makalah tumbang usia 1-3 tahun

46
Tumbuh Kembang Anak Usia 1-3 Tahun Disusun Oleh: SITI NUR FATHIAH 123151004

Upload: tiyaa-fathiah-rachman

Post on 10-Jul-2016

41 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

anak todler

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

Tumbuh Kembang Anak Usia 1-3 Tahun

Disusun Oleh:

SITI NUR FATHIAH

123151004

FAKULTAS KESEHATAN STRATA 1 GIZI

UNIVERSITAS MH. THAMRIN

JAKARTA 2015

Page 2: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

A. Latar Belakang

Menurut UNICEF hampir 200 juta anak di negara-negara miskin memiliki

pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat karena gizi kurang. Selain itu

laporan dari WHO kematian pada anak dibawah umur lima tahun tercatat sebanyak

49%, akibat gizi buruk yang terjadi di negara berkembang. Kasus kekurangan gizi

sebanyak 50 % di Asia, di Afrika sebanyak 30 %, dan 20% terjadi pada anak-anak di

Amerika Latin (Wordpress, 2009).

Asesmen terkini, yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (the

Organisation for Economic Co-operation and Development - Programme for

International Student Assessment), suatu organisasi global yang bergengsi, terhadap

kompetensi 510.000 pelajar usia 15 tahun di 65 negara, termasuk Indonesia, dalam

bidang membaca, matematika dan science. Posisi Singapura, Vietnam, Thailand dan

Malaysia berturut-turut adalah pada urutan ke 2, 17, 50 dan 52, sementara Indonesia

berada di urutan ke 64 dari 65 negara tersebut. Sangat memprihatinkan.

Menurut data Depertemen Kesehatan Republik Indonesia jumlah balita yang

mengalami malnutrisi pada tahun 2007 tercatat sebanyak 4,1 juta jiwa. Sebanyak

3,38 juta jiwa dengan gizi kurang dan 775 jiwa dengan gizi buruk (Opini kita, 2010).

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas tahun 2010), persentase

BBLR di Indonesia sebesar 8,8 persen, anak balita pendek sebesar 35,6 persen,

anak balita kurus sebesar 13,3 persen, anak balita gizi kurang sebesar 17,9 persen,

dan anak balita gizi lebih sebesar 12,2 persen. Dengan demikian Indonesia

menghadapi masalah gizi ganda, di satu pihak mengalami kekurangan gizi di pihak

lain mengalami kelebihan gizi.

Sepertiga anak Indonesia usia dibawah lima tahun mempunyai status gizi stunting

atau pendek, lebih dari seperlima anak sudah mengalami stunting pada usia 0-5

bulan, mencapai puncaknya pada usia antara 2-3 tahun, yaitu lebih dari 40%.

Page 3: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

Prevalensi stunting pada balita dari kelompok masyarakat termiskin lebih tinggi

dibandingkan kelompok masyarakat terkaya, tetapi prevalensi pada kelompok

terkaya juga sangat tinggi yaitu 30%. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar

masyarakat Indonesia pernah mengalami kekurangan gizi khronis dan berulang, dan

mulai pada usia sangat dini.

Masalah Kesehatan anak merupakan salah satu masalah yang utama dalam

bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak

mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus

memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan

bangsa (Hidayat, 2008).

Aspek tumbuh kembang merupakan aspek yang menjelaskan mengenai proses

pembentukan seseorang, baik secara fisik maupun psikososial. Namun sebagian

orang tua belum memahami hal ini, terutama orang tua yang mempunyai tingkat

pendidikan dan sosial ekonomi yang sangat rendah. Mereka menganggap bahwa

selama anak tidak sakit, berarti anak tidak mengalami masalah kesehatan termasuk

pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut. Sering juga para orang tua

mempunyai pemahaman bahwa pertumbuhan dan perkembangan mempunyai

pengertian yang sama (Nursalam, 2005).

Mengetahui dan memahami tumbuh kembang anak tidak hanya melihat dari satu

aspek saja, pemberian nutrisi atau gizi pada anak, tetapi lebih dari itu tumbuh

kembang anak juga harus dilihat dari aspek faktor keturunan, kejiwaan, aturan dalam

keluarga dan proses pembelajaran termasuk didalamnya pendidikan keluarga

(Suratyo, 2008).

Orang tua juga perlu memperhatikan sejumlah perkembangan motorik halus dan

motorik kasar anak, serta sosialisasi dan bahasa anak dalam periode emas mereka.

Gerak-gerik anak seperti menyusun menara kubus adalah salah satu gejala

Page 4: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

perkembangan motorik halusnya. Biasanya pada usia dua tahun, gerakan-gerakan

tersebut dan kecerdasan anak dalam perkembangan sosialisasi mulai diperlihatkan.

Satu perkembangan penting lainnya adalah kemampuan berbicara dan menunjuk

gambar (Enterprises, 2008).

Sekitar 5 juta anak lahir di indonesia setiap tahunnya. Tumbuh kembang anak di

1000 hari pertama kehidupannya masih menjadi masalah besar di Indonesia. Guna

meningkatkan kesehatan anak dan mengurangi angka kejadian gizi buruk di

Indonesia, saat ini sedang berlangsung program 1000 Hari Pertama Kehidupan

(HPK). Program ini berjalan atas kerjasama Kementerian Kesehatan, Kementerian

Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sari Husada, serta

beberapa organisasi profesi terkait.

Seribu hari disini adalah seribu hari pertama kehidupan, yaitu pada ibu hamil, ibu

menyusui dan anak usia 0-23 bulan (270 selama masa didalam kandungan dan 730

hari selama masa 2 tahun pertama pasca lahir). Indikatornya adalah penurunan Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR), anak balita pendek (stunting), kurus (wasting), gizi

kurang (underweight), dan gizi lebih (overweight). Ini adalah masa pertumbuhan dan

perkembangan seluruh organ dan sistem tubuh. Pada saat dilahirkan, bayi

mempunyai organ yang hampir semuanya telah selesai dibentuk, diikuti dengan

perkembangan pasca lahir.

Pertumbuhan dan perkembangan ini memerlukan asupan gizi dari ibu, baik yang

dikonsumsi ibu maupun yang berasal dari mobilisasi simpanan ibu. Bila pasokan gizi

dari ibu ke bayi kurang, bayi akan melakukan penyesuaian, karena bayi bersifat

plastis (mudah menhyesuaikan diri). Penyesuaian tersebut bisa melalui pengurangan

jumlah sel dan pengecilan ukuran organ dan tubuh yang lebih kecil, agar sesuai

dengan terbatasnya asupan gizi. Sayangnya sekali berubah, bersifat permanen,

atinya bila perbaikan gizi dilakukan setelah melewati kurun seribu pertama

Page 5: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

kehidupan, maka efek perbaikannya kecil, sebaliknya bila dilakukan pada masa 1000

HPK, terutama didalam kandungan, maka efek perbaikannya bermakna.

Perubahan permanen inilah yang menimbulkan masalah jangka panjang. Mereka

yang mengalami kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, mempunyai

tiga resiko:

1) Resiko terjadinya penyakit tidak menular/ khronis, tergantung organ yang

terkena. Bila ginjal, maka akan menderita hipertensi dan gangguan ginjal, bila

pancreas maka akan beresiko penyakit diabetes tipe 2, bila jantung akan

beresiko menderita penyakit jantung, dst

2) Bila otak yang terkena maka akan mengalami hambatan pertumbuhan kognitif,

sehingga kurang cerdas dan kompetitif

3) Gangguan pertumbuhan tinggi badan, sehingga beresiko pendek/stunting.

Keadaan ini ternyata tidak hanya bersifat antar-generasi (dari ibu ke anak) tetapi

bersifat trans-generasi (dari nenek ke cucunya). Sehingga diperkirakan dampaknya

mempunyai kurun waktu 100 tahun, artinya resiko tersebut berasal dari masalah

yang terjadi sekitar 100 tahun yang lalu, dan dampaknya akan berkelanjutan pada

100 tahun berikutnya.

Program 1000 HPK ini mengedukasi mengenai pentingnya gizi bagi bayi sejak

masa konsepsi dan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) untuk bayi berusia 0

hingga dua tahun. Standar PMBA adalah inisiasi menyusui dini segera setelah lahir,

ASI eksklusif 0-6 bulan, pemberian MPASI berbasis pangan lokal mulai usia enam

bulan, dan tetap meneruskan pemberian ASI hingga bayi berusia dua tahun. Standar

ini sudah dibuktikan oleh berbagai penelitian sebagai standar terbaik untuk

kesehatan bayi. Edukasi tersebut diharapkan dapat menekan angka gizi buruk yang

masih tergolong tinggi di Indonesia.

Page 6: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

B. Pengertian Toddler

Anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan (1-3 tahun) pada periode ini

anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana mengontrol

orang lain melalui kemarahan, penolakan dan tindakan keras kepala. Hal ini

merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan

perkembangan intelektual secara optimal (Perry, 1998).

C. Pertumbuhan dan Perkembangan Toddler

Whaley dan Wong’s (2000) mengemukakan pertumbuhan merupakan bertambah

jumlah dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur.

Sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya sempurnanya fungsi alat

tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan belajar.

Secara umum pertumbuhan baik dari segi berat maupun tinggi badan berjalan

cukup stabil/lambat. Rata-rata bertambah sekitar 2,3 kg/tahun, sedangkan tinggi

badan bertambah sekitar 6 – 7 cm / tahun ( tungkai bawah lebih dominant untuk

bertambah dibanding anggota tubuh lain ). Hampir semua fungsi tubuh sudah

matang dan stabil sehingga dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan dan

stress,sehingga saat ini sudah bisa diajarkan toilet training .Pada fase ini

perkembangan motorik sangat menonjol.

Usia 1 tahun merupakan usia yang penuh berbagai hal yang menarik antara lain

berubah dalam cara makan, cara bergerak, juga dalam keinginan dan sikap atau

perasaan si kecil apabila disuruh melakukan sesuatu yang tidak ia sukai, ini akan

menyatakan sikap dan nalurinya mengatakan " tidak" baik dengan kata-kata maupun

perbuatan, meskipun sebetulnya hal itu di sukai (Psikolog menyebutnya

Negatifisme). Kenyataan ini berbeda pada saat usia di bawah sate tahun, si kecil

Page 7: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

akan menjadi seorang penyidik yang sangat menjengkelkan, mereka akan

menyelinap keluar masuk setiap sudut rumah, menyentuh semua benda yang

ditemukannya, menggoyangkan meja dan kursi, menjatuhkan benda apapun yang

dapat dijatuhkan, memanjat apa yang bisa dipanjat, memasukkan benda-benda kecil

kedalam benda yang lebih besar dan sabagainya. Pendek kata tangannya tidak bisa

diam setiap hari (Hurlock, 2002:98).

Pada usia 2 tahun si kecil akan cenderung mengikuti orang tuanya kesana-

kemari, ikut ikutan menyapu, mengepel, menyiram tanaman, semua ini di lakukan

dengan penuh kesungguhan. Pada usia 2 tahun anak sudah mulai belajar bergaul, ia

senang sekali menonton anak lain bermain, perasaan takut dan cemas sering terjadi

apabila orang tuanya meninggalkan anak sendiri. Seandainya orang tua harus

bepergian lama atau memutuskan untuk kembali bekerja dan meminta bantuan

orang lain untuk mengawasi anaknya, biasanya anak tidak rewel pada saat orang

tua pergi tetapi pada saat mereka kembali anak akan terus-menerus melekat pada

ayah dan ibunya dan tidak mengizinkan siapapun juga mendekatinya, karena ia takut

orang tuanya akan pergi lagi. Perasaan takut akan semakin menghambat pada saat

tidur ia mau berbaring jika ayah atau ibunya duduk di sampingnya ( Hurlock,

2002:101).

Anak pada usia 3 tahun biasanya lebih mudah dikendalikan karena anak sudah

dalam perkembangan emosi, sehingga mereka menganggap ayah dan ibunya

sebagai orang yang istimewa. Sikap permusuhan dan kebandelan yang muncul pada

usia antara 2 ½ - 3 tahun tampaknya makin berkurang, Sikap pada orang tua bukan

saja bersahabat tetapi sangat ramah dan hangat. Anak menjadi sangat patuh pada

orang tuanya, sehingga mereka akan bertingkah laku baik dan menurut sekali. Jika

keinginan mereka bertentangan dengan kehendak orang tuanya karena mereka

tetap makluk hidup yang mempunyai pendapat sendiri. Pada usia 3 tahun anak

Page 8: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

cenderung meniru siapa pun yang dilakukan orang tuanya sehari-hari disebut proses

identifikasi. Dalam proses inilah karakter anak di bentuk jauh lebih banyak dari

petunjuk yang diterima dari orang tuanya, seperti membentuk model diri mereka,

membina kepribadian, membentuk sikap dasar, baik terhadap pekerjaan, orang tua

dan dirinya sendiri (Hurlock, 2002:111).

D. Faktor Pengaruh Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

1. Faktor herediter

Merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam mencapai tumbuh

kembang anak disamping faktor lain. Faktor herediter adalah bawaan, jenis

kelamin, ras, suku bangsa.

2. Faktor lingkungan

Merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan tercapai

dan tidaknya potensi yang sudah dimiliki antara lain :

a) Lingkungan pranatal

Merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai konsepsi lahir sampai yang

meliputi gizi pada waktu ibu hamil, zat kimia atau toksin, kebiasaan merokok

dan lain-lain.

b) Lingkungan postnatal

Seperti sosial ekonomi orang tua, nutrisi, iklim atau cuaca, olahraga, posisi

anak dalam orang tua dan status kesehatan.

E. PERKEMBANGAN KOGNITIIF

1. Pengertian

Kognitif adalah operasi-operasi atau prosedur-prosedur mental yang bisa

digunakan individu untuk mendapatkan, menahan, serta mengambil kembali

Page 9: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

berbagai pengetahuan dan kepandaian (Rigney,1978 dalam Jonassen

1987 ). Strategi kognitif mencerminkan bagaimana seseorang belajar, mengingat,

dan berfikir serta bagaimana memotivasi diri mereka sendiri (Weinstein dan

mayer, 1985 dalam Jonassen (1987). Jonassen (1987) berkesimpulan bahwa

strategi-strategi kognitif merepresentasikan kegiatan-kegiatan kognitif yang sangat

luas yang mendukung pembelajaran seseorang. Dengan demikian, jelas bahwa

strategi kognitif sangat penting bagi siapa pun untuk mencapai kompetensi yang

baik.

2. Sifat-sifat kognitif yang umumnya pada bayi toddler :

Menurut Jean Piagiet pada usia 1-3 tahun anak sudah dapat :

a. Membedakan diri sendiri dengan setiap objek.

b. Mengenal diri sebagai pelaku kegiatan dan mulai bertindak dengan tujuan

tertentu contohnya : menarik seutas tali untuk menggerakkan sebuah mobil

atau menggerakkan mainan supaya bersuara.

c. Menguasai keadaan tetap dari objek misalnya : menyadari bahwa benda tetap

ada meskipun tidak terjangkau oleh mata.

3. Sifat-sifat fisik kognitif yang umumnya pada bayi toddler :

a. Sewaktu lahir, berat otak anak sekitar 27% berat otak orang dewasa.

Sedangkan pada usia 2 tahun, berat otak anak sudah mencapai 90% dari

berat otak orang dewasa (sekitar 1200 gram). Hal ini menunjukkan bahwa

pada usia ini, masa perkembangan otak sangat pesat. Pertumbuhan ini

memberikan implikasi terhadap kecerdasan anak.

b. Pada usia 1 – 2 tahun, anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Pada

usia ini, anak mengembangkan rasa keingintahuannya

c. Memahami kalimat yang terdiri dari beberapa kata. Pada usia 12 – 17 bulan,

anak sudah dapat memahami kalimat yang terdiri atas rangkaian beberapa

Page 10: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

kata. Selain itu, anak juga sudah dapat mengembangkan komunikasi dengan

menggunakan gerakan tubuh, tangisan dan mimik wajah. Pada usia 13 bulan,

anak sudah mulai dapat mengucapkan kata-kata sederhana seperti “mama”

atau “papa”. Pada usia 17 bulan, umumnya anak sudah dapat

mengucapkan kata ganti diri dan merangkainya dengan beberapa kata

sederhana dan mengutarakan pesan-pesan seperti: “ Adik mau susu.”

d. Cepat menangkap kata-kata baru. Pada usia 18 – 23 bulan, anak mengalami

perkembangan yang pesat dalam mengucapkan kata-kata. Perbendaharaan

kata anak-anak pada usia ini mencapai 50 kata. Selain itu, anak sudah mulai

sadar bahwa setiap benda memiliki nama sehingga hal ini mendorongnya

untuk melancarkan kemampuan bahasanya dan belajar kata-kata baru lebih

cepat.

e. Belajar melalui pengamatan / mengamati. Mulai usia 13 bulan, anak sudah

mulai mengamati hal-hal di sekitarnya. Banyak “keajaiban” di sekitarnya

mendorong rasa ingin tahu anak. Anak kemudian melakukan hal-hal yang

sering dianggap bermain, padahal anak sedang mencari tahu apa yang akan

terjadi kemudian setelah anak melakukan suatu hal sebagai pemuas rasa

ingin tahunya. Pada usia 19 bulan, anak sudah dapat mengamati

lingkungannya lebih detail dan menyadari hal-hal yang tidak semestinya

terjadi berdasarkan pengalamannya.

Page 11: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

Kematangan Sistem

- 0-2 tahun puncak perkembangan fungsi melihat, mendengar berbahasa, dan

fungsi kogntif yang lebih tinggi

- setelah usia 2-3 tahun fungsi kognitif yang lebih tinggi turun

- Sistem Fisiologis relatif matang → akhir masa toddler

- Myelinisasi spinal cord lengkap → usia 2 thn

- Otak Tumbuh lengkap 75 % → akhir 2 thn

- Perkembangan korteks cerebri yang spesifik

- Broca → untuk bicara

- Kortical → mengontrol kaki, tangan & sfinkter-

Page 12: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

Otak mengalami over-produksi neural connections (synaps) secara masif (blooming)

pada periode dini kehidupannya. Otak bayi yg lahir aterm mempunyai synaps yg lebih

banyak dibandingkan dewasa. Periode synaptogenesis ini biasanya diikuti dengan

synaptic retraction/ reduction (pruning) yang memberikan efisiensi terhadap otak

untuk berfungsi. Waktu antara “synaptic blooming and pruning” sangat bervariasi

antar bagian-bagian didalam otak

F. PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL

a. Pengertian

Teori perkembangan psikoseksual yang dikemukakan oleh Freud

mengatakan bahwa setiap makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan

perkembangan, begitu pula manusia juga mengalaminya. Freud mengatakan

bahwa seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu dan

bahwa pada masa anak-anak pun mengalami ketertarikkan dan kebutuhan

seksual. Apabila tahap-tahap psikoseksual selesai dengan sukses, hasilnya

adalah kepribadian yang sehat. Jika masalah tertentu tidak diselesaikan pada

tahap yang tepat, fiksasi dapat terjadi. fiksasi adalah fokus yang gigih pada tahap

awal psikoseksual. Sampai konflik ini diselesaikan, individu akan tetap “terjebak”

dalam tahap ini. Misalnya, seseorang yang terpaku pada tahap oral mungkin

terlalu bergantung pada orang lain dan dapat mencari rangsangan oral melalui

merokok, minum, atau makan.

Sigmund Freud (Dariyo, 2007) mengajukan 5 tahap perkembangan psikoseksual

manusia, yang sesuai masa 1-3 tahun adalah masa oral dan anal, berikut

penjelasannya:

Page 13: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

1. Masa oral (0-1,5 tahun)

Masa oral ialah masa perkembangan bayi yang ditandai dengan

kecenderungan perilaku untuk memusatkan kepuasan fisiologis pada bagian

mulut (oral). Anak biasanya senang mengisap ibu jari, menggigit dan merusak

dengan mulut. Yang menjadi sasaran pemuasan pada masa ini adalah mulut

sendiri dan memilih benda-benda ke mulut, selain itu digigit dengan keras.

2. Masa anal (1,5-3 tahun)

Masa perkembangan anak usia 1,5-3 tahun yang ditandai dengan

kecenderungan perilaku untuk memusatkan kepuasan fisiologis pada bagian

anus (dubur). Anak senang memeriksa dan memainkan duburnya serta

memperlihat duburnya. Sasaran pemuasan pada masa anak adalah memilih

beda dan menyentuhnya/ memasukan ke dalam duburnya. Peran lingkungan

adalah membantu anak untuk belajar mengontrol pengeluaran (melakukan

Toilet Training), yaitu suatu konsep bersih dimana anak belajar mengontrol

pengeluaran tepat waktu dan tempat serta dapat melakukan dengan mandiri.

Adapun kreteria yang umumnya ditemukan antara lain :

a.Kehidupan anak berpusat pada kesenangan anak terhadap dirinya sendiri,

sangat egoistik, mulai mempelajari struktur tubuhnya.

b.Pada fase ini tugas yang dapat dilaksanakan anak adalah latihan kebersihan.

c.Anak senang menahan feses, bahkan bermain-main dengan fesesnya sesuai

dengan keinginanya.

d.Untuk itu toilet training adalah waktu yg tepat dilakukan dalam periode ini.

Masalah yang yang dapat diperoleh pada tahap ini adalah bersifat obsesif

(ganggan pikiran) dan bersifat impulsif yaitu dorongan membuka diri, tidak

rapi, kurang pengendalian diri.

Page 14: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

G. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

a. Pengertian

Menurut Erik H. Erikson Teori perkembangan psikososial ini adalah salah satu

teori kepribadian terbaik dalam psikologi. Seperti Sigmund Freud, Erikson percaya

bahwa kepribadian berkembang dalam beberapa tingkatan. Salah satu elemen

penting dari teori tingkatan psikososial Erikson adalah perkembangan persamaan

ego. Persamaan ego adalah perasaan sadar yang kita kembangkan melalui interaksi

sosial. Menurut Erikson, perkembangan ego selalu berubah berdasarkan

pengalaman dan informasi baru yang kita dapatkan dalam berinteraksi dengan orang

lain. Erikson juga percaya bahwa kemampuan memotivasi sikap dan perbuatan

dapat membantu perkembangan menjadi positif, inilah alasan mengapa teori Erikson

disebut sebagai teori perkembangan psikososial.

Anak belajar mengidentifikasi tentang perbedaan antara dirinya dengan orang lain

disekitarnya. Konflik yang sering terjadi adalah adanya Oedipus complex atau

katarsis yaitu dimana seorang anak laki-laki menyadari bahwa ayahnya lebih kuat

dan lebih besar dibandingkan dirinya.sedangkan pada wanita disebut dengan Elektra

complex.

Erickson menggolongkan tahap ini dalam fase Otonomi vs Guilt, (inisiatif vs rasa

malu dan bersalah). Perkembangan ini berpusat pada kemampuan anak untuk

mengontrol tubuh dan lingkungannya.

1. Dasar kepercayaan vs dasar ketidakpercayaan (usia satu tahun)

Pengalaman dan sensasi yang memberi bayi suatu perasaan tentang

keakraban dan kepastian dalam menyediakan suatu perasaan dari dirinya

sendiri. Ia merasakan bahwa dunia adalah baik hati atau sedikitnya dapat

dipercaya, dan ia juga dapat mempercayai dirinya sendiri dan kemampuan

dirinya sendiri. Ia telah menetapkan dasar suatu kepercayaan. Jika seorang

Page 15: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

individu mengembangkan suatu dasar ketidakpercayaan maka ia boleh

bersikap dengan cara tidak rasional atau untuk menarik diri mereka sendiri ke

dalam keadaan shizofrenia atau menekan perasaan mereka sendiri di dalam

kehidupan yang akan datang

2. Otonomi vs malu dan meragukan (usia dua tahun)

Sepanjang tahun kedua dalam kehidupan seorang bayi mengembangkan

kendali terhadap berotot, dia menggerak-gerakan tubuhnya dan mulai dilatih

untuk ke kamar kecil. Dia membutuhkan suatu keadaan yang tetap, sebagai

perlindungan dalam melawan dorongan hatinya sendiri yang potensial.

Perasaaan diri dari pengendalian diri ini (otonomi) yang dinaiki pada langkah ini

memimpin ke arah suatu perasaan yang tetap tentang kehendak yang baik dan

kebanggaan terhadap pribadi diri sendiri. Suatu kegagalan untuk mencapai

otonomi yang dengan baik dipandu dapat mengarah pada suatu keadaan sakit

saraf, suatu perasaan yang menyebar tentang rasa malu terhadap dunia, dan

keraguan yang memaksa diri sendiri dan juga orang lain.

b. Sifat-sifat umum psikososial yang pada bayi toddler

Anak di daycare/toddler akan banyak berinteraksi dengan teman sebayanya

ketika aktivitas daycare. Anak akan bertemu dengan pengasuh, orang tua, dan

terutama temen-temannya itu sendiri. Anak belajar bagaimana bisa berhubungan

dan berteman dengan baik.

H. FASE PERKEMBANGAN MORAL

Menurut Kohelberg, tingkatan pertama dari perkembangan moral adalah

prekonvensional ketika anak merespon pada label “baik” atau “buruk”. Selama tahun

kedua kehidupan, anak mulai belajar mengetahui beberapa aktifitas yang

mendatangkan pengaruh dan persetujuan. Mereka juga mengenal ritual-ritual

Page 16: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

tertentu, seperti mengulang bagian dari doa-doa. Saat usia dua tahun, toddler belajar

pada perilaku orang tua mereka yang berkaitan dengan urusan moral. Pola disiplin

mempengaruhi perkembangan moral toddler :

a. Hukuman fisik dan pengambilan hak-hak khusus cenderung membentuk moral

yang negatif.

b. Menghilangkan cinta dan perasaan sebagai bentuk dari hukuman menimbulkan

perasaan bersalah pada toddler.

c. Disiplin diukur secara tepat dengan memberikan penjelasan yang sederhana

mengapa perbuatan nya tidak diperbolehkan, memberikan pujian terhadap

perbuatan yang baik.

Kohlberg menggolongkan masa ini Anak mulai belajar baik dan buruk,benar atau

salah melaui budaya sebagai dasar peletakan nilai moral. Kohlberg

menggolongkan fase ini dalam 3 tahap,yaitu Egosentris ,kebaikan seperti apa

yang saya mau, tahap berikutnya adalah Oreintasi hukuman dan ketaatan,baik

dan buruk sebagai konsekuensi tindakan, dan tahapan yang terakhir adalah

Inisiatif Anak menjalankan aturan sebagai sesuatu yang menyenangkan dirinya.

I. PERKEMBANGAN BAHASA

1. Pengertian

Bahasa adalah alat berkomunikasi berdasarkan visual daripada

rangsangan pendengaran,dan penglihatan yang mempunyai tiga bentuk secara

umumm yaitu bahsa lisan, tulisan, dan bahasa isyarat

Lev Vygotsky Tokoh psikologi Rusia menyatakan bahwa bahasa memegang

peranan kunci dalam perkembangan kognitif anak. Bahasa adalah "alat" menuju

kecerdasan-kecerdasan lain karena bahasa adalah alat untuk berkomunikasi.

Katakanlah begini, jika si kecil belajar matematika ia perlu memahami soal-

Page 17: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

soalnya. Itu berarti ia perlu memahami bahasa. Begitu juga dengan kecerdasan

lainnya.

2. Perkembangan bahasa anak toddler secara umum

Pemerolehan bahasa pada anak usia 1 – 3 tahun merupakan proses yang

bersifat fisik dan psikhis. Secara fisik, kemampuan anak dalam memproduksi

kata-kata ditandai oleh perkembangan bibir, lidah, dan gigi mereka yang sedang

tumbuh. Pada tahap tertentu pemerolehan bahasa (kemampuan mengucapkan

dan memahami arti kata juga tidak lepas dari kemampuan mendengarkan,

melihat, dan mengartikan simbol-simbol bunyi dengan kematangan otaknya.

Sedangkan secara psikis, kemampuan memproduksi kata-kata dan variasi

ucapan sangat ditentukan oleh situasi emosional anak saat berlatih

mengucapkan kata-kata. Anak-anak yang mendapatkan bimbingan dan

dorongan moral yang sangat kuat akan memperoleh kata-kata yang banyak dan

bervariasi dibandingkan anak-anak lainnya.

Schaerlaekens dalam Dariyo (2007) menyebutkan ada tiga tahap perkembangan

kalimat pada anak usia lima tahun pertama, yaitu : periode prelingual, periode

lingual dini dan periode deferensiasi. Untuk usia 1-3 tahun, memasuki periode

lingual dini, dimana periode ini ditandai dengan kemampuan anak untuk

membuat satu kata maupun kalimat dua kata dalam satu percakapan dengan

orang lain.

Perbendaharaan kata ucapan bayi meningkat secara cepat sejak kata pertama

diucapkan, yang mencapai rata-rata 200 hingga 275 kata pada usia 2 tahun.

pada saat anak-anak berusia 18 hingga 24 bulan, mereka biasanya

mengucapkan pernyataan-pernyataan yang terdiri dari dua kata. Selama tahap

dua kata ini, mereka dengan cepat memahami pentingnya mengekspresikan

konsep dan peran yang dimainkan oleh bahasa dalam berkomunikasi dengan

Page 18: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

orang lain. Untuk menyampaikan makna atas ucapan dua kata itu, anak sanagat

bersandar pada gerak isyarat, tekanan suara dan konteks.

Menurut Papalia, Olds & Feldman, Karakteristik bahasa pada anak-anak usia

tiga tahun pertama antara lain: sederhana, memahami hubungan gramatika (tata

bahasa) walaupun tidak mampu diucapkan secara langsung, dan memahami arti

kata-kata.

Daftar perkembangan bahasa dari usia satu sampai usia tiga tahun

Usia (bulan) Karakteristik Perkembangan

10-12 bulan Bayi mulai memahami kata-kata (seperti kata tidak dan nama sendiri)

serta mampu meniru kata-kata

9-10 bulan Bayi mampu menggunakan beberapa isyarat sosial yang dapat

dimengerti oleh lingkungan sosialnya.

10-14 bulan Anak mampu mengatakan kata-kata pertama dan meniru suara orang

lain

10-18 bulan Anak dapat mengatakan kata-kata tunggal

13 bulan Anak mampu memahami fungsi simbolik dari nama,serta dapat

menggunakan isyarat yang diperluas

14 bulan Anak mampu memahami dan menggunakan isyarat secara simbolik

16-24 bulan Anak mampu membuat kalimat dua kata

20 bulan Anak mampu mempelajari kata-kata dan memperluas perbendaharaan

kata secara cepat dari 50 kata menjadi 400 kata. Anak mampu

menggunakan kata-kata benda dan kata sifat.

20-22 bulan Anak mampu menggunakan beberapa isyarat atau nama. Nama

mempunyai arti bagi dirinya

24 bulan Anak mempunyai dorongan untuk berkata-kata secara tiba-tiba dan

cenderung mampu membuat beberapa kata

Page 19: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

30 bulan Anak mampu menggunakan kalimat dua kata sebagai frase dan ingin

berbicara kepada orang lain.

36 bulan Anak belajar kata-kata baru hampir setiap hari. Ia berbicara dengan 3

kata atau lebih kata. Ia mampu memahami bahasa atau kata-kata dengan

baik, mampu membuat kalimat dengan aturan tata bahasa tetapi sering

salah. Anak mampu berkata-kata dengan 1000kata, dan 80% dapat

dimengerti tetapi salah dalam membuat kalimat.

J. PERKEMBANGAN FISIK

Perkembangan fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang sistem gerak

seorang anak .setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan sistem interaksi yang

kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.

Perkembangan fisik ini terbagi menjadi sistem motorik halus dan kasar :

1) PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS

a. Pengertian

Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan

keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf

motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan

rangsangan yang kontinu secara rutin. Seperti, bermain puzzle, menyusun

balok, memasukan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya, membuat garis,

melipat kertas dan sebagainya.

b. Kemampuan dasar motorik halus anak usia toddler secara umum

1. menggambar mengikuti bentuk

2. menarik garis vertikal, menjiplak bentuk lingkaran

3. membuka menutup kotak

4. menggunting kertas mengikuti pola garis lurus

Page 20: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

2) PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR

a) Pengertian

Kemampuan motorik kasar adalah kemampuan yang berhubungan dengan

gerak-gerak kasar yang melibatkan sebagian besar organ tubuh seperti berlari,

dan melompat .perkembangan motorik kasar sangat dipengaruhi oleh proses

kematangan anak semakin karena proses kematangan anak juga bisa

berbeda.

b) Kemampuan dasar motorik halus anak usia toddler secara umum

a. Berjalan dan berlari kecil di sekitar rumah

b. Mengangkat dan mengambil benda disekitanya

c. Menari dengan gerakan kecil tangan dan kaki

Piaget memiliki keyakinan bahwa manusia melampaui empat tahapan dalam

memahami dunia, yaitu tahap sensorimotor, praoperasional, operasional konkret,

dan operasional formal. Untuk anak usia sampai 3 tahun, tahapan sampai tahap

praoperasional, berikut penjelasannya :

1. Tahap sensorimotor (0-2 tahun)

Tahap ini berlangsung dari kelahiran hingga usia 2 tahun. Pada tahap ini, bayi

membangun suatu pemahaman tentang dunia dengan mengkoordinasikan

pengalaman-pengalaman sensor (seperti melihat dan mendengar) dengan

tindakan-tindakan motorik fisik. Pada permulaan tahap ini, bayi yang baru lahir

memiliki sedikit lebih banyak pola-pola refleks. Pada akhir tahap, anak berusia 2

tahun memiliki pola-pola sensorimotor yang kompleks dan mulai beroperasi

dengan simbol-simbol primitif.

Menurut Piaget (Dariyo, 2007) masa sensori-motorik merupakan suatu proses

yang berlangsung melalui 6 tahapan, yakni: skema reflektif, reaksi sirkular

primer, reaksi sirkuler sekunder, koordinasi reaksi sirkular sekunder, reaksi

Page 21: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

sirkular tersier, representasi mental. Untuk usia 1-3 tahun dimulai dari reaksi

sirkuler sekunder hingga repesentasi mental, berikut penjelasannya.

a) Koordinasi reaksi sirkuler sekunder

Pada masa ini, anak secara sadar telah mampu melakukan koordinasi

gerakan untuk memperoleh tujuan yang diinginkannya. Ia mampu mengenal

benda dengan baik yang terlihat maupun itu disembunyikan, dan ada upaya

untuk mencari bendaitu. Dengan demikian, anak telah mencapai permanensi

objek, yakni kemampuan untuk memahami letak posisi semula dan tidak

dipindahkan ke tempat lain. Bila benda tersebut dipindahkan ke tempat lain,

kemungkinan besar anak akan sering melakukan kesalahan dalam

mencarinya. Hal inilah, oleh Piaget, disebut AB search error, yakni kesalahan

yang dilakukan oleh anak dalam mencari objek benda yang dipindahkan oleh

orang lain ke tempat lain. Hal ini terjadi karena anak belum mampu

membayangkan letak benda. Hal yang paling menonjol dalam masa ini, ialah

kemampuan bayi untuk melakukan proses peniruan terhadap suatu perilaku

yang dilihatnya, baik suara/ucapan, perilaku. Disini, anak mulai aktif belajar

untuk menambah kemampuan/ pengalaman dengan proses imitasi yang

dilakukan secara aktif

b) Reaksi sirkular tersier

Reaksi ini merupakan kemampuan anak untuk melakukan suatu kegiatan

yang berdampak pada satu atau beberapa akibat tertentu. Kemampuan ini

dimiliki oleh anak, setelah melalui pengalaman reaksi sekunder. Pada masa

ini, anak maju satu lankah dengan masa sebelumnya. Bila masa

sebelumnya, anak tak mampu mencari benda yang dipindahkan, maka kini ia

telah mampu mencarinya sampai berhasil. Selain itu, anak telah memiliki

kemampuan inisiatif untuk melakukan koordinasi suatu kegiatan. Ia ingin

Page 22: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

mencoba mencipta (berkreasi) suatu aktivitas baik yang telah dikenali

maupun perilaku yang belum dikenali.

Dengan bekal pengalaman kemampuan reaksi sirkular sekunder, maka daya

imajinasi anak berkembang dengan cepat. Anak tidak hanya mampu

membayangkan satu kegiatan yang berdampak pada akibat-akibat tertentu,

tetapi ia juga mulai membayangkan suatu kegiatan yang mungkin memiliki

dampak berbeda-beda. 

c) Representasi mental

Representasi mental adalah kemampuan untuk menghadirkan suatu

pengalaman-pengalaman diri sendiri maupun orang lain dalam konteks

interaksi sosial sehingga dapat dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Seorang anak telah mampu mengembangkan kapasitas kognitifnya dengan

membayangkan suatu objek benda walaupun benda itu tidak ada di

depannya. Dengan kemampuan representasi mental, seorang anak akan

dapat melakukan suatu proses imajinasi terhadap pengalaman-pengalaman

perilaku masa lalu maupun rencana pengalaman perilaku di masa yang akan

datang. Selain itu, anak juga dapat melakukan imitasi pengalaman perilaku

orang lain. Bentuk perilaku representasi mental ditandai dengan kemampuan

untuk menirukan kembali bentuk-bentuk perilaku pengalaman sendiri di masa

lalu amaupun menirukan pengalaman dari orang lain yang pernah

diobservasinya.

2. Tahap praoperasional (2-7 tahun)

Berlangsung kira-kira dari usia 2 hingga 7 tahun, anak-anak mulai melukiskan

dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Pemikiran simbolis melampaui

hubungan sederhana antara informasi sensor dan tindakan fisik. Akan tetapi

walaupun anak dapat secara simbolis melukiskan dunia, menurut Piaget, mereka

Page 23: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

belum mampu untuk melaksanakan apa yang Piaget sebut “operasi”- tindakan

mental yang diinternalisasikan yang memungkinkan anak-anak melakukan

secara mental apa yang sebelumnya dilakukan secara fisik. Pada tahap ini

konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental muncul, egosentrisme mulai kuat

dan kemudian lemah, serta keyakinan terhadap hal yang magis terbentuk.

pemikiran praoperasional ialah awal kemampuan untuk merekonstruksi pada

tingkat pemikiran apa yang telah dilakukan di dalam perilaku. Pemikiran

praoperasional juga mencakup peralihan penggunaan simbol dari yang primitif

kepada yang lebih canggih. Karakteristik lain anak-anak praoperasional ialah

mereka menanyakan serentetan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan anak-anak

yang paling awal tampak kira-kira pada usia 3 tahun. Pertanyaan-pertanyaan

mereka memberi petunjuk akan perkembangan mental mereka dan

mencerminkan rasa ingin tahu intelektual. Pertanyaan-pertanyaan ini menandai

munculnya minat anak-anak akan penalaran dan penggambaran mengapa

sesuatu seperti itu.

Pemikiran praoperasional dibagi ke dalam dua subtahap; sub tahap fungsi

simbolis dan sub tahap pemikiran intuitif.

Sub tahap fungsi simbolis

Sub tahap pertama pemikiran praoperasional yang terjadi kira-kira antara

usia 2-4 tahun. pada sub tahap ini anak-anak mengembangkan kemampuan

untuk membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada.

Kemampuan untuk berpikir simbolis semacam itu disebut “fungsi simbolis”

dan kemampuan itu mengembangkan secara cepat dunia mental anak. Anak-

anak kecil menggunakan disain coret-coret untuk menggambarkan manusia,

rumah, mobil, awan dan lain-lain.

Tabel 1.1 Pola perilaku yang timbul antara 1 sampai 3 tahun

Page 24: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

15 bulan

Motorik

Adaptasi

Bahasa

Sosial

Berjalan sendiri, menaiki tangga dengan merangkak Membuat

menara 3 tingkat dari kubus, membuat garis menggunakan crayon,

memasukkan kismis ke dalam botol Berlogat, mengikuti perintah

sederhana, menyebut nama objek yang sudah akrab Menandakan

hasrat atau kebutuhan dengan menunjuk, memeluk orang tua

18 Bulan

Motorik

Adaptasi

Bahasa

Sosial

Berlari kencang, duduk pada kursi kecil, berjalan menaiki tangga

dengan berpegang pada 1 tangan, menjelajahi laci-laci dan tempat

sampah, Membuat menara 4 tingkat dari kubus, meniru menulis,

meniru gerakanvertikal, mentumpahkan kismis dari botolnya,

menamai gambar, mengenal satu atau lebih bagiantubuh, Makan

sendiri, mencari pertolongan jika membutuhkan, komplen jika

basah atau kotor, mencium orang tua dengan mengerutkan bibir

24 Bulan

Motorik

Adaptasi

Bahasa

Sosial

Adaptasi Bahasa Sosial Berlari dengan baik, naik turun tangga,

membuka pintu, memanjat perabotan rumah tangga,

melompat.Membuat menara tujuh tingkat dari kubus, membuat

coretan dengan polamelingkar, meniru gerakan horizontal, meniru

melipat kertas dalam sekali lihat. Menggunakan tiga kata dalam

satu kalimat (subjek, predikat, objek). Menggunakan sendok

dengan baik, dapat membantu membuka baju, mendengar cerita

ketika ditampilkan gambarnya.

30 Bulan

Motorik

Adaptasi

Bahasa

Sosial

Menaki tangga dengan menggunakan kaki secara

bergantianMembuat menara Sembilan tingkat dari kubus, membuat

gerakan verticaldan horizontal, tapi tidak membuat gerakan silang,

meniru gerakanmelingkar Menggunakan kata ganti untuk diri

sendiri “saya”, mengetahui namalengkap sendiri. Membantu

menaruh benda, berpura pura dalam bermain

Page 25: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

36Bulan

Motorik

Adaptasi

Bahasa

Sosial

Adaptasi Bahasa Sosial, Mengendarai sepeda roda tiga, berdiri

menggunakan satu kaki, Membuat menara sepuluh tingkat dari

kubus, membuat jembatan menggunakan tiga kubus, menyalin

lingkaran, meniru gerakan silang. Mengetahui umur dan jenis

kelamin, menghitung tiga objek dengan benar,mengulangi tiga

nomor atau sebuah kalimat dengan enam suku kata.Bermain

permainan sederhana (bersama-sama dengan anak lain),

membantu memakai baju (melepaskan kancing baju dan memakai

sepatu), menyuci tangan.

K. NUTRISI PADA TODDLER

Anak kecil membutuhkan diet dengan kandungan energi yang besar, mereka

cenderung makan-makanan tinggi lemak dan karbohidrat namun rendah buah-

buahandan sayur-sayuran. Secara umum, usia toddler merupakan usia transisi dari

perubahan diet tinggi lemak sejak bayi menjadi diet rendah lemak pada usia pra

sekolah dan anak yang lebih tua.

Orang tua harus diberitahu bahwa makanan yang mengandung karbohidrat harus

diberikan saat anak makan menu utama. Pemberian buah-buahan dan sayur-sayuran

dengan porsi 80 gram sehari harus dipikirkan oleh orang tuanya, sangat penting

untuk memberikan buah dan sayur pada setiap kali makan untuk membuat anak

terbiasa dengan makanan ini. Dengan memotong-motong sayur atau buah menjadi

potongan kecil, diaduk pada penggorengan, dan dibakar untuk membuat manis

rasanya dan ditambahkan pada sup dan saus dapat menambah konsumsi sayur dan

buah pada anak.Susu dan produk susu merupakan sumber kalsium dan nutrisi

lainnya yang sangat penting, dan orang tua sebaiknya memberikan sebanyak 3 kali

sehari. Namun,memberikan banyak susu dapat menggantikan makanan penting

Page 26: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

lainnya dan dapat mengarah kepada defisiensi Fe pada toddler. 1 sampai 2 kali

pemberian daging, ikan,dan makanan alternatif bagi vegetarian (seperti telur, buncis,

kacang) juga harus diberikan dan dapat disajikan dengan makanan yang berkuah

untuk melembutkan bentuknya. Makanan tinggi lemak dan karbohidrat (seperti es

krim, kue, biskuit) dapat diberikan dalam jumlah tidak banyak dan tidak boleh

menggantikan makanan penting lainnya. Suplemen vitamin (tetes vitamin A dan D)

juga dianjurkan pada anak-anak.

Anak-anak dengan pertambahan berat badan yang sedikit-sedikit menandakan

buruknya pertumbuhan yang disebabkan oleh nutrisi yang rendah dan infeksi, ini

merupakan kasus yang terus-menerus terjadi pada negara berkembang.

Namun, anak juga dapat menjadi gemuk (obes). Terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi obesitas pada anak, yaitu genetik, faktor lingkungan, seperti diet yang

rendah dan aktivitas fisik yang rendah, merupakan faktor resiko yang besar membuat

bertambahnya berat anak. Terdapat bukti bahwa kebiasaan makan terus memburuk

dibandingkan dengan tahun 1950-an dan beberapa bukti bahwa toddler tidak aktif

daripada yang seharusnya (contohnya di Amerika, penonton televisi semakin banyak

dengan hampir setengahnya anak-anak berusia 2-3 tahun yang menonton lebih dari

3 jam per hari).

Menganjurkan pemberian makan 3 kali sehari ditambah pemberian makanan

kudapan, hindari percekcokan saat makan, namun batasi lama waktu makan,

mendorong anak untuk makan sendiri menggunakan sendok dan cangkir, dan batasi

makan makanan gula dan mengandung natrium.

BENTUK MAKANAN

12 – 24 bulan ASI sesuai kemauan anak

Page 27: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

Nasi lembek + telur, ayam, ikan, daging

sapi + tahu/tempe/ kacau hijau /

merah + santan /minyak + sayur

(bayam, wortel) :

3x hari s/d kenyang / bersisa aktif

Makanan selingan 2 x / hari

≥24 bulan Makanan keluarg 3 kali / hari

Makan selingan2 x / hari

Nutrisi adalah salah satu komponen yang paling penting dalam menunjang

keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan. Menurut Arif (2009)

dalam nutrisi terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan

perkembangan antara lain:

a) Energi

Banyak sedikitnya asupan energi atau kalori sangat berpengaruh terhadap laju

pembelahan sel dan pembentukan struktur organ-organ tubuh. Jumlah energi

yang dianjurkan dihitung berdasarkan jumlah konsumsi energi yang dibutuhkan

anak. Karbohidrat merupakan salah satu sumber energi utama selain protein dan

lemak.

b) Protein

Protein merupakan salah satu sumber energi, dan sebagai salah satu zat

pembangun yang dibutuhkan anak untuk pembuatan sel-sel baru dan merupakan

pembentukan berbagai struktur organ tubuh. Selain itu juga protein berperan

dalam pembentukan enzim dan hormon yang dapat mengatur proses

Page 28: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

metabolisme dalam tubuh dan sebagai pertahanan tubuh melawan berbagai

penyakit serta infeksi.

c) Asam Lemak dan Omega-3

Asam lemak omega-3 merupakan salah satu asam lemak esensial yang berfungsi

untuk memperlancar peredaran darah ke seluruh tubuh dan melunakkan

membrane sel darah merah serta mencegah terjadinya pengerasan pembuluh

darah merah. Kandungan ini dapat diperoleh dari kacang-kacangan dan biji-

bijian.Selain itu dapat juga diperoleh dari sumber hewani, telur, daging, ikan, dan

lain-lain.

d) Vitamin A ( Retinol )

Pada anak terjadinya defisiensi vitamin A dapat mengakibatkan terjadinya

hambatan pertumbuhan, dan sintesa protein.

e) Vitamin D ( Calciferol )

Mengkonsumsi Vitamin D dapat meningkatkan penyerapan kalsium dan

pertumbuhan kerangka tubuh.

f) Vitamin E ( Alfa Takoferol )

Vitamin E berfungsi sebagai anti oksidan alami dan metabolisme selenium.

g) Vitamin C ( Asam Askorbat )

Vitamin C ikut berperan dalam proses pembentukan sel-sel pada otak.

h) Vitamin B1 ( Thiamin )

Fungsi vitamin ini berkaitan dengan metabolisme karbohidrat untuk memperoleh

energi. Kekurangan vitamin B1 dapat mengakibatkan penyakit beri-beri pada bayi.

i) Vitamin B2 ( Ribovlafin )

Fungsi vitamin ini pembebasan energi dari bahan makanan, pertumbuhan dan

mempercepat pemindahan rangsang sinar ke saraf mata.

j) Vitamin B3 ( Niacin )

Page 29: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

Fungsi niacin adalah menjaga keseimbangan kerja sel saraf, selain itu juga

berhubungan dengan kulit, saluran pencernaan.

k) Vitamin B6 (Piridoksin)

Vitamin B6 berfungsi pada membantu penyerapan karbohidrat, protein, dan lemak

oleh tubuh selain itu juga berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah.

l) Vitamin B12 ( Cyanocobalamin)

Berperan menjaga agar sel-sel berfungsi normal, terutama sel-sel saluran

pencernaan, sistem urat saraf, dan sumsum tulang belakang dan bersama

dengan zat besi dalam pembentukan sel darah merah. Vitamin banyak di dapat

dari organ hati ternak, kacang tanah, tempe, atau kecap.

m) Kalsium

Kalsium dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi guna menunjang berat

badan bayi pada saat belajar berjalan.

n) Zat Besi

Zat besi diperlukan dalam membantu proses pembentukan sel-sel baru,

menunjang pertumbuhan yang optimal dan perkembangan otak agar tumbuh

normal.

o) Yodium

Kekurangan yodium dapat mengakibatkan gondok.

Page 30: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

DAMPAK KEKURANGAN GIZI

BEBAN ASET

MUTU SDM TINGGI

ANAK CERDAS DAN PRODUKTIF

Gizi cukup & sehat

MUTU RENDAH

“OTAK KOSONG” BERSIFAT PERMANEN TAK TERPULIHKAN

Gizi kurang & infeksi

Page 31: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Nurhemi. 2009. ASI dan Tumbuh Kembang Bayi. Yogyakarta: Med Press (Anggota IKAP).

Dariyo, A. (2007). Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: PT. Refika

Aditama

Hidayat, Alimul Azis. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta:

Salemba Medika.

_________________. 2008. Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta:

Salemba Medika.

_________________. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Hurlock, Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Kassanti Annia. 2008. Buku Pintar kesehatan dan Tumbuh Kembang Anak. Yogyakarta: Araska

Piranti

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelititan Ilmu Keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika

Purwo, Bambang Kaswanti. (1990), Pertemuan Linguistik Lembaga Bahasa Atma Jaya 3,

Universitas Atma Jaya, Jakarta

Riana Mashar. (2011). Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

Santrock, John W. (1995). Life Span Development (Edisi Kelima), University of Texas,Dallas

Santrock, John W. (2007). Perkembangan anak. Jakarta: erlangga.

Suratyo Nano. 2008. Panduan Merawat Bayi dan Balita Agar Tumbuh Sehat dan Cerdas.

Yogyakarta: Bangun Tafan.

Admin, 2008, Marasmus, http://www.dokterfoto.com

(diakses 03 April 2016, pukul 22.00 wib)

Page 32: Makalah Tumbang Usia 1-3 Tahun

Enterprises, Jelsoft. 2008. Periode Emas “Anak Perlu Perhatian”. http://ad.indoforum.org

(diakses 03 April 2016, pukul 21.54 wib)

http://melatikalimantan.blogspot.com/2011/07/perkembangan-psikoseksual-menurut-freud.html

(diakses 27 Maret 2016, pukul 20.03 wib).

http://www.medicinesia.com/kedokteran-klinis/tumbuh-kembang/perkembangan-anak-masa-

toddler-dan-school-age/

(diakses 27 Maret 2016, pukul 20.25 wib)

https://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/25/perkembangan-anak-menurut-jean-

piaget-dan-vigotsky/

(diakses 03 April 2016, pukul 20.00 wib)

http://ekacahyamaulidiyah.blogspot.co.id/2014/02/anak-usia-dini_6.html

(diakses 03 April 2016, pukul 21.15 wib)

http://elicious-edu.blogspot.co.id/p/psikologi-perkembangan-anak.html

(diakses 02 April 2016, pukul 08.25 wib)

http://www.education.vic.gov.au/childhood/parents/health/Pages/toddler.aspx

(diakses 02 April 2016, pukul 09.00 wib)

http://www.pdrc.or.id/index.php/en/news/304-seribu-hari-yang-menentukan-masa-depan-

bangsa

(diakses 04 April 2016, pukul 19.54 wib)

http://www.1health.id/id/article/category/sehat-a-z/standar-program-1000-hari-pertama-

kehidupan.html

(diakses 04 April 2016, pukul 20.15 wib)

http://wvindonesia.org/images/article/4141/Aksi%20Gizi%20Booklet.pdf

(diakses 04 April 2016, pukul 20.20 wib)

http://kgm.bappenas.go.id/document/datadokumen/41_DataDokumen.pdf

(diakses 04 April 2016, pukul 20.30 wib)