intra vena pyelography

54
INTRA VENA PYELOGRAPHY Khafid Asy’ Ari 20080310117

Upload: zulhida-yuni

Post on 23-Dec-2015

55 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

tt

TRANSCRIPT

INTRA VENA PYELOGRAPHY

INTRA VENA PYELOGRAPHY

Khafid Asy Ari

20080310117

BNO

Kita bahas dulu apa itu BNO. . BNO dalam bahasa Inggris disebut pula KUB, alias Kidney Ureter Bladder. Sebelumnya mari kita bedakan dulu antara foto polos abdomen dan foto BNO. Foto polos abdomen tidak dilakukan persiapan atau urus-urus. Pasien dateng ke radiolog, ya uda langsung aja difoto. Sedangkan foto BNO, pasien diminta untuk melakukan urus-urus misalnya dengan memakan obat pencahar, meminimalisasi bicara dan merokok, dan puasa tidak makan pada malam sebelum foto dilakukan, agar udara usus dan fekalitnya minimal. Persamaannya, yaitu baik foto polos maupun BNO sama-sama tidak menggunakan kontras.

Yang harus kita perhatikan pada foto BNO :

Preperitoneal fat line, tampak atau tidak

Psoas line dan renal out line, tampak atau tidak

Distribusi udara usus, distensi usus, banyak atau sedikit

Tanda-tanda pneumoperitoneum, ada tidaknya semilunar sign (udara di atas hepar)

Bayangan opasitas : batu, massa intra abdomen, deskripsikan letak, ukuran batu, jumlah batu, bentuk batu

Sistema tulang : fraktur, spondilosis, metastase

IVP = INTRA VENA PYELOGRAPHY

BNO IVP adalah

pemeriksaan radiografi dari tractus Urinarius dengan pemberian zat kontras yang dimasukan melalui Vena sehingga dapat menunjukan fungsi Ginjal dan dapat mengetahui apabila terdapat kelainan-kelainan secara radiologis.

Indikasi dan Kontraindikasi

Indikasi pemeriksaan BNO IVP diantaranya sebagai berikut :

Keluhan nyeri dan panas pinggang (Colic)

Nefrolithiasis

Nefritis

Kingking atau kelainan congenital

Penurunan fungsi ginjal dan keganasan

Tumor

Symptom of Colic ureter

Letak ginjal

kontraindikasinya

Perforasi atau pendarahan massif di rongga abdomen

Uji kadar ureum darah pasien di laboratorium di atas normal

Uji kadar kreatinin pasien tidak sesuai

Hipertensi

Diabetes Melitus

Permintaan Pemeriksaan atas keinginan sendiri !

Tidak memiliki Spesialis Radiologi.

Traktus urinarius

adalah sekumpulan organ yang memproduksi, menyimpan dan mengeluarkan urin. Adapun organ-organ yang berperan yaitu :

Renal

Renal terletak di retroperitoneal, melalui nefron memproduksi urin. Di samping itu renal memproduksi erytropotein yng menstimulasi tulang pipih untuk memproduksi eritrosit. Drainase renal melalui arteri efferent. Jika terdapat batu pada ginjal disebut staghorn (tanduk rusa).

Anatomi Ginjal

Pembuluh pada Ginjal

Ureter

Ureter merupakan saluran urin dari renal ke vesica urinaria. Jika terdapat batu pada ureter disebut uretrolithiasis.

Vesica Urinaria

Berfungsi untuk menyimpan urin sementara yang pengeluarannya diatur oleh sphingter. Vesica urinaria mengandung jaringan epithel transisional atau epithel ubergang.

Tractus Urinarius

Uretra

Uretra pada laki-laki terbagi ke dalam 3 bagian yaitu :

Uretra pars prostatika

Uretra pars membranosa

Uretra pars spongiosa

Panjang uretra pada laki-laki 20 cm dan pada wanita 4-5 cm.

Persiapan Alat dan Bahan

steril

Kontras media watersoluble

Spuit 1 cc untuk skin test

Spuit 20-50 cc untuk injeksi

Spuit 2,5 cc untuk antiseptic alergiObat-obatan antihistaminKapasAlcohol

unsteril

Kaset

Marker

Stwing

Grid

Pesawat rontgen

Apron

Nier beken

Prosedur Pemeriksaan BNO-IVP

Pasien datang ke radiologi dengan membawa permintaan foto yang sudah didaftarkan dan membayar biaya pemeriksaan di kasir,

Pasien dijanjikan waktu pemeriksaannya dan diberikan penjelasan mengenai persiapan yang harus dilakukan sesuai dengan pemeriksaannya

Pasien Diminta Untuk melakukan pemeriksaan Laboratorium : Ureum dan Kreatinin ( Bila Melebihi Normal Konsulkan dengan dokter radiolog)

Untuk Pasien Rawat inap persiapan dilakukan dengan dibantu oleh perawat.

Pemeriksaan IVP

Pasien diminta memasuki ruangan pemeriksaan.

Pasien atau keluarga pasien diberikan penjelasan dan Jika telah jelas diminta menandatangani Inform Consent .

Pasien diminta tidur terlentang pada meja pemeriksaan dengan mid sagital plane menempel dengan Mid Line Meja.

Lakukan Skin Test Kontras Media sebanyak 1 1,5 ml

Kaset sesuai ukuran yang dibutuhkan di tempatkan pada cassette tray dibawah meja pemeriksaan.

Radiografer/operator mengatur posisi pasien berada tepat ditengah meja pemeriksaan.

Radiograf

Foto polos BNO / Plain foto BNO

Untuk mengetahui keadaan abdomen (BNO) , apakah ada banyak udara / artefak yang akan mengganggu gambaran selama pemeriksaan.

Untuk Mengetahui Keadaan Awal dari Abdomen sebagai bahan penilaian ekspertise radiografi

Mengetahui Kondisi Faktor Eksposi yang Tepat ( Tidak boleh ada pengulangan)

Jika Radiograf baik pemeriksaan bisa dilanjutkan

Pemasukan Kontras Media

Dokter didampingi Radiografer /operator memberikan zat kontras melalui vena (apabila skin test negatif) sebanyak 40 - 50 cc kepada pasien.

Nilai urium maximal 50 mg/dl ; nilai creatinin maximal 1,2 mg/dl

Single Dose ( 1 ml/ Kg BB) Double Dose =1.5 ml/kg BB)

Misal Pasien 73 Kg Maka Kontras 73 ml apabila Double : 73 + 36,5 = 110 ml

Fase Nefrogram

Fase dimana kontras media memperlihatkan nefron pada ginjal (terisi minimal).

( 5 menit setelah penyuntikan)

( Sebelum Dilakukan Stuwing Ureter)

Ekspose 5 menit :

film 24X30 cm

CP antara xypoideus dan umbilicus

CR tegak lurus film

FFD 1 meter

5

Yang kita cermati pada menit ke-5 ini yaitu

Letak/posisi ren. Normalnya, ren kanan lebih rendah dibanding ren kiri. Letak keduanya yaitu setinggi V.T12 V.L3

Ukuran ren

SPC. Normalnya berbentuk seperti mangkuk (cupping). Namun apabila terjadi hidronefrosis, SPC akan berubah bentuk tergantung pada derajat hidronefrosisnya.

Gambaran batu, baik batu lusen atau opaq. Apabila ada batu, khasnya yaitu ada filling defek.

Fase Nefrogram

Densitas baik

Tidak ada bagian

Nefron yang terpotong

Kontras mengisi ginjal/

Calyx sampai ureter

proximal

Opasitas mampu menampilkan organ

Ada 4 grade hidronefrosis

Hidronefrosis derajat 1. Calices berbentuk blunting, alias tumpul.

Hidronefrosis derajat 2. Calices berbentuk flattening, alias mendatar.

Hidronefrosis derajat 3. Calices berbentuk clubbing, alias menonjol.

Hidronefrosis derajat 4. Calices berbentuk ballooning, alias menggembung.

Dilakukan Stuwing Ureter

Untuk membendung kontras media yang diekskresikan ginjal melalui ureter, sehingga nefron dan pelvis renalis dapat mengembang dengan baik.

Letakan 2 buah bola tenis / compression Ball pada daerah setinggi umbilikus / setinggi SIAS

Compression Bandage dikaitkan pada ujung lain meja dan compression Ball di tekan dengan mengatur tuas pengungkit

Diukur tekanan bandage tidak terlalu kencang maupun terlalu longgar

Fase Nefrogram 15

Fase dimana kontras media memperlihatkan nefron , Pelvis renalis dan ureter proksimal terisi maksimal ( Fungsi Ekskresi Ginjal yang terbendung ).

15 menit setelah penyuntikan

Ekspose dilakukan tanpa pembukaan Stuwing Ureter ( gambar bola terbawa)

Ekspose 15 menit :

film 24X30 cm

CP sedikit diatas umbilicus

CR tegak lurus film

FFD 1 meter

IVP

Menit ke-15-30

Penilaian ureter : kaliber, batu

Vesica urinaria : bentuk, dinding, batu/massa

Post Miksi :

Penilaian fungsi voiding

Pada menit ke-15 sampai 30, yang nampak yaitu SPC, kedua ureter, dan vesika urinaria. Tapi kita fokuskan pada pencitraan ureter dan vesika urinaria. Pada ureter, yang diamati yaitu

Jumlah ureter.

Terkadang, ureter bisa hanya nampak 1 aja, padahal pasien tidak merasakan keluhan apa-apa, dan tidak ada pembesaran di proksimal. Berarti ureternya tetep normal ya, karena bagaimanapun juga ureter tu ada gerak peristaltiknya. Jadi bisa aja pas difoto tuh pas dia lagi kontraksi alias mengecil, jadi tidak nampak ketika difoto.

Posisi ureter

Kaliber ureter.

Maksudnya diameternya, ukurannya normal atau tidak, atau mengalami pembesaran.

Dinding ureter.

Apakah dindingnya licin atau tidak, reguler atau irreguler.

Ada tidaknya sumbatan/obstruksi

Ada tidaknya batu, baik lusen maupun opaque.

Fase Ureter

Fase dimana kontras media memperlihatkan nefron , Pelvis renalis dan ureter proksimal terisi maksimal dan ureter distal mulai mengisi kandung kemih ( Fungsi Ekskresi Ginjal tidak terbendung ).

30 menit setelah penyuntikan

Ekspose dilakukan 15 detik setelah pembukaan Stuwing Ureter

Ekspose 30 menit :

film 30X40 cm

CP garis pertengahan SIAS

CR tegak lurus film

FFD 1 meter

Fase Ureter

Densitas baik

Tidak ada bagian

ginjal yang terpotong

Kontras mengisi ginjal/

Calyx sampai ureter

distal dan sedikit

mengisi kandung kemih

Opasitas mampu

menampilkan organ/

Tractus Urinarius

Fase Vesica Urinaria Full Blaast

Fase dimana kontras media memperlihatkan nefron , Pelvis renalis, ureter hingga kandung kemih ( Fungsi Ekskresi Ginjal tidak terbendung ).

45 menit setelah penyuntikan

Ekspose dilakukan

Ekspose 45 menit :

film 30X40 cm atau 24 x 30 cm

CP garis pertengahan SIAS atau diantara SIAS dan Symphisis Pubis

CR tegak lurus film

FFD 1 meter

Fase Vesica Urinaria

Densitas baik

Tidak ada bagian

ginjal yang terpotong

Kontras mengisi kandung

kemih hingga VU

mengembang

Opasitas mampu

menampilkan organ

vesica urinaria terisi

penuh kontras media

Sering disebut foto

Full Blaast

Fase Vesica Urinaria Post Void

Fase dimana kontras media memperlihatkan kandung kemih dalam keadaan kosong ( Fungsi pengosongan kandung kemih).

50 menit setelah penyuntikan

Ekspose dilakukan

Ekspose 50 menit :

film 30X40 cm atau 24 x 30 cm

CP garis pertengahan SIAS atau diantara SIAS dan Symphisis Pubis

CR tegak lurus film

FFD 1 meter

Kriteria Post Void

Densitas baik

Tidak ada bagian Ginjal hingga VU yang terpotong

Kontras Keluar dari kandung kemih hingga VU dapat terlihat kosong

Opasitas mampu menampilkan organ

vesica urinaria terisi penuh kontras media

Sering disebut foto Post Void / Post Mixie.

Late Foto

Adalah keadaan dimana kontras media terlambat menampilkan gambaran organ yang diakibatkan oleh adanya kelainan pada organ ( adanya batu di nefron sehingga ureter tidak tervisualisasikan)

Apabila terjadi Late Foto Maka sebaiknya pasien difoto Post Voiding satu jam kemudian.

Late Foto bisa sampai 2 jam

URINARY TRACT STONE

Klinis : Penderita dikirim dengan kolik renal

BNO

IVP

menit ke-5

Menit ke-15

Menit ke 30

Post Miksi

DESKRIPSI

BNO :

Preperitoneal fat line tegas, Psoas line samar; renal out line dextra tampak, sinistra tak tampak

Tampak udara usus (+) dengan fecal material (+)

Tampak opasitas bentuk staghorn di proyeksi renal dextra (paravertebra dextra

setinggi V.L.2)

Sistema tulang tak tampak kelainan

IVP

Menit 5 :

Nefrogram kedua dextra tampak,, SPC terisi kontras.

Ren dextra bentuk blunting, clubbing, pelvis renis melebar

Ren sinistra : bentuk cupping normal

Menit 15 s/d 30

Kedua ureter terisi kontras

Ureter dextra : tampak kaliber ureter 1/3 proksimal melebar, dinding licin, tak tampak filling/additional defek

Ureter sinistra : kaliber normal, dinding licin, tak tampak filling/additional defek

Kalices ren sinistra bentuk cupping normal

Ureter sinistra : kaliber normal, dinding licin,tak tampak filling/additional defek

VU : terisi kontras

Post Miksi (PM)

Kontras minimal

KESAN

Hidronefrosis, pelviectasis, ureteroectasis proksimal dextra e.c batu staghorn di ren dextra

Fungsi ren dextra baik

Anatomi dan fungsi ren sinistra normal

Anatomi dan fungsi VU normal

Hidronefrosis grade III dengan hidroureter

Cystitis dan divertikel pada VU

Diverticel pada dinding laterosinistra VU

Batu pada VU

HIPERTROPHY PROSTAT

Indentasi di bagian basal vesica Urinaria

Pemeriksaan urethrocystografi:

Tampak penyempitan pada urethra pars cavernosa

KESAN :

Strictura urethra

Kelainan-kelainan

Kelainan- Kelainan

Kingking

Nefrolithiasis

Ureterolithiasis

Vesicolithiasis

Adalah adanya Batu pada kandung kemih

Bentuk batu ginjal

Kekurangan dan kelebihan pemeriksaan BNO IVP

Kelebihan

Bersifat invasif.

IVP memberikan gambaran dan informasi yang jelas, sehingga dokter dapat mendiagnosa dan memberikan pengobatan yang tepat mulai dari adanya batu ginjal hingga kanker tanpa harus melakukan pembedahan

Diagnosa kelainan tentang kerusakan dan adanya batu pada ginjal dapat dilakukan.

Radiasi relative rendah

Relative aman

Kekurangan

Selalu ada kemungkinan terjadinya kanker akibat paparan radiasi yang diperoleh.

Dosis efektif pemeriksaan IVP adalah 3 mSv, sama dengan rata-rata radiasi yang diterima dari alam dalam satu tahun.

Penggunaan media kontras dalam IVP dapat menyebabkan efek alergi pada pasien, yang menyebabkan pasien harus mendapatkan pengobatan lanjut.

Tidak dapat dilakukan pada wanita hamil.

ABNORMALITY OF KIDNEY

ABNORMALITY OF KIDNEY

ABNORMALITY OF KIDNEY