laporan alkalimetri

15
Gudang Ilmu Pengetahuan Dunia Akan Terbuka Dengan Seiringnya Perkembangan Science. Tapi ilmu kalau tidak di imbangi Akhlak Yang Baik Makin Terpuruklah Dunia kita yang terbaik yang terpilih

Upload: permencokelat

Post on 24-Oct-2015

138 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN ALKALIMETRI

Gudang Ilmu Pengetahuan Dunia Akan Terbuka Dengan Seiringnya Perkembangan Science. Tapi ilmu kalau tidak di imbangi Akhlak Yang Baik Makin Terpuruklah Dunia kita

yang terbaik yang terpilih

Page 3: LAPORAN ALKALIMETRI

Sabtu, 07 Agustus 2010

TEORI DASAR ALKALIMETRI

   3) pen                          ALKALIMETRI

T

1.2.1. Tujuan Percobaan

1. Memsbuat larutan NaOH 0,1 N.

2. Standarisasi NaOH dengan asam oksalat.

3. Menentukan kemurnian asam dalam asam cuka yang di perdagangkan.

1.2.2.      Teori Dasar

1.Pengertian Alkalimetri

Page 4: LAPORAN ALKALIMETRI

 Alkalimetri adalah asam yang terbentuk dari hidrolisis garam yang berasal dari basa

lemah (asam bebas) dengan suatu basa standard (larutan bakunya berupa basa).

(Jr, R A Day dan underwood, A L, kimia  Analsia kuantitatif, Erlangga, Jakarta,1986)

2.Karakteristik Standart Primer

 Larutan standard adalah larutan yang mngandung reagensia dengan bobot di ketahui

dalam suatu volume tertentu dalam suatu larutan.

Suatu zat standar harus memenuhi syarat seperti di bawah ini:

a.zat harus mudah di peroleh, mudah di murnikan, mudah di keringkan     (sebaiknya pada suhu

100-120oC )

b.zat harus mempunyai ekivalen tinggi, sehingga sesatan penimbangan dapat di abaikan.

c. zat harus mudah larut pada kondisi-kondisi dalam mana ia di gunakan.

d. zat harus dapat di uji terhadap zat-zat pengotor dengan uji-uji kualitatif atau uji-uji lain yang

kepekaannya di ketahui (jumlah total zat-zat pengotor, umumnya tak boleh melebihi 0,01-

0,02%)

e. reaksi dengan larutan standar itu harus stoikiometrik dan praktis sekejap \. Sesatan tutrasi

dapat di abaikan, atau mudah di tetapakan dengan cermat dengan eksperimen.

f. zat harus tak berubah dalam udara selama penimbangan , kondisi-kondisi ini

mengisyaratkan bahwa zat tak boleh higroskopik, tak pula di oksidasi oleh udara atau di

pengaruhi oeh karbondioksida. Standar ini harus di jaga agar komposisinya tak berubah

selama penyimpana.

(Jr, R A Day dan underwood, A L, kimia  Analsia kuantitatif, Erlangga, Jakarta,1986)

3. Pengertian baku Primer dan Sekunder

Terdapat dua macam larutan standar yaitu larutan standar primer dan larutan standar

sekunder. Larutan standar dalam titrasi memegang peranan yang amat penting, hal ini

disebabkan larutan ini telah diketahui konsentrasi secara pasti (artinya konsentrasi larutan

standar adalah tepat dan akurat). Larutan standar merupakan istilah kimia yang menunjukkan

bahwa suatu larutan telah diketahui konsentrasinya. Terdapat dua macam larutan standar

yaitu larutan standar primer dan larutan standar sekunder.

    Larutan standar primer adalah larutan standar yang konsentrasinya diperoleh dengan cara

menimbang.

Contoh senyawa yang dapat dipakai untuk standar primer adalah:

Page 5: LAPORAN ALKALIMETRI

    * Arsen trioksida (As2O3) dipakai untuk membuat larutan natrium arsenit NaASO2 yang

dipakai untuk menstandarisasi larutan natrium periodat NaIO4, larutan iodine I2, dan cerium

(IV) sulfat Ce(SO4)2.

    * Asam bensoat dipakai untuk menstandarisasi larutan natrium etanolat, isopropanol atau

DMF.

    * Kalium bromat KBrO3 untuk menstandarisasi larutan natrium tiosulfat Na2S2O3.

    * Kalium hydrogen phtalat (KHP) dipakai untuk menstandarisasi larutan asam perklorat

dan asam asetat.

    * Natrium Karbonat dipakai untuk standarisasi larutan H2SO4, HCl dan HNO3.

    * Natrium klorida (NaCl) untuk menstandarisasi larutan AgNO3

    * Asam sulfanilik (4-aminobenzene sulfonic acid) dipakai untuk standarisasi larutan

natrium nitrit.

As2O3, asam bensoat, KBrO3, KHP, Na2CO3, NaCl, dan asam sulfanilik diatas adalah

standar primer jadi senyawa ini ditimbang dengan berat tertentu kemudian dilarutkan dalam

aquades dengan volume tertentu untuk didapatkan larutan standar primer.

    Larutan standar sekunder adalah larutan yang konsentrasinya diperoleh dengan cara

mentitrasi dengan larutan standar primer. NaOH tidak dapat dipakai untuk standar primer

disebabkan NaOH bersifat higroskopis oleh sebab itu maka NaOH harus dititrasi dahulu

dengan KHP agar dapat dipakai sebagai standar primer. Begitu juga dengan H2SO4 dan HCl

tidak bisa dipakai sebagai standar primer, supaya menjadi standar sekunder maka larutan ini

dapat dititrasi dengan larutan standar primer NaCO3.

Syarat senyawa yang dapat dijadikan standar primer:

1. Memiliki kemurnian 100%

2. Bersifat stabil pada suhu kamar dan stabil pada suhu pemanasan

(pengeringan) disebabkan standar primer biasanya dipanaskan dahulu sebelum ditimbang.

3. Mudah didapatkan (tersedia diaman-mana).

4. Memiliki berat molekul yang tinggi (MR), hal ini untuk menghindari      kesalahan relative

pada saat menimbang. Menimbang dengan berat yang besar akan lebih mudah dan memiliki

kesalahan yang kecil dibandingkan dengan menimbang sejumlah kecil zat tertentu.

(http://kimiaanalisa.web.id/apa-itu-titrasi/)

4. Pengertian Titrasi

Page 6: LAPORAN ALKALIMETRI

Mempelajari titrasi amatlah penting bagi mahasiswa yang mengambil jurusan kimia dan

bidang-bidang yang berhubungan dengannya. Titrasi sampai sekarang masih banyak dipakai

di laboratorium industri disebabkan teknik ini cepat dan tidak membutuhkan banyak reagen.

Titrasi merupakan salah satu teknik analisis kimia kuantitatif yang dipergunakan untuk

menentukan konsentrasi suatu larutan tertentu, dimana penentuannya menggunakan suatu

larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat.  Pengukuran volume dalam

titrasi memegang peranan yang amat penting sehingga ada kalanya sampai saat ini banyak

orang yang menyebut titrasi dengan nama analisis volumetri.

Larutan yang dipergunakan untuk penentuan larutan yang tidak diketahui konsentrasinya

diletakkan di dalam buret (lihat gambar) dan larutan ini disebut sebagai larutan standar atau

titran atau titrator, sedangkan larutan yang tidak diketahui konsentrasinya diletakkan di

Erlenmeyer (lihat gambar) dan larutan ini disebut sebagai analit.

Titran ditambahkan sedikit demi sedikit pada analit sampai diperoleh keadaan dimana

titran bereaksi secara equivalen dengan analit, artinya semua titran habis bereaksi dengan

analit keadaan ini disebut sebagai titik equivalen. Mungkin kamu bertanya apabila kita

menggunakan dua buah larutan yang tidak bewarna seperti H2SO4 dan NaOH dalam titrasi,

bagaimana kita bisa menentukan titik equivalent?. Titik equivalent dapat ditentukan dengan

berbagai macam cara, cara yang umum adalah dengan menggunakan indicator. Indikator

akan berubah warna dengan adanya penambahan sedikit mungkin titran, dengan cara ini

maka kita dapat langsung menghentikan proses titrasi.

Sebagai contoh titrasi H2SO4 dengan NaOH digunakan indicator fenolpthalein (pp). Bila

semua larutan H2SO4 telah habis bereaksi dengan NaOH maka adanya penambahan sedikit

mungkin NaOH larutan akan berubah warna menjadi merah mudah. Bila telah terjadi hal

yang demikian maka titrasi pun kita hentikan. Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan

adanya berubahan warna indicator disebut sebagai titik akhit titrasi. Titrasi yang bagus

memiliki titik equivalent yang berdekatan dengan titik akhir titrasi dan kalau bisa sama.

Perhitungan titrasi didasarkan pada rumus:

V.N titran = V.N analit

Dimana V adalah volume dan N adalah normalitas. Kita tidak menggunakan molaritas (M)

disebabkan dalam keadaan reaksi yang telah berjalan sempurna (reagen sama-sama habis

bereaksi) yang sama adalah mol-equivalen bukan mol. Mol-equivalen dihasilkan dari

perkalian normalitas dengan volume. Tidak semua zat bisa ditentukan dengan cara titrasi

akan tetapi kita harus memperhatikan syarat-syarat titrasi untuk mengetahui zat apa saja yang

dapat ditentukan dengan metode titrasi untuk berbagai jenis titrasi yang ada. Mengenal

Page 7: LAPORAN ALKALIMETRI

berbagai macam peralatan yang dipergunakan dalam titrasipun sangat berguna agar kita

mahir melakukan teknik titrasi

 Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa

 Titrasi asam basa terbagi menjadi 5 jenis yaitu :

              1. Asam kuat - Basa kuat

              2. Asam kuat - Basa lemah

              3. Asam lemah - Basa kuat

              4. Asam kuat - Garam dari asam lemah

              5. Basa kuat - Garam dari basa lemah

   1.  Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat

        Contoh :

                    - Asam kuat : HCl

                    - Basa kuat : NaOH

    Persamaan Reaksi :

    HCl + NaOH   →   NaCl + H2O

    Reaksi ionnya :

    H+ + OH-   →   H2O

  2. Titrasi Asam Kuat - Basa Lemah

    contoh :

                    - Asam kuat : HCl

                    - Basa lemah : NH4OH

    Persamaan Reaksi :

    HCl + NH4OH   →   NH4Cl + H2O

    Reaksi ionnya :

    H+ + NH4OH   →   H2O + NH4+

   3. Titrasi Asam Lemah - Basa Kuat

Page 8: LAPORAN ALKALIMETRI

       contoh :

                    - Asam lemah : CH3COOH

                    - Basa kuat : NaOH

    Persamaan Reaksi :

    CH3COOH + NaOH   →   NaCH3COO + H2O

    Reaksi ionnya :

    H+ + OH-   →   H2O

  4. Titrasi Asam Kuat - Garam dari Asam Lemah

       contoh :

                    - Asam kuat : HCl

                    - Garam dari asam lemah : NH4BO2

    Persamaan Reaksi :

    HCl + NH4BO2   →   HBO2 + NH4Cl

    Reaksi ionnya :

    H+ + BO2-   →   HBO2

    5.  Titrasi Basa Kuat - Garam dari Basa Lemah

         contoh :

                    - Basa kuat : NaOH

                    - Garam dari basa lemah : CH3COONH4

    Persamaan Reaksi :

    NaOH + CH3COONH4   →   CH3COONa + NH4OH

    Reaksi ionnya :

    OH- + NH4-   →   NH4OH

 Cara Melakukan Titrasi Asam Basa:

 1. Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret

 2. Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau

erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah buret berisi titran

 3. Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalien

 4. Rangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah

ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di bawah wadah titrat

Page 9: LAPORAN ALKALIMETRI

5. Atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan di

dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir titrasi. Hentikan

titrasi!!

  Indikator Asam Basa:

               Indikator asam basa adalah asam lemah atau basa lemah (senyawa organik) yang

dalam larutannya warna molekul-molekulnya berbeda dengan warna ion-ionnya.

              Zat indikator dapat berupa asam atau basa yang larut, stabil, dan menunjukkan

perubahan warna yang kuat. Indikator asam-basa terletak pada titik ekivalen dan ukuran dari

Ph.

Larutan standar dalam titrasi memegang peranan yang amat penting, hal ini disebabkan

larutan ini telah diketahui konsentrasi secara pasti (artinya konsentrasi larutan standar adalah

tepat dan akurat). Larutan standar merupakan istilah kimia yang menunjukkan bahwa suatu

larutan telah diketahui konsentrasinya.

(http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Sri%20Ratisah%20054828/materi.HTM)

5) Pengertian Titik Ekivalen

Ketika kamu menyelesaikan sebuah titrasi asam-basa yang sederhana, kamu

menggunakan suatu indikator untuk memberitahukanmu ketika kamu memiliki perbandingan

yang tepat dari asam dan basa yang dicampurkan untuk saling "menetralkan" satu sama lain.

Ketika terjadi perubahan warna indikator, keadaan ini sering digambarkan sebagai titik akhir

titrasi.

Pada dunia nyata, perubahan warna terjadi ketika kamu mencampurkan dua larutan secara

bersamaan pada perbandingan persamaan yang tepat. Pencampuran tersebut dikenal dengan

titik ekivalen.

(http://kimiaanalisa.web.id/apa-itu-titikekivalen/)

Page 10: LAPORAN ALKALIMETRI

MAKALAH

“ Alkalimetri  “

Oleh :

Nama                       : Muh.Nurhafidz

Nim                          : 09.14.025

Page 11: LAPORAN ALKALIMETRI

Jurusan                   : Tehnik Kimia

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

MALANG

2010

Diposkan oleh afidz di 23.55 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:

1 komentar:

Nasir Makawi mengatakan...

Bagus Makalahnya . . . Masuk Ke Blog Saya Jga Ya . . .

http://onenasir.blogspot.com/

16 Desember 2012 16.22

Poskan Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

afidz_ahmad's shared items

afidz_ahmad's shared items

Social Networker

Mengenai Saya

Arsip Blog

▼   2010 (6)o ▼   Agustus (6)

Page 12: LAPORAN ALKALIMETRI

afidzTERSERAH YANG NILAI

Lihat profil lengkapku

TEORI DASAR ALKALIMETRI ASIDI ALKALIMETRI PERMANGANOMETRI LAPORAN PRAKTIKUM

KOMPLEKSOMETRI vitamin C LAPORAN PRAKTEK IODO IODIMETRI

►   2008 (1)

my friend

Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.