 4: Nutrisi Parenteral

Definisi• Peripheral Parenteral Nutrisi (PPN)

Pemberian nutrisi melalui pembuluh darah perifer kecil

(A.S.P.E.N. Nutrition Support Practice Manual, 2nd edition, 2005, p. 97)

Page 5: Nutrisi Parenteral

PPN….

• Peripheral PN memiliki komponen gizi yang sama dengan TPN tetapi dalam konsentrasi yang lebih rendah sehingga dapat diberikan melalui vena perifer

• PPN biasanya digunakan untuk jangka pendek (sampai dua minggu) karena toleransi terbatas

Page 6: Nutrisi Parenteral

Periferal Parenteral Nutrition (PPN)

PPN diberikan melalui peripheral vena.

PPN digunakan untuk jangka waktu singkat 5 -7

hari dan ketika pasien perlu konsentrasi kecil

dari karbohidrat dan protein.

PPN digunakan untuk mengalirkan isotonic atau

mild hypertonic solution. High hypertonic

solution dapat menyebabkan sclerosis,phlebitis

dan

bengkak

Page 7: Nutrisi Parenteral

Sumber: http://www.rxkinetics.com/tpntutorial/1_4.html (3 Nov 2010)

Page 8: Nutrisi Parenteral

Indikasi PPN

• Suplementasi terhadap nutrisi enteral yang tidak adekuat.

• Pemenuhan kebutuhan basal pada penderita nin-deplesi dan dapat mentoleransi 3 liter cairan per hari.

• Penderita dengan akses vena sentral dikontraindikasikan.

Page 9: Nutrisi Parenteral

Kontraindikasi PPN

• Penderita hiperkatabolisme seperti luka bakar dan trauma berat

• Penderita dengan kebutuhan cairan substansial tertentu, misalnya pada pasien fistula enterokutaneus dengan output tinggi

• Penderita yang telah memakai akses vena sentral untuk tujuan lain dimana nutrisi parenteral dapat menggunakan kateter yang telah ada

• Akses vena perifer tidak dapat dilakukan• Pasien yang membutuhkan nutrisi parenteral jangka lama

(> 1 bulan)

Page 10: Nutrisi Parenteral

Keuntungan PPN

Keuntungan : • Terhindar dari komplikasi kanulasi vena sentral• Perawatan kateter yang lebih mudah• Mengurangi biaya• Mencegah penundaan nutrisi parenteral oleh

keterbatasan pemakaian akses vena sentral

Page 11: Nutrisi Parenteral

Kerugian PPN

• Digunakan pada tingkat osmolaritas dan jumlah kalori yang terbatas

• Tidak untuk jangka waktu yang panjang (<10 hari)

• Adanya komplikasi berupa thrombophlebitis

Page 12: Nutrisi Parenteral

Komplikasi pemberian PPN

• Komplikasi yang paling sering membatasi pemakaian PPN adalah komplikasi thrombophlebitis vena perifer (PVT).

• Tanda PVT berupa radang ; eritema, oedema, pengerasan vena dan nyeri.

• Akhir dari PVT adalah terjadinya penyumbatan vena atau ekstravasasi cairan infus.

Page 13: Nutrisi Parenteral

4 kategori phlebitis (Medical Research Council)

• "O" (tidak ada reaksi/menyakitkan, trombosis tanpa peradangan);

• "M“ (Reaksi ringan dengan kurang dari 3 inci pembuluh darah meradang);

• "S" (tromboflebitis parah, mempengaruhi 3 - 6inci pembuluh darah)

• "S" (tromboflebitis ekstensifmempengaruhi lebih dari 6 inci pembuluh darah)

Page 14: Nutrisi Parenteral

Faktor yang menyebabkan phlebitis

• Lama penggunaanPenelitian menunjukkan tidak ada plebitis pada penggunan <12 jam, meningkat 70% pada penggunaan >72 jam

• Komposisi NP (asam amino dan karbohidrat)• pH sesuai dengan tubuh• Tipe bahan cateter

Bahan silicone and polyurethane memiliki resiko lebih kecil dibandingkan polyvinyl chloride and polyethylene catheters.

Page 15: Nutrisi Parenteral

Kriteria Nutrisi PPN

• Osmolaritasnya 600-900 mOsm/L(berhubungan dengan resiko thrombophlebitis)

• Jumlah macronutrients diperhatikan (dekstrosa dan asam amino ) <2000 kcal karena berpengaruh pada osmolaritas larutan.

• Karena keterbatasan dalam osmolaritas solusi PPN, maka konsentrasi akhir dari PPN sbb

a. Konsentrasi asam amino antara 2,5% (25 g/L) - 5% (50g/L). b. Konsentrasi dekstrosa tidak melebihi 10% (100g /L) untuk

orang dewasa dan 12,5% (125g /L) untuk pasien anak.

Page 16: Nutrisi Parenteral
Page 17: Nutrisi Parenteral

Bagaimana untuk NP >900 mOsm?

• Osmolaritas 1100 mOsm atau lebih, ditambahkan emulsi lipid untuk meningkatkan toleransi pasien dan mengurangi kerusakan endotel tidak dianjurkan pada pasien dengan kontraindikasi, seperti trigliserida tinggi.

• Pada NP hiperosmolar (sampai 1200 mOsm), hidrokortison dan heparin dapat ditambahkan untuk mencegah flebitis (tidak berlaku untuk semua pasien) Namun, hidrokortison dan heparin tidak stabil untuk PPN, terutama yang mengandung emulsi lemak.

Page 18: Nutrisi Parenteral

Metode Cara pemberian PPN:

Menggunakan kateter halus dan pendek (diameter 1 mm), lama pemberian 12 jam untuk kebutuhan satu hari dan kateter dipindahkan setiap hari ke lengan kontralateral. Dengan metode ini angka phlebitis dapat ditekan hingga 18% dengan lama pemakaian 5 hari.

Page 19: Nutrisi Parenteral
Page 20: Nutrisi Parenteral

Prosedur pemberian NPT secara perifer

• Larutan asam amino, dekstrose dan lipid dapat diberikan perinfus melalui kateter plastik (No. 22 atau 24 F) atau melalui wing needle.

• Dekstrose dan asam amino dicampur pada botol yang sama, kemudian dihubungkan dengan bagian bawah infus yang mempunyai filter berukuran 0,22 um.

• Cairan lipid dihubungkan dengan infus diluar filter melalui bagian atas dari T-connector atau Y-connector.

• Infusion pump dibutuhkan untuk mempertahankan tetesan cairan infus agar tetap konstan.

Page 21: Nutrisi Parenteral

• Infus set, termasuk tube dan jarum intravena harus diganti setiap 3 hari, kecuali untuk lipid diganti setiap 24 jam. Sebaiknya jarum intravena dipindahkan ke tempat lain setiap 48 jam. Cairan parenteral dan cairan lipid diganti setiap hari.

• Obat-obatan tidak boleh melalui cairan NPT. Obat-obatan diberikan setelah kateter dibilas dengan NaCl dan melalui cairan intravena.

• Semua cairan infus disipakan oleh bagian farmasi.• Dapat ditambahkan mineral, vitamin dan unsur kelumit.• Dapat digunakan emulsi lemak 10 atau 20%

Page 22: Nutrisi Parenteral

!!!Penting!!!

Sebaiknya kateter dipindahkan setiap 24-48 jam dengan tujuan:

1. Mencegah plebitis.2. Memungkinkan vena digunakan kembali.

Page 23: Nutrisi Parenteral

NUTRISI PARENTERAL CENTRAL(CPN)

Page 24: Nutrisi Parenteral

Pengertian

Pemberiaan nutrisi melalui vena sentral seperti melalui vena femoralis, vena juguralis, dan

vena subclavia.

Page 25: Nutrisi Parenteral

Indikasi

Pemakaian jangka waktu yang lama

Jalur vena perifer tidak

adekuat

Akses vena sentral telah

tersedia

Jalur vena perifer diperkirakan sulit untuk diakses dan

dipertahankan

Gagal melakukan akses

vena perifer

Volume nutrisi besar

Page 26: Nutrisi Parenteral

Kontraindikasi Riwayat trombosis pada vena sentral telah mengalami komplikasi akibat kateterisasi

vena sentral. pasien dengan fobia jarum atau takut dengan

injeksi melalui kulit. pasien malnutrisi yang hendak diberikan nutrisi

enteral dalam 5-7 hari. jika hasil yang diperkirakan tidak seimbang

dengan risiko komplikasi, beban psikologis atau financial, atau dengan penurunan kualitas hidup.

Page 27: Nutrisi Parenteral

Keuntungan

kateter sekali terpasang dapat menetap di tempat untuk waktu yang panjang, sehingga baik digunakan untuk pasien dengan kebutuhan pemberian nutrisi secara parenteral dalam waktu lama

tidak ada batas osmolaritas larutan karena dimasukkan ke dalam vena besar, sehingga dapat memasukkan larutan dengan konsentrasi tinggi.

dapat dimasukkan nutrisi dalam jumlah besar.

Page 28: Nutrisi Parenteral

Kerugian membutuhkan proses pembedahan untuk

memasukkan kateter dapat terjadi kesalahan dalam

memasukkan kateter ke dalam vena yang tepat

risiko terjadi infeksi lebih tinggi dapat terjadi trombosis vena biaya mahal

Page 29: Nutrisi Parenteral

Komplikasi

Page 30: Nutrisi Parenteral
Page 31: Nutrisi Parenteral

Komplikasi insersi Kanulasi vena sentral dapat menimbulkan

komplikasi 3-12%. Pada jalur infraklavikula sering terjadi trauma

pleura menyebabkan pneumothorax serta trauma arteri subklavia.

Komplikasi lain : hemothorax, emfisema subkutan, hematoma subklavia, efusi pleura, hydromediastinum, trauma pleksus brakhialis, kerusakan duktus torasikus (apabila jalur dari lengan kiri), trauma jantung dengan tamponade, perforasi vena kafa inferior atau pembuluh darah paru.

Page 32: Nutrisi Parenteral

Trombosis vena Angka kejadian trombosis berbanding

lurus dengan pemakaian kateter. Beberapa faktor yang mempengaruhi trombosis ini antara lain:

1. Jenis material kateter2. Posisi kateter 3. Kerusakan endotel vena saat insersi4. Infeksi yang menyertai

Page 33: Nutrisi Parenteral

Trombosis vena Pasien dengan trombosis vena ditandai

dengan pembengkakan anggota gerak atau sindroma obstruksi vena kava superior. Penatalaksanaan keadaan ini meliputi:

1. Kateter dilepas2. Anggota gerak ditinggikan3. Pemberian antikoagulan

Page 34: Nutrisi Parenteral

Penyumbatan Kateter Kateter dapat tersumbat disebabkan

bekuan darah, tumpukan lemak atau garam kalsium.

Penyumbatan dapat dicegah dengan prinsip bahwa bekuan darah dan sisa cairan nutrisi tidak boleh tertahan meski sebentar.

Pemberian 1-3 unit heparin dalam setiap ml cairan dapat menurunkan resiko penyumbatan.

Page 35: Nutrisi Parenteral

Sepsis Kateter

Terjadi akibat kontaminasi organisme kulit terutama Staphylococcus aureus. Apabila dilakukan tunneling dapat terjadi sepsis akibat Corynebacterium, Enterococcus, gram negatif dan jamur.

Mengganti kateter secara periodik dalam rangka mencegah sepsis kateter sudah tidak dianjurkan lagi, sebab insiden sepsis kateter tdak terbukti disebabkan lamanya pemakaian kateter. Kateter hanya diganti apabila terjadi komplikasi.

Page 36: Nutrisi Parenteral

Central parenteral Nutrition

Page 37: Nutrisi Parenteral

Kriteria Nutrisi

• Osmolaritas >600 mosmol• Cairan hipertonik atau • Dextrose > 12,5% (15-25%)• Asam amino >2% dan • Kalsium glukonas > 400 mg/dl• Karbohidrat 50 %, lemak 30-40 %, sisa

protein

Page 38: Nutrisi Parenteral

Jenis vena• Vena femolaris (paha)• Vena jugularis (leher)• Vena subclavia (dada) lebih sering digunakan

• Jika lebih dari 4 minggu kateter• Kurang dari 4 minggu vena jugularis / subclavia

Page 39: Nutrisi Parenteral
Page 40: Nutrisi Parenteral

Tipe Pemberian Central

• Tunneled catheter • Implanted port (mediport) • Peripherally inserted central

catheter (PICC)

Page 41: Nutrisi Parenteral

Tunneled catheter

Page 42: Nutrisi Parenteral

Implanted port (mediport)

Page 43: Nutrisi Parenteral

Peripherally inserted central catheter (PICC)

Page 44: Nutrisi Parenteral

PICC

Page 45: Nutrisi Parenteral

Hal yang perlu diperhatikan

• Perawatan kateter minimal 1x sehari• Kultur tempat insersi kateter minimal 1x

seminggu• PN diganti tiap 24 jam• Ketika PN mau dihentikan untuk beberapa jam,

5ml IV Heparin Saline solution (50 units dalam 5mls) diberikan ke dalam line dan dibiarkan insitu sebagai ‘lock’ hingga PN baru datang.

Page 46: Nutrisi Parenteral

TERIMA KASIH