penyakit kulit furunkel

Upload: gungde-oden

Post on 02-Jun-2018

350 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    1/21

    FURUNKEL (bisul)

    TUGAS MAKALAH KMB III

    FURUNKEL (bisul)

    Disusun oleh : Kelompok 10Nama : 1. Rio Chandra

    2. Ela

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    2/21

    DOSEN PEMBIMBINGNs. Siska Iskandar, S.Kep

    AKADEMI KESEHATAN SAPTA BAKTIBENGKULU

    PRODI DIII KEPERAWATAN

    TH. AJARAN 2013/2014

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik

    dan hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah inimerupakan makalah pengetahuan bagi mahasiswa/i akper maupun

    para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas

    kuliah dari dosen mata kuliah Keperawatan KMB III dengan judul

    FURUNKEL (bisul). Dalam penulisan makalah ini penulis

    berusaha menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah

    dimengerti oleh para pembaca.Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan

    masih banyak kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima

    kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-rekan

    pembaca untuk penyempurnaan makalah ini. Penulis juga

    mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah

    membantu dalam penyelesaian makalah ini.Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    3/21

    kepada kita semua. Amin.

    Bengkulu, Maret 2013

    Penulis

    ii

    DAFTAR ISIH

    al

    Cover.

    ........................................................................................................

    iKata

    Pengantar..........................................................................................

    iiDaftar

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    4/21

    isi.....................................................................................................

    iiia. BAB I : Pendahuluan

    Latar

    belakang. 1 Tujuan..

    1

    b. BAB II : Tinjauan Teori

    Definisi

    furunkel.. 2

    Etiologi.

    2

    Manifestasi

    klinis. 3

    Patofisiologi.

    3

    WOC

    5

    Penatalaksanaan

    medis. 6

    Pencegahan..

    7

    Komplikasi...

    8

    Konsep

    ASKEP 9

    C. BAB III : Penutup Kesimpulan..

    15

    Saran

    15

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    5/21

    Daftar

    Pustaka 16

    iii

    BAB IPENDAHULUAN

    a. Latar belakangFurunkel merupakan satu jangkitan kulit yang biasa terjadi pada

    neonatus, biasanya juga merupakan radang atau infeksi yang

    disebabkan oleh kuman atau bakteri staphylococcus aureus. bila

    ada gatal pada kulit lalu di garuk sedangkan kebersihan kurang

    terjaga, sehingga bakteri akan masuk dan terjadi infeksi, dan

    menimbulkan furunkel atau bisul.Furunkel mungkin saja muncul sejak bayi bahkan pada bayi baru

    lahir. Ibu-ibu terutama yang baru punya anak umumnya takut

    memandikan dan mengeramasi bayinya. Pada bayi kulitnya masih

    dalam tahap perkembangan dan penyempurnaan, fungsinya belum

    berlangsung dengan baik, sehingga rentang terhadap berbagai

    gangguan dari lingkungan. Fungsi kulit bayi yang masih dalam

    perkembangan ini dan belum sempurnanya berbagai fungsi

    komponen-komponen penting pada kulit, membuat si kecil mudahsekali terserang organisme seperti virus bakteri dan jamur.

    b. Tujuan,- Tujuan umum :

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    6/21

    1. Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan furunkel!

    - Tujuan khusus :

    1. Mampu menjelaskan definisi furunkel

    2. Mampu menjelaskan etiologi/penyebab penyakit

    furunkel3. Mampu menjelaskan manifestasi klinis dan

    pengobatan penyakit furunkel

    4. Mampu menjelaskan Asuhan keperawatan

    penyakit furunkel.

    BAB IITINJAUAN TEORI

    a. Definisi1. Furunkel adalah Infeksi akut dari satu folikel rambut yang

    biasanya mengalami nekrosis disebabkan oleh Staphylococcusaureus.

    (Kliegman, ann M. Arvin )

    2. Furunkel merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang

    terbentuk dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan

    menyebabkan inflamasi pada satu atau lebih folikel rambut.

    Furunkel juga merupakan infeksi kulit yang meliputi seluruh

    folikel rambut dan jaringan subkutaneus disekitarnya.

    (Richard E. Behrman)3. Furunkel adalah peradangan pada folikel rambut dan jaringan

    yang disekitarnya, yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus.

    (Wilson M. Lorraine)

    Kesimpulan :

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    7/21

    Furunkel (bisul) merupakan inflamasi akut yang timbul dalam

    pada satu atau lebih folikel rambut dan menyebar ke lapisan dermis

    di sekitarnya.

    Kelainan ini lebih dalam daripada folikulitis. (Furunkulosis

    mengacu kepada lesi yang multiple atau rekuren). Furunkel dapatterjadi pada setiap bagian tubuh kendati lebih prevalen pada

    daerah-daerah yang mengalami iritasi, tekanan, gesekan dan

    perspirasi yang berlebihan, seperti bagian posterior leher, aksila

    atau pantat (gluteus).

    b. Etiologi

    Furunkel dapat terjadi pada setiap bagian tubuh kendatilebih prevalen pada daerah-daerah yang mengalami iritasi,

    tekanan, gesekan dan perspirasi yang berlebihan, seperti bagian

    posterior leher, aksila atau pantat (gluteus).

    Furunkel dapat berawal sebagai jerawat yang kecil,

    merah, menonjol dan terasa sakit. Kerapkali infeksi ini berlanjut

    dan melibatkan jaringan kulit serta lemak subkutan dengan

    menimbulkan nyeri tekan, rasa sakit dan selulitis di daerah

    sekitarnya. Daerah kemerahan dan indurasi menggambarkan upayatubuh untuk menjaga agar infeksi tetap terlokalisasi. Bakteri

    (biasanya stafilokokus) menimbulkan nekrosis pada jaringan tubuh

    yang diserangnya. Terbentuknya bagian tengah bisul yang khas

    terjadi beberapa hari kemudian. Kalau hal ini terjadi, bagian tengah

    tersebut menjadi berwarna kuning atau hitam, dan bisul semacam

    ini dikatakan oleh orang awam sebagai bisul yang sudah matang.

    Adapun penyebab furunkel atau bisul antara lain :

    1. Bakteri : stafilokokus aureus, berbentuk bulat (coccus),

    diameter 0,5-1,5m,

    susunan bergerombol seperti anggur, tidak mempunyai kapsul,

    nonmotil, katalase positif, pada pewarnaan gram tampak berwarna

    ungu.

    2. Bakteri lain atau jamur

    Paling sering ditemukan didaerah tengkuk, axial, paha

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    8/21

    dan bokong. Akan terasa

    sangat nyeri jika timbul didaerah sekitar hidung,

    telinga, atau jari-jari tangan.

    c. Manifestasi KlinisMula-mula nodul kecil yang mengalami peradangan

    pada folikel rambut, kemudian menjadi pustula dan mengalami

    nekrosis dan menyembuh setelah pus keluar dan meninggal

    sikatrik. Proses nekrosis dalam 2 hari3 minggu.

    Nyeri, terutama pada yang akut, besar, di hidung, lubang

    telinga luar.

    Gejala konstitusional yang sedang (panas badan, malaise,

    mual). Dapat satu atau banyak dan dapat kambuh-kambuh.

    Tempat predileksi : muka, leher, lengan, pergelangan tangan

    dan jari-jari tangan,

    pantat dan daerah anogenital.

    d. Patofisiologis dan WOC

    Furunkel dapat berawal sebagai jerawat yang kecil,

    merah, menonjol, dan terasa sakit. Sering kali infeksi ini berlanjut

    dan melibatkan jaringan kulit serta lemak subkutan dengan

    menimbulkan nyeri tekan, rasa sakit, dan selulitis di daerah

    sekitarnya. Daerah kemerahan dan indurasi menggambarkan upaya

    tubuh untuk menjaga agar infeksi tetap terlokalisasi. Bakteri

    (biasanya stafilococcus) menimbulkan nekrosis pada jaringan

    tubuh yang diserangnya. Terbentuknya bagian tengah bisul yang

    khas terjadi beberapa hari kemudian. Kalau hal ini terjadi, bagian

    tengah tersebut menjadi berwarna kuning atau hitam, dan bisulsemacam ini dikatakan oleh orang awam sebagai bisul yang sudah

    matang.

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    9/21

    WOC Furunkel.

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    10/21

    e. Penatalaksanaan Medis

    Dalam penanganan infeksi stafilokokus, dinding-

    protektif indurasi yang melokalisasi infeksi tidak boleh rupture.

    Karena itu, bisul atau jerawat tidak boleh sekali-kali dipijit.

    Kelainan folikuler (folikulitis, furunkel, karbunkel)

    biasanya disebabkan oleh stafilokokus kendati jika terdapatgangguan pada system kekebalan, mikroorganisme penyebabnya

    bisa berupa basil gram-negatif.

    Terapi antibiotic sistemik, yang dipilih berdasarkan

    pemeriksaan sensitivitas, umumnya diperlukan. Preparat oral

    kloksasilin, dikloksasilin dan flukloksasilin merupakan obat

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    11/21

    pilihan pertama. Sefalosporin dan eritromisin juga efektif.

    1. Perawatan Suportif,

    Pemberian cairan infuse, kompres untuk demam dan

    tindakan suportif lainnya, diperlukan pada pasien-pasien yangsakitnya berat atau yang menderita toksisitas. Kompres basah dan

    hangat akan meningkatkan vaskularisasi serta mempercepat

    kesembuhan furunkel atau karbunkel. Kulit di sekeliling lesi dapat

    dibersihkan secara hati-hati dengan sabun antibakteri dan

    kemudian diolesi dengan salep antibiotic.

    2. Ekstraksi,

    Kalau pus sudah terlokalisasi dan bersifat fluktuan

    (bergerak dengan gelombang yang dapat diraba), tindakan insisikecil dengan scalpel akan mempercepat kesembuhan karena

    tegangan akan berkurang dan evakuasi pus serta jaringan nekrotik

    yang lepas terjadi secara langsung. Kepada pasien diberitahukan

    agar menjaga drainase lesi yang di tutupi dengan kasa.

    3. Tindakan Anti-Infeksi,

    Kasa yang sudah kotor harus ditangani dengan tindakan penjagaan

    yang universal. Petugas keperawatan harus mematuhi tindakan

    isolasi dengan seksama agar tidak menjadi karier stafilokokus.

    Sarung tangan disposable harus dikenakan ketika merawat pasien-

    pasien ini.

    Tindakan penjagaan yang khusus harus dilaksanakan dalam

    perawatan bisul di daerah wajah karena kulit di daerah tersebut

    mengalirkan darahnya langsung ke dalam sinu-sinus venosus

    kranialis. Thrombosis sinus dengan piemia yang fatal diketahui

    pernah terjadi setelah dilakukan manipulasi bisul di tempat ini.

    Tirah baring dianjurkan bagi pasien yang menderita bisul di daerah

    perineum atau anus, dan terapi antibiotic sistemik diperlukan untuk

    mengendalikan penyebaran infeksi.

    f. Pencegahan

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    12/21

    Baik bisul furunkel maupun karbunkel bisa dicegah

    dengan cara menjaga kebersihan kulit,salah satunya dengan

    menggunakan sabun anti bakteri. Bayi dan anak-anak merupakan

    yang paling sering diserang karena anak-anak biasanya sering

    bermain dan sering kotor.Jika sudah timbul bisul maka jangan dipencet. Ada

    pemahaman bahwa bisul ditunggu hingga bernanah lalu dipencet.

    Padahal tidak begitu pada faktanya. Hal ini akan memperparah

    karena menyebabkan kerusakan jaringan lainnya yakni kulit yang

    berongga. Penggunaan obat-obatan seperti salap sangat dianjurkan.

    Selain itu, bisa disertai dengan konsumsi antibiotic yang diminum.

    Tetapi pemberian obat-obatan antibiotic tersebut haruslah disertai

    dengan resep dokter.Anda juga sebaiknya mengompresnya dengan air

    hangat sesegera mungkin. Cara lain juga bisa dengan merendam

    bagian tubuh yang timbul bisul dengan air garam. Hal ini karena

    air garam memiliki antibiotic yang bisa meredakan bisul secara

    tidak langsung. Maka dari itu, tahan diri untuk tidak memencetnya

    karena bisa mengakibatkan peradangan. Jangan pula digaruk jika

    terjadi gatal-gatal.

    Cara yang paling penting dan utama adalah dengan

    menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan. Jika kondisi tubuh

    bersih maka bisul pun tidak akan timbul.

    g. KomplikasiBerikut adalah beberapa komplikasi furunkel:

    a. furunkel malignan : yaitu furunkel yang timbul pada daerah

    segitiga yang dibatasi oleh bibir atas dan pinggir lateral kedua

    mata, oleh karena dapat meluas ke dalam intra kranial melalui vena

    facialis dan anguular emissary dan juga pada vena tersebut tidak

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    13/21

    mempunyai katup sehingga menyebar ke sinus cavernosus yang

    nantinya bisa menjadi meningitis.

    b. selulitis bisa terjadi apabila furunkel menjadi lebih dalam dan

    meluas.

    c. bakterimia dan hematogen : bakteri berada di dalam darahdapat mengenai katup jantung, sendi, spine, tulang panjang, organ

    viseral khususnya ginjal

    d. furunkel yang berulang, hal ini disebabkan oleh higine yang

    buruk.

    h. Konsep ASKEP

    1. Pengkajian Medis Identitas

    1. Nama :

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    14/21

    2. Umur :

    3. Jenis kelamin :

    4. Agama dan suku bangsa :

    Keluhan Utama

    1. Nyeri pada daerah peradangan folikel rambut2. Badan panas,gatal-gatal pada kulit

    3. Gangguan pencernaan seperti mual, malaise dan muntah

    4. Malu dengan kondisi sakitnya,menarik diri.

    Riwaya penyakit sekarang

    Pasien tampak malu,menggaruk-garuk di kulit, kulit tampak

    luka,suhu meningkat.

    Riwayat penyakit dahuluTanyakan pada keluarga riwayat penyakit yang dialami pasien

    seperti: apakah pasien sebelumnya pernah mengalami penyakit

    yang sama dan apakah keluarga mempunyai penyakit yang sama.

    Riwayat penyakit dalam keluarga

    Apakah pasien mempunyai riwayat penyakit keturunan dalam

    keluarganya.

    2. Diagnosa

    a) Nyeri b.d. respons inflamasi local sekunder dari kerusakan

    saraf perifer kulit.

    b) Hipertermi b.d. respons inflamasi sistemik, respons sekunder

    dari proses supurasi local.c) Kerusakan integritas jaringan kulit b.d. nekrosis local sekunder

    dari akumulasi pus pada jaringan folikel rambut.

    d) Kebutuhan pemenuhan informasi b.d. tidak adekuat sumber

    informasi, ketidaktahuan program perawatan dan pengobatan.

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    15/21

    3. Intervensi

    Nyeri b.d. respons inflamasi local saraf perifer kulit

    Tujuan: Dalam waktu 1x24 jam nyeri berkurang/hilang atau terada

    Kriteria evaluasi:- Secara subjektif melaporkan nyeri berkurang atau dapat diadaptasi. S

    0-1 (0-4).

    - Dapat mengidentifikasi aktifitas yang meningkatkan atau menurunk

    - Pasien tidak gelisah

    Intervensi Rasional

    Kaji nyeri dengan pendekatan PQRST. Menjadi parameter dasar meng

    mana intervensi yang diper

    sebagai evaluasi keberhasilan dmanajemen nyeri kepera

    Jelaskan dan bantu pasien dengan

    tindakan pereda nyeri nonfarmakologi dan

    noninfasif.

    Pendekatan dengan mengguna

    dan non farmakologi lainn

    menunjukkan keefektifan dalam

    nyeri.

    Beri kompres hangat. Untuk mempercepat pematang

    (bisul), kompres dengan kain

    hangat sekitar 20 menit. Laksehari.

    Lakukan manajemen nyeri keperawatan:

    Atur posisi fisiologis

    Istirahat klien

    Manajemen lingkungan: lingkungan

    Posisi fisiologis akan meningk

    oksigen ke jaringan yang m

    iskemia. Pengaturan posisi ide

    pada arah yang berlawanan d

    dari furunkel.

    Istirahat diperlukan selama fasetelah dilakukan ekstraksi p

    drainase. Kondisi ini akan me

    suplai darah pada jaringa

    mengalami peradang

    Lingkungan tenang akan me

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    16/21

    tenang dan batasi pengunjung.

    Ajarkan teknik relaksasi pernafasan

    dalam.

    Ajarkan teknik distraksi pada saat

    nyeri.

    Lakukakan manajemen sentuhan.

    stimulus nteri eksternal dan p

    pengunjung akan membantu m

    kondisi oksigen ruangan y

    berkurang apabila banyak peng

    berada diruanganMeningkatkan asupan oksige

    akan menurunkan nyeri sek

    peradangan.

    Distraksi (pengalihan perhat

    menurunkan stimulus intern

    mekanisme peningkatan produk

    dan enkefalin yang dapat mem

    nyeri untuk tidak dikirimkanserebri sehingga menurunkan p

    Manajemen sentuhan pada saat

    sentuhan dukungan psikolo

    membantu menurunkan nye

    ringan dapat meningkatkan alir

    dengan otomatis membantu sup

    oksigen ke area nyeri dan m

    sensasi nyeri.Kolaborasi untuk ekstraksi pus. Ekstraksi untuk mengevakuas

    tindakan insisi kecil dengan s

    mempercepat kesembuhan kar

    akan berkurang dan evakuas

    jaringan nekrotik yang lepas t

    langsing.

    Kolaborasi dengan dokter dalam

    pemberian analgetik

    Analgetik memblok lintasan ny

    nyeri akan berkuran

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    17/21

    Kerusakan integritas jaringan kulit b.d. nekrosis local sekunder dari

    pus pada jaringan folikel rambut.

    Tujuan: Dalam 5x24 jam integritas kulit membaik secara optim

    Kriteria evaluasi:

    - Pertumbuhan jaringan meningkat, keadaan luka membaik, pengeluaraluka tidak ada lagi, luka menutup.

    Intervensi Rasional

    Kaji kerusakan jaringan lunak yang terjadi

    pada klien

    Menjadi data dasar untuk m

    informasi intervensi perawatan

    yang akan dipakai dan jenis lar

    akan digunakan.

    Lakukan perawatan luka:

    Lakukan perawatan luka dengantehnik steril.

    Kaji keadaan luka dengan tehnik

    membuka balutan dengan mengurangi

    stimulus nyeri, bila melekat kuat kasa

    diguyur dengan NaCl.

    Lakukan pembilasan luka dari arah

    dalam keluar dengan cairan NaCl.

    Tutup luka dengan kasa antimikroba

    steril dan dikompres dengan NaCl.

    Perawatan luka dengantehnikmengurangi kontaminasi kuman

    area luka.

    Manajemen membuka luk

    menguyur larutan NaCl ke k

    mengurangi stimulus n

    Tehnik membuang jaringan d

    area luka dan diharapkan kelu

    luka.

    NaCl merupakan larutan fis

    lebih mudah diabsorpsi o

    dibandingkan dengan laruta

    serta dicampur dengan antibiot

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    18/21

    Lakukan nekrotomi.

    mempercepat penyembuhan luk

    Jaringan nekrotik pada luka f

    memperlambat perbaikan jaring

    Tingkatkan asupan nutrisi Diet TKTP diperlukan untuk m

    asupan dari kebutuhan pert

    jaringan.

    Evaluasi kerusakan jaringan dan

    perkembangan pertumbuhan jaringan.

    Apabila masih belum mencapa

    evaluasi 15x24 jam, maka perlu

    factor-faktor menghambat pe

    luka.

    Kebutuhan pemenuhan informasi b.d. tidak adekuatnya sumber inform

    program perawatan dan pengobatan

    Tujuan: Terpenuhinya pengetahuan pasien tentang kondisi peKriteria evaluasi:

    - Mengungkapkan pengertian tentang proses infeksi, tindakan yang d

    kemungkinan komplikasi.

    - Mengenal perubahan gaya hidup/tingkah laku untuk mencegah terja

    Intervensi Rasiona

    Beritahukan pasien/orang terdekat mengenai

    dosis, aturan, dan efek pengobatan.

    Informasi dibutuhkan un

    perawatan diri, untuk me

    efektivitas pengobatankomplika

    Jadwalkan control ulang. Mengatur tindak lanjut kun

    2 minggu untuk memerik

    pengobat

    Anjurkan untuk tidak memencet/menekan Apabila furunkel pecah

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    19/21

    bisul. menyebarkan kuman ke

    normal

    Jelaskan cara perawatan kebersihan diri. Menurunkan respons p

    Kebersihan pribadi yang ba

    mencuci tangan, serta menjbersih dapat mengurang

    Memakai pakaian longg

    membantu mengurangi g

    terutama folike

    Kebutuhan pemenuhan informasi b.d. tidak adekuatnya sumber informprogram perawatan dan pengobatan

    Intervensi Rasiona

    Anjurkan aktifitas dan kegiatan untuk

    meningkatkan imunitas.

    Jika kelebihan berat bada

    mengurangi berat badan da

    teratur

    Anjurkan diet sehat seimb

    banyak buah, da

    Bila mengalami kekurangauntuk mengkonsumsi table

    membantu meningka

    Anjurkan untuk menjaga higienis individu. Cuci seluruh tubuh anda s

    sabun antiseptic atau sabu

    tangan anda beberap

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    20/21

    Jangan berbagi handuk den

    lainnya

    Ganti pakaian dan pakaian

    teratur

    BAB IIIPENUTUP

    Kesimpulan :Furunkel (bisul) merupakan inflamasi akut yang timbul dalam

    pada satu atau lebih folikel rambut dan menyebar ke lapisan

    dermis di sekitarnya.

    Kelainan ini lebih dalam daripada folikulitis. (Furunkulosis

    mengacu kepada lesi yang multiple atau rekuren). Furunkel dapatterjadi pada setiap bagian tubuh kendati lebih prevalen pada

    daerah-daerah yang mengalami iritasi, tekanan, gesekan dan

    perspirasi yang berlebihan, seperti bagian posterior leher, aksila

    atau pantat (gluteus).

    Saran :Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari

    sempurna,untuk itu segala kritik dan saran yang bersifatmembangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.Dan semoga

    makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan

    pembaca pada umumnya.

  • 8/10/2019 penyakit kulit furunkel

    21/21

    DAFTAR PUSTAKA

    Muttaqin Arif,dkk.2011.Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem

    Integumen.Jakarta: Salemba Medika

    Suzanne C.Smeltzer dan Brenda G.Barc.2001.Buku AjarKeperawatan Medikal Bedah

    Edisi 8. EGC

    Price S.S. dan Wilson L.M.1995.Patofisiologi,Konsep Klinis

    Prosesproses Penyakit.Edisi 4. Jakarta: EGC

    Arndt K.A., Robinson J.K., Wintroub B.U., dan LeBoit P.E. 1997.

    Dermatology:Cutaneous Medicine and Surgery in Primary Care.

    Philadelphia: WB Saunders

    Burd R.2006.Furunkel. In: Lebwohl M.G., Heymann W.R., Bert-Jones J.et al.Treatment of Skin Disease: Comprehensive

    Therapeutic Strategies. London:Mosby