laporan kinerja (lkj) tahun 2017 kesehatan kota surabaya bab i - 1 laporan kinerja (lkj) tahun 2017...

125

Upload: dangthien

Post on 09-Jun-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah
Page 2: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

i

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga Laporan Kinerja (LKj) Dinas

Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2017 dapat disusun sebagai salah satu bentuk

pertanggungjawaban atas pelaksanaan kinerja yang telah ditetapkan.

Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2017 disusun

dengan maksud untuk memberikan informasi kepada publik terkait capaian kinerja

Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2017 dalam memberikan layanan kesehatan

kepada masyarakat untuk dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan

perencanaan program kesehatan di tahun berikutnya.

Disadari bahwa penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota

Surabaya Tahun 2017 ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, masukan dan

saran dari semua pihak sangat diharapkan agar Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan

Kota Surabaya ke depan dapat lebih baik dan lebih bermanfaat. Kepada semua pihak

yang telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen ini diucapkan terimakasih.

Surabaya, Februari 2018

KEPALA DINAS KESEHATAN

KOTA SURABAYA

drg. FEBRIA RACHMANITA, MA.

Pembina Utama Muda

NIP 196502281992032008

Page 3: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

ii

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja (LKj) pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2017 ini

merupakan laporan yang memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian hasil dari

pelaksanaan program yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dalam mewujudkan

sasaran, tujuan, misi dan visi Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang tertuang dalam Laporan

Kinerja (LKj) meliputi Program Pemberian Jaminan Pelayanan Kesehatan Penduduk

Miskin, Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak, Program

Perbaikan Gizi Ibu dan Anak, Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana

dan Prasarana Puskesmas/Puskemas Pembantu, Program Obat dan Perbekalan

Kesehatan Puskesmas/Puskesmas Pembantu, Program Standarisasi Pelayanan

Kesehatan, Program Upaya Kesehatan Masyarakat, Program Peningkatan Ketersediaan,

Keanekaragaman, dan Keamanan Pangan, Program Perencanaan Pembangunan Daerah,

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Pembangunan dan Pengelolaan

Sarana dan Prasarana Kedinasan.

Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Surabaya tertuang dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun

2016-2021 ada 14 indikator, dengan capaian indikator kinerja tahun 2017 sebesar 100%

(berhasil).

Indikator kesehatan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang

Kesehatan Tahun 2017 merupakan kewenangan daerah dalam menyelenggarakan

pelayanan pada masyarakat terutama bidang kesehatan di Kota Surabaya yang

mempunyai 18 indikator dan 5 sub indikator, dari indikator dan sub indikator tersebut

yang belum mencapai target ada 1 sub indikator.

Sedangkan untuk pengukuran kinerja keuangan tahun 2017, Dinas Kesehatan

Kota Surabaya telah mencapai 85,10% (berhasil) dari anggaran yang ada. Keberhasilan

capaian kegiatan dan keuangan program kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota

Surabaya tidak lepas dari peran serta semua pihak, baik lintas program, lintas sektor,

swasta maupun masyarakat.

.

Page 4: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

iii

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................i

IKHTISAR EKSEKUTIF ...........................................................................................ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................... BAB I – 1

B. Dasar Hukum ......................................................................... BAB I – 2

C. Gambaran Umum Dinas Kesehatan....................................... BAB I – 2

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 .............................................. BAB II – 1

B. Indikator Kinerja Utama (IKU) ............................................. BAB II – 10

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi ................................................... BAB III – 1

B. Realisasi Anggaran ................................................................ BAB III – 53

C. Inovasi dan Keberhasilan Program Kesehatan ...................... BAB III – 57

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................ BAB IV – 1

B. Saran ...................................................................................... BAB IV – 2

LAMPIRAN

Page 5: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

iv

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Skala Ordinal Penilaian Indikator Kinerja................................................ BAB III-1

Tabel 3.2. Capaian Indikator IKU Dinas Kesehatan Kota Surabaya Dibandingkan Target

RPJMD Tahun 2017 ..................................................................................BAB III-3

Tabel 3.3. Capaian Indikator Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya

Tahun 2017 ...............................................................................................BAB III-4

Tabel 3.4. Puskesmas Terakreditasi di Kota Surabaya Tahun 2017...........................BAB III-27

Tabel 3.5. Capaian Indikator SPM Bidang Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2017 . BAB III-42

Tabel 3.6. Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2017 ............ BAB III-53

Tabel 3.7. Perkembangan dan Inovasi Sarana Pelayanan Kesehatan di Kota Surabaya

Tahun 2017 ............................................................................................... BAB III-57

Page 6: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

v

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin

di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017 ...................................................... BAB III-13

Gambar 3.2. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017......... BAB III-14

Gambar 3.3. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017 ..... BAB III-15

Gambar 3.4. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi pada Sarana Kesehatan di Kota Surabaya

Tahun 2014 – 2017 ................................................................................... BAB III-17

Gambar 3.5. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di Kota Surabaya Tahun

2014 – 2017 .............................................................................................. BAB III-18

Gambar 3.6. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 di Kota Surabaya

Tahun 2014 - 2017.................................................................................... BAB III-21

Gambar 3.7. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Tolinakes)

di Kota Surabaya Tahun 2014 - 2017....................................................... BAB III-22

Gambar 3.8. Persentase Puskesmas yang Terakreditasi di Kota Surabaya

Tahun 2014 – 2017 ................................................................................... BAB III-30

Gambar 3.9. Cakupan Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani <24 Jam di Kota Surabaya

Tahun 2014 – 2017 ................................................................................... BAB III-37

Gambar 3.10. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

di Kota Surabaya Tahun 2014 - 2017....................................................... BAB III-45

Gambar 3.11. Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017 ..BAB III-46

Gambar 3.12. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat di Kota Surabaya

Tahun 2014 – 2017 ...................................................................................BAB III-47

Gambar 3.13. Cakupan Peserta KB Aktif di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017 .......... BAB III-48

Page 7: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah satu rangkaian

kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu

bentuk dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan. Kesemuanya

harus terangkum dalam dokumen Laporan Kinerja (LKj). Laporan

Kinerja (LKj) merupakan laporan pertanggungjawaban instansi

pemerintah atas akuntabilitas kinerja yang telah ditetapkan selama kurun

waktu 1 (satu) tahun dan sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada

publik untuk mewujudkan good governance.

Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun

2017 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas

pelaksanaan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Surabaya Tahun 2016-2021. Target kinerja yang harus dicapai Dinas

Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2017, merupakan penjabaran dari visi,

misi, dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis

(Renstra) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016-2021 dan

Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017.

Pengukuran pencapaian kinerja bertujuan untuk mendorong instansi

pemerintah Kota Surabaya dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Surabaya

dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas dari

kebijakan dan program. Oleh karena itu, substansi penyusunan Laporan

Kinerja (LKj) didasarkan pada hasil-hasil capaian indikator kinerja yang

ada di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Penyusunan Laporan

Kinerja (LKj) juga dimaksudkan sebagai media untuk mengkomuni-

kasikan pencapaian kinerja program kesehatan dalam satu tahun

anggaran kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya serta

dapat menjadi masukan dan umpan balik untuk perbaikan kinerja Dinas

Kesehatan Kota Surabaya pada tahun mendatang.

Page 8: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 2

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara.

2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah.

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 tentang

Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

8. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya

Tahun 2016-2021.

C. GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN

1. VISI DAN MISI

Visi :“Dinas Kesehatan yang Profesional untuk mewujudkan

masyarakat Surabaya sehat, mandiri dan berdaya saing global”

Page 9: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 3

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Misi :

Misi merupakan rumusan mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Dalam perencanaan Misi ini penting untuk memberikan kerangka dalam

mencapai tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Misi tersebut adalah:

1) Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan.

2) Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang

kesehatan.

3) Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam

bidang kesehatan.

2. TUJUAN

Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kota bidang kesehatan

yaitu meningkatkan derajat kesehatan, dan untuk mencapai visi dan

misi Dinas Kesehatan, dirumuskan suatu bentuk yang lebih terarah

berupa tujuan dan sasaran yang strategis organsisasi. Tujuan yang akan

dicapai Dinas Kesehatan adalah sebagi berikut:

a. Dalam mewujudkan misi kesatu yaitu “Meningkatkan akses dan

mutu upaya kesehatan“, maka tujuan Dinas Kesehatan Kota

Surabaya yang ingin dicapai adalah:

1) Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan

masyarakat bagi warga miskin.

2) Meningkatnya kualitas layanan kesehatan ibu dan anak.

b. Dalam mewujudkan misi kedua yaitu “Meningkatkan tata kelola

dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan”, maka tujuan

yang ingin dicapai adalah:

1) Meningkatkan kualitas sarana, prasarana serta tata kelola layanan

kesehatan.

2) Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang

baik.

Page 10: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 4

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

c. Dalam mewujudkan misi ketiga yaitu ”Meningkatkan penggerakan

dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan”, maka

tujuan yang ingin dicapai adalah:

1) Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat.

2) Meningkatkan ketersediaan kualitas konsumsi dan keamanan

pangan.

3. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan sesuai dengan Peraturan

Daerah Nomor 14 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah Kota Surabaya dan Peraturan Walikota Surabaya

Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian

Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya,

Dinas Kesehatan memiliki tugas melaksanakan urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan di bidang

kesehatan.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas maka

Dinas Kesehatan mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugas bidang kesehatan;

b. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugas bidang kesehatan;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugas

bidang kesehatan;

d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugas bidang

kesehatan;

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan

tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas Kesehatan dibantu

pegawai dalam jabatan struktural. Rincian tugas dan fungsi pada

masing-masing jenjang struktural sebagaimana Struktur Organisasi

Dinas Kesehatan tersebut di atas sebagai berikut :

Page 11: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 5

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

1. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di

bidang kesekretariatan yang meliputi menyusun dan melaksanakan

rencana program dan petunjuk teknis, melaksanakan koordinasi dan

kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, melaksanakan

pengawasan dan pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan,

dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan koordinasi penyusunan perencanaan program,

anggaran dan perundang-undangan;

b. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dan

administrasi perizinan/non perizinan/rekomendasi;

c. pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian;

d. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan;

e. pelaksanaan penatausahaan Barang Milik Daerah;

f. pelaksanaan urusan rumah tangga, dokumentasi, hubungan

masyarakat, dan protokol;

g. pelaksanaan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan;

h. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;

i. pelaksanaan perhitungan pelaporan indikator kinerja sekretariat

yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis

j. pelaksanaan koordinasi pelaporan indikator kinerja badan yang

tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

k. pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan;

l. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

pelaksanaan tugas;

m. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai tugas dan fungsinya.

Page 12: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 6

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Sekretariat terdiri dari:

(1) Sub Bagian Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat

(2) Sub Bagian Keuangan dan Pengelolaan Aset

(3) Sub Bagian Hukum, Kepegawaian dan Umum

2. Bidang Sumber Daya Kesehatan

Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Dinas di bidang sumber daya kesehatan yang meliputi

menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis,

melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi

lain, melaksanakan pengawasan dan pengendalian, melaksanakan

evaluasi dan pelaporan, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang

diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas, bidang sumber daya kesehatan

mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan perumusan kebijakan teknis dibidang kefarmasian,

makanan dan minuman, sarana dan alat kesehatan serta sumber

daya manusia kesehatan;

b. pelaksanaan kebijakan teknis dibidang kefarmasian, makanan dan

minuman, sarana dan alat kesehatan serta sumber daya manusia

kesehatan;

c. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

kefarmasian, makanan dan minuman, sarana dan alat kesehatan

serta sumber daya manusia kesehatan;

d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang kefarmasian,

makanan dan minuman, sarana dan alat kesehatan serta sumber

daya manusia kesehatan;

e. pelaksanaan program kefarmasian, makanan dan minuman,

sarana dan alat kesehatan serta sumber daya manusia kesehatan;

Page 13: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 7

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

f. pelaksanaan administrasi dibidang kefarmasian, makanan dan

minuman, sarana dan alat kesehatan serta sumber daya manusia

kesehatan;

g. pelaksanaan pengelolaan perizinan/rekomendasi dibidang

kefarmasian, makanan minuman, sarana dan alat kesehatan serta

sumberdaya manusia kesehatan;

h. pelaksanaan perhitungan pelaporan indikator kinerja bidang yang

tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Sumber Daya Kesehatan terdiri dari

(1) Seksi Sarana dan Alat Kesehatan

(2) Seksi Kefarmasian, Makanan dan Minuman

(3) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan

3. Bidang Kesehatan Masyarakat

Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Dinas di bidang kesehatan masyarakat yang meliputi

menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis,

melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi

lain, melaksanakan pengawasan dan pengendalian, melaksanakan

evaluasi dan pelaporan, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang

diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai

fungsi:

a. pelaksanaan perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan

keluarga dan gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan

kesehatan masyarakat, serta kesehatan lingkungan, kesehatan

kerja dan olahraga;

Page 14: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 8

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

b. pelaksanaan kebijakan teknis dibidang kesehatan keluarga dan

gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan kesehatan

masyarakat, serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan

olahraga;

c. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dibidang

kesehatan keluarga dan gizi masyarakat, promosi dan

pemberdayaan kesehatan masyarakat, serta kesehatan lingkungan,

kesehatan kerja dan olahraga;

d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang kesehatan keluarga

dan gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan kesehatan

masyarakat, serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan

olahraga;

e. pelaksanaan pengelolaan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat,

promosi dan pemberdayaan kesehatan masyarakat, serta

kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;

f. pelaksanaan penyelenggaraan promosi kesehatan skala kota;

g. pelaksanaan administrasi dibidang kesehatan keluarga dan gizi

masyarakat, promosi dan pemberdayaan kesehatan masyarakat,

serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;

h. pelaksanaan perhitungan pelaporan indikator kinerja bidang yang

tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari :

(1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

(2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat

(3) Seksi Kesehatan Lingkungan

Page 15: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 9

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit yang meliputi menyusun dan melaksanakan

rencana program dan petunjuk teknis, melaksanakan koordinasi dan

kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, melaksanakan

pengawasan dan pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan,

dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas, Bidang Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan perumusan kebijakan teknis di bidang pencegahan

dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa, dan

surveilans dan imunisasi;

b. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian

penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa, dan surveilans dan

imunisasi;

c. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dibidang

pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa, dan

surveilans dan imunisasi;

d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian

penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa, dan surveilans dan

imunisasi;

e. pelaksanaan pengelolaan pencegahan dan pengendalian penyakit

menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular

dan kesehatan jiwa, dan surveilans dan imunisasi;

Page 16: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 10

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

f. pelaksanaan administrasi di bidang pencegahan dan pengendalian

penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak

menular dan kesehatan jiwa, dan surveilans dan imunisasi;

g. pelaksanaan perhitungan pelaporan indikator kinerja bidang yang

tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri dari :

(1) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

(2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

(3) Seksi Surveilans dan Imunisasi

5. Bidang Pelayanan Kesehatan

Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Dinas di bidang pelayanan kesehatan yang meliputi

menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis,

melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan

instansi lain, melaksanakan pengawasan dan pengendalian,

melaksanakan evaluasi dan pelaporan, dan melaksanakan tugas-

tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas, Bidang Pelayanan Kesehatan

mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan

kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan

kesehatan khusus dan kesehatan tradisional;

b. pelaksanaan kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan

primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan

khusus dan kesehatan tradisional;

Page 17: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 11

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

c. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

dibidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan

rujukan, pelayanan kesehatan khusus dan kesehatan tradisional;

d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang pelayanan

kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan

kesehatan khusus dan kesehatan tradisional;

e. pelaksanaan pengelolaan pelayanan kesehatan primer,

pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan khusus dan

kesehatan tradisional;

f. pelaksanaan administrasi dibidang pelayanan kesehatan

primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan

khusus dan kesehatan tradisional;

g. pelaksanaan perhitungan pelaporan indikator kinerja bidang

yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari :

(1) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer

(2) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan

(3) Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Kesehatan Tradisional

6. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat

Menurut Peraturan Walikota Nomor 98 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas

Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya,

bahwa Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

Dinas Kesehatan dibidang kesehatan masyarakat dan melaksanakan

kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan

di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya

kecamatan sehat.

Page 18: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 12

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Puskesmas memiliki

fungsi :

a. pelaksanaan penyusunan program kegiatan UPTD;

b. pelaksanaan pembinaan terhadap jaringan pelayanan puskesmas

dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan;

c. penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat

pertama di wilayah kerjanya;

d. penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat

pertama di wilayah kerjanya;

e. pelaksanaan kegiatan sistem informasi Puskesmas;

f. pelaksanaan ketatausahaan UPTD;

g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas UPTD;

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat pada

Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang terdiri dari:

(1) Puskesmas Tanjungsari;

(2) Puskesmas Simomulyo;

(3) Puskesmas Manukan Kulon;

(4) Puskesmas Balongsari;

(5) Puskesmas Asemrowo;

(6) Puskesmas Sememi;

(7) Puskesmas Benowo;

(8) Puskesmas Jeruk;

(9) Puskesmas Lidah Kulon;

(10) Puskesmas Lontar;

(11) Puskesmas Peneleh;

(12) Puskesmas Ketabang;

(13) Puskesmas Kedungdoro;

(14) Puskesmas Dr. Soetomo;

(15) Puskesmas Tembok Dukuh;

(16) Puskesmas Gundíh;

Page 19: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 13

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

(17) Puskesmas Tambakrejo;

(18) Puskesmas Simolawang;

(19) Puskesmas Perak Timur;

(20) Puskesmas Pegirian;

(21) Puskesmas Sidotopo;

(22) Puskesmas Wonokusumo;

(23) Puskesmas Krembangan Selatan;

(24) Puskesmas Dupak;

(25) Puskesmas Tanah Kali Kedinding;

(26) Puskesmas Sidotopo Wetan;

(27) Puskesmas Kenjeran;

(28) Puskesmas Rangkah;

(29) Puskesmas Pacarkeling;

(30) Puskesmas Gading;

(31) Puskesmas Pucang Sewu;

(32) Puskesmas Mojo;

(33) Puskesmas Kalirungkut;

(34) Puskesmas Medokan Ayu;

(35) Puskesmas Tenggilis;

(36) Puskesmas Gunung Anyar;

(37) Puskesmas Menur;

(38) Puskesmas Klampis Ngasem;

(39) Puskesmas Mulyorejo;

(40) Puskesmas Sawahan;

(41) Puskesmas Putat Jaya;

(42) Puskesmas Pakis;

(43) Puskesmas Banyu Urip;

(44) Puskesmas Jagir;

(45) Puskesmas Wonokromo;

(46) Puskesmas Ngagel Rejo;

(47) Puskesmas Kedurus;

(48) Puskesmas Dukuh Kupang;

Page 20: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 14

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

(49) Puskesmas Wiyung;

(50) Puskesmas Gayungan;

(51) Puskesmas Jemursari;

(52) Puskesmas Sidosermo;

(53) Puskesmas Kebonsari;

(54) Puskesmas Made;

(55) Puskesmas Bangkingan;

(56) Puskesmas Keputih;

(57) Puskesmas Balas Klumprik;

(58) Puskesmas Siwalankerto;

(59) Puskesmas Morokrembangan;

(60) Puskesmas Tambak Wedi;

(61) Puskesmas Bulak Banteng;

(62) Puskesmas Kalijudan; dan

(63) Puskesmas Sawah Pulo.

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Surabaya, lebih rinci dapat

dilihat pada Form Struktur Organisasi, Lampiran 1.

4. ISU STRATEGIS

Berdasarkan analisis perkembangan dan masalah pembangunan

kesehatan serta peran Dinas Kesehatan dalam pembangunan kesehatan,

dengan memperhatikan perkembangan dan tantangan dewasa ini, maka

isu strategis Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang tertuang dalam

Review RENSTRA Tahun 2010-2016 adalah :

a. Kesehatan lingkungan dan masyarakat

Permasalahan mengenai kesehatan lingkungan dan masyarakat

meliputi beberapa aspek sebagai berikut :

a.1. Kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan dan

pencapaian kualitas hidup yang lebih baik dengan perilaku

hidup bersih dan sehat;

a.2. Pencegahan penyakit akibat dampak dari kualitas lingkungan,

perilaku konsumsi serta jenis makanan.

Page 21: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 15

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

b. Aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan

Permasalahan mengenai aksesibilitas dan kualitas layanan

kesehatan meliputi beberapa aspek sebagai berikut :

b.1. Aksesibilitas, kualitas, manajemen, dan pengembangan serta

sistem informasi kesehatan;

b.2. Layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas untuk

semua kalangan masyarakat, meliputi anak, remaja, ibu dan

lansia;

b.3. Efektivitas pembiayaan kesehatan dan Jaminan Kesehatan

Nasional;

b.4. Pengawasan dan pengendalian terhadap makanan dan bahan

berbahaya bagi kesehatan;

b.5. Pengendalian penyebaran penyakit tropis dan penyakit serius

lainnya serta penyebaran HIV/AIDS dan NAPZA.

c. Ketersediaan, standarisasi, dan kualitas sarana, prasarana, serta tata

kelola layanan kesehatan.

Permasalahan megenai ketersediaan, standarisasi dan kualitas

sarana prasarana serta tata kelola layanan kesehatan meliputi

beberapa aspek berikut :

c.1. Kerjasama pengembangan bidang kesehatan dengan seluruh

stakeholder ;

c.2. Pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan.

5. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016 ini disusun dengan

sistematika yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 54

Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

sebagai berikut :

Page 22: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 16

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

KATA PENGANTAR

RINGKASAN EKSEKUTIF

Lembar ini merupakan ringkasan singkat tentang isi Laporan Kinerja

(LKj) pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2017.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan

kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic

issued) yang sedang dihadapi organisasi.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja

Tahun 2017.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Bab ini merupakan hasil Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan

Kota Surabaya Tahun 2017 yang memuat :

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil

pengukuran kinerja organisasi.

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang

telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan

dokumen Perjanjian Kinerja.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi

serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk

meningkatkan kinerja.

Page 23: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 17

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1) Struktur Organisasi Dinas Kesehatan.

2) Indikator RENSTRA Tahun 2016-2021.

3) Perjanjian Kinerja Tahun 2017.

4) Capaian Indikator Perjanjian Kinerja Tahun 2017.

5) Kinerja Keuangan Tahun 2017.

Page 24: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 1

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang

efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, maka perlu

ditetapkan Perjanjian Kinerja. Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen

yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada

pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/

kegiatan yang disertai dengan Indikator Kinerja.

Penetapan kinerja atau perjanjian kinerja ditetapkan untuk

dijadikan sebagai tolok ukur pengukuran capaian kinerja. Penetapan

kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan

terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan

mempertimbangkan sumber daya yang dikelola.

Tujuan penetapan kinerja antara lain adalah untuk:

(1) Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan

pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas,

transparansi, dan kinerja aparatur;

(2) Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja

aparatur;

(3) Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan

sanksi;

(4) Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,

evaluasi dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima

amanah;

(5) Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Page 25: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 2

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Berikut ini penetapan kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2017

adalah :

Misi 1 : Meningkatkan Akses Dan Mutu Upaya Kesehatan

Tujuan (1) : “Merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)”

Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan

masyarakat bagi warga miskin, dengan indikator kinerja :

Persentase warga miskin yang terlayani di layanan kesehatan, dengan

target 100%.

Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin, dengan

target 70.

Sasaran :

Meningkatnya pelayanan kesehatan khususnya bagi warga miskin,

dengan indikator kinerja :

Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan,

dengan target 65%.

Program :

Program Pemberian jaminan pelayanan kesehatan penduduk miskin,

dengan indikator kinerja :

a. Persentase kepemilikan Jaminan Kesehatan, dengan target 100%.

b. Persentase penduduk miskin yang memanfaatkan pelayanan

kesehatan, dengan target 11%

Kegiatan :

Jaminan Kesehatan Masyarakat

Tujuan (2) : “Merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)”

Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak, dengan

indikator kinerja :

Page 26: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 3

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

a. Persentase cakupan pelayanan ibu nifas, dengan target 94,04%

b. Angka Kematian Ibu (AKI) per100.000 kelahiran hidup, dengan

target ≤ 84,07 per100.000 KH

c. Persentase cakupan pelayanan kesehatan bayi, dengan target

94,15%

d. Angka Kematian Bayi (AKB) per1.000 kelahiran hidup, dengan

target ≤ 6,45 per1.000 KH

e. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan, dengan

target 100%

Sasaran (1) :

Meningkatnya kesehatan ibu dan anak, dengan indikator kinerja :

a. Persentase Kunjungan pertama ibu hamil (K1), dengan target 90%

b. Persentase Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, dengan

target 90%

c. Persentase Kunjungan Neonatus pertama (KN1), dengan target

90%

d. Persentase Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani,

dengan target 90%

Program :

Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak, dengan

indikator kinerja :

a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4, dengan target 98,45%

b. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

(Tolinakes), dengan target 96,94%

c. Cakupan Kunjungan neonatal lengkap, dengan target 81%

d. Imunisasi dasar lengkap, dengan target 93,81%

Kegiatan :

a. Pelayanan Kesehatan keluarga

b. Jaminan Persalinan

Page 27: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 4

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Sasaran (2) :

Meningkatnya status gizi pada masyarakat terutama balita, dengan

indikator kinerja :

Cakupan balita usia 6 - 59 bulan yang mendapat vitamin A, dengan

target 85%.

Program :

Program Perbaikan gizi ibu dan anak, dengan indikator kinerja:

a. Prevalensi balita gizi kurang, dengan target 9,5%.

b. Prevalensi balita gizi buruk, dengan target <1%

c. Persentase penimbangan balita, dengan target 81,30%

d. Persentase ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe, 94,62%

Kegiatan :

Peningkatan dan Perbaikan Gizi Masyarakat

Misi 2 : Meningkatkan Tata Kelola Dan Optimalisasi Fungsi Regulator

Bidang Kesehatan

Tujuan (1) : “Merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)”

Meningkatkan kualitas sarana, prasarana serta tata kelola layanan

kesehatan, dengan indikator kinerja :

Persentase puskesmas yang terakreditasi, dengan target 39,68%

Sasaran (1) :

Meningkatnya mutu puskesmas dan akses pelayanan kesehatan di

puskesmas, dengan indikator kinerja :

Persentase terlaksananya akreditasi puskesmas, dengan target

50,79%

Page 28: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 5

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Program (1) :

Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/puskesmas pembantu, dengan indikator kinerja :

Persentase Ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas dan

puskesmas pembantu, dengan target 74%.

Kegiatan :

a. Pelayanan Kesehatan Puskesmas

b. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan

c. Peningkatan sarana dan pengadaan alat kesehatan Puskesmas

d. Penunjang Operasional Pelayanan Kesehatan

e. Pengadaan Sarana Kesehata Dasar (DAK Bidang Kesehatan)

Program (2) :

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas/Puskesmas

Pembantu, dengan indikator kinerja :

Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Dinas

Kesehatan, dengan target 100%.

Kegiatan :

a. Pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan

b. Pengadaan Obat dan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas

(DAK Bidang Kesehatan)

Sasaran (2) :

Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan, dengan

indikator kinerja :

Persentase Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berizin, dengan

target 80%

Page 29: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 6

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Program :

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, dengan indikator kinerja :

a. Persentase sarana kesehatan yang memiliki izin, dengan target

82%

b. Persentase tenaga kesehatan yang memiliki izin, dengan target

82%.

Kegiatan :

a. Akreditasi Puskesmas (DAK Bidang Kesehatan)

b. Pelayanan Kesehatan Rujukan

c. Pembinaan dan Pengembangan SDM Kesehatan

Tujuan (2) :

Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik,

dengan indikator kinerja :

a. Tingkat kepuasan pelayanan kedinasan, dengan target 76%.

b. Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana

prasarana perkantoran, dengan target 62%.

c. Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan program 90,84%.

Sasaran (1) :

Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran

perangkat daerah, dengan indikator kinerja :

Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan Administrasi

Perkantoran Perangkat Daerah, dengan target 100%.

Program (1) :

Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Kedinasan, dengan indikator kinerja :

1) Persentase sarana dan prasarana perkantoran dalam kondisi

baik, dengan target 100 %

Page 30: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 7

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

2) Persentase ketepatan pemenuhan sarana dan prasarana

perkantoran, dengan target 100 %

Kegiatan :

Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran

Program (2) :

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan indikator

kinerja :

Tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi

perkantoran, dengan target 72%.

Kegiatan :

a. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Perangkat Daerah

Sasaran (2) :

Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan untuk mendukung

keberhasilan Program, dengan indikator kinerja :

Persentase kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap parameter

perencanaan pada Opsplan, dengan target 100%.

Program :

Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan indikator kinerja

Persentase ketepatan waktu penyusunan dan pelaporan Dokumen

Perencanaan strategis dan/atau sektoral, dengan target 100%.

Kegiatan :

Penyusunan Dokumen Perencanaan, Penganggaran, Evaluasi

Perangkat Daerah

Page 31: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 8

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Misi 3 : Meningkatkan Penggerakan Dan Pemberdayaan Masyarakat

Dalam Bidang Kesehatan

Tujuan (1) : ”Merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)”

Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat, dengan indikator

kinerja :

a. Persentase kelurahan siaga aktif, dengan target 100%

b. Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani

<20 jam, dengan target 100%

Sasaran (1) :

Tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup sehat, dengan

indikator kinerja :

a. Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <

24 jam, dengan target 100%

b. Persentase penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang

ditangani, dengan target 100%

Program :

Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan indikator kinerja :

a. Persentase rumah sehat, dengan target 77%

b. Persentase TPM memenuhi syarat higienis sanitasi, dengan target

82%

c. Cakupan Kelurahan Yang Memiliki Pembinaan Terpadu (Bindu),

dengan target 84%

Kegiatan :

a. Dana Alokasi Khusus bidang Kesehatan Non Fisik

b. Penanggulangan Kejadian Darurat dan Pasca Kejadian Darurat

c. Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular

d. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

e. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus

Page 32: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 9

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

f. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan

g. Promosi dan pemberdayaan kesehatan

h. Surveilans dan imunisasi

Tujuan (2) : ”Merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)”

Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi, dan keamanan

pangan, dengan indkikator kinerja :

Persentase tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan, dengan

target 20,50%

Sasaran (2) :

Meningkatnya keamanan pangan di masyarakat,dengan indikator

kinerja :

Meningkatnya keamanan pangan di masyarakat, dengan target 2%

Program :

Program Peningkatan Keanekaragaman Konsumsi dan Keamanan

Pangan, dengan indikator kinerja :

Persentase sample yang memenuhi syarat keamanan makanan,

dengan target 82%.

Kegiatan :

Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan dan Siap Saji

Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2017, lebih rinci

dapat dilihat pada Form Perjanjian Kinerja, Lampiran 3.

Page 33: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 10

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kota Surabaya

yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut:

No Indikator Kinerja Utama Target 2017

1 Persentase penduduk miskin yang terlayani di

layanan kesehatan

100%

2 Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi

penduduk miskin

70%

3 Persentase Cakupan pelayanan ibu nifas 94,04%

4 Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH

(kelahiran hidup)

≤ 84,07

per 100,000 KH

5 Cakupan pelayanan kesehatan bayi 94,15%

6 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH

(kelahiran hidup)

≤ 6,45

per 1.000 KH

7 Persentase balita gizi buruk yang mendapat

perawatan

100%

8 Persentase puskesmas yang terakreditasi 39,68%

9 Tingkat kepuasan pelayanan kedinasan 76%

10 Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan

kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran

62%

11 Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan program 90,84%

12 Persentase kelurahan siaga aktif 100%

13 Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani

< 20 jam

100%

14 Persentase Tingkat kualitas konsumsi dan keamanan

pangan

20,50%

Page 34: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 1

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang

menggambarkan terwujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan

hasil kegiatan. Indikator kinerja yang digunakan harus memenuhi kriteria

spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan dan sesuai dengan kurun

waktu tertentu.

Evaluasi kinerja dimulai dengan pengukuran capaian kinerja yang

mencakup penetapan capaian indikator kinerja. Untuk memudahkan

dalam menarik kesimpulan, dilakukan atribusi penilaian menggunakan

skala ordinal sebagaimana tabel berikut.

Tabel 3.1. Skala Ordinal Penilaian Indikator Kinerja

No. Nilai Indikator Kinerja (%) Kategori

1.

2.

3.

4.

85 s/d 100

70 s/d 85

55 s/d 70

Kurang < 55

Berhasil

Cukup Berhasil

Kurang Berhasil

Tidak Berhasil

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya tahun 2017

mulai 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017 merupakan

hasil dari pengukuran masing-masing indikator kinerja yang ada di Dinas

Kesehatan Kota Surabaya.

Indikator kinerja tertuang dalam capaian indikator Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya

bidang kesehatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor

10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Page 35: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 2

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2016-2021 dan indikator

Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang meliputi

delapan belas indikator sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor : 741/Menkes/SK/VII/ 2008.

Capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang meliputi

indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Surabaya bidang kesehatan yang didalamnya tertuang dalam

Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kota Surabaya,

indikator Perjanjian Kinerja, serta indikator Standar Pelayanan Minimal

(SPM) bidang kesehatan dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Capaian Indikator RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016-2021

Bidang Kesehatan (Indikator Kinerja Utama/IKU)

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kota Surabaya terdapat program prioritas pembangunan.

Program prioritas merupakan program yang bersifat menyentuh langsung

kepentingan publik berskala besar dan memiliki urgensi yang tinggi serta

memberikan dampak luas pada masyarakat. Program prioritas merupakan

program yang akan dijalankan oleh Dinas Kesehatan dalam mencapai

target indikator kegiatan pertahun dan juga target capaian RPJMD.

Indikator Rencana Pembangunan Jangka Menegah (RPJMD)

Kota Surabaya tahun 2016-2021 bidang kesehatan sesuai Peraturan

Daerah Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun

2016-2021 yang meliputi:

Page 36: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 3

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Tabel 3.2. Capaian Indikator IKU Dinas Kesehatan Kota Surabaya

Dibandingkan Target RPJMD Tahun 2017

No Indikator Kinerja Utama Realisasi Sasaran CapaianTarget

RPJMD

Capaian

Terhadap

Target

1

Persentase penduduk miskin

yang terlayani di layanan

kesehatan

163.124 163.124 100% 100%100%

(Berhasil)

2

Indeks kepuasan pelayanan

kesehatan bagi penduduk

miskin

68,73% 68,73% 70%98,19%

(Berhasil)

3Persentase Cakupan pelayanan

ibu nifas42.502 44.963 94,53% 94,04%

100,52%

(Berhasil)

4

Angka Kematian Ibu (AKI)

per 100.000 KH (kelahiran

hidup)

34 42.822 79,40

≤ 84,07105,88%

(Berhasil)per 100,000

KH

5Cakupan pelayanan kesehatan

bayi40.668 42.377 95,97% 94,15%

101,93%

(Berhasil)

6

Angka Kematian Bayi (AKB)

per 1.000 KH (kelahiran

hidup)

219 42.822 5,11≤ 6,45 per

126,22%

(Berhasil)1.000 KH

7Persentase balita gizi buruk

yang mendapat perawatan278 278 100,00% 100%

100,00%

(Berhasil)

8Persentase puskesmas yang

terakreditasi56 63

88,89%39,68%

224,01%

(Berhasil)

9Tingkat kepuasan pelayanan

kedinasan82,97% 76%

109,16%

(Berhasil)

10

Indeks kepuasan SKPD thd

pemenuhan kebutuhan sarpras

perkantoran

85,48% 62%137,87%

(Berhasil)

11Tingkat capaian keberhasilan

pelaksanaan program100,00% 90,84%

110,08%

(Berhasil)

12Persentase kelurahan siaga

aktif154 154 100% 100%

100%

(Berhasil)

13Cakupan kelurahan mengalami

KLB yang ditangani < 20 jam29 29 100% 100%

100%

(Berhasil)

14

Persentase Tingkat kualitas

konsumsi dan keamanan

pangan

21,04% 20,50%102,63%

(Berhasil)

Page 37: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 4

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

b. Capaian Indikator Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Perjanjian Kinerja adalah lembar atau dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan

instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program dan kegiatan

yang disertai dengan Indikator Kinerja. Indikator Kinerja adalah ukuran

keberhasilan yang akan dicapai dari kinerja program dan kegiatan yang

telah direncanakan. Penetapan kinerja atau perjanjian kinerja ditetapkan

untuk dijadikan sebagai tolok ukur pengukuran capaian kinerja. Capaian

kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota

Surabaya Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3. Capaian Indikator Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan

Kota Surabaya Tahun 2017

Misi/Tujuan/Sasaran/

Program

Indikator Tahun 2017

Ket(Tujuan/ Sasaran/

Program)

Target Capaian Capaian

Kinerja

Misi 1.

Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan

Tujuan :

Meningkatkan

aksesibilitas dan kualitas

pelayanan kesehatan

masyarakat bagi warga

miskin

1. Persentase warga

miskin yang terlayani

di layanan kesehata

100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

2. Indeks kepuasan

pelayanan kesehatan

bagi warga miskin

(SKPD pengukur :

Bagian Kesra / Bagian

Ortala)

70,00% 68,73% 98,19% Berhasil

Sasaran :

Meningkatnya

pelayanan kesehatan

khususnya bagi warga

miskin

Persentase masyarakat

miskin yang memiliki

jaminan kesehatan

65,00% 99,08% 152,43% Berhasil

Page 38: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 5

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Misi/Tujuan/Sasaran/

Program

Indikator Tahun 2017

Ket(Tujuan/ Sasaran/

Program)

Target Capaian Capaian

Kinerja

Program :

Program Pemberian

jaminan pelayanan

kesehatan penduduk

miskin

Persentase kepemilikan

Jaminan Kesehatan

100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Persentase penduduk

miskin yang

memanfaatkan

pelayanan kesehatan

11,00% 40,30% 366,36% Berhasil

Tujuan :

Meningkatkan kualitas

layanan kesehatan ibu

dan anak

Persentase cakupan

pelayanan ibu nifas

94,04% 94,53% 100,52% Berhasil

Angka Kematian Ibu

(AKI) per100.000

kelahiran hidup

≤84,07

per100.000

KH

79,4 105,88% Berhasil

Persentase cakupan

pelayanan kesehatan

bayi

94,15% 95,97% 101,93% Berhasil

Angka Kematian Bayi

(AKB) per1.000

kelahiran hidup

≤6,45

per1.000

KH

5,11 126,22% Berhasil

Persentase balita gizi

buruk yang mendapat

perawatan

100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Sasaran :

Meningkatnya kesehatan

ibu dan anak

Persentase Kunjungan

pertama ibu hamil (K1)

90,00% 99,51% 110,57% Berhasil

Persentase Cakupan

komplikasi kebidanan

yang ditangani

90,00% 91,68% 101,87% Berhasil

Persentase Kunjungan

Neonatus pertama

(KN1)

90,00% 102,60% 114,00% Berhasil

Persentase Cakupan

neonatus dengan

komplikasi yang

ditangani

90,00% 91,17% 101,30% Berhasil

Page 39: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 6

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Misi/Tujuan/Sasaran/

Program

Indikator Tahun 2017

Ket(Tujuan/ Sasaran/

Program)

Target Capaian Capaian

Kinerja

Program :

Program Peningkatan

keselamatan ibu

melahirkan dan anak

Cakupan Kunjungan

Ibu Hamil K4

98,45% 98,55% 100,10% Berhasil

Cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga

kesehatan (Tolinakes)

96,94% 97,63% 100,71% Berhasil

Cakupan Kunjungan

neonatal lengkap

81,00% 100,19% 123,69% Berhasil

Imunisasi dasar

lengkap

93,81% 94,57% 100,81% Berhasil

Sasaran :

Meningkatnya status gizi

pada masyaraat terutama

balita

Cakupan balita usia 6 -

59 bulan yang

mendapat vitamin A

85,00% 90,61% 106,60% Berhasil

Program :

Program Perbaikan gizi

ibu dan anak

Prevalensi balita gizi

kurang

9,50% 7,66% 123,94% Berhasil

Prevalensi balita gizi

buruk

<1 % 0,15% 666,67% Berhasil

Persentase

penimbangan balita

81,30% 84,12% 103,47% Berhasil

Persentase ibu hamil

yang mendapat 90

tablet Fe

94,62% 95,81% 101,26% Berhasil

Misi 2.

Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi

regulator bidang kesehatan

Tujuan :

Meningkatkan kualitas

sarana, prasarana serta

tata kelola layanan

kesehatan

Persentase puskesmas

yang terakreditasi

39,68% 58,73% 148,01% Berhasil

Sasaran :

Meningkatnya mutu

puskesmas dan akses

pelayanan kesehatan di

puskesmas

Persentase

terlaksananya akreditasi

puskesmas

50,79% 88,89% 175,01% Berhasil

Page 40: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 7

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Misi/Tujuan/Sasaran/

Program

Indikator Tahun 2017

Ket(Tujuan/ Sasaran/

Program)

Target Capaian Capaian

Kinerja

Program :

Program pengadaan,

peningkatan dan

perbaikan sarana dan

prasarana

puskesmas/puskesmas

pembantu

Persentase

Ketersediaan sarana

dan prasarana

puskesmas dan

puskesmas pembantu

74,00% 76,23% 103,01% Berhasil

Program Obat dan

Perbekalan Kesehatan

puskesmas/ puskesmas

pembantu

Persentase

Ketersediaan Obat dan

Perbekalan Kesehatan

Dinas Kesehatan

100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Sasaran :

Meningkatnya kualitas

Sumber Daya Manusia

Kesehatan

Persentase Sumber

Daya Manusia

Kesehatan yang berizin

80,00% 96,08% 120,10% Berhasil

Program :

Program Standarisasi

Pelayanan Kesehatan

Persentase sarana

kesehatan yang

memiliki izin

82,00% 98,77% 120,45% Berhasil

Persentase tenaga

kesehatan yang

memiliki izin

82,00% 96,08% 117,17% Berhasil

Tujuan :

Meningkatkan tata

kelola administrasi

perangkat daerah yang

baik

Tingkat kepuasan

pelayanan kedinasan

76,00% 82,96% 109,16% Berhasil

Indeks kepuasan SKPD

thd pemenuhan

kebutuhan sarpras

perkantoran

62,00% 85,48% 137,87% Berhasil

Tingkat capaian

keberhasilan

pelaksanaan program

90,84% 100,00% 110,08% Berhasil

Sasaran :

Mengelola sarana dan

prasarana serta

administrasi perkantoran

perangkat daerah

Kinerja Pengelolaan

Sarana, Prasarana, dan

Administrasi

Perkantoran Perangkat

Daerah

100,00% 98,27% 98,27% Berhasil

Page 41: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 8

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Misi/Tujuan/Sasaran/

Program

Indikator Tahun 2017

Ket(Tujuan/ Sasaran/

Program)

Target Capaian Capaian

Kinerja

Program :

Program Pembangunan

dan Pengelolaan Sarana

dan Prasarana Kedinasan

Persentase sarana dan

prasarana perkantoran

dalam kondisi baik

100,00% 99,98% 99,98% Berhasil

Persentase ketepatan

pemenuhan sarana dan

prasarana perkantoran

100,00% 82,78% 82,78% Cukup

Berhasil

Program Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

Tingkat kepuasan

pegawai terhadap

pelayanan administrasi

perkantoran

72,00% 84,96% 118,00% Berhasil

Sasaran :

Melaksanakan kegiatan

sesuai dengan

perencanaan untuk

mendukung keberhasilan

Program

Persentase kesesuaian

pelaksanaan kegiatan

terhadap parameter

perencanaan pada

Opsplan

100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Program :

Program Perencanaan

Pembangunan Daerah

Persentase ketepatan

waktu penyusunan dan

pelaporan Dokumen

Perencanaan strategis

dan/atau sektoral

100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Misi 3.

Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan

masyarakat dalam bidang kesehatan

Tujuan :

Mewujudkan lingkungan

sehat di masyarakat

Persentase kelurahan

siaga aktif

100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Persentase Cakupan

kelurahan mengalami

KLB yang ditangani

<20 jam

100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Sasaran :

Tercapainya masyarakat

yang mandiri dan hidup

sehat

Persentase Cakupan

kelurahan mengalami

KLB yang ditangani <

24 jam

100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Page 42: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 9

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Misi/Tujuan/Sasaran/

Program

Indikator Tahun 2017

Ket(Tujuan/ Sasaran/

Program)

Target Capaian Capaian

Kinerja

Persentase penderita

Demam Berdarah

Dengue (DBD) yang

ditangani

100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Program :

Program Upaya

Kesehatan Masyarakat

Persentase rumah sehat 75,00% 86,99% 115,99% Berhasil

Persentase TPM

memenuhi syarat

higienis sanitasi

81,00% 93,02% 114,84% Berhasil

Cakupan Kelurahan

Yang Memiliki

Pembinaan Terpadu

(Bindu)

82,00% 100,00% 121,95% Berhasil

Tujuan :

Meningkatkan

ketersediaan, kualitas

konsumsi, dan

keamanan pangan

Persentase tingkat

kualitas konsumsi dan

keamanan pangan

20,50% 21,04% 102,63% Berhasil

Sasaran :

Meningkatnya

keamanan pangan di

masyarakat

Meningkatnya

keamanan pangan di

masyarakat

2,00% 2,02% 101% Berhasil

Program :

Program Peningkatan

Keanekaragaman

Konsumsi dan

Keamanan Pangan

Persentase sample yang

memenuhi syarat

keamanan makanan

82,00% 96,02% 117,10% Berhasil

Pembangunan kesehatan di Kota Surabaya diprioritaskan untuk

pembangunan kesehatan di masyarakat. Misi pertama, Dinas Kesehatan

Kota Surabaya adalah meningkatkan akses dan mutu upaya

kesehatan,dengan tujuan untuk:

a. meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan

masyarakat bagi warga miskin, dengan sasaran untuk meningkatnya

pelayanan kesehatan khususnya bagi warga miskin;

Page 43: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 10

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

b. meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak, dengan

sasaran meningkatnya kesehatan ibu dan anak serta meningkatnya

status gizi pada masyarakat terutama balita, dengan indikator:

1) Persentase warga miskin yang terlayani di layanan kesehatan

Dalam rangka meningkatkan aksesibiltas dan kualitas pelayanan

kesehatan masyarakat bagi warga miskin melalui program pemberian

jaminan pelayanan kesehatan penduduk miskin, maka Pemerintah Kota

Surabaya berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang optimal untuk

masyarakat Kota Surabaya terutama masyarakat rentan dan miskin.

Persentase warga miskin yang terlayani di layanan kesehatan pada

tahun 2017 mencapai 100% yaitu dari 163.124 warga miskin yang datang

ke fasilitas kesehatan, seluruhnya yaitu 163.124 terlayani. Capaian ini

sama dengan capaian pada tahun 2016 yaitu 100% warga miskin yang

terlayani di layanan kesehatan. Capaian kinerja indikator ini pada tahun

2017 adalah 100 % (Berhasil).

Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan

cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin antara lain :

Melakukan koordinasi dan sosialisasi program Jaminan Kesehatan;

Pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin di puskesmas

dan jaringannya;

Bimbingan teknis/Fasilitasi program Jaminan Kesehatan;

Peningkatan kapasitas petugas pelayanan di Puskesmas terkait

penanganan penyakit yang harus dapat diselesaikan di Puskesmas;

Bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam rangka pelaksanaan

Jaminan Kesehatan Nasional untuk masyarakat Kota Surabaya;

Optimalisasi pelaksanaan rujukan berjenjang dari FKTP (Fasilitas

Kesehatan Tingkat Pertama) ke FKTL (Fasilitas Kesehatan Tingkat

Lanjutan) maupun sebaliknya.

Page 44: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 11

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

2)Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi warga miskin

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi

warga miskin, perlu dilaksanakan evaluasi atas penyelenggaraan

pelayanan khususnya bagi warga miskin. Untuk keperluan tersebut

dilaksanakan survei kepuasan pelayanan kesehatan bagi warga miskin

yang dilaksanakan oleh Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota

Surabaya dengan sasaran pasien di Puskesmas khususnya warga miskin.

Capaian indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi warga miskin

pada tahun 2017 adalah 68,73% lebih rendah dari target yaitu 70%,

sehingga capaian kinerja untuk indikator ini adalah 98,19% (Berhasil).

Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka mencapai

kepuasan pelayanan kesehatan bagi warga miskin antara lain :

Penanganan kasus dan keluhan masyarakat dalam pelayanan

kesehatan;

Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan lintas program terkait

pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin;

Melakukan koordinasi dan sosialisasi program Jaminan Kesehatan.

3) Persentase Masyarakat Miskin Yang Memiliki Jaminan Kesehatan

Dalam rangka memperoleh layanan kesehatan yang komprehensif

pada fasilitas kesehatan bagi warga miskin, Pemerintah Kota Surabaya

berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang optimal untuk

masyarakat Kota Surabaya terutama masyarakat rentan dan miskin

dalam bentuk Pemberian Bantuan Iuran (PBI).

Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan

di Kota Surabaya pada tahun 2017 sebesar 99,08% dari target sebesar

65,00% sehingga capaian kinerja untuk indicator ini sebesar 152,43%

(berhasil).

Page 45: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 12

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

4) Persentase Kepemilikan Jaminan Kesehatan

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah jaminan berupa

perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan

kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar

kesehatan. Jaminan tersebut diberikan kepada setiap orang yang telah

membayar iuran atau bagi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) telah

dibayarkan oeh pemerintah.

Persentase kepemilikan jaminan kesehatan di Kota Surabaya

tahun 2017 sebesar 100% dari target yang ada sebesar 100% sehingga

capaian kinerja yang ada sebesar 100% (berhasil). Keberhasilan

cakupan pada indicator ini menunjukkan adanya komitmen dari

Pemerintah Kota Surabaya bahwa seluruh masyarakat miskin Kota

Surabaya yang tidak tercover oleh PBI-APBN akan didaftarkan melalui

PBI Kota Surabaya dengan sumber dana dari APBD Kota Surabaya.

5) Persentase Penduduk Miskin Yang Memanfaatkan Pelayanan

Kesehatan

Dalam rangka meningkatkan aksesibiltas dan kualitas pelayanan

kesehatan masyarakat bagi warga miskin. Pemerintah Kota Surabaya

berupaya untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana di

Puskesmas Kota Surabaya, guna meningkatkan pelayanan kesehatan

bagi masyarakat.

Persentase penduduk miskin yang memanfaatkan pelayanan

kesehatan di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar sebesar 40,30% dari

target sebesar 11,00% sehingga capaian kinerja untuk indicator ini

sebesar 366,36% (berhasil).

6) Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Nifas

Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan

anak salah satu diantaranya adalah peningkatan pelayanan kesehatan

Page 46: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 13

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

pada ibu nifas. Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu

pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai dengan

standar. Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu

nifas sedikitnya 3 kali pada 6 jam pasca persalinan sampai dengan 3 hari,

pada minggu ke-2 dan pada minggu ke-4 termasuk pemberian vitamin A

2 kali serta persiapan dan atau pemasangan KB pasca persalinan.

Cakupan pelayanan nifas di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar

94,53% dari 44.963 ibu nifas yang ada dengan target sebesar 94,04%

sehingga capaian kinerja yang ada tercapai 100,52%

(berhasil).Keberhasilan cakupan pada indikator ini menunjukkan

kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan di Kota Surabaya sudah

cukup baik. Apabila dibandingkan pada tahun sebelumnya, capaian

indikator ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,65%. Adapun

perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada

grafik berikut.

Gambar 3.1. Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Nifas

di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 13

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

pada ibu nifas. Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu

pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai dengan

standar. Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu

nifas sedikitnya 3 kali pada 6 jam pasca persalinan sampai dengan 3 hari,

pada minggu ke-2 dan pada minggu ke-4 termasuk pemberian vitamin A

2 kali serta persiapan dan atau pemasangan KB pasca persalinan.

Cakupan pelayanan nifas di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar

94,53% dari 44.963 ibu nifas yang ada dengan target sebesar 94,04%

sehingga capaian kinerja yang ada tercapai 100,52%

(berhasil).Keberhasilan cakupan pada indikator ini menunjukkan

kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan di Kota Surabaya sudah

cukup baik. Apabila dibandingkan pada tahun sebelumnya, capaian

indikator ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,65%. Adapun

perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada

grafik berikut.

Gambar 3.1. Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Nifas

di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 13

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

pada ibu nifas. Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu

pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai dengan

standar. Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu

nifas sedikitnya 3 kali pada 6 jam pasca persalinan sampai dengan 3 hari,

pada minggu ke-2 dan pada minggu ke-4 termasuk pemberian vitamin A

2 kali serta persiapan dan atau pemasangan KB pasca persalinan.

Cakupan pelayanan nifas di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar

94,53% dari 44.963 ibu nifas yang ada dengan target sebesar 94,04%

sehingga capaian kinerja yang ada tercapai 100,52%

(berhasil).Keberhasilan cakupan pada indikator ini menunjukkan

kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan di Kota Surabaya sudah

cukup baik. Apabila dibandingkan pada tahun sebelumnya, capaian

indikator ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,65%. Adapun

perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada

grafik berikut.

Gambar 3.1. Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Nifas

di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017

Page 47: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 14

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

7) Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup

Dalam tujuan meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan

anak pada Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

serta Program Perbaikan Gizi Ibu dan Anak, Pemerintah Kota Surabaya

telah melakukan berbagai upaya yang telah dilaksanakan terutama

dengan Program Penurunan Angka Kematian Ibu.

Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup

menggambarkan jumlah kematianibu melahirkan pada setiap 100.000

kelahiran hidup. Angka kematian ibu melahirkan di Kota Surabaya pada

tahun 2017 sebesar 79,40% per 100.000 kelahiran hidup. Dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan yaitu ≤ 84,07 per 100.000 kelahiran

hidup, maka capaian kinerjanya mencapai 105,88% menunjukkan

keberhasilan. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal ini

menunjukkan penurunan angka kematian ibu (AKI) dari tahun 2014 –

2017. Perkembangan capaian penurunan AKI dapat dilihat pada grafik

berikut ini.

Gambar 3.2. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Surabaya

Tahun 2014–2017

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 14

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

7) Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup

Dalam tujuan meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan

anak pada Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

serta Program Perbaikan Gizi Ibu dan Anak, Pemerintah Kota Surabaya

telah melakukan berbagai upaya yang telah dilaksanakan terutama

dengan Program Penurunan Angka Kematian Ibu.

Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup

menggambarkan jumlah kematianibu melahirkan pada setiap 100.000

kelahiran hidup. Angka kematian ibu melahirkan di Kota Surabaya pada

tahun 2017 sebesar 79,40% per 100.000 kelahiran hidup. Dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan yaitu ≤ 84,07 per 100.000 kelahiran

hidup, maka capaian kinerjanya mencapai 105,88% menunjukkan

keberhasilan. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal ini

menunjukkan penurunan angka kematian ibu (AKI) dari tahun 2014 –

2017. Perkembangan capaian penurunan AKI dapat dilihat pada grafik

berikut ini.

Gambar 3.2. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Surabaya

Tahun 2014–2017

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 14

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

7) Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup

Dalam tujuan meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan

anak pada Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

serta Program Perbaikan Gizi Ibu dan Anak, Pemerintah Kota Surabaya

telah melakukan berbagai upaya yang telah dilaksanakan terutama

dengan Program Penurunan Angka Kematian Ibu.

Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup

menggambarkan jumlah kematianibu melahirkan pada setiap 100.000

kelahiran hidup. Angka kematian ibu melahirkan di Kota Surabaya pada

tahun 2017 sebesar 79,40% per 100.000 kelahiran hidup. Dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan yaitu ≤ 84,07 per 100.000 kelahiran

hidup, maka capaian kinerjanya mencapai 105,88% menunjukkan

keberhasilan. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal ini

menunjukkan penurunan angka kematian ibu (AKI) dari tahun 2014 –

2017. Perkembangan capaian penurunan AKI dapat dilihat pada grafik

berikut ini.

Gambar 3.2. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Surabaya

Tahun 2014–2017

Page 48: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 15

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

8) Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup

Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup menggambarkan

jumlah kematian bayi pada setiap 1.000 kelahiran. Angka kematian bayi

di Kota Surabaya pada tahun 2017 sebesar 5,11 per 1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan yaitu ≤ 6,45

per 1.000 kelahiran hidup, maka capaian kinerjanya mencapai 100%

menunjukkan keberhasilan. Apabila dibandingkan dengan tahun

sebelumnya, hal ini menunjukkan penurunan Angka Kematian

Bayi(AKB) dari tahun 2014-2017. Perkembangan capaian penurunan

AKB dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Gambar 3.3. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Surabaya

Tahun 2014–2017

Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam pencapaian Program

Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi

(AKB) antara lain :

Pendampingan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK);

Gerakan Peduli Ibu Anak Sehat Universitas Airlangga (Geliat

Unair);

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 15

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

8) Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup

Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup menggambarkan

jumlah kematian bayi pada setiap 1.000 kelahiran. Angka kematian bayi

di Kota Surabaya pada tahun 2017 sebesar 5,11 per 1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan yaitu ≤ 6,45

per 1.000 kelahiran hidup, maka capaian kinerjanya mencapai 100%

menunjukkan keberhasilan. Apabila dibandingkan dengan tahun

sebelumnya, hal ini menunjukkan penurunan Angka Kematian

Bayi(AKB) dari tahun 2014-2017. Perkembangan capaian penurunan

AKB dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Gambar 3.3. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Surabaya

Tahun 2014–2017

Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam pencapaian Program

Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi

(AKB) antara lain :

Pendampingan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK);

Gerakan Peduli Ibu Anak Sehat Universitas Airlangga (Geliat

Unair);

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 15

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

8) Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup

Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup menggambarkan

jumlah kematian bayi pada setiap 1.000 kelahiran. Angka kematian bayi

di Kota Surabaya pada tahun 2017 sebesar 5,11 per 1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan yaitu ≤ 6,45

per 1.000 kelahiran hidup, maka capaian kinerjanya mencapai 100%

menunjukkan keberhasilan. Apabila dibandingkan dengan tahun

sebelumnya, hal ini menunjukkan penurunan Angka Kematian

Bayi(AKB) dari tahun 2014-2017. Perkembangan capaian penurunan

AKB dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Gambar 3.3. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Surabaya

Tahun 2014–2017

Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam pencapaian Program

Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi

(AKB) antara lain :

Pendampingan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK);

Gerakan Peduli Ibu Anak Sehat Universitas Airlangga (Geliat

Unair);

Page 49: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 16

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Pendampingan Puskesmas oleh Rumah Sakit Pemerintah Kota dan

Propinsi;

Pengkajian kasus kematian dan Audit Maternal Perinatal (AMP)

bersama dengan Satgas Penakib Kota Surabaya;

Pembentukan Tim Neonatal Emergency Transport Service

Surabaya (NETSS) yang melakukan pelayanan menjemput dan

mengantar bayi gawat darurat dari fasilitas kesehatan tingkat

pertama ataupun rujukan ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat

diatasnya menggunakan ambulance khusus NETSS yang

dilengkapi dengan peralatan yang dibutuhkan seperti inkubator

transport dan ventilator;

Pemeriksaan bayi baru lahir untuk mengetahui kelainan

kekurangan hormon tiroid yang ada sejak lahir atau disebut

Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK);

Peningkatan kecerdasan janin dengan stimulasi musik klasik

(Brainbooster) yang dilakukan pada saat hamil;

Peningkatan keterampilan tenaga kesehatan dalam melakukan

melakukan STABLE(sugar, and safe care, temperature, airway,

blood presurre, laboratory, emotional support)dengan pelatihan

STABLE;

Melakukan stimulasi deteksi dini tumbuh kembang (SDIDTK)

pada bayi;

Kelas Ibu Balita;

Pendampingan Ibu Hamil oleh Tim PKK Kota Surabaya,

Kecamatan se Surabaya dan Kelurahan se Surabaya;

Pelayanan Antenatal Terpadu;

Peningkatan pelayanan Rumah Sakit berdasarkan standart RS

PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif);

Mengoptimalkan peran Tim Satgas Penakib Kecamatan dalam

percepatan penurunan AKI AKB di Surabaya;

Page 50: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 17

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Perbaikan rumah ibu hamil risiko melalui dana Dinas Sosial Kota

Surabaya;

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan ibu

menyusui dengan kurang energi kronis (KEK);

Kemitraan bidan dan dukun;

Kelas Ibu Hamil.

9) Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi

Cakupan pelayanan kesehatan bayi (usia 0 – 11 bulan) di sarana

kesehatan yang ada di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar 95,97% dari

42.377 bayi yang ada dengan target tahun 2017 adalah 94,15% sehingga

capaian kinerja cakupan kunjungan bayi sebesar 101,93% (berhasil).

Keberhasilan dari capaian kinerja yang ada pada indikator ini

menunjukkan bahwa semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.Apabila

dibandingkan dengan capaian indikator di tahun sebelumnya,

menunjukkan adanya peningkatan sebesar 2,24%.Adapun perbandingan

capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik

berikut.

Gambar 3.4. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi pada

Sarana Kesehatan di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 17

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Perbaikan rumah ibu hamil risiko melalui dana Dinas Sosial Kota

Surabaya;

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan ibu

menyusui dengan kurang energi kronis (KEK);

Kemitraan bidan dan dukun;

Kelas Ibu Hamil.

9) Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi

Cakupan pelayanan kesehatan bayi (usia 0 – 11 bulan) di sarana

kesehatan yang ada di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar 95,97% dari

42.377 bayi yang ada dengan target tahun 2017 adalah 94,15% sehingga

capaian kinerja cakupan kunjungan bayi sebesar 101,93% (berhasil).

Keberhasilan dari capaian kinerja yang ada pada indikator ini

menunjukkan bahwa semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.Apabila

dibandingkan dengan capaian indikator di tahun sebelumnya,

menunjukkan adanya peningkatan sebesar 2,24%.Adapun perbandingan

capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik

berikut.

Gambar 3.4. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi pada

Sarana Kesehatan di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 17

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Perbaikan rumah ibu hamil risiko melalui dana Dinas Sosial Kota

Surabaya;

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan ibu

menyusui dengan kurang energi kronis (KEK);

Kemitraan bidan dan dukun;

Kelas Ibu Hamil.

9) Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi

Cakupan pelayanan kesehatan bayi (usia 0 – 11 bulan) di sarana

kesehatan yang ada di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar 95,97% dari

42.377 bayi yang ada dengan target tahun 2017 adalah 94,15% sehingga

capaian kinerja cakupan kunjungan bayi sebesar 101,93% (berhasil).

Keberhasilan dari capaian kinerja yang ada pada indikator ini

menunjukkan bahwa semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.Apabila

dibandingkan dengan capaian indikator di tahun sebelumnya,

menunjukkan adanya peningkatan sebesar 2,24%.Adapun perbandingan

capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik

berikut.

Gambar 3.4. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi pada

Sarana Kesehatan di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017

Page 51: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 18

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan

kunjungan bayi di Kota Surabaya antara lain:

Penimbangan bayi di posyandu maupun di sarana kesehatan seperti

di poskeskel, puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana kesehatan

lainnya.

Melaksanakan Pemantauan Deteksi Dini Tumbuh Kembang bayi di

Posyandu, Puskesmas dan sarana kesehatan lainnya.

Pemberian suplementasi gizi (vitamin A).

Pemberian imunisasi pada bayi dan lain-lain.

10) Persentase Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan

Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan di Kota

Surabaya tahun 2017 sebesar 100% dari 278 balita gizi buruk yang ada

di Kota Surabaya pada tahun 2017. Target pada indikator ini adalah

100%, sehingga capaian kinerja pada indikator ini adalah 100%

(berhasil). Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada

penurunan kasus balita gizi buruk. Hal ini menunjukkan kepedulian

pemerintah Kota Surabaya dalam upaya penanganan balita gizi buruk di

Kota Surabaya. Capaian pada indikator ini dapat dilihat pada grafik

berikut.

Gambar 3.5. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

diKota Surabaya Tahun 2014 – 2017

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 18

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan

kunjungan bayi di Kota Surabaya antara lain:

Penimbangan bayi di posyandu maupun di sarana kesehatan seperti

di poskeskel, puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana kesehatan

lainnya.

Melaksanakan Pemantauan Deteksi Dini Tumbuh Kembang bayi di

Posyandu, Puskesmas dan sarana kesehatan lainnya.

Pemberian suplementasi gizi (vitamin A).

Pemberian imunisasi pada bayi dan lain-lain.

10) Persentase Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan

Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan di Kota

Surabaya tahun 2017 sebesar 100% dari 278 balita gizi buruk yang ada

di Kota Surabaya pada tahun 2017. Target pada indikator ini adalah

100%, sehingga capaian kinerja pada indikator ini adalah 100%

(berhasil). Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada

penurunan kasus balita gizi buruk. Hal ini menunjukkan kepedulian

pemerintah Kota Surabaya dalam upaya penanganan balita gizi buruk di

Kota Surabaya. Capaian pada indikator ini dapat dilihat pada grafik

berikut.

Gambar 3.5. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

diKota Surabaya Tahun 2014 – 2017

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 18

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan

kunjungan bayi di Kota Surabaya antara lain:

Penimbangan bayi di posyandu maupun di sarana kesehatan seperti

di poskeskel, puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana kesehatan

lainnya.

Melaksanakan Pemantauan Deteksi Dini Tumbuh Kembang bayi di

Posyandu, Puskesmas dan sarana kesehatan lainnya.

Pemberian suplementasi gizi (vitamin A).

Pemberian imunisasi pada bayi dan lain-lain.

10) Persentase Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan

Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan di Kota

Surabaya tahun 2017 sebesar 100% dari 278 balita gizi buruk yang ada

di Kota Surabaya pada tahun 2017. Target pada indikator ini adalah

100%, sehingga capaian kinerja pada indikator ini adalah 100%

(berhasil). Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada

penurunan kasus balita gizi buruk. Hal ini menunjukkan kepedulian

pemerintah Kota Surabaya dalam upaya penanganan balita gizi buruk di

Kota Surabaya. Capaian pada indikator ini dapat dilihat pada grafik

berikut.

Gambar 3.5. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

diKota Surabaya Tahun 2014 – 2017

Page 52: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 19

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

11) Persentase Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1)

Cakupan kunjungan Ibu Hamil (K-1) adalah cakupan ibu hamil

yang pertama kali memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan

standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Cakupan kunjungan ibu hamil (K-1) di Kota Surabaya pada tahun

2017 sebesar 99,51% dari 47.104 ibu hamil yang ada di Kota Surabaya

dengan target sebesar 90% sehingga capaian kinerja yang ada 110,57%

(berhasil). Keberhasilan indikator ini menunjukkan bahwa kesadaran

masyarakat terutama ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

di Kota Surabaya cukup baik.

12) Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani

Yang dimaksud dengan cakupan komplikasi kebidanan yang

ditangani adalah komplikasi kebidanan yang mendapatkan penanganan

definitif disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibandingkan

dengan jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan disatu wilayah kerja

pada kurun waktu yang sama.

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di Kota Surabaya

tahun 2017 sebesar 91,68% dari 9.421 sasaran ibu hamil yang

diperkirakan komplikasi kehamilan dengan target sebesar 90% sehingga

capaian kinerja yang ada 101,87% (berhasil). Hal ini tidak lepas dari

peran pemerintah Kota Surabaya dan pelayanan kesehatan swasta dalam

penanganan komplikasi kebidanan yang ada yang merupakan salah satu

upaya dalam mendukung program penurunan AKI-AKB di Kota

Surabaya.

13) Persentase Kunjungan Neonatus Pertama (KN1)

Cakupan kunjungan neonatus pertama adalah cakupan bayi baru

lahir (usia 6-48 jam) yang memperoleh pelayanan kesehatan yang

Page 53: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 20

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

pertama kali sesuai standar disatu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu.

Cakupan kunjungan neonatus pertama (KN1) di Kota Surabaya

tahun 2017 sebesar 102,60% dari 42.822 bayi lahir hidup dengan target

90% sehingga capaian kinerja tercapai 114,00% (berhasil). Keberhasilan

capaian indikator ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat

Kota Surabaya terhadap kesehatan ibu dan bayi meningkat.

14) Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani

Neonatus dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit

dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan

kematian. Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus,

hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, Berat Badan

Lahir Rendah <2500 gram (BBLR), sindroma gangguan pernafasan,

kelainan kongenital. Neonatus komplikasi yang ditangani adalah

neonatus komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan

yang terlatih, dokter, dan bidan disarana pelayanan kesehatan.

Upaya penanganan bagi neonatal dengan komplikasi telah

dilakukan secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari capaian cakupan

neonatal dengan komplikasi yang ditangani tahun 2017 sebesar 91,17%

dari 6.423 neonatal risiko tinggi yang ada. Target 2017 untuk cakupan

neonatal dengan komplikasi yang ditangani di sarana kesehatan adalah

90%, sehingga capaian kinerja yang ada sebesar 101,30% (berhasil).

Keberhasilan cakupan pada indikator ini menunjukkan kualitas dan

kuantitas pelayanan kesehatan di Kota Surabaya sudah optimal. Hal ini

tidak lepas dari dukungan pemerintah Kota Surabaya dan pelayanan

kesehatan swasta dalam upaya penurunan Angka Kematian Bayi (AKB)

di Kota Surabaya.

Page 54: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 21

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

15) Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Cakupan kunjungan Ibu Hamil (K-4) adalah cakupan ibu hamil

yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling

sedikit empat kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu.Cakupan kunjungan ibu hamil (K-4) di Kota Surabaya pada

tahun 2017 sebesar 98,55% dari 47.104 ibu hamil yang ada di Kota

Surabaya dengan target Kota Surabaya sebesar 98,45% sehingga capaian

kinerja yang ada 100,10% (berhasil). Keberhasilan indikator ini

menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terutama ibu hamil untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan di Kota Surabaya semakin tinggi.

Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat

dilihat pada grafik berikut.

Gambar 3.6. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 di Kota Surabaya

Tahun 2014 – 2017

Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan

capaian kunjungan ibu hamil K4 antara lain:

Pendampingan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK);

Pendampingan Ibu Hamil terutama yang berisiko tinggi;

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Pemulihan Ibu

Hamil/Menyusui KEK;

Pemberian suplemen gizi untuk ibu hamil dan lain-lain.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 21

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

15) Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Cakupan kunjungan Ibu Hamil (K-4) adalah cakupan ibu hamil

yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling

sedikit empat kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu.Cakupan kunjungan ibu hamil (K-4) di Kota Surabaya pada

tahun 2017 sebesar 98,55% dari 47.104 ibu hamil yang ada di Kota

Surabaya dengan target Kota Surabaya sebesar 98,45% sehingga capaian

kinerja yang ada 100,10% (berhasil). Keberhasilan indikator ini

menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terutama ibu hamil untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan di Kota Surabaya semakin tinggi.

Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat

dilihat pada grafik berikut.

Gambar 3.6. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 di Kota Surabaya

Tahun 2014 – 2017

Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan

capaian kunjungan ibu hamil K4 antara lain:

Pendampingan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK);

Pendampingan Ibu Hamil terutama yang berisiko tinggi;

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Pemulihan Ibu

Hamil/Menyusui KEK;

Pemberian suplemen gizi untuk ibu hamil dan lain-lain.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 21

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

15) Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Cakupan kunjungan Ibu Hamil (K-4) adalah cakupan ibu hamil

yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling

sedikit empat kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu.Cakupan kunjungan ibu hamil (K-4) di Kota Surabaya pada

tahun 2017 sebesar 98,55% dari 47.104 ibu hamil yang ada di Kota

Surabaya dengan target Kota Surabaya sebesar 98,45% sehingga capaian

kinerja yang ada 100,10% (berhasil). Keberhasilan indikator ini

menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terutama ibu hamil untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan di Kota Surabaya semakin tinggi.

Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat

dilihat pada grafik berikut.

Gambar 3.6. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 di Kota Surabaya

Tahun 2014 – 2017

Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan

capaian kunjungan ibu hamil K4 antara lain:

Pendampingan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK);

Pendampingan Ibu Hamil terutama yang berisiko tinggi;

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Pemulihan Ibu

Hamil/Menyusui KEK;

Pemberian suplemen gizi untuk ibu hamil dan lain-lain.

Page 55: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 22

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Kemitraan bidan dan dukun.

16) Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

(Tolinakes)

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapat

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Cakupan pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2017 mencapai 97,63%

dari 44.963 kasus persalinan yang ada. Target pertolongan persalinan

oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

tahun 2017 adalah 96,94% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar

100,71% (berhasil). Adapun perbandingan cakupan pada indikator ini

dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 3.7. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

(Tolinakes) di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017

Upaya-upaya yang dilakukan dalam mencapai keberhasilan

cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan, antara lain:

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 22

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Kemitraan bidan dan dukun.

16) Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

(Tolinakes)

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapat

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Cakupan pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2017 mencapai 97,63%

dari 44.963 kasus persalinan yang ada. Target pertolongan persalinan

oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

tahun 2017 adalah 96,94% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar

100,71% (berhasil). Adapun perbandingan cakupan pada indikator ini

dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 3.7. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

(Tolinakes) di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017

Upaya-upaya yang dilakukan dalam mencapai keberhasilan

cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan, antara lain:

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 22

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Kemitraan bidan dan dukun.

16) Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

(Tolinakes)

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapat

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Cakupan pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2017 mencapai 97,63%

dari 44.963 kasus persalinan yang ada. Target pertolongan persalinan

oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

tahun 2017 adalah 96,94% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar

100,71% (berhasil). Adapun perbandingan cakupan pada indikator ini

dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 3.7. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

(Tolinakes) di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017

Upaya-upaya yang dilakukan dalam mencapai keberhasilan

cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan, antara lain:

Page 56: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 23

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan melalui

pelatihan-pelatihan misalnya pelatihan PONED (Pelayanan Obstetri

Neonatal Emergensy Dasar), pelatihan APN (Asuhan Persalinan

Normal), pelatihan Asfiksia, pelatihan manajemen BBLR, pelatihan

CTU (Contraceptive Technology Update),dan lain-lain.

17) Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap

Cakupan kunjungan neonatal lengkap adalah bayi yang

memperoleh pelayanan kunjungan neonatal sesuai dengan standar

minimal 3 kali yaitu 1 kali pada usia 6-48 jam, 1 kali pada 3-7 hari, dan 1

kali pada 8-28 hari di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Cakupan kunjungan neonatal lengkap pada tahun 2017 mencapai

100,19% dari 42.822 lahir hidup yang ada. Target cakupan kunjungan

neonatal lengkap tahun 2017 adalah 81,00% sehingga pencapaian

kinerjanya sebesar 123,69%(berhasil).

18) Imunisasi Dasar Lengkap

Imunisasi dasar lengkap adalah suatu upaya untuk memberikan

imunitas pada bayi yang berusia 0-11 bulan agar terhindar dari berbagai

penyakit. Imunisasi ini meliputi Polio, HB, DPT, BCG dan Campak.

Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular

khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang

diberikan tidak hanya anak sejak masih bayi hingga remaja tetapi juga

kepada dewasa.

Cakupan imunisasi dasar lengkap pada tahun 2017 mencapai

94,57% dari 42.377 bayi yang ada. Target cakupan imunisasi dasar

lengkap tahun 2017 adalah 93,81% sehingga pencapaian kinerjanya

sebesar 100,81% (berhasil).

Page 57: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 24

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

19) Cakupan Balita Usia 6 – 59 Bulan Yang Mendapat Vitamin A

Cakupan balita usia 6 – 59 bulan yang mendapat Vitamin A

adalah bayi 6-59 bulan yang mendapat Vitamin A 100 µA disuatu

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pemberian suplemen kapsul

Vitamin A diberikan setiap Bulan Februari dan Agustus, pemberian

Vitamin A ini merupakan salah satu intervensi kesehatan yang berdaya

ungkit tinggi bagi pencegahan kekurangan vitamin A dan kebutaan serta

penurunan kejadian kesakitan dan kematian pada balita.

Cakupan Balita Usia 6 – 59 Bulan yang mendapat Vitamin A

pada tahun 2017 mencapai 90,61% dari 213.590 balita yang ada. Target

cakupan balita usia 6 – 59 bulan yang mendapat Vitamin A tahun 2017

sebesar 85,00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 106,60%

(berhasil).

20) Prevalensi Balita Gizi Kurang

Prevalensi balita gizi kurang adalah jumlah balita dengan status

gizi kurang disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibandingkan

dengan jumlah balita yang ditimbang (disurvei) di satu wilayah kerja

pada kurun waktu yang sama.

Prevalensi balita gizi kurang di Kota Surabaya tahun 2017

sebesar 7,66% dari 179.662 balita yang ditimbang. Target prevalensi

balita gizi kurang tahun 2017 sebesar 9,50% sehingga pencapaian

kinerjanya sebesar 123,94% (berhasil).

21) Prevalensi Balita Gizi Buruk

Prevalensi balita gizi buruk adalah jumlah balita dengan status

gizi buruk disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibandingkan

dengan jumlah balita yang ditimbang (disurvei) di satu wilayah kerja

pada kurun waktu yang sama.

Page 58: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 25

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Prevalensi balita gizi buruk di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar

0,15% dari 179.662 balita yang ditimbang. Target prevalensi balita gizi

kurang tahun 2017 sebesar <1% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar

666,67% (berhasil).

Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam penanganan Balita Gizi

Kurang dan Balita Gizi Burukdi Kota Surabaya, antara lain:

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan untuk Balita Gizi

Kurang dan Balita Gizi Buruk;

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan di Posyandu;

Pemberian MP-ASI pada Baduta Gakin usia (6 – 12 bulan);

Pelacakan Kasus Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk;

Pendampingan keluarga Balita Gizi Kurang;

Audit Balita Gizi Buruk;

Kegiatan kelompok Ibu Pintar Balita Sehat;

Penimbangan Serentak;

Teurapetic Feeding Center (TFC);

Community Feeding Center (CFC);

Pemberian Suplemen Gizi;

Pembentukan kelompok pendukung ASI/KP-ASI;

Pembentukan Kampung ASI.

Upaya-upaya yang akan dilakukan pada tahun selanjutnya dalam

rangka penanganan balita gizi buruk adalah dengan melakukan

peningkatan dari upaya-upaya yang telah dilakukan di tahun-tahun

sebelumnya sehingga diharapkan kegiatan penanganan balita gizi buruk

di Kota Surabaya lebih baik lagi.

22) Persentase Penimbangan Balita

Penimbangan balita merupakan upaya masyarakat dalam

memantau pertumbuhan dan perkembangan balita di Posyandu. Semakin

Page 59: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 26

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

tinggi partisipasi masyarakat dalam penimbangan balita di Posyandu,

maka semakin banyak data yang dapat menggambarkan status gizi balita.

Persentase penimbangan balita di Kota Surabaya tahun 2017

sebesar 84,12% dari 213.590 balita yang dilaporkan. Target persentase

penimbangan balita tahun 2017 sebesar 81,30% sehingga pencapaian

kinerjanya sebesar 103,47% (berhasil).

23) Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat 90 Tablet Fe

Setiap ibu hamil mempunyai risiko untuk menderita anemia gizi

besi, meskipun di awal kehamilannya tidak mengalami anemia. Sebuah

kondisi yang normal terjadi dimana saat triwulan kedua masa kehamilan

seorang ibu menderita anemia. Untuk itu pemberian tablet tambah darah

merupakan upaya kesehatan dalam bentuk preventif guna mencegah

terjadinya kasus pendarahan saat melahirkan dan mencegah terjadinya

kelahiran stunting.

Persentase ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe adalah jumlah

ibu hamil mendapat minimal 90 tablet Fe selama periode kehamilannya

pada wilayah dan kurun waktu tertentu dibandingkan dengan umlah ibu

hamil pada wilayah dan kurun waktu yang sama.

Persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe di Kota Surabaya

tahun 2017 sebesar 95,81% dari 47.104 ibu hamil yang ada. Target

persentase ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe sebesar 94,62%

sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,26% (berhasil).

24) Persentase Puskesmas Yang Terakreditasi

Akreditasi Puskesmas adalah proses penilaian eksternal oleh

Komisi Akreditasi dan/atau Perwakilan di Provinsi terhadap Puskesmas

untuk menilai apakah system manajemen mutu dan system

penyelenggaraan pelayanan dan upaya pokok sesuai dengan standar

yang ditetapkan. Adapun tujuan dari Akreditasi Puskesmas adalah

meningkatkan mutu layanan di Puskesmas.

Page 60: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 27

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Persentase Puskesmas yang terakreditasi di Kota Surabaya tahun

2017 sebesar 58,73% dari 63 Puskesmas yang ada di Kota Surabaya

dengan target sebesar 39,68% sehingga capaian kinerja yang ada

148,01% (berhasil). Hal ini tidak lepas dari peran serta Pemerintah Kota

Surabaya dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya dalam meningkatkan

mutu pelayanan di Puskesmas.

25) Persentase Terlaksananya Akreditasi Puskesmas

Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan

di puskesmas, maka peningkatan pada standar puskesmas melalui

akreditasi puskesmas. Persentase terlaksananya akreditasi Puskesmas di

Kota Surabaya sampai dengan tahun 2017 sebesar 88,89% dari 63

Puskesmas yang ada di Kota Surabaya dengan target sebesar 50,79%

sehingga capaian kinerja yang ada 175,01% (berhasil).

Tabel 3.4. Puskesmas Terakreditasi di Kota Surabaya Tahun 2017

No. PuskesmasStatus

Akreditasi

1 Puskesmas Sememi Paripurna

2 Puskesmas Tambak Rejo Madya

3 Puskesmas Gayungan Dasar

4 Puskesmas Simomulyo Utama

5 Puskesmas Balongsari Paripurna

6 Puskesmas Dupak Utama

7 Puskesmas Tanah Kalikedinding Madya

8 Puskesmas Pucangsewu Utama

9 Puskesmas Medokan Ayu Utama

10 Puskesmas Gunung Anyar Utama

Page 61: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 28

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

No. PuskesmasStatus

Akreditasi

11 Puskesmas Keputih Utama

12 Puskesmas Sawahan Madya

13 Puskesmas Jagir Madya

14 Puskesmas Jeruk Utama

15 Puskesmas Pegirian Utama

16 Puskesmas Tenggilis Utama

17 Puskesmas Putat Jaya Utama

18 Puskesmas Wonokromo Madya

19 Puskesmas Dukuh Kupang Dasar

20 Puskesmas Tanjungsari Madya

21 Puskesmas Siwalankerto Utama

22 Puskesmas Ngagel Rejo Madya

23 Puskesmas Lidah Kulon Madya

24 Puskesmas Tembok Dukuh Madya

25 Puskesmas Ketabang Madya

26 Puskesmas Krembangan Selatan Utama

27 Puskesmas Manukan Kulon Utama

28 Puskesmas Gading Madya

29 Puskesmas Kenjeran Madya

30 Puskesmas Klampis Ngasem Madya

31 Puskesmas Benowo Madya

32 Puskesmas Kalijudan Utama

33 Puskesmas Bulak Banteng Madya

Page 62: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 29

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

No. PuskesmasStatus

Akreditasi

34 Puskesmas Wiyung Madya

35 Puskesmas Kebonsari Madya

36 Puskesmas Wonokusumo Madya

37 Puskesmas Sidotopo Utama

38 Puskesmas Mulyorejo Utama

39 Puskesmas Mojo Utama

40 Puskesmas Kalirungkut Madya

41 Puskesmas Menur Utama

42 Puskesmas Peneleh Utama

43 Puskesmas Kedurus Utama

44 Puskesmas Gundih Madya

45 Puskesmas Made Utama

46 Puskesmas Pacar Keling Madya

47 Puskesmas Tambak Wedi Utama

48 Puskesmas Sidotopo Wetan Madya

49 Puskesmas Sidosermo Utama

50 Puskesmas Morokrembangan Madya

51 Puskesmas Bangkingan Madya

52 Puskesmas Lontar Utama

53 Puskesmas kedungdoro Utama

54 Puskesmas Simolawang Utama

55 Puskesmas Perak Timur Utama

56 Puskesmas Pakis Utama

Page 63: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 30

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Gambar 3.8. Persentase Puskesmas yang Terakreditasi

di Kota Surabaya Tahun 2017

26) Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan

Pustu

Puskesmas dan Puskesmas Pembantu sebagai salah satu sarana

kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan

derajat kesehatan masyarakat.

Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan

di puskesmas, pemenuhan ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas

dan puskesmas pembantu juga sangat penting. Capaian ketersediaan

sarana dan prasarana puskesmas dan puskesmas pembantu di Kota

Surabaya tahun 2017 sebesar 76,23% dari 122 sarana yang ada, dengan

target 74% sehingga capaian kinerja sebesar 103,01% (berhasil).

Keberhasilan capaian indikator kinerja ini menunjukkan bahwa

pemerintah Kota Surabaya mendukung upaya peningakatan kualitas

pelayanan kesehatan di masyarakat.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 30

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Gambar 3.8. Persentase Puskesmas yang Terakreditasi

di Kota Surabaya Tahun 2017

26) Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan

Pustu

Puskesmas dan Puskesmas Pembantu sebagai salah satu sarana

kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan

derajat kesehatan masyarakat.

Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan

di puskesmas, pemenuhan ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas

dan puskesmas pembantu juga sangat penting. Capaian ketersediaan

sarana dan prasarana puskesmas dan puskesmas pembantu di Kota

Surabaya tahun 2017 sebesar 76,23% dari 122 sarana yang ada, dengan

target 74% sehingga capaian kinerja sebesar 103,01% (berhasil).

Keberhasilan capaian indikator kinerja ini menunjukkan bahwa

pemerintah Kota Surabaya mendukung upaya peningakatan kualitas

pelayanan kesehatan di masyarakat.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 30

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Gambar 3.8. Persentase Puskesmas yang Terakreditasi

di Kota Surabaya Tahun 2017

26) Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan

Pustu

Puskesmas dan Puskesmas Pembantu sebagai salah satu sarana

kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan

derajat kesehatan masyarakat.

Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan

di puskesmas, pemenuhan ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas

dan puskesmas pembantu juga sangat penting. Capaian ketersediaan

sarana dan prasarana puskesmas dan puskesmas pembantu di Kota

Surabaya tahun 2017 sebesar 76,23% dari 122 sarana yang ada, dengan

target 74% sehingga capaian kinerja sebesar 103,01% (berhasil).

Keberhasilan capaian indikator kinerja ini menunjukkan bahwa

pemerintah Kota Surabaya mendukung upaya peningakatan kualitas

pelayanan kesehatan di masyarakat.

Page 64: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 31

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

27) Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Dinas

Kesehatan

Selain ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas dan

puskesmas pembantu, dalam upaya meningkatkan akses dan mutu

pelayanan kesehatan adalah penyediaan obat dan perbekalan kesehatan.

Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan adalah jumlah jenis obat dan

perbekalan kesehatan yang disediakan dibagi dengan jumlah jenis obat

dan perbekalan kesehatan yang dibutuhkan. Capaian ketersediaan obat

dan perbekalan kesehatan di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar 100%

dari 221 jenis obat yang dibutuhkan sehingga capaian kinerjanya

berhasil.

28) Persentase Sumber Daya Manusia Kesehatan Yang Berizin

Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan

di Kota Surabaya selain pemenuhan sarana parasarana puskesmas dan

puskesmas pembantu, serta ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan

adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan. Sumber

daya manusia kesehatan adalah seseorang yang bekerja secara aktif

dibidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan

maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam

melakukan upaya kesehatan.

Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

kesehatan dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, pengujian

kompetensi dan lain-lain. Pada tahun 2017 di Kota Surabaya, sumber

daya manusia kesehatan yang berizin sebesar 96,08% dari 6.983 SDM

kesehatan yang mengajukan izin, dengan target 80% sehingga capaian

kinerja yang telah dicapai sebesar 120,10% (berhasil).

Page 65: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 32

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

29) Persentase Sarana Kesehatan Yang Memiliki Izin

Sarana kesehatan merupakan tempat yang digunakan untuk

menyelenggarakan upaya kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sehingga memiliki

peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat

kesehatan masyarakat sekaligus untuk mengendalikan pertumbuhan

penduduk. Persentase sarana kesehatan yang memiliki izin pada tahun

2017 di Kota Surabaya sebesar 98,77% dengan target 82% sehingga

capaian indikatornya sebesar 120,45% (berhasil).

30) Persentase Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Izin

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri

dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau

keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis

tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Persentase tenaga kesehatan yang memiliki izin adalah jumlah

tenaga kesehatan yang memiliki izin dibanding dengan jumlah tenaga

kesehatan yang mengajukan izin. Tenaga kesehatan yang teregistrasi

pada tahun 2017 di Kota Surabaya sebesar 96,08% dengan target 82%

sehingga capaian indikatornya sebesar 117,17% (berhasil).

31) Tingkat Kepuasan Pelayanan Kedinasan

Tingkat kepuasan pelayanan kedinasan diperoleh dari hasil

survey terhadap karyawan di Dinas Kesehatan dengan mempertimbangkan

aspek pelayanan administrasi kepegawaian, pelayanan administrasi

keuanagan dan pelayanan administrasi surat menyurat. Capaian tingkat

kepuasan pelayanan kedinasan di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar

82,96% dengan target 76,00% sehingga capaian kinerja yang ada 109,16%

(berhasil).

Page 66: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 33

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

32) Indeks Kepuasan SKPD Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Sarpras

Perkantoran

Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarpras

perkantoran diperoleh dari hasil survey terhadap karyawan di Dinas

Kesehatan dengan mempertimbangkan aspek pemenuhan alat tulis kantor,

sarana prasarana dan kebersihan. Capaian indeks kepuasan SKPD

terhadap pemenuhan kebutuhan sarpras perkantoran di Kota Surabaya

tahun 2017 sebesar 85,48% dengan target 62,00% sehingga capaian

kinerja yang ada 137,87% (berhasil).

33) Tingkat Capaian Keberhasilan Pelaksanaan Program

Tingkat Capaian Keberhasilan Pelaksanaan Program adalah

jumlah program tahun 2017 yang capaiannya lebih dari 76% dibandingkan

dengan jumlah program tahun 2017. Tingkat capaian keberhasilan

pelaksanaan program di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar 100% dengan

target 90,84% sehingga capaian kinerja yang ada 110,08% (berhasil).

34) Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan Administrasi

Perkantoran Perangkat Daerah

Kinerja pengelolaan sarana, prasarana, dan administrasi

perkantoran perangkat daerah diperoleh dari hasil capaian indikator

persentase sarana dan prasarana perkantoran dalam kondisi baik, capaian

indikator persentase ketepatan pemenuhan sarana dan prasarana

perkantoran dan capaian indikator tingkat kepuasan pegawai terhadap

pelayanan administrasi perkantoran.

Capaian kinerja pengelolaan sarana, prasarana, dan administrasi

perkantoran perangkat daerah di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar

98,27% dengan target 100% sehingga capaian kinerja yang ada 98,27%

(berhasil).

Page 67: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 34

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

35) Persentase Sarana Dan Prasarana Perkantoran Dalam Kondisi Baik

Persentase sarana dan prasarana perkantoran dalam kondisi baik

adalah jumlah sarana dan prasarana perkantoran yang layak pakai

dibandingkan dengan jumlah sarana dan prasarana perkantoran

keseluruhan. Persentase sarana dan prasarana perkantoran dalam kondisi

baik di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar 99,98% dengan target 100%

sehingga capaian kinerja yang ada 99,98% (berhasil).

36) Persentase Ketepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana

Perkantoran

Persentase ketepatan pemenuhan sarana dan prasarana

perkantoran adalah jumlah sarana prasarana yang diadakan tahun 2017

dibandingkan dengan jumlah sarana prasarana yang dibutuhkan tahun

2017. Persentase ketepatan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran

di Kota Surabaya sebesar 82,78% dengan target 100% sehingga capaian

kinerja yang ada 82,78% (cukup berhasil).

37) Tingkat Kepuasan Pegawai Terhadap Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi

perkantoran diperoleh dari hasil survey terhadap karyawan di Dinas

Kesehatan terhadap program pelayanan administrasi perkantoran melalui

e-performance. Capaian tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan

administrasi perkantoran di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar 84,96%

dengan target 72,00% sehingga capaian kinerja yang ada 118,00%

(berhasil).

38) Persentase Kesesuaian Pelaksanaan Kegiatan Terhadap Parameter

Perencanaan Pada Operational Plan

Persentase kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap parameter

perencanaan pada Operational Plan diperoleh dari hasil capaian kinerja

Page 68: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 35

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

operational plan pada aspek 5W dan 1H. Persentase kesesuaian

pelaksanaan kegiatan terhadap parameter perencanaan pada operational

plan di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar 100% dari target 100%

sehingga capaian kinerja yang ada 100% (berhasil).

39) Persentase Ketepatan Waktu Penyusunan Dan Pelaporan Dokumen

Perencanaan Strategis dan/atau Sektoral

Persentase ketepatan waktu penyusunan dan pelaporan dokumen

perencanaan strategis dan/atau sektoral adalah jumlah dokumen

perencanaan yang disusun dan dilaporkan tepat waktu dibandingkan

dengan jumlah dokumen perencanaan.

Persentase ketepatan waktu penyusunan dan pelaporan dokumen

perencanaan strategis dan/atau sektoral di Kota Surabaya tahun 2017

sebesar 100% dengan target 100% sehingga capaian kinerja yang ada

100% (berhasil).

40) Persentase Kelurahan Siaga Aktif

Kelurahan siaga adalah kelurahan yang penduduknya memiliki

kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi

masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan

secara mandiri. Sedangkan desa/kelurahan siaga aktif merupakan

desa/kelurahan yang mempunyai pos kesehatan desa/kelurahan atau

UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi

pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan

kegawatdaruratan, surveilans berbasis masyarakat yang meliputi

pemantauan pertumbuhan gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku

sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS).

Cakupan kelurahan siaga aktif di Kota Surabaya tahun 2017

sebesar 100% dari 154 kelurahan dengan target 100% sehingga capaian

Page 69: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 36

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

kinerja yang ada sebesar 100% (berhasil). Keberhasilan capaian

indikator ini tidak lepas dari peran serta aktif masyarakat Kota Surabaya

dalam program kesehatan.

41) Persentase Cakupan Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani

<20 Jam

Kelurahan yang ada di Kota Surabaya berjumlah 154 kelurahan.

Cakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang

ditangani <20 jam adalah jumlah Kelurahan yang mengalami Kejadian

Luar Biasa (KLB) yang ditangani <20 jam oleh Kabupaten/Kota

terhadap jumlah Kelurahan yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB).

Cakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa yang

ditangani <20 jam di Kota Surabaya pada tahun 2017 sebesar 100% dari

29 kelurahan di Kota Surabaya yang mengalami KLB. Target indikator

ini sebesar 100% maka capaian kinerja untuk indikator ini adalah 100%

(berhasil).

Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dalam

penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kota Surabaya secara

cepat dan tepat dengan tujuan mencegah timbulnya dampak kesehatan

yang lebih luas, maka indikator kinerja pada waktu penanganan KLB

lebih dipersingkat menjadi <20 jam, dengan target 100%. Pencapaian

indikator ini telah tercapai 100% (berhasil).

Upaya-upaya yang akan dilakukan di tahun mendatang dalam

rangka peningkatan cakupan kelurahan yang mengalami KLB yang

ditangani <20 jam, adalah dengan melakukan peningkatan dari upaya-

upaya yang telah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya sehingga

diharapkan pelayanan kesehatan untuk penanggulangan KLB di Kota

Surabaya lebih optimal.

Page 70: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 37

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

42) Persentase Cakupan Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani

<24 Jam

Cakupan Kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam

adalah jumlah kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam

dibanding dengan jumlah kelurahan mengalami KLB pada periode yang

sama.

Cakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa yang

ditangani <24 jam di Kota Surabaya pada tahun 2017 sebesar 100% dari

35 kelurahan di Kota Surabaya yang mengalami KLB. Target indikator

ini sebesar 100% maka capaian kinerja untuk indikator ini adalah 100%

(berhasil).

CapaianCakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa yang

ditangani <24 jam, merupakan indikator dari Sasaran tercapainya

masyarakat yang mandiri dan hidup sehat. Apabila dibandingkan dengan

tahun-tahun sebelumnya capaian indikator ini telah menunjukkan hasil

yang sama yaitu tercapai 100% dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Gambar 3.13. Cakupan Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani

<24 Jam di Kota Surabaya Tahun 2014 - 2017

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 37

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

42) Persentase Cakupan Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani

<24 Jam

Cakupan Kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam

adalah jumlah kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam

dibanding dengan jumlah kelurahan mengalami KLB pada periode yang

sama.

Cakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa yang

ditangani <24 jam di Kota Surabaya pada tahun 2017 sebesar 100% dari

35 kelurahan di Kota Surabaya yang mengalami KLB. Target indikator

ini sebesar 100% maka capaian kinerja untuk indikator ini adalah 100%

(berhasil).

CapaianCakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa yang

ditangani <24 jam, merupakan indikator dari Sasaran tercapainya

masyarakat yang mandiri dan hidup sehat. Apabila dibandingkan dengan

tahun-tahun sebelumnya capaian indikator ini telah menunjukkan hasil

yang sama yaitu tercapai 100% dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Gambar 3.13. Cakupan Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani

<24 Jam di Kota Surabaya Tahun 2014 - 2017

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 37

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

42) Persentase Cakupan Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani

<24 Jam

Cakupan Kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam

adalah jumlah kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam

dibanding dengan jumlah kelurahan mengalami KLB pada periode yang

sama.

Cakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa yang

ditangani <24 jam di Kota Surabaya pada tahun 2017 sebesar 100% dari

35 kelurahan di Kota Surabaya yang mengalami KLB. Target indikator

ini sebesar 100% maka capaian kinerja untuk indikator ini adalah 100%

(berhasil).

CapaianCakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa yang

ditangani <24 jam, merupakan indikator dari Sasaran tercapainya

masyarakat yang mandiri dan hidup sehat. Apabila dibandingkan dengan

tahun-tahun sebelumnya capaian indikator ini telah menunjukkan hasil

yang sama yaitu tercapai 100% dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Gambar 3.13. Cakupan Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani

<24 Jam di Kota Surabaya Tahun 2014 - 2017

Page 71: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 38

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan

cakupan kelurahan yang mengalami KLB yang ditangani <24 jam,

meliputi:

Pemantauan dan Pelacakan KLB/Surveilans Epidemiologi;

Pemantauan dan Pelacakan Suspek KLB (Kejadian Luar Biasa);

Surveilans Aktif Rumah Sakit (SARS);

Pelaporan Surveilans Epidemiologi dan Kematian;

Sosialisasi PD3I ke Kader;

Peningkatan media KIE dengan pembagian leaflet;

Peningkatan pengetahuan petugas surveilans;

Membangun jejaring dengan Rumah Sakit.

43) Persentase Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) Yang

Ditangani

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditandai

dengan panas mendadak berlangsung terus menerus selama 2 – 7 hari

tanpa sebab yang jelas, ada tanda-tanda perdarahan (uji Torniquest

positif), disertai/tanpa pembesaran hati (hepatomegali), Trombositopenia

(Trombosit ≤100.000/µl) serta adanya peningkatan hematokrit ≥20%.

Persentase Penderita Demam Berdarah Dengue yang Ditangani

adalah Jumlah penderita DBD yang ditangani di satu wilayah dalam

waktu satu tahun dibandingkan dengan Jumlah penderita DBD yang

ditemukan di satu wilayah dalam waktu satu tahun yang sama. Cakupan

penderita Demam Berdarah Dengue yang ditemukan dan ditangani di

Kota Surabaya tahun 2017 sebesar 100% dari 860 penderita Demam

Berdarah Dengue. Apabila dibandingkan dengan target yaitu 100%,

maka capaian kinerja untuk indikator ini sebesar 100% (berhasil).

Page 72: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 39

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

44) Persentase Rumah Sehat

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi

syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana

air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah,

ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian yang sesuai dan lantai

rumah yang tidak terbuat dari tanah.

Persentase rumah sehat adalah jumlah rumah sehat disuatu

wilayah tertentu dibandingkan dengan jumlah seluruh rumah di wilayah

pada kurun waktu yang sama. Persentase rumah sehat di Kota Surabaya

Tahun 2017 sebesar 86,99% bila dibandingkan dengan target sebesar

75,00% sehingga capaian indikatornya sebesar 115,99% (berhasil).

45) Persentase TPM Memenuhi Syarat Higienis Sanitasi

Hygiene sanitasi makanan adalah segala upaya untuk

mengendalikan faktor makanan/minuman, orang, tempat dan

perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit

atau gangguan kesehatan.

Persentase TPM memenuhi syarat higienis sanitasi adalah Jumlah

Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat higienis

sanitasi di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu dibandingkan dengan

Jumlah seluruh TPM yang ada di wilayah pada kurun waktu yang sama.

Persentase TPM memenuhi syarat higienis sanitasi di Kota

Surabaya tahun 2017 sebesar 93,02% bila dibandingkan dengan target

sebesar 81,00% sehingga capaian indikatornya sebesar 114,84%

(berhasil).

46) Cakupan Kelurahan Yang Memiliki Pembinaan Terpadu (Bindu)

Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM)

adalah kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko PTM

terintegrasi (penyakit jantung, diabetes, penyakit paru, asma dan kanker)

Page 73: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 40

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan kekerasan dalam rumah

tangga yang dikelola oleh masyarakat memaluli pembinaan terpadu.

Cakupan Kelurahan yang memiliki Pembinaan Terpadu (Bindu)

di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar 100,00% bila dibandingkan dengan

target sebesar 82,00% sehingga capaian indikatornya sebesar 121,95%

(berhasil). Hal ini tidak lepas dari peran serta aktif masyarakat Kota

Surabaya dalam program kesehatan.

47) Persentase Tingkat Kualitas Konsumsi dan Keamanan Pangan

Tingkat Kualitas Konsumsi dan Keamanan Pangan merupakan

indikator tujuan Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi, dan

keamanan pangan dari misi ketiga Kota Surabaya, dalam rangka

pencapaian sasaran meningkatkan keamanan pangan di masyarakat.

Dalam pelaksanaan indikator ini peran Dinas Kesehatan adalah

pada pencapaian 20% dari target Kota Surabaya,disamping itu terdapat

peran SKPD lainnya, antara lain Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian

dan Perdagangan, dan lainnya yang saling berkontribusi.

Pada Dinas Kesehatan kontribusi pencapaian indikator ini

diperoleh dari kegiatan Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan dan

siap saji yang masuk dalam Program Peningkatan Ketersediaan,

Keanekaragaman, dan Keamanan Pangan yang mendukung sasaran

Peningkatan Lingkungan Sehat di Masyarakat. Tingkat kualitas

konsumsi dan keamanan pangan dapat diketahui dari sampel makanan

yang diperiksa. Pada tahun 2017, di Kota Surabaya persentase tingkat

kualitas konsumsi dan keamanan pangan dihitung berdasarkan jumlah

sampel makanan yang memenuhi syarat dibanding dengan jumlah

sampel yang diperiksa. Capaian indikator sebesar 21,04% dengan target

20,50% sehingga capaian indikatornya sebesar 102,63% (berhasil).

Keberhasilan indikator ini menunjukkan keseriusan pemerintah Kota

Page 74: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 41

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Surabaya dalam penggerakan masyarakat untuk berperan serta dan

kepedulian masyarakat dalam upaya kesehatan.

48) Meningkatnya Keamanan Pangan di Masyarakat

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia, supaya hidup

seseorang bisa produktif maka ia harus mengkonsumsi pangan yang

aman dan bermutu. Kondisi keamanan pangan yang baik akan

menghasilkan manusia yang lebih sehat, lebih produktif, menurunkan

kasus-kasus penyakit asal pangan (foodborne disease) dan menurunkan

beban biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk kasus atau wabah

penyakit asal pangan.

Meningkatnya keamanan pangan di masyarakat Kota Surabaya

tahun 2017 sebesar 2,02% dengan target 2,00% sehingga capaian

indikatornya sebesar 101% (berhasil).

49) Persentase Sampel Yang Memenuhi Syarat Keamanan Makanan

Persentase sampel yang memenuhi syarat keamanan makanan

adalah jumlah sampel makanan yang memenuhi syarat dibandingkan

dengan jumlah sampel yang diperiksa. Cakupan sampel yang memenuhi

syarat keamanan makanan di Kota Surabaya sebesar 96,02% dengan

target 82,00% sehingga capaian indikatornya sebesar 117,10%

(berhasil).

Page 75: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 42

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

c. Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Tahun 2017

Dokumen RPJMD Kota SurabayaTahun 2016-2021 memuat Visi

dan Misi Walikota, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan

program pembangunan kota serta rencana kerja dalam kerangka

pendanaan yang bersifat indikatif. Adapun kebijakan umum Kota

Surabaya dalam rencana penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan

Minimal bidang Kesehatan yang tertuang dalam RPJMD Kota Surabaya

Tahun 2016-2021 adalah Penyediaan kebutuhan utama sandang, pangan

dan papan yang didukung dengan pembangunan berbagai prasarana,

sarana dan fasilitas publik sehingga dapat meningkatkan kemudahan

akses bagi masyarakat dalam mendapatkan layanan dasar (kesehatan,

pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain).

Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan sesuai

dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Kesehatan di Kabupaten/Kota mempunyai 18 indikator. Capaian

indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kota

Surabaya Tahun 2017 tertuang pada tabel berikut.

Tabel 3.5. Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Bidang Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2017

NO NAMA INDIKATOR

(%) Target

2016

(Prov. Jatim)

(%)

Capaian

Indikator

(%)

Capaian

Kinerja

1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 88 98,55 111,98

2Cakupan komplikasi kebidanan yang

ditangani80 91,68 114,60

3

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan

95 97,63 102,77

4 Cakupan pelayanan nifas 95 94,53 99,50

Page 76: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 43

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

NO NAMA INDIKATOR

(%) Target

2016

(Prov. Jatim)

(%)

Capaian

Indikator

(%)

Capaian

Kinerja

5Cakupan neonatus dengan komplikasi yang

ditangani80 91,17 113,96

6 Cakupan kunjungan bayi 96 95,97 99,97

7Cakupan desa/kelurahan Universal Child

Immunization90 91,56 101,73

8 Cakupan pelayanan anak balita 83 87,13 104,98

9Cakupan pemberian makanan pendamping

ASI pada anak usia 6-24 bulan100 100,00 100,00

10Cakupan balita gizi buruk mendapat

perawatan100 100,00 100,00

11Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan

setingkat100 98,34 98,34

12 Cakupan peserta KB aktif 70 77,00 110,01

13Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit :

a. Penemuan penderita AFP

≥ 2 per

100.000

penduduk

< 15 th

3,85 192,71

b. Penemuan penderita Pneumonia balita 58,22

Penanganan penderita Pneumonia balita 100 100,00 100,00

c. Penemuan pasien baru TB BTA positif 91,09

Penanganan pasien baru TB BTA positif 100 100,00 100,00

d. Penemuan dan penanganan DBD 100 100,00 100,00

e. Penemuan penderita diare 98,69

Penanganan penderita diare 100 100,00 100,00

14Cakupan pelayanan kesehatan dasar

masyarakat miskin :

A.Cakupan pelayanan kesehatan dasar

masyarakat miskin40,30

Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan

dasar bagi masyarakat miskin100 100,00 100,00

Page 77: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 44

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

NO NAMA INDIKATOR

(%) Target

2016

(Prov. Jatim)

(%)

Capaian

Indikator

(%)

Capaian

Kinerja

15 B.Cakupan pelayanan kesehatan rujukan

pasien masyarakat miskin12,34

Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan

rujukan pasien masyarakat miskin100 100,00 100,00

16

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1

yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di

Kab/Kota

100 100,00 100,00

17

Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB

yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <

24 jam

100 100,00 100,00

18 Cakupan desa siaga aktif 95 100,00 105,26

1) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization

Kota Surabaya mempunyai 154 kelurahan yang tersebar di 31

kecamatan. Cakupan kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

adalah Desa/Kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada

diwilayah tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu

satu tahun. Cakupan kelurahan UCI di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar

91,56% dari 154 kelurahan yang ada dengan target 90%.

Capaian kinerja pada indikator ini sebesar 101,73% menunjukkan

berhasil. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya capaian

indikator kelurahan UCI di Kota Surabaya menunjukkanpeningkatan

sebesar 5,1%.Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke

tahun dapat dilihat pada grafik berikut.

Page 78: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 45

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Gambar 3.10. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization

(UCI) di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017

2) Cakupan Pelayanan Anak Balita

Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita usia 12–59

bulan yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan

perkembangan minimal 8 kali dalam satu tahun. Pemantauan

pertumbuhan adalah pengukuran berat badan, tinggi badan dan panjang

badan setiap bulan diposyandu, taman bermain, pos PAUD, taman

penitipan anak, taman kanak-kanak dan lain-lain.

Cakupan pelayanan anak balita di Kota Surabaya tahun 2017

sebesar 87,13% dari 171.213sasaran anak balita dengan target

2017sebesar 83%sehingga capaian kinerja yang ada sebesar

104,98%(berhasil).Keberhasilan cakupan pada indikator ini

menunjukkan kepedulian masyarakat untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan bagi anak balita di Kota Surabaya. Adapun perbandingan

capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik

berikut.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 45

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Gambar 3.10. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization

(UCI) di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017

2) Cakupan Pelayanan Anak Balita

Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita usia 12–59

bulan yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan

perkembangan minimal 8 kali dalam satu tahun. Pemantauan

pertumbuhan adalah pengukuran berat badan, tinggi badan dan panjang

badan setiap bulan diposyandu, taman bermain, pos PAUD, taman

penitipan anak, taman kanak-kanak dan lain-lain.

Cakupan pelayanan anak balita di Kota Surabaya tahun 2017

sebesar 87,13% dari 171.213sasaran anak balita dengan target

2017sebesar 83%sehingga capaian kinerja yang ada sebesar

104,98%(berhasil).Keberhasilan cakupan pada indikator ini

menunjukkan kepedulian masyarakat untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan bagi anak balita di Kota Surabaya. Adapun perbandingan

capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik

berikut.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 45

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Gambar 3.10. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization

(UCI) di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017

2) Cakupan Pelayanan Anak Balita

Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita usia 12–59

bulan yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan

perkembangan minimal 8 kali dalam satu tahun. Pemantauan

pertumbuhan adalah pengukuran berat badan, tinggi badan dan panjang

badan setiap bulan diposyandu, taman bermain, pos PAUD, taman

penitipan anak, taman kanak-kanak dan lain-lain.

Cakupan pelayanan anak balita di Kota Surabaya tahun 2017

sebesar 87,13% dari 171.213sasaran anak balita dengan target

2017sebesar 83%sehingga capaian kinerja yang ada sebesar

104,98%(berhasil).Keberhasilan cakupan pada indikator ini

menunjukkan kepedulian masyarakat untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan bagi anak balita di Kota Surabaya. Adapun perbandingan

capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik

berikut.

Page 79: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 46

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Gambar 3.11. Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kota Surabaya

Tahun 2014– 2017

3) Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia

6 – 24 Bulan

Salah satu upaya dalam penanganan bayi yang mempunyai berat

badan berada di bawah garis merah adalah dengan pemberian Makanan

Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan lama pemberian 90 hari.

Pemberian makanan pendamping ASI ini diprioritaskan pada

semua bayi usia 6 – 24 bulan (baduta) yang berasal dari keluarga

miskin. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada semua

bayi usia 6 – 24 bulan (baduta) yang berasal dari keluarga miskin di

Kota Surabaya pada tahun 2017 sebesar 100% dari 1.061 bayi usia

6 – 24 bulan (baduta) yang ada. Target pemberian MP-ASI anak usia6 –

24 bulan dari keluarga miskin tahun 2017 adalah 100%, sehingga

capaian kinerjanya 100% (berhasil). Keberhasilan ini menunjukkan

keseriusan pemerintah dalam upaya penanggulangan rawan gizi di Kota

Surabaya melalui dukungan dana untuk Pemberian Makanan Tambahan

bagi balita terutama balita dari masyarakat miskin serta penyediaan

sarana pelayanan kesehatan yang optimal.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 46

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Gambar 3.11. Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kota Surabaya

Tahun 2014– 2017

3) Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia

6 – 24 Bulan

Salah satu upaya dalam penanganan bayi yang mempunyai berat

badan berada di bawah garis merah adalah dengan pemberian Makanan

Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan lama pemberian 90 hari.

Pemberian makanan pendamping ASI ini diprioritaskan pada

semua bayi usia 6 – 24 bulan (baduta) yang berasal dari keluarga

miskin. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada semua

bayi usia 6 – 24 bulan (baduta) yang berasal dari keluarga miskin di

Kota Surabaya pada tahun 2017 sebesar 100% dari 1.061 bayi usia

6 – 24 bulan (baduta) yang ada. Target pemberian MP-ASI anak usia6 –

24 bulan dari keluarga miskin tahun 2017 adalah 100%, sehingga

capaian kinerjanya 100% (berhasil). Keberhasilan ini menunjukkan

keseriusan pemerintah dalam upaya penanggulangan rawan gizi di Kota

Surabaya melalui dukungan dana untuk Pemberian Makanan Tambahan

bagi balita terutama balita dari masyarakat miskin serta penyediaan

sarana pelayanan kesehatan yang optimal.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 46

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Gambar 3.11. Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kota Surabaya

Tahun 2014– 2017

3) Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia

6 – 24 Bulan

Salah satu upaya dalam penanganan bayi yang mempunyai berat

badan berada di bawah garis merah adalah dengan pemberian Makanan

Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan lama pemberian 90 hari.

Pemberian makanan pendamping ASI ini diprioritaskan pada

semua bayi usia 6 – 24 bulan (baduta) yang berasal dari keluarga

miskin. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada semua

bayi usia 6 – 24 bulan (baduta) yang berasal dari keluarga miskin di

Kota Surabaya pada tahun 2017 sebesar 100% dari 1.061 bayi usia

6 – 24 bulan (baduta) yang ada. Target pemberian MP-ASI anak usia6 –

24 bulan dari keluarga miskin tahun 2017 adalah 100%, sehingga

capaian kinerjanya 100% (berhasil). Keberhasilan ini menunjukkan

keseriusan pemerintah dalam upaya penanggulangan rawan gizi di Kota

Surabaya melalui dukungan dana untuk Pemberian Makanan Tambahan

bagi balita terutama balita dari masyarakat miskin serta penyediaan

sarana pelayanan kesehatan yang optimal.

Page 80: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 47

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

4) Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

Pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga

kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS atau dokter kecil dilakukan

melalui kegiatan skrining di sekolah yang didampingi oleh tenaga

kesehatan Puskesmas. Pemeriksaan kesehatan ini meliputi pemeriksaan

gigi, telinga, mata dan lain-lain. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa

SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS

atau dokter kecil di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar 98,34% dari

50.630siswa SD dengan target 100%, sehingga capaian kinerja yang

ada sebesar 98,34% (berhasil). Pencapaian keberhasilan cakupan

indikator ini menunjukkan makin meningkatnya upaya pelayanan

kesehatan yang diberikan untuk siswa SD dan setingkat oleh tenaga

kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS atau dokter kecil. Hal ini

menunjukkan kepedulian pemerintah dalam upaya meningkatkan

pelayanan kesehatan terutama pada pelajar di Kota Surabaya.

Gambar 3.12. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan

Setingkatdi Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 47

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

4) Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

Pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga

kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS atau dokter kecil dilakukan

melalui kegiatan skrining di sekolah yang didampingi oleh tenaga

kesehatan Puskesmas. Pemeriksaan kesehatan ini meliputi pemeriksaan

gigi, telinga, mata dan lain-lain. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa

SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS

atau dokter kecil di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar 98,34% dari

50.630siswa SD dengan target 100%, sehingga capaian kinerja yang

ada sebesar 98,34% (berhasil). Pencapaian keberhasilan cakupan

indikator ini menunjukkan makin meningkatnya upaya pelayanan

kesehatan yang diberikan untuk siswa SD dan setingkat oleh tenaga

kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS atau dokter kecil. Hal ini

menunjukkan kepedulian pemerintah dalam upaya meningkatkan

pelayanan kesehatan terutama pada pelajar di Kota Surabaya.

Gambar 3.12. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan

Setingkatdi Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 47

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

4) Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

Pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga

kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS atau dokter kecil dilakukan

melalui kegiatan skrining di sekolah yang didampingi oleh tenaga

kesehatan Puskesmas. Pemeriksaan kesehatan ini meliputi pemeriksaan

gigi, telinga, mata dan lain-lain. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa

SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS

atau dokter kecil di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar 98,34% dari

50.630siswa SD dengan target 100%, sehingga capaian kinerja yang

ada sebesar 98,34% (berhasil). Pencapaian keberhasilan cakupan

indikator ini menunjukkan makin meningkatnya upaya pelayanan

kesehatan yang diberikan untuk siswa SD dan setingkat oleh tenaga

kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS atau dokter kecil. Hal ini

menunjukkan kepedulian pemerintah dalam upaya meningkatkan

pelayanan kesehatan terutama pada pelajar di Kota Surabaya.

Gambar 3.12. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan

Setingkatdi Kota Surabaya Tahun 2014 – 2017

Page 81: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 48

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

5) Cakupan Peserta KB Aktif

Peserta KB aktif adalah pasangan usia subur yang satu

pasangannya masih menggunakan alat kontrasepsi dan terlindungi oleh

alat kontrasepsi tersebut. Cakupan peserta KB aktif adalah jumlah

pasangan usia subur (PUS) yang menggunakan kontrasepsi di satu

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Cakupan peserta keluarga berencana aktif yang ada di Kota

Surabaya tahun 2017 sebesar 77,00% dari 488.699 pasangan usia subur

dengan target70% sehingga capaian kinerja yang ada sebesar110,01%

(berhasil).Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian

cakupan peserta KB Aktif menunjukkan peningkatan sebesar 1,42%.

Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat

dilihat pada grafik berikut.

Gambar 3.13. Cakupan Peserta KB Aktif di Kota Surabaya

Tahun 2014 – 2017

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 48

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

5) Cakupan Peserta KB Aktif

Peserta KB aktif adalah pasangan usia subur yang satu

pasangannya masih menggunakan alat kontrasepsi dan terlindungi oleh

alat kontrasepsi tersebut. Cakupan peserta KB aktif adalah jumlah

pasangan usia subur (PUS) yang menggunakan kontrasepsi di satu

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Cakupan peserta keluarga berencana aktif yang ada di Kota

Surabaya tahun 2017 sebesar 77,00% dari 488.699 pasangan usia subur

dengan target70% sehingga capaian kinerja yang ada sebesar110,01%

(berhasil).Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian

cakupan peserta KB Aktif menunjukkan peningkatan sebesar 1,42%.

Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat

dilihat pada grafik berikut.

Gambar 3.13. Cakupan Peserta KB Aktif di Kota Surabaya

Tahun 2014 – 2017

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 48

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

5) Cakupan Peserta KB Aktif

Peserta KB aktif adalah pasangan usia subur yang satu

pasangannya masih menggunakan alat kontrasepsi dan terlindungi oleh

alat kontrasepsi tersebut. Cakupan peserta KB aktif adalah jumlah

pasangan usia subur (PUS) yang menggunakan kontrasepsi di satu

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Cakupan peserta keluarga berencana aktif yang ada di Kota

Surabaya tahun 2017 sebesar 77,00% dari 488.699 pasangan usia subur

dengan target70% sehingga capaian kinerja yang ada sebesar110,01%

(berhasil).Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian

cakupan peserta KB Aktif menunjukkan peningkatan sebesar 1,42%.

Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat

dilihat pada grafik berikut.

Gambar 3.13. Cakupan Peserta KB Aktif di Kota Surabaya

Tahun 2014 – 2017

Page 82: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 49

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

6) Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit

a. Acute Flacid Paralysis Rate Per 100.000 Penduduk < 15 Tahun

(non polio)

Kasus Acute Flacid Paralysis adalah semua anak berusia kurang

dari 15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flacid (layuh) terjadi

secara akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh rudapaksa. Kasus

Acute Flacid Paralysis (AFP) non polio adalah kasus AFP yang pada

pemeriksaan spesimennya tidak ditemukan virus polio liar atau kasus

AFP yang ditetapkan oleh tim ahli sebagai kasus AFP non polio dengan

kriteria tertentu.

Acute Flacid Paralysis (AFP) non polio rate per100.000penduduk

di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar 3,85 per 100.000 penduduk usia

<15 tahun dengan jumlah 622.704 orang. Apabila dibanding dengan

target yaitu ≥2 per 100.000 penduduk usia <15 tahun, maka target

indikator tercapai (berhasil).

Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan capaian

indikator ini antara lain:

Meningkatkan koordinasi dengan Rumah Sakit melalui Surveilans

Aktif Rumah Sakit (SARS);

Peningkatan Surveilans Epidemiologi atau peningkatan pemantauan

pelacakan Kejadian Luar Biasa (KLB) maupun suspek KLB;

Peningkatan kualitas sistem pencatatan dan pelaporan RS dll.

b. Penemuan dan Penanganan Penderita Pneumonia Balita

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru

(alveoli)yang ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau

kesukaran bernafas. Klasifikasi pneumonia didasarkan pada adanya

batuk dan atau kesukaran bernafas disertai adanya nafas cepat.

Cakupan balita pneumonia yang ditemukan dan ditangani adalah

jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani di satu wilayah kerja

Page 83: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 50

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

pada kurun waktu satu tahun dibanding dengan jumlah perkiraan

penderita pneumonia balita di satu wilayah kerja pada kurun waktu

yang sama. Cakupan penemuan balita pneumonia yang di sarana

pelayanan kesehatan di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar 58,22%dari

9.505 perkiraan sasaran balita. Rumusan indikator pneumonia balita

adalah jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani disatu

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu/jumlah perkiraan penderita

disatu wilayah pada kurun waktu yang sama x 100%.

Ketidakberhasilan pada capaian kinerja ini tidak serta merta

menunjukkan bahwa program kegiatan pada indikator ini tidak berhasil,

karena dari 9.505 perkiraan balita pneumonia yang ada ternyata balita

pneumonia yang diketemukan sebanyak 5.534balita dan telah tertangani

semua (100%), sehingga capaian kinerja untuk balitapneumonia yang

dapat ditangani di sarana pelayanan kesehatan di Kota Surabaya

tercapai 100% (berhasil).

c. Penemuan dan Penanganan Pasien Baru TB BTA Positif

Cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif

adalah jumlah pasien baru TB BTA positif yang ditemukan dan

ditangani (diobati) dalam satu wilayah dalam waktu tertentu dibanding

jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam satu wilayah

dalam waktu tertentu. Penanganan pasien baru BTA positif yang

dimaksud adalah pemberian pengobatan pada pasien baru TB BTA

positif dengan OAT selama 6 bulan.

Cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif di Kota

Surabaya tahun 2017 sebesar 91,09% dari 2.802 perkiraan penderita TB

BTA positif dengan target 100%, sehingga capaian kinerja untuk

indikator ini sebesar 91,09% (berhasil). Apabila dibandingkan dengan

tahun sebelumnya menunjukkan adanya peningkatan sebesar 13,32%.

Sedangkan penanganan pada pasien TB BTA positif yang

ditemukan di Kota Surabaya pada tahun 2017 telah tercapai 100% dari

Page 84: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 51

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

2.802 penderita TB BTA positif yang ditemukan, sehingga capaian

kinerja pada indikator ini tercapai 100% (berhasil).

d. Penemuan dan Penanganan Penderita Diare

Cakupan penemuan dan penanganan penderita diare adalah

jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di sarana kesehatan

disatu wilayah tertentu dibanding dengan jumlah perkiraan penderita

diare pada satu wilayah tertentu.

Cakupan penemuan penderita diare di Kota Surabaya tahun 2017

sebesar 98,69% dari 77.617perkiraan penderita diare yang

ada.Sedangkan cakupan penanganan pada penderita diare di Kota

Surabaya tahun 2017 yang ditemukan sebanyak 76.602 orang telah

tertangani100% dengan target 100% sehingga capaian kinerja pada

indikator ini tercapai 100%(berhasil).

7) Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Yang Harus

Diberikan Sarana Kesehatan (RS)

Pelayanan gawat darurat level 1 adalah tempat pelayanan gawat

darurat yang memiliki dokter umum on site 24 jam dengan kualifikasi

General Emergency Life Support (GELS),Advance Trauma Life

Support (ATLS), dan Advance Cardiac Life Support (ACLS),

sertamemiliki alat transport dan komunikasi.

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan di

sarana kesehatan (RS) adalah jumlah rumah sakit yang memberikan

pelayanan gawat darurat level 1 dibanding jumlah rumah sakit yang ada

di Kota Surabaya. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus

diberikan di sarana kesehatan (RS) yang ada di Kota Surabaya Tahun

2017 sebesar 100% dari 59 rumah sakit dengan target 100% sehingga

capaian kinerja yang ada 100% (berhasil).

Page 85: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 52

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka peningkatan

program-program kesehatan di Kota Surabaya antara lain:

Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat dalam

program kesehatan melalui pengembangan posyandu,

pengembangan kelurahan siaga, kegiatan Pemberantasan Sarang

Nyamuk (PSN), pengembangan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

(PHBS) dan lain-lain;

Meningkatkan upaya promosi kesehatan;

Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas

sektor terkait kegiatan bakti sosial dengan layanan terintegrasi;

Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan RS, BPJS,

Akademisi dan sektor swasta untuk berperan serta dalam

pembangunan kesehatan di Kota Surabaya.

Page 86: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 53

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

B. REALISASI ANGGARAN

Alokasi anggaran untuk bidang kesehatan, yang dikelola oleh

Dinas Kesehatan Kota Surabaya dalam menjalankan tugas dan fungsi

pokoknya adalah sebesar Rp 734.078.826.740,- dengan realisasi

sebesar Rp 624.727.261.742,-(85,10%).Penyerapan anggaran tahun

2017 secara keseluruhan dapat dikategorikan berhasil.

Adapun gambaran pemanfaatan anggaran belanja langsung dan

belanja tidak langsung berdasarkan realisasi anggaran dan belanja daerah

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6. Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Surabaya

Tahun 2017

No UraianAlokasi

AnggaranRealisasi Sisa Anggaran

%

Penyerapan

Anggaran

Belanja Tidak Langsung

1Belanja Tidak Langsung

Dinas Kesehatan149.758.336.674 147.450.453.160 2.307.883.514 98,46%

Belanja Langsung

2Jaminan Kesehatan

Masyarakat209.073.956.520 187.676.343.880 21.397.612.640 89,77%

3Pelayanan kesehatan

keluarga34.129.277.902 30.459.912.133 3.669.365.769 89,25%

4Jaminan Persalinan (DAK

Bidang Kesehatan)1.509.038.920 1.334.920.309 174.118.611 88,46%

5Peningkatan Dan Perbaikan

Gizi Masyarakat4.908.057.506 4.691.211.353 216.846.153 95,58%

6Pelayanan Kesehatan

Puskesmas21.982.139.432 18.219.607.324 3.762.532.108 82,88%

7

Pengembangan Sistem

Informasi Manajemen

Kesehatan

581.745.768 566.152.316 15.593.452 97,32%

8

Peningkatan Sarana dan

Pengadaan Alat Kesehatan

Puskesmas

9.389.143.871 6.699.388.537 2.689.755.334 71,35%

9Penunjang Operasional

Pelayanan Kesehatan20.244.860.265 13.737.892.612 6.506.967.653 67,86%

Page 87: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 54

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

No UraianAlokasi

AnggaranRealisasi Sisa Anggaran

%

Penyerapan

Anggaran

10

Pengadaan Sarana

Kesehatan Dasar (DAK

Bidang Kesehatan)

10.688.254.000 9.322.291.722 1.365.962.278 87,22%

11Pelayanan Kefarmasian dan

Perbekalan Kesehatan42.828.823.788 18.647.027.027 24.181.796.761 43,54%

12

Pengadaan Obat dan

Pelayanan Kesehatan Dasar

di Puskesmas (DAK

Bidang Kesehatan)

8.160.990.000 5.803.197.072 2.357.792.928 71,11%

13Akreditasi Puskesmas

(DAK Bidang Kesehatan)6.513.984.430 5.733.394.482 780.589.948 88,02%

14Pelayanan Kesehatan

Rujukan2.795.659.303 510.871.781 2.284.787.522 18,27%

15

Pembinaan dan

pengembangan SDM

Kesehatan

6.453.134.626 4.796.431.793 1.656.702.833 74,33%

16

Dana Alokasi Khusus

bidang Kesehatan Non

Fisik

26.476.044.610 19.085.608.039 7.390.436.571 72,09%

17

Penanggulangan Kejadian

Darurat dan Pasca Kejadian

Darurat

1.156.286.807 923.460.032 232.826.775 79,86%

18

Pencegahan Dan

Penanggulangan Penyakit

Menular

15.148.621.586 14.253.444.289 895.177.297 94,09%

19

Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit

Tidak Menular

4.779.683.931 3.708.135.570 1.071.548.361 77,58%

20Peningkatan Pelayanan

Kesehatan Khusus2.955.836.736 1.001.822.883 1.954.013.853 33,89%

21Penyelenggaraan

Penyehatan Lingkungan5.239.863.304 4.681.900.512 557.962.792 89,35%

22Promosi dan pemberdayaan

kesehatan42.577.022.634 34.022.460.216 8.554.562.418 79,91%

23 Surveilans dan Imunisasi 3.088.374.075 2.349.233.226 739.140.849 76,07%

24

Peningkatan Pengawasan

Makanan Olahan dan siap

saji

2.526.207.114 2.172.136.781 354.070.333 85,98%

25Penyusunan dan Evaluasi

Perencanaan361.297.600 299.729.857 61.567.743 82,96%

26

Penyediaan Barang dan

Jasa Perkantoran Perangkat

Daerah

87.854.251.740 76.429.019.540 11.425.232.200 87,00%

Page 88: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 55

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

No UraianAlokasi

AnggaranRealisasi Sisa Anggaran

%

Penyerapan

Anggaran

27

Pengadaan dan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Perkantoran

12.897.933.598 10.151.215.296 2.746.718.302 78,70%

JUMLAH 734.078.826.740 624.727.261.742 109.351.564.998 85,10%

Penyerapananggaran tahun 2017 secara keseluruhan dapat

dikategorikan berhasil (85,10%) dapat dilihat pada Lampiran

5.Pengukuran Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Surabaya

Tahun 2017.

Dari 27(dua puluh tujuh) kegiatan di tahun 2017,penyerapan

yang dikategorikan berhasil (85% - 100%) ada 12 (dua belas) kegiatan,

yaitu kegiatan:

1. Belanja Tidak Langsung;

2. Jaminan Kesehatan Masyarakat;

3. Pelayanan Kesehatan Keluarga;

4. Jaminan Persalinan (DAK Bidang Kesehatan);

5. Peningkatan Dan Perbaikan Gizi Masyarakat;

6. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan;

7. Pengadaan Sarana Kesehatan Dasar (DAK Bidang Kesehatan);

8. Akreditasi Puskesmas (DAK Bidang Kesehatan);

9. Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular;

10. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan;

11. Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan dan siap saji;

12. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Perangkat Daerah.

Ada 11 (sebelas) kegiatan dikategorikan cukup berhasil(70% -

<85%)yaitu kegiatan:

1. Pelayanan Kesehatan Puskesmas;

2. Peningkatan Sarana dan Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas;

Page 89: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 56

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

3. Pengadaan Obat dan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas

(DAK Bidang Kesehatan);

4. Pembinaan dan pengembangan SDM Kesehatan;

5. Dana Alokasi Khusus bidang Kesehatan Non Fisik;

6. Penanggulangan Kejadian Darurat dan Pasca Kejadian Darurat;

7. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular;

8. Promosi dan pemberdayaan kesehatan;

9. Surveilans dan Imunisasi;

10. Penyusunan dan Evaluasi Perencanaan;

11. Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran.

Kegiatan-kegiatan tersebut di atas secara fisik telah terlaksana

(100%). Sisa anggaran tersebut merupakan efisiensi anggaran yang

berupa sisa Lelang, sisaPengadaan Langsung/Penunjukkan Langsung

(PL), sisa Pembelian Secara Elektronik (e-Purchasing) dan sisa

Swakelola.

Ada1(satu) kegiatanyang dikategorikankurang berhasil(55% -

<70%) yaitu kegiatan:

1. Penunjang Operasional Pelayanan Kesehatan

Kegiatan Penunjang Operasional Pelayanan Kesehatan terdapat

sisa anggaran dikarenakan adanya tambahan Kapitasi JKN dan hanya

diserap sesuai kebutuhan di Puskesmas.

Ada 3(tiga) kegiatan dikategorikantidak berhasil(<55 %) yaitu

kegiatan:

1. Pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan;

2. Pelayanan Kesehatan Rujukan;

3. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus.

Kegiatan Pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan sisa

anggaran dikarenakan adanya efisiensi sisa Lelang, sisa Pengadaan

Langsung/Penunjukkan Langsung (PL), sisa Pembelian Secara

Page 90: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 57

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

Elektronik (e-Purchasing), serta adanya tambahan anggaran Kapitasi

JKN dan hanya diserap sesuai kebutuhan di Puskesmas. Untuk Kegiatan

Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Khusus sisa anggaran dikarenakan adanya penambahan alokasi

anggaran dari Dana Pajak Rokok yang hanya bisa diserap sesuai

kebutuhan karena waktu pelaksanaan kegiatan tidak mencukupi.

Berdasarkan akuntabilitas untuk capaian dan evaluasi kinerja

serta akuntabilitas keuangan yang telah dicapai pada tahun 2017

menunjukkan tercapainya target baik program kegiatan maupun target

realisasi anggaran sehingga capaian kinerja oleh Dinas Kesehatan Kota

Surabayaberhasil.

C. INOVASI DAN KEBERHASILAN PROGRAM KESEHATAN

Pelayanan kesehatan di Kota Surabaya tahun 2017 telah

meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini diketahui melalui

inovasi-inovasi pelayanan kesehatan terutama di puskesmas yang ada

diwilayah Kota Surabaya. Adapun inovasi atau perkembangan

pelayanan di puskesmas saat ini sebagai berikut:

Tabel 3.7. Perkembangan dan Inovasi Sarana Pelayanan Kesehatan

diKota Surabaya Tahun 2017

No. Perkembangan & Inovasi Sarana

Pelayanan Kesehatan

Jumlah

Sarana

Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Puskesmas Induk

Puskesmas Pembantu

Puskesmas dengan pelayanan rawat inap

Puskesmas dengan pelayanan sore hari

Puskesmas dengan pelayanan PONED

Puskesmas dengan pelayanan poli

Sexual Transmitted Disease

Puskesmas dengan pelayanan

Pengobatan Tradisional (Batra)

Puskesmas dengan pelayanan kesehatan

Peduli Remaja(PKPR)

63

59

21

63

8

14

31

63

Pelayanan puskesmas

sore mulai hari Senin-

Jum’at pukul 14.30 s/d

pukul 17.30 WIB

Page 91: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 58

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

No. Perkembangan & Inovasi Sarana

Pelayanan Kesehatan

Jumlah

Sarana

Keterangan

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Puskesmas dengan pelayanan Santun

Lansia

Puskesmas dengan Poli Paliatif

Puskesmas dengan pelayanan Infeksi

Visual Asetat ( IVA)

Puskesmas dengan pelayanan

Cryotheraphy

Puskesmas dengan pelayanan Harm

Reduction :

a. Program Terapi Rumatan Metadon)

b. Layanan Alat Suntik Steril

Posyandu Balita

Posyandu Lansia

Posyandu Remaja

63

4

63

21

2

6

2.826

670

63

Upaya yang dilakukan dalam rangka pengembangan program

kesehatan berkelanjutan antara lain :

1. Pendampingan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),tujuan

kegiatan ini untuk mempersiapkan generasi penerus berkualitas atau

generasi platinum yaitu generasi yang sudah dipersiapkan atau telah

mendapatkan intervensi kesehatan sejak masa pra konsepsi

(sebelum pembuahan), dengan sasaran: calon pengantin, ibu hamil,

ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan baduta (usia bawah dua tahun).

2. Pendampingan Ibu Hamil Resiko Tinggi, tujuan kegiatan ini untuk

menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI-AKB) melalui

upaya mendekatkan akses pelayanan dan mencegah keterlambatan

penanganan pada ibu hamil resiko tinggi, ibu bersalin, ibu nifas dan

bayi.

3. Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Serviks, melalui vaksinasi

Human Papiloma Virus (HPV) pada anak perempuan usia 15 – 17

tahun.

4. Upaya Pencegahan Penyakit Hepatitis yang dilaksanakan melalui

imunisasi Hepatitis pada bayi.

Page 92: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 59

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

5. Optimalisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) melalui

gerakan Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar

Sembarangan, tujuannya seluruh kelurahan menjadi kelurahan ODF

atau bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan kampanye

Cuci Tangan Pakai Sabun.

6. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

(PTM) melalui Optimalisasi Pembinaan Terpadu (Posbindu),

dengan sasaran awal siswa SMA dan pegawai instansi, selanjutnya

bindu dikembangkan di masyarakat.

7. Pengembagan Sistem Informasi Kesehatan tingkat Kota Surabaya

yang telah mengintegrasikan Sistem Informasi Puskesmas dan

Sistem Informasi Rumah Sakit baik RSUD dr. Moh. Soewandhie

dan RSUD Bhakti Dharma Husada serta Bridging System dengan

P-Care BPJS.

8. Upaya Optimalisasi Pelayanan kesehatan di puskesmas dalam

mendukung rujukan berjenjang pada era Jaminan Kesehatan

Nasional.

Page 93: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

LAMPIRAN-1

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA

Page 94: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Lampiran 1 : STRUKTUR ORGANISASI

DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA

Catatan UPTD, meliputi

1. Puskesmas

2. RSUD

KEPALA DINAS

KESEHATAN

Jabatan Fungsional Tertentu Sekretariat

Sub BagianProgram,

Informasi danHumas

Sub BagianHukum,Kepegawaian

dan Umum

Sub BagianKeuangan dan

Pengelolaan Aset

Bidang Kesehatan

Masyarakat

Bidang Pelayanan

Kesehatan

Bidang Pencegahandan Pengendalian

Penyakit

Bidang Sumber Daya

Kesehatan

U P T D

Seksi Pelayanan

Kesehatan Primer

Seksi Pelayanan

Kesehatan

Rujukan

Seksi Pelayanan

Kesehatan Khusus

dan Kesehatan

Tradisional

Seksi Kesehatan

Keluarga dan Gizi

Masyarakat

Seksi Promosi &

Pemberdayaan

Kesehatan

Masyarakat

Seksi Kesehatan

Lingkungan,

Kesehatan Kerja

dan Olahraga

Seksi Surveilans

dan Imunisasi

Seksi Pencegahan

& Pengendalian

Penyakit Menular

Seksi Pencegahan

& Pengendalian

Penyakit Tidak

Menular dan

Kesehatan Jiwa

Seksi Kefarmasian,

Makanan dan

Minuman

Seksi Sumber Daya

Manusia Kesehatan

Seksi Sarana dan

Alat Kesehatan

Page 95: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

LAMPIRAN-2

INDIKATOR RENSTRA

DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA

TAHUN 2016 – 2021

Page 96: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Misi 1.

Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan

1.1 Tujuan :

Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan

kesehatan masyarakat bagi warga miskin

1. Persentase warga miskin yang terlayani di

layanan kesehatan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

2. Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi

warga miskin (SKPD pengukur : Bagian Kesra /

Bagian Ortala)

70% 70% 70% 70% 70% 70%

1.1.1. Sasaran :

INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021

Kode

Misi/Tujuan/

Sasaran/ SKPD

Misi/Tujuan/Sasaran/ ProgramIndikator

(Tujuan/Sasaran/Program)

Target

SKPD : DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA

Lampiran 2

1.1.1. Sasaran :

Meningkatnya pelayanan kesehatan khususnya bagi

warga miskin

Persentase masyarakat miskin yang memiliki

jaminan kesehatan

65% 65% 65% 65% 65% 65%

1.1.1.1 Program :

2017-2021 Program Pemberian jaminan pelayanan kesehatan

penduduk miskin

Persentase kepemilikan Jaminan Kesehatan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase penduduk miskin yang memanfaatkan

pelayanan kesehatan

11% 12% 13% 14% 15%

1.2. Tujuan :

Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak Persentase cakupan pelayanan ibu nifas 93,80% 94,04% 94.28% 94.52% 94.76% 95,00%

Angka Kematian Ibu (AKI) per100.000 kelahiran

hidup

≤85,72

per100.000

KH

≤84,07

per100.000

KH

≤82,40

per100.000

KH

≤80,67

per100.000

KH

≤78,30

per100.000

KH

≤75,93

per100.000

KH

Persentase cakupan pelayanan kesehatan bayi 93,69% 94,15% 94,62% 95,08% 95,54% 96,00%

Angka Kematian Bayi (AKB) per1.000 kelahiran

hidup

≤6,46

per1.000 KH

≤6,45

per1.000 KH

≤6,43

per1.000 KH

≤6,41

per1.000 KH

≤6,34

per1.000 KH

≤6,26

per1.000 KH

Persentase balita gizi buruk yang mendapat

perawatan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 97: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Kode

Misi/Tujuan/

Sasaran/ SKPD

Misi/Tujuan/Sasaran/ ProgramIndikator

(Tujuan/Sasaran/Program)

Target

1.2.1. Sasaran :

Meningkatnya kesehatan ibu dan anak Persentase Kunjungan pertama ibu hamil (K1) 90% 90% 90% 90% 90% 90%

Persentase Cakupan komplikasi kebidanan yang

ditangani

90% 90% 90% 90% 90% 90%

Persentase Kunjungan Neonatus pertama (KN1) 90% 90% 90% 90% 90% 90%

Persentase Cakupan neonatus dengan komplikasi

yang ditangani

90% 90% 90% 90% 90% 90%

1.2.1.1. Program :

2017-2021 Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan

anak

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 98,45% 98,47% 98,48% 98,49% 98,50%

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan (Tolinakes)

96,94% 96,95% 96,96% 96,97% 96,98%

Cakupan Kunjungan neonatal lengkap 81% 85% 90% 93% 95%

Lampiran 2

Cakupan Kunjungan neonatal lengkap 81% 85% 90% 93% 95%

Imunisasi dasar lengkap 93,81% 93,83% 93,85% 93,87% 94,00%

1.2.2. Sasaran :

Meningkatnya status gizi pada masyaraat terutama balita Cakupan balita usia 6 - 59 bulan yang mendapat

vitamin A

85% 85% 85% 85% 85%

1.2.2.1. Program :

2017-2021 Program Perbaikan gizi ibu dan anak Prevalensi balita gizi kurang 9,50% 9,50% 9,50% 9,50% 9,50%

Prevalensi balita gizi buruk <1 % <1 % <1 % <1 % <1 %

Persentase penimbangan balita 81,30% 81,40% 81,50% 81,60% 81,70%

Persentase ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe 94,62% 94,64% 94,66% 94,68% 94,70%

Lampiran 2

Page 98: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Misi 2.

Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan

2.1 Tujuan :

Meningkatkan kualitas sarana, prasarana

serta tata kelola layanan kesehatan

Persentase puskesmas yang terakreditasi 23,81% 39,68% 55,56% 71,43% 85,71% 100,00%

2.1.1. Sasaran :

Meningkatnya mutu puskesmas dan akses

pelayanan kesehatan di puskesmas

Persentase terlaksananya akreditasi

puskesmas

26,98% 50,79% 22,22% 26,98% 50,79% 22,22%

2.1.1.1. Program :

Program pengadaan, peningkatan dan

perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/puskesmas pembantu

Persentase Ketersediaan sarana dan

prasarana puskesmas dan puskesmas

pembantu

72% 74% 76% 78% 79% 80%

Kode

Misi/Tujuan/

Sasaran/ SKPD

Misi/Tujuan/Sasaran/ProgramIndikator

(Tujuan/Sasaran/Program)

Target

Program pengadaan, peningkatan dan

perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/puskesmas pembantu

Persentase Ketersediaan sarana dan

prasarana puskesmas dan puskesmas

pembantu

72% 74% 76% 78% 79% 80%

2017-2021 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

puskesmas/ puskesmas pembantu

Persentase Ketersediaan Obat dan

Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

2.1.2. Sasaran :

Meningkatnya kualitas Sumber Daya

Manusia Kesehatan

Persentase Sumber Daya Manusia

Kesehatan yang berizin

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

2.1.2.1 Program :

2017-2021 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Persentase sarana kesehatan yang memiliki

izin

82,00% 84,00% 86,00% 88,00% 90,00%

Persentase tenaga kesehatan yang memiliki

izin

82,00% 84,00% 86,00% 88,00% 90,00%

Page 99: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Kode

Misi/Tujuan/

Sasaran/ SKPD

Misi/Tujuan/Sasaran/ProgramIndikator

(Tujuan/Sasaran/Program)

Target

2.2 Tujuan :

Meningkatkan tata kelola administrasi

perangkat daerah yang baik

Tingkat kepuasan pelayanan kedinasan 100,00% 76% 77,00% 78,00% 79,00% 80,00%

Indeks kepuasan SKPD thd pemenuhan

kebutuhan sarpras perkantoran

62% 64,00% 66,00% 68,00% 70,00%

Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan

program

90,84% 91,53% 91,96% 92,56% 93,05%

2.2.1. Sasaran :

Mengelola sarana dan prasarana serta

administrasi perkantoran perangkat daerah

Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan

Administrasi Perkantoran Perangkat

Daerah

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

2.2.1.1. Program :

2017-2021 Program Pembangunan dan Pengelolaan

Sarana dan Prasarana Kedinasan

Persentase sarana dan prasarana

perkantoran dalam kondisi baik

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%2017-2021 Program Pembangunan dan Pengelolaan

Sarana dan Prasarana Kedinasan

Persentase sarana dan prasarana

perkantoran dalam kondisi baik

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Persentase ketepatan pemenuhan sarana

dan prasarana perkantoran

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

2017-2021 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Tingkat kepuasan pegawai terhadap

pelayanan administrasi perkantoran

72,00% 74,00% 76,00% 78,00% 80,00%

2.2.2. Sasaran :

Melaksanakan kegiatan sesuai dengan

perencanaan untuk mendukung keberhasilan

Program

Persentase kesesuaian pelaksanaan kegiatan

terhadap parameter perencanaan pada

Opsplan

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

2.2.2.1. Program :

2017-2021 Program Perencanaan Pembangunan Daerah Persentase ketepatan waktu penyusunan

dan pelaporan Dokumen Perencanaan

strategis dan/atau sektoral

60,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Page 100: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Misi 3.

Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan

3.1 Tujuan :

Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat Persentase kelurahan siaga aktif 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB

yang ditangani <20 jam

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

3.1.1. Sasaran :

Tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup

sehat

Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB

yang ditangani <24 jam

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Kode

Misi/Tujuan/

Sasaran/ SKPD

Misi/Tujuan/Sasaran/ProgramIndikator

(Tujuan/Sasaran/Program)

Target

Tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup

sehat

Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB

yang ditangani <24 jam

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Persentase penderita Demam Berdarah Dengue

(DBD) yang ditangani

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

3.1.1.1. Program :

2017-2021 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Persentase rumah sehat 75,00% 77,00% 78,00% 79,50% 80,00%

Persentase TPM memenuhi syarat higienis

sanitasi

81,00% 82,00% 83,00% 84,00% 85,00%

Cakupan Kelurahan Yang Memiliki Pembinaan

Terpadu (Bindu)

82,00% 84,00% 86,00% 88,00% 90,00%

3.2. Tujuan :

Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi,

dan keamanan pangan

Persentase tingkat kualitas konsumsi dan

keamanan pangan

20,00% 20,50% 21,00% 21,50% 22,00% 22,50%

3.2.1. Sasaran :

Meningkatnya keamanan pangan di masyarakat Meningkatnya keamanan pangan di masyarakat 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00%

3.2.1.1. Program :

Program Peningkatan Keanekaragaman

Konsumsi dan Keamanan Pangan

Persentase sample yang memenuhi syarat

keamanan makanan

80,00% 82,00% 84,00% 86,00% 88,00% 90,00%

Page 101: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

LAMPIRAN-3

PERJANJIAN KINERJA

DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA

TAHUN 2017

Page 102: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah
acer
Typewritten text
acer
Typewritten text
Lampiran 3
Page 103: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah
Page 104: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah
Page 105: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah
Page 106: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah
Page 107: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

LAMPIRAN-4

CAPAIAN INDIKATOR PERJANJIAN KINERJA

DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA

TAHUN 2017

Page 108: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Target Realisasi Sasaran CapaianCapaian

Kinerja

Misi 1.

Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan

Tujuan :

Meningkatkan aksesibilitas dan

kualitas pelayanan kesehatan

masyarakat bagi warga miskin

1. Persentase warga miskin yang

terlayani di layanan kesehatan

100% 163.124 163.124 100,00% 100,00% Berhasil

2. Indeks kepuasan pelayanan

kesehatan bagi warga miskin (SKPD

pengukur : Bagian Kesra / Bagian

Ortala)

70% 68,73% 98,19% Berhasil

Sasaran :

Meningkatnya pelayanan kesehatan

khususnya bagi warga miskin

Persentase masyarakat miskin yang

memiliki jaminan kesehatan

65% 289.018 291.686 99,08% 152,43% Berhasil

Program :

Program Pemberian jaminan

pelayanan kesehatan penduduk

miskin

Persentase kepemilikan Jaminan

Kesehatan

100% 291.686 291.686 100,00% 100,00% Berhasil

Persentase penduduk miskin yang

memanfaatkan pelayanan kesehatan

11% 117.548 291.686 40,30% 366,36% Berhasil

Tujuan :

Meningkatkan kualitas layanan

kesehatan ibu dan anak

Persentase cakupan pelayanan ibu

nifas

94,04% 42.502 44.963 94,53% 100,52% Berhasil

Angka Kematian Ibu (AKI)

per100.000 kelahiran hidup

≤84,07

per100.000 KH

34 42.822 79,40 105,88% Berhasil

Persentase cakupan pelayanan

kesehatan bayi

94,15% 40.668 42.377 95,97% 101,93% Berhasil

CAPAIAN INDIKATOR PERJANJIAN KINERJA

Misi/Tujuan/Sasaran/ ProgramIndikator

(Tujuan/Sasaran/Program)

Tahun 2017

Ket

DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2017

Lampiran 4

Persentase cakupan pelayanan

kesehatan bayi

94,15% 40.668 42.377 95,97% 101,93% Berhasil

Angka Kematian Bayi (AKB)

per1.000 kelahiran hidup

≤6,45 per1.000

KH

219 42.822 5,11 126,22% Berhasil

Persentase balita gizi buruk yang

mendapat perawatan

100% 278 278 100,00% 100,00% Berhasil

Sasaran :

Meningkatnya kesehatan ibu dan

anak

Persentase Kunjungan pertama ibu

hamil (K1)

90% 46.873 47.104 99,51% 110,57% Berhasil

Persentase Cakupan komplikasi

kebidanan yang ditangani

90% 8.637 9.421 91,68% 101,86% Berhasil

Persentase Kunjungan Neonatus

pertama (KN1)

90% 43.937 42.822 102,60% 114,00% Berhasil

Persentase Cakupan neonatus

dengan komplikasi yang ditangani

90% 5.856 6.423 91,17% 101,30% Berhasil

Program :

Program Peningkatan keselamatan

ibu melahirkan dan anak

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 98,45% 46.419 47.104 98,55% 100,10% Berhasil

Cakupan pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan (Tolinakes)

96,94% 43.896 44.963 97,63% 100,71% Berhasil

Cakupan Kunjungan neonatal

lengkap

81% 42.902 42.822 100,19% 123,69% Berhasil

Imunisasi dasar lengkap 93,81% 40.078 42.377 94,57% 100,82% Berhasil

Sasaran :

Meningkatnya status gizi pada

masyaraat terutama balita

Cakupan balita usia 6 - 59 bulan

yang mendapat vitamin A

85% 193.539 213.590 90,61% 106,60% Berhasil

Program :

Program Perbaikan gizi ibu dan

anak

Prevalensi balita gizi kurang 9,50% 13.771 179.662 7,66% 123,94% Berhasil

Prevalensi balita gizi buruk <1 % 278 179.662 0,15% 666,67% Berhasil

Persentase penimbangan balita 81,30% 179.662 213.590 84,12% 103,46% Berhasil

Persentase ibu hamil yang mendapat

90 tablet Fe

94,62% 45.129 47.104 95,81% 101,25% BerhasilPersentase ibu hamil yang mendapat

90 tablet Fe

94,62% 45.129 47.104 95,81% 101,25% Berhasil

Page 109: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Target Realisasi Sasaran CapaianCapaian

Kinerja

Misi 2.

Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan

Tujuan :

Meningkatkan kualitas sarana,

prasarana serta tata kelola layanan

kesehatan

Persentase puskesmas yang

terakreditasi

39,68% 37 63 58,73% 148,01% Berhasil

Sasaran :

Meningkatnya mutu puskesmas dan

akses pelayanan kesehatan di

puskesmas

Persentase terlaksananya akreditasi

puskesmas

50,79% 56 63 88,89% 175,01% Berhasil

Program :

Program pengadaan, peningkatan dan

perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/puskesmas pembantu

Persentase Ketersediaan sarana dan

prasarana puskesmas dan puskesmas

pembantu

74% 93 122 76,23% 103,01% Berhasil

Program Obat dan Perbekalan

Kesehatan puskesmas/ puskesmas

pembantu

Persentase Ketersediaan Obat dan

Perbekalan Kesehatan Dinas

Kesehatan

100,00% 221 221 100,00% 100,00% Berhasil

Sasaran :

Meningkatnya kualitas Sumber Daya

Manusia Kesehatan

Persentase Sumber Daya Manusia

Kesehatan yang berizin

80,00% 6709 6983 96,08% 120,10% Berhasil

Program :

Program Standarisasi Pelayanan

Kesehatan

Persentase sarana kesehatan yang

memiliki izin

82,00% 1201 1216 98,77% 120,45% Berhasil

Persentase tenaga kesehatan yang

memiliki izin

82,00% 6709 6983 96,08% 117,17% Berhasil

Misi/Tujuan/Sasaran/ProgramIndikator

(Tujuan/Sasaran/Program)

Tahun 2017

Ket

Persentase tenaga kesehatan yang

memiliki izin

82,00% 6709 6983 96,08% 117,17% Berhasil

Tujuan :

Meningkatkan tata kelola administrasi

perangkat daerah yang baik

Tingkat kepuasan pelayanan

kedinasan

76% 82,96% 109,16% Berhasil

Indeks kepuasan SKPD thd

pemenuhan kebutuhan sarpras

perkantoran

62% 85,48% 137,87% Berhasil

Tingkat capaian keberhasilan

pelaksanaan program

90,84% 100,00% 110,08% Berhasil

Sasaran :

Mengelola sarana dan prasarana serta

administrasi perkantoran perangkat

daerah

Kinerja Pengelolaan Sarana,

Prasarana, dan Administrasi

Perkantoran Perangkat Daerah

100,00% 98,27% 98,27% Berhasil

Program :Program Pembangunan dan

Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Kedinasan

Persentase sarana dan prasarana

perkantoran dalam kondisi baik

100,00% 99,98% 99,98% Berhasil

Persentase ketepatan pemenuhan

sarana dan prasarana perkantoran

100,00% 82,78% 82,78% Berhasil

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Tingkat kepuasan pegawai terhadap

pelayanan administrasi perkantoran

72,00% 84,96% 118,00% Berhasil

Sasaran :

Melaksanakan kegiatan sesuai dengan

perencanaan untuk mendukung

keberhasilan Program

Persentase kesesuaian pelaksanaan

kegiatan terhadap parameter

perencanaan pada Operational Plan

100,00% 100% 100,00% Berhasil

Program :

Program Perencanaan Pembangunan

Daerah

Persentase ketepatan waktu

penyusunan dan pelaporan Dokumen

Perencanaan strategis dan/atau

sektoral

100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Page 110: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Target Realisasi Sasaran CapaianCapaian

Kinerja

Misi 3.

Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan

Tujuan :

Mewujudkan lingkungan sehat di

masyarakat

Persentase kelurahan siaga aktif 100,00% 154 154 100% 100,00% Berhasil

Persentase Cakupan kelurahan

mengalami KLB yang ditangani <20

jam

100,00% 29 29 100% 100,00% Berhasil

Sasaran :

Tercapainya masyarakat yang mandiri dan

hidup sehat

Persentase Cakupan kelurahan

mengalami KLB yang ditangani <

24 jam

100,00% 35 35 100% 100,00% Berhasil

Persentase penderita Demam

Berdarah Dengue (DBD) yang

ditangani

100,00% 860 860 100% 100,00% Berhasil

Program :

Program Upaya Kesehatan Masyarakat Persentase rumah sehat 75,00% 572.897 658.575 86,99% 115,99% Berhasil

Persentase TPM memenuhi syarat

higienis sanitasi

81,00% 1332 1432 93,02% 114,84% Berhasil

Cakupan Kelurahan Yang Memiliki

Pembinaan Terpadu (Bindu)

82,00% 154 154 100,00% 121,95% Berhasil

Tujuan :

Meningkatkan ketersediaan, kualitas

konsumsi, dan keamanan pangan

Persentase tingkat kualitas konsumsi

dan keamanan pangan

20,50% 21,04% 102,63% Berhasil

Misi/Tujuan/Sasaran/ProgramIndikator

(Tujuan/Sasaran/Program)

Tahun 2017

Ket

Meningkatkan ketersediaan, kualitas

konsumsi, dan keamanan pangan

Persentase tingkat kualitas konsumsi

dan keamanan pangan

20,50% 21,04% 102,63% Berhasil

Sasaran :

Meningkatnya keamanan pangan di

masyarakat

Meningkatnya keamanan pangan di

masyarakat

2,00% 94,02 96,04 2,02% 101,00% Berhasil

Program :

Program Peningkatan Keanekaragaman

Konsumsi dan Keamanan Pangan

Persentase sample yang memenuhi

syarat keamanan makanan

82,00% 6111 6364 96,02% 117,10% Berhasil

Page 111: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017

LAMPIRAN-5

KINERJA KEUANGAN

DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA

TAHUN 2017

Page 112: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

INSTANSI : DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA

Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

Meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat

Persentase Kepemilikan Jaminan Kesehatan 100,00%

Persentase penduduk miskin yang

memanfaatkan pelayanan kesehatan

11,00%

Jaminan Kesehatan Masyarakat Jumlah orang yang mendapatkan jaminan

kesehatan nasional

359.632

Orang

Meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat

Program Peningkatan Keselamatan Ibu

Melahirkan dan Anak

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 98,45%

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan (Tolinakes)

96,94%

Cakupan kunjungan neonatal lengkap 81,00%

Cakupan imunisasi dasar lengkap 93,81%

Pelayanan kesehatan keluarga Jumlah Ibu, Anak dan Remaja yang

mendapatkan layanan pemeriksaan

60.083 Orang

Jaminan Persalinan (DAK Bidang Kesehatan) Jumlah Laporan Jaminan Persalinan 12 Laporan

Meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat

Program Perbaikan Gizi Ibu dan Anak Prevalensi Balita Gizi kurang 9,50%

Prevalensi Balita gizi buruk < 1%

Program Pemberian Jaminan Pelayanan

Kesehatan Penduduk Miskin

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN

Lampiran 5.a. - Rencana Kinerja Tahunan 2017

TAHUN 2017

Prevalensi Balita gizi buruk < 1%

Persentase Penimbangan balita 81,30%

Persentase ibu hamil yang mendapatkan 90

tablet Fe

94,62%

Peningkatan Dan Perbaikan Gizi Masyarakat Jumlah Balita yang mendapatkan layanan 282 Orang

Meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat

Program Pengadaan, Peningkatan dan

Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas/Puskemas Pembantu

Persentase ketersediaan sarana dan prasarana

puskesmas dan puskesmas pembantu

74,00%

Pelayanan Kesehatan Puskesmas Terlaksananya Kegiatan Pelayanan Kesehatan

di Puskesmas

63 Lembaga

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Kesehatan

Jumlah Dokumen Perkembangan Sistem

Informasi Kesehatan

12 Dokumen

Peningkatan Sarana dan Pengadaan Alat

Kesehatan Puskesmas

Jumlah Alat Kesehatan Yang Diadakan 58 Item

Penunjang Operasional Pelayanan Kesehatan Jumlah Fasilitas Kesehatan Yang Terpenuhi

Kegiatan Operasionalnya

65 Lembaga

Pengadaan Sarana Kesehatan Dasar (DAK

Bidang Kesehatan)

Sarana Kesehatan Dasar Yang diadakan 1 Jenis

Meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Puskesmas/Puskesmas Pembantu

Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan

Kesehatan Dinas Kesehatan

100,00%

Pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan

Kesehatan

Jumlah Obat dan Perbekalan Kesehatan Yang

Diadakan

160 item

Pengadaan Obat dan Pelayanan Kesehatan

Dasar di Puskesmas (DAK Bidang Kesehatan)

Jumlah Jenis Obat dan Perbekalan Kesehatan

Dasar di Puskesmas

60 Item

Page 113: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

Meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Persentase tenaga kesehatan yang memiliki

izin

82,00%

Persentase sarana kesehatan yang memiliki izin 82,00%

Akreditasi Puskesmas (DAK Bidang

Kesehatan)

Jumlah Puskesmas Yang Terakreditasi 43 Lembaga

Pelayanan Kesehatan Rujukan Sarana Kesehatan Yang Mendapatkan

Pembinaan dan Pengawasan

242 Lembaga

Pembinaan dan pengembangan SDM Kesehatan Jumlah Kader dan SDM Kesehatan Yang

Dibina dan Dikembangkan

155 Orang

Meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat

Program Upaya Kesehatan Masyarakat Persentase rumah sehat 75,00%

Persentase TPM memenuhi syarat higienis

sanitasi

81,00%

Cakupan Kelurahan Yang Memiliki

Pembinaan Terpadu (Bindu)

82,00%

Dana Alokasi Khusus bidang Kesehatan Non

Fisik

Terlaksananya Dana Alokasi Khusus bidang

Kesehatan Non Fisik

63 Puskesmas

Penanggulangan Kejadian Darurat dan Pasca

Kejadian Darurat

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan

Kejadian Darurat dan Pasca Kejadian Darurat

12 Dokumen

Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit

Menular

Jumlah Laporan Kasus Penyakit Menular Yang

Tertangani

1750 Lokasi

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Tidak Menular

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Terpadu 154 Lembaga

Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus Jumlah lembaga yang menyelenggarakan

Kesehatan Tradisional

31 Lembaga

Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan Jumlah Sampel Penyehatan Air Yang

Diperiksa

8454 SampelPenyelenggaraan Penyehatan Lingkungan Jumlah Sampel Penyehatan Air Yang

Diperiksa

8454 Sampel

Promosi dan pemberdayaan kesehatan Kelurahan Yang Melaksanakan Usaha

Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

154 Lembaga

Surveilans dan Imunisasi Laporan Pelaksanaan Surveilans, Pemantauan,

Pelacakan KLB

12 Dokumen

Meningkatkan ketahanan pangan Program Peningkatan Ketersediaan,

Keanekaragaman, dan Keamanan Pangan

Persentase sample yang memenuhi syarat

keamanan makanan

82,00%

Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan dan

siap saji

Jumlah Sampel Pangan Yang Diperiksa 10.401

Sampel

Meningkatkan kinerja

penyelenggaraan pemerintahan

dan pelayanan publik

Program Perencanaan Pembangunan

Daerah

Persentase ketepatan waktu penyusunan dan

pelaporan dokumen perencanaan strategis

dan/atau sektoral

100,00%

Penyusunan dan Evaluasi Perencanaan Jumlah dokumen penyusunan dan evaluasi

perencanaan strategis

9 Dokumen

Meningkatkan kinerja

penyelenggaraan pemerintahan

dan pelayanan publik

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan

administrasi perkantoran

72,00%

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran

Perangkat Daerah

Jumlah Jenis Barang dan Jasa Perkantoran

yang Disediakan

12 Jenis

Meningkatkan kinerja

penyelenggaraan pemerintahan

dan pelayanan publik

Program Pembangunan dan Pengelolaan

Sarana dan Prasarana Kedinasan

Persentase sarana dan prasarana perkantoran

dalam kondisi baik

100,00%

Persentase ketepatan pemenuhan sarana dan

prasarana perkantoran

100,00%

Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Perkantoran

Jumlah unit sarana dan prasarana perkantoran

yang dikelola

461 Unit

Page 114: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

INSTANSI : DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kategori

Capaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Persentase Kepemilikan Jaminan

Kesehatan

100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Persentase penduduk miskin yang

memanfaatkan pelayanan kesehatan

11,00% 40,30% 366,36% Berhasil

Jaminan Kesehatan Masyarakat Jumlah orang yang mendapatkan jaminan

kesehatan nasional

359.632

Orang

313.738

Orang

87,24% Berhasil

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 98,45% 98,55% 100,10% Berhasil

Cakupan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan (Tolinakes)

96,94% 97,63% 100,71% Berhasil

Cakupan kunjungan neonatal lengkap 81,00% 100,19% 123,69% Berhasil

Cakupan imunisasi dasar lengkap 93,81% 94,57% 100,82% Berhasil

Pelayanan kesehatan keluarga Jumlah Ibu, Anak dan Remaja yang

mendapatkan layanan pemeriksaan

60.083 Orang 57.779 Orang 96,17% Berhasil

Jaminan Persalinan (DAK Bidang

Kesehatan)

Jumlah Laporan Jaminan Persalinan 12 Laporan 12 Laporan 100,00% Berhasil

Prevalensi Balita Gizi kurang 9,50% 7,66% 123,94% Berhasil

Lampiran 5.b. : Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2017

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

TAHUN 2017

Program Pemberian Jaminan Pelayanan

Kesehatan Penduduk Miskin

Program Peningkatan Keselamatan Ibu

Melahirkan dan Anak

Program Perbaikan Gizi Ibu dan Anak Prevalensi Balita Gizi kurang 9,50% 7,66% 123,94% Berhasil

Prevalensi Balita gizi buruk < 1% 0,15% 666,67% Berhasil

Persentase Penimbangan balita 81,30% 84,12% 103,46% Berhasil

Persentase ibu hamil yang mendapatkan 90

tablet Fe

94,62% 95,81% 101,25% Berhasil

Peningkatan Dan Perbaikan Gizi

Masyarakat

Jumlah Balita yang mendapatkan layanan 282 Orang 282 Orang 100,00% Berhasil

Program Pengadaan, Peningkatan dan

Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas/Puskemas Pembantu

Persentase ketersediaan sarana dan

prasarana puskesmas dan puskesmas

pembantu

74,00% 76,23% 103,01% Berhasil

Pelayanan Kesehatan Puskesmas Terlaksananya Kegiatan Pelayanan

Kesehatan di Puskesmas

63 Lembaga 63 Lembaga 100,00% Berhasil

Pengembangan Sistem Informasi

Manajemen Kesehatan

Jumlah Dokumen Perkembangan Sistem

Informasi Kesehatan

12 Dokumen 12 Dokumen 100,00% Berhasil

Peningkatan Sarana dan Pengadaan Alat

Kesehatan Puskesmas

Jumlah Alat Kesehatan Yang Diadakan 58 Item 61 Item 105,17% Berhasil

Penunjang Operasional Pelayanan

Kesehatan

Jumlah Fasilitas Kesehatan Yang

Terpenuhi Kegiatan Operasionalnya

65 Lembaga 65 Lembaga 100,00% Berhasil

Pengadaan Sarana Kesehatan Dasar (DAK

Bidang Kesehatan)

Sarana Kesehatan Dasar Yang diadakan 1 Jenis 1 Jenis 100,00% Berhasil

Program Obat dan Perbekalan

Kesehatan Puskesmas/Puskesmas

Pembantu

Persentase Ketersediaan Obat dan

Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan

100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan

Kesehatan

Jumlah Obat dan Perbekalan Kesehatan

Yang Diadakan

160 item 160 item 100,00% Berhasil

Pengadaan Obat dan Pelayanan Kesehatan

Dasar di Puskesmas (DAK Bidang

Kesehatan)

Jumlah Jenis Obat dan Perbekalan

Kesehatan Dasar di Puskesmas

60 Item 60 Item 100,00% Berhasil

Program Perbaikan Gizi Ibu dan Anak

Page 115: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kategori

Capaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Standarisasi Pelayanan

Kesehatan

Persentase tenaga kesehatan yang memiliki

izin

82,00% 96,08% 117,17% Berhasil

Persentase sarana kesehatan yang memiliki

izin

82,00% 98,77% 120,45% Berhasil

Akreditasi Puskesmas (DAK Bidang

Kesehatan)

Jumlah Puskesmas Yang Terakreditasi 43 Lembaga 43 Lembaga 100,00% Berhasil

Pelayanan Kesehatan Rujukan Sarana Kesehatan Yang Mendapatkan

Pembinaan dan Pengawasan

242 Lembaga 242 Lembaga 100,00% Berhasil

Pembinaan dan pengembangan SDM

Kesehatan

Jumlah Kader dan SDM Kesehatan Yang

Dibina dan Dikembangkan

155 Orang 155 Orang 100,00% Berhasil

Persentase rumah sehat 75,00% 86,99% 115,99% Berhasil

Persentase TPM memenuhi syarat higienis

sanitasi

81,00% 93,02% 114,84% Berhasil

Cakupan Kelurahan Yang Memiliki

Pembinaan Terpadu (Bindu)

82,00% 100,00% 121,95% Berhasil

Dana Alokasi Khusus bidang Kesehatan

Non Fisik

Terlaksananya Dana Alokasi Khusus

bidang Kesehatan Non Fisik

63 Puskesmas 63 Puskesmas 100,00% Berhasil

Penanggulangan Kejadian Darurat dan

Pasca Kejadian Darurat

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan

Kejadian Darurat dan Pasca Kejadian

Darurat

12 Dokumen 12 Dokumen 100,00% Berhasil

Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit

Menular

Jumlah Laporan Kasus Penyakit Menular

Yang Tertangani

1750 Lokasi 2306 Lokasi 131,77% Berhasil

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Tidak Menular

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Terpadu 154 Lembaga 154 Lembaga 100,00% Berhasil

Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus Jumlah lembaga yang menyelenggarakan

Kesehatan Tradisional

31 Lembaga 31 Lembaga 100,00% Berhasil

Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan Jumlah Sampel Penyehatan Air Yang

Diperiksa

8454 Sampel 8454 Sampel 100,00% Berhasil

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan Jumlah Sampel Penyehatan Air Yang

Diperiksa

8454 Sampel 8454 Sampel 100,00% Berhasil

Promosi dan pemberdayaan kesehatan Kelurahan Yang Melaksanakan Usaha

Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

154 Lembaga 154 Lembaga 100,00% Berhasil

Surveilans dan Imunisasi Laporan Pelaksanaan Surveilans,

Pemantauan, Pelacakan KLB

12 Dokumen 12 Dokumen 100,00% Berhasil

Program Peningkatan Ketersediaan,

Keanekaragaman, dan Keamanan

Pangan

Persentase sample yang memenuhi syarat

keamanan makanan

82,00% 96,02% 117,10% Berhasil

Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan

dan siap saji

Jumlah Sampel Pangan Yang Diperiksa 10.401

Sampel

10.401

Sampel

100,00% Berhasil

Program Perencanaan Pembangunan

Daerah

Persentase ketepatan waktu penyusunan

dan pelaporan dokumen perencanaan

strategis dan/atau sektoral

100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Penyusunan dan Evaluasi Perencanaan Jumlah dokumen penyusunan dan evaluasi

perencanaan strategis

9 Dokumen 9 Dokumen 100,00% Berhasil

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Tingkat kepuasan pegawai terhadap

pelayanan administrasi perkantoran

72,00% 84,96% 118,00% Berhasil

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran

Perangkat Daerah

Jumlah Jenis Barang dan Jasa Perkantoran

yang Disediakan

12 Jenis 12 Jenis 100,00% Berhasil

Persentase sarana dan prasarana

perkantoran dalam kondisi baik

100,00% 99,98% 99,98% Berhasil

Persentase ketepatan pemenuhan sarana

dan prasarana perkantoran

100,00% 82,78% 82,78% Berhasil

Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Perkantoran

Jumlah unit sarana dan prasarana

perkantoran yang dikelola

461 Unit 461 Unit 100,00% Berhasil

Program Pembangunan dan Pengelolaan

Sarana dan Prasarana Kedinasan

Page 116: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

INSTANSI : DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA

SATUAN

RENCANA

TINGKAT

CAPAIAN

(TARGET)

REALISASI

1 4 5 6 7 8

1. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 209.073.956.520 187.676.343.880 89,77% Berhasil

Output :

Jumlah orang yang mendapatkan jaminan

kesehatan nasional

Orang 359.632 313.738 87,24% Berhasil

3

Program Pemberian

Jaminan Pelayanan

Kesehatan Penduduk

Miskin

Jaminan Kesehatan

Masyarakat

KATEGORI

CAPAIANURAIAN INDIKATOR KINERJA

Lampiran 5.c. : Pengukuran Kinerja Keuangan Tahun 2017

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN

TAHUN 2017

PROGRAM

KEGIATAN

PERSENTASE

PENCAPAIAN

2

Page 5

Jumlah orang yang mendapatkan jaminan

kesehatan nasional

Orang 359.632 313.738 87,24% Berhasil

Outcome :

Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi

penduduk miskin

% 70,00% 68,73% 98,19% Berhasil

Persentase penduduk miskin yang terlayani

di layanan kesehatan

% 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

2. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 34.129.277.902 30.459.912.133 89,25% Berhasil

Output :

Jumlah Ibu, Anak dan Remaja yang

mendapatkan layanan pemeriksaan

Orang 60.083 57.779 96,17% Berhasil

Outcome :

Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH

(kelahiran hidup)

per 1.000 KH ≤ 6,45 5,11 126,22% Berhasil

Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH

(kelahiran hidup)

per 100.000

KH

≤ 84,07 79,40 105,88% Berhasil

Cakupan pelayanan ibu nifas % 94,04% 94,53% 100,52% Berhasil

Cakupan pelayanan kesehatan bayi % 94,15% 95,97% 101,93% Berhasil

Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi

penduduk miskin

% 70,00% 68,73% 98,19% Berhasil

Pelayanan kesehatan keluargaProgram Peningkatan

Keselamatan Ibu

Melahirkan dan Anak

Page 5

Page 117: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

SATUAN

RENCANA

TINGKAT

CAPAIAN

(TARGET)

REALISASI

1 4 5 6 7 83

KATEGORI

CAPAIANURAIAN INDIKATOR KINERJAPROGRAM

KEGIATAN

PERSENTASE

PENCAPAIAN

2

3. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 1.509.038.920 1.334.920.309 88,46% Berhasil

Output :

Jumlah Laporan Jaminan Persalinan Laporan 12 12 100,00% Berhasil

Outcome :

Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH

(kelahiran hidup)

per 1.000 KH ≤ 6,45 5,11 126,22% Berhasil

Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH

(kelahiran hidup)

per 100.000

KH

≤ 84,07 79,40 105,88% Berhasil

Cakupan pelayanan ibu nifas % 94,04% 94,53% 100,52% Berhasil

4. Input :

Jaminan Persalinan (DAK

Bidang Kesehatan)

Program Perbaikan Gizi

Ibu dan Anak

Peningkatan Dan Perbaikan

Gizi Masyarakat

Page 6

4. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 4.908.057.506 4.691.211.353 95,58% Berhasil

Output :

Jumlah Balita yang mendapatkan layanan Orang 282 282 100,00% Berhasil

Outcome :

Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH

(kelahiran hidup)

per 100.000

KH

≤ 84,07 79,40 105,88% Berhasil

Persentase balita gizi buruk yang mendapat

perawatan

% 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

5. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 21.982.139.432 18.219.607.324 82,88% Cukup Berhasil

Output :

Terlaksananya Kegiatan Pelayanan

Kesehatan di Puskesmas

Lembaga 63 63 100,00% Berhasil

Outcome :

Persentase puskesmas yang terakreditasi % 39,68% 58,73% 148,01% Berhasil

Program Perbaikan Gizi

Ibu dan Anak

Pelayanan Kesehatan

Puskesmas

Program Pengadaan,

Peningkatan dan

Perbaikan Sarana dan

Prasarana

Puskesmas/Puskemas

Pembantu

Peningkatan Dan Perbaikan

Gizi Masyarakat

Page 6

Page 118: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

SATUAN

RENCANA

TINGKAT

CAPAIAN

(TARGET)

REALISASI

1 4 5 6 7 83

KATEGORI

CAPAIANURAIAN INDIKATOR KINERJAPROGRAM

KEGIATAN

PERSENTASE

PENCAPAIAN

2

6. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 581.745.768 566.152.316 97,32% Berhasil

Output :

Jumlah Dokumen Perkembangan Sistem

Informasi Kesehatan

Dokumen 12 12 100,00% Berhasil

Outcome :

Persentase puskesmas yang terakreditasi % 39,68% 58,73% 148,01% Berhasil

7. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 9.389.143.871 6.699.388.537 71,35% Cukup Berhasil

Output :

Jumlah Alat Kesehatan Yang Diadakan Item 58 61 105,17% Berhasil

Pengembangan Sistem

Informasi Manajemen

Kesehatan

Peningkatan Sarana dan

Pengadaan Alat Kesehatan

Puskesmas

Page 7

Jumlah Alat Kesehatan Yang Diadakan Item 58 61 105,17% Berhasil

Outcome :

Persentase puskesmas yang terakreditasi % 39,68% 58,73% 148,01% Berhasil

8. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 20.244.860.265 13.737.892.612 67,86% Kurang Berhasil

Output :

Jumlah Fasilitas Kesehatan Yang Terpenuhi

Kegiatan Operasionalnya

Lembaga 65 65 100,00% Berhasil

Outcome :

Persentase puskesmas yang terakreditasi % 39,68% 58,73% 148,01% Berhasil

9. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 10.688.254.000 9.322.291.722 87,22% Berhasil

Output :

Sarana Kesehatan Dasar Yang diadakan Jenis 1 1 100,00% Berhasil

Outcome :

Persentase puskesmas yang terakreditasi % 39,68% 58,73% 148,01% Berhasil

Pengadaan Sarana Kesehatan

Dasar (DAK Bidang

Kesehatan)

Penunjang Operasional

Pelayanan Kesehatan

Page 7

Page 119: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

SATUAN

RENCANA

TINGKAT

CAPAIAN

(TARGET)

REALISASI

1 4 5 6 7 83

KATEGORI

CAPAIANURAIAN INDIKATOR KINERJAPROGRAM

KEGIATAN

PERSENTASE

PENCAPAIAN

2

10. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 42.828.823.788 18.647.027.027 43,54% Tidak Berhasil

Output :

Jumlah Obat dan Perbekalan Kesehatan

Yang Diadakan

Item 160 160 100,00% Berhasil

Outcome :

Persentase puskesmas yang terakreditasi % 39,68% 58,73% 148,01% Berhasil

11. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 8.160.990.000 5.803.197.072 71,11% Cukup Berhasil

Output :

Pelayanan Kefarmasian dan

Perbekalan Kesehatan

Program Obat dan

Perbekalan Kesehatan

Puskesmas/Puskesmas

Pembantu

Pengadaan Obat dan

Pelayanan Kesehatan Dasar

di Puskesmas (DAK Bidang

Kesehatan)

Page 8

Output :

Jumlah Jenis Obat dan Perbekalan

Kesehatan Dasar di Puskesmas

Item 60 60 100,00% Berhasil

Outcome :

Persentase puskesmas yang terakreditasi % 39,68% 58,73% 148,01% Berhasil

12. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 6.513.984.430 5.733.394.482 88,02% Berhasil

Output :

Jumlah Puskesmas Yang Terakreditasi Lembaga 43 43 100,00% Berhasil

Outcome :

Persentase puskesmas yang terakreditasi % 39,68% 58,73% 148,01% Berhasil

Persentase Rumah sakit yang terakreditasi % 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

13. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 2.795.659.303 510.871.781 18,27% Tidak Berhasil

Output :

Sarana Kesehatan Yang Mendapatkan

Pembinaan dan Pengawasan

Lembaga 242 242 100,00% Berhasil

Outcome :

Pelayanan Kesehatan

Rujukan

Pengadaan Obat dan

Pelayanan Kesehatan Dasar

di Puskesmas (DAK Bidang

Kesehatan)

Akreditasi Puskesmas (DAK

Bidang Kesehatan)

Program Standarisasi

Pelayanan Kesehatan

Page 8

Page 120: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

SATUAN

RENCANA

TINGKAT

CAPAIAN

(TARGET)

REALISASI

1 4 5 6 7 83

KATEGORI

CAPAIANURAIAN INDIKATOR KINERJAPROGRAM

KEGIATAN

PERSENTASE

PENCAPAIAN

2

Persentase puskesmas yang terakreditasi % 39,68% 58,73% 148,01% Berhasil

Persentase Rumah sakit yang terakreditasi % 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

14. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 6.453.134.626 4.796.431.793 74,33% Cukup Berhasil

Output :

Jumlah Kader dan SDM Kesehatan Yang

Dibina dan Dikembangkan

Orang 155 155 100,00% Berhasil

Outcome :

Persentase puskesmas yang terakreditasi % 39,68% 58,73% 148,01% Berhasil

Persentase Rumah sakit yang terakreditasi % 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Pembinaan dan

pengembangan SDM

Kesehatan

Page 9

Persentase Rumah sakit yang terakreditasi % 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

15. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 26.476.044.610 19.085.608.039 72,09% Cukup Berhasil

Output :

Terlaksananya Dana Alokasi Khusus bidang

Kesehatan Non Fisik

Puskesmas 63 63 100,00% Berhasil

Outcome :

Cakupan kelurahan mengalami KLB yang

ditangani <20 jam

% 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Persentase kelurahan siaga aktif % 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

16. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 1.156.286.807 923.460.032 79,86% Cukup Berhasil

Output :

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan

Kejadian Darurat dan Pasca Kejadian

Darurat

Dokumen 12 12 100,00% Berhasil

Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

Penanggulangan Kejadian

Darurat dan Pasca Kejadian

Darurat

Dana Alokasi Khusus bidang

Kesehatan Non Fisik

Page 9

Page 121: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

SATUAN

RENCANA

TINGKAT

CAPAIAN

(TARGET)

REALISASI

1 4 5 6 7 83

KATEGORI

CAPAIANURAIAN INDIKATOR KINERJAPROGRAM

KEGIATAN

PERSENTASE

PENCAPAIAN

2

Outcome :

Cakupan kelurahan mengalami KLB yang

ditangani <20 jam

% 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Persentase kelurahan siaga aktif % 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

17. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 15.148.621.586 14.253.444.289 94,09% Berhasil

Output :

Jumlah Laporan Kasus Penyakit Menular

Yang Tertangani

Lokasi 1.750 2.306 131,77% Berhasil

Outcome :

Cakupan kelurahan mengalami KLB yang

ditangani <20 jam

% 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Pencegahan Dan

Penanggulangan Penyakit

Menular

Page 10

Cakupan kelurahan mengalami KLB yang

ditangani <20 jam

% 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Persentase kelurahan siaga aktif % 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

18. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 4.779.683.931 3.708.135.570 77,58% Cukup Berhasil

Output :

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Terpadu Lembaga 154 154 100,00% Berhasil

Outcome :

Cakupan kelurahan mengalami KLB yang

ditangani <20 jam

% 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Persentase kelurahan siaga aktif % 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

19. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 2.955.836.736 1.001.822.883 33,89% Tidak Berhasil

Output :

Jumlah lembaga yang menyelenggarakan

Kesehatan Tradisional

Lembaga 31 31 100,00% Berhasil

Outcome :

Cakupan kelurahan mengalami KLB yang

ditangani <20 jam

% 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Persentase kelurahan siaga aktif % 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit

Tidak Menular

Peningkatan Pelayanan

Kesehatan Khusus

Page 10

Page 122: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

SATUAN

RENCANA

TINGKAT

CAPAIAN

(TARGET)

REALISASI

1 4 5 6 7 83

KATEGORI

CAPAIANURAIAN INDIKATOR KINERJAPROGRAM

KEGIATAN

PERSENTASE

PENCAPAIAN

2

20. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 5.239.863.304 4.681.900.512 89,35% Berhasil

Output :

Jumlah Sampel Penyehatan Air Yang

Diperiksa

Sampel 8.454 8.454 100,00% Berhasil

Outcome :

Cakupan kelurahan mengalami KLB yang

ditangani <20 jam

% 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Persentase kelurahan siaga aktif % 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

21. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 42.577.022.634 34.022.460.216 79,91% Cukup Berhasil

Penyelenggaraan Penyehatan

Lingkungan

Promosi dan pemberdayaan

kesehatan

Page 11

21. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 42.577.022.634 34.022.460.216 79,91% Cukup Berhasil

Output :

Kelurahan Yang Melaksanakan Usaha

Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

Lembaga 154 154 100,00% Berhasil

Outcome :

Cakupan kelurahan mengalami KLB yang

ditangani <20 jam

% 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Persentase kelurahan siaga aktif % 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

22. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 3.088.374.075 2.349.233.226 76,07% Cukup Berhasil

Output :

Laporan Pelaksanaan Surveilans,

Pemantauan, Pelacakan KLB

Dokumen 12 12 100,00% Berhasil

Outcome :

Cakupan kelurahan mengalami KLB yang

ditangani <20 jam

% 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Persentase kelurahan siaga aktif % 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil

Surveilans dan Imunisasi

Promosi dan pemberdayaan

kesehatan

Page 11

Page 123: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

SATUAN

RENCANA

TINGKAT

CAPAIAN

(TARGET)

REALISASI

1 4 5 6 7 83

KATEGORI

CAPAIANURAIAN INDIKATOR KINERJAPROGRAM

KEGIATAN

PERSENTASE

PENCAPAIAN

2

23. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 2.526.207.114 2.172.136.781 85,98% Berhasil

Output :

Jumlah Sampel Pangan Yang Diperiksa Sampel 10.401 10.401 100,00% Berhasil

Outcome :

Tingkat kualitas konsumsi dan keamanan

pangan

% 20,50% 21,04% 102,63% Berhasil

24. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 361.297.600 299.729.857 82,96% Cukup Berhasil

Peningkatan Pengawasan

Makanan Olahan dan siap

saji

Program Peningkatan

Ketersediaan,

Keanekaragaman, dan

Keamanan Pangan

Program Perencanaan

Pembangunan Daerah

Penyusunan dan Evaluasi

Perencanaan

Page 12

Output :

Jumlah dokumen penyusunan dan evaluasi

perencanaan strategis

Dokumen 9 9 100,00% Berhasil

Outcome :

Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan

program

% 90,84% 100,00% 110,08% Berhasil

25. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 87.854.251.740 76.429.019.540 87,00% Berhasil

Output :

Jumlah Jenis Barang dan Jasa Perkantoran

yang Disediakan

Jenis 12 12 100,00% Berhasil

Outcome :

Tingkat Kepuasan Pelayanan Kedinasan % 76,00% 82,96% 109,16% Berhasil

Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran Perangkat

Daerah

Page 12

Page 124: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah

SATUAN

RENCANA

TINGKAT

CAPAIAN

(TARGET)

REALISASI

1 4 5 6 7 83

KATEGORI

CAPAIANURAIAN INDIKATOR KINERJAPROGRAM

KEGIATAN

PERSENTASE

PENCAPAIAN

2

26. Input :

Tersedianya Anggaran Rp 12.897.933.598 10.151.215.296 78,70% Cukup Berhasil

Output :

Jumlah unit sarana dan prasarana

perkantoran yang dikelola

Unit 461 461 100,00% Berhasil

Outcome :

Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan

kebutuhan sarana

dan prasarana perkantoran

% 62,00% 85,48% 137,87% Berhasil

Pengadaan dan Pemeliharaan

Sarana dan Prasarana

Perkantoran

Program Pembangunan

dan Pengelolaan Sarana

dan Prasarana Kedinasan

Page 13Page 13

Page 125: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah