bab ii qorik new

Upload: abdul-latif-sifa

Post on 23-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    1/35

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Belajar Mengajar Matematika

    1. Hakekat Matematika

    Menurut Paling, ide manusia tentang matematika berbeda-beda,

    bergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing-masing,1ada yang

    mengatakan bahwa matematika hanya perhitungan yang mencakup

    tambah, kurang, kali dan bagi, tetapi ada pula yang melibatkan topic-topik

    seperti aljabar, geometri dan trigonometri. Banyak pula yang beranggapan

    bahwa matematika mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan

    berpikir logis.

    Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai suatu khas

    tersendiri bila dibandingkan dengan ide-ide/konsep-konsep, abstrak yang

    tersusun secara penalarannya dedukti.! Hakekat matematika berkenaan

    dengan ide-ide/struktur-struktur dan hubungan-hubungan yang diatur

    menurut urutan yang logis. "adi matematika berkenaan dengan konsep-

    konsep abstrak. #uatu kebenaran matematis dikembangkan berdasar alasan

    logis.$

    1Mulyono %bdurrahmanmPendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, &"akarta' P(. %sdiMahasatnya, !))$*, hal. !+!

    ! Herman Hudoyo, Strategi Mengajar Belajar Matematika, &Malang' P Malang 1)*,

    hal. .$Herman Hudoyo,Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di Depan

    Kelas, urabaya' 0saha asional, 12*, hal. 3

    1$

    1$

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    2/35

    Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai suatu khas

    tersendiri bila dibandingkan dengan ilmu yang lain. 4leh karena itu

    kegiatan belajar dan mengajar matematika sebaiknya tidak disamakan

    begitu saja dengan ilmu lain. 5ari sinilah seorang guru matematika

    dituntut mampu untuk menciptakan suasana pembelajaran yang eekti,

    eisien sekaligus menyenangkan, sehingga pandangan tentang matematika

    sebagai ilmu yang sulit dan membosankan dapat berangsur-angsur hilang.

    emudian line &12$* dalam bukunya mengatakan pula bahwa'

    Matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat

    sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu

    terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan

    menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam.

    Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, yaitu

    dengan mempelajari, mengkaji dan mengerjakannya.

    5engan mendalami masing-masing deinisi matematika yang saling

    berbeda. (erlihat adanya ciri-ciri khusus atau karakteristik yang dapat

    merangkum pengertian matematika secara umum. Beberapa karakteristik

    tersebut adalah'

    a. Memiliki objek abstrak

    5alam matematika objek yang dipelajari adalah abstrak sering juga

    disebut objek mental. 4bjek-objek itu merupakan objek pikiran. 4bjek

    dasar itu meliputi' &1* akta, &!* konsep, &$* operasi ataupun relasi dan

    6rman #uherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, &Bandung' 7akultasPendidikan Matematika dan P% 0ni8ersitas Pendidikan ndonesia, !))$*, hal. 2

    1

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    3/35

    &* prinsip. 5ari objek dasar itulah dapat disusun suatu pola dan

    struktur matematika.

    b. Bertumpu pada kesempatan

    5alam matematika kesepakatan merupakan tumpuan yang

    sangat penting. esepakatan yang amat mendasar adalah aksioma dan

    konsep primiti8e, aksioma diperlukan untuk menghindarkan berputar-

    putar dalam pembuktian, sedangkan konsep primiti diperlukan untuk

    menghindarkan berputar-putar dalam pendeinisian.

    c. Berpola pikir dedukti

    Pola pikir dedukti dapat dikatakan pemikiran yang berpangkal

    dari hal yang bersiat umum diterapkan atau diarahkan kepada hal

    yang bersiat khusus.

    d. Memiliki simbol yang kosong dari arti

    5alam matematika banyak sekali simbol yang digunakan, baik

    berupa huru maupun bukan huru. Huru-huru dalam model

    persamaan, misalnya 9 : y ; < belum tentu berarti operasi tambah

    untuk dua bilangan. "adi secara umum huru dan tanda dalam 9 : y ;

    b. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya

    perubahan pada diri seseorang, seperti berubah pengetahuannya,

    pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, ketrampilannya, dan lain-

    lain aspek yang ada pada indi8idu.

    c. Menurut Aranbach ?learning is shown by a hange in

    beha!ior as a result o" e#periene, yang berarti belajar yang baik

    > 4emar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, &Bandung' #inar Baru %lgensindo,

    !)))*, hal. +ana #udjana,Dasar$dasar Proses Belajar Mengajar, &Bandung' #inar Baru %lgensindo,

    !))*, hal. !>

    1>

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    7/35

    adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu s pelajar

    mempergunakan panca [email protected])

    d. Belajar adalah suatu kegiatan dengan bermain, berbuat,

    bekerja dengan alat-alat banyak hal menjadi jelas, karena dengan

    berbuat anak menghayati sesuatu dengan seluruh indera dan jiwanya.

    onsep-konsep menjadi terang dan dipahami oleh anak dan dengan

    demikian betul-betul menjadi milik anak.11

    e. Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi

    seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu.1!

    . Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan

    dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku

    yang baru berkat pengalaman dan latihan.1$

    g. Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan

    dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku

    yang baru berkat pengalaman dan latihan.1

    5ari deinisi-deinisi belajar di atas penulis dapat menyimpulkan

    bahwa belajar merupakan suatu proses akti menuju perubahan tingkah

    laku yang disebabkan oleh pengalaman dan latihan. Misalnya, setelah1) #umadi #uryabrata, Psikologi Pendidikan, &"akarta' aja Craindo Persada, !))!*, hal.

    !$1.11=isnawaty #imanjuntak,Metode Mengajar Matematika I, &"akarta' ineka Aipta, 1$*,

    hal. +$1! %bin #yamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan, &Bandung' emaja osdakarya,

    !))+*, hal. 1+21$%bu %hmadi,Psikologi Sosial, &"akarta' ineka Aipta, !))!*, hal. !21Dainal %Eib, .Pro"esionalisme %uru Dalam Pembelajaran, urabaya' nsan Aendekia,

    !))!*, hal. !

    1

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    8/35

    belajar mengajar siswa mampu mendemonstrasikan pengetahuan dan

    ketrampilan matematikanya dimana ia sebelumnya tidak dapat

    melakukannya.#ebagai contohnya siswa mampu menemukan teorema

    Pythagoras dan menggunakannya untuk memecahkan masalah. #iswa

    mampu menentukan jenis segitiga merupakan segitiga siku-siku dan bukan

    siku-siku.

    Belajar menurut #kinner adalah suatu proses adaptasi atau

    penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresi.1+Perubahan

    tingkah laku hasil belajar bersiat positi, misalnya dari tidak tahu menjadi

    tahu dan dari tidak bisa menjadi terampil.

    Menurut 5ienes ?belajar Matematika melibatkan suatu struktur

    dierarki dari konsep-konsep tingkat tinggi yang dibentuk atas dasar apa

    yang telah terbentuk [email protected] %sumsi ini berarti bahwa konsep-

    konsep itu belum dipelajari. Maka dari itu perlu diketahui mengenai

    konsep-konsep itu belum dipelajari. Maka dari itu perlu diketahui

    mengenai belajar konsep. #ebelum siswa menemukan teorema Pythagoras

    terlebih dahulu mereka harus menguasai materi prasyarat yaitu luas

    persegi dan segitiga dan akar kuadrat bilangan.

    #eorang siswa dikatakan telah memahami suatu konsep apabila ia

    telah mampu mengenali dan mengabstraksi siat yang sama tersebut, yang

    merupakan ciri khas dari konsep yang dipelajari, dan telah mampu

    1+Muhibin #yah,Psikologi Pendidikan, &Bandung' emaja osdakarya, !))*, hal. ).13Hudoyo,Pengembangan Kurikulumhal.&'

    !)

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    9/35

    membuat generalisasi terhadap konsep itu. Misalnya setelah siswa

    menemukan konsep teorema Pythagoras dan mengaplikasikannya untuk

    pemecahan masalah maka siswa telah memahami konsep yang telah

    dipelajarinya.

    #eseorang dikatakan belajar, diasumsikan dalam orang itu terjadi

    suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku

    kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku itu merupakan

    proses belajar, sedangkan perubahan tingkah laku itu sendiri merupakan

    hasil belajar.12 5alam proses belajar mengajar anak merupakan subjek

    pelaku guru harus mampu membimbing cara anak belajar.1>

    Falaupun belajar dan mengajar itu adalah dua hal berbeda, tetapi

    keduanya saling berkaitan. Mengajar akan eekti bila kemampuan berpikir

    anak diperhatikan dan karena itu perhatian ditujukan kepada kesiapan

    struktur kogniti siswa. %dapun struktur kogniti mengacu kepada

    organisasi pengetahuan atau pengalaman yang telah dikuasai seorang

    siswa yang memungkinkan siswa itu dapat menangkap ide-ide atau

    konsep-konsep baru.1

    %da banyak deinisi mengajar, diantaranya adalah sebagai berikut'

    12Hudojo, Strategi Mengajar Belajar,( )akarta* Depdikbud,+&-,hal.+,1>Piet %. #ahertian, Super!isi Pendidikan, &"akarta' ineka Aipta, 1!*, hal. +!1 Hudojo, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, &Malang' 0M,

    !))1*, hal. 3

    !1

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    10/35

    a. Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan

    yang memungkinkan terjadinya proses belajar.!)

    b. Mengajar dilukiskan sebagai suatu proses

    interaksi antara guru dan siswa dimana guru mengharapkan siswanya

    dapat menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang benar-benar

    dipilih oleh guru.!1

    c. Mengajar adalah suatu kegiatan dimana

    pengajar menyampaikan pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki

    kepada peserta didik.!!

    d. Menurut (ardi mengajar adalah perbuatan yang

    dilakukan seseorang &guru* dengan tujuan membantu atau

    memudahkan orang lain &siswa* melakukan kegiatan belajar.!$

    Menurut Brunner dalam proses belajar mengajar dapat dibedakan

    dalam tiga ase atau episode, yakni &1* inormasi, &!* transormasi, &$*

    e8aluasi.!

    a. normasi

    5alam tiap pelajaran kita memperoleh sejumlah inormasi, ada yang

    menambah pengetahuan yang telah kita miliki, ada yang memperhalus

    !)".". Hasibuan dan Moedjiono,Proses Belajar Mengajar, &Bandung' emaja osdakarya,!))!*, hal. $

    !1Hudojo,pengembangan Kurikulum., hal. 1!!#yah,Psikologi, hal. 1>!.!$Hudojo, Strategi Mengajar, hal. >-! asution, Berbagai Pendekatan dalam proses Belajar dan Mengajar, &"akarta' Bumi

    %ksara, !))$*, hal. -1).

    !!

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    11/35

    dan memperdalamnya, ada pula inormasi yang bertentangan dengan

    apa yang telah kita ketahui sebelumnya.

    b. (ransormasi

    normasi harus dianalisis, diubah atau ditranormasi ke dalam bentuk

    yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan untuk hal-hal

    yang lebih luas. 5alam hal ini bantaun guru sangat diperlukan.

    c. 68aluasi

    emudian pengetahuan yang kita peroleh dan transormasi tadi kita

    nilai sehingga dapat dimanaatkan untuk memahami gejala-gejala lain.

    "erome Brunner membahas sisi sosial proses belajar dalam buku

    klasiknya, (oward a (heory o nstruction. 5ia menjelaskan tentang

    ?kebutuhan mendalam manusia untuk merepon orang lain dan untuk

    bekerjasama dengan mereka guna mencapai tujuan@.!+

    5ari beberapa deinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

    mengajar adalah suatu proses interaksi antara guru dan siswa, dimana guru

    mengharapkan siswanya dapat menguasai pengetahuan dan pandangan

    yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Mengajar harus diarahkan agar

    peristiwa belajar terjadi. Aontohnya dalam pembelajaran matematika guru

    harus mampu mengaktikan siswa dalam proses pembelajaran dan

    mengurangi kecenderungan guru untuk mendominasi proses pembelajaran

    tersebut. .

    !+ Mel8in =. #ilberman, Ati!e /earning +0+ 1ara Belajar Siswa Akti", &Bandung'usamedia, !))3*, hal. $)

    !$

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    12/35

    $. 7aktor-aktor yang mempengaruhi Proses Belajar dan

    Mengajar Matematika

    a. 7aktor intern, yaitu aktor jasmaniah, aktor

    psikologis dan aktor kelelahan.

    1* 7aktor jasmaniah' aktor kesehatan dan

    cacat tubuh.

    !* 7aktor psikologis' intelegensi,

    perhatian, minat, bakat, moti, kematangan dan kesiapan.!3

    $* 7aktor kelelahan, yaitu kelelahan

    jasmani dan kelelahan rohani &bersiat psikis*.

    b. 7aktor ekstern, yaitu aktor keluarga, aktor

    sekolah dan aktor masyarakat.

    1* 7aktor keluarga' cara orang tua

    mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan

    ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang

    kebudayaan.

    !* 7aktor sekolah' metode mengajar,

    kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dan siswa,

    disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu sekolah, standar pelajaran

    di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah.

    !35edi #upriadi,Membangun Bangsa Melalui Pendidikan, &Bandung' emaja osdakarya,!))+*, hal. >$.

    !

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    13/35

    $* 7aktor masyarakat, yaitu' kegiatan

    siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk

    kehidupan masyarakat.!2

    Curu merupakan aktor penting yang besar pengaruhnya terhadap

    proses dan hasil belajar, bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya

    peserta didik dalam mengajar.!> (ugas guru tidak hanya menyampaikan

    inormasi kepada peserta didik, tetapi harus dilatih menjadi asilitator yang

    bertugas memberikan kemudahan belajar kepada seluruh peserta didik,

    agar mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira,

    penuh semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara

    terbuka.

    5alam penyusunan kurikulum perlu diperhatikan beberapa aktor

    belajar. 7aktor-aktor tersebut adalah sebagai berikut'!

    1. egiatan belajar

    Belajar memerlukan banyak kegiatan, agar anak memperoleh

    pengalaman, pengetahuan, pemahaman, sikap dan nilai serta

    pengembangan ketrampilan.

    !. =atihan dan ulangan

    !2 #lameto, Belajar dan 2aktor$"aktor yang Mempengaruhinya, &"akarta' ineka Aipta,!))$*, hal. +-2!

    !> 6. Mulyasa, Kurikulum 3ingkat Satuan Pendidikan, &bandung' emaja osdakarya,

    !))>*, hal. 13!.!4rmar Hamalik,Dasar$dasar Pengembangan Kurikulum, &Bandung' emaja osdakarya,

    !))2*, hal. 1)

    !+

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    14/35

    Hasil belajar akan menjadi lebih baik, jika para siswa sering

    diberikan ulangan dan latihan secara kontinu, sistematis, dan

    terbimbing.

    $. epuasan dan kesenangan

    5orongan belajar akan belajar yang disadari dengan penuh

    minat akan lebih mendorong siswa belajar lebih baik sehingga akan

    meningkatkan hasil belajar.

    . %sosiasi dan transer

    Berbagai pengalaman yang diperoleh yaitu pengalaman lama

    dan baru, harus diasosiasikan agar menjadi satu kesatuan.

    +. Pengalaman masa lampau dan pengertian

    Pengalaman masa lampau dan pengertian berbagai pengalaman

    dan pengertian yang telah dimiliki siswa akan memudahkannya

    menerima pengalaman baru.

    3. esiapan dan kesediaan belajar

    7aktor kesiapan mental, sosial, emosional dan isik.

    2. Minat dan usaha

    !3

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    15/35

    egiatan belajar yang didasari dengan penuh minat akan lebih

    mendorong siswa belajar lebih baik sehingga akan meningkatkan hasil

    belajar.

    >. 7isiologis

    esehatan dan keseimbangan jasmani siswa perlu mendapat

    perhatian sepenuhnya, karena kondisi isiologis ini sangat berpengaruh

    terhadap konsentrasi kegiatan dan hasil belajar.

    . ntelegensi dan ecerdasan

    emajuan belajar juga ditentukan oleh tingkat perkembangan

    intelegensi siswa seperti cerdas, kurang cerdas, atau lamban.

    B. Pembelajaran dengan Metode Discover

    1. Pengertian

    Menurut #und disco8ery adalah proses mental dimana siswa

    mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip.$) 5alam metode

    pembelajaran disco8ery siswa dibiarkan menemukan sendiri atau

    mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan

    $)oestiyah, Strategi Belajar Mengajar, &"akarta' ineka Aipta, 11*, hal. !)

    !2

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    16/35

    memberikan instruksi. Pada pembelajaran dengan metode disco8ery guru

    hanya memberikan masalah dan siswa disuruh memecahkan masalah

    melalui percobaan.$1

    5alam pengajaran matematika yang umumnya biasa dilaksanakan,

    siswa menerima bahan pelajaran melalui inormasi yang disampaikan oleh

    guru. Aara mengajar inormati8e ini dapat terjadi dengan menggunakan

    metode ceramah, ekspositori, demonstrasi, tanya jawab, atau metode

    mengajar lainnya.

    #edangkan pengajaran matematika modern, metode mengajar yang

    dipergunakan lebih banyak metode menemukan, pemecahan masalah dan

    tehniknya diskusi.$! 5engan mencari sendiri dan berdiskusi anak-anak

    didik akan lebih mengerti persoalan yang sedang dipelajarinya. 5engan

    diberikannya kesempatan untuk menemukan sendiri anak-anak akan

    terbiasa dengan penelitian-penelitian yang sederhana, mereka akan

    terbiasa dengan berpikir secara ilmiah.

    Menurut 6ncyclopedia o 6ducational esearch, penemuan

    merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam

    berbagai cara, termasuk mengajarkan keterampilan menyelidiki dan

    $1Muhammad 7ai< 5

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    17/35

    memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan

    pendidikannya.$$

    5engan demikian dapat dikatakan bahwa metode penemuan itu

    adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru

    memperkenalkan siswa-siswanya menemukan sendiri inormasi yang

    secara tradisional biasa diberitahukan dan diceramahkan saja.

    ata penemuan sebagai metode mengajar merupakan enomena

    yang dilakukan oleh siswa. 5alam belajarnya ini menemukan sesuatu hal

    yang baru. ni tidak berarti hal yang ditemukannya itu benar-benar baru

    sebab sudah diketahui oleh orang lain.$

    Hal-hal baru bagi siswa yang diharapkan dapat ditemukannya itu

    dapat berupa konsep, teorema, rumus, pola, aturan dan sejenisnya. 0ntuk

    dapat menemukan mereka harus melakukan terkaan, dugaan, perkiraan,

    coba-coba, dan usaha lainnya dengan menggunakan pengetahuan siswa

    yang diperoleh sebelumnya.$+

    #alah satu metode mengajar yang digunakan di sekolah-sekolah

    yang sudah maju adalah metode disco8ery, hal ini disebabkan karena

    metode disco8ery ini' &a* merupakan suatu cara untuk mengembangkan

    cara belajar siswa akti, &b* dengan menemukan sendiri, menyelidiki

    $$B. #uryobroto, Proses Belajar Mnegajar di Sekolah, &"akarta' ineka Aipta, 12*, hal.1!.

    $6rman #uherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, &Bandung' 7akultasPendidikan Matematika dan P% 0ni8ersitas pendidikan ndonesia, !))$*, hal. !1!

    $+Ibid., hal. !1$

    !

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    18/35

    sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam

    ingatan, tidak akan mudah dilupakan sisa, &c* pengertian yang ditemukan

    sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah

    digunakan atau ditranser dalam situasi lain, &d* dengan metode penemuan

    ini juga, anak belajar berikir analisis dan mencoba memecahkan problem

    yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditranser dalam kehidupan

    bermasyarakat.

    !. =angkah-langkah Pembelajaran dengan Metode

    5isco8ery

    %gar pelaksanaan metode penemuan terbimbing ini berjalan

    dengan eekti, beberapa langkah yang perlu ditempuh adalah sebagai

    berikut'

    a. Merumuskan masalah yang akan diberikan

    kepada siswa dengan data secukupnya, perumusannya harus jelas,

    hindari pernyataan yang menimbulkan salah tasir sehingga arah yang

    ditempuh siswa tidak salah.

    b. 5ari data yang diberikan guru, siswa menyusun,

    memproses, dan mengorganisir data tersebut. 5alam hal ini, bimbingan

    guru dapat diberikan sejauh yang diperlukan siswa. Bimbingan ini

    sebaiknya mengarahkan siswa untuk melangkah kearah yang hendak

    dicapai melalui pertanyaan-pertanyaan atau lembar kerja siswa.

    $)

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    19/35

    c. #iswa menyusun konjektur &perkiraan* dari hasil

    analisis yang dilakukannya.

    d. Bila dipandang perlu, konjektur yang telah

    dibuat siswa tersebut diatas diperiksa oleh guru, ini penting dilakukan

    untuk menyakinkan kebenaran perkiraan siswa.

    e. %pabila telah diperoleh kepastian tentang

    kebenaran konjektur sebaiknya diserahkan juga kepada siswa untuk

    menyusunnya.

    . #esudah siswa menemukan apa yang dicari,

    hendaknya guru menyediakan soal latihan sebagai tambahan untuk

    memeriksa apakah hasil penemuan itu benar.

    $. elebihan dan elemahan Metode 5isco8ery

    Memperhatikan metode penemuan terbimbing tersebut di atas

    dapat disampaikan kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. elebihan

    dari metode penemuan terbimbing adalah sebagai berikut'

    a. #iswa dapat berpartisipasi akti dalam

    pembelajaran yang disajikan.

    b. Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap

    percaya diri dalam mencari dan menemukan.

    c. Mendukung kemampuan problem sol8ing siswa.

    $1

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    20/35

    d. Memberikan wahana interaksi antar siswa,

    maupun siswa dengan guru, dengan demikian siswa juga terlatih untuk

    menggunakan bahasa ndonesia yang baik dan benar.

    e. Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat

    kemampuan yang tinggi dan lebih membekas karena siswa dilibatkan

    dalam proses menemukannya.

    #ementara itu kekurangannya adalah sebagai berikut'

    a. 0ntuk materi tertentu, waktu yang tersita lebih lama.

    b. (idak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini.

    5ilapangan, beberapa siswa masing-masing terbiasa dan mudah

    mengerti dengan metode ceramah.

    c. (idak semua topik cocok disampaikan dengan metode ini. 0mumnya

    topik-topik yang berhubungan dengan prinsip dapat dikembangkan

    dengan metode penemuan terbimbing.

    !. Pemba"asan tentang Pema"aman Sis#a

    Pemahaman &understanding* adalah kedalaman kogniti dan aekti

    yang dimiliki oleh indi8idu &siswa*.$3

    Pemahaman adalah tingkat kemampuan

    yang mengharapkan testee mampu memahami arti atau konsep, situasi serta

    $36. Mulyasa,Kurikulum Berbasis Kompetensi, &Bandung' emaja osdakarya, !))$*, hal.$.

    $!

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    21/35

    akta yang diketahuinya.$2 egiatan mental intelektual yang

    mengorganisasikan materi yang telah diketahui.

    5alam taksonomi Bloom, tipe hasil belajar kogniti pada pemahaman

    dibedakan menjadi $ bagian'

    1. (ranslasi, yaitu kemampuan untuk mengubah simbol tertentu

    menjadi symbol lain tanpa &8erbal* diubah menjadi gambar atau bagan

    atau graik. alau symbol ini berupa kata atau kalimat, maka dapat diubah

    menjadi kata atau kalimat lain.

    !. nterprestasi, yaitu kemampuan untuk menjelaskan makna yang

    terdapat didalam symbol baik symbol 8erbal maupun yang non-8erbal.

    emampuan untuk menjelaskan konsep, prinsip, atau teori tertentu

    termasuk pada kategori ini.

    $. 6kstrapolasi, yaitu kemampuan untuk melihat kecenderungan

    atau arah atau kelanjutan dari suatu temuan.

    Pemahaman dalam penelitian ini adalah kesanggupan untuk mengenal

    akta, konsep, prinsip dan skill. Meletakkan hal-hal tersebut dalam

    hubungannya satu sama lain secara benar dan menggunakannya secara tepat

    komukasi dalam pembagian yang berbeda dan mengorganisasi secara singkat

    tanpa mengubah pengertian. 0ntuk mengathui hasil pemahaman belajar siswa

    digunakan instrument berupa tes. "enis tes yang sejauh mana tingkat

    kemampuan siswa dan menguasai materi yang telah disampaikan, yaitu siswa

    $2galim Purwanto, Prinsip$prinsip dan teknik 4!aluasi Pengajaran, &Bandung' emajaosdakarya, !))*, hal.

    $$

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    22/35

    memahami materi teorema Pythagoras dengan menggunakan metode

    disco8ery &penemuan terbimbing*. eberhasilan penelitian ini berdasarkan

    pada hasil pemahaman belajar siswa apabila dalam mengerjakan tes ormati

    2+G dari siswa telah mencapai 2).

    D. Pembelajaran Pt"agoras di S$TP

    #ebelum kita mengetahui tentang pengertian teorema Pythagoras

    alngkah baiknya kalau kita ketahui dahulu pengertian kuadrat dan akar kuadrat

    suatu bilangan, luas persegi dan luas segitiga siku-siku, seperti dibawah ini.

    1. Pengertian uadrat dan %kar uadrat suatu bilangan

    5alam buku matematika jilid !% menyatakan suatu bilangan

    dengan bilangan itu sendiri. 0ntuk sembarang bilangan a, maka a!; a 9

    a.$> =ebih jelas unus Mahmud menyebutkan bahwa kuadrat suatu

    bilangan diperoleh dari perkalian suatu bilangan dnegan bilangan itu

    sendiri.$

    Aontoh'

    a. a!; a 9 a c. 1)!; 1) 9 1)

    b. 1!

    ; 1 9 1 d. ),1!

    ; ),1 9 ),1

    $> M. Aholek dan %. #ugiyono, Matematika untuk SMP Kelas 5III6 7A, &t.t.p' 6rlangga,

    !)))*, hal. !!$unus Mahmud,Matematika 8ntuk SMP, M3s )ilid 7, &t.t.p' Hidakarya %gung, !))!*, hal.

    >1.

    $

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    23/35

    #edangkan akar kuadrat merupakan in8ers dari kuadrat &pangkat

    dua*. #ehingga mencari akar kuadrat dari suatu bilangan a berarti mencari

    bilangan yang apabila dikalikan dengan dirinya sendiri menghasilkan a.)

    Penulisan akar pangkat dua sebenarnya adalah ! , tetapi pada

    umumnya pangkatnya tidak perlu ditulis, sehingga penulisannya cukup

    dengan . 5engan demikian operasi akar kuadrat merupakan in8ers dari

    operasi kuadrat.

    1

    Hasil akar kuadrat dari bilangan b dengan b I ) adalah bilangan

    positi atau nol.

    "ika a!; b, maka b ; a dengan a I ).

    Aontoh'

    !; 13 J 13 ;

    !; >1 J >1 ;

    "ika kuadrat dari + adalah !+, maka akar pangkat dua dari !+

    adalah +,

    Penyelesaian'

    +

    +

    +

    +

    ++!+

    1

    !

    !

    !

    =

    =

    =

    =

    = #

    )Matematika K M(s/#MP/MCMPL, hal. +!1M. Aholek, %. #ugiyono,Matematika 8ntuk SMP., hal. !2

    $+

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    24/35

    !. =uas persgi dan luas segitiga siku-siku

    a. =uas Persegi

    =uas persegi ; panjang sisi 9 panjang sisi

    =uas persegi %BA5 ; %B 9 BA

    ; %B 9 %B &sebab BA ; %B*

    ; %B!

    0ntuk persegi yang panjang sisinya s maka'

    = ; s 9 s ; s!

    b. =uas segitiga siku-siku

    =uas segitiga ;!

    1alas 9 tinggi

    umus tersebut berlaku untuk segitiga lancip,

    segitiga siku-siku, maupun segitiga tumpul.

    =uas %BA ;!

    19 %B 9 %A

    %B dan %A merupakan sisi siku-siku. Maka untuk setiap segitiga siku-

    siku berlaku'

    =uas segitiga siku-siku'!

    1 9 panjang sisi siku-siku 9 panjang sisi

    siku-siku lainnya.

    #egitiga siku-siku %BA pada gamba !.! tersebut, sisi BA merupakan

    sisi terpanjang dan disebut sisi miring.!

    !#etyo Budi, et all,Matematika Kelas 5III 8ntuk SMP6M3s, &t.t.p' Fidya 5uta Craika,!))!*, hal. 11+

    $3

    5 A

    % BCambar !.1

    A

    % B

    Cambar !.!

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    25/35

    Aontoh perhitungan luas persegi dan segitiga siku-siku'

    1. Berapakah luas persegi yang panjang sisinya ; 3 cm.

    "awab'

    Panjang sisi ; 3 cm, maka s ; 3

    = ; s 9 s

    ; 3 9 3

    ; $3

    "adi, luas persegi tersebut' $3 cm!

    !. #ebuah segitiga siku-siku mempunyai panjang sisi siku-siku 1)

    cm dan > cm. Berapakah luas segitiga siku-siku tersebutN

    "awab'

    =uas segitiga siku-siku ;!

    19 panjang sisi siku-siku 9 panjang sisi

    siku-siku lainnya

    ;!

    19 1) cm 9 > cm ; ) cm!

    "adi, luas segitiga tersebut ; ) cm!

    $. 5alil Pythagoras

    #etelah kita mengetahui beberapa hal mengenai materi prasyarat,

    maka kita akan lebih mudah dalam memahami teorema Pythagoras seperti

    dibawah ini'

    $2

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    26/35

    (eorema Pythagoras ditemukan oleh seorang ahli matematika

    unani bernama Pythagoras yang hidup dalam abad K #M. 5ialah yang

    memberikan bukti untuk kebenarannya. (eorema tersebut menyatakan'

    ?5alam suatu segitiga siku-siku luas persegi pada hypotenuse &sisi di

    depan sudut siku-siku* sama dengan jumlah luas persegi-persegi pada dua

    sisi yang lain.$

    Pernyataan diatas biasa disebut dengan dalil teorema Pythagoras

    dan dalam matematika sekolah sisi-sisi dalam segitiga dan persegi

    dinyatakan dengan huru-huru yang mewakili masing-masing sisi,

    sehingga siswa lebih mudah mnyebutkan teorema Pythagoras sebagai a!;

    b! : c!, dengan a adalah hypotenuse, b dan c adalah ! sisi siku-siku.

    %dapun untuk menemukan teorema tersebut sebagai berikut'

    5ari gambar disamping dapat kita ketahui

    =uas %BA5 ; s 9 s

    ; a 9 a

    ; a!

    =uas 67CH ; s 9 s

    ; &b:c* : &b:c*

    ; b!: !bc : c!

    =uas %BA5 ; =uas 67CH O &luas %7B*

    ; b!: !bc : c!O &!

    19 alas 9 tinggi*

    ; b!: ! bc : c!O &!

    19 %7 9 7B*

    $Ibid., hal. 11$

    $>

    H c A b C

    b c

    5 B

    c b

    6 b c 7

    Cambar !.$

    a

    a a

    a

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    27/35

    ; b!: !bc : c!O &!

    19c9b*

    ; b!: !bc : c!O !cb

    ; b!: c!

    5ilain pihak luas %BA5 ; a! dari luas %BA5 ; b! : c! maka dapat

    disimpulkan bahwa' a!; b!: c!

    Pada gambar !. luas daerah yang diarsir ; luas

    daerah persegi %BA5 O luas daerah keempat

    segitiga'

    b!: c!; &b:c*!O &!

    19b9c*

    a!; &b : c*!O ! bc

    a!; b!: c!

    5ari dua perhitungan tersebut ditemukan bahwa luas daerah yang

    diarsir adalah sama, yaitu a!; b!: c!. artinya luas persegi dengan sisi a

    dari gambar !.$ sama dengan jumlah luas persegi dnegan sisi b satuan dan

    c satuan dari gambar !.. #elain itu kita juga dapat mengetahui bahwa

    kuadrat sisi miring pada segitika siku-siku &a!* pada gambar !.$ sama

    dengan jumlah kuadrat dari kedua siku-sikunya yaitu b!:c!pada gambar

    !..

    $

    5 b c A

    c

    b b

    % c b B

    Cambar !.

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    28/35

    0ntuk lebih mempermudah siswa dalam memahami teorema, maka

    langsung menggunakan segitiga siku-siku untuk membuktikan teorema

    Pythagoras.

    Cambar segitiga siku-siku pada selembar

    kertas berpetak. Berikan nama untuk sisi-

    sisinya a, b, dan c. &"adikan c sebagai

    hipotenusanya*. 0kur panjang sisi a pada

    kertas lain, gambar sebuah kotak dengan

    sisi-sisi yang sama dengan a. 0langi hal ini

    untuk b dan c. Farnai persegi-

    persegi tersebut kemudian potong letakkan mereka disamping sisi-sisi

    yang sesuai letakkan dua kotak yang lebih kecil yaitu sisi a dan b di atas

    kotak yang besar. %nda harus memotongnya untuk menyesuaikannya.

    Pemotongannya harus sempurna, maka terbukti teorema Pythagoras

    tersebut.

    . Penggunaan (eorema Pythagoras

    #etelah siswa memahami konsep teorema Pythagoras dengan

    materi-materi prasyarat, maka siswa menggunakan teorema tersebut untuk

    berbagai hal, antara lain' untuk menghitung panjang sisi segitiga siku-siku

    jenis segitiga jika diketahui panjang sisi-sisinya, mencari sisi dan diagonal

    Fahyudi, #udrajat, 4nsiklopedi Matematika dan Peradaban Manusia, &"akarta' (ariti#amudra Berlian, !))$*, hal. 1.

    )

    Cambar !.+

    c%

    b%

    a%

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    29/35

    pada bangun datar dan bangun ruang &kubus dan balok*, serta menerapkan

    dalam kehidupan nyata.

    Aontoh'

    1. Misalkan %BA siku-siku di titik %. Panjang %B ; cm dan %A ; $

    cm. Hitunglah panjang BA

    "awab'

    BA!; %B!: %A!

    BA!; !: $!

    BA!; 13 :

    BA!; 13 :

    BA!; !+

    BA ; !+

    BA ; +

    "adi, panjang BA ; + cm.

    !. (unjukkan bahwa segitiga yang berukuran cm, $ cm, dan + cm

    adalah siku-siku.

    "awab'

    Misal sisi terpanjang adalah a, maka'

    a ; +, b ; , dan c ; $

    a!; +!

    a!; !+

    1

    A

    $

    % B

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    30/35

    b!: c!; !: $!

    ; 13 :

    ; !+

    arena a!; b!: c!, maka segitiga itu siku-siku.

    $. Pada Balok %BA5 67CH berikut ini, panjang %B ; > cm, BA ; 3 cm,

    dan AC ; 1+ cm. Hitunglah panjang %A dan %C.

    "awab'

    a. %BA siku-siku di titik B, maka'

    %A!; %B!: BA!

    %A!; >!: 3!

    %A!; 3 : $3

    %A!; 1))

    %A ; 1))

    %A ; 1)

    "adi, panjang %A ; 1) cm

    b. %BA siku-siku di titik c, maka'

    %C!; A!: AC!

    %C!

    ; 1)!

    : 1+!

    %C!; 1)) : !!+

    %C!; $!+

    %C ; $!+

    %C ; 1))!+,$ # &gunakan tabel akar kuadrat*

    !

    H C

    6 7 1+cm

    A

    5 3 cm

    % > cm B

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    31/35

    %C ; 1,> 9 1)

    %C ; 1>

    "adi, panjang %C ; 1> cm

    . Cambar dibawah menunjukkan tembok bagian samping sebuah rumah.

    Panjang %B ; > m, BA ; m, dan A5 ; 1) m. "ika tembok itu akan

    dicat dengan biaya p. +)),)) per meter persegi, hitunglah seluruh

    biaya yang diperlukan

    Perhatikan gambar diatas'

    65!; A5!O 6A!

    ; 1)!O >!

    ; 1)) O 3

    ; $3

    65 ; 3$3 =

    ; %6 : 65

    ; : 3

    ; 1)

    =uas (rapesium %BA5

    $

    5 5 1) m

    A 6 A

    >m m

    % B % B

    >m

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    32/35

    ;!

    *& #ABB1AD +

    ;!

    >*/1)& #+

    ; +3

    =uas trape

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    33/35

    bagaimana menemukan dan memahami teorema Pythagoras serta

    menggunakannya dalam pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

    %dapun pembelajaran konsep teorema Pythagoras menggunakan

    metode disco8ery &penemuan terbimbing* akan dijelaskan sebagai berikut'

    1. (ahap awal

    Pada tahap ini siswa diajak untuk membangkitkan pengetahuan

    prasyarat yakni siswa harus memahami konsep luas persegi, kuadrat suatu

    bilangan dan akar kuadrat suatu bilangan sebelum menemukan dan

    memahami teorema Pythagoras.

    =uas persegi ; panjang sisi 9 panjang sisi

    =uas persegi %BA5 ; %B 9 BA

    ; %B 9 %B &sebab BA ; %B*

    ; %B!

    =uas segitiga siku-siku'!

    19 panjang sisi siku-siku

    9 panjang sisi siku-siku lainnya.

    Hal ini dilakukan dengan memberikan pertanyaan sederhana

    seputar materi prasyarat dan memberikan koreksi jika ada pemahaman

    siswa yang keliru.

    !. (ahap inti

    +

    5 A

    % BCambar !.3

    A

    % B

    Cambar !.2

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    34/35

    Pada tahap inti guru memberikan lembar kerja siswa untuk

    menemukan teorema Pythagoras. #elain itu guru juga menjelaskan

    keterkaitan antara teorema Pythagoras dengan materi-materi prasyarat

    yang sudah dimiliki oleh siswa.

    #iswa dilibatkan secara akti dalam menemukan dan memahami

    materi. 5isini siswa diarahkan untuk menemukan dan membangun

    pengetahuan mengenai teorema Pythagoras dengan bekerja kelompok.

    Meskipun dalam pembahasan sebelumnya dijelaskan bahwa ada

    beberapa cara untuk menemukan teorema pytagoras, tetapi disini peneliti

    menggunakan cara yang paling sederhana, supaya mudah dipahami siswa.

    Aara yang digunakan adalah dengan gambar segitiga siku-siku yang pada

    tiap sisinya terdapat persegi.

    "adi siswa diarahkan untuk menyususn

    hipotesanya dan potongan-potongan !

    persegi-persegi yang lain.

    Cambar disamping merupakan cara yang

    paling sederhana dimana'

    3

  • 7/24/2019 Bab II Qorik New

    35/35

    !!: +!; : !+ ; !

    #ehingga panjang hypotenuse adalah !. .

    $. (ahap akhir

    Pada tahap ini siswa didorong untuk menerapkan konsep/pengertian

    yang dipelajarinya dalam aplikasi soal maupun dalam kehidupan sehari-

    hari, jika siswa sudah berkreasi dengan gambar persegi-persegi di atas,

    selanjutnya siswa diarahkan untuk membuat kesimpulan mengenai

    teorema Pythagoras.

    (ahap penilaian yakni pada kemampuan siswa dalam mengerjakan

    soal-soal mengenai teorema Pythagoras dan pada waktu proses

    pembentukan pengalaman baru yaitu dalam proses memabngun

    pemahaman mengenai teorema Pythagoras tersebut.

    2

    Cambar !.>