new bab ii
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2009 : 2) , “Manajemen adalah
ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu”.
Pengertian manajemen menurut G.R. Terry berdasarkan yang dikutip
oleh Malayu Hasibuan (2009 : 2), “Manajemen adalah suatu proses yang
khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya”.
Manajemen menurut Adrew F. Sikula berdasarkan yang dikutip oleh
Malayu Hasibuan (2009 : 2), “Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan
aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan,
pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan
berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan
dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien”.
16
17
Pengertian manajemen menurut Harold Koontz dan Cyril
O’Donnel berdasarkan yang dikutip oleh Malayu Hasibuan (2009 : 3),
Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan
orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah
aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
penempatan, pengarahan, dan pengendalian.
Menurut M.Manullang (2007 : 5), “Manajemen adalah seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan
sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Dari definisi-definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
manajemen merupakan suatu proses atau usaha untuk mewujudkan tujuan
yang diinginkan, dan dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih
melakukan kerjasama dalam suatu organisasi.
2. Fungsi-Fungsi Manajemen
Menurut George R Terry (2009 : 9), “Manajemen adalah suatu
bentuk kerja. Manajer dalam melakukan pekerjaannya, harus melaksanakan
kegiatan-kegiatan tertentu, yang dinamakan fungsi-fungsi manajemen, terdiri
dari :
a. Planning, menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu
masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat
mencapai tujuan-tujuan itu.
b. Organizing, mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan
penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-
18
kegiatan itu.
c. Staffing, menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia,
pengerahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja.
d. Motivating, mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia kearah
tujuan.
e. Controlling, mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menentukan
sebab-sebab penyimpangan dan mengambil tindakan-tindakan korektif
dimana perlu.
3. Unsur – Unsur Manajemen
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2009 : 20), unsur-unsur manajemen
terdiri dari ;
a. Man, yaitu tenaga kerja, baik itu tenaga kerja pemimpin maupun tenaga
kerja professional atau pelaksana.
b. Money, yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
c. Methods, yaitu cara – cara yang dipergunakan untuk mencapai suatu
tujuan.
d. Materials, yaitu bahan – bahan yang diperlukan untuk mencapai suatu
tujuan.
e. Machines, yaitu alat – alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan.
f. Market, yaitu tempat atau pasar untuk menjual barang dan jasa yang telah
dihasilkan.
19
B. Transportasi
1. Pengertian Transportasi atau Pengangkutan
Menurut Abbas Salim (2008 : 6), ”Transportasi adalah kegiatan
pemindahan barang ( muatan ) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat
lain”.
Menurut Suharto Abdul Majid (2011 : 23), “Transportasi pada
dasarnya adalah kegiatan perpindahan atau pemindahan manusia dan barang
atau sumber daya lainnya dari suatu tempat atau tempat asal ke suatu tempat
lainnya atau tempat tujuan dengan menggunakan alat angkut”.
Menurut M.N.Nasution, (2008 : 3), “Transportasi diartikan sebagai
pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan”.
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
transportasi adalah pemindahan barang, atau sumber daya lainnya dari tempat
asal ketempat tujuan dengan menggunakan sebuah alat angkut yang digerakan
oleh manusia atau mesin.
2. Unsur-unsur pengangkutan
Menurut M.N.Nasution (2008 : 3)
a. Ada muatan yang diangkut.
b. Tersedianya kendaraan sebagai alat angkutannya.
c. Ada jalanan atau jalur yang dapat dilalui.
d. Ada terminal asal dan terminal tujuan.
e. Sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang mengerakkan
kegiatan transportasi tersebut.
20
Demikianlah fungsi pengangkutan tersebut menunjang pembangunan,
merangsang, dan melayani perkembangan ekonomi.
C. Pengertian Freight Forwarder
Menurut Djauhari Ahsjar (2007 : 223), “Freight forwarder adalah
usaha jasa transportasi, dan yang dimaksud dengan usaha jasa transportasi
adalah usaha yang ditujukan untuk mewakili kepentingan
pengiriman/penerimaan barang (shipper dan consignee) antar negara dalam
mengurus semua kegiatan yang diperlukan untuk terlaksananya pengiriman
barang sebagian/seluruhnya melalui laut, udara dan darat”.
Menurut Engkos Kosasih dan Hananto Soewedo (2007 : 10), “Freight
forwarder adalah Lembaga jasa pengurusan transportasi yang mengoordinasikan
angkutan multimoda sehingga terselenggara angkutan terpadu sejak dari door
shipper sampai dengan door consignee”.
Menurut R.P. Suyono (2007 : 251), “Freight forwarder adalah badan
usaha yang bertujuan untuk memberikan jasa pelayanan/pengurusan atas seluruh
kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan
penerimaan barang dengan menggunakan multimoda transport baik
menggunakan darat, laut dan udara”.
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
freight forwarder adalah suatu badan usaha yang membantu pengirim dalam
mengirimkan barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan moda transportasi
yang ditentukan oleh pengirim.
21
D. Logistik
Manajemen logistik pada awalnya merupakan cabang dari ilmu
kemiliteran (branch of militery science) yang digunakan untuk persiapkan,
pemeliharaan, pengangkutan material personil dan fasilitas militer.
Menurut The Council of Logistics Management yang dikutip oleh Ratih
Hendayani (2011 : 18) mendefinisikan “logistik merupakan bagian dari proses
rantai suplai agar didapat suatu efisiensi aliran biaya dan keefektifan proses
penyimpanan bahan mentah, bahan setengah jadi, barang jadi dan informasi-
informasi yang berhubungan, dari asal ke titik konsumsi dengan tujuan
memenuhi kebutuhan konsumen.
Menurut Martin Christopher dalam buku “konsep manajemen Supply
chain” yang dikutip oleh Ratih Hendayani (2011 : 17) mendefinisikan :
Logistics is proses strategically managing the procurement, movement
and storage of materials, parts, and finished inventory (and the rolated
information flows) through the organization and its marketing channels in such
a way that current and future profitability are maximized through the cost
effective the cost effective fulfillment of orders. “logistik adalah proses dari
pengelolaan secara strategis dalam usaha perolehan, pergerakan dan
penyimpanan bagian material dan persediaan akhir, juga berhubungan dengan
arus informasi, melalui organisasi dan jalur pemasarannya dalam beberapa cara
untuk mendapatkan keuntungan tertentu di masa depan yang maksimal melalui
ongkos pemenuhan pemesanan yang efektif..”
22
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pengertian logistik dapat dimengerti sebagai ilmu pengetahuan atau sebuah seni
sebagaimana artian dari manajemen serta merupakan suatu alur tahapan-tahapan
suatu sistem dalam perusahaan yang melibatkan perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, pendistribusian, dan maintenance dari material/alat-alat
pendukung.
E. Operasional
Menurut M.Y. Dwi Hayu Agustini dan Yus Endra Rahmadi (2009 : 3
), “bagi suatu perusahaan, operasional adalah suatu bagian yang melakukan dan
mengkoordinasikan operasi-operasi atau kegiatan-kegiatan dalam suatu
organisasi”.
F. Shorebase
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Inggris (KLBI),” Shorebase yang
terdiri dari kata shore dan base, shore yang merupakan pantai, tepi laut,
menyokong dan menyangga. Sedangkan base yang berarti pokok, dasar, alas,
atau pangkalan. Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa shorebase adalah suatu
pangkalan yang berada di tepi laut yang dibangun bersifat sementara atau
permanen untuk menyokong kegiatan pengeboran minyak di tengah laut.
G. Dokumen
1. Pengertian Dokumen
Menurut Di Ahsjar (2007 : 81), “Dokumen, merupakan
seperangkat warkat / surat berharga untuk memenuhi persyaratan dalam
23
transaksi perdagangan internasional”.
2. Pengertian Dokumen Pendukung
Menurut Amir M.S. (1999 : 219), “ yang dimaksud dengan dokumen
pendukung adalah dokumen yang dikeluarkan untuk memperkuat atau
merinci keterangan yang terdapat dalam dokumen induk.
Macam-macam dokumen sebagai berikut ;
a. Bill of Lading
Menurut Amir MS (2005 : 218), “ Bill of Lading adalah Tanda
Terima penyerahan barang yang dikeluarkan oleh Perusahaan Pelayaran
sebagai Tanda Bukti Pemilikan atas barang yang telah dimuat di atas kapal
laut oleh Eksportir untuk diserahkan kepada Importir.
1) Bukti bahwa barang telah dimuat di kapal.
2) Dokumen hak milik dari pemilik barang (dokument of title).
3) Kontrak angkutan (contract of offreightment).
4) Dokumen jual/beli (transferable document).
b. Air Waybill / Surat Muatan Udara
Dalam Buku IATA TACT Rules dan Rates “Basic Air Cargo”,
Surat Muatan Udara atau Air Waybill adalah dokumen kargo yang
terpenting, yang diterbitkan oleh maskapai penerbangan atau agen rekanan
yang ditunjuk, dan tidak bisa dipindahkan atau dijual belikan.
SMU/Air Waybill mempunyai beberapa fungsi ;
1) Merupakan dokumen kontrak tertulis antara pengirim dan pengangkut
2) Bukti penerimaan barang kiriman untuk dikirim
24
3) Tagihan pengiriman barang
4) Sebagai petunjuk bagi staff untuk penanganan pengiriman dan
penerimaan barang.
c. Multimoda Dokumen
Menurut Dirk Koleangan (2008 : 79) Multimoda Dokumen adalah
Dokumen muatan yang menggunakan beberapa jenis angkutan (Multi
Mode Transport) disebut multi transport document yang pada prinsipnya
tidak berbeda dengan isi dari The Hamburg Rules 1924. Multi Mode
Transport berisi hal-hal sebagai berikut :
1) Bentuk umum barang
2) Kondisi yang terlihat pada barang
3) Nama dan alamat Multi Modal Operator
4) Nama pengirim
5) Nama penerima (jika disebut)
6) Tempat dan tanggal diterimanya barang oleh MTO
7) Tempat penyerahan barang
d. Manifest
Menurut R.P Suyono (2007 : 233),” Cargo Manifest merupakan
dokumen yang berisi informasi tentang muatan di atas kapal. Manifest
disiapkan oleh agen/perwakilan pengangkut.
Menurut Ali Purwito M. (2010 : 25),” manifest merupakan suatu
dokumen sarana pengangkut yang berupa suatu daftar muatan barang-
barang yang diangkut, dengan rincian: nomor daftar, nama/inisial
25
penerima, tujuan (nama pelabuhan), nama negara dan nomor kode
harmonized system (HS) yang menunjukan jenis barang yang ada dalam
kemasan.
Jadi dari sumber diatas mendefinisikan Manifest (data muatan
barang armada pengangkut) adalah data yang dikirim oleh pemilik armada/
kapal/ pesawat atau agen/ perwakilannya di pelabuhan tujuan / atau
pelabuhan pemuatan di kantor pelayanan dimana barang export /import
dikerjakan.
e. Packing List
Menurut Amir MS (2005 : 219) “ yang dimaksud dengan packing
list atau daftar pengepakan adalah daftar yang berisi perincian lengkap
mengenai jenis dan jumlah satuan dari barang yang terdapat dalam tiap
peti atau total keseluruhannya sama dengan jenis dan jumlah yang
tercantum dalam Faktur perdagangan. Packing List penting sekali untuk
barang yang tidak sejenis atau tidak seragam seperti mesin-mesin spare
part (Suku-cadang) barang kelontong, tekstil, pakaian jadi dan lainnya.
f. Purchase Order
Menurut Ali Purwito M. (2010 : 21),” purchase order merupakan
dokumen yang dapat membuktikan bahwa pembeli telah memberikan
order untuk membeli barang-barang yang disebut dalam P.O. dokumen ini
dianggap konfirmasi dan kesepakatan dari pembeli tentang barang yang
dipesan.
26
g. Delivery Order
Menurut R.P Suyono (2007 : 233), “ Delivery Order (DO) adalah
sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh pihak berkuasa menyimpan
barang. Untuk mengeluarkan barang itu dari tempat penyimpanannya
terdapat catatan “Fiat Keluar”, artinya yang empunya barang sudah
menyelesaikan kewajibannya terhadap yang dikuasakan atas barang itu.
Dalam DO perusahaan pelayaran telah melunasi freight, bea-masuk,
ongkos storage dan lain-lain.
Menurut Kamus Pelayaran yang dikutip oleh Rusman Hoesien
dan Daniel Manuputty, “Delivery Order adalah suatu perintah
penyerahan dari pemilik barang yang tertimbun di gudang pengurus/kepala
gudang si pemegang surat D/O tadi , atau pihak yang tercantum dalam
penyerahan D/O ini juga diberikan oleh pemilik kapal sebagai penukar
konosemen/BL”.
h. Invoice / faktur
Menurut Djauhari Ahsjar (2007 : 92),” Invoice merupakan salah
satu dokumen penting yang memuat perincian harga-harga barang yang
dikeluarkan oleh pihak perusahaan penjual atas transaksi tertentu dengan
pihak pembeli dan juga sebagai tanda bukti transaksi serta alat penagihan
atas nilai pembeli yang disebut didalam faktur itu.
Menurut Amir MS (2005 : 218),” faktur perdagangan adalah suatu
nota perhitungan yang dibuat oleh Eksportir untuk Importir yang terutama
berisi :
27
1) Jumlah barang ( Quantity )
2) Harga satuan ( Unit-Price )
3) Harga-Total ( Total-Price )
4) Perhitungan pembayaran ( Payment-Breakdown )
Faktur merupakan alat bukti perhitungan atas suatu transaksi yang
dilakukan antara Eksportir dengan Importir.
Jadi, kesiimpulan invoice/faktur adalah dokumen yang digunakan
sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar oleh customer. Dalam
bentuk sederhana dikenal dengan nama BON. Pada transaksi yang
nominalnya relatif kecil, invoice digunakan langsung sebagai dokumen
tagihan sedangkan pada perusahaan yang nominal transaksinya besar,
biaya dilengkapi dengan surat tagihan atau kwitansi. Perusahaan jasa juga
memerlukan invoice namun kalau kliennya tidak memerlukan detail jasa
yang dibayarnya maka cukup pakai kwitansi saja.
Kwintansi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),” kwitansi
atau kuitansi merupakan surat tanda terima uang.
Dalam Http//zulidamel.wordpress.com/2008/03/06/invoicefaktur_penjualan/
yang diunggah tanggal 25-02-2012, Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pembuatan Invoice/Faktur
1) Invoice faktur dibuat sesuai dengan barang yang telah
diserahkan/diterima dengan baik oleh customer. Adakalanya barang
yang telah dikirim, ditolak/ditolak sebagian/diterima bersyarat oleh
customer. Karena itu invoice faktur dibuat setelah Delivery Order
28
ditandatangani oleh penerima.
2) Satu order pembelian dapat direalisasikan dalam satu transaksi (satu
kali Delivery Order/Surat Jalan) dan dapat juga direalisasikan secara
bertahap (beberapa kali Delivery Order/Surat Jalan). Banyak kebijakan
perusahaan yang menetapkan bahwa pembayaran akan dilakukan
setelah order pembelian telah terealisaikan secara keseluruhan sehingga
apabila terdapat beberapa kali Delivery Order/Surat Jalan, maka
invoice/faktur hanya dibuat apabila order penjualan telah dipenuhi
secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan informasi ringkas mengenai
dokumen-dokumen yang terkait dengan tagihan tersebut. Keperluan
tersebut dibutuhkan baik bagi penerima tagihan maupun pembuat
invoice.
3) Dalam kontak Order dalam jangka waktu tertentu kebijakan poin 2
tidak berlaku sehingga invoice dibuat setiap Delivery Order telah
ditandatangani oleh penerima.
4) Pembuatan invoice secara automatis akan mengupdate buku piutang
dagang. Dengan ini dapat diartikan pembuat invoice adalah bagian yang
juga mencatat piutang.
5) Dalam prosedur internal kontrol sistem akuntansi metode manual
disarankan untuk mermbuat invoice di atas formulir dengan nomor urut
tercetak namun dengan sistem akuntansi komputer semakin banyak
perusahaan menggunakan nomor komputerisasi.
6) Keunggulan penggunaan nomor tercetak menjamin tidak terjadinya
29
nomor ganda dalam pembuatan invoice namun apabila terjadi
kegagalan, nomor transaksi dicatat pada nomor berikutnya sesuai
dengan nomor urut dokumen tercetak. Bila menggunakan nomor urut
yang di create komputer perlu pengawasan lebih ketat karena
memungkinkan terjadinya invoice ganda yang dapat menimbulkan
kerugian perusahaan.
i. Surat Jalan
Surat jalan adalah dokumen yang berfungsi sebagai surat pengantar
atas barang yang tercantum didalamnya yang ditujukan kepada penerima
dan mempunyai kekuatan hukum atas legalitas yang diperlukan di jalan
raya mulai dari keluar perusahaan sampai memasuki wilayah milik
penerima sehingga barang dengan jumlah serta spesifikasi yang disertai
dengan beberapa informasi lainnya diterima oleh penerima.
http/carapedia.com/contoh_surat_jalan_info152.html yang diunggah
pada tanggal 25-02-2012.
H. Piutang
Menurut Martono dan Agus Harjito (2004 : 95), “Piutang dagang
(account receivable) merupakan tagihan perusahaan kepada pelanggan/pembeli
atau pihak lain yang membeli produk perusahaan.
Menurut Engkos Kosasih dan Hananto Soewedo (2007 : 89),” Piutang
(accounts receivable) adalah tagihan uang perusahaan kepada para pelanggan
yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu paling lama satu tahun tanggal
timbulnya tagihan.
30
Sehubungan dengan piutang mungkin terjadi beberapa permasalahan atau
resiko, misalnya, kemungkinan piutang tidak tertagih (kerugian bad debts),
biaya pengumpulan piutang (biaya depts collector dan transportasinya), periode
pengumpulan piutang (debts collection period) yang terlalu lama dan
sebagainya.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, Piutang adalah hak
menagih pemberi barang, jasa dan dana kepada penerima barang, jasa atau dana
yang membentuk hubungan dimana pihak yang satu berhutang dengan pihak
yang lain. Sehingga piutang dapat timbul dari penjualan kredit, pembelian jasa
yang tidak langsung dibayar, pinjaman dana seperti karyawan yang pinjam uang
kepada perusahaan (piutang karyawan).
I. Keterlambatan (Delay)
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009:9
Tentang Penerbangan, “Keterlambatan adalah terjadinya perbedaan waktu antara
waktu keberangkatan atau kedatangan yang dijadwalkan dengan realisasi waktu
keberangkatan atau kedatangan”.
Menurut Abdulkadir Muhammad (1991 : 111), “Keterlambatan adalah
ketidak displinan waktu keberangkatan muatan barang mau pun mengenai
pengangkutan penumpang, yang telah dijadwalkan sering tidak dipatuhi oleh
pengangkut”.
Menurut E. Saefullah Wiradipradja (1989 : 115), Keterlambatan
adalah suatu pelanggaran dari suatu kewajiban yang timbul dari perjanjian pada
31
derajat yang kedua, artinya bahwa kewajiban itu dipenuhi tetapi tidak
sebagaimana seharusnya.
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
keterlambatan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan tidak tepat pada waktu
yang telah di tetapkan atau direncanakan.
J. Kisi-Kisi Instrumen Dengan Fishbone Diagram
berdasarkan uraian teori di atas maka peneliti menyusun kisi-kisi intrumen
penelitian berdasarkan pendekatan fisbone diagram sebagai berikut :
Tabel II.1Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Karakteristik Kategori Utama Indikator
ItemPertanyaan
Ya Tidak
Keterlambatan Pengumpulan
Dokumen Pendukung Pada Operational
Shorebase
Manpower
Kinerja 1a
Jumlah 1b
Kerjasama 1c
MachinesPeralatan 2a
Sistem 2b
MethodsPelatihan 3a
Pengawasan 3b
MediaKondisi 4a
Lingkungan 4b
Motivation Bonus 5
Money Kesejahteraan 6
Material Informasi 7
Sumber data : Sugiyono (2009 : 149) Dimodifikasi Peneliti