lisa sherman

3
Lisa Sherman Ini adalah kasus keberagaman atau diversity yang terjadi pada Lisa Sherman, VP at Verizon yang kebetulan adalah seorang lesbian. Lesbian atau Gay seringkali mengalami stereotype dari lingkungan sekitar sebagai pendosa, tidak bermoral, menyedihkan, pembawa penyakit, AIDS ataupun hal negatif lainnya yang menjadikan individu ini terasingkan/ merasa terasingkan sehingga seringkali enggan untuk membuka orientiasi sexual mereka. Jika dikaitkan dengan teori Diversity yang digagas oleh Lee Gardenswartz dan Anita Rowe terdapat 4 layer diversity yang dapat membantu membedakan identitas personal: 1. Layer pertama atau personaliti yang mencerminkan karakteristik dan identitas seseorang 2. Layer kedua atau internal dimension yang mengacu pada dimensi primer pada sebuah diversity, dan ini adalah hal yang tidak dapat dikontrol tetapi sangat kuat mempengaruhi kita terhadap tingkah laku, ekspektasi dan asumsi kita kepada orang lain yang akan berujung pada behavior kita atau lebih dikenal dengan stereotype, termasuk didalamnya adalah sexual orientation, gender, usia, suku dan ras, physical ability. 3. Layer ketiga yang dikenal dengan dimensi sekunder dari diversity dimana ini lebih dapat dikontrol, termasuk didalamnya lokasi geografi, status pernikahan, status orang tua, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan kepercayaan/ agama, kebiasaan, income. 4. Layer keempat adalah organizational diversity termasuk didalamnya senioritas, jabatan, lokasi kerja. Lesbian termasuk dalam layer kedua diversity yaitu sexual orientation yang memicu pada stereotype negatif terhadap Lisa Sherman. Terdapat 2 pendekatan untuk mengatasi diversity yaitu affirmative action dan managing diversity. Affirmative action adalah suatu intervensi yang sengaja dibuat oleh management dengan tujuan untuk mengkoreksi,

Upload: zacky

Post on 07-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Lisa Sherman Case on Organizational Behavior

TRANSCRIPT

Page 1: Lisa Sherman

Lisa Sherman

Ini adalah kasus keberagaman atau diversity yang terjadi pada Lisa Sherman, VP at Verizon yang kebetulan adalah seorang lesbian. Lesbian atau Gay seringkali mengalami stereotype dari lingkungan sekitar sebagai pendosa, tidak bermoral, menyedihkan, pembawa penyakit, AIDS ataupun hal negatif lainnya yang menjadikan individu ini terasingkan/ merasa terasingkan sehingga seringkali enggan untuk membuka orientiasi sexual mereka. Jika dikaitkan dengan teori Diversity yang digagas oleh Lee Gardenswartz dan Anita Rowe terdapat 4 layer diversity yang dapat membantu membedakan identitas personal:

1. Layer pertama atau personaliti yang mencerminkan karakteristik dan identitas seseorang

2. Layer kedua atau internal dimension yang mengacu pada dimensi primer pada sebuah diversity, dan ini adalah hal yang tidak dapat dikontrol tetapi sangat kuat mempengaruhi kita terhadap tingkah laku, ekspektasi dan asumsi kita kepada orang lain yang akan berujung pada behavior kita atau lebih dikenal dengan stereotype, termasuk didalamnya adalah sexual orientation, gender, usia, suku dan ras, physical ability.

3. Layer ketiga yang dikenal dengan dimensi sekunder dari diversity dimana ini lebih dapat dikontrol, termasuk didalamnya lokasi geografi, status pernikahan, status orang tua, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan kepercayaan/ agama, kebiasaan, income.

4. Layer keempat adalah organizational diversity termasuk didalamnya senioritas, jabatan, lokasi kerja.

Lesbian termasuk dalam layer kedua diversity yaitu sexual orientation yang memicu pada stereotype negatif terhadap Lisa Sherman.

Terdapat 2 pendekatan untuk mengatasi diversity yaitu affirmative action dan managing diversity. Affirmative action adalah suatu intervensi yang sengaja dibuat oleh management dengan tujuan untuk mengkoreksi, menyeimbangkan, memberikan keadilan terhadap diskriminasi yang saat ini terjadi. Namun demikian affirmative action ini dipandang seringkali memperburuk keadaan dan tidak mendapatkan dukungan utuh dari dominant group. Dari sisi minoritas juga, affirmative action sering dianggap tidak banyak memberikan keuntungan misal: kuota jumlah perempuan di sebuah perusaahaan dianggap hanya sebagai jatah, sehingga perempuan yang bekerja di perusahaan tersebut distigmakan sebagai inkompeten dan tidak memenuhi kualifikasi.

Managing diversity dilain pihak dilihat lebih positif karena lebih memberikan kesempatan setiap individu untuk mencapai potensi maksimumnya. Managing diversity lebih berfokus pada merubah budaya organisasi dan infrastruktur. Tiga strategi utama dalam managing diversity: 1. Education; 2. Enforcement; 3. Exposure.

Rekomendasi untuk kasus Lisa Sherman adalah menggunakan pendekatan managing diversity yang berfokus pada Education, Enforcement dan Exposure. Menggunakan pendekatan yang digagas oleh R Roosevelt Thomas Jr mengenai action option:Option 7: Build Relationship – berdasarkan premise “good relationships can overcome diffrences. Diawali dengan membina hubungan baik yang dilanjuti dengan mengungkapkan orientasi sexualnya termasuk edukasi mengenai diversity, LGBT

Page 2: Lisa Sherman

advokasi at Verizon. Selanjutnya secara aktif dan persuasif melakukan kampanye simpatik mengenai LGBT dan kesetaraan (enforcement) dimana hal ini dilakukan secara rutin (exposure). Option 8: Foster Mutual Adaptation, hal penting lain adalah menjadikan individu di Verizon beradaptasi dan merubah cara pandang dalam hal menciptakan pandangan pentinganya membina relationship, menciptakan kondisi that everyone dan everything is open for change culture. Hal ini dapat dilakukan dengan berbicara kepada CEO Verizon Ray Smith meyakinkan bahwa peran CEO akan sangat penting untuk mengubah budaya sebuah perusahaan yang dapat memanage diversity dengan baik dana akan meningkatkan “value” Verizon di komunitas/ masyarakat sebagai sebuah perusahaan yang menjunjung diversity.