makalah telaah kurikulum
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Sebagai suatu
rancangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Pendidikan merupakan
usaha mempersiapkan peserta didik untuk terjun kelingkungan masyarakat. Pendidikan bukan
hanya untuk pendidikan semata, namun memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai
nilai untuk hidup, bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat. Peserta didik
berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik formal maupun informal dalam
lingkungan masyarakat dan diarahkan bagi kehidupan masyarakat pula.
Dengan pendidikan, kita diharapkan dapat lebih mengerti dan mampu membangun
kehidupan masyarakat.oleh karena itu kurikulum yang berisi pada tujuan, isi, maupun proses
pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik, kekeyaaan dan
perkembangan yang ada dimasyarakat.
Suatu kurikulum memiliki komponen-komponen yang harus ada dalam kurikulum tersebut,
yaitu:
1. Tujuan, Yaitu arah atau sasaran yang hendak dituju oleh proses penyelenggaran
pendidikan.
2. Isi Kurikulum, Yaitu pengalaman belajar yang di peroleh murid di sekolah.pengalaman-
pengalaman ini di rancang dan di organisasikan sedemikian rupa sehingga apa yang
diperoleh murid sesuai denagn tujuan
1
3. Metode proses belajar mengajar yaitu cara muri memperoleh pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan
4. Evaluasi yaitu cara untuk mengetahui apakah sasaran yang ingin di tuju dapat tercapai
atau tidak
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kurikulum
Secara etomologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu currir yang berarti berlari
dan curere yang berarti tempat berpacu. Dengan demikian istilah kurikulum berasal dari dunia
olahraga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian jarak yang harus
ditempuh oleh pelari dari garis start sampai finish (sudirman, et. Al., 1987: 9). Kurikulum juga
dapat diartikan sebagai seperangkat materi pendidikan dan pengajaran yang diberikan kepada
murid sesuai dengan tujuan pendidikan yang akan dicapai (Idi, Abdullah, 2010: 206).
Dari pengertian diatas dapat di simpulkan kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum dapat
meramalkan hasil pendidikan/pengajaran yang diharapkan karena ia menunjukkan apa yang
harus dipelajari dan kegiatan apa yang harus dialami oleh peserta didik.
Menurut UU sikdiknas nomor 20/2003 Definisi kurikulum dikembangkan kearah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan
kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata
pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
3
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari
sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan
pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara
menyeluruh.
Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum yang sesuai
dengan sepanjang masa, kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman
yang senantiasa cenderung berubah.
Faktor yang mempengaruhi perubahan kurikulum :
Salah satu prinsip dalam pengembangan kurikulum adalah relevansi, dimana sebuah
kurikulum harus relevansi terhadap keberadaan kurikulum itu sendiri dan pada tujuan, isi, dan
proses belajar dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Dengan demikian
tidak menutup kemungkinan kurikulum terus akan bersenergi searah perkembangan hidup
manusia.
1. Dalam hal ini ada beberapa faktor yang mengaruhi perubahan sebuah kurikulum.
tantangan masa depan diantaranya meliputi arus globalisasi, masalah lingkungan hidup,
kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis
pengetahuan.
2. kompetensi masa depan yang antaranya meliputi kemampuan berkomunikasi,
kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan mencoba
untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda.
3. fenomena sosial yang mengemuka seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi,
plagiarisme, kecurangan dalam berbagai jenis ujian, dan gejolak sosial.
4
4. persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada aspek
kognitif, beban siswa yang terlalu berat, dan kurang bermuatan karakter.
2.2 Landasan Pemikiran Lahirnya Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 merupakan tonggak awal pendidikan masa orde baru. Kelahiran kurikulum
1968 bersifat politis, mengganti rencana pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk orde
lama. Dengan suatu pertimbangan untuk tujuan pada pembentukan manusia pancasila sejati.
“Menekankan manusia Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang
dikehendaki oleh pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan isi Undang-Undang Dasar 1945”.
Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pembelajaran; kelompok pembinaan
pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Mata pelajaran dikelompokkan menjadi 9
pokok.
Djauzak menyebut kurikulum 1968 sebagai kurikulum bulat.’’hanya memuat mata pelajaran
pokok saja’’. Muatan pelajaran bersifat teoritis ,tidak mengaitkan dengan permasalahan faktual
dilapangan. Titik beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa disetiap
jenjang pendidikan.
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya
perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana (Kurikulum 1964) menjadi
pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Isi pendidikan diarahkan
pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang
sehat dan kuat. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada
pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
5
Dasar pendidikan masa ini adalah falsafah negara pancasila sesuai dengan ketetapan MPR
NO. XXV I/MPRS/1966. Sedang tujuan pendidikan nasional adalah membentuk manusia
pancasila sejati berdasarkan ketentuan seperti yang dikehendaki oleh pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 dan isi Undang-Undang Dasar 1945 (Tap. MPRS NO.XXVII/MPRS/1966).
Sementara isi pendidikan nasionalnya adalah memperingati mental budi pekerti dan memperkuat
keyakinan agama, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, membina dan
mempertimbangkan fisik yang kuat dan sehat (Tap. MPRS NO.XXVII/MPRS/1966).
Pada masa ini siswa hanya berperan sebagai pribadi yang masif, dengan hanya menghapal
teori-teori yang ada, tanpa ada pengaplikasian dari teori tersebut. Aspek afektif dan psikomotorik
tidak ditonjolkan pada kurikulum ini. Praktis, kurikulum ini hanya menekankan pembentukan
peserta didik hanya dari segi intelektualnya saja.
Landasan Idiil :
a. Dasar Pendidikan Nasional
Dasar pendidikan adalah falsafah negara pancasila (ketetapan MPRS
NO.XXVII/MPRS/1966 bab II pasal 2).
b. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional adalah membentuk manusia pancasila sejati berdasarkan
ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki oleh pembukaan undang-undang dasar
1945 dan isi undang-undang dasar 1945 (ketetapan MPRS NO.XXVII/1966 bab II pasal
3).
c. Isi Pendidikan Nasional
6
Untuk mencapai dasar dan tujuan tersebut diatas, maka isi pendidikan adalah sebagai
berikut :
1. Mempertinggi mental moral budi pekerti dan memperkuat keyakinan beragama.
2. Mempertinggi kecerdasan dan keterampilan.
3. Membina/mengembangkan fisik yang kuat dan sehat (ketetapan MPRS
NO.XXVII/MPRS/1966 bab II pasal 4).
Dari segi tujuan pendidikan, kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan
pada upaya untuk membentuk manusia Pancasil sejati, kuat, sehat jasmani, mempertinggi
kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi
pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta
mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
Kurikulum 1968 ditandai dengan pendekatan peng-organisasian materi pelajaran dengan
pengelompokan suatu pelajaran yang berbeda, yang dilakukan secara korelasional (correlated
subject curriculum), yaitu mata pelajaran yang satu dikorelasikan dengan mata pelajaran yang
lain, walaupun batas demarkasi antar mata pelajaran masih terlihat jelas. Muatan materi masing-
masing mata pelajaran masih bersifat teoritis dan belum terikat erat dengan keadaan nyata dalam
lingkungan sekitar. Pengorganisasian mata pelajaran secara korelasional itu berangsur-angsur
mengarah kepada pendekatan pelajaran yang sudah terpisah-pisah berdasarkan disiplin ilmu pada
sekolah-sekolah yang lebih tinggi.
Berikut ciri-ciri kurikulum 1968 :
a. sifat kurikulum correlated subject,
b. jumlah mata pelajaran SD-10 bidang studi, SMP-18 bidang studi (Bahasa Indonesia
dibedakan atas Bahasa Indonesia I dan II), SMA jurusan A-18 bidang studi,
7
c. penjurusan di SMA dilakukan di kelas II, dan disederhanakan menjadi dua jurusan,
yaitu Sastra Sosial Budaya dan Ilmu Pasti Pengetahuan Alam (PASPAL), dan
Kurikulum 1968 bersifat correlated subject curriculum, artinya materi pelajaran pada
tingkat bawah mempunyai korelasi dengan kurikulum sekolah lanjutan. Bidang studi pada
kurikum ini dikelompokkan pada tiga kelompok besar: pembinaan pancasila, pengetahuan dasar,
dan kecakapan khusus. Jumlah mata pelajarannya 10, yang memuat hanya mata pelajaran pokok
saja. Muatan materi pelajarannya sendiri hanya teoritis, tak lagi mengkaitkannya dengan
permasalahan faktual di lingkungan sekitar.
Kurikulum 1968 sebagai pengganti kurikulum 1964 menggunakan prinsip-prinsip di antaranya
sebagai berikut:
1. Prinsip Integralitas
Pendidikan disemua tingkat dan jenis sekolah dari taman kanak-kanak sampai perguruan
tinggi merupakan keseluruhan yang integral dari proses pendidikan dalam mencapai tujuan
pendidikan nasional. Demikian juga hubungan pendidikan dan pembangunan. Dalam hal ini
pendidikan merupakan bagian yang integral dalam pola dan proses pembangunan yaitu dalam
usaha pembinaan tenaga kerja di segala bidang.
2. Prinsip Kontinuitas
Proses pendidikan adalah proses yang kontiniu, dari sejak anak sampai dewasa karena itu
pendidikan dalam hubungan sekolah pun harus kontinu. Pendidika TK merupakan lanjutan
dalam pendidikan lingkungan keluarga. Pendidikan SD merupakan lanjutan daripada pendidikan
TK. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama merupakan kelanjutan daripada pendidikan SD
8
demikian seterusnya. Atas dasar prinsip ini maka isi pendidikan/kurikulum tiap tingkat dan jenis
sekolah harus menggambarkan kontinuitas tersebut dalam upaya mencapai tujuan pendidikan
nasional.
3. Prinsip Sinkronisasi
Sinkronisasi satuan arah, irama dan gerak (termasuk kegiatan dan usaha) menuju kepada
tujuan pendidikan nasional. Atas dasar prinsip diskronisasi, prinsip integritas dan prinsip
kontinuitas, semua kegiatas dan usaha pendidikan pada semua tingkat dan jenis sekolah harus
saling berhubungan satu dengan yang lain secara harmonis, saling berhubungan ini bukan saja
jenis tingkat dan jenis persekolahan tapi juga dengan pola proses pembangunan yang
menggunakan tenaga kerja yang dihasilkan oleh sekolah.
2.3 Prinsip-prinsip kurikulum Sekolah Dasar 1968
Pendidikan sekolah dasar adalah pendidikan yang diberikan di lembaga pendidikan sekolah
dasar (SD), yang masa belajarnya ditetapkan 6 tahun terhitung mulai anak mencapai 6 tahun
pada awal tahun pelajaran yang bersangkutan.
Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar
Dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yang umum,sekolah dasar hendaknya
mencapai tujuan atau target sebagai berikut :
a. Supaya anak anak tamatan sekolah dasar memiliki pengetahuan dan pengertian dasar
mengenai dan pengertian dasar mengenai kewajiban dan haknya sebagai manusia
pancasila sesuai maksud ketetapan MPRS NO.XXVII/1966 dan berbuat selaras dengan
pengetahuan dan pengertian.
b. Supaya anak anak tamatan Sekolah Dasar memiliki salah satu keterampilan / kecakapan
khusus yang merupakan bekal kehidupannya dalam masyarakat dan derngan demikian
9
dapat berdiri sendiri dan menyumbangkan kecakapannya bagi pembinaan masyarakat adil
dan makmur.
c. Supaya anak anak tamatan Sekolah Dasar memiliki dasar ilmu pengetahuan yang kokoh
dan kepribadian penggunaannya untuk melanjutkan pembinaannya, melanjutkan
pendidikan kesekolah menengah .
2.4 Prinsip Umum Pembinaan Kurikulum
Isi Kurikulum
a. Kurikulum harus mencerminkan jiwa muka dimah UU 1945 dan isi UU 1945, dengan
demikian kurikulum harus menjadi pelaksanaan UU 1945 dibidang dan melalui
Pendidikan.
b. Kurikulum harus di intgrasikan dengan nation dan character building khususnya alat
pembinaan manusia pancasila dan tenaga pembangunan
c. Kurikulum harus memberikan kemungkinan perkembangan maksimal dari pancacipta,
rasa dan karsa hanya anak yang sedang berkembang menjadi manusia yang bermental
modal budi perkerti luhur dan kuat keyakinan agamanya, yang tinggi kecerdasan dan
terampilk dalam pembanguan dan memiliki visi sehat dan kuat
d. Kurikulum harus mempersiapkan setiap anak duduk untuk dapat berdiri sendiri dalam
masyarakat sebagai manusia pancasila
e. Kurikulum harus memasukkan teori dan praktek segala pengetahuan yang diajarkan di
sekolah hendaknya dibungkandengan kehidupan konkrit didalam masyarakat dan kerja
produktif sesuai dengan lingkungan sekolah yang bersangkutan
f. Isi kurikulum harus diselaraskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern
10
g. Kurikulum harus disusun sedemikian rupa, hingga memungkin adanya integrasi antara
lembaga lembaga pendidikan dan lembaga lembaga masyarakat lainnya
h. Kurikulum harus disusun sedemikian rupa hingga memungkinkan diadakannya kegiatan
kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan oleh lembaga lembaga pendidikan lainnya
seperti pramuka dan organisasi pendidikan lainnya
i. Kurikulum harus mer4upakan rangkaian harmonis yang memungkinkan adanya
kontinuitas antara lembaga lembaga pendidikan yang satu dengan yang lainnya
j. Kurikulum harus pleksible untuk dapat disesuaikan dengan kondisi kondisi setempat.
Penerapan Kurikulum Sekolah Dasar Tahun 1968
Pada tahun 1965 terjadi Gerakan 30 September (G 30 S) yang menandai berakhirnya
pemerintahan orde lama. peristiwa tersebut banyak berpengaruh terhadap tatanan politik,
ekonomi, sosial, dan termasuk juga di pendidikan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
pada tahun 1968 segera melakukan perbaikan-perbaikan, seperti menerbitkan buku pedoman
kurikulum sekolah dasar yang diberi nama Kurikulum SD sebagai pengganti rencana pendidikan
taman kanak-kanak dan Sekolah Dasar. Dengan rumusan tujuan pendidikan yang didasarkan
pada falsafah negara Pancasila (ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 BAB II Pasal 2).
11
Konsep Kurikulum Tahun 1968
1. Kurikulum ini merupakan kurikulum terpadu pertama diindonesia. Beberapa mata
pelajaran Ilmu Hayat, Ilmu Alam, dan sebagainya mengalami perubahan fungsi menjadi
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau yang sekarang sering disebut SAINS.
2. Struktur program dibagi menjadi (1) pembinaan jiwa Pancasila, (2) pengetahuan dasar,
dan (3) kecakapan khusus.
3. Struktur program untuk Sekolah Dasar, program pembinaan jiwa Pancasila meliputi
mata pelajaran (1) Pendidikan Agama, (2) Pendidikan Kewarganegaraan, (3) Pendidikan
Bahasa Indonesia, (4) Bahasa Daerah, dan (5) Pendidikan Olahraga.
4. Untuk program pengetahuan dasar meliputi mata pelajaran (1) berhitung, (2) IPA, (3)
pendidikan kesenian, dan (4) pendidikan kesejahteraan keluarga.
5. Untuk program kecakapan khusus meliputi mata pelajaran Pendidikan Khusus.
6. Untuk pertama kalinya istilah kurikulum dipakai di indonesia.
Tujuan pendidikan nasional adalah membentuk manusia yang pancasilais sejati
berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki oleh pembukaan Undang-undang
Dasar 1945 dan Isi Undang-undang Dasar 1945. Untuk mencapai dasar dan tujuan pendidikan
tersebut, maka isi pendidikan diarahkan untuk.
1. mempertinggi mental, moral, budi pekerti, dan memperkuat keyakinan agama.
2. mempertinggi kecerdasan dan keterampilan.
3. membina/mempertimbangkan fisik yang kuat dan sehat.
12
Kurikulum SD 1968 terbagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok pembinanaan jiwa pancasila, meliputi pelajaran:
A. Pendidikan pancasila
B. Pendidikan kewarganegaraan
C. Bahasa daerah
D. Olaharaga
2. Kelompok pembinaan pengetahuan dasar,meliputi pelajaran :
A. Berhitung
B. Ilmu pengetahuan alam
C. Pendidikan kesenian
D. Pendidikan kesejahteraan keluarga,termasuk ilmu pengetahuan
3. Kelompok pembinaan kecakapan khusus.meliputi pelajaran ;
A. Kejuruan Agraria ( pertanian,peternakan,dan perikanan)
B. Kejuaruan teknik (pekerjaan tangan dan perbengkelan)
C. Kejuruan ketatalaksanaan atau jasa(koperasi dan tabungan)
Semua mata pelajaran diberikan sejak kelas I kecuali pelajaran pendidikan Bahasa Indonesia
III ( bagi sekolah sekolah yang memberikan penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar
dikelas I dan II). Jumlah jam pelajaran per minggu di kelas I dan kelas II yaitu 28 jam pelajaran
@ 30 menit, sedangkan kelas III sampai dengan kelas VI sebanyak 40 jam pelajaran @ 40 menit.
Kurikulum Tahun 1968 Bersifat correlated subject curriculum. Jumlah mata pelajaran
untuk SD 10 bidang studi, SMP 18 bidang studi SMA jurusan A 18 bidang studi, SMA jurusan B
20 bidang studi, SMA jurusan C 19 bidang studi. Jurusan SMA dilakukan di kelas II.
13
2.5 Kelebihan Kurikulum 1968
1. Bertujuan pada pendidikan manusia pancasila sejati.
2. Mempertinggi mental, moral, budi pekerti, dan memperkuat keyakinan agama.
3. Mempertinggi kecerdasan dan keterampilan.
4. Membina/mempertimbangkan fisik yang kuat dan sehat.
5. Struktur pendidikan dari pancawardana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan
dasar, dan kecakapan khusus.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan
kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata
pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari
sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan
pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara
menyeluruh.
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya
perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana (Kurikulum 1964) menjadi
pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Isi pendidikan diarahkan
pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang
sehat dan kuat. Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis: mengganti Rencana Pendidikan 1964
yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Tujuannya pada pembentukan manusia Pancasila
sejati.
Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum yang sesuai
dengan sepanjang masa, kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman
yang senantiasa cenderung berubah.
15
DAFTAR PUSTAKA
Suryosubroto, B. 2005. Tatalaksana Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.
Tinambunan, Jonner, Roselyn Nainggolan dan Samuel B.T. Simorangkir. 2014. Pembelajaran
Telah Kurikulum. Pematangsiantar: Universitas HKBP Nommensen.
Wiryokusumo, Iskandar dan Usman Mulyadi. 1988. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum.
Jakarta: Bina Aksara.
_______.http://m.brilio.net/news/sudah-11-kali-ganti-ini-beda-kurikulum-pendidikan-dari-masa
ke-masa-150502x.html.02 mei 2015.
16