tumbang toodler 1

41
KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA TODDLER (ANAK USIA 1-3 TAHUN) DI SUSUN OLEH : FAJRUL AKBAR 141.0721.039 MARTINA DEVI ASTUTI 141.0721.040 EUIS SALSABILA IZZATI 141.0721.006 DHITA EKA RISDIYANTI 141.0721.016 SUCI OKTAVIANTY 141.0721.027 IIP SAEPUDIN 141.0721.032 ERLIN YULINDA 141.0721.046 LIZA MONITA SARI 141.0721.057 TRI WAHYUDI 141.0721.064

Upload: euis-salsabila-izzati

Post on 14-Sep-2015

38 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

keperawatan anak

TRANSCRIPT

KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA TODDLER

(ANAK USIA 1-3 TAHUN)

DI SUSUN OLEH :

FAJRUL AKBAR

141.0721.039

MARTINA DEVI ASTUTI

141.0721.040EUIS SALSABILA IZZATI

141.0721.006

DHITA EKA RISDIYANTI

141.0721.016SUCI OKTAVIANTY

141.0721.027IIP SAEPUDIN

141.0721.032

ERLIN YULINDA

141.0721.046

LIZA MONITA SARI

141.0721.057

TRI WAHYUDI

141.0721.064

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

2015

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia Nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah ini dangan judul konsep tumbuh kembang anak usia toddler (anak usia 1-3 tahun) tepat pada waktu nya. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan praktek Profesi Ners di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu.

Dalam penulisan makalah ini kelompok mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kelompok mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu drg. Susilowati selaku kepala Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu.2. Bapak Prof. Dr. ir. Eddy S. Siradj, MSc. Eng selaku Rektor UPN veteran Jakarta.

3. Ibu Desak Nyoman Sithi, S.Kp., MARS selaku Dekan FIKES UPN veteran Jakarta.4. Ibu Ns. Duma L. T., M.Kep, Sp. Kep. J selaku KaProdi Ners UPN veteran Jakarta

5. Ibu Ns. Herlina,. M. Kep, Sp. Kep. An Selaku Koordinator Praktek Profesi Ners Keperawatan anak UPN veteran Jakarta.

6. Ibu Ns. Rokhaidah selaku pembimbing akademik Rektor UPN veteran Jakarta.

7. Perawat, dokter, bidan berserta staf puskesmas Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu.Kelompok mengharapkan kritik dan masukan yang membangun dari semua pihak demi memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, Maret 2015KelompokDAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiBAB 1 PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang 11.2. Tujuan4a. Tujuan Umum4b. Tujuan Khusus41.3. Ruang Lingkup41.4. Metode kelompokan41.5. Sistematika Kelompokan5BAB II TINJAUAN TEORI2.1. Pengertian6a. Toddler6b. Pertumbuhan6c. Perkembangan62.2. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak

a. Faktor internal7b. Faktor eksternal 82.3. Konsep Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler15a. Konsep Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler menurut Betz. & Sowden.15b. Konsep Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler menurut Hurlock 19BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan21B. Saran21DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRANBAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangPencapaian tumbuh kembang anak yang optimal perlu memperhatikan beberapa aspek perkembangan, yakni kemampuan sensoris, motorik, komunikasi bahasa dan bicara, kognitif, kreatifitas seni, urus diri, emosi social, kerja sama dan leadership, serta moral dan spiritual. Perkembangan anak usia dini penting dijadikan perhatian sebab proses tumbuh kembang anak usia dini sendiri akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang. Anak merupakan generasi penerus, sehingga perlu dilakukan upaya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak sehingga menghasilkan generasi penerus yang unggul.Anak usia toddler adalah anak yang berusia 12-36 bulan atau anak usia 1-3 tahun (Wong et al., 2008). Anak usia toddler berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana menngontrol orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal. Masa ini merupakan masa eksplorasi lingkungan yang intensif karena anak berusaha mencari tahu bagaimana semua terjadi (Potter & Perry, 2005). Perlu diberikan ransangan atau stimulus yang sesuai untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak pada usia ini.

Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur (wong et al, 2005). Yupi Supartini (2004) menyatakan bahwa pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu secara bertahap anak akan semakin bertambah berat dan tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran bagian tubuh yang dapat diukur secara kuantitatif.

Wong et al, (2005) menyatakan bahwa perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan belajar. Perkembangan adalah suatau proses yang terjadi stimultan dengan pertumbuhan yang menghasilkan kualitas individu untuk berfungsi yang dihasilkan melalui proses pematang dan proses belajar dari lingkunganya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perkembangan merupakan proses bertambahnya fungsi dan kemampuan yang sifatnya kualitatif.

Tumbuh kembang anak usia 1-3 tahun atau toddler mengalami berbagai perubahan (Muscari, 2004). Perubahan tumbuh kembang anak usia toddler meliputi perubahan fisik, kognitif, dan psikososisal (Potter & Perry, 2005). Dimana perkembangan itu berkaitan dengan perkembangan otak anak juga. Jika melihat dari perkembangan otak, otak terbagi menjadi 2 sisi, yakni otak kiri ( hard skill 10 % ) spesifik competenciens yakni berhubungan dengan logika, berhitung, rasional, dan merencanakan. Otak kanan ( soft skill 90 % ) basic competenciens sensitiveness, self controlling, vision, commu nication, risk taking dan continual learning. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah usia balita. Hal inidisebabkan pada masa ini merupakan pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak akan yang tumbuh dan berkembang dengan baik kelak akan menjadi orang dewasa yang sehat secarafisik, mental, dan psikososial sebagai sumber daya manusia yang berkualitas. Tahun tahun pertama kehidupan anak merupakan kurun waktu yang sangat penting dan kritis; tumbuh kembang fisik, mental, dan psikososial berjalan dengan demikian cepatnya sehingga keberhasilan tahun-tahun pertama untuk sebagian besar menentukan hari depan anak.(Suwarni, 2003).Tahap pertumbuhan dan perkembangan pada masa toddler merupakan periode kritis dalam perkembangan anak. Menurut Papilia dan Olds (dalam Perry dan Potter, 2005) periode kritis merupakan putaran spesifik dari dampak waktu terhadap lingkungan dan memiliki dampak paling besar pada individu. Untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak perlu dilakukan pemberian stimulus yang sesuai usia tumbuh kembang dan tugas perkembangan yang sedangan dijalani anak. Hal ini dikarenakan tanpa adanya stimulus maka penyelesaian tugas tumbuh kembang akan sulit bahkan tidak dapat dicapai anak.Pada masa ini juga perkembangan anak yang terjadi sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Tumbuh kembang anak usia 1-3 tahun atau toddler mengalami berbagai perubahan (Muscari, 2004). Perubahan tumbuh kembang anak usia toddler meliputi perubahan fisik, kognitif, dan psikososisal (Potter & Perry, 2005). Pada pertumbuhan fisik seperti berat badan dan tinggi badan anak usia toodler pertumbuhan tinggi badan mencapai 7,5 cm per tahun dan berat badan 2,5 kg per tahun (Muscari, 2004).Seiring dengan pertumbuhan tinggi dan berat badan, kemampuan kognitif anak usia toddler juga mengalami peningkatan. Salah satu perkembangan kognitif anak usia toddler yaitu pada usia 25 bulan anak dapat mengikuti percakapan yang dilakukan orang dewasa dan mampu mengerti 100-500 kata (Kyle, 2008). Perkembangan psikososial anak usia toddler terlihat dari rasa ketertarikam dan sangat dekat dengan orang tua sehingga merasa takut untuk terpisah (Potter & Perry, 2005).Perkembangan anak usia toddler penting dijadikan perhatian khusus bagi setiap orang tua. Sebab, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan anak pada masa mendatang. Anak usia toddler merupakan kelompok usia yang berada dalam proses perkembangan unik. Dikatakan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan kembang) terjadi bersamaan dengan golden age (masa peka/masa keemasan). Begitu pentingnya sehingga sangat mempengaruhi apa dan bagaimana mereka di masa yang akan datang.

1.2. Tujuan

a. Tujuan Umum

1. Diketahui dan dipahaminya konsep pertumbuhan dan perkembangan anak usia toddler (1 3 tahun)

b. Tujuan Khusus

1. Diketahui dan dipahaminya pertumbuhan dan perkembangan fisik anak usia toddler (1 3 tahun)

2. Diketahui dan dipahaminya pertumbuhan dan perkembangan personal social anak usia toddler (1 3 tahun)

3. Diketahui dan dipahaminya pertumbuhan dan perkembangan motorik kasar anak usia toddler (1 3 tahun)

4. Diketahui dan dipahaminya pertumbuhan dan perkembangan motorik halus anak usia toddler(1 3 tahun)

5. Diketahui dan dipahaminya pertumbuhan dan perkembangan bahasa anak usia toddler(1 3 tahun)

6. Diketahui dan dipahaminya pertumbuhan dan perkembangan teknik komunikasi anak usia toddler (1 3 tahun)

1.3. Ruang Lingkup

Kelompokan dan pembahasan makalah ini dibatasi pada kajian konsep tumbuh kembang anak usia toddler (anak usia 1-3 tahun).

1.4. Metode Kelompokan

Dalam penyusunan makalah ini kelompok menggunakan metode kelompokan deskriptif analitik yaitu dengan cara mengumpulkan dan menganalisa teori-teori terkait serta menarik kesimpulannya. Pengumpulan teori yang dilakukan dengan studi kepustakaan dengan menggunakan literature buku dan jurnal baik elektronik maupun cetak. Studi kepustakaan merupakan kegiatan untuk memperoleh bahan ilmiah dari buku- buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan konsep tumbuh kembang anak usia toddler (anak usia 1-3 tahun).

1.5. Sistematika PenulisanMakalah ini disusun atas 3 BAB yaitu : BAB I PENDAHULUAN: Meliputi latar belakang, tujuan kelompokan, ruang lingkup, metode kelompokan dan sistematika kelompokan. BAB II TINJAUAN TEORITIS: meliputi Pengertian Toddler, Pertumbuhan dan Perkembangan, Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, Konsep Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler. BAB III PENUTUP: meliputi kesimpulan dan saran. Dan daftar DAFTAR PUSTAKA. Serta lampiran-lampiran.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian

a. Toddler

Anak usia toddler adalah anak usia 12 36 bulan ( 1 3 tahun ) pada periode ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana menngontrol orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal ( Perry, 1998 ).

Toddler adalah anak yang berusia 12-36 bulan atau anak usia 1-3 tahun (Wong et al., 2008). Masa ini merupakan masa eksplorasi lingkungan yang intensif karena anak berusaha mencari tahu bagaimana semua terjadi ( Potter & Perry, 2005). Selain itu, anak usia 1-3 tahun mulai menampilkan sikap dan perilaku tempertantum, negativism, dank eras kepala ( Bindler, R & Ball, J.W, 2003).

b. Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur (wong et al, 2005). Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu secara bertahap anak akan semakin bertambah berat dan tinggi. (Yupi Supartini, Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, 2004).

Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang dapat diukur dengan ukuran besar (gram, pound, kg), ukuran panjang dengan meter. (Ngastiyah, Buku Perawatan Anak Sakit, 2005, Hal.1).

c. Perkembangan

Sedangkan perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan belajar. (Wongs, 2000). Perkembangan adalah suatau proses yang terjadi stimultan dengan pertumbuhan yang menghasilkan kualitas individu untuk berfungsi yang dihasilkan melalui proses pematang dan proses belajar dari lingkunganya. (Yupi Supartini, Buku Ajar Konsep Keperawatan Anak, 2004, hal.49).

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses Diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ dan system organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai interaksi dalam lingkungan. (Ngastiyah, Buku Perawatan Anak Sakit, 2005,hal.2).

2.2. Faktor yang memperngaruhi tumbuh kembang anak

Menurut Soetjiningsih (2002), dalam proses pertumbuhan dan perkembangan individu akan mengalami siklus berbeda dalam kehidupan manusia. Peristiwa tersebut dapat secara cepat maupun lambat tergantung dari individu maupun lingkungan. Proses percepatan maupun perlambatan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :

a. Faktor Internal

1) Genitika

Faktor genetika akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kematangan tulang, alat seksual, serta syaraf, sehingga merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang, yaitu : perbedaan ras, etnis, atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, kelainan kromosom, pengaruh hormon.

2) Pengaruh Hormon

Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu sejak janin berumur 4 bulan, pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon yang berpengaruh terutama homon pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itu, kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang, gigi, dan otak.b. Faktor Eksternal

Faktor lingkungan merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan tercapai dan tidaknya potensi yang sudah dimiliki. Yang termasuk faktor lingkungan yaitu lingkungan prenatal lingkungan kandungan), dan lingkungan postnatal (lingkungan setelah lahir). Faktor eksternal antara lain:

1) Lingkungan Prenatal

a) Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama selama trimester akan persalinan.

b) Mekanisme, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan kelainan kongenital. c) Toksin, zat kimia, radiasi.

d) Kelainan endokrin.

e) Infeksi TORCH atau penyakit menular seksual.

f) Kelainan imunologi.

g) Psikologi ibu 2) Faktor intranatal

Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forceps dapat menyebabkan terutama kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak.

3) Faktor pasca natal

Lingkungan pascanatal yang berpengaruh dapat digolongkan :

a) Lingkungan biologis

1) Rasa tau suku Bangka

Pertumbuhan somatik juga dipengaruhi oleh ras/suku bangsa. Bangsa kulit putih/ras Eropa mempunyai pertumbuhan somatik lebih tiggi daripada bangsa asia.

2) Jenis Kelamin

Dikatakan laki-laki lebih sering mengalami gangguan pertumbuhan dari pada anak perempuan. Tetapi belum diketahui secara pasti mengapa demikian.

3) Umur

Umur paling rawan adalah balita, oleh karena itu masa balita merupakan dasar daripada kepribadian anak, sehingga perlu perhatian khusus.

4) Gizi

Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh dan berkembang. Ketahanan makanan keluarga, dimana sering kali kepentingan budaya bertabrakan dengan kepentingan biologi anggota keluarga

5) Perawatan Kesehatan

Perawatan kesehatan yang teratur, tidak saja kalau anak sakit, tetapi pemeriksaan kesehatan dan menimbang anak secara rutin setiap bulan, akan menunjang pada tumbuh kembang anak. Oleh karena itu pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan dianjurkan untuk dilakukan secara komprehensif yang mencakup aspek-aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabililtasi

6) Kepekaan terhadap penyakit

Dengan memberikan imunisasi, maka diharapkan anak terhindar dari penyakit-penyakit yang sering menyebabkan cacat atau kematian. Dianjurkan sebelum anak berumur satu tahun sudah mendapat imunisasi BCG, Polio 3 kali, DPT 3 kali, Hepatitis B 3 kali, dan Campak.

7) Penyakit kronis

Anak yang menderita penyakit menahun akan terganggu tumbuh kembang dan pendidikannya, di samping itu anak juga mengalami stres yang berkepanjangan akibat dari penyakitnya.

8) Fungsi metabolisme

Khusus pada anak, karena adanya perbedaan yang mendasar dalam proses metabolisme pada berbagai umur, kebutuhan akan berbagai nutrien harus didasarkan atas perhitungan yang tepat/ setidak-tidaknya memadai.

9) Hormon

Hormon yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang adalah growth hormone, tiroid, hormone sex, insulin, IGFs (Insulin-like growth factors), dan hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal.

b) Faktor fisik

1) Cuaca, musim, keadaan geografis

Musim kemarau dapat berdampak pada tumbuh kembang anak antara lain sebagai akibat gagalnya panen, sehingga banyak anak yang kurang gizi.

2) Sanitasi

Sanitasi lingkungan memiliki peran yang cukup dominan dalam penyediaan lingkungan yang cukup mendukung kesehatan dan tumbuh kembangnya. Kebersihan, baik kebersihan perseorangan maupun lingkungan memegang peran penting dalam timbulnya penyakit. Akibat dari kebersihan yang kurang maka anak sering sakit, misalnya diare.

3) Keadaan rumah

Keadaan rumah yang meliputi struktur bangunan, ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian. Keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang tidak membahayakan penghuninya.

4) Radiasi

Tumbuh kembang anak dapat terganggu akibat adanya radiasi yang tinggi.

c) Faktor psikologis

1) Stimulasi

Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi terarah dan teratur lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang/tidak mendapat stimulasi.

2) Motivasi belajar

Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar, misalnya adanya sekolah yang tidak terlalu jauh, buku-buku, suasana

3) Ganjaran atau hukuman yang wajar

Kalau anak berbuat benar, maka wajib kita memberi ganjaran, misalnya pujian, ciuman, belaian, tepuk tangan dan sebagainya. Ganjaran akan menyebabkan motivasi yang kuat bagi anak untuk mengulangi tingkah lakunya yang benar. Sedangkan menghukum dengan cara-cara yang wajar jika anak berbuat salah.

4) Kelompok sebaya

Untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya. Tetapi perhatian dari orang tua tetap dibutuhkan untuk memantau dengan siapa anak tersebut bergaul.

5) Stress

Stres pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya, misalnya anak akan menarik diri, rendah diri, terlambat bicara, nafsu makan menurun, dan sebagainya.

6) Sekolah

Dengan adanya wajib belajar 9 tahun sekarang ini, diharapkan setiap anak mendapat kesempatan duduk di bangku sekolah minimal 9 tahun. Sehingga dengan mendapat pendidikan yang baik, maka diharapkan dapat meningkatkan tarap hidup anak tersebut.7) Cinta dan kasih sayang

Salah satu hak anak adalah hak untuk mencintai dan dilindungi. Anak memerlukan kasih sayang dan perlakuan yang adil dari orang tuanya. Pada anak yang ibunya bekerja cenderung cinta dan kasih sayang dari orang tuanya berkurang.

8) Kualitas interaksi anak-orang tua

Interaksi timbal balik antara anak dengan orang tua, akan menimbulkan keakraban dalam keluarga. Anak akan terbuka kepada orang tuanya, sehingga komunikasi bisa dua dan segala arah.

d) Faktor keluarga dan adat istiadat

1) Pekerjaan atau pendapatan

Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak, karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan baik yang primer maupun yang sekunder. Ibu yang bekerja turut membantu bertambahnya pendapatan keluarga, sehingga kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan nutrisi yang sangat mempengaruhi pertumbuhan anak pun akan terpenuhi.

2) Pendidikan ayah atau ibu

Dengan pendidikan yang baik, maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, bagaimana menjaga kesehatan anaknya, pendidikan dan sebagainya.3) Jumlah saudara

Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup, akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang diterima anak.

4) Jenis kelamin dalam keluarga

Pada masyarakat tradisional, wanita memiliki status yang lebih rendah dibanding laki-laki, sehingga angka kematian bayi dan malnutrisi masih tinggi pada wanita.

5) Stabilitas rumah tangga

Stabilitas dan keharmonisan rumah tangga mempengaruhi tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang anak akan berbeda pada keluarga yang harmonis, dibandingkan dengan mereka yang kurang harmonis.

6) Kepribadian ayah atau ibu

Kepribadian ayah dan ibu yang terbuka tentu pengaruhnya berbeda terhadap tumbuh kembang anak, bila dibandingkan dengan yang kepribadiannya tertutup.

7) Adat-istiadat dan norma-norma

Adat istiadat yang berlaku tiap daerah akan berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya.

8) Agama

Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada anak-anak sedini mungkin, karena dengan memahami agama akan menuntun umatnya untuk berbuat baik dan kebijakan.

9) Urbanisasi

Salah satu dampak dari urbanisasi adalah kemiskinan dengan segala permasalahannya.

10) Kehidupan politik

Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran, dan lain-lain

2.3. Konsep tumbuh kembang anak usia toddler (anak usia 1-3 tahun)a. Konsep Tumbuh kembang anak usia toddler menurut Betz. C. L. & Sowden. L.A (2009)

1) Karakteristik Fisik

a) Berat Badan

1). Berat badan toddler bertambah 2,2 kg per tahun

2). Penambahan berat badan menurun secara seimbang

b) Tinggi badan

1). Tinggi badan meningkat sekitar 7,5 cm per tahun

2). Proporsi tubuh berubah; lengan dan kaki tumbuh dengan laju yang lebih cepat dibandingkan dengan kepala dan badan

3). Lordosis lumbal pada spinal kurang terlihat

4). Tubuh toddler tidak begitu gemuk dan pendek

5). Tungkai mempunyai tampilan yang bengkok (torsi tibialis)

c) Lingkar kepala

1). Fontanel anterior menutup pada usia 15 bulan

2). Lingkar kepala meningkat 2,5 cm per tahun

d) Gigi

Gigi molar pertama dan kedua serta gigi taring mulai muncul.

2) Perkembangan motorik kasar

a) Usia 15 bulan

1). Berjalan sendiri dengan jarak kedua kaki lebar

2). Merayapi Tangga

3). Dapat melempar objek

b) Usia 18 bulan

1). Mulai bisa berlari; jarang jatuh

2). Menaiki dan menuruni tangga

3). Menaiki mebel

4). Bermain dengan mainan yang dapat ditarik

5). Dapat mendorong perabot yang ringan kesekeliling ruangan

6). Duduk sendiri diatas bangku

c) Usia 24 bulan

1). Berjalan dengan gaya berjalan yang stabil

2). Berlari dengan sikap yang lebih terkontrol

3). Berjalan naik dan turun tangga dengan menggunakan kedua kaki pada setiap langkah

4). Melompat dengan kasar

5). Membantu memuka baju sendiri

6). Menendang bola tanpa kehilangan keseimbangan

d) Usia 30 bulan

1). Dapat menyeimbangkan diri sementara dengan satu kaki

2). Menggunakan kedua kaki untuk melompat

3). Melompat kebawah dari atas perabot

4). Mengendarai sepeda

3) Perkembangan motorik halus

a) Usia 15 bulan

1). Membangun menara yang terdiri dari dua balok

2). Membuka kotak

3). Memasukan jari kelubang

4). Menggunakan sendok tetapi menumpahkan isinya

5). Membalikan halaman buku

b) Usia 18 bulan

1). Membangun menara yang terdiri atas tiga balok

2). Mencoret-coret sembarangan

3). Minum dari cangkirc) Usia 24 bulan

1). Minum dari cangkir yang dipegang dengan satu tangan

2). Menggunakan sendok tampan menumpahkan isinya

3). Membangun menara yang terdiri atas 4 balok

4). Mengosongkan isi botol

5). Menggambar garis vertical dan bentuk lingkaran

d) Usia 30 bulan

1). Memegang krayon dengan jari

2). Menggambar dengan asal

3). Mampu membangun balok yang terdiri dari enam balok

4) Perkembangan psikoseksual (Tahap anal)

a) Focus tubuh; Area anal

b) Tugas perkembangan; Belajar untuk mengatur defekasi dan berkemih

c) Krisis perkembangan; Toilet training

d) Keterampilan koping yang umum; tempertantrum, negativism, bermain dengan feses dan urine, perilaku regresif, mengisap ibu jari, mengeriting rambut, menangis, iritabilitas dan mencibir.

e) Kebutuhan seksual; Sensasi menyenangkan berhubungan dengan fungsi eksretori, anak mengeksplorasi tubuh secara aktif

f) Bermain; Anak senang bermain dengan eksreta yang dibuktikan dengan mengorek-ngorek feses.

g) Peran orang tua; Untuk mencapai kontinensia yang tanpa control yang terlalu ketat atau terlalu membiarkan.5) Perkembangan Psikososial (Otonomi vs. Rasa Malu dan Ragu)

a) Tugas perkembangan; Beljar untuk asertif dalam mengungkapkan kebutuhan, keinginan, dan kemauan dirinya.b) Krisis perkembangan; Toilet training; pengalaman anak untuk pertama kali, paksaan social terhadap perilaku oleh orang tua

c) Keterampilan Koping umum; temper tantrum, menangis, aktivitas fisik, negativism, menahan nafas, mencari perhatian, bermain regresi.

d) Bermain; anak melakukan dan mencari kesempatan dan aktivitas bermain; mencari perhatian pengasuh, mengeksplorasi tubuh, menikmati sensasi gerakan dari motorik halus dan kasar, bermain secara aktif dengan objek, belajar untuk berinteraksi dengan cara yang disetujui secara social.

e) Peran orang tua; Berperan sebgai agen pensosialisasi untuk peran dasar tingkah laku, melakukan retriksi untuk pertamakalinya terhadap perilaku anak, berfokus langsung terhadap gratifikasi primer dan segera terhadap kebutuhan anak.

f) Rencana; Untuk memberikan konsistensi dalam membatasi lingkungan pada perilaku anak terlebih dahulu dorong anak untuk mengeksplorasi lingkungan dan mempelajari lingkungan baru.

6) Permkembangan Moral ( Tahap Prakonbensional)

a) Konsep toddler tentang benar salah masih terbatas

b) Orang tua mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan kesadaran anak7) Perkembangan Kepercayaan (Tahap Intuitif-Proyektif)a) Keyakinan dipelajari dari orang tua

b) Anak menirukan praktik dan sikap keagamaan dari kecil.

Konsep Tumbuh kembang anak usia toddler menurut Hurlock (2002).1) Konsep tumbuh kembang anak usia 1 tahunUsia 1 tahun merupakan usia yang penuh berbagai hal yang menarik antara lain berubah dalam cara makan, cara bergerak, juga dalam keinginan dan sikap atau perasaan si kecil apabila disuruh melakukan sesuatu yang tidak ia sukai, ini akan menyatakan sikap dan nalurinya mengatakan tidak baik dengan kata kat maupun perbuatan, meskipun sebetulnya hal itu disukai ( psikolog menyebutnya negatifisme ). Kenyataan ini berbeda pada saat usia di bawah satu tahun, si kecil akan menjadi seseorang penyidik yang sangat menjengkelkan, mereka akan menyelinap masuk setiap sudut rumah, menyentuh semua benda yang ditemukannya, menggoyangkan meja dan kursi, menjatuhkan benda apapun yang bisa dijatuhkan, memanjat apa yang bisa di oanjat, memasukkan benda kecil ke dalam benda yang lebih besar dan sebagainya. ( Hurlock, 2002 ).

2) Konsep tumbuh kembang anak usia 2 tahunKonsep Pada usia 2 tahun si kecil cenderung mengikuti orang tuanya kesana kemari, ikut ikutan menyapu, mengepel, menyiram tanaman, semua ini dilakukan dengan penuh kesungguhan. Pada usia 2 tahun anak sudah mulai belajar bergaul, ia senang sekali menonton anak lain bermain, perasaan tauk dan cemas sering terjadi apabila orang tuanya meninggalkan anak sendiri. Seandainya orang tua harus bepergian lama atau memutuskan untuk kembali.3) Konsep tumbuh kembang anak usia 3 tahunAnak pada usia 3 tahun biasanya lebih mudah dikendalikan karena anak sudah dalam perkembangan emosi, sehingga mereka mengenggap ayah dan ibunya sebagai orang yang istimewa. Sikap permusuhan dan kebandelan yang muncul pada usia antara 2,5 sampai 3 tahun tampaknya makin berkurang, sikap pada orang tua bukan saja bersahabat tapi sangat ramah dan hangat. Anak menjadi sangat patuh pada orang tuanya, sehingga mereka akan bertingkah laku baik dan menurut sekali. Jika keinginan mereka bertentangan dengan kehendak orang tuanya, karena mereka tetap mahluk hidup yang mempunyai pendapat sendiri. Pada usia 3 tahun, anak cenderung meniru siapapun yang dilakukan orang tuanya sehari hari, disebut proses identifikasi. Dalam proses inilah karakter anak dibentuk jauh lebih banyak dibentuk dari petunjuk yang diterima dari orang tuanya, seperti membentuk model diri mereka, membina kepribadian, membentuk sikap dasar bai terhadap pekerjaan, orang tua dan dirinya sendiri. ( Hurlock, 2002 ).

BAB III

PENUTUP

3.1. KesimpulanMenjadikan manusia yang seutuhnya memang harus dimulai sejak dini. Pencapaian tumbuh kembang anak yang optimal perlu memperhatikan beberapa aspek perkembangan, yakni kemampuan sensoris, motorik, komunikasi bahasa dan bicara, kognitif, kreatifitas seni, urus diri, emosi social, kerja sama dan leadership, serta moral dan spiritual. Perkembangan anak usia dini penting dijadikan perhatian sebab proses tumbuh kembang anak usia dini sendiri akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang. Anak merupakan generasi penerus, sehingga perlu dilakukan upaya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak sehingga menghasilkan generasi penerus yang unggul.

3.2. Saran

Pada kesempatan ini kelompok akan mengemukakan beberapa saran sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi usaha peningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang akan datang, diantaranya :1. Bagi Institusi Pendidikan

Melengkapi koleksi buku kesehatan kusus buku keperawatan terberu diperpustakaan sehingga memudahkan mahasiswa mencari referensi dalam menyusun karya tulis.

2. Bagi Rumah Sakit

Meningkatkan mutu pelayanan dan memberikan ruang bagi petugas kesehatan kususnya perawat untuk menerapkan konsep-konsep keperawatan profesional secara maksimal kususnya pemantauan tumbuh kembang anak usia toddler.

3. Bagi Perawat dan Mahasiswa Keperawatan/kesehatanDalam memberikan asuhan keperawatan/ pelayanan kesehatan, perawat atau pun mahasiswa keperawatan dan mahasiswa kesehatan memahami konsep tumbuh kembang anak usia toddler pada anak sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

Andriana, Dian. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak. Jakarta:

Salemba Medika.

Bets, C.L and Sowden. (2009).Buku Saku Keperawatan Pediatri.Edisi 5. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Bindle, R. & Ball, J. W. (2003). Pediatric nursing: caring for children. New Jersey: Pearson Education

Hidayat, A. Aziz Alimut. (2008). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jilid II. Jakarta: Salamba Medika.Kyle, T. (2008). Essential of pediatric nursing.Philadelphia: Lippincott William & Wilkins

Muscari, M. E. (2004). Pediatric nursing. Philadelphia: LippinconttWilliam& Wilkins

Ngastiyah.(2005). Perawatan Anak Sakit.Edisi kedua. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Nursalamah, dkk.(2008). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika.

Potter,P. A. & Perry, A. G. (2005). Fundamental Nursing: concepts, process, and practice sixt edition. St. Louis: Mosby Year Book.

Riyadi, S., Sukarmin.(2009). Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.Suriadi & Rita Yuliani.(2006). Asuhan Keperawatan Pada Anak.Edisi kedua. Jakarta: PT Percetakan Penebar Swadaya.

Wong, D.L., Hockenberry, M., Wilson. D., Winkelstein, M. L.& Schwart, P. (2005). Wongs essentials ofpediatric nursing. Philadelphia: Mosby