variasi intra populasi

21
VARIASI INTRA POPULASI Oleh : Nama : Mohamad Taufik NIM : B1J012160 Rombongan : VI Kelompok : 1 Asisten : LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI HEWAN

Upload: mohamad-taufik

Post on 24-Nov-2015

986 views

Category:

Documents


165 download

TRANSCRIPT

VARIASI INTRA POPULASI

Oleh :

Nama

: Mohamad Taufik

NIM

: B1J012160

Rombongan

: VI

Kelompok

: 1

Asisten

:

LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI HEWAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGI

PURWOKERTO

2014I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode tradisional yang digunakan dalam taksonomi klasik adalah pengelompokan individu yang diperoleh dari suatu lokasi berdasarkan persamaan dan perbedaan morfologi yang dimiliki oleh masing-masing individu tersebut. Sebagai akibatnya Linnaeus telah mendiskripskan itik jantan berwarna cerah sebagai Anas boschas dan mendiskripsikan itik betina berwarna sawo matang sebagai Anas platyrinchos, demikian juga dengan elang dewasa berbintik-bintik sebagai Accipiter palumbarius dan elang muda berstrip sebagai Accipiter gentiles. Padahal setelah status biologi mereka diketahui ternyata merupakan spesies yang sama, tetapi phena yang berbeda (Darbohoesodo, 1976).Populasi adalah kumpulan individu dari suatu jenis organisme. Pengertian ini dikemukakan untuk menjelaskan bahwa individu- individu suatu jenis organisme dapat tersebar luas di muka bumi, namun tidak semuanya dapat saling berhubungan untuk mengadakan perkawinan atau pertukaran informasi genetik, karena tempatnya terpisah. Individu- individu yang hidup disuatu tempat tertentu dan antara sesamanya dapat melakukan perkawinan sehingga dapat mengadakan pertukaran informasi genetik dinyatakan sebagai satu kelompok yang disebut populasi. Ada juga yang mengatakan bahwa populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup menempati ruang yang sama pada waktu tertentu (Darbohoesodo, 1976).Sesungguhnya populasi dari kebanyakan hewan terdiri atas beberapa phena yan berbeda, sebagai hasil beberapa proses seperti variasi umur variasi seksual, variasi musiman, polimorfisme dan sebagainya. Kegagalan mengenai variasi ini akan berakibat pada kesalahan dalam penentuan suatu spesies dan kategori tertentu. Pemahaman mengenai variasi yang terjadi pada populasi hewan sangat penting dalam taksonomi (Darbohoesodo, 1976).Variasi intra populasi yaitu perbedaan-perbedaan yang terdapat pada hewan-hewan dalam suatu populasi. Variasi di alam dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor non genetik. Faktor genetik yaitu faktor yang mempengaruhi variasi spesies dikarenakan oleh peristiwa pewarisan sifat dari tetua ke keturunannya, yaitu melalui faktor pembawa keturunan (DNA). Faktor non genetik yaitu faktor yang mempengaruhi variasi spesies dalam populasi dikarenakan faktor selain genetik, yaitu seperti dikarenakan variasi umur, variasi musiman pada suatu individu, variasi sosial, variasi habitat (Inger and Iskandar, 2005)B. Tujuan

Tujuan dari praktikum variasi intra populasi adalah

1. Untuk mengenali berbagai variasi (umur, seksual, musiman, polimorfisme, dsb) pada suatu populasi hewan.

2. Menentukan species hewan berdasarkan berbagai variasi (umur, seksual, musiman, polimorfisme, dsb), yang terdapat pada suatu populasi hewan.II. TINJAUAN PUSTAKAVariasi intra populasi yaitu perbedaan-perbedaan yang terdapat pada hewan-hewan dalam suatu populasi. Sedangkan variasi interpopulasi yaitu perbedaan suatu populasi hewan dengan populasi hewan lainnya. Secara garis besar, ada dua penyebab terjadinya variasi yaitu faktor genetik dan non genetik. Variasi non genetik dapat terjadinya karena adanya variasi umur, variasi musiman pada suatu individu, variasi musiman pada beberapa keturunan, variasi sosial, variasi habitat, variasi karena kondisi iklim temporer, variasi yang ditentukan oleh inang, variasi tergantung kepadatan, varaiasi alometrik, variasi neurogenetik, variasi traumatik dan variasi induksi parasit serta perubahan pasca kematian. Variasi genetik, terjadi karena adanya seksual dimorfisme seperti perbedaan seks primer dan seks sekunder, gynandromormorfi dan interseks, strain seksual dan uniparental serta variasi diskontinyu dan variasi kontinyu (Darbohoesodo, 1976).Polimorfisme atau spesialisasi bentuk untuk pembagian kerja, menjadi ciri khas dari banyak koloni sosial. Individu mengalami spesialisasi untuk fungsi memberi makan, pertahanan atau reproduksi. Kasta prajurit dan pekerja semut merupakan contoh terkenal dalam koloni sosial insekta. Koloni yang disatukan secara struktural dapat juga mempunyai polimorfisme yang kompleks. Dimorfisme seksual yang menyangkut berbagai perbedaan waktu, ukuran, warna dan struktur antara jantan dan betina dari suatau spesies polimorfisme. Dimorfisme seksual terdapat pada banyak hewan nonkoloni (Mayr, 1982). Memilih hewan yang diperoleh dari suatu daerah akan timbul empat kemungkinan, seperti tercantum dalam tabel berikut.

Tabel Kisi-kisi Determinasi untuk Contoh Simpatrik

No.MorfologiTidak terjadi isolasi reproduksiTerjadi isolasi reproduksi

1.Identikphena yang sama dari satu spesiesspecies sibling

2.Berbedaphena yang berbeda dari spesies yang samaspecies berbeda

Mekanisme isolasi yang mencegah spesies berkerabatan dekat dan menghuni daerah geografi yang sama untuk kawin antara satu dengan yang lain, dinamakan spesies simpatrik untuk membedakan dengan spesies allopatrik, yaitu spesies berkerabat dekat yang hidup di daerah geografi yang berbeda. Spesies simpatrik lazim terdapat, contoh pada katak benggala (bullfrog), katak hijau, katak pohon dan katak totol yang semuanya termasuk genus Rana dapat ditemukan dalam atau dekat kolam yang sama. Hewan ini atau hewan simpatrik lain dicegah melakukan perkawinan oleh banyak mekanisme isolasi reproduksi (Wodsedalck, 1970).

Satu taraf rendah dengan variasi genetik adalah meragukan untuk adaptasi selanjutnya mengubah ke lingkungan alam. Pembahasan dengan keanekaragaman genetik pada jangkauan asli adalah relevan untuk perencanaan dari aksi konservasi untuk amankan pemeliharaan dari jenis jangka panjang variabilitas dan kelangsungan hidup. Keanekaragaman genetik penting ke survival jangka panjang dengan variasi genetik dipikirkan untuk menyusut berdua jangka pendek dan daya penyesuaian jangka panjang dari populasi di variabel dan perubahan lingkungan alam (Ranjan, 2009).

III. MATERI DAN METODE

A. Materi

Materi yang diamati adalah spesimen pada setiap tahapan hidup katak, jangkrik jantan dan betina, dan lebah. Alat yang digunakan antara lain adalah bak preparat, pinset, kaca pembesar, mikroskop, kamera, laporan sementara, dan alat tulis.B. Metode

Metode yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah

1. Tahapan hidup katak digambar, didefinisikan jenis variasi yang terjadi.2. Jangkrik jantan dan betina digambar, organ reproduksinya, serta didefinisikan jenis variasi yang terjadi.

3. Laporan sementara dibuat dari hasil praktikum.

B. Pembahasan

Variasi intra populasi yaitu perbedaan-perbedaan yang terdapat pada hewan-hewan dalam suatu populasi. Variasi di alam dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor non genetik. Faktor genetik yaitu faktor yang mempengaruhi variasi spesies dikarenakan oleh peristiwa pewarisan sifat dari tetua ke keturunannya, yaitu melalui faktor pembawa keturunan (DNA). Faktor non genetik yaitu faktor yang mempengaruhi variasi spesies dalam populasi dikarenakan faktor selain genetik, yaitu seperti dikarenakan variasi umur, variasi musiman pada suatu individu, variasi sosial, variasi habitat.

Contoh variasi non genetik antara lain:

1. Variasi individu menurut umur

Variasi Umur yaitu hewan akan melewati fase juvenil atau larva yang sangat berbeda dari fase dewasa. Reptilia, Aves dan Mammalia memiliki bentuk immature cukup berbeda dari dewasanya.

Variasi musiman pada satu individu adalah hewan yang hidupnya melalui beberapa musim dapat memperlihatkan variasi individu. Burung akan memiliki warna yang lebih cerah pada musim kawin dan pucat setelah musim kawin berubah. Beberapa spesies perubahan warna bulu hanya terjadi pada individu jantan.

Variasi musiman pada keturunan yang berbeda adalah anakan yang muncul pada musim dingin akan lebih puncat dari yang lahir musim panas. Beberapa kupu-kupu tropis memiliki phena musim kering (kemarau) dan phena musim hujan. Cyclomorphosis yaitu perubahan morfologi karena perubahan musiman seperti perubahan suhu, turbulensi dan sebagainya.

2. Variasi sosial

Serangga adalah contoh dari variasi sosial.

3. Variasi ekologi

Variasi habitat adalah kerang yang hidup di daerah hulu berbeda dari yang hidup di hilir. Individu yang hidup di perairan dengan kadungan kapur tinggi memiliki cangkang berbeda dari perairan dengan kapur rendah.

Variasi karena perubahan iklim temporer adalah terjadi pada hewan dengan plastisitas tinggi, berbeda jika kondisi berubah. Ikan akan tumbuh lambat tapi sebaliknya jika kondisi lingkungan baik dan cukup suplai makanan akan tumbuh cepat. Variasi karena inang yaitu parasit yang hidup pada inang berbeda akan memeiliki perbedaan morfologi atau bahkan fisiologis. Misalnya parasit. Variasi karena kepadatan, contohnya belalang tertentu memiliki fase biologis yang tidak stabil. Tiap fase memiliki anatomi, warna dan karakter tingkah laku berbeda.

Variasi allometrik yaitu individu dalam populasi yang memiliki pertumbuhan alometrik akan mengakibatkan variasi alometrik (heterogonik), umumnya terjadi pada serangga. Contoh kepala pada semut, tanduk frontal dan thorax pada kepik, mandibula pada kumbang.

Variasi neurogenik atau neurohumoral yaitu terfokus pada perubahan warna hewan sebagai respon terhadap lingkungan. Perubahan terjadi karena menyebar-atu berkumpulnya organ pembawa warna (kromatofor). Terjadi pada bunglon, crustacea, cephalopoda dan vertbrata berdarah dingin.

4. Variasi traumatik

Variasi Induksi Parasit yaitu selain dampak umum parasitisme seperti pembengkakan, kelainan dan luka mekanik lainnya juga dapat menyebabkan modifikasi structural.

Perubahan postmortem yaitu perubahan warna bulu burung karena hilangnya komponen volatile dalam warna dan penggunaan bahan kimia sebagai pengawet atau pembunuh seperti cyanide.

Contoh variasi genetik antara lain:

1. Seksual dimorfisme yaitu variasi berasosiasi kelamin.

Perbedaan kelamin primer yaitu perbedaan pada organ yang digunakan untuk reproduksi (gonad, genitalia).

Perbedaan kelamin sekunder yaitu perbedaan ini merupakan sexual dimorphisme yang paling nyata diantara hewan. Perbedaan jantan dan betina kadang sangat terbatas. Kadang perbedaan sangat nyata sehingga dideskripsikan sebagai spesies yang berbeda. Contohnya yaitu kakak tua raja (Eclectus rotatus Muller) jantan berwarna hijau dengan lambung orange dan betina berwarna merah dan biru dengan lambung hitam. Keduanya dianggap species berbeda sampai hampir 100 tahun.

Intersek yaitu individu yang memperlihatkan karakter campuran antara karakter jantan dan betina. Hasil dari susunan yang seimbang antara gen yang membawa kecenderungan jantan dan kecenderungan betina. Susunan gen seperti tersebut diduga disebabkan oleh irregularities in fertilization atau mitosis atau karena gangguan fisiologis karena parasitisme.

Gynandromorp yaitu individu yang memperlihatkan karakter jantan pada satu bagian tubuhnya dan karakter betina pada bagian tubuh yang lain. Contohnya yaitu kupu-kupu, lobster, kepiting.

2. Variasi Kontinyu yaitu variasi terjadi karena perbedaan genetik yang sangat rendah. Nilai rata-rata, varian dan koefisien variasi untuk tiap sifat merupakan karakter dari tiap populasi dan species.

Spesiasi Alopatrik merupakan spesiasi melalui isolasi geografik, misalnya melalui fragmentasi habitat dan migrasi. Seleksi di bawah kondisi demikian dapat menghasilkan perubahan yang sangat cepat pada penampilan dan perilaku organism, karena seleksi dan hanyutan bekerja secara bebas pada populasi yang terisolasi, pemisahan pada akhirnya akan menghasilkan organisme yang tidak akan dapat berkawin campur. Spesiasi allopatrik terjadi karena adanya penghalang fisik seperti sungai, gunung dan letak geografis.Penghalang ini memisahkan sebuah populasi dari populasi induknya, yang berarti memotong aliran gen antara kedua pupulasi tersebut.Terisolasinya mereka membentuk sejumlah perbedaan genetik, termasuk penghalang reproduksi yang membedakannya dari populasi induknya.Contoh dari spesiasi allopatrik ini adalah hasil evolusi dari populasi burung kutilang (finches)di Kepulauan Galapagos yang terpisah dari populasi induknya di Benua Amerika bagian selatanGynandromorphadalah organismeyang berisi karakteristik jantan dan betina. Karakteristik ini dapat dilihat pada kupu-kupu, di manakarakteristikjantan dan betina dapat dilihat secara fisik karena dimorfisme seksual. Kasusgynandromorphismjuga dapat ditemukan pada Crustacea, terutamalobster dan kepiting bahkan pada burung. Contohnya yaitu kupu-kupu, lobster, kepiting.

Spesiasi Simpatrik merupakan spesiasi tanpa isolasi geografik. Mekanisme ini cukup langka karena hanya dengan aliran gen yang sedikit akan menghilangkan perbedaan genetika antara satu bagian populasi dengan bagian populasi lainnya. Spesiasi simpatrik pada hewan memerlukan evolusi perbedaan genetika dan perkawinan tidak acak, mengijinkan isolasi reproduksi berkembang. Salah satu jenis spesiasi simpatrik melibatkan perkawinan silang dua spesies yang berkerabat, menghasilkan spesies hibrid. Hewan tidaklah umum terjadi karena hewan hibrid bisanya mandul. Spesiessibling adalah spesiesyang sangat miripdalam penampilan, perilaku dankarakteristiklainnya, tetapi secara reproduktif terisolasi.Spesies sibling yaitu merupakan pasangan genetik atau kelompok spesiesyang terkait erat, dan secara morfologis dapat dibedakan tetapiterisolasi secara reproduktif dan apabila terjadi kawin silang maka akan menghasilkan keturunan yang tidak produktif. Spesiessibling timbul sebagai akibat dari spesiasi allopatrik melalui isolasi geografis dan spesiasi parapatric atauspesiasisimpatrik. Phena adalah istilah untuk menunjuk perbedaan bentuk atau fenotip yang terjadi dalam satu populasi. Variasi pada populasi hewan jangkrik dapat terjadi karena adanya seksual dimorfisme seperti perbedaan morfologi pada jantan dan betina. Pada jangkrik jantan tubuhnya lebih kecil dari jangkrik betina, dan organ khusus yang hanya dimiliki oleh jangkrik betina adalah ovipositor.Klasifikasi jangkrik adalah sebagai berikut :

Kingdom: AnimaliaPhylum: ArthropodaClass

: InsectaOrdo

: OrthopteraFamily

: GryllidaeGenus

: GryllusSpecies: Gryllus sp.Jangkrik merupakan hewan yang masuk kedalam variasi genetik, variasi pada populasi hewan kadal dapat terjadi karena adanya seksual dimorfisme seperti perbedaan sek primer dan sek sekunder yang dimilikinya.Klasifikasi Katak Sawah adalah sebagai berikut :

Kingdom : Chordata

Phylum: Vertebrata

Class

: Amphibia

Ordo : Anura

Family : Ranidae

Genus : Fejervarya

Species : Fejervarya cancrivora

Katak dewasa apabila diamati dengan teliti, akan terlihat jelas adanya keragaman variasi antara spesies yang satu dengan yang lainnya katak mempunyai badan yang lebar dilengkapi dengan dua pasang anggota gerak. Anggota gerak bagian depan lebih pendek dan kecil, serta mempunyai 4 jari, sedangkan bagian belakang jauh lebih besar dan panjang, sesuai dengan fungsinya yaitu untuk melompat. Anggota gerak ini biasanya juga dilengkapi dengan selaput renang untuk memudahkan katak berenang.

Metamorfosis pada Amphibi merupakan salah satu variasi yang ada pada spesies katak. Pengertian metamorfosis sendiri adalah perkembangan yang merubah secara keseluruhan bentuk, fisiologis maupun biokimiawi individu, sedangkan pada beberapa insekta, metamorfosis hanya bersifat melengkapi bentuk larva dengan perlengkapan-perlengkapan untuk menjadi bentuk dewasanya. Perubahan-perubahan metamorfik benar-benar merubah seluruh jaringan dan organ. Variasi yang terjadi pada katak yaitu variasi umur yaitu variasi yang tergantung dari umur hewan itu sendiri dan tiap-tiap umur memiliki ciri-ciri khas tersendiri.Berdasarkan hasil praktikum didapatkan hasil bahwa katak merupakan hewan yang memiliki variasi yaitu variasi non genetik, Katak mempunyai variasi yang dipengaruhi oleh umur. Katak memiliki siklus hidup mulai dari telur, berudu, berudu berkaki, katak berekor, dan katak dewasa. Katak mengawali hidupnya sebagai telur yang diletakkan induknya di air, di sarang busa atau di tempat-tempat basah lainnya. Telur-telur katak menetas menjadi berudu atau kecebong, yang bertubuh mirip ikan gendut, bernafas dengan insang dan selama beberapa lama hidup di air. Perlahan-lahan akan tumbuh kaki belakang, yang kemudian diikuti dengan tumbuhnya kaki depan, menghilangnya ekor dan bergantinya insang dengan paru-paru. Masanya tiba, berudu ini akan melompat ke darat sebagai kodok atau katak kecil.Klasifikasi lebah madu adalah sebagai berikut:

Kingdom: Animalia

Phyllum: Arthropoda

Class

: Insecta

Ordo

: Hymenoptera

Family

: Apidae

Genus

: Apis

Species: Apis sp.

Lebah madu merupakan hewan yang berasal dari phylum arthropoda, bila kita amati lebah madu terjadi variasi non genetik yaitu variasi sosial, lebah madu dibagi menjadi 3 spesifikasi antara lain lebah pekerja, lebah jantan dan lebah ratu (betina). Masing-masing lebah memiliki peran yang berbeda, seperti lebah pekerja yang berperan dalam mengumpulkan makanan dan membangun sarang lebah, tetapi lebah pekerja ini tidak bisa berperan untuk mengawinkan lebah ratu (betina). Kemudian, lebah jantan perannya hanya 1 yaitu hidupnya hanya untuk mengawinkan lebah ratu, jika lebah jantan ini tidak kawin atau tidak bisa menghasilkan keturunan maka lebah pekerja akan membunuh lebah jantan ini. Selanjutnya, lebah ratu berperan dalam menjaga frekuensi spesies dalam populasi disekitarnya. Jika dilihat berdasarkan morfologi dari masing-masing lebah, lebah pekerja memiliki tubuh yang paling pendek dari lebah jantan dan lebah ratu, sedangkan thorax pada lebah jantan lebih tebal daripada lebah pekerja dan lebah ratu. Tetapi lebah ratu memiliki abdomen yang paling panjang daripada lebih pekerja dan lebah jantan.IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Katak (Fejervarya cancrivora) memiliki variasi umur, yaitu dengan adanya metamorfosis pada katak.Variasi pada populasi hewan kadal dapat terjadi karena adanya seksual dimorfisme seperti perbedaan sek primer dan sek sekunder yang dimilikinya.2. Penyebab terjadinya variasi, yaitu faktor non genetik dan genetik. Variasi pada jangkrik termasuk variasi genetik berupa variasi seksual dimorphisme. Variasi pada katak merupakan variasi non genetik yaitu variasi umur. Variasi pada lebah madu adalah variasi non genetik berupa variasi sosial.B. Saran

Laporan praktikum kali ini lebih banyak poin pembahasannya daripada poin tinjauan pustakanya, saya jadi bingung mengerjakan laporannya.DAFTAR REFERENSIBiswajit, Das, Rachel A. Heimeier, Daniel R. Buchholz, and Yun-Bo Shi. 2009. Identification of Direct Thyroid Hormone Response Genes Reveals the Earliest Gene Regulation Programs during Frog Metamorphosis. The Journal of Biological Chemistry. 284, NO. 49, pp. 3416734178.Darbohoesodo, R.B .1976. Penuntun Praktikum Taxonomi Avertebrata. Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Djuhanda, T. 1982. Anatomi dari Empat Species Hewan Vertebrata. Armico, Bandung.Inger, R.F. and Iskandar, J. T. 2005. A Collection of Amphibians From West Sumatra With Description of A New Species of Megrophys (Amphibia:Anura). The Raffles Bulletin Zoology. 53(1)133-142..Mayr, E. 1982. Principles Of Systematic Zoologi. New Delhi, Tata McGraw-Hill Publishing Company.

Ranjan, G. R., Prasad, D. S, and Aparajita, S. 2009. Studies on Inter and intra-population variability of Pongamia pinnata: a bioenergy legume tree. Crop Breeding and Applied Biotechnology 9: 268-273.Suranto. 2000. Application of Modern Experimental Technique to Solve Morphological Complexity in Taxonomy. Biodiversitas Vol. 1, No. 2. hal. 80-84.Wodsedalck, J. E. 1970. General Zoology. W M C Brown Company Publishers, USA.