klp 6 modul i

Upload: ghinagaffar

Post on 17-Oct-2015

101 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Slide 1

KETERBATASAN BIAYAKELOMPOK 6

MUHAMMAD TISAR SYAFWANMUHAMMAD ADZAN AKBARNABIGHA YUSHATIA PUTRINADZIEFAH GHINA FAIQAHNINGSIH RIDWANRIDHA SURIANTY MUSLIMAHANDI ALIFYA NURHIDAYATINUR FADHILAH KUSNADINUR INDAH SARI GASSINGNUR MULTAZAMMUH. NADZIEF GUFRAN

Modul I

Tujuan Instruksional Khusus :Setelah selesai mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan mampu :Menganalisis kasus dilema etik berdasarkan prinsip / Kaidah Dasar Bioetika dalam keputusan etik kedokteran.Menganalisis kasus dilema etik berdasarkan prinsip Etika Klinik menurut Jonsen AR, Siegler dalam keputusan etik kedokteran.Menganalisis kasus dilema etik berdasarkan prinsip etika dasar Agama dalam keputusan etik kedokteranMemahami dan menerapkan Prinsip / Kaidah Dasar Bioetika, Etika Klinik menurut Jonsen AR, Siegler, dan prinsip Etika Dasar Agama terhadap dilemaetik dan dalam mengambil keputusan etik kedokteran.SKENARIO IIKeterbatasan biaya

Kakek tua renta itu tidur beralaskan tikar lusuh di kamarnya. Tubuhnya kurus, nafasnya terengah-engah, seperti ada yang menahan di tenggorokannya. Dia tidak mengucapkan kata sedikitpun saat kami berkunjung ke rumahnya, di sebuah dusun kecamatan Binaan UMI.Kakek tersebut, ia menderita tumor bagian pipi sebelah kiri (bukan leher). Semakin hari tumor itu semakin membesar, sehingga mengganjal bagian tenggorokannya. Dia sudah tidak bisa bicara. Kata anaknya, Anaknya mengatakan, tumor terjadi sejak tujuh bulan lalu. Berbagai upaya telah dilakukan keluarga. Termasuk membawanya ke rumah sakit.

Saat itu, anaknya mengaku membawa kakeknya tersebut ke RS Pusat Provinsi. Namun karena tidak punya biaya, Dokter pun menyarankan kakeknya untuk berobat jalan saja. Semakin hari, tumor kakek ini semakin membesar berbanding terbalik dengan badannya yang semakin mengurus karena sudah tidak bias makan . Dia hanya mengandalkan asupan air minum dari orang yang ada di sampingnya. Selain itu, sesekali liur bercampur darah keluar dari mulut kakek tersebut. Anaknya tidak memiliki uang membiayai pengobatan kakek. ia hanya penjual sayur di pasar Dusun, sedangkan pasar Dusun tersebut hanya buka 3x dalam seminggu, dengan upah Rp 20.000,-/hari, dengan uang seminim itu untuk makan pun sulit dicukupkan. Melihat kondisi itu, tetangganya berinisiatif membawa kakek tersebut ke RS Pusat Kabupaten. Di sana, dia sempat di rawat sehari. Setelah itu, dirujuk lagi ke RS Pusat Provinsi. Staf RS Pusat Kabupaten, saat dikonfirmasi, mengatakan, kakek ini harus dirujuk ke RS Pusat Provinsi untuk mendapat perawatan lanjutan. Menurutnya, tumor itu harus ditangani serius dan diperiksakan ke ahli bedah dengan peralatan yang lebih lengkap. Pihak RS Pusat Kabupaten juga akan berusaha membantu pasien tersebut melalui program Jaminan Kesehatan.

Pertanyaan :

Rumuskan dilema etik sentral pada kasus diatas!Dari kasus diatas, cobalah anda analisis berdasarkan:Kaidah Dasar Bioetik dan Prima Facia (gunakan tabel kriteria KDB)Etika Klinik Jonsen Siegler Winslad ( Gunakan pertanyaan etik klinik Jonsen Siegler Winslad Four Box )Bagaimana jika kasus tersebut diatas, kita melihatnya dalam perspektif Islam (Etika Islam).KATA KUNCIKakek menderita tumor bagian pipi sebelah kiri (bukan leher) sejak 7 bulan lalu Anaknya membawa kakeknya ke RS Pusat Provinsi. Namun karena tidak punya biaya, Dokter pun menyarankan kakeknya untuk berobat jalan saja.Tumor kakek semakin membesar badannya yang semakin mengurus karena sudah tidak bias makanStaf RS Pusat Kabupaten, saat dikonfirmasi, mengatakan, kakek ini harus dirujuk ke RS Pusat Provinsi untuk mendapat perawatan lanjutan yang lebih memadai Pihak RS Pusat Kabupaten juga akan berusaha membantu pasien tersebut melalui program Jaminan Kesehatan.

ANALISIS DILEMA ETIK SENTRAL BENEFICIENCE dan NONMALEFICIENCE Upaya Pelayanan kesehatan RS Provinsi sesegera mungkin dengan menyesuaikan beban biaya sehingga dokter menyarankan untuk kakek berobat jalan saja

VS

AUTONOMY dan JusticeRS kabupaten merusjuk kakek ke RS Provinsi untuk pelayan yang terbaik sebagaimana hak setiap pasienBeneficence

Prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan ke kebaikan pasien atau penyediaan keuntungan dan menyeimbangkan keuntungan tersebut dengan risiko dan biaya.

Dalam Beneficence tidak hanya dikenal perbuatan untuk kebaikan saja, melainkan juga perbuatan yang sisi baiknya (manfaat) lebih besar daripada sisi buruknya (mudharat). NonmaleficenceAdalah prinsip menghindari terjadinya kerusakan atau prinsip moral yang melarang tindakan yang memperburuk keadaan pasien.Autonomi adalah prinsip yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi pasien (the rights to self determination) dan merupakan kekuatan yang dimiliki pasien untuk memutuskan suatu prosedur medis.

AutonomiJustice adalah prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalam bersikap maupun dalam mendistribusikan sumber daya (distributive justice) atau pendistribusian dari keuntungan biaya dan resiko secara adil.

JusticeBAHAN DISKUSI 1 :KAIDAH DASAR BIOETIK 1 (ALTRUISME DALAM BERPRAKTEK)

KriteriaAdaTidak ada1) Mengutamakan altruisme yaitu menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain. 2) Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia. 3) Memandang pasien / keluarga/ sesuatu tak hanya sejauh Menguntungkan dokter. 4) Mengusahakan agar kebaikan /manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya.5) Paternalisme bertanggung jawab/berkasih saying6) Manjamin kehidupan- baik- minimal manusia7) Pembatasan goal-based. 8) Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien. BENEFICIENCE9) Minimalisasi akibat buruk. 10) Kewajiban menolong pasien gawat darurat. 11) Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan. 12) Tidak menarik honorarium diluar kepantasan. 13) Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan. 14) Mengembangkan profesi secara terus-menerus. 15) Memberikan obat berkhasiat namun murah. 16) Menerapkan Golden Rule Principle.BAHAN DISKUSI 2 :KAIDAH DASAR BIOETIK 2 ( DO NO HARM DALAM SITUASI EMERGENSI DAN PRAKTEK KLINIK )

KriteriaAdaTidak ada1) Menolong pasien emergensi. 2) Kondisi untuk menggambarkan criteria ini adalah : pasien dalam keadaan amat berbahaya atau berisiko hilangnya sesuatu yang penting (gawat), dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut, tindakan kedokteran teresebut terbukti efektif, manfaat bagi pasien > kerugian dokter atau hanya mengalami risiko minimal. 3) Mengobati pasien yang luka. 4) Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia). 5) Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan pasien. 6) Tidak memandang pasien hanya sebagai objek. NONMALEFICIENCE7) Mengobati secara tidak proporsional. 8) Tidak mencegah pasien dari bahaya. 9) Menghindari misrepresentasi dari pasien. 10) Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian. 11) Tidak memberikan semangat hidup. 12) Tidak melindungi pasien dari serangan. 13) Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan/kerumah sakitan yang merugikan pihak pasien dan Keluarganya.BAHAN DISKUSI 3 :KAIDAH DASAR BIOETIK 3 ( OTONOMI PASIEN DALAM BERBAGAI SITUASI )

KriteriaAdaTidak ada1) Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien. 2) Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi elektif). 3) Berterus terang. 4) Menghargai privasi. 5) Menjaga rahasia pesien. 6) Menghargai rasionalitas pasien. 7) Melaksanakan Informed consent. AUTONOMY8) Membiarkan pasien dewasa dan kompeten megambil keputusan sendiri. 9) Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien. 10) Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri. 11) Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi12) Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien13) Menjaga hubungan (kontrak).BAHAN DISKUSI 4 :KAIDAH DASAR BIOETIK 4 ( PRINSIP KEADILAN DALAM KONTEKS HUBUNGAN DOKTER PASIEN )

KriteriaAdaTidak ada1) Memberlakukan segala sesuatu secara universal. 2) Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan. 3) Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama.4) Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accessibility, availability, and quality). 5) Menghargai hak hukum pasien. 6) Manghargai hak orang lain. 7) Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan). 8) Tidak melakukan penyalahgunaan. 9) Bijak dalam makro alokasi. JUSTICE10) Memberikan kontribusi yang relative sama dengan kebutuhan pasien. 11) Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya. 12) Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian (biaya, beban, dan sanksi) secara adil.13) Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten. 14) Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alas an sah/tepat. 15) Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit/gangguan kesehatan. 16) Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial, dan lain-lain.BAHAN DISKUSI 5 :DINAMIKA KEPUTUSAN KLINIS YANG ETIS ( KONSEP PRIMA FACIE )

General benefit result, most of peopleBENEFICENCEElective, educated, bread-winner, mature person AUTONOMYVulnerables, emergency, life saving, minorNON MALEFICENCE> 1 person, others similarity, community / socials rights JUSTICEDAFTAR TILIK PERTANYAAN ETIKA KLINIK JONSEN, SIEGLER DAN WINSLADE FOUR BOX

MEDICAL INDICATIONDiagnosisNature of diseaseCondition of patientPrognosisTreatment optionsPATIENT PREFERRENCESAdvance directivePrevious spokenPrevious choicesQUALITY OF LIFEWho decides ?What standar ?SufferingRelation shipsCONTEXTUAL FEATURESSocialCultureLegalFinancialInstitutionalMEDICAL INDICATIONNOPERTANYAAN ETIKANALISA1Apakah masalah medis pasien ? Riwayat ? Diagnosis ? Prognosis ?Pasien menderita penyakit tumor pada bagian pipi sebelah kiri (bukan di leher). Prognosisnya apabila tidak ditangani maka keadaan pasien akan memburuk.2Apakah masalah tersebut akut ? kronik ? kritis ? gawat darurat ? masih dapat disembuhkan ?Masalah yang terdapat dalam kasus tersebut belum dapat dikategorikan darurat, melainkan termasuk kronik karena telah berlansung lama dan masih dapat disembuhkan3Apakah tujuan akhir pengobatannya ?Tujuan akhir yang diharapkan adalah pasien dapat sembuh dari tumor dan keadaan semakin membaik 4.Berapa besar kemungkinan keberhasilannya?Kemungkinan Keberhasilannya 80% apabila ditangani dengan baik5.Apakah rencana lain bila terapi gagal?Menurut kasus tersebut tidak ada rencana lain yang akan dilakukan karena mengingat tidak adanya biaya 6.Sebagai tambahan, bagaimana pasien ini diuntungkan dengan perawatan medis, dan bagaimana kerugiandari pengobatan dapat dihindari?Apabila pasien ini dapat ditangani dengan baik maka keadaannya akan membaik, namun bila tidak ditangani akan semakin memburukQUALITY OF LIFENOPERTANYAAN ETIKANALISA1Bagaimana prospek dengan atau tanpa pengobatan untuk kembali ke kehidupan normal?Tanpa adanya pengobatan yang efektif maka prospek kedepannya untuk kembali ke kehidupan normal sangat kecil.2Apakah gangguan fisik, mental,dan social yang pasien alami bila pengobatannya berhasil?Apabila pengobatan yang dilakukan berhasil maka mungkin tidak akan ada gangguan fisik, mental dan sosial3Apakah ada prasangka yang mungkin menimbulkan kecurigaan terhadap evaluasi pemberi pelayanan terhadap kualitas hidup pasien?

Tidak ada prasangka yang mungkin menimbulkan kecurigaan terhadap evaluasi pemberian pelayanan terhadap kualitas hidup pasien4Bagaimana kondisi pasien sekarang atau masa depan, apakah kehidupan pasien selanjutnya dapat dinilai seperti yang diharapkan?Kondisi pasien mungkin akan semakin membaik apabila pasien ini akan melanjutkan pengobatannya karena adanya bantuan jamkesmas5Apakah ada rencana alasan rasional untuk pengobatan selanjutnya?Ada; melakukan operasi selanjutnya untuk mengankat tumor pasien oleh ahli bedah6Apakah ada rencana untuk kenyamanan dan perawatan paliatif?Tidak ada, hal ini dikarenakan dengan tindakan operatif bisa cukup membantu proses penyembuhannya.PATIENCE PREFERENCENOPERTANYAAN ETIKANALISIS1Apakah pasien secara mental mampu dan kompeten secara legal ? apakah ada keadaan yang menimbulkan ketidakmampuan ?Secara mental si pasien mampu namun mungkin jika dilihat dari sisi fisik pasien tidak mampu untuk berbicara. Selain itu, pasien juga mengalami keterbatasan biaya untuk proses pengobatannya 2Bila berkompeten, apa yang pasien katakan mengenai pilihan pengobatanya ?Pada kasus ini pasien tidak berkompeten sehingga kompetensi diwakili oleh anaknya3Apakah pasien telah diinformasikan mengenai keuntungan dan resikonya, mengertiDari skenario tersebut dapat diketahui bahwa dokter tidak memberitahu sepenuhnya informasi pada pasien. Karena dokter hanya menyarankan berobat jalan tanpa menjelaskan dampak NOPERTANYAAN ETIKANALISIS3.atau tidak terhadap informasi yang diberikan dan memberikan persetujuan ?jika pasien melanjutkan atau tidak melanjutkan pengobatannya

4Bila tidak berkompeten, siapa yang pantas menggantikannya ? Apakah orang yang berkompeten tersebut menggunakan standar yang sesuai dalam pengambilan keputusan ?Pasien digantikan oleh anaknya dalam pengambilan keputusan karena sangat sulit bagi pasien untuk mengeluarkan sepatah kata5Apakah pasien tesebut telah menunjukkan sesuatu yang lebih di sukainya ?Berdasarkan kasus skenariotidak, karena si pasien hanya terbaring lemah serta sulit untuk berbicara6Apakah pasien tidak berkeinginan atau tidak mampu untuk bekerja sama dengan pengobatan yang diberikan ? kalau iya, kenapa ?7Sebagai tambahan, apakah hak pasien untuk memilih untuk dihormati tanpa memandang etnis dan agama ?CONTEXTUAL FEATURES

NOPERTANYAAN ETIKANALISIS1Apakah ada masalah keluarga yang mungkin memengaruhi pengambilan keputusan pengobatan?Iya, pada skenario masalah keluarga yang mempengaruhi proses pengobatan adalah keterbatasan biaya yaitu keluarga si kakek yang hanya berpenghasilan 20 ribu perhari 2Apakah ada masalah sumber data (klinis dan perawat) yang mungkin memengaruhi pengambilan keputusan pengobatan?Tidak ada masalah sumber data klinis dan perawat3Apakah ada masalah faktor keuntungan dan ekonomi?Iya, pada skenario tersebut si kakek sangat sulit mendapatkan pengobatan lanjutan dikarenakan keterbatasan biaya4Apakah ada faktor religius dan budaya?Tidak terdapat faktor religius dan budaya pada skenario melainkan dapat ditemukan faktor ekonomi dan sosialNOPERTANYAAN ETIKANALISIS5Apakah ada batas kepercayaan?tidak ada, di skenario tidak disinggung mengenai masalah kepercayaan6Apakah ada masalah alokasi sumber daya?Tidak ada masalah khusunya dalam hal alokasi sumberdaya medis.7Bagaimana hukum mempengaruhi pengambilan keputusan pengobatan?Berdasarkan Kode etik kedokteran dalam pengambilan keputusan pengobatan harus sesuai dengan SOP, hal ini sesuai dengan pasal 2 kode etik kedokteran yaitu, Dokter harus memberikan pengobatan sesuai dengan apa yang pasien butuhkan8Apakah penelitian klinik atau pembelajaran terlibat? Tidak terlibat karena dalam skenario tidak disebutkan tentang penilitian ataupun pembelajaran.9Apakah ada konflik kepentingan di dalam bagian pengambilan keputusan didalam suatu institiusi?Iya ada, RS provinsi memberlakukan adanya jaminan kesehatan dari pemerintah. RS pusatkebupaten juga kesulitan menangani karena keterbatasan SDM serta fasilitas RS.DAFTAR TILIK PRINSIP ETIKA DASAR ISLAM

NOPRINSIP ETIKAANALISIS1Prinsip niat / Intention (qa'idat al qasd)Pada skenario kita dapat mengamati bahwa niat pihak RS baik itu kabupaten maupun provinsi telah baik yaitu dengan berusaha memberikan yang terbaik untuk pasien.2Prinsip kepastian / Certainty (qa'idat al yaqeen)Pihak RS pusat kabupaten sudah memberikan kepastian bahwa akan turut membantu pasien melalui program jamkesmas dan juga apabila pasien dibawa ke RS pusat provinsi dengan fasilitas yang lengkap dan tenaga yang ahli maka kondisi pasien akan segera membaik NOPRINSIP ETIKAANALISIS3Prinsip kerugian / Harm ( Qa'idat al dharar)Disini pasien juga mengalami kerugian, hal ini terlihat karena meskipun pasien melakukan pengobatan dengan rawat jalan, namun hal tersebut tidak mengurangi dampak buruk dari sakitnya bahkan justru sebaliknya.4Prinsip Kesukaran ( Qa'idat al mashaqqat)Pada skenario, terlihat pihak RS juga mengalami kesulitan dalam hal keterbatasan biaya yang dimiliki pasien sedangkan penanganan harus diterima segera untuk pasien yaitu berupa operasi pengankatan tumor5Prinsip Kebiasaan ( Qa'idat al aadat)

Dalam kebiaaan, RS memiliki kebiasaan yang apabila mendapatkan pasien yang perlu penanganan lebih lanjut namun peralatan yang tersedia tidak mencukupi maka pihak RS akan merujuk pasien ke RS yang memiliki fasilitas yang lengkapTERIMA KASIH