intra natal

31
laporan pendahuluan intra natal LAPORAN PENDAHULUAN INTRANATAL Definisi Persalinan (intranatal) adalah serangkaian kejadian yang di akhiri dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan yang di susul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dan tubuh ibu. Jenis-jenis persalinan: a) Spontan :Berlangsung melalui kekuatan itu sendiri dan melalui jalan lahir b) Buatan :Persalinan di bantu dengan tenaga dari luar c) Anjurkan :Persalinan yang baru berlangsung setelah pemecahan ketuban pemberian pitocin atau prostaglandin Fisiologi Persalinan atau Etiologi a.Penurunan kadar progesteron Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim,sebaliknya estrogen meningkatkan kerentanan otot rahim,selama kehamilan terdapat keseimbangan kadar progesteron dan estrogen dalam darah.tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul His b.Teory Oxitoxin Pada akhir kehamilan kadar oxitoxin bertambah,oleh karena itu timbul kontraksi otot rahim c.Keregangan otot-otot Dengan majunya kehamilan makin tegang otot-otot rahim makin rentan d.Pengaruh janin Hypofise dan kelenjar supra renal janin memegang peranan oleh karena itu,pada enchepalus kehamilan makin sering lebih dari biasa. e.Teori prostagladin Hasil dari percobaan menujukan bahwa prostaglandin yang di berikan secara IV,intra dan external aminal menimbulkan kontraksi pada setiap umum kehamilan.Hal ini juga di dukung dengan adanya kadar Prostagladin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun

Upload: rahadi-fati

Post on 31-Oct-2014

68 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

bahan-bahan intranatal

TRANSCRIPT

Page 1: intra natal

laporan pendahuluan intra natal

LAPORAN PENDAHULUAN INTRANATAL

Definisi Persalinan (intranatal) adalah serangkaian kejadian yang di akhiri dengan pengeluaran

bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan yang di susul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dan tubuh ibu.Jenis-jenis persalinan:

a)      Spontan :Berlangsung melalui kekuatan itu sendiri dan melalui jalan lahirb)      Buatan :Persalinan di bantu dengan tenaga dari luarc)      Anjurkan :Persalinan yang baru berlangsung setelah pemecahan ketuban pemberian pitocin atau

prostaglandinFisiologi Persalinan atau Etiologia.Penurunan kadar progesteron

Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim,sebaliknya estrogen meningkatkan kerentanan otot rahim,selama kehamilan terdapat keseimbangan kadar progesteron dan estrogen dalam darah.tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul Hisb.Teory Oxitoxin

Pada akhir kehamilan kadar oxitoxin bertambah,oleh karena itu timbul kontraksi otot rahimc.Keregangan otot-otot

Dengan majunya kehamilan makin tegang otot-otot rahim makin rentand.Pengaruh janin

Hypofise dan kelenjar supra renal janin memegang peranan oleh karena itu,pada enchepalus kehamilan makin sering lebih dari biasa.e.Teori prostagladin

Hasil dari percobaan menujukan bahwa prostaglandin yang di berikan secara IV,intra dan external aminal menimbulkan kontraksi pada setiap umum kehamilan.Hal ini juga di dukung dengan adanya kadar Prostagladin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun daerah perifer pada ibu hamil sebelum melahirkan atau selama persalinan

Jalannya Persalinan   Kala I atau Pembukaan

Di mulai dari HIS pertama sampai pembukaan serviks mejadi lengkap (1-10cm)Fase laten:pembukaan 0-3 cm(7-8 jam)Fase aktiv : Fase percepatan pembukaan 3-4 cm dalam 2 jam Fase kemajuan maksimal : pembukaan 4-8 jam dalam 2 jam Fase kurangnya percepatan :Pembukaan 9-10 jam dalam 2 jam

  Kala II atau kala pengeluaranDi mulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi

  Kala IIIDi mulai dari lahirnya bayi sampai lahirnya placenta

  Kala IV

Page 2: intra natal

Masa satu jam setelah placenta lahir Data fokus pengkajianWawancara meliputi:1).Riwayat obstetri

         Riwayat kehamlan,persalinan dan nifas yang lalu         Riwayat kehamilan sekarang,meliputi:keadaan waktu hamil keluhan yang di rasakan selama

hamil,imunisasi dan pemeriksaan selama,kehamilan (ANC),hamil ke berapa2).Riwayat Ginekologi

         Riwayat menstruasi:1.Menarche 2.Siklus haid 3.Lama haid 4.banyak haid 5.dismenorhoe 6.HPHT

         Riwayat pernikahan :1.Usia pernikahan suami –istri 2.Pernikahan          Riwayat KB:1.Apakah klien mengikuti program KB/tidak?jenis KB yang di gunakan ?

3).Riwayat Kesehatan Keluarga         Apakah dalam keluarga terdapat penyakit keturunan,ataupun penyakit menular

Pemeriksaan fisik-Penampilan atau keadaan umum-Tingkat kesadaran:umumnya sadar penuh-Tanda –tanda vital (Tensi,Denyut Nadi,Pernafasan dan Suhu)-Kepala :Warna rambut,kebersihan ,keluhan nyeri atau tidak,lesi ada atau tidak,Odema ada atau tidak-Mata :Fungsi penglihatan,Tanda-tanda anemis ada atau tidak,warna kornea,sklera ikterik atau tidak -Hidung :Fungsi penciuman,adanya nyeri tekan ada atau tidak,kesimetrisan,kebersihan-Telinga :Kesimetrisan kedua daun telinga,Fungsi pendengaran,Kebersihan,Keluhan nyeri,keluaran cairan,adanya nyeri tekan atau tidak,kesimetrisa,kebersihan-Mulut :Fungsi pengecapan ,kondisi lidah kotor atau bersih,caries ada atau tidak,mukosa bibir lembab atau tidak,fungsi mengunyah baik atau terganggu.-Leher : fungsi pergerakan simetris simetris dextra-sinistra ,pembesaran kelenjar thyroid,fungsi menelan-Dada :periksa keadaan puting susu menonjol atau tidak,kesimetrisan payudara,pengeluaran ASI,palpasi adanya benjolan,periksa bunyi nafas dan jantung klien -Abdomen:periksa munculnya rasa mules,pada uterus,hitung TFU,periksa letak janin dengan pemeriksaan leopold 1-4.-Periksa DJJ secara teratur untuk mengetahui kondisi janin.-kaji frekuensi dan interval mules yang timbul.-kaji/auskultasi bising usus klien.-Genitalia

Kaji pengeluaran cairan dan lendir,periksa pembukaan serviks melalui PD,kaji adanya cairan ketuban(bau dan warnanya).Dan kaji mengenai kebersihan vulva.-Urinaria

Kaji adanya distensi blass,frekuensi berkemih,terpasang DC/tidak,kaji warna + bau urine-Kuku dan kulitKaji warna kulit,kebersihan,tekstur,kebersihan,turgor kulit,warna kuku,CRT,kebersihan kuku.

-Ekstremitas atas,bawahKaji mengenai tonus otot,terdapat edema atau tidak,terdapat varises atau tidak.

Page 3: intra natal

Pemeriksaan Diagnostik         Laboratorium :Darah lengkap,Uaerahrinalisa

No Data Etiologi Masalah

1 DS:-klien mengeluh cemas terhadap proses persalinanDO:-klien tampak cemas -klien tampak tegang

Proses persalinan,trauma persalinanAktivitas sistem saraf sympatis

Adrenalin teraktivasiCemas

Resiko tinggi ansietas

2 DS:-klien mengeluh nyeri pada daedrah vulvaDO:-cairan amnion keruh -cairan amnion bau

Adanya prosedur invasi/PDMedia masuknya mikroorganisme

Mikroorganisme masuk dan berkembang biak

Infeksi

Resiko tinggi infeksi

3 DS:-kemungkinan klien mengeluh lelah/letihDO:terdapat laserasi jalan lahir yang menyebabkan perdarhan

Proses pengeluaran janin+placentaTrauma jalan lahirPerdarahan banyak

Cairan banyak keluarIntake cairan menurun

Resti hypovolemia

Resiko tinggi kekurangan volume cairan atau tidak

4 DS:kemungkinan klien mengeluh perutnya mulesDO:-klien tampak meringis -klien tampak gelisah -klien memegang perutnya

Kontraksi terus meningkatSegmen atas rahim berkontraksi

Tekanan pada ganglia servik dan segmen bawaan rahim oleh serabut otot yang

berkontriksiTimbul mules

Gangguan rasa nyaman b.d gejala mules

5 DS:klien mengeluh/cape,lelahDO:-klien tampak lelah -klien tampak berkeringat -klien meringis

Persalinan Frekuensi HIS dan meneran terus

Kebutuhan energi meningkatSuplai energi menurun

Kelebihan

Gangguan rasa nyaman b.d intoleransi aktivitas (lelah)

Diagnosa keperawatan 1).Resiko ansietas b.d kurangnya pengetahuan mengenai proses persalinan,trauma persalinan2).Resiko tinggi infeksi b.d proses PD yang berulang adanya trauma jalan lahir3)Resiko tinggi kekurangan volume cairan tubuh b.d perdarahan yang banyak pada persalinan4).Gangguan rasa nyaman mules b.d peningkatan kontraksi uterus

Page 4: intra natal

5).Gangguan rasa nyaman letih b.d peningkatan kebutuhan energi pada persalinan

Perencanaan 1).Resiko ansietas b.d kurangnya pengetahuan mengenai proses persalinan,trauma persalinanTujuan :tidak terjadi ansietasKriteria:-klien tampak rileks dengan situasi persalinan dan mengerti kronologis persalinan

Intervensi RasionalPantau TTV secara teratur TTV dapat menunjukan proses fisiologis

klienBerikan informasi mengenai tenteng perubahan fisiologis dan psikologis yang berhubungan dengan persalinan

Dengan di berikan pengetahuan/informasi di harapkan klien dapat menurunkan ansietas dan stress ,meningkatkan kemajuan persalinan

Berikan perawatan dan bimbingan yang baik selama proses persalinan

Kontinuitas pengkajian dan perawatan,dapat membantu dalam masa penyembuhan klien

2).Resiko tinggi infeksi b.d proses PD yang berulang adanya trauma jalan lahirTujuan:-tidak terjadi infeksiKriteria:-bebas dari tanda-tanda infeksi -cairan amnion jernih,tidak berwarna dan berbau

Intervensi RasionalGunakan tekhnik aseptik selama perawatan vagina

Membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan mencegah infeksi siang

Membersihkan daerah vulva dan menjaga kebersihannya

Daerah vulva yang kotor dapat memicu perkembangan mikroorganisme bakteri

Berikan therapy antibiotik jika di indikasikan Antibiotik dapat menghambat indikasi bakteri

3)Resiko tinggi kekurangan volume cairan tubuh b.d perdarahan yang banyak pada persalinanTujuan :tidak terjadi hyvopolemi cairan tubuh seimbangKriteria:-tidak ada tanda-tanda dehidrasi -tekanan darah dan nadi dalam batas normal

Intervensi RasionalPantau TTV TTV dapat di gunakan sebagai indikator

dehidrasiPantau tanda dan gejala kehilangan cairan berlebih

Dapat membantu mengetahui sejauhmana kehilangan cairan/dehidrasi yang di alami

Hindari menariktali pusat secara berlebihan/terlalu kuat

Penarikan yang terlalu kuat dapat menyebabkan terputusnya tali pusat dan retensi fragmen placenta yang dapat meyebabkan pendarahan

Berikan therapy inf.+gtt Dapat memenuhi cairan yang kurang sesuai dosis

4).Gangguan rasa nyaman mules b.d peningkatan kontraksi uterus

Page 5: intra natal

Tujuan:rasa nyaman klien / mules dapat teratasiKriteria:-klien tampak lebih tenang,tidak meringis -klien mengeluh tidak mules

Intervensi RasionalAtur posisi klien miring kiri Dengan tidur miring kiri,di harapkan dapat

mempercepat penurunan kepala janin,sehingga mempercepat pembukaan lengkap dan persalinan

Anjurkan pada klien untuk menarik nafas dalam (Relaksasi)

Dengan menarik nafas dalam,di harapkan dapat mengurangi rasa mules

5).Gangguan rasa nyaman letih b.d peningkatan kebutuhan energi pada persalinanTujuan:gangguan rasa nyaman dapat teratasiKriteria:-klien dapat menghemat energi -klien tidak kelelahan saat proses persalinan

Intervensi RasionalKaji derajat keletihan Untuk mengetahui sejauh mana keletihan

yang di alami klienAnjurkan klien untuk tidak meneran sebelum pembukaan lengkap

Pengeluaran energi pada waktu meneran dapat menyebabkan kletihan pada saat persalinan

Ciptakan lingkungan yang tenang dan atur posisi klien senyaman mungkin

Lingkungan yang tenang dapat meningkatkan relaksasi klien,dan posisi yang nyaman dapat mempercepat proses persalinan,sehingga dapat meminimalisirkan pengeluaran energi berlebih

Daftar PustakaDoengeos marylin,”Rencana Asuhan Keperawatan Maternitas Bayi”,jakarta:EGCUNPAD,Fk.kedokteran:”Obstetri-Fisiologi” 1983:Bandung

Page 6: intra natal

LAPORAN PENDAHULUAN

PERSALINAN NORMAL

1.        Pengertian                         Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi( janin dan uri ) yang

telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain  dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ).

                        Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

2.        Etiologi  Penyebab pasti partus masih merupakan teori yang kompleks antara lain oleh factor hormonal ,pengaruh prostaglandin,struktur uterus ,sirkulasi uterus,pengaruh saraf dan nutrisi,perubahan biokimia antara lain penurunan kadar hormone estrogen dan progesteron 

3.        Bentuk-bentuk persalinan  Persalinan spontan      Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri  Persalinan Buatan      Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari  luar  Persalinan anjuran

      Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan rangsangan

4.        Istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan berat janin yang dilahirkan :  Abortus

  Terhentinya dan dikeluatkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar kandungan  Umur hamil sebelum 28 minggu  Berat janin kurang dari 1000 gram  Persalinan prematuritas

  Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu  Berat janin kurang dari 2.449 gram

  Persalinan Aterm  Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu  Berat janin diatas 2500 gram

  Persalinan Serotinus  Persalinan melampaui umur 42 minggu  Pada janin terdapat tanda postmaturitas

  Persalinan Presipitatus  Persalinan berlangsung cepat  kurang dari 3 jam

5.        Tanda-Tanda Persalinana.    Tanda persalinan sudah dekat         Terjadi lightening

Page 7: intra natal

Menjelang minggu ke – 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan :

o   Kontraksi Braxton hickso   Ketegangan dinding peruto   Ketegangan ligamentum rotandumo   Gaya berat janin dimana kepala kearah bawahMasuknya kepala bayi kepintu atas panggul dirasakan ibu hamil :o   Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurango    Dibagian bawah terasa sesako   Terjadi kesulitan saat berjalano   Sering miksi ( beser kencing )               Terjadinya His permulaan

Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton hicks dikemukan sebagi keluhan karena dirasakan sakit dan mengganggu  terjadi karena perubahan keseimbangan estrogen,progesterone, dan memberikan kesempatan rangsangan oksitosin.Dengan makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan progesterone makin berkurang sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi yang lebih seringb sebagai his palsu.

Sifat his permulaan ( palsu ) o   Rasa nyeri ringan di bagian bawaho   Datangnya tidak teraturo   Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tandao   Durasinya pendeko   Tidak bertambah bila beraktifitasb.    Tanda Persalinan  Terjadinya His persalinan , His persalinan mempunyai sifat :   Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan   Sifatnya teratur,interval makin  pendek, dan kekuatannya makin besar   Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks   Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah    Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his persalinan terjadi

perubahan pada serviks yang menimbulkan :    Pendataran dan pembukaan    Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis servikalis lepas   Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah

  Pengeluaran Cairan Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan . Sebagian ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.

6.    Tahap-Tahap Persalinan Persalinan dibagi dalam 4 tahap/Kala  yaitu :

  Kala I : Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap ( 10 cm ) proses ini terbgi dalam dua fase yeitu :

  Fase laten ( 8 jam ) serviks membuka sampai 3 cm  Fase aktif ( 7 jam ) serviks membuka dari 3 sampai 10 cm, kontraksi lebih kuat dan

sering selama fase aktif

Page 8: intra natal

  Kala II : dimulai dari pembukaan lengkap ( 10 cm ) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi

  Kala  III : dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.

  Kala IV  : dimulai saat lahirnya plasenta sampai dua jam pertama postpartum.7.    Langkah- Langkah Pertolongan persalinan Normal 1)    Saat kepala didasar panggul dan membuka pintu dengan crowning sebesar 5 sampai 6

cm peritoneum tipis pada primi atau multi dengan perineum yang kaku dapat dilakukan episiotomi median,mediolateral atau lateral

2)    Episotomi dilakukan pada saat his dan ,mengejan untuk mengurangi sakit,tujuan episiotomi adalah untuk menjamin agar luka teratur sehingga mudah mengait dan melakukan adaptasi

3)    Persiapan kelahiran kepala,tangan kanan menahan perineum sehingga tidak terjadi robekan baru sedangkan tangan kiri menahan kepala untuk mengendalikan ekspulsi

4)    Stelah kepala lahir dengan suboksiput sebagai hipomoklion muka dan hidung dibersihkan dari lender kepala dibiarkan untuk melakukan putar paksi dalam guna menyesuaikan os aksiput kearah punggung

5)    Kepala dipegang sedemikian rupa dengan kedua tangan menarik curam kebawah untuk melahirtkan bahu depan,ditarik keatas untuk melahirkan bahu belakang setelah kedua bahu lahir ketiak dikaitr untuk melahirkan sisa badan bayi

6)    Setelah bayi lahir seluruhnya jalan nafas dibersihkan dengan menghisap lender sehingga bayi dapat bernafas dan menangis dengan nyaring pertanda jalan nafas bebas dari hambatan

7)    Pemotongan tali pusat dapat dilakukan :  Setelah bayi menagis dengan nyaring artinya paru-paru bayi telah berkembang dengan

sempurna  Setelah tali pusat tidak berdenyut lagi keduanya dilakukan pada bayi yang aterm

sehingga peningkatan jumlah darah sekitar 50 cc  Pada bayi premature pemotongan tali pusat dilakukan segera sehingga darah yang

masuk ke sirkulasi darah bayi tidak terlalu besar untuk mengurangi terjadi ikterus hemolitik dan kern ikterus  8). Bayi diserahkan kepada petugas untuk dirawat sebagaimana mestinya9). Sementara menunggu pelepasan plasenta dapat dilakukan

  Kateterisasi kandung kemih  Menjahit luka spontan atau luka episiotomi8.    Diagnosis dan Penanganan Persalinan   

a.                Kala I    Diagnosis

Ibu sudah dalam persalinan kala I jika pembukaan serviks kurang dari 4 cm dan kontraksi terjadi tertur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.

  Penanganano   Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah ,ketakutan dan kesakitano   Jika ibu tsb tampak kesakitan dukungan/asuhan yang dapat diberikan; lakukan

perubahan posisi,sarankan ia untuk berjalan , dll.o   Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan

Page 9: intra natal

o   Menjelaskan kemajuan persalinan dan perugahan yang terjadi serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan

o   Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemaluannya setelah buang air besar/.kecil.

o   Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat atasi dengan cara : gunakan kipas angina/AC,Kipas biasa dan menganjurkan ibu mandi sebelumnya.

o   Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi berikan cukup minumo   Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin    Pemeriksaan Dalam

      Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam selama kala I pada persalinan dan setelah selaput ketuban pecah. Gambarkan temuan-temuan yang ada pada partogram.Pada setiap pemeriksaan dalam catatlah hal-hal sebagai berikut :

         Warna cairan amnion         Dilatasi serviks          Penurunan kepala ( yang dapat dicocokkan dengan pemeriksaan luar )

                  Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama mungkin diagnosis in partu belum dapat ditegakkan . Jika terdapat kontraksi yang menetap periksa ulang wanita tsb setelah 4 jam untuk melihat perubahan pada serviks. Pada tahap ini jika serviks terasa tipis dan terbuka maka wanita tersebut dalam keadaan in partu jika tidak terdapat perubahan maka diagnosanya adalah persalinan palsu.

                  Pada kala II lakukan pemriksaan dalam setiap jam  Kemajuan Persalinan dalam Kala I 

Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan Kala I :         Kontraksi teratur  yang progresif dengan peningkatan frekwensi dan durasi          Kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1 cm perjam selama persalinan          Serviks tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin

            Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang kurang baik pada persalinan kala I :         Kontraksi yang tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten         Kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm perjam selama persalinan fase

aktif         Serviks tidak dipenuhi oleh bagian bawah janin  Kamajuan pada kondisi janin         Jika didapati denyut jantung janin tidak normal ( kurang dari 100 atau lebih dari 180

denyut permenit ) curigai adanya gawat janin         Posisi atau presentasi selain aksiput anterior dengan verteks fleksi sempurna

digolongkan kedalam malposisi atau malpresentasi         Jika didapat kemajuan yang kurang baik atau adanya persalinan lama tangani

penyebab tersebut.    Kemajuan pada kondisi Ibu

      Lakukan penilaian tanda-tanda kegawatan pada Ibu :         Jika denyut ibu meningkat mungkin ia sedang dalam keadaan dehidrasi atau kesakitan.

Pastikan hidrasi yang cukup melalui oral atau I.V. dan berikan anlgesia secukupnya.         Jika tekanan darah ibu menurun curigai adanya perdarahan         Jika terdapat aseton didalam urin ibu curigai masukan nutrisi yang kurang segera

berikan dektrose I.V.

Page 10: intra natal

   Diagnosis Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5 – 6 cm.

o   Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu dengan : mendampingi ibu agar merasa nyaman,menawarkan minum, mengipasi dan meijat ibu

o   Menjaga kebersihan diri o   Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan bagi ibuo   Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan atau ketakutan ibuo   Mengatur posisi ibuo   Menjaga kandung kemih tetap kosongo   Memberikan cukup minum

Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyamano   Ibu dibimbing untuk mengedan selama his, anjurkan kepada ibu untuk mengambik nafaso   Periksa DJJ pada saat kontraksi dan setelah setiap kontraksi untuk memastikan janin

tidak mengalami bradikardi ( < 120 )  Kemajuan persalinan dalam Kala II

Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan kala II:         Penurunan yang teratur dari janin di jalan lahir         Dimulainya fase pengeluaranTemuan berikut menunjukkan yang kurang baik pada saat persalinan tahap kedua             Tidak turunnya janin dijalan lahir         Gagalnya pengeluaran  pada fase akhir  Kelahiran kepala Bayi          Mintalah ibu mengedan atau memberikan  sedikit dorongan saat kepala bayi lahir         Letakkan satu tangan kekepala bayi agar defleksi tidak terlalu cepat         Menahan perineum dengan satu tangan lainnya jika diperlukan         Mengusap muka bayi untuk membersihkannya dari kotoran lendir/darah         Periksa tali pusat: o   Jika tali pusat mengelilingi leher bayi dan terlihat longgar selipkan tali pusat melalui

kepala bayio   Jika  lilitan pusat terlalu ketat tali pusat diklem pada dua tempat kemudian digunting

diantara kedua klem tersebut sambil melindungi leher bayi.    Kelahiran Bahu dan anggota seluruhnya

         Biarkan kepala bayi berputar dengan sendirinya         Tempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi         Lakukan tarikan lembut  ke bawah untuk melahirkan bahu depan         Lakukan tarikan lembut  ke atas untuk melahirkan bahu belakang

Page 11: intra natal

         Selipkan satu tangan anda ke bahu dan lengan bagian belakang bayi sambil menyangga kepala dan selipkan satu tangan lainnya ke punggung bayi untuk mengeluarkan tubuh bayi seluruhnya

         Letakkan bayi tsb diatas perut ibunya         Secara menyeluruh, keringkan bayi, bersihkan matanya dan nilai pernafasan bayi         Jika bayi menangis atau bernafas ( dada bayi terlihat naik turun paling sedikit 30x/m )

tinggalkan bayi tsb bersama ibunya         Jika  bayi tidak bernafas dalam waktu 30 detik mintalah bantuan dan segera mulai

resusitasi bayi         Klem dan pototng tali pusat         Pastikan bahwa bayi tetap hangat dan memiliki kontak kulit dengan kulit dada siibu.         Bungkus dengan kain yang halus dan kering, tutup dengan selimut dan pastikan kepala

bayi terlindung dengan baik untuk menghindari hilangnya panas tubuh. c.        Kala III   Manajemen Aktif Kala III

         Pemberian oksitosin dengan segera         Pengendalian tarikan tali pusat         Pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir

   PenangananMemberikan oksitosin untuk merangsang uetrus berkontraksi yang juga mempercepat pelepasan plasenta :

         Oksitosin dapat diberikan dalam dua menit setelah kelahiran bayi         Jika oksitosin tidak tersedia rangsang puting payudara ibu atau susukan bayi guna

menghasilkan oksitosin alamiah atau memberikan ergometrin 0,2 mg. IM.Lakukan penegangan tali pusat terkendali dengan cara :

         Satu tangan diletakkan pada korpus uteri tepat diatas simpisis pubis. Selama kontraksi tangan mendorong korpus uteri dengan gerakan dorso kranial – kearah belakang dan kearah kepala ibu.

         Tangan yang satu memegang tali pusat dengan klem 5-6 cm didepan vulva.         Jaga tahanan ringan pada tali pusat dan tunggu adanya kontraksi kuat ( 2-3 menit )         Selama kontraksi lakukan tarikan terkendali pada tali pusat yang terus-menerus dalam

tegangan yang sama dengan tangan ke uterus.         PTT hanya dilakukan selama uterus berkontraksi         Begitu plasenta terasa lepas, keluarkan dengan menggerakkan tangan atau klem pada

tali pusat mendekati plasenta lepas, keluarkan dengan gerakan ke bawah dan ke atas sesuai dengan jalan lahir. Kedua tangan dapat memegang plasenta dan perlahan memutar plasenta searah jarum jam untuk mengeluarkan selaput ketuban.

         Segera setelah plasenta dan selaput ketubannya dikeluarkan masase fundus agar menimbulkan kontraksi.

         Jika menggunkan manajemen aktif  dan plasenta belum juga lahir dalam waktu 15 menit berikan oksitosin 10 unit Im. Dosis kedua dalam jarak waktu 15 menit dari pemberian oksitosin dosis pertama.

         Periksa wanita tsb secara seksama dan jahit semua robekan pada serviks atau vagina atau perbaiki episotomi.

d.        Kala IV  Diagnosis

Page 12: intra natal

Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayi. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa – sio ibu melahirkan bayi dari perutnya dan bayi sedanmg menyesuaikan diri dari dalam perut ibu ke dunia luar.

  Penanganan         Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit selama jam

kedua. Jika kontraksi tidak kuat masase uterus sampai menjadi keras. Apabila uterus berkontraksi otot uterus akan menjepit pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan .

         Periksa tekanan darah,nadi,kantung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit pada jam I dan setiap 30 menit selama jam II

         Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu makanan dan minuman yang disukainya.

         Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering         Biarkan ibu beristirahat          Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi         Bayi sangat siap segera setelah  kelahiran         Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun,pastikan ibu dibantu karena masih

dalam keadaan lemah atau pusing setelah persalinan.         Ajari ibu atau keluarga tentang :         Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi         Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi

  9.    Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul :

     Kala I : 1)     Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian

presentasi,dilatasi/regangan, tegangan emosional2)    Risiko infeksi terhadap maternal berhubungan dengan prosedur invasif, pemeriksaan

vagina berulang     Kala II :

1.   Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada presentasi, dialatasi/peregangan  jaringan, kompresi syaraf, pola kontraksi semakin intensif

2.   Risiko kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan pencetusan persalinan, pola kontraksi hipertonik,janin besar,pemakaian forcep.

3.   Risiko cedera terhadap janin berhubungan dengan malpresentasi/posisi,pencetusan kelahiran disproporsi, sefalopelvik ( CPD ).     Kala III :

1.    Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan kehilangan cairan secara tidak disadari, atonia uteri,laserasi jalan lahir,tertahannya fragmen plasenta

2.    Nyeri ( akut ) berhubungan trauma jaringan , respons fisiologis setelah melahirkan3.    Risiko perubahan proses keluarga berhubungan dengan terjadinya transisi, krisis situasi

    Kala IV :1.    Nyeri ( akut ) berhubungan dengan efek2 obat-obatan , trauma mekanis/ jaringan,

edema jaringan, kelemahan fisik dan psikologis, ansietas.

Page 13: intra natal

2.    perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi/peningkatan perkembangan anggota keluarga

  

SUMBER PUSTAKA

1. Abdul bari saifuddin,, 2002 , Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta

2. Sarwono, 1989, Ilmu Bedah kebidanan, Yayasan sarwono, Jakarta.3. Hacher/moore, 2001, Esensial obstetric dan ginekologi, hypokrates , jakarta4. Abdul bari saifuddin,, 2001 , Buku acuan nasional  pelayanan kesehatan maternal dan

neonatal, penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta5.  Manuaba,Ida Bagus Gede, 1998, Ilmu kebidanan,penyakit kandungan dan keluarga

berencana, EGC, Jakarta6. Marlyn Doenges,dkk, 2001,Rencana perawatan Maternal/Bayi, EGC , Jakarta

Page 14: intra natal

ASUHAN KEPERAWATAN Intra Natal Care

Intra Natal Care

A.    PENGERTIAN

Intranatal / Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta)

yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina keduni luar.

Persalinan normal adalah suatu proses dimana janin cukup bulan,dengan presentasi belakang

kepala, masuk melalui jalan lahir sesuai dengan kurva partopgraf normal dan lahir secara

spontan.

Bentuk persalinan :

  Persalinan spontan : persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri melalui jalan

lahir

  Persalinan buatan : persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi

dengan forcep atau tindakan operasi

  Persalinan anjuran : persalinan terjadi bila bayi sudah cukup besar untuk hidup diluar, tetapi

tidak sedemikian besarnya sehingga menimbulkan kesulitan dalam persalinan dengan pemberian

proyein atau prostatglandin (sulaiman sastrawinata, 1993)

B.     SEBAB-SEBAB TERJADINYA PERSALINAN

Pada akhir kehamilan, uterus secara progresif lebih peka sapaio akhirnya mulai berkontraksi

kuat secara ritmik dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga bayi dilahirkan.

Penyebab peningkatan aktivitas uterus yang sebenarnya tidak diketahui, tetapi sedikitnya ada

2 kategori pengaruh utama yang menyebabkan timbulnya puncak kontraksi yang berperan dalam

persalinan :

1.      Faktor Hormonal Yang Menyebabkan Peningkatan Kontraksi Uterus

a.       Rasio Estrogen Terhadap Progesteron

Page 15: intra natal

Progesteron menghambat kontraksi uterus selama kehamilan, sedangkan estrogen

cenderung meningkatkan derajat kontraktilitas uterus, sedikitnya terjadi karena estrogen

meningkatkan jumlah gap jungtion antara sel-sel otot polos uterus yang berdekatan.

Baik estrogen maupun progesteron disekresikan dalam jumlah yang secara progresif

makin bertambah selama kehamilan, tetapi mulai kehamilan bulan ke-7 dan seterusnya sekresi

estrogen terus meningkat sedangkan sekresi progesteron tetap konstan atau mungkin sedikit

menurun. Oleh karena itu diduga bahwa rasio estrogen terhadap progesteron cukup meningkat

menjelang akhir kehamilan, sehingga paling tidak berperan sebagian dalam peningkatan

kontraksi uterus.

b.      Pengaruh oksitosin pada uterus

Oksitosin merupakan suatu hormon yang disekresikan oleh neurohipofise yang secara khusus

menyebabkan kontraksi uterus. 3 alasan peranan oksitosin :

1)      Otot uterus meningkatkan jumlah reseptor-reseptor oksitoksin, oleh karena itu meningkatkan

responnya terhadap dosis oksitosin yang diberikan selama beberapa bulan terakhir kehamilan.

2)      Kecepatan sekresi oksitosin oleh neurohipofise sangat meningkat pada saat persalinan.

3)      Iritasi oleh regangan pada serviks uteri, dapat menyebabkan kelenjar hipofise posterior

meningkatkan sekresi oksitosinnya.

c.       Pengaruh Hormon Fetus Pada Uterus

Kelenjar hipopisis fetus juga mensekresikan oksitoksin yang jumlahnya semakin meningkat, dan

kelenjar adrenalnya mensekresikan sejumlah besar kortisol yang merupakan suatu stimulan

uterus. Selain itu, membran fetus melepaskan prostagladin dalam kosentrasi tinggi pada saat

persalinan. Prostagladin meningkatkan intensitas kontraksi uterus.

2.      Faktor Mekanis Yang Meningkatkan Kontraktilitas Uterus

a.       Regangan otot-otot uterus

Page 16: intra natal

Regangan sederhana otot-otot polos meningkatkan kontraktilitas otot-otot tersebut. Selanjutnya

regangan intermitten seperti yang terjadi berulang-ulang pada uterus karena pergerakan fetus

juga meningkatkan kontraksi otot polos.

b.      Regangan atau iritasi serviks

Regangan atau iritasi saraf pada serviks mengawali timbulnya refleks pada korpus uteri, tetapi

efek ini juga secara sederhana dapat terjadi akibat transmisi iogenik sinyal-sinyal dari serviks ke

korpus uterus.

C.    TANDA-TANDA PERMULAAN PERSALINAN

1. Kepala turun mamasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida

2. Perut kelihatan lebih melebar fundus uteri turun

3. Perasaan sering atau susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah

janin

4. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi

5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur

darah (bloody show)

D.    TANDA –TANDA INPARTU

1. rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, dan teratur

2. keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan kecil pada serviks

3. kadang-kadang ketuban peceh sendirinya

4. pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada

E.     FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN DALAM PERSALINAN

1. Power (kekuatan mendorong janin keluar)

  His

  Kontraksi otot

Page 17: intra natal

  Kontraksi diagfragma pelvis

  Ketegangan dan kontraksi ligamentum rotundum

2. Passenger (janin dan plasenta)

3. Passage (jalan lahir)

4. Posisi : posisi ibu

5. Psikologi ibu

6. Penolong

F.     TAHAP - TAHAP PERSALINAN

1.      Kala I (kala pembukaan)

Tanda dan gejala :

  His sudah Adekuat

  Penipisan dan pembukaan serviks sekurang – kurangnya 3 cm

  Keluar cairan dari vagina dalam bentuk lendir bercampur darah

His dianggap Adekuat bila :

         His bersifat teratur, minimal 2x tiap 10 menit dan berlangsung sedikitnya 40 detik

         Uterus mengeras pada waktu kontraksi, sehingga tidak didapatkan cekungan lagi bila dilakukan

penekanan diujung jari

         Serviks membuka.

Proses membukanya serviks sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase :

1)      Fase laten : berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lembut sampai mencapai

ukuran diameter 3 cm.

2)      Fase aktif : dibagi dalam 3 fase lagi, yakni :

a)      Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm

b)      Fase dilaktasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan brlangsung sangat cepat, dari 4 cm

menjadi 9 cm.

Page 18: intra natal

c)      Fase diselarasi : pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm

menjadi lengkap ( 10 cm )

Fase – fase tersebut dijumpai pada primigavida. Pada multigrafida pun terjadi demikian, akan

tetapi fase laten, aktif, dan diselerasi terjadi lebih pendek.

Pemeriksaan dalam

1.      perabaan serviks

  lunak dan pendataran serviks

  masih tebal atau tipis

  pembukaan dan arah serviks

2.      ketuban

  sudah pecah atau belum

  pembukaan hampit lengkap : pecahkan ketuban

3.      bagian terendah dan posisinya

  leopold 3 dan 4

  kepala : keras, bulat teraba sutura

  letak kepala : penurunan kadar bidang hodge, ada caput succadeneum atau tidak, berapa besarnya

  bokong dikenal : lunak, deminatornya tulang sacrum

4.      sifat flour albus

5.      keadaan patologis : tumor, kekakuan serviks, halangan penurunan bagian terendah

Pemeriksaan dalam idealnya dilakukan minimal 4 jam sekali

Bidang Hodge : untuk menentukan sampai dimanakah bagian terendah janin turun dalam

panggul

H I : bidang hodge yang sudah dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas simfisis dan

promontorium

H II : sejajar dengan hodge I, setinggi bagian bawah simfisis

H III : sejajar hodge I, II, setinggi spina ischiadica kiri dan kanan

H IV : sejajar bidang hodge I,II,III setinggi os coccigeus

Page 19: intra natal

2.      Kala II

Persalinan kala II dimilai ketika pembukaan lengkap dan berakhir dengan lahirnya seluruh janin

Tanda dan gejala :

  Ibu ingin meneran

  Perineum menonjol

  Vulva dan anus membuka

  Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir

  Kepala telah turun didasar panggul

Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2-3 menit sekali, kepala janin

biasanya sudah masuk diruang panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar

panggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa meneran. Pada primigravida kala II

berlangsung rata-rata 45 –60 menit, dan multipara 15-30 menit.

3.      Kala III (kala uri)

a.       Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta.

b.      Kontraksi dengan amplitudo sama dengan kala I dan II

c.       Terjadi penciutan permukaan kavum uteri (tempat implantasi plasenta)

Pelepasan plasenta

a.       Menurut Matthew Duncan : dimulai dari pinggir plasenta (margina)

b.      Menurut Schutze : dimulai dari tengah

c.       Kombinasi keduanya

Cara Menguji

a.       Perasat Kustner

Tangan kanan : tali pusat, tangan kiri → fundus uteri taki pusat masuk kembali → belum lepas,

tetap/tidak masuk → lepas

b.      Perasat Klein

Page 20: intra natal

Ibu dimnta mengedan → tali pusat turun kebawah, berhenti mengedan → tali pusat tetap →

lepas tali pusat mesuk kembali → belum lepas

c.       Peerasat Strassinan

Tangan kanan → menarik sedikit tali pusat tangan kiri → mengetok-ngetok fundus uteri terasa

getaran : belum lepas

Tanda pelepasan plasenta

a.       Perubahan entuk uterus dan TFU

Setelah bayi dilahirkan dan sebelum meomitrium menyesuaikan dengan perubahan ukuran

rongga uterus, uterus berada dalam bentuk diskoid dan TFU berada dibawah umbilikus.

Setalah uterus berkontraksi dan plasenta didorong kebawah, bentuk uterus menjadi globular

dan TFU menjadi diatas pusat ( sering kali mengarah kesisi kanan ). Biasanya plasenta lepas

dalam 15 – 30 menit, dapat ditunggu sampai 1 jam.

b.      Tali pusat memanjang

Semburan darah yamg tiba – tiba yang diikuti dengan memanjangnya tali pusat keluar vagina

menandakan kelepasan plasenta dari dinding uterus.

c.       Semburan darah tiba – tiba

Darah yang terkumpul dibelakang plasenta akan membantu mendorong plasenta keluar

bersama bantuan dari gravitasi. Semburan darah yang tiba – tiba menandakan bahwa kantung

yang terjadi retroplasenta telah robek ketika plasenta memisah.

Hal-Hal yang perlu diperhatikan

a.       Perdarahan

b.      Kelengkapan plasenta

c.       Ada tidaknya plasenta suksenturiata

d.      Kontraksi rahim, lakukan massage ringan pada korpus uteri

e.       Pengosongan kandung kemih >> mencegah atonia uteri

f.       Pemberian uterotunika bila perlu

g.      Observasi ruptur perineium atau luka episiotomi yang ada >> hecting

Tertinggalnya sebagian jaringan plasenta

Page 21: intra natal

a.       Perdarahan peurperium berkepanjangan

b.      Bahaya infeksi

c.       Polip plasenta

d.      Degenerasi gana >> kuriokarsinoma

4.      Kala IV

Kala IV adalah kala pemulihan masa yang kritis ibu dan anaknya, bukan hanya proses

pemulihan secara fisisk setelah melahirkan tetapi juga mengawali hubungan yang baru selama

satu sampai dua jam. Pada kala IV ibu masih membutuhkan pengawasan yang intensive karena

perdarahan dapat terjadi, misalnya karena atonia uteri, robekan pada serviks dan perineum. Rata-

rata jumlah perdarahan normal adalah 100 – 300 cc, bila perdarahan diatas 500 cc maka

dianggap patologi. Perlu diingat ibu tidak boleh ditinggalkan sendiri dan belum boleh

dipindahkan ke kamarnya.

Hal – hal yang harus diperhatikan

a.       Kontraksi uterus harus baik

b.      Tidak ada perdarahan pervagina atau alat genetalia lain

c.       Plasenta dan selaput ketuban harus telah lahir lengkap

d.      Kandung kemih harus kosong

e.       Luka perineum terawat baik, tidak ada hematoma

f.       Bayi dalam keadaan baik

g.      Ibu dalam keadaan baik

Penanganan Nyeri Pada persalinan

1.      Pengertian Nyeri

Page 22: intra natal

Merupakan suatu fenomena yang neurofisiologi yang bersifat subjektif dan merupakan

pengalaman pribadi

2.      Teknik Mengurang Rasa Nyeri

Pada saat yang tepat hasil konsepsi akan dikeluarkan dari uterus, hal ini akan menimbulkan

adanya kontraksi uterus yang menimbulkan rasa sakit. Adapun yang menimbulkan sakit pada

persalinan yaitu :

  Emosi seperti takut dan utero servikal

  Tarikan peritonium dan utero cervikal

  Tekanan pada organ servikal

  Hipoksia miometrium dan sekitarnya

Rasa sakit dapat mengakibatkan

  Meningkatkan efektivitas saraf simpatis ditandai dengan : meningkatnya nadi, pernapasan, tekan

darah dan tonus otot

  Gerakan tubuh seperti : mengepal, mencari peregangan

  Ucapan verbal seperti : berteriak

  Ekspresi wajah

  Respon terhadap lingkungan menurun

  Kebutuhan akan kontak fisik

3.      Metode Mengurangi Rasa Nyeri

Ada beberapa cara yang dilakukan dalam membantu mengurangi rasa sakit saat melahirkan

yaitu :

  Kenyamanan

Kenyamanan meliputi posisi dan pengelolaan selama sakit, posisi yang dianjurkan miring kekiri

untuk mengurangi untuk mengurangi penekanan pada vena cava, kepala ditinggikan 45 derajat

agar kerja jantung dan paru ringan. sedangkan pengelolaan selama rasa sakit adalah pengosongan

kandung kemih, kebersihan, alat tenun bersih dan rapi.

  Relaksasi

  Distraksi / pengalihan perhatian

Page 23: intra natal

  Mengurangi kecemasan dan ketakutan

  Memanfaatkan orang terdekat