mandiri ske 1

10
1. Memahami dan menjelaskan kedokteran keluarga Terminologi Definisi kedokteran keluarga (PB IDI 1983) adalah ilmu kedokteran yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran yang orientasinya untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada kesatuan individu, keluarga, masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya. Definisi kedokteran keluarga (IKK FK-UI 1996) adalah disiplin ilmu kedokteran yang mempelajari dinamika kehidupan keluarga, pengaruh penyakit terhadap fungsi keluarga, pengaruh fungsi keluarga terhadap timbul dan berkembangnya penyakit, cara pendekatan kesehatan untuk mengembalikan fungsi tubuh sekaligus fungsi keluarga agar dalam keadaan normal. Setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang profesi dokter maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek dokter keluarga. Batasan pelayanan kedokteran keluarga banyak macamnya. Dua diantaranya yang paling penting adalah: 1. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai satu unit, dimana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi dengan golongan umur, atau jenis kelamin pasien, juga tidak dengan organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja. 2. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang luas yang bertitik tolak dari suatu ilmu yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu lainnya, terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu kebidanan dan kandungan, ilmu bedah serta ilmu kedokteran jiwa, yang secara keseluruhan membentuk suatu ilmu yang terpadu diperkaya dengan ilmu perilaku, ilmu biologi dan ilmu-ilmu klinik dan karenanya dapat mempersiapkan dokter untuk mempunyai peranan yang unik dalam menyelenggarakan penatalaksanaan pasien, penyelesaian masalah, pelayanan konseling dan dapat bertindak sebagai dokter pribadi yang mengkoordinasikan seluruh pelayanan kesehatan (The American Academy of Family Physician 1969)

Upload: rhiri-elbie

Post on 16-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kk

TRANSCRIPT

aIndah Kusumawati 1102010128

1. Memahami dan menjelaskan kedokteran keluarga

TerminologiDefinisi kedokteran keluarga (PB IDI 1983) adalah ilmu kedokteran yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran yang orientasinya untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada kesatuan individu, keluarga, masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya. Definisi kedokteran keluarga (IKK FK-UI 1996) adalah disiplin ilmu kedokteran yang mempelajari dinamika kehidupan keluarga, pengaruh penyakit terhadap fungsi keluarga, pengaruh fungsi keluarga terhadap timbul dan berkembangnya penyakit, cara pendekatan kesehatan untuk mengembalikan fungsi tubuh sekaligus fungsi keluarga agar dalam keadaan normal. Setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang profesi dokter maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek dokter keluarga.Batasan pelayanan kedokteran keluarga banyak macamnya. Dua diantaranya yang paling penting adalah: 1. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai satu unit, dimana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi dengan golongan umur, atau jenis kelamin pasien, juga tidak dengan organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja.2. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang luas yang bertitik tolak dari suatu ilmu yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu lainnya, terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu kebidanan dan kandungan, ilmu bedah serta ilmu kedokteran jiwa, yang secara keseluruhan membentuk suatu ilmu yang terpadu diperkaya dengan ilmu perilaku, ilmu biologi dan ilmu-ilmu klinik dan karenanya dapat mempersiapkan dokter untuk mempunyai peranan yang unik dalam menyelenggarakan penatalaksanaan pasien, penyelesaian masalah, pelayanan konseling dan dapat bertindak sebagai dokter pribadi yang mengkoordinasikan seluruh pelayanan kesehatan (The American Academy of Family Physician 1969)

Sejarah dan perkembangan kedokteran keluargaSejak 1978 ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memulai programnya Health for All in 2000, pelayanan kesehatan primer menjadi salah satu hal yang utama dalam pengembangan perencanaan pemerintah. Program tersebut menitikberatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif.Pada Januari 1995 Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Dokter Keluarga Dunia yaituWorld Organization of National Colleges, Academies and Academic Associatons of General Practitioner or Family Physician(WONCA) telah merumuskan sebuah visi global dan rencana tindakan (action plan) untuk meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat yang tertuang dalam tulisanMaking Medical Practice and Education More Relevant to Peoples Needs: The Role of Family Doctor.Dalam acara pembukaan Temu Ilmiah Akbar Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran (TIA-KPPIK) 2002 di Jakarta, Menteri Kesehatan, Achmad Sujudi, menyatakan bahwa visi dan misi kurikulum pendidikan dokter di Indonesia sepatutnya diarahkan untuk menghasilkan dokter keluarga, tidak lagi dokter komunitas atau dokter Puskesmas seperti sekarang. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 916/Menkes/Per/VIII/1997 tentang Pelayanan Dokter Umum yang diarahkan menjadi pelayanan dokter keluarga.Ilmu Kedokteran Keluarga kemudian masuk dalam Kurikulum Inti Pendidikan Dokter di Indonesia (KIPDI II) pada tahun 1993, yang merupakan bagian dari Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kesehatan Masyarakat.Definisi dokter keluarga (DK) atau dokter praktek umum (DPU) yang dicanangkan oleh WONCA pada tahun 1991 adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran dan mengatur pelayanan oleh provider lain bila diperlukan. Dokter ini adalah seorang generalis yang menerima semua orang yang membutuhkan pelayanan kedokteran tanpa adanya pembatasan usia, jenis kelamin ataupun jenis penyakit. Dokter yang mengasuh individu sebagai bagian dari keluarga dan dalam lingkup komunitas dari individu tersebut tanpa membedakan ras, budaya dan tingkatan sosial. Secara klinis dokter ini berkompeten untuk menyediakan pelayanan dengan sangat mempertimbangkan dan memperhatikan latar budaya, sosial ekonomi dan psikologis pasien. Sebagai tambahan, dokter ini bertanggung jawab atas berlangsungnya pelayanan yang komprehensif dan berkesinambungan bagi pasiennya (Danakusuma, 1996).Dokter keluarga ini memiliki fungsi sebagaifive stars doctordan memiliki organisasi yang telah dibentuk yaitu PDKI dan KIKKI yang telah diketahui oleh IDI.Sejarah internasional 1923. Dr.Francis Peabody mulai merasakan bahwa kedokteran modern telah terkotak-kotak sehingga membutuhkan adanya dokter generalist 1950an masa jaya spesialistis, sangat sedikit dokter yang mau menjadi generalist 1960an awal, pemuka-pemuka generalist mulai mendengungkan pentingnya generalist sebagai suatu specialist 1966 dipublikasikannya konsep bahwa generalist merupakan suatu spesialisasi baru di tingkat primer 1969 berdiri American Board of Family Practice yang kemudian berubah menjadi American Board of Family Medicine Sejarah organisasi 1978 perwakilan Indonesia berkunjung ke Philippines setelah disana terbentuk Philippines Board of family physician 1979 terbit bunga rampai dokter keluarga Indonesia oleh Kelompok Studi Dokter Keluarga Indonesia 1983 berdiri Kolegium Dokter Keluarga Indonesia 1997 diubah namanya menjadi Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia 2006 berdiri Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga Indonesia 2007 KIKK bergabung dengan Kolegium Dokter Indonesia menjadi Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga Indonesia atas arahan Ketua IDI yang menganjurkan agar profesi di tingkat primer sebaiknya menjadi satu 2008 program konversi dokter praktik umum menjadi dokter keluarga dimulai Sejarah pendidikan 1979 FKUI memasukkan materi kedokteran keluarga dalam pendidikan mahasiswa kedokteran 2001 semua FK (38) sepakat bahwa materi kedokteran keluarga harus masuk dalam kurikulum 2003 terdapat 3 FK yang memiliki kegiatan pendidikan kedokteran keluarga dan dalam lokakarya 38 FK menyepakati materi kedokteran keluarga dalam tahap preklinik dan tahap klinik 2004 lokakarya perencanaan kepaniteraan kedokteran keluarga untuk mahasiswa kedokteran 2004 disusun kurikulum berbasis kompetensi untuk seluruh Indonesia yang bertujuan meluluskan dokter primer dengan pendekatan kedokteran keluarga

Dokter Keluarga di IndonesiaKegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1981 yakni dengan didirikannyaKelompok Studi Dokter Keluarga. Pada Tahun 1990 melalui kongres yang kedua di Bogor, nama organisasi dirubah menjadiKolese Dokter Keluarga Indonesia(KDKI). Sekalipun organisasi ini sejak tahun 1988 telah menjadi anggota IDI, tapi pelayanan dokter keluarga di Indonesia belum secara resmi mendapat pengakuan baik dari profesi kedokteran ataupun dari pemerintah.Untuk lebih meningkatkan program kerja, terutama pada tingkat internasional, maka pada tahun 1972 didirikanlah organisasi internasional dokter keluarga yang dikenal dengan namaWorld of National College and Academic Association of General Practitioners / Family Physicians(WONCA). Indonesia adalah anggota dari WONCA yang diwakili oleh Kolese Dokter Keluarga Indonesia.Untuk Indonesia, manfaat pelayanan kedokteran keluarga tidak hanya untuk mengendalikan biaya dan atau meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, akan tetapi juga dalam rangka turut mengatasi paling tidak 3 (tiga) masalah pokok pelayanan kesehatan lain yakni: Pendayagunaan dokter pasca PTT Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Menghadapi era globalisasi

2. Memahami dan menjelasakan dokter keluarga

DefinisiDefinisi dokter keluarga atau dokter praktek umum yang dicanangkan oleh WONCA pada tahun 1991 adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran dan mengatur pelayanan oleh provider lain bila diperlukan. Dokter ini adalah seorang generalis yang menerima semua orang yang membutuhkan pelayanan kedokteran tanpa adanya pembatasan usia, jenis kelamin ataupun jenis penyakit. Dokter yang mengasuh individu sebagai bagian dari keluarga dan dalam lingkup komunitas dari individu tersebut tanpa membedakan ras, budaya dan tingkatan sosial. Secara klinis dokter ini berkompeten untuk menyediakan pelayanan dengan sangat mempertimbangkan dan memperhatikan latar budaya, sosial ekonomi dan psikologis pasien. Sebagai tambahan, dokter ini bertanggung jawab atas berlangsungnya pelayanan yang komprehensif dan berkesinambungan bagi pasiennya.

Perbedaan Dokter Keluarga dengan Dokter Umum LayananDokter UmumDokter Keluarga

CakupanUmumnya kuratifPromotif, protektif, preventif, kuratif, rehabilitatif

SifatSesuai dengan keluhanMenyeluruh dan paripurna

PendekatanKasus per kasus, pengamatan sesaatKasus per kasus, berkesinambung, pengamatan sepanjang hayat

MisiMengobati penyakit yg ditemukanMenyembuhkan dan menyehatkan

Peran keluargaKurang dipertimbangkanSelalu dipertimbangkan, bahkan dimanfaatkan dan dilibatkan

HubunganDokter dengan pasienDokter-pasien-teman-konsultan

PembayaranPascabayarprabayar

Karakteristik dokter keluargaLynn P. Carmichael (1973) Mencegah penyakit dan memelihara kesehatan Pasien sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat Pelayanan menyeluruh, mempertimbangkan pasien dan keluarganya Andal mendiagnosis, tanggap epidemiologi dan terampil menangani penyakit Tanggap saling-aruh faktor biologik-emosi-sosial, dan mewaspadai kemiripan penyakitDebra P. Hymovic & Martha Underwood Barnards (1973) Pelayanan responsif dan bertanggung jawab Pelayanan primer dan lanjut Diagnosis dini, capai taraf kesehatan tinggi Memandang pasien dan keluarga Melayani secara maksimalIDI (1982) Memandang pasien sebagai individu, bagian dari keluarga dan masyarakat Pelayanan menyeluruh dan maksimal Mengutamakan pencegahan, tingkatan taraf kesehatan Menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhinya Menyelenggarakan pelayanan primer dan bertanggung jawab atas kelanjutannyaPrinsip pelayananPrinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga di Indonesia mengikuti anjuran WHO dan WONCA yang mencantumkan prinsip-prinsip ini dalam banyak terbitannya. Prinsip-prinsip ini juga merupakan simpulan untuk dap setiap at meningkatkan kualitas layanan dokter primer dalam melaksanakan pelayanan kedokteran. Prinsip-prinsip pelayanan/pendekatan kedokteran keluarga adalah memberikan/mewujudkan :1) Pelayanan yang holistic dan komprehensif2) Pelayanan yang kontinu3) Pelayanan yang mengutamakan pencegahan4) Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif5) Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya6) Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat kerjanya7) Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum8) Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggung jawabkan 9) Pelayanan yang sadar biaya dan mutu

Standard pelayanan1) Standard Pemeliharaan Kesehatan di Klinik (Standards of clinical care)a. Standard Pelayanan Paripurna (standard of comprehensive of care)Pelayanan yang disediakan dokter keluarga adalah pelayanan medis strata pertama untuk semua orang yang bersifat paripurna, yaitu termasuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit dan proteksi khusus (preventive and specific protection), pemulihan kesehatan (curative), pencegahan kecacatan (disability limitation) dan rehabilitasi setelah sakit dengan memperhatikan kemampuan social sertta sesuai dengan mediko legal etika kedokteran.

b. Standard Pelayanan Medis (standard of medical care)Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan medis yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara lege artis

AnamnesisMelaksanakan anamnesis dengan pendekatan pasien (patient centered approach) dalam rangka memperoleh keluhan utama pasien, kekhawatiran dan harapan pasien mengenai keluhannya tersebut Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjangDokter keluarga melakukan pemeriksaan fisik secara holistic dan bila perlu menganjurkan pemeriksaan penunjang secara rasional, efektif dan efisuen Penegakkan diagnosis dan diagnosis banding PrognosisMenyimpulkan prognosis pasien berdasarkan jenis diagnosis, derajat keparahan, serta tanda bukti terkini (evidence based) Konseling Untuk membantu pasien dan keluarga menentukan pilihan terbaik penatalaksanaan untuk dirinya, dokter keluarga melakukan konseling dengan kepedulian terhadap perasaan dan persepsi pasien dan keluarga pada saat itu Konsultasi Melakukan konsultasi ke dokter lain yang dianggap lebih piawai dan atau berpengalaman. Rujukan Tindak lanjut Tindakan Pengobatan rasionalDokter keluarga melaksanakannya dengan rasional berdasarkan tanda bukti (evidence based) Pembinaan keluarga

c. Standard Pelayanan Menyeluruh (standard of holistic care)Bersifat menyeluruh, yaitu peduli bahwa pasien adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental, social dan spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan sosialnya Pasien adalah manusia seutuhnya Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannyaMemperhatikan bahwa keluarga pasien dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kesehatan pasien Pelayanan menggunakan segala sumber disekitarnya

d. Standard Pelayanan Terpadu (standard of integration of care)Bersifat terpadu, selain merupakan kemitraan antara dokter dan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis, juga merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi1) Koordinator penatalaksanaan pasienBersama antar dokter-pasien-keluarga, maupun bersama antar dokter-pasien-dokter spesialis2) Mitra dokter-pasien3) Mitra lintas sektoral medicPelayanan dokter keluarga sebagai mitra penyedia pelayanan kesehatan dengan berbagai sector pelayanan kesehatan formal disekitarnya4) Mitra lintas sektoral alternative dan komplimenter medicPelayanan dokter keluarga memperdulikan dan memperhatikan kebutuhan dan prilaku pasien dan keluarganya sebagai masyarakat yang menggunakan berbagai pelayanan kesehatan nondormal disekitarnya

e. Standard Pelayanan Bersinambung (standard of continuum care)