mandiri pbl ske 3.docx

Upload: nazzarramdhagama

Post on 22-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    1/18

    MANDIRI PBL SKE 3

    SATRIYO MADIPURWO

    FKB 1102013265

    LO1. MM ANATOMI OS COXAE DAN OS FEMUR

    1.1 MM MAKROSKOPIK

    A. Os Coxae

    Os coxae adalah tulang yang besar, tebal, kuat, berbentuk irregular. Tulang ini

    berarticulatio di bagian belakang dengan sacrum dan di depan dengan tulang

    pasangannya dari sisi yang berlawanan.

    Terdiri dari 3 tulang yang berfusi jadi satu.

    . Os illii membentuk bagian atas dan posterior os coxae. Crista iliaca adalah batas

    atasnya, ujung crista dibagian depan pada spina iliaca anterior superior dan

    dibelakang pada spina iliaca posterior superior. !ermukaan dalamnya licin danberorngga, dan merupakan tempat perlekatan ".gluteus

    #. Os ischia. Terletak dibawah os illii, memiliki tuberositas ischia massa yang besar

    dan tebal pada region gluteal dan berartikulasi di depan dengan os pubis

    3. Os pubis. "embentuk bagian depan os coxae dan berartikulasi dengan

    pasangannya membentuk arcus pubicus. "empunyai ciri $

    a. permukaan sendi untuk os pubis lain, sendi disebut symmphisys pubis,

    b. bagian atas ditandai dengan penonjolan tuberculum pubicum

    c. bagian bawah yang berjalan ke arah belakang dank e bawah untuk bersatu

    dengan os ischii

    %oramen obturatum adalah sebuah lubang yang dibatasi di bagian depan dengan os

    pubis, dan belakang oleh os ischia. !ada manusia hidup, lubang ini diisi dengan

    membrane interossea, tempat otot melekat.

    Os coxae memiliki 3 articulasi &

    a. 'engan sacrum pada permukaan articularis pada tiap os ilii

    b. 'engan femur pada acetabulum, cekungan yang berrongga tempat ke3 tulang

    mengambil bagian. Caput femoris tercakup di dalamnya

    c. Os coxae pasangannya pada symphisis pubis

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    2/18

    (. Os %emur

    Terdiri dari & ujung atas, corpus dan ujung bawah

    )jung Atas

    i* Caput & masa bulat yang mengarah ke dalam dank e atas$ licin dan ditutupi oleh

    tulang rawan kecuali pada fo+ea, cekungan kecil yang merupakan tempat

    melekatnya ligamentum yang menghubungkan caput pada daerah yang kasar pada

    acetabulum os coxae.

    ii* Collum & corpus femoris yang mengarah ke bawah dan lateral, menghubungkan

    caput dengan corpus

    iii* Trochanter major di sebelah lateral dan trochanter minor di sebelah medial &

    eminentia untuk pelekatan otot

    CorpusAdalah tulang panjang yang mengecil di bagian tengah. ebagian besar

    permukaannya licin dan memiliki otot yang melekat pada bagian ini. 'i bagian

    posterior terdapat linea aspera yang merupakan rigi tulang ganda, yang berjalan kea rah

    bawah dari trochanter di atas dan melebar pada bagian mangapit bagian yang licin

    )jung bawah

    Terdiri dari condyles medialis dan lateralis yang besar dan sebuah daerah

    tulang diantaranya. Condyles memiliki permukaan sendi untuk tibia di bagian bawah

    dan patella di bagian depan.

    Otot utama & ". psoas, ".rectus femoris, ".adduktor, ".gluteal, ".iliacus, ".sartorius,".hamstrings

    -erakan & fleksi dan ekstensi , abduksi dan adduksi , rotasi

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    3/18

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    4/18

    1.2 MM MIKROSKOPIK

    aringan tulang terdiri dari sel tulang /osteosis* dikelilingi oleh matriks tulang yangkeras dan kaku. "atriks organic tulang terdiri dari substansi dasar berupa sialoprotein

    dan proteoglikan. erat kolagen tertanam di dalam substansi dasar disertai endapan

    garam kalsium fosfat dalam bentuk 0ristal hidroksi apatit yang membuat matrix tulang

    menjadi keras dan kaku.

    Ada # jenis tulang, yaitu &

    . tulang kompakta /padat* & dibentuk oleh matrix tulang yang tersusun berlapis1lapis

    disebut lamel. 2amel tersusun mengelilingi saluran a+ers. aluran a+ers beserta

    lamelnya disebut dengan system a+ers atau osteon. 'iantara system ha+ers satu dan

    lainnya terdapat lamel yang irregular dan tidak disertai oleh saluran a+ers, disebut

    lamel interstitial. aluran ha+ers satu sama lain dihubungkan oleh saluran hori4ontal

    yang disebut saluran 5olkman yang terisi pembuluh darah dan berhubungan denganrongga sumsum tulang. Osteosit terdapat dalam lacuna, tersusun mengikuti system

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    5/18

    lamel. Osteosit memiliki cabang sitoplasma yang panjang dan halus, di dalam sediaan

    tampak sebagai kanalikuli. 0analikuli berjalan tegak lurus terhadap lacuna dan saling

    berhubungan dengan kanalikuli osteosit disebelahnya.

    #. Tulang spongiosa & tersusun oleh balok1balok tulang yang bercabang1cabang dan

    saling berhubungan membentuk anyaman tulang. 'iantara anyaman tulang initerdapat rruang yang terisi sumsum tulang.

    Tulang dibungkus oleh jaringan ikat periosteum, dibawah periosteum terdapat

    lamel general luar. 'ibagian dalam, dinding ruang sumsum tulang dilapisi oleh

    endosteum. 'ibawah endosteum terdapat lamel general dalam, periosteum dan

    endosteum mempunyai kemampuan osteogenesis.

    el tulang dapat dibagi menjadi 6 &

    a. Osteoprogenitor

    "erupakan sel jaringan penyambung yang terdapat pada permukaan tulang, berbentuk

    kumparan, berwarna pucat, tugas utamanya adalah berreproduksi, menghasilkan

    sel1sel yang akan terus berreproduksi atau berdiferensiasi khusus sepertiosteoblast

    b. Osteoblast

    'iproduksi oleh matrix organic tulang. el berbentuk buah pir dengan inti terletak pada

    bagian ujung yang kecil dari sel pada arah yang menjauhi balok tulang. 7nti besar

    lonjong. itoplasma berwarna basophil karena adanaya akumulasi 89A, pada

    daerah yang berwarna pucat terdapat apparatus golgi. Osteoblast terdapat pada

    permukaan balok tulang, disebut daerah osteogenesis. Tidak seperti tulang rawan,

    osteogenesis hanya terjadi di permukaan, tidak terdapat pertumbuhan interstitial

    c. Osteosit

    Adalah osteoblast yang sudah terperangkap di dalam matrix yang dihasilkannya :kanal

    sendiri. Terdapat kanal1kanal kecil menjulur keluar lacuna, yaitu kanalikuli yang

    mengandung cabang sitoplasma osteosit. 0analikuli dari dua sel yang berdekatan

    saling berhubungan. ystem kanalikuli menyalurkan nutrisi melalui matrix yang

    keras.

    d. Osteoklast

    el besar berinti banyak, sitoplasma asidofil dengan banyak +akuola, sehingga tampak

    berbusa. Osteoklast aktif berperan dalam destruksi atau absorbsi tulang,

    ditemukan pada lelukan permukaan tulang yang sedang mengalami resobsi,

    disebut lacuna owship

    Ossifikasi;!enulangan. !enulangan desmal;intramembranosa

    !ada tulang1tulang tipis. !roses terjadi di dalam membrane jaringan ikat mesenkim tanpa

    melalui pembentukan model tulang rawan terlebih dahulu. (alok tulang meluas

    menyebar keluar secara radier dari pusat pertulangan.

    #. !enulangan endokondral;intrakartilaginosa

    Tulang panjang. 0erangka dari tulang rawan hialin terbentuk melalui pertumbuhan

    interstisial dan aposisional dari tulang rawan. !usat penulangan di diafisis.

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    6/18

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    7/18

    Penye!"#$n%&e'!$()$n *'$)+"' ,

    (ila sebuah tulang patah, maka jaringan lunak sekitarnya juga rusak, periosteum

    terpisah dari tulang dan terjadi perdarahan yang cukup berat. (ekuan darah terbentuk

    pada daerah tersebut. (ekuan akan membentuk jaringan granulasi, dimana sel1sel

    pembentuk tulang premitif /osteogenik* berdeferensiasi menjadi kondroblas dan

    osteoblas. 0ondroblas akan mensekresi fosfat yang akan merangsang deposisi kalsium.

    Terbentuk lapisan tebal /kalus disekitar lokasi fraktur. 2apisan ini terus menebal dan

    meluas, bertemu dengan lapian kalus dari fragmen yang satunya dan menyatu. %usi darikedua fragmen terus berlanjut dengan terbentuknya trabekula oleh osteoblas, yang

    melekat pada tulang dan meluas menyebrangi lokasi fraktur.!ersatuan /union* tulang

    pro+isional ini akan menjalani transformasi metaplastik untuk menjadi lebih kuat dan

    lebih terorganisasi. 0alus tulang akan mengalami re1modelling dimana osteoblas akan

    membentuk tulang baru sementara osteoklas akan menyingkirkan bagian yang rusak

    sehingga akhirnya akan terbentuk tulang yang menyerupai keadaan tulang aslinya

    K-n(/( y$n e&en$'"#( &enye!"#$n T"$n

    Adanya penghentian dapat merubah hasil. 0eadaan ini dikaitkan dengan imobilisasi

    tidak adekut, suplai darah buruk, distraksi fragmen, interposisi /terhalang* jaringan

    lunak atau infeksi

    1.3 KINESIOLOI

    enis sendi & bola dan mangkuk

    Tulang & caput femoris, fossa acetabulum os coxae /innominate*

    Ciri khusus & kapsula dipekuat oleh ligamentum yang melaluinya dari os pubis, ischia, ilii ke

    femur, ligamentum iliofemoralis di depan yang paling kuat $ acetabulum diperdalam

    oleh tepi fibrokartilago yang melekat pada tepi acetabulum

    Articulatio membri inferior&

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    8/18

    . Art. Cinguli pel+ici /gelang panggul*

    'ibentuk oleh Os. Coxae /ilium, ischium, dan pubis* dan Os. acrum.

    a. Articulatio sacro1iliaca

    Tulang& %ascies auricularis sacri dan facies auricularis ilei

    enis sendi& Amphiartrosis

    !enguat sendi& 2ig. acroiliaca anterior, lig. acroiliaca interossea, lig.acroiliaca posterior, lig. acrotubulare, dan lig. acrospinale

    b. ymphisis pubica

    Tulang& antara tulang pubis kedua sisi

    enis sendi& ynchondrosis

    !enguat sendi& 2ig. !ubicum superius. 2ig. Arcuatum pubis, dan discus

    interpubica

    #. Art. 7nferior liberi

    a. Art. Coxae

    Tulang& antara caput femoris dan acetabulum

    enis sendi& . 8otasi medialis& ".gluteus medius, ".gluteus minimus, ".tensor fasciae latae,".adductor magnus /pars posterior*

    ?. 8otasi lateralis& ".piriformis, ".obturator internus, ". gamelli, ".obturator externus,

    ".=uadratus femoris, ".gluteus maximus, ".adductores

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    9/18

    LO2. MM FRAKTUR

    2.1 DEFINISI

    "enurut uddarth /#@@#>3* %raktur adalah diskontiunitas jaringan tulang yangbanyak disebabkan karena kekerasan yang mendadak atau tidak atau kecelakaan.

    "enurut antoso e'$n /#@@@&66* %raktur adalah terputusnya hubungan normal

    suatu tulang atau tulang rawan yang disebabkan oleh kekerasan.

    %raktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang

    umumnya disebabkan oleh ruda paksa /Carpenito #@@@&63*

    %raktur adalah patahnya kontinuitas tulang yang terjadi ketika tulang tidak mampu

    lagi menahan tekanan yang diberikan kepadanya. /'oenges, #@@@&?#>*

    P'-/e/ Penye!"#$n T"$n

    a. Tahap ematoma.

    !ada tahap terjadi fraktur, terjadi kerusakan pada kanalis a+ers sehingga masuk ke

    area fraktur setelah #6 jam terbenutk bekuan darah dan fibrin yang masuk ke area

    fraktur, terbenuklah hematoma kemudian berkembang menjadi jaringan granulasi.

    b. Tahap !oliferasi.

    !ada aerea fraktur periosteum, endosteum dan sumsum mensuplai sel yang berubah

    menjadi fibrin kartilago, kartilago hialin dan jaringan panjang.

    c. Tahap %ormiasi 0alus atau !rakalus.

    aringan granulasi berubah menjadi prakalus. !rakalus mencapai ukuran maksimal

    pada 6 sampai # hari setelah injuri.

    d. Tahap Osifikasi kalus, !emberian osifikasi kalus eksternal /antara periosteum dankorteks*, kalus internal /medulla* dan kalus intermediet pada minggu ke13 sampai

    dengan minggu ke1@ kalus menutupi lubang.

    e. Tahap consolidasi, 'engan akti+itas osteoblasi dan osteoklas, kalus mengalami proses

    tulang sesuai dengan hasilnya.

    %aktor : faktor yang mempengaruhi proses pemulihan &

    a. )sia klien

    b. 7mmobilisasi

    c. Tipe fraktur dan area fraktur

    d. Tipe tulang yang fraktur, tulang spongiosa lebih cepat sembuh dibandingkan

    dengan tulang kompak.e. 0eadaan gi4i klien.

    f. Asupan darah dan hormon : hormon pertumbuhan yang memadai.

    g. 2atihan pembebanan berat badan untuk tulang panjang.

    h. 0omplikasi atau tidak misalnya infeksi biasa menyebabkan penyembuhan lebih

    lama.

    i. 0eganasan lokal, penyakit tulang metabolik dan kortikosteroid.

    /'oenges, #@@@&?3#1?33*

    2.2 KLASIFIKASI

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    10/18

    %raktur dapat sangat ber+ariasi tetapi untuk alasan yang praktis , dibagi menjadi

    beberapa kelompok, yaitu&

    a. (erdasarkan sifat fraktur.

    * %aktur Tertutup /Closed*, bila tidak terdapat hubungan $n+$'$fragmen tulang dengan

    dunia "$', disebut juga fraktur bersih /karena kulit masih utuh* tanpa komplikasi.#* %raktur Terbuka /Open;C-&-"n*, bila terdapat hubungan antara hubungan antara

    fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.

    b. (erdasarkan komplit atau ketidakklomplitan fraktur.

    * %raktur 0omplit, bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui

    kedua korteks tulang seperti terlihat pada *-+-.

    #* %raktru 7nkomplit, bila garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang seperti&

    a* $(' L(ne%raktur /patah retidak rambut*.

    b* B"4)eatau Torus %raktur, bila terjadi lipatan dari satu korteks dengan kompresi

    tulang spongiosa di bawahnya.

    c* -reen tick %raktur, mengenai satu korteks dengan angulasi korteks lainnya yang

    terjadi pada tulang panjang.c. (erdasarkan bentuk garis patah dan hubbungannya dengan mekanisme +'$"$.

    * %raktur Trans+ersal& fraktur yang arahnya melintang pada tulang dan merupakan

    akibat trauma angulasi atau langsung.

    #* %raktur Oblik& fraktur yang arah garis patahnya membentuk sudut terhadap sumbu

    tulang dan meruakan akibat trauma angulasijuga.

    3* %raktur piral& fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang disebabkan

    trauma rotasi.

    6* %raktur 0ompresi& fraktur yang terjadi karena trauma aksial fleksi yang mendorong

    tulang ke arah permukaan lain.

    >* %raktur A+ulsi& fraktur yang diakibatkan karena trauma tarikan atau traksi otot pada

    insersinya pada tulang.

    d. (erdasarkan jumlah garis patah.

    * %raktur 0omunitif& fraktur dimana garis patah lebih dari satu dan /$(n

    berhubungan.

    #* %raktur egmental& fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan.

    3* %raktur "ultiple& fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada tulang

    yang sama.

    e. (erdasarkan pergeseran fragmen tulang.

    * %raktur )ndisplaced /tidak bergeser*& garis patah lengkap ttetapi kedua fragmen tidak

    bergeser dan periosteum nasih utuh.

    #* %raktur D(/&$4e/bergeser*& terjadi pergeseran fragmen tulang yang juga disebutlokasi fragmen, terbagi atas&

    a* 'islokai ad longitudinam cum contractionum /pergeseran searah sumbu dan

    -e'$&&(n*.

    b* 'islokasi ad axim /pergeseran yang membentuk sudut*.

    c* 'islokasi ad latus /pergeseran dimana kedua fragmen saling menjauh*.

    d* %raktur 0elelahan& fraktur akibat tekanan yang berulang1ulang.

    e* %raktur !atologis& fraktur yang diakibatkan karena proses patologis tulang.

    /uddarth, #@@#>61#3>?*

    2.3 ETIOLOI

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    11/18

    %raktur disebabkan oleh trauma di mana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang

    yang biasanya di akibatkan secara langsung dan tidak langsung dan sering berhubungan

    dengan olahraga, pekerjaan atau luka yang di sebabkan oleh kendaraan bermotor.

    !enyebab patah tulang paling sering di sebabkan oleh trauma terutama pada anak1

    anak, apabila tulang melemah atau tekanan ringan. /'oenges, #@@@&?#*

    "enurut Carpenito /#@@@&6* adapun penyebab fraktur antara lain&* 0ekerasan langsung

    0ekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada titik terjadinya kekerasan.

    %raktur demikian demikian sering bersifat fraktur terbuka dengan garis patah

    melintang atau miring.

    #* 0ekerasan tidak langsung

    0ekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang ditempat yang jauh dari tempat

    terjadinya kekerasan. Bang patah biasanya adalah bagian yang paling lemah dalam jalur

    hantaran +ektor kekerasan.

    3* 0ekerasan akibat tarikan otot

    !atah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi. 0ekuatan dapat berupa

    pemuntiran, penekukan, penekukan dan penekanan, kombinasi dari ketiganya, danpenarikan.

    "enurut /'oenges, #@@@&?#* adapun penyebab fraktur antara lain&

    * Trauma 2angsung

    Baitu fraktur terjadi di tempat dimana bagian tersebut mendapat ruda paksa misalnya

    benturan atau pukulan pada anterbrachi yang mengakibatkan fraktur

    #* Trauma Tak 2angsung

    Baitu suatu trauma yang menyebabkan patah tulang ditempat yang jauh dari tempat kejadian

    kekerasan.

    3* %raktur !atologik

    tuktur yang terjadi pada tulang yang abnormal/kongenital,peradangan, neuplastik dan

    metabolik*.

    2. MANIFESTASI KLINIS

    "anifestasi )(n()dari faktur ,menurut (runner and uddarth,/#@@#>*

    a. 9yeri terus1menerus dan bertambah beratnya sampai tulang diimobilisasi. pasme

    otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai almiah yang di rancang utuk

    meminimalkan gerakan antar fregmen tulang

    b. etelah terjadi faraktur, bagian1bagian tidak dapat di gunakan dan cenderung

    bergerak secara alamiah /gerak luar biasa* bukanya tetap rigid seperti normalnya.

    !ergeseran fragmen tulang pada fraktur lengan dan tungkai menyebabkandeformitas /terlihat maupun teraba* ekstermitas yang bisa diketahui

    membandingkan ekstermitas yang normal dengan ekstermitas yang tidak dapat

    berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada integritas tulang

    tempat melekatnya otot.

    c. !ada fraktur panjang terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi

    otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur. %ragmen sering saling

    melingkupi satu samalain sampai #,>1> cm /1# inchi*

    d. aat ekstermitas diperiksa dengan tangan teraba adanya derik tulang dinamakan

    krepitus yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya /uji

    krepitus dapat mengaibatkan kerusakan jaringan lunak yang lebih berat*.

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    12/18

    e. !embengkakan dan perubahan warna lokal terjadi sebagai akibat trauma dari

    pendarahan yang mengikuti fraktur. Tanda (n(baru bisa terjadi setelah beberapa jam

    atau hari setelah cidera.

    "enurut antoso erman /#@@@&>3* manifestasi klinik dari fraktur adalah&

    9yeri terus menerus dan bertambah beratnya samapi fragmen tulang diimobilisasi,

    hematoma, dan edema. 'eformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah

    Terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat

    diatas dan dibawah tempat fraktur.

    0repitasi akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya

    !embengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit.

    2.5 DIANOSIS

    . Anamnesa

    (ila tidak ada riwayat trauma, berarti fraktur patologis. Trauma harus diperinci kapan

    terjadnya, dimana terjadinya jenisnya, berat ringan trauma, arah trauma dan posisi pasien atau

    ekstremitas yang bersangkutan / mekanisme trauma*. angan lupa untuk meneliti kembali

    trauma ditempat lain secara sistematik dari kepala, muka, leher, dada dan perut.

    #. !emeriksaan umum

    'icari kemungkinan komplikasi umum seperti syok pada fraktur multipel , fraktur pelfis,

    fraktur terbuka $ Tanda : tanda sepsis pada fraktur terbuka yang mengalami infeksi.

    3. !emeriksaan status lokasi

    Tanda : tanda klinis pada fraktur tulang panjang &

    a. 2ook, cari apakah terdapat &

    . 'eformitas, terdiri dari penonjolan yang abnormal / misalnya pada fraktur kondilus

    lateralis humerus *, angulasi, rotasi, dan pemendekan

    #. %unctio laesa / hilangnya fungsi *, misalnya pada fraktur kruris tidak bisa berjalan. 2ihat

    juga ukuran panjang tulang, bandingkan kiri dan kanan, misalnya, pada tungkai bawah

    meliputi apparenth length / jarak antara ubilikus dengan maleolus medialis * dan true lenght

    / jarak antara 7A dengan maleolus medialis *

    b. %eel, apakah terdapat nyeri tekan. !emeriksaan nyeri sumbu tidak dilakukan lagi karena

    akan menambah trauma

    c. "o+e, untuk mencari &

    0repitasi, terasa bila fraktur digerakan. Tetapi pada tulang spongiosa atau tulang rawan

    epifisis tidak terasa kreitasi. !emeriksaan ini sebaiknya tidak dilakukan karena akan

    menambah trauma.

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    13/18

    9yeri bila digerakan, baik pada gerakan akti f maupun pasif eberapa jauh gangguan :

    gangguan fungsi, gerakan : geraka yang tidak mampu digerakan, range of motion / derajat

    dari ruang lingkup gerakan sendi *, dan kekuatan

    2.6 PENATALAKSANAAN 7MADI8

    . !engobatan dan Terapi "edisa. !emberian anti obat antiinflamasi.

    b. Obat1obatan narkose mungkin diperlukan setelah fase akut

    c. Obat1obat relaksan untuk mengatasi spasme otot

    d. (edrest, %isioterapi

    #. 0onser+atif

    !embedahan dapat mempermudah perawatan dan fisioterapi agar mobilisasi

    dapat berlangsung lebih cepat. !embedahan yang sering dilakukan seperti disektomi

    dengan peleburan yang digunakan untuk menyatukan prosessus spinosus +ertebra$

    tujuan peleburan spinal adalah untuk menjembatani discus detektif, menstabilkan

    tulang belakang dan mengurangi angka kekambuhan. 2aminectomy mengangkatlamina untuk memanjakan elemen neural pada kanalis spinalis, menghilangkan

    kompresi medulla dan radiks. "icrodiskectomy atau percutaeneus diskectomy untuk

    menggambarkan penggunaan operasi dengan mikroskop, melihat potongan yang

    mengganggu dan menekan akar syaraf.

    /Carpenito #@@@&>@*

    LO3. MM FRAKTUR FEMORIS

    3.1 DEFINISI

    3.2 KLASIFIKASI

    3.3 EPIDEMIOLOI

    %raktur lebih sering terjadi pada orang laki laki daripada perempuan dengan

    umur dibawah 6> tahun dan sering berhubungan dengan olahraga, pekerjaan atau

    kecelakaan. edangkan pada )sila pre+alensi cenderung lebih banyak terjadi pada

    wanita berhubungan dengan adanya osteoporosis yang terkait dengan perubahan

    hormon.

    3. ETIOLOI DAN MEKANISME FRAKTUR 7DIRECT INDIRECT8

    3.5 PATOFISIOLOI 7MADI8

    !atah tulang biasanya terjadi karena benturan tubuh, jatuh atau trauma. (aik itu

    karena trauma langsung misalnya& tulang )$)(terbentur bemper -!(, atau tidak langsung

    misalnya& seseorang yang jatuh dengan telapak tangan menyangga. uga bisa karena trauma

    akibat tarikan otot misalnya& patah tulang patela dan olekranon, karena otot trisep dan bisep

    mendadak berkontraksi. /'oenges, #@@@&?#D*

    ewaktu tulang patah perdarahan biasanya terjadi di sekitar tempat patah dan ke

    dalam jaringan lunak sekitar tulang tersebut, jaringan lunak juga biasanya mengalamikerusakan. 8eaksi peradangan biasanya timbul hebat setelah fraktur. el1sel darah putih dan

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    14/18

    sel mast berakumulasi menyebabkan peningkatan aliran darahketempat tersebut. %agositosis

    dan pembersihan sisa1sisa sel mati dimulai. 'i tempat patah terbentuk *(!'(n /hematoma

    fraktur* dan berfungsi sebagai jala1jala untuk melekatkan sel1sel baru. Akti+itas osteoblast

    terangsang dan terbentuk tulang baru imatur yang disebut callus. (ekuan fibrin direabsorbsi

    dan sel1sel tulang baru mengalami remodeling untuk membentuk tulang sejati Carpenito

    /#@@@&>@*7nsufisiensi pembuluh darah atau penekanan serabut saraf yang berkaitan dengan

    pembengkakan yg tidak ditangani dapat menurunkan asupan darah ke ekstremitas dan

    mengakibatkan kerusakan saraf perifer. (ila tidak terkontrol pembengkakan dapat

    mengakibatkan peningkatan tekanan jaringan, oklusi darah total dapat berakibat anoksia

    jaringanyg mengakibatkan rusaknya serabut saraf maupun jaringan otot. 0omplikasi ini

    dinamakan sindrom kompartemen /(runner E suddarth, #@@#& #3*.

    Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekeuatan dan gaya pegas untuk

    menahan tekanan. Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat

    diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau

    terputusnya kontinuitas tulang. etelah terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta

    saraf dalam korteks, marrow, dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. !erdarahanterjadi karena kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga medula tulang.

    aringan tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang patah. aringan yang mengalami

    nekrosis ini menstimulasi terjadinya respon inflamasi yang ditandai denagn +asodilatasi,

    eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah putih. 0ejadian inilah yang merupakan

    dasar dari proses penyembuhan tulang nantinya /'oenges, #@@@&?#D*.

    3.6 MANIFESTASI KLINIS

    a. 9yeri terus berterus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi.

    pasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang

    untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang

    b. etelah terjadi fraktur, bagian1bagian tidak dapat digunakan dan cenderung bergerak

    secara tidak alamiah. !ergeseran fragmen pada fraktur lengan atas tungkai

    menyebabkan deformitas extremitas yang bisa diketahui dengan membandingkan

    dengan extremitas normal.

    c. cm1>cm

    e. Teraba adanya derik tulang dinamakan krepitasi yang teraba akibat gesekan Antarafragmen satu dengan lainnya /uji krepitasi dapat mengakibatkan kerusakan jaringan

    lunak yang lebih berat*

    f. !embengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit sebagai akibat trauma dan

    pendarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini bisa baru terjadi setelag beberapa jam

    atau hari setelah cedera /(runner E uddart, #@@#*

    3.9 DIANOSIS DAN DIANOSIS BANDIN

    !erawat menilai berdasarkan pada tanda dan gejala. etelah bagian yang retak telah di1

    imobilisasi dengan baik, kemudian perawat akan menilai adanya lima ! yaitu !ain/rasa sakit*, !aloor /kepucatan;perubahan warna*, !aralysis

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    15/18

    /kelumpuhan;ketidakmampuan untuk bergerak*, !aresthesia /rasa kesemutan*, dan

    !ulselessness /tidak ada denyut* untuk menentukan status neuro+askuler dan fungsi

    motorik pada bagian distal fraktur /8ee+es, 8oux, 2ockhart, #@@*. 8ontgen sinar1x

    pada bagian yang sakit merupakan parangkat diagnostik definitif yang digunakan untuk

    menentukan adanya fraktur. "eskipun demikian, beberapa fraktur mungkin sulit

    dideteksi dengan menggunakan sinar1x pada awalnya sehingga akan membutuhkane+aluasi radiografi pada hari berikutnya untuk mendeteksi bentuk callus. ika dicurigai

    adanya perdarahan maka dilakukan pemeriksaan complete blood count /C(C* untuk

    menilai banyaknya darah yang

    hilang. 2ebih lanjut, perawat akan menilai komplikasi yang mungkin terjadi dan menentukan

    beberapa faktor resiko terhadap komplikasi dimasa depan /8e+ees, 8oux, 2ockhart,

    #@@*.

    a* 8iwayat Anamnesis dilakukan untuk menggali riwayat mekanisme cedera /posisi

    kejadian* dan kejadian1kejadian yang berhubungan dengan cedera tersebut.

    b* !emeriksaan %isik

    i. 7nspeksi ; 2ook'eformitas & angulasi, rotasi, pemendekan, pemanjangan,

    bengak. !ada fraktur terbuka F klasifikasi -ustilo

    ii. !alpasi ; %eel & 2akukan palpasi pada daerah ekstremitas tempat fraktur

    tersebut, meliputi persendian diatas dan dibawah cedera, daerah yang

    mengalami nyeri, efusi, dan krepitasi.

    iii. -erakan ; "o+ing

    i+. !emeriksaan trauma di tempat lain & kepala, toraks, abdomen, pel+is.

    edangkan pada pasien dengan politrauma, pemeriksaan awal dilakukan

    menurut protokol AT2. 2angkah pertama adalah menilai airway:breathing:

    $n circulation.

    c* !emeriksaan !enunjang

    i. 2aboratorium &

    !ada fraktur test laboratorium yang perlu diketahui & b, hematokrit sering rendah akibat

    perdarahan, laju endap darah /2

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    16/18

    !emeriksaan !enunjang dapat dilakukan&

    . G.8ay

    #. %oto 8onsen

    3. (one scans, Tomogram, atau "87 cans

    6. Arteriogram & dilakukan bila ada kerusakan +askuler.

    >. CCT kalau banyak kerusakan otot.

    /Carpenito #@@@&>@*

    3.; PENATALAKSANAAN

    3.< KOMPLIKASI

    a. yok

    yok hipo+olemik akibat perdarahan dan kehilangan cairan ekstrasel ke jaringan yang

    rusak sehingga terjadi kehilangan darah dalam jumlah besar akibat trauma.

    b. "al union.

    -erakan ujung patahan akibat imobilisasi yang jelek menyebabkan mal union, sebab1

    sebab lainnya adalah infeksi dari jaringan lunak yang terjepit diantara fragmen tulang,

    akhirnya ujung patahan dapat saling beradaptasi dan membentuk sendi palsu dengan

    sedikit gerakan /non union*.

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    17/18

    c. 9on union

    9on union adalah jika tulang tidak menyambung dalam waktu #@ minggu. al ini

    diakibatkan oleh reduksi yang kurang memadai.

    d. 'elayed union

    'elayed union adalah penyembuhan fraktur yang terus berlangsung dalam waktu lama

    dari proses penyembuhan fraktur.e. Tromboemboli, infeksi, kaogulopati intra+askuler diseminata /07'*.

    7nfeksi terjadi karena adanya kontaminasi kuman pada fraktur terbuka atau pada saat

    pembedahan dan mungkin pula disebabkan oleh pemasangan alat seperti plate, paku

    pada fraktur.

    f.

  • 7/24/2019 MANDIRI PBL SKE 3.docx

    18/18

    DAFTAR PUSTAKA

    (runner dan uddarth, #@@#,Keperawatan Medikal Bedah,