bab ii dewi new

Upload: taufiq-fada

Post on 02-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    1/65

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Media Pembelajaran

    1. Model Pembelajaran

    Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atas suatu pola yang

    digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau

    pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat- perangkat

    pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan

    lain-lain (Joyce,1992) !rends (199") menyatakan #$he tern teaching model

    refers to a particular approach to instruction that includes its goals, synta% ,

    en&ironment, and management system' Menurut amruni (212), model

    pembelajaran mempunyai empat cirri khusus yang membedakan dengan strategi,

    metode, atau prosedur *iri-ciri tersebut ialah +

    1) asional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembanganya

    2) andasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar (tujuan

    pembelajaran yang akan dicapai)

    .) $ingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat

    dilaksanakan dengan berhasil/) ingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat

    tercapai

    Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari a0al

    sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru engan kata lain, model

    pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,

    metode, dan teknik pembelajaran

    13

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    2/65

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    3/65

    yang dipergunakan dalam menyajikan atau menyampaikan materi pelajaran

    akuntansi menempati peranan yang tak kalah penting dalam proses belajar

    mengajar alam pemilihan metode yang tepat, guru harus melihat situasi dan

    kondisi sis0a serta materi yang diajarkan alam kegiatan belajar mengajar daya

    serap peserta didik tidaklah sama alam menghadapi perbedaan tersebut, strategi

    pengajaran yang tepat sangat dibutuhkan 4trategi belajar mengajar adalah pola

    umum perbuatan guru dan sis0a dalam kegiatan me0ujudkan kegiatan belajar

    mengajar (asibuan, 2/+.) Metode pembelajaran merupakan salah satu strategi

    pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru untuk menghadapi masalah tersebut

    sehingga pencapaian tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik engan

    pemanfaatan metode yang efektif dan efisien, guru akan mampu mencapai tujuan

    pengajaran amruni (212+12) menyebutkan bah0a metode adalah cara yang

    dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

    enentuan metode yang akan digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran

    akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang berlangsung

    7erdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bah0a metode

    pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai alat

    untuk mencapai tujuan pembelajaran

    . Media !embelajaran

    a. Pengertian Media Pembelajaran

    enggunaaan media dalam pembelajaran berdasar asumsi bah0a dalam

    pembelajaran akan terjadi suatu hubungan atau korelasi 4egala jenis media

    15

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    4/65

    pembelajaran yang dipergunakan dalam proses pembelajaran disebut media

    pembelajaran Media pembelajaran dalam hal ini merupakan bagian dari sarana

    pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam proses pemberian materi

    pelajaran Media pembelajaran dalam proses pembelajaran diperlukan khususnya

    dalam rangka efekti&itas dan efisiensi pengajaran

    8ata media berasal dari bahasa atin dan merupakan bentuk jamak dari kata

    medium yang berarti perantara atau pengantar 4cialabba 8aren (26+261-291)

    menyatakan media adalah sebuah lingkungan yang merupakan sistem pesan yang

    kompleks yang dapat digunakan pada manusia cara berpikir tertentu, merasa, dan

    berperilaku 4cialabba 8aren (26+1"6) menyatakan media dapat disebut sebagai

    mendikte permainan :ni adalah ketika seorang pemain terus menggunakan

    taktik tertentu untuk mempertahankan dominasi atas pemain lain setelah

    memenangi set pertama Media sering juga disebut dengan istilah mediator,

    dengan istilah ini media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur

    hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar peserta didik

    dan isi pelajaran selain itu media sebagai mediator mencerminkan pengertian

    bah0a setiap sistem pembelajaran yang melakukan mediasi dari guru sampai

    kepada pengguna alat yang paling canggih dapat disebut media (!rsyad, 25+.-

    /)

    ;erlach < =ly dalam (!>har !rsyad, 2"+.) menyatakan bah0a media

    apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

    membangun kondisi yang membuat manusia mampu memperoleh pengetahuan,

    16

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    5/65

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    6/65

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    7/65

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    8/65

    atau mental maupun dalam bentuk yang nyata sehingga pembelajaran dapat

    terjadi Manfaat media pembelajaran yang disampaikan menurut (Balerius,

    21+1) adalah+

    1) enyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkanC dengan bantuan

    media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan

    dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara sis0a

    dimanapun berada

    2) roses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarikC media dapat

    menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan 0arna, baik

    secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk

    menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak

    membosankan

    .) roses pembelajaran menjadi lebih interaktifC dengan media akan terjadinya

    komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung

    bicara satu arah

    /) =fisiensi dalam 0aktu dan tenagaC dengan media tujuan belajar akan lebih

    mudah tercapai secara maksimal dengan 0aktu dan tenaga seminimal

    mungkin ;uru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang,

    sebab dengan sekali sajian menggunakan media, sis0a akan lebih mudah

    memahami pelajaran

    5) Meningkatkan kualitas hasil belajar sis0aC media pembelajaran dapat

    membantu sis0a menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh 7ila

    dengan mendengar informasi &erbal dari guru saja, sis0a kurang memahami

    pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh,

    20

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    9/65

    merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman sis0a akan

    lebih baik6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan

    sajaC media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga sis0a

    dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan

    kapanpun tanpa tergantung seorang guru erlu kita sadari 0aktu belajar di

    sekolah sangat terbatas dan 0aktu terbanyak justru di luar lingkungan

    sekolah") Media dapat menumbuhkan sikap positif sis0a terhadap materi dan proses

    belajarC proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong

    sis0a untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-

    sumber ilmu pengetahuan

    3) Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktifC guru dapat

    berbagi peran dengan media sehingga banyak memiliki 0aktu untuk memberi

    perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan

    belajar sis0a, pembentukan kepribadian, memoti&asi belajar, dan lain-lain

    ada dasarnya tidak semua proses pembelajaran membutuhkan media, oleh

    karena itu, seorang guru harus dapat menentukan media mana yang paling tepat

    dan dapat membantu mencapai tujuan pembelajaran !da beberapa faktor yang

    perlu diperhatikan dalam memilih media, antara lain+ situasi dan latar belakang di

    mana media akan digunakan, media yang digunakan dianggap paling praktis,

    persiapan perlengkapan yang akan digunakan dalam menerapkan media,

    kesesuaian dengan kebutuhan belajar, pencapaian sis0a dalam proses belajar

    mengajar bila menggunakan media, serta biayaya yang harus dikeluarkan bila

    akan menggunakan media

    21

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    10/65

    !dapun fungsi media pembelajaran menurut (Balerius, 21+ 1) adalah+

    1) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang

    dimiliki oleh sis0a Jika sis0a tidak mungkin diba0a ke objek langsung yang

    dipelajari, maka objek yang diba0a kepada sis0a Dbjek dimaksud bisa

    dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar-gambar yang

    dapat disajikan secara audiovisual dan audio

    2) Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas 7anyak

    hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para

    peserta didik tentang suatu objek

    .) Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara

    sis0a dengan lingkungannya

    /) Media menghasilkan keseragaman pengamatan

    5) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan

    realistis

    6) Media membangkitkan keinginan dan minat baru

    ") Media membangkitkan moti&asi dan merangsang sis0a untuk belajar

    3) Media memberikan pengalaman yang integralEmenyeluruh dari yang

    konkrit sampai dengan abstrak

    Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat diantaranya

    sebuah media pembelajaran harus bisa meningkatkan moti&asi sis0a enggunaan

    media mempunyai tujuan memberikan moti&asi kepada sis0a, selain itu media

    juga harus merangsang sis0a mengingat apa yang sudah dipelajari selain

    memberikan rangsangan belajar baru Media yang baik juga akan mengaktifkan

    sis0a dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong sis0a

    untuk melakukan praktek-praktek dengan benar Menggunakan media yang baik

    antara guru dan sis0a akan terjadi interaksi dua arah bukan hanya satu arah dari

    guru semata namun sis0a mampu memberi umpan balik terhadap apa yang

    22

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    11/65

    disampaikan oleh guru, sehingga yang disampaikan dan yang diterima dalam satu

    arti atau dengan pengertian yang sama

    ;uru yang dapat memilih, membuat ataupun menyusun media pembelajaran

    dalam proses penyampaian materi dapat meningkatkan efisiensi dalam

    pembelajaran dan mengembangkan sikap positif dan kompetensi sis0a terhadap

    pembelajaran engan media yang baik maka pembelajaran menjadi lebih jelas

    dan menarik, 0aktu dan tenaga lebih efisien, kualitas hasil belajar sis0a akan

    lebih meningkat, proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja dan

    dapat dioperasikan sendiri oleh sis0a $idak kalah pentingnya yaitu dengan media

    peran guru akan lebih baik ke arah yang positif dan produktif dalam

    pembelajaran

    #. $eni%&jeni% media !embelajaran

    Media mempunyai banyak jenis dan mempunyai karakteristik sendiri-sendiri

    karena masing-masing jenis media tersebut mempunyai fungsi dan

    pemanfaatannya masing-masing Fntuk itu media sesuai karakteristiknya masing-

    masing dapat digolongkan sebagai berikut +

    1) Media grafis

    Media disampaikan le0at pesan simbul &isual, seperti+ gambarEfoto, sketsa,

    diagram, baganEchart, grafik kartun,poster peta, globe

    2) Media audio

    Media penyampai pesan le0at lambing auditif dan suara, seperti radio, alat

    perekam magnetic, laboratorium bahasa

    .) Media proyeksi diam

    23

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    12/65

    Media penyampai pesan gambar atau proyeksi diam, seperti film bingkai

    (slide), film rangkai (strip), o&erhead proyektor, proyektor opaGue,

    tachitoscop, microprojection dengan mikro film

    /) Media audio &isual

    Media penyampaian pesan le0at lambing suara dan gambar, seperti tele&isi,

    Bideo (!rief ssaidiman dkk, 23+23-31)

    4udjana < i&ai (29+.-/) menyebutkan ada beberapa media yang dapat

    digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu+ (1) media grafis, seperti gambar,

    foto, grafik, bagan , poster, dll (2) media tiga dimensi, seperti model padat, model

    penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama, dll+ (.) mediaproyeksi,

    seperti slide, film stripes, film, D, dllC dan (/) media penggunaan lingkungan

    sebagai media pengajaran 4edangkan !>har !rshad (29+29), mengelompokkan

    media menjadi /, yaitu + (1) media hasil teknologi cetakC (2) media hasil teknologi

    audio &isualC (media hasil teknologi komputer+ (/) media hasil gabungan media

    cetak dan komputer

    d. Peran media dan #ara !emili'an media (ang bai)

    Menurut ale (Hina 4anjaya, 23+26-21), pengetahuan akan abstrak

    apabila hanya disampaikan melalui bahasa &erbal Berbalisme menyebabkan sis0a

    hanya mengetahui kata-kata tanpa memahami dan mengerti makna yang

    terkandung di dalam kata tersebut al tersebut sering memberikan kesalahan

    persepsi Fntuk itu agar sis0a mendapat pengalaman lebih konkrit, semakin tinggi

    gairah menangkap pesan, mampu diajak berpikir dan menghayati pesan maka

    sis0a perlu didekatkan dengan kondisi yang sebenarnya enggunaan media

    pembelajaran akan member keuntungan sis0a belajar lebih konkret 4ecara lebih

    24

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    13/65

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    14/65

    gambaran lebih untung tentang materi yang diajarkan sehingga minat dan

    moti&asiny meningkat al ini kerena media yang digunakan telah dipilih dan

    seleksi dengan sesuai kebutuhan pokok bahasan, perkembangan psikologis dan

    kebutuhan sis0astrategi pengguanaan media yang &ariatif dan tidak monoton

    serta cara pengemasan yang apik maka akan memberikan suasana baru yang

    kondusif dan meningkatkan peran aktif sis0a

    Jenis media yang digunakan dalam penelitian ini adalah proected media

    (media yang diproyeksikan) yaitu slide dengan menggunakan program !icrosoft

    "ower "oint Masing-masing slide materi pembelajaran disertai dengan tombol-

    tombol na&igasi yang hyperlin#dengan materi lanjutan Materi yang disampaikan

    dalam pelajaran ekonomi terdiri atas bermacam-macam jenis seperti teks, grafik,

    kur&e, dan lain-lainnya Materi tersebut diambil intisarinya kemudian dimasukkan

    dalam program!icrosoft "ower "oint enggunaan media presentasi yang dibuat

    dengan !icrosoft "ower "oint tentunya akan meningkatkan hasil belajar

    sis0anya $ampilan slide yang dirancang untuk mempengaruhi tipe belajar mata

    pelajaran ekonomi enyusunan media untuk mata pelajaran ekonomi didasarkan

    pada cakupan dan kedalaman materi pembelajaran, ketepatan penggunaan strategi

    pembelajaran, pemberian konsentrasi belajar, kontekstualitas dan aktualitas,

    sistematis, runut, alur logika dan kejelasan uaraian, pembahasan, contoh, simulasi

    serta latihan

    e. Microsoft Office Power point

    Menurut usman,dkk (211+295) !icrosoft $ffice "ower "oint merupakan

    program aplikasi presentasi yang popular dan paling banyak digunakan saat ini

    26

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    15/65

    untuk berbagai kepentingan presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk

    meeting, seminar, lokakarya dan sebagainya rogram ini menjadi lebih mudah

    untuk membuat dan menggunakannya dengan fasilitas integrasi ke internet lebih

    mudah dan cepat 4elain itu program"ower "ointini dapat diintegrasikan dengan

    !icrosoftyang lainnya seperti!icrosoft %orld, !icrosoft &xcel !icrosoft 'cces,

    dan sebagainya

    Menurut usman, dkk (211+.1) "ower "oint dapat digunakan melalui

    beberapa tipe penggunaan

    1 "ersonal "resentation+ pada umumnya "ower "oint digunakan untuk

    presentasi dalam kelas klasikal training, seperti kuliah, training, seminar,

    0orkshop, dan lain-lain ada penyajian inipowepointsebagai alat bantu bagi

    instrukturEguru untuk presentasi menyampaikan materi dengan bantuan media

    "ower "oint alam hal ini control pembelajaran terletak pada guru atau

    instruktur

    2 tand 'lone+ pada pola penyajian ini, "ower "oint dapat dirancang khusus

    untuk pembelajaran indi&idual yang bersifat interaktif, meskipun kadar

    interaktifnya tidak terlalu tinggi namun "ower "ointmampu menghasilkan

    umpan balik yang sudah diprogram

    . %eb based+ pada pola ini"ower "ointdapat diformat menjadi file 0eb (html)

    sehingga program yang muncul berupa bro0ser yang dapat menampilkan

    internet

    Menurut usman,dkk (211+.2), prosedur pembuatan presentasi dia0ali

    dengan+

    27

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    16/65

    1 :dentifikasi program, hal ini dimaksudkan untuk melihat kesesuaian antara

    program yang dibuat dengan materi, sasaran (sis0a) terutama latar belakang

    kemampuan, usia juga jenjang pendidikan

    2 Mengumpulkan bahan pendukung sesuai dengan kebutuhan materi dan

    sasaran seperti &ideo, gambar, dan animasi suara engumpulan bahan

    tersebut dapat dilakukan dengan cara mencari melalui internet (bro0sing

    . 4etelah bahan terkumpul dan materi sudah dirangkum, selanjutnya proses

    pengerjaan pada"ower "ointhingga selesai

    / Mengkaji ulangprogram dari sisi bahasa, teks, tata letak, dan kebenaran

    konsep

    Fntuk menghasilkan pembelajaran yang efektif, salah satu solusi yang

    diberikan yaitu dengan menggunakan !icrosoft "ower "oint Fntuk

    menggunakan "ower "ointyang baik dan layak digunakan, maka ada beberapa

    aspek yang harus diperhatikan dalam proses pembuatannya, yaitu antara lain+

    1) $eks

    ampir semua orang yang biasa menggunakan komputer sudah terbiasa

    dengan teks$eks merupakan dasar dari pengolahan kata dan informasi

    berbasis multimedia @ang perlu diperhatikan dalCam penggunaan teks adalah

    ukuran huruf, jenis huruf, huruf besar, huruf kecil, pemberian 0arna, spasi,

    judul teks, outline, heading, seuencing list, number in te#s, panjang

    paragraf, panjang kalimat, panjang kata dan mengklarifikasi teks Menurut

    James artley (Jonassen, 1996+"96-3/) kriteria pemilihan huruf adalah

    sebagai berikut+

    a) Fkuran huruf yang biasa dipakai adalah 1, 11, 12 Fkuran 6 < 3 untuk

    sebagian besar orang, terlalu kecil untuk dibaca dengan mudah Fkuran

    28

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    17/65

    besar seperti 1/, 13, 2/ biasanya digunakan untuk heading atau display

    emilihan ukuran ini harus disesuaikan juga dengan pembaca yang dituju

    oleh teks dan juga jenis hurufnya

    b) Masing-masing orang pasti mempunyai huruf yang disukai, namun

    disarankan untuk menggunakan huruf yang kon&ensional dan familiar

    uruf yang familiar adalah huruf yang mempunyai serif (coretan seperti

    ekor pada akhir hurufC contoh+ Times *ew +oman) 7eberapa desainer

    menyarankan untuk menggunakan huruf yang menggunakan serif untuk

    konten teks, dan huruf tanpa serif untuk judul atau tujuan lain

    c) Jika seluruh paragraf ditulis dengan huruf besar, akan lebih sulit dibaca

    Fntuk headingmasih dimungkinkan karena setelah headingbiasanya ada

    space.uruf besar hanya digunakan untuk a0al kalimat atau a0al nama

    d) aragraf yang ditulis dengan huruf miring akan lebih sulit untuk dibaca

    uruf miring biasa digunakan untuk judul buku, abstrak, ringkasan

    e) Harna, terkadang heading dibuat dengan 0arna berbeda agar lebih

    menonjol ubtext juga terkadang ditulis dengan 0arna berbeda untuk

    membedakannya dengan isi teks yang utama 7eberapa asumsi

    penggunaan 0arna pada teks adalah+ 0arna dapat membantu belajar,

    0arna ekstra harus ddigunakan secara konsisten agar tidak membuat

    bingung pembaca, perlu dipertimbangkan kombinasi 0arna jika teks

    ditulis pada bac#ground yang ber0arna 4e&bgai contoh pada

    bac#groundber0arna putih atau kuning akan cocok diberikan 0arna teks

    hitam sedangkan merah yang harus dihindari

    f) 4pasi mempengaruhi kemudahan pembaca membaca teks dan memahami

    informasi yang ada di dalamnya $anda baca, spasi akan mempermudah

    membaca teks 4pasi memainkan peranan penting untuk mengklarifikasi

    29

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    18/65

    teks karena spasi memisahkan karta-kata, frase, klausa dan paragraf

    $idak ada aturan khusus untuk spasi antar paragraf, yang penting

    konsisten

    g) $ujuan judul teks adalah mendiskripsikan isi teks dengan menggunakan

    sedikit mungkin kata 7iasanya sering dilengkapi dengan sub judul Judul

    bisa mempengaruhi persepsi dan interprestasi pembaca, jadi judul jangan

    dibuat ambigu

    h) $utline mempunyai fungsi yang sama dengan ringkasan, hanya outline

    bisa dibuat dalam bentuk diagram atauflowchart.

    i) eading, yang berfungsi untuk mencari dan mengingat 7entuk dan

    posisinya tidak terlalu bermasalah

    j) euensing list, pembaca biasanya memilih teks yang mempunyai

    penulisan dengan point-point daripada dituliskan dalam paragraph

    k) !ngka digunakan untuk memberikan tanda bagian dari teks 4aat kita

    membuat list dalam paragraf, akan lebih mudah dipahami jika

    menggunakan angka 7isa menggunakan ?bullet- jika hal yang di list

    tersebut eual

    7erdasarkan penjelasan diatas, bisa disimpulkan uidelinespembuatan teks

    adalah+

    (1) Harna teks dan 0arna bac#groundharuslah kontras

    (2) Fkuran huruf paling pas adalah 12, namun kepentingan lain bisa dibuat

    minimal 1/

    (.) 8etebalan teks Fntuk huruf berukuran kecil, hindari menggunakan teks yang

    tipis, lebih baik gunakan medium, atau tebal

    (/) indari jenis huruf yang dapat membingungkan sebagai contohnya orang

    buta 0arna agak sulit membedakan angka ., 5, dan 3 Jadi pilihlah huruf

    yang membedakan angka tersebut dengan jelas

    (5) indari menulis teks dengan huruf besar semuanya

    30

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    19/65

    (6) anjang baris Fsahakan panjang baris memiliki 5-65 karakter

    (") 4pasi ;unakan spasi regular indari setting ustified agar jarak antar

    katanya sama !ntar paragraf sebaiknya diberikan spasi

    2) Harna

    enggunaan 0arna dalam penampilan informasi pada layar tampilan

    merupakan satu isu yang sangat menarik untuk diamati enguasaan 0arna yang

    sesuai dengan pengguna akan mempertinggi efekti&itas tampilan grafis ( :nsap

    4antosa, 2/+1.) Harna dapat meningkatkan interaksi diantara mereka hanya

    jika implementasinya mengikuti prinsip dasar dari penglihatan oleh manusia

    .) !udio

    Menurut !di H ;una0an (2"+261-263), ada beberapa cara yang bisa

    menggunakan music, dalam hubungannya dengan pembelajaran, yaitu sebagai

    berikut+

    a) Musik sebagai pembukaan

    b) Musik sebagai pembatas 0aktu

    c) Musik untuk memperbaiki dan meningkatkan mood

    d) Musik untuk membangkitkan semangat dan energi

    /) ;ambar

    4ecara umum gambar atau grafik berartistill imageseperti foto dan gambar

    Manusia sangat berorientasi pada &isual dan gambar yang merupakan sarana yang

    sangat baik untuk mrnyajikan informasi ;ambar dapat mengatasi batasan ruang

    dan 0aktu, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, dan dapat memperjelas

    suatu masalah (!riesto adi 4utopo, 2.+9)

    5) !nimasi

    !nimasi adalah gerakan image atau &ideo, seperti gerakan orang sedang

    berjalan, dan lain-lain

    31

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    20/65

    B. Teori Belajar

    1. Pengertian Belajar

    7elajar tidak pernah bisa lepas dari akti&itas kehidupan manusia !kti&itas

    yang dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu kegiatan

    belajar Menurut Iana 4udjana (21+23), belajar adalah suatu proses yang

    ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang 4edangkan menurut

    Hinkel (29+59), belajar merupakan suatu akti&itas mentalEpsikis, yang

    berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan

    sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-

    sikap Jadi, dalam belajar terjadi perubahan karena adanya akti&itas mental,

    interaksi aktif dan pengaruh lingkungan

    ari ketiga penyebab perubahan dalam belajar seperti disebutkan di atas,

    dapat dijabarkan sebagai berikut+

    a !danya akti&itas mental

    erubahan belajar terjadi karena adanya akti&itas mental erubahan yang

    terjadi pada diri seseorang dalam proses belajar tidak dapat langsung dilihat

    begitu saja Jadi, seseorang tersebut dapat diketahui bah0a telah terjadi perubahan

    akibat belajar jika telah melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang

    diperoleh melalui belajar engan demikian, akti&itas mental merupakan suatu

    bentuk kegiatan mental yang tidak dapat diketahui secara langsung

    b :nteraksi aktif

    4eseorang yang menghendaki perubahan pada dirinya, maka harus selalu

    aktif dalam proses belajar Drang yang aktif berarti harus melibatkan diri dengan

    segala pemikiran dan kemampuannya Maka supaya terjadi suatu kegiatan belajar,

    32

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    21/65

    orang tersebut harus melibatkan diri dalam proses belajar dan selalu aktif

    !kti&itas dapat berupa akti&itas mental dan akti&itas dengan suatu gerakan

    engan demikian, selama seseorang tersebut tidak melibatkan diri, dia tidak akan

    belajar

    c :nteraksi dengan lingkungan

    7elajar terjadi karena adanya interaksi dengan lingkungnanya erubahan

    terjadi pada seseorang setelah memperoleh pengetahuan baru yang didapatkan

    dari lingkungan maupun dari pengalamannya engetahuan yang didapat dari

    kegiatan belajar yang akan diperkuat jika indi&idu tersebut mengetahui

    pentingnya ilmu yang didapat dari pengalamannya itu untuk dirinya sendiri Jadi,

    perubahan indi&idu terjadi karena terjadi interaksi proses belajar dalam

    lingkungannya

    ari beberapa pendapat di atas mengenai pengertian belajar dapat

    disimpulkan bah0a belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi pada tingkah

    laku seseorang setelah memperoleh pengetahuan baru yang didapatkan dari

    lingkungan maupun dari pengalamannya engetahuan yang didapat dari kegiatan

    belajar yang akan diperkuat jika indi&idu tersebut mengetahui pentingnya ilmu

    yang didapat pengalamannya itu untuk dirinya sendiri

    2. *a)tor (ang Mem!engar+'i Belajar

    $erdapat 2 faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor internal dan faktor

    eksternal (4ugihartono, dkk 2"+"6) Aaktor internal merupakan faktor yang ada

    di dalam diri indi&idu yang sedang belajarEkemampuan sis0a Aaktor eksternal

    adalah faktor yang datangnya dari luar indi&iduEdari lingkungan sis0a belajar

    33

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    22/65

    a Aaktor internal

    Aaktor internal yang mempengaruhi belajar dalam diri indi&idu meliputi

    faktor kesehatan, minat dan bakat 8esehatan merupakan faktor jasmani yang

    berpengaruh dalam belajar 4is0a akan belajar dengan baik jika dirinya dalam

    keadaan sehat Minat dan bakat merupakan faktor psikologis yang berpengaruh

    dalam belajar Minat sis0a untuk belajar dapat dilakukan penguatan atau moti&asi

    agar dapat belajar dengan lebih baik, sedangkan bakat yang diba0a sis0a harus

    dikembangkan agar dapat bermanfaat dengan baik

    b Aaktor eksternal

    Aaktor eksternal yang mempengaruhi dalam belajar meliputi faktor keluarga

    dan faktor sekolah Aaktor keluarga dapat meliputi cara orang tua mendidik,

    hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

    pengertian orang tua Aaktor sekolah yang mempengaruhi belajar meliputi strategi

    mengajar, hubungan guru dengan sis0a, hubungan antar sis0a, disiplin sekolah

    dan metode belajar

    ari uraian di atas, faktor internal belajar dapat dilakukan dengan cara

    memberikan suatu moti&asi agar sis0a lebih bersemangat dalam berlajar

    4edangkan faktor eksternal belajar yang ada di sekolah yang akan lebih mudah

    dilakukan guru adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang

    menyenangkan, dapat membuat sis0a lebih aktif dan bersemangat dalam belajar

    Metode belajar termasuk salah satu faktor pendekatan belajar yang merupakan

    34

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    23/65

    jenis upaya belajar sis0a yang meliputi strategi yang digunakan sis0a untuk

    melakukan kegiatan dalam mempelajari materi-materi pelajaran

    3. T+j+an Belajar

    $ujuan merupakan komponen utama yang terlebih dahulu harus dirumuskan

    guru dalam proses belajar mengajar (Iana 4udjana, 21+56) $ujuan belajar

    merupakan sejumlah hasil belajar yang menunjukkan sis0a telah melakukan

    perbuatan belajar, yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan perubahan

    sikapEpribadi sis0a 7agi guru, tujuan belajar dituliskan pada desain instruksional

    dan digunakan sebagai acuan yang disesuaikan dengan perilaku yang hendaknya

    dapat dilakukan sis0a dalam proses belajar tersebut 4elain itu, juga bisa

    digunakan guru untuk menentukan kriteria dalam penilaian sis0a 7agi sis0a,

    tujuan belajar adalah suatu bentuk perubahan pada pribadi sis0a, yang dapat

    diketahui dari meningkatnya pengetahuan dan keterampilan sis0a ari

    pernyataan di atas, dapat diartikan bah0a tujuan belajar itu merupakan suatu

    pedoman dalam penyelenggaraan proses pembelajaran

    Menurut Demar amalik (2.+23), dari pengertian belajar maka jelas tujuan

    belajar itu prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara

    atau usaha pencapaiannya 8emudian menurut 4ugihartono (2"+"/) tujuan dari

    belajar adalah untuk memperoleh pengetahuan danpengalaman dalam 0ujud

    perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relati&e permanen atau

    menetap karena adanya interaksi dengan lingkungan ari kedua pendapat di atas

    dapat disimpulkan bah0a pada dasarnya tujuan belajar itu sama, yaitu untuk

    merubah tingkah laku menjadi lebih baik dan menjadikan sis0a untuk

    35

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    24/65

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    25/65

    endapat lain diungkapkan oleh ;ilakjani (212+ 1) bah0a gaya belajar

    adalah sebagai berikut,

    /earning styles may be defined in multiple ways, depending upon

    one-s perspective. /earning style preference is one aspect of learning

    style, and refers to the choice of one learning situation or condition

    over another.

    ;aya belajar adalah cara yang paling disukai, paling dominan dalam proses

    belajarnya, di mana indi&idu dapat menerima, menyerap, mengatur, dan mengolah

    informasi yang ia dapatkan 4eorang guru atau pendidik seharusnya memang

    memperhatikan perbedaan gaya belajar pada sis0a al ini bertujuan untuk

    mempermudah guru dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat

    diberikan untuk sis0a, sehingga materi pembelajaran akan lebih mudah diterima

    al ini sejalan dengan pendapat ;ilakjani < !hmadi (211+ /"1) bah0a

    keuntungan guru mengidentifikasi gaya belajar sis0a adalah sebagai berikut+

    /earning style has an important place in the lives of individuals.

    %hen the individual #nows his0her learning style, s0he will integrate

    it in the process of learning so s0he will learn more easily and fast

    and will be successful. 'nother advantage of the identification of the

    own learning style by the student is that will help the student to

    become an effective problem solver. The more successfull the

    individual is at solving the problems s0he faces, the more control s0he

    will ta#e over his0her own life.

    ari pemaparan di atas dapat disimpulkan bah0a gaya belajar sangat penting

    ketika seseorang tinggal di suatu tempat 8etika sis0a sudah mengetahui gaya

    belajarnya maka akan mempermudah sis0a tersebut mengikuti kegiatan

    pembelajaran, sehingga sis0a akan lebih mudah belajar dan lebih cepat untuk

    37

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    26/65

    sukses dalam menerima proses pembelajaran 8euntungan lain yang didapatkan

    dari mengidentifikasi gaya belajar sis0a yaitu sis0a akan lebih mudah dan efektif

    dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapkan 8etika seorang sis0a

    sudah mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi maka akan membuat sis0a

    lebih mengendalikan dirinya dalam kebiasaan hidupnya

    b. Ti!e ,a(a Belajar

    !da beberapa tipe gaya belajar yang dimiliki oleh sis0a al ini sesuai

    dengan karakteristik sis0a yang berbeda satu dengan yang lainnya eorter ah 7 Fno (26+131-132)

    dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu+

    1) ;aya 7elajar &isual (visual learners), yaitu gaya belajar yang lebih banyak

    memanfaatkan penglihatan sebagai cara belajar yang disukainya

    2) ;aya 7elajar auditory learners, yaitu gaya belajar yang memanfaatkan

    kemampuan pendengarannya sebagai cara belajar yang disukainya

    38

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    27/65

    .) ;aya 7elajar tactual learners, yaitu gaya belajar yang harus menyentuh

    sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar kita bisa mengingatnya

    usman, eni 8urnia0an < *epi iyana (211+..-.5) mengelompokkan

    gaya belajar menjadi tiga yaitu gaya belajar &isual (visual learner), gaya belajar

    auditif (auditory learner), dan gaya belajar kinestetik (#inestetic learner) Masing-

    masing gaya belajar memiliki penekanan yang berbeda, meskipun perpaduan dari

    ketiga gaya belajar tersebut sangat baik !kan tetapi, pada saat tertentu sis0a akan

    menggunakan salah satu saja dari ketiga gaya belajar tersebut 1) gaya belajar

    &isual adalah gaya belajar di mana gagasan, konsep, data dan informasi lainnya

    dikemas dalam bentuk gambar dan teknik 4is0a yang memiliki tipe gaya belajar

    &isual akan memiliki interes yang tinggi ketika diperlihatkan+ gambar, grafik,

    grafis organisatoris, seperti jaring, peta konsep dan ide peta, plot dan ilustrasi

    &isual lainnyaC 2) gaya belajar auditif adalah suatu gaya belajar di mana sis0a

    belajar melalui mendengarkan 4is0a dengan tipe gaya belajar auditory akan

    dapat menghafal dengan cepat melalui membaca teks dengan keras atau

    mendengarkan media audioC .) gaya belajar kinestetik adalah sis0a belajar

    dengan cara melakukan, menyentuh, merasa, bergerak, dan mengalami

    al senada juga diungkapkan oleh !taturk (21, 5.-5/) yang mengatakan

    bah0a ada tiga pembagian dalam gaya belajar yang disebut &isual, auditorial dan

    kinestetik !dapun penjelasan masing-masing dari tiga gaya belajar ini antara lain+

    (1) 2n visual learning students learn through seeing. 3isual learners

    prefer visual aids li#e pictures, figures and tables4 (5) 2n auditory

    learning, students learn through hearing. They tend to prefer verbal

    39

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    28/65

    and written materials4 (6) 2n #inesthetic learning, students learn as

    they perform.

    ari pemaparan di atas dapat disimpulkan bah0a, (1) pada sis0a dengan

    gaya belajar &isual mereka belajar dengan mengutamakan penglihatan mereka

    ada sis0a dengan gaya belajar &isual mereka senang melihat gambar, figura dan

    tabelC (2) pada sis0a dengan gaya belajar auditorial mereka belajar dengan banyak

    memanfaatkan pendengaran mereka ada sis0a dengan gaya belajar auditorial ini

    mereka lebih banyak melihat dan mencatat materiC (.) pada sis0a dengan gaya

    belajar kinestetik, para sis0a belajar dengan melakukan tindakan nyata atau

    praktek

    4ugihartono (2"+55), mengemukakan bah0a gaya belajar terdiri dari empat

    macam yaitu active and reflecting learners, sensing and intuitive learners, visual

    and verbal learners, seuential danglobal learner. 'ctive and reflecting learners

    cenderung menyimpan dan memahami informasi dengan melakukan sesuatu

    secara aktif dengan mendiskusikan , mengaplikasikan, atau menjelaskannya pada

    orang lain +eflective learner cenderung memilih untuk memikirkannya terlebih

    dahulu ensing and intuitive learners merupakan tipe sensing cenderung suka

    mempelajari fakta, tipe intuitif sering memilih menemukan kemungkinan dan

    hubungan-hubungan 3isual and verbal learners, tipe &isual memiliki ingatan

    yang bagus terhadap apa yang dilihatnya $ipe &erbal lebih mudah mengingat

    kata-kata, baik tertulis atau penjelasannya $ipe ini dapat pula dikatakan sebagai

    gabungan dari gaya belajar tipe &isual dan auditorial 4erta, euential and global

    learners terdiri tipe seuential yang cenderung mengikuti langkah-langkah logis

    40

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    29/65

    dalam mencari solusi $ipe global mampu memecahkan masalah kompleks

    dengan cepat

    $ipe gaya belajar menurut ;ilakjani (212+1-2) adalah sebagai berikut+

    1)3isual4 visual learners thin# in pictures and learn best in visual

    images. The depend on the instructor-s or facilitator-s non verbal

    cues such as body language to help understanding, 5)'uditory4 These

    individuals discover information through listening and interpreting

    information by the means of pitch, emphasis and speed. These

    individuals gain #nowladge from reading out loud in the classroom

    and my not have a full understanding of information, that is writen,

    6) 7inaesthetic learner4 2ndividual that are #inaesthetic learn best

    with and active 8hands9on approach. These learners favour

    interaction with the physical world. !ost of time #inaesthetic

    learners have a difficult time staying on target can become unfocused

    effortlessly.

    7erdasarkan penjelasan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan berkenaan

    dengan tipe gaya belajar 4ecara garis besar tipe gaya belajar dibagi menjadi .,

    yaitu gaya belajar &isual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestik ;aya

    belajar &isual lebih menekankan pada kemampuan sis0a dalam menggunakan

    penglihatannya untuk dapat memahami sesuatu, misalnya dengan melihat gambar

    dan &ideo ;aya belajar auditorial lebih menekankan sis0a pada kemampuan

    pendengarannya, sis0a akan lebih mudah mengingat sesuatu dengan cara

    membaca keras atau mendengarkan dari orang lain 4edangkan gaya belajar

    41

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    30/65

    kinestik yaitu gaya belajar yang lebih menekankan pada kemampuan pemahaman

    sis0a mengenai sesuatu dengan memanfaatkan anggota tubuhnya, misalnya

    dengan praktek atau menyentuh langsung objek yang diamati

    #. -iriiri ,a(a Belajar

    *iri-ciri gaya belajar sebagai penanda gaya belajar mana yang lebih dominan

    bagi seseorang *iri-ciri gaya belajar menurut eorter < ernacki (29+116-

    11") antara lain karakteristik bagi sis0a yang mempunyai gaya belajar &isual

    antara lain+ sis0a cenderung rapi dan teratur, berbicara dengan cepat,perencana

    dan pengatur jangka panjang yang baik, teliti dan detail dan setiap urusan yang

    ditanganinya, lebih mementingkan penampilan karena pada karakteristik sis0a

    pada gaya belajar ini cenderung lebih menggunakan indera penglihatannya

    sehingga jika merasa penampilannya sudah baik maka akan lebih percaya diri

    (baik dalam hal pakaian maupun presentasi), pengeja yang baik dan dapat melihat

    kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka, mengingat apa yang dilihat dari

    pada apa yang didengar dengan cara asosiasi &isual, dan tidak mudah terganggu

    konsentrasinya apabila ada keributan

    *iri-ciri atau karakteristik gaya belajar menurut eorter < ernacki

    (29+113) yaitu karakteristik sis0a dengan gaya belajar tipe auditorial ditandai

    dengan beberapa hal antara lain berbicara kepada diri sendiri saat bekerja dengan

    menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan buku ketika membaca, mudah

    terganggu serta terpecah konsentrasinya oleh keributan tetapi senang membaca

    dengan keras dan mendengarkan karena hal tersebut akan membuat seseorang

    tersebut paham dengan apa yang dibacanya, dapat mengulangi kembali dan

    42

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    31/65

    menirukan nada, birama, dan 0arna suara, merasa kesulitan untuk menulis, tetapi

    hebat dalam bercerita, berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang

    lebar karena seseorang pada karakteristik ini memiliki kecenderungan berbicara

    dalam irama yang terpola sekaligus merupakan pembicara yang fasih, lebih

    menyukai musik daripada seni, pada saat belajar biasanya dengan cara

    mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada apa yang dilihat

    sehingga mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan

    &isualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain, lebih

    pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya, dan lebih suka gurauan

    lisan dari pada membaca komik

    eorter < ernacki (29+116-113) menjelaskan pada karakteristik sis0a

    yang mempunyai gaya belajar kinestetik antara lain sebagai berikut+ berbicara

    dengan perlahan, menanggapi perhatian fisik, menyentuh orang untuk

    mendapatkan perhatian mereka karena seseorang pada karakteristik ini lebih

    mengutamakan sentuhan dan rabaan dalam berkomunikasi sehingga mempunyai

    perkembangan a0al otot-otot yang besar, berdiri dekat ketika berbicara dengan

    orang cenderung menggunakan kata-kata yang mengandung aksi, selalu

    berorientasi pada fisik dan banyak bergerak sesuai dengan definisi kinestetik,

    belajar melalui memanipulasi dan praktik, menghafal dengan cara berjalan dan

    melihat, menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca, banyak

    menggunakan isyarat tubuh tidak dapat duduk diam untuk 0aktu yang lama, tidak

    dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang tidak pernah berada di

    tempat itu, lebih menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot mereka

    43

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    32/65

    mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca, seseorang yang

    memiliki karakteristik ini memiliki kemungkinan tulisannya jelek, ingin

    melakukan segala sesuatu yang diinginkannya untuk menyibukkan diri

    endapat lain disampaikan oleh eopold (212+99) terkait tentang ciri-ciri

    sis0a sesuai gaya belajarnya, antara lain+

    1) 'uditory /earnersa)'uditory learners respond well to discusions and oral

    brainstorming, both of wich are widely used as prewriting in

    the traditional writing classroom.

    b)'uditory learners love stories, and stories can be useful for

    teaching students techniues for paraphrasing before

    assigning them to write a paraphrase.

    c) 'uditory learners may understand the concept of supporting a

    claim with evidence more easily if it is first presented as an

    oral rather than textual activity.

    5) 3isual /earners

    a)!ind9mapping is a wonderful way for visual learners to

    brainstorm ideas and to map cause9effect seuences.

    b)raphic organi:ers are helpful for visual learners to

    categori:e, classify, and organi:e their ideas.

    6) 7inastetic /earners

    a)7inesthetic learners, who love to move around and do things in

    class, react favorably to the following dynamic activity for

    learning how to organi:e and categori:e information for an

    essay.

    44

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    33/65

    b)2f students are assigned to write a genre that can be devided into

    multiple section such as a research paper that has an abstract,

    literature review, method, result, and discussion or an essay

    that has an intriduction, body, and coclusion, the following

    activity can help them learn about the rhetorical purpose of

    each section.

    *iri-ciri gaya belajar menurut Aelder < 4olomon

    (4ugihartono, 2"+ 55) yaitu, 1) gaya belajar'ctive and reflective

    learners cenderung menyimpan dan memahami informasi dengan

    melakukan sesuatu secara aktif dengan mendiskusikan,

    mengaplikasikan, atau menjelaskan kepada orang lain 'ctive

    learners menyukai belajar dengan kelompok +eflective learners

    menyukai belajar sendiri Mengikuti pelajaran tanpa melakukan

    sesuatu secara fisik tetapi menulis dengan tekun untuk kedua

    pebelajar, tetapi lebih tekun pada active learners4 5) ensing and

    intuitive learners memilliki ciri-ciri antara lain tipe sensing

    cenderung suka mempelajari fakta, tipe intuitif sering memilih

    menemukan kemungkinan dan hubungan-hubungan 4ensors

    cenderung lebih praktis dan hati-hati dibandingkan intuitors4

    intuitors cenderung lebih cepat bekerja serta lebih ino&atif 4ensors

    tidak menyukai kursusEpelatiahan yang tidak berhubungan dengan

    dunia nyataC intuitors tidak menyukai kursus atau pelatihan yang

    menekankan pada ingatan rutinC .) 3isual and verbal learners ciri-

    cirinya yakni tipe visual memiliki ingatan yang bagus terhadap apa

    45

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    34/65

    yang dilihatnya $ipe verbal lebih mudah mengingat kata-kata, baik

    tertulis atau penjelasan lain @ang terakhir ialah euential and

    global learners memiliki ciri-ciri bah0a tipe seuential cenderung

    mengikuti langkah-langkah logis dalam mencari solusi $ipe global

    mungkin mampu memecahkan masalah kompleks dengan cepat

    4eperti yang ada dalam =-Jurnal inas endidikan 8ota

    4urabaya Bolume ., halaman /-5 disebutkan bah0a ada beberapa

    gambaran ciri-ciri indi&idu dengan gaya belajarnya adalah sebagai

    berikut+

    1) 4eseorang dengan gaya belajar &isual mempunyai ciri-ciri sebagai

    berikut+

    (a) ebih mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar

    (b) $idak mudah terganggu dengan keributan

    (c) ebih suka membaca daripada dibacakan

    2) 4eseorang dengan gaya belajar auditory mempunyai ciri-ciri

    antara lain+

    (a) 4enang membaca dengan keras dan mendengarkan

    (b)ebih senang belajar dengan mendengarkan dan lebih

    mengingat apa yang didiskusikan daripada apa yang dilihat

    .) 4eseorang dengan gaya belajar kinestetik mempunyai ciri-ciri

    antara lain+

    (a) Menanggapi perhatian fisik

    (b) 4elalu berorientasi dengan fisik dan banyak gerak

    (c) 7elajar melalui manipulasi dan praktik

    46

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    35/65

    (d) $idak dapat duduk diam untuk 0aktu yang lama

    (e) Menyukai permainan yang menyibukkan

    Jadi dapat disimpulkan bah0a gaya belajar dapat

    digolongkan menjadi tiga macam antara lain gaya belajar &isual,

    auditorial, dan kinestetik $iap-tiap gaya belajar tersebut memiliki

    ciri-ciri perilaku yang merupakan penanda gaya belajar yang

    dominan dimiliki oleh seseorang alam penelitian ini hanya akan

    dilihat dua tipe gaya belajar yaitu gaya belajar &isual dan auditorial

    al ini berdasarkan hasil 0a0ancara dengan beberapa guru ekonomi

    di beberapa sekolah yang menyatakan bah0a sebagian besar para

    sis0a lebih dominan pada gaya belajar &isual dan auditorial saja

    . /a%il Belajar

    asil belajar merupakan suatu tujuan yang diharapkan dapat dicapai

    oleh sis0a Menurut Iana 4udjana (21+ /9), hasil belajar tersebut nampak

    dalam perubahan tingkah laku yang secara teknik dirumuskan dalam sebuah

    pertanyaan &erbal melalui tujuan pengajaran (tujuan instruksional) engan

    demikian, rumusan tujuan pengajaran berisikan hasil belajar yang diharapkan

    dapat dikuasai oleh sis0a setelah mengalami proses belajar asil belajar

    dapat dikatakan baik dan memuaskan jika perubahan perilaku sis0a bersifat

    positif dan berguna bagi dirinya sendiri dan kehidupan bermasyarakat

    Menurut ;agne belajar terdiri dari tiga komponen penting, yaitu

    kondisi eksternal, kondisi internal dan hasil belajar (imyati < Mudjiono,

    29+ 1) ari ketiga komponen penting dalam kegiatan belajar tersebut yang

    menjadi tujuan akhir dari proses belajar adalah hasil belajar asil belajar pada

    dasarnya dapat ditunjukkan sis0a dengan kemampuannya berupa +

    47

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    36/65

    a 8emampuan untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk

    bahasa, baik lisan maupun tertulis alam hal ini memungkinkan sis0a

    untuk berperan dalam kehidupan bermasyarakat dan mengemukakan

    pendapat

    b 8emampuan menyalurkan dan mengarahkan kecerdasannya dalam

    memecahkan masalah

    c 8emampuan melakukan serangkaian gerak 8emampuan ini dapat

    ditunjukkan saat sis0a melakukan kegiatan praktek

    asil belajar yang dicapai sis0a banyak dipengaruhi oleh kemampuan

    sis0a dan lingkungan belajar, terutama kualitas pengajaran (Iana 4udjana,

    21+ /.) 8emampuan sis0a yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar

    dapat berupa moti&asi, minat, bakat dan kebiasaan belajar Fntuk memperoleh

    hasil belajar yang baik, maka pengajar harus memberikan moti&asi pada sis0a

    yang terkait dengan beberapa faktor yang terdapat dalam diri sis0a tesebut

    8ualitas pengajaran juga merupakan faktor yang sangat penting untuk

    memperoleh hasil belajar yang memuaskan Jadi, pengajar harus menentukan

    strategi belajar yang tepat agar dapat membantu sis0a memperoleh hasil

    belajar yang baik

    asil belajar merupakan suatu ukuran yang menyatakan berhasil atau

    tidaknya proses pembelajaran yang dilakukan alam penelitian ini hasil

    belajar sis0a diukur dengan aspekEranah kognitif anah kognitif merupakan

    hasil belajar sis0a berupa kecerdasan intelektual yang diukur dengan

    memberikan tes kemampuan kepada sis0a asil tes tersebut dapat digunakan

    untuk menyimpulkan keberhasilan suatu proses pembelajaran Menurut 7loom

    dan ka0an-ka0an (dalam Hinkel,29+ 2".), taksonomi tujuan instruksional

    48

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    37/65

    pada ranah kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,

    sintesis dan e&aluasienjelasan pada masing-masing ranah di atas adalah sebagai berikut +

    a engetahuan

    4is0a diminta untuk mengingat kembali pada hal-hal yang pernah

    dipelajari dan disimpan dalam ingatan engetahuan yang telah disimpan,

    digali pada saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan

    b emahaman

    $ahap ini mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti

    dari bahan yang dipelajari sehingga dapat menguraikan pokok

    permasalahan

    c enerapan

    ada tahap penerapan, sis0a dituntut memiliki kemampuan untuk

    memilih suatu kaidah tertentu secara tepat untuk diaplikasikan dalam suatu

    situasi baru dan menerapkannya secara benar

    d !nalisis

    alam tingkatan analisis, sis0a diminta untuk merinci suatu

    hubungan atau situasi yang kompleks atas konsep-konsep dasar

    e 4intesis

    4is0a diminta untuk menggabungkan atau menyusun kembali

    bagian-bagian tertentu agar dapat mengembangkan suatu struktur baru

    8emampuan ini dinyatakan dalam membuat suatu rencana atau membuat

    suatu karya ilmiahf =&aluasi

    4is0a mampu memberikan pendapat untuk melakukan penilaian

    pada suatu kasus yang diajukan dalam soal

    -. Pembelajaran E)onomi

    8eberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah dapat

    diukur salah satunya melalui hasil belajar sis0a Meskipun hasil belajar

    sis0a bukan satu-satunya cara untuk dapat melihat keterlaksanaan

    49

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    38/65

    tujuan pembelajaran, namun hasil belajar sis0a mampu untuk

    mengukur sejauh mana pemahaman materi yang diterima sis0a

    8urikulum yang sedang dilaksanakan saat ini menuntut seorang guru

    mampu melihat pemahaman materi sis0a melalui nilai pengetahuan,

    serta aplikasinya melalui sikap dan keterampilan

    1. 0ara)teri%ti) PembelajaranE)onomi

    embelajaran =konomi embelajaran ekonomi ialah ilmu yang

    mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan

    kemakmuran Menurut !dam 4mith, secara sistematis ilmu ekonomi

    mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk

    mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai

    tujuan tertentu :ni yang banyak dikenal sebagai teori ekonomi klasik

    alam analisisnya, !dam 4mith banyak menggunakan istilah-istilah

    normatif seperti+ nilai (&alue), kekayaan (0elfare), dan utilitas (utility)

    berdasarkan asumsi berlakunya hukum alami Menurut rof !

    4amuelson, seorang ahli ekonomi mengemukakan definisi ilmu ekonomi

    secara rinci, yaitu+ #:lmu =konomi adalah suatu studi mengenai

    bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan cara

    atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang

    terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan

    berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan

    konsumsi sekarang dan di masa mendatang, kepada berbagai orang dan

    golongan masyarakat :lmu =konomi menganalisis biaya dan keuntungan

    dan memperbaiki corak penggunaan sumber-sumber daya'

    50

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    39/65

    2. /a%il Belajar E)onomi

    roses pembelajaran melibatkan dua subjek, yaitu guru dan

    sis0a akan menghasilkan suatu perubahan pada diri sis0a sebagai hasil

    dari kegiatan pembelajaran ubungan tersebut juga terjadi pada kegiatan

    pembelajaran =konomi yang melibatkan dua subjek yaitu guru dan sis0a

    erubahan yang terjadi pada diri sis0a sebagai akibat kegiatan

    pembelajaran bersifat non-fisik seperti perubahan sikap, pengetahuan

    maupun kecakapan 7erbagai perubahan yang terjadi pada diri sis0a

    sebagai hasil proses pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

    output dan outcome$utput merupakan kecakapan yang dikuasai sis0a

    yang segera dapat diketahui setelah mengikuti serangkaian proses

    pembelajaran !da juga yang menyebut outputpembelajaran merupakan

    hasil pembelajaran yang bersifat jangka pendek 4ementara outcome

    merupakan prestasi sosial sis0a dalam masyarakat merupakan hasil

    pembelajaran yang bersifat jangka panjang (Hidoyoko, 29+ 25-23)

    asil belajar =konomi biasa juga kita artikan sebagai sebuah

    pencapaian keberhasilan, dalam hal ini yaitu keberhasilan sis0a selama

    mengikuti proses pembelajaran =konomi di sekolah Jadi, hasil dan

    proses belajar merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan 7anyak

    sekali definisi tentang hasil belajar, menurut Iana 4udjana (211+ 22)

    bah0a hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki

    sis0a setelah ia menerima pengalaman belajarnya, dilanjutkan menurut

    4uprijono (29+ 5) hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-

    51

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    40/65

    nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan

    Merujuk pemikiran ;agne (4uprijono, 29+ 5), hasil belajar berupa +1) informasi &erbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan

    dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis 8emampuan

    merenspon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik

    8emampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol,

    pemecahan masalah maupun penerapan aturan

    2) keterampilan intelektual yaitu kemapuan mempresentasikan

    konsep dan lambang 8eterampilan intelektual terdiri dari

    kemampuan mengategorisai, kemampuan analitissintesis fakta

    konsep dan mengembangkan prinsipprinsip keilmuan

    8eterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan

    akti&asi kognitif bersifat khas,

    .) strategi kognitif yaitu kecakupan menyalurkan dan mengarahkan

    akti&itas kognitifnya sendiri 8emapuan ini meliputi

    penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah,

    /) keterampilan monotorik yaitu kemapuan melakukan serangkaian

    gerak jasmani dalm urusan dan koordinasi sehingga ter0ujud

    otomatisme gerak jasmani, dan

    5) sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek

    berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut 4ikap berupa

    kemampuan menginteralisasi dan eksternalisasi nilai-nilai 4ikap

    merupakan kemapuan menjadikan nilai-nilai sebagai stantar

    perilaku

    3. 0ara)teri%ti) /a%il Belajar E)onomi

    Menurut 7loom dalam Iana 4udjana (211+ 22-2.) ada tiga

    klasifikasi taksonomi belajar yaitu+

    52

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    41/65

    a anah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar inteletual yang

    terdiri atas 6 aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

    aplikasi, analisis, sintesis dan e&aluasi

    b anah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek

    yaitu pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan e&aluasi

    c anah psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan

    serta kemampuan bertindak

    8araktaristik dan fungsi setiap hasil belajar tersebut dapat

    dijelaskan sebagai berikut+

    a anah 8ognitif

    Menurut 74 7loom dalam !rends (21+"3) untuk

    memperoleh hasil belajar yang kognitif, seseorang memiliki enam

    tingkatan kognitif, dimensi tingkatan kognitif ini telah direfisi oleh

    sekelompok sis0a 7loom (!nderson et al, 21) dan diberi nama

    baru yaitu ta#xonomyfor learning, teaching, and assessing(taksonomi

    untuk pembelajaran, pengajaran, dan penilaian) imensi kedua

    tingkat kognitif ini adalah sebagai berikut +

    1) remember (mengingat) (*1), yaitu mengambil informasi yang

    rele&an dari ingatan jangka panjang,

    2) understand (memahami) (*2), yaitu mengontruksikan makna

    dari berbagai pesan instruksional,

    .) apply (menerapkan) (*.), yaitu melaksanakan atau

    menggunakan suatu prosedur,

    /) analy:e (menganalisis) (*/), yaitu menguraikan materi menjadi

    bagian-bagian konstituten dan menentukan bagaimana

    hubungan bagian yang satu dengan bagian yang lain,

    53

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    42/65

    5) evaluate (menge&aluasi) (*5), yaitu membuat judgment

    berdasarkan kriteria, dan6) create (menciptakan (*6), yaitu menyatukan berbagai elemen

    untuk membentuk sebuah pola atau struktur baru

    Jacobsen (29+9.-9/) memperjelas karekteristik taksonomi

    kognitif yang disajikan &ersi terbaru dari taksonomi klasik yang secara

    luas digunakan sejak 1965 $aksonomi yang telah dire&isi itu

    memisahkan tujuan-tujuan ke dalam empat dimensi pengetahuan,

    yakni faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif 7erikut

    penjelasan masing-masing dari empat pengetahuan tersebut +

    1) pengetahuan faktual adalah elemen-elemen dasar yang perlu

    diketahui sis0a yang akan dipelajari dengan sebuah topik,

    2) pengetahuan konseptual adalah pengetahuan tentang saling

    keterkaitan diantara elemen-elemen dasar,

    .) pengetahuan prosedural adalah pengetahuan yang mengetahui

    cara mengerjakan #sesuatu', dan

    /) pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan tentang kognitif

    sis0a sendiri, dan pengetahuan tentang kapan menggunakan

    pengetahuan konseptual atau prosedural tertentu

    $ingkatan-tingkatan dalam anah 8ognitif Jacobsen (29+

    9/-96)dijelaskan sebagai berikut +

    1) Mengingat(remember)

    Mengingat nama-nama, hari-hari, dan istilah-istilah yang

    penting merupakan tingkatan yang paling dasar dari tingkatan-

    54

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    43/65

    tingkatan lain yang mengiringinya Hilayah ini terkadang

    diistilahkan 'le&el rendah', sebab le&el ini tidak mengharuskan

    sis0a memproses atau memanipulasi informasi $ingkatan

    mengingat ini berbeda dengan tingkatan-tingkatan kognitif lain,

    sebab akti&itas pemerolehan jenis-jenis informasi yang berbeda-

    semisal fakta-faktaini tidak mengharuskan kita untuk melakukan

    sesuatu terkait dengan informasi tersebut 4edang le&el lain dalam

    ranah kognitif mengharuskan kita mengubah atau menggunakan

    informasi dalam pikiran kita

    2) Memahami(understand)

    Memahami adalah tingkatan selanjutnya dalam ranah

    kognitif yang mengharuskan sis0a untuk menunjukkan

    pemahamannya dengan mengubah atau memanipulasi informasi

    $ingkatan ini merepresentasikan suatu langkah yang tidak sekadar

    mengingat saja, sebab le&el ini mensyaratkan sis0a untuk

    mentransformasikan informasi ke dalam suatu bentuk yang dapat

    mereka pahami 4is0a bisa melakukan tingkatan ini dengan

    beberapa cara

    Mengucapkan kembali informasi dengan bahasa sendiri

    mungkin merupakan bentuk paling dasar dalam tingkatan

    memahami Menerjemahkan merupakan bentuk lain dalam

    tingkatan memahami yang mengharuskan adanya perubahan bentuk

    agar informasi bisa disajikan dengan cara yang berbeda-beda

    55

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    44/65

    4is0a secara teratur melaksanakan tugas ini ketika menyelesaikan

    masalah aritmatika dalam bentuk kata dan mengubahnya dalam

    bentuk simbol-simbol angka 4is0a juga bisa menunjukkan bah0a

    mereka telah memahami sesuatu dengan menafsirkannya dari

    materi yang disajikan

    Aokus utama tujuan-tujuan yang melibatkan tujuan-

    tujuan pemahaman adalah agar sis0a bisa menunjukkan gagasan-

    gagasan dasar yang telah mereka miliki dengan beberapa cara

    .) Menerapkan(apply)

    Menerapkantingkatan berikutnya dalam ranah kognitif,

    mengharuskan sis0a menggunakan informasi dalam beberapa

    jenis pemecahan masalah !da dua karakteristik penting dalam

    tingkatan penerapan ini 8arakteristik pertama adalah bah0a

    situasi yang dihadapi sis0a haruslah asli dan alamiah, atau

    merupakan sesuatu yang belum pernah dihadapi atau dipraktikkan

    sebelumnya Jika tidak, sis0a hanya akan mengingat ja0aban

    atau solusi yang diinginkan

    8arakteristik yang kedua adalah bah0a sis0a harus

    memilih perangkat, solusi, persamaan, atau logaritma yang sesuai

    dan pada gilirannya dapat diterapkan secara tepat dalam masalah

    yang tengah dihadapi

    /) Menganalisis(analy:e)

    56

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    45/65

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    46/65

    $ingkatan menciptakan(creating)melibatkan pemaduan

    elemen-elemen ke dalam suatu sintesis yang unik 8urang lebih,

    tingkatan menciptakan ini berbeda bahkan berseberangan dengan

    tingkatan analisis Jika akti&itas analisis mengharuskan kita

    membuat bagian-bagian, maka akti&itas menciptakan melibatkan

    proses meletakkan sesuatu secara bersama-sama untuk

    menghasilkan suatu hal yang baru dan unik

    ua pertimbangan penting yang harus diperhitungkan

    dalam menugaskan sis0a pada tingkatan menciptakan ini yang

    pertama adalah bah0a produk yang dihasilkan haruslah baru dan

    unik bagi sis0a, belum pernah mereka temui sebelumnya

    meskipunmungkin pernah dijumpai orang lain oin yang kedua

    adalah bah0a kriteria haruslah ada (disajikan) agar dapat

    memudahkan kita menerapkan standar atau kesuksesan

    b anah !fektif

    Menurut Jacobsen (29+92) anah afektif, yang berkaitan

    dengan tingkah laku, perasaan dan nilai barangkali merupakan hal

    yang paling menyeluruh dicantumkan secara implisit dalam

    kurikulum anah ini dicantumkan secara implisit sebab semua guru

    tentu menginginkan sis0anya dapat meninggalkan kelas dengan sikap

    yang semakin positif pada materi yang mereka pelajari, pada diri

    mereka sendiri, dan pada sis0a-sis0a lain anah ini sangat jarang

    58

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    47/65

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    48/65

    dan bersikap reseptif terhadap informasi baru mengenai topik

    yang kontro&ersial

    2) Merespons(responding)

    erbedaan signifikan antara merespons (responding)dan

    menerima (receiving) adalah jika sikap yang pertama

    mengasumsikan perilaku yang cukup positif, maka yang kedua

    lebihmempresentasikan netralitas $ingkatan merespons

    (responding), sis0a menunjukkan minat, keterlibatan atau bahkan

    komitmen 7eberapa contoh perilaku dalam tingkatan ini meliputi

    kemampuan untuk berdialog dengan tema yang kontro&ersial atau

    kemauan untuk berpartisipasi dalam akti&itas baru yang

    diperkenalkan dalam kelas pendidikan fisik

    .) Menghargai(valuing)

    $ingkatan ranah afektif ini menyiratkan sis0a yang

    merasakan sikap, nilai atau kepercayaan yang berharga dan telah

    berhasil memasukkan beberapa hal tersebut dalam perilakunya,

    sehingga tercermin dari kebiasaan sehari-harinya $idak seperti

    dua tingkatan sebelumnya, dalam tingkatan ini guru tidak

    menginisiasi perilaku erilaku justru diprakarsai sendiri oleh

    sis0a, yang berkomitmen dalam posisi tertentu dan berkemauan

    untuk mendiskusikan serta mendukung posisi tersebut dengan

    terbuka 7eberapa contoh perilaku dalam tingkatan ini

    60

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    49/65

    diantaranya adalah sikap sukarela untuk mengunjungi sebuah

    museum seni setelah menonton penampilan seniman dalam

    museum tersebut dan mau berargumentasi untuk mempertahankan

    posisi atau pendapat tententu mengenai topik yang kontro&ersial

    /) Mengatur(organi:ation)

    $ingkatan mengatur ini disisipkan pada tingkatan

    menghargai (valuing) sebab tingkatan menghargai (valuing)

    merupakan sesuatu yang luar biasa, sedangkan tingkatan

    mengatur (organi:ation)merupakan sebuah sistem yang terpadu

    dan teratur 8ata lain mengatur menyiratkan sebuah komitmen

    yang menyeluruh dan terpadu terhadap kepercayaan atau

    kedudukan tertentu *ontoh-contoh dalam tingkatan ini meliputi

    memadukan materi yang dipelajari di sekolah, seperti toleransi

    rasial ke dalam pandangan yang lebih komprehensif mengenai

    manusia dan bagaimana seharusnya kita memperlakukan orang

    lain

    c anah sikomotorik

    Menurut Jacobsen (29+91), mengembangkan kekuatan otot

    dan koordinasi adalah fungsi utama tujuan-tujuan dalam ranah

    psikomitor anah ini kurang ditekankan dalam sekolah, namun

    dampak dari ranah ini beragam dan bermacam-macam menurut

    tingkat umur sis0a dan materi yang dipelajari enekanan yang lebih

    besar pada ranah psikomotorik dilakukan pada sis0a dalam kelas yang

    61

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    50/65

    lebih rendah, sedangkan penekanan yang sangat besar pada ranah

    psikomotorik diberikan pada materi-materi semisal pendidikan fisik,

    pendidikan profesi dan musik 4aat tingkatan-tingkatan ini

    berkembang, hasil-hasil yang diperoleh sis0a akan lebih rumit dan

    terpadu (arro0, 19"2C Je0ett < Mullan, 199"C Moore, 1992)

    $ingkatan-tingkatan dalam ranah psikomotor dalam Jacobsen

    (29+91-92) dijelaskan seperti berikut +

    1) ;erakan-gerakan refleks

    ;erakan atau tindakan refleks dimunculkan untuk

    merespons beberapa stimulus tanpa adanya kemauan yang sadar

    dalam diri pembelajar ;erakan-gerakan tersebut bukanlah

    gerakan-gerakan yang sekehendak hati, tetapi mungkin dianggap

    sebagai dasar yang penting dan 0ajar dalam akti&itas gerakan

    2) ;erakan-gerakan dasar

    ola-pola gerakan dasar terjadi pada pembelajar selama

    berumur satu tahun !kti&itas gerakan dasar umumnya meliputi

    tindakan melacak benda &isual, mencapai, memahami,

    memanipulasi sasaran dengan tangan, dan akhirnya terus

    berkembang yang ditandai dengan tingka-tingkat perkembangan,

    seperti merangkak, menjalar dan akhirnya berjalan

    .) 8emampuan-kemampuan persepsi

    $ingkatan ini tampak lebih sesuai berada dalam ranah

    kognitif dibanding psikomotorik Jacobsen memasukkannya

    62

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    51/65

    dalam ranah-ranah psikomotorik karena banyak peneliti

    menegaskan bah0a fungsi gerakan dan persepsi merupakan dua

    hal yang tidak dapat dipisahkan 8emampuan-kemapuan ini

    membantu sis0a dalam menafsirkan stimulus, yang kemudian

    memudahkan mereka untuk membuat penyesuaian yang

    dibutuhkan dalam lingkungannya

    /) 8emampuan-kemampuan fisik

    8emampuan fisik yang mencakup stamina, kekuatan,

    fleksibilitas, dan ketangkasan sangatlah bermanfaat untuk

    efisiensi pembelajar emanfaatan sistem tubuh yang tepat

    memungkinkan sis0a untuk memenuhi tuntutan yang ditujukan

    oleh lingkungan pada mereka 8emampuan fisik ini senyatanya

    merupakan bagian penting dalam mengembangkan gerakan-

    gerakan yang terampil

    5) ;erakan-gerakan terampil

    ;erakan terampil bisa diartikan dengan beberapa cara

    #illini bisa berarti kecakapan dalam mengerjakan sebuah tugas

    #ill ini juga bisa menyiratkan penghematan usaha yang

    ditunjukkan sis0a untuk menyempurnakan gerakan yang rumit

    atau juga bebarti sebuah kepaduan perilaku pembelajar yang

    berkaitan erat dengan tugas tertentu yang dibebankan pada

    mereka engan kata lain, kecakapan dalam le&el ini mencakup

    63

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    52/65

    tingkat efisiensi dalm performa perilaku gerak tertentu yang rumit

    dan masuk akal

    6) 8omunikasi yang nondiskursif

    8omunikasi non&erbal memainkan peran penting dalam

    kehidupan sehari-hari dan merupakan aspek penting dalam

    perkembangan ranah psikomotor sis0a ada tingkatan ini,

    masing-masing sis0a mengembangkan gaya gerakan yang

    mengkomunikasikan perasaannya tentang dirinya yang afektif

    pada pengamat yang perseptif Menafsirkan secara tepat akti&itas-

    akti&itas gerakan yang komunikatif ini dapat meningkatkan

    persepsi pendidik tentang perasaan, kebutuhan, dan minat sis0a,

    yang dengan cara demikian memungkinkan pendidik untuk

    memilih strategi pembelajaran yang lebih ampuh dan bermakna

    bagi pembelajar tertentu

    $hompson (23+.) menyatakan bah0a #The thin#ing

    s#ill in ;loom-s Taxonomi considered /ow $rder Thin#ing include

    #nowledge and comprehension, while the thin#ing s#ill of analysis,

    synthesis and evaluation are considered igh $rder Thin#ing.

    7erdasarkan pernyataan di atas bah0a tahap kognitif terdiri dari

    tahap pengetahuan (#nowledge), pemahaman (comprehension),

    aplikasi (aplication), analisis (analysis), sintesis (syntesis), dan

    e&aluasi (evaluation) $ahap aplikasi merupakan tahap perantara

    64

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    53/65

    yang membedakan kemampuan sis0a dalam berpikir tingkat

    rendah (/ow $rder Thin#ing) dan kemampuan berpikir tingkat

    tinggi (igh $rder Thin#ing).

    Jadi dapat disimpulkan bah0a hasil belajar ekonomi

    merupakan penilaian terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran

    yang dicapai oleh sis0a setelah menempuh pengalaman belajarnya

    asil belajar yang diperoleh sis0a secara kompleks dari

    serangkaian proses belajar merupakan hal yang sangat penting dan

    penilaian hasil belajar secara tepat dapat memberikan pengaruh

    untuk proses belajar mengajar berikutnya sehingga ter0ujud

    pembelajaran yang efektif 4ecara garis besar hasil belajar dibagi

    dalam . klasifikasi, yaitu hasil belajar kognitif yang berkenaan

    tentang pengetahuan sis0a, hasil belajar afektif yang berkenaan

    tentang sikap sis0a, dan hasil belajar psikomotorik yang berkenaan

    tentang ketrampilan sis0a

    D. 0ajian /a%il Penelitian (ang Relean

    1. enelitian yang dilakukan oleh ;ilakjani (212), dengan judul 3isual,

    'uditory, 7inaesthetic /earning tyles and Their 2mpacts on &nglish

    /anguage Teaching, o&er 1 students completed a Guestionnaire to

    determine if their learning styles are auditory, &isual or kinaesthetic

    $he finding sho0ed that :ranian =A uni&ersity students preferred

    learning style 0as &isual $he purpose of this study is to incrase faculty

    a0arennes and understanding of the effect of learning styles affect the

    65

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    54/65

    teaching process (?5,

    3ol.5, *o.1). asil penelitian di atas dapat disimpulkan bah0a dari 1

    mahasis0a Fni&ersitas =A yang dibagikan kuisioner untuk melihat

    perbandingan gaya belajar auditorial, &isual dan kinestetik, hasilnya

    menunjukkan bah0a sebagian sis0a lebih banyak yang memilih gaya

    belajar &isual

    ersamaan penelitian ini dengan penelitian di atas yaitu

    sama-sama ingin melihat gaya belajar sis0a erbedaan penelitian ini

    dengan penelitian di atas terlihat dari luasnya penelitian yang

    dilakukan alam penelitian yang dilakukan oleh ;ilakjani hanya

    membahas satu &ariabel saja yaitu gaya belajar, sedangkan dalam

    penelitian ini melihat gaya belajar dari metode pembelajaran dan hasil

    belajar sis0a

    2 enelitian yang dilakukan oleh 7ilgin (26), dengan judul The effects

    of pair problem9based learning techniue incorporating "olya-s

    problem solving strategy on undergraduate students- performance in

    chemistry $he subject of this study 0ere 39 students enrolled from

    t0o first year chemistry classes $he e%perimental group 0as a class of

    // students 0ho recei&ed pair problem-based learning techniGue

    incorporating olyaKs problem based learning strategy

    4tudentsKachie&ment of conceptual and algorithmic Guestion in

    chemistry 0as measured using as post-test $est result of !nalysis of

    *o&ariance (!I*DB!) sho0ed that students in e%perimental group

    had significantly better performance on both conceptual and

    66

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    55/65

    algorithmic Guestions in chemistry $he result of this study for

    studentsKproblem based learning performance are discussed (

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    56/65

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    57/65

    5 asil penelitian oleh !taturk (21) dengan judul The 2nvestigation of

    the /earning tyles of Eniversity tudents. $he most pre&alent learning

    style adopted by the students 0ho participated in this study is &isual

    learning !bout half of the students (/1" N) ha&e &isual learning

    style $he follo0ing learning style is 8inesthetic (295N ) $he 139 N

    of the students use auditory learning mode $he a&erage of 0omen are

    higher than men in terms of &isual, auditory and kinesthetic learning

    styles o0e&er, the most important difference on a&erage is on &isual

    learning $o put it another 0ay, a crucial difference on &isual learning

    0hich is beneficial for 0omen 0as found (t(113)L255, pO5) (The

    $nline

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    58/65

    yang lain adalah pada penelitian ini tidak mengelompokkan sis0a laki-

    laki dan perempuan untuk melihat gaya belajarnya, namun pada

    penelitian !taturk melihat perbedaan sis0a laki-laki dan perempuan

    untuk melihat gaya belajarnya

    6 asil penelitian oleh !bas (211) dengan judul Bomparison ;etween

    The ;iology of /earning !odel Booperative /earning Thin# "air

    hare (T") !odel with "roblem ;ased /earning 2nstruction

    (";2)!" 51 322 Blass Bity ;eng#ulu.Arom the research results

    obtained mean pretest grade students in cooperati&e learning B::/ $4

    is /"9/ 0hile the mean posttest result is an increase of 133 5332

    $he mean pretest results B::1-grade students in learning 7: is 536

    0hile the mean posttest result is an increase of 1253 "6/ $he

    techniGue used to test the hypothesis in this study using the Mann-

    Hhitney F test 7ased on the calculation results obtained by the price

    p L ..2 significance le&el greater than 5 at significance le&el of

    5N $hus, o is accepted 0hich means there is no difference in

    learning outcomes B::/ grade biology students 0ho use the

    cooperati&e learning model $4 0ith the results of studying biology

    B::1 grade students usingthe learning model 7: (

  • 7/26/2019 bab II dewi new

    59/65

    ersamaan penelitian ini dengan penelitian !bas adalah sama-

    sama menerapkan metode pembelajaran $hink air 4hare dan metode

    roblem 7ased earning erbedaan penelitian ini dengan penelitian

    !bas adalah terletak pada mata pelajaran yang dijadikan penelitian,

    pada penelitian ini meneliti pada pembelajaran ekonomi sedangkan

    pada penelitian !bas pada pembelajaran 7iologi

    " asil penelitian oleh ino 4ugiarto< uji 4umarsono (21/), dengan

    judul The 2mplementation of Thin#9"air9hare !odel to 2mprove

    tudents- 'bility in +eading *arrative Texts. $he data 0ere gathered

    from reading test in the end of e&ery cycle :t 0as found that the

    studentsK ability in reading narrati&e te%ts impro&ed after the

    implementation of $hink-air-4hare model :t could be seen in the

    impro&ement of a&erage score for each test, from "/ in cycle : to 3 in

    cycle :: :n addition, the number of students 0ho passed the minimum

    mastery criteria (88M) also impro&ed, from 25 students to .1

    students alam penelitian ini menunjukkan bah0a hasil belajar

    dengan menerapkan metode $hink-air-4hare pada siklus pertama

    menunjukkan skor rata-rata sebesar "/ dan pada siklus kedua skor rata-

    rata sebesar 3 Jumlah sis0a yang lolos 88M sejumlah 25 anak dari

    jumlah keseluruhan .1 anak

    ersamaan penelitian ini dengan penelitian ino 4ugiarto