lkj provinsi lampung tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/bab_iii.pdf ·...

173
LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 83 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG Akuntabilitas Kinerja dalam LKj Provinsi Lampung tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang sudah berjalan mulai dari RPJMD, Renstra SKPD, RKPD ataupun RKT dan Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung. Dalam pelaksanaan pembangunan Pemerintah Provinsi Lampung sebagaimana fungsi actuating, dari berbagai piranti perencanaan yang sudah dibuat tersebut, hingga sampai pada saat pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan seluruh sumber daya manajemen pendukungnya. Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur, terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya. Pertanggungjawaban pengukuran yang diukur adalah kegiatan, program dan sasaran yang prosesnya adalah sejauh mana ketiga komponentersebut dilaksanakan selaras dan sinergi dengan berbagai piranti perencanaan yang telah dibuat. Piranti pengukurannya berupa Pengukuran Kinerja (atau sebelum Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 disebut dengan Pengukuran PencapaianSasaran untuk mengukur sasaran). Adapun pengukuran kinerja dilakukan dengan caramembandingkan target setiap Indikator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah kinerja (performance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang (performance improvement). Dalam hal ini, laporan kinerja pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiapinstansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukandalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi sertapengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukurankinerja (Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah).

Upload: vuongtu

Post on 06-Feb-2018

251 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

83

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

Akuntabilitas Kinerja dalam LKj Provinsi Lampung tidak terlepas dari

rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang sudah berjalan mulai dari

RPJMD, Renstra SKPD, RKPD ataupun RKT dan Perjanjian Kinerja Pemerintah

Provinsi Lampung. Dalam pelaksanaan pembangunan Pemerintah Provinsi

Lampung sebagaimana fungsi actuating, dari berbagai piranti perencanaan yang

sudah dibuat tersebut, hingga sampai pada saat pertanggungjawaban

pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan seluruh sumber daya manajemen

pendukungnya.

Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur,

terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya.

Pertanggungjawaban pengukuran yang diukur adalah kegiatan, program dan

sasaran yang prosesnya adalah sejauh mana ketiga komponentersebut

dilaksanakan selaras dan sinergi dengan berbagai piranti perencanaan yang telah

dibuat. Piranti pengukurannya berupa Pengukuran Kinerja (atau sebelum

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 disebut dengan Pengukuran PencapaianSasaran untuk

mengukur sasaran).

Adapun pengukuran kinerja dilakukan dengan caramembandingkan

target setiap Indikator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan

penghitungan akan diketahui selisih atau celah kinerja (performance gap).

Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna

mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan kinerja di masa yang akan

datang (performance improvement).

Dalam hal ini, laporan kinerja pemerintah merupakan bentuk

akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada

setiapinstansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang

diperlukandalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan

evaluasi sertapengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap

pengukurankinerja (Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah).

Page 2: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

84

Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap

sasaran berpedoman pada Permendagri No. 54 tahun 2010 dengan

menggunakan skala penilaian terhadap kinerja pemerintahdibagi 4 (empat)

kategori dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2015

No. Interval Nilai

Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

Kode

1. 91 Sangat Tinggi

2. 76 90 Tinggi

3. 66 75 Sedang

4. 51 65 Rendah

5. 50 Sangat Rendah Sumber: Permendagri No. 54 Tahun 2010

3.1 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan

dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja.

Kriteria penilaian yang diuraikan dalam tabel 3.2 selanjutnya akan dipergunakan

untuk mengukur kinerja Pemda Lampung untuk tahun 2015. Pencapaian IKU

Gubernur tahun 2015 secara ringkas ditunjukkan oleh tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Tabel Pencapaian IKU Gubernur Tahun 2015

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir

RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap

2019 Target Realisasi

% Realisasi

1 Pertumbuhan Ekonomi

5,08 6,00-6,35 5,13 85,50 7,00-7,50 73,29

2 Indeks Gini 0,35 0,33 0.33 100 0,32 93,93

3 PDRB atas dasar harga berlaku

231.008.426 245.330.948 253.162.538,30 103,19 318.996.629

79,36

4 PDRB atas dasar harga konstan

189.809.458,54

201.577.645 199.525.419,80 98,98 262.203.722 76,10

5 PDRB per kapita (berlaku)

28,78 30,63 31,19 101,83 39,45 79,06

6 Laju pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, perikanan

3,39 3,69 3,66 99,18 4,48 81,69

7 Nilai Tukar Petani (NTP)

104,38 103,53 103,17 99,65 104,84 98,41

8 Nilai Tukar 111,7 113,72 105,86 93,09 114,29 92,62

Page 3: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

85

Nelayan (NTN) 9 Skor Pola Pangan

Harapan (PPH) Konsumsi

83,4 84,1 84,1 100 86,20 97,56

10 Laju pertumbuhan sektor industri pengolahan

4,51 7,48 7,48 100 7,46 100,27

11 Laju pertumbuhan sektor perdagangan

5,98 2 1,98 99,00 5,24 37,79

12 Pertumbuhan ekspor

-9,49 6 17,4 290,00 6,70 259,70

13 Jumlah koperasi aktif

2.903 2.945 2.760 93,72 3.250 84,92

14 Jumlah UMKM 375.425 375.425 382.425 101,82 414.398 92,28

15 Laju pertumbuhan investasi (PMTDB) atas dasar harga berlaku

5,66

9,94 7,24

72,83 14,56 49,73

16 Jumlah wisatawan nusantara

4.327.188 4.759.950 5.530.803 116,19 7.155.495 77,29

17 Jumlah wisatawan mancanegara

95.528 105.081 114.907 109,35 153.914 74,66

18 Pertumbuhan PAD 2,20 2,64 2,55 94,81 14,87 17,15

19 Kemantapan jalan provinsi

65,05 65,00 67,02 103,11 85,00 78,85

20 Tingkat kesesuaian antara RTRW Provinsi Lampung dengan penataan ruang

Sesuai Sesuai Sesuai 99,10 Sesuai 99,10

21 Kondisi jaringan irigrasi dan bangunan pelengkap yang terpelihara

65 65 100 85 76,47

22 Pembangunan embung dan bangunan penampungan air lainnya dari kebutuhan yang akan dibangun

12 12 100 20 60

23 Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Masyarakat

68,82 68,82 100 100 68,82

Page 4: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

86

Terhadap Air Minum Layak

24 Tingkat Kawasan Permukiman Kumuh

2,11 2,11 100 0 -

25 Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Lingkungan Sehat

50,71 50,71 100 100 50,71

26 Tingkat Rumah Layak Huni

40 39,75 99,38 60 66,25

27 Laju pertumbuhan sektor pertambangan

2,06 4,20 203,88 2,50 168

28 Rasio elektrifikasi rumah tangga

78 74,16 80,46 108,50 83,47 96,39

29 Angka melek huruf

95,60 96 99,88 104,04

98 101,92

30 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A

111,85 111,9 110,17 98,45 112,08 98,30

31 APK SMP/MTS/Paket B

95,66 96,05 98,52 102,57 97,62 100,92

32 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

98,20 95,56 92,92 97,24 95,75 97,04

33 APM SMP/MTs/ Paket B

78,40 75,50 72,24 95,68 77,10 93,70

34 Angka rata-rata lama sekolah

7,48 7,50 7,50 100 7,70 97,40

35 Angka Kelulusan 99,91 100 100 100 100 100

36 Angka melanjutkan SMP - SMA

70,24 80 72,06 90,01 100 72,06

37 Angka melanjutkan SMA - PT

55 55 100 75,00 73,33

38 APK SMA/SMK/MA/ Paket C

64,35 70 66,06 94,37 78 84,70

39 APM SMA/SMK/ MA/Paket C

62 50,15 80,89 70 71,64

40 Angka harapan hidup

69,66 69,75 70 100,36 72 97,22

41 Angka Kematian Bayi (AKB) per

5,94 32 4,88 184,75 24 179,67

Page 5: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

87

1000 lahir hidup 42 Angka Kematian

Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup

81 341 95,46 172,01 309 169,11

43 Prevalensi Balita Kurang Gizi

18,8 18,44 15,64 117,90 17,00 169,11

44 Angka Penemuan Kasus TB (semua tipe yg dilaporkan)/Case Notification Rate)

91 99 99 100 154 64,29

45 Angka Kesakitan Positif Malaria (API)

0,40 0,35 0,43 77,14 0,10 (-)230,00

46 Prevalensi HIV AIDS per 100 penduduk usia > dari 15 tahun

0,04 0,49 0,01 198,58 0,49 198,58

47 Angka Kesakitan DBD

16,82 50 38,51 122,98 46 116,28

48 Cagar budaya dan aset daerah yang bernilai budaya yang diperlihara

4.747 1.576 1.576 100 3.267 48,24

49 Peningkatan jumlah pengunjung museum

137.987 137.987 100 225.000 61,33

50 Jumlah sanggar kesenian

903 494 54,70 960 51,46

51 Persentase penduduk miskin

14,28 13,53 14,35 93,93 11,10 70,72

52 Indeks kedalaman kemiskinan

2,23 2,095 2,36 87,39 1,40 31,43

53 Indeks keparahan kemiskinan

0,51 0,47 0,60 72,34 0,34 23,53

54 Jumlah PMKS yang ditangani

5.409 8.677 8.595 99,05 8.220 104,56

55 Rasio ketergantungan

64,32 52,55 49,57 105,67 46,75 93,97

56 Tingkat partisipasi angkatan kerja

66,99 65,75 65,60 100,23 66,46 101,29

57 Tingkat pengangguran terbuka

4,79 5,29 5,42 92,24 4,17 70,02

58 Penempatan 11 55 55 100 125 44,00

Page 6: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

88

transmigrasi ke luar Lampung

59 Fasilitas yang dibangun di kawasan KTM sebagai embrio pusat pertumbuhan ekonomi baru

- 3 3 100 6 50

60 Jumlah SKPD Provinsi yang mengimplementasikan anggaran responsif gender

- 3,6 5,45 151,3 36,4 10

61 Perempuan keluarga miskin pedesaan

25 kelom pok

450 450 100 130 29,41

62 Jumlah Kab/Kota layak anak se-Provinsi Lampung

1 1 1 100 3 33,3

63 Penanganan kasus perempuan dan anak

22 75 95 126,7 200 47,5

64 Peringkat pekan olahraga prestasi nasional

2 8 8 100 5 40

65 Kelompok pemuda yang dilatih sebagai kader kewirausahaan

20 35 20 57,14 35 57,14

66 Rasio tempat peribadatan per jumlah penduduk

1:291 1 : 293 99,31 1:303 96,69

67 Jumlah Rumusan Kebijakan (policy paper) pembangunan daerah yang aplikatif

- 9 9 100 40 22,5

68 Jumlah Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung yang telah melakukan sinkronisasi dan koordinasi

- 4 5 125 15 33,3

Page 7: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

89

Roadmap Sida 69 Kelas status mutu

sungai utama dan waduk besar

D D D 100 B

70 Jumlah perusahaan yang menjadi peserta PROFER

70 100 70 70 140 50

71 Tingkat pencemaran air

15 45 45 100 25 20

72 Luas rehabilitasi hutan dan lahan termasuk mangrove

66.705 84.014 86.364 102,80 175.770 18,03

73 Jumlah Raperda dan Pergub yang dihasilkan

32 dan 80

10 dan 40 11 dan 66 110 dan 165

10 dan 30

110 dan 220

74 Penyelesaian Kasus Tanah

11 6 6 100 6 100

75 Hasil Evaluasi Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung

CC CC CC 100 BB 33,33

76 Hasil evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)

Tinggi Tinggi Tinggi 100 Tinggi 100

77 Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah

WTP WTP WTP 100 WTP 100

78 Persentase Hasil Audit APIP yang Terselesaikan

100 50 50 100 90 55,55

79 Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar Atas Pelaksanaan Tugas SKPD Sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan

100 50 50 100 10 (300)

Page 8: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

90

80 Konsistensi antar dokumen perencanaan

100 100 100 100 100 100

81 Indeks kepuasan masyarakat (skala 1-10)

6,23 6,23 100 7,00 89,00

82 Akreditasi kelembagaan Badan Diklat

- B B 100 A 50

83 Indeks demokrasi 63,13 71,88 71,62 99,63 73,50 97,44

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Catatan:

Untuk indikator ke-66, 75, 76, 77 dan 83 merupakan capaian kinerja tahun 2014,

karena realisasi kinerja tahun 2015 baru bisa dilihat pada triwulan 3 dan 4 tahun 2016.

Dari 83 Indikator Kinerja Sasaran yang merupakan Indikator Kinerja Utama

(IKU)Pemerintah Provinsi Lampung pada tahun 2015, 56 indikator menunjukkan

capaian 100% atau lebih. Tingkat ketercapaian ini menunjukkan pelaksanaan

urusan yang terkait dicapai melalui dukungan penganggaran dan kerja keras

seluruh stakeholder dalam mendukung capaian sejumlah indikator tersebut.

Untuk sejumlah target IKU Provinsi Lampung yang tingkat pencapaiannya belum

mencapai 100% pada tahun 2015, masih diperlukan upaya kinerja yang lebih

keras, fokus, dan terarah; dengan pertimbangan sejumlah analisa yang

mempengaruhi. Sedangkan, 27 indikator kinerja sasaran yang lainnya memiliki

capaian 54,70% sampai dengan 99,65%.

Berdasarkan skala nilai peringkat kinerja pada Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 54 tahun 2010 terdapat 73 indikator menunjukkan capaian sangat

tinggi, 5 indikator menunjukkan capaian yang tinggi, 3 indikator dengan capaian

sedang dan hanya 2 indikator yang capaiannya masih rendah.

Sementara apabila dilihat dalam kerangka triwulan, perbandingan antara

rencana dan realisasi kinerja untuk seluruh sasaran dapat dilihat pada tabel 3.3

sebagai berikut:

Tabel 3.3 Realisasi dan Capaian Kinerja IKU Gubernur Tahun 2015 Per Triwulan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

Tahunan Triwulan Target Realisasi Persentase

1

Peningkatan pertumbuhan dan kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB Provinsi Lampung

Pertumbuhan Ekonomi

Persen 6,00-6,35

Triwulan I 6,00-6,35 4,91 81,83

Triwulan II 6,00-6,35 5,06 84,33

Triwulan III 6,00-6,35 5,22 87,00

Triwulan IV 6,00-6,35 5,33 88,83

Indeks Gini Koefisien 0,33

Triwulan I 0,33 0,38 115,15

Triwulan II 0,33 - 115,15

Triwulan III 0,33 0,26 78,78

Triwulan IV 0,33 - 78,78

PDRB atas dasar harga Juta Rp 245.330. 948 Triwulan I 264.111.510 60.785.879,90 23,02

Page 9: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

91

berlaku Triwulan II 264.111.510 63.690.462,30 24,11

Triwulan III 264.111.510 66.902.442,90 25,33

Triwulan IV 264.111.510 61.783.753,10 23,39

PDRB atas dasar harga konstan

Juta Rp 201.577. 645

Triwulan I 244.917.027 48.609.466,90 19,85

Triwulan II 244.917.027 50.644.354,30 20,68

Triwulan III 244.917.027 52.327.007,00 21,37

Triwulan IV 244.917.027 47.944.591,70 19,58

PDRB per kapita (berlaku)

Juta Rp 30,63

Triwulan I 30,63 7,49 24,45

Triwulan II 30,63 7,85 25,63

Triwulan III 30,63 8,24 26,90

Triwulan IV 30,63 7,61 24,84

Laju pertumbuhan sektor pertanian,

kehutanan, perikanan Persen 3,69

Triwulan I 3,69 1,76 47,70

Triwulan II 3,69 7,96 215,72

Triwulan III 3,69 3,20 86,73

Triwulan IV 3,69 1,23 33,33

Nilai Tukar Petani (NTP)

Indeks Harga

125,64

Triwulan I 125,64 102,90 81,90

Triwulan II 125,64 102,00 81,18

Triwulan III 125,64 103,77 82,59

Triwulan IV 125,64 103,99 82,77

Nilai Tukar Nelayan (NTN)

Indeks Harga

113,72

Triwulan I 113,72 106,81 93,92

Triwulan II 113,72 106,40 93,56

Triwulan III 113,72 106,03 93,24

Triwulan IV 113,72 104,21 91,64

2 Terpenuhinya kebutuhan pangan per kapita masyarakat untuk memenuhi kecukupan energy dan keamanan pangan

Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Konsumsi Persen 84,1

Triwulan I 83,40 83,40 100

Triwulan II 83,40 83,40 100

Triwulan III 83,40 83,40 100

Triwulan IV 84,10 84,10 100

3 Meningkatnya pertumbuhan dan kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Provinsi Lampung

Laju pertumbuhan sektor industri

pengolahan Persen 7,48

Triwulan I 7,48 6,75 90,24

Triwulan II 7,48 7,77 103,87

Triwulan III 7,48 8,34 111,48

Triwulan IV 7,48 7,00 93,58

4 Meningkatnya pertumbuhan dan kontribusi sektor perdagangan pada PDRB Provinsi

Laju pertumbuhan sektor perdagangan

Persen 2

Triwulan I 2 5,32 266,00

Triwulan II 2 (1,19) (59,50)

Triwulan III 2 0,23 11,50

Triwulan IV 2 3,94 197,00

Pertumbuhan ekspor Persen 6

Triwulan I 6 2,96 49,33

Triwulan II 6 2,61 43,50

Triwulan III 6 0,83 13,83

Triwulan IV 6 (0,14) 2,33

5 Meningkatnya peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian daerah Jumlah koperasi aktif Unit 2.945

Triwulan I 736 500 67,93

Triwulan II 736 690 93,75

Triwulan III 736 760 103,26

Triwulan IV 737 810 109,90

Jumlah UMKM UMKM 375.425

Triwulan I 375.425 93.580 99,70

Triwulan II 375.425 93.792 99,93

Triwulan III 375.425 97.243 103,61

Triwulan IV 375.425 97.632 104,02

Peningkatan kontribusi penanaman modal (investasi) terhadap perekonomian daerah

Laju pertumbuhan investasi (PMTDB) atas

dasar harga berlaku Persen 9,94

Triwulan I 9,94 5,87 59,05

6 Triwulan II 9,94 6,41 64,48

Triwulan III 9,94 8,23 82,79

Triwulan IV 9,94 8,30 83,50

7 Berkembangnya kontribusi pariwisata pada perekonomian daerah

Jumlah wisatawan nusantara

4.759.950

Triwulan I 889.635 1.033.707 116,19

Triwulan II 1.152.384 1.339.007 116,19

Triwulan III 1.341.830 1.559.133 116,19

Triwulan IV 1.376.102 1.598.955 116,19

Jumlah wisatawan mancanegara

Orang 105.081

Triwulan I 24.694 27.003 109,35

Triwulan II 26.459 28.934 109,35

Triwulan III 25.587 27.980 109,35

Triwulan IV 28.340 30.990 109,35

8 Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)

Pertumbuhan PAD Persen 2,64

Triwulan I 25 19,15 76,60

Triwulan II 50 44,13 88,26

Triwulan III 75 71,09 94,79

Triwulan IV 100 95,15 95,15

9 Tersediannya infrastruktur/ prasarana dan sarana transportasi yang handal, terintegritas dengan system transportasi nasional untuk mendukung pergerakan orang dan barang

Kemantapan jalan provinsi

Persen 65,00

Triwulan I 65,00 65,05 100,08

Triwulan II 65,00 55,26 85,02

Triwulan III 65,00 55,26 85,02

Triwulan IV 65,00 67,02 103,11

10

Terwujudnya tata ruang wilayah sesuai arah pemanfaatan ruang nasional, provinsi dan

Tingkat kesesuaian antara RTRW Provinsi

Lampung dengan penataan ruang

Sesuai

Triwulan I 16 0

Page 10: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

92

kabupaten/ kota

Triwulan II 44 0

Triwulan III 72 17,17 23,84

Triwulan IV 100 99,10 99,10

11 Tersedianya sumberdaya air yang handal dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (domestik), pertanian (irigasi), industry dan untuk berbagai keperluan lainnya baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang

Kondisi jaringan irigrasi dan bangunan

pelengkap Persen 65

Triwulan I 22,32 5,56 24,91

Triwulan II 51,92 5,56 10,71

Triwulan III 81,32 38,21 46,99

Triwulan IV 100 100 100

Pembangunan embung dan

bangunan penampungan air

lainnya

Persen 12

Triwulan I 11,90 0 0

Triwulan II 47,14 0 0

Triwulan III 73,57 32,85 44,65

Triwulan IV 100 100 100

Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan, air bersih, air limbah)

Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum

Layak

Persen 68,82

Triwulan I 11,36 0 0

12 Triwulan II 45,15 0 0

Triwulan III 72,58 20 27,56

Triwulan IV 100 100 100

Tingkat Kawasan Permukiman Kumuh

Persen 2,11

Triwulan I 16,67 0 0

Triwulan II 50 0 0

Triwulan III 75 23,38 31,17

Triwulan IV 100 100 100

Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses

Terhadap Lingkungan Sehat

Persen 50,71

Triwulan I 15,42 0 0

Triwulan II 45 0 0

Triwulan III 72,50 19,05 26,28

Triwulan IV 100 100 100

Tingkat Rumah Layak Huni

Persen 40

Triwulan I 13,75 0 0

Triwulan II 50,83 5,21 10,25

Triwulan III 75,42 31,07 41,19

Triwulan IV 100 99,38 99,38

13 Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energy dan ketenagalistrikan di Provinsi Lampung

Laju pertumbuhan sektor pertambangan

Persen 2,06

Triwulan I 2,06 2,87 139,32

Triwulan II 2,06 8,08 392,23

Triwulan III 2,06 6,32 306,79

Triwulan IV 2,06 (0,16) (7,76)

Rasio elektrifikasi rumah tangga

Persen 74,16

Triwulan I 74,16 80,46 108,50

Triwulan II 74,16 80,46 108,50

Triwulan III 74,16 80,46 108,50

Triwulan IV 74,16 80,46 108,50

14 Meningkatnya angka melek huruf

Angka melek huruf

Persen 96

Triwulan I 0 0 0

Triwulan II 0 0 0

Triwulan III 0 0 0

Triwulan IV 96 99,88 104,04

15 Tuntasnya wajib belajar 9 tahun Angka Partisipasi

Kasar (APK) SD/MI/Paket A

Persen 111,9

Triwulan I 0 0 0

Triwulan II 0 0 0

Triwulan III 0 0 0

Triwulan IV 111,90 110,17 98,45

APK SMP/MTS/ Paket

B

Persen 96,05

Triwulan I 0 0 0

Triwulan II 0 0 0

Triwulan III 0 0 0

Triwulan IV 96,05 98,52 102,57

Angka Partisipasi

Murni (APM) SD/MI/Paket A

Persen 95,56

Triwulan I 0 0 0

Triwulan II 0 0 0

Triwulan III 0 0 0

Triwulan IV 95,56 92,92 97,24

APM SMP/MTs/ Paket B

Persen 75,50

Triwulan I 0 0 0

Triwulan II 0 0 0

Triwulan III 0 0 0

Triwulan IV 75,50 72,24 95,68

Angka rata-rata lama sekolah

Persen 7,50

Triwulan I 0 0 0

Triwulan II 0 0 0

Triwulan III 0 0 0

Triwulan IV 7,50 7,50 100

Angka Kelulusan Persen 100

Triwulan I 0 0 0

Triwulan II 100 100 100

Triwulan III 0 0 0

Triwulan IV 0 0 0

Angka melanjutkan SMP – SMA

Persen 80

Triwulan I 0 0 0

Triwulan II 0 0 0

Triwulan III 80 72,06 90,01

Triwulan IV 0 0 0

Angka melanjutkan SMA - PT

Persen 55

Triwulan I 0 0 0

Triwulan II 0 0 0

Triwulan III 55 55 100

Triwulan IV 0 0 0

16

Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat ke jenjang menengah dan tinggi APK SMA/SMK/MA/

Paket C Persen 70

Triwulan I 0 0 0

Triwulan II 0 0 0

Triwulan III 0 0 0

Triwulan IV 70 66,06 94,37

Page 11: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

93

APM SMA/SMK/ MA/Paket C

Persen 62

Triwulan I 0 0 0

Triwulan II 0 0 0

Triwulan III 0 0 0

Triwulan IV 62 50,15 80,89

17 Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat Angka harapan hidup Tahun 69,75

Triwulan I 69,75 70 100,36

Triwulan II 69,75 70 100,36

Triwulan III 69,75 70 100,36

Triwulan IV 69,75 70 100,36

Angka Kematian Bayi (AKB)

Per 1.000 Lahir Hidup

32

Triwulan I 32 4,88 106,25

Triwulan II 32 4,88 106,25

Triwulan III 32 4,88 106,25

Triwulan IV 32 4,88 106,25

Angka Kematian Ibu (AKI)

Per 100.000

Kelahiran Hidup

341

Triwulan I 341 103,36 169,69

Triwulan II 341 103,36 169,69

Triwulan III 341 103,36 169,69

Triwulan IV 341 103,36 169,69

Prevalensi Balita Kurang Gizi

Persen 18,44

Triwulan I 18,44 15,64 115,18

Triwulan II 18,44 15,64 115,18

Triwulan III 18,44 15,64 115,18

Triwulan IV 18,44 15,64 115,18

Angka Penemuan Kasus TB (semua tipe yg dilaporkan)/ Case

Notification Rate)

Per 100.000

Penduduk 99

Triwulan I 99 99 100

Triwulan II 99 99 100

Triwulan III 99 99 100

Triwulan IV 99 99 100

Angka Kesakitan Positif Malaria (API)

Per 100.000

Penduduk 0,35

Triwulan I 0,35 0,43 77,14

Triwulan II 0,35 0,43 77,14

Triwulan III 0,35 0,43 77,14

Triwulan IV 0,35 0,43 77,14

Prevalensi HIV AIDS per 100 penduduk usia

> dari 15 tahun Persen 0,49

Triwulan I 0,49 0,01 197,96

Triwulan II 0,49 0,01 197,96

Triwulan III 0,49 0,01 197,96

Triwulan IV 0,49 0,01 197,96

Angka Kesakitan DBD Per

100.000 Penduduk

50

Triwulan I 50 38,51 122,98

Triwulan II 50 38,51 122,98

Triwulan III 50 38,51 122,98

Triwulan IV 50 38,51 122,98

18 Terinternalisasinya nilai-nilai budaya dan kearifan lokal

Cagar budaya dan aset daerah yang bernilai

budaya yang diperlihara

1.576

Triwulan I 0 0 0

Triwulan II 0 0 0

Triwulan III 0 0 0

Triwulan IV 1.576 1.576 100

Peningkatan jumlah pengunjung museum

Persen 137.987

Triwulan I 32.101 32.101 100

Triwulan II 55.932 55.932 100

Triwulan III 13.859 13.859 100

Triwulan IV 36.095 36.095 100

Jumlah sanggar kesenian

Sanggar 903

Triwulan I 0 0 0

Triwulan II 0 0 0

Triwulan III 0 0 0

Triwulan IV 903 494 54,71

19 Meningkatnya pelayanan kesejahteraan dan rehabilitasi bagi tuna sosial

Persentase penduduk miskin

Persen 14,35

Triwulan I - -

Triwulan II - -

Triwulan III - -

Triwulan IV 14,35 14,35 93,93

Indeks kedalaman kemiskinan

Persen 2,095

Triwulan I - - -

Triwulan II - - -

Triwulan III - - -

Triwulan IV 2,095 2,357 87,49

Indeks keparahan kemiskinan

Persen 0,47

Triwulan I - - -

Triwulan II - - -

Triwulan III - - -

Triwulan IV 0,47 0,603 71,70

Jumlah PMKS yang ditangani

Jiwa 8.677

Triwulan I - - -

Triwulan II - - -

Triwulan III 8.677 8.595 99,05

Triwulan IV 8.677 8.595 99,05

20 Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja Rasio ketergantungan Persen 52,55

Triwulan I - - -

Triwulan II - - -

Triwulan III - - -

Triwulan IV 52,55 71,97 63,04

Tingkat partisipasi angkatan kerja

Persen 65,75

Triwulan I - - -

Triwulan II - - -

Triwulan III - - -

Triwulan IV 65,75 60,65 92,24

Tingkat pengangguran terbuka

Persen 5,29

Triwulan I - - -

Triwulan II - - -

Triwulan III - - -

Triwulan IV 5,29 5,42 97,54

21 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat transmigrasi dan berkembangnya kawasan transmigrasi

Penempatan transmigrasi ke luar

Lampung KK 55

Triwulan I - - -

Triwulan II - - -

Triwulan III - - -

Triwulan IV 55 55 100

Fasilitas yang dibangun di kawasan

Lembaga Ekonomi

3

Triwulan I - - -

Triwulan II - - -

Page 12: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

94

KTM sebagai embrio pusat pertumbuhan

ekonomi baru

Triwulan III - - -

Triwulan IV 3 3 100

22 Meningkatnya indeks pembangunan dan kesetaraan gender

Jumlah SKPD Provinsi yang

mengimplementasikan anggaran responsif

gender

Persen 13,6

Triwulan I 13,6 5,45 151,3

Triwulan II 13,6 5,45 151,3

Triwulan III 13,6 5,45 151,3

Triwulan IV 13,6 5,45 151,3

Perempuan keluarga miskin pedesaan

Orang 450

Triwulan I 450 450 100

Triwulan II 450 450 100

Triwulan III 450 450 100

Triwulan IV 450 450 100

23 Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak

Jumlah Kab/Kota layak anak se-Provinsi

Lampung Kab/Kota 1

Triwulan I 1 1 100

Triwulan II 1 1 100

Triwulan III 1 1 100

Triwulan IV 1 1 100

Penanganan kasus perempuan dan anak

Kasus 75

Triwulan I - -

Triwulan II - -

Triwulan III - -

Triwulan IV 75 95 126,7

24 Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat.

Peringkat pekan olahraga prestasi

nasional Peringkat 8

Triwulan I - - -

Triwulan II - - -

Triwulan III - - -

Triwulan IV 8 8 100

Kelompok pemuda yang dilatih sebagai kader

kewirausahaan Kelompok 35

Triwulan I 35 20 57,14

Triwulan II 35 - -

Triwulan III 35 - -

Triwulan IV 35 - -

25 Meningkatnya kualitas kehidupan beragama Rasio tempat

peribadatan per jumlah penduduk

Tempat Ibadah : Orang

1:291

Triwulan I 1:291 1:293 100

Triwulan II 1:291 1:293 100

Triwulan III 1:291 1:293 100

Triwulan IV 1:291 1:293 100

26

Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efisien dan efektif melalui perumusan kebijakan pembangunan daerah yang berbasis riset, IPTEK dan Inovasi

Jumlah rumusan kebijakan (policy

paper) pembangunan daerah yang aplikatif

Policy paper

9

Triwulan I 0 0 0

Triwulan II 2 2 100

Triwulan III 3 3 100

Triwulan IV 4 4 100

Jumlah Kabupaten dan Kota di Provinsi

Lampung yang telah melakukan

sinkronisasi dan koordinasi Roadmap

Sida

Kab/Kota 4

Triwulan I 1 1 100

Triwulan II 1 2 200

Triwulan III 1 1 100

Triwulan IV 1 1 100

27 Penurunan beban pencemaran, pengendalian kerusakan lingkungan, serta perlindungan dan konservasi SDA.

Kelas status mutu sungai utama dan

waduk besar Status D

Triwulan I 30 20 66,67

Triwulan II 30 25 83,33

Triwulan III 40 55 138

Triwulan IV 0 0 0

Jumlah perusahaan

yang menjadi peserta PROFER

Perusahaan

100

Triwulan I 10 10 100

Triwulan II 30 30 100

Triwulan III 50 50 100

Triwulan IV 10 10 100

28 Peningkatan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

Menurunnya tingkat pencemaran air

Titik pantau

45

Triwulan I 15 15 100

Triwulan II 15 15 100

Triwulan III 15 15 100

Triwulan IV 0 0 0

29 Peningkatan manfaat kawasan hutan Provinsi Lampung dari aspek ekonomis dan ekologis.

Luas rehabilitasi hutan dan lahan termasuk

mangrove Hektar 84.014

Triwulan I -

Triwulan II -

Triwulan III -

Triwulan IV 84.014 86,364 102,80

30

Terciptanya keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum di masyarakat

Jumlah Raperda dan Pergub yang

dihasilkan

Raperda dan

Pergub 10 dan 40

Triwulan I 0 & 10 0 & 20 100 & 200

Triwulan II 0 & 10 0 & 17 100 & 170

Triwulan III 2 & 10 2 & 13 100 & 130

Triwulan IV 8 & 10 9 & 16 180 & 160

Penyelesaian Kasus Tanah

Kasus/ Tahun

6

Triwulan I 6 0 0

Triwulan II 6 1 16,67

Triwulan III 6 4 66,67

Triwulan IV 6 6 100,00

31 Meningkatnya kinerja pemerintahan ditandai dengan meningkatnya kepercayaan publik melalui pelayanan prima

Hasil Evaluasi Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung

Nilai CC

Triwulan I CC 0 200

Triwulan II CC 0 200

Triwulan III CC CC 100

Triwulan IV CC CC 100

Hasil evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)

Status Tinggi

Triwulan I Tinggi 0 200

Triwulan II Tinggi 0 200

Triwulan III Tinggi Tinggi 100

Triwulan IV Tinggi Tinggi 100

32 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja pelayanan publik

Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah

Opini WTP

Triwulan I WTP 0 200

Triwulan II WTP WTP 100

Triwulan III WTP WTP 100

Triwulan IV WTP WTP 100

33 Terwujudnya Persentse Hasil APIP Persen 50 Triwulan I 50 50 100

Page 13: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

95

pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

yang Terselesaikan Triwulan II 50 50 100

Triwulan III 50 50 100

Triwulan IV 50 50 100

Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar Atas Pelaksanaan Tugas SKPD Sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan

Persen 50

Triwulan I 50 50 100

Triwulan II 50 50 100

Triwulan III 50 50 100

Triwulan IV 50 50 100

34 Meningkatnya kinerja pelayanan publik yang memuaskan masyarakat dan kualitas pelayanan yang merata

Konsistensi antar dokumen perencanaan

Persen 100

Triwulan I 100 100 100

Triwulan II 100 100 100

Triwulan III 100 100 100

Triwulan IV 100 100 100

Indeks kepuasan masyarakat (skala 1-10)

Indeks 6,23

Triwulan I 6,23 6,23 100

Triwulan II 6,23 6,23 100

Triwulan III 6,23 6,23 100

Triwulan IV 6,23 6,23 100

Akreditasi kelembagaan Badan Diklat

Kategori B

Triwulan I B - 100

Triwulan II B - 100

Triwulan III B - 100

Triwulan IV B B 100

35 Meningkatnya kualitas kehidupan berdemokrasi dengan proses demokrasi yang menghargai kebebasan, persamaan, keadilan dalam kerangka supremasi hukum.

Indeks demokrasi Skala 71,88 Triwulan I -

Triwulan II -

Triwulan III 71,88 71,62 99,63

Triwulan IV 71,88 71,62 99,63

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Beberapa IKU yang diuraikan di atas, penetapan target dan pengukuran

realisasi triwulan dilakukan dengan menggunakan proxy indicator karena

karakter indicator yang spesifik, termasuk tentang metode pengukuran indikator.

Indikator yang dimaksud dan penjelasan mengapa dipergunakan proxy indicator

adalah sebagaiberikut:

1. Sebagian indikator merupakan indikator pada level outcome, dimana

pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan, belum tentu akan berkontribusi

pada pencapaian target kinerja IKU secara langsung, seperti IKU yang

pertama.

2. Sebagian indikator mempergunakan data yang dihasilkan oleh pengukuran

secara periodik oleh lembaga di luar SKPD di lingkungan Provinsi Lampung,

yang biasanya dilakukan sekali atau dua kali dalam setahun. Indikator yang

masuk dalam kategori ini adalah Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Gini, PDRB

atas dasar harga berlaku, PDRB atas dasar harga konstan, PDRB per kapita

(berlaku), Laju pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, perikanan, Nilai

Tukar Petani (NTP), Nilai Tukar Nelayan (NTN), Laju pertumbuhan sektor

industri pengolahan, Laju pertumbuhan sektor perdagangan, Pertumbuhan

ekspor, Laju pertumbuhan investasi (PMTDB) atas dasar harga berlaku, Laju

pertumbuhan sektor pertambangan, Angka Melek Huruf, Angka Harapan

Hidup, Jumlah penduduk miskin, Indeks Kedalaman Kemiskinan, Indeks

Keparahan Kemiskinan, Rasio Ketergantungan, Tingkat partisipasi angkatan

kerja, Tingkat pengangguran terbuka, Rasio tempat peribadatan per jumlah

Page 14: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

96

penduduk, Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Hasil

Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD), Opini

Pemeriksaan BPK, Indeks kepuasan masyarakat dan Indeks demokrasi.

Proxy indicator yang dipakai adalah pencapaian indikator yang menjadi

penyumbang IKU. Pencapaian kinerja tahun 2015 dibandingkan dengan target

kinerjanya, Target RPJMD dan Perjanjian Kinerja Tahun 2016, ditunjukkan tabel

3.4 berikut ini. Tabel 3.4 Kinerja dan Realisasi Pencapaian IKU Tahun 2015

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Satuan

2015 2016

Target Capaian Realisasi Target

(RPJMD) PK

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Peningkatan Pertumbuhan dan kontribu si terhadap PDRB Provinsi Lampung

Pertumbuhan Ekonomi Persen 6,00-6,35 5,13 85,50 6,35-6,50 6,35-6,50

Indeks Gini Koefisien 0,33 0,33 100 0,33 0,33

PDRB atas dasar harga berlaku

Juta Rp 245.330.948 253.162.538,30 103,19 261.081.194 261.081.194

PDRB atas dasar harga konstan

Juta Rp 201.577.645 199.525.419,80 98,98 241.539.088 241.539.088

PDRB per kapita (berlaku) Juta Rp 30,63 31,19 101,83 32,82 32,82

Laju pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, perikanan

Persen 3,69 3,66 99,18 4,16 4,16

Nilai Tukar Petani (NTP) Indeks Harga

103,53 103,17 99,65 103,84 103,84

Nilai Tukar Nelayan (NTN) Indeks Harga

113,72 105,86 93,09 113,86 113,86

2 Terpenuhinya kebutuhan pangan per kapita masyarakat untuk memenuhi kecukupan energi

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

Persen 84,1 84,1 100 86,2 86,2

3 Mening katnya pertumbuhan dan kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Provinsi Lampung

Laju pertumbuhan sektor industri pengolahan

Persen 7,48 7,48 100 7,44 7,44

4 Meningkatnya pertumbuhan dan kontribusi sektor perdagangan pada PDRB Provinsi

Laju pertumbuhan sektor perdagangan Persen 2 1,98 99,00 4,40 4,40

Pertumbuhan ekspor

Persen 6 17,4 290,00 6,25 6,25

5 Meningkatnya peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian daerah

Jumlah koperasi aktif Unit 2.945 2.760 93,72 3.018 3.016

Jumlah UMKM UMKM 375.425 382.247 101,82 384.810 384.810

6 Peningkatan kontribu si pena naman modal (investasi) terhadap perekonomian daerah

Laju pertumbuhan investasi (PMTB) atas dasar harga berlaku

Persen 9,94 7,24 72,83 10,94 10,94

7 Berkem-bangnya kontribu-si

Jumlah wisatawan nusantara

Orang 4.759.950 5.530.803 116,19 5.235.945 5.235.945

Jumlah wisatawan Orang 105.081 114.907 109,35 115.639 115.639

Page 15: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

97

pariwi-sata pada perekonomian daerah

mancanegara

8

Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)

Pertumbuhan PAD

Persen 2,64

2,55

94,81

3,23

3,23

9 Tersedianya infra-struktur/ prasarana dan sarana transpor-tasi yang handal, terintegrasi dengan system transpor-tasi nasional untuk mendu-kung pergera-kan orang dan barang

Kemantapan jalan provinsi

Persen 65,00 67,02 103,11 70,00 70,00

10 Terwujudnya Tata Ruang Wilayah Sesuai Arah Pemanfaatan Ruang Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota

Tingkat kesesuaian antara RTRW Provinsi Lampung dengan penataan ruang

Sesuai Sesuai 99,10 Sesuai Sesuai

11 Tersedianya sumberdaya air yang handal dan berkuali-tas untuk memenuhi kebutu-han rumah tangga (domes-tik), pertanian (irigasi), industry dan untuk berbagai keperlu-an lain-nya baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang

Kondisi jaringan irigrasi dan bangunan pelengkap yang terpelihara

Persen 65 65 100 70 70

Pembangunan embung dan bangunan penampungan air lainnya dari kebutuhan yang akan dibangun

Persen 12 12 100 14 14

12 Mening-katkan akses masyara-kat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman (menca-kup persampa-han, air bersih, air limbah)

Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Layak

Persen 68,82 68,82 100 74,34 74,34

Tingkat Kawasan Permukiman Kumuh

Persen 2,11 2,11 100 1,93 1,93

Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Lingkungan yang Sehat

Persen 50,71 50,71 100 62,86 62,86

Tingkat Rumah Layak Huni

Persen 40 39,75 99,38 45 45

13 Mening- katnya cakupan pelaya-nan dan kualitas infra-struktur energy dan ketenaga-listrikan di Provinsi Lampung dari 72% menjadi 78% di akhir tahun 2019

Laju pertumbuhan sektor pertambangan

Persen 2,06 4,20 203,88 2,16 2,16

Rasio elektrifikasi rumah tangga

Persen 74,16 80,46 108,50 76,38 76,38

14 Mening-katnya angka melek huruf

Angka melek huruf Persen 96,00 99,88 104,04 96,50 96,50

15 Tuntas-nya wajib belajar 9 tahun

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A

Persen 111,9 110,17 98,45 111,94 111,94

APK SMP/MTS/ Paket B Persen 96,05 95,66 99,59 96,45 96,45

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

Persen 95,56 92,92 97,24 95,61 95,61

APM SMP/MTs/ Paket B Persen 75,50 72,24 95,68 75,90 75,90

Angka rata-rata lama Persen 7,50 7,20 96,00 7,55 7,55

Page 16: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

98

sekolah

Angka Kelulusan Persen 100 100 100 100 100

Angka melanjutkan SMP - PT

Persen 80 79,23 99,04 85,00 85,00

Angka melanjutkan SMA - PT

Persen 55 72.06 131,02 60,00 60,00

16

Meningkatnya tingkat pendidi-kan masyara-kat ke jenjang mene-ngah dan tinggi

APK SMA/SMK/MA/ Paket C Persen 70 66,06 102,20 72 72

APM SMA/SMK/ MA/Paket C

Persen 62 50,15 103,72 64 64

17 Mening-katnya akses dan mutu pelaya-nan keseha-tan terutama untuk keseha-tan ibu dan anak

Angka harapan hidup Tahun 69,75 70 100,36 69,85 69,85

Angka Kematian Bayi (AKB)

Per 1.000 Lahir Hidup

32 4,88 184,75 30 30

Angka Kematian Ibu (AKI) Per 100.000

Kelahiran Hidup

341 95,46 172,01 333 333

Prevalensi Balita Kurang Gizi

Persen 18,44 15,64 115,18 18,08 18,08

Angka Penemuan Kasus TB (semua tipe yg dilaporkan)/ Case Notification Rate)

Per 100.000

Penduduk 99 99 100 109 109

Angka Kesakitan Positif Malaria (API)

Per 100.000 Pddk

0,35 0,43 77,14 0,30 0,30

Prevalensi HIV AIDS per 100 penduduk usia > dari 15 tahun

Persen 0,49 0,01 198,58 0,49 0,49

Angka Kesakitan DBD Per 100.000 Pddk

50 38,51 122,98 49 49

18 Terinter-nalisa sinya nilai-nilai budaya dan kearifan lokal

Cagar budaya dan aset daerah yang bernilai budaya yang diperlihara

1.576 1.576 100 1.891 1.891

Peningkatan jumlah pengunjung museum

137.987 137.987 100 150.000 150.000

Jumlah sanggar kesenian Sanggar 903 494 52,52 916 915

19 Mening-katnya pelaya-nan kesejahteraan dan rehabilitasi bagi tuna sosial

Persentase penduduk miskin

Persen 13,53 14,35 93,93 12,93 70,72

Indeks kedalaman kemiskinan

Persen 2,095 2,36 87,61 1,90 1,90

Indeks keparahan kemiskinan

Persen 0,47 0,38 119,14 0,44 0,44

Jumlah PMKS yang ditangani

Jiwa 8.677 8.595 99,05 10.062 10.062

20 Mening-katnya kualitas dan perlindu-ngan terhadap tenaga kerja

Rasio ketergantungan Persen 52,55 71,97 63,04 46,51 46,51

Tingkat partisipasi angkatan kerja

Persen 65,75 60,65 92,24 65,91 65,91

Tingkat pengangguran terbuka

Persen 5,29 5,42 97,54 5,01 5,01

21 Mening-katnya kesejahteraan masyara-kat transmi-grasi dan berkem-bang nya kawasan transmi-grasi

Penempatan transmigrasi ke luar Lampung

KK 55 55 100 100 100

Fasilitas yang dibangun di kawasan KTM sebagai embrio pusat pertumbuhan ekonomi baru

Lembaga Ekonomi

3 3 100 3 3

22 Mening-katnya indeks pemba-ngunan dan kesetara-an gender

Jumlah SKPD Provinsi yang mengimplementasikan anggaran responsif gender

Persen 3,6 14,5

Perempuan keluarga miskin pedesaan

Orang 450 320

Jumlah Kab/Kota layak anak se-Provinsi Lampung

Kab/ Kota 1 0

Penanganan kasus perempuan dan anak

Kasus 75 100

23 Mening-katnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas hidup dan kehidu-pan masyara-kat.

Peringkat pekan olahraga prestasi nasional

Peringkat 8 8 100 - -

Kelompok pemuda yang dilatih sebagai kader kewirausahaan

Kelom pok

35 20 57,14 20 20

24 Mening-katnya kualitas kehidu-pan beraga-ma

Rasio tempat peribadatan per jumlah penduduk

Tempat Ibadah : Orang

1:291 1:293 100,68 1:294 1:294

25 Meningkatnya penyelenggaraan

Jumlah kajian kebijakan pemerintah daerah berbasis Riset dan Iptek

Policy Paper

9 9 199 18 18

Page 17: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

99

pemerintahan daerah yng efisien dn efektif melalui perumusan kebijakan pembangunan daerah yang berbasis Riset, IPTEK dan Inovasi

yang dimanfaatkan

Jumlah Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung yang telah melakukan sinkronisasi dan koordinasi Roadmap Sida

Kab/Kota 4 5 125 7 7

26 Penurunan beban pencemaran, pengendalian kerusa-kan lingkungan, serta perlindu-ngan dan konservasi SDA.

Kelas status mutu sungai utama dan waduk besar

Status D D 100 C C

Jumlah perusahaan yang menjadi peserta PROFER

Perusa haan

100 70 70 110 110

27 Peningkatan upaya adaptasi dan mitigasi peruba-han iklim

Menurunnya tingkat pencemaran air

Persen 45 45 100 40 40

28 Peningkatan manfaat kawasan hutan Provinsi Lampung dan aspek ekono-mis dan ekologis.

Luas rehabilitasi hutan dan lahan termasuk mangrove

Hektar 84.014 86.364 102,80 106.953 106.953

29 Tercipta-nya keadilan, kepastian dan keman-faatan hukum di masyara-kat

Jumlah Raperda dan Pergub yang dihasilkan

Raper da dan

Pergub 10 dan 40 11 dan 66

110 dan 165

10 dan 35 10 dan 35

Penyelesaian Kasus Tanah Kasus/ Tahun

6 6 100 6 6

30 Mening-katnya kinerja pemerin-tahan ditandai dengan mening-katnya keper-cayaan publik melalui pelaya-nan prima

Hasil Evaluasi Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung

Nilai CC CC 100 CC CC

Hasil evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)

Tinggi Tinggi Tinggi 100 Tinggi Tinggi

31 Mening-katnya kapasitas dan akunta-bilitas kinerja pelaya-nan publik

Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah

Opini WTP WTP 100 WTP WTP

32 Terwu-judnya pemerin-tahan yang bersih dan bebas KKN

Persentase Hasil Audit APIP yang Terselesaikan

Persen 50 50 100 60 60

Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar Atas Pelaksanaan Tugas SKPD Sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan

Persen 50 50 100 40 40

33 Mening-katnya kinerja pelaya-nan publik yang memuas-kan masyara-kat dan kualitas pelaya-nan yang merata

Konsistensi antar dokumen perencanaan

Persen 100 100 100 100 100

Indeks kepuasan masyarakat (skala 1-10)

Skala 6,23 6,23 100 6,40 6,40

Akreditasi kelembagaan Badan Diklat

B B 100 B B

34 Mening-katnya kualitas kehidu-pan berdemokrasi dengan proses demokrasi yang menghargai kebeba-san, persama-an, keadilan dalam kerangka suprema-si hukum.

Indeks demokrasi Skala 71,88 71,62 99,63 72,00 72,00

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Page 18: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

100

3.2 EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Bagian ini akan menguraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang

menjelaskan capaian kinerja secara umum sebagaimana sudah diuraikan dalam

subbab sebelumnya. Penyajian untuk sub bab ini akan disajikan per sasaran

strategis. Beberapa sasaran strategis yang terkait digabungkan menjadi satu

dalam analisis ini.

1. Sasaran Peningkatan Pertumbuhan dan Kontribusi Terhadap PDRB Provinsi

Lampung

Tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi

ketimpangan pembangunan daerah yang dijabarkan dalam sasaran peningkatan

pertumbuhan dan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Provinsi Lampung

didukung 8 (delapan) indikator sebagaimana tabel 3.5 berikut :

Tabel 3.5 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Peningkatan pertumbuhan dan

kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB Provinsi Lampung

No Indikator Capaian 2014

2015 Target Akhir

RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap

2019 Target Realisasi

% Realisasi

1 Pertumbuhan Ekonomi

5,08 6,00-6,35 5,13 85,50 7,00-7,50 73,29

2 Indeks Gini 0,35 0,33 0,33 100 0,32 96,87

3 PDRB atas dasar harga berlaku

231.008.426 245.330.948 253.162.538,30 103,19 318.996.629 79,36

4 PDRB atas dasar harga konstan

189.809.458,54 201.577.645 199.525.419,80 98,98 262.203.722 76,10

5 PDRB per kapita (berlaku)

28,78 30,63 31,19 101,83 39,45 79,06

6 Laju pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, perikanan

3,39 3,69 3,66 99,18 4,48 26,56

7 Nilai Tukar Petani (NTP)

103,16 103,53 103,17 99,65 104,84 98,41

8 Nilai Tukar Nelayan (NTN)

111,7 113,72 105,86 93,09 114,29 92,62

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Pertumbuhan ekonomi Lampung tahun 2015 cukup menggembirakan

meskipun terjadi perlambatan ekonomi global dan nasional. Ekonomi Lampung

tahun 2015 tumbuh 5,13 persen menguat dibanding tahun 2014 sebesar 5,08

Page 19: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

101

persen dan diatas angka pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh sebesar

4,73% dan secara spasial berada pada posisi ke empat(4) di Sumatera setelah

Kepualauan Riau, Sumatera Barat dan Bengkulu.

Grafik 3.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi-Provinsi se Sumatera Tahun 2015

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2016

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha

Transportasi dan Pergudangan serta Informasi dan Komunikasi sebesar 11,67

persen dan 10,84 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai

oleh Komponen Ekspor Luar Negeri sebesar 17,40 persen, diikuti oleh

pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 13,06 persen dan pengeluaran

konsumsi lembaga non profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar

7,05 persen.

Pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh konsumsi rumah tangga,

seiring dengan terjaganya daya beli masyarakat dan terkendalinya inflasi.

Investasi juga tumbuh moderat, meskipun ekspor luar negeri Lampung

mengalami penurunan dan impor juga mengalami kontraksi. Penurunan

ekspor disebabkan oleh perlambatan ekonomi Negara-negara tujuan ekspor.

Perekonomian Lampung tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp.

253.162.538,30 Juta dan PDRB perkapita mencapai 31,19 juta.

Page 20: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

102

Ekonomi Lampung triwulan IV tahun 2015 bila dibandingkan triwulan IV

tahun 2014 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,33 persen menguat bila dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4, 69 persen.

Ekonomi Lampung triwulan IV tahun 2015 mengalami kontraksi 8,38

persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi, hal

ini disebabkan oleh efek musiman pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan

dan Perikanan yang mengalami kontraksi 28,81 persen. Dari sisi pengeluaran

disebabkan oleh penurunan ekspor luar negeri dan pengeluaran konsumsi

rumah tangga. Laju pertumbuhan sektor Pertanian, Kehutanan, Perikanan

tahun 2015 sebesar 3,66 persen meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar

3.39 persen.

Grafik 3.2

Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung, Sumatera dan Nasional

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2016.

Salah satu indikator yang menjadi penanda ketimpangan pendapatan

adalah indeks gini. Besarnya Indeks Gini berkisar antara 0 dan 1. Semakin

mendekati 0 artinya distribusi pendapatan semakin merata. Sebaliknya, semakin

mendekati 1 artinya distribusi pendapatan semakin tidak merata.

Penurunan indeks gini yang berhasil dicapai tahun 2015 mencapai 100%

dari target 0,33 atau memiliki capaian sangat tinggi. Dibandingkan dengan target

akhir RPJMD, capaian ini mencapai 97,87% dari target indeks gini sebesar 0,32.

6,49 6,26

5,73

5,06 4,79

6,19 5,82

5,27

4,66

6,43 6,53

5,97

5,08 5,13

0

1

2

3

4

5

6

7

2011 2012 2013 2014 2015

Nasional

Sumatera

Lampung

Page 21: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

103

Apabila dilihat dari sisi disparitas pendapatan penduduk di Provinsi

Lampung dilihat dari angka Indeks Gini Rasio, ketimpangan pendapatan semakin

rendah dari 0,36 pada tahun 2013 menjadi 0,33 pada tahun 2014. Hal ini

menunjukkan bahwa angka kesenjangan pendapatan semakin mengecil

(pendapatan masyarakat semakin merata).

Grafik 3.3

Indeks Gini Provinsi Lampung Tahun 2010 – 2014

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2016.

Capaian nilai tukar petani (NTP) tahun 2015 sebesar 99,65% dari yang

ditargetkan sebesar 103,53 mampu terealisasi sebesar 103,17. Hal ini

menunjukkan bahwa capaian kinerja masuk kategori sangat tinggi dan mampu

menyumbang sebesar 98,41% pada capaian target RPJMD 2019.

NTP merupakan indikator outcome penting untuk menilai keberhasilan

pelaksanaan pembangunan pertanian dan ketahanan pangan di daerah. Dalam

rangka mewujudkan target peningkatan produksi 1 juta ton GKG pada tahun

2016, maka pada tahun 2015 telah dilakukan :

a. Gerakan pengembangan pengelolaan tanaman terpadu (GP-PTT) seluas 1.000

Ha

b. Bantuan Alat Pembuat Pupuk Organik (APPO) sebanyak 8 unit.

c. Bantuan alat dan mesin pertanian berupa transplanter 10 unit, pengadaan

pompa air 40 unit, pengadaan pompa air 10 unit; kemudian Perluasan lahan

sawah 2.100 Ha dan perkuatan kelembagaan petani dan akses pasar.

Selain itu pula untuk mewujudkan swasembada daging, melalui program

inseminasi buatan (IB) bagi 30.000 akseptor dan pelarangan pemotongan betina

produktif serta peningkatan pelayanan kesehatan hewan dalam rangka

Page 22: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

104

pencanangan bebas rabies di Pulau Pisang dan Tabuhan. Perkembangan angka

NTP di Provinsi Lampung tahun 2011 – 2015 disajikan pada Grafik 3.4 di bawah.

Grafik 3.4 Capaian Nilai Tukar Petani Provinsi Lampung Tahun 2011-2015

Sumber : BPS Lampung, Maret 2015

Pada grafik di atas terlihat bahwa nilai NTP di Provinsi Lampung

cenderung meningkat selama 4 tahun terakhir. Peningkatan nilai NTP tersebut

sangat menggembirakan, karena hal itu mencerminkan bahwa kemajuan

pembangunan pertanian di Provinsi Lampung berdampak langsung terhadap

peningkatan daya beli atau daya tawar petani.

2. Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Pangan Per Kapita Masyarakat Untuk Memenuhi Kecukupan Energi dan Keamanan Pangan

Tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi

ketimpangan pembangunan daerah yang dijabarkan dalam sasaran terpenuhinya

kebutuhan pangan per kapita masyarkat untuk memenuhi kecukupan energi dan

keamanan pangan didukung oleh indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Konsumsi sebagaimana tabel 3.6 berikut : Tabel 3.6 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Pangan Per

Kapita Masyarakat Untuk Memenuhi Kecukupan Energi dan Keamanan Pangan

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir

RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap

2019 Target Realisasi

% Realisasi

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsums

83,4 84,1 84,1 100 86,2 97,56

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

0

20

40

60

80

100

120

140

2011 2012 2013 2014 2015

121,48 125,41 124,53 131,96

103,17

NTP

NTP

Page 23: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

105

Untuk tahun 2015, capaian kinerja skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Konsumsi menunjukkan kinerja yang sangat tinggi (100%). Capaian ini juga

menyumbang sebanyak 97,56 % dari target pada akhir RPJMD (2019). Pada

tahun 2015, skor PPH meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu skor

PPH pada tahun 2015 sebesar 84,1, sedangkan pada tahun 2014 sebesar 83,4.

Peningkatan ini lebih diakibatkan oleh peningkatan konsumsi hewani.

PPH merupakan susunan beragam pangan yang didasarkan atas

proporsi keseimbangan energi dari berbagai kelompok pangan untuk

memenuhi kebutuhan gizi baik dalam jumlah, maupun mutu dengan

pertimbangan segi daya terima, ketersediaan pangan, ekonomi budaya dan

agama. Mutu konsumsi pangan penduduk dapat dilihat dari skor pangan

(dietary score) dan dikenalnya sebagai skor PPH. Semakin tinggi skor PPH,

konsumsi pangan semakin berimbang dan seimbang. Pangan yang dikonsumsi

secara beragam dalam jumlah cukup dan seimbang akan mampu memenuhi

kebutuhan zat gizi. Keanekaragaman pangan tersebut mencakup kelompok :

padi padian, umbi umbian, pangan hewani, minyak dan lemak, buah/biji

berminyak, kacang kacangan, gula, sayur dan buah, dll. Skor PPH di nilai

dengan angka 100.

Kegunaan PPH merupakan instrumen sederhana untuk menilai situasi

konsumsi pangan penduduk, baik jumlah maupun komposisi pangan menurut

jenis pangan yang dinyatakan dalam skor PPH. Skor PPH merupakan indikator

mutu gizi dan keragaman konsumsi pangan sehingga dapat digunakan untuk

merencanakan kebutuhan konsumsi pangan pada tahun tahun mendatang.

Pola Pangan masyarakat Provinsi Lampung masih di dominasi oleh

beras/padi-padian, sementara konsumsi umbi-umbian masih dibawah

standar, untuk itu perlu ditingkatka kampanye peningkatan pengolahan

makanan yang berbahan pangan dari umbu-umbian. Konsumsi pangan yang

berasal dari hewani juga masih kurang, masih bisa ditingkatkan mengingat

Provinsi Lampung merupakan penghasil ikan dan daging yang cukup besar.

Untuk itu gerakan makan ikan atau daging dan telur perlu ditingkatkan,

namun yang lebih penting lagi adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat,

karena harga produk hewani cukup mahal. Maka perlu dipertimbangan di

kegiatan kawasan rumah pangan lestari (KRPL) di kembangkan ternak ayam

atau ternak ikan.

Page 24: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

106

Tabel 3.7 Perbandingan Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Terpenuhinya

Kebutuhan Pangan Per Kapita Masyarakat Untuk Memenuhi Kecukupan Energi dan Keamanan Pangan Tahun 2012 - 2015

Indikator Kinerja

Tahun

2012 2013 2014 2015

Tar get

Realisasi

% Tar get

Realisasi

% Target

Realisasi

% Target

Realisasi

%

Skor Pola Pangan Harapan

(PPH) Konsumsi

89,8

86,5

96,33

91,5

84,3

92,13

93,3

83,4

89,39

84,1

84,1*)

100*)

Keterangan *) Angka sementara Sumber : Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung, Tahun 2015

Dari tabel 3.7 di atas, dapat dilihat bahwa skor PPH konsumsi dari

tahun 2012 sampai dengan 2015 menunjukkan trend menurun. Skor Pola

Pangan Harapan (PPH) konsumsi pangan pada tahun 2012 di targetkan 89,8

dan teralisasi 86,5 atau 96,33%, dan pada tahun 2013 ditargetkan 91,5 dan

terealisasi 84,3 atau 92,13%, tahun 2014 ditargetkan 93,3 dan terealisasi 83,4

atau 89,39% dan pada tahun 2015 ditargetkan 84,1 dan terealisasi 84,1 (angka

sementara) atau 100%.

Grafik 3.5 Realisasi Skor Pola Pangan Harapan Provinsi Lampung Tahun 2012 - 2015

Sumber : Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung, 2016

81

82

83

84

85

86

87

2012 2013 2014 2015

86,5

84,3

83,4

84,1

Skor PPH

Skor PPH

Page 25: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

107

Permasalahan :

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mewujudkan diversifikasi dan

ketahanan pangan di Provinsi Lampung pada tahun 2015 adalah :

1. Pendapatan masyarakat masih rendah dibandingkan harga kebutuhan

pangan secara umum, sehingga menurunnya daya beli masyarakat

disebabkan oleh kenaikan harga pangan daripada masalah ketersediaan

sehingga kualitas konsumsi pangan masih rendah, kurang beragam dan

masih didominasi pangan sumber karbohidrat, serta masih rendahnya

konsumsi protein hewani, umbi-umbian, aneka kacang, serta sayur dan

buah;

2. Distribusi pangan yang tidak merata, sarana dan prasaran kurang

memadai serta terjadinya bencana alam.

3. Pembinaan dan pemberdayaan kemandirian pangan pada desa rawan

pangan dan kelompok rawan pangan dihadapkan pada kendala sarana

dan infrastruktur serta kemampuan tenaga pendamping dan penyuluh

lapangan.

4. Ketidakstabilan harga dan rendahnya efisiensi sistem pemasaran hasil-

hasil pangan merupakan kondisi yang kurang kondusif bagi produsen dan

konsumen pangan khususnya pada saat panen raya, pada musim paceklik

dan hari-hari besar disebabkan karena lemahnya disiplin dan penegakan

peraturan untuk menjamin system pemasaran yang adil dan

bertanggungjawab, terbatasnya fasilitas perangkat keras dan lunak untuk

mendukung transparansi informasi pangan dan terbatasnya kemampuan

teknis petugas dan pelaku pemasaran.

5. Konsumsi beras per kapita masih tinggi, hal ini dikarenakan harga pangan

pokok bersumberdaya pangan lokal sebagai pengganti beras harganya

masih relatif lebih tinggi daripada harga beras, selain itu juga adanya

anggapan yang salah dimasyarakat yaitu belum makan kalau belum

makan nasi serta masih terbatasnya dukungan sosialisasi, promosi dalam

penganekaragaman konsumsi pangan melalui berbagai media

6. Keterbatasan dalam memberikan dukungan program bagi dunia usaha

dan asosiasi yang mengembangkan aneka produk olahan pangan lokal.

Solusi

Dalam upaya tindak lanjut pemecahan masalah/hambatan yang dihadapi

dalam peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat di provinsi

Lampung dilakukan beberapa hal, yaitu :

Page 26: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

108

1. Peningkatan pengetahuan kelompok wanita tentang pentingnya

pemanfaatan pekarangan untuk tambahan gizi keluarga dan untuk

meningkatkan pendapatan keluarga. Dalam pemanfaatan pekarangan

Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi telah melaksanakan kegiatan

optimalisasi pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari

(KRPL), agar kegiatan ini berjalan secara berkelanjutan maka peranan

pendamping sangat penting, maka selalu dilakukan pelatihan dan

pembinaan ke pendamping kelompok.

2. Peningkatan peran pelaku usaha dalam perdagangan dan jasa pemasaran

serta pemerintah pusat maupun daerah dalam memfasilitasi prasarana

umum distribusi, serta pengaturan agar proses distribusi pangan

terselenggara secara teratur, adil dan bertanggung jawab. Begitu juga

peran masyarakat baik bersifat individu skala kecil, usaha

kelompok/koperasi hingga perusahaan besar dalam pengembangan

usaha distribusi di bidang jasa, pemasaran, pengangkutan, pengolahan

dan penyimpanan perlu terus ditingkatkan.

3. Koordinasi dalam perumusan kebijakan distribusi pangan,

penyempurnaan program dan kegiatan dalam pengembangan system

distribusi melalui peningkatan pemantauan dan analisa harga pangan

serta pengembangan kelembagaan distribusi pangan masyarakat serta

peningkatan akses pangan.

4. Peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan konsumsi dan

keamanan pangan melalui peningkatan pemantauan dan analisis pola

konsumsi pangan serta pengembangan kelembagaan pedesaan dalam

diversifikasi konsumsi pangan.

5. Fasilitasi kepada kelompok penerima manfaat untuk pengembangan

bisnis pangan lokal dan makanan tradisional, serta mendorong peran

aktif swasta dan dunia usaha dalam pengembangan industri dan bisnis

pangan lokal (MP3L).

6. Dukungan pemerintah pusat dan daerah dalam rangka penanganan mutu dan keamanan pangan baik dari segi aturan maupun sarana pendukung seperti pembangunan sarana dan prasarana untuk laboratorium.

3. Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor Industri

Pengolahan Terhadap PDRB Provinsi Lampung

Tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi

ketimpangan pembangunan daerah yang dijabarkan dalam sasaran

meningkatnya pertumbuhan dan kontribusi sektor industri pengolahan

Page 27: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

109

terhadap PDRB Provinsi Lampung didukung 1 (satu) indikator sebagaimana

tabel 3.8 berikut :

Tabel 3.8 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan dan

Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB Provinsi Lampung

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir

RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap

2019 Target Realisasi

% Realisasi

1 Laju pertumbuhan sektor industri pengolahan

4,51 7,48 7,48 100 7,46 100,26

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Pencapaian target kinerja yang menunjukkan capaian sebanyak 100%

diatas menunjukkan capaian kinerja yang sangat tinggi. Capaian laju

pertumbuhan sektor industri pengolahan tahun 2015 ini lebih baik dari tahun

2014 sebesar 4,51. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 100,26% dari

target kinerja pada akhir RPJMD.

Kegiatan industri pengolahan di Lampung secara umum juga

menunjukkan peningkatan produksi. Sepanjang tahun 2010-2015 lapangan

usaha industri pengolahan tumbuh 6,63 persen rata-rata per tahunnya.

Kegiatan industri di Lampung keseluruhannya merupakan pengolahan

komoditi non migas, sedangkan minyak dan gas bumi yang ada baru sebatas

kegiatan eksplorasi sumber daya alam. Menurut jenis industri, produksi

kertas/barang dari kertas/percetakan tahun 2014 mengalami pertumbuhan

tertinggi 12,17 persen. Selain itu produk lain yang juga tumbuh signifikan

adalah industri barang galian bukan logam, industri alat angkutan, industri

mesin dan perlengkapannya, industri batu bara dan pengilangan minyak,

industri logam dasar, serta industri tekstil dan pakaian jadi yang diperkirakan

tumbuh di atas 5 persen.

4. Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor Perdagangan pada PDRB Provinsi

Tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi

ketimpangan pembangunan daerah yang dijabarkan dalam sasaran

meningkatnya pertumbuhan dan kontribusi sektor perdagangan terhadap

PDRB Provinsi Lampung didukung 2 (dua) indikator sebagaimana tabel 3.9

berikut :

Page 28: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

110

Tabel 3.9 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan Dan Kontribusi Sektor Perdagangan pada PDRB Provinsi

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir

RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap

2019 Target Realisasi

% Realisasi

1 Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan

0,71 2 1,98 99,00 5,24 37,79

2 Pertumbuhan Ekspor

- 6 17,40 290,00 6,70 259,70

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Pengukuran terhadap capaian kinerja untuk sasaran ini menunjukkan

bahwa capaian kinerja untuk indikator laju pertumbuhan sektor perdagangan

sangat tinggi, karena mencapai 99,00% dari target yang dirumuskan.

Pencapaian ini juga telah mencapai 37,79 % dari rencana target kinerja pada

akhir RPJMD pada tahun 2019 yaitu sebesar 5,24 persen.

Di Tahun 2015 ini Neraca Perdagangan Provinsi Lampung Menunjukan

Surplus sebesar US$ 14.566.254,6 dengan Nilai Ekspor US$ 131.989.309,1dan

Nilai Impor US$ 117.423.054,5.

Sedangkan, pertumbuhan ekspor Provinsi Lampung Tahun 2015

mencapai 290% dari yang ditargetkan sebesar 6 persen. Jumlah Ekspor di

Provinsi Lampung sampai dengan Desember 2015 sebanyak US$

131.989.309,1 dengan Volume Ekspor sebanyak 458.475.709,1 Ton.

Perkembangan Ekspor jangka waktu 2 tahun terakhir (2014 – 2015) secara

komulatif mengalami penurunan sebesar US$1.945.758.171,32 atau sebesar

93,65 %.

Grafik 3.6 Jumlah Nilai Ekspor Provinsi Lampung Tahun 2011 – 2015 (Juta$)

Catatan : Angka Sementara

Sumber : Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, 2016.

Berdasarkan Komoditi unggulan sampai dengan akhir tahun 2015

sebesar US $ 131.989.309,1 dengan Volume Ekspor sebanyak 458.475.709,1

Ton. Penyumbang Ekspor terbesar Provinsi Lampung dari Komoditi utama

2011 2012 2013 2014 2015

Nilai Ekspor 3440,440 7277,800 2576,400 2077,750 131,989

3440,440

7277,800

2576,400 2077,750

131,989 -

2000,000

4000,000

6000,000

8000,000

Page 29: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

111

yaitu Minyak Sawit dengan nilai sebesar US $ 504.939.030 dengan Volume

ekspor sebesar 854.987,8 ton.

Komoditi utama Provinsi Lampung dari hasil Tambang yaitu Batubara

merupakan penyumbang ekspor terbesar kedua dengan nilai sebesar US $

311.584.763 dengan volume ekspor sebesar 5.017.585 ton.

Tabel 3.10 Ekspor Berdasarkan Komoditi Utama Provinsi Lampung Tahun 2015

NO

KOMODITI

VOLUME (TON)

NILAI (US $)

% TOTAL

1 Kopi Robusta 258.844,1 462.807.395 15,78 2 Batu Bara 5.017.585 311.584.763 10,62 3 Udang Beku 13.012,5 107.402.224 3,66 4 Minyak sawit/CPO 854.987,8 504.939.030 17,22 5 Minyak RBD Stearin 423.200 265.804.338 9,06 6 Lada Hitam 25.260,1 232.804.800 7,94 7 Nanas Kaleng 124.687,3 137.475.583 4,69 8 Minyak Kelapa 368.350 255.746.511 8,72 9 Pulp 279.684,2 153.621.476 5,24

10 Komoditi Lainnya 1.107.287,5

2.781.267.709 94,83

Jumlah 8.472.898,5 2.932.858.493 100,00

Sumber : Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, 2016

Berdasarkan Negara tujuan, ekspor terbesar provinsi Lampung Tahun

2014 yaitu Negara United States Of America dengan nilai ekpor sebesar US $

261.462.339,42 merupakan penyumbang ekspor terbesar sebesar 12,58 %

dari total ekspor Provinsi Lampung. India merupakan negara tujuan ekspor

terbesar kedua dengan nilai ekspor US $ 188.096.424,32 juta atau 9,05% dari

total ekspor Lampung tahun 2014. Negara Tujuan Ekspor terbesar Provinsi

Lampung lainnya dapat dilihat pada tabel berikut ini;

Tabel 3.11 Ekspor Provinsi Lampung Berdasarkan Negara Tujuan Tahun 2015

NO NEGARA TUJUAN VOLUME (TON) NILAI (US.$) TOTAL

%

1 Amerika Serikat 50.820,17 261.462.339,42 8,91

2 India 333.965,5 233.763.498 7,97

3 Jepang 1.301.027,9 207.356.216,6 7,07

4 Cina,RR 309.689,7 244.583.796,7 8,34

5 Spanyol 238.104,3 154.709.340,2 5,28

6 Belanda 400.970,4 162.594.138,4 5,54

7 Malaysia 117.209,7 105.637.930,5 3,60

8 Italia 325.711,3 237.555.489,4 8,10

Page 30: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

112

9 Taiwan 3.481.867,3 223.819.172,1 7,63

10 Jerman 42.298,3 78.961.476,1 2,69

11 Negara Lainnya 1.871.234 1.022.415.095,38 34,86

Total 8.472.898,5 2.932.858.498,8 100,00

Catatan : Data per September 2015 (Data Sementara) Sumber : Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, 2016

Permasalahan dan Solusi

1) Permasalahan

a). Permintan masyarakat terhadap komoditi kebutuhan bahan pokok, barang

penting dan barang strategis lainya pada hari besar nasional cenderung

melonjak sehingga menyebabkan kenaikan harga

b). Masih rendahnya daya saing komoditi eksport daerah

2) Solusi

a) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan para distributor untuk menjaga ketersediaan barang pada hari besar nasional sehingga gejolak harga dapat terkendali.

b) Perlu terus dilakukan upaya peningkatan mutu produk ekspor daerah, diversifikasi komoditi ekspor dan perluasan pasar ekspor.

1. Sasaran Meningkatnya Peran Koperasi Dan UMKM Dalam Perekonomian Daerah

Tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi

ketimpangan pembangunan daerah yang dijabarkan dalam sasaran

meningkatnya peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian daerah

didukung 2 (dua) indikator sebagaimana tabel 3.12 berikut :

Tabel 3.12 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Peran Koperasi Dan

UMKM Dalam Perekonomian Daerah

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir

RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap

2019 Target Realisasi

% Realisasi

1 Jumlah koperasi aktif

2.903 2.945 2.760 93,72 3.250 84,92

2 Jumlah UMKM 375.425 375.425 382.247 101,82 414.398 92,28

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Capaian kinerja sasaran meningkatnya peran koperasi dan UMKM dalam

perekonomian daerah dari 2 (dua) indikator menunjukkan capaian kinerja

Page 31: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

113

sangat tinggi. Pada indikator jumlah koperasi aktif menunjukkan hasil yang

sangat tinggi dengan capaian 93,72% dan menyumbang 84,92% pada capaian

akhir RPJMD. Begitu pula dengan indikator jumlah UMKM memperlihatkan

hasil capaian sangat tinggi diatas 100% yaitu sebesar 101,82% dan telah

menyumbang 92,28 persen pada pencapaian target akhir RPJMD.

Jumlah Koperasi per 31 Desember 2015 sebanyak 5.095 Unit Koperasi.

Secara kelembagaan mengalami peningkatan sebanyak 382 unit Koperasi dari

jumlah koperasi per Desember 2014 sebanyak 4.713 unit. Jumlah anggota

koperasi sebanyak 902.706 orang anggota. Pertumbuhan Koperasi sebagai

pertanda antusias masyarakat masih tinggi untuk mengembangkan usaha

melalui Koperasi. Ini terlihat pula dimana dari 5.095 koperasi tersebut, 2.760

(54,17%) koperasi merupakan koperasi aktif dan 2.335 (45,82%) koperasi

adalah koperasi tidak aktif.

Grafik 3.7 Perkembangan Koperasi Provinsi Lampung Tahun 2011 -2015

Sumber : Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Lampung, 2016

Jumlah UMKM Formal di Provinsi Lampung sampai dengan akhir tahun

2015 sebanyak 382.247 unit. Jumlah tersebut secara umum terdiri dari ;

a. Usaha Mikro

b. Usaha Kecil

c. Usaha Menengah

Jumlah UMKM Formal di Provinsi Lampung pada tahun 2015

berdasarkan data terakhir sejumlah 382.247 UMKM. Jumlah ini mengalami

peningkatan baik jumlah usaha Mikro, Kecil dan menengah sebanyak 6.822

unit dari data tahun 2014 yang berjumlah 375.425 UMKM. Perkembangan

jumlah usah mikro, kecil dan menengah Provinsi Lampung Tahun 2012 - 2015,

dapat dilihat dari data tabel 3.13 dan grafik 3.8 berikut;

2011 2012 2013 2014 2015

Aktif 2482,0 2740,0 2885,0 2903,0 2760,0

Tdk Aktif 1310,0 1738,0 1787,0 1810,0 2335,0

JUMLAH 3792,0 4478,0 4672,0 4713,0 5095,0

- 1000,0 2000,0 3000,0 4000,0 5000,0 6000,0

Jlj K

op

era

si

Page 32: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

114

Tabel 3.13 Data Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Lampung Tahun 2012-2015

No. Jumlah UMKM 2012 2013 2014 2015

1. Usaha Mikro 227.044 276.692 276.692 280.103

2. Usaha Kecil 64.856 78.827 78.827 79.964

3. Usaha Menengah 15.840 19.906 19.906 22.180

JUMLAH 307.740 375.425 375.425 382.247

Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung, 2015

Grafik 3.8 Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Lampung

Tahun 2012 – 2015

Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung, 2015

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

a. Masih rendahnya kemampuan dan akses modal usaha baik Koperasi dan

UMKM, yang pada akhirnya pada kecilnya volume produksi.

b. Rendahnya partisipasi anggota koperasi dalam kegiatan usaha koperasi

merupakan kendala utama dalam pengembangan Koperasi.

c. Realisasi Keuangan di Program Peningkatan Pelayanan BLUD UPTD

Perkuatan Permodalan hanya terealisasi 74,90 % , tapi fisiknya 100%

dikarenakan Status BLUD adalah bertahap sehingga hak pengelolaannya

75% dari anggaran yang diusulkan dan 25% masuk pendapatan daerah.

Solusi

Sejalan dengan Kebijakan Pemerintah Provinsi Lampung dalam rangka

mewujudkan sasaran “Lampung sebagai Provinsi Koperasi pada tahun 2017,

maka upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut

antara lain sebagai berikut :

,0

50000,0

100000,0

150000,0

200000,0

250000,0

300000,0

2012 2013 2014 2015

227044,0

276692,0 276692,0 280103,0

64856,0 78827,0 78827,0 79964,0

1584,0 19906,0 19906,0 22180

Usaha Mikro

Usaha Kecil

Usaha Menengah

Page 33: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

115

1. Melaksanakan program peningkatan kualitas kelembagan Koperasi

(revitalisasi kelembagaan Koperasi) sebagaimana dicanangkan oleh

Kementerian Koperasi dan UKM.

2. Melaksanakan sosialisasi UU Nomor 25 tahun 1992 tentang

Perkoperasian dan Peraturan Perkoperasian kepada stake holders baik di

Provinsi maupun Kab/Kota

3. Untuk mendukung standarisasi peningkatan mutu pengetahuan

perkoperasian, perlu dilaksanakan Diklat bagi Pembina Koperasi dan

UMKM yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

4. Peningkatan kemampuan permodalan melalui bantuan permodalan

dengan bunga rendah, bantuan sertifikasi tanah yang dapat dijadikan

agunan untuk mendapatkan modal , dan perlunya sosialisasi.

5. Melakukan Penyuluhan Perkoperasian untuk meningkatkan kesadaran

anggota dan masyarakat tentang pentingnya berkoperasi

6. Mengupayakan untuk mendapatkan status penuh BLUD

2. Sasaran Peningkatan Kontribusi Penanaman Modal (Investasi) Terhadap

Perekonomian Daerah

Tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi

ketimpangan pembangunan daerah yang dijabarkan dalam sasaran

meningkatnya peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian daerah

didukung indikator sebagaimana tabel 3.14 berikut :

Tabel 3.14 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Peningkatan Kontribusi Penanaman Modal (Investasi) Terhadap Perekonomian Daerah

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir

RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap

2019 Target Realisasi

% Realisasi

1 Laju pertumbuhan investasi (PMTDB) atas dasar harga berlaku

5,66 9,94 7,24 72,83 14,56 49,73

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Sasaran untuk peningkatan kontribusi penanaman modal (investasi)

terhadap perekonomian daerah dimana pada tahun 2015 dari target 9,94

tahun dengan capaian realisasi sebesar 7,24% atau 72,83% dari target

kinerja. Capaian ini menunjukkan capaian kinerja yang sedang. Dengan

Page 34: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

116

pencapaian ini pula, telah mencapai 49,73% dibandingkan target capaian

pada akhir RPJMD pada tahun 2019 yang bisa diartikan sebagai indikasi

pencapaian target pada akhir RPJMD.

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) merupakan

sektor kedua setelah Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

(60,53 persen) yang mendominasi Struktur Ekonomi Lampung tahun 2015

(30,08 persen) menurut pengeluaran.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Lampung

tahun 2015, Komponen Ekspor Luar Negeri memberikan kontribusi terbesar

(3,36 persen), diikuti Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (3,31 persen),

dan PMTDB (1,29 persen).

Sedangkan, investasi di Provinsi Lampung tahun 2015 ditargetkan

sebesar Rp. 3.090.000.000.000,- atau (3,09 Triliyun). Sedangkan, realisasi

investasi yang tercapai pada tahun 2015 adalah sebesar Rp

4.323.870.000.000,- atau (4,32 Triliyun) sehingga pada tahun 2015 capaian

realisasi investasi sebesar 139,93% melebihi target realisasi investasi yang

ditetapkan. Sedangkan target pada tahun 2014 adalah sebesar 159,57 %.

Realisasi investasi tersebut diperoleh dari dana proyek/perusahaan

PMA dan PMDN yang berinvestasi di Provinsi Lampung yang terdiri dari PMA

sebesar Rp. 3.221.577.500.000,- dan PMDN sebesar Rp 1.102.292.500.000,-.

Sedangkan jumlah proyek PMA dan PMDN yang diperoleh pada tahun 2015

yaitu, 48 proyek PMA dan 27 proyek PMDN.

Tabel realisasi investasi dari dana proyek/perusahaan PMA dan PMDN

tahun 2015 dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.15 Realisasi Investasi Proyek/Perusahaan PMA dan PMDN Tahun 2015

(%) PMA PMDN JUMLAH

INVESTASI (%)

JML PROYEK

Rp Rp PMA PMDN Triwulan I 1.429.626.250.000 132.905.000.000 1.562.531.250.000 50,57 13 9

Triwulan II 1.117.870.000.000 604.182.500.000 1.722.052.500.000 55,73 13 11

Triwulan III 404.652.500.000 331.542.500.000 736.195.000.000 24 22 7

Triwulan IV 269.428.750.000 33.662.500.000 303.091.250.000 9,8

INVESTASI 3.221.577.500.000 1.102.292.500.000 4.323.870.000.000 139,93 48 27

TARGET 2015 3.090.000.000.000

PRESENTASE (%) 139,93

Sumber : BPM dan PTSP Provinsi Lampung, 2016

Perkembangan jumlah investasi dan proyek penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri di Provinsi Lampung Tahun 2011 – 2015 dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah.

Page 35: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

117

Tabel 3.16 Perkembangan Jumlah Investasi Proyek/Perusahaan PMA dan PMDN Provinsi Lampung Tahun 2011 - 2015

Tahun PMA PMDN

JUMLAH INVESTASI JML PROYEK

Rp Rp PMA PMDN

2011 715.477.500.000 824,428,800,000 1.539.906.300.000 49 71

2012 1.063.180.371.000 304,228,400,000 1.367.408.771.000 38 13

2013 468.802.453.200 1,442,376,642,860 1.911.179.096.060 137 103

2014 1.642.845.750.000 3,463,251,750,000 5.106.097.500.000 97 131

2015 3.221.577.500.000 1,102,292,500,000 4.323.870.000.000 48 27

Sumber : BPM dan PTSP Provinsi Lampung, 2016

Grafik 3.9 Jumlah Investasi PMA dan PMDN Provinsi Lampung Tahun 2011 - 2015

Sumber : BPM dan PTSP Provinsi Lampung, 2016

Grafik 3.10 Jumlah Proyek PMA dan PMDN di Provinsi Lampung Tahun 2011 - 2015

Sumber : BPM dan PTSP Provinsi Lampung, 2016

Permasalahan dan solusi

1) Permasalahan

Beberapa permasalahan yang ditemui dalam pengembangan-pengembangan

usaha daerah di Provinsi Lampung, antara lain:

-

1000000000000,000

2000000000000,000

3000000000000,000

4000000000000,000

2011 2012 2013 2014 2015

PMA

PMDN

-

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

140,0

2011 2012 2013 2014 2015

49,0 38,0

137,0

97,0

48,0

71,0

13,0

103,0

131,0

27,0

PMA

PMDN

Page 36: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

118

a. Kondisi investasi yang belum optimal untuk berinvestasi akibat masih

kurang tersedianya infrastruktur yang memadai, termasuk masalah listrik

yang belum mampu di supply secara kontinyu.

b. Perlunya peningkatan dukungan insentif dengan investor.

c. Kurangnya informasi tentang potensi investasi daerah

d. Banyaknya kasus-kasus tanah yang belum terselesaikan

e. Adanya kekhawatiran calon investor terhadap implementasi otonomi

daerah.

f. Perlunya peningkatan kompetensi SDM dalam pengelolaan investasi.

2) Solusi

a. Meningkatkan koordinasi dalam menciptakan iklim penanaman modal yang

sehat, dinamis dan kondusif melalui berbagai kegiatan promosi potensi

daerah, penyederhanaan dan kemudahan dalam perizinan;

b. Meningkatkan Penyediaan fasilitas baik sarana infrastruktur maupun

prasarana yang dimiliki.

c. Memberikan kepastian usaha melalui kepastian hukum.

d. Memberikan insentif yang menarik bagi para calon investor.

e. Peningkatan kompetensi dan pendayagunaan aparatur dalam rangka

pembinaan, pengendalian dan pengawasan penanaman modal.

f. Mendorong pengembangan investasi disektor-sektor yang selama ini

belum berkembang seperti industri tekstil, garmen, kimia, industri

manufaktur serta parawisata dan jasa lainnya.

3. Sasaran Meningkatnya Kontribusi Sektor Pariwisata Pada Perekonomian Daerah

Jumlah wisatawan yang berkunjung menjadi sasaran penting untuk

mendukung berkembangnya kontribusi pariwisata pada perekonomian

daerah. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan baik nusantara maupun

mancanegara, diharapkan akan memberikan kontribusi pada perekonomian

yang pada akhirnya akan meningkatan pendapatan daerah dan masyarakat

dari sektor riil.

Di tahun 2015, jumlah wisatawan nusantara ditargetkan sebanyak

sejumlah 4.759.950 orang. Target ini dipatok naik sebanyak 9,09%

dibandingkan capaian tahun 2014 yang sebanyak 4.327.188 orang.

Realisasinya pada tahun 2015 menunjukkan capaian sebanyak 5.370.803

orang wisatawan nusantara atau sebanyak 112,83% dibandingkan target.

Capaian ini juga berarti 75,06% dibandingkan target pada akhir RPJMD yaitu

Page 37: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

119

sebanyak 7.155.495 orang wisatawan nusantara. Pencapaian ini juga

bermakna kinerja Sangat Tinggi untuk pencapaian sasaran 7 dalam IKU

tahun 2015.

Sedangkan, untuk jumlah wisatawan mancanegara pada tahun 2015

ditargetkan 105.081 orang atau naik sebesar 9,09% dibandingkan capaian

tahun 2014 sebanyak 95.528 orang wisatawan mancanegara. Realisasi pada

tahun 2015 sebanyak 114.907 orang atau dengan capaian 109,35%

dibandingkan target yang telah ditetapkan. Pencapaian ini juga bermakna

kinerja Sangat Tinggi untuk pencapaian sasaran 7 dalam IKU tahun 2015.

Tabel 3.17 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kontribusi Sektor

Pariwisata Terhadap Perekonomian Daerah

No Indikator Capaian 2014

2015 Target Akhir

RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Realisasi %

Realisasi

1 Jumlah wisatawan nusantara

4.327.188 4.759.95

0 5.530.80

3 116,19 7.155.495 77,29

2 Jumlah wisatawan mancanegara

95.528 105.081 114.907 109,35 153.914 74,66

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Untuk meningkatkan jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara

yang berkunjung ke Provinsi Lampung, pembangunan pariwisata tahun 2015

diarahkan pada pengembangan kawasan strategis pariwisata dan kawasan

industri pariwisata terkelola di Teluk Lampung yang terintegrasi dengan

Taman Hutan Rakyat Wan Aburrahman dan Wisata Gunung Krakatau, Pesisir

Barat, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), dan Taman Nasional

Way Kambas (TNWK), melalui:

1) Peningkatan sarana dan prasarana TAHURA WAR, Labuhan Jukung, dan

Way Kambas

2) Penyelenggaraan event-event wisata dan budaya (surfing contest,

Festival Krakatau, Biking Explore Lampung, jelajah Tahura WAR, dan

Lampung Fashion Week)

3) Promosi pariwisata dan peluang investasi kepariwisataan (Festival Tong-

tong di Belanda dan Indonesia Fair di Australia)

Page 38: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

120

Upaya promosi dan pembangunan pariwisata di Provinsi Lampung

berhasil menarik wisatawan yang berkunjung. Hal ini ditunjukkan dengan

jumlah wisatawan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, seperti

pada tabel 3.18 bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Provinsi

Lampung dari tahun 2011 – 2015 semakin meningkat yaitu dari 2.332.733

orang menjadi 5.645.710 orang di tahun 2015.

Tabel 3.18 Perkembangan Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung ke Provinsi Lampung Tahun 2011 – 2015

No.

TAHUN

WISATAWAN TOTAL NUSANTARA MANCANEGARA

1. 2011 2.285.630 47.103 2.332.733

2. 2012 2.581.165 58.205 2.639.370

3. 2013 3.392.165 75.590 3.467.755

4. 2014 4.327.228 95.528 4.422.756

5. 2015 5.530.803 114.907 5.645.710

Sumber : Dinas Pariwisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2016

Tren jumlah wisatawan baik nusantara maupun mancanegera nampak dalam grafik 3.11 dan 3.12 berikut :

Grafik 3.11 Perkembangan Jumlah Wisatawan Nusantara di Provinsi Lampung Tahun 2011 - 2015

Sumber : Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, 2016

0 20 40 60 80 100 120

2.285.630

2.581.165

3.392.165

4.327.228

5.530.803

20

11

20

12

20

13

20

14

20

15

WISATAWAN NUSANTARA

Page 39: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

121

Grafik 3.12 Perkembangan Jumlah Wisatawan Mancanegara di Provinsi Lampung Tahun 2011 - 2015

Sumber : Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, 2016

Gambar 3.1. TELUK KILUAN di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung

Sumber : Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, 2016

4. Sasaran Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Sasaran untuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)

menunjukkan keberhasilan dimana pada tahun 2015, dari target 2,64 persen

dan realisasi tahun 2014 menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan asli

0

200

2011 2012 2013 2014 2015

47,103 58,205 75,59 95,528 114,907

WISATAWAN MANCANEGARA

MANCANEGARA

Page 40: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

122

daerah (PAD) mencapai 2,55 persen atau 96,59 persen dari target kinerja.

Capaian ini menunjukkan capaian kinerja yang sangat tinggi. Dengan

pencapaian ini pula, telah mencapai 16,07 persen dibandingkan target

capaian pada akhir RPJMD pada tahun 2019, yang bisa diartikan sebagai

indikasi pencapaian target pada akhir RPJMD. Capaian PAD tahun 2015 ini

lebih baik dibandingkan capaian tahun 2014 yang hanya sebesar 2,20

persen, berarti ada peningkatan sebesar 0,35 persen.

Tabel 3.19 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Peningkatan Pendapatan Asli

Daerah (PAD)

No Indikator Capaian 2014

2015 Target Akhir

RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015

terhadap 2019

Target Realisasi %

Realisasi

1 Pertumbuhan

PAD 2,20 2,64 2,55 96,59 15,87 16,07

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Tidak tercapainya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2015

disebabkan karena dalam merumuskan perencanaan target PAD tidak

mempertimbangan perkiraan krisis pada tahun depannya dan pada tahun

2015 ini Provinsi Lampung sedang dalam tahapan penyempurnaan Teknologi

Informasi Komputer menuju SAMSAT Online, yang penerapannya dapat

meningkatkan Pajak Daerah dan menutup celah kebocoran pembayaran

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

(BBNKB).

Komponen dari PAD sesuai dengan UU No 23 Tahun 2014 terdiri dari

Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan, Lain-Lain PAD Yang Sah. Pada tahun 2015 realisasi Pajak Daerah

sebesar Rp. 1.963.374.786.952 atau sebesar 92,11% Retribusi Daerah

sebesar Rp. 10.331.465.095 atau sebesar 134,02%, Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sebesar Rp. 25.715.957.116 atau sebesar

96,61%, Lain-Lain PAD Yang Sah sebesar Rp. 249.697.542.999 atau sebesar

126,13%. Sehingga total PAD Provinsi Lampung Tahun 2015 adalah sebesar

Rp. 2.249119.752.162 atau sebesar 95,15%

Kontribusi terbesar dalam menyumbang PAD Provinsi Lampung tahun

2015 dihasilkan dari Pajak Daerah sebesar 87,30%, Retribusi Daerah sebesar

0,46%,Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sebesar 1,14%,

Page 41: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

123

Lain-Lain PAD Yang Sah sebesar 11,10%. Hal ini dapat terlihat dari diagram

dibawah ini :

Grafik 3.13 Komposisi PAD Provinsi Lampung Tahun 2015

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung, 2016

Dari grafik di atas, diketahui bahwa komposisi struktur pendapatan asli

daerah Provinsi Lampung tahun 2015 masih bertumpu pada Pajak Daerah.

Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian tentang penggalian potensi

pendapatan asli daerah dari berbagai sektor, mengingat pendapatan asli

daerah merupakan instrumen penopang kapasitas fiskal daerah dalam

rangka pembangunan daerah di Provinsi Lampung.

Persentase tingkat keberhasilan pencapaian target Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Provinsi Lampung selama 5 (lima) tahun terahir (antara tahun

2011 sampai dengan 2015) menunjukan tingkat keberhasilan pencapaian

target PAD yang fluktuatif. Pada tahun 2011 realisasi PAD mencapai 110,30%

(tercapai), Pada tahun 2012 realisasi PAD mencapai 91,03% (tidak tercapai),

Pada tahun 2013 realisasi PAD mencapai 81,62% (tidak tercapai), Pada tahun

2014 realisasi PAD mencapai 102,20 (tercapai), dan pada tahun 2015

realisasi PAD mencapai 95,15%. Hal ini dapat terlihat dari tabel 3.9

Tabel 3.20 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2011 – 2015

No. Tahun Target Realisasi (%) Kreteria

1 2011 1.271.960.066.926 1.403.425.997.340 110,34 Sangat Tinggi

2 2012 1.874.304.393.900 1.706.131.403.523 91,03 Sangat Tinggi

3 2013 2.183.413.478.756 1.782.079.943.202 81,62 Tinggi

4 2014 2.258.133.103.022 2.307.904.100.056 102,20 Sangat Tinggi

5 2015 2.363.789.222.943 2.249.119.752.162 95,15 Sangat Tinggi

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung, 2016.

87,30%

000%

001% 011%

1. Pajak Daerah : 87,30 %

2. Retribusi Daerah : 0,46 %

3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan : 1,14 %

4. Lain-Lain PAD yang Sah : 11,10 %

Page 42: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

124

Tolak ukur capaian kinerja pada indikator Persentase tingkat

keberhasilan pencapaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi

Lampung untuk Tahun 2015 adalah sebesar 95,15% dari target sebesar

100%. Hal ini menunjukan Kreteria Sangat Baik dalam pengukuran

kinerjanya, namun pada capaian kinerjanya tidak mencapai target kinerja

yang sudah ditetapkan.

Grafik 3.14 Target dan Realisasi PAD Tahun 2011 – 2015

Grafik 3.15 Perkembangan Realisasi PAD Tahun 2011 – 2015

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung, 2016

Sedangkan capaian pendapatan daerah Provinsi Lampung berdasarkan

sumber – sumber pendapatan tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.21 Target dan Realisasi Pendapatan Provinsi Lampung Tahun 2015

No Uraian Target

APBDP 2015 Realisasi APBDP 2015 %

1 Pendapatan Asli Daerah

2.363.789.222.944,00 2.249.119.752.162,94 95,14

2 Bagian Dana Perimbangan

1.580.210.606.652,00 1.514.291.528.636,00

95,83

3 Lain-Lain Pendapatan Yang Syah

1.043.226.313.000,00 1.025.624.292.779,00 98,31

Jumlah Pendapatan Provinsi Lampung

4.987.226.142.596,00 4.789.035.573.577,94 96,03

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung, 2016.

Realisasi pendapatan daerah tahun 2015 adalah sebesar Rp.

4.789.035.573.577 yang terdiri dari PAD sebesar Rp. 2.249.119.752.162,

Pendapatan Bagian Dana Perimbangan (Transfer) sebesar Rp.

,000

500000000000,000

1000000000000,000

1500000000000,000

2000000000000,000

2500000000000,000

2012 2013 2014 2015

Target 187430439390 218341347875 225813310302 236378922294

Realisasi 170613140352 178207994320 230790410005 224911975216

% 091 082 102 095

-

500000000000,0

1000000000000,0

1500000000000,0

2000000000000,0

2500000000000,0

2011 2012 2013 2014 2015

Realisasi

Page 43: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

125

1.514.291.528.636 dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar Rp.

1.025.624.292.779.

Grafik 3.16 Pertumbuhan Pendapatan Daerah Provinsi Lampung

Tahun 2010 - 2015

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung, 2016.

Permasalahan :

Tidak tercapainya peningkatan pendapatan pada tahun 2015 disebabkan

oleh beberapa faktor diantaranya :

1. Faktor Internal :

a) Penurunan penjualan kendaraan baru tingkat nasional sebesar 24% dan

untuk Provinsi Lampung sebesar 28% (Sumber : Koran Harian Kompas,

Tribun Lampung, dan PAMOR Lampung). Hal ini berpengaruh terhadap

realisasi pendapatan pada sektor BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor) yang realisasinya sebesar 84,19% atau Minus sebesar (Rp. -

112.588.934.377) dari target yang sudah ditetapkan sebelumnya.

b) Pos Pajak Rokok yang realisasinya hanya 84,87% atau minus sebesar (Rp.

-57.508.256.449). Hal ini disebabkan oleh Kurang Setor yang disetorkan

oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan ke Pemerintah

Provinsi Lampung tidak terealisasi sepenuhnya sebagaimana target yang

sudah ditetapkan sebelumnya.

2. Faktor Eksternal :

a) Terjadi perlambatan Ekonomi secara nasional tahun 2015, dimana

target awal nasional sebesar 5,4% – 5,8% dan realisasi s/d desember

turun menjadi 4,79%

,0

1000000000000,0

2000000000000,0

3000000000000,0

4000000000000,0

5000000000000,0

2010 2011 2012 2013 2014 2015

2108925219597,0

2535701429112,0

3760547617260,0

3912732622156,0

4524427041222,0

4789035573577,0

PENDAPATAN

Page 44: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

126

b) Terjadi penurunan penjualan kendaraan secara nasional Tahun 2015,

turun 184.822 Unit kendaraan atau turun sebesar (17,81%) dari total

realisasi penjualan tahun 2014 sebesar 1.037.890 Unit kendaraan dan

realisasi penjualan tahun 2015 sebesar 853.008 Unit kendaraan.

c) Laju inflasi Nasional sebesar 3,56%.

d) Menurunnya realisasi pendapatan dari target Tahun 2015 sebesar Rp.

1.294 Triliun dan realisasinya sebesar Rp. 1.055 Triliun atau sebesar

81,5%.

Solusi :

Dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang

mengarah kepada prinsip-prinsip good governance serta untuk mewujudkan

Provinsi Lampung yang unggul dan berdaya saing, maka upaya yang telah dan

akan terus dilakukan antara lain yaitu :

1. Sesuai UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah khususnya, terkait dengan pengelolaan PAD telah dilakukan

program modernisasi PAD yang akan dilanjutkan dengan program

revitalisasi PAD.

2. Mengintensifkan sistem prosedur pungutan sumber-sumber pendapatan

daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang

kewenangan pengelolaannya dilaksanakan oleh masing-masing

dinas/instansi pengelola pendapatan daerah sesuai dengan tugas pokok

dan fungsi.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam bidang

pendapatan daerah dan pelayanan kepada masyarakat baik melalui

Pendidikan dan Latihan (Diklat) maupun Bimbingan Teknis.

4. Meningkatkan koordinasi dengan seluruh Dinas/Instansi pengelola

pendapatan daerah serta berkoordinasi dan bersinergi dengan

pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten/kota.

5. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui berbagai upaya

antara lain : peningkatan sarana prasarana pelayanan, penyuluhan

kepada masyarakat terhadap perda-perda PAD baik secara langsung

maupun melalui media cetak/elektronik/billboard, razia kendaraan

bermotor, penerapan teknologi informasi secara bertahap dan

transparansi proses penyelesaian administrasi pelayanan pajak.

6. Mengadakan pendekatan dengan pihak pengusaha otomotif dan

pengusaha lainnya guna mendapatkan informasi mengenai keadaan pasar

kendaraan bermotor.

Page 45: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

127

7. Mengupayakan kontribusi dari perusahaan-perusahaan besar yang

beroperasi di Provinsi Lampung dalam bentuk sumbangan pihak ketiga

daerah (SP3D) dan penyertaan modal pada perusahaan daerah, sehingga

kontribusi terhadap PAD diharapkan akan meningkat.

5. Sasaran Tersediannya Infrastruktur/Prasarana Dan Sarana Transportasi

Yang Handal, Terintegritas Dengan System Transportasi Nasional Untuk

Mendukung Pergerakan Orang Dan Barang

Tujuan Meningkatkan kuantitas dan kualitas prasarana, sarana dan

utilitas dasar wilayah yang dijabarkan dalam sasaran Tersediannya

Infrastruktur/ Prasarana Dan Sarana Transportasi Yang Handal, Terintegritas

dengan Sistem Transportasi Nasional Untuk Mendukung Pergerakan Orang

Dan Barang didukung oleh indikator kinerja utama Kemantapan Jalan

Provinsi sebagai alat ukur yang dapat menunjukkan keberhasilan capaian

sasaran yang telah dilakukan oleh Provinsi Lampung selama tahun 2015

sebagaimana tabel 3.22 berikut :

Tabel 3.22 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Tersediannya Infrastruktur/

Prasarana Dan Sarana Transportasi Yang Handal, Terintegritas dengan Sistem Transportasi Nasional Untuk Mendukung Pergerakan Orang Dan Barang

No Indikator Capaian 2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Kemantapan Jalan Provinsi

65,05 65,00 67,02 103,11 85,00 78,85

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Dari hasil analisis capaian kinerja pada tabel diatas, pelaksanaan

kinerja pembangunan dalam bidang infrastruktur dan sarana transportasi

meliputi pembangunan dan perawatan jalan dan jembatan telah sesuai

dengan yang diharapkan. Ini dapat dilihat dari capaian kinerja indikator

kemantapan jalan provinsi mencapai 103,11%. Peningkatan kondisi jalan

provinsi di Provinsi Lampung dalam beberapa tahun terakhir ( 2011-2015 )

dapat dilihat pada tabel 3.23 berikut.

Page 46: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

128

Tabel 3.23 Kondisi Ruas Jalan Provinsi

Sumber : Dinas Bina Marga, Tahun 2016

Perkembangan kondisi jalan mantap di Provinsi Lampung dari tahun

2011 sampai tahun 2015 semakin meningkat seperti terlihat pada tabel 3.15

dibawah. Pada tahun 2013 kondisi jalan mantap Provinsi sebesar 62,00%

menjadi 65,05% di tahun 2014 dan terus mengalami kenaikan di tahun 2015

menjadi 67,02% atau mengalami kenaikan sebesar 1,97%.

Tabel 3.24 Kondisi Kemantapan Ruas Jalan Provinsi

TAHUN MANTAP

( % ) TIDAK MANTAP

( % ) KENAIKAN

(%)

2011 52,83 47,17 -

2012 60,72 39,28 7,89

2013 62,00 38,00 1,28

2014 65,05 34,95 3,05

2015 67,02 32,98 1,97

Sumber : Dinas Bina Marga, Tahun 2016

Perbandingan kondisi jalan ruas Provinsi di Provinsi Lampung kondisi

baik, sedang, rusak ringan dan rusak berat dari tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada diagram chart dibawah ini :

Grafik 3.17 Kondisi Kemantapan Ruas Jalan Provinsi

Sumber : Dinas Bina Marga Provinsi Lampung, 2016

Km % Km % Km % Km %

1. 2011 1.702,81 622,72 36,57 276,88 16,26 228,35 13,41 574,87 33,76

2. 2012 1.702,81 565,16 33,19 468,78 27,53 336,65 19,77 332,22 19,51

3. 2013 1.702,81 613,01 36,00 442,73 26,00 357,59 21,00 289,48 17,00

4. 2014 1.702,81 808,20 47,46 299,45 17,59 219,81 12,91 375,36 22,04

5. 2015 1.702,81 956,79 56,19 184,35 10,83 138,85 8,15 422,82 24,83

RUSAK

BERAT

TIME SERIES KONDISI JALAN RUAS PROVINSI

No TAHUN

PANJANG

RUAS

PROVINSI

( Km )

KONDISI

MANTAP TIDAK MANTAP

BAIK SEDANGRUSAK

RINGAN

36,570 33,190

36,000

47,463

56,189

16,260

27,530 26,000

17,586 10,826 13,410

19,770 21,000

12,909 8,154

33,760

19,510 17,000 22,044

24,831

,000

20,000

40,000

60,000

2011 2012 2013 2014 2015 Baik (%) Sedang (%) Rusak Ringan (%) Rusak Berat (%)

Page 47: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

129

Perbandingan kondisi mantap dan tidak mantap jalan ruas provinsi di

Provinsi Lampung kondisi baik, sedang, rusak ringan dan rusak berat dari

tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada diagram chart di bawah

ini :

Grafik 3.18 Kondisi Ruas Jalan Provinsi

Sumber : Dinas Bina Marga Provinsi Lampung, 2016

Berdasarkan analisa capaian kinerja dan hasil survey kondisi lapangan

sesuai dengan data tersebut diatas, peningkatan kondisi jalan mantap (baik

dan sedang) pada tahun 2015 telah mencapai 67,02 %.

Sedangkan, untuk kemantapan kondisi jalan negara tahun 2015

mencapai 88,16% dari panjang ruas jalan nasional sepanjang 1.292,25 km.

Perbandingan kondisi jalan ruas Negara di Provinsi Lampung kondisi baik,

sedang, rusak ringan dan rusak berat tahun 2015 dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 3.25 Kondisi Ruas Jalan Nasional 2015

Tahun

Panjang Ruas

Nasional (km)

Kondisi

Mantap Tidak Mantap

Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat

Km % Km % Km % Km %

2015 1,292.25 623,333 48,236 516,837 39.995.12 74,790 5,788 77,270 5,979.49

% Mantap 88,16

% Tidak Mantap

11,84

Sumber : Dinas Bina Marga, Tahun 2016

Perbandingan kondisi mantap dan tidak mantap jalan ruas jalan nasional di Provinsi Lampung kondisi baik, sedang, rusak ringan dan rusak berat dari tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada diagram chart dibawah ini:

52,830 60,720 62,000 65,048 67,015 47,170 39,280 38,000 34,952 32,985

,000

100,000

2011 2012 2013 2014 2015

Time Series Kondisi Jalan

Mantap (%)

Page 48: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

130

Grafik 3.19 Kondisi Ruas Jalan Nasional Tahun 2015

Sumber : Dinas Bina Marga Provinsi Lampung, 2016

Keberhasilan terealisasinya kemantapan jalan provinsi antara lain

dikarenakan :

1. Adanya kewenangan dan komitmen penyelenggaraan jalan/jembatan

oleh Dinas Bina Marga Provinsi Lampung;

2. Tersedianya alokasi dana yang semakin meningkat dari tahun ke tahun;

3. Adanya struktur organisasi Balai Pelaksana Teknis yang merupakan

kepanjangan tangan dari kantor induk (UPTD);

4. Optimalnya perencanaan penyusunan program kegiatan;

5. Adanya pembagian penanganan secara jelas yang terdiri dari program

rehabilitasi/pemeliharaan, dan peningkatan/penggantian serta

peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan.

Permasalahan :

1. Kurangnya kuantitas Sumber Daya Manusia yang memadai;

2. Kurangnya peralatan pendukung untuk penanganan jalan dan jembatan;

3. Masih adanya penyedia jasa yang berkualitas rendah

4. Proses pengadaan barang dan jasa yang terkendalanya oleh terganggunya

sistem server pada LPSE Provinsi Lampung, sehingga jadwal kegiatan

menjadi lebih singkat dari yang direncanakan.

6. Sasaran Terwujudnya Tata Ruang Wilayah Sesuai Arah Pemanfaatan Ruang

Nasional, Provinsi Dan Kabupaten/Kota

Indikator Tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW

Provinsi Lampung merupakan indikator yang krusial dalam hal perencanaan

tata ruang yang telah ditetapkan selama 20 tahun dan dapat ditinjau kembali

sekali dalam 5 tahun. Dimana tingkat kesusaian ini mengatur struktur dan

048

040

006 006

000

010

020

030

040

050

060

Baik (%) Sedang (%) Rusak Ringan (%) Rusak Berat (%)

Kondisi Jalan Nasional Tahun 2015

Page 49: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

131

pola tata ruang wilayah provinsi. Didalam pengaturan ini harus meliputi

perencanaan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan

ruang.

Untuk mencapai tujuan penataan ruang wilayah provinsi, dapat

diambil beberapa kebijakan seperti:

a. Meningkatkan aksesibilitas dan pemerataan pelayanan sosial ekonomi

dab budaya keseluruhan wilayah provinsi;

b. Memelihara dan mewujudkan kelestarian lingkungan hidup, serta

mengurangi resiko bencana alam;

c. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang kawasan budidaya sesuai dengan

daya dukung dan daya tampung lingkungan;

d. Meningkatkan produktifitas sektor-sekor unggulan sesuai dengan daya

dukuung;

e. Membuka peluang investasi dalam rangka meningkatkan perekonomian

wilayah;

f. Mengentaskan kemiskinan di kawasan tertinggal;

g. Mendukung fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan melalaui

pengintegrasian kawasan fungsi khusus pertahanan adn kemanan dengan

kawasan sekitarnya yaitu di pesawaran, Tulang Bawang, dan Bandar

Lampung ke dalam kawasan strategis Provinsi.

Fungsi RTRWP sebagai:

a. Arahan penyelaras kebijakan penataan ruang nasional, Provinsi dan

Kabupaten/Kota serta acuan kebijakan pembangunan daerah;

b. Pedoman dan dasar pertimbangan dalam penyusunan Rencana

ppembangunan Jangka Panjang Provinsi dan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Provinsi.

Kedudukan RTRWP :

a. Dasar pertimbangan dalam penyusunan tata ruang nasional;

b. Penyelaras bagi kebijakan penataan ruang Kabupaten/Kota di wilyah

Provinsi Lampung;

c. Pedoman bagi pelaksanaan perencanaan, pemanfaatan ruang, dan

pengendalian ruang di Kabupaten/Kota se Provinsi Lampung;

d. Dasar pertimbangan dalam penyelarasan penataan ruang provinsi lain

yang berbatasan dan kebijakan pemanfaatan ruang Provinsi, lintas

Kabupaten/Kota dan lintas ekosistem.

Tahun 2015 tingkat kesesuaian RTRW Provinsi Lampung dengan penataan ruang

sudah mencapai 99,10%.

Page 50: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

132

Tabel 3.26 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Terwujudnya Tata Ruang Wilayah Sesuai Arah Pemanfaatan Ruang Nasional, Provinsi Dan Kabupaten/Kota

No Indikator Capaian 2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Tingkat kesesuaian antara RTRW Provinsi Lampung dengan penataan ruang

- Sesuai Sesuai 99,10 Sesuai 99,10

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

7. Sasaran Tersedianya Sumberdaya Air Yang Handal Dan Berkualitas Untuk

Memenuhi Kebutuhan Rumah Tangga (Domestik), Pertanian (Irigasi),

Industry Dan Untuk Berbagai Keperluan Lainnya Baik Pada Waktu Sekarang

Maupun Yang Akan Datang

Capaian sasaran tersedianya sumberdaya air yang handal dan

berkualitas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (domestik), pertanian

(irigasi), industri dan untuk berbagai keperluan lainnya baik pada waktu

sekarang maupun yang akan datang, kedua indikatornya yaitu kondisi

jaringan irigasi dan bangunan pelengkap yang terpelihara serta

pembangunan embung dan bangunan penampungan air lainnya dari

kebutuhan yang akan dibangun, keduanya mencapai target yang

direncanakan sebesar 65% dan 12%. Secara lebih detail dapat dilihat pada

tabel 3.27 berikut : Tabel 3.27 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Tersedianya Sumberdaya Air Yang

Handal Dan Berkualitas Untuk Memenuhi Kebutuhan Rumah Tangga (Domestik), Pertanian (Irigasi), Industry Dan Untuk Berbagai Keperluan Lainnya Baik Pada Waktu Sekarang Maupun Yang Akan Datang

No Indikator Capaian 2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Kondisi jaringan irigrasi dan bangunan pelengkap yang terpelihara

- 65 65 100 100 65

2 Pembangunan embung dan bangunan penampungan

- 12 12 100 20 60

Page 51: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

133

air lainnya dari kebutuhan yang akan dibangun

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Indikator Kondisi jaringan irigasi dan bangunan pelengkap yang

terpelihara, dimana target akhir tahun 2019 mencapai 100% dimana pada

tahun ke-3 RPJMD bersifat maintenance.

Indikator pembangunan embung dan bangunan penampung air lainnya

dari kebtutuhan yang akan dibangun, dimana target akhir RPJMD adalah

sebesar 20% dari keseluruhan daerah domestik, irigasi, industri dan

kebutuhan lainnya.

Tahun 2015 Provinsi Lampung melakukan rehabilitasi 16 Daerah Irigasi

dari total 19 Daerah Irigasi, Operasi dan pemeliharaan di 19 Daerah Irigasi

yang menjadi kewenangan Provinsi Lampung serta rawa, waduk dan sungai,

Pembangunan Irigasi Desa di Kabupaten Lampung Utara dan Kabupaten

Lampung Timur.

Pembangunan embung dilakukan pada 4 (empat) kabupaten di

Provinsi Lampung yaitu Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Lampung Tengah,

Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Lampung Timur.

8. Sasaran Meningkatkan Akses Masyarakat Terhadap Sarana Dan Prasarana

Dasar Pemukiman (Mencakup Persampahan, Air Bersih, Air Limbah)

Sasaran Strategis Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana

dan prasarana dasar pemukiman yang mencakup persampahan, air bersih

dan air limbah dengan 4 indikator sasaran yang semuanya berkinerja sangat

tinggi, yaitu:

a. Indikator peningkatan rumah tangga yang memiliki akses terhadap air

minum layak dengan tujuan akhir RPJMD mencapai 100%. Dimana dalam

indikator ini terdapat kegiatan pembangunan sarana air limbah dan

persampahan seperti IPAL dan sanitasi MCK, serta koordinasi dan

pendampingan berbasis masyarakt dalam rangka penediaan sarana air

bersih.

b. Indikator Tingkat kawasan pemukiman kumuh dimana indikator ini

bersifat reducing, dimana angka target semakin menurun selama 5 tahun

RPJMD.

c. Indikator Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap

Lingkungan yang Sehat.

Page 52: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

134

d. Indikator Tingkat rumah layak huni. Tabel 3.28 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatkan Akses Masyarakat

Terhadap Sarana Dan Prasarana Dasar Pemukiman (Mencakup Persampahan, Air Bersih, Air Limbah)

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisa

si

1 Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Layak

68,82 68,82 100 100 68,82

2 Tingkat Kawasan Permukiman Kumuh

2,11 2,11 100 0 -

3 Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Lingkungan yang Sehat

50,71 50,71 100 100 50,71

4 Tingkat Rumah Layak Huni

40 39,75 99,38 60 66,25

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Tingkat rumah tangga yang memiliki akses terhadap air minum layak

dengan realisasi sebesar 68,82% atau 100% dari target yang dirumuskan.

Capaian ini termasuk kategori sangat tinggi dan telah mampu menyumbang

sebesr 68,82% pada pencapaian trget RPJMD 2019.

Indikator Tingkat kawasan pemukiman kumuh dimana indikator ini

bersifat reducing juga mencapai target 100% atau terealisasi sebesar 2,11%.

Prioritas Provinsi Lampung tahun 2015 terhadap penanggulangan kawasan

kumuh terkonsentrasi pada Kecamatan Labuhan Maringgai dan Kecamatan

Sribawono Kabupaten Lampung Timur dan Kabupaten Pringsewu. Adapun

lokasi dan luas wilayah kumuh di Kabupaten Lampung Timur dapat dilihat

pada tabel 3.29 berikut :

Tabel 3.29 Lokasi dan Luas Kawasan Kumuh di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung Tahun 2015

No Kecamatan Jumlah Penduduk

Lokasi Luas Tipologi

1. Labuhan Maringgai

1.538 Jiwa/ 338 KK

Desa Muara Gading Mas

Dusun 5 dan 14

21.242 Ha Karakteristik Bantaran Sungai dan Pantai Desa Marga Dusun 10 19.480 Ha

Page 53: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

135

Sari dan 11 (Dataran Rendah) Desa

Sukarahayu Dusun 1 dan 4

41.726 Ha

2. Bandar Sri Bawono

613 Jiwa dan 189 KK

1.508 Ha Karekteristik Pasar (Daerah dataran rendah)

Sumber : Dinas Pengairan dan Pemukiman Prov. Lampung, 2016

Gambar 3.2.a. Lokasi Kawasan Kumuh di Kabupaten Lampung Timur

Gambar 3.2.b. Lokasi Kawasan Kumuh di Kabupaten Lampung Timur

Lokasi dan luas wilayah kumuh di Kabupaten Pringsewu seluas 31.929 Ha dapat dilihat pada tabel 3.30 berikut :

Tabel 3.30 Lokasi dan Luas Kawasan Kumuh di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung Tahun 2015

No Kecamatan Luas Tipologi

1. Pringsewu Barat 2.784 Ha belakang kawasan pasar

2. Pringsewu Selatan Lk 1-2 11.770 Ha kawasan rawan banjir

Page 54: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

136

3 Pringsewu Selatan Lk 5 1.314 Ha kawasan permukiman berkepadatan sedang

4 Pringsewu Timur Lk 3 4.663 Ha kawasan permukiman berkepadatan sedang

5 Pringsewu Utara Lk 5 11.398 Ha kawasan permukiman berkepadatan tinggi

Sumber : Dinas Pengairan dan Pemukiman Prov. Lampung, 2016

Gambar 3.3. Lokasi Kawasan Kumuh di Kab. Pringsewu

Indiktor tingkat rumah tangga yang memiliki akses terhadap lingkungan

yang sehat tercapai 100% sesuai dengan target yang dirumuskan sebesar 50,71%

dan telah menyumbang sebesar 50,71% pada pencapaian akhir RPJMD 2019

yang ditargetkan 100%. Dalam rangka meningkatkan akses rumah tangga

terhadap lingkungan yang sehat pemerintah Provinsi Lampung terus

mengembangkan pembangunan sarana air bersih dan balai desa serta dukungan

terhadap kegiatan RIS-PNPM.

Selanjutnya, untuk indikator tingkat rumah layak huni terealisasi sebesar

39,75% atau 99,38% dari target sebesar 40%. Capaian ini berkontribusi sebesar

66,25% pada pencapaian akhir RPJMD 2019 dari target sebesar 60%. Untuk

meningkatkan tingkat rumah layak huni Provinsi Lampung meningkatkan

pembangunan pembangunan drainase, pembangunan jalan lingkungan,

pembangunan sumur bor di berbagai titik dan lokasi. Pembangunan sumur bor

produksi/eksplorasi dilakukan di 11 titik (Kota Metro, Kab. Lampung Tengah, Kab.

Lampung Selatan, Kab. Lampung Timur dan Kab. Tulang Bawang).

Page 55: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

137

Keberhasilan pencapaian 6 (enam) indikator pada 3 (tiga) sasaran yaitu

Terwujudnya tata ruang wilayah sesuai arah pemanfaatan ruang nasional,

provinsi dan kabupaten/kota, Tersedianya sumber daya air yang handal dan

berkualitas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (domestik), pertanian

(irigasi), industri, dan untuk berbagai keperluan lainnya baik pada waktusekarang

maupun yang akan datang serta sasaran Meningkatnya akses masyarakat

terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan, air

bersih, air limbah) tercapai dengan kinerja sangat tinggi karena didukung oleh

beberapa hal yaitu :

1. Adanya kewenangan dan komitmen penyelenggaraan jalan/jembatan oleh

Dinas Bina Marga Provinsi Lampung;

2. Tersedianya alokasi dana yang semakin meningkat dari tahun ke tahun;

3. Adanya struktur organisasi Balai Pelaksana Teknis yang merupakan

kepanjangan tangan dari kantor induk (UPTD);

4. Optimalnya perencanaan penyusunan program kegiatan;

5. Adanya pembagian penanganan secara jelas yang terdiri dari program

rehabilitasi/pemeliharaan, dan peningkatan/penggantian serta peningkatan

sarana dan prasarana kebinamargaan.

Namun, dalam mencapai keberhasilan tersebut terdapat beberapa

permasalahan yaitu :

1. Kurangnya kuantitas Sumber Daya Manusia yang memadai;

2. Kurangnya peralatan pendukung untuk penanganan jalan dan jembatan;

3. Masih adanya penyedia jasa yang berkualitas rendah

4. Proses pengadaan barang dan jasa yang terkendalanya oleh terganggunya

sistem server pada LPSE Provinsi Lampung, sehingga jadwal kegiatan

menjadi lebih singkat dari yang direncanakan.

9. Sasaran Meningkatnya Cakupan Pelayanan Dan Kualitas Infrastruktur Energy dan Ketenagalistrikan Di Provinsi Lampung

Pada triwulan IV-2015 sektor pertambangan dan penggalian

mengalami kontraksi sebesar 0,2 persen.

Pembangunan sektor energi di Provinsi Lampung dapat dilihat dari

meningkatnya rasio elektrifikasi tahun 2015 sebesar 80,46% dibandingkan

dengan tahun 2014 sebesar 78%, walaupun masih terjadi defisit listrik

sebesar 60,70 MW.

Page 56: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

138

Tabel 3.31 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Cakupan Pelayanan Dan Kualitas Infrastruktur Energy dan Ketenagalistrikan Di Provinsi Lampung

No Indikator Capaian 2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Laju pertumbuhan sektor pertambangan

0,93 2,06 4,20 203,88 2,50 168,00

2 Rasio elektrifikasi rumah tangga

78 72,00 80,46 111,75 78 103,15

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Pada tahun 2015, realisasi laju pertumbuhan sektor pertambangan

mencapai angka 4,20% atau 203,88% dibandingkan target yang ditetapkan.

Dengan capaian ini, kinerja yang dicapai telah masuk kriteria sangat tinggi,

bila disandingkan dengan target akhir RPJMD, capaian ini juga telah

menyumbang sebanyak 168% dari target 2,50% pada tahun 2019.

Sedangkan, untuk rasio elektrifikasi rumah tangga capaian kinerjanya

sebesar 111,75% dari target 72,00% dan menyumbang capaian target akhir

RPJMD sebesar 103,15%. Capaian ini jauh lebih baik dibandingkan tahun

2014 sebesar 78%. Meningkatnya capaian rasio elektrifiksi rumah tangga ini

dapat tercapai karena upaya yang telah dilakukan Provinsi Lampung dalam

tahun 2015, antara lain:

1) Pemberian bantuan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebanyak 50

unit di Kabupaten Tulang Bawang dan Tulang Bawang Barat

2) Pemberian bantuan pembangkit listrik mikro hidro (PLTMH) sebanyak 2

unit di Kabupaten Lampung Utara dan Lampung Barat

3) Bantuan untuk energi terbarukan skala kecil (biogas) pada daerah-

daerah sentra ternak.

Untuk memenuhi kebutuhan energi di Lampung telah dilakukan upaya

penjajagan investasi yaitu :

1) Pembangunan PLTU Mulut Tambang di Mesuji (dengan melibatkan Shen

Hua China) kapasitas 350 MW

2) Pembangunan PLTG di Lampung Timur (kerjasama PLN dengan PGN)

kapasitas 2 X 50 MW dan 2 X 100 MW

Page 57: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

139

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

1) Belum tersedianya data potensi sumber daya mineral dan batubara yang detail

dan akurat sehingga bertaraf jual.

2) Untuk Audit energi pada perusahaan pengguna energi belum dapat

dilaksanakan sebelumnya oleh Pemerintah Daerah, hal ini disebabkan oleh

karena belum adanya tenaga ahli yang berkompeten dibidang Audit Energi.

3) Belum Optimalnya pemanfaatan reneweble energi.

4) Perilaku masyarakat terhadap penggunaan energi yang tidak memperhatikan

ketersediaan energi fosil (BBM) yang semakin menipis.

Solusi

1) Melaksanakan survey atau penyelidikan sumberdaya mineral pada

tahapprospeksi untuk mengetahui potensi pada tingkat kelas sumberdaya.

2) Dilakukan kegiatan audit energi dengan melibatkan pihak ketiga yang

berkompeten dalam bidang audit energi dan didukung dengan dana yang

cukup.

3) Dilakukan studi-studi baru mengenai potensi dan kemungkinan pengembangan

energi baru – terbarukan yang dapat dikembangkan di Provinsi Lampung.

4) Kegiatan sosialisasi perlu ditiingkatkan untuk mengedukasi masyarakat agar

dalam kegiatannya sehari hari dapat melaksanakan perilaku hemat energi.

10. Sasaran Meningkatnya Angka Melek Huruf Penuntasan buta aksara merupakan

bagian dari fokus pembangunan

untuk peningkatan human capital.

Hal ini mengingat peran sentral

pendidikan baik sebagai bagian dari

pemenuhan hak warga negara,

maupun karena daya ungkit

pendidikan terhadap tujuan

pembangunan yang lain seperti

pembangunan dan pemerataan ekonomi dan sosial. Terlebih lagi, dalam

RPJMD Provinsi Lampung 2015-2019, penegasan akan pentingnya

pendidikan juga bisa ditemukan dalam misi 3 yaitu Meningkatkan kualitas

pendidikan, kesehatan, iptek dan inovasi, budaya masyarakat dan toleransi

beragama.Dalam tahun 2015, realisasi pencapaian sasaran angka melek

huruf telah menunjukkan hasil yang positif. Sebagaimana nampak dalam

tabel di bawah ini,realisasi kinerja tahun 2015 menunjukkan bahwa angka

Page 58: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

140

melek huruf telah melebihitarget yang ditetapkan, dengan pencapaian

sebanyak 99,88% dari target 96%,atau sebanyak 104,04%. Pencapaian ini

menunjukkan kinerja yang sangat tinggi,untuk sasaran kesatu ini.

Sedangkan bila dilihat dalam kaitannya dengan targetkinerja pada akhir

tahun RPJMD, pencapaian ini telah mencapai 101,92% dari rencana kinerja

tahun 2019.

Tabel 3.32 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Angka Melek Huruf

No Indikator Capaian 2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Angka melek huruf

97,2 96,00 99,88 104,04 98,00 101,92

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Pada tahun 2015, realisasi pencapaian sasaran angka melek huruf

telah menunjukkan hasil yang positif. Sebagaimana nampak dalam tabel

3.32, realisasi kinerja tahun 2015 menunjukkan bahwa pencapaian angka

melek huruf sebanyak 95,13% dari target 96,00%, atau sebanyak 99,09%.

Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang sangat tinggi untuk sasaran ini.

Sedangkan bila dilihat dalam kaitannya dengan target kinerja pada akhir

tahun RPJMD, pencapaian ini telah mencapai 97,07% dari rencana kinerja

tahun 2019. Tabel 3.33 Capaian Kinerja Angka Melek Huruf Tahun 2010 – 2015

No. Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 Angka Melek Huruf 99,70 99,84 99,86 99,86 99,87 99,88

Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2016

Bila melihat data historis dalam kurun 2010 – 2015, angka melek huruf

Provinsi Lampung selama kurun waktu 2010 – 2015 selalu mengalami

peningkatan. Tahun 2010 capaian angka melek huruf Provinsi Lampung

tercatat sebesar 99,70% kemudian naik menjadi 99,84% di tahun 2011 dan

menjadi 99,86% ditahun 2013 dan 99,87% di tahun 2014. Sedangkan capaian

di tahun 2015 mencapai 99,88%. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik

3.20 dibawah ini :

Page 59: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

141

Grafik 3.20 Persentase Angka Melek Huruf Provinsi Lampung 2010 – 2015

Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2016

Persentase Angka Melek Huruf, Provinsi Lampung tahun 2010-2015

Jika dilihat data per kabupaten/kota, capaian angka melek huruf tahun 2015

tertinggi adalah Kota Metro sebesar 100% sedangkan capaian terendah

adalah Kabupaten Lampung Selatan sebesar 99,81%. Tren pencapaian angka

melek huruf di 15 kabupaten/kota dalam tahun 2010 (tahun ke-1) hingga

tahun 2015 (tahun ke-6) menunjukkan kecenderungan peningkatan angka

melek huruf dari tahun ke tahun.

Grafik 3.21 Persentase Angka Melek Huruf Kabupaten/Kota Provinsi Lampung 2010 – 2015

Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2016

Bila dibandingkan dengan tingkat capaian nasional maka capaian

angka melek huruf Provinsi Lampung masih diatas rata – rata nasional.

99,7

99,84

99,86

99,86

99,87

99,88

99,6

99,7

99,8

99,9

2010 2011 2012 2013 2014 2015

ANGKA MELEK HURUF PROVINSI LAMPUNG

ANGKA MELEK HURUF PROVINSI LAMPUNG

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100 100 100 100 100 100 100 100

Lampung Selatan

Lampung Timur

Lampung Tengah

Lampung Utara

Lampung Barat

Pesisir Barat

Tulang Bawang

Tanggamus

Way Kanan

TLB.Barat

Pringsewu

Mesuji

Pesawaran

Bandar Lampung

Metro

Page 60: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

142

Grafik 3.22 Perbandingan Angka Melek Huruf Provinsi Lampung dengan Nasional Tahun 2010 – 2015

Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2016

Peningkatan angka melek huruf juga terkait dengan perluasan dan

peningkatan pendidikan non formal. Beberapa data terkait dengan

pendidikan non formal antara lain adalah sebagai berikut:

a. PKBM dan TBM berjumlah 544 buah, dengan peserta didik 6.171 dan

jumlah tutor 1.178 orang.

b. PAUD berjumlah 5.724 buah dengan peserta didiksebanyak 349.394 anak.

Kondisi pencapaian angka melek huruf yang positif menunjukkan hasil

dariprogram/ kegiatan yang telah dilakukan, yang menggambarkan bukan

hanyaperan dari pemerintah.Capaian ini juga menunjukkan kontribusi

penting daripihak non pemerintah seperti swasta dan organisasi masyarakat

yang jugamenjadi penyelenggara pendidikan di berbagai jenjang.

Permasalahan:

1. Banyaknya anak putus sekolah,baik pada jenjang pendidikan dasar

maupun pada jenjang pendidikanmenengah. Kemiskinan menjadi salah

satu penyebab anak putus sekolah.persoalan penting, yang dalam kaitan

dengan pendidikan, akan membatasi akses peserta didik terhadap

pendidikan.

2. Disparitas dalam memperoleh pendidikan juga terjadi antara penduduk

yang tinggal di daerah 3T = terpencil, tertinggal, terluar.

2010 2011 2012 2013 2014 2015

PROV.Lampung

NASIONAL 72,27% 72,77% 73,29 73,81%

99,70% 99,84% 99,86% 99,86 99,87% 99,88

Page 61: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

143

Solusi:

1. Untuk menjawab persoalan tersebut dibuatlah kebijakaan terobosan

seperti penyediaan dana BOS,dan beasiswa miskin secara massal telah

terbukti dapat menurunkan angka putus sekolah.

2. Dan untuk memecahkan permasalahan yang kedua,Dinas Pendidikan

Provinsi lampung mengadakan bantuan tenaga pengajar tingkat SD dan

SMP didaerah terpencil,dengan Program Lampung Mengajar.

11. Sasaran Tuntasnya Wajib Belajar Pendidikan 9 Tahun

Dalam rangka meningkatkan pembangunan kualitas manusia,

pendidikan menjadi gerbang utama dan sudah mejadi hak setiap warga

Negara untuk mendapatkan pendidikan tanpa diskriminasi. Dalam hal ini

Pemerintah Provinsi

Lampung melalui

program wajib belajar

9 tahun yang di-

amanatkan konstitusi

kita, untuk mendorong

anak-anak yang

bersekolah agar tetap

meneruskan hingga

lulus pendidikan me-

nengah. Dalam melak-

sanakan program ini,

digunakan strategi penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk

penerapan system pembelajaran pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu

dan merata diseluruh wilayah kabupaten/kota dan penyedian subsidi untuk

meningkatan keterjangkauan layanan pendidikan dasar 9 tahun.

Sasaran ini menegaskan bahwa pemerintah akan mengembangkan

kebijakan, program dan kegiatan untuk memastikan pemenuhan hak setiap

warga negara untuk menuntaskan wajib belajar 9 tahun. Pemerintah

Provinsi Lampung telah menetapkan 8 (delapan) indikator sebagaimna pada

tabel 3.34 dibawah.

Pengukuran terhadap capaian kinerja untuk sasaran ini menunjukkan

bahwa capaian kinerjanya sangat tinggi, karena semua indikator capaiannya

Page 62: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

144

di atas 90% dari target yang dirumuskan. Bahkan ada 1 (satu) indikator yang

mencapai 131,02%.

Tabel 3.34 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Tuntasnya Wajib Belajar

Pendidikan 9 Tahun

No Indikator Capaian 2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/ MI/Paket A

111,41 111,9 110,17 98,45 112,08 98,30

2 APK SMP/MTS/ Paket B

94,92 96,05 95,66 99,59 97,62 97,99

3 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

98,20 95,56 92,92 97,24 95,75 97,04

4 APM SMP/MTs/ Paket B

78,40 75,50 72,24 95,68 77,10 93,70

5 Angka rata-rata lama sekolah

7,48 7,5 7,2 96,00 7,55 93,36

6 Angka Kelulusan 100 100 100 100 100 100

7 Angka Melanjutkan SMP – SMA

78,24 80 79,23 99,04 100 79,23

8 Angka Melanjutkan SMA – PT

70,24 55 72,06 131,02 75 96,08

9 APK SMA/SMK/MA/ Paket C

111,41 111,9 110,17 98,45 112,08 98,30

10 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/ Paket C

98,20 95,56 92,92 97,24 95,75 97,04

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Pada tahun 2015, capaian angka partisipasi kasar (APK) SD/MI/Paket A

sebesar 110,17% atau 98.45%. APK SMP/MTS/Paket B sebesar 95,66% atau

99,59%. Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A sebesar 92,92% atau

97,24% dan telah menyumbang pencapaian target akhir RPJMD sebesar

97,04%. APM SMP/MTs/Paket B sebesar 72,27 atau 95,68% dan

menyumbang pencapaian akhir RPJMD sebesar 93,70%.

Angka rata-rata lama sekolah adalah 7,2 tahun, dibandingkan dengan

target selama 7,5 tahun. Pencapaian ini juga telah mencapai 95,36% dari

rencana target kinerja pada akhir RPJMD pada tahun 2019 yaitu rata-rata

lama sekolah 7,55 tahun. Angka rata-rata lama sekolah ini masih sama

dengan capaian tahun 2014. Sedangkan, untuk angka kelulusan terealisasi

100% . Untuk indikator angka melanjutkan SMP – SMA mencapai realisasi

sebanyak 79,23% atau 99,04% dari target yang direncanakan dan

menyumbang 79,23% untuk pencapaian akhir RPJMD. Realisasi angka

melanjutkan SMA – Perguruan Tinggi (PT) sebesar 72,06% atau sebesar

Page 63: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

145

131,02% dari target yang sebesar 55%. Capaian ini telah berkontribusi

sebesar 96,08% pada target akhir RPJMD 2019. Dilihat dari capaian 8

(delapan) indikator pada sasaran tuntasnya wajib belajar 9 tahun seluruhnya

berkinerja sangat tinggi yaitu dengan capaian >91%.

Sebagai upaya untuk menuntaskan wajib belajar (wajar) pendidikan

dasar 9 tahun, PemerintahProvinsi Lampung pada tahun 2015 telah

membangun 137 Ruang Kelas Baru (RKB) dengan rincian 79 RKB PAUD/TK,

38 RKB SD dan 20 RKB SMP.

Selain itu untuk meningkatkan kesejahteraan guru honor murni,

diberikan juga dana insentif untuk 16.670 guru yang terdiri dari 2.000 guru

honor PAUD/TK, 8.000 guru honor SD, dan 6.670 guru honor SMP.

Sedangkan, untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik di daerah

terpencil juga telah dilakukan dengan Program Lampung Mengajar sebanyak

99 orang guru.

Pemberian beasiswa bagi anak keluarga petani tidak mampu di

Polinela kepada 119 mahasiswa juga telah dilakukan sebagai salah satu

upaya Pemerintah Provinsi Lampung dalam meningkatkan indeks pendidikan

masyarakat sekaligus juga mendukung pembangunan bidang pertanian.

Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM)

SD/MI/PAKET A. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk

mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang

pendidikan. APK adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan

SD/SLTP/SLTA sederajat dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18

tahun. APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu

tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk

mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang

pendidikan.

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia

yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia

yang sama. APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di

tingkat pendidikan tertentu. APM di suatu jenjang pendidikan didapat

dengan membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang

bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan

jenjang sekolah tersebut.

Capaian APK dan APM SD/MI/Paket A Provinsi Lampung tahun 2012 -

2015 dapat dilihat dari grafik 3.23 berikut:

Page 64: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

146

Grafik 3.23 Grafik APK dan APM SD/MI/Paket A Provinsi Lampung Tahun 2012 – 2015

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, 2016

Dari data grafik tahun 2012 – 2015, menunjukkan beberapa

kecenderungan berikut ini :

1. Terjadi peningkatan APK SD/MI/Paket A dari tahun 2012 sampai

dengan tahun 2014,sebesar 111,41% menjadi 111,85% dan

mengalami fluktasi penurunan di tahun 2015 menjadi 110,17%,turun

sebesar 1,68%.

2. Terjadi peningkatan APM SD/MI/Paket A dari tahun 2012 sampai

dengan tahun 2014, sebesar 95,38% menjadi 95,45%, namun di tahun

berikutnya, yakni di tahun 2015 mengalami fluktasi penurunan

sebesar 2,53% yakni menjadi 92,92%. Penurunan tersebut,

penyebabnya baru bisa dilihat pada tahun berikutnya.

Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni

SMP/MTS/PAKET B

APK dan APM SMP/MTS/PAKET B dapat dilihat dari data grafik

berikut ini :

Grafik 3. 24 APK dan APM SMP/MTS/PAKET B.

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, 2016

0

20

40

60

80

100

120

2012 2013 2014 2015

APK SD/MI/PAKET A

APM SD/MI/PAKET A

95,38% 95,45 95,45% 92,92

111,41 111,49

0

20

40

60

80

100

120

2012 2013 2014 2015

APK SMP/MTS/PAKET B

APM SMP/MTS/PAKET B

74,44 74,77 75,10 72,24

94,92 95,31 95,66% 98,52

111,85%%

110,17%

Page 65: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

147

Dari data grafik di atas, menunjukan beberapa kecenderungan sebagai berikut :

1. Terjadinya peningkatan pada APK SMP/MTS/PAKET B, dari tahun 2012 sebesar 94,92% meningkat menjadi 98,52% di tahun 2015. Peningkatan ini terjadi karna beberapa faktor seperti adanya penambahan USB (Unit Sekolah Baru), RKB (Ruang Kelas Baru) dan antuasisme masyarakat sangat baik dibidang pendidikan.

2. Terjadinya peningkatan pada APM SMP/MTS/PAKET B dari tahun 2012 sampai tahun 2014 yakni dari 74,44% menjadi 75,10% namun di tahun berikutnya mengalami penurunan sebesar 2,86% yakni menjadi 72,24%.

a. Angka Rata-Rata Lama Sekolah

Sekolah sebagai satuan pendidikan yang utama merupakan suatu

ekosistem. Suatu tempat yang di dalamnya terjadi hubungan saling

ketergantungan antara manusia dan lingkungannya. Sekolah harus

menjadi tempat yang menyenangkan bagi manusia yang berinteraksi di

dalamnya, baik siswa, guru, tenaga pendidik, maupun orang tua siswa.

Pemerintah memang bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan

yang sebaik-baiknya bagi semua warga Negara, namun semua pihak

harus memberi kontribusi dalam menetapkan indikator peningkatan rata-

rata lam sekolah sebagai penanda perluasan akses pendidikan. Rata-rata

lama sekolah ini menjelaskan rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan

oleh penduduk untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang

pernah dijalani. Capaian kinerja untuk sasaran ini menunjukkan bahwa

capaian kinerja pada tahun 2015 sangat tinggi karna mencapai 100%.

Pencapaian ini juga telah mencapai 97,40 % dari rencana target kinerja

pada akhir RPJMD pada tahun 2019 yaitu rata-rata lama sekolah sebesar

7,70 tahun.

Berdasarkan rata-rata lama sekolah penduduk di Provinsi

Lampung, selama 2014 – 2015 terjadi peningkatan kualitas pendidikan

yaitu menjadi 7,50. Peningkatan rata-rata lama sekolah di Provinsi

Lampung ini dimaknai bahwa penduduk Provinsi Lampung makin sadar

betapa pentingnya pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas sumber

daya manusia.Selengkapnya bisa dilihat dalam grafik berikut ini :

Page 66: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

148

Grafik 3.25 Rata – Rata Lama Sekolah Provinsi Lampung Tahun 2014 - 2015

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, 2016

b. Angka Kelulusan

Angka kelulusan di Provinsi Lampung tahun 2015 mencapai 100%,

berarti menunjukkan capaian kinerja yang sangat tinggi. Hal ini berarti

seluruh siswa berhasil menyelesaikan pendidikannya.

Ujian Nasional merupakan salah satu upaya pemerintah dalam

rangka memacu peningkatan mutu pendidikan.Ujian Nasional selain

berfungsi untuk mengukur dan pencapaian kompetensi lulusan dalam

mata pelajaran tertentu,serta pemetaan mutu pendidikan pada tingkat

pendidikan dasar dan menengah,juga berfungsi sebagai motivator bagi

pihak-pihak terkait untuk bekerja lebih baik guna mencapai hasil ujian

yang baik,dan sebagai informasi katagori sekolah dan bahan untuk

mengkaji dan menganalisa untuk mengukur angka kelulusan.

Berdasarkan angka kelulusan sekolah di Provinsi Lampung, tahun

2012 sampai dengan tahun 2015, per jenjang pendidikan dapat dilihat

pada tabel 3.35 grafik 3.26 di bawah ini :

Tabel 3.35 Angka Kelulusan Sekolah di Provinsi Lampung Tahun 2012 - 2015

No. Jenjang Pendidikan

Tahun

2012 2013 2014 2015

1 SD 100 100 100 100

2 SMP 99,84 99,66 99,96 100

3 SMA 99,89 99,95 99,77 100 Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, 2016

7,47

7,475

7,48

7,485

7,49

7,495

7,5

7,505

2014 2015

RATA-RATA LAMA SEKOLAH PROV.LAMPUNG

7,48

7,50

Page 67: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

149

Grafik 3.26 Angka Kelulusan Sekolah di Provinsi Lampung Tahun 2012 – 2015

: Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, 2016

Dari grafik diatas menunjukkan beberapa kecenderungan dibawah ini :

1. Angka kelulusan SD/MI/Paket A dari tahun 2012 sampai dengan tahun

2015 selalu mencapai target yang diinginkan yakni 100%.

2. Angka kelulusan SMP/MTS/Paket B dari tahun 2012 sampai dengan

tahun 2015,mengalami peningkatan yakni dari 99,84% menjadi 100%.

3. Angka kelulusan SMA/MA/SMK/Paket C dari tahun 2012 sampai

dengan tahun 2015,mengalami peningkatan yakni dari 99,89 menjadi

100%.

c. Angka Melanjutkan SMP - SMA – Perguruan Tinggi

Berkembangnya pendidikan di Provinsi Lampung, di tahun 2015 ini

mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari

capaian indikator dengan kinerja yang sangat tinggi baik angka

melanjutkan SMP – SMA maupun angka melanjutkan SMA – Perguruan

Tinggi. Angka siswa yang lulus SMP dan melanjutkan ke jenjang SMA

sebanyak 79,23% atau 99,04% dari target 80%. Hal ini menunjukkan

kinerja yang sangat tinggi dan telah berkontribusi pada pencapaian

target akhir RPJMD 2019 sebesar 79,23%. Sedangkan, untuk indikator

angka siswa melanjutkan dari SMA ke Perguruan Tinggi mencapai

realisasi sebesar 72,06% atau 131,02% dari target 55% yang berarti

berkinerja sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat

Provinsi Lampung sudah semakin banyak yang mengenyam pendidikan

hingga perguruan tinggi. Dari yang ditargetkan sebesar 55% dapat

99,4

99,5

99,6

99,7

99,8

99,9

100

100,1

2012 2013 2014 2015

SD/MI/PAKET A

SMP/MTS/PAKET B

SMA/MA/SMK/PAKET C

99,84%

99,66%

99,96%

100%

99,89% 99,95

99,77

100%

100% 100% 100% 100%

Page 68: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

150

terealisasi sebesar 72,06%. Capaian tahun 2015 ini lebih baik dari

tahun 2014 sebesar 70,24%.

Penghargaan dari Pemerintah yang diterima tahun 2015 :

1. Bronze Medal in Science pada 12th International Mathematics and

Science Olympiad for Primary School (IMSO 2015).

2. Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2015.

3. Finalis Pemilihan Pengawas SD Berprestasi Tingkat Nasional Tahun

2015.

12. Sasaran Meningkatnya Tingkat Pendidikan Masyarakat Ke Jenjang

Menengah Dan Tinggi Dalam rangka mewujudkan visi dan menjalankan misi pendidikan

nasional, diperlukan suatu acuan dasar oleh setiap penyelenggara dan

satuan pendidikan, yang antara lain meliputi kritetia minimal dari berbagai

aspek yang terkait dengan pendidikan. Dalam mencapai tujuan pendidikan

nasional peran dan tanggung jawab guru sangat mutlak. Dalam hal ini,

meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat ke jenjang menengah dan

tinggi di Provinsi Lampung di tahun 2015 mengalami peningkatan. Hal ini

ditunjukkan dalam tabel 3.36 berikut :

Tabel 3.36 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Pendidikan Masyarakat ke Jenjang Menengah dan Tinggi

No Indikator Capaian 2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 APK SMA/SMK/MA/ Paket C

111,41 111,9 110,17 98,45 112,08 98,30

2 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/ Paket C

98,20 95,56 92,92 97,24 95,75 97,04

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Untuk sasaran meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat ke jenjang

menengah dan tinggi yang terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu no 9 dan 10

capaian keduanya sangat tinggi walaupun tidak mencapai target yang

ditentukan. Indikator, APK SMA/SMK/MA/Paket C terealisasi 110,17% atau

98,45% dari target 111,9% yang ditetapkan. Untuk capaian indikator angka

partisipasi murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C sebesar 92,92% atau 97,24%

dari target sebesar 95,56%. Perkembangan APK dan APM

Page 69: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

151

SMA/SMK/MA/Paket C Provinsi Lampung Tahun 2012 – 2015 ditunjukkan

pada grafik 3.27 berikut :

Grafik 3.27 Perkembangan APK dan APM SMA/SMK/MA/Paket C Provinsi

Lampung Tahun 2012 – 2015

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, 2016

Dari data grafik APK dan APM SMA/SMK/MA/Paket C, dalam empat

periode terakhir, situasinya sebagai berikut :

1. Terjadi peningkatan APK SMA/SMK/MA/Paket C di Provinsi Lampung

dalam empat periode terakhir,yakni dari tahun 2012 sebesar 63,51%

meningkat menjadi 66,06% di tahun 2015,walaupun sempat mengalami

penurunan ditahun 2014.

2. Terjadi peningkatan APM SMA/SMK/MA/Paket C di Provinsi Lampung

dalam empat periode terakhir,yakni dari tahun 2012 sebesar 48,05%

meningkat menjadi 50,15% di tahun 2015.

13. Sasaran Meningkatkan Indeks Pembangunan dan Derajat Kesehatan

Masyarakat Tujuan meningkatkan indeks pembangunan dan derajat kesehatan

masyarakat dengan indikator angka harapan hidup (UHH) dan prevalensi balita gizi kurang dengan sasaran meningkatkan indeks pembangunan dan derajat kesehatan masyarakat diukur melalui 8 (delapan) indikator seperti pada tabel 3.37 berikut :

0

10

20

30

40

50

60

70

2012 2013 2014 2015

APK SMA/SMK/MA/Paket C

APM SMA/SMK/MA/Paket C

63,51 64,68 64,35 66,06

48,05% 48,75% 49,45% 50,15

Page 70: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

152

Tabel 3.37 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatkan Indeks Pembangunan dan Derajat Kesehatan Masyarakat

NO Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir

RPJMD/ Renstra

2019

Capaian 2015

terhadap 2019 Target Realisasi %

1 Meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH)

69,66 69,75 70 100,36

72 97,22

2 Menurunnya Angka Kematian Bayi 0 - < 1 tahun (AKB) per 1000 lahir hidup

5,94 32 4,88 184,75

24 179,67

3 Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 lahir hidup

81 341 103,36 169,69

309 166,55

4 Menurunnya Prevalensi balita gizi kurang (Underweight)

18,80 18,44 15,64 115,18

17 108,00

5 Meningkatanya Angka penemuan kasus TB (semua tipe yang dilaporkan/Case Notification Rate) per 100.000penduduk

91 99 99 100,00

154 64,29

6 Menurunnya Angka Kesakitan positif malaria (API) per 1000 penduduk

0,4 0,35 0,43 77,14 0,10 -230,00

7 Menurunnya Prevalensi HIV AIDS per 100 penduduk usia > 15 tahun

0,04 0,49 0,01 197,96

0,49 197,96

8 Menurunnya Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk

16,82 50 38,51 122,98

46 116,28

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Dari 8 indikator sasaran strategis yang merupakan Indikator Kinerja

Utama (IKU) Gubernur Lampung di bidang kesehatan tahun 2015, 7 indikator

menunjukkan capaian 100%. Tingkat capaian ini menunjukkan pelaksanaan

urusan yang terkait dicapai melalui dukungan penganggaran dan kerja keras

seluruh stake holder dalam mendukung capaian indikator tersebut. Sedangkan,

untuk indikator yang belum mencapai 100% pada tahun 2015, masih perlu

dilakukan kerja keras, fokus dan terarah.

Berdasarkan skala nilai peringkat kinerja pada Peraturan Menteri Dalam

Negeri nomor 54 tahun 2010 terdapat 7 indikator (87,50%) dengan kriteria

kinerja sangat tinggi (ST) dan 1 indikator (12,50%) dengan kriteria kinerja Tinggi

(T).

Page 71: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

153

a. Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) mnerupakan salah satu indikator dalam

menilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Selain itu juga AHH merupakan

indikator untuk mengukur derajat kesehatan selain angka kesakitan, angka

kematian dan status gizi. Tingginya Tingginya pencapaian AHH juga menjadi salah

satu penanda penting keberhasilan suatu daerah dalam pembangunan

kesejahteraan rakyat terutama di sektor kesehatan.

Angka harapan hidup menjadi salah satu indikator dalam mengukur

indeks pembangunan manusia (IPM), selain pendidikan dan pendapatan. Bahkan

merupakan ukuran keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan

Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja

pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan

meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang

rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan,

dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan

kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.

Angka harapan hidup ditentukan oleh besarnya angka jumlah kematian

bayi. Jika kematian bayi jumlahnya besar, usia harapan hidup akan rendah. Oleh

karenanya, biasanya di negara-negara maju harapan hidupnya tinggi karena pada

sudah tingginya tingkat kesehatan ibu dan bayinya.

Berdasarkan tabel 3.37 diatas, indikator Angka Harapan Hidup (AHH) di

Provinsi Lampung tahun 2015 menunjukkan keberhasilan, dimana pada tahun

2015 dari target 69,75 tahun , realisasi AHH tercapai sebesar 70 tahun dari target

69,75 tahun atau 100,36% (kriteria kinerja Sangat Tinggi). Namun realisasi Angka

Harapan Hidup ini bila dibandingkan dengan target pada akhir RPJMD tahun

2019 baru mencapai 97,22% (kriteria kinerja Sangat Tinggi).

Metode dalam perhitungan AHH ini telah menggunakan metode

perhitungan yang baru. Gambar berikut menunjukkan trend dari tahun 2010

sampai tahun 2015 dimana trendnya cenderung meningkat menunjukkan hasil

yang positif.

Page 72: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

154

Grafik 3.28 Trend Angka Harapan Hidup di Provinsi Lampung Tahun 2010 – 2015

Sumber : BPS Lampung, 2016

Selama 8 tahun terakhir, Angka Harapan Hidup penduduk Provinsi

Lampung telah meningkat dari 68,91 tahun menjadi 70 tahun. Namun demikian

angka ini belum mencapai target Nasional yaitu sebesar 72 tahun.

Bila dilihat capaian Angka Harapan Hidup di Kabupaten Kota

(menggunakan data AHH tahun 2014 karena AHH 2015 per Kabupaten Kota

belum ada) masih ada 13 Kabupaten Kota, yang AHHnya masih berada di bawah

AHH Provinsi, seperti terlihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 3.29 Distribusi Angka Harapan Hidup di Provinsi Lampung per Kabupaten Kota Tahun 2014

Ket : Data distribusi Angka Harapan Hidup tahun 2015 per Kab Kota masih dalam proses di BPS

b. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 Lahir Hidup

Salah satu indikator yang paling menonjol dalam menilai derajat

kesehatan adalah Angka Kematian Bayi (AKB = IMR). Angka Kematian Bayi

dihitung dari banyaknya kematian bayi berusia kurang 1 tahun per 1000

2010 2011 2012 2013 2014 2015

UHH 68,91 69,12 69,33 69,55 69,66 70

Target RPJMD 70 70,5 71 71,5 71,5 69,75

Target Nasional 72 72 72 72 72 72

67

68

69

70

71

72

73

UH

H

062

066

067

067

067

068

068

068

068

069

069

069

069

070

071

071

056 058 060 062 064 066 068 070 072

Pesisir Barat

Lampung Barat

Mesuji

Tanggamus

Pesawaran

Pringsewu

Lampung Utara

Lampung Selatan

Way Kanan

Lampung Tengah

Tulangbawang

Tulang bawang …

Lampung Timur

Provinsi

Bandar Lampung

Metro

Page 73: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

155

kelahiran hidup pada waktu yang sama. Manfaat dari IMR ini, adalah untuk

mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang

berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal,

status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi

lingkungan dan sosial ekonomi.

Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup berdasarkan perhitungan

dari laporan yang masuk dari fasilitas kesehatan ke Dinas Kesehatan di Provinsi

Lampung tahun 2015 sebesar 4,88 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini bila

dibandingkan dengan target Provinsi Lampung sebesar 32 per 1000 kelahiran

hidup maka angkanya sudah mencapai target yang ditetapkan dengan capaian

kinerja sebesar 184,75% dengan kriteria penilaian kinerja Sangat Tinggi/ST. Bila

dibandingkan realisasi tahun 2015 sebesar 4,88 per 1000 lahir hidup dengan

target tahun 2019 sebesar 24 per 100.000 lahir hidup, maka capaian kinerja

mencapai 179,67 % dengan kriteria penilaian kinerja Sangat Tinggi/ST)

Berdasarkan tabel 3.37 terlihat bahwa AKB berdasarkan perhitungan

matematik dengan menggunakan data rutin atau laporan secara kinerja telah

tercapai, namun Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 lahir hidup tahun 2015 di

Provinsi Lampung sebesar 4,88 per 1000 kelahiran hidup yang dihitung

berdasarkan data pelaporan rutin belum dapat menggambarkan atau

dibandingkan dengan data hasil survey SDKI 2012. Data AKB hasil perhitungan

dengan data rutin ini hanya menggambarkan kematian yang ditemukan di

fasilitas pelayanan kesehatan tidak menggambarkan kematian yang ada di

populasi. Bila data AKB hasil perhitungan data rutin ini dibandingkan dengan

AKB hasil SDKI tahun 2012 (survey SDKI dilakukan 5 tahun sekali) sebesar 30 per

1000 kelahiran hidup maka AKB hasil perhitungan berdasarkan laporan rutin

tersebut hanya menggambarkan seperenam dari AKB sesungguhnya dipopulasi.

c. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada

saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang

lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau

pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran

hidup.

Angka kematian ibu merupakan indikator kesehatan yang cukup

penting. Angka kematian ibu diketahui dari jumlah kematian karena kehamilan,

persalinan dan ibu nifas per jumlah kelahiran hidup di wilayah tertentu dalam

waktu tertentu. AKI sulit dihitung, karena untuk menghitung AKI dibutuhkan

sampel yang sangat besar, mengingat kejadian kematian ibu adalah kasus yang

Page 74: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

156

jarang. Oleh karena itu kita umumnya menggunakan AKI yang telah tersedia dari

survey yang ada misalnya SDKI.

Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan

perhitungan dari laporan yang masuk dari fasilitas kesehatan ke Dinas Kesehatan

di Provinsi Lampung tahun 2015 sebesar 95,46 per 100.000 kelahiran hidup,

namun angka ini tidak dapat dibandingkan dengan angka hasil survei SDKI.

Angka ini bila dibandingkan dengan target Provinsi Lampung sebesar 341 per

100.000 kelahiran hidup maka angkanya sudah berada dibawah target yang

ditetapkan (Capaian kinerja sebesar 172,01% dengan kriteria penilaian kinerja

Sangat Tinggi/ST). Bila dibandingkan dengan target nasional sebesar 306 per

100.000 kelahiran hidup maka angkanya juga sudah berada dibawah target yang

diharapkan (Capain Kinerja sebesar 168,80% dengan kriteria penilaian Sangat

Tinggi/ST). Bila dibandingkan realisasi tahun 2015 sebesar 95,46 per 100.000

lahir hidup dengan target tahun 2019 sebesar 309 per 100.000 lahir hidup,

maka capaian kinerja mencapai 169,11% dengan kriteria penilaian kinerja

Sangat Tinggi/ST).

Berdasarkan tabel 3.37 terlihat bahwa AKI berdasarkan perhitungan

matematik dengan menggunakan data rutin atau laporan secara kinerja telah

tercapai namun data Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 lahir hidup tahun

2015 di Provinsi Lampung sebesar 95,46 per 100.000 kelahiran hidup yang

dihitung berdasarkan data pelaporan rutin belum dapat menggambarkan atau

dibandingkan dengan data hasil survey SDKI 2012. Data AKI hasil perhitungan

dengan data rutin ini hanya menggambarkan kematian ibu karena kehamilan,

persalinan dan nifas yang ditemukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan tidak

menggambarkan kematian yang ada di populasi. Bila data AKI hasil perhitungan

data rutin ini dibandingkan dengan AKI Nasional (AKI Provinsi tidak ada karena

sampel yang sedikit dan hanya bisa dibaca pada level nasional) hasil SDKI tahun

2012 (survey SDKI dilakukan 5 tahun sekali) sebesar 359 per 100.000 kelahiran

hidup maka AKI hasil perhitungan berdasarkan laporan rutin tersebut hanya

menggambarkan sepertiga dari AKI yang sesungguhnya dipopulasi

d. Prevalensi Balita Kurang Gizi (Underweight)

Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas

tumbuh kembang seseorang yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM). Status gizi masyarakat sering digambarkan dengan

besaran masalah gizi pada kelompok anak balita. Indikator status gizi yang

dipakai adalah prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada balita.

Page 75: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

157

Data status gizi selama ini didapatkan dari survey seperti SDKI atau Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas). Data status gizi yang didapatkan dari survey akan

menggambarkan status gizi yang ada di populasi, namun masalahnya data status

gizi ini tidak dapat didapatkan setiap tahun. Data status gizi dapat juga

didapatkan dari kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG).

Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada balita di Provinsi

Lampung berdasarkan hasil PSG tahun 2015 sebesar 15,64%. Angka ini bila

dibandingkan dengan target Provinsi Lampung sebesar 18,44% maka angkanya

sudah berada dibawah target yang ditetapkan dengan capaian kinerja sebesar

117,90% dengan kriteria penilaian kinerja Sangat Tinggi/ST. Bila dibandingkan

dengan target nasional sebesar 306 per 100.000 kelahiran hidup maka angkanya

juga sudah berada dibawah target yang diharapkan (Capain Kinerja sebesar

168,80% dengan kriteria penilaian Sangat Tinggi/ST). Bila dibandingkan realisasi

tahun 2015 sebesar 95,46 per 100.000 lahir hidup dengan target tahun 2019

sebesar 309 per 100.000 lahir hidup, maka capaian kinerja mencapai 169,11%

dengan kriteria penilaian kinerja Sangat Tinggi/ST).

e. Angka Penemuan Kasus TB (semua tipe yang dilaporkan)/(Case

Notification Rate/CNR) per 100.000 penduduk

Angka kesakitan Tuberkulosis untuk semua tipe (Paru, kulit, tulang dan

lain-lain) yang dilaporkan menggunakan Indikator Case Notification Rate per

100.000 penduduk. Indikator Case Notification Rate (CNR) merupakan salah satu

indikator yang digunakan dalam menggambarkan pengendalian penyakit

Tuberkulosis. Case Notification Rate (CNR) adalah angka yang menunjukkan

jumlah seluruh pasien TB yang ditemukan dan dicatat diantara 100.000

penduduk. Angka CNR berguna untuk menunjukkan kecenderungan peningkatan

atau penurunan penemuan TB disuatu wilayah.

Angka Case Notification Rate (CNR) diantara 100.000 di Provinsi

Lampung tahun 2015 sebesar 99 per 1000 peduduk. Angka ini bila dibandingkan

dengan target Provinsi Lampung dan Nasional sebesar kurang dari 99 per

100.000 penduduk maka angkanya sudah mencapai target yang ditetapkan

(Capaian kinerja sebesar 100% dengan kriteria penilaian kinerja Sangat

Tinggi/ST). Namun bila dibandingkan dengan target nasional sebesar 140 per

100.000 penduduk maka CNR provinsi Lampung tahun 2015 masih berada

dibawah target yang diharapkan (Capain Kinerja sebesar 62% dengan kriteria

penilaian Rendah/R). Bila dibandingkan realisasi tahun 2015 sebesar 99 per

100.000 penduduk dengan target tahun 2019 sebesar 154 per 100.000

Page 76: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

158

penduduk, maka capaian kinerja mencapai 64,29% dengan kriteria penilaian

kinerja Rendah/R).

Angka Case Notification Rate (CNR) diantara 100.000 sebesar 99 per

100.000 penduduk pada tahun 2015 adalah angka provinsi, namun kita lihat

berdasarkan distribusi angka Angka Case Notification Rate (CNR) diantara

100.000 maka masih ada 9 (sembilan) Kabupaten Kota yang Case Notification

Rate (CNR) diantara 100.000 kurang 99 per 100.000 penduduk.

Bila dibandingkan angka Angka Case Notification Rate (CNR) diantara

100.000 Provinsi Lampung tahun 2015 dengan Target Nasional sebesar 140 per

100.000 penduduk maka masih ada 13 Kabupaten Kota yang belum dapat

mencapai target nasional.

Grafik 3.30 Distribusi Angka Case Notification Rate (CNR) Tuberkulosis diantara 100.000 penduduk di Kabupaten Kota Tahun 2015

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2016

f. Prevalensi HIV AIDS per 100 Penduduk Usia > 15 Tahun

Prevalensi HIV adalah jumlah pendudul laki – laki dan perempuan yang

berusia 15-49 tahun yang positif HIV dibagi dengan jumlah penduduk laki – laki

dan perempuan pada usia yang sama (yaitu 15-49 tahun), dikalikan dengan

100%. Untuk mendapatkan angka ini, idealnya dilakukan dengan survey, namun

mengingat untuk pelaksanaan survey ini memerlukan penyiapan yang cukup

rumit dan adanya keterbatasan sumberdaya. Saat ini angka prevalensi HIV

didapatkan dengan menggunakan pemodelan matematika.

Seperti diketahui bahwa HIV seperti fenomena gunung Es, dimana

terlihat sedikit kasusnya dipermukaan namun sesungguhnya kasusnya banyak

dibawah permukaan. Hal ini dibuktikan dengan orang yang bersedia untuk

mengetahui status HIVnya sangat kecil sekali. Pada tahun 2015 orang yang

47 56 58 58

70 71

88 95 96

99 101

119 120

123 151

188

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

TULANGBAWANG PRINGSEWU

LAMPUNG BARAT LAMPUNG TENGAH

TULANGBAWANG BARAT MESUJI

LAMPUNG UTARA PESAWARAN

LAMPUNG TIMUR PROVINSI

TANGGAMUS PESISIR BARAT

LAMPUNG SELATAN WAY KANAN

METRO BANDAR LAMPUNG

Page 77: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

159

berusia 15-49 tahun sebesar 4.404.700 jiwa dan jumlah orang yang datang

memeriksakan ke layanan VCT hanya sebesar 7.622 orang. Berdasarkan hasil

pemeriksaan status HIV terhadap 7622 orang yang datang memeriksa VCT maka

diketahui yang positif HIV sejumlah 331 orang (4,34%). Sehingga prevalensi HIV

(Persen) pada kelompok usia 15-49 tahun sebesar 0,0075 persen dan bila

dibandingkan dengan target secara nasional yaitu kurang dari 0,5 persen, maka

provinsi Lampung, penularan HIV masih dapat dikendalikan.

Prevalensi HIV per 100 penduduk (%) usia > 15 tahun di Provinsi

Lampung tahun 2015 sebesar 0,01% . Angka ini bila dibandingkan dengan target

Provinsi Lampung tahun 2015 sebesar 0,49% maka angkanya sudah mencapai

target yang ditetapkan dengan capaian kinerja sebesar 198,58% dengan kriteria

penilaian kinerja Sangat Tinggi/ST. Bila dibandingkan realisasi tahun 2015

sebesar 0,01 per 1000 penduduk dengan target tahun 2019 sebesar kurang dari

0,49 per 100 penduduk (%)usia > 15 tahun maka capaian kinerja mencapai

198,58 % dengan kriteria penilaian kinerja Sangat Tinggi/ST).

g. Menurunkan Angka Kesakitan Malaria positif menjadi 0,10 per 1000 penduduk tahun 2019

Angka kesakitan Malaria merupakan indikator yang menggambarkan

angka kesakitan malaria positif diantara 1000 penduduk di suatu wilayah. Angka

kesakitan malaria positif (API) per 1000 penduduk di Provinsi Lampung tahun

2015 sebesar 0,43 per 1000 peduduk. Angka ini bila dibandingkan dengan target

Provinsi Lampung sebesar 0,35 per 1000 penduduk, angkanya masih berada

diatas target yang ditetapkan (Capaian kinerja sebesar 77,14% dengan kriteria

penilaian kinerja Tinggi/T). Bila dibandingkan dengan target nasional sebesar < 1

per 1000 penduduk maka angkanya juga sudah berada dibawah target yang

diharapkan (Capain Kinerja sebesar 156,57% dengan kriteria penilaian Sangat

Tinggi/ST). Bila dibandingkan realisasi tahun 2015 sebesar 0,43 per 1000

penduduk dengan target tahun 2019 sebesar 0,10 per 1000 penduduk, maka

capaian kinerja mencapai -230% dengan kriteria penilaian kinerja Sangat

Rendah/SR).

Angka kesakitan malaria positif per 1000 penduduk sebesar 0,43 per

1000 penduduk pada tahun 2015 adalah angka provinsi, namun kita lihat

berdasarkan distribusi angka kesakitan malaria per 1000 penduduk maka masih

ada dua Kabupaten yaitu Kabupaten Pesawaran (6,49 per 1000 penduduk) dan

Kabupaten Pesisir Barat (2,21 per 1000 penduduk) yang angka kesakitan

malarianya lebih dari 1 per 1000 penduduk seperti terlihat pada grafik dibawah.

Page 78: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

160

Sehingga penanggulangan malaria masih perlu kerja keras pada 2 Kabupaten

tersebut diatas.

Grafik 3.31 Distribusi Angka Kesakitan Malaria positif (API) per 1000 penduduk di Kabupaten Kota Tahun 2015

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2016

h. Angka Kesakitan DBD per 100.000 Penduduk Angka kesakitan Demam Berdarah atau DBD merupakan indikator yang

menggambarkan angka kesakitan DBD diantara 100.000 penduduk di suatu

wilayah. Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk di Provinsi Lampung

tahun 2015 sebesar 38, 51 per 1000 peduduk yang artinya ada 38 – 39 kesakitan

DBD diantara 100.000 penduduk. Angka ini bila dibandingkan dengan target

Provinsi Lampung dan Nasional sebesar kurang dari 50 per 100.000 penduduk

maka angkanya sudah berada dibawah target yang ditetapkan (Capaian kinerja

sebesar 129,84% dengan kriteria penilaian kinerja Sangat Tinggi/ST). Bila

dibandingkan dengan target nasional sebesar 49 per 100.000 penduduk maka

Angka kesakitan DBD Provinsi Lampung tahun 2015 sudah berada dibawah

target yang diharapkan (Capain Kinerja sebesar 129,84% dengan kriteria

penilaian Sangat Tinggi/ST). Bila dibandingkan realisasi tahun 2015 sebesar 38,51

per 100.000 penduduk dengan target tahun 2019 sebesar 46 per 100.000

penduduk, maka capaian kinerja mencapai 116,38% dengan kriteria penilaian

kinerja Sangat Tinggi/ST).

Angka kesakitan DBD per 100.000 di Provinsi Lampung tahun 2015

sebesar 38,51 per 100.000 penduduk, namun kita lihat berdasarkan distribusi

angka Angka kesakitan DBD per 100.000 maka masih ada 4 (empat) Kabupaten

Kota yang Angka kesakitan DBD per 100.000 lebih dari 50 per 100.000

penduduk yaitu Kota Metro, Kabupaten Pringsewu, Kota Bandar Lampung dan

Kabupaten Pesawaran (merupakan daerah endemis DBD), seperti terlihat pada

grafik dibawah ini :

000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000

000 000

002 006

000 001 002 003 004 005 006 007

TLB Barat

Lampung Timur

Way Kanan

Tulang Bawang

Lampung Utara

B. Lampung

Lmpng Selatan

Pesisir Barat

Page 79: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

161

Grafik 3.32 Distribusi Angka Kesakitan DBD diantara 100.000 penduduk di

Kabupaten Kota Tahun 2015

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2016

Keberhasilan dan permasalahan dalam mencapai sasaran yang diukur

dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah sebagai berikut :

Faktor yang mendorong keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja

Utama (IKU) adalah sebagai berikut :

1. Adanya regulasi atau komitmen baik di tingkat global (MDGs/SDGs),

Nasioanal (RPJMN, Renstra KL) dan Daerah (RPJMD, Renstra SKPD)

2. Adanya dukungan anggaran untuk mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU)

baik melalui APBD dan APBN

3. Adanya sumber daya manusia yang berada di fasilitas pelayanan

kesehatan maupun yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten Kota

4. Adanya pengembangan Sistem Informasi Pelaporan

Permasalahan : 1. Masih adanya stigma tentang beberapa penyakit tertentu sehingga menjadi

fenomena gunung es (sedikit terlihat di puncaknya namun tak terlihat yang

ada dibawah )

2. Beberapa penyakit berhubungan dengan perilaku hidup yang tidak sehat

3. Ada perpindahan Sumber Daya Manusia yang telah dilatih oleh Program

sehingga mengganggu kesinambungan program khususnya yang ada di level

puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten kota

4. Sistem Informasi pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan ke Dinas

Kesehatan Kabupaten Kota Provinsi yang belum tepat waktu

010 011 012

016 021

025 031

036 038 039 040

044 056

058 115

164

000 020 040 060 080 100 120 140 160 180

Way Kanan

Lampung Barat

Tanggamus

Tulangbawang

Lampung Utara

Tulang bawang …

Pesawaran

Pringsewu

Page 80: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

162

Solusi : 1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk menghilangkan stigma pada

beberapa penyakit tertentu dengan melakukan promosi kesehatan

2. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

3. Meningkatkan pembiayaan kesehatan baik pada alokasi anggaran kesehatan

khususnya belanja langsung

4. Perlu adanya regulasi dalam mengatur pemerataan/distribusi tenagayang

telah dilatih khususnya tenaga yang ada di level puskesmas dan dinas

kesehatan kabupaten kota

5. Mendukung Pengembangan Sistem Informasi pelaporan dari fasilitas

pelayanan kesehatan (Puskesmas & Rumah Sakit) ke Dinas Kesehatan

Kabupaten Kota dan ke Dinas Kesehatan Provinsi baik secara online maupun

off line

14. Sasaran Terinternalisasinya Nilai-Nilai Budaya Dan Kearifan Lokal

Semenjak Dinas Kebudayaan bergabung dengan Dinas Pendidikan

Provinsi Lampung berdasarkan Perda nomor 3 tahun 2014 tentang

perubahan kedua atas peraturan daerah Provinsi Lampung Nomer 12 Tahun

2009 tentang organisasi dan tata kerja Dinas Daerah Provinsi

Lampung.Kebudayaan di Provinsi Lampung belum tergali secara

maksimal,hal ini memerlukan kerjasama dari sejumlah dinas terkait dan

peran besar masyarakat terhadap banyaknya cagar budaya dan asset daerah

yang bernilai budaya yang harus dipelihara dan kita lestarikan secara

bersama.

Foto: Melestarikan budaya tarian adat Lampung pada acara Gebyar Paud.

Page 81: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

163

Tabel 3.38 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Terinternalisasinya Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Cagar Budaya dan aset daerah yang bernilai budaya yang dipelihara

4.747 1.576 1.576 100 3.267 48,23

2 Peningkatan jumlah pengunjung museum

137.987 137.987 100 225.000 61,33

3 Jumlah sanggar kesenian

903 494 54,70 960 51,45

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

a. Jumlah cagar budaya di Provinsi Lampung yang baru terdata pada tahun

2015 sebanyak 1.576 cagar budaya. Cagar budaya bermacam-macam bentuknya, yakni ; 1.Benda cagar budaya berjumlah ; 781 cagar budaya. 2. Situs cagar budaya berjumlah ; 132 situs

Foto: Situs Punggung Raharjo,Lampung Timur.

3. Struktur cagar budaya berjumlah ; 275 struktur 4. Bangunan cagar budaya berjumlah ; 388 bangunan.

Untuk tahun 2015, capaian kinerja cagar budaya meenunjukkan

kinerja masih rendah,capaian ini hanya menyumbang 48,24% dari target akhir RPJMD ( Tahun 2019 ).

Page 82: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

164

Pada tahun 2015 Provinsi Lampung mendapatkan penghargaan berupa

5 (lima) buah Sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia atas diakuinya warisan budaya tak

benda (WBTB) masyarakat Lampung yaitu :

1. Sekura Cakak Buah

2. Cakak Pepadun

3. Sulam Usus

4. Gulai Taboh

5. Seruit

b. Untuk tahun 2015, capaian kinerja pengunjung museum Provinsi

Lampung masih rendah, capaian ini hanya menyumbang sebanyak

61,33% dari target akhir RPJMD (Tahun 2019).

Pengunjung museum

Provinsi Lampung

berupa pameran tetap

sebanyak 89.789

orang,dan non pameran

tetap sebanyak 48.201

orang. Data jumlah

pengunjung pameran

tetap dan non pameran

tetap.

Foto: Pengunjung Museum Provinsi Lampung.

c. Untuk tahun 2015, capaian kinerja sanggar kesenian menunjukkan

kinerja masih rendah, capaian ini hanya menyumbang sebanyak 51,46%

dari target pada akhir RPJMD ( tahun 2019 ).

Interaksi dan pertumbuhan sanggar kesenian di Provinsi Lampung bisa

dilihat dari banyaknya sanggar/organisasi kesenian pada tahun 2015,

jumlah sanggar kesenian di Provinsi Lampung adalah 494 sanggar yang

terdiri dari : Sanggar Tari 255, Sanggar Musik 45, Sanggar Teater 30,

Sanggar Sastra 30, Sanggar Kerajinan 89 dan Sanggar/Komunitas

Sinematografi sebanyak 45 sanggar.

Page 83: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

165

Permasalahan :

1. Kurang terkelolanya warisan budaya,sehingga diperlukan sinergi dan

koordinasi antar berbagai pihak,baik pemerintah maupun masyarakat

untuk menjaga warisan budaya tersebut.

2. Masih lemahnya perlindungan hukum bagi semua asset kebudayaan baik

yang fisik maupun non fisik dalam bentuk ha katas kekayaan intelektual.

3. Lemahnya ketahanan nilai-nilai luhur budaya, adat dan tradisi,kehidupan

seni, bahasa dan sastra,dalam kehidupan masyarakat Lampung.

Penggerusan nilai-nilai budaya makin terlihat, yang menjadikan adat dan

tradisi, kehidupan seni, bahasa dan sastra dalam kehidupan masyarakat

Lampung mengalami banyak pergeseran.

Solusi :

1. Dukungan program kegiatan terhadap pencapain sasaran ini membutuhkan

partisipasi aktif masyarakat dan peran pemerintah Provinsi Lampung.

2. Percepatan pelaksanaan registrasi,penetapan, dan pelestarian warisan

cagar budaya baik bergerak maupun tidak bergerak.

3. Penguatan jejaring stakeholder yang meliputi pemerintah, masyarakat,

perguruan tinggi, swasta dan lembaga keuangan dalam hal peningkatan

penegakan, pengawasan, dan kesadaran hukum pelestarian budaya.

15. Sasaran Meningkatnya Pelayanan Kesejahteraan dan Rehabilitasi Bagi

Tuna Sosial

Data capaian IKU untuk meningkatnya pelayanan kesejahteraan dan

rehabilitasi bagi tuna sosial digambarkan pada tabel 3.39 berikut ini :

Tabel 3.39 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Pelayanan Kesejahteraan dan Rehabilitasi Bagi Tuna Sosial

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Jumlah penduduk miskin

14,28 13,53 14,35 93,93 11,10 70,72

2 Indeks kedalaman kemiskinan

2,23 2,095 2,36 87,49 1,40 31,24

3 Indeks keparahan kemiskinan

0,51 0,47 0,38 119,14 0,34 88,24

4 Jumlah PMKS yang ditangani

5.409 8.677 8.595 99,05 8.220 104,56

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Page 84: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

166

Pada tahun 2015, realisasi jumlah penduduk miskin mencapai angka

14,35% atau 93,93% dibandingkan target yang ditetapkan. Dengan capaian

ini, kinerja yang dicapai telah masuk kriteria sangat tinggi, bila disandingkan

dengan target akhir RPJMD, capaian ini juga telah menyumbang sebanyak

70,72% dari target 11,10 pada tahun 2019.

Secara Gradual angka kemiskinan di Provinsi Lampung mengalami

penurunan terus-menerus, meskipun pada tahun 2015 sedikit mengalami

kenaikan kembali sebagai akibat memburuknya kondisi ekonomi nasional,

dan dunia. Angka kemiskinan Lampung tahun 2015 sebesar 14,35%

meningkat dari tahun 2014 sebesar 14,28%.

Secara Nasional kemiskinan di periode yang sama juga mengalami

kenaikan (dari 10,96% menjadi 11,21% atau 0,25%), namun kenaikan

kemiskian di Lampung (meningkat 0,07%) masih lebih rendah dibanding

kenaikan rata-rata nasional.

Apabila dilihat dari sisi disparitas pendapatan penduduk di Provinsi

Lampung dilihat dari angka Indeks Gini Rasio, ketimpangan pendapatan

semakin rendah dari 0,36 menjadi 0,33, hal ini menunjukkan bahwa angka

kesenjangan pendapatan semakin mengecil (pendapatan masyarakat

semakin merata).

Grafik 3.33 Perbandingan Persentase Penduduk Miskin Provinsi Lampung dan Nasional Tahun 2011 - 2015

Sumber : BPS Lampung, 2016

Pada indikator indeks kedalaman kemiskinan tercapai 2,36% atau

87,61% dari target 2,095% dan telah menyumbang sebesar 31,24% pada

pencapaian target RPJMD 2019 sebesar 1,40%. Pencapaian ini termasuk

kategori tinggi. Sedangkan untuk indikator indeks keparahan kemiskinan

mencapai lebih dari 100% yakni terealisasi sebesar 0,38% dari target 0,47%

atau 119,14%, berarti masuk dalam kategori kinerja sangat tinggi. Apabila

Page 85: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

167

disandingkan dengan target akhir RPJMD 2019, capaian ini mampu

menyumbang sebanyak 88,24% dari target sebesar 0,34%.

Perkembangan indeks kedalaman kemiskinan (P1) di Provinsi Lampung

menurut daerah kondisi Maret 2012 sampai dengan Maret 2015 terlihat

pada grafik 3.34 berikut :

Grafik 3.34 Perkembangan indeks kedalaman kemiskinan (P1) di Provinsi Lampung menurut daerah kondisi Maret 2012 sampai dengan Maret 2015

Sumber : BPS Lampung, 2016

Perkembangan indeks keparahan kemiskinan (P2) di Provinsi Lampung

menurutdaerah kondisi Maret 2012 sampai dengan Maret 2015 adalah

sebagai berikut :

Grafik 3.35 Perkembangan indeks keparahan kemiskinan (P2) di Provinsi Lampung menurut daerah kondisi Maret 2012 sampai dengan Maret 2015

Sumber : BPS Lampung, 2016

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

2012 2013 2014 2015

Perdesaan

Perkotaan

Perkotaan+Perdesaan

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

1,4

1,6

1,8

2012 2013 2014 2015

Perkotaan+Perdesaan

Perkotaan

Perdesaan

Page 86: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

168

Sedangkan, untuk indikator jumlah PMKS yang ditangani Provinsi

Lampung tahun 2015 sebanyak 8.595 jiwa atau sebesar 99,05% dari target

sebanyak 8.677 jiwa. Jumlah ini meningkat dibandingkan realisasi tahun

2014 sebanyak 5.409 jiwa. Capaian ini telah menyumbang sebesar 104,56%

dari target akhir RPJMD 2019 sebanyak 8.220 jiwa.

Page 87: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

169

Tabel 3. 40 DATA PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS)

PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

Sumber : Dinas Sosial Provinsi Lampung, 2016

NOJENIS PMKS

Bandar

LampungMETRO

LAMPUNG

SELATAN

LAMPUNG

TENGAH

LAMPUNG

TIMUR

LAMPUNG

UTARA

LAMPUNG

BARATTANGGAMUS

TULANG

BAWANG

WAY

KANANPESAWARAN PRINGSEWU MESUJI

PESISIR

BARAT

TUBA

BARAT

1 Anak Balita terlantar (ABT) 189 47 368 931 474 38 131 128 878 108 608 439 168 188 - 4.695 Jiwa

2 Anak terlantar (AT) 284 100 4.855 2.265 1.845 1.175 511 492 2.007 289 2.884 159 414 356 -

17.636 Jiwa

3 Anak Yang Berhadapan

Dengan Hukum 31 1 25 105 35 149 2 20 25 759 29 10 47

-

1.238 Jiwa

4 Anak Jalanan 72 - 350 117 72 28 - 195 - - 33 65 - 5 - 937 Jiwa

5 Anak Dengan Kedisabilitasan

(ADK) 417 122 37 829 696 434 164 375 467 194 - 354 164 81

4

4.338 Jiwa

6 Anak Yang Menjadi Korban

Tindak Kekerasan/

Diperlakukan Salah

6 - 97 74 74 - 1 60 22 3 - 26 - 36 - 399 Jiwa

7 Anak Yang Memerlukan

Perlindungan Khusus18 - - - 112 - - 29 1 40 - - 11 19 - 230 Jiwa

8 Lanjut Usia terlantar 2.386 1.849 11.633 6.852 4.369 1.137 973 382 2.235 568 4.511 453 1.635 672 313 39.968 Jiwa

9 Penyandang Disabilitas 1.150 236 1.869 5.656 5.661 736 524 322 1.291 647 3.072 985 361 310 95 22.915 Jiwa

10 Tuna Sosial 85 - 137 106 96 10 2 - 9 13 3 21 - 17 - 499 Jiwa

11 Gelandangan 2 2 26 114 63 10 4 48 - 9 1 13 6 15 -

313 Jiwa

12 Pengemis 97 - 83 101 33 16 2 - - 1 - 5 1 5 - 344 Jiwa

13 Pemulung 257 54 - 727 269 - 16 5 50 - 34 21 45 4 1.482 Jiwa

14 Kelompok Minoritas 9 - - - 15 - 2 4 7 - 149 3 - 189 Jiwa

15 Bekas Warga Binaan Lembaga

Permasyarakatan (BWBLP)163 39 140 904 314 41 33 11 10 86 21 116 18 57 14 1.967 Jiwa

16 Orang Dengan HIV/AIDS

(ODHA)2 43 41 3 6 53 - - 4 7 - 28 0 - 3 190 Jiwa

17 Korban Penyalagunaan NAPZA 110 13 21 169 64 46 5 4 122 - - 2 6 6 - 568 Jiwa

18 Korban Traficking 10 - - - 9 - - 15 - - - 2 - 14 - 50 Jiwa

19Korban tindak kekerasan

20 113 - 57 29 110 25 52 - - 6 - 2 52

65

531

Jiwa

20 Pekerja migran Bermasalah

Sosial (PMBS)11 92 27 - 272 1 9 230 1 - 220 - - - - 863 Jiwa

21 Korban Bencana Alam 260 - 578 1.039 434 868 81 665 2.425 204 84 169 22 31 31

6.891 Jiwa

22 Korban Bencana Sosial- - 2.013 114 38 - 9 5 - 2 - - 2 15

-2.198

Jiwa

23 Perempuan rawan sosial

ekonomi 1.152 638 10.378 727 2.408 44.968 521 612 508 790 6.449 176 824 321

-

70.472

Jiwa

24 Fakir Miskin 14.126 4.163 119.181 47.749 47.671 44.968 6.157 48.530 30.366 13.436 52.635 8.997 10.654 2.603 53.307 504.543 KK

25 Klg masalah sosial psikologis 46 62 216 260 130 70 4 - 164 46 - 5 250 408 -

1.661 KK

26 Komunitas adat terpencil - - - - - - - - - - - - - --

- KK

Jumlah 6.731 3.349 32.678 20.890 17.388 49.820 3.015 3.654 10.005 3.018 18.651 3.076 3.814 2.295 529 178.913 Jiwa

14.172 4.225 119.397 48.009 47.801 45.038 6.161 48.530 30.530 13.482 52.635 9.002 10.904 3.011 53.307 - 506.204 KK

JUMLAH KKJUMLAH JIWA

Page 88: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

170

Tabel 3.41 DATA POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL (PSKS) TAHUN 2014

Sumber : Dinas Sosial Provinsi Lampung, 2016

NO JENIS PSKSBANDAR

LAMPUNGMETRO

LAMPUNG

SELATAN

LAMPUNG

TENGAH

LAMPUNG

TIMUR

LAMPUNG

BARATTANGGAMUS

TULANG

BAWANG

WAY

KANAN

LAMPUNG

UTARAMESUJI

PESA WA RA

NPRINGSEWU

PESISIR

BARAT

TUBA

BARATJUMLAH

1 Pekerja Sosial Profesional 6 2 43 5 5 - 3 64

2 Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) 292 22 476 636 438 240 180 21 222 269 106 216 170 58 17 3.363

3Taruna Siaga Bencana (TAGANA) 47 23 50 51 58 151 68 27 15 14 13 44 10 12 15 598

4 Lembaga Kesejahteraan Sosial 22 9 43 2.729 129 30 15 - - 32 - 76 14 50 11 3.160

5Karang Taruna 39 22 277 85 421 138 293 57 49 247 544 133 133 8 55 2.501

6 Lembaga Konsultasi Kesejahteraan

Keluarga(LK3)

2 1 2 8 11 - 2 17 3 - 9 1 1 1 1 59

7Keluarga Pionir 87 - 111 78 265 - - 44 585

8 Wahana Kesejahteraan Sosial

Berbasis Masyarakat

11 - 3 355 189 34 9 - 23 - - 2 10 19 655

9Wanita Pemimpin Kesejahteraan

Sosial (WPKS)

175 344 209 176 123 1 22 - - 48 - 1.098

10 Penyuluh Sosial 12 26 8 7 1 4 8 4 4 4 4 82

11Tenaga Kesejahteraan Sosial

Kecamatan (TKSK)

19 5 14 24 24 14 17 13 14 23 - 7 6 26 - 206

12 Dunia usaha yang melakukan

usaha kesejahteraan sosial

13 - - 193 1.042 - 15 - 2 2 - - - 1.267

707 82 1.221 4.081 2.658 869 729 137 619 595 676 483 348 270 99 13.574

Page 89: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

171

Permasalahan

a. Optimalisasi capaian kegiatan terhadap capaian target SPM bidang sosial

relatif kecil.

b. Nomenklatur Dinas yang menangani bidang kesejahteraan sosial ( bidang

sosial ) di Kabupaten/Kota pada umumnya bergabung dengan beberapa

satker, hal ini sangat berpengaruh terhadap pengalokasian anggaran

pembangunan kesejahteraan sosial yang masih relatif sangat kecil, sedangkan

jumlah PMKS akan terus bertambah seiring dengan pertambahan penduduk.

Solusi

Upaya koordinasi, asistensi, tahapan untuk perencanaan sudah dilakukan

baik untuk aparatur maupun masyarakat sebagai Potensi Sumber Kesejahteraan

Sosial, tetapi pengalokasian dana program dan kegiatan pembangunan

kesejahteraan sosial belum signifikan baik dari Pemerintah, dunia usaha dan

pelaku–pelaku pembangunan kesejahteraan sosial. Untuk menjamin

terpenuhinya kebutuhan dasar warga Negara, serta menghadapi tantangan dan

perkembangan permasalahan kesejahteraan sosial yang berkembang seiring

dengan pertumbuhan penduduk, sudah tertuang dalam UU dan Peraturan

Pemerintah yang saat ini memasuki tahap proses penyempurnaan dan

pengesahan, sehubungan dengan hal tersebut sangat urgen untuk dipersiapkan

Peraturan Daerah yang merupakan tindak lanjut dan penjabaran dari UU dan

Peraturan Pemerintah tentang Pembangunan Kesejahteraan Sosial.

16. Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja

Pembangunan bidang ketenagakerjaan merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari Pembangunan Nasional, Regional dan Daerah dengan

sasaran tersedianya lapangan kerja dan kesempatan berusaha yang

berkesinambungan, sehingga angkatan kerja yang ada mempunyai

kesempatan untuk memperoleh pekerjaan dan meningkatkan taraf hidupnya

sesuai dengan kehidupan yang layak.

Di samping itu pembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya

menyeluruh yang diarahkan untuk meningkatkan, membentuk dan

mengembangkan tenaga kerja yang berkualitas, efektif, efisien dan produktif

serta memiliki wirausaha yang tinggi sehingga diharapkan mampu mengisi,

menciptakan dan memperluas lapangan kerja serta kesempatan berusaha.

Rencana dan realisasi capaian meningkatnya kualitas dan perlindungan

terhadap tenaga kerja dapat dilihat pada tabel 3.42 berikut :

Page 90: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

172

Tabel 3. 42 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas dan

Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja

No

Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Rasio Ketergantungan

64,32 52,55 49,57 105,67 46,75 93,97

2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

66,99 65,75 65,60 92,24 66,46 101,29

3 Tingkat Pengangguran Terbuka

4,79 5,29 5,42 97,54 4,17 70,02

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Untuk pengukuran kinerja indikator 1 dan 3 dimana Semakin tinggi

realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, maka digunakan

rumus :

Persentase pencapaian rencana

tingkat capaian :

Rencana- ( Realisasi- Rencana)

x 100%

Rencana

Dari tabel 3.42 diketahui bahwa capaian rasio ketergantungan tahun 2015

mencapai 49,57% atau 105,67% dari target 52,55%. Capaian kinerja ini

menunjukkan kinerja yang sangat tinggi dan menyumbang sebesar 93,97% pada

pencapaian RPJMD 2019 dari target 46,75%. Indikator tingkat partisipasi

angkatan kerja tahun 2015 sebanyak 65,60% atau 100,23% dari target 60,75%.

Capaian ini telah menyumbang sebesar 101,29% bagi target akhir RPJMD 2019

sebanyak 66,46%. Sedangkan, indikator tingkat pengangguran terbuka tahun

2015 dengan capaian realisasi 5,42% atau 97,54% dari target 5,29% dan mampu

menyumbang sebesar 70,02% pada capaian target RPJMD 2019. Capaian ini

menunjukkan kinerja yang sangat tinggi.

a. Rasio Ketergantungan

Pada tahun 2015 target kinerja yang hendak dicapai sebesar 52.55%

dan realisasi capaian 49.57 artinya adanya penurunan rasio ketergantungan

penduduk tahun 2015. Hal ini menunjukan kinerja yang cukup berhasil yaitu

berhasil menurunkan Rasio Ketergantungan dari target 52.55 % realisasi

sebesar 49,57% atau persentase realisasi sebesar 105,67%. Hal ini

diindikasikan keberhasilan pemerintah Provinsi Lampung dalam menurunkan

Page 91: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

173

tingkat ketergantungan penduduk sebesar 2.98%, yaitu keberhasilan

Pemerintah Provinsi Lampung dalam penurunan angka kelahiran atau

keberhasilan dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana di Provinsi

Lampung.

b. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) TPAK adalah suatu indikator ketenagakerjaan yang memberikan

gambaran tentang penduduk yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan

sehari-hari merujuk pada suatu waktu, dimana TPAK Provinsi Lampung pada

tahun 2015 sebesar 65,75 persen yang berarti dari 100 penduduk usia kerja

terdapat sekitar 66 orang yang aktif dalam kegiatan ekonomi (bekerja dan

pengangguran). Selama lima tahun ke depan angka TPAK diperkirakan akan

meningkat berkisar 66,46 persen. Secara umum jumlah tenaga kerja antar

periode dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi baik nasional maupun

regional

Meningkatnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja tersebut kemungkinan

disebabkan bertambahnya jumlah penduduk yang masuk pasar kerja

khususnya perempuan. Hal tersebut tampaknya memberikan pengaruh yang

cukup berarti terhadap melajunya pertumbuhan angkatan kerja, sehingga

pertambahan jumlah angkatan kerja pada tahun-tahun yang akan datang

akan menjadi lebih besar dibandingkan dengan laju pertumbuhan usia kerja.

c. Tingkat Pengangguran Terbuka

Tingkat Pengangguran Provinsi Lampung dari rencana target kinerja

sebesar 5,29% sementara realisasi kinerja sebesar 5.42 %, walaupun terjadi

peningkatan persentasi realisasi tetapi secara kinerja pengalami penurunan

itu artinya terjadi peningkatan tingkat pengangguran di Provinsi Lampung

sebesar 0,13%. Hal ini menandakan adanya peningkatan pengangguran yang

kemungkinan disebabkan adanya Pemutusan Hubungan Kerja dan

berkurangnya kesempatan kerja yang tercipta di Provinsi Lampung Tahun

2015.

Tingginya laju pertumbuhan penduduk mengakibatkan jumlah

penduduk semakin tinggi yang berimbas pada kenaikan angkatan kerja,

namun hal ini tidak diimbangi dengan penyediaan kesempatan kerja. Hal

tersebut mengakibatkan timbulnya pengangguran. Pengangguran di Provinsi

Lampung masih didominasi oleh golongan usia muda, di mana pada usia ini

masih merupakan usia sekolah dan memang selayaknya mereka masih

berada dalam dunia pendidikan.

Page 92: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

174

Tingginya angka penganggur pada usia sekolah ini mengidentifikasikan

bahwa upaya yang sungguh-sungguh dalam menahan agar penduduk yang

masih berusia sekolah ini masih harus ditingkatkan, bukan menitikberatkan

adanya penambahan kesempatan kerja bagi mereka. Hal ini karena dalam

upaya pengurangan penganggur ini selain menciptakan kesempatan kerja

seluas-luasnya disisi lain harus juga ada peningkatan kualitas kesempatan

kerja secara fisik dan psikis termasuk tingkat kematangan dalam bekerja. Ini

sejalan dengan upaya pengurangan pengangguran pekerja anak (di bawah 18

tahun) yang terus menerus ditingkatkan. Diharapkan di masa depan

mendatang jumlah penganggur usia sekolah menurun, dikarenakan akan

adanya realisasi program belajar 12 tahun. Penurunan diharapkan juga akan

memperbaiki kualitas tenaga kerja yang memasuki dunia kerja.

Jumlah angkatan kerja di Provinsi Lampung Tahun 2015 yang tersebar di

15 kabupaten/kota berjumlah 3.822.123 orang. Jumlah ini cenderung

meningkat dibandingkan jumlah angkatan kerja dari tahun 2011 – 2015. Ini

menunjukkan berarti jumlah pengangguran juga meningkat.

Tabel 3.43 Data Jumlah Angkatan Kerja Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2011 – 2015

NO Kabupaten/Kota 2011 2012 2013 2014 2015

1 Lampung Barat 231.593 228.035 224.941 232.671 239.958

2 Tanggamus 217.965 214.525 212.071 218.892 225.350

3 Lampung Selatan 461.986 454.701 449.472 463.956 477.669

4 Lampung Timur 483.282 475.674 470.143 485.355 499.753

5 Lampung Tengah 582.146 572.954 566.429 584.617 601.840

6 Lampung Utara 273.856 269.522 266.501 275.009 283.069

7 Way Kanan 177.635 174.827 172.851 178.385 183.627

8 Tulang Bawang 151.896 149.469 147.909 152.513 156.882

9 Pesawaran 206.146 202.925 200.442 207.053 213.303

10 Pringsewu 199.984 196.862 194.442 200.866 206.938

11 Mesuji 86.730 85.357 84.403 87.095 89.645

12 Tuba Barat 104.445 102.811 101.565 104.902 108.058

13 Bandar Lampung 449.247 442.151 437.126 451.151 464.433

14 Metro 69.156 68.083 67.214 69.468 71.596

JUMLAH 3.696.066

3.637.897

3.595.510

3.711.932

3.822.123

Sumber : Dinas Tenaga Kerja & Trnsmigrasi Provinsi Lampung, 2016

Sedangkan, penempatan tenaga kerja melalui mekanisme Antar Kerja

Lokal (AKL), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Antar Negara

(AKAN) tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut :

Page 93: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

175

Tabel 3.44 Jumlah Penempatan Tenaga Kerja melalui Mekanisme AKAN, AKAL

dan AKAD Tahun 2010 – 2015

NO TAHUN AKAN AKAL AKAD TKS

1. 2010 5.741 642 2.536 40

2. 2011 15.282 390 354 40

3. 2012 15.294 15.555 360 40

4. 2013 17.977 775 496 40

5. 2014 18.501 996 116 40

6. 2015 17.597 1.736 640 40 Sumber : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Provinsi Lampung, 2016

Namun di sisi lain, angkatan kerja khususnya pencari kerja yang ada tidak

dapat bersaing di pasar kerja karena memiliki ethos kerja yang rendah sebagai

akibat dari rendahnya tingkat pendidikan serta kurangnya keterampilan yang

dimiliki, sehingga para pencari kerja mengalami kesulitan dalam memperoleh

pekerjaan.

Upaya Provinsi Lampung untuk menjawab persoalan kurangnya

keterampilan pencari kerja melakukan berbagai pelatihan keterampilan kepada

masyarakat pencari kerja di Balai Latihan Kerja (BLK). Data tabel peserta

pelatihan dari tahun 2010 – 2015 mengalami fluktuasi. Jumlah peserta pelatihan

yang sangat rendah ada pada tahun 2014 hanya 944 orang, kemudian mengalami

peningkatan kembali pada tahun 2015 menjadi 2.224 orang. Data peserta

pelatihan keterampilan berbagai jurusan dapat dilihat pada tabel 3.45 berikut :

Tabel 3.45 Jumlah Peserta Pelatihan Keterampilan Berbagai Kejuruan Tahun

2010 – 2015

NO TAHUN

Balai Latihan Kerja (BLK)

JUMLAH Bandar Lampung

Kalianda Metro Way Abung

1. 2010 256 392 240 240 1.128

2. 2011 400 300 240 80 1.020

3. 2012 736 576 640 560 2.512

4. 2013 656 592 544 400 2.192

5. 2014 304 208 256 176 944

6. 2015 576 592 592 464 2.224

Sumber : Dinas Tenaga Kerja & Trnsmigrasi Provinsi Lampung, 2016

Page 94: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

176

Tabel 3.46 Perbandingan Kondisi Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Dengan Tingkat Nasional Tahun 2015

INDIKATOR LAMPUNG DAERAH

TERENDAH

DAERAH TERTINGGI NASIONAL

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

60.65

59.99 Sulawesi Utara

76.67 Papua

60.66

Tingkat Pengangguran Terbuka

5.42 1.90 Bali

10.51 Maluku

5.94

Sumber : Disnakertrans Provinsi Lampung, 2016

Grafik 3.36 Perbandingan Kondisi Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Dengan Tingkat Nasional Tahun 2015

Sumber : Disnakertrans Provinsi Lampung, 2016

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Provinsi Lampung Tahun 2015

sebesar 60.65%, bila dibandingkan dengan Provinsi Sulawesi Utara di mana

TPAK provinsi tersebut paling rendah yaitu sebesar 59.99%. artinya tingkat

partisipasi angkatan kerja provinsi Lampung masih jauh di atas TPAK provinsi

terendah yaitu Sulawesi Utara, dan secara keseluruhan TPAK Provinsi

Lampung masih hampir sama dengan rata-rata nasional yaitu sebesar

60.66%.

Tingkat Pengangguran Terbuka pada tahun 2015 di Provinsi Lampung

sebesar 5.42% sementara tingkat pengangguran rata-rata tertinggi secara

nasional terdapat pada Provinsi Maluku yaitu sebesar 10.51% sementara

rata-rata nasional adalah 5.94% yang arti tingkat pengangguran terbuka

Provinsi Lampung lebih rendah bila dibandingkan dengan tingkat

pengangguran secara nasional.

60,65 59,99

76,67

60,66

5,42 1,9 10,51

5,94 0

20

40

60

80

100

Lampung Daerah Terendah

Daerah Tertinggi

Nasional

TPAK

TPT

Page 95: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

177

Keberhasilan

Provinsi Lampung selama periode 2015-2019 dalam pencapaian kinerja pada

sasaran Strategis pertama Meningkatkan kualitas dan perlindungan tenaga

kerja yang capaiannya realisasinya sangat tinggi yaitu dengan nilai diatas 91

(Sangat Tinggi) yaitu indikator Rasio Ketergantungan sebesar 105.67%,

Indikator Tingkat Partisipasi angkatan kerja sebesar 100.23%, indikator

Tingkat Pengangguran terbuka sebesar 97.54%. Adapun keberhasilan

sasaran pertama dari indikator capaian tersebut adalah :

1. Keberhasilan Pemerintah Provinsi Lampung dalam menurunkan Rasio

Ketergantungan yaitu melalui perbaikan kesehatan, penekanan jumlah

kelahiran, dan perbaikan gizi masyarakat.

2. Keberhasilan Provinsi Lampung dalam perluasan kesempatan kerja

melalui program-program yang ada di instansi sektoral baik perluasan

maupun penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri serta

pengembangan kewirausahaan bagi tenaga kerja.

3. Keberhasilan Pemerintah Provinsi Lampung dalam peningkat program

pendidikan dan peningkatan ekonomi penduduk yaitu dengan menekan

atau menahan penduduk usia kerja muda lebih lama bersekolah dengan

demikian pada usia muda tersebut tidak aktif secara ekonomi masuk

pasar kerja. Beberapa yang terkait dengan peningkatan pendidikan

adalah :

a. Mengikutsertakan penduduk usia muda dalam program Pelatihan

Tenaga Kerja yang berbasis Kompetensi dengan tujuan agar mereka

mampu berkompetisi di bursa kerja. Pada tahun 2015 melalui

Program Peningkatan Kompetensi tersebut target kinerja yang

ditetapkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung

sebanyak 992 orang sementara capaian kinerja Tahun 2015 sebesar

896 orang atau 90.32%.

b. Capaian IKU cukup memuaskan tetapi kegiatan ini perlu adanya

peningkatan kapasitas baik dari penambahan jumlah pelatihan

maupun alokasi dana.

c. Cukup tingginya minat pencari kerja di Provinsi untuk meningkatkan

keterampilan dan kompetensinya guna memasuki pasar kerja, baik

pasar kerja dalam negeri maupun luar negeri.

d. Dukungan Pemerintah Daerah dalam pembangunan Ketenagakerjaan

di Provinsi Lampung baik berupa dukungan anggaran pelatihan

Page 96: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

178

berbasis kompetensi maupun peralatan praktek pelatihan pada

masing-masing BLK di lingkungan Dinas Tenaga Kerja Provinsi.

Permasalahan Beberapa indikator datanya didapatkan dari hasil survey dari pihak lain

seperti BPS, Instansi terkait, sedangkan survey tidak dilakukan setiap tahun

atau setiap lima tahun seperti data Susenas, Sakerda dan Sensus Penduduk

yang data keluar secara Periodik, Semester, Tahunan bahkan Lima atau

Sepuluh tahun seperti hasil data Sensus Penduduk dan Sakerda.

1. Pertumbuhan angkatan kerja yang relatif tinggi tidak diimbangi dengan

penyediaan kesempatan kerja atau daya serap dalam penciptaan

kesempatan kerja.

2. Tingkat pendidikan angkatan kerja rendah.

3. Hubungan industrial perlu ditingkatkan dalam rangka pencegahan

perselisihan hubungan industrial di perusahaan.

4. Perlu Peningkatan Perlindungan dan pengawasan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja.

5. Tingkat Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja rendah rendah.

6. Masuknya tenaga kerja kedalam negeri akibat diberlakukannya pasar

bebas (MEA).

7. Perlu adanya sinergi antar lintas sektoral dalam penciptaan lapangan

kerja guna mengatasi atau pengurangan pengangguran

Solusi

1. Data yang digunakan untuk mengukur indikator sasaran di hasilkan dari

Kesepakatan dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan BPS, dan Hasil

Pengolahan Data Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Lampung.

2. Mengembangkan sistem informasi dan pelaporan On Line sehingga data

dapat tepat waktu diterima di Dinas yang membidangi Ketenagakerjaan

Kabupaten/kota dan SKPD terkait dan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Lampung.

3. Perlu adanya sinergi antar lintas sektoral dalam penciptaan lapangan

kerja guna mengatasi atau pengurangan pengangguran.

4. Peningkatan kualitas dan kuantitas program Kegiatan penunjang

keberhasilan dalam pembangunan ketenagakerjaan yang berkelanjutan

dengan dukungan penuh baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah

Page 97: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

179

Daerah dengan demikian sumber daya tenaga kerja atau angkatan kerja

yang akan tercapai yaitu :

a. Peningkatkan kualitas tenaga kerja yang produktif bertujuan untuk

penyerapan tambahan angkatan kerja baru dan mengurangi jumlah

penganggur dan setengah penganggur secara bertahap dengan

mewujudkan perluasan lapangan kerja produktif yang berkelanjutan,

baik dalam jumlah maupun mutu yang memadai serta mempunyai

daya saing.

b. Meningkatkan kualitas dan daya saing angkatan kerja menuju

terpenuhinya kopetensi pada era global atau MEA.

c. Meningkatkan peran dan fungsi lembaga pelatihan baik pemerintah

maupun swasta yang berorientasi IPTEK.

5. Peningkatan Kesempatan Tenaga Kerja yaitu menunjang keberhasilan

dalam rangka penempatan dan perluasan kesempatan kerja baik yang

sudah masuk pasar kerja maupun yang akan masuk pasar kerja sehingga

akan mampu dan memiliki daya saing di pasar kerja baik lokal maupun

global.

a. Terserapnya angkatan kerja melalui mekanisme penempatan tenaga

kerja AKAD, AKAL dan AKAN.

b. Mengurangi jumlah angkatan kerja yang tidak bekerja (menganggur).

c. Tersedianya lapangan kerja melalui usaha mandiri dan meningkatnya

jumlah unit usaha kecil, wirausaha, kemitraan antara UKM dan

pengusaha kecil dan menengah.

6. Pengembangan Hubungan Industrial yaitu menunjang pelaksanaan

hubungan industrial yang harmonis antara pengusaha dan pekerja

melalui :

a. Meningkatan Kesejahteraan tenaga kerja dan purna kerja dengan

perbaikan sistem pengupahan dan kesejahteraan dan jaminan sosial

tenaga kerja.

b. Pengembangan dan pembinaan Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartite,

Serikat Pekerja dan Pengusaha serta pembinaan Ketenagakerjaan

.yang mencakup hubungan industrial.

c. Meningkatnya Tenaga Kerja yang masuk Program Jaminan Sosial

Tenaga Kerja di Perusahaan.

7. Peningkatan Perlindungan dan Pengembangan Sistem Pengawasan

Ketenagakerjaan:

Page 98: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

180

a. Meningkatkan Pengawasan dan Pembinaan sesuai dengan norma-

norma ketenagakerjaan di Perusahaan.

b. Peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan.

c. Meningkatnya kesadaran pekerja dan pengusaha dalam penerapan

norma kerja di perusahaan.

8. Faktor penunjang lain untuk keberhasilan Program dengan optimalisasi :

a. Organisasi yang efektif dan efiseien.

b. SDM pegawai yang memadai.

c. Perangkat hukum yang memadai.

d. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas.

e. Sumber daya manusia yang melimpah.

17. Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Transmigrasi dan

Berkembangnya Kawasan Transmigrasi Pembangunan Transmigrasi di Provinsi Lampung merupakan bagian

yang Integral dari Pembangunan Nasional dan Pembangunan Daerah.

Paradigma Pembangunan Ketransmigrasian saat ini telah mengalami

perubahan sejalan dengan aspirasi masyarakat dan kebutuhan daerah

sehingga melalui pembangunan ketransmigrasian diharapkan dapat

difasilitasi terjadinya pertemuan budaya antar kelompok masyarakat

sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009

tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang

Ketransmigrasian, yang mewajibkan adanya pembinaan dan pemberdayaan

masyarakat untuk mempercepat proses integrasi dan akulturasi masyarakat

dalam penyelenggaraan transmigrasi, yang pada akhirnya dapat

mempercepat terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa guna menjadi

kekuatan yang sinergi dalam melaksanakan pembangunan demi tercapainya

peningkatan kesejahteraan, pemerataan pembangunan daerah serta

memantapkan ketahanan nasional.

Dalam pelaksanaan transmigrasi di Provinsi Lampung mekanismenya

disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 jo Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yaitu dengan

penerapan kerjasama antar daerah (Daerah Asal dan Tujuan), sedangkan

pendekatannya menyesuaikan dengan kondisi lokal yang spesifik dan

perkembangan nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat.

Page 99: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

181

Rencana dan realisasi capaian sasaran meningkatnya kesejahteraan

masyarakat transmigrasi dan berkembangnya kawasan transmigrasi seperti

pada tabel 3.47 berikut :

Tabel 3.47 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Transmigrasi dan Berkembangnya Kawasan Transmigrasi

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Penempatan Transmigrasi ke Luar Lampung

11 55 55 100 125 44

2 Fasilitas yang Dibangun di Kawasan KTM Sebagai Embrio Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

- 3 3 100 6 50

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Kedua indikator dalam sasaran ini dapat tercapai 100% dengan

kategori kinerja sangat tinggi. Penempatan transmigrasi ke luar Lampung

pada tahun 2015 terealisasi 55 Kepala Keluarga (KK) dari target 55 KK dan

capaian ini juga telah berkontribusi sebesar 44% untuk pencapaian target

akhir RPJMD 2019 sebanyak 125 KK. Sedangkan, untuk fasilitas yang

dibangun di kawasan KTM sebagai embrio pusat pertumbuhan ekonomi baru

juga tercapai 100% dari target sebanyak 3 kawasan. Capaian ini

menyumbang 50% dari target akhir RPJMD 2019 yang sebanyak 6 kawasan.

Indikator sasaran Penempatan Transmigrasi ke Luar Lampung di mana

tahun 2014 kinerja sebesar 11 KK, tahun 2015 ditarget sebanyak 55 KK

sementara realisasi kinerja sebesar 55 KK atau 100%. Keberhasilan pada

indikator ini belum menunjukkan situasi yang menggembirakan, mengingat

tingginya animo masyarakat Provinsi Lampung untuk bertransmigrasi ke Luar

Lampung akan tetapi Provinsi Lampung menentukan rencana kinerja yang

ditargetkan sangat rendah karena kebijakan pemerintah daerah dalam

optimalisasi anggaran dan ketidaksiapan daerah penerima transmigrasi

disebabkan kondisi pembangunan sarana dan prasarana belum dapat

diselesaikan tahun 2015.

Page 100: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

182

Indikator sasaran Fasilitas yang dibangun di kawasan KTM sebagai

embrio pusat pertumbuhan ekonomi baru di mana target tahun 2015

pembangunan kelembagaan ekonomi produkif di kawasan KTM sebanyak 3

lembaga dan realisasi sebesar 100%. Pengembangan sarana usaha ekonomi

produktif tersebut berada pada KTM Mesuji Kabupaten Mesuji.

55 KK yang mengikuti program transmigrasi ke luar Lampung terdiri

dari :

1. Daerah asal Kabupaten Pringsewu sebanyak 15 KK ke lokasi Anuwa

Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara;

2. Daerah asal Kabupaten Pesawaran sebanyak 15 KK ke lokasi Keliling

Semulung Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat

3. Daerah asal Kabupaten Lampung Utara sebanyak 10 KK ke lokasi

Padalere Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara

4. Daerah Asal Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 15 KK ke lokasi Satai

Lestari Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat.

Perkembangan Jumlah dan Penempatan Transmigrasi ke Luar Lampung

Tahun 2009 – 2015 dapat dilihat pada tabel 3.48 berikut :

Tabel 3.48 Perkembangan Jumlah dan Penempatan Transmigrasi ke Luar Lampung Tahun 2009 – 2015

No Tahun Penempatan

Daerah Asal/

Kabupaten

Daerah Penempatan

Jumlah Kalimantan Timur

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Barat

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tenggara

Kk Jiwa Kk Jiwa Kk

Jiwa

Kk Jiwa Kk Jiwa Kk Jiwa Kk Jiwa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 2009

Lampung Utara

- - 25 104 - - - - - - - - 25 104

Lampung Selatan

- - 25 104 - - - - - - - - 25 104

Pesawaran 25 105 - - - - - - - - - - 25 105

2 2010

Pesawaran 25 111 - - - - - - - - - - 25 111

Lampung Selatan

- - 15 70 - - - - - - - - 15 70

Lampung Utara

- -

- - - - - - - - - -

3 2011

Pesawaran - - 25 94 - - - - - - - - 25 94

Lampung Selatan

- - 25 107 - - 25 94 25 - - - 50 201

Lampung Utara

- - - - - - 20 68 20 - - - 20 68

4 2012

Lampung Selatan

- - 20 81 - - - - - - - - 20 81

Pesawaran - - 25 86 - - - - - - - - 25 86

Pringsewu - - 25 92 - - - - - - - - 25 92

5

2013

Lampung Selatan

- - 15 59 - - - - - - - - 15 59

Pringsewu - - 15 49 - - - - - - - - 15 49

Pesawaran - - 10 40 - - - - - - - - 10 40

Page 101: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

183

Lampung Tengah

- - 10 38 - - - - - - - - 10 38

Lampung Utara

- - - - - - - - 10 32 - - 10 32

6 2014 Tanggamus

- - - - - - - - - - 6 18 6 18

Pringsewu - - - - - - - - - - 5 19 5 19

7 2015 Pringsewu 12 43 12 43

Lampung Utara

10 42 10 42

Pesawaran 15 51 15 51

Lampung Tengah

15 52 15 52

TOTAL 75 305 275 1.099 - - 75 213 55 32 33 122 403 1557

Sumber : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Prov. Lampung, 2016.

Adapun keberhasilan dari indikator capaian tersebut disebabkan :

Tingginya animo masyarakat pencari kerja di Provinsi untuk bekerja di

luar negeri (menjadi TKI) baik yang bekerja di sektor formal maupun

informal melalui Program Antar Kerja Antar Negara (AKAN).

Cukup banyaknya permintaan dari Provinsi lain khususnya Provinsi

Kepulauan Riau terhadap tenaga kerja (pencari kerja) asal Provinsi

Lampung melalui Program Antar Kerja Antar Daerah (AKAD).

Permasalahan Kinerja

Masih kurangnya Kerja Sama Antar Daerah (KSAD) antara daerah

pengirim dengan daerah penerima guna penempatan calon

transmigrasi asal Provinsi Lampung di Kalimantan dan Sulawesi.

Sistem Informasi pelaporan data dari fasilitas pelayanan Bidang

Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian pada antara Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Provinsi Lampung dengan Kabupaten/kota dan

instansi terkait atau sektoral belum optimal dan tepat waktu.

Rendahnya penetapan target capaian kinerja pada indikator ini adalah

belum selesainya pembangunan pemukiman transmigrasi yang akan

ditempatkan yaitu di kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Barat,

akibatnya penundaan keberangkatan calon transmigrasi tersebut, dan

direncanakan akan diberangkatkan tahun depan.

Solusi

1. Membangun Kerjasama Antara Daerah lebih banyak lagi dengan daerah

lain dalam rangka penempatan transmigrasi ke luar Lampung.

2. Membangun koordinasi aktif dengan pusat dalam peningkatan quota

penempatan transmigrasi ke luar Lampung.

Page 102: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

184

3. Membangun Fasilitas sarana dan prasaran di KTM guna mendukung

pengembangan kawasan ekonomi produktif di kawasan transmigrasi

(KTM).

18. Sasaran Meningkatnya Indeks Pembangunan dan Kesetaraan Gender Tabel 3.49 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya

Meningkatnya Indeks Pembangunan dan Kesetaraan Gender

No Indikator Capaian 2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Jumlah SKPD Provinsi yang mengimplementasikan anggaran responsif gender (ARG)

0 3,6 5,45 151,3 36,4 10

2 Perempuan keluarga miskin pedesaan

25 Kelompok

450 450 100 130 29,41

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Terdapat beberapa perbedaan sasaran dan satuan target jika

membandingkan realisasi tahun 2014 dengan tahun 2015. Di tahun 2014,

implementasi Anggaran Responsif Gender (ARG) diwujudkan dalam program

sosialisasi dan belum ditargetkan dapat diimplementasikan pada SKPD.

Tahun 2015, ARG ditargetkan dapat diimplementasikan pada 3,6% dari total

55 SKPD (2 SKPD), dan pada realisasinya program ini tercapai melebihi target

(realisasi 5,45% berarti 3 SKPD telah mengimplementasikan ARG).

Pada indikator kedua, 25 kelompok menjadi penerima bantuan di tahun

2014. Dengan jabaran 10 orang per kelompok, maka total capaian tahun

2014 adalah 250 orang. Tahun 2015 kegiatan pemberian bantuan

dimodifikasi sesuai kebutuhan masyarakat sasaran, maka bantuan dialihkan

menjadi bimtek untuk 450 orang dari 5 Kabupaten. Dengan demikian target

tahun 2015 tercapai 100%.

Page 103: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

185

19. Sasaran Meningkatkan Perlindungan Perempuan Dan Anak

Tabel 3.50 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatkan Perlindungan Perempuan Dan Anak

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Jumlah Kab/Kota layak anak se-Provinsi Lampung

1 1 1 100 3 33,3

2 Penanganan kasus perempuan dan anak

22 75 95 126,7 200 47,5

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Sasaran Meningkatkan Perlindungan Perempuan dan Anak yang diukur

melalui 2 indikator kinerja utama yaitu Jumlah Kab/Kota layak anak se-Provinsi

Lampung dan Penanganan kasus perempuan dan anak. Dari dua indikator

tersebut, indikator Jumlah Kab/Kota layak anak se-Provinsi Lampung mencapai

100 persen dengan realisasi 1 kabupaten/kota sesuai yang ditargetkan pada

tahun 2015. Sedangkan indikator Penanganan kasus perempuan dan anak justru

melampaui target atau sebesar 126,7%.

20. Sasaran Meningkatnya Peran Pemuda dan Prestasi Olahraga Dalam

Pembangunan Kualitas Hidup dan Kehidupan Masyarakat

Sasaran meningkatnya peran pemuda dan prestsi olahraga dalam

pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat yang diukur melalui 2

indikator kinerja utama yaitu peringkat pekan olahraga nasional dan kelompok

pemuda yang dilatih sebagai kader kewirausahaan. Dari dua indikator tersebut,

indikator peringkat pekan olahraga prestasi nasional mencapai 100 persen

dengan realisasi mendapat peringkat 8 besar sesuai yang ditargetkan pada tahun

2015. Capaian ini telah menyumbang sebesar 40 persen pada capaian RPJMD

2019 yang menargetkan Provinsi Lampung masuk 5 besar dalam pekan olahraga

prestasi.

Sedangkan indikator kelompok pemuda yang dilatih sebagai kader

kewirausahaan hanya tercapai sebesar 57,14 persen dari target sebanyak 35

kelompok hanya terealisasi sebanyak 20 kelompok. Secara lebih jelas, dapat

dilihat pada tabel 3.51 berikut :

Page 104: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

186

Tabel 3.51 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Peran Pemuda dan Prestsi Olahraga Dalam Pembangunan Kualitas Hidup dan Kehidupan Masyarakat

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Peringkat Pekan Olahraga Prestasi Nasional

2 Popwil 8 8 100 5 40,00

2 Kelompok Pemuda yang Dilatih Sebagai Kader kewirausahaan

20 35 20 57,14 35 57,14

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Peringkat Pekan Olahraga Prestasi Nasional dalam hal ini merupakan

program Lampung berprestasi dan program pemerintah daerah untuk

meningkatkan kualitas pembinaan olahraga prestasi dan pendidikan yang dapat

mengangkat harkat dan martabat daerah di kancah nasional. Hal ini terwujud

dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) ke XIII tahun 2015 yang

diselenggarakan di Provinsi Jawa Barat pada tanggal 10 sampai dengan 20

September 2015. Provinsi Lampung menempati peringkat ke-8 (delapan) dari 33

provinsi di Indonesia.

Kontingen Provinsi Lampung pada POPNAS tahun 2015 memperoleh

medali pada 7 (tujuh) cabang olahraga dengan hasil sebagaimana tabel 3.52

berikut :

Tabel 3.52 Perolehan Medali Kontingen Provinsi Lampung Pada POPNAS Tahun 2015

NO

CABANG OLAHRAGA

EMAS

PERAK

PERUNGGU

1 2 3 4 5 6 7

ANGKAT BESI PANAHAN ATLETIK SENAM KARATE SEPAK TAKRAW GULAT

5 1 1

2 1 1 2 1 1 1

1 2

1

JUMLAH 7 9 4

Sumber : Dispora Provinsi Lampung, 2016

Kelompok pemuda yang dilatih sebagai kader kewirausahaan dalam hal ini

merupakan kelompok pemuda yang berbakat dan mandiri menjadi pemuda yang

Page 105: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

187

dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan dapat mengembangkan dan

memanfaatkan sumber daya lingkungan yang ada. Dalam rangka mendorong

kelompok pemuda agar lebih produktif dan memiliki jiwa kewirausahaan,

Provinsi Lampung pada tahun 2015 ini melaksanakan pelatihan kewirausahaan

bagi 20 kelompok pemuda di Provinsi Lampung.

21. Sasaran Meningkatnya Kualitas Kehidupan Beragama

Sasaran meningkatnya kualitas kehidupan beragama yang ditargetkan

dalam IKU Gubernur 2015 telah menunjukkan capaian yang positif. Dari target

sebanyak 1 : 291, capaian tahun 2015 menunjukkan realisasi dalam jumlah yang

lebih besar 1 : 293 atau 99,31%. Capaian ini juga menjadikan target capaian

pada akhir tahun RPJMD terealisasi sebesar 96,69% dari target tahun 2019

sebanyak 1 : 291. Dengan pencapaian ini, kinerja Provinsi Lampung untuk sasaran

ke 21 pada tahun 2015 adalah memenuhi kriteria sangat tinggi.

Tabel 3.53 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Kehidupan Beragama

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Rasio Tempat Peribadatan per Jumlah Penduduk

1 : 291 1:293 99,31 1:280 95,35

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Dari tabel 3.53 diatas, dapat diketahui bahwa perbandingan tempat

peribadatan dengan jumlah penduduk adalah 1 tempat peribadatan berbanding

dengan 293 penduduk. Rasio tersebut menunjukkan bila 1 tempat peribadatan

digunakan oleh 293 penduduk. Rasio tersebut adalah untuk umat beragama

islam karena merupakan jumlah mayoritas di Provinsi Lampung dan merupakan

angka perbandingan di tahun 2014, karena data tahun 2015 sedang diolah oleh

kementerian agama Provinsi Lampung.

Rasio tempat ibadah per jumlah penduduk khususnya umat islam di

Provinsi Lampung ditunjukkan pada grafik 3.37.

Page 106: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

188

Grafik 3.37 Rasio Tempat Ibadah Per Jumlah Penduduk Umat Beragama Islam di Provinsi Lampung Tahun 2014

Sumber : Kementerian Agama Provinsi Lampung Dalam Angka Tahun 2014

Berdasarkan data statistik keagamaan tahun 2014 jumlah umat beragama

se-provinsi Lampung tahun 2014 berjumlah 8.816.684 jiwa. Secara lengkap

jumlah umat beragama berdasarkan agama dan kabupaten/kota se-provinsi

Lampung adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 54 Jumlah Umat Beragama se-Provinsi Lampung Tahun 2014

No. Kabupaten/Kota Agama

Islam Kristen Katolik Hindu Budha Jumlah

1 Lampung Barat 421.890 3.096 7.642 7.921 3.179 443.728

2 Tanggamus 538.418 3.861 6.949 16.791 7.361 573.380

3 Lampung Selatan 864.823 11.659 14.790 244.264 19.348 1.154.884

4 Lampung Timur 915.409 11.970 13.021 184.998 25.598 1.150.996

5 Lampung Tengah 1.093.375 34.327 24.303 304.713 12.667 1.469.384

6 Lampung Utara 554.580 25.104 7.670 32.131 4.778 624.263

7 Way Kanan 404.925 7.225 6.833 55.863 2.025 476.871

8 Tulang Bawang 396.349 8.216 5.546 69.381 6.099 485.592

9 Pesawaran 395.702 7.258 5.412 29.190 5.705 443.268

10 Pringsewu 362.768 2.724 9.874 10.617 4.960 390.943

11 Mesuji 180.864 3.862 5.217 20.700 2.784 213.427

12 Tulang Bawang

Barat

244.184 5.203 4.736 8.650 3.758 266.531

13 Bandar Lampung 864.097 35.720 20.536 8.761 34.759 963.873

14 Metro 140.092 6.591 5.859 4.928 2.076 159.546

Jumlah 7.377.476 166.816 138.388 998.908 135.096 8.816.684

Sumber : Kementerian Agama Provinsi Lampung Dalam Angka Tahun 2014

-

1000000,0

2000000,0

3000000,0

4000000,0

5000000,0

6000000,0

7000000,0

8000000,0

Jumlah Umat Islam Tempat Ibadah

7377476,0

25161,0

Series1

Page 107: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

189

Grafik 3.38 Jumlah Umat Beragama se-Provinsi Lampung Tahun 2014

Sumber : Kementerian Agama Provinsi Lampung Dalam Angka Tahun 2014

Sedangkan, jumlah rumah ibadah se-Provinsi Lampung tahun 2014

sebanyak 27.565 rumah ibadah dengan rincian seperti pada tabel 3.55 di bawah :

Tabel 3. 55 Jumlah Rumah Ibadah se-Provinsi Lampung Tahun 2014

No. Kabupaten/Kota Masjid Mushola Gereja

Kristen

Gereja

Khatolik Pura Vihara Jumlah

1 Lampung Barat 869 468 26 12 3 9 1.387

2 Tanggamu 860 759 23 7 10 2 1.661

3 Lampung Selatan 1.056 1.032 90 42 253 14 1.661

4 Lampung Timur 1.387 2.207 114 53 232 25 4.018

5 Lampung Tengah 1.474 2.489 126 57 266 32 4.444

6 Lampung Utara 1.030 891 85 16 24 5 2.051

7 Way Kanan 793 738 85 20 150 5 2.051

8 Tulang Bawang 319 1.233 51 20 25 13 1.661

9 Pesawaran 652 678 39 9 5 13 1.396

10 Pringsewu 510 622 21 14 12 4 1.183

11 Mesuji 309 823 45 16 4 4 1.201

12 Tulang Bawang

Barat

407 521 58 24 50 5 1.065

,0 400000,0 800000,0 1200000,0

Lampung Barat

Tanggamu

Lampung Selatan

Lampung Timur

Lampung Tengah

Lampung Utara

Way Kanan

Tulang Bawang

Pesawaran

Pringsewu

Mesuji

Tulang Bawang Barat

Bandar Lampung

Metro

421890,0

538418,0

864823,0

915409,0

1093375,0

554580,0

404925,0

396349,0

395702,0

362768,0

180864,0

244184,0

864097,0

140092,0

7921,0

16791,0

244264,0

184998,0

304713,0

32131,0

55863,0

69381,0

29190,0

10617,0

20700,0

8650,0

8761,0

4928,0

Budha

Hindu

Katolik

Kristen

Islam

Page 108: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

190

13 Bandar Lampung 750 1.930 104 5 5 47 2.841

14 Metro 134 220 17 3 2 3 379

Jumlah 10.550 14.611 884 298 1.041 181 27.565

Sumber : Kementerian Agama Provinsi Lampung Dalam Angka Tahun 2014

Grafik 3.39 Jumlah Umat Beragama dan Rumah Ibadah se-Provinsi Lampung

Tahun 2014

Sumber : Data Statistik Keagamaan, Kementerian Agama Provinsi Lampung dalam Angka, 2014

Umat Islam di Provinsi Lampung berjumlah 7.377.476 jiwa dan tempat

beribadah yang ada sejumlah 25.161 unit yang terdiri dari masjid dan mushola.

Berarti rasio tempat beribadah per jumlah penduduk umat Islam yaitu 1 : 293.

Umat Kristen berjumlah 166.816 jiwa dengan tempat beribadah sejumlah 884

unit, sehingga rasionya 1 : 189. Penduduk beragama Katholik berjumlah 138.388

jiwa dan gereja Katolik sebagai tempat beribadah yang ada berjumlah 298 unit

maka rasionya 1 : 464. Jumlah penduduk beragama Hindu 998.908 jiwa dengan

jumlah Pura 1.041 unit. Rasio tempat beribadah umat Hindu yaitu 1 : 959.

Sedangkan, umat beragama Budha berjumlah 135.096 jiwa dengan jumlah

tempat beribadah 181 Vihara yang ada sehingga rasionya 1 : 746.

Rasio tempat peribadatan per jumlah penduduk yang terkecil yaitu umat

beragama Kristen diikuti dengan Islam, Katholik, Budha dan Hindu.

22. Sasaran Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Yang Efisien Dan Efektif Melalui Perumusan Kebijakan Pembangunan Daerah Yang Berbasis Riset, IPTEK, dan Inovasi

,0

2000,0

4000,0

6000,0

8000,0

10000,0

12000,0

14000,0

16000,0

Masjid Mushola Gereja

Kristen Gereja

Khatolik Pura

Vihara

10550,0 14611,0

884 298 1041,0 181

Page 109: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

191

Tingkat pencapaian sasaran meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan

daerah yang efisien dan efektif melalui perumusan kebijakan pembangunan

daerah yang berbasis Riset, IPTEK dan Inovasi menunjukkan kinerja yang sangat

tinggi. Hal ini ditunjukkan dari persentase realisasi capaian 2 (dua) Indikator

Kinerja Utama Gubernur tahun 2015 mencapai 100% bahkan lebih. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.56 berikut :

Tabel 3.56 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Yang Efisien Dan Efektif Melalui Perumusan Kebijakan Pembangunan Daerah Yang Berbasis Riset, IPTEK dan Inovasi

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir

RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap

2019 Target

Reali sasi

% Realisasi

1 Jumlah Rumusan Kebijakan (policy paper) Pembangunan Daerah yang Aplikatif

- 9 9 100 40 22,5

2 Jumlah Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung yang telah melakukan sinkronisasi dan koordinasi Roadmap Sida

- 4 5 125 15 33,33

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Dari tabel 3.56 di atas, dapat dilihat bahwa indikator jumlah rumusan

kebijakan (policy paper) pembangunan daerah yang aplikatif tercapai 100%

dari target dihasilkannya jumlah rumusan kebijakan (policy paper)

pembangunan daerah yang aplikatif sebanyak 9 policy paper dapat tercapai

100% dan berarti telah menyumbang sebesar 22,5% pada pencapaian target

RPJMD tahun 2019 sebanyak 40 policy paper.

Sedangkan, untuk indikator jumlah kabupaten dan kota di Provinsi

Lampung yng telah melakukan sinkronisasi dan koordinasi roadmap Sida

tercapai 125% dari target 4 kab/kota terealisasi sebanyak 5 kabupaten/kota.

Page 110: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

192

Capaian ini telah berkontribusi sebesar 33,33% pada pencapaian target

RPJMD 2019 sebanyak 15 kabupaten dan kota.

Provinsi Lampung pada tahun 2015 telah menghasilkan 11 kajian

yaitu:

1. Kajian Pengembangan Transformasi Budaya Lampung.

2. Kajian Pengembangan Industri Komoditas Hilir Kakao dan Kopi.

3. Penyusunan Inventarisasi Plasma Nutfah/Sumber Daya Genetik

Provinsi Lampung.

4. Penguatan Jaringan Penelitian Pendidikan Provinsi Lampung.

5. Kajian Kewenangan Pemerintah Provinsi Lampung dalam Pengelolaan

Sekolah Menengah (SMA/SMK).

6. Analisis Spasial Strategi Pengembangan Bandara di Provinsi Lampung.

7. Kajian Penataan Pengembangan Poros Itera, IAIN, Kota Baru terkait

Dampak Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.

8. Kajian Pemetaan Potensi Laut dan Kawasan Pesisir Dalam Rangka

Mendukung Lampung Sebagai Bagian Poros Maritim Indonesia.

9. Kajian Pengembangan Ekonomi dan Bisnis Kawasan Industri Strategis

Lampung (Lintas Pantai Timur).

10. Kajian Lahan Pengganti Kawasan Industri Way Pisang Lampung

Selatan.

11. Kajian Strategis Percepatan Pengembangan Kambing Saburai di

Provinsi Lampung.

Jumlah rumusan kebijakan (policy paper) pembangunan daerah yang

telah dimanfaatkan adalah :

1. Kajian Pengembangan Transformasi Budaya Lampung. Kajian ini telah

didistribusikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi

Lampung, Badan kesbang dan Dinas Pariwisata dan Provinsi Lampung.

2. Penyusunan Inventarisasi Plasma Nutfah/Sumber Daya Genetik Provinsi

Lampung. Kajian ini telah diserahkan kepada Dinas Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Lampung, Dinas Perkebunan Provinsi Lampung,

Dinas Peternakan Provinsi Lampung, Dinas Perikanan dan Kelautan

Provinsi Lampung, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Bakorluh Provinsi

Lampung dan BPTP Kementrian Pertanian.

3. Penguatan Jaringan Penelitian Pendidikan Provinsi Lampung. Kajian ini

telah diserahkan kepada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi

Lampung.

Page 111: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

193

4. Kajian Kewenangan Pemerintah Provinsi Lampung dalam Pengelolaan

Sekolah Menengah (SMA/SMK). Kajian ini telah diserahkan kepada Dinas

Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Badan Kepegawaian

Daerah Provinsi Lampung, Biro Aset dan Perlengkapan Provinsi

Lampung, Biro Organisasi Provinsi Lampung.

5. Analisis Spasial Strategi Pengembangan Bandara di Provinsi Lampung.

Kajian ini telah diserahkan kepada Dinas Perhubungan Provinsi

Lampung, Bappeda Provinsi Lampung yang akan dilanjutkan dengan

Studi Lanjutan pada Tahun 2016.

6. Kajian Penataan Pengembangan Poros Itera, IAIN, Kota Baru terkait

Dampak Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. Kajian ini telah

diserahkan kepada Bappeda Provinsi Lampung, Dinas Cipta Karya dan

Pengairan Provinsi Lampung, BPIW Kementrian Pekerjaan Umum, Dinas

Perhubungan Provinsi Lampung, Institut Teknologi Sumatera, IAIN, Unila

dan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan

7. Kajian Pemetaan Potensi Laut dan Kawasan Pesisir Dalam Rangka

Mendukung Lampung Sebagai Bagian Poros Maritim Indonesia. Kajian

ini telah diserahkan kepada Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi

Lampung, Bappeda Provinsi Lampung, Dinas Perindustrian Provinsi

Lampung, Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, BPMPD Provinsi Lampung,

Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Dinas Bina Marga Provinsi

Lampung, Dinas Cipta Karya Provinsi Lampung, Lembaga Perguruan

Tinggi, Dinas Pertambangan Provinsi Lampung, Pemerintah Kabupaten

Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat, Pemerintah Kabupaten

Tanggamus, Pemerintah Kabupaten Pesawaran, Pemerintah Kota

Bandar Lampung, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, Pemerintah

Kabupaten Lampung Timur, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang dan

Pemerintah Kabupaten Mesuji.

8. Kajian Pengembangan Ekonomi dan Bisnis Kawasan Industri Strategis

Lampung (Lintas Pantai Timur). Kajian ini telah diserahkan kepada Dinas

Perindustrian Provinsi Lampung, Bappeda, Dinas Pertambangan Provinsi

Lampung, Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, UMKM di Provinsi

Lampung.

9. Kajian Strategis Percepatan Pengembangan Kambing Saburai di Provinsi

Lampung Kajian ini telah diserahkan kepada Dinas Peternakan dan

Keswan Provinsi Lampung, Bakorluh Provinsi Lampung dan Badan

Perencanaan Daerah Provinsi Lampung.

Page 112: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

194

Indikator Jumlah Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung yang telah

melakukan sinkronisasi dan koordinasi Roadmap Sida bertujuan untuk

meningkatkan Sistem Inovasi Daerah (SiDa) oleh Pemerintah Provinsi,

Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung guna mendorong daya saing dan

kemandirian daerah.

Keberhasilan Pencapaian Kinerja pada sasaran ini dikarenakan

sinkronisasi dan koordinasi Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa) pada

Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Pemerintah Daerah

Kabupaten Tanggamus, Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang,

Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Tengah dan Pemerintah Daerah

Kota Metro (4 Kabupaten dan 1 Kota).

23. Sasaran Penurunan Beban Pencemaran, Pengendalian Kerusakan

Lingkungan serta Perlindungan dan Konservasi SDA Tahun 2015 kelas status mutu sungai utama dan waduk besar mencapai

target yaitu memperoleh status D. Sedangkan perusahaan yang menjadi Profer

tahun 2015 sebanyak 70 perusahaan dari yang ditargetkan sebanyak 100

perusahaan, sehingga capaian kinerjanya 70% atau kategori sedang dan berhasil

menyumbang sebesar 50% dari target RPJMD 2019 sebanyak 140 perusahaan.

Tabel 3.57 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Penurunan Beban Pencemaran, Pengendalian Kerusakan Lingkungan serta Perlindungan dan Konservasi SDA

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Kelas Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar

D D 100 B 50

2. Jumlah Perusahaan yang Menjadi PROFER

100 70 70 140 50

Sumber : Data Olahan Biro Organisaasi Setdaprov. Lampung, 2016

Page 113: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

195

a. Kelas Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar

Untuk menentukan indiktor kelas status mutu sungai utama dilakukan

pemantauan terhadap kualitas air sungai. Pemantauan kualias air sungai

dilaksanakan atas dasar kebijakan Dekonsentrasi Bidang Lingkungan Hidup oleh

Kementerian LHK dengan BPLHD Provinsi Lampung. Kegiatan dilaksanakan pada

sungai yang berada pada lintas batas Provinsi atau bersifat strategis Nasional,

dalam hal ini dipilih lokasi sungai Way Mesuji karena berbatasan dengan Provinsi

Sumatra Selatan (Kab. Mesuji dan Kab. Ogan Komering Ilir).

Pelaksanaan kegiatan pemantauan ini dilakukan oleh Tim Pemantauan

Kualitas Air Sungai Mesuji dengan 6 titik di sungai utama dan 1 titik di anak

sungai. Frekwensi pemantauan dilakukan sebanyak 4 kali/tahun di bulan Agustus

sampai November sebagai distribusi waktu yang diharapkan dapat mewakili

musim kemarau, musim peralihan dan musim penghujan. Data tersebut

selanjutnya ditentukan status mutunya kemudian akan dijadikan revisi dalam

pengambilan kebijakan terkait pengelolaan kualitas air sungai di tingkat Provinsi

maupun nasional. Hasil perhitungan Status Mutu Air dari pemantauan dilakukan

dengan menggunakan metode “STORET” berdasarkan Kepmen LHK nomor 115

Tahun 2003.

Cara untuk menentukan status mutu air adalah dengan menggunakan

sistem nilai dari US-EPA (Enviromental Protection Agency) dengan

mengklasifikasikan mutu air dalam 4 (empat) kelas seperti pada tabel 3.58

berikut :

Tabel 3.58 Kelas dan Skoring Status Mutu Air

KELAS SKORING PENJELASAN

A Baik Sekali, Skor = 0 Memenuhi Baku Mutu

B Baik, Skor = -1 s/d -10 Cemar Ringan

C Sedang, Skor = -11 s/d -30 Cemar Sedang

D Buruk, Skor ≥ -31 Cemar Berat Sumber : BPLHD Provinsi Lampug, 2016

Status Mutu Air adalah tingkat kondisi mutu air yang menunjukan kondisi

cemar atau baik pada suatu sumber air tertentu dengan membandingkan baku

mutu air yang telah ditetapkan. Berdasarkan pemantauan terhadap air sungai

Way Mesuji Provinsi Lampung, secara keseluruhan hampir semua parameter

memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan kualitas perairan sungai

Way Mesuji dengan status mutu air Cemar Berat (Kelas D).

Page 114: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

196

b. Perusahaan yang Menjadi Proper

Perusahaan yang menjadi Proper tahun 2015 sebanyak 70 perusahaan dari

yang ditargetkan sebanyak 100 perusahaan, sehingga capaian kinerjanya 70%

atau kategori sedang dan berhasil menyumbang sebesar 50% dari target RPJMD

2019 sebanyak 140 perusahaan.

PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) merupakan

kegiatan pengawasan dan program pemberian insentif dan/atau disinsentif

kepada penanggung jawab usaha atau kegiatan. Pemberian penghargaan

PROPER berdasarkan penilaian kinerja penanggungjawab usaha untuk

pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran atau kerusakan

lingkungan hidup. Kriteria penilaian PROPER berpedoman pada Peraturan

Menteri LHK Nomor 3 tahun 2014 tentang PROPER. Secara umum dapat dilihat

dalam kriteria pada tabel 3.59 di bawah ini :

Tabel 3.59 Kategori Penilaian PROPER

KATEGORI PENJELASAN

Emas

Diberikan kepada penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang telah secara konsisten menunjukan keunggulan lingkungan dalam proses produksi atau jasa, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggungjawab terhadap masyarakat

Hijau

Diberikan kepada penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari pelaksanaan yang disyaratkan dalam peraturan melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumber daya secara efisien melalui upaya 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery) dan melakukan upaya tanggungjawab sosial (CSR) dengan baik

Biru

Diberikan kepada penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan

Merah

Diberikan pada penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang upaya pengelolaan lingkungan hidup dilakukannya tidak sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan

Hitam

Diberikan kepada penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang sengaja melakukan kelalaian yang mengakibatkan pencemaran atau kerusakan lingkungan serta pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan atau tidak melaksanakan sanksi administrasi

Sumber : BPLHD Provinsi Lampung, 2016

Page 115: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

197

Pelaksanaan PROPER tahun 2015 di Provinsi Lampung ditargetkan untuk

melakukan pengawasan terhadap 70 Perusahaan yang meliputi :

1. 49 Perusahaan dari Sektor Agro Industri;

2. 17 Perusahaan dari Sektor Manufactur, Prasarana dan Jasa;

3. 4 Perusahaan dari Sektor Pertambangan, Energi dan Migas.

Berdasarkan pembahasan, maka hasil terhadap 70 Perusahaan peserta

PROPER wajib inspeksi tahun 2015 di Provinsi Lampung, sebagai berikut :

1. Peringkat Hijau : 4 Perusahaan

2. Peringkat Biru : 61 Perusahaan

3. Peringkat Merah : 5 Perusahaan

24. Sasaran Peningkatan Upaya Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim

Indikator sasaran Peningkatan Upaya Adaptasi dan Mitigasi Perubahan

Iklim pada tahun 2015 berkinerja sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan

capaian indikator sebesar 100% terhadap target 45% menurunnya tingkat

pencemaran air. Capaian ini juga telah menyumbang sebesar 20% terhadap

capaian target RPJMD 2019 sebesar 25% menurunnya tingkat pencemaran air.

Rencana dan realisasi capaian sasaran peningkatan upaya adaptasi dan mitigasi

perubahan iklim dapat dilihat pada tabel 3.60 berikut :

Tabel 3.60 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Peningkatan Upaya Adaptasi

dan Mitigasi Perubahan Iklim

No Indikator Capaian 2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Tingkat Pencemaran Air

45 45 100 25 20

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Penurunan tingkat pencemaran air dilakukan dengan pengambilan sampel

kualitas air laut di Teluk Lampung dan air sungai di Provinsi Lampung. Waktu

pelaksanaan sampling atau pengambilan sampel kualitas air Laut Teluk Lampung

dilaksanakan 3 (tiga) kali pemantauan, bulan April, Juni dan September tahun

2015. Jumlah titik pemantauan pengambilan sampel di 8 (delapan) lokasi, yaitu :

a. Pasar Pelelangan Ikan (PPI Lempasing)

b. Pasar Pelelangan Ikan (PPI Gudang Lelang)

c. Daerah Sukaraja

Page 116: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

198

d. Daerah Panjang

e. Daerah Hanjung

f. Daerah Bukit Asam

g. Daerah Sumber Indah Perkasa

h. Pulau Condong

Waktu pelaksanaan sampling atau pengambilan sampel kualitas air Sungai

di Provinsi Lampung dilaksanakan 3 (tiga) kali pemantauan, bulan Mei, Juli dan

Oktober tahun 2015. Jumlah titik pemantauan pengambilan sampel di 7 (tujuh)

lokasi, yaitu :

a. Way Sekampung

b. Way Seputih

c. Way Pengubuan

d. Way Terusan

e. Way Tulang Bawang

f. Way Batang Hari

g. Way Kandis

Berdasarkan pengujian sampel yang telah dilakukan di tahun 2015 maka

mendapatkan hasil seperti pada tabel 3.61 berikut :

Tabel 3.61 Hasil Pengujian Sampel Status Mutu Air Laut dan Sungai di Provinsi Lampung Tahun 2015

Jenis Lokasi Hasil

Status Mutu Air Laut Pasar Pelelangan Ikan (Lempasing)

Tidak memenuhi baku mutu biota laut (Parameter Nitrat, Minyak-Lemak, Arsen dan Total Coliform)

Pasar Pelelangan Ikan (Gudang Lelang)

Tidak memenuhi baku mutu biota laut (Parameter BOD5, Nitrat, Minyak-Lemak, Arsen dan Total Coliform)

Sukaraja Tidak memenuhi baku mutu biota laut (Parameter Nitrat, Minyak-Lemak, Arsen dan Total Coliform)

Pelabuhan Panjang Tidak memenuhi baku mutu perairan pelabuhan (Parameter BOD5, Nitrat, Senyawa Fenol, dan Total Coliform)

Hanjung Tidak memenuhi baku mutu biota laut (Parameter BOD5, Nitrat, Arsen dan Total Coliform)

Bukit Asam Tidak memenuhi baku mutu biota laut (Parameter Nitrat, Arsen dan Total Coliform)

Sumber Indah Perkasa Tidak memenuhi baku mutu biota laut (Parameter BOD5, Nitrat, Sulfida Arsen

Page 117: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

199

dan Total Coliform)

Pulau Condong Tidak memenuhi baku mutu biota laut (Parameter Nitrat, Minyak-Lemak, Arsen dan Total Coliform)

Status Mutu Air Sungai

Way Sekampung SK-01 untuk kelas II, III dan IV masuk pada status cemar berat

SK-02 untuk kelas II, III masuk pada cemar berat dan IV masuk pada status cemar sedang

Way Seputih SP-01 untuk kelas II, III dan IV masuk pada status cemar berat

SP-02 untuk kelas II, III masuk pada cemar berat dan IV masuk pada status cemar ringan

Way Tulang Bawang TB-01 untuk kelas II, III masuk pada cemar berat dan IV masuk pada status cemar ringan

TB- 02 untuk kelas II, III masuk pada cemar berat dan IV masuk pada status cemar ringan

Way Terusan TR- 01 untuk kelas II, III masuk pada cemar berat dan IV masuk pada status cemar ringan

Way Terusan TR- 02 untuk kelas II, III dan IV masuk pada cemar berat

Way Pengubuan PB- 01 untuk kelas II, III masuk pada cemar berat dan IV masuk pada status cemar ringan

PB- 02 untuk kelas II, III masuk pada cemar berat dan IV masuk pada status memenuhi baku mutu

Way Batang Hari BT- 01 untuk kelas II masuk pada cemar berat, III masuk pada status cemar sedang dan IV masuk pada status memenuhi baku mutu

BT- 02 untuk kelas II, III dan IV masuk pada status cemar berat

Way Kandis KD- 01 untuk kelas II, III dan IV masuk pada status cemar berat

KD- 02 untuk kelas II, III dan IV masuk pada status cemar berat

KD- 03 untuk kelas II, III dan IV masuk pada status cemar berat

Sumber: BPLHD Provinsi Lampung, 2015

25. Sasaran Peningkatan Manfaat Kawasan Hutan Provinsi Lampung dan Aspek Ekonomis dan Ekologis

Peningkatan manfaat kawasan hutan Provinsi Lampung dan aspek ekonomis

dan ekologis yang diukur melalui indikator luas rehabilitasi hutan dan lahan

Page 118: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

200

termasuk mangrove berkinerja sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan capaian realisasi sebesar 102,80% dari target 84.014 Ha atau terealisasi sebesar 86.364 Ha.

Tabel 3.62 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Peningkatan Manfaat Kawasan

Hutan Provinsi Lampung dan Aspek Ekonomis dan Ekologis

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Luas Rehabilitasi Hutan dan Lahan Termasuk Mangrove

66.705 84.014 86.364 102,80 175.770 18,03

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Luas rehabilitasi hutan dan lahan termasuk mangrove tahun 2015 ini lebih

meningkat dibandingkan capaian tahun 2014 seluas 66.705 Ha atau meningkat

seluas 19.659 Ha (22,76%). Capaian ini berkontribusi sebesar 18,03 persen pada

capaian RPJMD 2019.

Rehabilitasi Hutan dan Lahan 5 tahun terakhir (2011-2015) menurunkan

kerusakan kawasan hutan negara sebesar 11,35 % dan menurunkan luas lahan

kritis sebesar 21,20 %. Perkembangan luas rehabilitasi hutan dan lahan (Ha)

Provinsi Lampung tahun 2011 – 2015 sebagaimana pada tabel 3.63 dan grafik

3.40 berikut :

Tabel 3.63 Perkembangan Luas Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Ha) Provinsi

Lampung Tahun 2011 - 2015

NO. URAIAN TAHUN JUMLAH

(ha) 2011 2012 2013 2014 2015

1. Luas Rehabilitasi Hutan dan Lahan (ha)

112.494 54.960 59.952 17.309 25.291 270.006

- Dalam kawasan hutan

82.687 11.853 11.300 1.750 6.419 114.009

- Luar kawasan hutan

29.807 43.107 48.652 15.559 18.872 155.997

2. Penurunan Kerusakan Hutan (%)

56,45 55,27 54,15 53,97 53,34

Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, 2016

Page 119: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

201

Grafik 3.40 Perkembangan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Ha) Provinsi Lampung

Tahun 2011 - 2015

Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, 2016

Berdasarkan hasil Review data lahan kritis BP DAS WSS tahun 2013, tingkat

kekritisan tertinggi terjadi di daerah hulu DAS yaitu :

1. Lampung Barat (86%),

2. Tanggamus (80,98%),

3. Way Kanan (71,66%),

4. Pesawaran (71,05%) dan

5. Lampung Tengah (51,8%).

Tingkat kekritisan ada korelasi dengan keberadaan ijin HKm, sehingga perlu

segera dilakukan penyuluhan, pengkayaan tanaman MPTS dan penguatan

kelembagaan Hutan Kemasyarakatan (HKm).

Dalam penguatan kelembagaan hutan kemasyarakatan (HKm) telah

disepakatinya 9 MoU kerjasama melalui pola kemitraan yang terdapat di Reg. 45

(mesuji) 7 kelompok, Reg 40 (gedongwani) 1 kelompok dan Way Terusan 1

kelompok. Pembentukan 15 unit KPH dan bantuan bibit dalam program

Pengembangan Hutan Kemasyarakatan sebanyak 340.101 batang. Berdasarkan

Permenhut No. 39/Menhut-II/2013 tentang Pemberdayaan masyarakat

setempat melalui kemitraan kehutanan. Kemitraan Kehutanan adalah kerjasama

antara masyarakat setempat dengan Pemegang Izin pemanfaatan hutan atau

Pengelola Hutan, Pemegang Izin usaha industri primer hasil hutan, dan/atau

Kesatuan Pengelolaan Hutan. Progres Pengembangan Hutan Kemitraan :

,0

50000,0

100000,0

150000,0

2011 2012 2013 2014 2015

112494,0

54960,0 59952,0

17309,0 25291,0

Luas Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Ha)

Luas Rehabilitasi Hutan dan Lahan (ha)

Page 120: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

202

a) Kawasan Hutan Reg. 45 Mesuji, pola kemitraan antara PT. Silva Inhutani

dengan masyarakat sudah dilakukan pada 9 kelompok tani, 2 di antaranya

sudah ada Mou (naskah perjanjian).

b) Kawasan hutan Reg 44 sungai Muara Dua, sosialisasi terkait kemitraan

antara PT. Inhutani dengan masyarakat sebanyak 11 kelompok tani, Reg 46

Way Hanakau sebanyak 9 kelompok tani.

c) Kawasan Hutan Reg. 40 Gedong Wani terdapat 2 kelompok tani yang sudah

melakukan pola kemitraan.

d) Kawasan Hutan Reg. 39 Tanggamus dan 47 Lampung Tengah baru

melakukan sosialiasi terkait pola kemitraan.

Adapun pengembangan hutan kemasyarakatan (HKm) di hutan lindung di

Provinsi Lampung sebagai berikut :

Tabel 3.64 Pengembangan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Hutan Lindung di Provinsi Lampung Tahun 2015

No KABUPATEN

LUAS JUMLAH

PAK HKm (ha)

IUPHKm (ha)

Kelompok KK

1 Lampung Barat 26,396.09 20,183.42 50 11,991

2 Tanggamus 45,043.52 14,609.15 32 16,169

3 Lampung Utara 6,155.00 5,875.00 6 3,310

4 Lampung Tengah 13,088.00 5,792.00 32 5,991

5 Way Kanan 11,763.00 11,763.00 10 5,174

6 Lampung Selatan 3,132.00 - 5 1,643

7 Lampung Timur 920.00 - 1 623

8 Pringsewu 3,642.00 - 2 1,951

JUMLAH 110,139.61 58.222,57 138 46.852

Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, 2016

Rehabilitasi hutan dan lahan selain melalui pola kemitraan dilakukan juga

dengan pengembangan hutan rakyat dengan penanaman pohon kayu–kayuan.

Provinsi Lampung serius terhadap pengembangan hutan rakyat. Keseriusan

Pemerintah Provinsi Lampung dalam Pengembangan Hutan Rakyat diwujudkan

melalui Instruksi Gubernur No. 1 Tahun 2010 tentang Gerakan Lampung

Menghijau. Tahun 2015 Provinsi Lampung melalui dana APBD telah melakukan

Page 121: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

203

penanaman sebanyak 275.250 batang pohon, sedangkan melalui dana APBN

dilakukan penanaman sebanyak 1.375.000 batang pohon. Jumlah batang dalam

penanaman hutan rakyat yang telah dilakukan sejak tahun 2010 sampai dengan

2015 baik yang berasal dari dana APBD maupun APBN dapat dilihat pada tabel

3.65 berikut :

Tabel 3.65 Data Penanaman Hutan Rakyat Tahun 2010 – 2015

No. TAHUN

PENANAMAN (Batang) JUMLAH (Batang)

APBN APBD

1. 2010 15.050.000 300.000 15.350.000

2. 2011 29.900.000 330.000 30.230.000

3. 2012 16.375.000 360.900 16.735.900

4. 2013 15.000.000 380.000 15.380.000

5. 2014 6.000.000 210.000 6.210.000

6. 2015 1.375.000 275.250 1.650.250

JUMLAH 83.700.000 1.856.150 85.556.150

Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, 2016

Permasalahan :

1. Tingginya kerusakan kawasan hutan yang disebabkan oleh perambahan dan

pemanfaatan hutan oleh masyarakat

a. Perambahan hutan menjadi penyebab utama kerusakan kawasan hutan

di Provinsi Lampung.

b. Hampir seluruh fungsi kawasan hutan mengalami perambahan : Hutan

Lindung, Hutan Produksi dan bahkan Hutan Konservasi.

c. Menyebabkan tergangggunya fungsi pengatur tata air : kekeringan,

banjir dan longsor.

2. Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya hutan

a. Pemanfaatan potensi hasil hutan bukan kayu (HHBK) pada Hutan

Lindung.

b. Pemanfaatan potensi hasil hutan kayu pada Hutan Produksi.

c. Pemanfaatan potensi jasa lingkungan dan wisata alam.

3. Adanya desa dalam kawasan hutan

Page 122: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

204

a. Terdapat 33 desa dalam kawasan hutan dan 78 desa yang sebagian

wilayahnya masuk dalam kawasan hutan.

b. Fasum dan Fasos, al : Kantor desa : 9 unit, Kantor Kecamatan : 1 unit,

Kantor Polsek : 2 unit, Kantor Koramil : 1 unit, Sarana Pendidikan (sd,

smp,sma) : 20 unit, Sarana Ibadah (masjid, gereja, pure) : 26 buah, Jalan

aspal : 20 lokasi, Pasar : 7 unit, Puskesmas : 6 unit, Jaringan PLN : 6 lokasi

dan Jaringan telpon : 2 unit.

4. Kurangnya Bahan Baku Industri Kayu

a. Kapasitas produksi rata-rata : 570.200 M3/tahun

b. Realisasi produksi rata-rata : 95.922 M3/tahun (16,8%)

Solusi :

1. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan, diperuntukkan bagi

masyarakat yang sudah terlanjur berkebun di dalam Hutan Lindung (HL) dan

Hutan Produksi (HP), melalui :

a. Pengembangan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di HL.

b. Pengembangan Hutan Desa (HD); Lokasi di Kawasan Hutan Lindung

Gunung Rajabasa Reg. 3 Kabupaten Lampung Selatan.

c. Izin Usaha Hutan Tanaman Rakyat di KHPT Pesisir di Kabupaten Pesisir

Barat.

d. Pengembangan Hutan Kemitraan.

2. Pengembangan Hutan Rakyat. Pemerintah Provinsi Lampung

mengembangkan hutan rakyat dengan menanami lahan-lahan tidur

masyarakat/tidak produktif dengan tanaman kayu-kayuan. Diharapkan akan

memberikan tambahan pendapatan kepada para petani.

3. Rehabilitasi Hutan dan Lahan

4. Pengamanan dan Perlindungan Hutan

a. Kegiatan rutin melalui : sosialisasi pengamanan hutan, operasi

pengamanan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan, operasi

perambahan hutan, operasi penanggulangan konflik satwa liar serta

peningkatan kapasitas SDM Polisi Kehutanan

b. Promosi kehutanan Lampung dalam even lokal dan nasional (minimal 2

kali setahun), sosialisasi peraturan kehutanan terkini dan pembinaan

Pamswakarsa serta Masyarakat Peduli Api (MPA).

c. Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan untuk meminimalisir

luas kebakaran hutan. Tahun 2015, kebakaran hutan di Provinsi

Lampung seluas : 9.888,5 ha dengan rincian 6.636,5 terjadi di dalam

Page 123: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

205

kawasan hutan dan 3.250 ha terjadi di luar kawasan hutan. Upaya

pencegahan dan pengendalian kebakaran dilakukan secara maksimal

dengan melibatkan seluruh UPT Kementerian Lh dan Kehutanan di

Provinsi Lampung dan Masyarakat Peduli Api. Upaya yang dilakukan

salah satunya adalah dengan pembentukan Satuan Tugas (SATGAS)

dalam upaya pencegahan dan Penanggulangan kebakaran hutan dan

lahan di Provinsi Lampung

5. Pengelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). Sejak tahun 2010, di

Provinsi Lampung telah ditetapkan 17 unit KPH

26. Sasaran Terciptanya Keadilan, Kepastian dan Kemanfaatan Hukum di

Masyarakat Sasaran terciptanya keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum di

masyarakat pada sasaran jumlah raperda dan pergub terealisasi 11 Perda dan 66

Pergub atau 110% dan 165% dari target yang dirumuskan sebanyak 10 Perda dan

40 Pergub pada tahun 2015. Capaian ini berkinerja sangat tinggi, dan telah

mampu menyumbang sebanyak 110% dan 220% pada pencapaian target RPJMD

2019 sebanyak 10 perda dan 30 pergub. Sedangkan, untuk indikator

penyelesaian kasus tanah juga tercapai 100% sesuai dengan target yang

direncanakan sebanyak 6 kasus terselesaikan.

Tabel 3.66 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Terciptanya Keadilan,

Kepastian dan Kemanfaatan Hukum di Masyarakat

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Jumlah Raperda dan Pergub

32 Perda dan 81 Pergub

10 Perda dan 40 Pergub

11 Perda dan 66 Pergub

110 dan 165

10 Perda dan 30 Pergub

110 dan 220

2. Penyelesaian Kasus Tanah

11 6 6 100 6 100

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

a. Jumlah Raperda dan Pergub

Adapun perturan daerah dan peraturan Gubernur Tahun 2015 yang

dihasilkan atau dilegalkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung dapat dilihat pada

tabel 3.67 dan tabel 3.68 dibawah.

Page 124: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

206

Tabel 3.67 Peraturan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 Dengan Status/Aspek

Legalitasnya

NO NO/TGL

PERATURAN T E N T A N G STATUS

1. 1 Tahun 2015 24 Agustus 2015

Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2014

Tidak berlaku lagi

2. 2 Tahun 2015 16 September 2015

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Tahun 2015

3. 3 Tahun 2015 19 November 2015

Bantuan Hukum Untuk Masyarakat Miskin

4. 4 Tahun 2015 7 Desember 2015

Usaha Jasa Perjalanan Wisata

5. 5 Tahun 2015 7 Desember 2015

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Swasta di Provinsi Lampung

6. 6 Tahun 2015 7 Desember 2015

Penertiban dan Pengendalian Kawasan Hutan di Provinsi Lampung

7. 7 Tahun 2015 7 Desember 2015

Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal

8. 8 Tahun 2015 7 Desember 2015

Pembentukan Perseroan Terbatas Penjamin kredit Daerah Provinsi Lampung

9. 9 Tahun 2015 7 Desember 2015

Penyelenggaraan Kepelabuhanan

10. 10 Tahun 2015 7 Desember 2015

Penyelenggaraan Penyiaran Televisi di Daerah

11. 11 Tahun 2015 28 Desember 2015

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2016

Sumber : Biro Hukum Setdaprov Lampung, 2016

Tabel 3.68 Peraturan Gubernur Provinsi Lampung Tahun 2015 Dengan

Status/Aspek Legalitasnya

NO NO/TGL

PERATURAN T E N T A N G STATUS

1 1 Tahun 2015 5 Januari 2015

Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Samsat Penuh, Samsat Pembantu, Samsat Mall/ Kontainer/ Unit Pelayanan Cepat (UPC) dan Samsat Mobil Keliling di Lingkungan Dinas Pendapatan Provinsi Lampung

2 2 Tahun 2015 3 Februari 2015

Penetapan Target Triwulanan Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Tahun 2015

Diubah dengan Pergub No. 51 Tahun 2015

3 3 Tahun 2015 12 Februari 2015

Pedoman Pemberangkatan Perjalanan Ibadah Umroh dan Wisata Rohani Provinsi Lampung

4 4 Tahun 2015 12 Februari 2015

Pengaturan Tarif Batas Atas dan Batas Bawah Angkutan Penumpang Antar Kota Dalam Provinsi dengan Bus Umum Kelas Ekonomi di Provinsi Lampung

Page 125: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

207

5 5 Tahun 2015 12 Februari 2015

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Gubernur Lampung Nomor 34 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tatakerja Dinas-Dinas Daerah pada Pemerintah Provinsi Lampung

6 6 Tahun 2015 12 Februari 2015

Rencana Strategis Bisnis dan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

7 7 Tahun 2015 12 Februari 2015

Pedoman Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung

8 8 Tahun 2015 12 Februari 2015

Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur

9 9 Tahun 2015 16 Februari 2015

Perubahan Atas Peraturan Gubernur Lampung Nomor 71 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung

10 10 Tahun 2015 25 Februari 2015

Tarif Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Instalasi Gawat Darurat Kelas II, Kelas Khusus, Kelas I, Utama (VIP) dan Eksekutif (VVIP) pada RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung

11 11 Tahun 2015 4 Maret 2015

Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Pengamanan dan Pemeliharaan Batang Milik Daerah Provinsi Lampung

12 12 Tahun 2015 4 Maret 2015

Tata Cara Pelaksanaan Penatausahaan Barang Milik Daerah Provinsi Lampung

13 13 Tahun 2015 4 Maret 2015

Tata Cara Pelaksanaan Penyusunan Standarisasi Satuan Harga Barang Pemerintah Provinsi Lampung

14 14 Tahun 2015 4 Maret 2015

Pedoman Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Peemrintah Provinsi Lampung

15 15 Tahun 2015 13 Maret 2015

Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 32 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah

16 16 Tahun 2015 13 Maret 2015

Pedoman Pengelolaan Barang Persediaan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung

17 17 Tahun 2015 13 Maret 2015

Tata Cara Pelaksanaan Penerimaan, Penyimpanan, Penyaluran dan Penggunaan Barang Milik Daerah Provinsi Lampung

18 18 Tahun 2015 13 Maret 2015

Tata Cara Pelaksanaan Pemindahtanganan, Pemusnahan dan Penghapusan Barang Milik Daerah Provinsi Lampung

19 19 Tahun 2015 26 Maret 2015

Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Lampung

20 20 Tahun 2015 26 Maret 2015

Pedoman Sistim Penanganan Pengadaan (Whistleblower System) Tindak Pidana di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung

21 22 Tahun 2015 13 April 2015

Mekanisme dan Prosedur Evaluasi Rancangan Pearturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabuapten/ Kota dan Rancangan Peraturan Pergub/ Walikota tentang

Page 126: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

208

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

22 23 Tahun 2015 14 April 2015

Pola Hubungan Kerja Staf Ahli Gubernur Dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung

23 24 Tahun 2015 14 April 2015

Perubahan Atas Peraturan Gubernur Lampung Tahun 72 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2015

24 26 Tahun 2015 18 Mei 2015

Pedoman Pembentukan Dewan Pengawas pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr.H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung

25 27 Tahun 2015 18 Mei 2015

Pembentukan Dewan Riset Daerah Provinsi Lampung

26 28 Tahun 2015 18 Mei 2015

Perubahan Atas Peraturan Gubernur Lampung Nomor 43 Tahun 2013 Pedoman Pelaksanaan Sistim Penyuluhan Pelayanan Kesehatan

27 29 Tahun 2015 28 Mei 2015

Perubahan Atas Peraturan Gubernur Lampung No. 65.a Tahun 2014 tentang Alokasi Pembangunan Dana Bagi Hasil Tembakau Bagian Pemerintah Provinsi Lampung Peemrintah Kabupaten/ Kota dalam Provinsi Lampung Tahun 2015

28 30 Tahun 2015 28 Mei 2015

Tata Cara Pembayaran Retribusi Perpanjangan Izin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing di Provinsi Lampung

29 31 Tahun 2015 29 Mei 2015

Pengawasan Muatan Angkutan Barang

30 32 Tahun 2015 9 Juni 2015

Pola Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian di Provinsi Lampung

31 33 Tahun 2015 9 Juni 2015

Rencana Strategi Bisnis, Pola Tata Kelola dan Standar Pelayanan Minimal Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) UPTD Perkuatan Modal Koperasi dan UMKM pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung

32 34 Tahun 2015 29 Juni 2015

Perubahan tentang Peraturan Gubernur Lampung No. 62 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPTD pada Dinas Daerah Provinsi Lampung.

33 35 Tahun 2015 3 Juni 2015

Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemprov Lampung

34 36 Tahun 2015 19 Juni 2015

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Lampung 2016

35 37 Tahun 2015 19 Juni 2015

Pembinaan dan Pengawasan Usaha Ketenagalistrikan di Provinsi Lampung

36 37.a Tahun 2015 20 Juni 2015

Program Gerakan Membangun (Gerbang) Desa Provinsi Lampung Tahun 2015-2019

37 37.b Tahun 2015 29 Juni 2015

Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015

38 38 Tahun 2015 22 Juli 2015

Jaringan Informasi Geospasial Daerah Provinsi Lampung

Page 127: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

209

39 39 Tahun 2015 22 Juli 2015

Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemprov Lampung

40 40 Tahun 2015 28 Juli 2015

Perubahan Atas Peraturan Gubernur Lampung No. 49 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TA. 2015

41 41 Tahun 2015 28 Juli 2015

Pelimpahan Kewenangan Dibidang Perizinan dan Non Perizinan Kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Daerah Provinsi Lampung

42 42 Tahun 2015 5 Agust 2015

Perubahan Kedua Peraturan Gubernur Lampung No. 43 Tahun 2010 tentang Pakaian Dinas PNS di Lingkungan Pemprov.Lampung

43 43 Tahun 2015 15 Agustus 2015

Tata Kelola dan Tata Niaga Kopi di Provinsi Lampung

44 44 Tahun 2015 14 Agustus 2015

Mekanisme Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di Provinsi Lampung

45 45 Tahun 2015 24 Agustus 2015

Penjabaran APBD Tahun 2015

46 46 Tahun 2015 31 Agustus 2015

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Lampung Tahun 2015

47 47 Tahun 2015 8 September 2015

Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daearh Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2014

48 48 Tahun 2015 8 September 2015

Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daearh Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2014

49 49 Tahun 2015 16 September 2015

Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur Lampung Nomor 62 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Daerah Provinsi Lampung

50 50 Tahun 2015 16 September 2015

Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015

Diubah dengan Pergub No. 53 Tahun 2015

51 51 Tahun 2015 5 Oktober 2015

Perubahan Atas Peraturan Gubernur Lampung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Target Triwulanan Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Tahun 2015

52 52 Tahun 2015 19 Oktober 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberian Penyerahan Bantuan Dana Dukungan Peningkatan Administrasi Pemerintahan Desa/Pekon/Kampung dan Kelurahan Se-Provinsi Lampung Tahun 2015

53 53 Tahun 2015 26 Oktober 2015

Perubahan Atas Peraturan Gubernur Lampung Nomort 50 Tahun 2015 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2015

54 54 Tahun 2015 Quick Response Code sebagai Strategi Pemasaran

Page 128: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

210

10 November 2015

Pariwisata Provinsi Lampung

55 55 Tahun 2015 2 November 2015

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Provinsi Lampung

56 56 Tahun 2015 2 November 2015

Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Kekayaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung

57 57 Tahun 2015 7 Desember 2015

Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dab Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2015

58 58 Tahun 2015 7 Desember 2015

Pedoman Umum Pembangunan Gedung Daerah

59 59 Tahun 2015 7 Desember 2015

Penyelenggaraan Kesehatan Reproduksi

60 60 Tahun 2015 7 Desember 2015

Petunjuk Pelaksanaan Perda Provinsi Lampung Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Arsitektur Bangunan Gedung Berornamen Lampung

61 61 Tahun 2015 7 Desember 2015

Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Badan Layanan Umum Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung

62 62 Tahun 2015 15 Desember 2015

Pedoman Pengadaan Barang/jasa di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)

63 63 Tahun 2015 15 Desember 2015

Alokasi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Provinsi Lampung Tahun 2016

64 64 Tahun 2015 28 Desember 2015

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2016

65 67 Tahun 2015 29 Desember 2015

Penggunaan dan Pengelolaan Sistim Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah Online Provinsi Lampung

66 68 Tahun 2015 29 Desember 2015

Alokasi Pembagian Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Bagian Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Kab./Kota Dalam Provinsi Lampung Tahun 2016

Sumber : Biro Hukum Setdaprov Lampung, 2016

b. Penyelesaian Kasus Tanah

Penyelesaian kasus tanah pada tahun 2015 sebanyak 6 kasus sesuai dengan

target yang ditetapkan. Apabila sampai dengan tahun 2019 dapat mencapai

target, berarti indikator ini telah berkontribusi pada pencapaian target akhir

RPJMD 2019 sebesar 100% dari target sebanyak 6 kasus.

Page 129: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

211

Selama Tahun 2015 Provinsi Lampung telah memfasilitasi dan memediasi

kasus/permasalahan/konflik-konflik pertanahan sebanyak 32 (tiga puluh dua)

kasus pertanahan dan yang dapat diselesaikan sebanyak 6 (enam) kasus dengan

uraian sebagai berikut :

1. Penyelesaian sertifikat tanah warga Desa Madukoro dengan Prokimal

Kabupaten Lampung Utara atas 55 sertifikat.

2. Masalah tumpang tindih lahan 461 ha antara PTPN VII Lampung Utara

dengan PT. Bumi Madu Mandiri (BMM) Kabupaten Way Kanan.

3. Permasalahan tanah proyek nasional land reform Rawasragi.

4. Permasalahan tanah objek land reform di Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku

Desa Rejang Kecamatan Rajabasa.

5. Permasalahan konvensi hutan Register 22 Way Waya.

6. Sengketa tanah antara KPRI Saptawa / Pemerintah Provinsi Lampung dengan

pihak keluarga Caropeboka dan bank Indonesia.

27. Sasaran Meningkatnya Kinerja Pemerintahan Ditandai Dengan

Meningkatnya Kepercayaan Publik Melalui Pelayanan Prima Tabel 3.69 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kinerja

Pemerintahan Ditandai Dengan Meningkatnya Kepercayaan Publik Melalui Pelayanan Prima

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Hasil Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Lampung

CC CC CC 100% BB 33,33

2. Hasil Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)

Tinggi Tinggi Tinggi 100% Tinggi 100%

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Kedua indikator pada sasaran Meningkatnya Kinerja Pemerintahan Ditandai

Dengan Meningkatnya Kepercayaan Publik Melalui Pelayanan Prima

menunjukkan kinerja yang sangat tinggi yaitu dengan tercapainya target yang

telah dirumuskan sebesar 100%.

Page 130: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

212

a. Hasil Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Lampung

Akuntabilitas pemerintah menunjukkan pergeseran baru dalam relasi antara

pemerintah dengan publik. Konsep akuntabilitas menunjukkan bahwa

pemerintah memiliki kewajiban untuk bisa mempertanggung-jawabkan mandat

yang diberikan publik untuk mengelola urusan-urusan publik, dengan

memberikan pelayanan publik dan pemenuhan hak-hak warga negara. Dalam

RPJMD Provinsi Lampung 2015 – 2019 perhatian Provinsi Lampung akan

pentingnya akuntabilitas, bisa dilihat dalam rumusan misi ke-5 yaitu

“Mendukung Supremasi Hukum, Membangun Demokrasi Berbasis Kearifan Lokal,

dan Memantapkan Kepemerintahan yang Baik dan Antisipatif”.

Tata kelola pemerintahan yang baik lazim digambarkan dalam 3 pilar yaitu

akuntabilitas, transparansi dan partisipasi. Ketiga kata kunci ini menunjukkan

pengakuan akan kontribusi bukan hanya pemerintah dalam penyelesaian urusan-

urusan publik, namun juga masyarakat dan pihak non pemerintah yang lain.

Karenanya, partisipasi dan transparansi juga menjadi kunci selain akuntabilitas

untuk membuat pengelolaan publik dengan lebih terbuka dan memberi ruang

bagi berbagai pihak.

Capain kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik. Tahun 2015

target yang ditetapkan adalah predikat CC untuk akuntabilitas kinerja

pemerintah dan telah berhasil dicapai (100%) atau bernilai kinerja sangat tinggi.

Dengan pencapaian predikat CC (5), telah menyumbang sebesar 33,33%

terhadap target akhir RPJMD yaitu mencapai predikat BB (3) pada tahun 2019.

Sebagai catatan, kinerja ini adalah realisasi kinerja pemerintah daerah tahun

2014 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi tahun 2015, karena proses penilaian akuntabilitas kinerja

tahun 2015 sedang dalam proses ketika laporan ini disusun.

Menurut penilaian Kemenpan dan RB, beberapa hal penting dari penilaian

akuntabilitas Provinsi Lampung adalah sebagai berikut:

a. Provinsi Lampung meraih nilai 51,14 atau mencapai predikat CC. Rincian

hasil penilaian adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan Kinerja meraih nilai 16,84

2) Pengukuran Kinerja meraih nilai 11,15

3) Pelaporan Kinerja meraih nilai 9,22

4) Evaluasi Kinerja meraih nilai 5,27

5) Capaian Kinerja meraih nilai 8,66

b. Nilai ini merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen

manajemen kinerja di lingkungan Provinsi Lampung yang dievaluasi.

Page 131: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

213

c. Secara umum, evaluasi atas kinerja Provinsi Lampung sudah menunjukkan

hasil yang baik, namun masih memerlukan beberapa perbaikan ke depan

sebagaimana ditunjukkan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.70 Hasil Penilaian Akuntabilitas Provinsi Lampung Tahun 2015 oleh

Kemenpan RB

Aspek Tantangan dan Rekomendasi

Perencanaan Kinerja Dokumen RPJMD dan Renstra SKPD belum dilengkapi dengan indikator tujuan sebagai alat ukur keberhasilan organisasi beserta target kinerja jangka menengah

Belum menyusun rencana aksi atas kinerja yang akan dicapai dalam perencanaan kinerja tahunan dan menyajikan target secara periodik atas kinerja

Belum memanfaatkan rencana aksi dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan serta memonitor pencapaiannya secara berkala

Pengukuran Kinerja Melakukan peningkatan kualitas ukuran kinerja, tidak hanya pada tingkat Pemerintah Provinsi Lampung, tetapi juga sampai pada tingkatan yang lebih operasional eselon III dan IV

Melakukan peningkatan pemanfaatan indikator kinerja utama sebagai instrumen pengukuran kinerja yang dapat memberikan umpan balik bagi upaya perbaikan kinerja, termasuk sebagai instrumen untuk menentukan reward dan punishment

Pelaporan Kinerja Meningkatkan kualitas pelaporan kinerja sesuai dengan kerangka Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan kinerja hendaknya memberikan gambaran informasi mengenai evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja, pembandingan data kinerja yang memadai antara realisasi tahun ini dengan tahun sebelumnya dan pembandingan lain yang diperlukan

Memberikan informasi tentang analisis efisiensi penggunaan sumber daya, informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian sasaran kinerja

Page 132: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

214

instansi

Evaluasi Kinerja Melakukan evaluasi secara berkala terhadap capaian kinerja dan melakukan tindaklanjut terhadap permasalahan yang dihadapi dengan langkah-langkah yang nyata, serta menjadi bahan pelajaran agar tidak terulang pada masa mendatang

Capaian Kinerja Meningkatkan capaian kinerja tidak hanya sekedar upaya pencapaian output tetapi juga sampai pada capaian tingkat outcomes

Pencapaian nilai terhadap evaluasi kinerja instansi pemerintah tahun 2015

bila dibandingkan dengan tahun 2014 mengalami peningkatan meskipun tidak

signifikan yaitu hanya 0,87 poin. Adapun perbandingan nilai evaluasi atas

akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Provinsi Lampung dalam kurun 5 (lima)

Tahun adalah sebagai berikut pada tabel 3.71 :

Tabel 3.71 Perbandingan Nilai Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Provinsi Lampun Tahun 2011 – 2015

No Komponen Yang

Dinilai Bobot

Nilai 2011

Nilai 2012

Nilai 2013

Nilai 2014

Bobot Nilai 2015

1 Perencanaan Kinerja 35 16,52 18,93 20,52 18,87 30 16,84

2 Pengukuran Kinerja 20 9,24 9,47 12,32 9,36 25 11,15

3 Pelaporan Kinerja 15 7,16 7,28 8,16 6,88 15 9,22

4 Evaluasi Kinerja 10 4,89 4,70 4,11 4,63 10 5,27

5 Capaian Kinerja 20 9,40 9,97 11,04 10,53 20 8,66

6 Nilai Hasil Evaluasi 100 47,21 50,35 56,15 50,27 100 51,14

Tingkat Akuntabilitas Kinerja

C CC CC CC CC

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Pemerintah Provinsi Lampung telah berupaya mendorong penguatan

penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Kabupaten dan Kota di wilayah Provinsi

Lampung. Langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu :

1. Menyelenggarakan workshop penyusunan perjanjian kinerja bagi seluruh

SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung pada bulan Januari 2015 di

Balai Keratun Provinsi Lampung dengan melibatkan narasumber daerah

Provinsi Lampung.

2. Menyelenggarakan workshop penyusunan laporan akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah di Provinsi Lampung pada bulan Oktober 2015 bagi

seluruh SKPD dan Kabupaten/Kota di lingkungan Pemerintah Provinsi

Page 133: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

215

Lampung dengan melibatkan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan

Aparatur dan Reformasi Birokrasi.

Foto: Workshop Penyusunan Lakip Prov. Lampung, Okt. 2015

Sumber: Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2015

3. Melaksanakan pembinaan ke SKPD dan kabupaten/kota di lingkungan

pemerintah Provinsi Lampung.

4. Memberikan arahan penyusunan Indikator Kinerja Utam (IKU), perjanjian

kinerja, rencana kinerja tahunan dan laporan kinerja di Kabupaten

Tanggamus dan Kabupaten Lampung Utara.

Foto: Workshop Penyusunan IKU, PK, RKT dan LKj, Nop. 2015

Sumber: Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2015

Permasalahan : 1. Sering bergantinya sumber daya manusia di bidang perencanaan SKPD yang

menangani penyusunan PK, RKT, dan LKj sehingga kurang sinkronnya tujuan, sasaran dan indikator yang ditampilkan dalam dokumen renstra dengan PK, RKT dan LKj.

2. Belum adanya sampel laporan kinerja yang baik dan baku untuk dijadikan contoh sehingga penyusunan PK, RKT dan LKj belum optimal.

Solusi : 1. Menyelenggarakan workshop dengan narasumber dari Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Page 134: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

216

2. Perlu adanya pendampingan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

b. Hasil Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Laporan penyelenggaraan pemerintah daerah (LPPD) merupakan laporan

atas penyelenggaraan pemerintah selama 1 (satu) tahun anggaran berdasarkan

rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) yang disampaikan oleh kepala

daerah kepada pemerintah.

LPPD mencakup penyelenggaraan urusan desentralisasi (urusan wajib dan

pilihan), tugas pembantuan dan tugas umum pemerintahan. Pemeringkatan

indeks Evaluasi Kinerja Pemerintahan Pemerintah Daerah (EKPPD) pemerintah

kabupaten dan kota se wilayah provinsi dan nasional, serta pemerintah provinsi

secara nasional yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri terdiri dari 4

(empat) kategori prestasi yaitu :

Tabel 3.72 Indeks EKPPD Dalam Penentuan Prestasi Hasil Evaluasi LPPD

Indeks EKPPD Prestasi

>3,00 – 4,00 Sangat Tinggi

>2,00 – 3,00 Tinggi

>1,00 – 2,00 Sedang

0,00 – 1,00 Rendah Sumber : Biro Otonomi Daerah Setdaprov Lampung, 2016

Pada tahun 2013 Provinsi Lampung memperoleh peringkat status kinerja

tinggi atas penyelenggaraan pemerintah daerah dengan skor 2,4001. Sedangkan

untuk tahun 2014 dengan melihat skor yang diperoleh 14 kabupaten/kota di

Provinsi Lampung kemungkinan memperoleh status tinggi. Penetapan peringkat

dan status kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah provinsi Lampung tahun

2012 – 2014 sebagai berikut :

Tabel 3.73 Hasil Evaluasi LPPD Provinsi Lampung Tahun 2012 – 2014

Tahun Skor Status Peringkat Nasional

2012 1.8189 Sedang 29

2013 2,4001 Tinggi 15

2014 Kemungkinan Provinsi Lampung memperoleh status tinggi dengan melihat skor yang diperoleh 14 kabupaten/kota

Sumber : Biro Otonomi Daerah Setdaprov Lampung, 2016

Page 135: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

217

Penetapan peringkat dan status capaian kinerja penyelenggaraan

pemerintah daerah Provinsi Lampung Tahun 2012 sampai dengan 2014 adalah

sebagai berikut :

Page 136: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

218

Tabel 3.74 Penetapan peringkat dan status capaian kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah Provinsi Lampung Tahun 2012 sampai dengan 2014

No Provinsi/

Kabupaten/ Kota

Tahun 2012 Provinsi/ Kabupaten/

Kota

Tahun 2013 Provinsi/ Kabupaten/ Kota

Tahun 2014

Skor Status Peringkat Nasional

Skor Status Peringkat Nasional

Skor Status Peringkat Nasional

1 PROVINSI LAMPUNG

1.8189 Sedang 29 PROVINSI LAMPUNG

2.4001 Tinggi 15 PROVINSI LAMPUNG

KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA

1 Bandar Lampung

2.8049 Tinggi 35 Bandar Lampung

2.3586 Tinggi 60 Lampung Barat 3.3150 Sangat Tinggi

2 Lampung Tengah

2.7393 Tinggi 102 Lampung Barat

2.9010 Tinggi 77 Bandar Lampung 3.1326 Sangat Tinggi

3 Way Kanan 2.4717 Tinggi 140 Metro 1.5915 Tinggi 83 Tanggamus 2.9423 Tinggi

4 Lampung Timur

2.3583 Tinggi 164 Pesawaran 2.4392 Tinggi 183 Lampung Selatan 2.8780 Tinggi

5 Lampung Utara

2.2172 Tinggi 192 Lampung Tengah

2.3523 Tinggi 210 Metro 2.8742 Tinggi

6 Pesawaran 2.0054 Tinggi 236 Way Kanan 2.2575 Tinggi 230 Pringsewu 2.8689 Tinggi

7 Lampung Selatan

1.8850 Sedang 256 Lampung Selatan

2.1699 Tinggi 247 Pesawaran 2.8616 Tinggi

8 Tulang Bawang 1.5100 Sedang 303 Tanggamus 2.1211 Tinggi 258 Lampung Tengah 2.8326 Tinggi

9 Lampung Barat 1.1300 Sedang 344 Tulang Bawang

1.8790 Sedang 281 Way Kanan 2.7052 Tinggi

10 Tanggamus 1.0412 Sedang 350 Lampung Utara

1.8429 Sedang 284 Mesuji 2.6237 Tinggi

11 Metro 0.9733 Rendah 391 Lampung Timur

1.8315 Sedang 286 Lampung Utara 2.3666 Tinggi

12 Lampung Timur 2.0241 Tinggi

13 Tulang Bawang 2.0019 Tinggi

14 Tulang Bawang Barat 1.8992 Sedang

Kepmendagri Nomor 120-251 Tahun 2014 tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Secara Nasional Tahun 2012

Kepmendagri Nomor 120-4761 Tahun 2014 tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Secara Nasional Tahun 2013

Hasil sementara validasi oleh Timnas Tahun 2015 terhadap LPPD Tahun 2014 . Catatan : belum ditetapkan secara nasional dengan Kepmendagri

Sumber : Biro Otonomi Daerah Setdaprov Lampung, 2016

Page 137: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

219

28. Sasaran Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Pelayanan Publik

Peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah adalah sejalan

dengan misi “Mendukung Supremasi Hukum, Membangun Demokrasi Berbasis

Kearifan Lokal, dan Memantapkan Kepemerintahan yang Baik dan Antisipatif”

yang menjadi misi ke-5 dalam RPJMD 2015 – 2019. Penilaian atas laporan

keuangan pemerintah daerah dilakukan oleh pihak eksternal yang dalam hal ini

dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Penilaian oleh lembaga

eksternal ini menjadi komponen penting untuk menilai sejauh manakah penilaian

yang obyektif bisa dilakukan terhadap akuntabilitas dan kinerja pemerintah

daerah terutama dari segi keuangan. Hal ini menjadi bagian yang menguatkan

akuntabilitas pada aspek pencapaian kinerja yang sudah diuraikan dalam sasaran

ke-27 sebelumnya.

Pemeriksaan oleh BPK dilakukan dengan mendasarkan pada UU No. 15

tahun 2004 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Pemeriksaan yang dilakukan

secara periodik setiap tahunnya ini mencakup pemeriksaan terhadap Neraca,

Laporan Realisasi Angaran, Laporan Arus Kas, dan catatan atas Laporan

Keuangan. Opini yang dihasilkan atas pemeriksaan ini secara bertingkat terdiri

dari Tidak Wajar (TW), Tidak Memberikan Pendapat (TMP), Wajar dengan

Pengecualian (WDP) dan yang terbaik adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Tabel 3.75 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kapasitas dan

Akuntabilitas Kinerja Pelayanan Publik

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah

WTP WTP WTP 100% WTP 100

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Pada tahun 2015, indikator kinerja terhadap opini Badan Pemeriksaan

Keuangan (BPK) dalam penyelesaian dan kebenaran laporan keuangan tepat

waktu. Pencapaian target atas indikator kinerja persentase ketepatan waktu

penyelesaian laporan keuangan Provinsi Lampung.

Dari indikator sasaran strategis yang merupakan Indikator Kinerja Utama

(IKU) opini badan pemeriksa keuangan (BPK) terhadap pengelolaan keuangan

daerah Pemerintah Provinsi Lampung tahun 2014, menunjukan capaian 100%.

Page 138: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

220

Tingkat capaian ini menunjukan pelaksanaan urusan yang terkait di capai melalui

dukungan penganggaran dan kerja keras seluruh stake holder dalam mendukung

capaian indikator tersebut. Dengan status pencapaian opini yang terbaik ini,

maka kinerja sasaran ini adalah sangat tinggi. Pencapaian ini apabila

dipertahankan, juga sudah memenuhi target pada akhir tahun RPJMD pada

tahun 2019 yaitu opini WTP.

Dengan menyandang predikat WTP berarti Pemerintah Provinsi Lampung

dianggap mampu memberikan laporan keuangan dengan informasi yang bebas

dari salah saji material. Jika laporan keuangan diberikan opini jenis ini, artinya

auditor meyakini berdasarkan bukti-bukti audit yang dikumpulkan, pemerintah

dianggap telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan

baik, dan kalaupun ada kesalahan, kesalahannya dianggap tidak material dan

tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan.

Berdasarkan hasil audit BPK RI Perwakilan Lampung terhadap Laporan

Keuangan Pemerintah Propinsi Lampung Tahun 2012 – 2015 dapat di sajikan

sebagai berikut :

Tabel 3.76 Perbandingan Capaian Kinerja Atas Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi Lampung Tahun 2012 - 2015

No Tahun Opini BPK

1 2012 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

2 2013 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

3 2014 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

4 2015 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Sumber : Biro Keuangan Setdaprov. Lampung, 2016

Penurunan Opini dari Wajar Tanpa Pengecualian pada tahun 2012 ke

Wajar Dengan Pengecualian pada tahun 2013 lebih disebabkan ada beberapa

temuan yang menyebabkan prosentase inmaterial seperti masih adanya aset

daerah yang masih dalam proses inventarisasi dan kesalahan administrasi

sedangkan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Lampung Tahun Anggaran

2014 mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian. Diraihnya predikat WTP atas

LKPD Tahun 2014 diserahkan pada bulan Juni 2015.

Sementara Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Lampung Tahun

Anggaran 2015 pada saat ini masih dalam dalam tahap Audit Badan Pemeriksaan

Keuangan (BPK) terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah.

Page 139: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

221

Provinsi Lampung menempati posisi keempat dari tujuh Provinsi yang

menerima penghargaan Anugerah bagi Daerah Berprestasi Penerima Dana

Insentif Daerah (DID) tahun 2016 sebesar Rp. 40.7 milyar.

Gambar 3.4 Gubernur Lampung saat menerima piagam/sertifikasi unqualified opini (WTP) pada acara rapat kerja Nasional Evaluasi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah 2015 atas

keberhasilannya menyusun dan menyajikan laporan keuangan tahun 2014 dengan capaian standar tertinggi dalam akuntansi dan laporan keuangan Pemerintah dari Menteri Keuangan

BAMBANG.PS. BRODJONEGORO, pada tanggal 02 Oktober 2015 di Jakarta

Berdasarkan hasil penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil

pemeriksaan (TLHP) aparat pengawasan khususnya BPK RI perwakilan Lampung

per 30 November 2015 dan hasil penyelesaian kerugian daerah per 16 Oktober

2015, Pemerintah Provinsi Lampung meraih predikat terbaik ke-4 (empat) dari 16

Pemerintahan Daerah se Provinsi Lampung.

Permasalahan :

a. Rendahnya pemahaman pegawai mengenai aturan dan mekanisme kerja.

b. Lemahnya pengelolaan data dan informasi hasil pengelolaan keuangan daerah

c. Terbatasnya SDM yang berkualitas.

d. Rendahnya koordinasi dalam unit kerja.

e. Komitmen pimpinan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan

daerah belum cukup tinggi.

f. Rendahnya etos kerja personil.

g. Belum tersedianya juklak dan juknis sebagai panduan kerja secara lengkap.

h. Terbatasnya kewenangan yang dimiliki.

Page 140: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

222

Solusi:

a. Memotifikasi SDM untuk selalu meningkatkan kapasitas SDM melalui

diklat/kursus keuangan daerah.

b. Melaksanakan Program Rencana Kerja Tahunan secara konsisten dengan

tetap berpodoman pada peraturan Per-UU yang berlaku.

c. Mengoptimalkan pelaksanaan RKT dengan pemanfaatkan anggaran dan

sarana yang dimiliki.

d. Meningkatkan Koordinasi dengan SKPD lain dalam kegiatan pengelolaan keuangan daerah.

e. Terdapatnya peraturan Perundang-undangan yang mendukung kinerja pengelolaan keuangan daerah.

f. Adanya koordinasi antara instansi pengelolaan keuangan. g. Adanya kerjasama dengan instansi vertikal keuangan yang lebih tinggi.

29. Sasaran Terwujudnya Pemerintahan Yang Bersih Dan Bebas KKN Capaian indikator kinerja utama Gubernur tahun 2015 pada sasaran

terwujudnya Realisasi Pembinaan dan Pengawasan Secara Reguler, Berkala,

Kasus, Khusus, Tindak Lanjut dan Pengendalian Intern menunjukkan kinerja yang

sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan pada capaian kedua indikator sesuai dengan

target yang direncanakan sebesar 50%.

Tabel 3.77 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Realisasi Pembinaan dan Pengawasan Secara Reguler, Berkala, Kasus, Khusus, Tindak Lanjut dan Pengendalian Intern

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Persentase Hasil Audit APIP yang Terselesaikan

50 50 100 90 55,55

2 Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar Atas Pelaksanaan Tugas SKPD Sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan

50 50 100 10 (300)

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Persentase Hasil Audit APIP yang terselesaikan di tahun 2015 tercapai 100%

sesuai dengan target yang direncanakan sebesar 50%. Apabila sampai tahun

Page 141: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

223

2019 dapat terealisasi 100% berarti indikator ini telah berkontribusi untuk

pencapaian targer RPJMD 2019 sebesar 100%. Begitu pula dengan indikator

kinerja jumlah pemeriksaan kasus yang terselesaikan dengan capaian 100%.

Kedua indikator kinerja pada sasaran terwujudnya pemerintahan yang bersih dan

bebas KKN telah menunjukkan kinerja yang sangat tinggi.

Selama Tahun 2015, Provinsi Lampung telah melakukan pemeriksaan

reguler terhadap Dinas/Instansi di Jajaran Pemerintah Provinsi Lampung pada

149 obyek pemeriksaan dengan jumlah 149 LHP, dengan 643 temuan. Dari

temuan-temuan tersebut terdapat temuan yang bersifat merugikan atau

berpotensi merugikan keuangan Negara/Daerah berupa Kerugian Keuangan

Negara/Daerah (01) dan Kewajiban Penyetoran Kepada Negara/Daerah (02),

seperti pada tabel 3.78 berikut :

Tabel 3.78 Jumlah Kerugian Keuangan Negara/Daerah dan Kewajiban Penyetoran Kepada Negara/Daerah di Provinsi Lampung Tahun 2015

No Tahun Kerugian Negara/Daerah Kewajiban Setor Negara/Daerah

1. 2. 3. 4.

2012 2013 2014 2015

Rp. 147.852.269,38 Rp. 66.114.131.00 Rp. 62.324.125.52 Rp. 83.701.213,52

Rp. 5.740.383.241,12 Rp. 6.131.429.597.00 Rp. 1.011.513.852,00 Rp. 952.152.240,13

Sumber : Inspektorat Provinsi Lampung, 2016

Sasaran pemeriksaan dilakukan untuk pembinaan dan pengawasan pada

obyek pemeriksaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi dan

Kabupaten/Kota se Provinsi Lampung serta penanganan pengaduan masyarakat

maupun masyarakat yang disampaikan kepada Gubernur Lampung di sampaikan

kepada Pemerintah Provinsi Lampung untuk memperoleh penanganan lebih

lanjut.

Penurunan pelanggaran terhadap standar atas pelaksanaan tugas SKPD

sesuai dengan aspek pembinaan dan pengawasan dapat terlihat dari terciptanya

akuntabilitas kinerja yang baik di lingkungan pemerintah. Dari arah

kebijaksanaan pengawasan ditetapkan sasaran pemeriksaan sebagai langkah

operasional meliputi pemeriksaan reguler terhadap penyelenggaraan

pemerintahan provinsi, pemeriksaan kasus-kasus pengaduan, pemeriksaan

berkala dan akhir masa jabatan bupati/walikota terhadap penyelenggaraan

pemerintahan kabupaten/kota, pelaksanaan tindak lanjut hasil pemerisaan

Aparat Pengawas Fungsional (AFP) di daerah.

Page 142: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

224

Dalam upaya penurunan pelanggaran terhadap standar atas pelaksanaan

tugas SKPD sesuai aspek pembinaan dan pengawasan hal – hal yang telah

dilakukan yaitu :

a. Pelaksanaan pengawasan/supervisi atau monitoring internal secara berkala; b. Penanganan kasus pengaduan di lingkungan Pemerintah Daerah

(pemeriksaan kasus/khusus); c. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan; d. Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif; e. Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan; f. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; g. Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah

(Pemeriksaan reguler); h. Monitoring zona integritas wilayah bebas korupsi; i. Pembinaan sistem pengendalian intern pemerintah; j. Rencana aksi daerah pencegahan dan pemberantasan korupsi; k. Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif; l. Unit Pelayanan Gratifikasi; m. Whole Blower System; n. Verifikasi Ijasah ASN; o. Pembinaan LHKASN dan LHKPN; p. Pembinaan kepegawaian fungsional; q. Reviu RKA; r. Monitoring dan evaluasi pengadaan barang dan jasa; s. Evaluasi Lakip; t. Rakorwasda Tahun 2015; u. Monitoring penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi (PMPRB).

Permasalahan dan Solusi :

Permasalahan

1. Masih terdapat waktu yang bersamaan antara sesama APFP dalam

pelaksanaan tugas pemeriksaan pada obyek pemeriksaan.

2. Lambatnya tanggapan dan tindak lanjut dari obyek pemeriksaan atas laporan

hasil pemeriksaan yang ditemukan oleh pemeriksa.

3. Waktu pemeriksaan yang dirasa kurang cukup atas pelaksanaan tugas

pemeriksaan.

Solusi :

1. Hendaknya setiap APFP yang melakukan pemeriksaan di Daerah (Provinsi

Lampung) mematuhi/konsisten pada Program Kerja Pemeriksaan Tahunan

yang telah disepakati bersama, sehingga tidak terjadi kesan bahwa

Page 143: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

225

pemeriksaan “saling bersamaan waktunya” yang pada akhirnya

memberatkan obyek pemeriksaan

2. Lambatnya tanggapan dan tindak lanjut dari obyek pemeriksaan atas laporan

hasil pemeriksaan yang diberikan oleh pemeriksa.

3. Perlu adanya kerja sama dan koordinasi pengawasan serta tindak lanjut

antara Inspektorat Provinsi, Inspektorat Kabupaten/ Kota dan Obyek

Pemeriksaan agar obyek pemeriksaan melaksanakan percepatan dalam

memberikan tanggapan sehingga waktu yang tentukan (2 Bulan), dengan

demikian obyek pemeriksaan akan melaksanakan tanggapan dan tindak

lanjutnya akan lebih baik.

4. Perlu diupayakan pemanfaatan waktu yang tersedia secara efektif untuk

penyelesaian tugas pemerikasaan dengan memberdayakan Anggota Tim

secara optimal

30. Sasaran Meningkatnya Kinerja Pelayanan Publik yang Memuaskan

Masyarakat dan Kualitas Pelayanan yang Merata

Tabel 3.79 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kinerja Pelayanan Publik yang Memuaskan Masyarakat dan Kualitas Pelayanan yang Merata

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi

% Realisasi

1 Konsistensi Antar Dokumen Perencanaan

100 100 100 100 100 100

2. Indeks Kepuasan Masyarakat (Skala 1 -10)

6,23 6,23 100 7,00 89,00

3. Akreditasi Kelembagaan Badan Diklat

B B 100 A 50

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Capaian sasaran meningkatnya kinerja pelayanan publik yang memuaskan

masyarakat dan kualitas pelayanan yang merata ketiga indikator kinerja

utamanya menunjukkan kinerja yang sangat tinggi dengan capaian 100% sesuai

dengan yang telah direncanakan.

a. Konsistensi Antar Dokumen Perencanaan

Proses perencanaan pembangunan mutlak diperlukan sebagai salah satu

upaya menata daerah secara terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan.

Page 144: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

226

Untuk itu perlu adanya konsistensi antar dokumen perencanaan. Dalam

mendorong konsistensi tersebut Provinsi Lampung mengambil arah/tindakan

dengan memantapkan koordinasi perencanaan pembangunan ekonomi,

pengembangan SDM, pemerintahan dan aparatur, serta prasarana dan

pengembangan wilayah baik pusat, kabupaten/kota dan SKPD serta peningkatan

kerjasama pembangunan daerah baik horizontal maupun vertikal.

Selanjutnya, dalam mendukung konsistensi antar dokumen perencanaan

Provinsi Lampung melakukan suatu terobosan atau inovasi dengan

mengembangkan teknologi informatika yaitu sistem informasi perencanaan.

Sistem informasi perencanaan bertujuan sebagai pendukung perencanaan

pembangunan daerah. Sistem Informasi Perencanaan dikembangkan untuk

menunjang pelaksanaan perencanaan agar proses perencanaan menjadi lebih

terintegrasi, transparan dan akuntabel dimulai dari proses pengusulan sampai

dengan ditetapkannya KUA PPAS sehingga terbangun konsistensi antar dokumen

perencanaan.

Selain sistem informasi perencanaan, Provinsi Lampung juga

mengembangkan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD)

Provinsi Lampung dengan alamat web www.sippd.lampungprov.go.id yang

berfungsi untuk mengintegrasikan perencanaan jangka menengah (RPJMD,

Renstra SKPD) dengan perencanaan kegiatan tahunan (Musrenbang, RKPD) dan

penganggaran (KUA/PPAS).

Keberhasilan tercapainya konsistensi antar dokumen perencanaan

sebesar 100% sesuai dengan yang ditargetkan ini tidak terlepas dari upaya yang

dilakukan oleh Provinsi Lampung yaitu :

1. Koordinasi dan sinkronisasi yang baik antara Pemerintah Kabupaten/Kota

dengan Pemerintah Provinsi Lampung;

2. Kesepakatan bersama antara masing-masing pihak, terutama antara pihak

eksekutif dengan legislatif, untuk menjaga kesesuaian dokumen

perencanaan daerah, mulai dari dokumen RKPD menjadi dokumen DPA;

3. Pemanfaatan aplikasi perencanaan, dalam hal ini SIPPD yang optimal;

4. Sinergi antara aplikasi perencanaan (SIPPD)dengan aplikasi anggaran

(SIMDA).

b. Indeks Kepuasan Masyarakat

Pelayanan dinilai memuaskan apabila dapat memenuhi kebutuhan dan

harapan pengguna layanan. Atas dasar ini, kepuasan penduduk dapat dijadikan

acuan bagi keberhasilan pelaksanaan program pemerintah sebagai lembaga

Page 145: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

227

pelayanan publik. Pemerintah daerah dikatakan berhasil apabila tingkat

kepuasan penduduk tinggi.

Tahun 2015 indeks kepuasan masyarakat tercapai 100% atau terealisasi

sebesar 6,23 sesuai dengan target yang ditetapkan. Realisasi sebesar 6,23 ini

didapat berdasarkan hasil survey harapan masyarakat yang menunjukkan bahwa

tingkat kepuasan masyarakat Provinsi Lampung terhadap pelayanan yang

diberikan pemerintah secara keseluruhan terlihat dari besaran tingkat kepuasan

masyarakat yaitu sebesar 6,23.

Grafik 3.41 Tingkat Kepuasan Masyarakat Menurut Aspek Kinerja Pemerintah di

Provinsi Lampung Tahun 2015

Sumber : Laporan Hasil Survey Harapan Masyarakat Provinsi Lampung 2015, BPS Lampung,

2015

Dari penilaian terhadap sepuluh aspek kinerja pemerintah, pelayanan

pendidikan dan kesehatan merupakan aspek yang memiliki tingkat kepuasan

tertinggi dengan nilai hampir mencapai angka 7. Pelayanan pada aspek

pendidikan seperti penyediaan sarana dan prasarana gedung sekolah,

penyediaan guru yang memadai baik jumlah dan kualitasnya, pelaksanaan

belajar mengajar. Kondisi ini bisa ditemui di seluruh kabupaten/kota, di mana

masyarakatnya memberikan penilaian kepuasan lebih besar terhadap aspek

pendidikan dibanding dengan pelayanan pada aspek lainnya. Begitu pula dengan

aspek kesehatan, pelayanan pemerintah seperti penyediaan rumah sakit,

puskesmas beserta tenaga kesehatan yng memadai, memfasilitasi berdirinya

rumah sakit dan klinik swasta, serta kebijakan lain terkait pelayanan kesehatan

memiliki tingkat kepuasan sebesar 6,8. Aspek perumahan dan lingkungan

6,98

6,87

6,32

6,25

6,15

6,13

6,05

5,86

5,83

5,82

5 5,5 6 6,5 7 7,5

Pendidikan

Kesehatan

Perumahan & Lingkungan

Energi

Transportasi

Birokrasi

Hukum & Keamanan

Infrstruktur Dasar

Ekonomi & Ketenagakerjaan

Kemiskinan & Kelompok …

Tingkat Kepuasan Masyarakat

Page 146: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

228

menempati posisi ketiga dengan nilai 6. Sedangkan, untuk aspek ekonomi dan

ketenagkerjaan, serta aspek kemiskinan dan kelompok rentan perlu menjadi

perhatian lebih bagi pemerintah untuk ditingkatkan karena aspek ini yang

memiliki tingkat kepuasan masyarakat terendah di bawah angka 6.

c. Akreditasi Kelembagaan Badan Diklat

Dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa LAN adalah

lembaga Pemerintah Nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan

pengkajian dan Diklat ASN. LAN memiliki kewenangan untuk mencabut badan/

lembaga/ instansi Diklat yang tidak terakreditasi. Pelaksanaan akreditasi itu

sendiri mengacu dengan Peraturan Kepala LAN-RI No. 25 tahun 2015 yang

meliputi beberapa unsur penilaian yaitu :

1. Profil Lembaga Diklat

a. Aspek kelembagaan Bandiklatda Provinsi Lampung

b. Aspek Kurikulum

2. Formulir Pendukung Profil

3. Dokumen Bukti (digital) sebagai pendukung beberapa sub-unsur (sesuai

ketentuan yang terdapat dalam formulir pendukung profil).

Akreditasi Lembaga Diklat dilakukan berdasarkan hasil penilaian

secara kumulatif atas unsur Organisasi Lembaga Diklat dan Unsur Program

dan Pengelolaan program Diklat sesuai dengan bobot masing-masing.

Penetapan akreditasi Lembaga Diktat dapat dilakukan apabila masing

rnasing unsur akreditasi memiliki nilai paling rendah 71,00. Lembaga

Diklat yang nilai total akreditasinya 71,00 atau lebih dinyatakan layak,

dan akan ditetapkan secara tertulis dalam Surat Keputusan dan diberikan

Sertifikat Akreditasi oleh Instansi Pembina. Lembaga Diklat yang nilai

akreditasinya di bawah 71,00 dinyatakan tidak layak, selanjutnya akan

diberitahukan secara tertulis kepada Lernbaga Diklat yang bersangkutan.

Nilai kelayakan akreditasi Lembaga Diklat terdiri atas 3 kategori yaitu :

1. A untuk rentang nilai antara 91,00 s.d 100;

2. B untuk rentang nilai antara 81,00 s.d 90,99; dan

3. C untuk rentang nilai antara 71,00 s.d 80,99.

Penetapan kelayakan melaksanakan akreditasi Lembaga Diklat pada

Instansi Pengakreditasi Diklat dilakukan apabila masing-masing unsur

akreditasi memiliki nilai paling rendah 81,00. Masa berlaku Sertifikat

Page 147: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

229

Akreditasi Lembaga Diklat: Kategori A adalah 5 (lima) tahun; Kategori B

adalah 3 (tiga) tahun; dan Kategori C adalah 2 (dua) tahun. Masa berlaku

Sertifikat Instansi Pengakreditasi Diklat dalam melaksanakan akreditasi

Diklat adalah 5 (lima) tahun.

Badan Diklat Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015 telah melaksanakan

Akreditasi oleh Lembaga Administrasi Negara dengan predikat B dengan nomor :

3586/K.1/PDP.10.4, untuk penyelenggaraan Diklat :

1. Prajabatan Golongan I dan II dengan kategori Akreditasi B untuk masa

berlaku 3 (Tiga) Tahun.

2. Prajabatan Golongan III dengan kategori Akreditasi B untuk masa berlaku 3

(Tiga) Tahun.

3. Kepemimpinan Tingkat IV dengan kategori Akreditasi B untuk masa berlaku

3 (Tiga) Tahun.

4. Kepemimpinan Tingkat III dengan kategori Akreditasi B untuk masa berlaku

3 (Tiga) Tahun.

Beberapa kategori diklat tersebut dinilai dari berbagai unsur sebagaimana

ditetapkan di Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Nomor 25 tahun 2015.

Gambar 3.5 Sertifikat Akreditasi Bandiklatda

31. Sasaran Meningkatnya Kualitas Kehidupan Berdemokrasi Dengan Proses Demokrasi yang Menghargai Kebebasan, Persamaan, Keadilan Dalam Kerangka Supremasi Hukum

Page 148: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

230

IDI adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan

demokrasi di Indonesia. Tingkat capaiannya diukur berdasarkan pelaksanaan dan

perkembangan tiga aspek demokrasi, yaitu adalah Kebebasan Sipil (Civil Liberty),

Hak-Hak Politik (Political Rights), dan Lembaga-lembaga Demokrasi (Institution of

Democracy).

IDI bertujuan untuk mengukur secara kuantitatif tingkat perkembangan

demokrasi. Dari indeks tersebut akan terlihat perkembangan demokrasi sesuai

dengan ketiga aspek yang diukur. Di samping level nasional, IDI juga dapat

memberikan gambaran perkembangan demokrasi di provinsi-provinsi seluruh

Indonesia. IDI merupakan indikator yang tidak hanya melihat gambaran

demokrasi yang berasal dari sisi kinerja pemerintah/birokrasi saja. Namun, juga

melihat perkembangan demokrasi dari aspek peran masyarakat, lembaga

legislatif (DPRD), partai politik, lembaga peradilan dan penegak hukum. Oleh

karena itu, perkembangan IDI merupakan tanggung jawab bersama semua

stakeholder, tidak hanya pemerintah saja.

Tabel 3.80 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas

Kehidupan Berdemokrasi Dengan Proses Demokrasi yang Menghargai Kebebasan, Persamaan, Keadilan Dalam Kerangka Supremasi Hukum

No Indikator Capaian

2014

2015 Target Akhir RPJMD (2019)

Capaian s/d 2015 terhadap 2019

Target Reali sasi %

Realisasi

1 Indeks Demokrasi 63,16 71,88 71,62 99,63 73,50 97,44

Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016

Indeks demokrasi Indonesia Provinsi Lampung terealisasi sebesar 71,62

atau 99,63% dari target sebesar 71,88. Meskipun, realisasi ini merupakan indeks

demokrasi Indonesia tahun 2014 tetapi menunjukkan kinerja yang sangat tinggi.

Digunakannya data IDI tahun 2014, karena pada saat penyusunan laporan ini IDI

tahun 2015 masih dalam proses penghitungan oleh Badan Pusat Statistik dan

baru dapat dipublikasikan pada bulan Agustus 2016 mendatang.

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Lampung 2014 sebesar 71,62 dari skala 0

sampai 100, angka ini naik 8,49 poin dibandingkan dengan IDI Lampung 2013

sebesar 63,13. Meskipun mengalami kenaikan, tingkat demokrasi Lampung

masih tetap berada pada kategori sedang. Tingkat demokrasi dikelompokkan

menjadi tiga katergori yakni “baik” (indeks >80), “sedang” (indeks 60 – 80), dan

“buruk” (indeks < 60).

Page 149: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

231

Kenaikan angka IDI periode 2013-2014 dipengaruhi perubahan tiga aspek

demokrasi yang diukur yakni Kebebasan Sipil (Civil Liberty ) yang naik 1,31 poin

dari 70,75 menjadi 72,06, Hak-Hak Politik (Political Rights) naik 18,22 poin dari

45,57 menjadi 63,69 sedangkan Lembaga-lembaga Demokrasi (Institution of

Democracy) naik 2,08 poin dari 81,58 menjadi 83,66. Pemilu legislatif 2014 yang

semula dikhawatirkan terjadi peristiwa kontra demokratis justru menyumbang

kenaikan IDI yang cukup signifikan.

Perkembangan IDI Lampung dari 2009 hingga 2014 mengalami fluktuasi

(2009 sebesar 67,47, 2010 sebesar 67,8, 2011 sebesar 74,08, 2012 sebesar 72,26,

2013 sebesar 63,13 dan 2014 sebesar 71,62). Meskipun demikian, tingkat

demokrasi Lampung berdasarkan penghitungan Indeks sejak tahun 2009 hingga

2014 tetap masih berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan IDI sebagai

sebuah alat untuk mengukur perkembangan demokrasi yang khas Indonesia,

memang dirancang untuk sensitif terhadap naik - turunnya kondisi demokrasi.

Karena IDI disusun berdasarkan evidence based (kejadian) sehingga potret yang

dihasilkan IDI merupakan refleksi realitas yang terjadi pada tahun yang

bersangkutan.

Grafik 3.42 Perkembangan IDI Lampung 2009 – 2014

Sumber : Berita Resmi Statistik, BPS Lampung No.16/08/Th.II, 13 Agustus 2015

56

58

60

62

64

66

68

70

72

74

76

2009 2010 2011 2012 2013 2014

67,3 67,8

74,08 72,26

63,13

71,62

Indek Demokrasi Indonesia

Indek Demokrasi Indonesia

Page 150: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

232

3.3 PENCAPAIAN KINERJA LAINNYA

3.3.1 Pencapaian Target MDGs

Selain penetapan kinerja berupa IKU sebagaimana telah diutarakan

di muka, Pemerintah Provinsi Lampung juga telah menetapkan strategi

untuk pencapaian kinerja lainnya, khususnya untuk pencapaian Millenium

Development Goals (MDGs) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Pemerintah Provinsi Lampung memiliki komitmen kuat dalam upaya

mewujudkan tercapainya target MDGs pada Tahun 2015. Komitmen

Provinsi Lampung untuk mencapai tujuan MDGs terlihat dari komitmen

untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan memberikan kontribusi

kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dunia. Karena itu, MDGs

merupakan acuan penting dalam penyusunan Dokumen Perencanaan

Pembangunan Daerah. Pemerintah Provinsi Lampung telah

mengarusutamakan MDGs dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Provinsi Lampung (RPJMD 2009 – 2014), Rencana Kerja Program

Tahunan (RKP), serta dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD).

Integrasi tujuan-tujuan MDGs dapat dicermati dalam berbagai

program prioritas pembangunan yang terdapat pada dokumen Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai penjabaran dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Rencana Aksi Daerah

MDGs disusun sebagai bagian dari upaya mempercepat pencapaian target

MDGs selaras dengan amanat Inpres Nomor 3 Tahun 2010 tentang

Program Pembangunan yang berkeadilan. Strategi yang menggabungkan

intervensi pada aspek individu, sistem dan kelembagaan ini mendorong

pemenuhan hak-hak dasar setiap warga negara, laki-laki dan perempuan.

3.3.2 Capaian Tujuan MDGs di Tahun 2014

Capaian tujuan MDGs dikelompokkan menjadi tiga yaitu: (a) tujuan

yang telah berhasil dicapai; (b) tujuan yang menunjukkan kemajuan

signifikan dan diharapkan dapat tercapai pada atau sebelum tahun 2015

(on track); dan (c) tujuan yang masih memerlukan upaya yang keras untuk

mencapainya.

Tujuan dan target indikator MDGs yang telah tercapai adalah:

MDG 1 – yaitu: 1) Indeks kedalaman kemiskinan, 2) Laju PDRB per tenaga

kerja, dan 3) Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke

atas.

Page 151: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

233

MDG 3 – yaitu: 1) Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat SMP/MTs

dan SMA/MA, 2) Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada

kelompok usia 15 – 24 tahun, dan 3) Proporsi kursi yang diduduki

perempuan di DPRD.

MDG 6 – yaitu: 1) prevalensi HIV/AIDS, 2) Penggunaan kondom pada

hubungan berisiko tinggi, 3) Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang

memiliki akses pada obat-obatan antiretroviral, 4) Angka kejadian dan

tingkat kematian akibat malaria, 5) Angka kejadian dan tingkat prevalensi

tuberkolosis (per 100.000 penduduk).

MDG 7 - yaitu: 1) proporsi tangkapan ikan yang berada dalam batasan

biologis yang aman, dan 2) Proporsi rumah tangga dengan akses

berkelanjutan terhadap sanitasi dasar.

Tujuan dan target indikator MDGs yang telah menunjukkan kemajuan

signifikan dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2015 (on track) yaitu:

MDG 2 – yaitu: 1) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI, dan 2) Angka

Melek Huruf (AMH) penduduk usia 15-24 tahun.

MDG 3 – yaitu: 1) Rasio APM perempuan/laki-laki di SD/MI, dan 2)

kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sector non pertanian.

MDG 5 – yaitu: 1) Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan

terlatih, 2) Angka pemakaian kontrasepsi (CPR), 3) Cakupan pelayanan

antenatal (K1 dan K4), dan 4) Unmeet KB.

MDG 6 – yaitu: 1) Proporsi penduduk yang memiliki pengetahuan

komprehensif tentang HIV/AIDS, 2) Proporsi kasus TB yang disembuhkan

melalui DOTS.

Tujuan dan target indikator MDGs yang sulit tercapai di Tahun 2015 dan

perlu perhatian khusus meliputi:

MDG 1 – yaitu: 1) Persentase/penurunan penduduk yang hidup di bawah

garis kemiskinan nasional pada tahun 2015, 2) Proporsi tenaga kerja yang

berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan

kerja, 3) Prevalensi balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi, 4)

Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi

minimum (1.400 kkal/kapita/hari dan 2.000 kkal/kapita/hari).

MDG 4 – yaitu: 1) Angka kematian bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup,

dan 2) angka kematian balita (AKABA) per 1.000 kelahiran hidup.

MDG 5 – yaitu: 1) Angka kematian ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup.

Page 152: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

234

MDG 6 – yaitu: 1) Proporsi jumlah kasus TB yang terdeteksi program

DOTS, 2) Angka kesakitan dan kematian karena DBD.

MDG 7 – yaitu: 1) Rasio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan

hasil pemotretan citra satelit dan survey foto udara terhadap luas

daratan, 2) Jumlah emisi karbondioksida, 3) Jumlah konsumsi bahan

perusak ozon (BPO), 4) Proporsi rumah tangga dengan akses

berkelanjutan terhadap air minum layak perkotaan dan perdesaan baru,

dan 5) Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan.

PENCAPAIAN TUJUAN TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN Upaya penanggulangan kemiskinan di Provinsi Lampung menunjukkan

kemajuan yang berarti dan ini sudah sesuai dengan target MDGs yang

ditunjukkan dengan menurunnya proporsi penduduk yang hidup dibawah

garis kemiskinan nasional dari 18,94 persen (tahun 2010) menjadi 14,21

persen (2014) dan Indeks Kedalaman Kemiskinan dari 2,98 menjadi 2,296

pada periode yang sama. Laju pertumbuhan PDRB per tenaga kerja

meningkat dari 2,79 persen (tahun 2009) menjadi 15,81 persen (tahun

2013).

Grafik 3.43

Sumber: BPS, Lampung Dalam Angka 2015

Hal lain yang harus menjadi perhatian adalah terjadi peningkatan

mengkhawatirkan terkait proporsi penduduk yang menderita kelaparan

yang ditunjukkan dengan prevalensi balita dengan berat badan

Page 153: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

235

rendah/kekurangan gizi sebesar 18,8 persen dari target <15,50 persen di

Tahun 2015. Selain itu, proporsi penduduk dengan asupan kalori kurang

dari 1400 Kkal/kapita/hari yang masih dikisaran 22,33 persen (tahun 2014)

dan 75,26 persen untuk asupan kalori kurang dari 2000 Kkal/kapita/hari,

masih jauh dari target Tahun 2015 dengan target 8,50 persen.

TUJUAN 2. MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA

Pendidikan dasar untuk semua yang merupakan Tujuan 2 MDGs,

sudah diupayakan di Indonesia sejak dicanangkannya Wajib Belajar Sembilan Tahun pada tahun 1994. Pada tahun 2014, angka partisipasi murni SD telah mencapai 97,98 persen (mendekati target 98,35 persen di Tahun 2015); dan angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun sudah mencapai 99,94 persen.

Grafik 3.44 Angka Partisipasi Murni SD/MI di Provinsi Lampung, 2012-2014

Sumber: BPS, Lampung Dalam Angka 2015

Grafik 3.45 Angka Melek Huruf Provinsi Lampung, 2010-2014

Sumber: BPS, Lampung Dalam Angka 2015

Page 154: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

236

Angka Melek Huruf (AMH) penduduk berusia 15-24 tahun (99,94

persen) sudah sangat dekat dengan target MDGs (100 persen). Bahkan

AMH penduduk laki-laki berusia 15-24 tahun sudah mencapai 100 persen,

adapun perempuan sebesar 99,94 persen.

TUJUAN 3. MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Upaya untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan

perempuan sebagian besar telah mencapai sasaran MDGs tahun 2015.

Pada tahun 2014, Rasio APM (Angka Partisipasi Murni) perempuan/laki-laki

di tingkat SD adalah 99,89; di tingkat SMP adalah 108,16; dan di tingkat

SMA adalah 106 persen. Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki

pada kelompok usia 15-24 telah mencapai 100,11 persen pada tahun yang

sama. Sementara sasaran yang sejalan dengan target MDGs adalah untuk

rasio APM perempuan/laki-laki di SMA telah mencapai 106 pada tahun

2014.

Grafik 3.46 Rasio APM Perempuan Terhadap Laki-laki

di SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi di Provinsi Lampung, 2014

Sumber: BPS, Lampung Dalam Angka 2015

Rasio APM Perempuan Terhadap Laki-laki di SD, SMP, SMA dan Perguruan

Tinggi di Provinsi Lampung, 2014

Hal yang harus menjadi perhatian adalah proporsi kursi yang

diduduki perempuan di DPR yang di Tahun 2014 mencapai 14,21 persen.

Meskipun mengalami peningkatan dari Tahun 2004 (12,03 persen), namun

Page 155: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

237

mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan

prosentase di Tahun 2009 (20 persen) dan masih jauh dari prosentase ideal

30 persen.

Grafik 3.47 Sebaran Anggota DPRD berdasarkan Jenis Kelamin pada Periode

Pemilu 2014

Sumber: BPS, Lampung Dalam Angka 2015

TUJUAN 4. MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK

Upaya untuk menurunkan angka kematian anak sudah sejalan

dengan sasaran MDGs. Hal ini ditunjukkan dengan penurunan angka

kematian balita dari 55 (tahun 2010) menjadi 38 per seribu kelahiran hidup

(tahun 2014); penurunan angka kematian bayi dari 37 menjadi 30 per

seribu kelahiran. Namun baik AKB dan AKABA butuh perhatian khusus

mengingat target di Tahun 2015 adalah 23 per 100 kelahiran hidup (AKB)

dan 29 per 1000 kelahiran hidup untuk AKABA.

Page 156: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

238

Grafik 3.48 Tren Angka Kematian Bayi, dan Anak Balita di Provinsi Lampung

Sumber: BPS, Lampung Dalam Angka 2015, SDKI 2012,

Sedangkan proporsi anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak

meningkat dari 93,60 persen (2010) menjadi 98,50 persen (2014), dan

diharapkan dapat mencapai target 100 persen di Tahun 2015.

TUJUAN 5. MENINGKATKAN KESEHATAN IBU Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih telah berhasil

ditingkatkan dari 82,50 persen (tahun 2010) menjadi 87,75 persen (tahun

2014), namun di sisi lain angka kematian ibu melonjak dari 180 (tahun

2010) menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup (tahun 2014). Cakupan

pelayanan Antenatal (K1 dan K4) di tahun 2014 berada dikisaran 95,78

persen (K1 dengan target di tahun 2015 99 persen) dan 89,62 persen (K4,

96 persen).

Grafik 3.49 Proporsi Kelahiran yang Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih dan Bukan Tenaga Kesehatan, 2012-2014

Sumber: BPS, Lampung Dalam Angka 2015

Page 157: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

239

Sementara itu angka pemakaian kontrasepsi bagi perempuan menikah usia

15-49 tahun dengan cara modern mengalami peningkatan dari 47,10

persen (tahun 1991) menjadi 68,35 persen (tahun 2014). Pemakaian

kontrasepsi bagi dengan segala cara turut mengalami peningkatan dari

49,70 persen (tahun 1991) menjadi 69,36 persen (tahun 2014).

TUJUAN 6. MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA, DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA Dari sekian banyak penyakit menular di Provinsi Lampung, angka kesakitan

dan kematian karena DBD yang masih perlu perhatian untuk diturunkan

menjadi 1 persen dari 1,63 persen pada tahun 2014.

Prevalensi HIV/AIDS Provinsi Lampung di tahun 2014 sudah tercapai yaitu

sebesar 0,04 persen dan diperkuat dengan proporsi akses penduduk yang

terinfeksi HIV lanjut terhadap obat-obatan antiretroviral (100 persen).

Angka kejadian Tuberkulosis dari 343 (1990) menjadi 70 kasus per 100.000

penduduk/tahun (2014), dengan tingkat prevalensi 91,17 per 100.000

penduduk dari sebelumnya 443 (tahun 1990). Kasus malaria 0,83 persen

pada tahun 2014, di bawah target 2015 (<1 per 1000 penduduk), dengan

tingkat kematian 0,0008 per 100 penduduk (di bawah target <2).

Grafik 3.50 Jumlah Kumulatif Kasus HIV dan AIDS di Provinsi Lampung

2002-2014

Sumber: Kementerian Kesehatan RI 2014

TUJUAN 7. MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Sebagian besar sasaran untuk memastikan kelestarian lingkungan hidup

masih memerlukan upaya keras untuk mencapainya. Rasio luas kawasan

Page 158: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

240

tertutup pepohonan terhadap luas daratan meningkat dari 42 persen pada

tahun 2010 menjadi 45,85 persen pada 2012.

Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sumber air

minum layak butuh perhatian khusus, khususnya di kawasan perdesaan

(54,85 persen). Fasilitasi sanitasi dasar layak mengalami peningkatan dari

kondisi awal dan mencapai target di Tahun 2014, baik di perkotaan

maupun di perdesaan.

Grafik 3.51 Persentase Rumah Tangga dengan sanitasi dasar berdasarkan

Daerah Tempat Tinggal Tahun 2012-2014

Sumber: BPS, Indikator Kesejahteraan Rakyat 2014

Berdasarkan angka-angka tersebut diatas maka dapat dikatakan bahwa

target MDGs untuk akses terhadap sanitasi layak di perkotaan dan

perdesaan masing-masing sebesar 75,73 persen dan 52,15 persen pada

tahun 2015 telah tercapai, bahkan terlampaui.

Lebih lanjut, proporsi rumah tangga kumuh perkotaan masih dikisaran 7,57

persen dan butuh penanganan yang lebih masif.

Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman

berhasil tercapai dan terjaga tidak melebihi batas total potensi lestari

dengan kisaran 43,39 persen.

3.4 STATUS PENCAPAIAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN INDEKS

PEBANGUNAN GENDER

Page 159: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

241

3.4.1 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

IPM merupakan salah satu indikator kesejahteraan sosial yang diukur

dengan angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, dan

pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan. Angka Harapan Hidup di Provinsi

Lampung menunjukkan hasil terbaik pada tahun 2013. Tahun 2014 Angka

Harapan Hidup mengalami penurunan dari 72,98 menjadi 69,66. Kabupaten

dengan AHH terendah adalah Pesisir Barat (61,74) sedangkan AHH tertinggi

adalah Kota Metro (70,98).

Tabel 3.81 Angka Harapan Hidup PendudukProvinsi Lampung Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010-2014

No Kabupaten/Kota 2010 2011 2012 2013 2014

1 Metro 72,54 72,76 72,98 72,98 70,98

2 Bandar Lampung 70,87 71,24 71,61 71,68 70,55

3 Lampung Timur 70,22 70,48 70,74 70,74 69,33

4 Tanggamus 69,33 69,74 70,15 70,21 67,12

5 Way Kanan 69,45 69,70 69,96 69,96 68,21

6 Lampung Tengah 69,25 69,48 69,72 69,72 68,91

7 TulangBawang 68,86 69,13 69,41 69,46 68,94

8 Lampung Selatan 68,44 68,74 69,05 70,21 68,12

9 TulangBawang Barat 68,66 68,72 68,78 68,78 68,98

10 Pringsewu 68,51 68,64 68,77 68,77 68,01

11 Pesawaran 68,40 68,56 68,71 68,71 67,33

12 Mesuji 68,39 68,45 68,50 68,50 67,05

13 Lampung Utara 67,94 68,21 68,49 68,49 68,02

14 Lampung Barat 67,14 67,45 67,77 67,81 66,02

15 Pesisir Barat - - - 63,98 61,74

Provinsi Lampung 69,50 69,75 70,05 72,98 69,66

Sumber: BPS Provinsi Lampung 2014

Page 160: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

242

Tabel 3.82 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Lampung Menurut Provinsi, Kabupaten/Kota Tahun 2010-2014

Prov/Kab/Kota 2010 2011 2012 2013 2014

Lampung Barat 60,93 61,92 62,51 63,21 63,54

Tanggamus 60,09 60,63 61,14 61,89 62,67

Lampung Selatan 61,07 61,95 62,68 63,35 63,75

Lampung Timur 63,23 64,10 65,10 66,07 66,42

Lampung Tengah 64,14 64,71 65,60 66,57 67,07

Lampung Utara 61,82 62,67 62,93 64,00 64,89

Way Kanan 61,27 62,04 62,79 63,92 64,32

TulangBawang 63,21 63,67 64,11 64,91 65,83

Pesawaran 58,64 59,44 59,98 60,94 61,70

Pringsewu - 64,86 65,37 66,14 66,58

Mesuji - 57,32 57,67 58,16 58,71

PesisirBarat - 60,13 60,77 61,46 62,46

TulangBawangBarat - - - 58,95 59,76

Kota Bandar Lampung 71,11 72,04 72,88 73,93 74,34

Kota Metro 71,37 72,23 72,86 74,27 74,98

Provinsi Lampung 63,71 64,20 64,87 65,73 66,42

Sumber: BPS Provinsi Lampung 2014

IPM diukur dengan angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata

lama sekolah, dan pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan. Dilihat dari tren

tahun 2010 sampai 2014, IPM Provinsi Lampung menunjukkan kecenderungan

peningkatan dari tahun ke tahun.Tahun 2014 IPM Provinsi Lampung adalah

66,42.

Page 161: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

243

Tabel 3.83 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Lampung Menurut Jenis Kelamin, Tahun 2013-2014

No. Prov/Kab/Kota 2013 (L) 2013(P) 2014 (L) 2014(P)

1 Lampung Barat 66.75 60.63 67.05 61.37

2 Tanggamus 66.16 59.11 67.07 60.10

3 Lampung Selatan 67.48 59.63 68.01 60.41

4 Lampung Timur 70.97 61.94 72.18 63.10

5 Lampung Tengah 70.89 63.07 71.46 63.59

6 Lampung Utara 68.64 60.05 69.68 61.11

7 Way Kanan 68.56 59.84 69.05 60.38

8 TulangBawang 69.40 60.37 71.08 62.12

9 Pesawaran 66.33 56.18 67.34 57.46

10 Pringsewu 70.44 64.77 71.10 65.60

11 Mesuji 63.36 51.42 63.90 53.27

12 PesisirBarat - 56.11 62.95 58.03

13 TulangBawang Barat 65.72 57.24 66.95 58,53

14 Kota Bandar Lampung 76.72 72,48 78.64 73,33

15 Kota Metro 76.01 72,05 78.12 73.91

16 Lampung 70.03 62.21 70.71 63.37

Sumber: BPS Provinsi Lampung 2016

Berdasarkan jenis kelamin, IPM Provinsi Lampung tahun 2013 dan 2014

menunjukkan peningkatan, namun IPM untuk penduduk laki-laki lebih tinggi dari

IPM perempuan. Tahun 2014 IPM laki-laki 70,71 sedangkan IPM perempuan

63,37.

Page 162: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

244

3.4.2 INDEKS PEMBANGUNAN GENDER

Indeks Pembangunan Gender (IPG) mengukur pencapaian kemampuan

dasar pembangunan manusia yang sama dengan IPM, dengan memperhitungkan

perbedaan pencapaian antara perempuan dan laki-laki yang meliputi angka

harapan hidup laki-laki dan perempuan, rata-rata lama sekolah laki-laki dan

perempuan, angka melek huruf laki-laki dan perempuan dan sumbangan

perempuan dalam pendapatan.

Tabel 3.84 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) dan Indeks Pembangunan Gender

(IPG) Tahun 2013-2014

No Prov/Kab/Kota IDG 2013 IDG

2014

IPG

2013

IPG

2014

1 Lampung 70.03 62.99 88.84 89.62

2 Lampung Barat 66.01 49.16 91.29 91.54

3 Tanggamus 64.51 63.69 89.35 89.61

4 Lampung Selatan 63.14 58.33 88.37 88.82

5 Lampung Timur 65.97 60.86 87.28 87.42

6 Lampung Tengah 64.70 52.09 88.97 88.99

7 Lampung Utara 67.13 54.37 87.48 87.69

8 Way Kanan 65.31 65.42 87.28 87.45

9 TulangBawang 661.85 59.96 86.99 87.39

10 Pesawaran 63.04 68.65 84.70 85.33

11 Pringsewu 55.32 62.55 91.95 92.27

12 Mesuji 60.72 57.61 81.16 83.36

13 Tulang Bawang Barat 64.23 54.75 87.09 87.42

14 Pesisir Barat 63.67 57.12 90.67 92.18

Page 163: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

245

15 Kota Bandar lampung 70.23 59.53 93.00 93.25

16 Kota Metro 72.14 76.29 92.86 94.61

Sumber : BPS Provinsi Lampung 2016

Capaian IPG dari tahun ke tahun di Provinsi Lampung telah mengalami

peningkatan. Tahun 2013 IPG Provinsi Lampung adalah 88,84 dan meningkat menjadi

89,62 tahun 2014. Berdasarkan sebaran kabupaten/kota di Provinsi Lampung capaian

IPG tahun 2014 tertinggi adalah Kota Metro sebesar 94,61 dan capaian terendah adalah

Mesuji, 83,36.

3.5 REALISASI ANGGARAN

Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2015 sebesar 92,65%

dari total anggaran yang dialokasikan. Jika dilihat dari realisasi anggaran per

sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di sasaran ke-27

dan 28 yaitu penurunan beban pencemaran, pengendalian kerusakan lingkungan

serta perlindungan dan konservsi SDA dan sasaran peningkatan upaya adaptasi

dan mitigasi perubahan iklim (98,46%). Sedangkan penyerapan terkecil pada

program/kegiatan di sasaran 2 “terpenuhinya kebutuhan pangan per kapita

masyarakat untuk memenuhi kecukupan energi dan ketahanan pangan (63,64%).

Efisiensi anggaran menunjukkan bagaimana sasaran dengan indikator yang

dirumuskan telah berhasil dicapai dengan memanfaatkan sumber daya/ input

tertentu. Semakin tinggi jumlah sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai

keluaran tertentu, maka efisiensinya akan semakin rendah. Begitu juga

sebaliknya, semakin rendah sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai

sasaran, maka efisiensi anggarannya akan semakin tinggi.

Pencapaian kinerja dan anggaran pada tahun 2015 secara umum

menunjukkan tingkat efisiensi anggaran yang sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat

bahwa mayoritas dari seluruh sasaran menunjukkan realisasi anggarannya lebih

kecil daripada realisasi kinerjanya. Ini bisa bermakna bahwa secara umum,

pencapaian kinerja dari aspek program telah dicapai dengan cara yang efisien

karena realiasi anggarannya lebih kecil daripada yang ditargetkan dan juga lebih

kecil daripada realisasi capaian kinerjanya.

Memang terdapat sasaran yang realisasi kinerjanya lebih rendah daripada

realisasi anggarannya, seperti sasaran ke-18 “terinternalisasinya nilai-nilai

budaya dan kearifan lokal”, yang realisasi anggarannya mencapai 90,49% namun

Page 164: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

246

realisasi kinerjanya baru mencapai 84,9%. Begitu pula dengan sasaran ke-27

“penurunan beban pencemaran, pengendalian kerusakan lingkungan serta

perlindungan dan konservasi SDA, dengan realisasi anggaran mencapai 98,46%

tetapi realisasi kinerjanya hanya 90%.

Untuk sasaran semacam ini, perlu mengkaji lebih jauh faktor apa sajakah

yang menyumbang kepada situasi di atas, seperti menguji seberapa baik

koordinasi dan sinergi dengan stakeholder telah terbangun untuk menjawab

persoalan jumlah sanggar kesenian dan kelompok pemuda yang dilatih sebagai

kader kewirausahaan. Juga mengidentifikasi, bagaimana membuat efisiensi

anggaran bisa ditingkatkan menjadi lebih baik.

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan

untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran pembangunan

disajikan pada tabel berikut :

Tabel 3.85 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2015

NO Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Kinerja

Urusan

Anggaran

Target

Reali sasi

% Reali sasi Target Realisasi

% Realisa

si

1 Peningkatan pertumbuhan dan kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB Provinsi Lampung

Pertumbuhan Ekonomi

6,00-6,35

5,13 85,50 Pertanian

50.412.454.631,12

47.441.887.580,00 94,11

Indeks Gini 0,33 0.33 100 Kehutanan 3.663.510.200,00

3.454.088.590,00 94,28

PDRB atas dasar harga berlaku

245.330.94

8

253.162.538,3

0

103,19

Kelautan & Perikanan

29.535.389.700,00 27.829.101.184,00 94,22

PDRB atas dasar harga konstan

201.577.64

5

199.525.419,80

98,98

PDRB per kapita (berlaku)

30,63 31,19 101,83

Laju pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, perikanan

3,69 3,66 99,18

Nilai Tukar Petani (NTP)

103,53

103,17

99,65

Nilai Tukar Nelayan (NTN)

113,72

105,86

93,09

2 Terpenuhinya kebutuhan pangan per kapita masyarakat untuk memenuhi kecukupan energi dan

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

84,1 84,1 100 Ketahanan Pangan

6.272.626.310,00 3.992.045.793,00 63,64

Page 165: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

247

keamanan pangan

3 Meningkat nya pertumbuhan dan kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Provinsi Lampung

Laju pertumbuhan sektor industri pengolahan

7,48 7,48 100 Industri 4.710.628.500,00 4.306.774.665,00 91,43

4 Meningkat nya pertumbuhan dan kontribusi sektor perdagangan pada PDRB Provinsi

Laju pertumbuhan sektor perdagangan

2 1,98 99,00

Perdaga ngan

9.292.295.350,00 8.924.086.258,00 96,04 Laju pertumbuhan ekspor

6 17,4 290,00

5 Meningkatnya peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian daerah

Jumlah koperasi aktif

2.945 2.760 93,72

Koperasi & Usaha Kecil Menengah

6.325.205.712,91 5.916.301.234,00 93,54

Jumlah UMKM

375. 425 382.247 101,82

6 Peningkatan kontribusi penanaman modal (investasi) terhadap perekonomian daerah

Laju pertumbuhan investasi (PMTB) atas dasar harga berlaku

9,94 7,24 72,83 Penana man Modal

6.250.500.000,00 5.806.684.525,00 92,90

7 Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata pada perekonomian daerah

Jumlah wisatawan nusantara

4.759.950

5.530.803

116,19

Pariwisata 11,264,948,255.00 10.760.811.580,00 95,52 Jumlah wisatawan mancanegara

105.081

114.907

109,35

8 Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)

Pertumbuhan PAD 2,64 2,55 94,81 Otonomi Daerah,

Pemerintahan Umum, Administra

si Keuangan

Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawai

an & Persandian

22.615.830.000,00 20.147.594.147,00 89,09

9 Tersediannya infrastruktur/ prasarana dan sarana transportasi yang handal, terintegritas

Kemantapan jalan provinsi

65 67,02 103,11 Pekerjaan Umum

926.880.299.036,00

851.356.756.651,00

91,85

Perhubu Ngan

64.224.165.500,00

61.813.282.148,00

96,25

Page 166: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

248

dengan system transportasi nasional untuk mendukung pergerakan orang dan barang

10 Terwujudnya tata ruang wilayah sesuai arah pemanfaatan ruang nasional, provinsi dan kabupaten/ kota

Tingkat kesesuaian antara RTRW Provinsi Lampung dengan penataan ruang

Sesuai Sesuai 99,10 Pekerjaan Umum

23.565.625.700,00 21.377.383.110,00 90,71

11 Tersedianya sumberdaya air yang handal dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (domestik), pertanian (irigasi), industry dan untuk berbagai keperluan lainnya baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang

Kondisi jaringan irigrasi dan bangunan pelengkap

65 65 100

Pekerjaan Umum

85.019.671.555,00

79.805.768.881,86

93,87

Pembangunan embung dan bangunan penampungan air lainnya

12 12 100

12 Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan, air bersih, air limbah)

Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Layak

68,82 68,82 100

Perumahan 69.506.739.550,00 63.255.526.864,00 91,01

Tingkat Kawasan Permukiman Kumuh

2,11 2,11 100

Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Lingkungan yang Sehat

50,71 50,71 100

Tingkat Rumah Layak Huni

40 39,75 99,38

13 Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energy dan ketenagalistrikan di Provinsi

Laju pertumbuhan sektor pertambangan

2,06 4,20 203,88

Energi& Sumberdaya

8.672.982.410,00 8.498.885.744,00 97,99

Rasio elektrifikasi rumah tangga

74,16 80,46 108,50

Page 167: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

249

Lampung

14 Meningkat nya angka melek huruf

Angka melek huruf 96 99,88 104,04

PendidikanKearsipan

208.700.297.440,00 3.999.010.100,00

193.732.817.889,00 3.880.995.090,00

92,83 97,05

15. Tuntasnya wajib belajar pendidikan 9 tahun

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A

111,9 110,17

98,45

APK SMP/MTS/Paket B

96,05 98,52 102,57

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

95,56 92,92 97,24

APM SMP/MTs/ Paket B

75,50 72,24 95,68

Angka rata-rata lama sekolah

7,50 7,50 100

Angka Kelulusan 100 100 100

Angka melanjutkan SMP - SMA

80 72,06 90,01

Angka melanjutkan SMA - PT

55 55 100

16. Meningkat nya tingkat pendidikan masyarakat ke jenjang menengah dan tinggi

APK SMA/SMK/MA/Paket C

70 66,06 94,37

APM SMA/SMK/MA/Paket C

62 50,15 80,89

17 Meningkat nya akses dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat

Angka harapan hidup 69,75 70 100,36

Kesehatan 356.605.440.046,53 349.961.450.451,00 98,14

Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 lahir hidup

32 4,88 184,75

Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup

341 95,46 172,01

Prevalensi Balita Kurang Gizi

18,44 15,64 117,90

Angka Penemuan Kasus TB (semua tipe yg dilaporkan)/Case Notification Rate)

99 99 100

Angka Kesakitan Positif Malaria (API)

0,35 0,43 77,14

Prevalensi HIV AIDS per 100 penduduk usia > dari 15 tahun

0,49 0,01 198,58

Angka Kesakitan DBD 50 38,51 122,98

18 Terinternalisasinya nilai-nilai budaya dan kearifan lokal

Cagar budaya dan aset daerah yang bernilai budaya yang diperlihara

1.576 1.576 100

Kebudayaan 4.521.937.900,00 4.091.861.968,00 90,49 Peningkatan jumlah pengunjung museum

137.987

137.987

100

Jumlah sanggar kesenian

903 494 54,70

19

Meningkat nya pelayanan

Persentase penduduk miskin

13,53 14,35 93,93 Sosial

10.843.542.200,00

10.430.824.729,00

96,19

Page 168: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

250

kesejahtera an dan rehabilitasi bagi tuna sosial

Indeks kedalaman kemiskinan

2,095 2,36 87,39 Kependudukan &

Catatan Sipil

225.000.000,00

223.893.475,00

99,51

Indeks keparahan kemiskinan

0,47 0,603 72,34 Pemberdayaan

Masyarakat Desa

8.697.901.520,00 7.694.343.798,00 88,46

Jumlah PMKS yang ditangani

8.677 8.595 99,05

20 Meningkat nya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja

Rasio ketergantungan

52,55 49,57 105,67

Ketenaga kerjaan

8.683.721.250,00 8.076.760.376,00 93,01

Tingkat partisipasi angkatan kerja

65,75 65,60 100,23

Tingkat pengangguran terbuka

5,29 5,42 92,24

21 Meningkat nya kesejahtera an masyarakat transmigrasi dan berkembang nya kawasan transmigrasi

Penempatan transmigrasi ke luar Lampung

55 55 100

Ketransmi grasian

1.397.660.900,00 1.163.993.322,00 83,28 Fasilitas yang dibangun di kawasan KTM sebagai embrio pusat pertumbuhan ekonomi baru

3 3 100

22 Meningkat kan Pemberdaya an dan kesetaraan gender

Jumlah SKPD Provinsi yang mengimplementasikan anggaran responsif gender

3,6 5,45 151,3

Pemberda yaan

Perempu an &

Perlindungan Anak

7.277.420.000,00 6.737.019.163,00 92,57 Perempuan keluarga miskin pedesaan

450 450 100

23

Meningkat kan perlindungan perempuan dan anak

Jumlah Kab/Kota layak anak se-Provinsi Lampung

1 1 100

Penanganan kasus perempuan dan anak

75 95 126,7

24 Meningkat nya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangu nan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat

Peringkat pekan olahraga prestasi nasional

8 8 100

Pemuda dan

Olahraga

12.630.975.400,00

10.753.097.430,00

85,13 Kelompok pemuda yang dilatih sebagai kader kewirausahaan

35 20 57,14

25 Meningkat nya kualitas kehidupan beragama

Rasio tempat peribadatan per jumlah penduduk

1:291 1:293 99,31 Sosial 1.066.745.000,00 1.038.607.640,00 97,36

26 Meningkat nya penyelengga raan pemerinta han daerah yang efisien dan efektif

Jumlah rumusan kebijakan (policy paper) pembangunan daerah yang aplikatif

9 9 100

Perencanaan Pembangu

nan

7.600.000.000,00

7.154.717.001,00

94,14

Jumlah Kabupaten dan Kota di Provinsi

4 5 125

Page 169: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

251

melalui perumusan kebijakan pembangu nan daerah yang berbasis riset, IPTEK dan Inovasi

Lampung yang telah melakukan sinkronisasi dan koordinasi Roadmap Sida

27 Penurunan beban pencemaran, pengendalian kerusakan lingkungan, serta perlindungan dan konservasi SDA.

Kelas status mutu sungai utama dan waduk besar

D D 100

Lingkungan

Hidup 6.675.269.000,00 6.572.408.815,00 98,46

Jumlah perusahaan yang menjadi peserta PROFER

100 70 70

28 Peningkatan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

Menurunnya tingkat pencemaran air

45 45 100

29 Peningkatan manfaat kawasan hutan Provinsi Lampung dari aspek ekonomis dan ekologis.

Luas rehabilitasi hutan dan lahan termasuk mangrove

84.014 86.364 102,80 Kehutanan 3.201.489.800,00 3.068.711.985,00 95,85

30 Terciptanya keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum di masyarakat

Jumlah Raperda dan Pergub yang dihasilkan

10 dan 40

11 dan 66

110 dan 165

Perenca naan

Pembangunan

500.000.000,00

475.307.985,00

95,06

Penyelesaian Kasus Tanah

6 6 100 Pertanahan 635.000.000,00 619.955.600,00 97,63

31 Meningkat nya kinerja pemerinta han ditandai dengan meningkat nya kepercayaan publik melalui pelayanan prima

Hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

CC CC 100 Otonomi Daerah,

Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawaian & Persandian

Komunikasi &Informasi

318.456.907.381,25

14.473.448.900,00

289.743.855.166,00

13.756.917.953,00

90,98

95,05

Hasil evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)

Tinggi Tinggi 100

32 Meningkat kan kapasitas dan akuntabilitas kinerja pelayanan publik

Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah

WTP WTP 100

33 Realisasi Pembinaan dan Pengawasan Secara

Persentase Hasil Audit APIP yang Terselesaikan

50 50 100 8.435.620.000,00

7.265.329.469,00 86,13

Persentase Penurunan

50 50 100

Page 170: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

252

Reguler, Berkala, Kasus, Khusus, Tindak Lanjut dan Pengendalian Intern

Pelanggaran Terhadap Standar Atas Pelaksanaan Tugas SKPD Sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan

34 Meningkat

nya kinerja

pelayanan

publik yang

memuaskan

masyarakat

dan kualitas

pelayanan

yang merata

Konsistensi antar dokumen perencanaan

100 100 100

Perenca naan

Pembangunan

17.079.275.000,00 14.981.248.441,00 87,72 Indeks kepuasan masyarakat (skala 1-10)

6,23 6,23 100

Akreditasi kelembagaan Badan Diklat

B B 100 294.790.500,00 262.880.400,00 89,18

35 Meningkat nya kualitas kehidupan berdemokrasi dengan proses demokrasi yang menghargai kebebasan, persamaan, keadilan dalam kerangka supremasi hukum.

Indeks demokrasi 71,88 71,62 99,63 Kesatuan Bangsa dan

Politik Dalam Negeri

38.952.461.300,00 28.577.555.264,00 73,37

TOTAL BELANJA LANGSUNG 2.369.166.786.047,81 2.194.951.532.364,86

Sumber : Data olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2015

Analisa Efisiensi Bagian yang disajikan dalam tabel ini terkait dengan efisiensi anggaran

untuk sasaran yang pencapaian kinerjanya mencapai atau lebih dari 100%.

Terlihat bahwa mayoritas dari 35 sasaran, menunjukkan pencapaian yang sama

atau lebih dari 100%, yaitu sebanyak 20 sasaran, sebagaimana ditunjukkan dalam

tabel di bawah ini. Sebagai contoh, untuk sasaran “Terpenuhinya kebutuhan

pangan per kapita masyarakat untuk memenuhi kecukupan energi dan

ketahanan pangan, telah mencapai kinerja sebanyak 100% namun dengan

realisasi anggaran hanya sebanyak 63,64% dari total anggaran yang dialokasikan.

Capaian serupa juga bisa dilihat dari pencapaian sasaran “Meningkatnya

kontribusi sektor pariwisata pada perekonomian daerah, dengan pencapaian

kinerja sebanyak 112,77%, namun dengan realisasi anggaran hanya sebanyak

93,67%. Banyaknya sasaran yang berhasil dicapai dengan sumber daya yang

Page 171: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

253

efisien menunjukkan bahwa efisiensi anggaran telah mencapai tingkat yang

tinggi ataupun sangat tinggi. Kondisi ini sejalan dengan prinsip pengelolaan

anggaran publik dan lebih jauh juga sejalan dengan prinsip pemerintahan yang

baik, yang salah satunya adalah pengelolaan sumber daya anggaran yang efisien

dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan.

Tabel 3.86 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja

% Capaian Kinerja (≥100)

Urusan

% Penyerapan

Anggaran

Tingkat Efisiensi

1 2 3 4 5 6 7

1 Terpenuhinya kebutuhan pangan per kapita masyarakat untuk memenuhi kecukupan energi dan keamanan pangan

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

100 Ketahanan Pangan

63,64 36,36

2 Meningkat nya pertumbuhan dan kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Provinsi Lampung

Laju pertumbuhan sektor industri pengolahan

100 Industri 91,43 8,57

3 Meningkat nya pertumbuhan dan kontribusi sektor perdagangan pada PDRB Provinsi

Laju pertumbuhan sektor perdagangan

99,00

Perdagangan 96,04 3,96

Laju pertumbuhan ekspor

290,00

4 Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata pada perekonomian daerah

Jumlah wisatawan nusantara

116,19

Pariwisata 93,67 6,33 Jumlah wisatawan mancanegara

109,35

5 Tersediannya infrastruktur/ prasarana dan sarana transportasi yang handal, terintegritas dengan system transportasi nasional untuk mendukung pergerakan orang dan barang

Kemantapan jalan provinsi

103,11 Pekerjaan Umum

91,85 8,15

Perhubungan

6 Tersedianya sumberdaya air yang handal dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (domestik), pertanian (irigasi), industry dan untuk berbagai keperluan lainnya baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang

Kondisi jaringan irigrasi dan bangunan pelengkap

100

Pekerjaan

Umum 93,87 6,13 Pembangunan

embung dan bangunan penampungan air lainnya

100

7 Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan, air bersih, air limbah)

Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Layak

100

Perumahan 91,01 8,99

Tingkat Kawasan Permukiman Kumuh

100

Tingkat Rumah Tangga yang

100

Page 172: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

254

Memiliki Akses Terhadap Lingkungan yang Sehat

Tingkat Rumah Layak Huni

99,38

8 Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energy dan ketenagalistrikan di Provinsi Lampung

Laju pertumbuhan sektor pertambangan

203,88

Energi& Sumberdaya

97,99 2,01 Rasio elektrifikasi rumah tangga

108,50

9 Meningkat nya akses dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat

Angka harapan hidup 100,36

Kesehatan 98,14 1,86

Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 lahir hidup

184,75

Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup

172,01

Prevalensi Balita Kurang Gizi

117,90

Angka Penemuan Kasus TB (semua tipe yg dilaporkan)/Case Notification Rate)

100

Angka Kesakitan Positif Malaria (API)

77,14

Prevalensi HIV AIDS per 100 penduduk usia > dari 15 tahun

198,58

Angka Kesakitan DBD 122,98

10 Meningkat nya kesejahtera an masyarakat transmigrasi dan berkembang nya kawasan transmigrasi

Penempatan transmigrasi ke luar Lampung

100

Ketrans migrasian

83,23 16,77 Fasilitas yang dibangun di kawasan KTM sebagai embrio pusat pertumbuhan ekonomi baru

100

11 Meningkat kan Pemberdaya an dan kesetaraan gender

Jumlah SKPD Provinsi yang mengimplementasikan anggaran responsif gender

151,3

Pemberda yaan Perempu

an & Perlindungan

Anak

92,57 7,43 Perempuan keluarga miskin pedesaan

100

12

Meningkat kan perlindungan perempuan dan anak

Jumlah Kab/Kota layak anak se-Provinsi Lampung

100

Penanganan kasus perempuan dan anak

126,7

13 Meningkat nya penyelengga raan pemerinta han daerah yang efisien dan efektif melalui perumusan kebijakan pembangu nan daerah yang berbasis riset, IPTEK dan Inovasi

Jumlah rumusan kebijakan (policy paper) pembangunan daerah yang aplikatif

100

Perencanaan Pembangunan

94,14 5,86 Jumlah Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung yang telah melakukan sinkronisasi dan

125

Page 173: LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 - lampungprov.go.idlampungprov.go.id/download/file/BAB_III.pdf · Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ... hutan dan lahan ... karena

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

255

koordinasi Roadmap Sida

14 Peningkatan manfaat kawasan hutan Provinsi Lampung dari aspek ekonomis dan ekologis.

Luas rehabilitasi hutan dan lahan termasuk mangrove

102,80 Kehutanan 95,85 4,15

15 Terciptanya keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum di masyarakat

Jumlah Raperda dan Pergub yang dihasilkan

110 dan 165

Perencanaan Pembangunan

96,45 3,55

Penyelesaian Kasus Tanah

100 Pertanahan

16 Meningkat nya kinerja pemerinta han ditandai dengan meningkat nya kepercayaan publik melalui pelayanan prima

Hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

100 Otonomi Daerah,

Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawaian &

Persandian

Komunikasi &Informasi

91,16 8,84

Hasil evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)

100

17 Meningkat kan kapasitas dan akuntabilitas kinerja pelayanan publik

Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah

100

18 Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

Persentase Hasil Audit APIP yang Terselesaikan

100 Otonomi Daerah,

Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawaian &

Persandian

86,13 13,87

Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar Atas Pelaksanaan Tugas SKPD Sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan

100

19 Meningkat nya kinerja pelayanan

publik yang memuaskan

masyarakat dan kualitas pelayanan

yang merata

Konsistensi antar dokumen perencanaan

100

Perenca naan Pembangunan

87,74 12.26 Indeks kepuasan masyarakat (skala 1-10)

100

Akreditasi kelembagaan Badan Diklat

100

Sumber : Data olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2015