memo pelaksanaan program ke deputi revisi

6
MEMORANDUM Kepada Yth : Deputi Bidang Koordinasi Kesos Dari : Kabid BSKTK Perihal : Implementasi Program Bantuan Pangan WFP 2005 Tembusan : Asdep Urusan Bantuan Sosial Tanggal : 28 Juni 2005 Bersama ini kami sampaikan rencana dan Pelaksana Program Bantuan Pangan WFP PRRO 10069.1 Tahun 2005, sebagi berikut: 1. Tugas dan Fungsi Tim Pengarah dan Unit Koordinasi Program Bantuan Pangan World Food Programme PRRO 10069.1 (Surat Keputusan Menko Kesra terlampir) 1.1. Tim Pengarah mempunyai tugas: a. Melakukan koordinasi dengan semua instansi yang terkait untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Program Bantuan Pangan World Food Programme PRRO 10069.1; b. Memberikan pengarahan kepada Unit Koordinasi dalam melaksanakan tugasnya; c. Memberikan keputusan untuk pemecahan masalah yang dihadapi dalam rangka kelancaran pelaksanaan Program Bantuan Pangan World Food Programme PRRO 10069.1; d. Memberikan persetujuan prinsip atas penggunaan dana Trust Fund sesuai kesepakatan Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan World Food Programme. 1.2. Unit Koordinasi mempunyai tugas: a. Membantu Tim Pengarah dalam melakukan koordinasi, monitoring, analisis dan evaluasi pelaksanaan Program Bantuan Pangan World Food Programme PRRO 10069.1 berdasarkan laporan dari Kelompok Kerja ; b. Menyiapkan analisis, rumusan, dan laporan pemecahan masalah untuk diajukan kepada Tim Pengarah. 2. Implementasi Program Bantuan Pangan WFP 2005 (Memorandum Saling Pengertian terlampir)

Upload: kameliady

Post on 07-Jun-2015

181 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Memo Pelaksanaan Program Ke Deputi Revisi

MEMORANDUM

Kepada Yth : Deputi Bidang Koordinasi Kesos

Dari : Kabid BSKTK

Perihal : Implementasi Program Bantuan Pangan WFP 2005Tembusan : Asdep Urusan Bantuan SosialTanggal : 28 Juni 2005

Bersama ini kami sampaikan rencana dan Pelaksana Program Bantuan Pangan WFP PRRO 10069.1 Tahun 2005, sebagi berikut:

1. Tugas dan Fungsi Tim Pengarah dan Unit Koordinasi Program Bantuan Pangan World Food Programme PRRO 10069.1 (Surat Keputusan Menko Kesra terlampir)1.1. Tim Pengarah mempunyai tugas:

a. Melakukan koordinasi dengan semua instansi yang terkait untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Program Bantuan Pangan World Food Programme PRRO 10069.1;

b. Memberikan pengarahan kepada Unit Koordinasi dalam melaksanakan tugasnya;

c. Memberikan keputusan untuk pemecahan masalah yang dihadapi dalam rangka kelancaran pelaksanaan Program Bantuan Pangan World Food Programme PRRO 10069.1;

d. Memberikan persetujuan prinsip atas penggunaan dana Trust Fund sesuai kesepakatan Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan World Food Programme.

1.2. Unit Koordinasi mempunyai tugas: a. Membantu Tim Pengarah dalam melakukan koordinasi, monitoring, analisis

dan evaluasi pelaksanaan Program Bantuan Pangan World Food Programme PRRO 10069.1 berdasarkan laporan dari Kelompok Kerja ;

b. Menyiapkan analisis, rumusan, dan laporan pemecahan masalah untuk diajukan kepada Tim Pengarah.

2. Implementasi Program Bantuan Pangan WFP 2005 (Memorandum Saling Pengertian terlampir)2.1. Kegiatan Program Rehabilitasi Gizi di wilayah Jabotabek, Surabaya, NTT, NTB

dan Makasar, yang terdiri atas:a. Bantuan gizi dengan mendistribusikan biskuit fortifikasi dan mie fortifikasi

bagi wanita hamil dan menyusui, anak-anak bawah lima tahun melalui Puskesmas dan Posyandu;

b. Bantuan gizi dengan mendistribusikan biskuit fortifikasi bagi murid-murid Sekolah Dasar melalui Tim Pelaksana Unit Kesehatan Sekolah (TP-UKS);

c. Bantuan pangan bagi pasien TB dengan memberikan beras melalui Puskesmas dan klinik kesehatan tertentu;

d. Kegiatan-kegiatan lain sebagaimana disepakati bersama.2.2. Program Operasi Pasar Swadaya Mandiri (OPSM) di wilayah perkotaan

Tangerang dan Surabaya, dimana sedang dilakukan strategi penghapusan program OPSM ini hingga akhir tahun 2005.

Page 2: Memo Pelaksanaan Program Ke Deputi Revisi

2.3. Program Bantuan untuk Pengungsi/Masyarakat yang kembali ke daerah/Masyarakat Setempat/Petani Miskin Tertentu di NTB, NTT dan wilayah lain. Bantuan yang diberikan berupa beras, minyak goreng dengan melakukan kegiatan Bekerja untuk Pangan (Food for Work/FFW) dan Pelatihan untuk Pangan (Food for Training/FFT). Pembuatan Peta Rawan Pangan (Food Insecurity Atlas) Indonesia, melakukan Peningkatan Kapasitas bagi Lembaga-lembaga Keamanan Pangan, Survey Kelaparan, dan kegiatan-kegiatan lain yg disepakati melalui pembiayaan dari Trust Fund.

3. Rencana Agenda Program Bantuan Pangan WFP 2005 (terlampir).

Demikian kami sampaikan, dan selanjutnya kami mohon petunjuk.

Page 3: Memo Pelaksanaan Program Ke Deputi Revisi

MEMORANDUM

Kepada Yth : Bapak Menko KesraDari : Deputi Bidang Koordinasi KesosPerihal : Laporan Implementasi Program Bantuan Pangan WFP

Tahun 2006 di Kupang, NTTTembusan : 1. Sesmenko Kesra

2. Deputi Koordinasi Bidang Kesehatan & LH Tanggal : 23 Nopember 2006

Telah dilaksanakan peninjauan pelaksanaan Program Bantuan Pangan WFP untuk Nusa Tenggara Timur yang meliputi Program Rehabilitasi Gizi (Nutrition Rehabilitation Programme) dan program Padat Karya (Food for Work) yang kami laporkan sebagai berikut:

1. Program Rehabilitasi Gizi a. Bantuan Pangan :

◊ 1,5 kg biskuit fortifikasi per bulan dan 5 kg mie fortifikasi per bulan bagi wanita hamil dan menyusui dan anak-anak usia 6-59 bulan melalui Posyandu;

◊ Satu bungkus biskuit fortifikasi bagi murid-murid Sekolah Dasar per hari melalui Tim Pelaksana Unit Kesehatan Sekolah (TP-UKS).

b. Sasaran Penerima Manfaat: Kaum miskin (anak-anak dan kaum perempuan) di Kab. Kupang dan Timur Tengah Selatan (TTS).

c. Realisasi Program Tahun 2006:1. Rehabilitasi Gizi melalui Posyandu

◊ Tahap I, sebanyak 7.297 anak yang menderita kurang gizi antara 6 s/d 59 bulan telah menerima biskuit selama Maret-Juni 2006 yang meliputi semua

(2.070) posyandu di kabupaten Kupang, TTS dan Belu;◊ Tahap II, sebanyak 7.896 anak gizi buruk menerima biskuit dari mulai September-Nopember 2006 meliputi Kab. Kupang,TTS dan Belu.

2. Rehabilitasi Gizi melalui Sekolah Dasar Sebanyak 204 SD baik murid dan pengajarnya juga mendapat biskuit fortifikasi setiap hari di Kabupaten Kupang dan TTS.

d. Pelaksana ProgramLSM Pelaksana program WFP yaitu, Yayasan Alfa Omega, Yayasan Aksi Kemanusiaan (ANIMASI) dan Yayasan Sanggar Suara Perempuan (YSSP);

e. Tujuan program :◊ Memperbaiki status gizi& meningkatkan pengetahuan sadar gizi, khususnya

gizi mikro pada ibu hamil, ibu menyusui, anak usia 6-59 bulan dan anak SD;◊ Mengurangi tingkat anemia (kekurangan darah) kronis pada anak usia 6-59

bulan dan usia wanita reproduktif di NTT;◊ Mengurangi tingkat penyakit diare dan penyakit infeksi pada anak usia 6-59

bulan; f. Kendala dalam Pelaksanaan Program:

◊ Sulitnya akses terhadap air terutama air bersih baik untuk dikonsumsi ataupun untuk kebutuhan sehari-hari;

◊ Staf lapangan dari Mitra Kerjasama lebih fokus pada pengantaran makanan akan tetapi mereka kurang fokus dalam memantau dan melatih kader dan guru sekolah dalam pendaftaran penerima manfaat, dan pendidikan nutrisi;

Page 4: Memo Pelaksanaan Program Ke Deputi Revisi

◊ Kekurangpahaman kader dalam sasaran program dan kriteria penerima manfaat pada beberapa posyandu, khususnya di daerah pengungsi;

◊ Kurangnya pengetahuan kader dan guru sekolah dalam pendidikan nutrisi di beberapa posyandu dan sekolah;

◊ Biskuit untuk anak-anak sekolah dasar yang didapatkan disekolah sering kali dibawa pulang oleh anak tersebut bukan untuk dikonsumsinya tetapi untuk dikonsumsi anggota keluarga yang lain.

g. Hasil yang dicapai :◊ Posyandu juga telah memantapkan tingkat rata-rata kehadiran yang

tinggi (lebih dari 98%);◊ Biskuit untuk anak balita dan pendidikan gizi untuk para ibu berdampak positif

dalam mengurangi kerawanan gizi;◊ Tingkat kehadiran di sekolah mengalami kemajuan dan stabil. Murid-murid

lebih konsentrasi di kelas dan menerima pengetahuan makanan bergizi dan kebersihan diri sendiri.

2. Program Padat Karya (Food for Work)a. Bantuan Pangan :

Berupa 2,5 kg beras dan 150 gr minyak sayur.dengan melakukan kegiatan padat karya seperti pembuatan irigasi, sumber air bersih, terasering, penghutanan kembali, pembuatan waduk, dll;

b. Sasaran Penerima Bantuan Orang atau kelompok orang yang terpaksa meninggalkan rumah atau tempat

tinggalnya sebagai akibat terjadinya konflik kekerasan atau bencana alam.c. Realisasi Program ◊ Pelaksanaan di empat kabupaten yaitu Kupang, TTS, TTU dan Belu; ◊ 13 LSM Pelaksana telah melaksanakan sejumlah148 proyek padat karya di

61 desa dari 29 kecamatan; ◊ Dari 2.642 peserta dan anggota keluarga yang ikut program padat karya

mereka telah menerima 2.391 ton pangan sebagai imbalannya.d. Tujuan program :

Perbaikan aset masyarakat yang rusak oleh bencana alam daripada menyediakan bantuan pangan darurat pada rumah tangga yang terkena musibah.

e. Rencana ke depan◊ WFP akan melanjutkan proyek padat karya di NTT sampai akhir tahun 2007

bekerjasama dengan sekitar LSM Lokal dan internasional;◊ Pemerintah daerah akan mendistribusikan lebih dari 5.000 ton pangan ke

260 ribu lebih penduduk melalui ekskavasi kegiatan padat karya di lebih 210 desa, atau mendekati 30% total desa di daerah NTT.

3. Kesimpulan◊ Realisasi implementasi program baru mencapai 67 persen di kab. Kupang dan

Kab. TTS; ◊ Berkat program rehabilitasi gizi lebih dari 210 ribu orang telah menerima

3.652 metriks ton bantuan makanan dari WFP yang disalurkan sepanjang bulan Januari-Oktober 2006.

Demikian kami sampaikan, dan selanjutnya kami mohon petunjuk.

Hormat Kami,

Adang Setiana