metpen bu wiwin

14
TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN “UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA KHUSUSNYA DALAM MATERI PENGOPERASIAN MATRIKS SISWA SMK KELAS X” Dosen Pembimbing : Wiwin Sri Hidayati, S.Pd.,M.Pd. Disusun Oleh : Lukman Hakim (105 714) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010-A SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA JOMBANG 2012

Upload: lukman

Post on 30-Jun-2015

55 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

pra proposal

TRANSCRIPT

Page 1: Metpen bu wiwin

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

“UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA

KHUSUSNYA DALAM MATERI PENGOPERASIAN MATRIKS SISWA SMK KELAS X”

Dosen Pembimbing : Wiwin Sri Hidayati, S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh :

Lukman Hakim (105 714)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010-A

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

JOMBANG

2012

Page 2: Metpen bu wiwin

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Untuk merealisasikan tujuan pembangunan nasional, maka eksistensi pendidikan

sangatlah penting dikarenakan hal ini dapat dilihat dari tujuan Pendidikan Nasional yang

tertuang dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yaitu : Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat.

Guru sebagai salah satu instrument pendidikan sangatlah mempunyai kedudukan dan

peranan yang sangat penting dalam keberhasilan tercapainya tujuan Pendidikan Nasional.

Sehingga guru di tuntut untuk selalu berkreasi dan berinovasi dalam menyampaikan materi

pelajaran yang di sampaikan, sehingga siswa yang memperhatikan tidak mengalami

kejenuhan dalam belajar. Kemampuan belajar dan motivasi belajar yang rendah, serta tidak

berbakat pada mata pelajaran tertentu merupakan suatu permasalahan yang dihadapi siswa

saat ini (Tohirin 2007:129).

Hasil belajar siswa sangat bergantung pada cara/model guru menyanpaikan materi.

Dalam permasalah ini peneliti telah mewawancarai beberapa siswa SMK yang sedang

mendapatkan materi pembelajaran matriks. Fakta yang di peroleh menunjukan bahwa siswa

masih mengalami kesulitan dalam pengoperasiam matriks. Namun, dengan kesulitan yang

dialami siswa yang guru tidak tahu, guru masih saja terus melanjutkan materi pembelajaran

sehingga siswa yang tadinya mengalami kesulitan dalam pengoperasian matriks akan lebih

sulit memahami dan mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Dari peramasalahan

yang dialami siswa maka, yang perlu disorot dalam kesenjangan hasil keraja siswa adalah

metode guru menyampaikan materi. Dalam pembelajaran kelas ketika siswa telah diberikan

materi matriks maka sebelum pembelajaran di mulai guru hendaknya membiasakan untuk

memberikan motivasi-motivasi belajar serta meminta siswa-siswanya bertanya terlebih

dahulu tentang apa yang ingin siswa ketahui dari pengoperasian matriks. Sehingga, sebelum

pembelajaran di mulai siswa telah mempunya motivasi dan juga semangat untuk belajar.

Page 3: Metpen bu wiwin

Berdasarkan pada pemikiran inilah kiranya perlu dilakukan penelitian tentang

“Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Belajar Matematika Khususnya

Dalam Materi Pengoperasian Matriks Siswa SMK Kelas X”

B. Batasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya pembahasan yang melebar maka peneliti

memfokuskan masalah pada penjumlahan dan pengurangan matriks, perkalian matriks serta

sedikit penjelasan tentang persamaan matriks dengan metode Tanya jawab.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

“Bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa dalam pengop1erasian matriks kelas X

SMK”

D. Tujuan Masalah

1. Agar dapat dengan mudah memahamidan menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan

matriks.

2. Agar dapat dengan mudah memahamidan menyelesaikan soal perkalian matriks

3. Agar dapat dengan mudah memahamidan menyelesaikan soal persamaan matrks berbentuk

AX=B

E. Definisi Operasional Variabel

Merujuk pada variable yang diteliti maka dianggap perlu untuk mendefinisikan

beberapa istilah sebagai berikut :

a) Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola

hubungan yang ada didalamnya. Ini berarti bahwa belajar matematika pada hakekatnya

adalah belajar konsep, struktur konsep dan mencari hubungan antar konsep dan strukturnya.

b) Matriks adalah kelompok bilangan yang disusun dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau

persegi panjang yang terdiri atas baris-baris atau kolom-kolom

c) Pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan

Page 4: Metpen bu wiwin

BAB III

METODE PENELIIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas karena penelitian

tindakan kelas merupakan penelitian yang lebih sesuai dengan tugas pokok dan fungsi guru,

meningkatkan kualitas pembelajaran, hasil belajar, serta mencapai tujuan pembelajaran

Dalam penelitian ini memakai penelitian tindakan kelas karena merupakan bentuk

kajian yang bersifat reflektif. Pada penelitian ini disampping untuk memantau permasalahan

belajar yang dihadapi siswa juga membantu guru dalam upaya memperbaiki cara

mengajarnya selama kegiatan belajar berlangsung.

B. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas X SMK

MUHAMMADIYAH MOJOAGUNG tahun pelajaran 2001/2012. Penelitian dilaksanakan

di kelas X SMK MUHAMMADIYAH MOJOAGUNG untuk mata pelajaran matematika

khususnya pada materi pengoperasian matriks.

C. Instrument

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti

lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006:106).

1. Lembar   Observasi

Observasi ini diberikan sebagai acuan dalam pelaksaan penelitian.. Observasi ini

dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Tujuannya untuk mengamati situasi belajar

pada saat pembelajaran berlangsung. Yaitu dengan melakukan pengamatan dan pencatatan

yang berhubungan dengan guru dan keaktifan siswa selama proses kegiatan belajar

mengajar. Apakah sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran atau belum

2. wawancara

Wawancara ini dilakukan sebagai acuan peneliti untuk mengevaluasi cara belajar siswa

agar menjhadi lebih baik. Wawancara bisa dilakukan ketika proses belajar berlangsung dan

diluar jam pelajaran.

Page 5: Metpen bu wiwin

3. Soal Tes

Dalam suatu penelitian ilmiah, alat pengumpulan data sangat menentukan kualitas data

yang baik akan dapat mengumpulkan data yang mencerminkan keadaan subyek penelitian

yang sesungguhnya. Untuk itu alat yang peneliti gunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah berupa tes. Penyusunan butir-butir soal tes dimaksudkan untuk

mengukur kemampuan siswa berdasarkan materi pokok pecahan.

a. Validitas Tes

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan/kesahihan suatu

instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengungkapkan data dari

variabel yang diteliti (Riduwan, 2010:348).

Jadi dapat dikatakan bahwa tujuan dari menghitung validitas butir soal atau validitas

item adalah untuk mengetahui tingkat kevalitan masing-masing butir soal. Sehingga dapat

ditentukan butir soal yang gagal dan yang diterima. Tingkat kevalidan ini dapat dihitung

dengan korelasi product moment.

Keterangan:

= indeks korelasi antara dua vriabel

= jumlah subyek yang diteliti.

= jumlah hasil kali variabel X dan variabel Y

= jumlah variabel X

= jumlah variabel Y

= jumlah kuadrat variabel X

= jumlah kuadrat variabel Y

(riduwan, 2010:80)

Page 6: Metpen bu wiwin

Korelasi product moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga

(-1 ≤ r ≤ 1).

Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna, jika r =0 artinya tidak ada

relasi, dan jika r = 1 berarti korelasinya sangat kuat.

Sedangkan arti dari harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai

berikut :

Tabel 2.1 interpretasi koefisien korelasi nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000

0,60 – 0,799

0,40 – 0,599

0,20 – 0,399

0,00 – 0,199

Sangat Kuat

Kuat

Cukup Kuat

Rendah

Sangat Rendah

(riduwan, 2010:81)

b. Reabilitas

Realibilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap

baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensil (mengarah responden untuk

memilih jawaban tertentu). Riliabel sendiri berarti dapat dipercayadan dapat diandalkan,

sehingga beberapa kali di ulang pun hasilnya tetap sama atau konsisten (riduwan,

2010:384).

Reliabilitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha sebagai berikut:

(Arikunto, 2006:196)

Keterangan : : reliabilitas instrumen

k : banyak soal tes

: jumlah varian butir

Page 7: Metpen bu wiwin

: varian total

Sedangkan perhitungan variansnya menggunakan rumus :

Dengan syarat jika maka reliabilitas angket tersebut dapat dikatakan

signifikan.

Kriteria reliabilitasnya adalah 

0, 80 ≤ ≤ 1,00

0, 60 ≤ < 0,80

0, 40 ≤ < 0,60

0, 20 ≤ < 0,40

0, 00 ≤ <0,20

Sangat Kuat

Kuat

Cukup

Lemah

Sangat Lemah

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk megetahui hasil, ketika hasil proses pelaksanaan tindakan dilakukan, maka

diguankan instrumen penelitian untuk mengumpulkan data diantaranya:

a. Observasi

Yaitu alat pengumpul data yang digunakan untuk mengamati tingkah laku individu

baik sisiwa atau para gurunya selama proses pembelaran berlangsung. Data yang ingin di

jaring melalui lembar observasi adalah data yang berupa perkataan dan aktifitas yaitu

komunikasi interaktif antarguru. Kegiatannya menyangkut proses pembelajaran matematika

serta temuan- temuan pada saat Tanya-jawab dengan pesrta didik

Page 8: Metpen bu wiwin

b. Wawancara

Yaitu alat penggumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa

secara langsung terhdapa materi yang sekiranya dirasa sulit untuk dikerjakan oleh siswa.

Wawancara dilakaukan ketika proses awal belajar mengajar dimulai dan kesimpulan dari

wawancara bisa langsung di dapat dan langsung di evaluasi oleh guru.

a. Tes

Tes adalah serentetan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keteranpilan,

pengetahuan, sikap, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau

kelompok (Riyanto, 2007: 90). Tes dilakukan pada saat sub bab materi telah tuntas.

E. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan tindakan kelas ini mengikuti model dari Kemmis dan Mc Taggart

(1996: 6) yang terdiri dari empat komponen utama yaitu : perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, observasi tindakan dan refleksi tindakan. Tindakan yan digunakan

adalah pendekatan pembelajaran.

1.Tahap Perencanaan

Kegiatan perencanaan diawali dengan merencanakan ide penelitian kemudian

ditindak lanjuti dengan observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas. Data awal diperoleh

dari hasil evaluasi mata pelajran matematika yang sudah terkumpul dan dari hasil

pengamatan lansung dalam setiap pembelajaran. Hal ini membantu peneliti dalam

menentukan kelmahan dan hambatan siswa dalam belajar matematika yang selanjutnya

difokuskan pada strategi bagaimana cara pengoperasian matriks yang benar.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, peneliti melaksankan tindakan sesuai dengan perncanan yagn telah

dirumuskan. Dengan alat pengumpul data yang telah disusun, tim observasi mencermati

jalannya pembelajaran berlangsung secara wajar. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran yang dilaksanakan guru dan peningkataan hasil belajar siswa.

3. Tahap Observasi

Page 9: Metpen bu wiwin

Tahap observasi dilakukan peneliti dengan menggunakan pedoman observasi yang

telah disiapkan sebelumnya. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dalam

penelitain tindakan kelas yaitu mengamati segala sesuatu yang berlansung saat proses

pembelajaran untuk melakukan refleksi dan revisi terhadap rencana tindakan yang telah

dilakukan untuk menyusun rencana berikutnya.

4. Tahap Refleksi

Hasil penemuan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran ditindaklanjuti dengan

kegiatan refleksi. Refleksi merupakan kegiatan analitis sintetis, interpretasi dan ekspanasi

(penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Refleksi

merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami dan mencari makna terhadap

proses dan pelaksanaan tindakan sebagai dampak adanya intervensi tindakan yang

dilaksanakan.

F. Analisis Data

Menurut Riyanto (2007:92) menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah

yang sangat kritis. Pola analisis mana yang akan digunakan, apakah analisis statistik atau

non statistik perlu dipertimbangkan oleh peneliti. Analisis statistik sesuai dengan

karakteristik data yang bersifat kuantitatif, yakni data yang berbentuk angka-angka bilangan,

sedangkan analisis non statistk sesuai data yang bersifat kualitatif

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentasi keberhasilan siswa setelah

proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi

berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu :

1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa yang selanjutnya dibagi dengan

jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat

dirumuskan :

Dengan :

Page 10: Metpen bu wiwin

X = Nilai rata-rata

Σ X = Jumlah semua nilai siswa

Σ N = Jumlah siswa

2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Untuk menghitung

persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :