lapsus jiwa mhyco

23
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA Khusus Kepaniteraan Klinik FAKULTAS KEDOKTERAN JIWA 20 April 2015 UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI STATUS PASIEN KASUS BESAR NAMA DOKTER MUDA : Nur Indria Resky NAMA PASIEN : Nn. Murni Sahrani (nama ayah/marga) (Tn. La Sensu) Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri Page 1

Upload: muh-fajrianto

Post on 08-Jul-2016

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

cvjxchvfgdxjhfbdhjfgdshjfgdsfhdksjhfdskhfdsjkhfdsjkhfjkdshfjsdhfjdhjkdghjkfghjhfdjkghfdjghfdjkghfdjhjghfdgjfdhgjfdhgjfdhgjfdhgjfdhgjfdhgjkfdhgjfdhgjfkdhgjfdghjfdhgjkfdhgjfdkhgjkfdhgjfdkhgjkfdhgjfdhgjkhdfgjkhfdgjhfjkghdfkjghfdghfdhgkjfdhgkjfdhjgkhgjkfhgjkfhjkhjkhjkghfjkghfdjkghfdjkghjfdkghdjfhgjfhgjkdfhgjkfdhgjkfdhg

TRANSCRIPT

Page 1: Lapsus Jiwa Mhyco

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA Khusus Kepaniteraan KlinikFAKULTAS KEDOKTERAN JIWA 20 April 2015UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

STATUS PASIEN KASUS BESAR

NAMA DOKTER MUDA : Nur Indria Resky

NAMA PASIEN : Nn. Murni Sahrani(nama ayah/marga) (Tn. La Sensu)

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri Page 1

Page 2: Lapsus Jiwa Mhyco

No. Status : 05 09 32

Masuk RS : Senin, 20-April-2015

Nama : Nn. Murni Sahrani

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal lahir :Raha, 26 November 1994

Status Perkawinan : Belum Menikah

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Suku Bangsa : Muna

Pekerjaan :Mahasiswa

Alamat :Kemaraya

Dikirim Oleh : Paman Pasien (Tn.La Sensu)

Dokter yang menangani : dr. Junuda RAF, M.Kes., Sp.KJ

Diagnosa Sementara : Skizofrenia Paranoid

Gejala Utama : Sering berubah sikap

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri Page 2

Page 3: Lapsus Jiwa Mhyco

LAPORAN PSIKIATRIK

I. Riwayat Penyakit1. Keluhan utama dan alasan MRSJ :

Sering berubah sikap2. Riwayat gangguan sekarang

Keluhan dan Gejala :Pasien datang ke poli psikiatri RS Jiwa di antar oleh paman dan tantenya dengan keluhan suka berubah sikap seperti ada pikiran menjadi orang lain, sejak 1 tahun ini, pasien merasa bisa berperan seperti orang lain. Awalnya, pasien berteman dengan banyak orang tetapi lama-kelamaan pasien memisahkan diri karena sadar akan penyakitnya, dan akhir-akhir ini pasien tidak bisa berada di keramaian karena merasa pikirannya bisa dibaca. Di kampus dan di kos pasien merasa tidak nyaman karena merasa di hina oleh orang lain. Pasien dapat mengontrol pikiran dengan cara berdzikir. Pasien bisa lebih sensitif pada saat berubah menjadi orang lain, pasien sering mendengar suara-suara yang memerintahkan pasien untuk menghina, mencaci dan memaki, suara-suara bisikan ini pertama kali di dengar sejak kelas 1 SMP (13 tahun), kemudian bisikan itu hilang dan semenjak semester 3 bisikan itu muncul kembali, kadang pasien mengikuti perintah tersebut, suara tersebut membuat pasien takut, cemas, gelisah, dan menjadi tidak tenang.1 minggu terakhir pasien melihat bayangan saat bangun tidur, yang membuat pasien kaget, pasien merasa seperti dirasuki oleh makhluk halus, pasien suka merasaketindisan oleh jin dan suka bermimpi tentang jin, pasien merasa takut saat mendengar kabar buruk. Menurut tante pasien, pasien sering menghayal dan biasa menangis ketakutan atau tertawa secara tiba-tiba, kadang pasien makan dengan banyak dan ketika minum nanti ditegur baru pasien berhenti minum. Satu minggu terakhir ini pasien pernah di rukiah dan saat di raha pasien sempat juga di rukiah. Pasien berteman tetapi hanya 1 orang yang menjadi teman akrab di SMA, setelah sakit pasien menjauh dari teman-temannya karena merasa tidak nyaman, pasien tidak memiliki masalah diperkuliahan. Akhir-akhir ini pasien merasa cepat lelah dan susah tidur, tidak ada rasa putus asa atau rasa ingin bunuh diri. Sebelum sakit pasien merupakan anak yang tidak mudah bergaul dan keluar rumah, sehari-hari hanya pasien hanya melakukan aktivitas sekolah dan rumah, pasien juga sering takut saat sendiri di rumah. Pasien selalu menjadi juara kelas saat SD dan SMA, tetapi saat SMP pasien tidak menjadi juara kelas karena pasien sakit dengan keluhan yang sama.

Hendaya/disfungsi- Hendaya sosial :

Ada, semenjak sakit pasien memisahkan diri dari teman-temannya- Hendaya pekerjaan :

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri Page 3

Page 4: Lapsus Jiwa Mhyco

Ada, semenjak sakit pasien tidak merasa aman dikampus sehingga pasien tidak lagi masuk kuliah serta pasien juga sudah tidak bisa membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti sebelumnya.

- Hendaya waku senggang : Ada, seluruh waktu pasien diisi dengan melamun dan berdzikir.

- Faktor stresor psikososial :Perceraian kedua orang tuanya sejak kecil dan bibi yang merawat pasien memiliki sifat yang keras.

Hubungan gangguan sekarangdengan riwayat penyakit fisik dan psikis sebelumnya:

Tidak ada

3. Riwayat gangguan sebelumnya1. Riwayat penyakit fisik :Tidak ada riwayat kecelakaan,

kejang atau demam sebelumnya.2. Riwayat penggunaan zat psikoaktif : Tidak ada3. Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya :

Ada, saat pasien duduk di bangku SMP usia 13 tahun pasien mengalami keluhan yang sama setelah mengalami kerasukan masal di sekolah tetapi hanya diobati dengan rukiah selama 2 minggu.

4. Riwayat kehidupan pribadi:1. Riwayat prenatal dan perinatal :

Ibu pasien mengandung selama 9 bulan, berjalan normal, ibu tidak pernah sakit selama hamil. Pasien lahir ditolong oleh dukun, langsung menangis, menurut dukun tidak terdapat kelainan. Tidak ada kejang demam atau penyakit serius lainnya yang dialami pasien.

2. Riwayat masa kanak awal (usia 1-3 tahun)Pasien memiliki perkembangan yang sama dengan teman-teman seusianya. Pasien tidak pernah mengalami sakit yang serius.

3. Riwayat masa kanak pertengahan (usia 4-11 tahun)Pasien tidak melalui Taman kanak-kanak (TK), namun mulai memasuki Sekolah Dasar pada usia 6 tahun di SD Raha. Pasien tidak pernah tinggal kelas, selama di bangku sekolah dasar pasien selalu menjadi juara kelas.

4. Riwayat masa kanak akhir remaja (usia 12-18 tahun)Setelah tamat SD,pasien langsung melanjutkan sekolah di SMP

Raha selama 3 tahun,pasien menjalani sekolahnya dengan baik, pasien tidak pernah tinggal kelas.Tetapi prestasi pasien menurun karena pasien mengalami keluhan yang sama karena mengalami kerusukan masal di sekolahnya. Pasien hanya diobati dengan rukiah selama 2 minggu kemudian sembuh. Oleh keluarganya pasien dianggap kerasukan jin.

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri Page 4

Page 5: Lapsus Jiwa Mhyco

Pasien tamat SMP, kemudian melanjutkan di SMA 1 Raha selama 3 tahun. Pasien tidak pernah tinggal kelas dan pasien selalu mendapatkan juara kelas. Di SMA juga pasien mengikuti olimpiade fisika.

5. Riwayat masa dewasa:a. Riwayat pendidikan :

Pasien sedang berkuliah di Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo, semester IV. Pasien masuk ke Fakultas tersebut atas saran kakaknya dan pamannya karena cita-cita pasien yang ingin menjadi dosen.

b. Riwayat pekerjaan : Pasien belum bekerjac. Riwayat pernikahan : Pasienbelum menikah.d. Riwayat kehidupan sosial :

Pasien merupakan pribadi yang jarang bergaul dan keluar bersama teman-temannya, pasien hanya memiliki 1 teman akrab saat SMA.

e. Riwayat kehidupan spiritual :Sejak kecil pasien taat dalam beribadah, rajin berdzikir, sholat dan mengaji.

f. Riwayat forensik : Tidak ada6. Riwayat kehidupan keluarga :

Pasien merupakan anak ke-4 dari 4 bersaudara. Kakak pertama perempuan sudah menikah dan tinggal di Makassar, kakak kedua perempuan sudah menikah dan tinggal di Kendari, kakak ketiga laki-laki belum menikah bekerja sebagai tentara yang bertugas di Makassar. Kedua orang tua pasien bercerai pada saat pasien berumur 3 tahun, semenjak berumur 1 tahun pasien sudah di rawat dan hidup bersama nenek dan bibi pasien. Ayah pasien berada di Malaysa dan belum menikah lagi, ibu pasien telah menikah lagi dan tinggal di Raha. Terdapat keluhan yang sama dalam keluarganya yaitu saudara ayah dan ibu.

7. Riwayat kehidupan sekarang : Pasien sejak usia 1 tahun tinggal bersama bibinya yang agak keras dan neneknya di Raha, saat kuliah di Kendari pasien kos di dekat kampus, 1 minggu setelah sakit pasien tinggal bersama paman dan tantenya di Kemaraya.

8. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya : Pasien sadar jika dirinya membutuhkan pengobatan.

II. Pemeriksaan status mental (Senin, 20 April 2015 pukul 14.00 WITA)A. Deskripsi umum:

1. Penampilan umum:Pasien datang ke Poli psikiatri RS Jiwadengan menggunakan baju kaos garis-garis putih biru dengan corakan bunga-bunga dan celana jeans serta menggunakan jilbab biru.

2. Kesadaran: Komposmentis, berubah.

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri Page 5

Page 6: Lapsus Jiwa Mhyco

3. Perilaku dan aktivitas psikomotorik: hipoaktif4. Pembicaraan:

Pasien merespon pertanyaan pemeriksa dengan baik dan jelas.5. Sikap terhadap pemeriksa:

KooperatifB. Keadaan afektif (mood), perasaan dan empati:

1. Mood : Disforik2. Ekspresi afektif : Afek appropriate3. Keserasian : Serasi4. Empati : Dapat di raba rasakan.

C. Fungsi intelektual (kognitif):1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : baik2. Orientasi

a. Waktu : baik.b. Tempat:baikc. Orang :baik

3. Daya ingata. Panjang: baikb. Sedang : baikc. Pendek : baikd. Segera : baik

4. Daya konsentrasi dan perhatian : terganggu, pasien sesekali menarik nafas panjang.

5. Pikiran abstrak : Baik6. Bakat kreatif : dosen7. Kemampuan menolong sendiri : terganggu

D. Gangguan persepsi1. Halusinasi :Ada, halusinasiauditorik yakni pasien biasa

mendengar suara bisikan yang mengancam dirinya dan halusinasi visual berupa bayangan.

2. Ilusi : Tidak ada.3. Depersonalisasi: Tidak ada,4. Derealisasi : Tidak ada.

E. Proses berfikir:1. Arus berfikir

a. Produktivitas : terganggub. Kontinuitas : tergangguc. Hendaya berbahasa : Tidak ada.

2. Isi pikirana. Preokupasi : tidak adab. Gangguan isi pikiran : Waham dikejar berupa pasien merasa ada

yang mengancam dan ingin di bunuh, thought broadcasting, pasien merasa pikirannya di baca.

F. Pengendalian impuls : baik

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri Page 6

Page 7: Lapsus Jiwa Mhyco

G. Daya nilai dan tilikan1. Norma sosial : terganggu2. Uji daya nilai : baik3. Penilaian realitas : terganggu4. Tilikan :

Derajat 6 : menurut pasien, sadar kalau sakit dan butuh pengobatan

H. Taraf yang dapat dipercaya : dapat dipercaya

III.Pemeriksaan fisik A. Satuan internus

o TD : 130/90 TB = 162 cmo N : 96x/menit BB = 53 kgo P : 21x/menit IMT = 20,32kg/m2 (normal)o S : 36,40C

B. Satuan neurologis- GCS : E4M6V5

- Pupil : bulat isokor- Refleks fisiologis kesan normal

IV. Ikhtisar penemuan bermakna:Pasien wanita usia 21 tahun datang ke poli psikiatri RS Jiwa di antar oleh

paman dan tantenya dengan keluhan suka berubah sikap seperti ada pikiran menjadi orang lain sejak 1 tahun ini, pasien merasa bisa berperan seperti orang lain dan bisa menjadi lebih sensitif saat berperan menjadi orang lain. Akhir-akhir ini pasien tidak bisa berada di keramaian karena merasa pikirannya bisa dibaca serta saat di kampus dan di kos pasien merasa tidak nyaman karena merasa di hina oleh orang lain. Pasien dapat mengontrol pikiran dengan cara berdzikir. Pasien sering mendengar suara-suara yang memerintahkan pasien untuk menghina, mencaci dan memaki yang didengar sejak usia 13 tahun, kemudian bisikan itu hilang dan muncul kembali semenjak semester 3, kadang pasien mengikuti perintah tersebut, suara tersebut membuat pasien takut, cemas, gelisah, dan menjadi tidak tenang.1 minggu terakhir pasien melihat bayangan saat bangun tidur, yang membuat pasien kaget, pasien merasa seperti dirasuki oleh makhluk halus, pasien suka merasaketindisan oleh jin dan suka bermimpi tentang jin, pasien merasa takut saat mendengar kabar buruk. Selain itu, pasien sering menghayal dan biasa menangis ketakutan atau tertawa secara tiba-tiba, kadang pasien makan dengan banyak dan ketika minum nanti ditegur baru pasien berhenti minum. Satu minggu terakhir ini pasien pernah di rukiah dan saat di raha pasien sempat juga di rukiah. Akhir-akhir ini pasien merasa cepat lelah dan susah tidur, tidak ada rasa putus asa atau rasa ingin bunuh diri. Pasien selalu menjadi juara kelas saat SD dan SMA, tetapi saat SMP pasien tidak menjadi juara kelas karena pasien sakit dengan keluhan yang sama. Kedua orang tua pasien telah bercerai sejak usia 4 tahun dan pasien tinggal bersama nenek dan bibinya yang agak keras sejak usia 1 tahun.

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri Page 7

Page 8: Lapsus Jiwa Mhyco

Ada hendaya sosial yaitusemenjak sakit pasien memisahkan diri dari teman-temannya. Terdapat hendaya pekerjaan berupa semenjak sakit pasien tidak merasa aman dikampus sehingga pasien tidak lagi masuk kuliah serta pasien juga sudah tidak bisa membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti sebelumnya, terdapat hendaya waku senggang berupa seluruh waktu pasien diisi dengan melamun dan berdzikir.

Pada pemeriksaan status mental didapatkan kesadaran komposmentis, berubah. Pasien merespon pertanyaan pemeriksa dengan baik dan jelas. Aktivitas psikomotor hipoaktif, sikap kooperatif terhadap pemeriksa. Mood disforik, ekspresi afektif appropiate, keserasian serasi, fungsi intelektual terganggu, ada gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik dan halusinasi visual, terdapat gangguan isi pikirberupa waham kejar dan thought broadcasting, pengendalian impuls baik, arus dan produktivitas berfikir tergangggu. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/90 mmHg. Pemeriksaan neurologis dalam batas normal.

V. Evaluasi multiaksial Aksis I

- Berdasarkan hasil dari anamnesis ditemukan adanya pola perilaku yang secara klinis bermakna seperti sering berubah sikap, merasa berubah menjadi orang lain, merasa pikirannya dibaca, merasa dihina, merasa takut, cemas dan gelisah, suka melamun, menangis ketakutan dan tertawa secara tiba-tiba, sulit tidur, cepat lelah. Terdapat hendaya sosial, hendaya pekerjaan, dan hendaya waktu senggang, sehingga kasus ini telah memenuhi kriteria pedoman diagnostik dan digolongkan dalam gangguan jiwa.

- Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak didapatkan penyakit/gangguan sistemik otak atau lainnya yang dapat menyebabkan disfungsi otak sehingga dapat digolongkan dalam gangguan jiwa non-organik

- Dari anamnesis ditemukan adanya halusinasi auditorik, waham kejar dan thought broadcasting, ekspresi afek appropiate, mood disforik dan gejala tersebut telah berlangsung selama kurun waktu ± 1 tahun sehingga telah memenuhi kriteria pedoman diagnostik dan kasus ini dapat digolongkan sebagai skizofrenia.

- Dari anamnesis diperoleh adanya halusinasi audiotorik yang memberikan perintah dan adanya waham dikejar sehingga dapat digolongkan sebagai Skizofrenia Paranoid (F20.0)

- Berdasarkan hasil uraian diatas maka dapat disimpulkan diagnose pasien adalah Skizofrenia Paranoid (F20.0)

- Diagnosa Banding:- Depresi berat dengan gejala psikotik (F32.3)- Gangguan skizoafektif tipe depresif (F25.1)- Gangguan campuran Anxietas dan Depresi (F41.2)

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri Page 8

Page 9: Lapsus Jiwa Mhyco

Aksis IIBerdasarkan anamnesis pasien memiliki riwayat sering merasa cemas jika tinggal sendiri, pasien juga tidak mudah bergaul dan tidak keluar rumah serta hanya memiliki 1 orang teman akrab maka digolongkan dalam Gangguan Kepribadian YTT (F60.9)

Aksis IIITerdapat bintik-bintik hitam pada kedua tungkai.

Aksis IVMasalah keluarga : perceraian orang tua dan bibi yang merawat pasien memiliki sifat yang keras.

Aksis V50-41 = gejala berat (serious), disabilitas berat

VI. Daftar problem Organobiologik :Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga

membutuhkan psikofarmaka Psikologik :Terdapat gangguan dengan suasana perasaan sehingga

membutuhkan psikoterapi. Sosiologik : Terdapat hendaya sosial, hendaya pekerjaan dan

hendaya waktu senggang sehingga membutuhkan sosioterapi

VII. Prognosis : Dubia Ad bonam Faktor pendukung :

Adanya dukungan dari seluruh keluarga pasien untuk kesembuhan pasien.Faktor penghambat :

- Keluarga pasien lebih meyakini kalau pasien hanya kerasukan sehingga lebih membutuhkan pengobatan alternatif (rukiah)

VIII. Rencana terapia. Psikofarmaka :

- Haloperdol 0,5 mg- Alprazolam 1 mg

m.f pulv in caps dtd 2x1- Risperidon 2 mg 2x1- Trihekxylpenydil 2 mg 2x1

b. Psikoterapi :- Psikoterapi individual- Psikoterapi supportif- Terapi kelompok

c. Sosioterapi : memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang terdekat pasien tentang keadaan pasien dan menciptakan lingkungan yang kondusif agar dapat membantu proses penyembuhan pasien.

IX. Pemeriksaan penunjang

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri Page 9

Page 10: Lapsus Jiwa Mhyco

a. Fisik-biologis : Tidak adab. Psikometri : Tidak ada

X. Diskusi dan pembahasan

F20.SKIZOFRENIASuatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum

diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau deteriorating) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya.Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) or tumpul (blunted). Kesadaran yang jernih (clear consciousness) dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemuduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.

Pedoman diagnostik: Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan

biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):(a). – “thought eco” = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda; atau- “thought insertion or withdrawal” = isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal); dan - “ thought broadcasting” = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya;(b). – “delusion of control” = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau - “delusion of influence” = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau- delusion of passivity” = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang “dirinya” = secara jelas merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau penginderaan khusus);-“ delusion perception” = pengalaman inderawi yang tak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat; (c) halusinasi auditorik: - suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau - mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara), atau -jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri Page 10

Page 11: Lapsus Jiwa Mhyco

(d) waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain).

F20.0. SKIZOFRENIA PARANOIDPedoman diagnostik

Memenuhi kriteria umum diagnostik skizofrenia Sebagai tambahan:

- Halusinasi dan/atau waham harus menonjol.a) suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau

memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling), mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing).

b) halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain-lain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol,

c) waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence), atau “passivity” (delusion of passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling khas.

Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata/tidak menonjol.

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri Page 11

Page 12: Lapsus Jiwa Mhyco

XI. Follow up

Kamis, 23 April 2015 dirumah paman pasienS : rasa takut pasien masih ada, merasa pikirannya masih dibaca, merasa dihina oleh sepupunya (anak tantenya).O : pasien lebih tenang, tidak terlalu banyak menarik nafas, pasien tidak minum obat yang dikapsul karena sulit ditelan.A : aksis I : skizofrenia paranoidP : Haloperdol 0,5 mg

- Alprazolam 1 mg m.f pulv in caps dtd 2x1

- Risperidon 2 mg 2x1- Trihekxylpenydil 2 mg 2x1

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri Page 12

Page 13: Lapsus Jiwa Mhyco

DIALOG

1 Autoanamnesis dengan pasienSenin, 20-April-2015

DM : Assalamualikum pak, saya dokter muda, nama saya Indria,bertugas disini hari ini.

P : IyaDM : Nn. Murni. Kalau boleh

tahu keluhannya kita apa?P : Sering berubah sikapDM : maksudnya berubah sikap

bagaimana?P : maksudnya itu saya berubah

sikap sesuai pikirannya orang lain. Jadi saya bisa berperan menjadi orang lain.

DM : sejak kapan itu?P : sejak 1 tahun yang lalu.DM : jadi bisa kita jadi temannya

kita?P : ia saya bisa jadi temanku,

biasanya saya lebih sensitif kalau saya mau berubah jadi orang lain. Dulu saya berteman ji tapinya sekarang tidak lagi karena saya tahu penyakitku makanya saya menghindar dari mereka.

DM : kalau diorang banyak kita tidak merasa apa yang dipikirkan bisa terbaca?

P : ia, saya rasa begitu. Makanya saya tidak bisa dibanyak orang karena saya rasa pikiranku bisa dibaca. Saya juga tidak bisa lagi kuliah karena saya suka dihina sama teman-temanku. Dulu saya duduk didepan tapi karena dosenku seperti dia

lihat lain-lain saya makanya saya pindah kebelakang.

DM : begitu di. Jadi sekarang kita rasa saya bisa baca pikiranmu?

P : ia dok. Tapinya sejauh ini saya berusaha untuk melawan pikiran-pikiran saya

DM : dengan apa kita lawan?P : dengan berdzikir sesuai

yang paman saya ajarkan.DM : begitu di, ada kita dengar

suara-suara bisikan?P : ada.DM : suara apa itu?P : suara dia caci saya,

menghina dengan memaki saya yang buat saya kadang berubah menjadi orang lain.

DM : kita ikuti apa yang diperintahkan suara itu?

P :kadang-kadang dok. DM : mulai kapan kita sering

dengar?P : mulai SMP kelas 1 (sekitar

umur 13 tahun) sembuh dengan saya di rukiah.

DM : terus kapan muncul lagi yang baru-baru ini?

P : sejak semester 3.DM : kita takut dengar suara-suara

itu?P : ia, saya takut, cemas,

gelisah dengan tidak tenang karena saya takut berubah lagi jadi orang lain.

DM : kalau bayangan ada kita lihat?

SP : ia, ada waktu saya baru bangun saya lihat ada bayangan hitam lewat.

DM : mulai kapan itu?

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri Page 13

Page 14: Lapsus Jiwa Mhyco

P :ada 1 minggu.DM : kita takut dengan bayangan

itu?P : tidak hanya saya suka kaget.

Saya rasa diriku ini seperti kemasukan, ketindisan jin. Saya suka juga mimpikan tentang jin

DM : jadi selama ini pernah kita berobat?

P :pernah mi, sekitar 1 minggu ini saya di rukiah sama pak ustadz.

DM : bagaimana perasaannya kita setelah di rukiah?

P : lebih baik.DM : ada lagi yang kita takutkan?P : ia, saya tidak bisa dengar

berita buruk.DM : selama ini banyak kita

punya teman?P : berteman ji hanya berteman

biasa tapinya dari dulu memang saya tidak suka keluar jalan sama mereka.

DM : berapa orang teman akrabnya?

P : 1 orang sekarang lagi kuliah di Yogyakarta.

DM : kalau yang lain?P : saya menjauh dari teman-

temanku karena saya sudah tidak nyaman seperti saya gila begitu.

DM :ada masalah dikuliahnya kita?

P : Tidakada.DM : ada lagi keluhannya kita?P : susah tidur dengan cepat

capek.DM : kalau rasa putus asa atau

ingin bunuh diri ada?P : tidak ada ji dok.DM : kita anak keberapa?P : keempat.DM : berapa kita bersaudara?

P : 4 orang.DM : bisa kita ceritakan dari anak

pertama sampai ketiga?P : anak pertama perempuan

sudah menikah sekarang tinggal di Makassar. Yang kedua tinggal di Kendari perempuan sudah mi menikah, yang ketiga laki-laki tentara tugas di Makassar belum menikah.

DM : bagus ji komunikasi ta dengan kakak ta?

P : bagus kalau yang kakak pertama dengan kedua, kalau yang ketiga jarang.

DM : orang tuanya kita dimana?P : cerai mi.DM :sejak kapan?P : usia sekitar 3-4 tahun.DM : selama ini tinggal siapa?P : dengan nenekkuDM : komunikasi dengan orang

tua bagus ji?P : jarang.DM : mana lebih sering bapak

atau mama?P : mama.DM : bapak dimana sekarang?

sudah menikah?P : Malaysa. Belum menikah

lagiDM : mamanya kita?P : sudah mi menikah. Di Raha.DM : dulu kita sekolah dimana?P : Sd sampai SMA di Raha?DM : kuliahnya kita atas anjuran

siapa?P : kakakku.DM : selama kuliah kita tinggal

dimana?P :saya kos dengan ada tetanga

dari Raha, 1 minggu ini baru tinggal di rumah paman.

DM :kenapa tinggal disana?

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri Page 14

Page 15: Lapsus Jiwa Mhyco

P : karena saya sudah rasa mau gila kalau dikos, suka dihina.

DM : begitu di. Pernah kita jatuh yang tertumbuk kepalanya atau demam tinggi?

P : tidak pernah.DM : merokok atau minum

beralkohol?P : tidak.DM : Oh, begitu di. Kita dulu

merokok atau minum alakohol, atau minum kopi?

P : tidak dok?DM : terima kasih, kita menunggu

dulu dokter spesialisnya?P : ia dok.

Alloanamnesis dengan Tante Pasien

(Senin, 20-April-2015)

DM : Siang Bu, saya Indri dokter muda yang lagi bertugas dipoli hari ini, bisa saya tanya-tanya tentang Murni?

TP : Ia bisa.DM : Kalau boleh tahu kita

apanya?TP : Saya tantenya, istrinya

pamannya.DM : apa kita lihat bu dari Murni

sehingga di bawa kesini?TP : Murni sering menghayal,

biasa menangis ketakutan terus dia suka tiba-tiba tertawa sendiri. Pernah juga dia makan terus minum tertumpa-tumpa mi itu air nanti saya tegur baru sadar kayak orang kesurupan.

DM : pernah mi dia begini sebelumnya?

TP :waktu SMP sempat juga kemasukan hanya sembuh ji dengan rukiah. Kalau ini juga sudah mi di rukiah tapinya

tetap ji saja. Bagaimanakah mereka anggap kayak kerasukan jadinya hanya di rukiah saja dia tidak obati.

DM : sebelumnya bagaimanakah orangnya ini murni?

TP : memang jarang dia bergaul tapinya anaknya pintar, juara terus. Ini saja dia tes masuk ke Pertanian lulus, sebenarnya ke kedokteran hanya masalah biaya. Dari SD-SMA juara terus. Malah di SMA pernah ikut Olimpiade fisika.

DM : selama sakit bagaimana mi Murni?

TP : tidak bisa mi kasian pergi kuliah dia hanya kurung diri dengan duduk menghayal. Kapan dia menghayal saya suka tegur suruh berdzikir lawan itu bisikan. Memang da sering ji cerita kalau ada bisikan yang dia dengar.

DM : kita sudah obati?TP : itu hanya di rukiah karena

keluarganya suamiku dengan suamiku dia anggap hanya kemasukan. Tapinya saya rasa tidak ada perubahan makanya saya bawa kesini

DM :sehari-hari apa yang dia dulu lakukan?

TP : bisa ji dia bantu-bantu saya kalau kerjakan pekerjaan rumah, sekarang tidak mi lagi.

DM : sebelumnya pernah jatuh atau kejang demam?

TP : tidak pernah.DM : kita tahu riwayat

kelahirannya?TP : ia normalnya, hanya dulu

masih dibantu sama dukun. Tidak ada juga kejang atau

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri Page 15

Page 16: Lapsus Jiwa Mhyco

terlambat bicara atau jalannya.

DM : begitu di, selama ini dia tinggal dimana?

TP : sama mertua dengan bibinya dari umur 1 tahun itu sudah mereka yang rawat. Karena orang tuanya bercerai.

DM : bagaimana sifatnya itu bibinya?

TP : agak keras bagaimanakah itu dia belum menikah itu bibinya jadinya agak sedikit keras.

DM : orang tuanya murni dimana?TP :bapaknya di Malaysa

mamanya di Raha ji tapinya sudah menikah lagi

DM : kalau saudaranya?TP : 2 orang di Makassar, 1

sudah menikah yang satunya tentara dia tugas diMakassar, ada juga saudaranya disini sudah menikah juga.

DM : ada keluarga yang sama dengan keluhannya?

TP : ada, setelah saya telusuri ternyata saudaranya bapaknya dengan ibunya dia gangguan jiwa juga.

DM : begitu di Bu, terima kasih atas waktunya. Bisa saya tahu nomor teleponnya kita kalau ada yang ingin saya tanyakan lagi?

TP : ia dok.

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri Page 16