makalah manajemen kurikulum 22 book.pdf

Upload: imron-habib

Post on 06-Jul-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    1/25

    Makalah Manajemen Kurikulum

    MAKALAH 

    TUGAS KULIAH PROFESI KEPENDIDIKAN 

    MANAJEMEN KURIKULUM 

    Disusun Oleh :

    Diana Muslichatun

    K3311020

    Pendidikan Kimia A

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET 

    SURAKARTA 2013 

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    2/25

    KATA PENGANTAR  

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat

    limpahan rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah

    ini dengan judul berbagai macam metode pembelajaran.

    Makalah ini secara khusus disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Profesi

    Kependidikan pada Semester IV tahun 2013. Makalah ini dapat terselesaikan berkat

    bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis

    menyampaikan terimakasih pada seluruh pihak yang telah membantu penyusunan

    makalah ini.

    Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, kekeliruan dan kesalahan

    yang terdapat pada makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat

    membangun penulis harapkan dapat disampaikan kepada penulis.

    Surakarta, 16 Mei 2013

    Penulis

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    3/25

    DAFTAR ISI 

    HALAMAN JUDUL ............. i

    KATA PENGANTAR ........... ii

    DAFTAR ISI .................. iiiBAB I PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang .... 1

    B.  Rumusan Masalah ...... 2

    C.  Manfaat Penulisan ........ 2

    D.  Metode Penulisan ....... 2

    BAB II PEMBAHASAN

    A.  Pengertian Manajemen Kurikulum ... 3

    B.  Tujuan Manajemen Kurikulum ..... 5

    C.  Fungsi Manajemen Kurikulum ...... 7

    D.  Prinsip-prinsip Manajemen Kurikulum ..... 11

    E.  Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum ..... 14

    F.  Proses Manajemen Kurikulum ....... 16

    G.  Faktor Pendukung dan Penghambat Proses Manajemen Kurikulum ... 22

    H.  Hubungan Teori Pendidikan dan Kurikulum .... 23

    BAB III PENUTUP

    Simpulan ........... 25

    CATATAN KAKI ............... iv

    DAFTAR PUSTAKA .......... v

    BAB I PENDAHULUAN 

    A.  Latar Belakang 

    Kurikulum adalah suatu sistem yang mempunyai komponen-komponen yang saling

     berkaitan erat dan menunjang satu sama lain. Komponen-komponen kurikulum tersebut terdiri

    dari tujuan, materi pembelajaran, metode, dan evaluasi. Dalam bentuk sistem inikurikulum akan berjalan menuju suatu tujuan pendidikan dengan adanya saling kerja sama

    diantara seluruh subsistemnya. Apabila salah satu dari variabel kurikulum tidak berfungsi

    dengan baik maka sistem kurikulum akan berjalan kurang baik dan maksimal. [1] 

    Berangkat dari bentuk kurikulum tersebut, maka dalam pelaksanaan kurikulum sangat

    diperlukan suatu pengorganisasian pada seluruh komponennya. Dalam proses

     pengorganisasian ini akan berhubungan erat dengan perencanaan, pengorganisasian,

     pelaksanaan, dan pengontrolan. Sedangkan manajemen adalah salah satu displin ilmu yang

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    4/25

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    5/25

    Pada penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode penulisan dengan sumber dari

    internet.

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    6/25

     

    BAB II 

    PEMBAHASAN 

    A.  Pengertian Manajemen Kurikulum 

    Manajemen berasal dari bahasa Inggris ‘management’ dengan kata kerja to manage,

    diartikan secara umum sebagai mengurusi atau kemampuan menjalankan dan mengontrol suatu

    urusan atau “act of running and controlling a business” (Oxford, 2005). 

    Sementara, Malayu S.P. Hasibuan (1995) dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya

    Manusia” mengemukakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk

    mencapai tujuan tertentu. [2]

    Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan

     pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

    untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan

    nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan

     peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan

     penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.[3]

    Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu jarak yang harus ditempuh. Secara sempit

    atau tradisional, kurikulum adalah sekedar memuat dan dibatasi pada sejumlah mata pelajaran

    yang diberikan guru pada siswa guna mendapatkan ijazah. Sedang secara modern, kurikulum

    adalah semua pengalaman yang diharapkan dimiliki peserta didik dibawah bimbingan guru

    dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar-mengajar.

    Untuk mendapatkan rumusan tentang pengertian kurikulum, para ahli mengemukakan

     pandangan yang beragam. Dalam pandangan klasik, lebih menekankan kurikulum dipandang

    sebagai kumpulan pelajaran di suatu sekolah. Pelajaran-pelajaran dan materi apa yang harus

    ditempuh di sekolah, itulah yang disebut kurikulum.

    Dalam pandangan modern, pengertian kurikulum lebih dianggap sebagai suatu

     pengalaman atau sesuatu yang nyata terjadi dalam proses pendidikan, seperti dikemukakan

    oleh Caswel dan Campbell (1935) yang mengatakan bahwa kurikulum “… to be composed of

    all the experiences children have under the guidance of teachers”. Dipertegas lagi oleh

     pemikiran Ronald C. Doll (1974) yang mengatakan bahwa “ …the curriculum has changed

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    7/25

    from content of courses study and list of subject and courses to all experiences which are

    offered to learners under the auspices or dir ection of school”. 

    Manajeman kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang

    komperatif, komprehensif, sistemik dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian

    tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen kurikulum harus di kembangkan sesuai

    dengan konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Kurikulum Tingkat Satuan

     pendidikan (KTSP). oleh karna itu, otonomi yang di berikan pada lembaga pendidika atau

    sekolah dalam mengelola kurikulum secara mandiri dengan memproritaskan kebutuhan dan

    ketercapaian saran dan visi dan misi lembaga pendidikan atau sekolah tidak mengabaikan

    kebijakan nasional yang telah ditetapkan.

    Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah. Prinsip

    dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan

    dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk

    menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya. [2]

    Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar

     pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi

     belajar mangajar. Sedangkan kurikulum sendiri mempunyai arti yang sempit dan arti yang luas.

    Kurikulum dalam arti sempit adalah jadwal pelajaran atau semua pelajaran baik teori maupun

     praktek yang diberikan kepada siswa selama mengikuti suatu proses pendidikan tertentu.

    Sedangkan dalam arti luas kurikulum diartikan sebagai berikut. Sebenarnya terdapat tiga

     jenis organisasi kurikulum yaitu:

    1.  Kurikulum Terpisah (Sparated Subject Curriculum) di mana bahan pelajaran disajikan secara

    terpisah –  pisah seolah –  olah ada batas antara bidang studi dan antara bidang studi yang sama

    di kelas yang berbeda.

    2.  Kurikulum Berhubungan (Correlated Curriculum) yaitu kurikulum yang menunjukan adanya

    hubungan antara mata pelajarah yang satu dengan yan lain. Seperti IPS (gabungan dari mata

     pelajaran Sejarah Geografi, Ekonomi, Sosiologi ), IPA (gabungan dari Fisika, Biologi, Kimia).

    3.  Kurikulum terpadu (Integrated Curriculum) yaitu kurikulum yang meniadakan batas  –  batas

    antara berbagai bidang dan didalam mata pelajaran tersebut terdapat keterpaduan mata

     pelajaran serta menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unik. [3] 

    B.  Tujuan Manajemen Kurikulum 

    Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang ingin dicapai. Dalam skala

    makro, rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai yang dianut

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    8/25

    masyarakat. Bahkan, rumusan tujuan menggambarkan suatu yang dicita-citakan masyarakat.

    Misalkan filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat Indonesia adalah Pancasila, maka

    tujuan yang diharapkan tercapai oleh suatu kurikulum adalah membentuk masyarakat yang

     pancasilais. Dalam skala mikro, tujuan kurikulum berhubungan dengan visi dan misi sekolah

    serta tujuan-tujuan yang lebih sempit seperti tujuan setiap mata pelajaran dan tujuan proses

     pembelajaran.

    Manajemen kurikulum dan pembelajaran bertujuan untuk:

    1.  Pencapaian pengajaran dengan menitik beratkan pada peningkatan kualitas interaksi belajar

    mengajar.

    2.  Mengembangkan sumber daya manusia dengaan mengacu pada pendayagunaan seoptimal

    mungkin.

    3.  Pencapaian visi dan misi pendidikan nasional.

    4.  Meningkatkan kualitas belajar mengajar disuatu pendidikan tertentu. [3] 

    Untuk mengakomodasi perbedaan pandangan tersebut, Hamid Hasan (1988)

    mengemukakan bahwa tujuan dasar kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu:

    1.  Kurikulum sebagai suatu ide, adalah kurikulum yang dihasilkan melalui teori-teori dan

     penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.

    2.  Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, adalah sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai

    suatu ide yang diwujudkan dalam bentuk dokumen, yang di dalamnya memuat tentang tujuan,

     bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.

    3.  Kurikulum sebagai suatu kegiatan, merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu

    rencana tertulis, dan dilakukan dalam bentuk praktek pembelajaran.

    4.  Kurikulum sebagai suatu hasil, merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan,

    dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau

    kemampuan tertentu dari para peserta didik.

    Berdasarkan uraian di atas bisa disimpulkan bahwa kurikulum merupakan dokumen

     perencanaan yang mencakup:

    1.  Tujuan yang harus diraih

    2.  Isi dan pengalaman belajar yang harus diperoleh siswa

    3.  Strategi dan cara yang dapat dikembangkan

    4.  Evaluasi yang dirancang untuk mengumpulkan informasi mengenai pencapaian tujuan

    5.  Penerapan dari isi dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata.

    Dengan demikian, pengembangan kurikulum meliputi penyusunan dokumen,

    implementasi dokumen serta evaluasi dokumen yang telah disusun. (Wina Sanjaya, 2008).

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    9/25

    Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat dilihat dalam

    Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa:

    “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

     pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk

    mencapai tujuan pendidikan tertentu”.  [2] 

    C.  Fungsi Manajemen Kurikulum 

    Dikemukakan di atas bahwa manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan. Kegiatan

    dimaksud tak lain adalah tindakan-tindakan yang mengacu kepada fungsi-fungsi manajamen.

    Berkenaan dengan fungsi-fungsi manajemen ini, H. Siagian (1977) mengungkapkan

     pandangan dari beberapa ahli, sebagai berikut:

    Menurut G.R. Terry terdapat empat fungsi manajemen kurikulum, yaitu :

    1.  Perencanaan (planning).

    2.  Pengorganisasian (organizing).

    3.  Pelaksanaan (actuating).

    4.  Pengawasan (controlling).

    Untuk memahami lebih jauh tentang fungsi-fungsi manajemen pendidikan, di bawah akan

    dipaparkan tentang fungsi-fungsi manajemen pendidikan dalam perspektif persekolahan,

    dengan merujuk kepada pemikiran G.R. Terry, meliputi :

    1.  Perencanaan (planning ) 

    Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan

    strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang

    dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

    Arti penting perencanaan terutama adalah memberikan kejelasan arah bagi setiap kegiatan,

    sehingga setiap kegiatan dapat diusahakan dan dilaksanakan seefisien dan seefektif mungkin.

    T. Hani Handoko mengemukakan sembilan manfaat perencanaan bahwa perencanaan:

    a.  Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan

     b.  Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama

    c.  Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran

    d.  Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat

    e.  Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi

    f.  Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi

    g.  Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami

    h.  Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    10/25

    i.  Menghemat waktu, usaha dan dana

    2.  Pengorganisasian (organizing ) 

    Fungsi manajemen berikutnya adalah pengorganisasian (organizing ). George R. Terry

    (1986) mengemukakan bahwa : “Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-

    hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama

    secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu,

    dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu” 

    Dari pendapat diatas dapat dipahami bahwa pengorganisasian pada dasarnya merupakan

    upaya untuk melengkapi rencana-rencana yang telah dibuat dengan susunan organisasi

     pelaksananya. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pengorganisasian adalah bahwa

    setiap kegiatan harus jelas siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, dan apa targetnya.

    Berkenaan dengan pengorganisasian ini,

    Hadari Nawawi (1992) mengemukakan beberapa asas dalam organisasi, diantaranya

    adalah :

    a.  Organisasi harus profesional, yaitu dengan pembagian satuan kerja yang sesuai dengan

    kebutuhan

     b.  Pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja

    c.  Organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab

    d.  Organisasi harus mencerminkan rentangan control

    e.  Organisasi harus mengandung kesatuan perintah

    f.  Organisasi harus fleksibel dan seimbang.

    3.  Pelaksanaan (actuating ) 

    Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi

    manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak

     berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating

     justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam

    organisasi

    Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha

    menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan

     berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut

    oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    11/25

    Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk

    menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan

     pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan

     peran, tugas dan tanggung jawabnya.

    Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa

    seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :

    a.  Merasa yakin akan mampu mengerjakan,

     b.  Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,

    c.  Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak,

    d.  tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan

    e.  Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.

    4.  Pengawasan (controlling ) 

    Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya

    dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi

     pengawasan.

    Dalam perspektif persekolahan, agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai secara

    efektif dan efisien, maka proses manajemen pendidikan memiliki peranan yang amat vital.

    Karena bagaimana pun sekolah merupakan suatu sistem yang di dalamnya melibatkan berbagai

    komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu dikelola secara baik dan tertib. Sekolah tanpa

    didukung proses manajemen yang baik, boleh jadi hanya akan menghasilkan kesemrawutan

    lajunya organisasi, yang pada gilirannya tujuan pendidikan pun tidak akan pernah tercapai

    secara semestinya.

    Dengan demikian, setiap kegiatan pendidikan di sekolah harus memiliki perencanaan yang

     jelas dan realisitis, pengorganisasian yang efektif dan efisien, pengerahan dan pemotivasian

    seluruh personil sekolah untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya, dan pengawasan

    secara berkelanjutan. [2] 

    Menurut sumber lain, fungsi-fungsi dari manajemen adalah sebagai berikut:

    1.  Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumberdaya kurikulum, karena pemberdayaan sumber

    dan komponen kurikulum dapat dilakukan dengan pengelolaan yang terencana.

    2.  Meningkatkan keadilan dan kesempatan bagi peserta didik untuk mencapai hasil yang

    maksimal melalui rangkaian kegiatan pendidikan yang dikelola secara integritas dalam

    mencapai tujuan.

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    12/25

    3.  Meningkatkan motivasi pada kinerja guru dan aktifitas siswa karena adanya dukungan positif

    yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum.

    4.  Meningkatkan pastisipasi masyarakat untuk membantu pengembangan kurikulum, kurikulum

    yang dikelola secara profesional akan melibatkan masyarakat dalam memberi masukan supaya

    dalam sumber belajar disesuaikan dengan kebutuhan setempat. [1] 

    D.  Prinsip-prinsip Manajemen Kurikulum 

    Prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen kurikulum adalah

    sebagai berikut:

    1.  Produktivitas

    Hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus

    dipertimbangkan dalam manajemen kurikilum. Pertimbangan bagaimana agar peserta didik

    dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam

    manajemen kurikulum.

    2.  Demokratisasi

    Pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan pada demokrasi yang menempatkan

     pengelola, pelaksana, dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas

    dengan penuh tanggungjawab untuk mencapai tujuan kurikulum.

    3.  Kooperatif

    Untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum perlu

    adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.

    4.  Efektifititas dan efisiensi

    Rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbangkan efektifititas dan

    efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum, sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut

    memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relative singkat.

    5.  Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum

    Proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan visi, misi, dan

    tujuan kurikulum. Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum untuk

    memberikan hasil kurikulum yang lebih efektif, efisien, dan optimal dalam memberdayakan

     berbagai sumber daya maupun komponen kurikulum.

    a. Menetapkan Visi Rumusan visi merupakan penjabaran visi institusi

    (universitas) ke fakultas, jurusan/bagian/program

    studi. Perumusan visi didasarkan atas pertimbangan

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    13/25

     societal needs, professional needs, dan academic

    needs 

     b. Menuliskan Misi Mendeskripsikan tentang apa yang hendak dicapai dan

    untuk siapac. Profil lulusan Deskripsi singkat tentang peran yang dapat dilakukan

    seorang lulusan, dan bukan gambaran singkat tentang

    data lulusan

    d. Analisis tugas Menjabarkan nomor c dengan membuat indikatornya

    (dokter, pendidik, hukum, ekonom, dan sebagainya)

    e. Perumusan kompetensi Lulusan seperti apa yang akan dibentuk melalui

     program pendidikan ini

    f.Kajian elemen kompetensi - Bahan kajian tentang disiplin ilmu secara

    komprehensip dan sistemik untuk membentuk sebuah

    kompetensi.

    - Untuk membentuk sebuah kompetensi diperlukan

     beberapa bahan kajian.

    - Bahan kajian nantinya akan diturunkan menjadi mata

    kuliahg.Menetapkan elemen

    kompetensi

    Elemen kompetensi meliputi: landasan kepribadian,

     penguasaan ilmu dan keterampilan, kemampuan

     berkarya, sikap perilaku dalam berkarya, dan

     pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat.

    h. Identifikasi nama mata

    kuliah

    Penamaan mata kuliah berdasarkan rumpun topik

    kajian dari kolom ( f )

    i. Identifikasi pengalaman belajar

    Perekayasaan kegiatan belajar agar mahasiswa dapatmelakukan sendiri sehingga kompetensi dapat

    tercapai/terbentuk

    . Sumber-sumber belajar Menunjukkan berbagai sumber belajar yang dapat

    diakses guna mendukung baik langsung maupun tidak

    langsung dalam proses pembelajaran ( paper, person

    maupun place)

    k. Penentuan bobot SKS Disesuaikan dengan urgensi dan status materi

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    14/25

    l. Alokasi waktu Ditetapkan berdasarkan pengalaman belajar, luas

     bahan, tingkat kesulitan, dsb.

    [3] 

    E.  Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum 

    Manajemen kurikulum adalah bagian dari studi kurikulum. Para ahli pendidikan pada

    umumnya telah mengenal bahwa kurikulum suatu cabang dari disiplin ilmu pendidikan yang

    mempunyai ruang lingkup sagat luas. Studi ini tidak hanya membahas tentang dasar-dasarnya,

    tetapi juga mempelajari kurikulum secara keseluruhan yang dilaksanakan dalam pendidikan.

    [1]

    Secara sederhana dan lebih mudah dipelajari secara mendalam, maka ruang lingkup

    manajemen kurikulum adalah sebagai berikut:

    a.  Manajemen perencanaan,

     b.  Manajemen pelaksanaan kurikulum,

    c.  Supervisi pelaksanaan kurikulum,

    d.  Pemantauan dan penilaian kurikulum,

    e.  Perbaikan kurikulum,

    f.  Desentralisasi dan sentralisasi pengembangan kurikulum.  [1] 

    Dari keterangan ini tampak sangat jelas bahwa ruang lingkup manajemen kurikulum itu

    adalah prinsip dari proses manajemen itu sendiri. Hal ini dikarenakan dalam proses

     pelaksanaan kurikulum punya titik kesamaan dalam prinsip proses manajemen. Sehingga para

    ahli dalam pelaksanaan kurikulum mengadakan pendekatan dengan ilmu manajemen. Bahkan

    kalau dilihat dari cakupanya yang begitu luas, manajemen kurikulum merupakan salah satu

    disiplin ilmu yang bercabang pada kurikulum. Dalam sebuah kurikulum terdiri dari beberapa

    unsur komponen yang terangkai pada suatu sistem. Sistem kurikulum bergerak dalam siklus

    yang secara bertahap, bergilir, dan berkesinambungan. Oleh sebab itu, sebagai akibat dari yang

    dianutnya, maka manajemen kurikulum juga harus memakai pendekatan sistem. Sistem

    kurikulum adalah suatu kesatuan yang di dalamnya memuat beberapa unsur yang saling

     berhubungan dan bergantung dalam mengemban tugas untuk mencapai suatu tujuan. [1]

    Kurikulum sendiri dapat dipahami dengan arti sempit sekali, sempit, dan luas. Pengertian

    kurikulum dalam arti sempit sekali adalah jadwal pelajaran. Kemudian pengertian kurikulum

    dalam arti sempit adalah jadwal pelajaran atau semua pelajaran baik teori maupun praktek yang

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    15/25

    diberikan kepada siswa selama mengikuti suatu proses pendidikan tertentu. Kurikulum dalam

     pengertian ini terbatas pada pemberian bekal pengetahuan dan keterampilan kepada siswa

    untuk kepentingan mereka melanjutkan pekerjaan maupun terjun ke dunia kerja. Dengan

    melihat pada kurikulum sebagai suatu lembaga pendidikan maka dapat dilihat apakah

    lulusannya mempunyai keahlian dalam level apa. Sedangkan dalam arti luas kurikulum

    diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran

    serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

    mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan-tujuan pendidikan

    nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan

     peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan

     penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Ruang

    lingkup manajemen kurikulum meliputi:

    1.  Perencanaan

    Perencanaan kurikulum di bedakan menjadi dua yakni tingkat pusat dan yang diaksanakan

    oleh sekolah:

    a.  Perencanaan tingkat pusat, meliputi tujuan pendidikan, bahan pelajaran. Dalam tujuan

     pendidikan terdapat TIU dan TIK.

     b.  Bahan pembelajaran,dari pusat kemudian di serahkan kepada sekolah dalam bentuk Garis-

    Garis Besar Program Pengajaran ( GBPP). Perencanaan yang harus dilakukan disekolah.

    2.  Pelaksanaan

    Pelaksanaan kurikulum merupakan interaksi belajar mengajar yang setidaknya melalui

    tiga tahap yaitu :

    a.  Tahap persiapan pembelajaran, adalah kegiatan yang dialakukan guru sebelum melakukan

     proses pembelajaran.

     b.  Tahap pelaksanaan pembelajaran, adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleg guru dan

    murid mengenai pokok bahasan yang harus di sampaikan. Dalam tahap ini terbagi menjadi tiga

     bagian yaitu pendahuluan, pelajaran inti, dan evaluasi.

    c.  Tahap penutupan, adalah kegiatan yang dilakukan setelah penyampaian materi.

    3.  Evaluasi

    Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi,

     pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Kurikulum juga dirancang dari tahap perencanaan,

    organisasi kemudian pelaksanaan dan akhirnya monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    16/25

    tidak akan mengetahui bagaimana kondisi kurikulum tersebut dalam rancangan, pelaksanaan

    serta hasilnya. [3] 

    F.  Proses Manajemen Kurikulum 

    1.  Manajemen Perencanaan Kurikulum

    Perencanaan kurikulum adalah suatu proses sosial yang kompleks dan menuntut berbagai

     jenis tingkat pembuatan keputusan kebutuhan untuk mendiskusikan dan mengkoordinasikan

     proses penggunaan model-model aspek penyajian kunci. Sebagaimana pada umumnya

    rumusan model perencanaan harus berdasarkan asumsi-asumsi rasionalitas dengan pemrosesan

    secara cermat. Proses ini dilaksanakan dengan pertimbangan sistematik tentang relevansi

     pengetahuan filosofis (isu-isu pengetahuan yang bermakna), sosiologis (argumen-argumen

    kecenderungan sosial), dan psikologi (dalam menentukan urutan materi pelajaran).

    Perencanaan kurikulum dijadikan sebagai pedoman yang berisi petunjuk tentang jenis dan

    sumber peserta yang diperlukan, media penyampaian, tindakan yang perlu dilakukan, sumber

     biaya, tenaga, sarana yang diperlukan, sistem kontrol, dan evaluasi untuk mencapai tujuan

    organisasi. Dengan perencanaan akan memberikan motivasi pada pelaksanaan sistem

     pendidikan sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.

    Kegiatan inti pada perencanaan adalah merumuskan isi kurikulum yang memuat seluruh

    materi dan kegiatan yang dalam bidang pengajaran, mata pelajaran, masalah-masalah, proyek-

     proyek yang perlu dikerjakan. Isi kurikulum dapat disusun sebagai berikut:

    a.  Bidang-bidang keilmuan yang terdiri atas ilmu-ilmu sosial, administrasi, ekonomi, komunikasi,

    IPA, matematika, dan lain-lain.

     b.  Jenis-jenis mata pelajaran disusun dan dikembangkan bersumber dari bidang-bidang tersebut

    sesuai dengan tuntutan program.

    c.  Tiap mata pelajaran dikembangkan menjadi satuan-satuan bahasan atau standar kopetensi dan

    kopetensi dasar.

    d.  Tiap-tiap mata pelajaran dikembangkan dalam bentuk silabus.

    Dari rumusan perencanaan di atas penulis menyimpulkan bahwa kurikulum itu tidak hanya

    memuat pada rangkaian susunan mata pelajaran, tetapi juga memuat seluruh aspek kegiatan

     pendidikan dan pendukung-pendukungnya. Hanya saja dalam perumusan lebih banyak

    difokuskan pada perencanaan pengajaran dengan menyusun materi ajar. Karena materi

     pelajaran adalah sesuatu yang dianggap sangat urgen dalam kurikulum. Maka dalam

     perumusanya juga sangat diperlukan adanya landasan yang kokoh untuk sebagai pedoman.

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    17/25

    2.  Manajemen Pengorganisasian dan Pelaksanaan Kurikulum

    Manajemen pengorganisasian dan pelaksanaan kurikulum adalah berkenaan dengan semua

    tindakan yang berhubungan dengan perincian dan pembagian semua tugas yang

    memungkinkan terlaksana. Dalam manajemen pelaksanaan kurikulum bertujuan supaya

    kurikulum dapat terlaksana dengan baik. Dalam hal ini manajemen bertugas menyediakan

    fasilitas material, personal dan kondisi-kondisi supaya kurikulm dapat terlaksana.

    Pelaksanaan kurikulum dibagi menjadi dua:

    a.  Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, yang dalam hal ini langsung ditangani oleh kepala

    sekolah. Selain dia bertanggung jawab supaya kurikulum dapat terlaksana di sekolah, dia juga

     berkewajiban melakukan kegiatan-kegiatan yakni menyusun kalender akademik yang akan

     berlangsung disekolah dalam satu tahun, menyusun jadwal pelajaran dalam satu minggu,

     pengaturan tugas dan kewajiban guru, dan lain-lain yang berkaitan tentang usaha untuk

     pencapaian tujuan kurikulum.

     b.  Pelaksanaan kurikulum tingkat kelas, yang dalam hal ini dibagi dan ditugaskan langsung

    kepada para guru. Pembagian tugas ini meliputi:

    1)  kegiatan dalam bidang proses belajar mengajar,

    2)   pembinaan kegiatan ekstrakulikuler yang berada diluar ketentuan kurikulum sebagai penunjang

    tujuan sekolah,

    3)  kegiatan bimbingan belajar yang bertujuan untuk mengembangkan potensi yang berada dalam

    diri siswa dan membantu siswa dalam memecahkan masalah.

    3.  Manajemen Pemantauan dan Penilaian Kurikulum

    Pemantauan kurikulum adalah pengumpulan informasi berdasarkan data yang tepat,

    akurat, dan lengkap tentang pelaksanaan kurikulum dalam jangka waktu tertentu oleh

     pemantau ahli untuk mengatasi permasalahan dalam kurikulum. Pelaksanaan kurikulum di

    dalam pendidikan harus dipantau untuk meningkatkan efektifitasnya. Pemantauan ini

    dilakukan supaya kurikulum tidak keluar dari jalur. Oleh sebab itu seorang yang ahli menyusun

    kurikulum harus memantau pelaksanaan kurikulum mulai dari perencanaan sampai

    mengevaluasinya.

    Secara garis besar pemantauan kurikulum bertujuan untuk mengumpulkan seluruh

    informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah. Dalam

    tataran praktis, pemantauan kurikulum memuat beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:

    a.  Peserta didik, dengan mengidentifikasi pada cara belajar, prestasi belajar, motivasi belajar,

    keaktifan, kreativitas, hambatan dan kesulitan yang diahadapi.

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    18/25

     b.  Tenaga pengajar, dengan memantau pada pelaksanaan tanggung jawab, kemampuan

    kepribadian, kemampuan kemasyarakatan, kemampuan profesional, dan loyalitas terhadap

    atasan.

    c.  Media pengajaran, dengan melihat pada jenis media yang digunakan, cara penggunaan media,

     pengadaan media, pemeliharaan dan perawatan media.

    d.  Prosedur penilaian: instrument yang dihadapi siswa, pelaksanaan penilaian, pelaporan hasil

     penilaian.

    e.  Jumlah lulusan: kategori, jenjang, jenis kelamin, kelompok usia, dan kualitas kemampuan

    lulusan.

    4.  Perbaikan Kurikulum

    Kurikulum suatu pendidikan itu tidak bisa bersifat selalu statis, akan tetapi akan senantiasa

     berubah dan bersifat dinamis. Hal ini dikarenakan kurikulum itu sangat dipengaruhi oleh

     perubahan lingkungan yang menuntutnya untuk melakukan penyesuaian supaya dapat

    memenuhi permintaan. Permintaan itu baik dikarenakan adanya kebutuhan dari siswa dan

    kebutuhan masyarakat yang selalu mengalami perkembangan dan pertumbuhan terus menerus.

    Perbaikan kurikulum intinya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang dapat

    disoroti dari dua aspek, proses, dan produk. Kriteria proses menitikberatkan pada efisiensi

     pelaksanaan kurikulum dan sistem intruksional, sedangkan kualitas produk melihat pada tujuan

     pendidikan yang hendak dicapai dan output (kelulusan siswa).

    Berkaitan dengan prosedur perbaikan, seluruh komponen sumber daya manusiawi, seperti:

    administrator, pemilik sekolah, kepala sekolah, guru-guru, siwaswa, serta masyarakat

    mempuanyai sangat berperan besar. Tanggung jawab masing-masing harus dirumuskan secara

     jelas. Selain itu aspek evaluasi juga harus dikaji sejak awal perencanaan program perbaikan

    kurikulum. Dengan evaluasi yang tepat dan data informasi yang akurat akan sangat diperlukan

    dalam membuat keputusan kurikulum dan intruksional.

    Chamberlain telah merumuskan tindakan-tindakan yang dilakukan dalam perbaikan:

    a.  mengidentfikasi masalah sebenarnya sebagai tuntutan untuk mengetahui tujuan,

     b.  mengumpulkan fakta atau informasi tambahan,

    c.  mengajukan kemungkinan pemecahan dengan keputusan yang optimal dan diharapkan,

    d.  memilih pemecahan sebagai percobaan,

    e.  merencanakan tindakan yang dikehendaki untuk melaksanakan penyelesaian,

    f.  melakukan solusi percobaan,

    g.  evaluasi. [1] 

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    19/25

     

    Sedangkan dalam konteks Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tita Lestari

    (2006) mengemukakan tentang siklus proses manajemen kurikulum yang terdiri dari empat

    tahap :

    1.  Tahap perencanaan

    Meliputi langkah-langkah:

    a.  Analisis kebutuhan

     b.  Merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis

    c.  Menentukan disain kurikulum

    d.  Membuat rencana induk (master plan) pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian.

    2.  Tahap pengembangan

    Meliputi langkah-langkah:

    a.  Perumusan rasional atau dasar pemikiran

     b.  Perumusan visi, misi, dan tujuan

    c.  Penentuan struktur dan isi program

    d.  Pemilihan dan pengorganisasian materi

    e.  Pengorganisasian kegiatan pembelajaran

    f.  Pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar

    g.  Penentuan cara mengukur hasil belajar.

    3.  Tahap implementasi atau pelaksanaan

    Meliputi langkah-langkah:

    a.  Penyusunan rencana dan program pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran)

     b.  Penjabaran materi (kedalaman dan keluasan)

    c.  Penentuan strategi dan metode pembelajaran

    d.  Penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran

    e.  Penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar

    f.  Petting lingkungan pembelajaran

    4.  Tahap penilaian:

    Terutama dilakukan untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan dari kurikulum

    yang dikembangkan, baik bentuk penilaian formatif maupun sumatif.

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    20/25

    Penilailain kurikulum dapat mencakup Konteks, input, proses, produk (CIPP) Penilaian

    konteks: memfokuskan pada pendekatan sistem dan tujuan, kondisi aktual, masalah-masalah

    dan peluang. Penilaian Input: memfokuskan pada kemampuan sistem, strategi pencapaian

    tujuan, implementasi design dan cost benefit dari rancangan. Penilaian proses memiliki fokus

    yaitu pada penyediaan informasi untuk pembuatan keputusan dalam melaksanakan program.

    Penilaian product berfokus pada mengukur pencapaian proses dan pada akhir program (identik

    dengan evaluasi sumatif). [2] 

    G.  Faktor Pendukung dan Penghambat Proses Manajemen Kurikulum  

    Dalam kurikulum terdapat sejumlah hal yang mendukung terhadap proses menejemen

    kurikulum, antara lain dapat dikemumakan dibawah ini :

    1.  Faktor peserta didik dalam pengembangan kurikulum karena kurikulum dikembangkan dan

    didesin sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik, maka pola yang digunakan berpusat

     pada bahan ajar berupa isi atau materi yang akan diajarkan kepada peserta didik.

    2.  Faktor sosial budaya dalam manajemen kurikulum karena kurikulum disesuaikan dengan

    tuntunan dan tekanan serta kebutuhan masyarakat yang berbeda-beda.

    3.  Faktor politik dalam manajemen kurikulum merupakan hal yang berpengaruh karena politik

    yang melandasi arah kebijakan dari pengembangan kurikulum itu sendiri.

    4.  Faktor ekonomi dalam manajemen kurikulum merupakan hal yang memiliki pengaruh yang

    cukup besar karena faktor ekonomi yang dapat mengembangkan sekaligus mendorong pola

     pengembangan kurikulum mulai dari tingkat atas sampai tingkat bawah, mulai dari pelaku

    kebijakan sampai pada pelaku di lapangan ( di sekolah-sekolah ).

    5.  Faktor perkembangan teknologi dalam manajemen kurikulum karena perkembangan teknologi

    menjadi salah satu faktor pendukung dalam pengembangan kurikulum disebabkan pola fakir

    masyarakatpun yang semakin komplek dalam perkembangan teknologi sehingga dituntut untuk

    dapat melihat dan menyesuiakan dengan perubahan-perubahan yang terjadi didalam

    masyarakat.

    Pendidikan di Indonesia di arahkan untuk menciptakan suatu individu atau masyarakat

    yang memiliki sikap kemandirian sehingga tertanam sebuah keterampilan dan pengetahuan

    yang baik yang dapat menunjang kehidupan dirinya sendiri maupun orang disekitarnya. Tetapi

     pada kenyataannya di lapangan pendidikan di Indonesia kurang terpola dengan baik dan kurang

     jelas arah tujuannya, hal tersebut terkait erat dengan hambatan-hambatan yang terjadi pada

    manajemen kurikulum itu sendiri, hal itu dapat dilihat dari :

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    21/25

    1.  Ketidaksinambungan dan ke tidak sinergian antara pendidik yang ada di lapangan dengan

     pendidik yang memberikan kebijakan di atasnya.

    2.  Keterbatasan akan sarana dan prasarana.

    3.  Lemahnya pengawasan guru di lapangan yang menyebabkan tingkat kedisiplinan cukup

    rendah.

    4.  Kualifikasi pendidikan guru yang tidak sesuai dengan bidangnya, yang berujung pada tingkat

     profesionalisme guru dalam kegiatan pembelajaran atau penyampaian materi pelajaran.  [2] 

    H.  Hubungan Teori Pendidikan dan Kurikulum 

    Pendidikan merupakan ilmu terapan (applied science), yaitu terapan dari ilmu atau disiplin

    lain terutama filsafat, psikologi, sosiologi dan humanitas. Sebagai ilmu terapan, perkembangan

    teori pendidikan berasal dari pemikiran-pemikiran filosofis-teoritis, penelitian empiris dalam

     praktik pendidikan. Dengan latar belakang seperti itu, beberapa ahli menyatakan bahwa ilmu

     pendidikan merupakan ilmu yang “belum jelas”. Hal itu diperkuat oleh kenyataan bahwa cukup

    sulit untuk merumuskan teori pendidikan. Teori-teori pendidikan yang ada lebih

    menggambarkan pandangan filosofis, seperti teori pendidikan Langeveld, Kohnstam, dan

    sebagainya, atau lebih menekankan pada pengajaran seperti teori Gagne, Skinner, dan

    sebagainya.

    Menurut Beauchamp (1975, hal. 34), teori pendidikan akan atau dapat berkembang tetapi

     perkembangannya pertama-tama dimulai pada sub-sub teorinya. Yang menjadi subteori dalam

    dari teori pendidikan adalah teori-teori dalam kurikulum. Pengajaran, evaluasi, bimbingan-

    konseling, dan administrasi pendidikan.

    Ada dua kecendrungan perkembangan ilmu pendidikan, yaitu :

    1.  Perkembangan yang bersifat teoritis yang merupakan pengkajian masalah-masalah pendidikan

    dari sudut pandang lain, seperti filsafat, psikologi dan lain-lain.

    2.  Perkembangan ilmu pendidikan dari praktik pendidikan.

    Keduanya dapat saling membantu, melengkapi, dan memperkaya. Dalam kenyataan, tidak

    selalu terjadi hal yang demikian. Hanya sedikit hasil-hasil pengkajian teoritis yang diterapkan

     para pelaksana pendidikan. Sebagai contoh: teori J.J Rousseau yang menekankan pendidikan

    alam dengan peranan anak sebagai subjek yang penuh potensi, hampir tidak ada yang

    melaksanakannya secara penuh., kecuali beberapa prinsip utamanya, itupun dengan

    modifikasi. Sebaliknya para pendidik dilapangan melaksanakan praktik pendidikan yang lebih

    didasarkan kebutuhan-kebutuhan praktis, sekalipun tidak banyak dilandasi oleh teori-teori

    yang kuat.

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    22/25

    Selain itu, menurut  Hugh C. Black   dalam bukunya  A Four-fold Classification of

     Edicational theories (1966), mengemukakan empat teori pendidikan yaitu, teori tradisional,

    teori progresif, teori hasil belajar, dan teori proses belajar. Teori tradisional menekankan fungsi

     pendidikan sebagai pemelihara dan penerus warisan budaya, teori progresif memandang

     pendidikan sebagai penggali potensi anak-anak, dalam teori ini anak menempati kedudukan

    yang sentral dalam pendidikan. Teori hasil belajar sesuai dengan namanya mengutamakan

    hasil, sedangkan teori proses belajar mengutamakan proses belajar.  [1] 

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    23/25

     

    BAB III 

    PENUTUP 

    SIMPULAN 

    1.  Manajeman kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang komperatif,

    komprehensif, sistemik dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan

    kurikulum.

    2.  Manajemen kurikulum dan pembelajaran bertujuan untuk:

    a.  Pencapaian pengajaran dengan menitik beratkan pada peningkatan kualitas interaksi belajar

    mengajar.

     b.  Mengembangkan sumber daya manusia dengaan mengacu pada pendayagunaan seoptimal

    mungkin.

    c.  Pencapaian visi dan misi pendidikan nasional.

    d.  Meningkatkan kualitas belajar mengajar disuatu pendidikan tertentu.

    3.  Menurut G.R. Terry terdapat empat fungsi manajemen kurikulum, yaitu :

    a.  Perencanaan (planning).

     b.  Pengorganisasian (organizing).

    c.  Pelaksanaan (actuating).

    d.  Pengawasan (controlling).

    4.  Prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen kurikulum adalah sebagai

     berikut:

    a.  Produktivitas

     b.  Demokratisasi

    c.  Kooperatif

    d.  Efektifititas dan efisiensi

    e.  Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum.

    5.  Secara sederhana dan lebih mudah dipelajari secara mendalam, maka ruang lingkup manajemen

    kurikulum adalah sebagai berikut:

    a.  Manajemen perencanaan,

     b.  Manajemen pelaksanaan kurikulum,

    c.  Supervisi pelaksanaan kurikulum,

    d.  Pemantauan dan penilaian kurikulum,

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    24/25

    e.  Perbaikan kurikulum,

    f.  Desentralisasi dan sentralisasi pengembangan kurikulum.

    6.  Dalam kurikulum terdapat sejumlah hal yang mendukung terhadap proses menejemen

    kurikulum, antara lain dapat dikemumakan dibawah ini :

    a.  Faktor peserta didik

     b.  Faktor sosial budaya

    c.  Faktor politik

    d.  Faktor ekonomi

    e.  Faktor perkembangan teknologi

    7.  Hambatan-hambatan yang terjadi pada manajemen kurikulum antara lain:

    a.  Ketidaksinambungan dan ke tidak sinergian antara pendidik yang ada di lapangan dengan

     pendidik yang memberikan kebijakan di atasnya.

     b.  Keterbatasan akan sarana dan prasarana.

    c.  Lemahnya pengawasan guru di lapangan yang menyebabkan tingkat kedisiplinan cukup

    rendah.

    d.  Kualifikasi pendidikan guru yang tidak sesuai dengan bidangnya, yang berujung pada tingkat

     profesionalisme guru dalam kegiatan pembelajaran atau penyampaian materi pelajaran

    CATATAN KAKI 

    1.  http://kiswankurikulum.blogspot.com/

    2.  http://syahdansejarah.blogspot.com/2012/04/manajemen-kurikulum.html

    3.  http://sumberbelajarangga.wordpress.com/2012/12/10/makalah-manajemen-kurikulum-dan-

     pembelajaran/

    http://kiswankurikulum.blogspot.com/http://syahdansejarah.blogspot.com/2012/04/manajemen-kurikulum.htmlhttp://sumberbelajarangga.wordpress.com/2012/12/10/makalah-manajemen-kurikulum-dan-pembelajaran/http://sumberbelajarangga.wordpress.com/2012/12/10/makalah-manajemen-kurikulum-dan-pembelajaran/http://sumberbelajarangga.wordpress.com/2012/12/10/makalah-manajemen-kurikulum-dan-pembelajaran/http://sumberbelajarangga.wordpress.com/2012/12/10/makalah-manajemen-kurikulum-dan-pembelajaran/http://syahdansejarah.blogspot.com/2012/04/manajemen-kurikulum.htmlhttp://kiswankurikulum.blogspot.com/

  • 8/17/2019 Makalah Manajemen Kurikulum 22 book.pdf

    25/25

     

    DAFTAR PUSTAKA 

    http://kiswankurikulum.blogspot.com/. Manajemen Kurikulum. 16 Mei 2013:16.35.

    http://sumberbelajarangga.wordpress.com/2012/12/10/makalah-manajemen-kurikulum-dan-

     pembelajaran/. Manajemen Kurikulum. 16 Mei 2013:16.52.

    http://syahdansejarah.blogspot.com/2012/04/manajemen-kurikulum.html. Manajemen Kurikulum. 16

    Mei 2013:17.10.

    http://kiswankurikulum.blogspot.com/.%20Manajemenhttp://kiswankurikulum.blogspot.com/.%20Manajemenhttp://sumberbelajarangga.wordpress.com/2012/12/10/makalah-manajemen-kurikulum-dan-pembelajaran/http://sumberbelajarangga.wordpress.com/2012/12/10/makalah-manajemen-kurikulum-dan-pembelajaran/http://sumberbelajarangga.wordpress.com/2012/12/10/makalah-manajemen-kurikulum-dan-pembelajaran/http://syahdansejarah.blogspot.com/2012/04/manajemen-kurikulum.htmlhttp://syahdansejarah.blogspot.com/2012/04/manajemen-kurikulum.htmlhttp://syahdansejarah.blogspot.com/2012/04/manajemen-kurikulum.htmlhttp://sumberbelajarangga.wordpress.com/2012/12/10/makalah-manajemen-kurikulum-dan-pembelajaran/http://sumberbelajarangga.wordpress.com/2012/12/10/makalah-manajemen-kurikulum-dan-pembelajaran/http://kiswankurikulum.blogspot.com/.%20Manajemen