lap akhir piong fix

10
i LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA “PIONG” KRISPI KEONG CEMILAN RINGAN BERPROTEIN TINGGI Oleh : Rahmadianto 121071006 (2012) Achmad Yusuf 101071006 (2010) Catur Prasetyo 121011008 (2012) Rika Herindani 121061011 (2012) INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2013 Dibiayai oleh: Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Program Kreativitas Mahasiswa Nomer: 142/SP2H/KPM/Dit.Litabmas/V/2013, tanggal 13 Mei 2013

Upload: radint-dianto-rahma

Post on 27-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

nothing

TRANSCRIPT

Page 1: Lap Akhir Piong Fix

i

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“PIONG” KRISPI KEONG CEMILAN RINGAN BERPROTEIN TINGGI

Oleh :

Rahmadianto 121071006 (2012)

Achmad Yusuf 101071006 (2010)

Catur Prasetyo 121011008 (2012)

Rika Herindani 121061011 (2012)

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2013

Dibiayai oleh:

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional sesuai dengan Surat

Perjanjian Penugasan Program Kreativitas Mahasiswa Nomer:

142/SP2H/KPM/Dit.Litabmas/V/2013, tanggal 13 Mei 2013

Page 2: Lap Akhir Piong Fix

ii

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : “PIONG” Krispi Keong Cemilan Ringan Berprotein Tinggi

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-M ( )PKM-KC

(x) PKM-K ( ) PKM-T

3. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama

Nama Lengkap : Rahmadianto

NIM : 121071006

Jurusan : Matematika

Perguruan Tinggi : Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta

Alamat Rumah dan No. Telp : Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul, DIY

085643384345

Alamat E-mail : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang

5. Dosen Pendamping

Nama Lengkap dan Gelar : Bambang Kusmartono, ST, MT

NIK : 84.0360.234 E

Alamat Rumah dan No. Telp : Jl. RE Martadinata 29 B Yogyakarta

08155154873

6. Biaya Kegiatan Total : Rp 8.600.000,-

Dikti : Rp 8.600.000,-

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 bulan

Yogyakarta, 15 Agustus 2013

Page 3: Lap Akhir Piong Fix

iii

ABSTRAK

Keong merupakan hewan tak bertulang belakang dengan cangkang sebagai

alat perlindungan diri.Di beberapa daerah di Indonesia, keong diolah menjadi

aneka ragam makanan seperti sate keong, keong rebus bahkan kecap keong.

Keong diketahui mengandung asam omega 3, omega 6 dan omega 9. Dari hasil uji

proksimat , kandungan protein yang terkandung pada keong sawah berkisar 16-

50%. Keong sawah juga mengandung zat gizi makronutrien yang berupa protein

dalam kadar yang cukup tinggi pada dagingnya. Mikronutrien berupa mineral

yakni kalsium yang berguna bagi tubuh manusia.

Dari sumber yang lain menyebutkan bahwa daging keong mempunyai

kadar protein yang tinggi dan kadar lemak yang rendah. Keong sawah

mengandung 2% lemak,dan 80%. Keong kaya akan essential fatty acid seperti

linoleic acids dan linolenic acids.

Sumber lain menyebutkan bahwa 100 gram daging keong mengandung

79,2% air, energi sebesar 90 kalori (377kj), protein 16,1%, total lemak 1,9%,

kadar abu 1,3%, karbohidrat 2%, Ca 10 mg, Fe 3,5mg, Mg 250 mg, P 272 mg, K

382 mg, Na 70 mg, Zn 1 mg, Thiamin 0,01 mg, Riboflavin 0,12 mg, Niasin 1,4

mg, as. Folat 6 mcg, vit. B-12 0,5 mcg, beberapa vitamin lain seperti vit. A, K, E.

Sebuah study menyebutkan bahwa 75% lemak yang terkandung dalam

tubuh keong adalah unsaturated fatty acids, sehingga keong baik untuk

dikonsumsi.

Karena kandungan gizi terutama protein yang cukup tinggi, maka apabila

diolah secara tepat, keong sawah bisa menjadi sumber protein hewani yang

berkualitas tinggi.Keong sawah juga dapat meningkatkan libido.Oleh karena itu,

keong sawah bisa dijadikan sebagai alternative sumber protein hewani berupa

krispi keong yang renyah dan enak.

Usaha “piong” krispi keong menjadi salah satu peluang usaha yang

menjanjikan khususnya mahasiswa. Dengan harga terjangkau Rp. 1.000,00

masyarakat sekitar kota Jogja dan mahasiswa IST Akprind Yogyakarta dapat

merasakan nikmatnya “piong”. Agar hasil yang ditargetkan tercapai, maka

diperlukan sistem pemasaran yang baik pula, tahapan pemasaran yang kami

lakukan untuk menjual “piong” ini yaitu Segmentation, Targeting, dan

Positioning yang efektif dalam menarik konsumen.

Keyword : keong, krispi, piong, protein

Page 4: Lap Akhir Piong Fix

iv

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, marilah kita senantiasa memanjatkan rasa puja

dan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan kepada kita

segenap nikmat dan karunia-Nya, sehingga pada saat ini kita masih diberikan

rahmat serta hidayah sehingga Laporan Akhir Program Kreativitas Mahasiswa

dengan judul “PIONG” KRISPI KEONG CEMILAN RINGAN

BERPROTEIN TINGGI ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan akhir ini

diajukan sebagai laporan evaluasi kinerja tim PKM-K kami. Terselesaikannya

laporan ini tak lepas dari bantuan dan dukungan pihak lain, oleh karena itu

penyusun mnegucapkan terima kasih kepada :

1. Rektor Institut Sains dan Tenologi Akprind Yogyakarta

2. Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan

3. Ibu Dra. Noeryanti, M.Si selaku Ketua Jurusan Matematika

4. Bapak Bambang Kusmartono, S.T., M.T selaku dosen pembimbing

5. Kedua orang tua kami yang senantiasa memberikan dukungan dan

kasih sayang

6. Teman-teman Institut Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta

7. Semua pihak yang terkait dalam penyusunan laporan akhir ini

Penyusun menyadari dalam penyusunan laporan akhir ini masih terdapat

banya kekurangan, karena itu penyusun tidak menutup diri terhadap saran dan

kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan akhir ini dan semoga laporan

akhir ini dapat bermanfaat.

Yogyakarta, 15 Agustus 2013

Penyusun

Page 5: Lap Akhir Piong Fix

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara agraris yang mempunyai lahan pertanian

luas yaitu luas lahan persawahan mencapai 8,061 juta hektar, 4,896 juta

hektar sawah irigasi dan 3,16 juta hektar sawah non irigasi. Jawa Tengah

memberikan kontribusi luas lahan persawahan 0,689 juta hektar ( Badan

Pusat Statistik), maka bukan jadi rahasia apabila banyak hama pertanian

yang mengganggu tanaman persawahan. Contoh hama pertanian

(persawahan) yang banyak di temui adalah keong.

Di beberapa daerah di Indonesia, keong diolah menjadi aneka

ragam makanan seperti sate keong, keong rebus bahkan kecap keong.

Menurut Dr. Ir. Sulistiono, MSC, ketua departemen sumber daya perairan

(MSP) fakultas perikanan dan ilmu kelautan IPB, keong diketahui

mengandung asam omega 3, omega 6 dan omega 9. Dari hasil uji

proksimat, kandungan protein yang terkandung pada keong sawah

berkisar 16-50%. Keong sawah juga mengandung zat gizi makronutrien

(kalsium yang berguna bagi tubuh manusia) yang berupa protein dalam

kadar yang cukup tinggi pada dagingnya.sumber yang lain menyebutkan

bahwa daging keong sawah mengandung 2% lemak,dan 80%. Keong

kaya akan essential fatty acid seperti linoleic acids dan linolenic acids,

sehingga keong baik untuk dikonsumsi.

Kandungan gizi terutama protein yang cukup tinggi, maka apabila

diolah secara tepat, keong sawah bisa menjadi sumber protein hewani

yang berkualitas tinggi. Keong sawah juga dapat meningkatkan libido.

Oleh karena itu, keong sawah bisa dijadikan sebagai alternative sumber

protein hewani berupa krispi keong yang renyah dan enak.

1.2 Perumusan Masalah

a. Bagaiman cara pembuatan Krispi Keong?

b. Bagaimana menciptakan peluang usaha dari produksi Krispi Keong?

1.3 Tujuan Program

a. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa serta

berorientasi pada profit, sebagai layaknya wirausahawan.

b. Untuk memanfaatkan sumber daya lokal yang berlimpah menjadi

produk olahan yang bernilai ekonomi tinggi.

1.4 Luaran yang Diharapkan

a. Terciptanya peluang usaha mandiri yang bergerak disektor home

industri yang mengacu pada bidang kesehatan.

b. Meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam rangka bereksperimen &

menemukan hasil karya yang bermanfaat dan tepat guna.

1.5 Kegunaan Program

a. Meningkatkan kreativitas & inovatif mahasiswa dalam menemukan

hasil karya yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha serta

mengembangkan ilmu teknologi pangan.

b. Memperkenalkan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan hal

yang dirasa tidak bemanfaat dan cukup banyak di bagian pertanian

sebagai produk Krispi Keong yang dijadikan peluang usaha.

Page 6: Lap Akhir Piong Fix

2

II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Krispi keong memiliki peluang usaha yang cukup tinggi terutama di

daerah Yogyakarta. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan diantaranya:

Di Yogyakarta belum pernah ada usaha yang memproduksi keong sawah

sebagai krispi keong makanan ringan; Yogyakarta adalah kota pelajar dimana

terdapat banyak mahasiswa dari berbagai daerah didalamnya; Bahan baku

mudah diperoleh sehingga ketersediannya cukup terpenuhi; Proses produksi

tidak membutuhkan biaya besar, mudah, dan praktis; Dalam proses produksi

tidak membutuhkan keahlian khusus; Dalam hal konsumen, sangat didukung

dengan banyaknya mahasiswa dan remaja khususnya di daerah Yoyakarta dan

sekitarnya yang menggemari makanan ringan sebagai camilan sehat.

Gagasan memproduksi krispi keong ini diharapkan dapat menambah

jenis keanekaragaman hasil olahan makananan khas Yogyakarta dan dapat

dijadikan suatu peluang usaha yang baru khususnya bagi mahasiswa.

III. METODE PENDEKATAN

Metode pendekatan yang telah dilaksanakan terdiri dari 4 tahapan yaitu :

1. Tahap Percobaan (Riset)

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan piong adalah 1 kg daging

keong segar. Bahan pendukung lain diantaranya; Tepung Bumbu ( 250

gram ), Penyedap Rasa (10 gram ), Ketumbar ( 10 gram ),bawang putih

(100 gram), Minyak Goreng (1 Liter ), Garam (secukupnya), Jeruk nipis

(Secukupnya), dan telur (250 gram). Dengan bahan tersebut dapat

menghasilkan kurang lebih 34 kemasan.

2. Tahap Percobaan untuk Kueisioner

Membuat “piong” untuk dijadikan bahan kuesioner sebagai pengenalan di

kalangan mahasiswa dan masyarakat lingkungan sekitar serta bertujuan

untuk mengetahui tanggapan para responden terhadap “piong”.

3. Tahap Produksi

Persiapan tempat dan alat, pembelian bahan, pengolahan, hingga

pengemasan. Dengan jadwal 1 minggu 2 kali produksi.

4. Tahap Pemasaran

Penitipkan “piong” di kopma dan di warung-warung kecil sekitar kampus

dan daerah Bantul. Kami juga mempromosikan melalui internet (fanpage)

dan pamflet serta brosur.

IV. PELAKSANAAN PROGRAM

4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu : 6 bulan, dimulai sampai kegiatan selesai yaitu pada minggu

ketiga bulan Februari sampai akhir bulan Juli.

Tempat: Ruang dapur (kerumahtanggaan) milik Institut Sains dan

Teknologi Akprind Yogyakarta yang berada di Kampus 2

beralamat di Jalan I Nyoman Oka No.32 Kotabaru.

Page 7: Lap Akhir Piong Fix

3

4.2 Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan

Uraian

Bulan ke

1 2 3 4 5 6

Persiapan Awal

Rapat kerja tim & konsultasi agenda kerja

Sikronisasi jadwal kuliah & pembagian tugas

Survey Harga

Survey harga alat dan bumbu

Penyusunan jadwal (merapikan jadwal sebelumnya)

Percobaan (Riset)

Pembelian alat & bahan

Percobaan pembuatan “piong” untuk kueisioner

Produksi

Pembelian bahan dan pembuatan produk “piong”

Pemasaran

Menitipkan di kopma & warung-warung

Mengambil titipan

Penyusunan Laporan

Pengolahan data serta pembuatan laporan

Konsultasi laporan

Penggandaan laporan

4.3 Instrumen Pelaksanaan

Instrumen pelaksanaan program ini adalah semua alat dan bahan

yang diperlukan dalam pembuatan piong seperti : kompor, pisau, wajan,

alat press dan peralatan masak yang lainnya. Kegiatan dimulai dari

minggu ketiga bulan Februari 2013. Untuk bahan (daging keong) kami

membeli di Pasar Giwangan Yogyakarta dan Superindo. Peralatan kami

membeli di Supermarket Progo. Adapun bahan dan alat yang kami beli di

pasar tradisional di Jogja. Variasi rasa piong yaitu : original, BBQ, pedas,

jagung bakar, dan keju.

4.4 Rekapitulasi Rancangan dan Realisasi Biaya

Rekapitulasi Rancangan Biaya

1. Biaya bahan habis pakai

Daging keong Rp1.500.000,-

Bawang putih Rp 300.000,-

Ketumbar Rp 20.000,-

Garam Rp 5.000,-

Jeruk nipis Rp 70.000,-

Telur Rp 150.000,-

Minyak goreng Rp 200.000,-

Bumbu perasa Rp 75.000,-

Gas Rp 160.000,

Label Rp 100.000,-

Plastik Rp 75.000,- +

Rp2.655.000.-

Page 8: Lap Akhir Piong Fix

4

2. Peralatan penunjang PKM

Kompor gas lengkap Rp 700.000,-

Alat press Rp 750.000,-

Pisau Rp 25.000,-

Wajan Rp 150.000,-

Penggorengan Rp 200.000,-

Baki Rp 50.000,-

Baskom Rp 150.000,-

Neraca Rp 500.000,-

Telenan Rp 20.000,-

Serbet Rp 30.000,-

Toples Rp 200.000,- +

Rp2.775.000,-

3. Operasional

Internet, komunikasi, dokumentasi Rp 700.000,-

Transportasi Rp 700.000,-

Konsumsi Rp 500.000,-

Cetak brosur, kueisioner & banner Rp 250.000,

Pembuatan laporan Rp 250.000,- +

Rp2.400.000.-

Biaya Total Pemasukan Rp7.870.000,-

Realisasi Biaya

Pengeluaran

1. Pajak Rp 900.000,-

2. Biaya bahan habis pakai

Daging keong Rp1.568.000,-

Bawang putih Rp 180.000,-

Ketumbar Rp 11.000,-

Garam Rp 3.000,-

Tepung Rp 112.000,-

Jeruk nipis Rp 56.000,-

Telur Rp 144.000,-

Minyak goreng Rp 108.000,-

Bumbu perasa Rp 49.700,-

Gas Rp 160.000,

Biaya packing Rp 78.000,- +

Rp2.469.700.-

3. Peralatan penunjang PKM

Kompor, tabung gas, & selang regulator Rp 659.800,-

Alat press besar & kecil Rp 130.000,-

Pisau 3 buah Rp 15.000,-

Wajan 2 buah Rp 120.600,-

Sothel&serok 2 buah Rp 28.000,-

Nampan 6 buah Rp 36.000,-

Baskom 6 buah Rp 72.000,-

Neraca 3 buah Rp 114.000,-

Panci 3 buah Rp 160.500,-

Page 9: Lap Akhir Piong Fix

5

Serbet 4 buah Rp 9.800,-

Cobek 1 buah Rp 32.000,-

Cutter 1 buah Rp 1.550,-

Staples & isi Rp 8.300,-

Toples 40 buah Rp 372.000,- +

Rp1.759.550,-

4. Operasional

Internet Rp 180.000,-

Dokumentasi Rp 300.000,-

Komunikasi Rp 200.000,-

Transportasi Rp 750.000,-

Konsumsi Rp 900.000,-

Cetak brosur, kueisioner & banner Rp 634.700,

Pembuatan laporan, arsip, administrasi Rp 356.000,- +

Rp3.320.700.-

Biaya Total Pengeluaran Rp8.449.950,- Pendapatan = Rp 900,-/bungkus x 3171 bungkus

= Rp 2.853.900,-

Total = total pemasukan – total pengeluaran

= Rp8.600.000 - Rp8.449.950

=Rp 150.050,-

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Program kewirausahaan ini bertujuan meningkatkan nilai ekonomis

dari keong yang selama ini kurang dimanfaatkan oleh masyarakat.

Pembuatan piong ini dapat menjadi peluang usaha baru dengan

memanfaatkan daging keong yang kaya protein. Dengan ini mahasiswa dapat

menemukan inovasi berupa produk cemilan ringan yang unik serta

bermanfaat dari sisi kesehatan. Selama 2 bulan produksi pada bulan Juni dan

Juli, piong telah terjual sebanyak 3171 bungkus. Program ini diusahakan

dapat berkelanjutan. Rencana jangka pendek dari program kewirausahaan ini

adalah mengajukan nomer P-IRT. Adapun rencana jangka panjang kami

adalah ekspansi penjualan di kota Jogja, Bantul dan Sleman serta bekerja

sama dengan para penjual/pembuat snack makanan ringan.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Usaha “piong” menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan

khususnya mahasiswa. Dengan harga terjangkau Rp. 1.000,00 masyarakat

sekitar kota Jogja dan mahasiswa IST Akprind Yogyakarta dapat merasakan

nikmatnya “piong”. Agar hasil yang ditargetkan tercapai, maka diperlukan

sistem pemasaran yang baik pula, tahapan pemasaran yang kami lakukan

untuk menjual “piong” ini yaitu Segmentation, Targeting, dan Positioning

yang efektif dalam menarik konsumen.

Saran untuk penjualan “piong” lebih nikmat disajikan dalam keadaan

hangat, namun saat ini belum bisa dilaksanakan karena kami memasarkan

dengan cara menitipkan.

Page 10: Lap Akhir Piong Fix

6

LAMPIRAN