laporan akhir program p2m penerapan...
TRANSCRIPT
i
LAPORAN AKHIR
PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN
FLANEL PADA ANAK ASUH DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN
(PSAA) UDIYANA WIGUNA SINGARAJA
Oleh :
Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd./0016037404 (Ketua)
Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd.,M.Pd./0016067102 (Anggota)
Putu Agus Mayuni, S.Pd.,M.Si./0028087103 (Anggota)
Dr. Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd./0001087504 (Anggota)
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2016
iii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL …………………………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. iii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. v
RINGKASAN……………………………………………………………. vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Analisis Situasi ………………………………………………… 3
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ………………………….. 5
1.3 Tujuan Kegiatan ………………………………………………. 7
1.4 Manfaat Kegiatan ……………………………………………… 7
BAB II METODE PELAKSANAAN
2.1 Kerangka Pemecahan Masalah ………………………………… 9
2.2 Khalayak Sasaran ………….…………………………………... 10
2.3 Metode Kegiatan ……………………………………………… 11
2.4 Rancangan Evaluasi …………………………………………… 12
BAB III HAIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil …………………………………………………………… 14
3.1.1 Deskripsi Hasil Pelatihan Membuat Benda Fungsional dariKain Flanel pada Anak Asuh Panti Sosial Anak Asuhan(PSAA) Udiyana Singaraja…………………………………… 14
3.1.2. Tanggapan Anak Asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA)Udyana Wiguna Singaraja (Siswa SMP dan SMA/SMK)Terhadap Pelatihan Membuat Benda Fungsional dari KainFlanel .........................................................................................
24
3.2 Pembahasan .................................................................................. 25
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................ 27
4.2 Saran ........................................................................................... 28
iv
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 29
LAMPIRAN
1. Daftar Hadir ……………………………………………………… 30
2. Foto Kegiatan …………………………………………………….. 32
3. Materi Kegiatan ………………………………………………….. 36
v
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 3.1 Rekapitulasi data hasil kegiatan membuat produk tempat tissuDari kain flanel ..........................................................................
18
Tabel 3.2 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Tempat HPdari Kain Flanel............................................................................
20
Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk TempatPensil dari Kain Flanel................................................................
20
Tabel 3.4 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Bros dariKain Flanel..................................................................................
21
Tabel 3.5 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Jepit/IkatRambut dari Kain Flanel.............................................................
22
Tabel 3.6 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk GantunganKunci dari Kain Flanel..............................................................
23
Tabel.3.7 Hasil kegiatan Pelatihan Membuat Benda Fungsional Dati kainFlanel ............................................................................................
24
vi
PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAINFLANEL PADA ANAK ASUH DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN
(PSAA) UDIYANA WIGUNA SINGARAJA
RINGKASAN
OlehMade Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd.
dkk
Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini betujuan untuk: (1) memberikan
pelatihan membuat kreasi benda fungsional dari kain flannel (2) mengetahui
tanggapan anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan Udiyana Wiguna Singaraja dalam
pelatihan membuat kresai benda fungsional dari kain flanel. Metode kegiatan
pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah, demontrasi, metode
tanya jawab serta pelatihan membuat kreasi benda fungsional berupa tempat
tissue, tempat pensil, tempat hp, , gantungan kunci, jepit rambut, ikat rambut dan
bros. Pelatihan ini melibatkan dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
yang bekerjasama dengan Panti Sosial Anak Asuhan Udyanan Wiguna Singaraja
yang melibatkan siswa SMP dan SMA/SMK yang berjumlah 30 orang.
Hasil dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah pelatihan membuat
benda fungsional dari kaian flannel berupa tempat tissue, tempat HP, tempat
pensil, bros, jepit/ikat rambut, dan gantungan kunci mendapat nilai 85 kategori
sangat baik. Pelatihan dinyatakan berhasil dan siswa bisa melaksanakan dan
membuat benda fungsional dengan baik dan mereka hadir 100% dan sangat
antusias mengikuti pelatihan membuat benda fungsional dengan kain flanel darai
awal sampai selesai.
Kata Kunci: Kain Flanel, benda fungsional, produk flanel
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini Departemen Pendidikan Kebudayaan (Depdikbud) giat-giatnya
mencanangkan konsep ketrampilan hidup (life skill) pada jenjang pendidikan
formal yang ada di negeri ini. Ketrampilan hidup adalah kecakapan yang dimiliki
seseorang untuk mampu menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan
wajar sesuai dengan kondisi lingkungan mereka masing-masing.
Ketrampilan merupakan bekal yang sangat berharga di masa yang akan
datang bagi setiap anak karena manusia yang terampil selalu dapat mencari solusi
untuk memenuhi kebutuhan riil dalam kehidupannya. Dengan demikian seseorang
yang mempunyai ketrampilan hidup yang tinggi akan berpeluang besar untuk
mendapat keuntungan yang tidak sedikit di masa yang akan datang.
Ketrampilan hidup di bidang busana khususnya kerajinan tangan
merupakan ketrampilan yang luwes diterapkan di dalam berbagai keadaan.
Ketrampilan ini dapat sebagai sarana atau modal untuk menjalankan usaha di
bidang ketrampilan tangan.
Di masa pembangunan sekarang nilai ekonomi semakin berperan, maka
kerajinan tangan dipandang sebagai aset yang menguntungkan untuk
dikembangkan. Dengan kata lain, kerajinan tangan dipandang memiliki potensi
ekonomi dalam perdagangan dan dunia pariwisata. Oleh karena itu, kegiatan
kerajinan ini digalakkan dan diharapkan mampu meningkatkan devisa negara,
sekaligus dapat memperluas lapangan kerja dan dapat meningkatkan pendapatan
serta kesejahteraan sanak-anak asuh PSSA Udiyana Wiguna Singaraja ketika
sudah lulus.
2
Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udiyana Wiguna Singaraja salah satu
Panti Sosial Anak Asuhan yang ada di Kabupaten Buleleng yang berlokasi di jl.
Dewi Sartika Singaraja. PSAA ini berada di bawah naungan Dinas Sosial Provinsi
Bali yang menampung anak-anak yang tidak memiliki orang tua ataupun anak-
anak yang kurang mampu secara ekonomi. Di PSAA ini terdapat 50 orang anak
asuh yang memiliki jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai
Sekolah Menengah Atas (SMA). Anak Asuh yang berpendidikan SD ada 7 orang,
SMP ada 23 orang, dan SMA/SMK ada 20 orang.
Selama ini kegiatan anak asuh di PSAA Udiyana Wiguna Singaraja
tersebut hanya kegiatan di sekolah formal. Padahal mereka sangat dituntut untuk
secepatnya mampu hidup mandiri karena tidak mungkin selamanya mereka berada
di panti asuhan. Untuk membekali anak-anak agar dapat hidup mandiri setelah
lepas dari panti asuhan, anak asuh perlu dibekali dengan berbagai keterampilan.
Dan di tempat tersebut juga terdapat alat-alat menjahit yang belum digunakan
secara optimal seperti mesin jahit, gunting kain, gunting benang, meteran dan
lain-lain.
Adapun program pelatihan yang akan diberikan adalah membuat kreasi
benda fungsional dengan menggunakan kain flanel. Dipilihnya kain flanel sebagai
bahan utama pembuatan produk kerajinan karena kain flanel mudah didapat dan
harganya tidak terlalu mahal, sedangkan kreasi fungsional yang akan dibuat
adalah berupa benda-benda berupa souvenir yang memiliki fungsi bagi kehidupan
sehari-hari. Kreasi benda fungsional yang akan dibuat adalah macam-macam
tempat tissu, gantungan kunci, jepit rambut, tempat pensil, tempat HP, ikat
rambut, bros, pembatas buku.
3
Universitas Pendidikan Ganesha, membawahi Fakultas Teknik dan
Kejuruan (FTK) yang memiliki jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Pada
sub program Tata Busana 65% kurikulumnya mengajarkan praktikum aneka jenis
ketrampilan. Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk Pengabdian Masyarakat ini
sangat relevan untuk memecahkan permasalahan yang ada di PSSA Udiyana
Wiguna Singaraja.
1.1 Analisis Situasi
Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udyana Wiguna Singaraja salah satu
Panti Sosial Anak Asuhan yang ada di Kabupaten Buleleng yang berlokasi di jl.
Dewi Sartika Singaraja. PSAA ini berada di bawah naungan Dinas Sosial Provinsi
Bali yang menampung anak-anak yang tidak memiliki orang tua ataupun anak-
anak yang kurang mampu secara ekonomi. Di PSAA ini terdapat 50 orang anak
asuh yang memiliki jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai
Sekolah Menengah Atas (SMA). Anak Asuh yang berpendidikan SD ada 7 orang,
SMP ada 23 orang, dan SMA/SMK ada 20 orang.
Mereka pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri
dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Mereka perlu bekal ketrampilan
untuk kelangsungan hidunya setelah lulus dari sekolah.
Berdasarkan survei lapangan diperoleh informasi dari kepala panti dan
para pengelola yang lain, bahwa mereka menghadapi beberapa masalah dalam
proses pembelajaran antara lain:
a. Pihak pemerintah menyediakan dana yang terbatas untuk pembelian
berbagai bahan praktek sehingga pengelola kesulitan menhajarkan
keterampilan secara langsung.
4
b. Fasilitas praktek bidang busana cukup memadai, seperti gunting, mesin
jahit tetapi belum digunakan secara optimal.
Selama ini para pengelola dan anak asuh yang ada di PSAA Udiyana
Wiguna banyak memiliki waktu luang namun mereka tidak memiliki keterampilan
yang memadai dalam membuat suatu keterampilan yang bisa dilatihkan kepada
para anak asuh. Di sisi lain anak asuk khususnya yang berpendidikan SMP dan
SMA/SMK sangat membutuhkan berbagai ketrampilan khusunya bidang busana
(kerajinan tangan) mengingat mereka tergolong sumber daya manusia yang
berusia produktif. Kurangnya ketrampilan dalam membuat kreasi produk
fungsional dengan menggunakan kain flanel yang berorientasi pasar (siap jual),
sedangkan peralatan yang tersedia cukup memadai untuk menunjang bidang
tersebut.
Khalayak sasaran yang trategis untuk masalah ini adalah anak asuh PSAA
Udyana Wiguna Singaraja, yang sedang mengenyam pendidikan SMP sebanyak
23 orang dan SMA 20 orang. Dipilihnya siswa setingkat SMP dan SMA/SMK,
sebab mereka tergolong usia yang sangat produktif baik dilihat dari kecepatan
kerja, kecepatan belajar, tingkat antusiasme, memilki daya kreativitas yang tinggi,
mereka sudah memiliki ketrampilan memadai untuk tumbuh menjadi insan
mandiri dan produktif.
Pelatihan ini merupakan pelatihan yang kedua kalinya dilakukan, dimana
sebelumnya telah dilakukan pelatihan pertana tentang keterampilan pada bidang
busana (smok). Adapun respon ataupun tanggapan anak asuh sebagai peserta
terhadap kegiatan pelatihan sebelumnya adalah sangat positif dan antusias. Hal ini
ditunjukkan dengan keaktifan anak asuh dalam mengikuti pelatihan dan mereka
5
mengharapkan bisa kembali diberikan pelatihan yang sejenis. Kondisi PSAA
Udyana Wiguna adalah memiliki fasilitas berupa alat-alat keterampilan dasar di
bidang busana.
Berdasarkan analisis situasi di atas, dipandang perlu untuk
memberdayakan anak-anak asuh PSAA Udyana Singaraja untuk meningkatkan
ketrampilan di bidang busana (kerajinan tangan). Mengingat mereka sudah
memiliki ketrampilan dasar menjahit, membuat ketrampilan dan tersedianya alat-
alat menjahit di PSAA. Hal yang dapat kita lakukan dalam pembinaan anak-anak
asuh adalah melakukan pendampingan pada mereka dalam upaya peningkatan
kualitas sumberdaya manusia, sehingga pada waktunya nanti mereka bisa
memasuki atau justru dapat menciptakan lapangan kerja. Keterampilan bidang
busana yang diberikan berupa pembuatan benda fungsional dari kain flanel berupa
gantungan kunci, gantungan hp, tempat tissue, tempat pensil, tempat hp, jepit
rambut, dan ikat rambut. Produk-produk yang akan diajarkan sangat gampang di
buat dan laku dijual dipasaran. Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk Pengabdian
Masyarakat ini sangat relevan untuk memecahkan permasalahan yang ada di
PSAA Udiyana Wiguna Singaraja.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian analisis situasi, dapat dikemukanan bahwa anak-anak
asuh PSAA Udiyana Wiguna memiliki potensi untuk diberdayakan karena
merupakan sumber daya manusia produktif. Mereka perlu bekal ketrampilan
untuk kelangsungan hidunya setelah lulus dari sekolah. Kurangnya ketrampilan
dalam membuat kreasi produk fungsional dengan menggunakan kain flanel yang
berorientasi pasar (siap jual), sedangkan peralatan yang tersedia cukup memadai
6
untuk menunjang bidang tersebut. Selain itu anak-anak asuhan PSAA Udyana
Singaraja sangat membutuhkan ketrampilan tersebut, karena diharapkan setelah
tamat nanti siap terjun ke masyarakat sudah mempunyai bekal ketrampilam yang
memadai, sehingga mereka merupakan aset bangsa yang diperhitungkan, bukan
sebaliknya dianggap beban bangsa.
Oleh sebab itu untuk dapat memiliki sejumlah ketrampilam maka
diperlukan sejumlah pelatihan ketrampilan yaitu: (a) mengidentifikasi bahan
berupa kain flanel yang dibuat menjadi kreasi benda fungsioal yang siap jual,
menghitung kebutuhan bahan utuk terwujudnya hasil, (b) mempersiapkan bahan
untuk membuat bahan, (c) mengolah bahan menjadi kreasi benda fungsioal,
mengemas hasil untuk siap dijual.
Permasalahan ini harus segera ditangani secara komprehensif melalui
strategi dan program yang terpadu agar dapat memberdayakan sumber daya
manusia dan sumber daya selebihnya (peralatan/fasilitas) yang ada di PSAA
Udyana Singaraja.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Belum pernah diadakan pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional
dengan menggunakan kain flanel yang siap jual yang mampu
menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak-anak asuh Panti Sosial Anak
Asuhan (PSAA) Udyana Wiguna Singaraja yang sedang mengenyam
pendidikan tingkat SMP dan SMA/SMK.
2. Bagaimana tanggapan anak-anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA)
Udyana Wiguna Singaraja (Siswa SMP dan SMA/SMK) terhadap
7
pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional dengan menggunakan kain
flanel?
1.3 Tujuan Kegiatan
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di depan, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah:
1. Untuk memberikan pelatikan membuat kreasi benda funsional
menggunakan kain flanel yang siap dijual yang mampu menumbuhkan
jiwa wirausaha.
2. Untuk mengetahui tanggapan anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan
(PSAA) Udyana Wiguna Singaraja terhadap pelatihan pembuatan kreasi
benda fungsioal menggunakan bahan kain flanel.
1.4 Manfaaf Kegiatan
Jika tujuan di atas dapat tercapai diharapkan dapat bermanfaat pada :
1. Lembaga Undiksha yaitu merupakan kegiatan pengabdian pada
masyarakat sebagai salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Bagi Dosen, melalui kegiatan ini dapat mengembangkan wawasan
kemasyarakatan kalangan dosen dan mahasiswa, sehingga nantinya terjalin
komunikasi yang efektif dan produktif antara perguruan tinggi dengan
masyarakat, bagi peningkatan peran serta kalangan kampus dalam
pemberdayaan masyarakat luas.
3. Anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udyana Singaraja, hasil
kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan
pengetahuan dan ketrampilan dalam membuat kreasi produk fungsioal
8
dengan bahan kain flanel bernilai jual atau siap jual. Melalui kegiatan
pengabdian ini, anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udyana
Singaraja tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat dengan
segala keterbatasannya, tetapi sebaliknya mereka merupakan aset bangsa
yang diperhitungkan, dan siap bersaing di masyarakat yang penuh dengan
tantangan.
9
BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.1 Kerangka Pemecahan Masalah
Permasalahan yang ada berupa kondisi ekonomi Bangsa Indonesia saat
ini, bukanlah hal yang mudah untuk memperoleh pekerjaan, apalagi bagi anak
asuh Panti Sosial Anak Asuhan Udiyana Wiguna Singaraja yang memiliki
keterbatasan finansial yang menyebabkan mereka kadang tidak bisa melanjutkan
sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang
rumit, jika anak-anak asuh tersebut tidak dipersiapkan untuk mencari peluang di
dunia usaha, dengan kata lain berwirausaha mandiri. Sedangkan di sekolah
tersebut banyak terdapat alat-alat menjahit yang belum dipergunakan secara
optimal.
Oleh karena itu sudah seharusnya perguruan tinggi melalui penerapan
Dharma ke 3 yaitu Pengabdian Pada Masyarakat memberikan kontribusi untuk
memecahkan persoalan tersebut. Realisasi pemecahan masalah terhadap kerangka
pemecahan masalah dilakukan melalui peningkatan ketrampilan dalam pelatihan
pembuatan kreasi benda fungsional menggunakan bahan kain flannel yang siap
jual yang mampu menumbuhkan jiwa wirausaha.
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan anak asuh PSAA Udiyana
Wiguna Singaraja (siswa SMP dan SMA) dapat menerapkan berbagai ketrampilan
yang akan diberikan, dan selalu menggali ide baru untuk berinovasi dalam
berkarya. Selanjutnya dengan penguasaan wawasan dan ketrampilan tersebut para
siswa lebih siap untuk mandiri, dan menjadi insan yang produktif.
10
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 8 bulan yang terbagi dalam
tiga tahap yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap evaluasi.
Tahap perencanaan telah ditetapkan hal-hal sebagai berikut: tempat/lokasi
kegiatan dipilih di Panti Sosial Anak Asuhan Udiyana Singaraja Bali, yang
terletak di Jl Dewi Sartika Selatan Singaraja. Jenis kegiatan berupa pelatihan
membuat kreasi benda fungsional menggunakan kain flannel untuk menumbuhkan
jiwa berwirausaha.
Tahap pelaksanaan berupa (1) penyajian materi secara teori dilanjutkan
dengan membuat kreasi benda fungsional (Tempat Tissu, tempat Hp, tempat
pensil. pembatas buku) (2) melajutkan membuat produk benda fungsional
(gantungan kunci, bros, jepit rambut, ikat rambut). (3 dan 4) tahap pengawasan
terhadap anak-anak yang mengerjakan benda fungsional yang dibuat sesuai
dengan instruksi instruktur, contoh yang ada bahkan siswa bisa berkreasi sesuai
dengan keinginannya. Tahap yang terakhir adalah evaluasi akhir dan pelaporan.
2.2 Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran yang trategis untuk masalah ini adalah anak asuh Panti
Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udiyana Singaraja, sebanyak 30 orang yang sedang
mengenyam pendidikan SMP sebanyal 15 orang dan SMA/SMK 15 orang.
Dipilihnya siswa setingkat SMP dan SMA/SMK, sebab mereka tergolong usia
yang sangat produktif baik dilihat dari kecepatan kerja, kecepatan belajar, tingkat
antusiasme, memilki daya kreativitas yang tinggi, mereka sudah memiliki
ketrampilan memadai untuk tumbuh menjadi insan mandiri dan produktif.
Pelatihan ini melibatkan dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga (Tata Busana) yang mengampu mata Kuliah Seni Kerajinan Tangan
11
(SKT). Bekerja sama dengan Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Udyana Wiguna
Singaraja yang melibatkan siswa SMP dan SMA/SMK sebagai subyek sasaran.
Pengabdian ini dilakukan dalam upaya mengadakan hubungan yang erat melalui
pererapan disiplin ilmu khususnya dibidang Tata Busana. Anak asuh dapat
memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang pembuatan produk kreasi
fungsional berbahan baku kain flanel yang lebih berkualitas dan memiliki nilai
ekonomis yang lebih baik.
2.3 Metode Kegiatan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) menggunakan metode dalam
bentuk pelatihan keterampilan melalui ceramah, demontrasi, tanya jawab dan
pelatihan dilaksanak selama 8 bulan. Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan
kegiatannya :
1. Ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum
tentang kreasi produk fungsional dan kain flanel, yaitu meliputi sejarah
kain flanel, kegunaan kain flannel, macam-macam kain flanel, alat-alat
yang diunakan, produk-produk yang akan dibuat.
2. Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung
mengenai proses pembuatan kreasi produk fungsional yang berbahan baku
kain flanel, peralatan yang diperlukan serta bahan digunakan dalam
pembuatan produk fungsional
3. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum
terakomodasi oleh kedua metode diatas.
4. Pelatihan pembuatan kreasi produk fungsional dari bahan kain flanel
ditujukan kepada siswa dengan melibatkan seluruh peserta pelatihan.
12
5. Evaluasi hasil akhir.
2.4 Rancangan Evaluasi
Tingkat keberhasilan pelatihan ini dilakukan melalui pengamatan langsung
melalui penilaian kinerja dan hasil produk pada peserta dalam proses persiapan,
pelaksanaan, dan evaluasi dalam pembuatan kreasi produk fungsional dari bahan
kain flannel dilakukan oleh instruktur dengan mengacu pada indikator yang
tercantun dalam rubrik yang telah disiapkan. Adapun model rubrik yang
digunakan adalah rubrik untuk menilai ketrampilan proses sebagai berikut:
Tabel 2.1 Check list proses pembuatan benda fungsional
No Ketrampilan yang diamati Skala Nilai
4 3 2 1
1 Persiapan (Pemilihan bahan, pengukuran,
penyiapan alat)
2 Penggunaan Peralatan yang benar
3 Ketepatan langkah-langkah membuat kreasi
produk fungsional
4 Kesesuaian hasil akhir yang dipresentasikan
menurut kreteria yang diharapkan
5 Menata peralatan setelah selesai kegiatan
6 Kreatifitas produk
7 Kerapian produk
8 Kombinasi warna
4=sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang
Selanjutnya hasil akhir penilaian kinerja dirata-ratakan dan dikonversi
menggunakan pedoman konversi sebagai berikut:
13
Tabel 2.2 Pedoman Hasil Evaluasi
No Rentangan Nilai Katagori
1 85 – 100 4 Sangat baik
2 70 – 84 3 Baik
3 55-69 2 Cukup
4 < 54 1 Kurang
14
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Deskripsi Hasil Pelatihan Membuat Benda Fungsional dari Kain Flanelpada Anak Asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udiyana Singaraja
Kegiatan pelatihan membuat benda fundsional dari kain flanel di Panti
Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udiyana Wiguna Singaraja dilaksankan selama 1
hari yaitu pada hari Minggu tanggal 24 April 2016. Kegiatan dimulai pukul 08.00
wita sampai dengan pukul 12.00 wita. Kegiatan diawali dengan mengumpulkan
peserta di ruang aula. Target sasaran adalah melibatkan siswa SMP dan SMA
yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 25 orang. Tetapi dari pihak Kepala
Panti Asuhan meminta untuk melibatkan semua siswa yang ada di panti sehingga
peserta pelatihan sebanyak 30 orang yang terdiri dari siswa SD 3 orang, SMP 10
orang dan siswa SMA 17 orang.
Kegiatan pelatihan ini instruktur (Made Diah Angendari) dibantu oleh
instruktur dari dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi
Tata Busana menyiapkan dan menata alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan
dalam pelatihan membuat benda fungsional dari kain flanel. Alat dan bahan yang
digunakan dalam pelatihan adalah sebagai berikut:
1 Alat-alat
a. Gunting
Gunanya untuk menggunting kain flanel dan menggunting benang
b. Meteran
Untuk mengukur panjang resluiting, pita, dan tali kur yang akan dipakai
c. Gunting zig-zag
Untuk memberikan variasi zig-zag pada flanel
d. Pensil
15
menjiplak pola flanel ke kertas
e. Penggaris
membantu membuat pola
f. Cutter
untuk memotong karton board
g. Jarum pentul
menyatukan flanel yang akan dijahit agar bahan tidak bergeser dan
hasilnya rapi
h. sumpit kayu
Untuk mendorong dakron ke dalam lubang flanel agar dapat berisi secara
merata dalam kreasi
i. jarum jahit
Untuk menjahit flanel
.2 Bahan-bahan
a. Kain flanel
sebagai bahan utama dalam membuat kreasi fungsional
b. Benang sulam
untuk menghias dan menjahit
c. Dakron
untuk mengisi bagian dalam kreasi
16
d. Jepit rambut
Gunakan jepit rambut yang terbuat dari besi berukuran 5 cm dan 8 cm,
serta jepit rambut yang terbuat dari plastik
e. Karet rambut
gunakan karet rambut yang sudah jadi dan karet rambut yang dijual
meteran
f. Gantungan kunci
gantungan kunci yang bisa dilepas dan dipasang seperti kalung
g. Pita
pita tebal dengan warna, ukuran, dan corak yang beragam
h. Payet
untuk menghias
i. Mata imitasi
17
untuk mata boneka
j. Retsleting
sebagai penutup pada kreasi kotak pensil
k. Lem
Kegiatan selanjutkanya adalah menjelaskan bahan-bahan yang digunakan,
alat-alat yang digunakan beserta fungsinya, benda-benda (produk yang akan
dibuat) serta langkah-langkah/cara pembuatan benda-benda yang akan dibuat.
Adapun produk yang dibuat adalah terdiri dari 6 produk yaitu Tempat Hp, tempat
pensil, tempat tisue, gantungan kunci, bros, jepit rambut dan ikat rambut.
Selanjutnya adalah pelatihan membuat benda fungional, siswa dibagi
menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok membuat benda yang berbeda.
Kelompok 1 yang terdiri dari 4 orang membuat kotak tisue, kelompok 2 terdiri
dari 5 orang membuat tempat Hp, kelompok 3 terdiri dari 5 orang membuat
tempat pensil, kelompok 4 terdiri dari 5 orang membuat bros, kelompok 5 terdiri
18
dari 5 orang membuat ikat/jepit rambut dan kelompok 6 terdiri dari 6 orang
membuat gantungan kunci.
Pada kegiataan pelatihan ini siswa dituntun oleh instruktur membuat
benda-benda sesuai dengan kelompok masing-masing, Benda-benda yang dibuat
sesuai dengan kreasi masing-masing siswa. Adapun langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut, siswa melihat contoh produk yang akan dibuat, memilih dan
menyiapkan bahan yang akan dipakai, membuat pola benda, menggunting sesuai
dengan ukuran, menghias kain flanel yang sudah digunting dengan cara memberi
sulaman dan menempel ornamen, menyelesaikan produk yang dibuat.
Selama pelatihan siswa-siswa tidak bisa membuat semua benda yang
dibuat, sehingga dalam kegiatan ini dilaksanakan pendampingan bagi siswa-siswa
yang berminat membuat produk yang lainnya. Dalam pendampingan ini hanya
melibatkan siswa yang berjenis kelamin perempuan. Para siswa diberikan
kebebasan membuat produk yang mereka inginkan. Produk yamg dibuat adalah
tempat tissu, tempat hp, tempat pensil, gantungan kunci, jepit/ikat rambut dan
bros.
Hasil kegiatan pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional dari kain
flanel secara umum dapat dikatakan berhasil karena anak-anak panti bisa
membuat dan menyelesaikan produk-produk yang dibuat dengan baik dan tepat
waktu. Hasil pembuatan produk tempat tissu dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Rekapitulasi data hasil kegiatan membuat produk tempat tissu dari kainflanel.
NoPeserta
1 2 3 4 5 6 7 8 Total
1 4 3 3 3 3 3 3 4 262 4 4 3 3 3 3 3 3 26
19
3 3 4 3 3 3 3 3 3 254 3 3 3 3 3 3 3 3 24
Jumlah 14 12 12 12 12 12 12 13 101Nilai 87,5 87,5 75 75 75 75 75 81,3 78,9
Keterangan:
1 = Persiapan (Pemilihan bahan, pengukuran, penyiapan alat)
2= Penggunaan Peralatan yang benar
3 = Ketepatan langkah-langkah membuat sulam pita
4 = Kesesuaian hasil akhir yang dipresentasikan menurut kreteria yang diharapkan
5 = Menata peralatan setelah selesai kegiatan
6 = Kreatifitas sulam pita
7 = Kerapian sulam pita
8 = Kombinasi warna sulam pita
Berdasarkan data pada Tabel 3.1 dapat dikatakan dapat dikatakan bahwa
pada persiapan pembuatan produk tempat tissu dari kain flanel memperoleh nilai
87,5 dalam kategori sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 87,5
kategori sangat baik, ketepatan langkah-langkah membuat produk tempat tissu
memperoleh nilai 75 kategori baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 75
kategori baik, menata peralatan selesai kegiatan memperoleh 75 kreatifitas sulam
pita memperoleh nilai 75 kategori baik, kerapian produk tempat tissu memperoleh
nilai 75 kategori baik dan kombinasi produk tempat tissu memperoleh nilai 81,3
kategori baik. Keseluruhan dari delapan kreteria yang dinilai memperololeh nilai
78,9 kategori baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembuatan sapu tangan yang
dihias dengan teknik sulam pita kategori baik dan berhasil sesuai dengan harapan.
Hasil kegiatan pembuatan produk tempat HP dari kain flanel dapat dilihatTabel 3.2
20
Tabel 3.2 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Tempat HP dariKain Flanel.
NoPeserta
1 2 3 4 5 6 7 8 Total
1 4 3 3 3 4 3 4 4 282 4 4 3 3 3 3 3 3 263 3 4 3 3 3 3 3 4 264 4 3 4 3 3 4 3 3 275 3 3 4 4 3 3 3 3 26
Jumlah 18 17 17 16 16 16 16 17 133Nilai 90 85 85 80 80 80 80 85 83,1
Berdasarkan data pada Tabel 3.2 dapat dikatakan bahwa pada persiapan
pembuatan produk tempat HP dari kain flanel memperoleh nilai 90 dalam
kategori sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 85 kategori sangat
baik, ketepatan langkah-langkah membuat produk tempat HP memperoleh nilai
85 kategori sangat baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 80 kategori baik,
menata peralatan selesai kegiatan memperoleh 80 kreatifitas sulam pita
memperoleh nilai 80 kategori baik, kerapian produk tempat HP memperoleh nilai
80 kategori baik dan kombinasi produk tempat HP memperoleh nilai 85 kategori
sangat baik. Keseluruhan dari delapan kreteria yang dinilai memperololeh nilai
83,1 kategori baik.
Hasil kegiatan pembuatan produk tempat pensil dari kain flanel dapat
dilihat Tabel 3.3
Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Tempat Pensil dariKain Flanel.
NoPeserta
1 2 3 4 5 6 7 8 Total
1 4 3 3 3 4 3 4 4 282 4 4 3 3 3 4 3 3 273 3 4 3 4 4 3 4 4 294 4 3 4 3 3 4 3 3 27
21
5 3 4 4 4 4 3 4 3 29Jumlah 18 18 17 17 18 17 18 17 140
Nilai 90 90 85 85 90 85 90 85 87,5
Berdasarkan data pada Tabel 3.3 dapat dikatakan bahwa pada persiapan
pembuatan produk tempat pensil dari kain flanel memperoleh nilai 90 dalam
kategori sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 90 kategori sangat
baik, ketepatan langkah-langkah membuat produk tempat pensil memperoleh
nilai 85 kategori sangat baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 85 kategori
sangat baik, menata peralatan selesai kegiatan memperoleh nilai 90 kategori
sangat baik, kreatifitas produk tempat pensil memperoleh nilai 85 kategori
sangat baik, kerapian produk tempat pensil memperoleh nilai 90 kategori sangat
baik dan kombinasi produk tempat pensil memperoleh nilai 85 kategori sangat
baik. Keseluruhan dari delapan kreteria yang dinilai memperololeh nilai 87,5
kategori sangat baik.
Hasil kegiatan pembuatan produk tempat bros dari kain flanel dapat dilihat
Tabel 3.4
Tabel 3.4 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Bros dari KainFlanel.
NoPeserta
1 2 3 4 5 6 7 8 Total
1 3 3 3 3 3 3 3 3 242 3 4 3 3 3 4 3 3 263 3 4 3 3 3 3 3 4 264 4 3 4 3 4 4 3 3 285 4 4 4 4 3 3 4 3 29
Jumlah 17 18 17 16 16 17 16 16 133Nilai 85 90 85 80 80 85 80 80 83,2
Berdasarkan data pada Tabel 3.4 dapat dikatakan bahwa pada persiapan
pembuatan produk bros dari kain flanel memperoleh nilai 85 dalam kategori
22
sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 90 kategori sangat baik,
ketepatan langkah-langkah membuat produk bros memperoleh nilai 85 kategori
sangat baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 80 kategori baik, menata
peralatan selesai kegiatan memperoleh nilai 80 kategori baik, kreatifitas produk
tempat pensil memperoleh nilai 85 kategori sangat baik, kerapian sulam produk
bros memperoleh nilai 80 kategorit baik dan kombinasi produk tempat pensil
memperoleh nilai 80 kategori baik. Keseluruhan dari delapan kreteria yang
dinilai memperololeh nilai 83,2 kategori baik.
Hasil kegiatan pembuatan produk tempat jepit/ikat rambut dari kain flanel
dapat dilihat Tabel 3.5
Tabel 3.5 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Jepit/Ikat Rambutdari Kain Flanel.
NoPeserta
1 2 3 4 5 6 7 8 Total
1 4 4 4 3 3 3 4 4 292 3 4 3 3 3 4 3 3 263 4 4 3 4 4 3 4 4 304 4 3 4 3 4 4 3 3 285 3 4 3 4 3 3 3 3 26
Jumlah 18 18 18 17 17 17 17 17 139Nilai 90 90 90 85 85 85 85 85 86,9
Berdasarkan data pada Tabel 3.5 dapat dikatakan bahwa pada persiapan
pembuatan produk jepit/ikat rambut dari kain flanel memperoleh nilai 90 dalam
kategori sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 90 kategori sangat
baik, ketepatan langkah-langkah membuat produk jepit/ikat rambut memperoleh
nilai 90 kategori sangat baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 85 kategori
baik, menata peralatan selesai kegiatan memperoleh nilai 85 kategori baik,
kreatifitas produk tempat pensil memperoleh nilai 85 kategori sangat baik,
23
kerapian sulam produk bros memperoleh nilai 85 kategorit sangat baik dan
kombinasi produk jepit/ikat rambut memperoleh nilai 85 kategori baik.
Keseluruhan dari delapan kreteria yang dinilai memperololeh nilai 86,9 kategori
sangat baik.
Hasil kegiatan pembuatan produk gantungan kunci dari kain flanel dapat
dilihat Tabel 3.6
Tabel 3.6 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Gantungan Kuncidari Kain Flanel.
NoPeserta
1 2 3 4 5 6 7 8 Total
1 4 4 4 3 3 3 4 4 292 3 4 3 3 3 4 3 3 263 4 4 3 4 4 3 4 4 304 4 3 4 3 4 4 3 3 285 3 3 3 4 3 3 3 3 266 4 4 3 3 4 3 3 4 28
Jumlah 22 23 20 20 21 20 20 21 167Nilai 91,7 91,7 83 83 87,5 83 83 87,5 86,9
Berdasarkan data pada Tabel 3.6 dapat dikatakan bahwa pada persiapan
pembuatan produk gantungan kunc dari kain flanel memperoleh nilai 91,7 dalam
kategori sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 91,7 kategori sangat
baik, ketepatan langkah-langkah membuat produk gantungan kunci memperoleh
nilai 83 kategori baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 83 kategori sangat ,
menata peralatan selesai kegiatan memperoleh nilai 87,5 kategori baik,
kreatifitas produk tempat pensil memperoleh nilai 83 kategori baik, kerapian
sulam produk gantungan kunci memperoleh nilai 83 kategori baik dan
kombinasi produk gantungan kunci memperoleh nilai 87,5 kategori sangat baik.
Keseluruhan dari delapan kreteria yang dinilai memperololeh nilai 86,9 kategori
sangat baik.
24
Secara keseluruhan dari kegiatan pelatihan membuat benda fungsional dari
kain flanel dapat dikatakan berhasil, baik dalam pembuatan produk tempat tissu,
tempat HP, tempat pensil, bros, jepit/ikat rambut, dan gantungan kunci. Secara
keseluruhan hasil dari ke enam produk yang dibuat dengan 30 orang peserta dapat
dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel.3.7 Hasil kegiatan Pelatihan Membuat Benda Fungsional Dati kain Flanel
Produk yang Dibuat Jumlah Nilai KategoriTempat Tissu 101 78,9 BaikTempat HP 133 83,1 BaikTempat Pensil 140 87,5 Sangat BaikBros 133 83,2 BaikJepit/Ikat Rambut 139 869 Sangat BaikGantungan Kunci 167 86,9 Sangat BaikJumlah 813 85 Sangat Baik
Berdasarkan Tabel 3.7 Hasil kegiatan pelatihan membuat benda fungsional
dari kain flanel dengan nilai 85 kategori sangat baik dan berhasil sesuai dengan
kreteria yang diharapkan.
3.2.2 Tanggapan Anak Asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) UdyanaWiguna Singaraja (Siswa SMP dan SMA/SMK) Terhadap PelatihanMembuat Benda Fungsional dari Kain Flanel
Hasil kegiatan pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional dari kain
flanel secara umum dapat dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari persentase
kehadiran peserta mencapai 100%, dari yang ditargetkan sebanyak 30 orang dan
yang ikut pelatihan sebanyak 38 orang.
Anak-anak panti asuhan sangat antusias mengikuti pelatihan, mereka
dengan tertin dan tekun membuat produk yang diajarkan oleh instruktur. Mulai
dari menjelaskan bahan, alat, proses pembuatan, produk yang dibuat, persiapan
bahan, persiapan alat, pembuatan pola, menggunting menjiplak motif, menyulam
25
dan penyelesaian. Semua langkah-langkah dan proses pembuatan benda
fungsionaal yang terdiri dari tempat tissu, tempat HP, tempat pensil, bros,
jepit/ikat rambut, dan ganatungan kunci dilakukan dengan baik dan sungguh-
sungguh. Mereka akan bertanya bila ada hal yang belum dimengerti.
Anak-anak panti asuhan berharap untuk mendapatkan pelatihan dengan
tema yang berbeda dan berkelanjutan, karena menurut mereka ketrampilan yang
diberikan sangat bermanfaat bagi mereka sebagai bekal hidup setelah mereka
keluar dari panti asuhan.
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil kegiatan P2M yang telah dipaparkan pada hasil, bahwa
kegiaran pengabdian ini mendapat respon yang positif dari para peserta, pegawai
dan pimpinan panti Asuhan Udyana Wiguna, dimana para peserta sangat antusias
mengikuti kegiatan, dan hasilnya juga baik, begitu juga dengan pegawai yang
dengan senang hati membantu dalam proses awal sampai akhir. Pihak panti sangat
terbuka dan merespon positif kegaiataan pelatihan yang dilaksanakan, dan
menyarankan agar pelatihan dilaksanakan setiap tahun dengan materi yang
Benda fungsional (tempat tissu, tempat HP, tempat pensil, bros, jepit/ikat
rambut, dan ganatungan kunci) yang dibuat sesuai dengan harapan instruktur,
anak-anak panti dengaan baik melaksanakan pelatihan, dan mengikuti arahan
instruktur. Anak-anak mengerjakan dengan baik sesuai dengan langkah-langkah
dan contoh yang disipakan instruktur. Produk-produk yang dibuat diharapkan
dapat dikembangkan ke media yang lainnya, misalnya membuat produk lenan
rumah tangga, perlengkapan sekolah dan pengembangan model dan kretaifitas.
26
Pelatihan ini memberikan manfaat kepada anak-anak panti sebagai lahan
untuk berwirausaha, karena anak-anak memiliki ketrampilan dalam membuaat
produk benda fungsioanal dari kaian flanel sehingga bisa mengembangkan dan
memproduksi produk ini untuk bisa dipasarkan.
Disisi lain masih ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan,
misalnya menentukan waktu, karena anak-anak hari senin sampai hari sabtu
sekolah, ada yang sekolah pagi dan ada sekolah siang, sehingga pelaksanaan
pelatihan hanya bisa dilakukan pada hari minggu.
27
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kegiatan pelatihan membuat produk benda fungsionaal dari kain
flanel pada anak asuh di panti asuhaan Udyana Wiguna Singaraja sudah
terlaksana dengan baik. Siswa membuat produk berupa tempat tissu, tempat
HP, tempat pensil, bros, jepit.ikat rambut,daan gantungan kunci. Aspek yang
dilnilai adalah Persiapan (Pemilihan bahan, pengukuran, penyiapan alat),
penggunaan peralatan yang benar, ketepatan langkah-langkah membuat
produk benda fungsional kesesuaian hasil akhir yang dipresentasikan menurut
kreteria yang diharapkan, menata peralatan setelah selesai kegiatan, kreatifitas
produk benda fugsional, kerapian benda fungssional , kombinasi warna benda
funfsional. Secara keseluruhan Hasil dalam kegiatan pengabdian pada
masyarakat ini adalah pelatihan membuat benda fungsional dari kaian flannel
berupa tempat tissue, tempat HP, tempat pensil, bros, jepit/ikat rambut, dan
gantungan kunci mendapat nilai 85 kategori sangat baik.
2. Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan menghias kaian
dengana teknik sulam pitan ini sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari idikator
kehadiran siswa mencapai 100% dari target, dan selama kegiatan berlangsung
mereka sangat antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir kegitan.
28
5.2. Saran
Kegiatan P2M di Panti Asuhan Udyana Wiguna Singaraja, mendapat
respon yang positif, tentunya hal ini bisa ditindaklanjuti pada waktu berikutnya,
dengan bidang-bidang yang lain misalnya menjahit, pembuatan motif dengan
teknik jumputan, menghias dengan tekniki painting dan juga bidang tata rias,
sehingga siswa memiliki ketrampilan yang mencukupi untuk bekal hidupnya
nanti.
29
DAFTAR PUSTAKA
Imawati, Emi Risna. 2006. Aksesori & Perengkaan Anak Dari kain Felt. PTGramnedia Pustaka Utama: Jakarta.
Lunaya art. 15 April 2010.Petunjuk dasar Berkresai dengan Kain Flanel.http://LunayaArtflanel.htm. Diakses 10 Desember 2011.
Mira. 9 September 2009. Kain Flanel atau Felt.http://Kainflanel/sejarahflanel.htm. Diakses 10 Desember 2011.
Musdalifah. 2009. Pemberdayaan anak Jalanan Melalui program Life Skill BidangBusana. Artikel pada Prosiding Seminar Nasional Akselerasi PeningkatanKualitas Sumber Daya manusia melalui Pendidikan KesejahteraanKeluarga. UPI Bandung, 30 Oktober 2007.
Sulastiano, Harry. Seni dan Budaya. 2008. Grafindo Media Pratama. Jakarta.
Sunflo’s. 14 Agustus 2009. Gantungan Kunci Strawberry dari kain Flanel.http://Kainflanel/GantunganKunciStrawberrydariKainFlanel.htm. Diakses10 Desember 1011.
Schmidlen. Kain Flanel. http://KainFlanel.htm. Diakses 10 Desember 2011.
Rahayu, Endah. 2004. Membuat kreasi fungsional dari kain flannel. Kawanpustaka: Jakarta.
Yuki. 2005. Terampil kriya, flannel. Puspa swara. Jakarta.
39
Lampiran 3 Materi Kegiatan
1. Gantungan Kunci
Langkah-langkah pembuatan
a. Sediakan alat dan bahan berupa kain flanel merah dan hijau, kain dakron, ringgantungan kunci/gantungan Hp, jarum, benang dan gunting.
2. gunting kain merah dengan pola strawberry dan kain hijau dengan polakelopak daun 5-7 helai, seperti terlihat pada gambar.
3. mulai menjahit pola strawberry dengan tusuk feston dan sisakan 3 cm sebagaitempat untuk memasukkan dakron.
4. masukkan dakron sebanyak-banyaknya ke dalamnya dengan bantuan lidi ataupensil untuk membantu menekan, dan jahit hingga rapat.
40
5. dengan tusuk tikam jejak dan menariknya, buatlah kerutan pada objek (ini yangmenimbulkan kesan fresh dan berisi, jadi seperti aslinya).
6. buatlah bintik-bintik hitam di seluruh permukaannya serapi mungkin, setelahselesai, kembali ke ujung kerutan.
7. memasang kelopak dau, tusukkan jarum di tengah pola kelopak daun, dan mulaimenjahit dengan teknik tikam jejak membentuk urat kelopak yang menyebar,jahitan harus mengenai ‘daging’ buah strawberry, karena jahitan ini berfungsisebagai perekat. lakukan di setiap sisinya.
8. pasangkan ring gantungan dengan cara menjahit mati berulang-ulang hinggadirasa kuat, usahakan serapi mungkin.
41
9. jadilah gantungan kunci strawberry
2. Tempat Pensil
Cara Membuat:
a. Siapkan selembar kain felt dengan ukuran 21.5 x 13 cm, atau sesuaidengan kebutuhan. Jahit salah satu sisi panjang kain felt pada salah satusisi retleting.
b. Tekuk kain felt, kemudian jahit pula sisi panjang yang lain pada retsleting.c. Balik hasil jahitan langkah 2, hingga yang terlihat adalah sisi dalam dari
pensil. Posisikan ritseling pada bagian tengah, lalu jahit kedua sisi lebardari kain felt.
d. Balik kembali hasil langkah 3. Hasilnya adalah sbuah tempat pensil yangdapat dibuka dan ditutup dengan retsleting.
Hiasannya:
a. Selipkan tali kecil pada bagian alat pembuka retsleting.b. Pasang bagian-bagian wajah monyet dan berang-berang
42
c. Sambil menyelipkan tali (hasil langhah 1) dan kedua telinga, gabungkan(tempel) bagian wajah depan dengan wajah belakang.
3. Kantung Handphone (HP)
Cara Membuat:
a. Gabungka (tempel) masing-mmasing dua lembar bentuk tangan. Buatlahbentuk jari dengan tusuk hias.
b. Pasang bagian-bagian wajah dean.c. gabungkan(temple) wajah dengan belakang. Selipkan telinganya.d. Hiasi balon dengan tulisane. Tempel bnetuk aplikasi yang sudah dibuat.
4. Pembatas Buku
Cara membuat:
a. Pasang/tempel susunan motif sesuai pola (bentuk bunga, beruang & ulat)pada potongan felt yang akan dijadikan sisi depan pembatas buku.
b. Gabungkan kedua potongan felt pembatas buku. Sambil menyelipkan taliberwarna, jahit sekelilingnya.\
43
5. Boneka Pensil
Boneka pensil Buaya/ Boneka Pensil Jerapah
a. Pasang bagian-bagian dari badan sisi kanan dan badan sisi kirib. Gabungkan badan sisi kanan dan sisi kiri. Jahit sekeliling atasnya.c. Tempel gigi dan tangan pada kedua sisi badan (kanan dan kiri)d. Masukkan kapas pada bagian kepala boneka.
Boneka Pensil Tikus
1. Pasang bagian-bagian dari badan sisi kanan dan badan sisi kiri2. Gabungkan badan sisi kanan dan sisi kiri. Selipkan hidung, kemudian jahit
sekeliling atas badan.3. Tempel telingan pada kedua sisi badan. Hiasi bagian pinggir bawah
celemek dengan tusuk jelujur. Pasang celemek pada bagian tikus,kemudian gabungkan (pempel) bagian pengikat celemek.
4. Tempel tangan pada kedua sisi badan (kanan dan kiri). Masukkan kapaspada daerah kepala boneka.
5. Jepit Rambut
Cara membuat:
1. Gabungkan masing-masing dua lembar potongan felt, lalu jahitsekelilingnya
2. Tempel empat bentuk bungan pada hasil langkah 13. Tempel hasil langkah 2 pada jepit rambut dengan menggunakan glue gun.
44
6. Ikat Rambut
Cara Mmembuat:
1. Pasang bagian-bagian wajah beruang2. Gabungkan kedua lembar bagian wajah. Selipkan telinga. Jahit sekeliling
wajah sambil memasukkan kapas.3. Pasang hiasan beruang pada karet rambut. jahit pinggir kiri dan kanan
logam yang ada pada karet rambut. Agar hiasan tidak mudah lepas, buatlahjahitan yang kuat (4-5 kali) dengan benang jahit.
4. Tempelkan potongan kain felt kecil untuk menutupi logam.
7. Gantungan Kunci Huruf
45
Alat dan Bahan: Kain Flanel, benang sulam, lem serbaguna/lem tebak, gunting,jarum dan benang. Kertas gantungan kunci, karet, magnet, pentil bros, dakron.
Cara Membuat:
1. Buat huruf alfabet di kertas terlebih dahulu. Bisa juga dengan mencetakhuruf-huruf dengan komputer.
2. Gunting kertas yang sudah digambar alfaber3. Buat pola alfaber yang sudah digambar ke kain flanel4. Masing-masing dibuat 2 lembar5. Pasang gantungan kunci ke kain flanel dengan menyambung pita/tali
beludru untuk pengaitnya, jadi yang dilem bagian pita/tali beludrunya.
6. Lalu gabungkan 2 kain flanel tadi dengan dihajit tusuk feston7. Masukkan dakron sedikit demi sedikit8. Jahit lagi sampai selesai
46
9. Gantungan Hp
Cara membuat:
1. Siapkan alat dan bahannya yaitu lem serbaguna, kain flanel ukuran 2 x 6 cm 5ungu dan 1 pink (warna boleh sesuai selera), jarum jahit dan benangnyasesuai warna, peniti bros atau tali beludru atau jepit rambut.
47
2. Lipat 2 kain flanel secara vertikal, rekatkan dengan lem serbaguna
3. Gulung flanel ke dalam, beri sedikit lem di bagian dalam gulungan flanelsupaya rekat dan tidak kembali ke bentuk semula.
4. Ulangi langkah 1 sampai 3 untuk flanel warna ungu lainnya
48
5. Beri lem pada sekeliling bagian luar flanel yang hanya mempunyai 1 warna(warna pink). Tempelkan satu persatu flanel warna ungu. Ujung warna ungumenghadap ke bawah. Tempelkan semua flanel ungu mengelilingi flanelpink. Supaua kuat beri lem juga pada flanel ungu, yang nantinya flanelwarna ungu saling menempel dan antara flanel ungu dengan flanel ungulainn.a tidak berlubang.
6. Beri lem di bagian belakang flanel lalu rekatkan dengan tali beludru atau pita.
49
10. Tempat TisueCara membuat:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ukur panjang lebar dan tinggi kotak tissu
3. Gunting kain flanel sesuai ukuran kotak tissu Bagian 1 tutup kotak, dan
bagian 2 dan 3 bagian depan dan samping kotak.
4. Jahit dengan tusuk feston bagian no 2 dan 3 (berselang selinng no 2, 3, 2, 3
5. Sambung bagian yang sudah dijahit dengan bagian no, 1 menggunakan
tusuk feston yang disambung
6. Lepas kotak tissu dan penutupnya, lalu beri lingkaran dengan
menggunakan pensil untuk tempat keluar tissunya.
7. Gunting lingkaran yang dibuat tadi
8. Tempelkan flanel putih berbentuk garis-garis dengan lem tembak
9. Tempelkan juga flanel warna coklat agar terkesan ada coklat yang meleleh
10. Tempelkan aplikasi buah-buahan dari flanel seperti striberi, krip, astor,
kiei, bisa ditambah sesuai selera.