makalah insufisiensi pulmonal kelompok 16

Upload: karina-diana

Post on 06-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    1/26

    1

    BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Jantung adalah alat pemompa darah keseluruh tubuh. Jantung memiliki

    empat ruang yaitu, atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel kiri.

    Jantung memiliki tiga katup. Katup pertama adalah katup tricuspid yang terletak

    diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Katup kedua adalah katup bicuspid

    terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup ketiga adalah katup

    semilunar aorta dan pulmonal. Katup semilunar aorta terletak diantara ventrikel

    kiri dan aorta. Katup semilunar pulmonal adalah katup yang terletak antara

    ventrikel kanan dan arteri pulmonal. Katup pulmonal memiliki daun trikuspid

    yang berfungsi mencegah aliran balik arteri pulmonal ke ventrikel kanan. Katup

    jantung memiliki beberapa kelainan yaitu stenosis dan insufisiensi. Stenosis

    penyempitan katup, sehingga menghalangi aliran darah. Insufisiensi adalah tidak

    sempurnanya penutupan katup akibat perubahan struktur dan dapat

    mengakibatkan aliran balik darah. Insufisiensi pulmonal akan menyebabkan aliran

    balik darah arteri pulmonal ke ventrikel kanan.

    Kejadian insufisiensi pulmonal sangat jarang. Mortalitas dan morbiditas

    ditentukan oleh kelainan yang mendasarinya. Tidak ada predileksi pada rasa tau

    etnis tertentu (Wahab, 2009:180). Insufisiensi pulmonal dapat mengakibatkan

    gangguan fungsi ventrikel kanan dan perbesaran ventrikel kanan karena volume

    yang berlebihan. Insufisiensi pulmonal sering menyertai penyakit jantung yang

    lain dapat diakibatkan hipertensi pulmonal berat. Insufisiensi pulmonal akan

    memunculkan gagal jantung kanan. Gejala dari kelainan ini adalah sesak napas,

    cepat lelah, nyeri kepala, nyeri dada, berdebar-debar. Walaupun kejadian

    insufisiensi pulmonal sangat jarang, sebagi calon perawat kita tetap harus

    mengetahui tentang insufisiensi pulmonal terutama dalam asuhan keperawatan

    pasien insufisiensi pulmonal.

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    2/26

    2

    1.2 Rumusan Masalah

    1.

    Apa yang dimaksud insufisiensi pulmonal?

    2.

    Bagaimana tanda dan gejala insufisiensi pulmonal?

    3. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien insufisiensi pulmonal?

    1.3 Tujuan

    1.3.1 Tujuan Umum

    Menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien insufisiensi pulmonal

    dengan tepat.

    1.3.2 Tujuan Khusus

    Mahasiswa dapat mengetahui:

    1. Definisi insufisiensi pulmonal.

    2. Etiologi insufisiensi pulmonal.

    3.

    Tanda dan gejala insufisiensi pulmonal.

    4. Pemeriksaan diagnostik insufisiensi pulmonal.

    5. Penatalaksanaan insufisiensi pulmonal.

    6.

    Asuhan keperawatan insufisiensi pulmonal.

    1.4 Manfaat

    1. Mahasiswa dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan insufisiensi

    pulmonal.

    2. Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan insufisiensi pulmonal.

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    3/26

    3

    BAB 2 TINJAUAN TEORI

    2.1 Pengertian

    Insufisiensi merupakan ketidak mampuan untuk menjalankan fungsinya

    secara memadai. Insufisiensi adalah suatu keadaan dimana katup kehilangan

    fungsi yang normal dan gagal menghambat kembali darah setelah kontraksi dari

    setiap ruang jantung atau refluks darah dari aorta adendens ke dalam ventrikel

    selama diastole (trinoval, 2009).

    Insufisiensi pulmonal merupakan inkompetensi dari katup pulmonal.

    Penyebab paling umum adalah hipertensi pulmonal. Insufisiensi pulmonal

    biasanya tanpa gejala. Tanda yang ditimbulkan termasuk decrescendo murmur

    diastolic. Jadi insufisiensi pulmonal adalah kelainan pada katup pulmonal jantung

    sehingga terjadi aliran balik dari arteri pulmonalis ke ventrikel kanan pada saat

    diastole.

    2.2 Etiologi

    Penyebab insufisiensi pulmonal adalah karena hipertensi pulmonal berat dan

    biasanya terjadi mengiringi penyakit kardiovaskuler. Insiden insufisiensi

    pulmonal sangat rendah karena jarang terjadi. Mortalitas dan morbiditas

    ditentukan oleh kelainan yang mendasarinya. Tidak ada predileksi pada etnis

    maupun ras tertentu. Penderita ini biasanya tidak bergejala karena insufisiensi

    biasanya ringan.

    2.3 Manifestasi Klinis

    Tanda dan gejala Insufisiensi Pulmonal antara lain:

    1.

    pembesaran ventrikel kanan,

    2. bising ejeksi atau bising sistolikyang singkat,

    3. S2 terpisah lebar,

    4.

    bising diastolik yang singkat dan halus,

    5.

    sesak napas selama aktivitas fisik

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    4/26

    4

    6.

    cepat lelah

    7. nyeri kepala

    8. edema perifer

    9.

    nyeri dada

    10. berdebar- debar

    Insufisiensi pulmonal biasanya tidak menunjukkan gejala klinis yang

    bermakna, tetapi gejala gagal jantung kanan akan muncul pada fase dekompensasi

    dilatasi ventrikel kanan. Kejadian ini sangat bergantung pada durasi dan beratnya

    regurgitasi

    2.4 Penatalaksanaan Medis

    Terdapat beberapa penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan,

    diantaranya:

    1. terapi umum dengan istirahat dan diet

    2. terapi antibiotic

    3. kardiotinikum dan diuretik

    Kardiotinikum dapat meningkatkan pasokan darah koroner,

    menormalkan enervation, bersantai perifer arteri (penurunan kembali

    tekanan pada katup), atau mengurangi adrenergik rangsangan. Sedangkan

    diuretic digunakan untuk menghilangkan oedema dan asites.

    4. komisurotomi

    Komisurotomi adalah tindakan pemotongan semua komisura garis

    tengah.

    5. valvuloplasti transluminal perkutan

    Metode ini digunakan untuk membuka penyempitan trikuspid dan

    katup pulmonari, penyempitan katup mitral dan jarang sekali, katup

    aorta. Prosedur ini berkerja pada katup dengan cara sama dengan yang

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    5/26

    5

    angioplasti balon lakukan pada arteri. Kateter berujung balon

    dimasukkan melalui vena femoral ke dalam atrium kanan. Dari sana, itu

    menyusup ke ventrikel kanan dan katup pulmonik, atau septum atrial

    ditusuk untuk mengakses katup mitral atau aortic. Ketika balon

    diposisikan pada katup, siklus inflasi-deflasi berseri dibutuhkan untuk

    memperbesar penyempitan. Katup aortic juga diakses berbalik melalui

    arteri femoral.

    6. penggantian katup pulmonal

    Penggantian katup pulmonal diperlukan jika ditemui insufisiensi

    sedang-berat dan progresif. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya

    disfungsi ventrikel kanan yang menetap. Katup buatan dapat dipilih

    berdasarkan umur, kebutuhan, kontra indikasi untuk koagulan, serta

    lamanya usia katup. Pembedahan dianjurkan kepada semua pasien yang

    mengalami hipertrofi ventrikel kiri tanpa memperhatikan ada atau

    tidaknya gejala lain.

    2.5 Pemeriksaan Diagnostik

    1. Elektrokardiografi

    Menunjukkan pembesaran ventrikel kanan tipe volume. Pada

    pemeriksaan EKG juga dapat terlihat deviasi sumbu ke kanan dan

    pembesaran atrium kanan.

    2. Rotgen dada

    Pada insufisiensi berat dapat disertai gambaran kardiomegali tipe

    kanan. Gambaran pruning dapat dijumpai pada hipertensi pulmonal.

    Pruning merupakan gambaran arteri pulmonalis di sentral dan perihiler

    yang promonen disertai corakan vascular perifer yang sangat sedikit.

    3. Ekokardiografi

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    6/26

    6

    Ekokardiografi dua dimensi dan M-Mode dapat memeperlihatkan

    adanya dilatasi ventrikel kanan. Volume berlebihan pada ventrikel kanan

    menyebabkan pergerakan septum ventrikel yang tidak normal, berupa

    pendaftaran saat diastolic dan gerakan paradoks. Kelainan bentuk katup

    pulmonal dapat terlihat.

    4.

    Radiologi

    Vaskuler paru perifer normal, arteri pulmonalis tampak membesar

    akibat dilatasi pasca stenosis.

    5. Pemeriksaan fungsi paru

    Pada stenosis pulmo sering abnormal dengan penurunan volume,

    jalan udara dan kapasitas difusi paru yang sangat mungkin disebabkan

    ketidaksempurnaan perkembangan paru pada anak-anak.

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    7/26

    7

    BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN

    3.1 Pengkajian

    a. Aktifitas atau istirahat

    Gejala : 1. Kelelahan

    2. Pusing

    3. Dispenea karena kerja , palpitasi

    4. Gangguan tidur

    Tanda : 1. Tekanan darah tidak normal

    2. Takikardia

    3. Takipnea

    4. Dispnea

    b. Sirkulasi

    Gejala : 1. Hipertensi pulmonal

    2. Trauma dada

    3. Riwayat murmur jantung

    4. Palpitasi

    Tanda :Murmur diastolik pada area pulmonalik

    c. Integritas Ego

    Gejala : 1. Gelisah

    2. Pucat

    3. Berkeringat

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    8/26

    8

    4. fokus menyempit dan gemetar

    d. Pernafasan

    Gejala : 1. Dispenia (Kerja, ortopnea, paroksismal, nokturnal).

    2. Batuk menetap atau nokturnal ( sputum mungkin/ tidak

    produktif).

    Tanda : 1. Takipnea

    2. Bunyi napas adventisius ( krekels dan mengi)

    3. Sputum banyak dan berbecak darah ( Edema pulmonal).

    4. Gelisah/ ketakutan ( Pada adanya edema pulmonal)

    e. Makanan dan cairan

    Gejala : Perubahan berat badan

    Tanda : Edema Umum

    3.2 Analisis Data

    Kelompok Data Etiologi Masalah

    1. DO:

    - Sianosis

    - Dispnea

    - Tachikardia

    - Gas darah

    arteri

    abnormal

    - Pucat

    kehitaman

    Edema paru Gangguan

    pertukaran gas

    2. DO:

    - Aritmia

    - Brakikardia

    - Perubahan

    penurunan kontraktilitasventri

    kel kiri.

    Resiko/actual tinggi

    menurunnya curah

    jantung

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    9/26

    9

    EKG

    - Takikardia

    - Penurunan

    tekanan vena

    - Keletihan

    - Murmur

    3. DO :

    - Perubahan

    denyut jantung

    - Ekspresi

    wajah meringis

    - Ungkapan

    nyeri

    - Gangguan

    tidur

    - Perubahan

    nafsu makan

    Iskemia miokard Nyeri

    4. DO:

    - Hilangnya

    nafsu makan

    - Mulut kering

    - Kontak mata

    buruk

    - Pasien

    terlihat cemas

    Situasi kritis, Takut akan

    kematian

    Ansietas

    3.3 Diagnosa Keperawatan

    1. Gangguan pertukaran gas b/d odema paru ditandai dengan sianosis dan

    dispnea

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    10/26

    10

    2. Resiko tinggi menurunnya curah jantung berhubungan dengan

    penurunan kontraktilitas ventrikel kiri

    3. Nyeri: dada b/d iskemia jaringan myokard

    4. Ansietas b/d situasi kritis ditandai dengan ketakutan dan peningkatan

    tegangan

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    11/26

    11

    No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

    1. Gangguan pertukaran

    gas

    Gas darah arteri

    normal dalam jangka

    waktu 1 x 24 jam

    a.Menunjukan

    perbaikan

    oksigenasi

    b.

    Frekuensi

    pernapasan dalam

    rentang normal

    c. Tidak ada sianosis,

    dan penggunaaan

    otak aksesoris,

    bunyi nafas normal.

    a. Awasi

    frekuensi/keda

    laman

    pernapasan,

    penggunaan

    otot aksesori,

    area sianosis.

    b. Auskultasi

    bunyi nafas,

    catat adanya/

    tak adanya,

    dan bunyi

    adventisius.

    c. Kaji laporan

    nyeri dada dan

    peningkatan

    kelemahan.

    a. Indikator

    keadekuatan

    fungsi

    pernapasan atau

    tingkat gangguan

    dan

    kebutuhan/keefek

    tifan terapi.

    b. Terjadinya

    atelectasis dan

    stasis secret dapat

    mengganggu

    pertukaran gas.

    c. Menggambarkan

    terjadinya infeksi

    paru, yang

    meningkatkan

    kerja jantung dan

    3.4 Tindakan Keperawatan

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    12/26

    12

    d.

    Observasi

    tanda

    peningkatan

    demam,

    batuk,bunyi

    nafas ada

    adventisius.

    e. Bantu dalam

    mengubah

    kebutuhan

    oksigen.

    d. Meningkatkan

    ekspansi dada

    optimal,

    memobilisasikan

    skresi, dan

    pengisian udara

    semua area \paru;

    menurunkan

    resiko stasis

    secret/pneumonia

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    13/26

    13

    posisi, batuk

    dan nafas

    dalam.

    2. Resiko tinggi

    menurunanya curah

    jantung berhubungan

    denganpenurunankont

    raktilitasventrikel kiri.

    Penurunan curah

    jantung dapat teratasi

    dan menunjukkan

    tanda vital dalam

    batas yang dapat

    diterima, disritmia

    terkontrol atau hilang

    dan bebas gejala gagal

    jantung dalam jangka

    waktu 3x24 jam.

    Klien akan

    melaporkan penurunan

    episode dispnea,

    berperan dalam

    aktivitas mengurangi

    beban kerja jantung,

    Tekanan darah dalam

    batas normal (

    120/80mmHg, nadi

    80x/menit),

    Tidak terjadi aritmiadan irama jantung

    teratur,

    CRT kurang dari 3

    detik.

    . Kaji dan laporkan

    tanda penurunan

    curah jantung.

    a. Catat bunyi

    jantung.

    a. Kejadian

    mortalitas dan

    morbiditas

    sehubungan dengan

    Ml yang lebih dari

    24 jam pertama.

    b. S1 dan S2

    mungkin lemah

    karena menurunnya

    kerja pompa, iramagallop umum (S3

    dan S4) dihasilkan

    sebagai aliran darah

    kedalam serambi

    yang distensi,

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    14/26

    14

    b.

    Kaji perubaha

    n pada

    sensorik,

    contoh:

    letargi, cemas,

    dan depresi.

    c. Berikan

    istirahatpsikologi

    dengan

    lingkungan

    yang tenang.

    murmur dapat

    menunjukkan

    inkompetensi/

    stenosis mitral.

    c.Dapat menunjukkan

    tidak adekuatnya

    perfusi serebral

    sekunder terhadap

    penurunan curah

    jantung

    d. Stres emosi

    menghasilkan

    vasokonstriksiyang terkait dan

    meningkatkan

    tekanan darah dan

    frekuensi / kerja

    jantung.

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    15/26

    15

    d. Berikan

    oksigentambahan

    dengan nasal

    kanl/ masker

    sesuai dengan

    indikasi.

    e. Kolaborasi unt

    uk pemberian

    obat.

    f. Pemberian IV

    , pembatasan

    jumlah total

    sesuai dengan

    indikasi. Hind

    ari cairan

    garam.

    d. Meningkatkan

    sediaan oksigen

    untuk kebutuhan

    miokardium dalam

    melawan efek

    hipoksia/iskemia.

    e.Banyaknya obat

    dapat digunakan

    untuk

    meningkatkan

    volume sekuncup,

    memperbaiki

    kontraktilitas, dan

    menurunkankongesti.

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    16/26

    16

    3. Nyeri dada b/d

    iskemia jaringan

    miokard

    Pasien mengatakan

    bahwa nyeri dada

    telah hilang/terkontrol

    dalam jangka waktu

    3x24 jam

    a. Nyeri hilang

    b. Menyatakan

    metode yang

    membuat nyeri

    hilang

    a. Selidiki

    laporan nyeri

    dada dan

    bandingkan

    dengan

    episode

    selanjutnya.

    b. Gunakan

    skala nyeri 0-

    10 untuk

    rentang

    intensitas.

    c. Catat ekspresi

    verbal ataunon verbal ,

    respon

    otomatis

    terhadap

    nyeri(berkerin

    a. Perbedaan gejala

    perlu untuk

    mengidentifikasi

    penyebab nyeri.

    b. Perilaku dan

    perubahan tanda

    vital membantu

    menentukan

    derajat / adanya

    ketidaknyamanan

    pasien khususnya

    apabila pasien

    menolak adanya

    nyeri.c. Penggunaan terapi

    obat dan dosis.

    d. Catat nyeri yang

    tidak hilang atau

    menurun dengan

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    17/26

    17

    gat,TD dan

    nadi

    berubah,penin

    gkatan atau

    penurunan

    frekuensi

    pernafasan).

    d. Berikan

    lingkungan

    istirahat dan

    batasi

    aktifitas

    sesuai

    kebutuhan.e. Anjurkan

    pasien

    berespon

    tepat terhadap

    angina

    nitrat menunjukan

    MVP,

    berhubungan

    dengan nyeri dada

    tidak khas / non

    angina.

    e. Aktifitas yang

    meningkatkan

    kebutuhan oksigen

    miokardia (contoh

    kerja tiba-tiba,

    stress, makan

    banyak, terpajan

    dingin) dapatmencetuskan nyeri

    dada.

    f. Penghentian

    aktifitas

    menurunkan

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    18/26

    18

    (contoh

    berhenti

    aktifitas yang

    menyebabkan

    angina,

    istirahat dan

    minum obat

    anti angina

    yang tepat.

    f. Berikan

    vasolidator,

    contoh

    nitrogliserin,

    nifedifin (Pro-cardia) sesuai

    indikasi.

    kebutuhan oksigen

    dan kerja jantung

    dan sering

    menghentikan

    angina.

    g. Obat diberikan

    untuk

    meningkatkan

    sirkulasi miokardia

    (vasolidator)

    menurunkan

    angina sehubungan

    dengan iskemia

    miokardia.

    4. Ansietas b/d situasi

    kritis ditandai dengan

    ketakutan dan

    Pasien merasa tenang

    dalam jangka waktu

    1x24 jam

    a.

    Pasien

    menunjukkan

    relaksasi

    .

    a. Identivikasi

    /evaluasi persepsi

    pengobatanyang

    a.

    Alat untuk

    mendefinisikan

    lingkup masalah

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    19/26

    19

    peningkatan tegangan b. Menunjukkan

    perilaku untuk

    menangani stres

    ditunjukkan oleh

    situasi.

    . b. Pantau respond

    fisik. Contoh

    palpitasi,

    takikardi, gerakan

    berulang, gelisah.

    . c. Berikan

    tindakan

    kenyamanan

    contoh, mandi,

    gosokan

    punggung,

    perubahan posisi.. d.Koordinasikan

    waktu istirahat

    dan aktivitas saat

    senggang tepat

    untuk kondisi.

    dan pilihan

    intervensi.

    b. Membantu

    menentukan

    derajat cemas

    sesuai status

    jantung.

    c. Penggunaan

    evaluasi seirama

    dengan respond

    verbal dan

    nonverbal.

    d. Membantu

    perhatianmengarahkan

    kembali dan

    meningkatkan

    relaksasi,

    meningkatkan

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    20/26

    20

    . e. Kaji

    keefektifan

    koping dengan

    stressor.

    .

    f. Libatkan orang

    terdekat dalam

    rencana

    perawatan dan

    dorong partisipasi

    maksimum pada

    rencan

    pengobatan.

    . g. Anjurkan

    pasien melakukanteknik relaksasi.

    kemampuan

    koping.

    e. Memberikan

    rasa control

    pasien untuk

    menangani

    beberapa aspek

    pengobatan,

    (contoh,

    aktivitas

    perawatan,

    waktu pribadi),

    menurunka

    kelemahan,meningkatkan

    energy.

    f. Mekanisme

    adaptif perlu

    untuk

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    21/26

    21

    mengkoping

    dengan penyakit

    katub jantung

    kronis dan

    secara tepat

    mengganggu

    pola hidup

    seseorang,

    sehubungan

    dengan terpai

    pada sktivitas

    sehari-hari.

    g. Keterlibatan

    akan membantumenfokuskan

    perhatian pasien

    dalam arti

    positif dan

    memberikan

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    22/26

    22

    rasa control.

    h. Memberikan arti

    penghilangan

    respond ansitas,

    menurunkan

    perhatian,

    meningkatkan

    relaksasi,

    meningkatkan

    kemampuan

    koping.

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    23/26

    23

    3.5 EVALUASI

    Tgl/jam No Diagnosa Evaluasi Paraf

    1 S: Gas darah Arteri pasien normal

    O: - ventilasi/oksigenasi membaik

    frekuensi pernapasan normal,

    tak ada sianosis,

    bunyi nafas normal.

    A: masalah teratasi

    P: Intervensi dihentikan

    2 Penurunan curah jantung teratasi, TTV normal,

    Bebas gejala gagal jantung

    O: - Tidak terjadi aritmia

    - irama jantung teratur,

    - CRT kurang dari 3 detik.

    A: Masalah teratasi

    P: Intervensi dihentikan

    3 S: Nyeri dada terkontrol

    O: Meode nyeri hialng

    A: Masalah teratasi

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    24/26

    24

    P: Intervensi dihentikan

    4 S: Pasien terlihat tenang

    O: - Pasien melakukan relaksasi

    Pasien tidak terlihat stres

    A: Masalah teratasi

    P: Intervensi di hentikan

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    25/26

    25

    BAB 4 PENUTUP

    4.1Kesimpulan

    Insufisiensi pulmonnal adalah kelainan katup yang dapat mengakibatkan

    aliran balik darah dari pulmonal ke ventrikel kanan. Tanda dan gejala yang terjadi

    adalah pembesaran ventrikel kanan, bising ejeksi dan ejection click yang singkat,

    bising diastolik yang singkat dan halus, sesak napas selama aktivitas fisik, cepat

    lelah, nyeri kepala, edema perifer, nyeri dada, berdebar- debar. Penatalaksanaan

    medis yang dapat dilakukan, yaitu terapi umum dengan istirahat dan diet, terapi

    antibiotic, kardiotinikum dan diuretic, komisurotomi, valvuloplasti transluminal

    perkutan, penggantian katup pulmonal. Pemeriksaan diagnostic yang dapat

    dilakukan pada klien dengan insufisien pulmonal elektrokardiografi, rotgen dada,

    ekokardiografi, radiologi, pemeriksaan fungsi paru. Kelainan ini biasanya

    disebabkan karena hipertensi pulmonal berat dan biasanya terjadi mengiringi

    penyakit kardiovaskuler, kelainan ini juga jarang ditemui.

    4.2Saran

    Sebagai mahasiswa keperawatan harus mengetahui tanda dan gejala

    insufisiensi pulmonal sehingga nantinya dapat memberikan asuhan keperawatan

    yang benar kepada klien. Selain itu sebagai perawat professional harus bisa

    menyesuaikan diri dengan banyaknya penyakit walaupun penyakit tersebut jarang

    terjadi.

  • 7/21/2019 Makalah Insufisiensi Pulmonal Kelompok 16

    26/26

    26

    DAFTAR PUSTAKA

    Wahab, A. Samik. 2009. Kardiologi Anak: Penyakit Jantung Konginital yang

    tidak Sianotik. Jakarta: EGC

    Setyanegara. 2010. Ilmu Bedah Saraf Satya Negara Edisi IV. Jakarta: PT.

    Gramedia Pustaka Utama

    Doenges, Marlynn E. 2000.Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC