bab ii viki new

Upload: bayu-marvian

Post on 18-Jul-2015

135 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.

Proses Pembuatan Pop Mie

2.1.1. Proses Pencampuran (Mixing Process) Pada tahap awal yang dilakukan dalam proses pembuatan pop mie yaitu proses pencampuran (mixing process). Proses mixing ini bertujuan untuk membuat adonan tepung yang elastic dan homogen. Pada proses ini dilakukan pencampuran tepung terigu dengan larutan alkali (campuran air dan ingredient) dalam sebuah mixer. Dalam pembuatan pop mie, tepung terigu yang digunakan sebanyak 5 sak dan disaring dengan menggunakan sieveter kemudian diangkut dari tangki dengan menggunakan Screw Conveyor yang akan diteruskan ke dalam Mixer. Setelah tepung dimasukan, Mixer dijalankan dan sedikit demi sedikit akan diberikan larutan alkali sesuai standar produksi dan hasil mutu adonan tersebut diperiksa oleh pekerja. 2.1.2. Proses Pengadukan Gumpalan Setelah melalui proses pencampuran dengan larutan alkali maka adonan tersebut akan ditampung dan diaduk kembali untuk dipecahkan di mesin Feeder, kemudian akan diteruskan untuk proses pengepresan. 2.1.3. Proses Pengepresan (Pressing Process) Setelah adonan homogeny, adonan tersebut akan dimasukkan ke dalam mesin pengepressan (Roll Press). Proses ini menggunakan dua buah roll press, dimana roll press ini memiliki beberapa ukuran mulai dari ukuran yang paling tebal yaitu roll press II sampai yang paling tipis yaitu roll press IV, tujuan dari

proses ini adalah untuk membuat adonan menjadi lembaran-lembaran tipis dengan ketebalan yang sesuai dengan standar produksi. 2.1.4. Proses Penyisiran (Slittering Process) Pada proses penyisiran ini lembaran adonan yang masuk ke proses penyisiran dilakukan dengan menggunakan mesin Slitter yang berfungsi untuk membuat untaian mie yang bergelombang. Pada proses ini yang harus diperhatikan adalah jumlah untaian mie setiap lajur, bentuk dan keadaan mie. Masalah yang sering terjadi pada proses penyisiran ini yaitu gelombang mie yang terlalu jarang atau terlalu rapat dan ditemukan untaian mie yang bergerigi. 2.1.5. Proses Pengukusan (Steaming Process) Proses ini dilakukan dengan cara melakukan penguapan pada mie. Proses pengukusan ini bertujuan agar mie tersebut menjadi basah, mengembang dan tidak cepat putus saat diproses. Pada tahap ini mie dibasahi dengan menggunakan air dan cairan emulsik. Proses pengukusan ini dilakukan pada tekanan uap inlet HE 7 8 kg/ cm3 dan tekanan uap outlet HE 4 6 kg/ cm3 selama 75 detik dengan suplai uap yang dialirkan dari mesin boiler. 2.1.6. Proses Pemotongan (Cutting Process) Sebelum dilakukan proses pemotongan, mie basah yang keluar dari steam box didinginkan dahulu dengan melewati 2 (dua) unit kipas. Tujuan dari proses ini adalah untuk menurunkan suhu mie basah agar tidak lengket sehingga dapat dipotong dan dilipat dengan baik sebelum masuk ke dalam proses penggorengan. 2.1.7. Proses Penggorengan (Frying Process) Setelah melalui proses pemotongan mie akan distribusikan menjadi 6 jalur, kemudian ditampung didalam suatu conveyor yang berbentuk mangkok. Mie direndam ke dalam minyak goreng yang telah dipanaskan terlebih dahulu dengan

suhu yang cukup tinggi. Tujuan dari proses ini agar mie menjadi keras dan padat, juga agar mie menjadi steril dan higienis. 2.1.8. Proses Pengeringan dan Pendinginan (Cooling Fan Process) Pendinginan sangat diperlukan sebelum proses pengemasan karena pengemasan mie dalam keadaan panas akan menyebabkan mie yang tidak tahan lama. Pada proses ini mie yang telah keluar dari penggorengan dilewatkan ke Blower yang didalamnya terdapat beberapa buah kipas yang menghembuskan angin sehingga minyak yang terbawa akan tiris dan dilewatkan pada conveyor yang bergetar, pada proses ini memakan waktu 5 menit. Tujuan dari proses ini yaitu untuk mengurangi kadar minyak yang terbawa oleh mie. 2.1.9. Proses Pemasangan Cup (Cup Sealer Process) Mie yang sudah kering kemudian dialirkan untuk dilakukan proses pemberian cup pada mesin Supply Cup. Pemberian cup ini dilakukan yang bertujuan untuk tempat bungkusan pop mie. 2.1.10. Proses Wrapper 5 in 1 Setelah mie yang sudah diberi bumbu tadi selesai maka akan memasuki proses berikutnya yaitu memberikan bumbu, sayur, minyak bumbu dan garpu ke dalam masing-masing cup pop mie, menutup leflet di atas susunan kemasan, menempel sticker, melakukan pengeleman, melakukan pengkodean karton dan selanjutnya akan diteruskan untuk melakukan proses pengemasan. 2.1.11. Proses Pengemasan (Packing Process) Pop mie yang sudah melalui tahap wrapper 5 in 1 kemudian dialirkan untuk dilakukan proses packing. Proses ini dilakukan dengan menggunakan mesin packing dan juga secara manual. Jenis kemasan yang digunakan dalam proses packing berupa cup/ bowl (Expandible Polystyren). Proses secara manual saat ini menggunakan 10 orang pekerja untuk melakukan pemasangan etiket (shrink film).

Sedangkan dengan menggunakan mesin packing dilakukan pemasangan etiket (shrink label). 2.1.12. Proses Perekatan Label (Labeling Process) Pop mie yang sudah diberi etiket (shrink film/ shrink label) secara manual ataupun otomatis, kemudian akan dilakukan perekatan dengan menggunakan mesin shrink tunnel agar etiket (shrink film/ shrink label) merekat dengan cup. Pada proses saat ini digunakan 2 buah mesin shrink tunnel. 2.1.13. Proses Pengepakan (Cartoning Process) Setelah proses pengovenan, pekerja akan memasukkan pop mie ke dalam karton yang setiap karton untuk pop mie berisi 24 pcs dan untuk pop mie mini berisi 40 pcs. Setelah selesai dilakukan pengepakan mie akan dikirim ke gudang dengan menggunakan conveyor. 2.1.14. Proses Penggudangan (Ware Housing) Produk hasil produksi disimpan dalam gudang barang jadi dengan paletpalet yang diletakkan pada daerah-daerah yang telah diberi kode. Produk yang disebut sebagai finished goods di PT. Indofood CBP Sukses Makmur, adalah mie instan yang telah melalui proses produksi mulai dari bahan baku sampai dengan cartooning dan telah melalui pengawasan mutu di department PDQC serta mempunyai status QC release.

Screw Conveyor Mixer Feeder Roll Press Slitter Steam Box Cutter Cup Noodle Freyer

Fungsinya untuk menghisap tepung terigu dan tepung tapioka dari bak menuju ke mesin mixer. Fungsinya untuk mengaduk tepung terigu dengan larutan alkali yang diperlukan sebagai bahan dasar. Fungsinya untuk menampung & memecahkan gumpalan adonan mie yang akan menuju ke mesin press. Fungsinya untuk merubah bentuk dari adonan mie menjadi lembaran-lembaran tipis. Fungsinya untuk merubah bentuk lembaran menjadi untaian mie bergelombang dengan cara menyisir. Fungsinya untuk mengukus adonan mie menjadi basah, mengembang dan tidak cepat putus saat diproses. Fungsinya untuk memotong dan melipat untaian mie menjadi kepingan mie. Fungsinya untuk menggoreng mie menggunakan minyak kelapa dan memberikan aroma agar ketahanan mie tetap terjaga. Fungsinya untuk mendinginkan mie yang telah digoreng dan mengeringkan mie sebelum melalui proses pemberian cup. Fungsinya untuk memasukkan mie ke dalam cup yang digunakan untuk tempat bungkusan pop mie. Fungsinya untuk menutup leflet di atas susunan kemasan, menempel sticker, melakukan pengeleman, melakukan pengkodean karton dan selanjutnya akan diteruskan untuk melakukan proses pengemasan. Fungsinya untuk membungkus cup pop mie dengan menggunakan media etiket (shrink film/ shrink label) sebagai pembungkusnya. Fungsinya untuk merekatkan etiket (shrink film/ shrink label) agar pop mie siap dimasukkan ke dalam karton.

Cooling Conveyor Fan

Supply Cup Cup Sealler

Packing

Shrink Tunnel

Gambar 2.1. Bagan Proses Pembuatan Pop Mie

2.2.

Mesin Yang Digunakan Dalam Proses Pembuatan Pop Mie

2.2.1. Screw Conveyor Mesin Screw Conveyor berfungsi untuk menghisap tepung terigu dan tepung tapioka dari bak menuju ke mesin mixer.

Gambar 2.2. mesin Screw Conveyor 2.2.2. Mixer Mesin Mixer berfungsi untuk mencampur dan mengaduk tepung terigu bersama tepung tapioka dengan larutan alkali sampai menjadi adonan sebelum jatuh ke mesin feeder.

Gambar 2.3. mesin Mixer

2.2.3. Mesin Feeder Mesin Feeder berfungsi untuk menampung dan memecahkan gumpalan adonan yang akan menuju ke mesin press.

Gambar 2.4. Mesin Feeder 2.2.4. Mesin Press (Roll Press) Mesin Press (Roll Press) berfungsi untuk merubah bentuk dari adonan menjadi lembaran. Adonan yang keluar dari mesin press ini akan menjadi lembaran-lembaran tipis dengan ketebalan yang sesuai dengan standar produksi. 2.2.5. Mesin Slitter Fungsi mesin slitter adalah merubah bentuk lembaran menjadi untaian mie bergelombang dengan cara menyisir.

Gambar 2.5. Mesin Slitter

2.2.6. Mesin Steam Box Mesin steam box berfungsi agar mie menjadi basah, mengembang dan tidak cepat putus saat diproses.

Gambar 2.6. Mesin Steam Box 2.2.7. Mesin Cutter Cup Noodle Mesin Cutter Cup Noodle mempunyai fungsi untuk memotong dan melipat untaian mie menjadi kepingan mie. Mie yang sebelumnya masih tersambung akan dipotong menjadi kepingan mie yang sesuai ukuran yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Gambar 2.7. Mesin Cutter Cup Noodle

2.2.8. Mesin Fryer Mesin Fryer digunakan untuk menggoreng mie menggunakan minyak kelapa dan memberikan aroma agar ketahanan mie tetap terjaga. Selain itu mie menjadi keras dan padat, selain itu juga agar mie menjadi steril dan higienis. 2.2.9. Mesin Cooling Conveyor Fan Mesin Cooling berfungsi untuk mendinginkan mie yang telah digoreng dan mengeringkan mie sebelum melalui proses pemberian cup.

Gambar 2.8. Mesin Cooling Conveyor Fan 2.2.10. Mesin Supply Cup Mesin Supply Cup berfungsi untuk memasukkan mie ke dalam cup yang digunakan untuk tempat bungkusan pop mie.

Gambar 2.9. Mesin Supply Cup

2.2.11. Mesin Cup Sealler Mesin Cup Sealler berfungsi untuk menutup leflet di atas susunan kemasan, menempel sticker, melakukan pengeleman, melakukan pengkodean karton dan selanjutnya akan diteruskan untuk melakukan proses pengemasan.

Gambar 2.10. Mesin Cup Sealler 2.2.12. Mesin Packing Mesin ini berfungsi untuk membungkus cup pop mie dengan menggunakan media etiket (shrink film/ shrink label) sebagai pembungkusnya.

Gambar 2.11. Mesin Packing

2.2.13. Mesin Shrink Tunnel Mesin ini berfungsi untuk merekatkan etiket (shrink film/ shrink label) agar pop mie siap dimasukkan ke dalam karton dan selanjutnya diteruskan ke gudang penyimpanan.

Gambar 2.12. Mesin Shrink Tunnel 2.3. Peralatan Yang Mendukung Proses Produksi Untuk mendukung proses produksi diperlukan adanya berbagai peralatan. Adapun jenis peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut : 2.3.1 Forklift Fungsinya untuk membawa/ mengangkut tepung terigu dan tepung tapioka sebagai bahan baku pembuat mie dari gudang penyimpanan dan mengangkut kemasan mie menuju truk pengangkut.

Gambar 2.13. Forklift

2.3.2.Rolly Fungsinya untuk membawa etiket, bumbu dari gudang penyimpanan menuju ke dalam pabrik dan juga untuk membawa mie yang gagal dalam proses produksi.

Gambar 2.14. Kereta Sorong