tumbang skenario i

67
Gangguan Tumbuh Kembang Bayi Skenario I

Upload: sallysa

Post on 17-Feb-2016

21 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Tumbuh Kembang Anak

TRANSCRIPT

Page 1: Tumbang Skenario I

Gangguan Tumbuh Kembang BayiSkenario I

Page 2: Tumbang Skenario I

DOA BELAJAR

�مري أ لي ر �س و�ي ص�دري لي ح اشر� ب ر�ق�ولي    �فق�هوا ي اني لس� من عقد�ة و�احلل

Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’

Ya Allah, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,

supaya mereka mengerti perkataanku” (QS. Thoha: 25-28)

Page 3: Tumbang Skenario I

DOA BELAJAR

فهمـا علمـاورزقنـي ني زد .ربو سهال جعلته ما إال سهل ال اللهم

سهال شئت إذا الحزن تجعل أنت “Rabbi zidnii ‘ilman war zuqnii fahman”.

Allaahumma Laa Sahla Illaa Maa Ja’altahu Sahlaa Wa Anta Taj’alul Hazna Idza Syi’ta Sahlaa

• “Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang baik”. (QS. Thaha : 114)

• “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan

kesusahan menjadi kemudahan.” (HR Anas bin Malik ra)

Page 4: Tumbang Skenario I

DOA BELAJAR

�افعا ن علما �لك� �سأ أ ي إن هم �لل ا ال �ق�ب مت و�ع�م�ال با ط�ي و�رزقا

• Allahumma inni as’aluka ilman naafi’an wa rizqon thoyyiban wa ‘amalan mutaqobalan

• Ya Allah aku mohon kepadamu berikanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amalan yang diterima di sisi-Mu

(HR Ibnu Majah dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam Shahih Ibnu Majah no 762)

Page 5: Tumbang Skenario I

Anak laki-laki datang ke puskesmas tgl 5 Desember 2014 dg diantar ibunya mau menanyakan jadwal imunisasi. Anak lahir tgl 25 Februari 2014 ditolong oleh bidan, umur kehamilan 35mggu, bayi lahir dg asfiksia neonatrum, tonus otot lemah, Apgar score 6/8, BBL 2500gr, PB 46cm, LK 34 cm. Berat badan sekarang 6500gr, lingkar kepala 44 cm, PB 70cm. Penimbangan 2 bln terakhir berturut-turut beratnya 6100gr, dan 6300gr. Saat ini makanan anak nasi lumat, dengan sayur, lauk-pauk tahu tempe, dan kdg telur, mulai 3 bln sdh diberi susu formula, pisang, bubur bayi krn srg menangis. Status imunisasi: BCG 2 bln, polio 4x, hepatitis B umur 40 hr & 3 bln, DPT umur 2 & 6 bln. Saat ini anak sdh bisa tengkurap bolak-balik, belum bisa duduk sendiri dan belum bisa berdiri sendiri. Anak hanya bisa kdg” mengoceh dan babbling, tangan blm bs memegang kerincingan, dan bereaksi thdp suara serta menengok ke arah sumber suara, blm bs makan biskuit sendiri, tdk bs bermain cilukba. Ibu pendidikan lulus SD. Mainan yg ada di rmh kerincingan, boneka, sepeda roda tiga. Ibu tdk banyak bicara, cenderung tipe pendiam.

Page 6: Tumbang Skenario I

Keywords

• Imunisasi• Asfiksia neonatrum• Tonus • Apgar score• BCG• Polio• Hepatitis B• DPT• Babbling

Page 7: Tumbang Skenario I

Klasifikasi Istilah

1. Imunisasi : menimbulkan kekebalan, stimulasi sistem imun utk membentuk pertahanan melawan penyakit

2. Asphyxia neonatrum: penghentian denyut nadi, perubahan patologis yg disebabkan oleh kurangnya oksigen dlm udara pernapasan yg menyebabkan hipoksia dan hiperkapnia pd bayi baru lahir

3. Tonus: kontraksi otot yg ringan dan terus-menerus pd otot-otot rangka, membantu mempertahankan postur dan pengembalian darah ke jantung

Page 8: Tumbang Skenario I

4. Apgar Score: ungkapan ttg bayi baru lahir dlm angka, biasanya ditentukan pd 60 dtk I stlh lahir. Merupakan penjumlahan nilai-nilai yg diperoleh dr penilaian denyur jantung, tonus otot, iritabilitas refleks, dan warna

5. BCG: vaksin semacam serbuk kering yg mengandung bakteri yg serupa dg organisme yg menyebabkan TB ttpi sdh diubah shg menimbulkan infeksi ringan hanya di tmpt vaksinasi, meningkatkan kekebalan thdp TB (gov au)

6. Polio: penyakit infeksi akut yg terjadi scr sporadis/ epidemik dan yg disebabkan oleh virus, biasanya poliovirus. Penyakit ini scr klinis ditandai dg demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan muntah, seringkali kekakuan leher dan punggung

Page 9: Tumbang Skenario I

7. Hepatitis B: penyakit virus yg disebabkan oleh virus hepatitis B terutama ditularkan lwt jalur parenteral sprti transfusi darah, pemakaian brsm jarum suntik pd pemakai narkotik

8. DPT(diphteria pertusis tetanus): vaksin 3in1 yg melindungi terhadap difteri, pertusis, tetanus (posyandu bogor 2011)

9. Babbling: mengoceh, tahap awal dari perkembangan berbicara

Page 10: Tumbang Skenario I

Rumusan Masalah

1. Bagaimana klasifikasi saat bayi laki-laki tsb baru lahir?

2. Berapa usia anak tersebut saat datang ke puskesmas?

3. Apa tanda asfiksia pd bayi br lahir?4. Apa makna dari apgar score 6/8?5. Bagaimana terjadinya asfiksia neonatrum?6. Imunisasi apa saja yg masih kurang dan perlu

diberikan pd bayi laki-laki tsb?

Page 11: Tumbang Skenario I

1. Masa gestasi 35 mingguBB 2500 grPB 46 cmLK 34 cmTonus otot lemah= BBLC, KB, SMK

Page 12: Tumbang Skenario I

2. Berapa usia anak tersebut saat datang ke puskesmas?

Datang ke puskesmas 2014 12 5Lahir 2014 2 25Usia Kronologis 9 10 (9 bulan 10 hari)Usia Koreksi (Premature 5mgg) 1 7

8 3 (8 bulan 3 hari)

Page 13: Tumbang Skenario I

3. - asidemia metabolik atau campuran pH <7 pd sampel darah yg diambil dr arteri umbilikal

- apgar score 0-3 pd menit ke 5- manifestasi neurologi termasuk kejang- disfungsi sistem multiorgan

Page 14: Tumbang Skenario I

4. Sedikit asfiksia(normal) apgar score 7-10 umumnya dilaksanakan pd interval 1 menit dan 5 menit.

Page 15: Tumbang Skenario I

5. normal: nafas I udara msk alveolus, cairan paru diabsorbsi jar paru nafas II makin bnyk yg msk, alveolus terisi udara ekspansi paru resistensi vaskuler paru dan aliran darah paru

klo gagal penurunan resistensi vaskuler paru pphn aliran darah paru inadequat gagal napas

Page 16: Tumbang Skenario I

6. -BCG 1x -Polio 4x berikan ulangan polio 1thn sejak polio

4 & selanjutnya saat masuk sekolah-Hepatitis B 2x segera diberikan saat dtg ke puskesmas (seharusnya pd usia 6 bln)

-DPT 2x segera diberikan saat dtg ke puskesmas, ke 4 usia 11 bln, ke 5 usia 17 bln

Page 17: Tumbang Skenario I

V. PETA KONSEP

Indikasi :a. UK 35 mggb. Asfiksia

Neonatorumc. Tonus otot lemahd. Apgar score 6/8e. BBL 2500grf. PB 46 cmg. LK 34 cm

Diagnosis :BBLC, KB, SMK.

BayiLahir 25 Feb 2014

Usia 9 bln 10 hari

Diberi makan : nasi lumat, sayur, lauk pauk tahu, tempe, telur.

Pertumbuhan

Imunisasi :a. BCG : 2 blnb. Polio : 4xc. Hepatitis B :

40hari & 3blnd. DPT :

2 bln & 6 bln

Perkembangan

Interpretasi :a. BCG : Lengkapb. Polio : :

Lengkapc. Hepatitis B : -

pertamad. DPT : - kedua

(4bln)

a. BB : 6500grb. LP : 44 cmc. PB : 70 cm

a. Tengkurap (+)b. Duduk sndiri (-)c. Babbling (+)d. Pegang

krincingan (-)e. Reaksi thd

suara (-)f. Makan biskuit

sendiri (-)g. Nengok ke

sumber suara (-)

h. Main cilukba (-)

Page 18: Tumbang Skenario I

Mahasiswa Mampu Memahami:

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak2. Berat Bayi Lahir Rendah3. Penangan Bayi Asfiksia (Resusitasi Neonatal)4. Imunisasi

Page 19: Tumbang Skenario I

LO Tumbuh Kembang

Page 20: Tumbang Skenario I

ANTROPOMETRIAntropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam

pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. 

Penilaian antropometri dilakukan melalui pengukuran dimensi fisik dan komposisi kasar tubuh. Penilaian dilakukan terhadap berat bada (BB), tinggi badan (TB), lingkar kepala, lingkar lengan atas (LILA), dan tebal lemak kulit.

Pada usia kurang dari dua tahun, pengukuran tinggi badan dilakukan dengan mengukur panjang badan dalam keadaan tidur, sedangkan pada usia dua tahun atau lebih, pengukuran dilakukan dalam keadaan berdiri. Tinggi badan juga dapat ditentukan melalui pengukuran tinggi lutut (dengan menggunakan kaki kiri dengan sudut 90 derajat) pada orang yang memiliki kelainan tulang belakang atau tidak mampu berdiri tegak.

(Supariasa, dkk. 2012)

Page 21: Tumbang Skenario I

BMI

Menurut Hermaduanti (2008) dalam Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Sms Untuk Menentukan Status Gizi Dengan Metode K-Nearest Neighbor menyatakan bahwa “BMI (Body Mass Index) merupakan suatu pengukuran yang menunjukkan hubungan antara berat badan dan tinggi badan. BMI merupakan suatu rumus matematika dimana berat badan seseorang (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat dari tinggi badan (dalam meter).

Page 22: Tumbang Skenario I

IMT WHO dan CDC

Nutritional Status

IMT WHO 2006

(0-5 th)

IMT WHO 2007 (5-19

th)

IMT CDC 2000 (2-20 th)

Obesitas > +3 > +2 SD > P 95Overweight +2 SD s/d

+3 SD> +1 SD P 85 – p

95Normal -2 SD s/d

+2 SD-2 SD s/d +2

SDP 3 - < p

85

Page 23: Tumbang Skenario I

Rekomendasi Klasifikasi Status Gizi

Status Gizi BB/TB (%

median)

BB/TBWHO 2006

IMT CDC 2000

Obesitas > +3 > P 95Overweight > +2 SD

hingga +3 SD> P 85 – P

95Normal >90% -2SD hingga

+2 SDGizi

Kurang70-90% -2 SD hingga -

3 SD Gizi buruk < 70% < - 3SD

Page 24: Tumbang Skenario I
Page 25: Tumbang Skenario I
Page 26: Tumbang Skenario I
Page 27: Tumbang Skenario I

TB

Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dengan tepat. Di samping itu, tinggi badan merupakan ukuran kedua yang penting karena dengan menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan (Quac stick), faktor umur dapat dikesampingkan. Pengukuran tinggi badan pada umumnya dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut Microtoice yang mempunyai ketelitian 0,1 cm.

(Supariasa, dkk. 2012)

Page 28: Tumbang Skenario I

LILA

LILA adalah lingkar lengan bagian atas pada bagian trisep. LILA digunakan untuk mendapatkan perkiraan tebal lemak bawah kulit, dengan cara ini dapat diperkirakan jumlah lemak tubuh total. Hubungan antara lemak bawah kulit dengan seluruh jaringan lemak tubuh tidak lurus (linier), hal ini sangat bergantung pada umur dan berat badan. Seseorang yang kurus mempunyai proporsi lemak tubuh total yang tipis dengan deposit lemak bawah kulit dibandingkan dengan seseorang yang gemuk. Distribusi lemak bawah kulit juga bergantung pada ras, gender, dan umur

Page 29: Tumbang Skenario I

Lingkar lengan atas (LILA) dewasa ini merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat-alat yang sulit diperoleh dengan harga yang lebih murah.

Baku lingkar lengan atas yang dugunakan sekarang belum mendapat pengujian yang memadai untuk digunakan di Indonesia. Hal ini didasarkan pada hasil-hasil penelitian yang umumnya menunjukkan perbedaan angka prevalensi KEP yang cukup berarti antar penggunaan LILA di satu pihak dengan berat bedan menurut umur atau berat menurut tinggi badan maupun indeks-indeks lain di pihak lain.

      

Page 30: Tumbang Skenario I

TEBAL LIPATAN KULIT

Ketebalan lipatan kulit adalah suatu pengukuran kandungan lemak tubuh karena sekitar separuh dari cadangan lemak tubuh total terdapat langsung dibawah kulit. Pengukuran tebal lipatan kulit merupakan salah satu metode penting untuk menentukan komposisi tubuh serta presentase lemak tubuh dan untuk menentukan status gizi secara antropometrik.

(Supariasa, dkk. 2012)

Page 31: Tumbang Skenario I

Pertumbuhan

Page 32: Tumbang Skenario I

Perkembangan

(DDST)Denver Developmental Screening Test sebuah metode pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun

Penyimpangan perkembangan pada bayi dan anak usia dini seringkali sulit dideteksi dengan pemeriksaan fisik rutin. DDST dikembangkan untuk membantu petugas kesehatan dalam mendeteksi masalah perkembangan anak usia dini.

Page 33: Tumbang Skenario I

Denver II

Digunakan dalam berbagai tujuan, yaitu :1. Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan

usianya,2. Menilai tingkat perkembangan anak yang tampak sehat3. Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak

menunjukkan gejala4. Memastikan anak yg diduga mengalami kelainan

perkembangan5. Memantau anak yang berisiko mengalami kelainan

perkembangan

Page 34: Tumbang Skenario I
Page 35: Tumbang Skenario I
Page 36: Tumbang Skenario I

Dalam skenario 1. anak sudah bisa tengkurap bolak – balik, belum bisa duduk sendiri dan

belum bisa berdiri sendiri dalam sektor motorik kasar terletak disebelah kiri garis normal (8 bulan), biasanya dia sudah bisa berdiri dgn pegangan.

2. Anak hanya bisa kadang – kadang mengoceh dan babbling dalam sektor bahasa terletak pada garis normal (8 bulan)

3. Tangan belum bisa memegang kerincingan dalam sektor motorik halus terletak disebelah kiri garis normal (8 bulan), biasanya dia bisa membenturkan 2 kubus, memegang dgn ibu jari dan jari, dan seharusnya sudah bisa mengambil 7 kubus.

4. Bereaksi terhadap suara, serta menengok kearah sumber suara, belum bisa makan biskuit sendiri, tidak bisa bermain cilukba dalam sektor motorik halus terletak disebelah kiri garis normal (8 bulan), biasanya dia sudah bisa daag-daag dengan tangan, menyatakan keinginan dan tepuk tangan.

Page 37: Tumbang Skenario I

LO Berat Bayi Lahir Rendah

(BBLR)

Page 38: Tumbang Skenario I

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

0 Yaitu: bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, tanpa memandang masa gestasi

0 Macam” BBLR:a. Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1.500-2.500 gram.b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir < 1.500 gram.c. Bayi lahir ekstrem rendah (BBLER), berat lahir < 1.000 gram.

Page 39: Tumbang Skenario I

KLASIFIKASIBayi berat lahir rendah (BBLR) dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :1. Prematuritas murni, yaitu bayi dengan masa kehamilan

kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai berat badan untuk usia kehamilan ( SMK )

2. Dismaturitas, yaitu bayi dengan berat badan kurang, dari berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilan, ini menunjukkan bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine ( KMK ) atau bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir kurang dari persentil 10 kurva pertumbuhan Lubchenko

Page 40: Tumbang Skenario I

TANDA DAN GEJALA1. Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu.2. Berat badan sama dengan atau kurang dari 2.500 gram.3. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm, lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm, lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm.4. Rambut lunugo masih banyak.5. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang.6. Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya.

Page 41: Tumbang Skenario I

TANDA DAN GEJALA

7. Tumit mengkilap, telapak kaki halus.8. Genetalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora, klitoris menonjol (pada bayi perempuan). Testis belum turun ke dalam skrotum, pigmentasi dan rugue pada skrotum kurang (pada bayi laki-laki).9. Tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah.10.Fungsi syaraf yang belum atau tidak efektif dan tangisnya lemah.11. Jaringan kelenjar mammae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang.12. Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit bila ada.

Page 42: Tumbang Skenario I

LO Penanganan Asfiksia pada Bayi (Resusitasi Neonatus)

Page 43: Tumbang Skenario I
Page 44: Tumbang Skenario I

Langkah Awal Resusitasi

• Bayi di bawah alat pemancar panas

• Bayi telanjang

Memberikan kehangatan

Page 45: Tumbang Skenario I

Langkah Awal Resusitasi

45

Meletakkan bantalan kain di bawah bahu untuk mendapatkan posisi sedikit tengadah

Memposisikan

Page 46: Tumbang Skenario I

Membersihkan jalan nafas

Membersihkan sekret dengan balon penghisap Dilakukan penghisapan di mulut dahulu

Page 47: Tumbang Skenario I

Langkah Awal Resusitasi

• Mengurangi kehilangan panas

• Perhatikan posisi jalan nafas

Mengeringkan, rangsang dan memposisikan

Page 48: Tumbang Skenario I

Langkah Awal Resusitasi

48

• Dilakukan dg menepuk/menjentik telapak kaki dg hati-hati, menggosok punggung atau perut

• Bila ttp tdk bernapas bantuan ventilasi segera

Rangsang taktil

Page 49: Tumbang Skenario I

Penilaian

0 Penilaian pernafasan, frekuensi jantung, warna kulit

• Bila bayi apnu/megap-megap atau frekuensi jantung <100 kali/menit ventilasi tekanan positif

• Bila frekuensi jantung bayi memadai tp bayi sianosis (sentral) berikan O2 aliran bebas

Page 50: Tumbang Skenario I

50

Ventilasi Tekanan Positif

SRI BTA

Page 51: Tumbang Skenario I

51

* Intubasi ET dapat dipertimbangkan pada langkah ini

Bila FJ < 60 kali/menit, setelah 30 detik dilakukan VTP efektif)

Page 52: Tumbang Skenario I

LO Imunisasi

Page 53: Tumbang Skenario I

Tujuan Imunisasi

0 Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar variola.

Page 54: Tumbang Skenario I

Manfaat Imunisasi

a. Pertahanan tubuh yang terbentuk akan dibawa seumur hidupnya

b. Vaksinasi adalah cost-effective karena murah dan efektif

c. Vaksinasi tidak berbahaya, reaksi yang serius sangat jarang terjadi, jauh lebih jarang dari pada komplikasi yang timbul apabila terserang penyakit tersebut secara alami.

Page 55: Tumbang Skenario I
Page 56: Tumbang Skenario I

Macam-macam Imunisasi pada Anak

1. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerine) 0 Digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC

yang berat, sebab terjadinya TBC yang primer atau ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG, seperti TBC pada selaput otak, TBC Miller (pada seluruh lapangan paru) atau TBC tulang.

0 Diberikan 1x usia 0-3 bulan, optimal pd usia 2 bulan0 Dosis: untuk usia <1tahun 0,05 ml

untuk usia >1tahun 0,1 ml0 Disuntikkan secara intrakutan di daerah lengan kanan

atas

Page 57: Tumbang Skenario I

2. Vaksin DPT (Difteri Pertusis Tetanus)

0 Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi tehadap difteri, pertusis dan tetanus.

0 DPT sering menyebakan efek samping yang ringan, seperti demam ringan atau nyeri di tempat penyuntikan selama beberapa hari. Efek samping tersebut terjadi karena adanya komponen pertusis di dalam vaksin.

Page 58: Tumbang Skenario I

3. Vaksin TT (Tetanus Toksoid)

0 Efek Samping Reaksi lokal pada tempat penyuntikan yaitu berupa kemerahan, pembengkakan dan rasa nyeri

0Target imunisasi tetanus 5 kali 0 3 dosis saat bayi setara 2 dosis toksoid dewasa0 dosis ke-4 (18-24bl) kekebalan + 5 th0 dosis ke-5 (masuk SD) kekebalan + 10 th0 dosis ke-6 (keluar SD, TD atau dT) kekebalan + 20

th

Page 59: Tumbang Skenario I

4. Vaksin DT (Difteri dan Tetanus)

0 Imunisasi DT memberikan kekebalan aktif terhadap toksin yang dihasilkan oleh kuman penyebab difteri dan tetanus Vaksin DT dibuat untuk keperluan khusus, misalnya pada anak yang tidak boleh atau tidak perlu menerima imunisasi pertusis, tetapi masih perlu menerima imunisasi difteri dan tetanus.

0 Vaksin ini tidak boleh diberikan kepada anak yang sedang sakit berat atau menderita demam tinggi. Efek samping yang mungkin terjadi adalah demam ringan dan pembengkakan lokal di tempat penyuntikan, yang biasanya berlangsung selama 1-2 hari.

Page 60: Tumbang Skenario I

5. Vaksin Polio (Oral Polio Vaccine =OPV)

0 Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan (Hidayat, 2005).

0 Terdapat 2 macam vaksin polio: IPV (Inactivated Polio Vaccine, Vaksin Salk), mengandung virus polio yang telah dimatikan dan diberikan melalui suntikan OPV (Oral Polio Vaccine, Vaksin Sabin), mengandung vaksin hidup yang telah dilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau cairan.

0 Efek Samping Bisa terjadi kelumpuhan dan kejang-kejang

Page 61: Tumbang Skenario I

6. Vaksin Campak

0 Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak karena penyakit ini sangat menular, ditandai dengan panas, batuk, pilek, konjungtivitas

0 Efek Samping - Terjadi ruam timbul pada hari ke 7-10 sesudah imunisasi dan berlangsung selama 2-4 hari. pada tempat suntikan dan panas - Infeksi akut yang disertai demam lebih dari 38°C - Gangguan sistem kekebalan - Alergi terhadap protein telur

Page 62: Tumbang Skenario I

7. Vaksin MMR (Measles, Mumps dan Rubela)

0 Diperlukan untuk catch-up measles, membentuk antibodi terhadap mumps (gondongan), dan rubela

0 Vaksin I usia 15-18 bln, min interval 6 bulan dgn imunisasi campak (usia 9 bln)

0 Dosis 0,5 ml subkutan0 Diberikan minimal 1 bulan sebelum atau sesudah

imunisasi lain0 MMR-2 diberikan pd usia 6 th

Page 63: Tumbang Skenario I

8. Vaksin Hepatitis B

0Perinatal/vertikal: ibu ke bayi saat lahir0 70-90% bayi yang terinfeksi menjadi kariers

25% diantaranya meninggal0Horizontal: bayi ke bayi/anak ke dewasa0Parenteral, perkutan: unsafe injection,

transfusi darah0Sexual transmission

Page 64: Tumbang Skenario I

9. Imunisasi Hib

0 Imunisasi Hib membantu mencegah infeksi oleh Haemophilus influenza tipe b. Organisme ini bisa menyebabkan meningitis, pneumonia dan infeksi tenggorokan berat.

0 Cara Pemberian : Dilakukan dengan 2 suntikan dengan interval 2 bulan kemudian bosternya dapat diberikan pada usia 18 bulan

Page 65: Tumbang Skenario I

Sekian & Terima Kasih

Page 66: Tumbang Skenario I

DOA SELESAI BELAJAR ال علم من بك أعوذ إني اللهمومن يخشع ال قلب ومن ينفع

نفس ال دعوة ومن التشبع Allahumma inni a’uudzubika min ‘ilmin laa yanfa’, wa min qolbinله يستجاب

laa yakhsya’, wa minnafsin laa tasyba’, wamin da’ watin laa yustajaabulaha

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusu’, nafsu yang tidak pernah puas, dan do’a yang tidak dikabulkan”.

Page 67: Tumbang Skenario I

DOA SELESAI BELAJARوارزقنا ا حق الحق أرنا اللهم

باطال الباطل وأرنا باعه اتـاجتنابه وارزقنا

Allahumma arinal_haqqo _haqqon warzuqnat  tibaa’ahu  wa arinal  baathila baa-thilan warzuqnaj

tinaabahuYa Allah Tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga kami

dapat mengikutinya Dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami dapat menjauhinya