furunkel responsi lengkap

30
RESPONSI FURUNKEL 201 4 BAB I TINJAUAN PUSTAKA I. Pendahuluan Furunkel merupakan salah satu bentuk dari pioderma yang sering dijumpai, dan penyakit ini sangat erat hubungannya dengan keadaan sosial-ekonomi. Secara umum penyebab furunkel adalah kuman gram positif, yaitu Stafilokokus dan Streptokokus. Furunkel dapat disebabkan juga oleh kuman gram negatif, misalnya Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Proteus mirabilis, Escherichia coli, dan Klebsiella. 1,2 Furunkel adalah radang pada folikel rambur dan jaringan sekitarnya. Furunkel dapat terjadi di seluruh bagian tubuh, predileksi terbesar penyakit ini pada wajah, leher, ketiak, pantat atau paha. Setiap orang memiliki potensi terkena penyakit ini, namun beberapa orang dengan penyakit diabetes, sistem imun yang lemah, jerawat atau problem kulit lainnya memiliki resiko lebih tinggi. Gambaran klinis penyakit ini adalah UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 1

Upload: r-haruming-putri

Post on 27-Dec-2015

75 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

I. Pendahuluan

Furunkel merupakan salah satu bentuk dari pioderma yang sering

dijumpai, dan penyakit ini sangat erat hubungannya dengan keadaan sosial-

ekonomi. Secara umum penyebab furunkel adalah kuman gram positif, yaitu

Stafilokokus dan Streptokokus. Furunkel dapat disebabkan juga oleh kuman gram

negatif, misalnya Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Proteus mirabilis,

Escherichia coli, dan Klebsiella.1,2

Furunkel adalah radang pada folikel rambur dan jaringan sekitarnya.

Furunkel dapat terjadi di seluruh bagian tubuh, predileksi terbesar penyakit ini

pada wajah, leher, ketiak, pantat atau paha. Setiap orang memiliki potensi terkena

penyakit ini, namun beberapa orang dengan penyakit diabetes, sistem imun yang

lemah, jerawat atau problem kulit lainnya memiliki resiko lebih tinggi. Gambaran

klinis penyakit ini adalah timbulnya nodul kemerahan berisi pus, panas dan nyeri.

Diagnosis furunkel dapat ditegakkan berdasarkan gambaran klinis yang

dikonfirmasi dengan pewarnaan gram dan kultur bakteri.3

Furunkel dapat menimbulkan komplikasi yang cukup serius. Masuknya

Staphylococcus aureus ke dalam aliran darah menimbulkan bakteremia.

Bakteremia Staphylococcus aureus dapat mengakibatkan infeksi pada organ lain

atau yang dikenal infeksi metastasis sep. Pada tahap akhir, mengakibatkan sepsis

yang dapat mrti osteomielitis, akut endokarditis, dan abses otak. Manipulasi pada

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 1

Page 2: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

lesi akan mempermudah menyebarnya infeksi melalui aliran darah. Tetapi,

komplikasi tersebut jarang terjadi. 3

Penatalaksanaan furunkel meliputi pengobatan topikal, sistemik, dan

pengobatan penyakit yang mendasari. Umumnya penderita sembuh dengan terapi

adekuat tersebut, namun ada beberapa penderita yang mengalami rekurensi yang

membutuhkan evaluasi dan penanganan lebih lanjut.3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Definisi

Furunkel adalah peradangan pada folikel rambut dan jaringan subkutan

sekitarnya. Furunkel dapat terbentuk pada lebih dari satu tempat. Jika lebih dari

satu tempat disebut furunkulosis. Furunkulosis dapat disebabkan oleh berbagai

faktor antara lain akibat iritasi, kebersihan yang kurang, dan daya tahan tubuh

yang kurang. Infeksi dimulai dengan adanya peradangan pada folikel rambut di

kulit (folikulitis), kemudian menyebar ke jaringan sekitarnya.1,3 Karbunkel adalah

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2

Page 3: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

satu kelompok beberapa folikel rambut yang terinfeksi oleh Staphylococcus

aureus, yang disertai oleh keradangan daerah sekitarnya dan juga jaringan

dibawahnya termasuk lemak bawah kulit.4

Gambar 1Furunkel5

Gambar 2Furunkulosis. 6

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 3

Page 4: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

Gambar 3Karbunkel 3

II. Sinonim

Furunkel dapat disebut juga sebagai bisul.3

III. Epidemiologi

Penyakit ini memiliki insidensi yang rendah. Belum terdapat data spesifik

yang menunjukkan prevalensi furunkel. Furunkel umumnya terjadi pada anak-

anak, remaja sampai dewasa muda. Anak laki-laki lebih sering terkena penyakit

ini.2,3

V. Etiologi

Permukaan kulit normal atau sehat dapat dirusak oleh karena iritasi,

tekanan, gesekan, hiperhidrosis, dermatitis, dermatofitosis, dan beberapa faktor

yang lain, sehingga kerusakan dari kulit tersebut dipakai sebagai jalan masuknya

Staphylococcus aureus maupun bakteri penyebab lainnya. Penularannya dapat

melalui kontak atau auto inokulasi dari lesi penderita. Furunkulosis dapat menjadi

kelainan sistemik karena faktor predisposisi antara lain, alcohol, malnutrisi,

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 4

Page 5: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

diskrasia darah, iatrogenic atau keadaan imunosupresi termasuk AIDS dan

diabetes mellitus.3

VI. Patogenesis

Kulit memiliki flora normal, salah satunya S.aureus yang merupakan flora

residen pada permukaan kulit dan kadang-kadang pada tenggorokan dan saluran

hidung. Predileksi terbesar penyakit ini pada wajah, leher, ketiak, pantat atau

paha. Bakteri tersebut masuk melalui luka, goresan, robekan dan iritasi pada kulit.

Selanjutnya, bakteri tersebut berkolonisasi di jaringan kulit. Respon primer host

terhadap infeksi S.aureus adalah pengerahan sel PMN ke tempat masuk kuman

tersebut untuk melawan infeksi yang terjadi. Sel PMN ini ditarik ke tempat infeksi

oleh komponen bakteri seperti formylated peptides atau peptidoglikan dan sitokin

TNF (tumor necrosis factor) dan interleukin (IL) 1 dan 6 yang dikeluarkan oleh

sel endotel dan makrofag yang teraktivasi. Hal tersebut menimbulkan inflamasi

dan pada akhirnya membentuk pus yang terdiri dari sel darah putih, bakteri dan

sel kulit yang mati. 3

Gambar 4Inflamasi furunkel yang luas pada leher dengan purulensi yang baru

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 5

Page 6: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

Gambar 5Tempat Predileksi Furunkel

Didapatkan keluhan utama dan keluhan tambahan pada perjalanan dari

penyakit furunkel. Lesi mula-mula berupa infiltrat kecil, dalam waktu singkat

membesar kemudian membentuk nodula eritematosa berbentuk kerucut.

Kemudian pada tempat rambut keluar tampak bintik-bintik putih sebagai mata

bisul. Nodus tadi akan melunak (supurasi) menjadi abses yang akan memecah

melalui lokus minoris resistensi yaitu di muara folikel, sehingga rambut menjadi

rontok atau terlepas. Jaringan nekrotik keluar sebagai pus dan terbentuk fistel.

Karena adanya mikrolesi baik karena garukan atau gesekan baju, maka kuman

masuk ke dalam kulit. Beberapa faktor eksogen yang mempengaruhi timbulnya

furunkel yaitu, musim panas (karena produksi keringat berlebih), kebersihan dan

hygiene yang kurang, lingkungan yang kurang bersih. Sedangkan faktor endogen

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 6

Page 7: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

yang mempengaruhi timbulnya furunkel yaitu, diabetes, obesitas, hiperhidrosis,

anemia, dan stres emosional.2

VII. Gejala Klinis

Mula-mula nodul kecil yang mengalami keradangan pada folikel rambut,

kemudian menjadi pustule dan mengalami nekrosis dan menyembuh setelah pus

keluar dengan meninggalkan sikatriks. Awal juga dapat berupa macula

eritematosa lentikular setempat, kemudian menjadi nodula lentikular setempat,

kemudian menjadi nodula lentikuler-numular berbentuk kerucut.4

Nyeri terjadi terutama pada furunkel yang akut, besar, dan lokasinya di

hidung dan lubang telinga luar. Bisa timbul gejala kostitusional yang sedang,

seperti panas badan, malaise, mual. Furunkel dapat timbul di banyak tempat dan

dapat sering kambuh. Predileksi dari furunkel yaitu pada muka, leher, lengan,

pergelangan tangan, jari-jari tangan, pantat, dan daerah anogenital.7,8

VIII. Diagnosa

Diagnosa dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan klinis,

pemeriksaan bakteriologi dari sekret.2

a. Anamnesa

Pasien datang dengan keluhan terdapat nodul yang nyeri. Ukuran nodul

tersebut meningkat dalam beberapa hari. Beberapa pasien mengeluh demam dan

malaise.4

b. Pemeriksaan Fisik

Terdapat nodul berwarna merah, hangat dan berisi pus. Supurasi terjadi

setelah kira-kira 5-7 hari dan pus dikeluarkan melalui saluran keluar tunggal

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 7

Page 8: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

(single follicular orifices). Furunkel yang pecah dan kering kemudian membentuk

lubang yang kuning keabuan ireguler pada bagian tengah dan sembuh perlahan

dengan granulasi.8

c. Pemeriksaan Penunjang

Furunkel biasanya menunjukkan leukositosis. Pemeriksaan histologis dari

furunkel menunjukkan proses inflamasi dengan PMN yang banyak di dermis dan

lemak subkutan. Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan gambaran klinis yang

dikonfirmasi dengan pewarnaan gram dan kultur bakteri. Pewarnaan gram

S.aureus akan menunjukkan sekelompok kokus berwarna ungu (gram positif)

bergerombol seperti anggur, dan tidak bergerak. Kultur pada medium agar MSA

(Manitot Salt Agar) selektif untuk S.aureus. Bakteri ini dapat memfermentasikan

manitol sehingga terjadi perubahan medium agar dari warna merah menjadi

kuning. Kultur S. aureus pada agar darah menghasilkan koloni bakteri yang lebar

(6-8 mm), permukaan halus, sedikit cembung, dan warna kuning keemasan. Uji

sensitivitas antibiotik diperlukan untuk penggunaan antibiotik secara tepat.3

Gambar 6

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 8

Page 9: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

Gambaran Mikroskopik S.aureus dengan Pengecatan Gram.

IX. Diagnosa Banding

a. Hidradenitis Suppurativa

Hidradenitis suppurativa (apokrinitis) sering membuat salah diagnosis

furunkel. Berbeda dengan furunkel, penyakit ini ditandai oleh abses steril dan

sering berulang. Selain itu, daerah predileksinya berbeda dengan furunkel yaitu

pada aksila, lipat paha, pantat atau dibawah payudara. Adanya jaringan parut yang

lama, adanya saluran sinus serta kultur bakteri yang negatif memastikan diagnosis

penyakit ini dan juga membedakannya dengan furunkel. 6

Gambar 7 Hidradenitis Supurativa

(Pustul dan papul inflamasi yang berada di daerah pantat seorang pria)

b. Sporotrikosis

Merupakan kelainan jamur sistemik, timbul benjolan-benjolan yang

berjejer sesuai dengan aliran limfe, pada perabaan terasa kenyal dan terdapat nyeri

tekan.2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 9

Page 10: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

c. Blastomikosis

Didapatkan benjolan multipel dengan beberapa pustula, daerah sekitarnya

melunak. 2

d. Skrofuloderma

Biasanya berbentuk lonjong, livid, dan ditemukan jembatan-jembatan kulit

(skin bridges). 2

X. Penatalaksanaan

Pada furunkel di bibir atas pipi dan karbunkel pada orang tua sebaiknya

dirawat inapkan. Pengobatan topikal, bila lesi masih basah atau kotor dikompres

dengan solusio sodium chloride 0,9%. Bila lesi telah bersih, diberi salep natrium

fusidat atau framycetine sulfat kassa steril. 2,4

Antibiotik sistemik mempercepat resolusi penyembuhan dan wajib

diberikan pada seseorang yang beresiko mengalami bakteremia. Antibiotik

diberikan selama tujuh sampai sepuluh hari. Lebih baiknya, antibiotik diberikan

sesuai dengan hasil kultur bakteri terhadap sensitivitas antibiotik.3

Bila infeksi berasal dari methicillin resistent Streptococcus aureus (MRSA)

dapat diberikan vankomisin sebesar 1 gram tiap 12 jam. Pilihan lain adalah

tetrasiklin, namun obat ini berbahaya untuk anak-anak. Terapi pilihan untuk

golongan penicilinase-resistant penicillin adalah dicloxacilin Pada penderita yang

alergi terhadap penisilin dapat dipilih golongan eritromisin. Pada orang yang

alergi terhadap β-lactam antibiotic dapat diberikan vancomisin. 3

Tindakan insisi dapat dilakukan apabila telah terjadi supurasi. Higiene

kulit harus ditingkatkan. Jika masih berupa infiltrat, pengobatan topikal dapat

diberikan kompres salep iktiol 5% atau salep antibotik. Adanya penyakit yang

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 10

Page 11: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

mendasari seperti diabetes mellitus, harus dilakukan pengobatan yang tepat dan

adekuat untuk mencegah terjadinya rekurensi.2,4

Terapi antimikrobial harus dilanjutkan sampai semua bukti inflamasi

berkurang. Lesi yang didrainase harus ditutupi untuk mencegah autoinokulasi.

Pasien dengan furunkel yang berulang memerlukan evaluasi dan penanganan lebih

komplek.2

XI. Prognosis

Prognosis baik sepanjang faktor penyebab dapat dihilangkan, dan

prognosis menjadi kurang baik apabila terjadi rekurensi. Umumnya pasien

mengalami resolusi, setelah mendapatkan terapi yang tepat dan adekuat. Beberapa

pasien mengalami komplikasi bakteremia dan bermetastasis ke organ lain.

Beberapa pasien mengalami rekurensi, terutama pada penderita dengan penurunan

kekebalan tubuh.2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 11

Page 12: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

BAB III

TINJAUAN KASUS

Pembimbing : dr. Firdausi Nurharini K., Sp. KK

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : An. MH

Umur : 6 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : -

Nomer Register : 700669

B. ANAMNESIS

1. Keluhan Utama : benjolan kecil di leher

2. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)

Awalnya pasien mengeluh timbul bintik kecil di hidung sejak 2

minggu yang lalu. Semakin lama membesar dan nyeri serta kadang

disetai gatal. Bintik di hidung diolesi salep Gentamycin kemudian

pecah mengeluarkan darah dan nanah sekitar 1 minggu yang lalu.

Tiga hari sejak keluar bintik di hidung, muncul benjolan serupa di

leher sebelah kanan dan lebih besar dari yang di hidung. Benjolan

semakin membesar dan sangat nyeri. Benjolan juga diolesi dengan

salep Gentamycin. Pagi hari mengeluarkan nanah sedikit kemudian

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 12

Page 13: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

keluarga pasien memutuskan untuk berobat. Tidak ada benjolan di

tempat lain. Pasien tampak sedikit lemas, demam (-), nafsu makan

tetap. Pasien jarang makan telur, ikan laut, nugget, bakso, dan mi.

Apabila makan makanan tersebut, pasien tidak mengeluh gatal-gatal.

3. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)

a) Tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya

4. Riwayat Penyakit Keluarga (RPK)

a) Ayah alergi seafood : gatal-gatal

b) Ibu riwayat alergi (-)

5. Riwayat Sosial

a) Pasien mandi teratur sehari 2x.

b) Bak kamar mandi dikuras seminggu sekali

c) Pasien senang bermain di luar rumah siang hari selepas pulang

sekolah dan kadang-kadang tidak memakai sandal serta lupa

mencuci tangan dan kaki

d) Baju yang dipakai bermain kadang dipakai lagi hingga tidur

dan digunakan lagi esok hari

6. Riwayat Alergi

Alergi obat, makanan, disangkal

C. HASIL PEMERIKSAAN

a. Status Generalis

- Keadaan umum : Baik

- Kesadaraan : Compos Mentis

- Vital sign : Dalam Batas Normal

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 13

Page 14: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

- Kepala : Dalam Batas Normal

- Leher : Lihat status dermatologis

- Thorax : Dalam Batas Normal

- Abdomen : Dalam Batas Normal

- Ekstermitas : Dalam Batas Normal

b. Status Dermatologis

− Pada regio colli dextra tampak gambaran makula eritematosa

dengan nodul eritematosa di atasnya dengan Ø 2cm dan pada

sebagian nodul tampak krusta kekuningan. Pus (-), vesikel (-)

FOTO KASUS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 14

Page 15: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

E. RESUME

Anak perempuan 6 tahun datang dengan keluhan ada benjolan kecil di

leher sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya muncul bintik kecil di hidung

yang kian hari membesar serta nyeri dan kaang disertai gatal. Orang tua

pasien mengolesi dengan salep

Gentamycin kemudian pecah dan mengeluarkan darah serta nanah 1

minggu yang lalu. Tiga hari sejak timbul bintik di hidung muncul juga

benjolan di leher yang semakin hari semakin besar dan nyeri. Benjolan

juga diolesi dengan salep Gentamycin dan seminggu kemudian

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 15

Page 16: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

mengeluarkan sedikit nanah. Pasien jarang makan telur, ikan laut, nugget,

bakso, dan mi. Pasien sering bermain di luar rumah dan kadang lupa

mencuci tangan dan kaki. Baju yang digunakan bermain kadang digunakan

untuk tidur atau untuk dipakai lagi esok hari. Pada regio colli dextra tampak

gambaran makula eritematosa dengan nodul eritematosa di atasnya dengan Ø

2cm dan pada sebagian nodul tampak krusta kekuningan. Pus (-), vesikel (-)

F. DIAGNOSIS

Furunkel

G. DIAGNOSIS BANDING

Tidak ada diagnosis banding

H. PENATALAKSANAAN

a) Non-Medikamentosa

- Hindari menyentuh daerah luka terlalu sering apalagi menggaruk

- Menjaga higienitas kulit seperti mengganti baju yang digunakan

untuk bermain, mencuci tangan dan kaki sehabis bermain.

b) Medikamentosa

- Erythromycin syrup 3x1 cth

- Ibuprofen syrup 3x1 cth

- Salep Garamycin

I. PROGNOSIS

Prognosis baik bila terapi dilakukan secara adekuat dan menghindari

faktor predisposisi.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 16

Page 17: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 IDENTITAS PASIEN

Pada kasus ini, pasien An. MH usia 6 tahun tinggal di Surabaya. Hal ini

sesuai dengan literatur yang mengatakan bahwa Furunkel umumnya terjadi pada

anak-anak, remaja sampai dewasa muda. Permukaan kulit normal atau sehat dapat

dirusak oleh karena iritasi, tekanan, gesekan, hiperhidrosis, dermatitis,

dermatofitosis dan beberapa gaktor lain sehingga kerusakan kulit tersebut dapat

menjadi jalan masuknya Staphilococcus aureus. Penularan dapat melalui kontak

atau autoinokulasi dari lesi pasien. 2,3

4.2 ANAMNESIS dan PEMERIKSAAN FISIK

Awalnya pasien mengeluh timbul bintik kecil di hidung sejak 2 minggu

yang lalu. Semakin lama membesar dan nyeri serta kadang disetai gatal. Bintik di

hidung diolesi salep Gentamycin kemudian pecah mengeluarkan darah dan nanah

sekitar 1 minggu yang lalu. Tiga hari sejak keluar bintik di hidung, muncul

benjolan serupa di leher sebelah kanan dan lebih besar dari yang di hidung.

Benjolan semakin membesar dan sangat nyeri. Benjolan juga diolesi dengan salep

Gentamycin. Pagi hari mengeluarkan nanah sedikit kemudian keluarga pasien

memutuskan untuk berobat. Tidak ada benjolan di tempat lain. Pasien tampak

sedikit lemas, demam (-), nafsu makan tetap.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 17

Page 18: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

Status Dermatologis pada regio colli dextra tampak gambaran makula

eritematosa dengan nodul eritematosa di atasnya dengan Ø 2cm dan pada sebagian nodul

tampak krusta kekuningan. Pus (-), vesikel (-)

Hal ini sesuai literatur yang mengatakan bahwa predileksi terbesar

penyakit ini adalah wajah, leher, ketiak, pantat, atau paha. Perjalanan penyakit

juga dimulai dengan munculnya nodul dengan diameter 1-2 cm disertai rasa sakit

dan nyeri yang mula-mula berupa infiltrat kecil dan dalam waktu singkat

membesar kemudian membentuk nodula eritematosa berbentuk kerucut. Nodus

tadi akan melunak (supurasi) menjadi abses. Demikian halnya dengan bintik kecil

yang muncul di hidung oleh karena keradanagn kemudian menjadi pustula dan

mengalami nekrosis serta sembuh setelah pus keluar.2

4.3 DIAGNOSA

Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat diambil diagnosis yaitu

furunkel dengan tanpa diagnosis banding.

4.5 PENATALAKSANAAN

Dalam kasus ini, pasien mendapatkan terapi non-medikamentosa berupa

hindari menyentuh daerah luka terlalu sering apalagi menggaruk serta enjaga

higienitas kulit seperti mengganti baju yang digunakan untuk bermain, mencuci

tangan dan kaki sehabis bermain. Hal ini sesuai dengan literatur yang mengatakan

bahwa salah satu faktor predisposisi pioderma atau infeksi bakteri adalah higiene

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 18

Page 19: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

yang kurang sehingga pasien harus benar-benar memperhatikan kebersihan

dirinya.

Pasien juga mendapat terapi medikamentosa berupa Erythromycin syrup

3x1, Ibuprofen syrup 3x1, Salep Garamycin. Hal ini sesuai dengan literatur yang

mengatakan bahwa terapi antibiotik sistemik pada furunkel adalah dengan

Erythromycin. Sirup Ibuprofen diberikan untuk meningkatkan imunitas tubuh

oleh karena salah satu faktor predisposisi pioderma adalah menurunnya daya

tahan tubuh.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 19

Page 20: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda A. Pioderma. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010. hal 60.

2. Abdullah, Benny. Furunkulosis. In: Dermatologi Pengetahuan Dasar dan Kasus

di Rumah Sakit. SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSU Haji.Surabaya.

2009. hal 113-115.

3. Timothy G. Bacterial Infection. In: Fitzpatrick’s Dermatology in General

Medicine. 7th Edition. United States of America: The McGraw-Hill Companies.

2008. pp 1689-1702.

4. Suyoso Sunarso, dkk. Furunkel. In: Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu

Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-3. Surabaya: Fakultas Kedokteran Unair.

2005. Hal 29-32.

5. Gawkrodger, DJ. Bacterial Infection - Staphylococcal and Streptococcal. In:

Dermatology - An Illustrated Colour Text. 3rd Ed. Toronto. Churcill Livingstone.

2003. 44-45.

6. http://www.nyayahealth.org/Library/nyaya_protocol_skininfxn.pdf diakses pada

tanggal 5 Juli 2014.

7. Murtiastutik Dwi (editor), dkk. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-2

Cetakan kedua. Surabaya: Dep/SMF Kulit dan Kelamin FK UNAIR/RSUD

dr.Soetomo. 2010. Hal 30-32.

8. Cohen P.R et al. Bacterial Infection. In: Harry L.A et al, editor . Andrews

Disease of The Skin: Clinical Dermatology. 10th edition. Philadelphia: W.B.

Saunders Company. 2006. pp 253-254

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 20

Page 21: Furunkel Responsi Lengkap

RESPONSI FURUNKEL

2014

9. Ray J. Bacterial Infection. In: ABC of Dermatology. Fourth Edition. London:

BMJ Publishing Group Ltd. 2003. pp 90

10. Hay RJ, Adriaans BM. Bacterial Infections. Burns T, Breathnach S, Cox N,

Griffiths C. Rook’s Textbook of Dermatology. 8th Ed. Singapore. Wiley-Blackwell.

2010. 30.23-30.24.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 21