makalah manajemen kurikulum

51
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Studi tentang kurikulum dewasa ini semakin mendapat perhatian dari kalangan ilmuwan yang menekuni bidang pengembangan kurikulum, teknologi pendidikan dan administrasi pendidikan. Studi ini dianggap menepati bagian terpenting dalam studi pengembangan kurikulum dan administrasi pendidikan. Hal ini wajar, sebab kurikulum adalah komponen penting dan merupakan alat pendidikan yang sangat vital dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Itu sebabnya, setiap institusi pendidikan, baik formal dan non formal, harus memiliki kurikulum yang sesuai dan serasi, tepat guna dengan kedudukan, fungsi dan peranan serta tujuan lembaga tersebut. Jadi artinya, bermutu atau tidaknya sebuah institusi pendidikan sangat bergantung pada sistem kurikulumnya. Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai manajemen kurikulum. B. RUMUSAN MASALAH 1

Upload: mustika-dewi-ikhtiarianti

Post on 29-Nov-2015

318 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Studi tentang kurikulum dewasa ini semakin mendapat perhatian dari

kalangan ilmuwan yang menekuni bidang pengembangan kurikulum, teknologi

pendidikan dan administrasi pendidikan. Studi ini dianggap menepati bagian

terpenting dalam studi pengembangan kurikulum dan administrasi pendidikan.

Hal ini wajar, sebab kurikulum adalah komponen penting dan merupakan alat

pendidikan yang sangat vital dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Itu

sebabnya, setiap institusi pendidikan, baik formal dan  non formal, harus memiliki

kurikulum yang sesuai dan serasi, tepat guna dengan kedudukan, fungsi dan

peranan serta tujuan lembaga tersebut. Jadi artinya, bermutu atau tidaknya sebuah

institusi pendidikan sangat bergantung pada sistem kurikulumnya.

Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai manajemen

kurikulum.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen?

2. Apa yang dimaksud dengan kurikulum?

3. Apa yang dimaksud dengan manajemen kurikulum?

4. Bagaiamana ruang lingkup manajemen kurikulum?

5. Apa fungsi manajemen kurikulum?

6. Apa tujuan manajemen kurikulum?

7. Bagaimana proses manjemen kurikulum?

8. Bagaimana penyusunan kurikulum?

1

Page 2: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

9. Bagaimana pengembangan kurikulum?

10. Apa saja faktor pendukung dan penghambat proses manajemen

kurikulum?

C. TUJUAN

1. Memahami pengertian manajemen

2. Memahami pengertian kurikulum

3. Memahami pengertian manajemen kurikulum

4. Memahami ruang lingkup manajemen kurikulum

5. Mengetahui fungsi manajemen kurikulum

6. Mengetahui tujuan kurikulum

7. Mengetahui proses manajemen kurikulum

8. Mengetahui penyusunan kurikulum

9. Mengetahui pengembangan kurikulum

10. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat proses manajemen

kurikulum

2

Page 3: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN

Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola.

Pengelolaan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan

fungsi-fungsi manajemen itu sendiri. Manajemen adalah melakukan

pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah atau organisasi yang

diantaranya adalah manusia, uang, metode,  material, mesin dan pemasaran

yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses. (Rohiat. 2010.

Manajemen Sekolah, Teori Dasar dan Praktik. Bandung : PT Refika

Aditama).

Berikut pendapat para ahli :

a. Menurut Hasibuan, manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara

efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

b. Stoner, seperti yang dikutip Fachruddin mendefinisikan manajemen

sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan

mengawasi pekerjaan organisasi dan untuk menggunakan semua sumber

daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang

dinyatakan dengan jelas.

c. Gordon (1976) dalam Bafadal (2004:39), menyatakan bahwa manajemen

merupakan metode yang digunakan administrator untuk melakukan tugas-

tugas tertentu atau mencapai tujuan tertentu.

d. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan

sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien.

e. Harold Koontz & O’Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of

Management” mengemukakan, manajemen adalah berhubungan dengan

3

Page 4: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang

lain.

f. Ensiclopedia of The Social Sciences, manajemen diartikan sebagai proses

pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diarvasi.

http://eliadian.blogspot.com/2012/09/pengertian-manajemen-kurikulum.html

diunduh pada Senin, 6 mei 2013 pukul 14.41

B. PENGERTIAN KURIKULUM

Kamus Webster’s New International Dictionary (1953) memberikan arti

kurikulum sebagai berikut : “… a specified fixed course of study, as in school

or college, as one leading to a degree.” Pengertian ini memandang bahwa

kurikulum terdiri dari sejumlah mata pelajaran tertentu yang harus dikuasai

untuk mencapai suatu tingkat pendidikan.

Kurikulum berasal dari kata ”curere”(Latin) yang berati berlari cepat. Dari

kata ”curre”(katakerja) menjadi ”curricum” ”(katabenda). Jadi, secara

etimologi, kurikulum berarti tempat bagi siswa berlomba untuk mencapai

suatu (tingkat pengetahuan-untuk dapat ijazah). Secara tradisional, kurikulum

diartikan sebagai jumlah mata pelajar yang direncanakan di bawah tanggung

jawab sekolah. Yang dimaksud dengan kurikulum adalah segala kegiatan

belajar yang terhubung dengan program pendidikan di sekolah yang meliputi

kegiatan intrakurikuler,kokurikuler,dan ekstrakuler. Yang dimaksud dengan

kurikulum (seperti yang disusun dalam Pedoman Kurikulum) adalah

seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai isi dan bahan pelajaran serta

proses belajar mengajar. Beberapa ungkapan dalam kurikulum :

1. Intrakurikuler

4

Page 5: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

Yang dimaksud dengan intrakurikuler adalah kegiatan proses belajar-

mengajar yang dilakukan sekolah sesuai dengan struktur program kurikulum

yang terdapat dalam Silabus.

2.       Kokurikuler

Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran

dengan tujuan untuk lebih memperdalam apa yang telah dipelajarin pada

kegiatan intrakuri kuler. Contoh   : Siswa disuruh membuat kliping,

mengumpulkan berbagai bahan belajar tentang suatu materai pelajaran.

3.       Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran

intrakurikuler dan kokurikuler.dengan tujuan memperluas pengetahuan siswa.

Contoh : Pramuka, PMR, Pecinta Alam, dan sebagainya.

Berikut beberapa pendapat mengenai pengertian kurikulum :

a. Menurut Oemar Hamalik, Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang

harus ditempuh oleh murid untuk memperoleh ijazah.

b. Menurut Supandi, Kurikulum adalah sebagai suatu perangkat pelbagai

mata pelajaran yang harus dipelajari siswa, batasan ini nampak jelas pada

kurikulum 1968 Dikdasmen.

c. Romine, “Curriculum is interpreted to mean all of the organized courses,

activities and experiences which pupils have under the direction of the

school, wether in the classroom or not.” Kegiatan kurikuler tidak terbatas

dalam ruangan kelas saja, melainkan mancakup juga kegiatan di luar kelas.

Karena itu menurut pandangan modern kegiatan intra kulikuler dan ekstra

kulikuler tidak ada pemisahan yang tegas, semua kegiatan yang bertujuan

memberikan pengalaman pendidikan bagi siswa adalah kurikulum.

d. Alice Miel, “Curriculum in composed of the experiences children undergo,

it fallows as a corolary that the curriculum is the result of interaction of a

complexity of factors, including the physical environment and the desires,

beliefs, knowledge attitudes, and skill of the person served by and serving

5

Page 6: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

the school, namely, the learners, community adults, and educators (not

forgetting the custodians, clerks, secretaries and other non teaching

amployees of the school).

(Wiryokusumo, Iskandar. 1988. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum.

Jakarta : Bina Aksara)

e. Kurikulum adalah rencana tertulis tentang kemampuan yang harus dimiliki

berdasarkan standar nasional, materi yang perlu dipelajari dan pengalaman

belajar yang harus dijalani untuk mencapai kemampuan tersebut, dan

evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian

kemampuan peserta didik, serta seperangkat peraturan yang berkenaan

dengan pengalaman belajar peserta didik dalam mengembangkan potensi

dirinya pada satuan pendidikan tertentu.

(Hamalik, Oemar. 2008. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung

: PT REMAJA ROSDAKARYA)

f. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

g. Menurut Saylor, Alexander, dan Lewis (1974) Kurikulum merupakan

segala upaya sekolah untuk memengaruhi siswa agar dapat belajar, baik

dalam ruangan kelas maupun di luar sekolah.

h. Sementara itu, Harold B. Alberty (1965) memandang kurikulum sebagai

semua kegiatan yang diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab

sekolah (all of the activities that are provided for the students by the

school).

(Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada)

i. Nengky and Evars (1967), Kurikulum adalah semua pengalaman yang

direncanakan dan dilakukan oleh sekolah untuk menolong para siswa

dalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan siswa yang paling baik.

6

Page 7: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

j. Inlow (1966), Kurikulum adalah susunan rangkaian dari hasil belajar yang

disengaja. Kurikulum menggambarkan (atau paling tidak mengantisipasi)

dari hasil pengajaran.

k. Saylor (1958), Kurikulum adalah keseluruhan usaha sekolah untuk

memengaruhi proses belajar mengajar baik langsung dikelas, tempat

bermain, atau diluar sekolah.

l. William B. Ragan, Kurikulum ialah semua pengalaman anak yang menjadi

tanggung jawab sekolah.

m. Robert S. Flaming, pendapat Flaming sama dengan Ragan, yaitu

kurikulum pada sekolah modern dapat didefinisikan seluruh pengalaman

belajar anak yang menjadi tanggung jawab sekolah.

n. David Praff, Kurikulum ialah seperangkat organisasi pendidikan formal

atau pusat-pusat pelatihan.

o. Kelly, “All the lerning which is planned and guided by the school, whether

it is carried on in groups or individually, inside, or outside the school.”

Yakni bahwa kurikulum merupakan segala upaya sekolah untuk

merancang dan mempengaruhi siswa agar dapat belajar secara kelompok

atau mandiri, baik dilakukan dalam ruangan kelas maupun diluar sekolah.

p. Blenkin, “Curriculum is a body of knowledge-content and/or subjects.

Education in this sense, is the process by which these are transmitted or

‘delivered’ to students by the most effective methods that can be devised.”

Yaitu bahwa kurikulum adalah suatu badan pengetahuan – materi dan/atau

subjek pengetahuan itu sendiri. Pendidik dalam pengertian ini adalah

proses dimana pengetahuan tersebut ditularkan atau ‘disampaikan’ kepada

siswa dengan metode yang paling efektif yang dapat dibuat atau dirancang.

http://eliadian.blogspot.com/2012/09/pengertian-manajemen-kurikulum.html

diunduh pada Senin, 6 mei 2013 pukul 14.41

C. PENGERTIAN MANAJEMEN KURIKULUM

7

Page 8: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan

kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam

rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam

pelaksanaannya, manajemen kurikulum harus dikembangkan sesuai

dengan konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Oleh karena itu, otonomi yang

diberikan pada lembaga pendidikan atau sekolah dalam mengelola

kurikulum secara mandiri dengan memprioritaskan kebutuhan dan

ketercapaian sasaran dalam visi dan misi lembaga pendidikan atau sekolah

tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan.

Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di

sekolah. Prinsip dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar

proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur

pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun dan

terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya.

(Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada).

Berikut beberapa pendapat yang lain mengenai manajemen

kurikulum :

a. Menurut Ibrahim Bafadhal, Manajemen Kurikulum pada tingkat

kanak-kanak merupakan pengaturan semua kegiatan belajar baik di

dalam kelas maupun di luar kelas yang pelaksanaannya sudah

terorganisasi, dan terstruktur. Hal ini bertujuan agar seluruh kegiatan

pengajaran berjalan dengan efektif dan efisien.

b. Manajemen Kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk

memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran dengan dititik beratkan

pada usaha, meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.

8

Page 9: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

c. Manajemen Kurikulum adalah proses kerjasama dalam pengolahan

kurikulum agar berguna bagi lembaga untuk mencapai tujuan secara

efektif dan efisien.

d. Manajemen Kurikulum merupakan suatu sistem kurikulum yang

berorientasi pada produktivitas dimana kurikulum tersebut

beriorientasi pada peserta didik, kurikulum dibuat sebagaimana dapat

membuat peserta didik dapat mencapai tujuan hasil belajar.

e. Manajemen Kurikulum adalah pemberdayaan dan pendayagunaan

manusia, materi, uang, informasi, dan rekayasa untuk dapat

mengantarkan anak didik menjadi kompeten dalam berbagai

kehidupan yang dipelajarinya.

f. Manajemen Kurikulum adalah upaya untuk mengurus, mengatur, dan

mengelola perangkat mata pelajaran yang akan diajarkan pada

lembaga pendidikan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

http://eliadian.blogspot.com/2012/09/pengertian-manajemen-

kurikulum.html diunduh pada Senin, 6 mei 2013 pukul 14.41

D. RUANG LINGKUP MANAJEMEN KURIKULUM

Untuk menjelaskan ruang lingkup manajenem kurikulum, harus di

beri batasan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kurikulum itu.

Kurikulum sendiri dapat dipahami dengan arti sempit dan arti luas.

Kurikulum dalam arti sempit adalah jadwal pelajaran. Sedangkan

dalam arti luas, kurikulum adalah semua pengalaman yang diberikan oleh

lembaga pendidikan kepada anak didik selama mengikuti pendidikan.

Dengan membedakan penertian-pengertian kurikulum seperti ini

akan berakibat pula ruang lingkup manajemennya. Jika yang diikuti

pengertian kurikulum dalam arti yang sempit, maka ruang lingkup

9

Page 10: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

manajemen kurikulum hanya menyangkut usaha dalam rangka

melancarkan pelaksanaan jadwal pelajaran. Tetapi jika yang dianut

pengertian kurikulum dalam arti luas, maka ruang lingkup manajemen

bukan hanya dibatasi dalam ruang kelas, tetapi menyangkut pula kegiatan

pengelolaan di luar kelas. Bahkan di luar sekolah (asalkan masih

diprogramkan oleh sekolah) yang terarah pada efektifitas pelaksanaan

kurikulum.

Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian kegiatan  kurikulum. Pada tingkat sekolah

kegiatan kurikulum lebih mengutamakan untuk merealisasikan dan

merelevansikan antara kurikulum nasional (standar kompetensi/

kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondidsi sekolah yang

bersangkutan, sehingga kurikulum tersebur merupakan kurikulum yang

integritas dengan peserta didik maupun dengan lingkungan.

http://elbesuki.blogspot.com/2012/10/makalah-manajemen-kurikulum-

dan.html diunduh pada Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.30

E. FUNGSI MANAJEMEN KURIKULUM

Berkenaan dengan fungsi-fungsi manajemen ini, H. Siagian (1977)

mengungkapkan pandangan dari beberapa ahli, sebagai berikut:

Menurut G.R. Terry terdapat empat fungsi manajemen kurikulum, yaitu :

1.      Planning (perencanaan)

2.      Organizing (pengorganisasian)

3.      Actuating (pelaksanaan)

4.      Controlling (pengawasan)

Untuk memahami lebih jauh tentang fungsi-fungsi manajemen

pendidikan, di bawah akan dipaparkan tentang fungsi-fungsi manajemen

pendidikan dalam perspektif persekolahan, dengan merujuk kepada

pemikiran G.R. Terry, meliputi :

10

Page 11: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

1. Perencanaan (planning):

2. Pengorganisasian (organizing):

3. Pelaksanaan (actuating):

4. Pengawasan (controlling):

1.    Perencanaan (planning)

Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan

organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program,

prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan.

Arti penting perencanaan terutama adalah memberikan kejelasan

arah bagi setiap kegiatan, sehingga setiap kegiatan dapat diusahakan dan

dilaksanakan seefisien dan seefektif mungkin. T. Hani Handoko

mengemukakan sembilan manfaat perencanaan bahwa perencanaan:

a. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan

perubahan lingkungan

b. Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama

c. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran

d. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat

e. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi

f. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian

organisasi

g. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami

h. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti

i. Menghemat waktu, usaha dan dana

2.    Pengorganisasian (organizing)

Fungsi manajemen berikutnya adalah pengorganisasian

(organizing). George R. Terry (1986) mengemukakan

bahwa :“Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-

hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka

11

Page 12: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi

dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan

tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu”

Dari pendapat diatas dapat dipahami bahwa pengorganisasian pada

dasarnya merupakan upaya untuk melengkapi rencana-rencana yang telah

dibuat dengan susunan organisasi pelaksananya. Hal yang penting untuk

diperhatikan dalam pengorganisasian adalah bahwa setiap kegiatan harus

jelas siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, dan apa targetnya.

Berkenaan dengan pengorganisasian ini, Hadari Nawawi (1992)

mengemukakan beberapa asas dalam organisasi, diantaranya adalah :

a. Organisasi harus profesional, yaitu dengan pembagian satuan kerja

yang sesuai dengan kebutuhan

b. Pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja

c. Organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung

jawab

d. Organisasi harus mencerminkan rentangan control

e. Organisasi harus mengandung kesatuan perintah

f. Organisasi harus fleksibel dan seimbang.

3.    Pelaksanaan (actuating)

Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating)

merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi

perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan

aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru

lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan

orang-orang dalam organisasi

Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa

actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok

sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk

mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan

12

Page 13: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran

tersebut.

Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain

merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan,

dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap

karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan

peran, tugas dan tanggung jawabnya.

Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating)

ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan

sesuatu jika :

a. Merasa yakin akan mampu mengerjakan,

b. Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,

c. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih

penting, atau mendesak,

d. tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan

e. Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.

4.    Pengawasan (controlling)

Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak

kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak

akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan.

Dalam perspektif persekolahan, agar tujuan pendidikan di sekolah

dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka proses manajemen

pendidikan memiliki peranan yang amat vital. Karena bagaimana pun

sekolah merupakan suatu sistem yang di dalamnya melibatkan berbagai

komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu dikelola secara baik dan

tertib. Sekolah tanpa didukung proses manajemen yang baik, boleh jadi

hanya akan menghasilkan kesemrawutan lajunya organisasi, yang pada

gilirannya tujuan pendidikan pun tidak akan pernah tercapai secara

semestinya.

13

Page 14: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

Dengan demikian, setiap kegiatan pendidikan di sekolah harus

memiliki perencanaan yang jelas dan realisitis, pengorganisasian yang

efektif dan efisien, pengerahan dan pemotivasian seluruh personil sekolah

untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya, dan pengawasan

secara berkelanjutan.

http://syahdansejarah.blogspot.com/2012/04/manajemen-kurikulum.html

diunduh pada Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.22

Kurikulum sebagai sistem mempunyai fungsi antara lain. fungsi

untuk mencapai tujuan pendidikan :

1. Tujuan Nasioanl

2. Tujuan Pembangunan Nasional

3. Tujuan Institusional

4. Tujuan Kurikulum

5. Tujuan Pembelajaran Umum (SK/KD)

6. Tujuan Pembelajaran Khusus (Indikator)

Fungsi untuk peserta didik : Memberi bekal untuk hidup di

masyarakat dan untuk melanjutkan pelajaran.

Fungsi untuk guru : Sebagai pedoman dalam menyusun kegiatan

belajar-mengajar sebagai tolok ukur  menilai tingkat kemampuan dan

tingkat daya serap, pengalaman belajar yang di berikan guru.

Fungsi bagi kepala sekolah : Sebagai administrator dan supervisor

dalam mengelola sekolah dalam usaha mencapai tujuan sekolah.

Fungsi bagi orang tua : Dalam hal membimbing cara belajar siswa di

rumah.

Fungsi bagi masyarakat : Untuk mewujudkan harapan masyarakat

pada sekolah.

14

Page 15: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

Fungsi bagi pemakai lulusan : Sebagai anggota masyarakat, dalam

mengadakan hubungan timbal-balik dengan lingkungan Sosial budaya dan

alam sekitarnya (PP No.29/1990 Pasal 2 ingat juga pasal 3 ayat 1 PP

No.29/1990 )

http://nanangcds6.wordpress.com/2013/02/15/manajemen-kurikulum/

diunduh pada Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.26

Fungsi Manajemen Kurikulum :

1. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum,

pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat

ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan efektif.

2. Meningkatakan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk

mencapai hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat di

capai peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakulrikuler,tetapi

juga perlu melalui kegiatan ekstra dan kokurikuler yang dikelola secara

integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.

3. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan

kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik,

kurikulum yang dikelola secara efektifdapat memberikan kesempatan

dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik maupun

lingkungan sekitar.

4. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran, dengan pengelolaan kurikulum yang

professional, efektif dan terpadu dapat memberikan motivasi pada

kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar.

5. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses

pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara

desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembalajaran.

Dengan demikian ketidak sesuaian antara desain dengan implementasi

dapat dihindarkan. Disamping itu, guru maupun siswa selalu

15

Page 16: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efesien,

karena adanya dukungan kondisi positif yang diciptakan dalam kegiatan

pengelolaan kurikulum.

6. Meningkatakan partisipasi masyarakat untuk membantu

mengembangkan kurikulum, kurikulum yang dikelola secara

professional akan melibatkan masyarakat khususnya dalam mengisi

bahan ajar atau sumber belajar perlu disesuaikan dengan ciri khas dan

kebutuhan pembangunan daerah setempat.

http://elbesuki.blogspot.com/2012/10/makalah-manajemen-kurikulum-

dan.html diunduh pada Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.30

F. TUJUAN MANAJEMEN KURIKULUM

Untuk mengakomodasi perbedaan pandangan tersebut, Hamid Hasan

(1988) mengemukakan bahwa tujuan dasar kurikulum dapat ditinjau dalam

empat dimensi, yaitu:

a. Kurikulum sebagai suatu ide,adalah kurikulum yang dihasilkan

melalui teori-teori dan penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum

dan pendidikan.

b. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, adalah sebagai perwujudan

dari kurikulum sebagai suatu ide yang diwujudkan dalam bentuk

dokumen, yang di dalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan,

alat-alat, dan waktu.

c. Kurikulum sebagai suatu kegiatan, merupakan pelaksanaan dari

kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, dan dilakukan dalam bentuk

praktek pembelajaran.

d. Kurikulum sebagai suatu hasil, merupakan konsekwensi dari

kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan

kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan

tertentu dari para peserta didik.

16

Page 17: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

Berdasarkan uraian di atas bisa disimpulkan bahwa kurikulum

merupakan dokumen perencanaan yang mencakup:

a. Tujuan yang harus diraih

b. Isi dan pengalaman belajar yang harus diperoleh siswa

c. Strategi dan cara yang dapat dikembangkan

d. Evaluasi yang dirancang untuk mengumpulkan informasi

mengenai pencapaian tujuan

e. Penerapan dari isi dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata.

Dengan demikian, pengembangan kurikulum meliputi penyusunan

dokumen, implementasi dokumen serta evaluasi dokumen yang telah

disusun. (Wina Sanjaya, 2008).

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat

dilihat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun

2003 dinyatakan bahwa: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu”.

http://syahdansejarah.blogspot.com/2012/04/manajemen-kurikulum.html

diunduh pada Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.22

G. PROSES MANAJEMEN KURIKULUM

Tahapan proses manajemen kurikulum di sekolah dilakukan melalui

empat tahap perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan,

pengendalian. Sedangkan dalam konteks Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), Tita Lestari (2006) mengemukakan tentang siklus proses

manajemen kurikulum yang terdiri dari empat tahap :

a. Tahap perencanaan; meliputi langkah-langkah sebagai :

1. Analisis kebutuhan

17

Page 18: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

2. Merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis

3. Menentukan disain kurikulum

4. Membuat rencana induk (master plan) pengembangan,

pelaksanaan, dan penilaian.

b. Tahap pengembangan; meliputi langkah-langkah :

1. Perumusan rasional atau dasar pemikiran

2. Perumusan visi, misi, dan tujuan

3. Penentuan struktur dan isi program

4. Pemilihan dan pengorganisasian materi

5. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran

6. Pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar

7. Penentuan cara mengukur hasil belajar.

c. Tahap implementasi atau pelaksanaan meliputi langkah-langkah:

1. Penyusunan rencana dan program pembelajaran (Silabus, RPP:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

2. Penjabaran materi (kedalaman dan keluasan)

3. Penentuan strategi dan metode pembelajaran

4. Penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran

5. Penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar

6. Petting lingkungan pembelajaran

d.Tahap penilaian:

“terutama dilakukan untuk melihat sejauhmana kekuatan dan

kelemahan dari kurikulum yang dikembangkan, baik bentuk penilaian

formatif maupun sumatif.”

Penilailain kurikulum dapat mencakup Konteks, input, proses,

produk (CIPP) Penilaian konteks: memfokuskan pada pendekatan

sistem dan tujuan, kondisi aktual, masalah-masalah dan peluang.

Penilaian Input: memfokuskan pada kemampuan sistem, strategi

pencapaian tujuan, implementasi design dan cost benefit dari

rancangan. Penilaian proses memiliki fokus yaitu pada penyediaan

informasi untuk pembuatan keputusan dalam melaksanakan program.

18

Page 19: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

Penilaian product berfokus pada mengukur pencapaian proses dan pada

akhir program (identik dengan evaluasi sumatif).

http://syahdansejarah.blogspot.com/2012/04/manajemen-kurikulum.html

diunduh pada Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.22

a. Manajemen Perencanaan Kurikulum

Perencanaan kurikulum adalah suatu proses sosial yang kompleks dan

menuntut berbagai jenis tingkat pembuatan keputusan kebutuhan untuk

mendiskusikan dan mengkoordinasikan proses penggunaan model-model

aspek penyajian kunci. Sebagaimana pada umumnya rumusan model

perencanaan harus berdasarkan asumsi-asumsi rasionalitas dengan

pemrosesan secara cermat. Proses ini dilaksanakan dengan pertimbangan

sistematik tentang relevansi pengetahuan filosofis (isu-isu pengetahuan

yang bermakna), sosiologis (argumen-argumen kecenderungan sosial), dan

psikologi (dalam menentukan urutan materi pelajaran).

Perencanaan kurikulum dijadikan sebagai pedoman yang berisi petunjuk

tentang jenis dan sumber peserta yang diperlukan, media penyampaian,

tindakan yang perlu dilakukan, sumber biaya, tenaga, sarana yang

diperlukan, sistem kontrol, dan evaluasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Dengan perencanaan akan memberikan motivasi pada pelaksanaan sistem

pendidikan sehingga dapat mencapai hasil yang optimal

Kegiatan inti pada perencanaan adalah merumuskan isi kurikulum yang

memuat seluruh materi dan kegiatan yang dalam bidang pengajaran, mata

pelajaran, masalah-masalah, proyek-proyek yang perlu dikerjakan. Isi

kurikulum dapat disusun sebagai berikut:

1. Bidang-bidang keilmuan yang terdiri atas ilmu-ilmu sosial,

administrasi, ekonomi, komunikasi, IPA, matematika, dan lain-lain.

Jenis-jenis mata pelajaran disusun dan dikembangkan bersumber dari

bidang-bidang tersebut sesuai dengan tuntutan program.

19

Page 20: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

2. Tiap mata pelajaran dikembangkan menjadi satuan-satuan bahasan

atau standar kopetensi dan kopetensi dasar.

3. Tiap-tiap mata pelajaran dikembangkan dalam bentuk silabus.

Dari rumusan perencanaan di atas penulis menyimpulkan bahwa

kurikulum itu tidak hanya memuat pada rangkaian susunan mata pelajaran,

tetapi juga memuat seluruh aspek kegiatan pendidikan dan pendukung-

pendukungnya. Hanya saja dalam perumusan lebih banyak difokuskan

pada perencanaan pengajaran dengan menyusun materi ajar. Karena materi

pelajaran adalah sesuatu yang dianggap sangat urgen dalam kurikulum.

Maka dalam perumusanya juga sangat diperlukan adanya landasan yang

kokoh untuk sebagai pedoman.

b. Manajemen Pengorganisasian dan Pelaksanaan Kurikulum

Manajemen pengorganisasian dan pelaksanaan kurikulum adalah

berkenaan dengan semua tindakan yang berhubungan dengan perincian

dan pembagian semua tugas yang memungkinkan terlaksana. Dalam

manajemen pelaksanaan kurikulum bertujuan supaya kurikulum dapat

terlaksana dengan baik. Dalam hal ini manajemen bertugas menyediakan

fasilitas material, personal dan kondisi-kondisi supaya kurikulm dapat

terlaksana

Pelaksanaan kurikulum dibagi menjadi dua:

1. Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, yang dalam hal ini langsung

ditangani oleh kepala sekolah. Selain dia bertanggung jawab supaya

kurikulum dapat terlaksana di sekolah, dia juga berkewajiban

melakukan kegiatan-kegiatan yakni menyusun kalender akademik

yang akan berlangsung disekolah dalam satu tahun, menyusun jadwal

pelajaran dalam satu minggu, pengaturan tugas dan kewajiban guru,

dan lain-lain yang berkaitan tentang usaha untuk pencapaian tujuan

kurikulum.

20

Page 21: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

2. Pelaksanaan kurikulum tingkat kelas, yang dalam hal ini dibagi dan

ditugaskan langsung kepada para guru. Pembagian tugas ini meliputi;

(1) kegiatan dalam bidang proses belajar mengajar, (2) pembinaan

kegiatan ekstrakulikuler yang berada diluar ketentuan kurikulum

sebagai penunjang tujuan sekolah, (3) kegiatan bimbingan belajar yang

bertujuan untuk mengembangkan potensi yang berada dalam diri siswa

dan membantu siswa dalam memecahkan masalah.

c. Manajemen Pemantauan dan Penilaian Kurikulum

Pemantauan kurikulum adalah pengumpulan informasi berdasarkan

data yang tepat, akurat, dan lengkap tentang pelaksanaan kurikulum dalam

jangka waktu tertentu oleh pemantau ahli untuk mengatasi permasalahan

dalam kurikulum. Pelaksanaan kurikulum di dalam pendidikan harus

dipantau untuk meningkatkan efektifitasnya. Pemantauan ini dilakukan

supaya kurikulum tidak keluar dari jalur. Oleh sebab itu seorang yang ahli

menyusun kurikulum harus memantau pelaksanaan kurikulum mulai dari

perencanaan sampai mengevaluasinya.

Secara garis besar pemantauan kurikulum bertujuan untuk

mengumpulkan seluruh informasi yang diperlukan untuk pengambilan

keputusan dalam memecahkan masalah. Dalam tataran praktis,

pemantauan kurikulum memuat beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:

1. Peserta didik, dengan mengidentifikasi pada cara belajar, prestasi

belajar, motivasi belajar, keaktifan, kreativitas, hambatan dan

kesulitan yang diahadapi.

2. Tenaga pengajar, dengan memantau pada pelaksanaan tanggung

jawab, kemampuan kepribadian, kemampuan kemasyarakatan,

kemampuan profesional, dan loyalitas terhadap atasan.

21

Page 22: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

3. Media pengajaran, dengan melihat pada jenis media yang

digunakan, cara penggunaan media, pengadaan media,

pemeliharaan dan perawatan media.

4. Prosedur penilaian: instrument yang dihadapi siswa, pelaksanaan

penilaian, pelaporan hasil penilaian.

5. Jumlah lulusan: kategori, jenjang, jenis kelamin, kelompok usia,

dan kualitas kemampuan lulusan.

http://kiswankurikulum.blogspot.com/ diunduh Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.32

H. PENYUSUNAN KURIKULUM

a. Landasan Penyusunan Kurikulum

1. Landasan Konstitusional:UUD 1945

1)   Pembukaan alenia IV

2)   Bab VII pasal 31 ayat 1 dan 2.

2. Landasan Ideal : TAP MPR RI No. II/MPR/2002 bidang pendidikan,

UU No.2/1989

3. UU No.20/2003 tentang tentang sistem pendidikan nasional.

4. PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).

5. Landasan Operasional  Permendiknas Tahun 2006,2007,2008,2009

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia

dalam rangka mewujudkan tujuan nasional.

Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

pendidikan serta kesempatan seluas-luasnya untuk memperoleh pendidikan

pengetahuan,kemampuan,dan keterampilan yang sekurang-kurangnya

setara dengan pendidikan dasar.

22

Page 23: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

Sistem pendidikan nasional dilaksanakan melalui 2 jalur yaitu jalur

pendidikan di sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Jenjang

pendidikan yang termasuk di sekolah tediri dari pendidikan

dasar,menengah,dan pendidikan tinggi.

b. Pola Penyusunan Kurikulum

Ada 3 asas yang menjadi tujuan dalam menyusun pola kurikulum :

1. Asas filosofis :

Membicarakan sosok manusia yang hendak dibentuk melalui

kurikulum yang diajarkan .

2. Asas psikologis:

Yang mejadi dasar dalam menetapkan ruang lingkup (scope) dan tata

urutan atau ke dalaman suatu kurikulum. Materi kurikulum di susun sesuai

dengan tingkat perkembangan jiwa peserta didik.

3. Asas sosiologis;

Yang menjadi dasar adalah kebutuhan dan tuntutan sutu masyarakat.

Kurikulum di susun sesuai  dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

c. Prinsip Penyusunan Kurikulum

1. prinsip berorientasi pada tujuan

2. prinsip relevansi

3. prinsip evektivitas

4. prinsip efesiensi

5. prinsip fleksibilitas

6. prinsip sinkronisasi

http://nanangcds6.wordpress.com/2013/02/15/manajemen-kurikulum/

diunduh pada Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.26

23

Page 24: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

Prinsip :

a. Produktivitas

Hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan

aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikilum.

Pertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat mencapai hasil

belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam

manajemen kurikulum.

b. Demokratisasi

Pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan pada demokrasi

yang menempatkan pengelola, pelaksana, dan subjek didik pada posisi

yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh

tanggungjawab untuk mencapai tujuan kurikulum.

c. Kooperatif

Untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen

kurikulum perlu adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak

yang terlibat.

d. Efektifititas dan efisiensi.

Rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus

mempertimbangkan efektifititas dan efisiensi untuk mencapai tujuan

kurikulum, sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut

memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang

relative singkat.

e. Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum

Proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan

mengarahkan visi, misi, dan tujuan kurikulum. Dalam proses

pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum untuk

memberikan hasil kurikulum yang lebih efektif, efisien, dan optimal

dalam memberdayakan berbagai sumber daya maupun komponen

kurikulum.

24

Page 25: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

http://sumberbelajarangga.wordpress.com/2012/12/10/makalah-

manajemen-kurikulum-dan-pembelajaran/ diunduh Senin, 6 Mei 2013

pukul 15.29

I. PENGEMBANGAN KURIKULUM

a. Perkembangan Kurikulum di Indonesia

1. Kurikulum 1975

          Kurikulum ini menganut sistem PPSI dan berorentasi pada tujuan.

2. Kurikulum 1984

Kurikulum ini disebut kurikulum yang disempurnakan. Ciri utama

ialah mengembangkan keterampilan proses dan Cara Belajar Siswa Aktif

(CBSA).

3.   Kurikulum 1994

Kurikulum ini bertolak pada tema,pokok bahasa atau pengembangan

konsep dan dikaitakan dalam konteks kehidupan.

4. Kurikulum 2004

Kurikulum ini berfokus pada pendidikan yang berbasis kompetensi,

sehingga pada Tahun 2006 disempurnakan oleh satuan pendidikan,

makanya disebut dengan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP)

http://nanangcds6.wordpress.com/2013/02/15/manajemen-kurikulum/

diunduh pada Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.26

b. Perbaikan Kurikulum

Kurikulum suatu pendidikan itu tidak bisa bersifat selalu statis,

akan tetapi akan senantiasa berubah dan bersifat dinamis. Hal ini

25

Page 26: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

dikarenakan kurikulum itu sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan

yang menuntutnya untuk melakukan penyesuaian supaya dapat memenuhi

permintaan. Permintaan itu baik dikarenakan adanya kebutuhan dari siswa

dan kebutuhan masyarakat yang selalu mengalami perkembangan dan

pertumbuhan terus menerus.

Perbaikan kurikulum intinya adalah untuk meningkatkan kualitas

pendidikan yang dapat disoroti dari dua aspek, proses, dan produk.

Kriteria proses menitikberatkan pada efisiensi pelaksanaan kurikulum dan

sistem intruksional, sedangkan kualitas produk melihat pada tujuan

pendidikan yang hendak dicapai dan output (kelulusan siswa).

Berkaitan dengan prosedur perbaikan, seluruh komponen sumber

daya manusiawi, seperti: administrator, pemilik sekolah, kepala sekolah,

guru-guru, siwaswa, serta masyarakat mempuanyai sangat berperan besar.

Tanggung jawab masing-masing harus dirumuskan secara jelas. Selain itu

aspek evaluasi juga harus dikaji sejak awal perencanaan program

perbaikan kurikulum. Dengan evaluasi yang tepat dan data informasi yang

akurat akan sangat diperlukan dalam membuat keputusan kurikulum dan

intruksional.

Chamberlain telah merumuskan tindakan-tindakan yang dilakukan

dalam perbaikan: (1) mengidentfikasi masalah sebenarnya sebagai tuntutan

untuk mengetahui tujuan, (2) mengumpulkan fakta atau informasi

tambahan, (3) mengajukan kemungkinan pemecahan dengan keputusan

yang optimal dan diharapkan, (4) memilih pemecahan sebagai percobaan,

(5) merencanakan tindakan yang dikehendaki untuk melaksanakan

penyelesaian, (6) melakukan solusi percobaan, (7) evaluasi.

http://kiswankurikulum.blogspot.com/ diunduh Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.32

26

Page 27: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

c. Pengembangan Kurikulum

Pendidikan tidak akan pernah lepas akan dampak lingkungan disekitar

yang semakin hari semakin berkembang. Jika pendidikan tidak dapat

mengikuti perkembangan dunia seperti perkembangan ilmu dan teknologi

yang berkembang kian pesat, maka pendidikan akan jauh tertinggal dan tidak

memberi manfaat relevan bagi peserta didik. Oleh sebab itu pendidikan harus

ikut dikembangkan sesuai dengan perkembangan dunia saat ini. Cara

mengembangkan pendidikan adalah dengan pengembangan kurikulum.

Pengembanagn kurikulum adalah proses perencanaan kurikulum agar

menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik. (Oemar Hamalik,

2007 : 183) Dikatakan oleh Prof. Dr. H Oermar hamalik, pengembangan

kurikulum merupakan proses yang dinamik sehingga dapat merespon terhadap

tuntutan perubahan structural pemerintahan, perkembangan ilmu dan

teknologi, maupun globalisasi. Kebijakan umum dalam pengembangan

kurikulum haruslah sejalan dengan visi, misi, dan strategi pembangunan.

Pengembagan kurikulum adalah hal yang dapat terjadi kapan saja sesuai

dengan kebutuhan pendidikan pada setian jenjang pendidikan. Perubahan

kurikulum sendiri bertujuan untuk menyiapkan siswa atau peserta didik untuk

menghadapi masa sekarang maupun masa yang akan datang. Pengembangan

Kurikulum harus mampu mengantisispasi segala persoalan yang dihadapi

masa sekarang dan masa yang akan datang. (Oemar Hamalik, 2006 : 90).

Kurikulum juga memiliki dasar pengembangan yang harus diperhatikan dalam

proses pengembangannya. Dasar-dasar pengembangan kurikulum tersebut

adalah :

1. Kurikulum disusun untuk mewujudkan system pendidikan nasional.

2. Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangakan dengan

pendekatan kemampuan.

3. Kurikulum harus sesuai dengan ciri khas satuan pendidikan pada masing-

masing jenjang pendidikan.

27

Page 28: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

4. Kurikulum pendidikan dasar, menengah, dan tinggi dikembangkan atas

dasar standar nasional pendidikan untuk setiap jenis dan jenjang

pendidikan

5. Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan secara

berdisversikasi sesuai dengan kebutuhan potensi dan minat pesererta didik

6. Kurikulum dikembangakan dengan memperhatikan tuntutan

pemanbangunan daerah maupun nasional, serta mempertimbangkan

kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni.

7. Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan secara

berdiversifikasi sesuai dengan tuntutan lingkungan dan budaya setempat.

8. Kurikulum pada semua jenjang mencakup aspek spiritual keagamaan,

intelektualitas, watak konsep diri, ketrampilan belajar, kewirausahaan,

ketrampilan hidup yang berharkat dan bermartabat, polahidup sehat,

estetika dan rasa kebangsaan.

Pengembangan kurikulum dapat dilakukan mulai dari tingkat kelas sampai

ketingkat nasional seperti kondisi sebagai berikut :

1. Pengembangan kurikulum oleh guru kelas

2. Pengembangan kurikulum oleh sekelompok guru dalam suatu sekolah

3. Pengembangan kurikulum melalui pusat guru

4. Pengembangan kurikulum pada tingkat daerah

5. Pengembangan kurikulum melalui proyek nasional

Seorang guru dapat mengembangkan kurikulum dalam kelasnya asalkan

kurikulum tersebut relevan dan konsisten terhadap program sekolah secara

keseluruhan. Pengembangan kurikulum oleh sekelompok guru dalam suatu

sekolah lebih menguntungkan karena banyak terjadi pertukaran pengalaman,

ide, dan gagasan walau lebih menguntungkan jika pengembangan kurikulum

dilakukan secara nasional karena akan lebih banyak melibatkan guru-guru ahli

yang memberikan ide ataupun informasi sehingga gagasan pengembangan

28

Page 29: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

menjadi semakin mantap. Jadi pendekatan nasional dalam pengembangan

kurikulum dinilai lebih rasional dan mengikuti proses yang diharapkan pada

pengembangan kurikulum.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum :

1.   Pendidikan Tinggi

Kurikulum minimal mendapatkan dua pengaruh dari pendidikan di

perguruan tinggi, yaitu pengetahuan yang dikembangkan di perguruan

tinggi dan pendidikan guru yang umumnya dilaksanakan diperguruan

tinggi. Sehingga akan mempengaruhi kompentensi guru yang dihasilkan.

2.  Masyarakat

Pendidikan adalah bagian dari masyarakat, pendidikan dilaksanakan untuk

menyiapakan peserta didik dalam bermasyarakat. Setelah selesai

menempuh pendidikan formal maupun belum selesai menempung

pendidikan formal, peserta didik akan kembali ke masyarakat. Dalam

proses ini pendidikan harus bisa menjaga agar peserta didik tetap baik

dalam bermasyarakat. Oleh karena itu, kondisi atau lingkungan masyarakat

akan sangat mempengaruhi kebijakan pengembangan kurikulum yang

dilakukan.

3.   Sistem nilai

Dalam pendidikan tidak akan lepas dengan sistem nilai dan norma yang

ada dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah harus bisa menjaga agar sistem

tersebut tidak semakin luntur dikalangan peserta didik maupun pendidik.

Nilai dan norma yang ada juga mempengaruhi perkembangan kurikulum.

Karena kurikulum hendaknya mencerminkan nilai dan norma yang berlaku

dalam masyarakat yang kemudian dintegrasikan dalam sebuah kurikulum.

http://ganieindraviantoro.wordpress.com/2012/04/05/makalah-manajemen-kurikulum/ diunduh pada Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.40

29

Page 30: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

J. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PROSES

MANAJEMEN KURIKULUM

Dalam kurikulum terdapat sejumlah hal yang mendukung terhadap

proses menejemen kurikulum, antara lain dapat dikemumakan dibawah ini:

1. Faktor peserta didik dalam pengembangan kurikulum karena

kurikulum dikembangkan dan didesin sesuai dengan kebutuhan dan

minat peserta didik, maka pola yang digunakan berpusat pada bahan

ajar berupa isi atau materi yang akan diajarkan kepada peserta didik.

2. Faktor sosial budaya dalam manajemen kurikulum karena kurikulum

disesuaikan dengan tuntunan dan tekanan serta kebutuhan masyarakat

yang berbeda-beda.

3. Faktor politik dalam manajemen kurikulum merupakan hal yang

berpengaruh karena politik yang melandasi arah kebijakan dari

pengembangan kurikulum itu sendiri.

4. Faktor ekonomi dalam manajemen kurikulum merupakan hal yang

memiliki pengaruh yang cukup besar karena faktor ekonomi yang

dapat mengembangkan sekaligus mendorong pola pengembangan

kurikulum mulai dari tingkat atas sampai tingkat bawah, mulai dari

pelaku kebijakan sampai pada pelaku di lapangan (di Sekolah-

sekolah).

5. Faktor perkembangan teknologi dalam manajemen kurikulum karena

perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor pendukung dalam

pengembangan kurikulum disebabkan pola fakir masyarakatpun yang

semakin komplek dalam perkembangan teknologi sehingga dituntut

untuk dapat melihat dan menyesuiakan dengan perubahan-perubahan

yang terjadi didalam masyarakat.

Pendidikan di Indonesia di arahkan untuk menciptakan suatu

individu atau masyarakat yang memiliki sikap kemandirian sehingga

tertanam sebuah keterampilan dan pengetahuan yang baik yang dapat

menunjang kehidupan dirinya sendiri maupun orang disekitarnya.

30

Page 31: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

Tetapi pada kenyataannya di lapangan pendidikan di Indonesia kurang

terpola dengan baik dan kurang jelas arah tujuannya, hal tersebut

terkait erat dengan hambatan-hambatan yang terjadi pada manajemen

kurikulum itu sendiri, hal itu dapat dilihat dari :

1. Ketidaksinambungan dan ke tidak sinergian antara pendidik yang

ada di lapangan dengan pendidik yang memberikan kebijakan di

atasnya.

2. Keterbatasan akan sarana dan prasarana.

3. Lemahnya pengawasan guru di lapangan yang menyebabkan

tingkat kedisiplinan cukup rendah.

4. Kualifikasi pendidikan guru yang tidak sesuai dengan bidangnya,

yang berujung pada tingkat profesionalisme guru dalam kegiatan

pembelajaran atau penyampaian materi pelajaran.

http://syahdansejarah.blogspot.com/2012/04/manajemen-kurikulum.html

diunduh pada Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.22

31

Page 32: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manajeman kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan

kurikulum yang komperatif, komprehensif, sistemik dan sistematik dalam

rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam

pelaksanaannya, manajemen kurikulum harus di kembangkan sesuai

dengan konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Kurikulum

Tingkat Satuan pendidikan (KTSP). oleh karna itu, otonomi yang di

berikan pada lembaga pendidika atau sekolah dalam mengelola kurikulum

secara mandiri dengan memproritaskan kebutuhan dan ketercapaian saran

dan visi dan misi lembaga pendidikan atau sekolah tidak mengabaikan

kebijakan nasional yang telah ditetapkan.

B. SARAN

1.    Manajemen kurikulum memiliki peranan penting dalam proses

pendidikan yang diselenggarakan sekolah maupun pemerintah, oleh karena

itu hendaknya baik pihak sekolah maupun pemerintah memperhatikan

rambu-rambu dalam mengambil sebuah kebijakan dalam proses terjadinya

pendidikan.

2.    Manajemen kurikulum hendaknya menjadi pegangan dan pemahaman

dalam menerapkan kurikulum yang semata bukan hanya sebatas

pemahaman akan tetapi di terapkan dalam kehidupan sehari-hari tentunya

dalam proses pembelajaran di sekolah, sehingga mutu dan nilai yang

menjadi patokan dalam suatu lembaga bisa terwujud dengan baik.

32

Page 33: MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. (2008). Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung:

Sekolah Pascasarjana UPI dan PT Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina, Dr., M.Pd. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta:

Kencana.

Wiryokusumo, Iskandar. 1988. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta :

Bina Aksara

Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah, Teori Dasar dan Praktik. Bandung : PT

Refika Aditama

Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

http://eliadian.blogspot.com/2012/09/pengertian-manajemen-kurikulum.html

diunduh pada Senin, 6 mei 2013 pukul 14.41

http://elbesuki.blogspot.com/2012/10/makalah-manajemen-kurikulum-dan.html

diunduh pada Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.30

http://syahdansejarah.blogspot.com/2012/04/manajemen-kurikulum.html diunduh

pada Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.22

http://nanangcds6.wordpress.com/2013/02/15/manajemen-kurikulum/ diunduh

pada Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.26

http://kiswankurikulum.blogspot.com/ diunduh Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.32

http://sumberbelajarangga.wordpress.com/2012/12/10/makalah-manajemen-

kurikulum-dan-pembelajaran/ diunduh Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.29

http://ganieindraviantoro.wordpress.com/2012/04/05/makalah-manajemen-kurikulum/ diunduh pada Senin, 6 Mei 2013 pukul 15.40

33