skenario 3 tumbang

39
SGD 9 SKENARIO 3 BLOK TUMBUH KEMBANG

Upload: iwanbudiono

Post on 26-Dec-2015

53 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

Page 1: skenario 3 tumbang

SGD 9

SKENARIO 3 BLOK TUMBUH KEMBANG

Page 2: skenario 3 tumbang

SKENARIO 3

Seorang anak wanita “M” berusia 7 tahun, sudah bersekolah di taman kanak-kanak dekat rumahnya, ibunya mengeluhkan anaknya sudah 4 hari, tidak masuk sekolah karena: “demam tinggi, mengigau disertai batuk, pilek dan diare 1 kali. Selain ingusnya mengalir juga air matanya. Terlihat matanya merah, pada belakang telinganya pada garis pinggir rambutnya terlihat bintik-bintik merah.

Pertanyaan:1.apakah diagnosa anak M diatas?2.stadium apa yang sedang dialami M?3.apa agens penyebabnya?

Page 3: skenario 3 tumbang

TERMINOLOGI

Page 4: skenario 3 tumbang

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Kenapa si anak demam tinggi , mengigau disertai batuk , pilek dan diare1 kali ,muntah 1 kali dan matanya merah ?

2. kenapa timbul bintik-bintik merah pada belakang telinganya ?

3. Apa DD dariskenario ditas ?4. Apa diagnosis anak M diatas ?5. Stadium apa yang sedang dialami anak

M ?6. Apa agens penyebabnya ?

Page 5: skenario 3 tumbang

VIRUSAKTIVASI MONOSIT

DAN MAKROFAG

IL1,IL6, TNF

HIPOTHALAMUS

ANTERIOR

AS. ARAKHIDONAT

PGE2

DEMAMSET POINT

1. Kenapa si anak demam tinggi , mengigau disertai batuk , pilek dan diare1 kali ,muntah 1 kali dan matanya merah ? Gejala anak tersebut merupakan gejala

prodomal pada penyakit campak (morbilli)

Page 6: skenario 3 tumbang

VIRUS REAKSIAg & Ab

RELEASE VASOACTIVESUBSTANCE

SEKRESI MUKUS

PRODUKSI MUKUS

BATUK & PILEK

Page 7: skenario 3 tumbang

VIRUS

DIARE

ISI RONGGA

USUS

HIPERSEKRESI AIR

DAN ELEKTROLIT

MASUK DAN

BERKEMBANG DIUSUS

Page 8: skenario 3 tumbang

Aktivasi CTZ

Rangsanagn N. Vagus & Simpatis

Rangsangan muntah (medula oblongata)

Jalur aferen

Jalur eferen menerima sinyal

Gerakan ekspulsif otot abdomen, GI, pernafasan

yang terkoordinasi dengan epifenomena emetik.

Patofisiologi hal 421 - 422

diareDistensiabdomen

Mual dan muntah

Page 9: skenario 3 tumbang

2. kenapa timbul bintik-bintik merah pada belakang telinganya ?

Jawab : VIRUS

AKTIVASI MONOSIT DAN

MAKROFAG

HISTAMIN DAN

KOMPLEMEN

VASODILATASI

(VASOAKTIF)

BINTIK-BINTIK MERAH

Page 10: skenario 3 tumbang

Jawab : - Campak / morbilli- Rubella (german measles)- Eksantema subitum- Demam dengue

3. Apa DD dari skenario diatas ?

Page 11: skenario 3 tumbang

Jawab : campak / morbili

4. Apa diagnosis anak M diatas ?

Page 12: skenario 3 tumbang

Jawab : Stadium Erupsi

4. Stadium apa yang sedang dialami anak M ?

Page 13: skenario 3 tumbang

Jawab : virus morbilli

5. Apa agens penyebabnya ?

Page 14: skenario 3 tumbang

POHON TOPIKM, Pr

usia 7 tahun

•Demam tinggi•Mengigau disertai batuk, pilek•Diare 1 kali•Muntah 1 kali.•Terlihat matanya merah•Belakang telinganya pada garis pinggir rambutnya terlihat bintik-bintik merah.

Campak / Morbili

Diagnosa Banding

Rubella (german measles)

Campak / Morbili

Eksantema subitum

Definisi - penatalaksan

aan

ImunisasiDemam Dengue

Page 15: skenario 3 tumbang

Learning Objective

Mahasiswa/i mampu mengetahui , memahami,dan mampu menjelaskan

Definisi Epidemiologi Etiologi (gajala klinis) Patogenesis DD Diagnosa Penatalaksanaan Komplikasi Prognosis

Page 16: skenario 3 tumbang

Defenisi Campak/Morbilli

Merupakan penyakit akut yang sangat menular, disebabkan oleh

infeksi virus yang umumnya menyerang anak

3 stadium

Stadium kataral

Stadium erupsi

Stadium konvalesensi

Page 17: skenario 3 tumbang

Epidemiologi Campak

Di indonesia, menurut survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) campak menduduki tempat ke-5

Campak merupakan penyakit endemis, terutama di negara sedang berkembang. Di indonesia penyakit

campak sudah dikenal sejak lama.

Kejadian luar biasa campak lebih sering terjadi didaerah pedesaan terutama daerah yang sulit

dijangkau oleh pelayanan kesehatan, khususnya dalam program imunisasi

Page 18: skenario 3 tumbang

ETIOLOGI

Virus morbili terdapat dalam nasofaring dan darah selama stadium kataral sampai 24 jam setelah timbul bercak di kulit

Page 19: skenario 3 tumbang

MANIFESTASI KLINIS

Masa tunas 10-20 hari dan kemudian timbul dengan gejala-gejala:

1. Stadium kataral(prodromal) Berlangsung 4-5 hari

Gejala Demam Malaise Batuk Fotopobia Konjungtivitis

Page 20: skenario 3 tumbang

2. Stadium ErupsiGejala pada stadium kataral bertambahTimbul enantem di palatum durum dan

palatum moleTerjadi ruam eritematosa yang

berbentuk makula-papula disertai meningkatnya suhu tubuh

Dapat terjadi perdarahan, gatal, dan muka bengkak

Dapat terjadi pembesaran KGB, splenomegali, diare, dan muntah

Sambungan…

Page 21: skenario 3 tumbang

3. Stadium Konvalesensi Gejala pada stadium kataral

mulai menghilang Erupsi kulit berkurang dan

meninggalkan bekas dikulit

Sambungan…

Page 22: skenario 3 tumbang

Patogenesis campak

droplet Virusmorbilli

Sal.nafas atas

Limfatik

lokal

KGB regiona

l

Replikasivirus

limforetikuler

Fokus infeksi

H5-6 Sal.napas&konjungtiva

NekrosisPada 2 lapis

sel

Ke pembuluh

darah

virusBatuk pilek

Konjungtiva merah

Daya tubuh

H9-10

Delayed hypersensitivity

Ruam makulopapul

ar H14

Page 23: skenario 3 tumbang

DIAGNOSA BANDINGDiagnosa banding

defenisi Gejala klinis penyebab pengobatan

RUBELLA(german measles)

Merupakan penyakit virus yg umum pada anak dan dewasa muda

Masa inkubasi14-21 hariMasa prodomal1-5 hari, demam ringan, sakit kepala,nyeri tenggorokan, konjungtiva merah, rinitis, batuk, limfadenopati. Gejala menghilang setelah erupsi muncul

Virus rubella

Page 24: skenario 3 tumbang

Diagnosa banding

defenisi Manifestasi klinis

Penyebab pengobatan

Demam dengue

Infeksi virus dengue pada manusia mengakibatkan spektrum menifestasi klinis yang bervariasi

Masa tunas 3-5 hari, disertai gejala prodomal (nyeri kepala, anoreksia , rasa menggigil, malaise. Trias sindrom(demam tinggi, nyeri badan, ruam),anoreksia, suara serak, batuk, epistaksis, disuria

Virus dengue

Tirah baring,antipiretik atau kompres hangat, pemberian cairan dan elektrolit per oral, jus buah, susu, air putih

Page 25: skenario 3 tumbang

Diagnosa banding

defenisi Manifestasi klinis

penyebab pengobatan

Eksantema subitum

Penyakit virus pada bayi dan anak kecil yang bersifat akut biasanya terjadi secara sporadik dan dapat menimbulkan epidemi

Panas yg akut pada anak, demam tinggi 39,4c-41,2C selama 3-6 hari, limfadenopati servikal, paling utama limfadenopati di oksipital posterior disertai eksantema pada palatum mole dan uvula, lesi morbilliform atau rubela like

Human herpesvirus 6(HHV6)

Pengobatan simptomatik

Page 26: skenario 3 tumbang

Pemeriksaan Penunjang

1. Pada pemeriksaan darah didapatkan jumlah leukosit normal atau meningkat apabila ada komplikasi infeksi bakteri.

2. Pemeriksaan antibodi IgM dan IgG3. Virus measles dapat diisolasi dari urine,

nasofaringeal aspirat, darah yang diberi heparin, dan swab tenggorok selama masa prodromal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak.

Page 27: skenario 3 tumbang

KOMPLIKASI

Otitis media akutEnsefalitis Bronkopneumonia

Page 28: skenario 3 tumbang

PENATALAKSANAAN

Pasien di isolasi untuk mencegah penularan

Perawatan yang baik di perlukan terutama kebersihan kulit, mulut dan mata

Pengobatan yang di berikan simptomatik, Antipiretik bila suhu tinggi, sedatif dan obat antitusif

Memperbaikai keadaan umum dengan memperhatikan asupan cairan dan kalori serta pengobatan terhadap komplikasi

Pencegahan dengan pemberian imunisasi

Page 29: skenario 3 tumbang

Terapi

Terapi pada campak bersifat suportif, terdiri dari:1. pemberian cairan yang cukup, misal air

putih, jus buah segar, teh, dll untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang karena panas dan berkeringat karena demam.

2. kalori yang sesuai dan jenis makanan yang disesuaikan dengan tingkat kesadaran dan adanya komplikasi

3. suplemen nutrisi4. antibiotik diberikan apabila terjadi

infeksi sekunder5. anti konvulsi apabila terjadi kejang.

Page 30: skenario 3 tumbang

Sambungan…

6.anti piretik bila demam, yaitu non-aspirin misal acetaminophen7.pemberian vitamin A Terapi vitamin A untuk anak-anak dengan

campak di negara-negara berkembang terbukti berhubungan dengan penurunan angka kejadian morbiditas dan mortalitas.

Dosis 6 bulan – 1 tahun : 100.000 IU per oral sebagai dosis tunggal

> 1 tahun : 200.000 IU per oral sebagai dosis tunggal

Ulangi dosis hari berikutnya dan minggu ke-4 bila didapatkan keluhan oftalmologi sehubungan dengan defisiensi vitamin A

Page 31: skenario 3 tumbang

Sambungan…

8.Antivirus Antivirus seperti ribavirin (dosis 20-35 mg/kgBB/hari i.v) telah dibuktikan secara in vitro terbukti bermanfaat untuk penatalaksanaan penderita campak berat dan penderita dewasa yang immunocompromissed. Namun penggunaan ribavirin ini masih dalam tahap penelitian dan belum digunakan untuk penderita anak.

Page 32: skenario 3 tumbang

PROGNOSIS

Pada umumnya prognosis baik, prognosis lebih buruk pada anak dalam keadaan gizi buruk, anak yang menderita penyakit kronis di sertai komplikasi.

Page 33: skenario 3 tumbang

IMUNISASI

Imunisasi adalah pemberian vaksin (virus yang dilemahkan) kedalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut.

DEFINISI

Page 34: skenario 3 tumbang

Posyandu.Puskesmas.Rumah Sakit Bersalin.Rumah Sakit.Praktek Dokter/Bidan.

Tempat Pemberian Imunisasi

Page 35: skenario 3 tumbang

JENIS-JENIS IMUNISASI

Imunisasi BCG Imunisasi

Hepatitis B Imunisasi Polio Imunisasi DPT Imunisasi

Campak

Imunisasi HIB Imunisasi

Pnemokokus Imunisasi

Influenza Imunisasi Varisela Imunuisasi MMR Imunisasi Tifoid Imunisasi

Hepatitis A Imunisasi HPV

Page 36: skenario 3 tumbang

JADWAL IMUNISASI

Page 37: skenario 3 tumbang

Ada 7 macam penyakit menular yang dapat diupayakan pencegahan dengan imunisasi, yaitu :1. Tuberkulosis2. Poliomyelitis3. Difteri4. Pertusis5. Tetanus6. Campak7. HepatitisB

Page 38: skenario 3 tumbang

DAFTAR PUSTAKA

SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair, 2006. Pedoman Diagnosis & Terapi. Surabaya: Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo.

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1985. Ilmu Kesehatan Anak 2. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Soegijanto, 2001. Buku Imunisasi di Indonesia Edisi Pertama. Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Page 39: skenario 3 tumbang

WASSALAMTERIMA KASIH