furunkel kulit

9
FURUNKEL I. Pendahuluan Kulit manusia secara normal sejak dari lahir ditempati oleh begitu banyak bakteri yang hidup secara komensal pada lapisan epidermis. Staphylococcus aureus diinokulasi selama jalan lahir di vagina dan mengambil tempat tinggal di kulit bayi segera setelah lahir. Beberapa minggu setelah persalinan flora pada kulit bayi sudah hampir sama pada flora normal yang ada pada orang dewasa. 1 Mayoritas infeksi primer pioderma disebabkan oleh salah satu Staphylococcus aureus atau streptococcus grup A. Bakteri ini menginfeksi dari bagian superfisial sampai menginvasif jaringan lunak. 1 II. Definisi Furunkel atau yang biasa diebut bisul adalah perdangan pada folikel rambut dan sekitarnya, yang disebabkan oleh infeksi Staphylococcus Aureus. 1,2,3 8

Upload: yaleswari-hayu-pertiwi

Post on 24-Jan-2016

95 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

responsi kulit

TRANSCRIPT

Page 1: FURUNKEL Kulit

FURUNKEL

I. Pendahuluan

Kulit manusia secara normal sejak dari lahir ditempati oleh begitu banyak

bakteri yang hidup secara komensal pada lapisan epidermis. Staphylococcus

aureus diinokulasi selama jalan lahir di vagina dan mengambil tempat tinggal

di kulit bayi segera setelah lahir. Beberapa minggu setelah persalinan flora

pada kulit bayi sudah hampir sama pada flora normal yang ada pada orang

dewasa.1

Mayoritas infeksi primer pioderma disebabkan oleh salah satu

Staphylococcus aureus atau streptococcus grup A. Bakteri ini menginfeksi

dari bagian superfisial sampai menginvasif jaringan lunak.1

II. Definisi

Furunkel atau yang biasa diebut bisul adalah perdangan pada folikel

rambut dan sekitarnya, yang disebabkan oleh infeksi Staphylococcus

Aureus.1,2,3

Gambar 1. Infeksi folikel rambut4

furunkel bisa terjadi pada folikel rambut di manapun pada tubuh, yang

paling umum adalah pada wajah, leher, ketiak, pantat, dan paha, jika lebih

daripada satu furunkle disebut furunkulosis. 1,2,3

8

Page 2: FURUNKEL Kulit

III. Epidemiologi

Furunkel cenderung terjadi pada remaja dan dewasa muda, jarang pada

anak usia dini yang beriklim sedang, tetapi meningkat dengan cepat pada

masa puberitas. Faktor predisposisi mencakup diabetes melitus, obesitas,

kebersihan yang buruk, dan imunodefisiensi, seperti pada penyakit

granulomatosa kronis.3,5

IV. Etiologi

Furunkel atau bisul adalah sangat umum, umumnya disebabkan oleh

bakteri Staphylococcus aureus. Merupakan sel-sel berbentuk bola atau

coccus Gram positif yang berpasangan berempat dan berkelompok.

Staphylococcus aureus merupakan bentuk koagulase positif, ini yang

membedakannya dari spesies lain, dan merupakan patogen utama bagi

manusia. Pada Staphylococcus koagulase negatif merupakan flora normal

manusia. Staphylococcus menghasilkan katalase yang membedakannya

dengan Streptococcus. Tetapi tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh

bakteri lain atau jamur yang ditemukan pada permukaan kulit. Kerusakan

pada folikel rambut ini memungkinkan bakteri untuk masuk lebih dalam ke

jaringan dari folikel dan di bawahnya.2

V. Gejala Klinis

Gejala awal furunkel dimulai dengan benjolan keras yang merah, sakit dan

biasanya kurang dari satu inchi. 2,6

9

Page 3: FURUNKEL Kulit

Gambar 2. Gejala awal furunkel denan ukran < 1 inchi.7

Selama beberapa hari berikutnya, benjolan menjadi lebih lembut, lebih

besar, dan lebih menyakitkan, segera terbentuk pustul dan jaringan nekrotik

di bagian atas furunkel, terdapat pula tanda-tanda infeksi seperti demam. 2,6

Gambar 3. Pustul dan jaringan nekrotik pada furunkel 4,7

Tempat predileksinya ialah tempat yang banyak friksi, misalnya aksila,

bokong, leher dan mata. 4,6

10

Page 4: FURUNKEL Kulit

Gambar 3. Tempat predileksi furunkel. 4

VI. Pemeriksaan PenunjangPada pemeriksaan laboraturium didapatkan leukositosis, pada kasus-

kasus yang kronis dan sukar sembuh dilakukan kultur dan tes resistensi. Ada

kemungkinan penyebabnya bukan dari golongan stafilococcus atau

streptococcus melainkan kuman gram negatif. 6

VII. Diagnosa Banding

1. Karbunkel

Merupakan peradangan yang lebih dalam pada lapisan kulit, lebih

besar, sangat merah, disertai lebih banyak pustule dan

dikarakteristikan dengan nyeri yang hebat, demam selalu menyertai. 1,3

2. Folikulitis

Merupakan sebuah peradangan pada folikel rambut yang juga

disebabkan Staphylococcus aureus, kelainan berupa papul atau pustul

dan ditengahnya terdapat rambut, biasanya multipel. 7

VIII. Pengobatan

A. Sistemik

1. Penisilin G prokain dan semisintetiknya

a. Ampisilin

Dosisnya 4 x 500 mg, diberikan 1 jam sebelum makan.

b. Amoksisilin

11

Page 5: FURUNKEL Kulit

Dosisnya 4 x 500 mg, dapat diberikan sesudah makan dan juga

cepat diabsorbsi sehingga konsentrasi dalam plasma lebih tinggi.

c. Golongan obat penisilin resisten-penisilinase

Yang termasuk golongan ini adalah oksasilin, kloksasilin,

dikloksasilin, fluklokssasilin. Dosis kloksasilin 3 x 250 mg per hari

sebelum makan. Kelebihannya adalah dapat berkhasiat juga

teradap staphylococcus aureus yang telah membentuk

penisilinase.

2. Linkomisin dan Klindamisin

Dosis linkomisin 3 x 500 mg per hari, klindamisisn diabsorbsi lebih

baik oleh karena itu dosisnya lebih kecil yakni 4 x 150 mg per hari.

3. Eritromisin

Dosisnya 4 x 500 mg per hari. Efektifitasnya kurang dibandingkan

dengan linkomisin dan klindamisin karena cepat menyebabkan

resistensi dan sering menyebabkan rasa tidak enak pada lambung.

4. Sefalosporin

Pada pioderma yang berat atau yang tidak memberi respon

terhadap obat-obat diatas dapat dipakai sefalosporin. Ada 4

generasi yang berkhasiat terhadap bakteri gram positif yakni

generasi pertama dan generasi empat. Contoh obat yang dipakai

untuk generasi pertama adalah cefadroxyl pada orang dewasa

dosisnya 2 x 500 mg atau 2 x 1000 mg per hari.6

B. Topikal

Obat topikal antimikroba yang dipakai hendaknya yang tidak dipakai

secara sistemik agar kelak tidak terjadi resistensi dan reaksi

hipersensitivita, contohnya ialah basitrasin, neomisisn dan mupirosin.

Neomisisn juga berkhasiat untuk bakteri gram negatif. Teramisin dan

kloramfenikol tidak begitu efektif, banyak digunakan karena harganya

murah.6

12

Page 6: FURUNKEL Kulit

IX. Prognosis

Masalah yang dialami pada penyakit ini adalah sifatnya yang dapat

berulang (recurrence), faktor predisposisi yang disebutkan diatas memegang

peran penting dalam hal ini. Umumnya penyakit ini dapat sembuh sempurna

dengan pengobatan yang baik. 1

DAFTAR PUSTAKA

1. Craft, N. Lee, PK. Zipoli, MT. Weinberg AN. Swatz, MN. Johnson RA. Superficial Cutaneus Infections and Pyodermas. In : Wolff KG, LA. Katz, SI. Gilchrest, BA. Paller, AS. Leffeld, DJ. Fitzpatrick’s Dermatology In general Medicine. 7thed : McGraw Hill; 2008.

13

Page 7: FURUNKEL Kulit

2. Vorvick, LJ. Boils. NLM NIH. 2010. [cited 2012] available from URL :

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001474.htm

3. Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Rook’s Textbook of Dermatology. 7th

ed. Australia: Blackshell Publishing Company; 2005.

4. Stoppler, MC. Gaupp, FB. Boils Article. [cited 2012] available from

URL :http://www.emedicinehealth.com/boils/article_em.htm#Boils%20Overview

5. Bolognia JL, Jprizzo JL, Rapini RP. Dermatology. 2nded. New York: William

Coleman III retains copyright of his original figures in chapter 156; 2008.

6. Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 5th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia; 2007.

7. Dyall, D. Ranaweera, A. Hartley, M. Vanessa, N. Bacterial Infection : Boils.

NZDSI. [cited 2012] available from URL : http://dermnetnz.org/bacterial/boils.html

14