nur windawati dan ima tugas seleksi alam
TRANSCRIPT
DESKRIPSI
SELEKSI ALAM SEBAGAI MEKANISME EVOLUSIADAPTIF
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biologi Umum 3
Disusun Oleh : Kelas 1BNurwinda Ningsih 2119090150Ima Rahmawati 2119090258
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI BIOLOGI
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS2010
Seleksi Alam
Tidak semua organisme dengan cirinya masing-masing dapat hidup sesuai
dengan lingkungannya. Ada beberapa organisme yang memiliki ciri sesuai dengan
lingkungannya dan ada yang memiliki ciri tidak sesuai dengan lingkungannya.
Organisme yang adaptif terhadap lingkungannya akan dapat hidup lebih lama
sehingga dapat mencapai usia reproduksi dan menghasilkan keturunan lebih
banyak. Organisme yang dapat menghasilkan keturunan lebih banyak tersebut
akan menggantikan anggota lain yang kurang menghasilkan keturunan. Peristiwa
tersebut dinamakan seleksi alam.
Darwin menyampaikan teorinya tentang seleksi alam dengan menggunakan
argumen sebagai berikut:
1. Populasi mempunyai potensi reproduksi yang sangat besar. Darwin
menghitung bahwa dua gajah akan menghasilkan suatu populasi dengan
19 juta individu setelah 750 tahun jika seluruh keturunannya hidup hingga
kedewasaan reproduktif dan membantu perkembangan jumlah normal
keturunannya.
2. Ukuran populasi tetap stabil. Darwin mengamati bahwa populasi
umumnya berfluktuasi di sekitar ukuran konstant.
3. Sumber daya terbatas. Sumber daya, seperti makanan, air, atau cahaya,
tidak meningkat ketika populasi tumbuh besar.
4. Individu-individu bersaing untuk bertahan hidup. Akhirnya,
kebutuhan sebuah populasi berkembang akan melebihi ketersediaan
sumber daya. Akibatnya, individu-individu harus bersaing untuk
memperebutkan sumber daya.
5. Ada keragaman diantara individu-individu di dalam populasi.
Sebagian besar sifat mengungkap keragaman bentuk yang sangat besar.
Misal, pada manusia, warna kulit, rambut, dan mata terjadi sebagai
keragaman bersinambung dari sangat gelap sampai terang.
6. Banyak keragaman dapat di wariskan. Sebagian besar sifat dihasilkan
oleh tindakan enzim-enzim yang dikodekan olah DNA. DNA adalah
informasi turun temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi.
7. Hanya individu yang paling kuat yang bertahan. “Yang kuat yang
bertahan” terjadi karena individu-individu dengan sifat-sifat yang paling
dapat beradaptasi dengan lingkungan adalah yang mampu bersaing dengan
individu-individu lain demi sumber daya.
8. Evolusi terjadi saat sifat-sifat yang menguntungkan berakumulasi.
Individu-individu yang paling beradaptasi bertahan hidup dan
menghasilkan keturunan yang mewarisi sifat-sifat tertuanya. Pada
gilirannya, keturunan yang paling beradaptasi menghasilkan paling banyak
keturunan. Dengan berjalannya waktu, sifat-sifat yang paling berdaptasi
untuk bertahan hidup di lingkungan dan alel-alel yang menghasilkannya
menumpuk di populasi.
Seleksi alam bisa mengenai suatu populasi dengan beragam cara, diantaranya
sebagai berikut :
Seleksi penstabilan menghilangkan individu-individu yang mempunyai
sifat yang ekstrem atau aneh. Di bawah kondisi ini, individu-individu
dengan sifat yang paling umum adalah yang paling beradaptasi, sementara
individu-individu yang berbeda dengan bentuk umumnya berdaptasi
dengan buruk. Akibatnya, seleksi penstabilan mempertahankan
keberadaan frekuansi populasi sifat yang umum sambil menyeleksi seluruh
keragaman sifat yang lain.
Seleksi mengarah mendukung sifat-sifat yang berada pada suatu ekstrem
dari sekisaran sifat. Sifat-sifat pada ekstrem yang bersebrangan diseleksi.
Jika seleksi mangarah berlangsung selama banyak generasi, sifat-sifat
yang dikehendaki semakin lama semakin menjadi ekstrem, mengarah pada
perubahan-perubahan pembeda dalam frekuansi alel populasi tersebut.
Contoh: Ketahanan insektisida terjadi sebagai akibat dari seleksi mengarah.
Karena sifat-sifat individu beragam dalam suatu populasi, beberapa individu bisa
memiliki beberapa tingkat ketahanan terhadap insektisida. Beberapa individu yang
sedikit ini bertahan hidup dan menghasilkan keturunan, sebagian besar akan
mewarisi sifat ketahanan terhadap insektisida. Setelah beberapa generasi seleksi
mengarah, populalsi akan terdiri atas hampir semua individu tahan insektisida.
Seleksi pemecah ( atau seleksi pembeda )terjadi ketika lingkungan
mendukung sifat-sifat ekstrem atau aneh. Ketika menyeleksi sifat-sifat
umum.
Contoh: Dialam liar, banyak spesies rumput di jumpai dalam kisaran tinggi,
tetapi rumput tinggi mendominasi. Karena seleksi pengganggu, hanya bentuk
yang sangat pendek dari rumput yang sama ini di jumpai di halaman rumah,
rumput yang pendek secara selektif menguntungkan karena terhindar dari
pemotongan rumput. Rumput-rumput di alam liar tinggi-tinggi karena tinggi
membuatnya mampu bersaing memperebutkan sinar matahari.
Seleksi seks adalah perjodohan diferensial jantan (kadang-kadang betina)
dalam suatu populasi. Karena biasanya menyimpan lebih banyak energi
untuk menghasilkan keturunan daripada jantan, betina dapat meningkatkan
kebugarannya dengan meningkatkan kualitas keturunannya dengan
memilih pejantan yang superior. Sebaliknya, jantan menyumbangkan
sedikit energi untuk menghasilkan keturunannya dengan memaksimalkan
jumlah keturunan yang di hasilkan. Ini mengarah pada dua jenis seleksi
seks sebagai bedrikut:
Persaingan pejantan, mengarah pada unjuk kekuatan dengan
pejantan terkuat akan mendapatkan kesempatan kawin. Evolusi
tanduk, cula, dan bentuk badan atau otot yang besar adalah contoh-
contoh jenis seleksi ini.
Pilihan betina mengarah pada sifat-sifat tau perilaku pejantan yang
menarik bagi betina. Bulu burung yang berwarna-warni (contoh
ekor burung merak) tau perilaku perjodohan adalah conto-contoh
pilihan betina.
Seleksi seks sering mengarah pada dimorfisme seks, perbedaan
penampilan jantan dan betina.
Seleksi buatan adalah suatu bentuk seleksi mengarah yang dilakukan oleh
manusia ketika mereka mnebarkan benih atau menangkar hewan yang
mempunyai sifat-sifat yang diinginkan.
Seleksi alam tidak dapat membentuk organisme yang sempurna, paling tidak
terdapat empat alasan mengapa seleksi alam tidak dapat menghasilkan
kesempurnaan.
Organisme terkunci dalam batasan sejarah. Evolusi tidak membongkar
anatomi leluhur dan tidak membangun masing-masing struktur kompleks
baru dari awal, tetapi memilih struktur yang ada dan mengadaptasikannya
ke situasi yang baru.
Adaptasi seringkali berkompromi. Setiap organisme harus melakukan
hal yang berbeda. Seekor anjing laut menghabiskan sebagian waktunya
pada bebatuan, barangkali ia akan berjalan lebih baik jika ia memiliki kaki
dan bukan sirip, tetapi ia juga tidak akan bisa berenang dengan baik.
Tidak semua evolusi bersifat adaptif. Faktor kebetulan kemungkinan
mempengaruhi lebih banyak struktur genetic populasi di bandingkan
dengan selama ini di bayangkan, sebagai contoh, ketika badai meniup
serangga ratusan mil melewati lautan ke suatu pulau, angina tidak harus
mengangkut specimen yang paling cocok dengan lingkungan baru.
Seleksi hanya dapat memperbaiki variasi yang ada. Seleksi alam hanya
menguntungkan variasi yang paling cocok dari fenotip yang tersedia, yang
bisa saja tidak merupakan sifat yang ideal. Alel baru tidak muncul begitu
saja.
KEKELIRUAN TENTANG SELEKSI ALAM
Seleksi alam, yang dikemukakan Darwin sebagai mekanisme evolusi, ternyata
tidak berkemampuan mendorong terjadinya evolusi. Seleksi alam tidak dapat
membentuk spesies baru.
Sebagaimana kemustahilan munculnya kehidupan di muka bumi secara
kebetulan, adalah tidak mungkin bagi spesies makhluk hidup untuk merubah diri
mereka sendiri menjadi spesies lain. Sebab, tidak ada kekuatan yang mampu
mendorong terjadinya peristiwa seperti ini di alam. Apa yang kita sebut alam
adalah kumpulan dari atom-atom yang tidak memiliki kesadaran dan akal yang
menyusun tanah, bebatuan, udara, air dan segala sesuatu yang lain. Tumpukan
benda mati ini tidak memiliki kekuatan untuk merubah makhluk tak bertulang
belakang (invertebrata) menjadi seekor ikan, kemudian menjadikannya naik ke
darat dan berubah menjadi seekor reptil, dan kemudian merubahnya menjadi
seekor burung dan menjadikannya mampu terbang, dan akhirnya menjadikannya
seorang manusia.
Darwin mengemukakan sebuah gagasan sebagai "mekanisme evolusi": Seleksi
Alam. Seleksi Alam membahas seputar gagasan bahwa makhluk hidup paling
kuat yang paling mampu menyesuaikan diri dengan tempat hidup mereka akan
tetap hidup. Misalnya, dalam sekelompok rusa yang dimangsa oleh binatang buas,
rusa yang mampu lari lebih cepat akan bertahan hidup. Tetapi, tentu saja
mekanisme seperti ini tidak akan menyebabkan rusa berevolusi - ini tidak akan
merubah mereka menjadi spesies lain seperti gajah, misalnya.
Sebelum Revolusi industri
Setelah Revolusi industri
KISAH MELANISME INDUSTRI
Ngengat berwarna gelap dan terang,
keduanya telah ada sebelum dan
sesudah revolusi industri. Spesies
ngengat baru tidak muncul.
Koleksi ngengat menunjukkan keduanya, jenis gelap dan terang, telah hidup di
daerah tersebut sebelum revolusi industri
Para evolusionis seringkali mengutip
"Ngengat Revolusi Industri" pada abad ke-
18 di Inggris sebagai "contoh nyata evolusi melalui seleksi alam". Menurut
kisahnya, di sekitar permulaan Revolusi Industri di Inggris, warna kulit batang
pohon di sekitar kota Manchester sangatlah terang. Karenanya, ngengat
berwarna gelap yang hinggap pada pohon-pohon tersebut mudah terlihat
sehingga mudah menjadi mangsa bagi burung-burung dan, akibatnya, jumlahnya
menjadi berkurang. Namun, ketika kulit batang pohon menjadi gelap akibat
polusi yang disebabkan oleh revolusi industri, kini ngengat berwarna terang
menjadi yang paling diburu dan jumlah populasi ngengat berwarna gelap
meningkat. Ini bukanlah contoh "evolusi", sebab seleksi alam tidak
memunculkan suatu spesies baru yang sebelumnya tidak pernah ada di alam.
Ngengat berwarna gelap telah ada sebelum revolusi industri. Di sini, kita dapat
melihat ngengat-ngengat yang dikoleksi oleh seorang kolektor sebelum dan
sesudah revolusi industri. Yang terjadi hanyalah perubahan jumlah populasi
spesies-spesies ngengat yang telah ada. Ngengat tidak mendapatkan organ atau
ciri fisik baru yang mengarah pada suatu
"perubahan dalam spesies mereka".
Tidak ada secuil pun bukti pengamatan yang menunjukkan seleksi alam pernah
menyebabkan makhluk hidup mana pun untuk berevolusi. Evolu-sionis ternama
yang juga pakar paleontologi asal Inggris, Colin Patterson, mengakui kenyataan
PENGARUH LAMARCK
Ketika Darwin mengusulkan "seleksi alam
menyebabkan spesies berevolusi", ia sebenarnya
terilhami hipotesis Lamarck tentang "penurunan sifat
dapatan". Menurut Lamarck, leher jerapah memanjang
saat mencoba mencapai cabang pohon yang lebih
tinggi untuk mendapatkan makanan. Akan tetapi, di
abad ke-20 diketahui bahwa Lamarckisme adalah
pemikiran yang keliru.
ini:
SELEKSI ALAM TIDAK MEMBENTUK SPESIES BARU
Di alam, individu-individu lemah termusnahkan dan
tergantikan oleh individu-individu kuat. Namun,
fenomena ini tidak menyebabkan kemunculan spesies
baru. Bahkan jika hewan-hewan liar memburu rusa
lemah dan lamban selama milyaran tahun, rusa tidak
akan pernah berubah menjadi spesies lain.
Tak seorang pun pernah memunculkan satu spesies melalui mekanisme seleksi
alam. Tak seorang pun pernah hampirmelakukannya, dan kebanyakan perdebatan
dalam neo-Darwinisme sekarang adalah seputar masalah ini.
PENGORBANAN DIRI PADA HEWAN
Teori evolusi Darwin melalui proses seleksi alam
bersandar pada anggapan bahwa seluruh makhluk
hidup melakukan perjuangan sengit untuk
mempertahankan kelangsungan hidup mereka.
Pengamatan ternyata menunjukkan masyarakat
hewan memperlihatkan beragam contoh
mengagumkan tentang perilaku pengorbanan diri
dan tolong-menolong. Lembu liar dewasa yang
berbaris melingkar untuk melindungi keturunan
muda mereka hanyalah satu dari sekian banyak
contoh pengorbanan diri di alam.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell.dkk..2003.Biologi Edisi Kelima. Jakarta. Erlangga
Pack, Philip. 2008. Biologi Edisi Kedua. Bandung. Pakar Raya
Prasodjo, Budi dkk. 2007. IPA Terpadu 3 Untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta.
Yudistira