makalah furunkel

35
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisul merupakan satu jangkitan kulit yang biasa terjadi kepada semua orang. Bisul sendiri dalam bahasa kedokteran disebut furunkel, yakni radang atau infeksi yang disebabkan kuman atau bakteri staphylococcus aureus. Bila ada gatal pada kulit lalu digaruk, sedangkan kebersihan kurang dijaga, sehingga bakteri masuk dan terjadi infeksi dan timbul bisul. Bisul mungkin saja muncul sejak bayi, bahkan bayi baru lahir. Ibu-ibu, terutama yang baru punya anak pertama, umumnya takut memandikan dan mengeramasi bayinya. Padahal bayi juga sudah berkeringat. Terlebih kalau bayi dibubuhi dengan segala macam minyak penghangat yang tentu jadi lahan subur untuk berkembangbiaknya kuman. Dan kondisi kulit yang seperti ini juga bisa menjadi penyebab bisulan.

Upload: septian-muna-barakati

Post on 21-Feb-2017

77 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah furunkel

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bisul merupakan satu jangkitan kulit yang biasa terjadi kepada semua

orang. Bisul sendiri dalam bahasa kedokteran disebut furunkel, yakni radang atau

infeksi yang disebabkan kuman atau bakteri staphylococcus aureus. Bila ada gatal

pada kulit lalu digaruk, sedangkan kebersihan kurang dijaga, sehingga bakteri

masuk dan terjadi infeksi dan timbul bisul.

Bisul mungkin saja muncul sejak bayi, bahkan bayi baru lahir. Ibu-ibu,

terutama yang baru punya anak pertama, umumnya takut memandikan dan

mengeramasi bayinya. Padahal bayi juga sudah berkeringat. Terlebih kalau bayi

dibubuhi dengan segala macam minyak penghangat yang tentu jadi lahan subur

untuk berkembangbiaknya kuman. Dan kondisi kulit yang seperti ini juga bisa

menjadi penyebab bisulan.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi furunkel

2. Untuk mengetahui etiologi furunkel

3. Untuk mengetahui patofisiologi furunkel

4. Untuk mengetahui tanda dan gejala furunkel

5. Untuk mengetahui penatalaksanaan furunkel

Page 2: Makalah furunkel

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Furunkel (bisul) adalah nodul nyeri hebat yang terbentuk dalam kulit oleh

peradangan terbatas dari korium dan jaringan subkutis, mengelilingi nekrotis

sentral atau inti disebabkan oleh stapholococcus yang memasukinkuli memasuki

kulit melalui folikel rambut. S. aureus adalah penyebab infeksi piogenik kulit

yang paling sering, ia dapat juga menyebabkan furunkel, karbunkel, osteomelitis,

artritis septik, infeksi luka, abses, pneumonia, empiema, endokarditis, meningitis

dan penyakit yang diperantarai toksin, termasuk keracunan makanan.

Bisul merupakan nanah yang terkumpul dalam satu rongga yang sangat

menyakitkan. Kelompok bisul biasa dipanggi pekung (carbuncles) tetapi

perubahan pada kulit seperti ini tidak biasa berlaku pada kanak-kanak.

Secara medis, bisul adalah infeksi kuman pada folikel rambut dan kelenjar

minyak kulit. Bisul merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh

kuman. Penyakit ini sering dijumpai pada anak karena daya tahan kulitnya

terhadap invasi kuman belum sesempurna orang dewasa. Kelainan berupa masa

padat kemerahan berbentuk kerucut, ditengahnya terdapat gelembung bernanah.

Kemudian melunak menjadi abses lalu pecah. Biasanya mengeras dan terdapat

pada bokong, kuduk, belakang bagian leher, dibawah ketiak, badan dan tungkai,

dan sekeliling pinggang, pangkal paha, atas kaki, punggung

Page 3: Makalah furunkel

Furunkel (boil atau bisul) adalah peradangan pada folikel rambut, kulit,

dan jaringan sekitarnya yang sering terjadi pada daerah bokong, kuduk, aksila,

badan, dan tungkai. Furunkel dapat terbentuk pada lebih dari satu tempat

yang biasa disebut sebagai furunkulosis.

Furunkel merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang terbentuk

dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan menyebabkan inflamasi pada satu

atau lebih folikel rambut. Furunkel juga merupakan infeksi kulit yang meliputi

seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus disekitarnya.

B. Etiologi

Furunkel dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah

sebagai berikut :

1. Iritasi pada kulit

2. Kebersihan kulit yang kurang terjaga

3. Daya tahan tubuh yang rendah

4. Infeksi oleh staphylococcus aureus. Berbentuk bulat (coccus), diameter 0,5-

1,5µm, susunan bergerombol seperti anggur, tidak mempunyai kapsul,

nonmotil, katalase positif, pada pewarnaan gram tampak berwarna ungu.

5. Bakteri lain atau jamur. Paling sering ditemukan didaerah tengkuk, axial, paha

dan bokong. Akan terasa sangat nyeri jika timbul didaerah sekitar hidung,

telinga, atau jari-jari tangan.

Page 4: Makalah furunkel

C. Patofisiologi

Infeksi dimulai dari peradangan pada folikel rambut dikulit (folikulitis)

yang menyebar pada jaringan sekitarnya. Radang pus (nanah) yang dekat sekali

dengan kulit disebut pustula. Pustula ini menyebabkan kulit diatasnya sangat tipis,

sehingga pus di dalam dapat dengan mudah mengalir keluar. Sementara itu,

bisulnya (furunkel) sendiri berada pada daerah kulit yang lebih dalam. Terkadang

pus yang berada di dalam bisul diserap sendiri oleh tubuh, tetapi lebih sering

mengalir sendiri melalui lubang yang ada di kulit.

Bakteri stafilokokus aureus umumnya masuk melalui luka, goresan atau

robekan pada kulit. Respon primer host terhadap infeksi stafilokokus aureus

adalah mengerahkan sel PMN ketempat masuknya kuman tersebut untuk

melawan infeksi yang terjadi. Sel PMN ini ditarik ketempat infeksi oleh

komponen bakteri seperti formylated peptides atau peptidoglikan dan sitokolin

TNF (tumor necrosis factor) dan IL (interleukin) yang dikeluarkan oleh sel

endotel dan makrofak yang teraktivasi, hal tersebut menyebabkan inflamasi dan

terbentuklah pus (gab sel darah putih, bakteri, dan sel kulit mati).

D. Tanda dan Gejala

Gejala yang timbul dari adanya furunkel bervariasi, bergantung pada

beratnya penyakit. Gejala yang sering ditemui pada furunkel adalah sebagai

berikut :

Page 5: Makalah furunkel

1. Nyeri pada daerah ruam. Muncul tonjolan yang nyeri, berbentuk halus,

berbentuk kubah dan bewarna merah disekitarnya

2. Ruam pada daerah kulit berupa nodus eritematosa yang berbentuk kerucut dan

memiliki pustule

3. Nodul dapat melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik

yang dapat pecah membentuk fistel lalu keluar melalui lobus minoris

resistensiae

4. Setelah seminggu, umumnya furunkel akan pecah sendiri dan sebagian dapat

menghilang dengan sendirinya

5. Ukuran tonjolan meningkat dalam beberapa hari dan dapat mencapai 3-10 cm

atau bahkan lebih

6. Demam dan malaise sering muncul dan pasien tampak sakit berat

7. Jika pecah spontan atau disengaja, akan mongering dan membentuk lubang

yang kuning keabuan pada bagian tengah dan sembuh perlahan dengan

granulasi

8. Waktu penyembuhan kurang lebih 2 mg

9. Jaringan parut permanen yang terbentuk biasanya tebal dan jelas.

E. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang diberikan pada  neonatus dengan furunkel

bergantung pada keadaan penyakit yang dialaminya. Asuhan yang biasanya

diberikan adalah sebagai berikut :

Page 6: Makalah furunkel

1. Kebanyakan furunkel tidak membutuhkan pengobatan dan akan sembuh

dengan sendirinya

2. Jaga kebersihan daerah yang mengalami furunkel serta daerah sekitarnya

3. Berikan pengobatan topikal dengan kompres hangat untuk mengurangi nyeri

dan melunakan nodul. Kompres hangat dapat dilakukan sambil menutup ruam

untuk mencegah penularan ke daerah lainnya

4. Jangan memijit furunkel, terutama yang letaknya di daerah hidung dan bibir

atas karena dapat menyebabkan penyebaran kuman secara hematogen

5. Bila furunkel terjadi di daerah yang tidak umum, seperti pada hidung atau

telinga, maka brkolaborasilah dengan dokter untuk melakukan insisi

6. Jika memungkinkan untuk membuka furunkel, maka lakukanlah dengan cara

berikut :

a. Beri penjelasan pada keluarga mengenai tindakan yang akan dilakukan

atau berikan informed consent

b. Minta seseorang untuk memegangi anak

c. Ambillah sebuah pisau bedah steril dan insisi furunkel dengan segera pada

puncaknya saja. Kemudian masukkan penjepit dalam luka dan bukalah

penjepitnya untuk membuat jalan keluar bagi pus. Dengan cara ini, pus

akan keluar tanpa mengganggu  sesuatu. Perhatikan pisau bedah, jangan

sampai masuk ke dalam karena dapat melukai pembuluh darah saraf

d. Berikan analgesik, misalnya aspirin atau parasetamol untuk mengatasi

nyeri

Page 7: Makalah furunkel

e. Tutuplah luka dengan kasa kering, usahakan agar satu sudut dari kasa

dimasukkan, agar jalan tetap terbuka, sehingga pus dapat keluar

f. Bersihkan alat-alat

g. Ingatkan keluarga untuk mengganti perbannya secara periodic

h. Terapi antibiotik dan antiseptik diberikan bergantung pada luas dan

beratnya penyakit, misalnya dengan pemberian achromycin 250 mg

sebanyak 3 atau 4 kali per hari

i. Bila furunkel terjadi secara menetap atau berulang atau dalam jumlah

yang banyak, maka kaji faktor predisposisi adanya diabetes mellitus

j. Bila furunkel disertai demam berikan antibiotic sistemik.

k. Jika infeksi berat atau pada area berbahaya dosis antibiotik maximal harus

diberikan dalam bentuk parenteral.

l.  Bila lesi besar, nyeri dan fluktuasi, insisi dan drainase sangat diperlukan.

m. Jika infeksi berulang atau ada komplikasi, periksa kultur perlu dilakukan.

n. Terapi antimicrobial harus dilanjutkan sampai semua bukti inflamasi

berkurang dan berubah.

Page 8: Makalah furunkel

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN FURUNKEL

1. Pengkajian

Pengumpulan data

a. Data Demografi

1) Biodata

- Nama :

- Usia :

- Jenis kelamin :

- Alamat :

- Suku / bangsa :

- Status pernikahan :

- Agama / keyakinan :

- Pekerjaan :

- Diagnosa medik :

- No. medical record :

- Tanggal masuk :

- Tanggal pengkajian :

2) Penanggung jawab

- Nama :

- Usia :

- Jenis kelamin :

- Pekerjaan :

- Hubungan dengan klien :

b. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Kesehatan Sekarang

Mengkaji data subjektif yaitu data yang didapatkan dari klien, meliputi:

Page 9: Makalah furunkel

a) Alasan masuk rumah sakit

Pasien mengatakan terasa nyeri di leher dan mengatakan sakit saat

menelan.

b) Keluhan utama:

- Pasien mengatakan nyeri dan merasa tidak nyaman pada daerah

leher

- Pasien mengatakan mual dan muntah.

- Pasien mengatakan sakit saat menelan

Kronologis keluhan: Pasien mengeluh nyeri di leher

2) Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Mengkaji apakah sebelumnya pasien pernah mengalami sakit yang sama

atau yang berhubungan dengan penyakit yang saat ini diderita. Misalnya,

sebelumnya pasien mengatakan pernah mengalami infeksi pada saluran

tenggorokan dan pernah menjalani perawatan di RS

3) Riwayat Kesehatan Keluarga

Mengkaji apakah dalam keluarga pasien ada/tidak yang mengalami

penyakit yang sama.

4) Riwayat Psikososial dan Spiritual 

Mengkaji orang terdekat dengan pasien, interaksi dalam keluarga, dampak

penyakit pasien terhadap keluarga, masalah yang mempengaruhi pasien,

mekanisme koping terhadap stres, persepsi pasien terhadap penyakitnya,

tugas perkembangan menurut usia saat ini, dan sistem nilai kepercayaan.

c. Pemeriksaan fisik

1) Keadaan umum klien : Baik atau tidak

Kesadaran :

Tanda-tanda vital :

Suhu :

Nadi :

Pernafasan :

Page 10: Makalah furunkel

Tekanan darah :

d. Pengkajian Fungsional Gordon

1) Pola Persepsi Kesehatan manajemen Kesehatan

Tanyakan pada klien bagaimana pandangannya tentang penyakit yang

dideritanya dan pentingnya kesehatan bagi klien? Biasanya klien yang

datang ke rumah sakit sudah mengalami gejala pada stadium lanjut, klien

biasanya kurang mengetahui penyebab terjadinya serta penanganannya

dengan cepat.

2) Pola Nutrisi Metabolic

Kaji kebiasaan diit buruk ( rendah serat, aditif, bahan pengawet),

anoreksia, mual/muntah, mulut rasa kering,

intoleransi makanan, perubahan berat badan, perubahan

kelembaban/turgor kulit. Biasanya klien akan mengalami penurunan berat

badan akibat inflamasi penyakit dan proses pengobatan kanker.

3) Pola Eliminasi

Kaji bagaimana pola defekasi konstipasi atau diare, perubahan eliminasi

urin, perubahan bising usus, distensi abdomen. Biasanya klien tidak

mengalami gangguan eliminasi.

4) Pola aktivas latihan

Kaji bagaimana klien menjalani aktivitas sehari-hari. Biasanya klien

mengalami kelemahan atau keletihan akibat inflamasi penyakit.

Page 11: Makalah furunkel

5) Pola istirahat tidur

Kaji perubahan pola tidur klien selama sehat dan sakit, berapa lama klien

tidur dalam sehari? Biasanya klien mengalami perubahan pada pola

istirahat; adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur seperti nyeri,

ansietas.

6) Pola kognitif persepsi

Kaji tingkat kesadaran klien, apakah klien mengalami gangguan

penglihatan,pendengaran, perabaan, penciuman,perabaan dan kaji

bagaimana klien dalam berkomunikasi?

7) Pola persepsi diri dan konsep diri

Kaji bagaimana klien memandang dirinya dengan penyakit yang

dideritanya? Apakah klien merasa rendah diri? Biasanya klien akan

merasa sedih dan rendah diri karena penyakit yang dideritanya.

8) Pola peran hubungan

Kaji bagaimana peran fungsi klien dalam keluarga sebelum dan selama

dirawat di Rumah Sakit? Dan bagaimana hubungan social klien dengan

masyarakat sekitarnya?

9) Pola reproduksi dan seksualitas

Kaji apakah ada masalah hubungan dengan pasangan? Apakah ada

perubahan kepuasan pada klien?.

Page 12: Makalah furunkel

10) Pola koping dan toleransi stress

Kaji apa yang biasa dilakukan klien saat ada masalah? Apakah klien

menggunakan obat-obatan untuk menghilangkan stres?

11) Pola nilai dan kepercayaan

Kaji bagaimana pengaruh agama terhadap klien menghadapi penyakitnya?

Apakah ada pantangan agama dalam proses penyembuhan klien? Biasanya

klien lebih mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa

a. Data subyektif :

Pasien mengeluh nyeri, badan terasa panas, mual muntah, gatal-gatal pada

kulit, terdapat luka pada kulit, tidak bisa tidur/kurang tidur, malu dengan

kondisi sakitnya, dan mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya.

b. Data obyektif :

Suhu tubuh meningkat melebihi 38 derajat celcius, ekspresi wajah meeringis,

menggaruk-garuk di kulit, gelisah tidak bias tidur, menutup diri/menarik diri,

porsi makan tidak dihabiskan, kulit tampak lecet/luka, mual-muntah, pasien

bertanya tentang penyakitnya

2. Diagnosa Keperawatan

a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit

b. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan lesi kulit

c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus

d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik

Page 13: Makalah furunkel

e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang

perawatan kulit dan cara menangani kelainan kulit

f. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit

g. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

3. Rencana Keperawatan

a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit

Hasil yang diharapkan : pasien dapat mempertahankan integritas kulit

Rencana tindakan keperawatan

- Kaji/catat ukuran atau warna, kedalaman luka dan kondisi sekitar luka

Rasional : Memberikan informasi dasar tentang kebutuhan dan petunjuk

tentang sirkulasi

- Anjurkan pasien untuk menjaga kebersihan kulit dengan cara mandi sehari

2 kali

Rasional :Menjaga kebersihan kulit dan mencegah komplikasi

- Lindungi kulit yang sehat terhadap kemungkinan maserasi

Rasional : Maserasi pada kulit yang sehat dapat menyebabkan pecahnya

kulit dan perluasan kelainan primer

- Kolaborasi dalam pemberian obat topical

Rasional : Mencegah atau mengontrol infeksi

Page 14: Makalah furunkel

b. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan lesi kulit

Hasil yang diharapkan : nyeri terkontrol/teratasi

Rencana tindakan keperawatan :

- Kaji skala nyeri

Rasional : Perubahan karakter, lokasi, intensitas nyeri dapt

mengindikasikan komplikasi

- Dorong ekspresi, perasaan tentang nyeri

Rasional : Pernyataan memungkinkan pengungkapan emosi dan dapat

meningkatkan mekanisme koping

- Ajarkan teknik relaksasi, distraksi, massage, guiding imajenery

Rasional : Memfokuskan kembali pehatian, meningkatkan relaksasi dan

meningkatkan rasa control yang dapat menurunkan ketergantungan

farmakologis

- Berikan aktivitas terapeutik tepat sesuai dengan kondisi dan usia pasien

Rasional : Membantu mengurangi konsentrasi nyeri yang dialami dan

memfokuskan kembali perhatian

- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi

Rasional : Perubahan metode untuk penghilangan nyeri

c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus

Hasil yang diharapkan : kebutuhan tidur pasien terpenuhi

Rencana tindakan :

Page 15: Makalah furunkel

- Kaji tingkat tidur pasien

Rasional : Untuk mengetahui kualitas tidur pasien

- Anjurkan pasien untuk menghindari minuman yang mengandung cafein

menjelang tidur malam hari

Rasional : Cafein memiliki efek puncak 2-4 jam sesudah dikonsumsi

- Anjurkan pasien untuk melakukan gerak badan secara teratur

Rasional : Memberikan efek yang menguntungkan untuk tidur jika

dilakukan pada sore hari

- Anjurkan melakukan hal-hal ritual rutin menjelang tidur

Rasional : Tindakan ini memudahkan peralihan dari keadaan terjaga

menjadi keadaan tidur

- Kolaborasi pemberian obat antihistamin

Rasional : Memberikan obat diharapkan pasien dapat tidur

d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik

Hasil yang diharapkan : pengembangan peningkatan penerimaan diri

Rencana tindakan keperawatan :

- Kaji adanya gangguan pada citra diri pasien

Rasional : Gangguan citra diri akan menyertai setiap penyakit atau

keadaan yang tampak nyata bagi pasien. Kesan seseorang terhadap dirinya

sendiri akan berpengaruh pada konsep diri

- Berikan kesempatan untuk pengungkapan, dengarkan dengan cara terbuka

dan tidak menghakimi untuk mengekspresikan perasaan.

Page 16: Makalah furunkel

Rasional : Pasien membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami

- Bantu pasien yang cemas dalam mengembangkan kemampuan untuk

menilai diri dan mengenali diri serta mengatasi masalah.

Rasional : Menetralkan kecemasan yang tidak perlu terjadi dan

memulihkan realitas situasi

- Dorong pasien untuk bersosialisasi dengan orang lain dan Bantu pasien

kea rah penerimaan diri

Rasional : Membantu dalam meningkatkan sosialisasi dan penerimaan diri

e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang

perawatan kulit dan cara menangani kelainan kulit

Hasil yang diharapkan : pasien mampu mengungkapkan pemahaman tentang

penyakitnya, pasien memahami tentang perawatan kulit.

Rencana tindakan keperawatan :

- Kaji tingkat pengetahuan pasien

Rasional : Memberikan data dasar untuk mengetahi tingkat pemahaman

pasien

- Jaga agar pasien mendapat informasi yang benar, memperbaiki kesalahan

informasi

Rasional : Pasien memiliki perasaan ada sesuatu yang mereka perbuat dan

merasakan manfaatnya

- Beri nasehat kepada pasien untuk menjaga agar kulit tetap lembab dan

fleksibel dengan pengolesan cream atau lotion

Page 17: Makalah furunkel

Rasional  : memerlukan air agar fleksibelitas kulit tetap terjaga.

Pengolesan cream atau lotion untuk mencegah agar kulit tidak menjadi

kasar, retak dan bersisik

- Peragakan penerapan terapi yang diprogramkan : obat topical

Rasional : Memungkinkan pasien untuk memperoleh kesempatan untuk

menunjukkan cara yang tepat untuk melakukan terapi

f. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit

Hasil yang diharapkan : peningkatan suhu tubuh diatas rentang dermal

Rencana tindakan keperawatan :

- Pantau suhu pasien ( derajat dan pola )

Rasional : Suhu 38,9-41oC menunjukkan proses infeksius

- Berikan kompres hangat

Rasional : Membantu mengurangi demam

- Anjurkan pasien untuk banyak minum

Rasional : Membantu mengurangi demam

- Berikan antipiretik

Rasional :  Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya

pada hipotalamus

g. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Hasil yang diharapkan : kebutuhan nutrisi terpenuhi

Rencana tindakan keperawatan :

Page 18: Makalah furunkel

- Kaji status nutrisi secara kontinu

Rasional : Memberikan pilihan intervensi

- Timbang berat badan setiap hari dan bandingkan dengan berat badan saat

penerimaan

Rasional : Memantau kecenderungan dalam penurunan/penambahan berat

badan

- Dokumentasikan pemasukan oral selama 24 jam

Rasional : Mengidentifikasi ketidakseimbangan antara perkiraan

kebutuhan nutrisi dan masukan actual

- Rujuk pada ahli gizi

Rasional : Membantu dalam identifikasi defisit nutrisi

Page 19: Makalah furunkel

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bisul merupakan nanah yang terkumpul dalam satu rongga yang sangat

menyakitkan. Kelompok bisul biasa dipanggi pekung (carbuncles) tetapi

perubahan pada kulit seperti ini tidak biasa berlaku pada kanak-kanak.

Infeksi dimulai dari peradangan pada folikel rambut dikulit (folikulitis)

yang menyebar pada jaringan sekitarnya. Gejala yang timbul dari adanya furunkel

bervariasi, bergantung pada beratnya penyakit.

Furunkel dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah

sebagai berikut :

1. Iritasi pada kulit

2. Kebersihan kulit yang kurang terjaga

3. Daya tahan tubuh yang rendah

4. Infeksi oleh staphylococcus aureus

5. Bakteri lain atau jamur

Page 20: Makalah furunkel

DAFTAR PUSTAKA

Ilmu kesehatan anak nelson. Vol 2/editor, Richard E. Behrman, robert M.

Kliegman, ann M. Arvin ; editor edisi bahasa indonesia : A. samik wahab –ed.

15–. Jakarta : EGC, 1999

Kamus Saku  Kedokteran Dorlan/Alih Bahasa, Poppy Kumala...[Et Al.] : Copy

Editor Edisi Bahasa Indonesia, Dyah Nuswantari. –Ed. 25–. Jakarta : EGC

Nanny Lia Dewi, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Jakarta :

Salemba Medika

http://azhyanha.blogspot.com/2010/03/37-c.html

http://www.ibudananak.com/index.php?

Page 21: Makalah furunkel

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan

hidayatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini, makalah ini berjudul tentang

“penumpukan serumkel” Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita

semua.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan

baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari

pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah.

Raha, september 2012

Penulis

Page 22: Makalah furunkel

DAFTAR ISI

Halaman………………………………………………………………………………………

Kata Pengantar………………………………………………………………………….....

Daftar Isi………………………………………………………………………………………

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………..……….

B. Rumusan masalah……………………………………………………….…………..

C. Tujuan………………………………………………………………..…………...…........

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian furunkel……………………………………………………

B .Etiologi........................................................................……………

C. Manifestasi Klinik................................................................................................

D. Asuhan Keperawatan.........................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..

B. Saran……………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA

Page 23: Makalah furunkel

TUGAS MAKALAH :KMB I

DOSEN :NS,MUSRIANI S,KEP .M.KES

KELOMPOK I

*EKA PRATIWI RUSLAN

* WD.JULIANTI

*LD ALMAN RAHMAD

*FITRA YANI

*ANDI SARMA

*IRWAN BUDIUTOMO