metil s1kulke32013
TRANSCRIPT
METODE ILMIAH
Fakultas Pertanian UnsriJuni - 2013
Oleh : Imron Zahri
STRUKTUR METODE ILMIAH
PROSES LOGICO• Perumusan masalah • Perumusan tujuan dan kegunaan.• Penyusunan kerangka teoritis.PROSES HIPOTETICO• Spesifikasi model dan perumusan hipotesisPROSES VERIFICATIVE• Prosedur pengumpulan dan analisis data• Penarikan kesimpulan/generalisasi
UNSUR-UNSUR METODE ILMIAH
• Postulat, sama dengan aksioma, yang merupakan perjanjian yang dibuat dan merupakan asumsi dasar yang kebenarannya dapat diterima tanpa dituntut pembuktiannya
• Asumsi adalah anggapan dasar yang dibuat untuk menyederhanakan kerumitan dunia nyata
• Premis adalah suatu yang benar dan digunakan sebagai pangkal tolak proses lebih lanjut.
• Hipotesis merupakan hasil deduksi dari teori yang sudah ada untuk diuji secara empiris.
HUBUNGAN ANTARA TEORI, METODOLOGI DAN TEKNIK
• Teori, metodologi dan teknik adalah ilmu, sifatnya juga nalar, namun titik beratnya pada empiri, yaitu nalar untuk mengungkapkan alam empiri.
• Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena alam secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.
• Metodologi adalah upaya untuk mengem-bangkan ilmu.
• Metodologi dirinci menjadi bagian-bagian utama : identifikasi dan perumusan masalah, kerangka pemikiran teoritis, hipotesis, disain pengumpulan data, disain pengujian hipotesis, dan penarikan kesimpulan.
• Teknik adalah teknik penelitian atau metode yang khas untuk setiap disiplin ilmu.
• Contoh hipotesis : Bobot ikan akan menjadi paling baik jika dalam
pakannya ditambahkan 20 % konsentrat. Terdapat hubungan positif antara luas
garapan, penggunaan tenaga kerja dan pupuk dengan pendapatan petani.
METODOLOGI DAN METODE
• Metodologi tidak sama dengan metode.• Methodology didefinisikan sebagai a set of
system of method, principles and rules of regulating a given discipline.
• Sedangkan method artinya: a procedure, technique, or way of doing somethings, especially in accordance with a definite plan.
FAKTA (BHS LATIN : FACTUS)
• Fakta ialah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia.
• Fakta dalam istilah keilmuan merupakan suatu hasil observasi yang obyektif dan dapat diverifikasi.
• Fakta adalah pengamatan yang diverifikasi secara empiris.
• Catatan atas pengumpulan fakta disebut data.
• Fakta dalam prosesnya kadangkala menjadi ilmu.
BERFIKIR DEDUKTIF DAN INDUKTIF
• Untuk sampai kepada pengetahuan orang berfikir secara deduktif atau secara induktif.
• Berfikir deduktif dimulai secara umum dan berakhir secara khusus.
• Berfikir induktif dimulai secara khusus dan berakhir secara umum.
• Cara berfikir mana yang benar terus-menerus diperdebatkan di kalangan para filsuf dan ilmuwan.
• Pada abad ke-20 kedua hal itu disatu padukan dalam azas logico – hipotetico – verificative.
BERFIKIR DEDUKTIF DAN INDUKTIF
• Berfikir deduktif berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui/diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
• Berfikir induktif berpangkal dari suatu peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik, dan berakhir pada suatu kesimpulan yang bersifat umum.
• Penalaran deduktif merupakan kebalikan dari penalaran induktif.
BERFIKIR DEDUKTIF DAN INDUKTIF• Pola berfikir deduktif terdiri dari :
- silogisme : premis mayor dan premis minor- polisilogisme - sorites
X Y1 Y2 Z, Kesimpulan : X Z
• Pola berfikir induktif terdiri dari :- generalisasi- analogi Generalisasi bukan abstraksi, generalisasi
adalah keberlakuan secara umum.
PENELITIAN FISIK DAN EKONOMI
Fisik- controlled exp.- beranjak dari data- teorinya simpel- sebagai sains, lebih tertuju kepada benda
Ekonomi- multivariat- beranjak dari teori atau bahkan filsafat- teorinya kompleks- ilmu yang secara spesifik dibangun sebagai
science
MACAM METODE PENELITIAN
• Atas dasar tujuan penyelenggaraannya :
- Penelitian murni
- Penelitian terapan
- Penelitian pengembangan• Atas dasar pola kerjanya :
- Penelitian induktif
- Penelitian deduktif• Atas dasar cara kerja : Metode (1) eksperimen, (2)
survei, (3) telaah kasus, (4) sejarah, (5) telaah mengakar, (6) telaah tindak, (7) riset evaluasi, (8) telaah gerak dan waktu, dan (9) riset operasi.
METODE EKSPERIMEN (EXPERIMENTAL DESIGN)
Metode eksperimen diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
• Mengapa keragaan dari suatu obyek (misal pertumbuhan, produksi, pendapatan, dsb) bervariasi (baik-buruk, tinggi rendah, berat ringan, dsb)
• Apa penyebab adanya variasi atau perbedaan tersebut.
• Apa tindakan yang perlu diambil agar keragaan tersebut menjadi lebih baik.
• Bagaimana tindakan tersebut dapat diterapkan.
SIFAT DARI METODE EKSPERIMEN
• Unsur dasar : rancangan perlakunan dan kontrol untuk menguji hipotesis.
• Menentukan perlakukan dan jumlah ulangan : ada/ tidak ada kontrol. ada perlakuan hipotesis, dan interval perlakuan.
• Uji F dan makna dari uji tersebut. Uji F pada prinsipnya adalah uji perbandingan akibat perlakuan dalam eksperimen. Jika hasil uji F ada perbedaan nyata, maka dilanjutkan dengan uji t.
• Jika hanya ada 2 kelompok data yang dibandingkan maka dapat langsung digunakan uji t.
BEBERAPA BENTUK METODE EKSPERIMEN
• Rancangan Acak Kelompok (RAK) (Randomized Block Design)
• Rancangan Acak Lengkap (RAL) (Completely Randomized Design).
• Rancangan Acak Kuadrat Latin (RAKL) (Latin Square Design).
• Rancangan Faktorial (RF) (Factorial Design).• Rancangan Petak Terbagi (RPB) (Split Plot Design),
rancangan ini dilakukan jika ada dua faktor perlakukan.
METODE SURVEI
Metode survei diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
• Seberapa besar kondisi faktual berbeda atau mempunyai kesenjangan dengan kondisi adeal.
• Faktor penentu apa yang menyebabkan terjadinya kesenjangan tersebut.
• Apa alternatif tindakan yang perlu diambil agar kesenjangan tersebut dapat dipersempit.
• Bagaimana model dan strategi tindakan tersebut dapat diterapkan.
• Dsb.
SIFAT DARI METODE SURVEI
• Survei dilakukan terhadap populasi target, misalnya petani, nelayan, tanaman, ternak, ikan, dsb.
• Jika populasi cukup besar maka diperlukan pengambilan contoh (sample).
• Pertimbangan pengambilan sampel tergantung kepada : (1) waktu, biaya dan tenaga, (2) homogenitas atau heterogenitas populasi, (3) derajad ketelitian yang diinginkan, dan (4) jenis analisa.
• Jika memungkinkan dapat dilakukan dengan metode sensus.