lp tumbang bayu

18

Click here to load reader

Upload: aris-prastyo

Post on 11-Jul-2016

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Laporan pendahuluan tumbuh kembang anak

TRANSCRIPT

Page 1: Lp Tumbang Bayu

STASE KEPERAWATAN KELUARGALAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn T DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA

TODDLER DI DUSUN NGLEBENG KELURAHAN TAMANAN KECAMATAN

BANGUNTAPAN, BANTUL, YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

Bayu Teovilus3214045

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN IV

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

2015

Jl. Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman Yogyakarta

Telp (0274) 434200

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn T DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA

TODDLER DI DUSUN NGLEBENG KELURAHAN TAMANAN KECAMATAN

BANGUNTAPAN, BANTUL, YOGYAKARTA

Page 2: Lp Tumbang Bayu

Disusun Oleh :

Bayu Teovilus3214045

Telah disetujui pada

Hari :

tanggal :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ) ( )

Mahasiswa

(Bayu Teovilus)

A; KONSEP PERKEMBANGAN ANAK

1; Definisi Kembang/perkembangan adalah proses pematangan/ maturasi fungsi organ

tubuh termasuk berkembangnya kemampuan mental intelegensiaserta perlakuan

Page 3: Lp Tumbang Bayu

anak. Pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah tertib dan teratur, proses

yang dapat diprediksi dari embrio dan berlanjut sampai meninggal. Perkembangan adalah kualitatif atau aspek yang dapat diobservasi dari

perubahan progresif pada individual. Kemampuan (progres) melalui fase tertentu

dari pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh keturunan dan factor

lingkungan. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur fungsi tubuh

yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan

sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan

sistemnya yang terorganisasi. Dengan demikian, aspek perkembangan ini bersifat

kualitatif, yaitu pertambahan kematangan fungsi dari masing-masing bagian tubuh.

Hal ini diawali dengan berfungsinya jantung untuk memompakan darah,

kemampuan untuk bernafas, sampai kemampuan anak untuk tengkurap, duduk,

berjalan, memungut benda-benda di sekelilingnya serta kematangan dan sosial

anakAnak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan

perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa

pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia

bermain/toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5), usia sekolah (5-11 tahun)

hingga remaja (11-18 tahun). Rentang ini berada antara anak satu dengan yang lain

mengingat latar belakang anak berbeda. Pada anak terdapat rentang perubahan

pertumbuhan dan perkembangan yaitu rentang cepat dan lambat. Dalam proses perkembangan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri,

pola koping dan perilaku sosial. Ciri fisik adalah semua anak tidak mungkin

pertumbuhan fisik yang sama akan tetapi mempunyai perbedaan dan

pertumbuhannya. Demikian juga halnya perkembangan kognitif juga mengalami

perkembangan yang tidak sama. Hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh latar

belakang anak. Perkembangan konsep diri ini sudah ada sejak bayi, akan tetapi

belum terbentuk secara sempurna dan akan mengalami perkembangan seiring

dengan pertambahan usia pada anak. Demikian juga pola koping yang dimiliki

anak hampir sama dengan konsep diri yang dimiliki anak. Bahwa pola koping pada

anak juga sudah terbentuk mulai bayi, hal ini dapat kita lihat pada saat bayi anak

menangis.Salah satu pola koping yang dimiliki anak adalah menangis seperti

bagaimana anak lapar, tidak sesuai dengan keinginannya, dan lain sebagainya.

Page 4: Lp Tumbang Bayu

Kemudian perilaku sosial pada anak juga mengalami perkembangan yang

terbentuk mulai bayi. Pada masa bayi perilaku social pada anak sudah dapat dilihat

seperti bagaimana anak mau diajak orang lain, dengan orang banyak dengan

menunjukkan keceriaan. Hal tersebut sudah mulai menunjukkan terbentuknya

perilaku social yang seiring dengan perkembangan usia. Perubahan perilaku social

juga dapat berubah sesuai dengan lingkungan yang ada, seperti bagaimana anak

sudah mau bermain dengan kelompoknya yaitu anak-anak.

2; Jenis Tumbuh Kembanga; Tumbuh kembang fisik meliputi perubahan dalam bentuk besar dan fungsi

organisme individu.b; Tumbuh kembang intelektual berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi dan

kemampuan menangani materi yang bersifat abstrak dan simbolik seperti

berbicara,bermain,berhitung dan membaca.c; Tumbuh kembang social emosional bergantung kemampuan bayi untuk

membentuk ikatan batin,berkasih sayang, menangani kegelisahan akibat suatu

frustasi dan mengelola rangsangan agresif.

3; Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia a; Neonatus (lahir – 28 hari)

Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk

dikembangkan sesuai keinginan.

b; Bayi (1 bulan – 1 tahun)1; Bayi usia 1-3 bulan :

; mengangkat kepala

; mengikuti obyek dengan mata

; melihat dengan tersenyum

; bereaksi terhadap suara atau bunyi

; mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan

kontak

; menahan barang yang dipegangnya

; mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

2; Bayi usia 3-6 bulan : ; mengangkat kepala sampai 90° ; mengangkat dada dengan bertopang tangan ; belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar

jangkauannya ; menaruh benda-benda di mulutnya,

Page 5: Lp Tumbang Bayu

; berusaha memperluas lapang pandang ; tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain ; mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang

3; Bayi 6-9 bulan : ; duduk tanpa dibantu ; tengkurap dan berbalik sendiri ; merangkak meraih benda atau mendekati seseorang ; memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain ; memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk ; bergembira dengan melempar benda-benda ; mengeluarkan kata-kata tanpa arti ; mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lain ; mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan

4; Bayi 9-12 bulan : ; berdiri sendiri tanpa dibantu ; berjalan dengan dituntun ; menirukan suara ; mengulang bunyi yang didengarnya ; belajar menyatakan satu atau dua kata ; mengerti perintah sederhana atau larangan ; minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya ; ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya ; berpartisipasi dalam permainan

c; Toodler (1-3 tahun)

Peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik.

1; Anak usia 12-18 bulan : ; mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling

rumah ; menyusun 2 atau 3 kotak ; dapat mengatakan 5-10 kata ; memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

2; Anak usia 18-24 bulan : ; mampu naik turun tangga ; menyusun 6 kotak ; menunjuk mata dan hidungnya ; menyusun dua kata ; belajar makan sendiri ; menggambar garis di kertas atau pasir ; mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil ; menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar; memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan

mereka 3; Anak usia 2-3 tahun :

; anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki

Page 6: Lp Tumbang Bayu

; membuat jembatan dengan 3 kotak ; mampu menyusun kalimat ; mempergunakan kata-kata saya ; Bertanya ; mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya ; menggambar lingkaran ; bermain dengan anak lain ; menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya

d; Pre sekolah (3-6 tahun)

Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba pengalaman

baru dan peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat.

1; Anak usia 3-4 tahun: ; berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga ; berjalan pada jari kaki ; belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri ; menggambar garis silang ; menggambar orang (hanya kepala dan badan) ; mengenal 2 atau 3 warna ; bicara dengan baik ; bertanya bagaimana anak dilahirkan ; mendengarkan cerita-cerita ; bermain dengan anak lain ; menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya ; dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.

2; Anak usia 4-5 tahun : ; mampu melompat dan menari ; menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan ; dapat menghitung jari-jarinya ; mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita ; minat kepada kata baru dan artinya ; memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya ; membedakan besar dan kecil ; menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.

3; Anak usia 6 tahun: ; ketangkasan meningkat ; melompat tali ; bermain sepeda ; menguraikan objek-objek dengan gambar ; mengetahui kanan dan kiri ; memperlihatkan tempertantrum ; mungkin menentang dan tidak sopan

e; Usia sekolah (6-12 tahun)

Page 7: Lp Tumbang Bayu

Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik,

kognitif dan sosial meningkat. Anak meningkatkan kemampuan komunikasi.

1; Anak usia 6-7 tahun : ; membaca seperti mesin ; mengulangi tiga angka mengurut ke belakang ; membaca waktu untuk seperempat jam ; anak wanita bermain dengan wanita ; anak laki-laki bermain dengan laki-laki ; cemas terhadap kegagalan ; kadang malu atau sedih ; peningkatan minat pada bidang spiritual

2; Anak usia 8-9 tahun: ; kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat ; menggunakan alat-alat seperti palu ; peralatan rumah tangga ; ketrampilan lebih individual ; ingin terlibat dalam segala sesuatu ; menyukai kelompok dan mode ; mencari teman secara aktif

3; Anak usia 10-12 tahun: ; pertambahan tinggi badan lambat ; pertambahan berat badan cepat ; perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin tampak ; mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur pakaian

sendiri ; memasak, menggergaji, mengecat ; menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu ; membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu ; teman sebaya dan orang tua penting ; mulai tertarik dengan lawan jenis ; sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan

f; Remaja (12-18/20 tahun) 1; Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi 2; Mencoba nilai-nilai yang berlaku 3; Pertambahan maksimum pada tinggi,berat badan 4; Stres meningkat terutama saat terjadi konflik 5; Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk 6; Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi labil),

kesukaan seksual mulai terlihat 7; menyesuaikan diri dengan standar kelompok 8; anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara tentang

pakaian, make-up

Page 8: Lp Tumbang Bayu

9; hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai melepaskan diri

dari orang tua 10; takut ditolak oleh teman sebaya 11; Pada akhir masa remaja : mencapai maturitas fisik, mengejar karir, identitas

seksual terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri, kelompok sebaya

kurang begitu penting, emosi lebih terkontrol, membentuk hubungan yang

menetap. g; Dewasa muda (20-40 tahun)

1; Gaya hidup personal berkembang. 2; Membina hubungan dengan orang lain 3; ada komitmen dan kompetensi 4; membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan peran sebagai orang tua 5; Individu berusaha mencapai dan menguasai dunia, kebiasaan berpikir

rasional meningkat 6; pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam

pekerjaan meningkat. h; Dewasa menengah (40-65 tahun)

1; Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan yang lain, seperti

anak meninggalkan rumah 2; anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai meninggalkan rumah 3; dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut uban, garis lipatan

pada muka, dan lain-lain 4; waktu untuk bersama lebih banyak 5; Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan seks dengan cara menikah

lagi (dangerous age). i; Dewasa tua

1; Young-old (tua-muda), 65-74 tahun : beradaptasi dengan masa pensiun

(penurunan penghasilan), beradaptasi dengan perubahan fisik, dapat

berkembang penyakit kronik. 2; Middle-old (tua-menengah), 75-84 tahun : diperlukan adaptasi terhadap

penurunan kecepatan dalam pergerakan, kemampuan sensori dan

peningkatan ketergantungan terhadap orang lain. 3; Old-old (tua-tua), 85 tahun keatas : terjadi peningkatan gangguan kesehatan

fisik.

4; Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang

a; Faktor Genetik

b; Faktor herediter konstitusional

c; Faktor lingkungan

Lingkungan ini meliputi aspek fisikobiopsikososial yang dapat berupa :

Page 9: Lp Tumbang Bayu

1; Orang tua : hidup rukun dan harmonis, persiaan jasmani, mental, social

yang matang pada saat membina keluarga, mempunyai tingkat ekonomi/

kesejahteraan yang cukup, cukup waktu untuk memperhatikan,

membimbing dan mendidik anak

2; Pelayanan KIA dan KB yang cukup untuk perlindungan kesehatan Ibu dan

Anak dengan jaringan dan fasilitas yang memadai dalam tenaga, peralatan,

anggaran dan mencakup seluruh populasi.

3; Di daerah perkotaan maupun pedesaan diciptakan keadaan yang cukup baik

dalam segi-segi : kesehatan, geografis, demografis, social ekonomi.

4; Pendidikan di rumah, sekolah, diluar sekolah dan rumah untuk pembinaan

perkembangan emosi, social, moral, etika, tanggung jawab, pengetahuan,

ketrampilan dan kepribadian.

5; Masalah yang Sering Terjadi pada Tahap Tumbuh Kembang a; Masalah pada anak-anak dari sejak lahir sampai usia 5 tahun.

; Sindroma Down ; Kerdil ; Autis ; Gangguan perkembangan bicara

b; Masalah utama anak usia sekolah dan remaja ; Penyesuaian diri di sekolah ; Bentuk tulang belakang yang abnormal ; Penyalahgunaan obat/substansi

c; Masalah pada usia pertengahan orang dewasa ; Diabetes ; Cacat fisik tubuh ; Osteoporosis

d; Masalah utama pada manula ; Kerusakan penglihatan ; Kerusakan pendengaran

6; Tugas Keluarga Sesuai dengan Tumbuh Kembang a; Keluarga pemula

; membangun perkawinan yang saling memuaskan ; menghububgkan jaringan persaudaraan secara harminis ; keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orangtua

b; Keluarga sedang mengasuh anak ; Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap.

Page 10: Lp Tumbang Bayu

; Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan

anggota keluarga. ; Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan ; Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan

peran-peran orang tua dan kakek nenek c; Keluarga dengan anak usia prasekolah

; Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,

privasi, keamanan ; Mensosialisasikan anak ; Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan

anak-anak yang lain ; Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga

d; Keluarga dengan anak usia sekolah ; Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prastasi sekolah dan

mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat ;Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan ; Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga

e; Keluarga dengan anak remaja ; Mengembangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi

dewasa dan semakin mandiri ; Memfokuskan kembali hubungan perkawinan ; Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-anak

f; Keluarga melepaskan anak dewasa muda ; Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru

didapatkan melalui perkawinan anak-anak ; Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan

perkawinan ; Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri

g; Orangtua usia pertengahan ; Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan ; Mempertahankan hubungan – hubungan yang memuaskan dan penuh arti

dengan para orangtua lansia dan anak-anak ; Memperkokoh hubungan perkawinan

h; Keluarga lansia ; Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan ; Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun ; Mempertahankan hubungan perkawinan ; Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan ; Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi

Page 11: Lp Tumbang Bayu

; Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi

hidup)

7; Skrining Dan Pengawasan Tumbuh Kembang

Pengawasan tumbuh kembang anak dilakukan secara kontinue dengan pencatatan

yang baik dimulai sejak dalam kandungan (Ante Natal Care) secara teratur dan

pengawasan terutama anak balita.

; Untuk pertumbuhan anak dengan pengukuran BB dan TB menggunakan Kartu

Menuju Sehat (KMS).

; Untuk perkembangan anak dengan menggunakan DDST (Denver Development

Screening Test).

Sedangkan tahap-tahap penilaian perkembangan anak yaitu :

; Anamnesis

; Skrining gangguan perkembangan anak

; Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak

; Evaluasi bicara dan bahasa anak dan pemeriksaan fisik

8; Teori Perkembangan Menurut Sigmund Freud

a; Fase Oral : 0 – 1 tahun

Keuntungan :

; Kepuasaan/kebahagian terletak pada mulut

; Mengisap,menelan,memainkan bibir,makan,kenyang dan tidur.

Kerugian :

; Menggigit, mengeluarkan air liur, marah, menangis jika tidak terpenuhi.

b; Fase Anal : 1 – 3 tahun

Keuntungan :

; Belajar mengontrol pengeluran BAB dan BAK,senang melakukan sendiri

Kerugian :

; Jika tidak dapat melakukan dengan baik.

c; Fase Phalic : 3 – 6 tahun

; Dekat dengan orang tua lawan jenis

; Bersaing dengan orang tua sejenis

d; Fase latent : 6 – 12 tahun

Page 12: Lp Tumbang Bayu

; Orientasi social keluar rumah

; Pertumbuhan intelektual dan social

; Banyak teman dan punya group

; Impuls agresivitas lebih terkontrol

e; Fase genital

; Pemustan seksual pada genital

; Penentuan identitas

; Belajar tidak tergantung pada orang tua

; Bertanggung jawab pada diri sendiri

; Intim dengan lawan jenis.

Keuntungan : bergroup

Kerugian : konflik diri,ambivalen.

B; ANAK

1; Pengertian Anak

Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan

perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan

masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia

bermain/toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5), usia sekolah (5-11 tahun)

hingga remaja (11-18 tahun). Rentang ini berada antara anak satu dengan yang

lain mengingat latar belakang anak berbeda. Pada anak terdapat rentang

perubahan pertumbuhan dan perkembangan yaitu rentang cepat dan lambat.

Dalam proses perkembangan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri,

pola koping dan perilaku sosial. Ciri fisik adalah semua anak tidak mungkin

pertumbuhan fisik yang sama akan tetapi mempunyai perbedaan dan

pertumbuhannya. Demikian juga halnya perkembangan kognitif juga mengalami

perkembangan yang tidak sama. Hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh latar

belakang anak. Perkembangan konsep diri ini sudah ada sejak bayi, akan tetapi

belum terbentuk secara sempurna dan akan mengalami perkembangan seiring

dengan pertambahan usia pada anak. Demikian juga pola koping yang dimiliki

anak hampir sama dengan konsep diri yang dimiliki anak. Bahwa pola koping

pada anak juga sudah terbentuk mulai bayi, hal ini dapat kita lihat pada saat bayi

Page 13: Lp Tumbang Bayu

anak menangis. Salah satu pola koping yang dimiliki anak adalah menangis

seperti bagaimana anak lapar, tidak sesuai dengan keinginannya, dan lain

sebagainya. Kemudian perilaku sosial pada anak juga mengalami perkembangan

yang terbentuk mulai bayi. Pada masa bayi perilaku social pada anak sudah

dapat dilihat seperti bagaimana anak mau diajak orang lain, dengan orang

banyak dengan menunjukkan keceriaan. Hal tersebut sudah mulai menunjukkan

terbentuknya perilaku social yang seiring dengan perkembangan usia.

Perubahan perilaku social juga dapat berubah sesuai dengan lingkungan yang

ada, seperti bagaimana anak sudah mau bermain dengan kelompoknya yaitu

anak-anak (Azis, 2005).

C; PERKEMBANGAN ANAK PADA MASA SEKOLAH

Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai

masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.

Keluarga biasanya mencapai jumlah anggota keluarga maksimum. Tugas

perkembangan keluarga umumnya lebih ditekankan pada pemenuuhan tugas

perkembangan anak. Untuk mencapai tugas perkembangan keluarga yang optimal,

keluarga akan membutuhkan bantuan dari pihak-pihak sekolah dan kelompok

sebaya anak. Keluarga perlu membantu meletakkan dasar penyesuaian diri anak

dengan teman sebaya.

Karakteristik Anak Masa Sekolah

Ada yang berpendapat bahwa masa usia sekolah adalah masa matang untuk

belajar atau untuk sekolah. Disebut masa matang untuk belajar karena mereka

sudah berusaha mencapai sesuatu, sedangkan masa matang untuk bersekolah ,

karena mereka sudah menginginnkan kecakapan-kecakapan baru, yang dapat

diberikan oleh sekolah.

Proses pendidikan adalah merupakan salah satu aktivitas manusia. Fungsi

motivasi dalam proses pendidikan adalah membangkitkan dorongan untuk

melakukan aktivitas dalam pendidikan. Keaktifan dapat menghasilkan perubahan

dalam kognitif, psikomotor dan afektif siswa. Perubahan relatif konstan dan

terbatas. Perumusan ini berlaku bagi setiap pembelajaran dalam proses belajar-

mengajar. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh beberapa faktor yang

Page 14: Lp Tumbang Bayu

menunjang terhadap keberhasilan proses belajar-mengajar tersebut. Faktor

metode mengajar akan berkaitan dengan model pembelajaran yang diterangkan.

Secara umum masa sekolah dasar terbagi menjadi dua bagian, yaitu masa

kelas rendah dan masa kelas tinggi. Masa kelas rendah yang berusia antara 6 atau

7 sampai 9 atau 10 tahun. Sedangkan masa kelas tinggi berusia antara 9 atau 10

sampai 12 tahun.

; Sifat-sifat khas pada masa kelas rendah Sekolah Dasar :

1; Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan

pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah.

2; Adanya sikap mematuhi peraturan-peraturan permainan tradisional.

3; Adanya kecenderungan memuji sendiri.

4; Suka membanding-bandingkan dirinya dengan yang lain.

5; Tidak menganggap penting dalam menyelesaikan suatu soal.

6; Menghendaki nilai rapor yang baik.

; Sifat-sifat khas pada masa kelas tinggi Sekolah Dasar :

1; Adanya minat terhadap kehidupan praktis yang konkrit.

2; Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.

3; Ada kecenderungan berminat pada salah satu pelajaran.

4; Membutuhkan guru atau orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

5; Memandang nilai raport sebagai ukuran prestasi sekolah

6; Gemar membentuk kelompok sebaya

Masa sekolah diakhiri dengan masa Pueral, yaitu mempunyai karakteristik

tersesuai dan banyak menarik perhatian pendidik. Ada beberapa ciri yang

menonjol seperti sifat yang ekstravers, berkuasa, saing kompetisi, idealis. Dari

segi lainnya akan menerima otoritas orang tua dan guru dengan wajar. Aspek-

aspek psikologis dan fisik yang penting dalam perkembangan pada masa anak

sekolah yaitu : Intelektual, kognitif, motorik, verbal dan emosi.

Page 15: Lp Tumbang Bayu

ASUHAN KEPERAWATAN

1; Pengkajian

a; Data Umum

1; Nama kepala keluarga 2; umur 3; alamat dan telepon 4; Pekerjaan kepala keluarga 5; Pendidikan kepala keluarga 6; Komposisi keluarga dan genogram :

; Nama / inisial

; Jenis Kelamin

; Tanggal lahir/umur

; Hubungan dengan kepala keluarga

; Pendidikan

; Pekerjaan

7; Tipe keluarga

8; Latar belakang budaya

9; Identifikasi religious

10; Status ekonomi

11; Aktifitas rekreasi/waktu luang

b; Pengkajian Lingkungan

1; Karakteristik rumah 2; Mobilitas geografis keluarga 3; Hubungan keluarga dengan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada 4; Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. 5; Sistem pendukung keluarga.

c; Struktur keluarga.

1; Pola komunikasi keluarga. 2; Struktur Kekuatan keluarga. 3; Struktur Peran.

d; Fungsi keluarga

1; Fungsi Afektif.

2; Fungsi Sosialisasi.

3; Fungsi ekonomi.

e; Stres dan koping keluarga.

1; Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor.

Page 16: Lp Tumbang Bayu

2; Strategi koping yang diigunakan.

f; Riwayat dan tahap perkembangan keluarga.

1; Tahap perkembangan keluarga saat ini

2; Sejauh mana keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan sesuaii dengan

tahap perkembangan saat ini.

3; Riwayat keluarga inti mulai lahir hingga saat ini.

4; Riwayat keluarga sebelumnya.

Pengkajian fokus:

a; Review kembali catatan medik masalah kesehatan yang berkaitan dengan

gangguan pada perkembangan anakb; Kaji pengetahuan keluarga akan penyakit/masalah yang berkaitan dengan

gangguan tumbang anakc; Tentukan perkembangan anak sesuai umurnya (dengan DDST)d; Kaji kemampuan fungsional anak yang meliputi kemampuannya dalam

makan,mandi,berpakaian,berjalan,memecahkan masalah dan berkomunikasi.e; Kaji persepsi orang tua dan tingkat perkembangan anak dan pengharapan

mereka terhadap anaknya.f; Kaji tentang hubungan orang tua dengan anakg; Kaji sumber-sumber yang mendukung seperti tingkat perekonomian keluarga

dll yang dapat mendukung perkembangan anak.

2; Diagnosa Keperawatan

a; Potensial peningkatan status kesehatan keluarga berhubungan dengan

Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan

b; Potensial peningkatan aktualitasi diri berhubungan dengan kemampuan

keluarga dan klien dalam mengenal masalah kesehatan

c; Isolasi sosial b.d Ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kesehatan,

Ketidakmampuan keluarga memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi

keluarga

d; Kurang pengetahuan b/d Ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kesehatan

e; Koping individu tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

dan klien dalam mengenal masalah kesehatan

f; Koping individu tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

dan klien dalam mengenal masalah kesehatan

INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

Page 17: Lp Tumbang Bayu

No Diagnosa Tujuan Intervensi

1. Potensial peningkatan status kesehatan keluarga berhubungan dengan Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan

Umum :Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama ... kalikunjungan diharapkankeluarga dapatmempertahankan ataumeningkatkan statuskesehatan keluargaKhusus :-Keluarga mengetahui tentang cara penanganan awal pada anggota keluarga yang sakit.

-Keluarga mampu mengenal dan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat sebagai bagiandari upaya kesehatan keluarg

Bina hubungan saling percayaperawat dengan anggota keluargadalam rangka perencanaan tindaklanjut.

Motivasi keluarga untuk tetapmenjaga kesehatan

Anjurkan kepada keluarga untuksegera membawa ke pusatpelayanan kesehatan jika anggotakeluarga ada yang kurang sehat

Anjurkan keluarga untuk menjagaPHBS di keluarga dan lingkungan

2. Potensial peningkatan aktualitasi diri berhubungan dengan Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan

Umum :Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama..3 kalikunjungan diharapkandapat meningkatkanaktualisasi dirinya sesuaidenga tahapperkembangannya.Khusus :- Dapat menjelaskan ciri-ciri pergaulan yang sehat pada tahap usia remaja

- Dapat mempertahankan prestasinya disekolah

1; Bina hubungan saling percayaperawat dengan anggota keluargadalam rangka perencanaan tindaklanjut.

2; Beri motivasi untuk menjaga polapergaulan yang sehat dimasyarakat dan sekolah.

3; Beri motivasi untukmempertahankan ataumeningkatkan prestasinyadisekolah

4; Beri reinforcement positif ketikadapat menunjukkan sikap yangpositif

DAFTAR PUSTAKA

Friedman, Marilyn. (2008). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. edisi 5.

Jakarta : EGC

Jhonson & Leny. (2010). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha Medika.

Page 18: Lp Tumbang Bayu

Suprajitno.(2010). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktek. Jakarta :

EGC.