laporan modul 2 tropis, klp 4
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Laporan Modul 2 Tropis, Klp 4
1/17
MODUL II
BERCAK PUTIH
Skenario:
Seorang laki-laki, sawo matang, umur 17 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan bercak-bercak berwarna putih pada kulit, berbentuk bulat dan lonjong,
diameter 1-3 cm. Bercak putih tersebut muncul 1 bulan yang lalu di daerah
punggung.
Kata kunci :
- Laki-laki 17 tahun- Bercak putih pada kulit- Bercak berbentuk bulat dan lonjong dengan diameter 1-3 cm- uncul satu bulan yang lalu didaerah punggung
Pertanyaan :
1. Bagaimanakah anatomi kulit yang normal !
". #pakah jenis e$$loresensi dari scenario !
3. #pakah penyebab terjadinya bercak putih !
%. Bagaimana mekanisme timbulnya bercak putih !
&. 'enyakit apa sajakah yang memberikan gambaran klinik berupa bercak
putih !
1
-
7/26/2019 Laporan Modul 2 Tropis, Klp 4
2/17
(. #pakah diagnosa banding dari skenario !
7. Bagaimana langkah-langkah diagnostik pada skenario !
Jawaan :
!" Anato#i ku$it
)ulit adalah organ
tubuh yang terletak paling luar
dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia.1
*arna kulit berbeda-
beda ,dari kulit yang berwarnaterang ,pirang,dan hitam,warna
merah muda pada telapak kaki
dan tangan bayi,serta warna
hitam kecokelatan pada genital
orang dewasa.1
1#natomi kulit secara histopatologik
'embagian secara garis besar tersusun atas 3 lapisan utama yaitu +
(Gambar 1)
1. Lapisan epidermis
". Lapisan dermis
3. Lapisan subkutan
1. Lapisan epidermis terdiri dari +
a. Stratum
corneum,
Lapisan kulit paling luar,terdiri dari sel-sel gepeng yang mati
b. Satratum lucidum,
epat dibawah lapisan corneum,terdiri dari sel-sel gepeng tanpa
inti
c. Stratum granulosum,
2
2Gambar 1
2Gambar 2
-
7/26/2019 Laporan Modul 2 Tropis, Klp 4
3/17
Lapisan kerato-hialin,sel-sel gepeng dengan sitoplasma butir
kasar dan inti diantaranya.
d. Stratum spinosum,e. Stratum basalis
Sel-sel basal ini mengadakan mitosis dan ber$ungsi
reprodukti$.Lapisan ini terdiri atas dua jenis sel ,yaitu +
1. Sel sel yang berbentuk kolumnar dengan protoplasma
baso$ilik
". Sel pembentuk melanin melanosit/ merupakan sel-sel
berwarna muda, dengan sitoplasma baso$ilik dan inti gelap
dan mengandung butir pigmen melanosomes.
". Lapisan dermisa. 'ars papillare + bagian yang menonjol ke epidermis
b. 'ars retikulare + bagian yang dibawahnya menonjol ke arah
subkutis
3. Lapisan subkutan
)elanjutan dermis ,terdiri sel-sel lemak, 0askularisasi,dan sara$.
%" A&aka' (eni) e**$ore)en)i +ari )cenario ,
Jenis effloresensi :Makula hipopigmentasi
akula adalah e$$loresensi primer yang hanya berupa perubahan warnakulit tanpa perubahan bentuk, seperti pada tinea 0ersikolor, morbus
ansen.3
ipopigmentasi adalah kelainan yang menyebabkan kulit menjadi lebih
putih dari sekitarnya.isal pada scleroderma dan 0itiligo.3
Ukuran
2umular adalah ukuran lesi sebesar uang logam & rupiah atau 1 rupiah1
'lakat adalah ukuran lesi lebih besar dari numular1
-" A&aka' &enyea ter(a+inya ercak &uti' ,
a. 4n$eksi
Bakteri +Mycobacterium leprae, Streptococcus aureus
5amur +Malassezia furfur
b. 2on 4n$eksi
Sinar 6, kelainan kromosom8kongenital%
." Ba/ai#ana #ekani)#e ti#u$nya ercak &uti' ,
3
-
7/26/2019 Laporan Modul 2 Tropis, Klp 4
4/17
MikroorganismeMempengaruhi enzim TIROSINASEMenghambat pembentukan meanin
!umah meanosit berkurang"I#O#IGMENTASI$ER%A& #'TI"
%,&Skema diatas adalah gambaran mengenai melagonesis yang normal
dan mekanisme hipopigmentasi dari beberapa penyakit
.5adi, untuk memahami terjadinya mekanisme bercak putih, maka ada
kaitannya dengan adanya gangguan pada jalur pembentukan melanin yang
normal.Berikut ringkasan mengenai mekanisme terjadinya
hipopigmentasibercak putih/ secara umum +
0" Penyakit a&a )a(aka' yan/ #e#erikan /a#aran k$inik eru&a
ercak &uti' ,
(
-
7/26/2019 Laporan Modul 2 Tropis, Klp 4
5/17
9a$tar beberapa penyakit penyebab hipopigmentasi&
:enetic #lbinism
'iebaldism
'henylketonuria
*aardenburg;s syndrome
-
7/26/2019 Laporan Modul 2 Tropis, Klp 4
6/17
De*ini)i
'itriasis 0esikolor yang disebabkan malassezia furfur Aobin B#4LL21CCD/ adalah penyakit jamur super$icial yang knonik biasanya tidak
memberikan keluhan subjekti$berupa bercak berskuama yang berwana putih
sampai coklat hitam, terutama meliputi badan dan kadang-kadang dapat
menyerang ketiak, lipat paha, lengan tungkai atas,leher, muka dan kulit kepala
yang berambut.1,3
Sinoni#
inea 0asikolor, kromo$itosis, dermatomikosis, li0er spot, line $la0a,
pitriasi 0ersikolor $la0a, dan panau.1
E&i+e#io$o/i
'itriasis 0ersikolor adalah penyakit uni0ersal dan terutama ditemukan di
daerah tropis.1
Pato/ene)i)
'ada kulit terdapat $lora normal yang berhubungan dengan timbulnya
pitriasis 0ersikolor ialah Pityrosporumorbiculare yang berbentuk bulat dan
Pityrosporum oale yang berbentuk o0al. )eduanya merupakan organisme
yang sama, dapat berubah sesuai dengan lungkungannya, misalnya suhu,
media dan kelembapan.
alassea@ia $ur$ur merupakan $ase spora dan miselium. Eaktor
predisposisi menjadi patogen dapat endogen atau eksogen. =ndogen dapatdisebabkan diantaranya oleh de$isiensi imun. =ksogen dapat karena $aktor
suhu, kelembapan uadara dan keringat.1,3
4e(a$a K$ini)
)elainan kulit pitriasis 0ersikolor sangat super$isial ditemukan terutama di
badan. )elaina ini terlihat sebagai bercak-bercak yang berwarna-warni, bentuk
tidak teratur sampai teratur, batas jelas samapai di$us. Bercak-bercak tersebut
*
-
7/26/2019 Laporan Modul 2 Tropis, Klp 4
7/17
ber$loresensibila dilihat dengan lampu wood. Bentuk papulo-0esikuler dapat
terlihat walaupun jarang. )elainan biasanya asimtomatik sehingga adakalanya
penderita tidak mengetahui bahwa ia berpenyakit tersebut.
)adang-kadang penderita dapat merasakan gatal ringan, yang merupakan
alasan berobat. 'seudoakromia, akibat tidak terkena sinar matahari atau
kemungkinan pengaruh toksik jamur terhadap pembentukan pigmen, sering
menjadi keluhan penderita.
'enyakit ini sering dilihat pada remaja, walaupun anak-anak dan orang tua
tidak luput dari in$eksi. enurut B6A)= 1D(1/ ada beberapa $aktor yang
mempengaruhi in$eksi yaitu $aktor heriditer, penderita yang sakit kronik atau
yang mendapat pengobatan steroid dan malnutrisi.1,(
Dia/no)i)
9iagnosis ditegakkan atas dasar gambaran klinis, pemeriksaan $luoresensi,
lesi kulit dengan lampu wood dan sediaan langsung.
:ambaran $louresensi lesi kulit pada pemeriksaan lampu wood berwarna
kuning keemasan dan pada sediaan langsung kerokan kulit dengan larutan
) "F terlihat campuran hi$a pendek dan spora-spora bulat yang dapat
berkelompok.1,(
Dia/no)i) Ban+in/
'enyakit ini harus dibedakan denga dermatitis sebioroika, eritrasma, si$ilis
44, achromia parasitik dari pardo-ue@, moebus ansen,
pitriasis alba, serta 0itiligo.1
Pen/oatan
'engobatan harus dilakukan secara menyeluruh, tekun dan konsisten.
bat-obatan yang dapat dipakai misalnya + suspensi selenium sul$ide selsun/
dapat dipakai sebagai sempai "-3 kali seminggu. bat diosokkan pada lesi dan
diamkan selama 1&-3 menit, sebelum mandi. bat-obatan lain yang
berkhasiat terhadap penyakit ini adalah salisil spiritus 1FG deri0at-deri0at
a@ol, misalnya mikona@ol, klotrima@ol, isokona@ol, dan ekona@olG sul$ur
presipitatum dalam bedak kocok %-"FG toksiklatG tolna$tat, dan haloprogin.
+
-
7/26/2019 Laporan Modul 2 Tropis, Klp 4
8/17
5ika sulit disembuhkan ketokona@ol dapat dipertimbangkan dengan dosis
1?" mg sehari selama 1 hari1.
Pro/no)i)
'rognosis baik bila pengobatan dilakukan menyeluruh, tekundan
konsisten. 'engobatan harus diteruskan " minggu setelah $louresensi negati
dengan pemeriksaan lampu wood dan sediaan langsung negati$.1
B" MORBUS HA2SE2)usta termasuk penyakit tertua. )ata kusta berasal dari bahasa
india kust!a,dikenal sejak 1% tahun sebelum asehi. )ata kusta disebut
di kitab injil, terjemahan dari bahasa ebrew zaraat!, yang sebenarnya
mencakup beberapa penyakit kulit lainnya. ernyata banhwa berbagai
diskripsi mengenai penyakit ini sangat kabur, apalagi dibandingkan
dengan kusta yang kita kenal sekarang.1,7,C
9=E424S4
)usta meupakan penyakit in$eksi yang kronik, dan penyebabnya
ialah mycrobacterium reprae yang bersi$at intra seluler obligat. Sara$peri$er sebagai a$initas pertama, lalu kulit dan ukosa tractus respiratorius
bagian atas, kemudian dapat keorgan lain kecuali susunan sara$ pusat.
S4224
Lepra, morbus ansen1
='49=4L:41,7,Casalah =pidemiologi masih belum terpecahkan, cara penularan
belum diketahui pasti hanya berdasarkan anggapan klasik yaitu melalui
kontak langsung antar kulit yang lama dan erat. #nggapan kedua ialahsecara inhalasi, sebab .leprae masih dpat hidup beberapa hari dlam
droplet.
asa tunasnya sangat ber$ariasi, antara % hari sampai % tahun,
umumnya beberapa tahun, rata-rata 3-& tahun.
'enyebab penyakit kusta dari suatu temat ke tempat lain sampai
tersebar"iseluru! "unia, tampaknya disebkan oleh perpindahan penduduk
ysng terin$eksi penyakit tersebut. asuknya kusta kepulau-pulau
melanisia termasuk 4ndonesia, diperkirakan terbawa oleh orang-orang
china. 9istribusi penyakit ini tiap-tiap 2egara maupun dalam satu 2egara
,
-
7/26/2019 Laporan Modul 2 Tropis, Klp 4
9/17
sendiri berbeda-beda. 9emikian pula penyebab penyakit kusta menurun
atau menghilang pada suatu 2egara sampai saat ini belum jelas benar.
Eaktor-$aktor yang perlu dipertimbangkan adalah pathogenesiskuman penyebab, cara penularan, keadaan social ekonomi dan lingkungan,
0arian genetic yang berhubungan dengan keratanan, perubahan imunitas,
dan kemungkinan adanya reser0oir diluar manausia. 'enyakit kusta masa
kini lain dengan kusta tempo dulu, tetapi meskipun demikian masih
banyak hal-hal yang belum jelas diketahui, sehingga masih merupakan
tantangan yang luas bagi para ilmuan untuk pemecahannya.
Belum ditemukan medium arti0isial, mempersulit dalam
mempelajari si$at-si$at .leprae sebagai sumber in$eksi hanyalah manusia,
meskipun masih dipikirkan adanya kemungkinan diluar manusia.'enderita yang mengandung .leprae jauh lebih banyak sampai 10
13
per garam jaringan/, dibandingkan dengan pederitaan yang mengandung
107
, penularannya hanya 3-1 kali lebih besar.
)usta bukan penyakit keturunan. )uman dapat ditemukan dikulit,
$olikel rambut, kelenjar keringat, dan air susu ibu, jarang didapat dalam
urin. Sputum dapat banayak mengandung .leprae yang berasal dari
tractus respiratorius atas. empat implantasi tidak selalu menjadi tempat
lesi pertama. 9apat menyerang semua umur, anak-anak lebih rentandaripada orang dewasa. 9i 4ndonesia penderita anak-anak dibawah umur
1% tahun didapatkan 11,3DF, tetapi anak dibawah umur 1 tahun
jarang sekali saat ini usaha pencatatan penderita dibawah usia satu tahun
penting dilakukan untuk dicari kemungkinan ada tidaknya kusta
congenital, sekuensi tertinggi terdapat pada kelompok umur antara "&-3&
tahun.
)usta dimana-dimana terutama di asia, a$rika, amerika latin,
daerah tropis, dan sub tropis, serta masyarakat yang social ekonominya
rendah. akin rendah social ekonomi makin berat penyakitnya, sebaliknya$aktor social ekonomi tinggi sangat membantu penyembuhan. #da 0ariasi
reaksi terhadap in$eksi m. leprae yang mengakibatkan 0ariasi gambaran
klinisspectrum dan lain-lain/ dibebagai suku bangsa hal ini diduga
disebabkan oleh $aktor genetic yang berbeda.
'ada tahun 1D1 *orld ealt #ssembly membuat resolusi tentang
eliminasi kusta sebagai problem kesehatan masyarakat pada tahun "
dengan menurunkan pra$elensi kusta menjadi satu kasus per 1.
penduduk. 9i 4ndonesia hal ini dikenal sebagai eliminasi kusta tahun
"=) "/.
-
7/26/2019 Laporan Modul 2 Tropis, Klp 4
10/17
5umlah kasus kusta diseluruh dunia selama 1" tahun terakhir ini
telah menurun tajam di sebagian besar 2egara atau wilayah endemis kasus
yang terda$tar pada permulaan tahun "D tercatat "13.3( penderita yang
berasal dari 1"1 negara, sedangkan jumlah kasus baru tahun "C baru
tercatat "%D.7. di 4ndonesia jumlah kasus kusta yang tercatat akhir tahun
"C adalah "".3&D orang dengan kasus baru tahun "C sebesar 1(.((C
orang . 9istribusi tidak merata, yang tertinggi antara lain dipulau jawa,
Sulawesi, aluku, dan papua. 're$elensi pada tahun "C per 1.
penduduk adalah .73.
)usta merupakan penyakit yang menyeramkan dan ditakuti oleh
karena dapat terjadi ulserasi, mutilasi, dan de0ormitas. 'enderita kusta
bukan menderita karena penyakitnya saja, tetapi juga )arena dikucilkanmasyarakat disekitarnya. al ini akibat kerusakan sara$ besar yang
ire0ersibel diwajah dan ekstremitas, motorik dan sensorik, serta dengan
adanya kerusakan yang berulang-ulang pada daerah anestetik disertai
paralisis dan atro$i otot.
=4L:4
)uman penyebab adalah mycrobacterium leprae yang ditemukan
oleh :.#. #2S=2 pada tahun 1C7% dinorwegia yang sampai sekarang
belum juga dapat dibiakkan dalam media arti$icial. . leprae berbentuk
kuman dengan ukuran 3-C pm kali .& pm, tahan asam dan alcohol sertapositi$ gram.1,7
'#:=2=S4S1'ada tahun 1D( Shepard berhasil menginokulasikan m. leprae
pada kaki mencit, dan berkembang biak disekitar tempat suntikan. 9ari
berbagai macam specimen, bentuk lesi maupun 2egara asal penderita,
ternyata tidak ada perbedaan spesies. #gar dapat tumbuh diperlukan
minuman . leprae yng disuntikan dan kalau melampaui jumlah
maksimum tidak berarti meningkatkan perkembangbiakkan.
4nokulasi pada mencit yang telah diambil timusnya dengan diikutiiradiasi D r, sehingga kehilangan respons imun selulernya akan
mengahsilkan granuloma penuh kuman terutama dibagian tubuh yang
relati0e dingin yaitu hidung, cuping telinga, kaki, dan ekor. )uman
tersebut selanjutnya dapat diinokulasikan lagi, berarti memenuhi salah satu
postulat )och, meskipun belum seluruhnya dapat dipenuhi.
Sebenarnya .leprae mempunyai patogenitas dan daya in0asi yang
rendah, sebab penderita yang mengandung kuman lebih banyak belum
tentu memberikan gejala yang lebih berat, bahkan dapat sebaliknya.
)etidak seimbangan antara derajat in$eksi dengan derajat penyakit, tidak
1.
-
7/26/2019 Laporan Modul 2 Tropis, Klp 4
11/17
lain disebabkan oleh espons imun yang berbeda, yang menggugah
timbulnya reaksi granuloma setempat atau menyeluruh yang dapat sembuh
sendiri atau progresi$. leh karena itu penyakit kusta dapat disebut sebagai
penyakit imunologi. :ejala klinisnya lebih sebanding dengan tingkat
reaksi selulernya daripad intensitasnya in$eksinya.
:=5#L# )L424S
9iagnosis penyakit kusta didasarkan gambaran klinis,
bakterioskopis, dan hispatologis,dan serologis.
9iantara ketiganya, diagnosis secara klinislah yang terpenting dan
paling sederhana. asil bakterioskopis memerlukan waktu paling sedikit
1&-3 menit, sedangkan histopatologik 1-1% hari. )alau memungkin
dapat dilakukan tes lepromin mitsuda/ untuk membantu penentuan tipe,
yang hasilnya baru dapat diketahui setelah 3 minggu. 'enentuan tipe kusta
perlu dilakukan agar dapat menetapkan terapi yang sesuai. Bila kuman
.leprae masuk kedalam tubuh seseorang, dapat timbul gejala klinis
sesuai dengan kerentanan orang tersebut . bentuk tipe klinis bergantung
pada system imunitas seluler S4S/ penderita. Bila S4S baik akan tampak
gambaran klinis ke arah tuberkuloid, sebaliknya sis rendah memberikan
gambaran lepromatosa.1,7,C,D
1,C
'=2625#2: 94#:2S4S1. 'emeriksaan bakterioskopik kerokan jaringan kulit/
". 'emeriksaan histopatologik
3. 'emeriksaan serologic
1,1'=2:B##2
- 9ds
- Ai$ampisin
- )lo$a@imin lamprene/
- 'rotionamid
bat alternati$- $loksasin
- inosiklin
- )laritromisin
C" !PITIRIASIS ALBA
9=E=24S4
Bentuk dermatitis yang tidak spesi$ik dan belum diketahui penyebabnya.
9itandai dengan adanya bercak kemerahan dan skuama halus yang akan
menghilang serta meninggalkan area yang depigmentasi.
=4L:4
11
-
7/26/2019 Laporan Modul 2 Tropis, Klp 4
12/17
enurut pendapat para ahli menduga adanya in$eksi strepkococcus, tetapi
belum dapat dibuktikan. 'itiriasis alba merupakan mani$estasi dermatitis
non-spesi$ik yang belum diketahui penyebanya.
:=5#L# )L424S
'itiriasis alba sering dijumpai pada anak umur 3-1( tahun 3-%F/.
*anita dan pria sama banyak, lesi berbentuk bulat, o0al atau plakat yang
tak teratur. *arna merah muda atau sesuai warna kulit dengans>uama
paling halus. 'ada stadium ini penderita datang berobat terutama pada
orang dengan kulit berwarna. Bercak biasanya multiple %-" dengan
diameter diangtara H smpai " cm. pada anak anak lokasi kelainan pada
muka &-(F/, paling sering disekitar mulut, dagu, pkipi, serta dahi.
4S'#L:4
'erubahan histopatologi, hanya dijumpai adanya akantosis ringan,
spongiosis dengan hyperkeratosis sedang dan para keratosis setempat.
idak adanya pigmen disebabkan karena e$ek penyaringan sinar oleh
stratum korneum yang menebal atau oleh kemampuan sel epidermal,
mengangkut granula pigmen melanin berkurang.
94#:2S4S
Berdasarkan umur, skoama halus dan distribusi lesi. 9iagnosi banding +
0itiligo, ada a$se eritrema sering diduga psoriasis.
'=2:B##2
6munya mengecewakan. Skuama dapat dikurangi dengan krem emolien.
9apat dicoba dengan preparat tert, misalnya likuorkarbonet detergen 3-&F
dalam kream atau salep, setelah dioleskan harus banyak terkena matahari.
'A:2S4S
'enyakit dapat sembuh spontan setelah beberapa bualn sampai beberapa
tahun.
D" !!3ITILI4O
itiligo merupakan kelainan depigmentasi yang didapat disebabkantidak
adanya melanosit pada epidermis, membrane mukosa, mata maupun
bulbus dari rambut. )arakteristik lesi berupa macula ataupun bercak
depigmentasi yang berbatas tegas dan biasanya asimptomatik.
='49=4L:4
'ada banyak penelitian, 0itiligo lebih banyak dijumpai pada wanita
dewasa / dibandingkan pada laki-laki dewasa/ yaitu "-3+1. Sedangkan
12
-
7/26/2019 Laporan Modul 2 Tropis, Klp 4
13/17
penelitian 0itiligo pada anak-anak, dijumpai perbandingan yang hamper
sama pada kedua jenis kelamin.
=4L:4
'ada 0itiligo, penyebab hilangnya melanosit pada epidermis belum
diketahui dengan pasti. 9iduga merupakan penyakit herediter yang
diturunkan secara autosomal dominan.
'#:=2=S4S
'athogenesis 0itilogo belum dapat dijelaskan dengan pasti ada beberapa
hipotesis yang dikemukakan yaitu
1. #utoimune hipotesis
". 2eurogenik hipotesis3. Sel$-destruct teori oleh lerner
%. #utocytoto?it hipotesis
&. :enetic hipotesis
)L#S4E4)#S4
Lesi pada 0itiligo dapat diklasi$ikasin berdasarkan perluasan dan distribusi
pada kulit. Secara luas 0itiligo dapat dibagi atas
1. ipe lokalisata". ipe generalisata
3. ipe uni0ersalis
E#)A '=2
-
7/26/2019 Laporan Modul 2 Tropis, Klp 4
14/17
dan digital palanghes. itiligo juga dapat dijumpai pada bibir, genitalia,
gingi0al, aerola dan puting susu.
9apat juga ditemukan 0ariasi bentuk klinik 0itiligo yaitu+
ichrome 0itiligo + 0itiligo dengan warna coklat mudah
Iuadrichrome 0itiligo + adanya macula peri$olikular atau batas
hiperpigmentasi yang terlihat pada proses ripigmentasi 0itiligo
4n0lamatori 0itiligo+ lesi eritematosa dengan tepi yang meninggi
94#:2S4S
enegakkan diagnosis 0itiligo pada umumnya berdasarkan gambaran
klinis yang khas yaitu adanya lesi dipegmantasi berupa macula atau
bercak berwarna putih, berbats tegas dengan pinggir yang
hiperpigmentasi dan mempunyai distribusi yang khas
94#:2S4S B#2942:
Beberapa penyakit yang mempunyai gambaran lesi seperti 0itiligo
yaitu+
1. ine 0ersicolor
". 'tiriasis alba3. uberous clerosis
%. 'iebaldism
&. #lbinism
(. Lupus erytematosus
7. 2e0us depigmentosus
'=2##L#)S#2##2
'rinsip pengobatan 0itiligo adalah pembentukan cadangan baru
melanosit, dimana diharapkan melanosit baru yang terbantuk akan
tumbuh kedalam kulit yang mengalami dipegmantasi. etodepengobatan 0itiligo dapat diabagi atas +
1. 'engobatan secara umum yaitu+
emberi keteranagn mengenai penyakit
'enggunaan tabir surya S'E1&-3/ pada daerah yang
terpapar sinar matahari
-
7/26/2019 Laporan Modul 2 Tropis, Klp 4
15/17
a. 6sia dibawah 1" tahun
opical steroid
opical tacrolimus
opical '6'#
b. 6sia lebih dari 1" tahun remaja/
Sistemi '6'#
erapi bedah
9epigmentasi
attoo micropigmentasi/
'A:2S4S
'erkembangan penyakit 0itiligo sukar untuk diramalkan, dimana
perkembangan lesi depigmentasi dapat menetap, meluas ataupun
terjadi repigmentasi. Biasanya perkembangan penyakit dari semua tipe
0itiligo bertahap, dan be%rcak depigmentasi akan menetap seumur
hidup kecuali diberi pengobatan. Sering diawali dengan
perkembangan yang cepat dari lesi depigmentasi dalam beberapa
bulan kemudian progresi$itas lesi depigmentasi akan berhenti dalam
beberapa bulan dan menetap dalam beberapa tahun. Aepigmentasi
spontan terjadi pada 1-"F pasien tetapi hasilnya jarang memuaskansecara kosmetik.
5"Ba/ai#ana $an/ka'6$an/ka' +ia/no)tik &a+a )kenario ,
Ana#ne)i) Ta#a'an
1. #pakah ada gatal terutama saat berkeringat !
". #pakah ada rasa panas !
3. #pakah ada nyeri !
%. #pakah bercak putihnya ada di tempat lain selain daerah punggung !&. Bagaimana ukuran dan warna awal bercaknya !
(. #pakah ada kram-kram8mati rasa !
7. #pakah pernah ada keluhan yang sama sebelumnya !
C. #da riwayat berobat tapi belum sembuh !
D. #pakah ada orang disekitar yang mengalami hal yang sama !
1. Bagaimna kondisi lingkungan sekitarnya !
11. #pakah ada riwayat kontak dengan penderita lepra !
1". #pakah demam !
Pe#erik)aan 7i)ik +an Pe#erik)aan Penun(an/!8%8-8.8081858988!;8!!
1)
-
7/26/2019 Laporan Modul 2 Tropis, Klp 4
16/17
'==A4)S##2 E4S4S '==A4)S##2
'=2625#2:
)usta In)&ek)i + Bercak, bintil atau
nodul, bercak berbentuk plakat
dengan kulit meningkat atau
kring bersisik
Pa$a&a)i + ilangnya sensasi
nyeri, terdapat baal pada lesi
kulit, nyeri tekan dan atau
spontan pada sara$
B#
)erokan jaringan
kulit Slit skin
smear /
inea #lba In)&ek)i : Lesi sebesar
miliar sampai plakat,
eritroskuamosa,
berskuama halus,
kadang-kadang terlihat
merah kecoklatan
Lampu *ood
)erokan jaringan
kulit
inea
ersikolor
In)&ek)i : Bercak berwarna
warni, bentuk tidak teratur teratur, batas jelas, bentuk
papulo 0esikuler
'emeriksaan
e$loresensi
Lampu *ood
Lesi )ulit
Sediaan Langsung
itiligo In)&ek)i : akula berwarna
putih bulat, lonjong, eritema,
gatal
=0aluasi klinis
istopatologi
Biokimia
1*
-
7/26/2019 Laporan Modul 2 Tropis, Klp 4
17/17
9#E#A '6S#)#
1. 9juanda,#dhi. "1. #lmu Penyakit $ulit "an $elamin%".&. E) 64+
5akarta. al. 3-%, %, 1-11, 333-33%
". Scanion, alerie