merencanakan dan menulis email dan memo
DESCRIPTION
Komunikasi BisnisTRANSCRIPT
Merencanakan dan Menulis E-mail dan Memo
Perencanaan Saluran Komunikasi (E-mail atau Memo?)
Sebelum melakukan tahap penulisan e-mail dan memo, terlebih dahulu kita melakukan
tahap perencanaan mengenai saluran komunikasi yang dipilih perusahaan. Dalam dunia bisnis,
sebagian informasi lebih efektif dan efisien jika disampaikan secara langsung. Pesan yang
lainnya ada yang lebih baik disampaikan dengan tulisan, dan sebagian lainnya lebih baik jika
disampaikan dengan menggunakan media elektronik. Namun yang dibahas disini adalah jika
perusahaan memilih saluran komunikasinya dengan menggunakan e-mail dan memo. Sebelum
mengadakan pertemuan, mengirim pesan melalui e-mail atau menulis sebuah memo harus
memperhatikan beberapa faktor berikut:
1. Pentingnya pesan tersebut
2. Jumlah, kecepatan umpan balik, dan interaktivitas yang dibutuhkan
3. Kebutuhan dari catatan permanen
4. Biaya saluran
5. Tingkat formalitas yang diinginkan
6. Kerahasiaan dan sensitivitas pesan
Tabel Perbandingan Saluran Komunikasi yang Sering Digunakan dalam Perusahaan
Saluran Baik Digunakan
E-mail Bila kita membutuhkan umpan balik, jawaban bisa diterima segera
ataupun tidak. Kurangnya keamanan membuatnya bermasalah
untuk pribadi, emosional, atau pesan privat.
Percakapan
tatap muka
Bila kita memerlukan media interaktif yang kaya. Berguna untuk
persuasif, berita buruk, dan pesan pribadi.
Surat Ketika catatan tertulis atau formalitas diperlukan, terutama dengan
pelanggan, pemerintah, pemasok, atau orang lain di luar organisasi.
Memo Bila kita ingin catatan tertulis dengan jelas menjelaskan kebijakan,
mendiskusikan prosedur, atau mengumpulkan informasi dalam
sebuah organisasi.
Sebagian besar perusahaan kini menggunakan teknologi (e-mail) untuk mempercepat laju
bisnis saat ini. Akibatnya, komunikator dapat beralih ke cara yang lebih cepat bertukar informasi.
Dalam bisnis masa lalu, pesan dalam organisasi disampaikan sebagian besar melalui memo.
Tanggapan biasanya akan membutuhkan waktu beberapa hari. Namun, itu terlalu lambat untuk
komunikator saat ini. Mereka ingin jawaban dan tindakan secara cepat. Ponsel, instant
messaging, fax, situs web, dan khususnya e-mail dapat memberikan informasi yang lebih cepat
dari saluran tradisional untuk dapat berkomunikasi.
Dalam banyak organisasi, memo masih sering digunakan, terutama untuk pesan yang
memerlukan persuasi, permanen, atau formalitas. Memo juga dipersiapkan sebagai lampiran
pesan. Jelas, saluran pilihan bagi komunikator perusahaan saat ini adalah e-mail. Sangat mudah,
cepat, dan murah. Dengan demikian, sedikit memo yang masih intens digunakan dalam
berkomunikasi. Sedikit surat kepada pelanggan juga yang ditulis. Itu karena banyak fungsi
layanan pelanggan kini dapat dilayani melalui situs web atau melalui e-mail. Apapun pilihan
saluran komunikasi di perusahaan, baik itu dengan menggunakan e-mail, memo, ataupun
saluran-saluran lainnya, semua itu harus direncanakan dengan baik dan sesuai dengan
kesepakatan antara komunikator dengan komunikan. Hal ini bertujuan agar terciptanya
komunikasi yang efektif.
Menulis E-mail dan Memo
1. E-mail
Untuk dapat menulis dan mengirimkan surat elektronik (e-mail), seseorang perlu memiliki
suatu perangkat komunikasi tertentu yang dapat digunakan untuk mengirimkan surat secara
elektronik, misalnya telepon seluler tipe tertentu (karena tidak semua telepon seluler memiliki
fasilitas penerimaan dan pengiriman e-mail), perangkat komputer (portable computer maupun
desktop computer) yang sudah dilengkapi dengan modem (internal maupun eksternal), saluran
telepon, dan berlangganan dengan salah satu penyedia jasa Internet (ISP). Seseorang yang tidak
berlangganan dengan salah satu penyedia jasa Internet (ISP) masih dapat berkirim e-mail dengan
menggunakan jasa TelkomNet instan yang dikelola oleh PT Telkom.
Di samping itu, dengan semakin tumbuh dan berkembangnya jasa warung internet
(warnet), seseorang dengan mudah dapat menulis dan mengirim surat serta dokumen lainnya ke
berbagai wilayah di belahan dunia ini secara cepat, mudah, dan murah dengan menggunakan
surat elektronik (e-mail). Dengan hitungan detik, surat elektronik sudah dapat terkirim ke alamat
yang dituju. Dalam perkembangannya, seseorang dapat menerima dan mengirimkan e-mail
dengan browsing internet tanpa kabel melalui smartphone maupun computer portable yang
menggunakan teknologi tanpa kabel. Dengan adanya akses Internet tanpa kabel ini, seseorang
dapat melakukan akses ke Internet dari mana saja, kapan saja, dan bagi siapa saja tanpa
tergantung pada tempat dan waktu. Misalnya, di tengah kemacetan perjalanan lalu lintas darat
yang cukup padat dan deretan antrean yang panjang, seseorang dapat mengisi kejenuhannya
dengan melakukan akses Internet melalui telepon seluler.
Akan tetapi, karena e-mail adalah suatu bentuk media komunikasi yang dilakukan melalui
media komputer dan jaringan telepon, si pengirim dan penerima surat juga harus memiliki alamat
e-mail (e-mail account) yang diketahui oleh kedua belah pihak yang akan berkirim surat dan
seperangkat komputer serta jaringan telepon yang dapat digunakan untuk browsing di Internet,
termasuk mengirim e-mail.
Setelah memenuhi beberapa tahapan di atas, maka penulisan email dapat dimulai. Ketika
akan menulis pesan bisnis melalui e-mail, ada baiknya jika kita memerhatikan beberapa langkah
untuk menulis email bisnis yang efektif, diantaranya adalah:
Mulai dengan kalimat yang ramah
Memulai email dengan sapaan yang resmi mungkin akan membuat penerima merasa jauh
dan dingin. Komunikasi bisnis kini lebih santai sehingga akan lebih baik untuk mengawali email
bisnis Anda dengan “Selamat pagi”. Pastikan Anda mencantumkan nama yang benar, hindari
kesalahan mengeja atau memanggil orang itu dengan nama yang kurang pantas.
Berkomunikasi dengan bahasa sederhana dan tulislah seperti berbicara
Tidak ada alasan untuk menulis dengan kata-kata yang susah dimengerti. Pesan Anda akan
lebih mudah dipahami saat Anda menggunakan bahasa yang sederhana dan banyak digunakan
orang awam. Susunlah kalimat sebagaimana Anda berbicara. Untuk menguji apakah Anda bisa
mengerjakannya, bacalah hasil tulisan Anda sebelum dikirimkan untuk memastikan pesan yang
ada di dalamnya tersampaikan dengan baik dan mudah diserap.
Bagi dalam paragraf pendek
Jangan penuhi email dengan kata-kata yang tidak perlu dan jangan membuat surat lebih
panjang dari yang seharusnya. Paragraf yang isinya lebih dari 5 baris kalimat membuat pembaca
lebih tidak tertarik untuk membaca.
Perhatikan ejaan dan tanda baca
Bahkan jika pekerjaan Anda tidak membutuhkan ketrampilan menulis yang tinggi, Anda
masih akan dinilai berdasarkan kualitas tulisan Anda yang salah satunya bisa diketahui dari
email. Gunakan fitur pemeriksa tata bahasa dan ejaan di pengolah kata seperti Microsoft Word
dan pastikan memeriksa kembali sebelum mengirimkan email. Hindari penggunaan tanda seru
jika tidak diperlukan.
Jelaskan permintaan dengan spesifik
Jika Anda memiliki permintaan untuk dilakukan pihak penerima email, permudah bahasa
yang digunakan agar ia memahami apa yang Anda ingin mereka lakukan secara spesifik. Anda
akan mendapatkan respon yang lebih baik jika Anda mengatakan “Saya akan menghargai jika
saya bisa berbicara dengan Anda via telepon selama 10 menit untuk mendiskusikan topik ini”.
Gunakan penutup yang lebih santai
Penutup dan sapaan yang kaku akan menjauhkan penerima pesan dari Anda. “Terima kasih
banyak”, “Semoga hari Anda menyenangkan” terasa lebih hangat dan memberikan kesan lebih
ramah dan minim jarak. Lain jika memang orang tersebut sangat dihormati atau lebih senior.
Buat signature email yang menarik
Anda bisa menggunakan kalimat signature yang mencakup nama, gelar, nomor telepon,
alamat email dan informasi lain yang penting. Jika Anda seorang pencari kerja, masukkan pula
tautan ke profil LinkedIn dan jika Anda bekerja dalam sebuah perusahaan, masukkan pula alamat
situs bisnisnya.
Teliti ulang sebelum mengirim
Selalu sisihkan waktu utnuk meneliti apa yang sudah ditulis dan pastikan semua kalimat
dalam email seperti yang Anda inginkan. Jika isinya adalah topik yang sensitif dan kotroversial,
atau jika ada yang Anda kurang sukai, tunggulah dan teliti ulang, dan jika perlu, minta seseorang
membaca dan minta pendapat mereka tentang kalimat Anda.
2. Memo
Memorandum atau sering disebut memo adalah surat yang digunakan oleh pimpinan untuk
menyampaikan suatu pesan-pesan singkat yang berupa pemberitahuan, permintaan atau hal-hal
lain dalam suatu organisasi (internal organisasi). Komponen penting dalam sebuah memo
mencakup kepada siapa memo tersebut ditujukan, dari siapa, tentang hal apa, dan tanggal
pembuatan/penulisan memo. Kelemahan penulisan memo adalah, memo tidak mencakup
informasi secara lengkap dan tidak terperinci sehingga sering menimbulkan kesalahpahaman,
mudah hilang, dan bersifat umum. Umumnya, penyampaian memo berasal dari pimpinan kepada
pimpinan lain (sederajat), atau dari pimpinan kepada pegawai atau karyawannya. Di dalam
praktiknya, relatif jarang penggunaan memo dari karyawan kepada pimpinan dalam suatu
organisasi bisnis. Langkah-langkah menulis memo adalah:
1. Memo harus mempunyai heading (sisi atas/kepala). Heading umumnya terdiri dari empat
baris, yakni: “kepada” (nama penerima lengkap dengan jabatannya), “dari” (nama pengirim
beserta jabatan), “tanggal” (tanggal dibuat), serta “subyek” atau “perihal” (pokok surat,
contohnya “peraturan baru perihal cuti serta lembur”).
2. Berikan persoalan dengan terlalu fokus, singkat serta jelas dan berisi seluruh info yang ingin
disampaikan. Sekurang-kurangnya, sisi ini dapat menjawab kemungkinan pertanyaan-
pertanyaan mendasar dari pembaca. Walau di bagian ini ada keterangan-keterangan yang
mendetail, penulis harus berusaha membuat isi memo seringkas mungkin, dengan total surat
memo tidak lebih dari satu halaman.
3. Di bagian penutup, penulis meringkas info dari bagian isi, menuliskan dengan jelas dan
akurat pesan yang hendak disampaikan, atau barangkali juga instruksi pada bawahan.
4. Teliti lagi memo yang sudah dibuat. Periksa kesalahan-kesalahan ejaan serta susunan
katanya dan yakinkan isi memo cocok dengan maksud disampaikan penulis.
Bovee, L. Courtland dan John V. Thill. 2002. Komunikasi Bisnis. Jakarta: PT Prenhalindo
Jakarta.
http://ardyatamaniko.blogspot.com/2014/03/perencanaan-dan-pengorganisasian-pesan.html
http://books.google.co.id/books
http://www.ciputraentrepreneurship.com/business-advice/10-tips-menulis-email-bisnis
http://sharepiece.blogspot.com/2012/12/cara-penulisan-memo-yang-berkualitas.html
(semua referensi di atas diakses pada 25 September 2014)
Nama : Ni Putu Ayu Sekarini Tirtha Negari
No abs : 19
NIM : 1306305068