Pembimbing: dr. H. Juwono H sp.THT

SMF THT RSUD DR. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO

BOJONEGORO

Radang dari folikel rambut yang terletak pada liang telinga bagian parskartilagenus (1/3 lateral dari MAE)

Kuman penyebab furunkel MAE yaitu : Streptokokus Stafilokokus

Patofisiologi

1. Faktor eksogen2. Faktor endogen

Faktor eksogen : Karena sering mengorek telinga sehingga lesi

kulit dan disertai infeksi kuman. Hal tersebut juga terjadi karena kulit MAE

mengalami maserasi (kulit menjadi lunak), akibat nanah yang tergenang di MAE, telinga kemasukan air, dan udara yang sangat lembab.suasana yang lembab,panas atau alkalis didalam MAE menyebabkan pertumbuhan kuman dan jamur meningkat.

Korek-korek telinga juga dapat menyebabkan hilangnya protective lipid layer dan acid mantle.hal ini menyebabkan kelembapan dan suhu di MAE meningkat.MAE yang lembab,hangat dan kotor merupakan media pertumbuhan kuman yang baik.penetrasi kuman lebih mudah terjadi.pada awalnya terjadi penyumbatan pada apopilosebaseus unit yang di lanjutkan dengan terjadinya radang akut yang disebut sebagai furunkel.

Faktor endogen ; Pada diabetes melitus Pada penderita kurang gizi Keadaan umum buruk akibat anemia Dermatitis seboroik

Nyeri telinga yang kadang-kadang didahului oleh korek-korek telinga. Nyeri dpt timbul spontan, saat daun telinga

ditarik, tragus ditekan,ketika membuka mulut, atau saat mengunyah makanan yang keras.

Hal ini terjadi karena MAE berdekatan dgn sendi rahang bawah sehingga apabila kulit yang berada di dekat sendi tersebut teregang saat tragus ditekan, membuka mulut atau menguyang akan terasa sakit.

Demikian pula, jika furunkel terletak di bagian belakang, saat aurikula ditarik akan terasa nyeri.

Pendengeran tetap baik, kecuali jika furunkel sangat besar sehingga menutup liang telinga.

Badan tak enak, subfebril dan sefalgi.

Otitis media akut Otitis eksterna bulosa Otitis eksterna

Penderita merasa nyeri saat daun telinga ditarik, atau saat tragus ditekan. MAE merah, oedem dan sempit. Membran timpani tidak ada tanda radang. Pada keradangan hebat oedem dapat menjalar ke retroaurikular. Sulkusretro aurikular hilang dan telinga dapat terdorong kedepan. Pada keadaan ini harus dibedakan dengan Mastoiditis akut, yaitu suatu keradangan pada antrum dan selula mastoid.

Persamaan mastoiditis dengan furunkel 1. Pembengkakan dibelakang telinga 2. Nyeri telinga hebat.

Furunkel MAEFurunkel MAE Mastoiditis akutMastoiditis akut

1.Anamnesis 1.Anamnesis -Lama penyakitLama penyakit- otore otore - nyerinyeri

-PendengaranPendengaran- panas tubuhpanas tubuh

2. Pemeriksaan2. Pemeriksaan-Keadaan umumKeadaan umum- nyerinyeri

- liang telingaliang telinga

- lokalisasilokalisasi

- gendang telingagendang telinga- pendengaranpendengaran- foto mastoid foto mastoid

-Beberapa hariBeberapa hari- 1-2 hari atau tidak ada.1-2 hari atau tidak ada.- jika:jika:

a. buka muluta. buka mulut

b. daun telinga ditarik, dllb. daun telinga ditarik, dll

-Dibagian luar daun telinga baikDibagian luar daun telinga baik-Sub febrisSub febris

- baikbaik- jika tragus telinga ditarikjika tragus telinga ditarik- jika ditekan lebih lama, nyeri jika ditekan lebih lama, nyeri berkurangberkurang

- puspus

- pada semua tempatpada semua tempat

- utuhutuh- normalnormal- normalnormal

-Beberapa mingguBeberapa minggu-bebera[pa minggubebera[pa minggu- tidak adatidak ada

- dibagian dalam telinga berkurangdibagian dalam telinga berkurang- febris tinggifebris tinggi

- -jelekjelek- jika mastoid ditekanjika mastoid ditekan- jika ditekan lebih lama, nyeri jika ditekan lebih lama, nyeri bertambahbertambah

- pus banyak berupa mukopuspus banyak berupa mukopus

-Pada bagian supero posteriorPada bagian supero posterior

-Perforasi besarPerforasi besar- tuli konduksituli konduksi-Selula mastoid rusak/ kaburSelula mastoid rusak/ kabur

Pada infeksi yang berat, penderita perlu istirahat. Jika ada keluhan sakit, penderita di anjurkan mengunyah makanan yang lunak. Untuk nyeri dapat diberikan analgesik sebagai pengobatan lokal, pada MAE dapat diberikan tampon yang dibasahi larutan filtra larutan burowi (larutan burowi yang keruh disaring menggunakan kertas filter dan di ambil bagian yang bening). Tampon harus sering di tetesi dan dibuka atau diganti setelah 2-3 hari kemudian (biasanya nyeri sudah hilang). Pada infeksi lanjut dapat terjadi abses yang memerlukan tindakan insisi. Antibiotik perlu diberikan.

Komplikasi berupa limfadenitis, abses kelenjar limfe regional, perikonditis, erisipelas dan sepsis.