mini project imunisasi

80
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai penyakit infeksi pada anak antara lain poliomelitis, campak, diptheri, pertusis tetanus dan Tubercolusis atau TBC dapat dicegah dengan pemberian imunisasi pada bayi. Pemberian imunisasi pada anak sangat penting untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas terdapat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (Depkes RI, 1987). 1.2.Rumusan Masalah Gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi @@ 1.3.Tujuan Penelitian Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi @@ 1.4.Manfaat Penelitian a.)Manfaat teoritis Dapat memperkaya konsep/ teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan khususnya yang terkait dengan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi. 1

Upload: sheila

Post on 13-Aug-2015

322 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mini Project Imunisasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbagai penyakit infeksi pada anak antara lain poliomelitis, campak, diptheri,

pertusis tetanus dan Tubercolusis atau TBC dapat dicegah dengan pemberian imunisasi

pada bayi. Pemberian imunisasi pada anak sangat penting untuk mengurangi mortalitas

dan morbiditas terdapat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (Depkes RI,

1987).

1.2.Rumusan Masalah

Gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi @@

1.3.Tujuan Penelitian

Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi @@

1.4.Manfaat Penelitian

a.)Manfaat teoritis

Dapat memperkaya konsep/ teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan

khususnya yang terkait dengan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap

pada bayi.

b). Manfaat praktis

Dapat memberikan masukkan yang berarti bagi ibu dalam meningkatkan pengetahuan

tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi khususnya melalui perspektif motivasi.

c).Manfaat bagi peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat karya tulis ilmiah

(KTI) .

1

Page 2: Mini Project Imunisasi

d).Manfaat bagi puskesmas

Untuk memberi tambahan informasi sebagai bahan acuan dalam melaksanakan

penyuluhan maupun pendidikan kepada masyarakat mengenai imunisasi.

2

Page 3: Mini Project Imunisasi

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Konsep Dasar Pengetahuan

2.1.1.Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini adalah setelah orang melakukan

pengindraan obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni :

indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar

pengetahuan manusia melalui mata dan telinga (Notoadmojo, 2005).

Pada bagian lain pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior), karena dari pengalaman

dan penelitian ternyata perilaku akan lebih langgeng dari perilaku yang tidak didasari

oleh pengetahuan (Notoadmojo : 1997).

Benyamin Bloom (1980) seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku

manusia ke dalam 3 (tiga) domain, ranah atau kawasan yakni a) kognitif (cognitive), b)

afektif (affective) dan c) psikomotor (psychomotor) (Notoadmojo, 2003 : 121).

2.2.Tingkat Pengetahuan

Setelah ada beberapa definisi pengetahuan yang telah diuraikan di atas,

pengetahuan yang dicakup kognitif mempunyai 6 tingkatan yakni :

A).Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai pengikat suatu materi yang sah dipelajari sebelumnya,

termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengikat kembali (recal) terhadap

suatu spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima,

oleh suatu sebab itu tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

B).Memahami (Comprehension)

3

Page 4: Mini Project Imunisasi

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara besar

tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara

benar, menyebarkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan obyek yang dipelajari

tersebut.

C).Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi dan kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi dapat diartikan sebagai

penggunaan hukum, rumus, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau sisi lain.

D).Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek

ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu organisasi tersebut dan

masih ada kaitannya satu sama lain.

E).Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan

kata lain sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi

yang ada.

F).Evaluasi (evaluation)

Berkenaan dengan kemampuan menggunakan pengetahuan untuk membantu

penilaian terhadap sesuatu berdasarkan maksud atau kriteria tertentu.

2.1.2Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Seseorang

Menurut Notoadmojo (2003 : 18-169) faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya pengetahuan yaitu :

A).Kecerdasan

Intelegensi (kecerdasan) merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang

memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu. Orang berpikir

4

Page 5: Mini Project Imunisasi

menggunakan inteleknya atau pikirannya, cepat atau tidaknya dan terpecahkan tidaknya

suatu masalah tergantung kemampuan intelegensinya. Salah satu faktor yang

mempengaruhi penerimaan pesan dalam suatu komunikasi adalah taraf intelegensi

seseorang. Secara Common sense dapat dikatakan bahwa orang-orang yang lebih

intelegen akan lebih mudah menerima suatu pesan. Dari uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa orang yang mempunyai taraf intelegensi tinggi akan mempunyai

pengetahuan yang baik dan sebaliknya.

B).Pendidikan

Tugas dari pendidikan adalah memberikan atau meningkatkan pengetahuan,

menimbulkan sifat positif serta memberkan atau meningkatkan ketrampilan masyarakat

atau individu tentang aspek-aspek yang bersangkutan, sehingga dicapai suatu

masyarakat yang berkembang. Pendidikan dapat berupa pendidikan formal dan non-

formal. Sistem pendidikan yang berjenjang diharapkan mampu meningkatkan

pengetahuan melalui pola tertentu. Jadi tingkat pengetahuan seseorang terhadap suatu

obyek sangat ditentukan oleh tingkat pendidikannya.

C).Pengalaman

Menurut teori determinan perilaku yang disampaikan WHO (World Health

Organitation), menganalisa bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku

tertentu salah satunya disebabkan karena adanya pemikiran dan perasaan dalam diri

seseorang yang terbentuk dalam pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan-kepercayaan

dan penilaian-penilaian seseorang terhadap obyek tersebut, dimana seseorang dapat

mendapatkan pengetahuan baik dari pengalaman pribadi maupun pengalaman orang

lain.

D).Informasi

Teori depensi mengenai efek komunikasi massa, disebutkan bahwa media

massa dianggap sebagai informasi yang memiliki peranan penting dalam proses

pemeliharaan, perubahan dan konflik dalam tatanan masyarakat, kelompok atau

individu dalam aktivitas sosial dimana media massa ini nantinya akan mempengaruhi

5

Page 6: Mini Project Imunisasi

fungsi cognitive, afektif dan behavior. Pada fungsi kognitif diantaranya adalah berfungsi

untuk menciptakan atau menghilangkan ambiguitas, pembentukan sikap, perluasan

sistem, keyakinan ambiguitas, pembentukan sikap, perluasan sistem, keyakinan

masyarakat dan penegasan atau penjelasan nilai-nilai tertentu.

Media ini menjadi tiga yaitu media cetak yang meliputi booklet, leaflet, rubik

yang terdapat pada surat kabar atau majalah dan poster. Kemudian media elektronik

yang meliputi televisi, radio, video, slide dan film serta papan (bilboard) (Notoadmojo,

2003 : 63).

E).Kepercayaan

Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai arah yang berlagu

bagi obyek sikap, sekali kepercayaan itu telah terbentuk, maka ia akan menjadi dasar

pengetahuan seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu

(Saifudin A, 2002 ).

2.1.3.Kriteria Penilaian Pengetahuan

Untuk mengukur pengetahuan menggunakan rumus :

Keterangan :

P = Nilai pencapaian (%)

SP = Skor yang didapat

SM = Skor maximal semua pertanyaan yang di bawah ini dijawab

benar

Dalam pemberian skor untuk pertanyaan karakteristik tidak berarti skor,

sedangkan jawaban pertanyaan pengetahuan diberi skor 1 untuk jawaban yang benar

dan jawaban yang salah diberi skor 0.

Berdasarkan hasil pertimbangan kemudian hasilnya di interprestasikan pada

kriteria :

A).Pengetahuan baik = 76 – 100%

B).Pengetahuan cukup = 56 – 75 %

6

Page 7: Mini Project Imunisasi

C).Pengetahuan kurang = 40 – 55 %

D).Pengetahuan tidak baik = < 40%

(Arikunto, 1998).

2.2.Konsep Dasar Imunisasi

2.2.1.Pengertian

Imunisasi merupakan suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak

terhadap penyakit tertentu (Buku Pegangan Imunisasi Depkes, 1992 : 48).

2.2.2.Dua Jenis Kekebalan Yang Ada Pada Tubuh

2.2.2.1.Kekebalan Aktif

Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk

menolak terhadap penyakit tertentu dimana prosesnya lambat tetapi dapat bertahan

lama. Kekebalan aktif dibagi dalam 2 kategori :

A).Kekebalan aktif alamiah

Merupakan kekebalan yang dibuat oleh tubuh anak dengan sendiri setelah

mengalami atau sembuh dari suatu penyakit.

B).Kekebalan aktif buatan

Merupakan kekebalan yang dibuat tubuh setelah mendapat vaksin (imunisasi).

7

Page 8: Mini Project Imunisasi

2.2.2.2.Kekebalan Pasif

Kekebalan pasif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh anak tetapi tidak

membuat zat anti bodi sendiri tetapi kekebalan tersebut diperoleh dari luar setelah

memperoleh zat pendek, sehingga proses cepat tetapi tidak bertahan lama. Kekebalan

pasif dibagi dalam dua jenis :

A).Kekebalan pasif alamiah

Merupakan kekebalan yang diperoleh bayi sejak lahir dari ibunya.

B).Kekebalan pasif buatan

Merupakan kekebalan yang diperoleh setelah mendapat suntikan zat penolak.

2.2.3.Tujuan Dari Pemberian Imunisasi

a).Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu

b).Mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat atau kematian (Buku Pegangan

Imunisasi Depkes, 1992).

2.2.4.Macam-Macam Imunisasi

2.2.4.1.Vaksin BCG

Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif

terhadap penyakit Tuberkulosis (TBC). Vaksin BCG mengandung kuman BCG (Bacilus

Calmette Guerin) yang masih hidup (A.H. Markum, 1997 : 15).

Pemberian imunisasi BCG sebenarnya dilakukan ketika bayi baru lahir sampai

berumur 12 bulan, tetapi sebaiknya pada umur 0 – 2 bulan. Imunisasi yang diberikan

pada usia di atas 2 bulan harus dilakukan tes dengan mauntok terlebih dahulu, untuk

mengetahui apakah anak sudah terjangkit penyakit TBC atau tidak. Apabila hasilnya

positif (+) tidak perlu diberikan imunisasi.

Biasanya setelah suntikan BCG bayi tidak akan menderita demam, bila ia

demam setelah imunisasi BCG umumnya disebabkan keadaan lain. Kekebalan yang

diperoleh tindakan mutlak 100%. Efek samping pada dasarnya tidak ada, tetapi reaksi

secara normal akan timbul selama 1 minggu, seperti pembengkakan kecil, merah pada

tempat penyuntikan yang kemudian akan menjadi pus kecil dengan garis tengah 10 mm.

8

Page 9: Mini Project Imunisasi

Luka ini akan sembuh sendiri dan meninggalkan jaringan perut (scar) bergaris 3- 7 mm.

Tidak ada larangan untuk melakukan imunisasi BCG, kecuali pada anak yang

berpenyakit TBC atau menunjukkan uji mantoux positif.

Cara pemberian imunisasi adalah dengan tempat penyuntikan 1/3 bagian lengan kanan

atas (inertio musculus deltoideus) dilakukan dengna suntikan di dalam kulit (intra

cutan) dengan dosis 0,05 cc.

2.2.4.2.Vaksin DPT (Difteria, Pertitis, Tetanus)

Manfaat pemberian informasi ini ialah untuk menimbulkan kekebalan aktif

dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit difteria, pertusis (batuk rejan) dan

tetanus (A.H. Markum, 2002).

Difteria adalah suatu penyakit yang bersifat toxin mediated disease dan

disebabkan oleh kuman corynebacterivm dipteriae. Termasuk suatu hasil gram positif.

Pada dasarnya semua komplikasi difteria, beratnya penyakit dan komplikasi biasanya

tergantung dari luasnya kelainan lokal angka kematian difteria masih sangat tinggi dan

kelompok usia di bawah lima tahun merupakan kelompok terbesar yang mengalami

kematian.

Pertusis atau batuk rejan atau batuk seratus hari adalah suatu penyakit akut yang

disebabkan oleh bakteri bordetella pertuses. Pertusis juga merupakan penyakit yang

bersifat toxin-medicated dan toksin yang dihasilkan kuman (melekat pada bulu getar

saluran nafas atas) akan melumpuhkan bulu getar tersebut sehingga menyebabkan

gangguan aliran secret saluran pernafasan, dan berpotensi menyebabkan pneumonia.

Tetanus adalah suatu penyakit akut yang besifat fatal yang disebabkan oleh

oksitosin produksi kuman Clostridium tetanus, kuman tersebut berbentuk batang dan

bersifat anaerobik, gram positif yang mampu menghasilkan spora dengan berbentuk

drumstick, tetanus selain dapat ditemukan pada anak-anak juga dijumpai kasus tetanus

neonatal yang cukup fatal. Komplikasi tetanus yang sering terjadi antara lain :

laringospasme, infeksi nosokomial dan preumonia ortotastik. Pada anak besar sering

terjadi hiperpireksi yang juga merupakan tanda tetanus berat.

Imunisasi dasar DPT diberikan 3 kali, sejak bayi berumur 2 – 11 bulan dengan

selang waktu antara dua penyuntikan minimal 4 minggu. Imunisasi ulang lainnya

9

Page 10: Mini Project Imunisasi

diberkan setelah umur 11/2 – 2 tahun. Diulang kembali dengan vaksin DT pada usia 5-6

tahun dan diulang lagi pada umur 10 tahun.

Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan, pembengkakan dan rasa

nyeri ditempat suntikan selama 1 – 2 hari. Kekebalan yang diperoleh dari vaksin DPT

yaitu : vaksin dipteri 80 – 95%, pertusis 50 – 60%, dan tetanus 90 – 95%.

Kadang-kadang terdapat akibat efek samping yang lebih berat, seperti demam

tinggi atau kejang, yang biasanya disebabkan oleh vaksin pertusisnya.

Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah dan anak-

anak yang menderita penyakit kejang, demam kompleks, juga tidak boleh diberikan

kepada anak batuk yang diduga mungkin sedang menderita batuk rejan dalam tahap

awal atau pada penyakit gangguan kekebalan (defisiensi imunisasi). Juga tidak boleh

diberikan bila sakit batuk, pilek, demam atau diare yang sifatnya ringan bukan

merupakan indikasi kontra yang mutlak.

Pemberian tiga kali dengan dosis 0,5 cc dengan interval 4 minggu secara IM.

2.2.4.3.Vaksin Poliomyelitis

Imunisasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit

poliomyelitis. Vaksin polio mempunyai 2 kemasan yaitu vaksin yang mengandung virus

polio yang sudah dilemahkan (vaksin salk) dan vaksin yang mengandung virus polio

masih hidup yang telah dilemahkan (virus sabin).

Imunisasi diberikan sejak anak baru lahir atau beberapa hari dengan interval 4

minggu, pemberian ulangan pada umur 1½ - 2 tahun.

Biasanya tidak ada reaksi, namun dapat terjadi berak-berak ringan kekebalan

yang akan diperoleh sebesar 95 – 100%. Pada imunisasi polio hampir tidak terdapat

efek samping bila ada mungkin berupa kelumpuhan anggota gerak pada penyakit polio

sebenarnya. Pemberian vaksin polio tidak boleh diberikan pada anak dengan diare berat,

anak sakit parah dan anak penderita kekebalan.

Diberikan dengan cara diteteskan banyak 2 tetes 3 kali pemberian dengan

selama 4 minggu.

2.2.4.4.Vaksin Campak

10

Page 11: Mini Project Imunisasi

Imunisasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit campak

secara aktif. Vaksin campak mengandung virus campak hidup yang telah dilemahkan.

Diberikan pada bayi umur 9 – 11 bulan dengan satu kali pemberian. Biasanya

tidak terdapat reaksi akibat imunisasi mungkin terjadi demam ringan dan tampak sedikit

bercak merah pada pipi di bawah telinga. Pada hari ke 7 – 8 setelah penyuntikan

mungkin pula terdapat pembengkakan pada tempat suntikan, pada tempat suntikan

kekebalan yang memperoleh yaitu 96 – 99%.

Sangat jarang mungkin dapat terjadi kejang yang ringan dan tidak berbahaya

pada hari ke 10 – 12 setelah penyuntikan. Selain itu dapat terjadi radang otak berupa

ensefalitis atau ensepalopati dalam waktu 30 hari setelah imunisasi.

Anak yang sakit parah, penderita TBC tanpa pengobatan, difisiensi gizi dalam

derajat berat, difisiensi kekebalan, demam yang lebih 38 derajat celcius dan riwayat

kejang. Di suntikkan 1/3 bagian lengan atas lengan kiri dengan dosis 0,5 cc.

2.2.4.5.Vaksin hepatitis B

Vaksinasi dimaksudkan untuk mendapat kekebalan aktif terhadap penyakit

hepatitis B.

Vaksinasi awal, diberkan 3 kali, jarak antara suntikan 1 ke II 1 – 2 bulan,

sedangkan suntikan ke III diberikan 6 bulan dari suntikan I, imunisasi ulang diberikan 5

tahun setelah imunisasi dasar.

Reaksi imunisasi yang terjadi biasanya berupa nyeri pada tempat suntikan,

yang mungkin disertai dengan timbulnya rasa panas atau pembengkakan, reaksi ini akan

menghilang dalam waktu 2 hari. Reaksi lain yang mungkin terjadi ialah demam ringan.

Kekebalan yang diperoleh cukup tinggi, berkisar antara 94 – 96%.

Selama pemakaian 10 tahun ini tidak dilaporkan adanya efek samping yang

berarti, berbagai suara di masyarakat tentang kemungkinan terjangkit oleh penyakit

AIDS akibat pemberian vaksin hepatitis B yang berasal dari plasma.

Imunisasi tidak dapat diberkan kepada anak yang menderita sakit berat.

Vaksinasi hepatitis B dapat diberikan kepada ibu hamil dengan aman dan tidak akan

membayangkan janin. Bahkan akan memberkan perlindungan kepada janin selama

dalam kandungan ibu maupun kepada bayi selama beberapa bulan terakhir lahir.

11

Page 12: Mini Project Imunisasi

Penyuntikan diberikan intra muscular, dilakukan di daerah deltoid atau paha

antrolateral dengan dosis Hevac B dewasa 5mg, anak 2,5 mg, hepaccine deweasa 3 mg,

anak 1,5 mg, anak 1,5 mg, B hepavac II dewasa 10 mg dan engerix-B dewasa 20 mg,

anak 10 mg dan engerix-B dewasa 20 mg, anak 10 mg.

2.2.5.Jadwal Pemberian Imunisasi @@@

ImunisasiWaktu pemberian (umur / bulan)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

BCG

DPT I II III

Polio I II III IV

Campak

HB Unijec

Keterangan :

BCG diberikan pada umur 0 – 1 bulan

DPT diberikan pada umur 2 – 4 bulan

Polio diberikan pada umur 0 – 4 bulan

Campak diberikan pada umur 9 bulan

HB uniject diberikan pada umur 0 bulan

Sumber : Buku KIA 2010

2.3.Tujuan Program Imunisasi

2.3.1.Tujuan

Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian

dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada saat ini penyakit-penyakit

tersebut adalah difteri, tetanus, batuk rejan (pertusius), campak (measles), polio dan

tuberkulose (Notoadmojo, 1997).

2.3.2.Sasaran

a).Bayi di bawah umur 1 tahun (0 – 11 bulan)

12

Page 13: Mini Project Imunisasi

b).Ibu hamil (awal kehamilan – 8 bulan)

c).Wanita usia subur (calon mempelai wanita)

d).Anak sekolah dasar kelas I dan IV

2.3.3.Pemantauan

Pemantauan harus dilakukan oleh semua petugas baik pimpinan program,

supervisor dan petugas vaksinasi. Tujuan pemantauan untuk mengetahui :

a).Sampai dimana keberhasilan kerja kita

b).Mengetahui permasalahan yang ada

c).Hal-hal yang perlu dilakukan untuk exercise, perbaiki program

d).Bantuan yang diharapkan oleh petugas ditingkat bawah.

Hal-hal yang perlu dipantau (dimonitor) :

a).Angka drop out

b).Pengelola vaksin dan colk chain

c).Pengamatan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

Dilihat dari waktu, maka pemantauan dapat dilakukan dalam :

A)Pemantauan ringan

Pemantauan ringan memantaukan hal-hal sebagai berikut :

Apakah pelaksanaan memantau sesuai dengan jadwal

Apakah vaksin cukup

Pengecekan lemari es setiap hari dan catat temperaturnya

Melihat apakah suhu lemari es normal

Hasil imunisasi dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan

Peralatan yang cukup untuk penyuntikan yang aman dan steril

Adakah diantara 6 penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dijumpai dalam

B).Pemantauan bulanan

Jumlah bayi yang seharusnya diimunisasi setiap bulan :

13

Page 14: Mini Project Imunisasi

Target 1 bulan =

Presentasi bayi yang mendapat imunisasi setiap bulan :

Cara menghitung target perbulan dari penduduk :

Untuk terget perbulan :

Cara untuk memantau cakupan imunisasi dapat dilakukan melalui beberapa cara antara

lain :

Cakupan dari bulan ke bulan dibandingkan dengan garis target, dapat

digambarkan masing-masing bulan atau dengan cara kumulatif

Hasil cakupan per triwulan untuk masing-masing desa

Untuk mengetahui keberhasilan program dapat dengan melihat hal-hal sebagai

berikut :

Bila garis pencapaian dalam a tahun terlihat antara 75 % - 100 % dari target,

berarti program sangat berhasil

Bila garis pencapaian dalam a tahun terlihat antara 50 % - 100 % dari target,

berarti program cukup berhasil

Bila garis pencapaian dalam a tahun terlihat di bawah 50 % dari terget, berarti

program belum berhasil

Bila garis pencapaian dalam setahun terlihat di bawah 25% dari terget, berarti

program sama sekali tidak berhasil. Untuk tingkat kabupaten dari propinsi, maka

penilaian diarahkan pada penduduk tiap kecamatan atau dati II. Disamping itu,

pada kedua tingkat ini perlu memperhitungkan pula / memonitoring efisiensi

pemakaian vaksin.

Rendahnya cakupan imunisasi dapat disebabkan antara lain :

Jadwal imunisasi kurang baik

Jadwal yang sudah dibuat tidak ditepati

14

Page 15: Mini Project Imunisasi

Belum adanya sistim pemantauan yang baik

Masyarakat belum menyadari pentingnya imunisasi

Hal-hal yang dapat meningkatkan cakupan imunisasi antara lain :

Jadwal yang baik

Jadwal yang sudah dibuat ditepati

Adanya sistem pemantauan yang baik

Penampilan petugas imunisasi cukup baik

(Depkes, 1987)

2.4.Kematian Bayi

Angka kematian bayi pada akhir pelita V, masih cukup tinggi yaitu 58

perseribu kelahiran hidup. Sekitar 38 % penyebab kematian bayi adalah akibat penyakit-

penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Angka kematian bayi masih didapatkan

sebesar 10,6 per 1000 anak balita. Seperti halnya dengan bayi sekitar 31 % penyebab

kematian balita adalah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yaitu, saluran

pernafasan, polio dan lain-lain (Depkes RI, 1996).

Salah-satu indikator yang penting untuk mengetahui derajat kesehatan di suatu

Negara adalah banyaknya bayi (umur 0 – 12 bulan) yang meninggal per 1000 kelahiran

hidup yang disebut angka kematian bayi (AKB) (Suratmaja, 1995).

Jika imunisasi dilaksanakan dengan baik dan menyeluruh (paling sedikit 80 %

balita imunisasi) dengan keefektifan imunisasi mencapai 85 % - 90 %, lebih kurang

115.000 kematian balita dapat dicegah dengan hal ini tentu juga berpengaruh terhadap

AKB. Selain bahaya kematian seperti yang telah disebutkan di atas.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI adverse events following immunization) adalah

semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi

Tidak semua kejadian KIPI disebabkan oleh imunisasi karena sebagian besar ternyata

tidak ada hubungannya dengan imunisasi. Oleh karena itu untuk menentukan KIPI

diperlukan keterangan-keterangan mengenai :

Besar frekuensi kejadian KIPI pada pemberian vaksin tertentu

15

Page 16: Mini Project Imunisasi

Sifat kelainan tersebut lokal atau sistemik

Derajat sakit resipien, apakah memerlukan perawatan, menderita cacat, atau

menyebabkan kematian.

Apakah penyebab dapat disebabkan, diduga atau tidak terbukti.

Apakah dapat disimpulkan bahwa KIPI berhubungan dengan vaksin, kesalahan

produksi atau kesalahan prosedur.

Penyebab KIPI dibagi menjadi 5 kelompok:

Karena kesalah program/teknik pelaksanaan imunisasi

Reaksi suntikan

Induksi vaksin

Faktor kebetulan

Penyebab tidak atau belum diketahui

Gejala klinis KIPI Jenis vaksin DPT HB kombinasi adalah :

Syok anafilaksis

Neuritis brakhial

Komplikasi akut termasuk kecacatan dan kematian

Tindakan yang dilakukan apabila ditemukan gejala KIPI adalah :

Rangsang dengan wangian atau dengan bahan yang merangsang

Bila belum dapat diatasi dalam waktu 30 menit segera rujuk ke Puskesmas

terdekat

Beri kompres hangat

Jika nyeri mengganggu dapat diberikan paracetamol ½ - 1 tablet

Beri Minum hangat

(Sumber : Dep.Kes.RI, 2006)

BAB 3

METODE PENELITIAN

16

Page 17: Mini Project Imunisasi

3.1.Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian, yang

memungkinkan pemaksimalan kontrol faktor-faktor yang bisa mempengaruhi akurasi

suatu hasil.

Desain penelitian yang di gunakan dalam penlitian ini adalah penelitian yang

berbentuk penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode

penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau

deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif. (Notoatmodjo 2005)

3.2.Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan peneliti, sering

kali di katakan variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperan dalam

peristiwa atau gejala yang akan di teliti (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini

variabelnya adalah pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi.

3.3.Definisi Operasional

Variabel Definisi

operasional

Kriteria Alat ukur Skala

Pengetahuan,

pemahaman

imunisasi

dan

penerapan.

Segala sesuatu

yang dipahami,

dimengerti oleh

ibu tentang

imunisasi.

Pengertian,

tujuan manfaat,

efek samping

dan

penatalaksanaan.

Baik: 76-100%

Cukup : 56-

75%

Kurang :

40-55%

Tidak baik :

≤40%

(Arikunto,2006)

Quesioner Ordinal

17

Page 18: Mini Project Imunisasi

3.4.Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1Populasi

Adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan di teliti (Arikunto, 2006)

Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa populasi adalah semua

objek yang di amati dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

ibu-ibu yang mempunyai bayi umur 0-12 bulan. Dalam penelitian ini populasinya

adalah 30 orang.

3.4.2.Sampel

Adalah sebagian dari keseluruhan objek yang di teliti dan di anggap

mewakili seluruh populasi (Arikunto,2006). Besarnya sampel dalam penelitian ini

adalah 30 orang / total sampling.(Arikunto,2006)

3.5.Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di lakukan di Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo .

Waktu penelitian di lakukan pada tanggal 4-14 agustus 2009.

Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data

Dari hasil data dengan menggunakan rekam medik secara deskripif melalui

tabel distribusi yang dikonfirmasikan dalam bentuk prosentase dan narasi.

Langkah – langkah pengolahan data sebagai berikut :

Editing

Proses editing dengan memeriksa kembali data yang telah dikumpulkan rekam

medik ini berarti semua data harus diteliti kelengkapan data yang diberikan.

Coding

Untuk memudahkan dalam pengolahan data maka untuk setiap jawaban dari

kuesioner yang telah disebarkan diberi kode sesuai dengan arakter.

Skoring

Tahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban atau hasil observasi

sehingga setiap responden atau hasil observasi dapat diberikan skor. Tidak ada

pedoman yang baku untuk scoring namun scoring harus diberikan.

18

Page 19: Mini Project Imunisasi

Tabulating

Mentabulasi dengan memuat tabel-tabel sesuai dengan analisis yang dibutuhkan.

Tehnik Analisa Data

Menurut Arikunto (2006) setelah data terkumpul melalui kuesioner

ditabulasi dan dikelompokkan sesuai dengan variable yang diteliti, jawban seluruh

responden dari masing-masing dikalikan 100% dan hasilnya berupa prosentase.

Selain itu juga dilakukan cara pemberian skore dalam

penelitian dimana tiap jawaban benar skornya 1 (satu) bila salah nilainya 0 (nol)

Cara pemberian skore dalam penelitian ini digunakan rumus:

P =

Keterangan

P = Prosentase

∑f = Skor yang didapat

h = Jumlah pertanyaan

Dengan kriteria nilai sebagai berikut:

Baik : 76-100% (13-16 jawaban yang benar)

Cukup : 56-75% (09-12 jawaban yang benar)

Kurang : 40-55% ( 05-08 jawaban yang banar)

Tidak baik : ≤40% ( 01-04 jawaban yang benar)

( Arikunto, 2006)

Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini terleih dahulu harus mengajukan izin

kepada Kepala Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo yang digunakan

sebagai tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan kemudian di lakukan

penelitian dengan menekankan kepada masalah etika yang meliputi:

Informed Concent (Lembar persetujuan menjadi subjek)

Lembar persetujuan menjadi subjek akan diedarkan sebelum penelitian di

lakukan pada seluruh subjek yang akan di teliti. Hal ini akan dilakukan dengan

tujuan untuk menghindari kesalahpahaman dalam dan sesudah dilakukan

19

Page 20: Mini Project Imunisasi

penelitian. Jika subjek bersedia di teliti maka subjek harus menandatangani

lembar persetujuan. Jika subjek menolak dijadikan responden maka peneliti tetap

menghormati hak-hak subjek.

Anomity

Demi menjaga kerahasiaan dan identitas subjek, maka peneliti tidak

mencantumkan nama subjek pada lembar kuisioner hanya saja lembar tersebut di

beri kode nomor tertentu.

Confidentiality (Kerahasiaan)

Informasi yang telah di kumpulkan subjek di jamin kerahasiaannya oleh

peneliti.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian dalam hal ini mencakup kelemahan atau hambatan

yang dirasakan dalam penelitian yaitu:

Sampel

Sampel yang digunakan terbatas sehingga untuk memperoleh hasil penelitian

yang akurat belum dapat di capai.

Waktu Penelitian Terbatas

Waktu penelitian sangat terbatas sehingga hasilnya kurang dari sempurna dan

kurang memuaskan.

Instrument Pengumpula Data

Instrument pengumpulan data memiliki jawaban yang banyak di pengaruhi

oleh sikap dan jawaban-jawaban pribadi sehingga hasilnya kurang memuaskan

secara kualitatif.

Peneliti

Peneliti belum memiliki pengalaman dan belum pernah meneliti sehingga

hasil penelitian yang di lakukan kurang sempurna.

3.2.Kerangka Kerja

Adalah langkah-langkah dalam aktifitas ilmiah yang dilakukan dalam

melakukan penelitian.

20

Populasi

Seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 2 – 11 bulan di Desa Ketapanrame

sebanyak 58 Ibu

Page 21: Mini Project Imunisasi

Bagan 3.2 Kerangka kerja hubungan pengetahuan ibu dengan ketepatan pemberian imunisasi DPT

HB kombinasi pada bayi 2 – 11 bulan

21

SampelSebagian ibu yang mempunyai bayi usia 2 – 11 bulan di Desa

Ketapanrame sebanyak 36 Ibu

Pengumpulan data

Melakukan penyebaran kuisioner terhadap responden yang menjadi sampel

penelitian

Analisa data

Uji Chi Square

Kesimpulan

Teknik SamplingConsecutive Sampling

Page 22: Mini Project Imunisasi

3.1 Sampling Desain

3.1.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek yang akan diteliti (Notoatmojo, 1993).

Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi umur 2 – 11 bulan baik

yang tepat pemberian imunisasi maupun yang tidak tepat pemberian imunisasinya di

Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto yaitu sebanyak 58 orang.

3.1.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti yang dianggap

mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, 1993). Sampel dari penelitian ini adalah ibu

yang mempunyai bayi umur 2 – 11 bulan baik yang tepat pemberian imunisasi maupun

yang tidak tepat pemberian imunisasi yang memenuhi syarat penelitian.

3.1.2.1 Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Ibu yang mempunyai bayi umur 2 – 11 bulan berdomisili di

Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.

2) Ibu yang bersedia dilakukan penelitian

3) Ibu yang bisa membaca dan menulis

3.1.2.2 Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Ibu yang tidak mau mengisi kuisioner

2) Ibu yang tidak kooperatif dalam proses pengambilan data

3.1.2.3 Besar sampel

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel : 2%, 5%, 10%.

3.1.3 Sampling

22

Page 23: Mini Project Imunisasi

Teknik pengambilan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

dengan sampling tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam,

2003 : 96). Dalam penelitian ini menggunakan Non Probability Sampling dengan teknik

consecutive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria penelitian

dimasukkan dalam penelitian sampel kurun waktu tertentu sehingga jumlah pasien yang

diperlukan terpenuhi ( Notoatmodjo, 2005 ).

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah karakteristik yang diamati, yang mempunyai variasi nilai dan

merupakan operasional dari suatu konsep agar dapat diteliti secara empiris atau

ditentukan tingkatnya (Setiadi, 2007 : 161). Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu

variable independent dan variable dependent.

3.2.1 Variabel Independent (Variabel Bebas)

Variabel independet adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel dependent. Variabel independent dalam penelitian ini adalah

pengetahuan ibu tentang imunisasi.

3.2.2 Variabel Dependent (Variabel Tergantung)

Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006 : 3). Variabel dependent dalam

penelitian ini adalah ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB kombinasi I, II, III

dengan waktu interval empat minggu.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari

sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2003 : 104). Adapun perumusan definisi

operasional dalam penelitian ini diuraikan dalam tabel berikut ini :

23

Page 24: Mini Project Imunisasi

Tabel 3.5 Tabel Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Ketepatan Waktu

Pemberian Imunisasi DPT HB kombinasi Pada Bayi 2-11 bulan

No Variabel Definisi Operasional Indikator Instrumen Skala Skor

Variabel independent

pengetahuan ibu tentang

imunisasi DPT HB

ombinasi

Variabel dependent

ketepatan waktu pemberian

imunisasi DPT HB

kombinasi I, II, III dengan

interval 4 minggu

Segala sesuatu yang

diketahui ibu

mempunyai bayi 2 –

11 bulan tentang

imunisasi DPT HB

kombinasi

Pemberian imunisasi

waktunya dengan

interval 4 minggu

Pengertian imunisasi

Tujuan imunisasi

Manfaat imunisasi

DPT HB Kombinasi

Waktu pemberian

imunisasi DPT HB Kombinasi

Berapa kali

pemberian imunisasi DPT HB

Kombinasi

Reaksi setelah

pemberian imunisasi DPT HB

Kombinasi

Kunjungan ibu yang mempunyai

bayi usia 2 – 11 bulan

DPT HB Kombinasi I umur 2

bulan

DPT HB Kombinasi II umur 3

bulan

DPT HB Kombinasi III umur 4

bulan

Kuisioner

KMS buku KIA

Ordinal

Nominal

Dikategorikan

Baik =

(76% - 100%)

Cukup =

(56% - 75%)

Kurang baik =

(< 56%)

(Nursalam, 2003 :

124)

Benar : 1

Salah : 0

Tepat = sesuai jadwal

Tidak tepat = tidak

sesuai jadwal = 0

24

Page 25: Mini Project Imunisasi

3.4 Pengumpulan Data dan Analisa

3.4.1 Pengumpulan Data

3.4.1.1 Proses Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini proses pengumpulan data dilakukan dengan cara

pemberian kuisioner oleh peneliti kepada responden yang dijadikan sampel penelitian

sesuai criteria inklusi dan eksklusif. Sebelum melakukan pengumpulan data, penelitian

meminta surat persetujuan penelitian baik dari institusi pendidikan, institusi puskesmas

dan institusi desa, kemudian peneliti meminta inform consent (surat persetujuan) kepada

responden untuk dijadikan sampel penelitian, apabila responden setuju maka peneliti

memberikan kuisioner dan mengobservasi buku register imunisasi.

3.4.1.2 Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mengukur pengetahuan ibu instrument penelitian yang digunakan adalah

kuisioner tertutup dengan jumlah 6 pertanyaan pengetahuan dan responden tinggal

memilih pilihan yang telah disediakan.

3.4.1.3 Waktu dan Tempat

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2010 dan dilakukan di

Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.

25

Page 26: Mini Project Imunisasi

3.4.2 Analisa Data

3.4.2.1 Data Pengetahuan

Untuk variabel indenpenden (pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 2 –

11 bulan) jumlah skor yang didapat dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan

dikalikan 100% dan hasilnya berupa presentasi. Adapun rumus yang digunakan adalah :

Keterangan :

N = nilai yang di dapat

Sp = skor yang didapat

Sm = skor maksimal

Hasil presentase dari cara pemberian skor dan penilaian untuk setiap variabel

independen (pengetahuan) diinterpretasikan secara deskriptif yang menggunakan

kriteria kualitatif, yaitu :

1) Baik apabila mempunyai prosentase 76 % - 100 %

2) Cukup apabila mempunyai prosentase 56 % - 75 %

3) Kurang apabila mempunyai prosentase < 56 %

(Nursalam, 2003 : 124)

26

Page 27: Mini Project Imunisasi

3.4.2.2 Data ketepatan pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi I, II,

III

Sedangkan untuk variabel dependen (ketepatan pemberian imunisasi DPT HB

Kombinasi) setelah data terkumpul melalui lembar observasi, apabila responden datang

ke posyandu untuk melakukan imunisasi DPT HB Kombinasi I, II, III dengan interval 4

minggu maka dikategorikan 1, dan apabila tidak sesuai dengan jadwal pemberian

imunisasi maka dikategorikan 0.

Langkah selanjutnya adalah analisa data dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

x = frekwensi responden dengan karakteristik tertentu

y = jumlah responden seluruhnya

Data hasil prosentase pengolahan kemudian diinterpresentasikan

100 % : seluruhnya

76 % - 99 % : hampir seluruhnya

51 % - 75 % : sebagian besar

50 % : setengahnya

26 % - 59 % : hampir setengah

1 % - 25 % : sebagian kecil

0 % : tidak satupun (Nursalam, 2003 : 133)

3.4.2.3 Data ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi

pada bayi usia 2 – 11 bulan ditinjau dari pengetahuan ibu

Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel analisa data yang digunakan

ada Uji Chi Square dengan nilai kemaknaan 5 %. Adapun rumus dari Uji Chi Square

adalah sebagai berikut :

27

Page 28: Mini Project Imunisasi

Fo = frekwensi observasi

Fh = frekwensi harapan

Dalam proses penghitungan Uji Chi Square, peneliti menggunakan alat bantu

software computer. Sedangkan interprestasinya adalah sebagai berikut : Apabila harga

X hitung > X tabel, maka keseimbangan adalah Ho ditolak ada hubungan yang

signifikan (Oktarina, 2005).

3.4.2.4 Langkah-langkah analisis

Pengolahan data dilakukan melalui proses sebagai berikut :

1) Editing

Data yang terkumpul diedit dan dikelompokkan sesuai dengan criteria dari

variabel. Peneliti melakukan pengecekan kelengkapan data, tulisan pada kuisioner dan

lembar observasi.

2) Coding

Memberikan kode setiap kriteria dari sub variabel. Memberikan kode pada

tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang diteliti dengan tujuan untuk

mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa data :

a) Data usia

Usia < 20 tahun : Kode 1

Usia 20 tahun sampai 35 tahun : Kode 2

Usia > 35 tahun : Kode 3

b) Data Pendidikan

Pendidikan SD : Kode 1

Pendidikan SMP : Kode 2

Pendidikan SMA : Kode 3

Pendidikan Perguruan Tinggi : Kode 4

c) Pekerjaan

Tidak bekerja atau IRT : Kode 1

Petani : Kode 2

Swasta : Kode 3

28

Page 29: Mini Project Imunisasi

PNS : Kode 4

d) Informasi atau penyuluhan

Ya : mendapatkan informasi : Kode 1

(1) Tenaga kesehatan

(2) Media Massa (cetak dan elektronik)

(3) Keluarga

(4) Tetangga

Tidak : Kode 2

e) Paritas

1 : Kode 1

2 : Kode 2

3 : Kode 3

> 3 : Kode 4

f) Dukungan Keluarga

Ya : Kode 1

Tidak : Kode 2

3) Scoring : memberikan skor pada masing-masing variabel

a) Untuk pengetahuan ibu jawaban yang benar dinilai 1 dan

jawaban yang salah diniali 0.

b) Untuk pencapaian ketepatan pemberian imunisasi DPT

HB Kombinasi I, II, III bila ya dinilai 1 dan bila tidak lengkap dinilai 0.

29

Page 30: Mini Project Imunisasi

4) Tabulating

Kegiatan memasukkan data hasil penelitian ke dalam tabel kemudian diolah

dengan bantuan komputer. Data yang diperoleh akan diklasifikasikan dan dianalisis

dengan cara prosentase yang artinya data dibagi dalam beberapa kelompok dan diukur

dalam prosentase. Hasil scoring akan ditabulasi sesuai variabel yang diteliti. Data yang

diperoleh dari dijumlahkan dan dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan

kemudian dikalikan 100 dan hasilnya diprosentasekan (Arikunto, 1998).

3.5 Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian peneliti mengajukan ijin kepada institusi

pendidikan dalam hal ini adalah prodi DIII Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto

dan pihak institusi Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto,

kemudian peneliti melakukan pengumpulan data kepada responden dengan panduan

kuisioner yang telah dibuat dan menekankan pada masalah etika yang meliputi :

3.5.1 Informed Consent (Lembar Persetujuan Penelitian)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada ibu bayi sesaat sebelum responden

diberkan kuisioner. Jika ibu bayi bersedia diteliti, maka diminta untuk tanda tangan di

lembar persetujuan tersebut, tetapi jika tidak bersedia maka peneliti menghormati hak

ibu bayi.

30

Page 31: Mini Project Imunisasi

3.5.2 Anonymity (Tanpa Nama)

Kerahasiaan identitas tidak mencantumkan nama responden pada lembar

pengumpul data, yang diisi pada lembar tersebut dan hanya diberi kode tertentu.

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambar Lokasi Penelitian

Desa Ketapanrame terletak di sebelah Timur Kecamatan Trawas dengan luas

wilayah ± 461,30 km2 dan jumlah penduduk 4557 jiwa. Batas Desa Ketapanrame

sebelah utara Desa Kesiman, Kabupaten Pasuruan, sebelah barat Desa Trawas dan

sebelah Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan. Desa Ketapanrame terdiri dari 3 Dusun

antara lain yaitu Dusun Ketapanrame, Dusun Sukorame dan Slepi. Jumlah Posyandu

31

Page 32: Mini Project Imunisasi

Desa Ketapanrame ada 3 yaitu : Posyandu Anggrek Dusun Ketapanrame, Posyandu

Cipta Kencana di Dusun Slepi, Posyandu Rambutan di Dusun Sukorame. Jumlah

Polindes Desa Ketapanrame 1. Data bayi di Desa Ketapanrame menunjukkan jumlah

bayi 58 bayi.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Data Umum

4.2.1.1 Karakteristik ibu bayi Menurut Umur Ibu

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi ibu bayi menurut umur ibu di Posyandu Desa Ketapanrame

Kecamatan Trawas pada bulan Desember 2010.

No Umur Frekuensi Prosentase

1 < 20 tahun 5 13,9 %

2 20-30 tahun 26 72,2 %

3 >30 tahun 5 13,9 %

Jumlah 36 100 %

Sumber : Hasil kuesioner bulan Desember 2010

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bayi berumur 20

– 30 tahun ( 72,2 % ) dan sebagaian kecil ibu bayi berumur < 20 tahun dan > 30 tahun

( 13,9 % ).

4.2.1.2 Karakteristik Pendidikan Ibu bayi

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu bayi di Posyandu Desa Ketapanrame Kecamatan

Trawas pada bulan Desember 2010.

No Pendidikan Frekuensi Prosentase

1 SMA 25 69,5 %

2 SMP 6 16,6 %

3 SD 2 5,6 %

4 Perguruan Tinggi 3 8,3 %

Jumlah 36 100 %

Sumber : Hasil kuesioner bulan Desember 2010

32

Page 33: Mini Project Imunisasi

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bayi pendidikan

SMA 25 ibu bayi ( 69,5 % ) dan sebagian kecil berpendidikan SMP sebanyak 6 ibu bayi

( 16,6%) berpendidikan SD sebanyak 2 ibu bayi ( 5,6 % ) dan Peguruan Tinggi

sebanyak 3 ibu bayi ( 8,3 % ).

4.2.1.3 Karakteristik Pekerjaan Ibu bayi

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu bayi di Posyandu Desa Ketapanrame Kecamatan

Trawas.

No Pekerjaan Frekuensi Prosentase

1 Tidak Bekerja 31 86,1 %

2 Petani - 0 %

3 Swasta 5 13,8 %

4 PNS - 0 %

Jumlah 36 100 %

Sumber : Hasil kuesioner bulan Desember 2010

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hampir seluruh ibu bayi tidak bekerja

(86,1%) dan sebagian kecil bekerja sebagai swasta (13,8%). Lainnya (0%).

4.2.1.4 Karakteristik Memperoleh Informasi

Tabel 4.5 Karakteristik ibu bayi memperoleh informasi tentang ketepatan pemberian imunisasi DPT

HB Kombinasi pada bayi 2-11 bulan di Posyandu Desa Ketapanrame Kecamatan

Trawas Kabupaten Mojokerto.

No Memperoleh Informasi Frekuensi Prosentase

1 Ya 36 100 %

2 Tidak - 0 %

Jumlah 36 100 %

Sumber : Hasil kuesioner bulan Desember 2010

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian seluruh ibu bayi

memperoleh informasi tentang ketepatan pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi

( 100 % ).

4.2.1.5 Karakteristik Informasi

33

Page 34: Mini Project Imunisasi

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Ibu bayi di Posyandu Desa Ketapanrame

Kecamatan Trawas.

No Informasi Frekuensi Prosentase

1 Tenaga Kesehatan 22 61,1 %

2 Media Massa 9 25 %

3 Keluarga 3 8,3 %

4 Tetangga 2 5,6 %

Jumlah 36 100 %

Sumber : Hasil kuesioner bulan Desember 2010

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bayi

mendapatkan informasi tentang ketepatan pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi

oleh tenaga kesehatan yaitu sebanyak 22 ( 61,1 % ) dan sebagaian kecil ibu bayi

mendapatkan informasi dari tetangga yaitu 2 ( 5,6 % ).

4.2.1.6 Karakteristik Paritas

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Jumlah Anak ibu bayi di Posyandu Desa Ketapanrame Kecamatan

Trawas.

No Paritas Frekuensi Prosentase

1 1 13 36,1 %

2 2 16 44,4 %

3 3 7 19,4 %

4 Jumlah 36 100 %

Sumber : Hasil kuesioner bulan Desember 2010

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa hampir setengah ibu bayi

mempunyai paritas 2 orang yaitu 16 ( 44,4%) dan sebagaian kecil ibu bayi mempunyai

anak 3 orang yaitu sebanyak 7 (19,4 %).

4.2.17 Karakteristik Dukungan Keluarga

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga ibu bayi di Posyandu Desa Ketapanrame

Kecamatan Trawas.

No Dukunga Keluarga Frekuensi Prosentase

34

Page 35: Mini Project Imunisasi

1 Ya 24 66,7 %

2 Tidak 12 33,3 %

Jumlah 36 100 %

Sumber : Hasil kuesioner bulan Desember 2010

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bayi didukung

keluarga tentang ketepatan pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi yaitu 24 ibu bayi (

66,7 % ) dan hampir setengahnya ibu bayi tidak didukung oleh keluarga yaitu 12 ibu

bayi ( 33,3 % ).

4.2.2 Data Khusus

4.2.2.1 Karakteristik Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi DPT HB Kombinasi I, II, III

Tabel 4.9 Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi ibu bayi di Posyandu Desa

Ketapanrame Kecamatan Trawas bulan Desember 2010.

No Tingkat Pengetahuan Ibu

tentang Imunisasi

Frekuensi Prosentase

1 Kurang 7 19,5 %

2 Cukup 11 30,5 %

3 Baik 18 50 ,0 %

Jumlah 36 100 %

Sumber : Hasil kuesioner bulan Desember 2010

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa setengah dari ibu bayi

berpengetahuan baik 18 ( 50 % ) dan hampir setengah dari ibu bayi berpengetahuan

cukup 11 ibu bayi ( 30,5 % ) dan sebagaian kecil berpengetahuan kurang 7 ( 19,5 % ).

4.2.2.2 Karakteristik Ketepatan Waktu Pemberian Imunisasi DPT HB

Kombinasi I, II, III

Tabel 4.10 Distribusi Ketepetan Waktu Pemberian Imunisasi DPT HB Kombinasi I, II, III ibu bayi

di Posyandu Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas pada bulan Desember 2010

35

Page 36: Mini Project Imunisasi

No Interval Waktu Pemberian Imunisasi

DPT HB Kombinasi I, II, III

Frekuensi Prosentase

1 Tidak Tepat 18 50 %

2 Tepat 18 50 %

Jumlah 36 100 %

Sumber : Hasil kuesioner bulan Desember 2010

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa setengah dari ibu bayi yang

memberikan imunisasi DPT HB Kombinasi I, II, III yang tepat sebanyak 18 ibu bayi

( 50 % ) dan setengah dari ibu bayi yang tidak tepat sebanyak 18 ibu bayi ( 50 % ).

4.2.2.3 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dengan Ketepatan Waktu

Pemberian Imunisasi DPT HB Kombinasi I, II, III

Tabel 4.11 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dengan Ketepatan Waktu Pemberian Imunisasi DPT

HB Kombinasi I, II, III ibu bayi di Posyandu Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas

pada bulan Desember 2010

No Pengetahuan Tidak Tepat

( % )

Tepat

( % )

Total Prosentase

( % )

1 Kurang 4 ( 22,2 ) 3 ( 16,6 ) 7 19,4 %

2 Cukup 5 ( 27,7 ) 6 ( 33,3 ) 11 30,6 %

3 Baik 9 ( 50 ) 9 ( 50 ) 18 50 %

Jumlah 18 ( 50 ) 18 ( 50 ) 36 100 %

Sumber : Hasil kuesioner bulan Desember 2010

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa setengah dari ibu bayi 18 ( 50 % )

berpengetahuan baik dan tepat dalam pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi dan

hampir setengah ibu bayi 11 ( 30,5 % ) berpengetahuan cukup dan tepat dalam

pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi dan sebagaian kecil ibu bayi berpengetahuan

kurang 7 (19,4 %) dan tepet dalam memberikan imunisasi DPT HB Kombinasi.

Berdasarkan hasil Uji Statistik Chi-Square di dapatkan nilai x2 hitung 0,24,

sedangkan nilai x2 tabel 2 dengan nilai x2 tabel > x2 hitung, maka H0 diterima yang

artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan ketepatan waktu pemberian

36

Page 37: Mini Project Imunisasi

imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan di Posyandu Desa

Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.

37

Page 38: Mini Project Imunisasi

4.3 Pembahasan

Merupakan kelanjutan dari bab yang sebelumnya, dan hal ini akan membahas

tentang hasil analisa data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilaksanakan di

Posyandu Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto pada tanggal 1-

31 Desember 2010.

4.3.1 Pengetahuan Ibu

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan ibu setengah dari

ibu bayi berpengetahuan baik yaitu 18 orang (50 %) dan hampir setengah

berpengetahuan cukup yaitu 11 orang (30 %) dan sebagian kurang yaitu 7 orang (19,4

%).

Di tinjau dari karakteristik tingkat pendidikan ibu bayi menunjukkan bahwa sebagian

ibu bayi berpendidikan SMA yaitu sebanyak 25 orang (69,5%) dan sebagian kecil

berpendidikan dasar sebanyak 2 orang ( 5,6 % ).

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini adalah setelah orang melakukan pengindraan

obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni : indra

pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar pengetahuan

manusia melalui mata dan telinga ( Notoadmodjo, 2005 )

“Ilmu pengetahuan merupakan suatu wahana untuk mendasari seseorang berfikir

tingkatannya tergantung dari ilmu pengetahuan atau dasar pendidikan orang tersebut

untuk memperoleh pengetahuan dapat melalui bangku sekolah maupun lingkungannya”

(Notoadmodjo : 2005: 34).

Tidak semua berpendidikan tinggi mempengaruhi perilaku seseorang. Ketakutan dan

kecemasan juga mempengaruhi perilaku seseorang akan bertindak melakukan sesuatu.

Jadi dalam hal ini, pengetahuan ibu sangat berbeda-beda dan sangat dipengaruhi banyak

faktor, sehingga pengetahuan yang dimiliki ibu akan dapat berpengaruh terhadap

prilaku ibu itu sendiri. Maka untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang ketepatan

waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi bayi, diperlukan kerja sama antara

petugas kesehatan (bidan) bersama dengan tokoh masyarakat dapat memberikan

pendidikan kesehatan (konseling) kesehatan dan melakukan penyuluhan tentang

ketepatan waktu, pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan.

38

Page 39: Mini Project Imunisasi

4.3.2 Ketepatan Waktu Pemberian Imunisasi DPT HB Kombinasi I, II, III

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa setengah dari ibu bayi yang

memberikan imunisasi DPT HB Kombinasi I, II, III yang tidak tepat sebanyak 18 ibu

bayi (50 %) dan setengah dari ibu bayi yang tepat pemberian imunisasi DPT HB

Kombinasi I, II, III sebanyak 18 ibu bayi (50 %).

Ketepatan adalah kepatuhan untuk mentaati suatu yang sudah diatur atau kebiasaan

(rutinitas) melakukan suatu yang sudah diatur (Wikiped Indonesian Ensiklopedia

Berbahasa Indonesia).

Imunisasi DPT HB Kombinasi ini diberikan 3 kali sejak bayi berusia 2 bulan dengan

selang waktu antara penyuntikan I, II, III minimal 4 minggu. Dengan selang waktu

tersebut vaksin HB dapat bekerja dengan efektif dan perlindungan yang diberikan bisa

mencapai maksimal, sehingga dapat mengurangi terjadi diphteria, pertusis, tetanus dan

hepatitis B (IKA FKUI, 1985).

Pada ibu yang memberikan imunisasi DPT HB Kombinasi secara tepat pada bayinya

didapatkan alasan agar bayinya tetap sehat juga karena anjuran dari petugas kesehatan

atau bidan untuk datang tepat waktu pemberian imunisasi ulang, ketidak tepatan waktu

pemberianimunisasi DPT HB Kombinasi I, II, III dapat terjadi di Posyandu Desa

Ketapanrame Kecamatan Trawas masih rendah dengan target 100 % dan tercapai 50%,

karena berbagai sebab antara lain, karena ibu bekerja pengasuh pengganti ibu enggan

membawa bayi ke Posyandu, sebab- sebab lain yaitu bayi sakit sehingga pemberian

imunisasi ulang menjadi mundur dan tidak tepat, juga disebabkan karena ibu tidak tahu

jadwal kegiatan Posyandu.

4.3.3 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Ketepatan Waktu

Pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi I, II, III pada bayi

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa setengah dari ibu bayi18 (50%)

berpengetahuan baik dan tepat dalam pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi dan

hampir setengah ibu bayi 11 (30,5%) berpengetahuan cukup dan tepat dalam pemberian

imunisasi DPT HB Kombinasi dan sebagian kecil ibu bayi berpengetahuan kurang 7

39

Page 40: Mini Project Imunisasi

( 19,4 % ) dan tepat dalam memberikan Imunisasi DPT HB Kombinasi. Pengetahuan

atau kognitif merupakan Domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang ( over behavior ), karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku

akan lebih langgeng dari perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan ( Notoadmodjo,

1997 )

Dengan pengetahuan yang baik tentang imunisasi DPT HB Kombinasi akan mendorong

ibu untuk memberikan imunisasi tersebut dengan tepat waktu dengan interval waktu

pemberiannya sesuai sehingga tercapai target imunisasi DPT HB Kombinasi.

Dari hasil Uji Statistik Chi-Square di dapatkan nilai x2 hitung < x2 tabel, maka H0

diterima yang artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan ketepatan waktu

pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi usia 0-11 bulan di Posyandu Desa

Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.

40

Page 41: Mini Project Imunisasi

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan antara

tingkat pengetahuan dengan ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi

pada bayi usia 2-11 bulan di Posyandu Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas

Kabupaten Mojokerto dapat disimpulkan :

5.1.1 Dari hasil penelitian didapatkan setengah dari ibu bayi berpengetahuan baik yaitu 18 ibu

bayi (50 %) dan hampir setengah ibu bayi berpengetahuan cukup yaitu 11 ibu bayi (30

%) dan sebagian kecil berpengetahuan kurang yaitu 7 ibu bayi (19,4 %).

5.1.2 Dari hasil penelitian didapatkan setengah dari ibu bayi yang memberikan imunisasi DPT

HB Kombinasi I, II, III yang tidak tepat sebanyak 18 ibu bayi ( 50 % ) dan yang tepat

sebanyak 18 ibu bayi ( 50 % ).

5.1.3 Dari hasil Uji Statistik Chi-Square di dapatkan nilai x2 hitung 0,24, sedangkan nilai x2

tabel 2 dengan nilai x2 hitung < x2 tabel, maka H0 diterima yang artinya tidak ada

hubungan antara pengetahuan dengan ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB

Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan di Posyandu Desa Ketapanrame Kecamatan

Trawas Kabupaten Mojokerto.

41

Page 42: Mini Project Imunisasi

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Peneliti

Diharapkan untuk memperbanyak wawasan tentang imunisasi agar peneliti

selanjutnya lebih dikembangkan lagi sehingga lebih baik dan sempurna.

5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dengan memberikan masukan tentang hasil pelaksanaan penelitian ini

dapat digunakan sebagai penyempurnaan penelitian selanjutnya.

5.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan bagi petugas kesehatan khususnya bidan lebih meningkatkan

pengetahuan ibu dengan memberi penyuluhan tentang manfaat dan efek samping dari

imunisasi pada bayinya agar lebih mengerti dan memahami sehingga ibu tidak enggan

membawa bayinya pergi ke Posyandu atau Pukesmas.

5.2.4 Bagi Ibu bayi

Diharapkan bagi masyarakat khususnya ibu bayi usia 2-11 bulan untuk lebih

mengerti tentang hubungan antara pengetahuan ibu dengan ketepatan pemberian

imunisasi DPT HB Kombinasi I, II, III.

42

Page 43: Mini Project Imunisasi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Departemen Kesehatan RI. 2006. Buku Panduan Imunisasi

Departemen Kesehatan RI. 1992. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2005. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Pertemuan Kepala

Puskesmas Kota Surabaya. htm

Markum, A.H. 2002. buku Pelayanan Immunisasi EGC

Notoatmodjo. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :

Salemba Medika

Oktarina. 2005. SPSS 13.0 Untuk Orang Awam. Bandung : Alfabeta

Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Departemen Kesehatan RI. 2005. Survei Kesehatan Rumah Tangga

Suraatmadja. 1995. Imunisasi. Arcan : Jakarta

43

Page 44: Mini Project Imunisasi

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Ibu

Di Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Mojokerto

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini , mahasiswa

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Program Studi D-Ill Kebidanan Program

Khusus di Mojokerto.

Nama :

NIM :

Bersama ini kami mengajukan permohonan kepada ibu untuk menjadi

responden dalam penelitian berjudul Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Ketepatan

Waktu Pemberian Imunisasi DPT HB Pada Bayi 2-I I Bulan ibu di posyandu Desa

Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.

Jawaban ibu kami jamin kerahasiaannya, oleh karena itu kami harap ibu

memberikan jawaban sesuai dengan kehendak.

Atas perhatian dan kerjasama untuk menjadi responden, kami mengucapkan

terima kasih.

Mojokerto, 20 Desember 2010

Penulis

44

Page 45: Mini Project Imunisasi

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini Responden:

Umur : ……………………………………..

……………………………………..

Alamat : ……………………………………..

……………………………………..

Berdasarkan penjelasan yang telah diberikan, bersama ini saya menyatakan tidak

keberatan untuk menjadi responden dalam penelitian dengan judul Hubungan

Pengetahuan Ibu Dengan Ketepatan Waktu Pemberian Imunisasi DPT HB Pada Bayi

Usia 2-II bulan di Posyandu Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten

Mojokerto.

Demikian peryataan ini saya buat, tanpa ada paksaan dan tekanan dari penulis.

Mojokerto, 20 Desember 2010

45

Page 46: Mini Project Imunisasi

KUESIONER

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang Imunisasi Dasar

Di Puskesmas Batang Beruh

Nama :

Nomor :

Petunjuk pengisian

Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda huruf pada kotak di

sebelah jawaban yang anda pilih.

I. Karakteristik responden

1) Usia

a. < 20 tahun

b. 20 – 35 tahun

c. > 35 tahun

2) Pendidikan

a. Dasar (SD, SMP)

b. Menengah (SMA atau sederajat)

c. Tinggi (Diploma dan Sarjana)

3) Pekerjaan

a. Tidak Bekerja atau IRT

b. Petani atau Buruh

c. Wiraswasta / swasta

d. PNS

4) Berapakan jumlah anak ibu?

46

Page 47: Mini Project Imunisasi

5) Pernahkan ibu mendapat penyuluhan tentang imunisasi?

a. Ya

b. Tidak

6) Apakah keluarga ibu mendukung jika bayi ibu dilakukan imunisasi?

a. Ya

b. Tidak

II. Pertanyaan Variabel Pengetahuan

1) Suatu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada bayi agar

terhindar dari penyakit disebut….

a. Imunisasi

b. Imun

c. Posyandu

2) Tujuan dari imunisasi adalah……….

a. Mencegah penyakit tertentu pada seseorang

b. Menambah penyakit tertentu pada seseorang

c. Memberikan penyakit tertentu pada seseorang

3) Manfaat dari pemberian imunisasi DPT HB adalah memberikan pada

penyakit………..

a. TBC

b. Campak

c. Diptheri, Pertusis, Tetanus, dan Hepatitis

4) Imunisasi DPT HB sebaiknya diberikan pada bayi berusia….

a. 0-7 hari

b. 2-11 bulan

c. 9-11 bulan

47

Page 48: Mini Project Imunisasi

5) Imunisasi DPT HB sebaiknya diberikan pada bayi sebanyak….

a. 1 kali

b. 2 kali

c. 3 kali

6) Setelah diberikan imunisasi DPT HB pada bayi, biasanya akan

timbul…..

a. Panas

b. Borok

c. Diare

48

Page 49: Mini Project Imunisasi

ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dengan

Ketepatan Waktu Pemberian Imunisasi DPT HB Kombinasi

Pada Bayu 2 – 11 Bulan di Posyandu Desa

Ketapanrame Kecamatan Trawas

Kabupaten Mojokerto

Oleh :

xxxxxxx

Pengetahuan dasar dalam pemberian imunisasi dapat membantu seorang ibu untuk

mengetahui apa yang harus dilakukan. Dengan pengetahuan yang dimiliki ibu tentang

ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan

akan membuat vaksin bekerja secara Efektif dan perlindungan yang diberikan bisa

mencapai maksimal dan pemberian imunisasinya bisa tepat waktu. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu dengan ketepatan waktu

pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan di posyandu desa

Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.

Penelitian ini Analitik yaitu suatu penelitian yang menyelidiki hubungan sebab

akibat antara variabel independent dan variabel dependent. Populasi penelitian adalah

ibu yang mempunyai bayi usia 2-11 bulan di Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas

Kabupaten Mojokerto. Besar sampel sebanyak 36 ibu bayi. Tehnik sampel yang

digunakan adalah Teknik Sampling Consucutive. Variabel yang diteliti yaitu

pengetahuan ibu sebagai variabel independent dan ketepatan waktu pemberian

imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan sebagai variable dependen.

Data dikumpulkan dari ibu bayi digunakan instrument kuesioner. Kemudian dianalisa

dengan Uji statistic chi Square (x2) dengan menentukan tingkat signifikan yang sesuai

0,01 atau 0,05.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa setengah dari ibu bayi 18

(50%) tepat dalam pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi dan setengah dari ibu bayi

49

Page 50: Mini Project Imunisasi

18 (50%) tidak tepat dalam pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi. Hasil uji square

didapatkan nilai x2 hitung 0,24 sedangkan nilai x2 tabel 2 dengan nilai x2 hitung < x2

tabel hitung, maka H0 : diterima artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan dan

ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan di

Posyandu Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.

Pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT HB Kombinasi sangat berbeda-beda dan

sangat dipengaruhi oleh banyak factor. Dengan pengetahuan ibu yang dimiliki

diharapkan berpengaruh baik terhadap ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB

Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan.

Kata kunci : Pengetahuan ibu, ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi.

50

vi

Page 51: Mini Project Imunisasi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Persetujuan............................................................................................................i

Lembar Pengesahan..........................................................................................................ii

Lembar Pernyataan..........................................................................................................iii

Motto ....................................................................................................................iv

Kata Pengantar..................................................................................................................v

Abstrak vi

Daftar Isi vii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar...................................................................................................................x

Daftar Lampiran...............................................................................................................xi

Bab 1 Pendahuluan.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................................4

Bab 2 Tinjauan Pustaka..........................................................................................6

2.1 Konsep Dasar Pengetahuan....................................................................6

2.2 Konsep Dasar Imunisasi......................................................................13

2.3 Tujuan Program Imunisasi...................................................................23

2.4 Kematian Bayi.....................................................................................27

2.5 Kerangka Konseptual...........................................................................30

2.6 Hipotesis Penelitian.............................................................................30

Bab 3 Metode Penelitian......................................................................................31

3.1 Desain Penelitian.................................................................................31

3.2 Kerangka Kerja....................................................................................31

3.3 Sampling Desain..................................................................................32

3.4 Variabel Penelitian...............................................................................34

3.5 Definisi Operasional............................................................................35

3.6 Pengumpulan Data dan Analisa...........................................................37

51vii

Page 52: Mini Project Imunisasi

3.7 Etika Penelitian....................................................................................43

Bab 4 Hasil dan Pembahasan...............................................................................45

4.1 Gambar Lokasi Penelitian...................................................................45

4.2 Hasil Penelitian...................................................................................45

4.3 Pembahasan........................................................................................52

Bab 5 Kesimpulan dan Saran...............................................................................56

5.1 Kesimpulan 56

5.2 Saran 57

Daftar Pustaka

Lembar konsultasi

DAFTAR TABEL

52

viii

Page 53: Mini Project Imunisasi

Tabel 3.5 Tabel Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan

Ketepatan Waktu Pemberian Imunisasi DPT HB Kombinasi Pada Bayi 2 – 11

Bulan 35

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi ibu bayi menurut umur ibu di Posyandu Desa Ketapanrame

Kecamatan Trawas pada bulan Desember 2010..............................................................44

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Posyandu Desa Ketapanrame

Kecamatan Trawas pada bulan Desember 2010..............................................................45

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Posyandu Desa

Ketapanrame Kecamatan Trawas....................................................................................45

Tabel 4.5 Karakteristik memperoleh informasi tentang ketepatan pemberian

imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi 2-11 bulan di Posyandu Desa

Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto................................................46

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Sumber Informasi di Posyandu Desa Ketapanrame

Kecamatan Trawas..........................................................................................................46

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi paritas ibu bayi di Posyandu Desa Ketapanrame Kecamatan

Trawas. 47

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga ibu bayi di Posyandu Desa

Ketapanrame Kecamatan Trawas....................................................................................47

Tabel 4.9 Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi ibu bayi di

Posyandu Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas bulan Desember 2010......................48

Tabel 4.10 Distribusi Ketepetan Waktu Pemberian Imunisasi DPT HB Kombinasi I, II, III

responden di Posyandu Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas pada bulan

Desember 201048

Tabel 4.11 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Ketepatan Waktu Pemberian

Imunisasi DPT HB Kombinasi I, II, III responden di Posyandu Desa

Ketapanrame Kecamatan Trawas pada bulan Desember 2010.......................................49

DAFTAR GAMBAR

53

ix

Page 54: Mini Project Imunisasi

Halaman

Gambar 2.5 Kerangka Konseptual.........................................................................30

Gambar 3.2 Kerangka Kerja..................................................................................32

54

x

Page 55: Mini Project Imunisasi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2 Surat Pernyataan Menjadi Responden

Lampiran 3 Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Kuesioner

Lampiran 5 Surat Penghadapan Kepada Kepala Desa

Lampiran 6 Surat Keterangan dari Kesbang

Lampiran 7 Tabulasi Data

Lampiran 8 Langkah-langkah Uji Chi-Square

55xi

Page 56: Mini Project Imunisasi

MOTTO

Agar dapat membahagiakan

seseorang, isilah tangannya dengan

kerja, hatinya dengan kasih sayang,

pikirannya dengan tujuan, ingatannya

dengan ilmu yang bermanfaat, masa

depannya dengan harapan dan perutnya

dengan makanan.

(Frederick E. Crane)

Karya Tulis Ilmiah ini Kupersembahkan :

Allah SWT atas segala limpahan dan

karunianya,

Suami, Putra-putriku tercinta, Dosen

Pembimbing, Rekan-rekanku, yang mau

merelakan waktu untuk ikut Berkorban

demi terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini.

56

ix

Page 57: Mini Project Imunisasi

LEMBAR PERSETUJUAN

KTI Oleh :

NIM :

Judul : Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dengan

Ketepatan Pemberian Imunisasi DPT HB Kombinasi pada Bayi 2-11 Bulan di Posyandu

Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.

Karya Tulis ini telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis

Ilmiah pada tanggal

Oleh

Pembimbing I

xxxxxxxxxxxxxxxxxx

NPP : 111111111111

Pembimbing II

xxxxxxxxxxxxxxxxxx

NPP : 222222222222

Mengetahui

xxxxxxxxxxcxzvdagdfbbgfb

Ketua

fawgfghrtsyuthngfn

NPP. 33333333333

57

Page 58: Mini Project Imunisasi

LEMBAR PENGESAHAN

Telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji pada Ujian Sidang Proposal / KTI di !@#$%

$&*^%&^)&)&*)(*())&*() Mojokerto pada tanggal……………

Pembimbing I

##################

NPP : 444444444

Pembimbing II

###########

Ketua Program Studi

$$$$$$$$$$$$$$$

NPP : 555555555

58

Page 59: Mini Project Imunisasi

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

NIM :

Tempat Tanggal Lahir :

Menyatakan bahwa KTI yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi

Dengan Ketepatan Waktu Pemberian Imunisasi DPT HB Kombinasi pada Bayi 2-11

Bulan di Posyandu Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto adalah

bukan KTI orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan

yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi akademis.

Mojokerto, zzzzzzzzzzzzz

NIM. @!$@#%$#^$*^&

59

Page 60: Mini Project Imunisasi

60