laporan praktikum teknologi pangan.kula print

43
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PANGAN PANGAN FUNGSIONAL “KUALA (Kunyit Asam Rosella)” Disusun untuk memenuhi tugas Teknologi Pangan yang dibimbing oleh Ibu Melina Sari, S.TP, M.Si Oleh : Kelompok 7 Lelya Ari L (P27835111014) Novi Ika Meita Sari (P27835111017) Pindra Puji Lestari (P27835111020) Santistiana P. (P27835111029) Siti Durrotun Nasyiah ( P27835111033) KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Upload: siti-nasyiah

Post on 21-Jan-2016

187 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PANGAN

PANGAN FUNGSIONAL

“KUALA (Kunyit Asam Rosella)”

Disusun untuk memenuhi tugas Teknologi Pangan yang dibimbing oleh Ibu Melina Sari, S.TP,

M.Si

Oleh :

Kelompok 7

Lelya Ari L (P27835111014)

Novi Ika Meita Sari (P27835111017)

Pindra Puji Lestari (P27835111020)

Santistiana P. (P27835111029)

Siti Durrotun Nasyiah ( P27835111033)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

DIPLOMA III JURUSAN GIZI

2012/2013

Page 2: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah negara berkembang yang sudah lama mengenal pangan fungsional.

Pangan fungsional adalah pangan yang tidak hanya memperhatikan rasa, namun juga

memperhatikan manfaatnya terhadap kesehatan. Saat ini perkembangan pangan fungsional

tidak hanya pada fungsinya saja, tetapi berkembang juga pada bentuk yang semakin

bervariasi. Oleh sebab itu, ketertarikan masyarakat Indonesia memilih dan mengkonsumsi

makanan fungsional semakin tinggi.

Pangan fungsional didefinisikan sebagai pangan yang secara alamiah maupun telah

melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah

dianggap mempunyai fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan. Pangan

fungsional dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman, mempunyai

karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat diterima

oleh konsumen. Pangan fungsional memberikan kontraindikasi dan tidak memberi efek

samping pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya.

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan rempah-rempah dan tumbuhan lain yang

tumbuh melimpah. Di Indonesia pengolahan hasil alam masih menggunakan cara tradisional,

sehingga masih menghasilkan racikan. Racikan tradisional ini biasanya digunakan untuk

penambah rasa dalam makanan (bumbu) dan juga bisa dijadikan sebagai minuman, jamu dan

obat.

Kunyit (Curcuma domestica Val) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat, habitat

asli tanaman ini meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian

mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir

setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman

rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan

kecantikan.

Kunyit tumbuh dengan baik di tanah yang tata pengairannya baik, curah hujan 2.000

mm sampai 4.000 mm tiap tahun dan di tempat yang sedikit terlindung. Tapi untuk

menghasilkan rimpang yang lebih besar diperlukan tempat yang lebih terbuka. Rimpang

kunyit berwarna kuning sampai kuning jingga. Beberapa kandungan kimia dari rimpang

Page 3: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

kunyit yang telah diketahui yaitu minyak atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari golongan

senyawa monoterpen dan sesquiterpen (meliputi zingiberen, alfa dan beta-turmerone), zat

warna kuning yang disebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin 50-60%,

monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin), protein, fosfor, kalium, besi dan

vitamin C. Dari ketiga senyawa kurkuminoid tersebut, kurkumin merupakan komponen

terbesar. Sering kadar total kurkuminoid dihitung sebagai % kurkumin, karena

kandungan kurkumin paling besar dibanding komponen kurkuminoid lainnya. Karena alasan

tersebut beberapa penelitian baik fitokimia maupun farmakologi lebih ditekankan

pada kurkumin.

Selain kunyit, yang dapat dijadikan sebagai pangan fungsional adalah bunga rosella.

Bagi sebagian masyarakat awam, mendengar rosella masih sangat jarang. Wajar memang

karena tanaman ini belum begitu populer. Namun, dikalangan para pecinta tanaman obat,

rosella adalah salah satu jenis tanaman yang memiliki banyak khasiat, kini rosella sudah

mulai populer di masyarakat.

Selain rasanya yang enak, kelopak bunga yang satu ini memang memiliki

efek farmakologis yang cukup lengkap seperti diuretik (melancarkan air seni), onthelmintic

(membasmi cacing), antibakteri, antiseptik, antiradang, menurunkan panas, meluruhkan

dahak, menurunkan tekanan darah, mengurangi kekentalan darah, dan menstimulasi

gerak peristaltik usus. Daun, buah, dan bijinya juga berperan sebagai diuretik,

antisariawan, dan pereda nyeri. Kelopak rosella juga dapat mengatasi panas dalam,

sariawan, kolesterol tinggi, hipertensi, gangguan jantung, sembelit, mengurangi resiko

osteoporosis, dan mencegah kanker darah.

Dengan menggabungkan dua tanaman yang mempunyai manfaat yang sangat banyak

ini, dapat menjadi alternative lain dalam mengonsumsi kunyit asam dan rosella. Sehingga

dapat mengoptimalkan manfaat dari kedua jenis pangan fungsional ini. Kandungan gizi yang

paling tinggi dalan produk “kuala” ini adalah vitamin C. Manfaat dari produk kunyit asam

rosella adalah untuk mencegah dan mengobati panas dalam serta sariawan, membantu

menurunkan kadar asam urat dalam darah, membantu menurunkan tekanan darah,

memperbaiki metabolism tubuh, membantu melangsingkan tubuh, mencegah batuk dan flu,

sebagai minuman yang kaya akan antioksidan dan membantu menghambat pertumbuhan sel

kanker.

Page 4: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimana kebutuhan masyarakat terhadap minuman kesehatan ?

1.2.2. Apakah kunyit asam rosella banyak digemari oleh kalangan masyarakat ?

1.2.3. Apa manfaat bahan fortifikan rosella ?

1.2.4. Bagaimana variasi minuman kunyit asam dengan rosella ?

1.2.5. Apa manfaat dan khasiat kunyit asam rosella ?

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk membuat variasi minuman kesehatan

1.3.2. Tujuan khusus

1.Untuk membantu masyarakat dalam mencegah terjadinya suatu penyakit.

2.Untuk membantu masyarakat dalam melakukan terapi kesehatan.

1.4. Manfaat

Dengan dibuatnya produk minuman kunyit asam rosella (kuala) kami berharap

minuman kunyit asam rosella ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan membantu

masyarakat dalam melakukan terapi kesehatan serta membantu masyarakat untuk

mencegah terjadinya suatu penyakit (seperti kanker, batuk, flu, sariawan).

Page 5: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KUNYIT (Curcuma domestica Val.)

Tanaman rempah dan bumbu yang memiliki kemampuan pencegahan kanker telah

diidentifikasikan antara lain family labiates (oregano, sage, rosemary, thyme), Allium sp.

(bawang putih, bawang merah, lokio), Zingiberaceae (kunyit dan jahe), Umbellifereae (adas,

jinten, seledri, ketumbar), dan akar licorice (Caragay 1992). Kunyit merupakan tanaman

daerah tropis dan banyak terdapat di India, RRC (Republik Rakyat Cina), Indonesia,

Kepulauan Solomon (Lautan Teduh), Haiti, dan Jamaica (Rismunandar 1988). Kunyit adalah

umbi pohon yang termasuk ke dalam famili Zingiberaceae yang berwarna kuning oranye dan

sangat beraroma. Menurut Purseglove et al. (1981), saat pemanenan rimpang kunyit yang

paling baik adalah saat tanaman kunyit sudah berumur 9 bulan, ketika batang dan daunnya

sudah mulai mengering. Rimpang kunyit yang tua dan disimpan lebih lama warnanya lebih

baik dibandingkan dengan rimpang muda, daya tahannya juga lebih lama dan kuat (Darwis et

al. 1991).

Kunyit sejak dahulu digunakan sebagai perwarna tekstil, tetapi sekarang banyak

digunakan sebagai pewarna makanan karena warnanya yang kuning oranye. Warna ini

disebabkan oleh senyawa kurkumin, juga monodesmetoksikurkumin dan

bisdesmetoksikurkumin dimana rimpang segar kunyit mengandung ketiga senyawa ini

sebesar 0.8% (Srinivasan 1953). Berdasarkan penelitian Jusuf (1980), diperoleh gambaran

bahwa kandungan kurkumin kunyit dari Jawa adalah 0.63-0.76%(b/b). Selain memberikan

warna kuning oranye, kurkumin juga memberikan rasa pedas yang lembut pada rempah

(Purseglove et al. 1981). Kunyit memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi dan

senyawa kurkumin merupakan komponen utama yang menyebabkan aktivitas antioksidan

tersebut. kurkumin juga merupakan antioksidan biologis untuk hemolisis dan peroksidasi

lemak pada eritrosit tikus yang diinduksi dengan hidrogen peroksida (Toda et al. 1988).

Menurut Rukmana (1995), manfaat kunyit adalah (a) bumbu dalam berbagai masakan,

(b) bahan pembuat ramuan untuk mengobati berbagai jenis penyakit pada manusia (sakit

perut, masuk angin, malaria, dan lain-lain) dan pada hewan percobaan (anti diare, anti

hepatotoksik, anti oedema, menurunkan kadar kolesterol, dan lain-lain), serta (c) bahan baku

industri jamu dan kosmetika. Sedangkan menurut Sastroamidjojo (1997), kunyit berkhasiat

sebagai penghilang gatal, antipasmodikum, astringetia, analgetika, serta obat gingivitis

(radang gusi), radang selaput mata, sesak napas, dan sakit perut. Menurut Tonnessen (1986)

Page 6: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

dalam Rustam, dkk ( 2007) bahwa kurkuminoid yang terkandung dalam kunyit sebagai salah

satu senyawa hasil isolasi maupun kurkuminnya mempunyai aktivitas yang sangat luas,

antara lain sebagai anti oksidan, anti hepatotoksik, anti inflamasi dan anti rematik.

Ditambahkan pula oleh Meiyanto (2008), kurkuminoid pada kunyit berkhasiat sebagai

antihepatotoksik enthelmintik, antiedemik, analgesic. Kurkumin juga berkhasiat mematikan

kuman dan menghilangkan rasa kembung karena dinding empedu dirangsang lebih giat untuk

mengeluarkan cairan pemecah lemak. Minyak atsiri pada kunyit dapat bermanfaat untuk

mengurangi gerakan usus yang kuat sehingga mampu mengobati diare. Selain itu, juga bisa

digunakan untuk meredakan batuk dan anti kejang.

2.2 ASAM (Tamarindus indica L.)

Sejak dulu tanaman asam, khususnya asam jawa, dikenal sebagai obat tradisional,

bumbu dapur, kayu bangunan, dan merupakan salah satu komoditas ekspor potensial.

Tanaman asam berpotensi untuk dikembangkan secara intensif dan berpola komersial karena

nilai sosial dan ekonominya cukup tinggi. Tanaman asam dapat berfungsi untuk

memperindah dan melindungi pekarangan rumah, jalan-jalan didalam kota, dan jalan raya.

Disamping itu pohon asam juga berfungsi sebagai bahan penghijauan dan penahan angin

serta banyak digunakan untuk memperbaiki lingkungan yang gersang dan tandus (Rukmana,

2005). Tanaman asam jawa termasuk ke dalam family Leguminose dimana buahnya

berbentuk polong. Karakteristik yang paling menonjol dari buah asam jawa adalah

kandungan asamnya yang paling tinggi di antara buah lainnya. Total keasamannya antara

12.3 – 23.8% yang dinyatakan sebagai asam tartarat. Hampir setengah dari asam tartarat

berada dalam bentuk terikat terutama sebagai kalium bitartarat dan sebagian kecil lainnya

sebagai bitartarat. Asam lain yang terdapat dalam buah asam jawa adalah asam malat dan

asam askorbat (Nagy, Shaw 1980). Menurut Soetisna dan Hidayat (1977), daging buah asam

jawa mengandung rata-rata 5.27% kalium bitartarat, 6.63% asam tartarat, dan 2.20% asam

sitrat. Daging buah asam jawa mengandung 30 – 40% gula (Anonim 1979). Buah asam jawa

juga mengandung fosfor dan kalsium yang paling tinggi di antara buah-buah lain. Selain itu,

asam jawa juga merupakan sumber zat besi, riboflavin, thiamin, dan niasin yang baik.

Sebaliknya, kandungan vitamin A dan vitamin C asam jawa sangat rendah. Ada 61

komponen volatil yang berhasil diidentifikasi dari buah asam jawa dan yang paling berperan

dalam aroma asam jawa adalah 2-asetil furan, furfural, dan 5-metil furfural (Nagy, Shaw

1980). Kandungan air buah asam jawa paling rendah, tetapi kandungan protein, karohidrat,

dan mineralnya paling tinggi di antara buah-buah lainnya

Page 7: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

Daging buah asam jawa dinyatakan mempunyai daya sebagai obat pencuci perut

(Nagy, Shaw 1980). Asam jawa juga dapat digunakan sebagai obat disentri, demam, lepra,

radang mata, infeksi oral, penyakit pernapasan, dan luka-luka (Lewis, Elvin 1977). Minuman

obat yang terbuat dari asam jawa terbukti mempunyai efek yang baik terhadap penyakit

demam di India. Asam jawa juga kaya akan Zinc dan L-tartaric acid yang mengurangi resiko

terbentuknya batu kristal dalam saluran kemih (Winarno 1997).Kandungan bahan aktif

terpenting dari buah asam jawa adalah xylose (18%). Sedangkan bahan lain yang bisa

diperoleh antara lain galaktosa (23%), glukosa (55%), dan arabinose (4%). Bahan lain yang

bisa diperoleh dari buah ini melalui dilusi menggunakan asam dan pemanasan adalah

xyloglycans, tannins, saponins, sesquiterpenes, alkaloids, dan phlobatamins (Pauly, 1999).

Selain agen-agen yang telah disebutkan, ternyata baru-baru ini juga ditemukan agen aktif

yang sangat bermanfaat dalam bidang medis, yaitu anthocyanin (Nair, et al., 2004).

Menurut Pauly (1999), buah asam jawa memiliki banyak manfaat medis yang telah

dipercaya. Terutama kandungan xylose, xyloglycans, dan anthocyanin yang terdapat dalam

buah tersebut. Xylose dan xyloglycans sangat bermanfaat dalam hal kosmetika medis.

Sedangkan bahan tannins, saponins, sesquiterpenes, alkaloids, dan phlobatamins akan sangat

bermanfaat untuk menenangkan pikiran dan mengurangi tekanan psikis.

2.3 ROSELLA (Hibiscus sabdariffa. Linn)

Rosella mempunyai nama ilmiah Hibiscus sadbariffa Linn, merupakan anggota

family Malvaceae. Rosella dapat tumbuh baik di daerah beriklim tropis dan subtropis.

Tanaman ini mempunyai habitat asli di daerah yang terbentang dari India hingga Malaysia.

Namun, sekarang tanaman ini telah tersebar luas di daerah tropis dan subtropis di seluruh

dunia. Karena itu, tak heran jika tanaman ini mempunyai nama umum yang berbeda-beda di

berbagai Negara (Maryani dan Kristiana, 2005).

Berbagai kandungan yang terdapat dalam tanaman rosella membuatnya populer

sebagai tanaman obat tradisional. Kandungan vitamin dalam bunga rosella cukup lengkap,

yaitu vitamin A,C,D,B1, dan B2. bahkan, kandungan vitamin C-nya (asam askorbat)

diketahui 3 kali lebih banyak dari anggur hitam, 9 kali dari jeruk sitrus, 10 kali dari buah

belimbing, dan 2,5 kali dari jambu biji. Vitamin C merupakan salah satu antioksidan penting.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kandungan antioksidan pada teh rosella sebanyak 1,7

mmol/prolox. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada jumlah pada kumis kucing (Widyanto dan

Nelistya, 2008).

Page 8: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

Rosella digunakan secara luas dalam obat- obat tradisional. Bernilai karena efek

pencahar ( laksatif ) yang rendah, dan kemampuannya dalam proses urinasi, disebabkan oleh

kandungan senyawa diuretik : asam askorbat dan asam glikolat. Daun dan bunganya

digunakan sebagai teh tonik untuk pencernaan dan fungsi ginjal. Kelopak bunga ( kaliks )

bersifat diuretik, laksatif, dan tonik. Sementara kelopak yang matang, bila direbus dalam air,

dapat digunakan sebagai minuman untuk mengobati sakit empedu ( radang ). Daun yang

dihaluskan juga bisa sebagai pembalut luka.

Kelopak kering bisa dimanfaatkan untuk membuat teh, jeli, selai, es krim, serbat,

mentega, pai, saus, taart, dan makanan pencuci mulut lainnya. Pada pembuatan jeli rosella

tidak perlu ditambahkan pektin untuk memperbaiki tekstur karena kelopak sudah

mengandung pektin 3,19 %. Bunga rosella juga dapat dijadikan bahan baku selai, warnanya

yang merah menyala, menghasilkan selai yang menyehatkan dan berwarna cantik (Sutomo,

2009).

Kelopak rosella mengandung antioksidan yang dapat menghambat terakumulasinya

radikal bebas penyebab pengakit kronis, seperti kerusakan ginjal, diabetes, jantung koroner,

dan kanker (darah). Antioksidan juga dapat mencegah penuaan dini. Dalam hal ini, salah satu

zat aktif yang berperan adalah antosianin.

Antosianin merupakan pigmen tumbuhan yang memberikan warna merah pada bunga

rosella dan berperan mencegah kerusakan sel akibat paparan sinar Ultra Violet berlebih.

Salah satu khasiatnya adalah dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, bahkan mematikan

sel kanker tersebut (Widyanto dan Nelistya, 2008).

2.4 Manfaat dan Khasiat Kunyit Asam / Khasiat Kunir Asam

Jamu kunyit asam atau kunyit asem ada pula yang menyebutnya sebagai kunir asem.

Jamu ini terdiri dari campuran kunyit (curcuma domestica) dan asam Jawa (tamarindus

indica). Jamu kunir asam ini biasanya dikonsumsi para wanita. Dipercaya manfaat Jamu

kunir asam ini berkhasiat menyegarkan tubuh terutama pada masa haid. Jamu ini juga

diyakini mengobati panas dalam dan sariawan.

Rajin minum jamu kunyit asam bercampur rebusan daun sirih bermanfaat untuk

membersihkan organ dalam kewanitaan. Wanita yang rajin minum jamu ini, saat haid

biasanya tidak akan berbau anyir darah. Bau badan pun akan hilang, Selain membeli dari

tukang jamu gendong, wanita juga dapat merasakan khasiat jamu kunyit asam dalam

Page 9: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

kemasan modern. Kini di pasaran, sudah tersedia minuman kunyit asam dalam bentuk

minuman praktis

2.5 Manfaat bahan fortifikan ( rosella )

Rosela, asam paya, asam kumbang dan asam susur atau Hisbiscus sabdariffa, adalah

spesies bunga yang berasal dari benua Afrika. Mulanya bunga yang juga cantik untuk

dijadikan penghias halaman rumah itu diseduh sebagai minuman hangat di musim dingin dan

minuman dingin di musim panas. Di negeri asalnya, Afrika, rosela dijadikan selai atau jeli.

Itu diperoleh dari serat yang terkandung dalam kelopak rosela, sementara di Jamaika, dibuat

salad buah yang dimakan mentah. Ada kalanya juga dimakan dengan kacang tumbuk atau

direbus sebagai pengisi kue sesudah dimasak dengan gula. Di Mesir, rosela diminum dingin

pada musim panas dan diminum panas saat musim dingin. Di Sudan, menjadi minuman

keseharian dengan campuran garam, merica, dan tetes tebu. Minuman itu juga

menghilangkan efek mabuk dan mencegah batuk. Tak jarang, rosela juga dimanfaatkan untuk

diet, penderita batuk, atau diabetes gunakan gula rendah kalori seperti gula jagung. Selain itu,

bubuk biji bunga rosela juga dapat dijadikan campuran minuman kopi.

Ditinjau menurut sudut pandang medis modern (kedokteran), mengonsumsi olahan

kelopak bunga rosela secara teratur menunjukkan kesetaraan hasil dengan pengobatan

modern (farmakologis) pada beberapa penyakit berikut ini:

Sebagai Terapi Hipertensi : Pemberian ekstrak kelopak rosela yang mengandung

9,6 miligram anthocyanin setiap hari selama 4 minggu, mampu menurunkan tekanan

darah yang hampir sama dengan pemberian captopril 50 mg/hari. Rosela terstandar

tersebut dibuat dari 10 gram kelopak kering dan 0,52 liter air (Herrera-Arellano,

2004). Terdapat penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11,2 % dan tekanan

diastolik sebesar 10,7% setelah diberi terapi teh rosela selama 12 hari pada 31

penderita hipertensi sedang (Haji Faraji, 1999).

Asam Urat dan Kesehatan Ginjal : Tingginya kadar asam urat, kalsium dan

natrium dalam darah secara mekanisme normal tubuh akan dikurangi dengan

membuang kelebihan unsur tersebut melalui ginjal. Jika kondisi demikian dibiarkan

berlangsung lama akan memberatkan kerja ginjal sebagai penyaring darah dalam

tubuh. Kondisi ini dapat memicu kesakitan pada ginjal. Dengan mengonsumsi rosela,

ditemukan penurunan kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium, natrium, dan fosfat

Page 10: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

dalam urin pada 36 pria yang mengonsumsi jus rosela sebanyak 16-24 g/dl/hari

(Kirdpon, 1994).

Khasiat Lebih jauh : Rosela diketahui memiliki kandungan senyawa fenolik yang

berfungsi sebagai antioksidan sebanyak 23,10 mg dalam setiap gram bobot kering

kelopak rosela. Sejumlah antioksidan yang dikandung rosela tersebut memiliki

aktivitas 4 kali lebih tinggi dibanding bubuk kumis kucing. Penelitian yang dilakukan

oleh Ir Didah Nur Faridah MSi, periset Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan

Institut Pertanian Bogor, menunjukkan bahwa kandungan antioksidan yang dimiliki

oleh kelopak rosela terdiri atas senyawa gossipetin, antosianin, dan glukosida hibiscin

yang mampu memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit degeneratif

(akibat proses penuaan) seperti jantung koroner, kanker, diabetes melitus, dan katarak.

Page 11: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

BAB II

METODELOGI KERJA

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat : 1. Pisau 1 buah 2. Talenan 1 buah 3. Parutan kelapa 1 buah 4. Blender 1 buah 5. Baskom 2 buah 6. Piring PLastik 3 buah 7. Panci Kecil 2 buah 8. Sendok makan 3 buah 9. Sendok teh 1 buah 10. Gelas polos 3 buah

3.1.2 Bahan : 1. Kunyit 300 gram

2. Gula jawa 150 gram

3. Asam Jawa 150 gram

4. Air 2100 ml

5. Garam sck

6. Rosella 60 kuntum

7. Air jeruk nipis 3 sdm

8. Madu 3 sdm

3.1.3 Prosedur Kerja

Tabel 1. Bahan bahan formulasi

No Bahan Formula 1 Formula 2 Formula 3

1 Kunyit 100 gr 100gr 100gr

2 Gula jawa 50gr 50gr 50gr

3 Asam jawa 50 gr 50 gr 50 gr

3 Air 700 ml 700 ml 700 ml

4 Garam ¼ sdt ¼ sdt ¼ sdt

5 Rosella 15 kuntum 20 kuntum 25 kuntum

6 Air jeruk nipis 1 sdm 1sdm 1 sdm

7 Madu 1 sdm 1 sdm 1 sdm

Page 12: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

Campur dan Aduk rata

Kunyit Asam

Jeruk NipisAir hangatMadu

Bunga rosellFormula 1/Formula 2/Formula 3

Minuman Campuran formula bahansaringan

Teh Rosella

Campur Kedua bahan hingga homogen

Kunyit Asam rosella

Saring

Campur dan aduk rata

Parut kunyit/ Haluskan

Saring parutan kunyit

Gula AsamGaram Air hangat

Kunyit

Kupas kulit

Air parutan kunyit

Gambar 1. Diagram Alur Pembuatan KUALA( Kunyit Asam Rosella)

KeteranganFormula 1 Rossela 7 kuntumFormula 2 Rossela 5 kuntumFormula 3 Rossela 3 kuntum

Page 13: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

4.2.1 Hasil pengamatan Uji Oranoleptik

Tabel 2. Hasil Uji Daya Terima Terhadap Rasa KUALA

No K21 Rank K22 Rank K23 Rank1 2 1.5 4 3 2 1.52 3 1 4 2 5 33 1 1.5 2 3 1 1.54 3 1.5 4 3 3 1.55 4 2 4 2 4 26 3 2.5 2 1 3 2.57 3 1.5 4 3 3 1.58 2 2 2 2 2 29 3 2.5 3 2.5 2 110 2 1 4 2.5 4 2.511 3 2 3 2 3 212 1 2 1 2 1 213 3 1.5 4 3 3 1.514 2 2 2 2 2 215 5 3 4 2 3 116 3 3 2 1.5 2 1.517 3 3 4 2 2 118 3 2 3 2 3 219 3 1.5 4 3 3 1.520 4 3 3 1.5 3 1.521 5 3 4 2 2 122 4 1.5 4 1.5 5 323 4 2 4 2 4 224 3 1 4 2.5 4 2.525 5 3 4 2 5 126 3 2.5 3 2.5 2 127 2 1 4 2.5 4 2.528 3 2 4 3 2 1χ 56 63 49χ² 3136 3969 2401

Page 14: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

Tabel 3. Hasil Uji Daya Terima Terhadap Warna KUALA

No K21 Rank K22 Rank K23 Rank1 4 2.5 4 2.5 3 12 4 3 3 1.5 3 1.53 2 2.5 1 1 2 2.54 2 1 4 3 3 25 2 1 4 3 3 26 3 2 3 2 3 27 4 2.5 4 2.5 3 18 3 1 5 3 4 29 3 1.5 4 3 3 1.510 3 1.5 4 3 3 1.511 3 1.5 4 3 3 1.512 2 2 2 2 2 213 3 1 4 2.5 4 2.514 3 1.5 4 3 3 1.515 4 2.5 3 1 4 2.516 3 2 2 1 4 317 3 1.5 4 3 3 1.518 3 1.5 4 3 3 1.519 4 2 4 2 4 220 4 2 4 2 4 221 4 2 4 2 4 222 4 1.5 5 3 4 1.523 3 3 4 2.5 4 2.524 4 2.5 3 1 4 2.525 2 1 5 3 4 226 4 3 3 1.5 3 1.527 3 2 3 2 3 228 3 2 3 2 3 2χ 53 64 53χ² 2809 4096 2809

Tabel 4. Data Hasil Uji Daya Terima Terhadap Aroma KUALA

Page 15: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

No K21 Rank K22 Rank K23 Rank1 2 1 4 3 3 22 3 2 3 2 3 23 1 2 1 2 1 24 3 2 3 2 3 25 4 2 4 2 4 26 2 2 2 2 2 27 3 2 4 3 2 18 3 2.5 3 2.5 2 19 4 3 3 1.5 3 1.510 3 1.5 3 1.5 4 311 3 1.5 4 3 3 1.512 2 2 2 2 2 213 4 2 4 2 4 214 4 2.5 3 1 4 1.515 3 3 2 1.5 2 1.516 4 2.5 4 2.5 3 117 4 2 4 2 4 218 4 2.5 3 1 4 2.519 4 3 3 1.5 3 1.520 4 2.5 4 2.5 3 121 5 2.5 5 2.5 4 122 4 2 4 2 4 223 4 1.5 5 3 4 1.524 3 1.5 3 1.5 5 325 3 2.5 3 2.5 2 126 3 2 3 2 3 227 3 2 3 2 3 228 3 2 3 2 3 2χ 59.5 58 49.5χ² 3540.2

53364 2450.2

5

Tabel 5. Data Hasil Uji Daya Terima Terhadap Tekstur KUALA

Page 16: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

No K21 Rank K22 Rank K23 Rank1 3 2 3 2 3 22 3 2 3 2 3 23 1 1.5 1 1.5 2 34 4 2 4 2 4 25 3 2 3 2 3 26 3 2 3 2 3 27 3 2 3 2 3 28 3 2 3 2 3 29 4 2 4 2 4 210 3 1.5 3 1.5 4 311 4 2.5 3 1 4 2.512 3 2 3 2 3 213 4 2 4 2 4 214 4 3 3 1.5 3 1.515 3 2 3 2 3 216 4 2 4 2 4 217 3 1 4 2.5 4 2.518 4 2.5 4 2.5 3 119 4 2 4 2 4 220 4 2 4 2 4 221 4 2.5 4 2.5 3 122 4 1 5 2.5 5 2.523 3 2 3 2 3 224 4 2 4 2 4 225 4 1 5 2.5 5 2.526 3 2 3 2 3 227 3 1 4 2.5 4 2.528 3 2 3 2 3 2χ 53.5 56.5 58χ² 2862.2

53192.2

53364

Keterangan :

Kode K21 = Kuala Formula 1

Kode K22 = Kuala Formula 2

Kode K23 = Kuala Formula 3

4.1.2 Uji Penerimaan (Hedonik Test)

Rumus :

X2r =12

n . k (k+1)∑(Rj)2-3n (k+1)

Page 17: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

Keterangan:

n = banyaknya baris

k = banyaknya kolom

Hipotesa :

Ho : Tidak ada perbedaan daya terima rasa, aroma, warna, tekstur antara kuala formula

1,2,dan 3.

Hi : Ada perbedaan daya terima rasa, aroma, warna, tekstur antara kuala formula 1,2 dan 3.

Hitung X2t

Pada tingkat kemaknaan a = 5% (0,05) , db = k-1 = 4-1 = 3

X2t = 7,81

1. Uji Daya Terima Terhadap Rasa KUALA

X2r =12

n . k (k+1)∑(Rj)2-3n (k+1)

=12

28.4(3+1)(3136+3969+2401) -3.28 (3+1)

=12

28.4(3+1)(9506)-84(4)

= -88,844

Kesimpulan :

Ho diterima jika X2r ≤ x2t

Ho ditolak jika X2r ≥ x2t

Page 18: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

Karena nilai X2r x2t, maka Ho diterima.

Berarti tidak ada perbedaan daya terima rasa antara antara kuala formula 1,2,dan 3.

Rata – rata ranking :

1. Kode K21 : 5628

=2

2. Kode K22 : 6328

=2.25

3. Kode K23 : 4928

=1.75

2. Uji Daya Terima Terhadap Warna KUALA

X2r =12

n . k (k+1)∑(Rj)2-3n (k+1)

=12

28.4(3+1)(2809+4096+2809) -3.28 (3+1)

=12

28.4(3+1)(9714)-84(4)

= -83,436

Kesimpulan :

Karena nilai X2r x2t, maka Ho diterima.

Berarti tidak ada perbedaan daya terima rasa antara antara kuala formula 1,2,dan 3.

Rata – rata ranking :

1. Kode K21 : 5328

=1.89

2. Kode K22 : 6428

=2.28

3. Kode K23 : 5328

=1.89

3. Uji Daya Terima Terhadap Aroma KUALA

Page 19: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

X2r =12

n . k (k+1)∑(Rj)2-3n (k+1)

=12

28.4(3+1)(3540.25+3364+2450.25) -3.28 (3+1)

=12

28.4(3+1)(9354.5)-84(4)

= -92.783

Kesimpulan :

Karena nilai X2r x2t, maka Ho diterima.

Berarti tidak ada perbedaan daya terima rasa antara antara kuala formula 1,2,dan 3.

Rata – rata ranking :

1. Kode K21 : 59.528

=2.13

2. Kode K22 : 5828

=2.07

3. Kode K23 :idak 49.528

=1.76

4. Uji Daya Terima Terhadap Tekstur KUALA

X2r =12

n . k (k+1)∑(Rj)2-3n (k+1)

=12

28.4(3+1)(2862.25+3192.25+3364) - 3.28 (3+1)

=12

28.4(3+1)(9418.5)-84(4)

= -91.119

Kesimpulan :

Karena nilai X2r x2t, maka Ho diterima.

Page 20: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

Berarti tidak ada perbedaan daya terima rasa antara antara kuala formula 1,2,dan 3.

Rata – rata ranking :

1. Kode K21 : 53.528

=1.91

2. Kode K22 : 56.528

=2.02

3. Kode K23 : 3364

28=2.07

4.1.3 Output SPSS uji hedonic

4.1.3.1 Output SPSS Uji Hedonik terhadap Rasa

Friedman Test

Ranks

Mean Rank

R_21 1.95

R_22 2.25

R_23 1.80

4.1.3.2 Output SPSS Uji Hedonik terhadap Warna

Friedman Test

Ranks

Mean Rank

W_21 1.82

W_22 2.29

W_23 1.89

4.1.3.3 Output SPSS Uji Hedonik terhadap Aroma

Friedman Test

Test Statisticsa

N 28

Chi-Square 4.794

df 2

Asymp. Sig. .091

a. Friedman Test

Test Statisticsa

N 28

Chi-Square 5.765

df 2

Asymp. Sig. .056

a. Friedman Test

Test Statisticsa

N 28

Chi-Square 3.720

Df 2

Asymp. Sig. .156

a. Friedman Test

Page 21: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

Ranks

Mean Rank

A_21 2.12

A_22 2.07

A_23 1.80

4.1.3.4 Output SPSS Uji Hedonik terhadap Tekstur

Friedman Test

Ranks

Mean Rank

T_21 1.91

T_22 2.02

T_23 2.07

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Uji Organoleptik

Uji organoleptik merupakan suatu proses penilaian atau pemberian tanggapan

terhadap suatu produk makanan dengan mengandalkan indera panelis. Uji ini banyak

digunakan karena produk makanan mempunyai sifat sensorik yang lebih menonjol. Dengan

diuji secara organoleptik maka suatu produk makanan akan dapat diprediksi diminati atau

tidak oleh konsumen. Salah satu jenis uji organoleptik yang banyak digunakan untuk

mengetahui daya terima produk makanan adalah uji penerimaan (uji hedonik).

Uji hedonik dilakukan untuk mengetahui penilaian panelis akan tingkat kesukaan sifat

sensori (rasa, aroma, warna, tekstur, dll) suatu produk makanan. Supaya data mudah dianalisa

maka skala hedonik ditransformasi dalam skala numerik (data ordinal) dengan skor angka

sesuai tingkat kesukaan, yaitu :

Sangat Suka = 5

Suka = 4

Agak Suka = 3

Tidak Suka = 2

Sangat Tidak Suka = 1

Test Statisticsa

N 28

Chi-Square 1.400

Df 2

Asymp. Sig. .497

a. Friedman Test

Page 22: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

Berikut pembahasan hasil uji organoleptik Kuala dilihat dari rasa, rasa, warna

dan tekstur berdasarkan uji hedonik manual dan menggunakan program SPSS dengan

Uji Friedman

4.2.1.1 RasaUji hedonik Kuala untuk parameter rasa, berdasarkan pada perhitungan manual

didapat besarnya X2r hitung adalah -88,844. Jika dibandingkan dengan X2r tabel yaitu 7,81, nilai

X2r hitung lebih kecil daripada X2r tabel (X2r hitung X2r). Maka dapat disimpulkan bahwa

H0 diterima yaitu tidak ada perbedaan daya terima rasa dari masing-masing formula

tersebut .

Sedangkan untuk hasil dari SPSS rasa, Berdasarkan Uji Friedman dapat diketahui jika

pada Uji Organoleptik pada rasa Kuala angka signifikan (P)=0,091. Dengan nilai α=0,05,

maka P (0,091) > α (0,05) yang artinya Ho diterima. Berarti tidak ada perbedaan rasa

antara Kuala formula 1 (K21), Kuala formula 2 (K22) dan Kuala formula 3 (K23). Walaupun

begitu, dari hasil SPSS tersebut juga dapat diketahui bahwa ranking dari ketiga produk Kuala,

dari yang tertinggi yaitu formula 2 dengan ranking 2,25 , formula 1 dengan ranking 1,95 dan

formula 3 dengan 1,80. Ini menandakan bahwa rasa kuala yang paling disukai panelis adalah

rasa Kuala Formula 2 . Namun karena perbedaan nilai tingkat kesukaan yang diberikan oleh

panelis tidak terlalu banyak sehingga tidak mempengaruhi hasil . Jadi, dari hasil perhitungan

manual dan SPSS terdapat hasil yang sesuai yaitu Ho sama-sama diterima yang berarti

berdasarkan hasil uji hedonik tidak ada perbedaan daya terima rasa antara Kuala formula 1,

Kuala formula 2 dan Kuala formula 3.

Yang membedakan antara formula 1, 2 dan 3 adalah kepekatan dari air Rosella

(Jumlah kuntum Rosella yang dijadikan air Rosella). Namun karena rasa kunyit dan asam

yang sangat tajam, mengakibatkan Rosella tersebut tidak terlalu terasa. Rasa yang ada seolah-

olah sama yaitu rasa kunyit dan asam yang mendominasi. Bagi panelis yang memiliki

kesensitivan tinggi, mungkin akan memebrikan penilaian yang berbeda pada tiap-tipa

formulla sehingga terdapat ranking yang berbeda pula pada tiap formulanya.

4.2.1.2 Warna

Uji hedonik Kuala untuk parameter warna, berdasarkan pada perhitungan manual

didapat besarnya X2r hitung adalah -83,436. Jika dibandingkan dengan X2r tabel yaitu 7,81, nilai

Page 23: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

X2r hitung lebih kecil daripada X2r tabel (X2r hitung X2r) . Maka dapat disimpulkan bahwa

H0 diterima yaitu tidak ada perbedaan daya terima warna dari masing-masing formula

tersebut .

Sedangkan untuk hasil dari SPSS rasa, Berdasarkan Uji Friedman dapat diketahui jika

pada Uji Organoleptik pada warna Kuala angka signifikan (P)=0,056. Dengan nilai α=0,05,

maka P (0,056) > α (0,05) yang artinya Ho diterima. Berarti tidak ada perbedaan warna

antara Kuala formula 1 (K21), Kuala formula 2 (K22) dan Kuala formula 3 (K23). Walaupun

begitu, dari hasil SPSS tersebut juga dapat diketahui bahwa ranking dari ketiga produk Kuala,

dari yang tertinggi yaitu formula 2 dengan ranking 2,89 , formula 3 dengan ranking 1,89 dan

formula 1 dengan 1,82. Ini menandakan bahwa warna kuala yang paling disukai panelis

adalah warna Kuala Formula 2 . Namun karena perbedaan nilai tingkat kesukaan yang

diberikan oleh panelis tidak terlalu banyak sehingga tidak mempengaruhi hasil . Jadi, dari

hasil perhitungan manual dan SPSS terdapat hasil yang sesuai yaitu Ho sama-sama diterima

yang berarti berdasarkan hasil uji hedonik tidak ada perbedaan daya terima warna antara

Kuala formula 1, Kuala formula 2 dan Kuala formula 3.

Warna air rosella pada masing-masing formula mulanya memiliki kepekatan warna

yang berbeda, namun setelah dicampur dengan kunyit dan asam, warna Kuala seolah-olah

sama.Hal ini terjadi karena selain rasa kunyit, warna kuning kunyit sangat pekat dan asam

yang cokelat membuat warna Rosella yang merah menjadi kurang terlihat. Oleh karena itu

warna Rosella menjadi tidak terlalu nampak sehingga perbedaan pada masing-masing

formula tidak ketara.

4.2.1.3 Aroma Uji hedonik Kuala untuk parameter aroma, berdasarkan pada perhitungan manual

didapat besarnya X2r hitung adalah -92.783. Jika dibandingkan dengan X2t tabel yaitu 7,81, nilai

X2r hitung lebih kecil daripada X2t tabel (X2r hitung X2t tabel). Maka dapat disimpulkan

bahwa H0 diterima yaitu tidak ada perbedaan daya terima aroma dari masing-masing formula

tersebut .

Sedangkan untuk hasil dari SPSS aroma, Berdasarkan Uji Friedman dapat diketahui

jika pada Uji Organoleptik pada aroma Kuala angka signifikan (P)=0,156. Dengan nilai

α=0,05, maka P (0,156) > α (0,05) yang artinya Ho diterima. Berarti tidak ada perbedaan

aroma antara Kuala formula 1 (K21), Kuala formula 2 (K22) dan Kuala formula 3 (K23).

Walaupun begitu, dari hasil SPSS tersebut juga dapat diketahui bahwa ranking dari ketiga

produk Kuala, dari yang tertinggi yaitu formula 2 dengan ranking 2,07 , formula 1 dengan

Page 24: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

ranking 2,12 dan formula 3 dengan 1,80. Ini menandakan bahwa aroma kuala yang paling

disukai panelis adalah aroma Kuala Formula 2 . Namun karena perbedaan nilai tingkat

kesukaan yang diberikan oleh panelis tidak terlalu banyak sehingga tidak mempengaruhi

hasil . Jadi, dari hasil perhitungan manual dan SPSS terdapat hasil yang sesuai yaitu Ho

sama-sama diterima yang berarti berdasarkan hasil uji hedonik tidak ada perbedaan daya

terima aroma antara Kuala formula 1, Kuala formula 2 dan Kuala formula 3.

Aroma Kuala juga demikian, seperti halnya pembahasan pada warna dan rasa bahwa

aroma Rosella kalah dengan aroma kunyit dan asam . Untuk panelis yang memiliki kepekaan

yang tinggi mungkin akan memberi penilaian berbeda terhadap masing-masing Kuala.

Namun, secara umum, aroma Rosella pada masing-masing formula tidak telalu berbeda.

4.2.1.4 Tekstur Uji hedonik Kuala untuk parameter tekstur , berdasarkan pada perhitungan

manual didapat besarnya X2r hitung adalah -91.119. Jika dibandingkan dengan X2t tabel yaitu

7,81, nilai X2r hitung lebih kecil daripada X2t tabel (X2r hitung X2t tabel). Maka dapat

disimpulkan bahwa H0 diterima yaitu tidak ada perbedaan daya terima tekstur dari masing-

masing formula tersebut .

Sedangkan untuk hasil dari SPSS aroma, Berdasarkan Uji Friedman dapat diketahui

jika pada Uji Organoleptik pada aroma Kuala angka signifikan (P)=0,497. Dengan nilai

α=0,05, maka P (0,497) > α (0,05) yang artinya Ho diterima. Berarti tidak ada perbedaan

tekstur antara Kuala formula 1 (K21), Kuala formula 2 (K22) dan Kuala formula 3 (K23).

Walaupun begitu, dari hasil SPSS tersebut juga dapat diketahui bahwa ranking dari ke

tiga produk Kuala, dari yang tertinggi yaitu formula 3 dengan ranking 2,07 , formula 2

dengan ranking 2,02 dan formula 1 dengan 1,91. Ini menandakan bahwa tekstur kuala yang

paling disukai panelis adalah tekstur Kuala Formula 3 . Namun karena perbedaan nilai

tingkat kesukaan yang diberikan oleh panelis tidak terlalu banyak sehingga tidak

mempengaruhi hasil . Jadi, dari hasil perhitungan manual dan SPSS terdapat hasil yang sesuai

yaitu Ho sama-sama diterima yang berarti berdasarkan hasil uji hedonik tidak ada perbedaan

daya terima tekstur antara Kuala formula 1, Kuala formula 2 dan Kuala formula 3.

4.2.2 Nilai Gizi

4.2.2.1 Nilai Gizi Per Resep

Tabel 6. Tabel Nilai Gizi Per Resep

Page 25: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

Jenis Kuala Energi(kkal)

KH(gr)

Protein(gr)

Lemak(gr)

Vit. C

Kuala Formula 1 685.7 14.71 14.1 152.2 42.001

Kuala Formula 2 726.2 14.7 14.1 163.5 47.368

Kuala Formula 3 766.8 14.8 14.1 172.8 52.735

4.2.2.2 Nilai Gizi per saji

Tabel 7. Tabel Nilai Gizi per Saji

Jenis Kuala Energi(kkal)

KH(gr)

Protein(gr)

Lemak(gr)

Vit. C

Kuala Formula 1 228.5 4.9 4.7 50.7 14.0

Kuala Formula 2 242.0 4.9 4.7 54.4 15.789

Kuala Formula 3 255.6 4.93 4.7 57.6 17.578

4.2.2.3 Pembahasan Nilai Gizi

Dapat kita lihat dari hasil penilaian nilai gizi pada produk Kuala didapatkan jika

formula 1 mengandung 228.5 kalori energi, 4.9 gr karbohidrat, 4.7 gr protein, 50.7 gr lemak,

14.0 Vit.C. formula 2 mengandung 242.0 kalori energy, 4.9 gr karbohidrat, 4.7 gr protein,

54.4 gr lemak, 15.789 Vit. C. formula 3 mengandung 255.6 kalori energy, 4.93 gr

karbohidrat, 4.7 gr protein, 57.6 gr lemak, 17.578 Vit. C. Pada produk ini kita lebih

mengeklaim pada kandungan Vit. Cnya yang tinggi. Karena pada jeruk nipis dan asam sudah

memiliki kandungan Vit.C yang tinggi dan kita tambahkan lagi kandungan Vit.Cnya

menggunakan rosella Kand

Kandungan nilai gizi rosella setiap 100 gr :

- kalori 147,12 Kcal, total lemak 0 g, lemak jenuh 0 g, kolesterol 0 mg, sodium 21,89 m,

total karbohidrat 36,64 g, serat diet 0 g, gula 34,48 g, protein 0,14 g, vitamin A 113,46 mg,

vitamin C 214,68 mg, dan kalsium 13,06 mg

Sumber : chemical lab sdn bhd

Page 26: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print
Page 27: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

Tabel 7. Tabel Analisis Proximat

FORMULANAMA BAHAN

BERAT (gr)

KOMPOSISI ZAT GIZI

AIR

EN

ER

GI

PR

OT

EIN

LE

MA

K

KH

SE

RA

T

AB

U

KA

LS

IUM

FO

SF

OR

BE

SI

NA

TR

IUM

KA

LIU

M

TE

MB

AG

A

SE

NG

RE

TIN

OL

β.K

AR

OT

EN

KA

RO

TE

N

TO

TA

L

TIA

MIN

RIB

OF

LA

VIN

NIA

SIN

VIT

.C

G Kkal g g G G g mg mg mg mg mg mg mg ug ug ug mg mg mg mg

 FORMULA 1 Rosella 15 kuntum (7.5 g)

Rosell  30 - 147,12 0.14 0 36.64 0 - 13.06 - - - - - -113.46 - - - - - 214.68

Rosella 7.5 - 11.340.0105 0 2.748 0 - 0.975 - - - - - - 8.509 - - - - - 16.101

   

 FORMULA 2Rosella 20 kuntum (10 g)

Rosella 10 - 14.120.014 0 3.664 0 - 1.306 - - - - - -

11.346 - - - - - 21.468

 FORMULA 3Rosella 25 kuntum (12.5 g)

Rosella 12.5 - 18.390.017 0 4.506 0 - 1.632 - - - - - -

14.182 - - - - - 26.835

   

Page 28: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print
Page 29: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

4.2.3 Kebutuhan Masyarakat terhadap Minuman Kesehatan

Pada masyarakat minuman kesehatan memiliki kebutuhan yang sangat tinggi karena

masyarakat percaya jika minuman kesehatan diklaim lebih baik dari pada penggunaan obat

yang terus menerus.

Saat ini ada berbagai jenis minuman kesehatan yang beredar di pasaran. Klaimnya

juga bermacam-macam, mulai mencegah penyakit kanker dan jantung, meningkatkan sistem

kekebalan tubuh, hingga memperlancar pencernaan

Memang tampaknya khasiat minuman-minuman ini terlalu baik untuk dapat

dipercayai. Khasiatnya juga seringkali didasarkan pada ramuan tradisional yang dipercaya

secara turun temurun, sehingga bisa jadi efeknya memang nyata, atau hanya karena efek

plasebo.

4.2.3 Kesulitan yang terjadi saat proses pengolahan

Pada proses pengolahn tidak ada proses yang rumit dan membingungkan hanya saja

pada proses kita diharuskan memakai sarung tangan agar pengolahannya steril dan tangan

kita terhindar dari warna kunyit yang susah hilang.

4.2.4 Variasi minuman kunyit asam dengan rosella

Dapat diketahui dari Uji Hedonik jika variasi minuman kunyit asam rosella digemari

oleh para panelis. Karena rasa yang dihasilkan cukup familiar di masyarakat. Tetapi untuk

perbedaan pada formula satu dengn yang lainnya belum terlihat. Pada ketiga formula tersebut

memilki Rasa, Aroma, Tekstur, dan Warna yang sama dilihat pada hasil SPSS. Untuk itu

dibutuhkan uji yang lain dalam menentukan kualitas minuman tersebut.

4.2.5 Manfaat dan Khasiat Kunyit Asam Rosella

Dari penjelasan dari ketiga bahan (kunyit, asam, dan rosella) dapat diketahui memiliki

fungsi yang berbeda beda tetapi fungsi yang kita ambil lebih menuju ke fungsi penambahan

Vit. C pada seseorang karena menurut Kandungan gizi yang dibuat jika kandungan Vit.C

pada Kuala tinggi. Dan dapat juga digunakan sebagai,

Sebagai Terapi Hipertensi Asam Urat dan Kesehatan Ginjal Mengobati panas dalam dan sariawan

Page 30: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

4.2.5 Harga Jual Produk

Harga jual :

Biaya bahan baku Rp. 22.000 Biaya upah kerja Rp 8.000 Total Rp 30.000

Jika anda menginginkan laba sebesar 15% dari biaya total, maka : Harga total = Biaya Total + Laba = Rp. 30.000+ (15% x Rp 30.000) = Rp. 34.500

Dengan demikian untuk setiap KUALA yang anda jual, harganya sebesar

Kuala : Rp. 4000,00

Page 31: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Uji organoleptik merupakan suatu proses penilaian atau pemberian tanggapan

terhadap suatu produk makanan dengan mengandalkan indera panelis. Uji hedonik dilakukan

untuk mengetahui penilaian panelis akan tingkat kesukaan sifat sensori (rasa, aroma, warna,

tekstur, dll) suatu produk makanan.

Uji hedonik Kuala untuk parameter rasa, berdasarkan pada perhitungan manual dan

perhitungan SPSS rasa, berdasarkan Uji Friedman dapat disimpulkan bahwa Ho sama-sama

diterima yang berarti berdasarkan hasil uji hedonik tidak ada perbedaan daya terima rasa

antara Kuala formula 1, Kuala formula 2 dan Kuala formula 3.

Uji hedonik Kuala untuk parameter warna, berdasarkan pada perhitungan manual dan

perhitungan SPSS warna, berdasarkan Uji Friedman dapat disimpulkan Ho diterima. Berarti

tidak ada perbedaan warna antara Kuala formula 1 (K21), Kuala formula 2 (K22) dan Kuala

formula 3 (K23).

Uji hedonik Kuala untuk parameter aroma, berdasarkan pada perhitungan manual dan

perhitungan SPSS aroma, berdasarkan Uji Friedman dapat disimpulkan Ho diterima yang

berarti berdasarkan hasil uji hedonik tidak ada perbedaan daya terima aroma antara Kuala

formula 1, Kuala formula 2 dan Kuala formula 3.

Uji hedonik Kuala untuk parameter tekstur, berdasarkan pada perhitungan manual dan

perhitungan SPSS tekstur, berdasarkan Uji Friedman dapat disimpulkan Ho diterima

diterima yang berarti berdasarkan hasil uji hedonik tidak ada perbedaan daya terima tekstur

antara Kuala formula 1, Kuala formula 2 dan Kuala formula 3.

Kemudian dilihat dari nilai gizi per sajian, nilai energi, karbohidrat, dan lemak

tertinggi pada Kuala Formula 3. Dan nilai untuk protein sama antar ketiga formula.

Page 32: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

DAFTAR PUSTAKA

Jalal Albab. 2011. Contoh Makalah Tanaman Kunyit.

http://sababjalal.wordpress.com/2011/11/03/contoh-makalah-tanaman-kunyit/ diakses

pada tanggal 7 April 2013

Rhestu. 2010. Potensi tempe. http://rhestu.blog.uns.ac.id/2010/04/11/potensi-tempe/ diakses

pada tanggal 7 April 2013

Yadong. 2011. Biological Characteristics, Nutritional and Medicinal Value of Roselle, Hibiscus

Sabdariffahttp://food-techno.blogspot.com/2012/05/efek-antiinflamasi-kunyit-

asam.html( diakses pada 6 April 2013)

Page 33: Laporan Praktikum Teknologi Pangan.kula Print

Lampiran 1

Daftar Belanja

NO NAMA BAHAN BERAT HARGA

1 Kunyit 300 gr 5000

2 Gula jawa 150 g 5000

3 asam jawa 150 gr 2000

4 Air 2100 ml 2000

6 Rosella 60 kuntum 5000

7 Air jeruk nipis 3 sdm 500

8 Madu 9 sdm 2000

9 Gula pasir Sck 500

JUMLAH 0