manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

65
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRA NATAL FISIOLOGI PADA NY “ I” G I P 0 A 0 , UMUR KEHAMILAN 41 MINGGU INPARTU KALA I FASE AKTIF BPS SAYANG BUNDA TANGGAL 06 JUNI 2012 No. Register : Tanggal masuk : 17–5–2012 jam20.00 WITA Tanggal Pengkajian : 17 - 05 – 2012 jam 23.45 WITA LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR A. IDENTITAS ISTRI/ SUAMI Nama : Ny.M / Tn. D Umur : 40 Thn / 45 Thn Suku : Muna / Muna Agama : Islam / Islam Pendidikan : SMU / SMU Pekerjaan : IRT / Tani Alamat : Danagoa Kec. Tongkuno Lamanya menikah : ±17 tahun B. DATA BIOLOGIS / FISIOLOGIS 1. Keluhan Utama :

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 29-May-2015

385 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRA NATAL FISIOLOGI

PADA NY “ I” GIP0A0, UMUR KEHAMILAN 41 MINGGU

INPARTU KALA I FASE AKTIF

BPS SAYANG BUNDA

TANGGAL 06 JUNI 2012

No. Register :

Tanggal masuk : 17–5–2012 jam20.00

WITA

Tanggal Pengkajian : 17 - 05 – 2012 jam

23.45 WITA

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. IDENTITAS ISTRI/ SUAMI

Nama : Ny.M / Tn. D

Umur : 40 Thn / 45 Thn

Suku : Muna / Muna

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMU / SMU

Pekerjaan : IRT / Tani

Alamat : Danagoa Kec. Tongkuno

Lamanya menikah : ±17 tahun

B. DATA BIOLOGIS / FISIOLOGIS

1. Keluhan Utama :

Ibu mengatakan masuk di klinik dengan keluhan nyeri perut tembus

belakang tanpa pengeluaran lendir campur darah sejak tanggal 17 Mei

2012 jam 16.00 WITA.

2. Riwayat Keluhan Utama :

Page 2: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Keluhan dirasakan sejak tanggal 17 Mei 2012 jam 16.00 WITA pada

Daerah abdomen yang sifatnya hilang timbul karena adanya kontraksi

uterus sehingga mengganggu aktifitas / fungsi tubuh. Maka, usaha

klien untuk mengatasi keluhan dengan mengelus - elus daerah

perut/pinggang, baring ke kiri dan berjalan – jalan.

3. Riwayat kesehtan yang lalu

Ibu mengatakan Selama hamil ibu memperolah imunisasi TT 1 x, pada

umur kehamilan 28 minggu, tidak pernah menderita penyakit serius

misalnya malaria, tidak ada riwayat opname, operasi, trauma dan

tranfusi darah, tidak ada riwayat alergi terhadap obat-obatan maupun

makanan, dan tidak ada riwayat ketergantungan terhadap rokok, obat,

dan alkohol.

4. Riwayat keluarga

Tidak ada riwayat penyakit menular maupun penyakit keturunan dalam

keluarga misalnya TBC, PMS, DM, jantung, asma dan infeksi saluran

reproduksi

5. Riwayat reproduksi

a. Riwayat haid

1) Menarche : 14 tahun

2) Siklus : 28-31 hari

3) Durasi : 5-6 hari

4) Perlangsungan : normal

5) Gangguan haid : tidak ada

b. Riwayat obstetric

1) Kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

No

.

kehamilan Persalinan Nifas

Tahun Umur

(mgg)

Jenis

persalinan

Penolong Perlangsu

ngan

BB/PB/JK Perlang

sungan

Lamanya

menyusui

Page 3: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

1. 1995 39 Spontan,

Lbk

Bidan Normal 3000gr /48

cm/ ♂

normal ± 1 tahun

2. 1999 38 Spontan,

Lbk

Bidan Normal 3200 gr/ 49

cm/ ♂

normal ± 2 tahun

3. 2002 38 Spontan,

Lbk

Bidan Normal 3100 gr/ 48

cm/ ♀

normal ± 2 tahun

4. 2006 39 Spontan,

Lbk

Bidan Normal 3400 gr/ 49

cm/ ♂

normal ± 1 tahun

5. 2010 38 Spontan,

Lbk

Bidan Normal 3200 gr/ 50

cm/ ♀

normal ± 2 tahun

2) Riwayat kehamilan sekarang

Ibu mengatakan hamil yang keenam kalinya, pernah

melahirkan lima kali, memiliki anak hidup lima orang dan tidak

pernah keguguran.Hari pertama haid terakhirnya tanggal 28-

08-2011, merasakan pergerakan janin pada umur kehamilan 16

minggu sampai sekarang, pergerakan janin kuat dirasakan

pada perut sebelah kanan. Sejak amenorhea tidak pernah

merasakan nyeri hebat pada abdomen dan tidak ada

spooting/blooding, mengalami mual muntah pada umur

kehamilan trimester I, dan tidak ada pengeluaran darah dari

jalan lahir, serta Tafsiran Persalinan pada tanggal 04-06-2012.

c. Riwayat ginekologi:

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit neoplasma (tumor)

atau operasi ginekologi.

d. Riwayat KB

Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi.

6. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

a. Kebutuhan Nutrisi

1) Kebiasaan

Page 4: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Pola makan : Teratur dan menu gizi seimbang 4 sehat 5

sempurna

Frekuensi makan : 2-3x / hari

Kebutuhan Minum : 6-7 gelas / hari

Nafsu Makan : Baik (Porsi di habiskan)

2) Perubahan selama Inpartu

Nafsu makan ibu berkurang karena rasa sakit ( His) yang

dirasakan

Minum 4 gelas selama his

b. Pola BAB / BAK

1) Kebiasaan selama Hamil

Frekuensi BAK : 3 – 4 x / hari

Warna dan Bau : kuning / khas amoniak

Gangguan BAK : Tidak ada

Frekuensi BAB : 1 kali sehari

Warna / konsistensi : Kuning / Lunak

Gangguan BAB : Tidak ada

2) Perubahan selama Inpartu

Ibu lebih sering BAK (4x selama inpartu) dan belum BAB

c. Pola istrahat / Tidur

1) Kebiasaan:

Kebiasaan tidur siang : Jam 14.00 s/d 15.00 wita ( Kurang

lebih 1 jam )

Kebiasaan tidur malam : Jam 21.00 s/d 05.00 wita ( Kurang

lebih 8 jam )

2) Perubahan selama Inpartu

Istrahat ibu terganggu karena nyeri perut tembus belakang ( his )

yang dirasakan.

d. Kebutuhan Personal Hygiene

1) Kebiasaan selama hamil :

Mandi : 2 × sehari memakai sabun mandi

Page 5: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Rambut : Keramas 3 × seminggu memakai sampo

Gigi dan mulut : Menggosok gigi 2 × sehari pakai pasta

gigi setiap selesai sarapan dan sebelum

tidur malam

Kuku tangan dan kaki : Di potong bila panjang

Genitalia dan Anus : Di bersihkan setiap kali mandi dan

setiap kali BAB / BAK

Pakaian : Pakaian di ganti setiap kali kotor dan

setelah mandi

2) Perubahan selama inpartu

a) Sebelum datang di klinik ( pada sore hari) dan ibu

mengatakan baru selesai mandi / keramas dan sikat gigi

b) Sebelum datang ke klinik ibu sudah mengganti pakaiannya

e. Aktifitas dan olah raga

1) Kebiasaan selama hamil

a) Aktifitas / kegiatan sehari – hari di dalam rumah tangga biasa

di bantu keluarga.

b) Olah raga atau senam hamil tidak di lakukan

2) Perubahan Selama inpartu

Tidak bisa melakukan aktifitas / kegiatan dalam rumah, karena

adanya rasa nyeri yang dirasakan

C. PEMERIKSAAN FISIK

1. Pemeriksaan Fisik Umum

a) Penampilan umum ibu baik

b) Kesadaran Kompesmetis

c) Tanda-Tanda Vital :

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 82 ×/menit

Respirasi : 20 ×/menit

Suhu : 37oC

2. Pemeriksaan head to toe ( Inspeksi , Palpasi, Auskaltasi dan Perkusi)

Page 6: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

a. Kepala dan Rambut :

Tidak rontok, tidak berketombe,bersih dan tidak ada benjolan.

b. Wajah :

Tidak ada cloasma grafidarum dan tidak ada oedema pada wajah

c. Mata

Simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret,sklera tidak ikterus,dan

konjungtiva tidak pucat

d. Hidung

Simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret.

e. Telinga

Simetris kiri dan kanan, tidak ada polyester

f. Mulut dan Gigi

Bibir lembab, tidak ada sariawan, tidak ada karies gigi, gigi utuh,

keadaan gusi baik, dan tidak ada kelainan pada lidah.

Page 7: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

g. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan tidak ada

pembesaran vena jugularis.

h. Payudara

Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, hyperpigmentasi

areola mammae, ada colostrum, tidak ada benjolan.

i. Abdomen

Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, terdapat striae albikans,

linea nigra ,tonus otot perut kendor, dan tampak pergerakan janin.

Pengukuran :

Tinggi Fundus Uteri : 37 cm

Lingkar perut : 94 cm

Tafsiran berat Janin : 3478gram

Leopold I : Teraba bokong. TFU pertengahan

prossesus xifoideus - pusat.

Leopold II : Teraba punggung kiri.

Leopold III : Teraba kepala.

Leopold IV : Kepala sudah masuk pintu atas

panggul dan penurunan kepala 3/5.

Kontraksi uterus : Teratur ( 2x dalam 10 menit lamanya

30 detik ).

DJJ : Frekuensi 130x / menit, terdengar

jelas dan kuat, Irama / intensitas

teratur dan kuat pada kuadran kiri

bawah perut ibu.

j. Genitalia / Vulva dan Anus

Tidak ada pengeluaran lendir campur darah, tidak ada varices dan

tidak ada candiloma acuminata serta tidak ada hemoroid.

Page 8: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Pemeriksaan dalam ( VT )

Tanggal 17-05-2012 Jam 20.30 WITA

Keadaan dinding vagina elastis, kesan panggul normal, porsio

tipis, Pembukaan 3 cm, Ketuban ( + ), Presentase kepala, posisi

ubun-ubun kecil kiri depan, Penurunan kepala Hodge III, molase

( - ), dan tidak ada pelepasan lendir bercampur darah.

k. Tungkai bawah

Simetris kiri dan kanan, Gerakan baik, tidak ada varices, Tidak ada

Oedema dan Refleks Pattela (+)

LANGKAH II . IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASA AKTUAL

Diagnosa : GVIPVA0, Umur kehamilan 37 minggu 4 hari, punggung kiri,

presentase kepala, penurunan kepala 3 / 5, intrauterin, tunggal, hidup,

keadaan umum ibu dan janin baik, inpartu kala I fase laten dengan

masalah nyeri karena kontraksi.

1. GVIPVA0

Dasar :

DS : - Ibu mengatakan hamil yang keenam, melahirkan lima kali

dan tidak pernah keguguran.

DO : - Tonus otot perut kendor

Page 9: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

- Tampak striae albikans dan linea nigra.

Analisis dan interprestasi :

Tonus otot perut tidak lagi teregang oleh karena sudah pernah

mengalami peregangan pada kehamilan sebelumnya [ Sarwono,2005]

Tampak striae albikans, striae timbul karena adanya hormone

melanophone stimulating hormone ( MSH ) yang dihasilkan oleh Lobus

Anterior Hipofisis dan adanya peregangan, pembesaran pada jaringan

yang menimbulkan perdarahan perifer dibawah kulit yang

menyebabkan warna biru ( striae livide ) peregangan dapat sembuh dan

menimbulkan bekas berwarna putih yang disebut striae albikans

(Sarwono.20005 ).

Pada kehamilan terjadi perubahan warna kulit, yaitu hiperpigmentasi

kulit menjadi lebih gelap. Perubahana warna kulit pada bagian perut,

yaitu garis hitam dan kemerahan pada perut yang disebut linea nigra.

( Memahami Kespro Wanita. 1998)

2. Umur kehamilan 37 minggu 4 hari

Dasar :

DS : - Ibu mengatakan hari pertama hari terakhirnya ( HPHT )

tanggal 28-08-2011.

DO : - Tafsiran persalinan : 04-06-2012

- Tinggi Fundus Uterus : 2 jari bawah Prossesus

xifoideus

Analisis dan interprestasi :

Jika hari pertama hari terakhir diketahui , maka perhitungan tafsiran

partus dapat dilakukan dengan menggunakn rumus Neagle. Dari tanggal

HPHT sampai Tanggal pengkajian dapat di hitung usia gestasinya

Page 10: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

menggunakan rumus Neagle. Perkiraan usia gestasi menurut rumus

Neagle yaitu tanggal +7, bulan -3, dan tahun +1 atau tanggal +7, bulan

+9 dan tahun tetap. [ Asuhan Kebidanan, Helen Farney,2003].

Pengukuran tinggi fundus uteri bertujuan untuk menentukan

pertumbuhan dan perkembangan janin serta dapat juga digunakan

untuk menentukan usia kehamilan

[ Helen Farney,2003 ].

3. Punggung Kiri

Dasar :

- DS : Ibu mengatkan janin sering dirasakan bergerak pada sisi

perutnya disebelah kanan

- DO: Pada Leopold II teraba tahanan yang keras, memanjang dan

mendatar seperti papan pada sebelah kiri perut

ibu,menandakan punggung kiri.

Analisis dan interpresentasi

Teraba tahanan yang keras memanjang dan datar pada sebelah kiri sisi perut

ibu dan teraba bagian-bagian kecil janin pada sebelah kanan sisi perut ibu

yang menandakan punggung kiri janin.( sarwono,2005)

4. Presentase Kepala

Dasar

DS : -

DO : - Leopold I : Pada fundus teraba bokong.

- Leopold III : Bagian terendah janin teraba kepala

Analisis dan Interpretasi

Pada bagian fundus teraba bokong (teraba bulat,tidak keras dan tiadak

melenting)dan pada bagian terendah janin teraba kepala (teraba bundar,

keras dan melenting). Ini menandakan bahwa presentase janin kepala.

[ Sarwono,2005 ].

Page 11: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

5. Penurunan Kepala 3/ 5.

Dasar :

DS : -

DO : - Pada Leopold IV Kedua ujung-ujung jari tangan sudah tidak

bertemu lagi (tangan Divergen), yaitu 3 dari 5 jari berada di

atas simphisis, Menandakan kepala sudah masuk pintu atas

panggul (Penurunan kepala 3/5).

Analisis dan Interpretasi

Jika pada palpasi abdomen Kedua ujung-ujung jari tangan tidak bertemu

lagi (tangan divergen) serta 3 dari 5 jari berada di atas simphisis,

menandakan bahwa kepala sudah masuk pintu atas panggul (PAP) dan pada

perlimaan 3 dari 5 jari berada diatas symphisis pubis menandkakan

penurunan kepala 3/5. [Sarwono,2005].

6. Intra uterin

Dasar :

DS : - Ibu mengatakan sejak amenore tidak pernah merasakan nyeri

hebat pada perut.

DO :- Pembesaran perut sesuai umur kehamilan yaitu tinggi

fundus uteri 2 jari bawah prossesus xifodeus

- Tidak ada nyeri tekan pada abdomen

Analisis dan Inteprestasi

Jika pada saat palpasi tidak ada nyeri tekan pada abdomen, selama

kehamilan tidak pernah terjadi spooting ataupun blooding, serta uterus

mengalami perubahan ukuran sesuai dengan umur kehamilan, menandakan

kehamilan intrauterine.

[ Sarwono,2005 ].

7. Tunggal

Dasar :

DS : -

Page 12: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

DO : - Pada Leopold I teraba satu bagian yang bulat, lunak

dan tidak melenting, menandakan adanya bokong pada

bagian Fundus.

- Pada Leopold III teraba satu bagian janin yang keras,

bundar dan melenting, menandakan adanya kepala pada

bagian terendah janin

- Pada auskultasi, DJJ terdengar jelas dan kuat pada

kuadran kiri bawah perut ibu.

Analisis dan Interprestasi

Pada pemeriksaan Leopold I hanya teraba satu bokong, dan pada Leopold

III teraba kepala. [ Obstetri Williams,2004 ].

8. Hidup

Dasar :

DS : - Ibu mengatakan janinnya bergerak pada umur kehamilan

16 minggu sampai sekarang.

DO : - Denyut Jantung Janin yaitu 136x /menit terdengar jelas

kuat dan teratur serta terdengar pada kuadran kanan perut

ibu.

- Tampak adanya pergerakan janin pada dinding abdomen.

Analisis dan interprestasi

Gerakan janin dan auskultasi denyut jantung janin merupakan teknik untuk

menentukan apakan janin hidup. Aktifitas janin menunjukkan bahwa janin

hidup dan pada saat auskultasi denyut jantung janin terdengar (+) maka

menandakan bahwa janin dalam keadaan hidup. [Helen Varney,2003].

9. Keadaan Ibu dan Janin baik

Dasar :

DS : - Ibu mengatakan janin bergerak kuat.

DO : - Tanda-tanda vital :

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Page 13: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Nadi : 82x/menit

Suhu : 370 c

Pernapasn : 20x / menit

- Kesadaran kompesmetis

- Tidak ada oedema pada wajah

- Sclera mata tidak ikterus dan konjungtiva merah muda

- Denyut jantung janin (+) yaitu 136x/menit irama teratur dan

kuat

Analisis dan Interpretasi

Tanda-tanda vital dalam batas normal (Tekanan darah : 110/70 – 120/80

mmHg, Nadi : 60 – 100x/menit, Suhu : 37,50c dan pernapasan : 16 – 24x /

menit) ibu dapat berkomunikasi dengan baik, dan tetap kooperatif serta

denyut jantung janin dalam batas normal (120 – 160x/ menit ), teratur dan

kuat menandakan keadaan ibu dan janin baik.

[ Hanifa Winkjosastro,2005 ].

10. Inpartu kala I Fase laten.

Dasar:

DS : Ibu mengatakan tidak ada pengeluaran lendir campur darah

dari jalan lahir.

DO:

Pada pemeriksaan dalam (VT) pukul 20.30 WITA, Keadaan

dinding vagina elastis, kesan panggul normal, porsio tipis,

Pembukaan 3 cm, Ketuban ( + ), Presentase kepala, posisi

ubun-ubun kecil kanan depan, molase ( - ), Penurunan

kepala Hodge III , dan tidak ada pelepasan lendir bercampur

darah.

Analisis dan Interpretasi

Melunaknya mulut rahim disebabkan oleh meningkatnya produksi

prostaglandin. [Sarwono,2005].

Kala I terbagi atas dua, yaitu kala I fase laten yang ditandai dengan

adanya kontraksi uterus teratur, penarikan/penipisan dan dilatasi

Page 14: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

serviks sampai pembukaan 3-4 cm. dan kala I fase aktif dimulai dari

pembukaan 3-4 cm sampai pembukaan lengkap (10cm). (Ilmu

kebidanan dan Penyakit Kandungan. 1998.165)

11. Masalah Nyeri perut tembus belakang

Dasar :

DS : - Ibu mengatakan nyeri perut tembus belakang sejak tanggal

17-05-2012, jam : 12.00 WITA.

DO : - Pada pemeriksaan dalam (VT) pukul 20.300 WITA,

Keadaan dinding vagina elastis, porsio tipis, Pembukaan 3

cm, Ketuban ( + ), Presentase kepala, posisi ubun-ubun kecil

kiri depan, molase ( - ), Penurunan kepala Hodge III, kesan

panggul normal dan tidak ada pelepasan lendir bercampur

darah.

- Kontraksi uterus 4x dalam 10 menit durasi 40 detik

Analisis dan interprestasi

Nyeri perut terjadi karena membukanya mulut rahim disertai

pergerakan otot polos rahim yang menimbulkan rangsangan cukup

kuat dan timbul rasa nyeri

(sarwono : 2005)

Rangsangan nyeri berasal dari saraf para simpatik yang disebabkan

karena terletaknya segmen medulla spinalis dan para simpatis yang

disebabkan karena tertekanya ujung saraf sewaktu rahim

baerkontraksi dengan tegangnya rahim bawah (serviks).

(Anatomi fisiologi terapan dalam kehidupana,salvia veralis)

LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial

Page 15: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

LANGKAH IV EVALUASI PERLUNYA TINDAKAN SEGERA

/KOLABORASI

Tidak ada data yang mendukung untuk di lakukan tindakan segera/ kolaborasi

LANGKAH V RENCANA ASUHAN

A. Tujuan :

1. Kala I persalinan berlangsung normal

2. Kondisi ibu dan janin tetap baik

3. Ibu dapat beradaptasi dengan keluhan yang dirasakan

B. Kriteria :

1. Pembukaan lengkap ± 9 jam kemudian yaitu 05.30 WITA ,

penurunan kepala hodge IV (0/5), kontraksi uterus abdomen

kuat 4-5 x dalam 10 menit, durasi > 40 detik

2. Tanda- tanda Vital dalam batas normal (tekana darah :

100/70-120/80 mmHg, Nadi : 60-100 x/mnt, Suhu : 36,5-

37,5℃ , Pernapasan : 16-24x/mnt), DJJ (120-160x/menit)

3. Ibu kooperatif dengan keluhan yang dirasakan

C. Rencana Tindakan

1. Beri senyum, salam dan menyapa ibu.

Rasional : Untuk menjalin hubungan yang baik antara petugas dan

ibu.

2. Lakukan informed consent untuk setiap tindakan yang akan di lakukan

Rasonal : Agar ibu mengerti dan mau memberikan informasi yang di

butuhkan serta dapat melindungi petugas dari tututan

hukum.

3. Observasi DJJ, nadi,dan his setiap 30 menit dan observasi pembukaan

serviks ,penurunan kepala, suhu, tekanan darah dan urine setiap 4 jam.

Page 16: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Rasional : Denyut Jantung Janin dan tanda- tanda vital ibu serta

pemeriksaan dalam merupakan indicator untuk mengetahui

kemajuan persalinan, keadaan ibu dan janin baik atau tidak.

4. Anjurkan untuk memilih posisi nyaman, berbaring dengan posis

miring kiri.

Rasional : posisi berjalan (berdiri) dan posisi nyaman membantu

penurunan janin yang berlanjut adanya dorongan untuk

meneran, jongkok dan berdiri juga dapat membantu

memercepat kemajuan persalinan dan mengurangi nyeri

serta berbaring miring kiri memudahkan ibu untuk istrahat

diantara kontraksi jika ia mengalami kelelahan dan juga

dapat mengurangi resiko terjadinya laserasi.

5. Ajarkan ibu tekhnik relaksasi terutama saat terjadi kontraksi.

Rasional: dapat mengurangi ketegangan terutama saat terjadi

kontraksi

6. Anjurkan ibu untuk Buang Air Kecil (BAK)/berkemih

Rasional : kandung kemih yang penuh dapat menghambat penurunan

bagian terendah janin.

7. Beri ibu maknan dan minuman di antara kontraksi

Rasional : intake yang adekuat dapat memperlancar metabolism tubuh

untuk menambah tenaga/daya tahan tubuh dalam

menghadapi proses persalain.

8. Ajarkan pada ibu cara mengedan yabg baik dan benar

Rasional: proses mengedan yang baik dan benar berguna untuk proses

persalainan

9. Anjurkan ibu untuk selalu mengingat dan mendekatkan diri kepada

tuhan serta dorongan moril

Rasional: Dengan mendekatkan diri kepada tuhan dapat membuat ibu

lebih sabar dan tenang dalam menghadapi persalinan

10. Anjurkan ibu untuk memilih pendamping pada saat persalinan

Page 17: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Rasional : untuk memberikan dukungan moril pada ibu pada saat

persalinan

11. Siapkan alat dan bahan untuk persalinan sesuai APN

Rasional : untuk memperlancar proses persalinan

12. Dokumentasi dengan patograf tentang informasi kemajuan persalinan

Rasional: Dokumentasi dengan patograf memudahkan untuk

pengambilan keputusan dan rencana asuhan selanjutnya.

LANGKAH VI IMPLEMENTASI

Tanggal: 17-05-2012 Pukul : 20.30 WITA

1. Memberi senyum, salam dan menyapa ibu.

Hasil : Ibu membalas senyum, menjawab salam, dan sapaan bidan dengan

ramah.

2. Melakukan informed concent untuk setiap tindakan yang akan dilakukan.

Hasil : Ibu mengeti dan setuju dengan tindakan yang akan dilakukan.

3. Jam 21.30 WITA, Mengobservasi TTV ibu, DJJ, dan his setiap 30 menit

serta jam 00.30 WITA mengobservasi pembukaan serviks, penurunan

kepala, suhu, tekanan darah dan urine setiap 4 jam.

Hasil : Tanda – tanda vital :

Tekanan darah : 110 / 80 mmhg

Nadi : 80 x / menit

Suhu : 37° C

Pernapasan : 20 x / menit

DJJ : 136 x / menit

His : 4 x dalam 10 menit, durasi 40 detik

Pemeriksaan dalam : Keadaan dinding vagina elastis, kesan

panggul normal , porsio tipis, Pembukaan 5 cm, Ketuban (+),

Presentase kepala, posisi ubun-ubun kecil kiri depan,

penurunan kepala Hodge III, molase (-), dan tidak ada

pelepasan lendir bercampur darah.

Page 18: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

4. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman, berbaring dengan

posisi miring kiri.

Hasil : Ibu berbaring dengan posisi miring kiri.

5. Mengajarkan pada ibu tekhnik relaksasi atau pengaturan napas panjang

terutama saat terjadi kontraksi.

Hasil : Ibu melakukan anjuran bidan yang telah di sampaikan dengan

bernapas panjang pada saat kontraksi

6. Menganjurkan pada ibu untuk BAK / berkemih

Hasil : Ibu sudah buang air kecil.

7. Memberi ibu makan dan minum diantara kontraksi.

Hasil : Ibu makan bubur hangat dan minum air putih saat tidak ada his .

8. Mengajarkan pada ibu cara mengedan yang baik dan benar.

Hasil : Ibu dapat meneran dengan baik dan benar.

9. Menganjurkan ibu selalu mengingat dan mendekatkan diri pada Tuhan.

Hasil : Ibu selalu berdoa dan istighfar.

10. Menganjurkan ibu untuk memilih pendamping persalinan.

Hasil : Ibu memilih orang tuanya sebagai pendamping persalinan.

11. Menyiapkan alat dan bahan untuk persalinan sesuai APN

Hasil : Alat dan bahan telah disiapkan yaitu :

a. Dalam bak partus

Dua pasang handschoen steril .

Dua buah klem koher.

Satu buah klem ½ koher.

Satu buah gunting tali pusat.

Satu buah benang pengikat tali pusat

Satu buah spoit disposable steril 2,5 cc.

Kapas steril dan kapas DTT secukupnya.

b. Di luar bak partus

Nierbeken

Pengisap lendir

Page 19: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Tensi meter

Stetoskop

Pengukur panjang badan

Celemek

Betadine

Thermometer

Larutan klorin dan air DTT

Timbangan bayi

Dua buah tempat sampah

Satu buah tempat plasenta

Tempat pakaian kotor ibu

c. Persiapan obat-obatan

Oxytocin 6-8 ampul

Ergometrin

Vit. K

Hepatitis B

d. Persiapan pakaian ibu

Alas bokong

Baju dan sarung bersih

Celana dalam

Gurita

e. Persiapan bayi

Handuk, sarung

Baju dan popok bayi, kaos kaki/tangan dan topi

Hasil : Alat telah siap pakai

12. Mendokumentasikan kedalam partograf hasil pemeriksaan untuk

mngetahui kemajuan persalinan.

Hasil : hasil pemeriksaan telah di dokumentasikan pada Partograf .

LANGKAH VII . EVALUASI

Page 20: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Tanggal 17 -05 – 2012 jam :

0.00 WITA

1. Keadaan umum ibu dan janin baik

2. Kesadaran compesmentis

3. Tanda – tanda vital dalam batas normal

Tekanan darah : 120 / 80 mmhg

Nadi : 84 x / menit

Suhu : 37,2 ° C

Pernapasan : 20 x / menit

4. Keadaan janin baik, denyut jantung janin 140 x / menit

5. Kontraksi uterus dalam 10 menit 5 kali durasi 50 detik

6. Pemeriksaan dalam ( VT ) tanggal 14 – 04 – 2011 jam 02.00 wita

Vagina elastic,kesan panggul normal, Porsio tidak teraba, pembukaan

lengkap (10 cm), ketuban pecah spontan, presentase kepala, posisi ubun-

ubun kecil kanan depan, penurunan kepala Hodge IV, molase ( - ) dan,dan

adanya pelepasan lendir campur darah.

7. Ibu merasa nyaman dengan posisi berbaring miring kiri

8. Nyeri berkurang saat dilakukan massase di daerah yang sakit

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

KALA II PERSALINAN

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1. Riwayat persalinan sekarang

b. Ibu mengatakan ingin BAB (mules)

c. Ibu mengatakan ingin meneran

d. Ibu mengatakan sakitnya bertambah

2. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum ibu baik

b. Kesadaran : Kompesmentis

Page 21: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

c. Tanda-tanda vital :

o Tekanan darah: 120/80 mmHg

o nadi : 84x/menit

o suhu : 37,2oC

o pernapasan : 20x/menit

d. DJJ : 140x/menit,kuat dan teratur

e. Kontraksi uterus dalam 10 menit 5 kali durasi 50 detik

f. Pemeriksaan dalam ( VT ) tanggal 14 – 04 – 2011 jam 02.00 wita

Vagina elastic, Porsio tidak teraba, pembukaan lengkap (10 cm), ketuban

pecah spontan, presentase kepala, posisi ubun-ubun kecil kiri depan,

molase negatif dan penurunan kepala Hodge IV, kesan panggul normal,

dan adanya pelepasan lendir campur darah.

g. Perineum menonjol

h. Vulva dan sfingter ani membuka

LANGKAH II IDENTIFIKASI DATA DASAR

Inpartu kala II,keadaan umum ibu dan janin baik

1. Inpartu kala II

Dasar :

Ds : - Ibu mengatakan ingin meneran

- Ibu mengatakan ingin buang air besar

Do : - Kontraksi uterus 4x dalam 10 menit durasi 50 detik

- Pembukaan lengkap ( 10 cm ) jam 02.00 WITA

- Penurunan kepala hodge IV

- Vulva dan anus membuka,perineum menonjol

Analisis dan interprestasi

Page 22: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

HIS yang sempurna membuat dinding korpus yang terdiri atas otot-

otot menjadi lemah,lebih tebal dan lebih pendek sedangkan bagian

bawah uterus dan serviks mengandung sedikit otot dan banyak

mengandung jaringan kolagen akan mudah tertarik dan menjadi tipis

dan membuka. Tahanan dari air ketuban dan permulaan kala I serta

kepala janin masuk ke rongga panggul mengadakan tahanan pada

serviks hingga pembukaan menjadi lengkap ( sarwono,2005)

Pada saat ibu mengedan menambah kekuatan uterus yang sudah

optimal itu bayi lahir dalam presentase belakang kepala. (sarwono,

2005)

2. Keadaan ibu dan janin baik

Dasar :

DS : -

DO : - Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 110 mmHg

Nadi : 80 X / menit

Suhu : 370C

Pernapasan :16x/ menit

- DJJ : 140 X /menit

Analisis dan interprestasi

Tanda - tanda vital dalam batas normal ( tekanan darah : 100/70

mmHg-120/80 mmHg, Nadi : 60- 100 X /menit , Suhu : 36,5-37,50C ,

Pernapasan : 16 - 24 X / menit) ,ibu dapat berkomunikasi dengan baik

serta denyut jantung janin dalam batas normal (120 -160X /menit),

teratur dan kuat menandakan keadaan umum ibu dan janin baik.

( Hanifa Winkjosastro, 2005)

LANGKAH III . IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial.

Page 23: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

LANGKAH IV. EVALUASI PRLUNYA TINDAKAN SEGERA /

KOLABORASI

Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera / kolaborasi

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN

A. Tujuan :

1. Keadaan Umum ibu baik

2. Kala II berlangsungan normal

3. Tidak terjadi partus macet

B. Kriteria :

1. Tanda-tanda vital dalam batas normal (Tekanan darah : 100/70

mmHg-120/80 mmHg, Nadi : 60- 100 X /menit , Suhu : 36,5-

37,50C , Pernapasan : 16 - 24 X / menit)

2. Kala II tidak lebih dari 1 jam

3. Bayi lahir spontan dan langsung menangis kuat

C. Rencana Tindakan

1. Lihat dan dengar adanya tanda gejala kala II

Rasional : Dengan memastikan adanya tanda gejala kala II , pada saat

ada his ibu sudah dapat di anjurkan untuk mengedan.

2. Pastikan kelengkapan alat dan obat-obatan serta mematahkan oksi dan

memasukan spuit ke dalam bak partus

Rasional : Kelengkapan alat, bahan dan obat-obatan dalam proses

akan memperlancar jalannya proses persalinan

3. Siapkan ibu dan diri untuk menolong

Page 24: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Rasional : Dengan menggunakan celemek dapat melindungi tubuh

penolong dari kontaminasi cairan , lendir dan darah dari

pasien.

4. Cuci tangan sebelum menolong

Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi

5. Pakai sarung tangan DTT

Rasional : Penggunaan sarung tangan DTT untuk mencegah

terjadinya infeksi

6. Siapkan oksitosin dalam spuit

Rasional : Kesiapan Oxitosin untuk memudahkan penolong saat

melakukan tindakan penanganan aktif kala II.

7. Bersihkan Vulva dan perineum dengan kapas DTT

Rasional : Mencegah terjadinya infeksi jalan lahir akibat kuman yang

berasal dari vulva dan perineum.

8. Lakukan pemeriksaan dalam

Rasional : Untuk memastikan pembukaan lengkap , sehingga bila

dilakukan amniotomi jika ketuban masih utuh dan

memastikan tidak teraba bagian-bagian terkecil dari janin

tidak ada penumbungan tali pusat.

9. Dekontaminasi , sarung tangan yang sudah dipakai

Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi silang

10. Periksa denyut jantung janin

Rasional : Untuk memastikan denyut jantung janin dalam batas

normal

11. Beri tahu ibu jika pembukaan sudah lengkap

Rasional : Agar ibu bisa mempersiapkan diri untuk meneran pada

saat his.

12. Anjurkan keluarga untuk membantu ibu pada posisi setengah duduk

pada saat meneran

Rasional : Jika ibu berbaring terlentang maka berat uterus dan isinya

akan menekan cara inferior. Hal ini akan mengakibatkan

Page 25: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

berkurangnya aliran darah dari ibu ke plasenta, sehingga

menyebabkan berkurangnya aliran darah dari ibu ke

plasenta jadi menurun.

13. Pimpin ibu meneran jika ada his dan anjurkan ibu istrahat diantara

kontraksi

Rasional : Meneran secara berlebihan sehingga menahan upaya

untuk mengambil nafas akan mengakibatkan kelelahan

yang tidak perlu bagi ibu dan meningkatkan resiko asfiksia

pada bayi karena masuknya oksigan dari ke plasenta jadi

menurun.

14. Anjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum

merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.

Rasional : Posisi yang nyaman akan membantu penurunan bayi yang

berlanjut dengan dorongan untuk meneran . berdiri dapat

membantu mempercepat kemajuan kala II persalinan dan

mengurangi nyeri serta berbaring miring memudahkan ibu

untuk istrahat diantara kontraksi jika ia mengalami

kelelahan dan juga dapat mengurangi resiko terjadinya

Laserasi perineum.

15. Letakkan handuk bersih di atas perut

Rasional : Sebagai tempat untuk meletakkan bayi baru lahir dan

untuk mengeringkan badan bayi

16. Letakkan kain segitiga dibawah bokong ibu

Rasional : Untuk menjaga perineum

17. Pakai sarung tangan DTT untuk monolong

Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi

18. Lahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan

cara lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain

bersih dan kering tangan yang lain menahan posisi defleksi dan

membantu lahirnya kepala

Page 26: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Rasional : Melindungi perineum dan mengendalikan keluarnya

kepala bayi secara bertahap dan hati - hati dapat

mengurangi regangan berlebihan (robekan) pada vagina

dan perineum

19. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat

Rasional : Lilitan tali pusat dapat menghambat kelahiran bahu

sehingga bisa terjadi asfiksia bila tidak dilepaskan.

20. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan

Rasional : Putaran paksi luar yang sempurna menjadikan kepala janin

yang searah dengan punggungnya sehinngga memudahkan

kelahiran bayi

21. Lahirkan kedua bahu biparietal

Rasional : Untuk mencegah rupture pada vagina

22. Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyanggah kepala,

lengan dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk

memegang lengan dan siku atas

Rasional : Untuk memudahkan proses persalinan dan mencegah

laserasi

23. Lahirkan seluruh tungkai bayi dengan tangan kiri menelusuri punggung

hingga tungkai

Rasional : Menelusuri punggung sampai tungkai untuk memudahkan

proses kelahiran

24. Lakukan penilaian (selintas), tangisan bayi, pernapasan, pergerakan dan

warna kulit bayi.

Rasional : Untuk mengetahui apakah bayi menangis kuat atau

bernapas megap - megap , gerakan bayi aktif atau tidak

serta wana kulit bayi kemerahan atau sianosis

25. Letakkan dan Keringkan tubuh bayi diatas perut ibu dengan segera dan

ganti handuk bayi

Rasional : Untuk mencegah hipotermi pada bayi baru lahir

26. Lakukan cek fundus uterus

Page 27: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Rasional : Untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus

27. Beri tahu ibu untuk di suntik oksitosi

Rasional : Agar pada saat disuntik ibu tidak kaget

28. Suntik oksitosin 10 unit dengan cara intra muskuler disepertiga paha

atas bagian distal lateral setelah 1 menit bayi lahir

Rasional : Agar uterus berkontraksi dengan baik

29. Jepit tali pusat dan klem pertama kira-kira 3cm dari pusat bayi dan klem

ke 2, 2cm dari klem pertama.

Rasional : Untuk mencegah pendarahan tali pusat pada saat tali pusat

di potong

30. Potong tali pusat diantara 2 klem dan ikat tali pusat

Rasional : Memotong tali pusat dapat memudahkan perawatan bayi

dan kelahiran plasenta

31. Letakan bayi tengkurap di dada ibu yaitu diantara payudara dan posisi

lebih rendah dari puting payudara ibu

Rasional : Agar tejadi kontak kulit ibu ke bayi dan agar bayi segera

melakukan inisiasi menyusui dini

32. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi dikepala bayi

Rasional : Untuk mencegah terjadinya hipotermi pada bayi dan ibu

merasa nyaman

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 14 April 2011 Pukul : 02.00

wita

1. Melihat dan mendengar tanda gejala kala II

Hasil : Adanya tanda gejala kala II yaitu perineum menonjol , vulva

membuka ,tekanan pada anus dan dorongan kuat untuk meneran

2. Memastikan kelengkapan alat alat dan obat-obatan serta mematahkan oksi dan

memasukan spuit ke dalam bak partus

Hasil : Alat siap pakai

Page 28: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

3. Menyiapkan ibu dan diri untuk menolong

Hasil : Sudah memakai celemek

4. Mencuci tangan sebelum menolong

Hasil : Sudah mencuci tangan dibawah air mengalir

5. Memakai sarung tangan DTT 1 tangan kemudian mengambil spoit lalu

megisap oxytocin kemudian memakai sarung tangan yang kedua

Hasil : Telah memakai sarung tangan DTT dan telah memasukan oxytocin

dalam spoit lalu meletakan dalam bak partus

6. Mengisap oxytosin dalam spuit 2,5 cc dan memasukkannya dalam bak partus

Hasil : Oxytosin telah di isap dan disimpan dalam bak parutus

7. Membersihkan Vulva dan perineum dengan kapas DTT

Hasil : Vulva dan perineum telah dibersihkan

8. Melakukan pemeriksaan dalam

Hasil : Telah dilakukan periksa dalam, Vagina elastic, Porsio tidak teraba,

pembukaan lengkap (10 cm), ketuban pecah spontan, presentase

kepala, posisi ubun-ubun kecil kiri depan, molase negatif dan

penurunan kepala Hodge IV, kesan panggul normal, dan adanya

pelepasan lendir campur darah.

9. Mencelup sarung tangan yang sudah dipakai dalam larutan clorin 0.5%

Hasil : Celup sarung tangan dala larutan klorin 0,5% lalu melepaskan secara

terbalik kemudian diletakan di pinggir wadah larutan Clorin tersebut

10. Memeriksa denyut jantung janin

Hasil : Denyut jantung janin 140x/menit

11. Memberi tahu ibu jika pembukaan sudah lengkap

Hasil : Ibu telah diberitahu dan ibu mengerti

12. Menganjurkan suami untuk membantu ibu pada posisi setengah duduk pada

saat meneran

Hasil : keluarga membantu ibu

13. Memimpin ibu meneran jika ada his dan anjurkan ibu istrahat diantara

kontraksi

Page 29: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Hasil : Ibu dipimpin pada saat his

14. Menganjurkan ibu untuk mengambil posisiyang nyaman, jika ibu belum

merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.

Hasil : Ibu memilih berbaring miring kekiri

15. Meletakkan handuk bersih di atas perut

Hasil : Handuk bersih telah diletakkan diatas perut ibu

16. Meletakkan kain segitiga dibawah bokong ibu

Hasil : Kain telah diletakkan dibawah bokong ibu

17. Memakai sarung tangan DTT untuk monolong

Hasil: Sarung tangan DTT telah dipakai pada kedua tangan

18. Melahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan cara

lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan

kering tangan yang lain menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya

kepala

Hasil : Kepala bayi telah dilahirkan dengan cara perineum di lindungi dengan

satu tangan yang dilapisi kain bersih serta tangan lain

menahan posisi defleksi

19. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat

Hasil : Tidak ada lilitan tali pusat

20. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan

Hasil : Putaran paksi luar terjadi secara sempurna

21. Melahirkan kedua bahu biparietal

Hasil: Putaran paksi luar terjadi secara sempurna

22. Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyanggah kepala, lengan dan

siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk memegang lengan dan siku

atas

Hasil : Ke dua bahu di lahirkan secara biparietal

23. Melahirkan seluruh tungkai bayi dengan tangan kiri menelusuri punggung

hingga tungkai

Page 30: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Hasil : Badan bayi telah dilahirkan dengan menyangga kepala , lengan dan

siku sebelah bawah menggunakan tangan dan tangan kiri

memegang lengan dan siku atas

LANGKAH VII EVALUASI

Tanggal 14 – 04 – 2011 Pukul 02.30

wita

1. Bayi lahir spontan dengan presentase belakang kepala

2. Berat badan lahir / panjang badan lahir : 3200 gram / 51 cm

3. Jenis kelamin laki – laki (♂)

4. Bayi menangis kuat, pernapasan baik, gerakan aktif, warna kulit

kemerahan

5. Kontraksi uterus baik, teraba bundar dan keras

6. Tinggi fundus uteri : setinggi pusat

KALA III

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1. Riwayat persalinan sekarang

a. Partus spontan LBK langsung menangis kuat

b. Jenis kelamin laki-laki

c. Berat badan lah/panjang badan lahir : 3.200 gram/51 cm

d. Ibu mengatakan masih nyeri pada abdomen

2. Pemeriksaan Tanda-tanda vital :

- Tekanan darah : 120/80 mmHg

- Nadi : 84 x/menit

Page 31: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

- Suhu : 37,2 ℃

- Pernapasan : 20 x/menit

- Kontraksi uterus baik ( teraba keras dan bundar )

- TFU setinggi pusat

- Plasenta belum lahir

- Perdarahan ± 120 CC

- Tampak tanda-tanda pelepasan plasenta

LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAHH AKTUAL

Diagnosa : Kala III (Pengeleuaran Uri)

Dasar :

DS : - Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah

DO : - Partus spontan LBK, jenis kelamin Laki-laki

- Kontraksi uterus baik

- TFU setinggi pusat

- Plasenta belum lahir

- Tampak tanda-tanda pelepasan plasenta

- Perdrahan ±120 CC

Analisis dan Interprestasi

Setelah bayi lahir uterus teraba bundar dan keras, fundus uteri setinggi

pusat, beberapa enit kemudian, uterus berkontraksi yang mengakibatkan

penciutan permukaan kavum uteri tempat implantasi plasenta, akibatnya

plasenta akan terlepas dari tempatnya,. Plasenta akan terlepas 5-15 menit

setelah bayi lahir.

(Sarwono.2005)

LANGKAH III ANTISIPASI DIAGNOSA /MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang mendukung terjadinya masalah potensial

Page 32: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

LANGKAH IV PERLUNYA TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI

Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera

LANGKAH V RENCANA ASUHAN

A. Tujuaan :

1. Kala III berlangsung normal

2. Kontraksi uterus baik

3. Plasenta lahir lengkap

4. Tidak terjadi perdarahan

B. Kriteria :

1. Plasenta lahir ≤ 30 menit

2. Kontraksi uterus baik (teraba bundar dank eras )

3. Plasenta lahir lengkap dengan kotiledon dan selaputnya

4. Perdarahan ± 200 CC

C. Rencana tindakan

1. Lakukan penilaian (selintas), tangisan bayi, pernapasan, pergerakan

dan warna kulit bayi.

Rasional : Untuk mengetahui apakah bayi menangis kuat atau

bernapas megap - megap , gerakan bayi aktif atau tidak

serta wana kulit bayi kemerahan atau sianosis

4. Letakkan dan Keringkan tubuh bayi diatas perut ibu dengan segera dan

ganti handuk bayi

Rasional : Untuk mencegah hipotermi pada bayi baru lahir

5. Lakukan cek fundus uterus

Rasional : Untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus

6. Beri tahu ibu untuk di suntik oksitosi

Rasional : Agar pada saat disuntik ibu tidak kaget

7. Suntik oksitosin 10 unit dengan cara intra muskuler disepertiga paha atas

bagian distal lateral setelah 1 menit bayi lahir

Page 33: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Rasional : Agar uterus berkontraksi dengan baik

8. Jepit tali pusat dan klem pertama kira-kira 3cm dari pusat bayi dan klem

ke 2, 2cm dari klem pertama.

Rasional : Untuk mencegah pendarahan tali pusat pada saat tali pusat

di potong

9. Potong tali pusat diantara 2 klem dan ikat tali pusat

Rasional : Memotong tali pusat dapat memudahkan perawatan bayi

dan kelahiran plasenta

10. Letakan bayi tengkurap di dada ibu yaitu diantara payudara dan posisi

lebih rendah dari puting payudara ibu

Rasional : Agar tejadi kontak kulit ibu ke bayi dan agar bayi segera

melakukan inisiasi menyusui dini

11. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi dikepala bayi

Rasional : Untuk mencegah terjadinya hipotermi pada bayi dan ibu

merasa nyaman

12. Pindahkan klem pada tali pusat hinga berjarak 5-10 cm dari vulva

Rasional : Memegang tali pusat lebih dekat ke arah vulva dapat

mencegah terjadinya avulasi

13. Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu ditepi atas simphisi

pubis dan tangan yang lain pada tali pusat

Rasional : Tangan diatas perut ibu digunakan untuk meraba kotraksi

uterus dan menahan uterus pada saat tangan yang lain

melakukan peregangan tali pusat

14. Regangkan tali pusat pada saat uterus berkontraksi ke arah bawah,

lakukan tekanan dorsocranial hingga tali pusat makin menjulur dan

korpus uteri bergerak ke atas dan lakukan secara hati-hati

Rasional : Apabila tai pusat makain menjulur an korpus uteri bergerak

menandakan plasenta telah lepas dan dapat dilahirkan,

serta dilakukan secara hati-hati untuk mencegah terjadinya

inversio uteri

Page 34: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

15. Lakukan Peregangan dan dorongan dorsocranial hingga plasenta

terlepas, dan minta ibu untuk meneran saat ada tanda-tanda pelepasan

plasenta dan tarik plasenta sejajar lantai kemudian ke arah jalan lahir .

Rasional : Agar plasenta terdorong keluar melalui introitus vagina dan

segera melepaskan plasenta yang telah terpisah dari

dinding uterus akan mencegah kehilangan darah yang

tidak perlu

16. Lahirkan plasenta dengan kedua tangan saat plasenta muncul di

introitus vagina. Pegang dan putar plasenta hingga selaput plasenta

terpilin, kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang

telah disediakan.

Rasional : Karena selaput plasenta mudah robek, maka plasenta harus

dipegang dengan kedua tangan dan harus dilakukan

dengan hati-hati.

17. Lakukkan masase fundus uteri segera setelah plasenta lahir

Rasional : Untuk merangsang kontraksi sehingga dapat mengurangi

pengeluaran darah dan mencegah terjadinya atonia uteri

18. Periksa kelengkapan plasenta dan selaputnya

Rasional : Untuk memastikan ada tidak adanya kotiledon dan selaput

plsenta yang tertiggal, karena dapat menghalangi

terjadinya kontraksi uterus dan menyebabkan perdarahan

19. Evaluasi adanya laserasi pada Vagina dan perineum

Rasional : Jika ada robekan (laserasi) yang menimbulkan perdarahan

aktif, maka segera dilakukan penjahitan.

20. Observasi kontraksi uterus

Rasional : Untuk mengetahui kontraksi uterus baik atau tidak

21. Evaluasi perdarahan pervaginaan

Rasional : Untuk mengetahui berapa jumlah perdarahan sehinga kita

dapat memastikan ada tidaknya perdarahan, yaitu

perdarahan ± 200 CC.

Page 35: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 14-04-2011 Pukul 02.35

wita

1. Melakukan penilaian (selintas) yaitu gerakan, tangisan, pernapasan

dan warna kulit bayi

Hasil: Bayi lahir jam 02.30 wita spontan LBK langsung menangis kuat,

pernapasan baik , pergerakan aktif, dan warna kulit kemerahan.

2. Meletakan, Mengeringkan tubuh bayi dengan segera dan

mengganti handuk bayi diatas perut ibu

Hasil : Bayi telah bersih dan kering dan handuknya langsung diganti

3. Melakukan Cek fundus uterus

Hasil : Janin tunggal

4. Memberitahu ibu untuk di suntik oksitosin

Hasil : Ibu bersedia untuk disuntik

5. Menyuntik oksitosin 10 unit dengan cara intra muskuler di 1/3

paha atas bagian distal lateral setelah 1 menit bayi lahir

Hasil : Ibu telah di suntik oxytosin.

6. Menjepit tali pusat dengan klem pertama 3cm dari pusat bayi dan

jepit kembali tali pusat dengan klem ke 2 dengan jarak 2cm dari

klem pertama

Hasil : Tali pusat telah di klem dengan 2 klem

7. Memotong tali pusat diantara 2 klem dan mengikat tali pusat

Hasil : Tali pusat telah dipotong dan diikat

8. Meletakan bayi tengkurap di dada ibu yaitu diantara payudara dan

posisi lebih rendah dari puting payudara ibu untuk melakukan

inisiasi menyusui dini dan kontak kulit antara ibu dan bayi.

Hasil : Bayi segera melakukan inisiasi menyusui dini dan terjadi kontak kulit

9. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi

dikepala bayi

Page 36: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Hasil : Tidak terjadi hipotermi pada bayi dan ibu merasa nyaman

1. Memindahkan klem pada tali pusat hinga berjarak 5-10 cm dari vulva

Hasil : klem dipindahkan 5 cm dari vulva

2. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu ditepi atas simphisi

pubis dan tangan yang lain pada tali pusat

Hasil : Tangan yang satu di atas perut ibu dan tangan yang lain pada tali

pusat

3. Meregangkan tali pusat pada saat uterus uterus berkontraksi ke arah

bawah, melakukan tekanan dorsocranial hingga tali pusat makin menjulur

dan korpus uteri bergerak ke atas dan dilakukan secara hati-hati

Hasil : Tali pusat bertambah panjang/plasenta terlepas

4. Lakukan Peregangan dan dorongan dorsocranial hingga plasenta terlepas,

dan minta ibu untuk meneran saat ada tanda-tanda pelepasan plasenta dan

tarik plasenta sejajar lantai kemudian ke arah jalan lahir .

Hasil : ibu meneran pada saat di minta untuk meneran dan ada tanda-tanda

pelepasan plasenta

5. Melahirkan plasenta dengan kedua tangan saat plasenta muncul di introitus

vagina. Pegang dan putar plasenta hingga selaput plasenta terpilin,

kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah

disediakan.

Hasil : Pasenta telah lahir jam 02.40 wita, dan diletakan dalam wadah

yang telah disediakan

6. Melakukkan masase fundus uteri segera setelah plasenta lahir

Hasil : Uterus terbaba bundar dan keras, TFU setinggi pusat

7. Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya

Hasil : Plasenta lahir lengkap dengan selaput dan kotiledonnya

8. Mengevaluasi adanya laserasi pada Vagina dan perineum

Page 37: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Hasil : Tidak ada laserasi pada vagina dan perineum

9. Mengobservasi kontraksi uterus

Hasil : Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)

10. Mengevaluasi perdarahan pervaginaan

Hasil : Perdarahan pervaginaan ±120 CC

LANGKAH VII EVALUSI

Tanggal.14-04-2011

Pukul : 02.40 wita

1. Plasenta lahir lengkap

- Kotiledon ± 20 buah

- Selaput amnion dan korion utuh dan tidak robek

- Tebal plasenta ±2-3 cm

- Berat plasenta ±500 gram

2. Kontrksi uterus baik ( teraba bundar dan keras)

3. Jumlah Pendarahan ± 120 cc

4. Keadaan umum ibu baik

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KALA IV

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

1. Riwayat persalinan

Ibu mengeluh masih nyeri abdomen

2. Pemeriksaan fisik

Keadaan umum ibu baik

Page 38: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Tanda- tanda vital :

Tekanan darah: 120/80 mmHg

Nadi : 84 X/menit

Pernapasan : 20X/menit

Suhu : 37,2 OC

Kontraksi uterus baik ( teraba keras dan bundar)

Tinggi Fundus Uteri (TFU) setinggi pusat

Perdarahan ± 120 CC

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL

Kala IV ( pengawasan )

Dasar :

DS : - Ibu mengeluh masih nyeri abdomen

DO : - Keadaan umum ibu baik

- Tanda – tanda vital :

Tekanan darah: 120/80 mmHg

Nadi : 84X/menit

Pernapasan : 20X/menit

Suhu : 37,2 oC

Analisis dan interpretasi

Pengawasan kala IV dimaksudkan agar dokter, bidan atau penolong

persalinan masih mendampingi ibusetelah selesai persalinan sekurang-

kurangnya 1-2 jam post partum, agar perdarahan post partum dapat

dikurangi / dihindari ( Sarwono, 2005 )

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAHPOTENSIAL

Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya diagnosa/masalah

potensial

Page 39: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

LANGKAH IV. EVALUASI PERLUNYA TINDAKAN SEGERA /

KOLABORASI

Tidak ada data yang mendukung untuk perlunya tindakan segera/

kolaborasi

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN

A. Tujuan :

1. Kala IV berlangsung normal

2. Keadaan umum ibu baik

3. Tidak terjadi perdarahan

B. Kriteria :

1. Kontraksi uterus baik ( teraba bundar dank keras)

2. Tanda- tanda vital dalam batas normal ( tekanan darah : 100/70

– 120/80 mmHg, nadi : 60 – 100X/menit, pernapasan : 16 – 20

X/menit, suhu : 36,5 – 37,5 oC )

3. Perdarahan ± 200 CC

C. Rencana Tindakan

1. Lakukan masase fundus uteri yang kedua

Rasional : Untuk memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan

tidak terjadi pendarahan

2. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling

sedikit satu jam walaupun bayi sudah berhasil menyusu

Rasional : Dengan menyusui bayi maka akan merangsang hormone

oksitosin yang akan merangsang kontraksi uterus sehingga

pendarahan tidak terjadi

3. Lakukan penimbangan atau pengukuran bayi, beri tetes mata

antibiotic profilaksis dan vitamin K 0,1 ml secara intra muskuler

dipaha kiri antero lateral.

Page 40: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Rasional : Untuk mengetahui berat badan dan panjang badan bayi,

dan untuk pemberian tetes mata antibiotic bertujuan agar

tidak terjadi infeksi dan vitamin K untuk mencegah

pendarahan tali pusat

4. Berikan suntikan imunisasi hepatitis B dengan dosis 0,5 ml pada paha

kanan antero lateral setelah satu jam pemberin vitamin K

Rasional : Untuk memberikan kekebalan pada bayi terhadap penyakit

hepatitis

5. Lakukan masase yang ketiga pada fundus uteri

Rasional :untuk memantau kontraksi dan mencegah pendarahan

6. Ajarkan ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai

kontraksi

Rasional : Agar ibu dan keluaga dapat menjaga sehingga kontraksi

uterus tetap baik dapat segera melapor pada bidan atau

penolong persalinan jika kontraksi tidak baik

7. Evaluasi jumlah kehilangan darah

Rasional : untuk mengetahui jumlah kehilangan darah

8. Periksa tanda- tanda vital ibu

Rasional : untuk mengetahui keadaan ibu baik atau tidak

9. Periksa kembali bayi

Rasional : Untuk memastikan bahwa bayi bernapas dengan baik ( 40

– 60 X/menit) serta suhu tubuh normal ( 36,5 – 37,5 oC )

10. Tempatkan semua perlatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 %

untuk dekontaminasi selama 10 menit, mencuci peralatan setelah

dekontaminasi dan buang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat

sampah yang sesuai

Rasional : Dekontaminasi merupakan langkah pertama untuk

menangani perlatan, perlengkapan sarung tangan, dan

benda- benda lainnya yang terkontaminasi. Pencucian dan

pembilasan setelah dekontaminasi dapat mencegah korosi,

Page 41: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

dan menghilangkan bahan- bahan organic dan

dekontaminasi tempat persalinan.

11. Beri rasa nyaman pada ibu dengan mambersihkan ibu dari darah,

lendir dan dekontaminasi tempat persalinan,

Rasional : Agar ibu merasa nyaman dan tidak terjadi infeksi.

12. Celup sarung tangan dalam larutan clorin 0,5 % dan lepaskan secara

terbalik, serta Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian

dikeringkan dengan handuk bersih.

Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi.

13. Lengkapi partograf

Rasional : Pendokumentasian lengkap merupakan bukti dari semua

tindakan

14. Beri ibu makan dan minum serta lakukan pemantauan kala IV selama

2 jam ( untuk 1 jam pertama tiap 15 menit, dan 1 jam kedua tiap 30

menit)

Rasional : Untuk mengganti energy ibu saat melahirkan dan

pemantauan kala IV untuk memastikan keadaan ibu baik

atau tidak, sebab perdarahan paling sering terjadi pada 2

jam pertama pasca persalinan. ( ilmu kebidanan dan

penyakit kandungan. 1998).

15. Pasang gurita dan duk steril setelah 2 jam pasca persalinan.

Rasional : Untuk member rasa nyaman pada ibu

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 14 april 2011, Pukul : 02.40

wita

1. Melakukan masase fundus uteri yang kedua

Hasil : Uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi pendarahan

Page 42: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

2. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling

sedikit 1 jam walaupun bayi sudah menyusu

Hasil : Bayi tetap dibiarkan diatas dada ibu dan bayi menyusu pada

payudara kiri

3. Melakukan penimbangan / pengukuran pada bayi, memberi tetes mata dan

menyuntikan vitamin K 0,1 ml pada paha kiri bayi.

Hasil : Berat badan bayi/ panjang badan bayi : 3200 gram / 51 cm, dan

bayi diberi tetes mata dan disuntik vitamin K 0,1 ml pada paha kiri

4. Memberikan suntikan imunisasi hepatitis B 0,5 cc pada paha kanan setelah

1 jam penyuntikan vitamin K

Hasil : Bayi diberi suntikan imunisasi hepatitis B 0,5 cc pada paha kanan

5. Melakukan masase yang ketiga pada fundus uteri

Hasil : Kontraksi uterus baik , teraba bundar dan keras

6. Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan

menulai kontraksi

Hasil : ibu mengerti dan melakukan apa yang diajarkan

7. Mengevaluasi jumlah kehilangan darah

Hasil : Jumlah pendarahan ±120 cc

8. Memeriksa tanda- tanda vital dan keadaan umum ibu

Hasil : - Tekanan darah : 120/ 80 mmHg

- Nadi : 84X/ menit

- Pernapasan : 20X/ menit

- Suhu : 37 oC

- Keadaan umum ibu baik

9. Memeriksa kembali bayi

Hasil : Bayi bernafas dengan baik : 45x/menit dan suhu : 36,7 oC

10. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%

untuk dekontaminasi selama 10 menit, mencuci peralatan setelah

dekontaminasi dan membuang bahan- bahan yang terkontaminasi ke

tempat sampah yang sesuai

Page 43: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

Hasil : Alat bekas pakai telah di rendam dalam larutan klorin selama 10

menit kemudian di bilas dengan air DTT dan membuang sampah

sesuai tempatnya

11. Memberi rasa nyaman pada ibu dengan membesihkan ibu dari darah,

lendir dan mendekontaminasi tempat persalinan, serta mengganti sarung

dan pakaian ibu dengan pakaian dan sarung bersih dan kering.

Hasil : Ibu bersih, serta sarung dan baju ibu telah diganti.

12. Mencelupkan sarung tangan kedalam larutan clorin 0,5 % dan

melepaskannya secara terbalik kemudian mencuci tangan dengan sabun

dan air mengalir dan dikeringkan dengan handuk bersih dan kering.

Hasil : Sarung tangan telah direndam dalam larutan clorin secara terbalik

dan Tangan telah dicuci dengan sabun dan air mengalir dan telah

dikeringkan dengan handuk bersih

13. Melengkapi partograf

Hasil : Partograf telah di lengkapi

14. Memberi makan dan minum pada ibu serta lakukan pemantauan kala IV

selama 2 jam ( untuk 1 jam pertama tiap 15 menit, dan 1 jam kedua tiap 30

menit)

Hasil : Ibu telah makan bubur hangat dan minum susu dan di pantau

sanpai 2 jam kedepan.

15. Memasang gurita dan duk steril setelah 2 jam pasca persalinan.

Hasil : Gurita dan duk steril akan dipasang 2 jam kemudian.

LANGKAH VII. EVALUASI

Tanggal 14 april 2011, Pukul : 04.40

wita

1. Keadaan umum ibu baik

2. Tanda- tanda vital dalam batas normal

o Tekanan darah : 120/80 mmHg

Page 44: Manajemen asuhan kebidanan intra natal fisiologi

o Nadi : 84x/ menit

o Pernapasan : 20x/ menit

o Suhu : 37 oC

3. Kontraksi uterus baik ( teraba keras dan bundar)

4. Tidak terjadi pendarahan ( Perdarahan ±120 CC )