fisio sp klp 6
DESCRIPTION
ghjghTRANSCRIPT
MAKALAH
TUGAS FISIOLOGI SOAL DAN JAWABAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Dosen mata kuliah Fisiologi
Oleh
Riska Faujiah
J. Fikri Amrullah
Fitri Rahayu Yogaprawati
220111090009
220111090024
220111090035
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2010
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Alhamdulillah hirabbil alamin, penyusun sangat
bersyukur bahwa atas ijinnya makalah yang berjudul “Tugas Fisiologi Soal dan
Jawaban“dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua
puhak yang telah membantu dan memberi dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini, terutama kepada :
1. Ibu dosen mata kuliah Fisiologi
2. Rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah membantu dalam pelaksanaan.
3. Pihak Perpustakaan Fakultas Keperawatan universitas
Padjadjaran.
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penyusun mendapatkan
balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk
membantu dalam perbaikan makalah selanjutnya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi kami
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Jatinangor, Juni 2010
Penyusun
SOAL
1. Bob is sitting outside on a warm day and is sweating profusely. mary
wants to practice taking blood pressures, and he agrees to play patient.
mary finds that bob's blood pressure is elevated, even though he is resting
and has lost fluid from sweating. (she reasons that fluid loss should
low...er blood volume and thus blood pressure.) why is bob's blood
pressure high instead of low?
Bob sedang duduk di luar di hari yang hangat dan ia banyak
mengeluarkan keringat. Mary ingin berlatih mengambil tekanan darah,
dan Bob stuju untuk menjadi pasien. mary menemukan bahwa tekanan
darah Bob tinggi, meskipun ia sedang beristirahat dan telah kehilangan
cairan karena berkeringat. (Mary beralasan bahwa kalo kehilangan
cairan maka tekanan darah harus rendah) Tapi kenapa pada kasus diatas
tekanan darah bob Tinggi, bukan rendah.?
2. the most common site of varicose veins is the greater saphenous vain of
the leg. why?
Mengapa varises sering terjadi pada vena bagian tungkai?
3. who would have a higher pulse pressure : a resting athlete or a resting
person who never exercise and has a sedentary job? why?
Siapa yang akan memiliki tekanan denyut nadi yang lebih tinggi: atlet
yang beristirahat atau orang yang beristirahat yang tak pernah berolah
raga dan telah melakukan pekerjaan dengan duduk lama? mengapa?
4. people with allergies coomonly take antihistamines with
decongestants to relieve their symptoms. the container warns that the
medication should not be taken by individuals who are being treated for
high blood pressure. why not?
Seseorang dengan alergi biasa mengambil antihistamin dan dekongestan
untuk mengurangi gejalanya. Pada brosur diperingatkan bahwa
pengobatan tidak boleh dilakukan pada orang yang sedang dalam
pengobatan tekanan darah tinggi. Kenapa Tidak?
5. Jolene awakens suddenly to the sound of of her alarm clock. realizing
she is late for class, she jumps to her feet, feels light-headed, and
falls back on her bed. what probably caused this reaction? why doesnt
this happen all the time?
Jolene terbangun dengan tiba-tiba ketika mendengar suara alarm dari
jamnya. Dia tau dia telat sekolah, ia melompat berdiri, tiba-tiba merasa
pusing, dan jatuh kembali ke tempat tidurnya. Apa penyebab yang
mungkin terjadi pada keadaan ini? Kenapa ini terjadi pada waktu
tersebut!
JAWABAN
1. Bob sedang duduk di luar di hari yang hangat dan ia banyak
mengeluarkan keringat. Mary ingin berlatih mengambil tekanan darah,
dan Bob stuju untuk menjadi pasien. mary menemukan bahwa tekanan
darah Bob tinggi, meskipun ia sedang beristirahat dan telah kehilangan
cairan karena berkeringat. (Mary beralasan bahwa kalo kehilangan
cairan maka tekanan darah harus rendah) Tapi kenapa pada kasus
diatas tekanan darah bob Tinggi, bukan rendah.?
Definisi Lingkungan Panas
Adalah suatu keadaan lingkungan atau sekeliling dimana suhu tubuh akan
beradaptasi dengan lingkungan untuk menjaga agar suhu tubuh tetap konstan
dengan melakukan berbagai macam mekanisme kompensasi tubuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan panas
“Indor climate”
Menurut Grandjean (1986) adalah suatu kondisi fisik sekeliling dimana kita
melakukan sesuatu aktifitas tertentu yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
temperatur udara, temperatur permukaan sekeliling, kelembaban udara dan
aliran perpindahan udara (Eko Nurmianto.1996:271)
Aklimatisasi
WHO (1969) memberikan definisi aklimatisasi sebagai berikut: aklimatisasi
panas adalah istilah yang diberikan pada suatu keadaan penyesuaian fisiologik
yang terjadi pada seseorang yang biasanya hidup di iklim dingin, kemudian
berada di iklim panas (Depkes RI, 2003: MI-2.27).
Allan J. Ryan (1994) berpendapat bahwa aklimatisasi dapat dipertahankan
selama dua minggu, kemudian menghilang secara perlahan dalam beberapa
bulan, tergantung pada tiap individu. Tubuh dengan kondisi fisik yang baik
dapat mempertahankan periode aklimatisasi lebih lama (Depkes.2003:MI-29)
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang
dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh
manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh
manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan
oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur
hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan
mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti
tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang
disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh
inti konstan pada 37°C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap,
hipotalamus akan merangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme
untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan
meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap.
Peningkatan suhu tubuh karena suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan dehidrasi, letargi..
Asal Panas Pada Tubuh Manusia
Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas secara
mandiri dan tidak tergantung pada suhu lingkungan. Tubuh manusia memiliki
seperangkat sistem yang memungkinkan tubuh menghasilkan,
mendistribusikan, dan mempertahankan suhu tubuh dalam keadaan konstan.
Panas yang dihasilkan tubuh sebenarnya merupakan produk tambahan proses
metabolisme yang utama.
Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang
dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh
manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh
manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan
oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur
hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan
mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu tubuh
inti telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang
disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh
inti konstan pada 37°C. apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap,
hipotalamus akan terangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk
mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan
meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap.
Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah
a. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat yaitu :
1) Vasodilatasi
Vasodilatasi pembuluh darah perifer hampir dilakukan pada semua
area tubuh. Vasodilatasi ini disebabkan oleh hambatan dari pusat
simpatis pada hipotalamus posterior yang menyebabkan vasokontriksi
sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang
memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke kulit
hingga delapan kali lipat lebih banyak. Sehingga kompensasinya
dengan terjadinya Vasokontriksi pembuluh darah. Ini akan
menyebabkan Cardiac Output menurun dan stroke Volume menurun
maka jantung akan memompakan darah nya dengan meningkatkan
tekanan darah untuk meningkatkan stroke volume kembali. Sehingga
pada saat panas tekanan darahpun akan meningkat untuk menjaga agar
suhu tubuh dapat tetap dalam batas normal.
2) Berkeringat
Pengeluaran keringat melalui kulit terjadi sebagai efek peningkatan
suhu yang melewati batas kritis, yaitu 37°C. pengeluaran keringat
menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi.
Peningkatan suhu tubuh sebesar 1°C akan menyebabkan pengeluaran
keringat yang cukup banyak sehingga mampu membuang panas tubuh
yang dihasilkan dari metabolisme basal 10 kali lebih besar.
Pengeluaran keringat merupakan salh satu mekanisme tubuh ketika
suhu meningkat melampaui ambang kritis. Pengeluaran keringat
dirangsang oleh pengeluaran impuls di area preoptik anterior
hipotalamus melalui jaras saraf simpatis ke seluruh kulit tubuh
kemudian menyebabkan rangsangan pada saraf kolinergic kelenjar
keringat, yang merangsang produksi keringat. Kelenjar keringat juga
dapat mengeluarkan keringat karena rangsangan dari epinefrin dan
norefineprin.
3) Penurunan pembentukan panas
Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis kimia
dan menggigil dihambat dengan kuat.
sumber: Guyton, Arthur C. 1995. Human Fisiologi and Mechanism of
Disease. Terjemahan P. Andrianto. Jakarta: EGC. Price, Sylvia Anderson,
2005. Patofisologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, edisi 6, vol 2. Alih
bahasa Brahm U Pendit [et.al]. Jakarta: EGC.
Suhu lingkungan
panas
Suhu tubuh naik (J.F.Gabriel.1988:
130)
Kompensasi tubuh
Vasodilatasi perifer (kulit) (berkeringat)
Cardiac Output menurun dan stroke Volume
menurun
jantung akan memompakan darah nya dengan
meningkatkan tekanan darah untuk meningkatkan stroke
volume kembali
Peningkatan tekanan darah, dan Suhu tubuh
berada pada batas Normal.
2. Mengapa varises sering terjadi pada vena bagian tungkai?
Pengertian
Vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah miskin oksigen,
dibanding dengan arteri, dinding vena lebih tipis dan mudah terdistensi
(pembuluh darah yang paling dapat meregang), kira-kira 70% volume darah
terkandung dalam sirkuit vena dengan tekanan yang relative rendah. Sirkuit
vena bervolume tinggi dan bertekanan rendah ini berfungsi sebagai sirkuit
kapasitansi, berbeda dengan sirkuit arteri yang bertekanan tinggi dan bervolu
rendah.
Istilah varises menunjukan adanya dilatasi vena, yang di sertai dengan
keadaan vena yang memanjang dan berkelok-kelok.
Varises disebabkan oleh gangguan patologis system vena profunda
(system vena profunda mebawa sebagaian darah vena dari ektremitas bawah)
gangguan ini menyebabkan gangguan aliran pembuluh darah menuju jantung
di tambah lagi aliran vena merupakan aliran yang melawan gravitasi; statis
yang timbul dan penimbunan darah menyebabkan hipertensi profunda,
didalam pembuluh darah vena terdapat katup yang berfungsi mencegah refluk
darah, sehingga apabila katup ini mengalami gangguan juga maka terjadilah
dilatasi vena yang disebut dengan varises.
3. Siapa yang akan memiliki tekanan denyut nadi yang lebih tinggi: atlet
yang beristirahat atau orang yang beristirahat yang tak pernah berolah
raga dan telah melakukan pekerjaan dengan duduk lama? mengapa?
Tekanan denyut nadi (kontraktilitas) merupakan perubahan kekuatan kontraksi
yang terbentuk yang terjadi tanpa tergartung pada perubahan pada panjang
serabut mio kardium. Perubahan kontraktilitas merupakan hasil intensifikasi
hubungan jembatan penghubung pada sarkomer. Kekuatan interaksi ini
berkaitan dengan konsentrasi ion Ca++ bebas intra sel. Kontraksi miokardium
secara langsung sebanding dengan kalsium intrasel.
Peningkatan frekuensi denyut jantung seperti pada atlet yang sering
melakukan latihan fisik dapat meningkatkan keuatan kontraksi. Apabila
jantung berdenyut lebih sering, kalsium tertimbun dalam sel jantung,
menyebabkan peningkatan keuatan kontraksi, selain itu peningkatan kontraksi
juga akibat dari stimulasi jantung melalui saraf simpatis, pengikatan
norepinefrin terhadap sel beta-1, dapat membebaskan kalsium intrasel dan
dan meningkatkan kontraksi pada seorang atlet sekalipun atlet tersebut sedang
beristirahat dan tidak melakukan kegiatan.
Berbeda halnya dengan orang yang melakukan pekerjaannya dengan
duduk. Pada waktu ini tidak terjadinya peningkatan frekuensi denyut jantung
oleh karna tidak adanya stimulasi jantung melalui system syaraf simpatis dan
tidak dihasilkannya norepinefrin sehingga tidak ada ikatan dengan reseptor
beta-1 yang dapat meningkatkan kontraktilitas, sebaliknya keaadaan ini
menyebabkan vena menjadi statis yang dapat menurunkan volume sekuncup
dan menurunkan tekanan nadi.
sumber: Guyton, Arthur C. 1995. Human Fisiologi and Mechanism of
Disease. Terjemahan P. Andrianto. Jakarta: EGC. Price, Sylvia Anderson,
2005. Patofisologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, edisi 6, vol 2.
Alih bahasa Brahm U Pendit [et.al]. Jakarta: EGC.
atlit
Sering melakukan latihan fisik
Perangsangan frekuensi
denyut jantung
stimulasi jantung melalui saraf simpatis
pengikatan norepinefrin terhadap sel
beta-1
membebaskan kalsium intrasel
meningkatkan kontraksi pada seorang atlet
sekalipun atlet tersebut sedang
beristirahat
4. Seseorang dengan alergi biasa mengambil antihistamin dan dekongestan
untuk mengurangi gejalanya. Pada brosur diperingatkan bahwa
pengobatan tidak boleh dilakukan pada orang yang sedang dalam
pengobatan tekanan darah tinggi. Kenapa Tidak boleh?
Pengertian
Antihistaminika adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau menghindarkan
efek atas tubuh dari histamin yang berlebihan, sebagaimana terdapat pada
gangguan-gangguan alergi. Bila dilihat dari rumus molekulnya, bahwa inti
molekulnya adalah etilamin, yang juga terdapat dalam molekul histamin.
Gugusan etilamin ini seringkali berbentuk suatu rangkaian lurus, tetapi dapat
pula merupakan bagian dari suatu struktur siklik, misalnya antazolin.
Antihistamin (antagonis histamin) adalah zat yang mampu mencegah
penglepasan atau kerja histamin. Istilah antihistamin dapat digunakan untuk
menjelaskan antagonis histamin yang mana pun, namun seringkali istilah ini
digunakan untuk merujuk kepada antihistamin klasik yang bekerja pada
reseptor histamin H1. Antihistamin ini biasanya digunakan untuk mengobati
reaksi alergi, yang disebabkan oleh tanggapan berlebihan tubuh terhadap
alergen (penyebab alergi), seperti serbuk sari tanaman. Reaksi alergi ini
menunjukkan penglepasan histamin dalam jumlah signifikan di tubuh.
Farmakokinetik
Farmakokinetik secara umum yaitu antagonisme Histamin H1 yang
mempengaruhi otot polos terutama bronkus, permeabilitas kapiler yaitu untuk
mengurangi udem, untuk reaksi anafilaksis dan alergi, pada kelenjar eksokrin
AH1 mempengaruhi sekresi saliva dan eksokrin lain akibat histamine, pada
susunan saraf pusat dapat merangsang atau menghambat SSP umumnya
terjadi kantuk atau sedasi pada pemakaian AH1
Efek samping
Karena antihistaminika juga memiliki khasiat menekan pada susunan saraf
pusat, maka efek sampingannya yang terpenting adalah sifat menenangkan
dan menidurkannya. Sifat sedatif ini adalah paling kuat pada difenhidramin
dan promethazin, dan sangat ringan pada pirilamin dan klorfeniramin. Sifat ini
mempunyai efek menyebabkan hipotensi.
Efek antihistamin ini ternyata searah dengan efek yang ditimbulkan oleh
obat-batan anti hipertensi contohnya obat anti hipertensi alfa-blocker, beta-
blocker dan alfa-beta-blocker labetalol, yang menghambat efek sistem saraf
simpatis dan menekan pada susunan saraf pusat. Yang pada akhirnya
merupakan tujuan utama yaitu menurunkan tekanan darah (hipotensi). Antihistamin sering diberikan dalam obat flu atau obat batuk. Kombinasi antihistamin
dengan obat-obat penenang atau obat-obat yang berkerja menekan syaraf pusat harus
dihindari, sebab kombinasi ini dapat mengadakan potensiasi, sehingga dapat terjadi
penekanan system syaraf pusat secara berlebihan.
Penggabungan dua jenis obat antihipertensi dan antihistamin yang kedua
mempunyai efek yang sama yaitu menurunkan tekanan darah merupakan efek
yang krusial karna bisa mengakibatkan kerugian bagi tubuh yaitu bisa
mengakibatkan efek syock.
5. Jolene terbangun dengan tiba-tiba ketika mendengar suara alarm dari
jamnya. Dia tau dia telat sekolah, ia melompat berdiri, tiba-tiba merasa
pusing, dan jatuh kembali ke tempat tidurnya. Apa penyebab yang
mungkin terjadi pada keadaan ini? Kenapa ini terjadi pada waktu
tersebut!
Posisi atau Sikap Tubuh dan Tekanan Darah
Pada dasarnya jumlah darah arteri ditentukan oleh jumlah darah yang
terkandung di dalam arteri tersebut. Makin besar jumlah darah di dalam arteri,
makin tinggi tekanan arteri dan makin kecil jumlah darah yang terkandung di
dalam arteri, makin rendah tekanan arteri.
Jumlah darah yang terkandung di dalam arteri tergantung pada jumlah
darah yang memasuki arteri dan yang meninggalkan arteri. Jika jumlah darah
yang masuk banyak maka darah yang terkandung di dalam arteri makin
bertambah, dan sebaliknya jika darah yang meninggalkan arteri lebih banyak
maka darah yang terkandung di dalam arteri berkurang. Jumlah darah yang
masuk ke dalam arteri ditentukan oleh frekuensi jantung dan volume
sekuncup jantung. Fungsi jantung dan pembuluh darah dipengaruhi oleh saraf
otonom, yaitu saraf simpatis dan saraf parasimpatis. Saraf simpatis
mempengaruhi fungsi jantung serta pembuluh darah dan pemacunya
menyebabkan naiknya frekuensi jantung, bertambah kuatnya konstriksi otot
jantung, dan vasokonstriksi pembuluh darah resisten. Saraf parasimpatis
mempengaruhi fungsi jantung saja dan pemacuannya mengakibatkan
menurunnya frekuensi jantung. Jadi, naik turunnya tekanan darah dipengaruhi
oleh saraf otonom, pemacuan saraf simpatis menaikkan tekanan darah arteri
dan penghambatan saraf simpatis ditambah dengan pemacu saraf parasimpatis
yang mengakibatkan menurunnya tekanan darah. Naik turunnya tekanan darah
arteri terjadi secara reflektoris (Guyton dan Hall, 1996: 132).
Tekanan darah dalam arteria pada orang dewasa dalam keadaan duduk
atau posisi berbaring pada saat istirahat kira-kira 120/70 mmHg (Guyton,
1982: 169).
Pada posisi berdiri, maka sebanyak 300-500 ml pool darah pada pembuluh
”capacitance” vena anggota tubuh bagian bawah dan isi sekuncup mengalami
penurunan sampai 40%. Tekanan darah berkurang akan menentukan
kecepatan darah sampai ke bagian tubuh yang dituju. Ketika berdiri darah
yang kembali ke jantung sedikit. Volume jantung berkurang maka darah yang
ke luar dan tekanan menjadi berkurang (Guyton dan Hall, 1996: 331).
Pada posisi berdiri, pengumpulan darah di vena lebih banyak. Dengan
demikian selisih volume total dan volume darah yang ditampung dalam vena
kecil, berarti volume darah yang kembali ke jantung sedikit, isi sekuncup
berkurang, curah jantung berkurang, dan kemungkinan tekanan darah akan
turun.
Jantung memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Darah beredar ke
seluruh bagian tubuh dan kembali ke jantung begitu seterusnya. Darah sampai
ke kaki, dan untuk kembali ke jantung harus ada tekanan yang
mengalirkannya. Untuk itu perlu adanya kontraksi otot guna mengalirkan
darah ke atas. Pada vena ke bawah dari kepala ke jantung tidak ada katup,
pada vena ke atas dari kaki ke jantung ada katup.
Dengan adanya katup, maka darah dapat mengalir kembali ke jantung. Jika
pompa vena tidak bekerja atau bekerja kurang kuat, maka darah yang kembali
ke jantung berkurang, memompanya berkurang, sehingga pembagian darah ke
sel tubuhpun ikut berkurang. Banyaknya darah yang di keluarkan jantung itu
menimbulkan tekanan, bila berkurang maka tekanannya menurun. Tekanan
darah berkurang akan menentukan kecepatan darah sampai ke bagian tubuh
yang dituju. Ketika berdiri darah yang kembali ke jantung sedikit. Volume
jantung berkurang maka darah yang ke luar dan tekanan menjadi berkurang
(Guyton dan Hall, 1996: 331).
Pemacuan tekanan darah arteri dapat menimbulkan shock, yaitu keadaan
dimana jumlah darah yang masuk ke jaringan berkurang sehingga
menimbulkan gejala-gejala klinis tertentu. Misalnya menurunnya kesadaran,
kepala terasa ringan, pucat, kaki dan tangan dingin, keluar keringat dingin, dan
lain-lain. Cardiogenic shock adalah menurunnya tekanan darah karena
melemahnya pemompaan darah oleh jantung (Guyton, 1982: 174).
sumber: Guyton, Arthur C. 1995. Human Fisiologi and Mechanism of
Disease. Terjemahan P. Andrianto. Jakarta: EGC. Price, Sylvia Anderson,
2005. Patofisologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, edisi 6, vol 2.
Alih bahasa Brahm U Pendit [et.al]. Jakarta: EGC.
Tidur, blood pressure kira2 120/70mmHg (Guyton, 1982: 169).
Berdiri darah yang kembali ke jantung sedikit. Volume jantung
berkurang maka darah yang ke luar dan tekanan menjadi berkurang
(hipotensi)
Mempengaruhi syaraf otonom, yaitu saraf simpatis dan saraf parasimpatis
naiknya frekuensi jantung, bertambah kuatnya konstriksi otot jantung, dan
vasokonstriksi pembuluh darah resisten
Pemacuan tekanan darah arteri secara tiba2 dapat menimbulkan shock
cardiogenik,
menurunnya kesadaran, kepala terasa ringan, pucat, kaki dan tangan dingin, keluar keringat dingin, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2008. Tekakanan Darah Tinggi Hipertensi. [cited 2008 Feb 18].
Available at: URL; http://medicastore.com/penyakit/4/Tekanan_ Darah_
Tinggi_ Hipertensi.html
Anonim.2008. Antihistamine . [cited 1996 Feb 18]. Available at: URL;
http://www.otsuka.co.id/?content=article_detail&id=96&lang=id
Anonim.2008. Penyakit Hipotensi. [cited 2008 Feb 18]. Available at:
URL;http://www.infopenyakit.com / 2008 /02/ penyakit- darah- rendah
hipotensi. html
Guyton, Arthur C. 1995. Human Fisiologi and Mechanism of Disease.
Terjemahan P. Andrianto. Jakarta: EGC
Price, Sylvia Anderson, 2005. Patofisologi: Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit, edisi 6, vol 2. Alih bahasa Brahm U Pendit [et.al]. Jakarta: EGC.