krispianus mo'o.pdf

Upload: anonymous-kehkxq

Post on 17-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    1/51

    1

    PELAKSANAAN PEMELIHARAN TAMAN

    PERUMAHAN PUNCAK PERMATA SENGKALING

    LAPORAN PKL

    OLEH

    KRISPIANUS MOONIM: 030.303.0019

    FAKULTAS PERTANIAN

    PROGRAM STUDI ARSITEK LANDSKAP

    UNIVERSITAS TRBHUWANA TUNGGADEWI

    MALANG

    2007

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    2/51

    2

    PELAKSANAAN PEMELIHARAN TAMAN

    PERUMAHAN PUNCAK PERMATA SENGKALING

    Lembaran Pengesahan

    Oleh

    KRISPIANUS MOO

    NIM: 030.303.0019

    Mengetahui:

    Riyanto Djoko, SP.MP

    Mengetahui:

    Universitas Tribhuwana Tunggadewi

    FAKULTAS PERTANIAN

    PROGRAM STUDI ARSITEK LANDSKAP

    UNIVERSITAS TRBHUWANA TUNGGADEWI

    MALANG

    2007

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    3/51

    3i

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kehadirant Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

    karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan dengan

    judul PELAKSANAAN PEMELIHARAN TAMAN PERUMAHAN PUNCAK

    PERMATA SENGKALING.

    Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan terimah kasih yang sebesar-

    besarnya kepada:

    1.

    Bapak Riyanto Djoko, SP.MP. selaku dosen pembimbing yang telah

    meluangkan waktunya untuk membimbing dalam menyelesaikan

    laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

    2. Bapak Hemawan selaku pembimbing dilapang yang selalu setia dalam

    membimbing kami dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan

    3.

    Kedua orang tua serta teman teman yang telah memberikan moril dan

    spiritual untukmenyelesaikan tugas laporan PKL ini.

    Penulis menyadari bahwa laporan praktek kerja lapang ini masih jauh dari

    sempurna, untuk itu saran dan dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak

    sangat di harapkan demi penyempurnaan PKL ini.

    Malang, Oktober 2007

    Penulis

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    4/51

    4ii

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    5/51

    5iii

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    6/51

    6iv

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    7/51

    7v

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    8/51

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Ahir-ahir ini tampak kecenderungan masyarakat baik Kota maupun Pedesaan,

    merasa puas dan banggga apabila telah membangun taman disekitar halaman

    rumahnya.

    Kecenderungan tersebut tidak hanya melanda masyarakat penghuni rumah

    secara pribadi saja, tetapi masyarakat dalam sutu lingkungan, (comuniti park) dan

    taman bermain (play ground) di perumahan dijadikan salah satu teknik devloper

    untuk menarik pembeli. Biasanya semakin banyak dan semakin indah Taman-taman

    yang di sediakan oleh devloper, semakin menarik bagi calon penghuni dan semakin

    meningkat harga jualnya.

    Pada masyarakat perkotaan, taman-taman indah selain bernilai estetika juga

    berfungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Sebagai ruang terbuka hijau taman-

    taman dengan tanamannya berperan dalam memproduksi oksigen, mengontrol iklim

    setempat, mencegah erosi, serta menyimpan air tanah, bahkan mereduksi polusi debu

    dan kebisingan, menahan angin serta menyerap sinar matahari.

    Seiring dengan adanya peraturan tentang pemenuhan Ruang Terbuka Hijau

    kota dan kesadaran serta kepedulian masyarakat akan kesegaran udara, kenyamanan

    dan keindahan pemandangan maka taman banyak dibangun di halaman atau kawasan,

    perkantoran pemeritahan dan swasta, pusat-pusat perbelanjaan, kawasan industri,

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    9/51

    2

    jalur hijau dan pingir jalan dan median jalan, dan derah persimpangan (traffik island)

    juga daerah penyangga dalam bentuk taman kota (city park,) hutan kota (urban

    forest) dan pemukiman atau perumahan

    Taman menjadi sangat penting dalam kesatuan rumah atau lingkungan, dalam

    perkembangan dari kenyamanan dan keindahan tempat tinggal maupun lingkungan

    sekitar. Yang menjadi funggsi utama taman di sini adalah estetika, fungsi ini mudah

    di amati. Keindahan taman di tangkap mata dan di rasakan hati.

    Peranan taman sebagai penunjang aktifitas juga sangat penting, banyak

    aktifitas dalam sutu taman seperti; Sebagai rekreasi, untuk penyembuhan terutama di

    rumah sakit umumnya memenuhi fungsi itu, juga sebagai penghubung antara area

    dalam bangunan dan area terbuka.

    Taman juga mempengaruhi emosi penguna taman, menikmati keindahan

    sebuah keindahan taman dapat mempengaruhi emosi tertentu bagi manusia, kesan

    yang diperoleh berupa rasa nyaman, penuh misteri dan rasa ingin tahuan, serta

    romantis.

    Oleh karena itu untuk memberikan hasil yang maksimal pada taman adalah

    proses pemeliharaan supaya nilai estika itu tercapai dalam sebuah taman. Proses

    pemeliharaan merupakan proses ahir dari suatu pembuatan taman. Tahap ini memiliki

    peran cukup penting untuk mempertahankan bentuk taman agar tetap indah dan asri

    dari segi estetika.

    Sejalan dengan meningkatnya kesadaran lingkungan serta adanya peningkatan

    budaya bersih dan meningkatkan kebutahan bersama makan akan memperingan atau

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    10/51

    3

    paling tidak memperlancar pekerjaan pemeliharaan taman, agar hasil yang di

    inginkan tercapai.

    Tujuan

    Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk mempelajari

    pengelolaan taman dan mambekali mahasiswa dengan ilmu pengetahuan mengenai

    pengelolaan dan pemeliharaan taman yang dilaksanakan di Perumahan Puncak

    Singkaling.

    1.2. Kegunaan

    a.

    Mengetahui bagimana penanganan pengolahan dan pemeliharan taman

    b. Sebagai bahan informasi mengenai pengelolaan dan pemeliharan taman.

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    11/51

    4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Pengertian Taman

    Tanan dalam artian terbatas merupakan sebidang tanah yang ditata sedemikian

    rupa sehingga mempunyai keindahan, kenyamanan, dan keamanan bagi pemilik atau

    penggunanya. Berdasarkan skala dan bentuknya, taman tersebut sebagai garden,

    park, atau landskape(Arifin dan Nurhayati, 1996).

    Landskape adalah bumi yang melindungi kita yang setiap saat kita lihat dan

    rasakan di mana saja kita pergi dari pulau ke pulau atau benua ke benua, dimana kita

    memiliki pandangan yang indah yang dapat dinikmati oleh manusia (Eckbo, 1964).

    Dijelaskan oleh Suharto (1988), laskap atau taman adalah wajah dan karakter

    lahan atau tapak bagian muka bumi yang bersifat alami maupun buatan manusia dan

    merupakan bagian dari lingkungan hudup lainnya. Sejauh mata kita melihat dan

    sejauh indara kita dapat tangkap dan serta kita dapat membayangkan.

    Seoseno (1993), menambahkan bahwa di negara Inggris orang menyebut

    taman dengan istilah Out door garden, serta taman yang di bangun di sebut in

    garden.

    2.2. Pengelolaan Taman Dan Pemeliharan

    2.2.1. Defenisi Pemeliharan Taman

    Pemeliharan taman adalah salah satu upaya untuk menjaga dan merawat areal

    taman dengan segala aktivitas yang ada dalam nya agar taman tersebut pada kondisi

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    12/51

    5

    tetap baik atau sebiasa mungkin mempertahankan pada keadaan yang sesuai dengan

    tujuan semula (Arifin dan Nurhayati, 1996).

    Sulistyantara (1992), berpendapat bahwa pemeliharan taman merupakan

    kegiatan pelaksanaan pemeliharan taman merupakan kegiatan terahir dalam urutan

    poroses pembuatan taman yang sangat penting untuk menujukan keberhasilan

    pembetukan taman.

    Pelaksanaan pemeliharan lanskap adalah suatu upaya untuk menjaga dan

    merawat arel lanskap dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya agar lanskap

    tersebut pada kondisi tetap baik atau sebiasa mungkin mempertahankan pada keadaan

    yang sesuai dengan tujuan rancangan atau desain semula (Arifin dan Nurhayati,

    1993).

    2.2.2. Tujuan Pemeliharan Taman

    Menurut sulistyantara (1992), pemeliharan taman untuk mempertahankan

    tujuan dan fungsi taman rumah sesuai dengan tujuan dan funsi semula. Pemeliharan

    meliputi pembersihan area, penyiraman, pemangkasan, pengemburan, pengedalian

    hama dan penyakit serta pemupukan.

    Pemeliharaan taman secara umum bertujuan untuk merawat dan menjaga serta

    mempertahankan keindahan, kenyamanan, dan keamanan taman agar sesuai dengan

    desain semula. Selain itu tujuan pemeliharan taman adalah unruk menjaga keutuhan

    dan kelestarian elemen-elemen taman dapat dinikmati oleh penggunanya dengan

    nyaman dan aman maka hendaknya selalu mendapat perhatian dalam tata

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    13/51

    6

    pemeliharaan. Dalam hal ini mencakup pemeliharaan taman dari kerusakan yang

    disebabkan oleh manusia maupun hewan. Begitu pula pemeliharan dari kotoran-

    kotoran tumbuhan, misalnya dari tindakan vandalisme, dan bau yang tidak sedap

    yang berasal dari sampah.

    Sedangkan tujuan secara khusus adalah untuk merawat areal taman baik

    elemen lunak maupun elemen keras agar kondisinya tetap baik dan melestarikan

    nilai-nilai sejarah (Anonymous, 1999).

    2.2.3. Stadar Pemeliharaan Taman

    Untuk mencapai efektifitas di dalam pemeliharan, hendaknya di perhatikan

    beberapa hal atau prinsip dalam pemeliharan taman, seperti apa yang di uraikan di

    bawah ini:

    1. Penetapan tujuan dan standar pemeliharaan

    Tujuan pemeliharan bagi para pengelola mungkin berfariasi, dan

    memiliki tujuan yang sama. Tujuan umum pemeliharan taman atara

    lain:

    a. Areal taman dan fasilitasnya selalu bersih dari waktu ke waktu.

    b. Areal taman dan fasilitasnya yang besifat estetis hendaknya di

    kembangkan dan terpelihara dengan baik.

    c. Areal taman dan fasilitasnya di pelihara untuk menciptakan

    lingkungan yang sehat

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    14/51

    7

    d. Areal taman dan fasilitasnya di pelihara untuk menciptakan

    lingkungan yang aman.

    e. Pemeliharan dilakukan untuk menibulkan rasa memiliki barang

    milik umum (Publik goods) dengan cara menyediakan areal dan

    fasilitas di taman agar masyarakat memperoleh keuntungan untuk

    bisa menikmati kenyamanan taman tersebut.

    2. Pemeliharan harus di lakukan secara ekonomis baik waktu, tenaga kerja,

    dan bahan.

    a.

    Pekerjaan pemeliharan harus dilakukan secara cepat setelah perintah

    atau jadwal kerja yang di tetapkan, yaitu dalam frekuensi harian,

    mingguan, bulanan dan tahunan.

    b. Jumlah tenaga kerja harus cukup dan trampil dalam menggunakan

    alat, bahan dan waktu pemeliharaan agar efektif dan ekonomis.

    c.

    Tenaga kerja harus dapat membaca progeram kerja pemeliharaan

    dengan baik serta dapat melaksanakan di lapang.

    d. Penggunaan bahan-bahan atau obat kimia seperti pupuk dan

    pestisida, sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

    3. Operasional pemeliharaan hendaknya di dasarkan pada rencana

    pemeliharan tertulis yang logis.

    a. Pendekatanpendekatan sistimatis yang digunakan dalam

    penyempurnaan pekerjaan dan

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    15/51

    8

    b. Metode yang benar serta logis untuk menduga kebutuhan anggaran

    pemeliharaan.

    4. Jadwal pekerjaan pemeliharaan taman harus didasarkan pada kebijakan

    dan prioritas yang benar.Keputusan mengenai kapan dan apa yang harus di

    kerjakan adalah sangat penting bagi pengelola dan pemeliharaan taman

    yang baik. Penetapan prioritas pekerjaan dilapangan dapat dilakukan

    dengan baik apabila pemantuan masalah dilakukan cukup intesif.

    5.

    Pemeliharaan pencegahan perlu di tekankan.

    a.

    Pekerjaan di lakukan sesuai dengan jadwal harian, mingguan,

    bulanan dan seterusnya sesuai frekuensi yang yang di perlukan.

    b. Pemeliharaan pencagahan dilaksanakan secara rutin untuk

    menghindari dari hal-hal yang tidak di harapkan.

    6. Pengelola pemeliharaan taman harus di organisir dengan baik.

    Organisasi yang baik menghasilkan efisiensi dan efektifitas pengunaan

    tenaga kerja, bahan dan waktu.

    7. Sumber dana yang cukup perlu untuk mendukung program pemeliharaan

    taman yang telah di tetapkan.Biaya pemeliharan merupakan pengerak

    utama untuk kelancaran pekerjaan. Kesedian tenaga kerja, alat dan bahan

    tergantung dari persedian dana. Saat ini sebagaian besar orang masih

    beranggapan bahwa yang penting adalah pembangunan lebih dulu,

    semantara itu pemeliharan merupakan urusan belakangan. Hal itu

    menyebkan banyak pemilik taman tidak menganggarkan biaya biaya

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    16/51

    9

    pemeliharaan. Akibanya, banyak taman yang di bangun dengan biaya

    mahal, tidak terwat sebagi mana mestinya.

    8. Penyedian tenaga kerja yang cukup penting untuk melaksanakan fungsi

    fungsi pemeliharaan.

    a. Tenaga kerja terdiri dari tenaga kerja tetap, honorer, dan atau tenaga

    kerja harian

    b. Tenaga kerja hendaknya orang yang mengusai pealatan dan bahan

    pemeliharaan memberi perhatian terhadap kebersihan dan keutuhan

    peralatan, memiliki perhatian besar terhadap permasalahan lapang

    dan dapat berkomunikasi dengan atasan untuk mencari pemecahan

    permasalahannya, serta mampu menerima inrtuksi atasan dan dapat

    melaksanakannya dengan baik dan benar.

    9. Program pemeliharaan harus di rancang untuk melindungi lingkungan

    alamia.Terutama di perkotaan yang memiliki sedikit ruang terbuka hijau,

    kehadiran taman baik taman rumah, taman perkantoran, taman bermain

    anakanak taman perkotaan, taman jalur hijau maupun taman penyangga,

    sangatlah berarti bagi perlindungan lingkungan hidup manusia, serta satwa

    liar (Wirosarjono, 1992)

    Ruang terbuka hijau dapat berfungsi sebagai paruparu kota

    karena memproduksi oksigen, menciptakan udara yang lebih segar,

    mencegah erosi, menyerap polutan dapat menjadi habitat beberapa satwa

    liar (seperti burung, kupu-kupu, capung dan bajing) dan menjadi elemen

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    17/51

    10

    estetika lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu pemeliharan yang baik

    dapat melestarikan kehadiran taman - taman yang ada menjadi ruang

    terbuka hijau.

    10.

    Pengelola pemelihara taman harus bertanggung jawab terhadap keamanan

    umum dan para operator pemelihara taman.

    a. Adanya pemantuan terhadap elemenelemen taman dan fasilitasnya

    harus dilakukan secara rutin sehingga tidak menyebakan bahaya bagi

    pengunjung, Contoh; jatuhnya ranting kering pada tanaman besar

    yang menyebabkan ganguan/bahaya bagi pengujung taman.

    b. Keselamatan operator pemelihara taman di usahakan dengan cara

    memberi fasilitas alat bantu yang cukup. Contoh: sabuk pengaman

    untuk opertor yang menebang pohon.

    11.Pemeliharan dijadikan pertimbangan utama dalam perancangan dan

    pembangunan taman. Pertimbangan tersebut meliputi bahan dan fasilitas

    yang di gunakan hendaknya tahan lama, mudah di perbaiki, dan mudah di

    ganti. Selain itu perlu pertimbangan lain, seperti segi estetika, keamanan,

    biaya dan fungsi.

    12.Para operator pemelihara taman harus bertanggung jawab terhadap

    pengelola pemelihara taman. Masarakat penguna taman akan memberikan

    penghargaan yang baik terhadap pengelola taman apabila taman yang ada

    dapat di nikmati dengan perasaan indah, nyaman, dan aman. Kondisi

    tersebut sebenarnya adalah tanggung jawab para operator pemelihara

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    18/51

    11

    taman yang terkordinasi dalam organisasi pengelola pemelihara taman

    akan memberi dapak positif atau negatif bagi citra badan pengelola

    tersebut di mata masarakat pengguna taman.

    2.2.4. Konsep Pemeliharaan Taman

    Kegiatan pemeliharaan merupakan kunci keberhasilan suatu pembangunan

    taman. Konsep pemeliharaan taman dibagi menjadi dua yaitu pemeliharaan ideal dan

    pemeliharaan fisik. Pemeliharaan ideal merupakan pemeliharaan yang mencakup

    pada tujuan dan desain semula karenanya pada produk tertentu akan di evaluasi.

    Sedangkan pemeriharaan fisik meliputi pekerjaan untuk tetap menjaga keindahan,

    keserasian, kenyamanan dan keamanan taman.

    Berdasarkan bentuk desain dan penggunaan elemen keras maupun elemen

    lunak maka tingkat pemeliharaan taman dapat dibedakan menjadi intensif, semi

    intensif dan ekstensif. Semakin rumit suatu desain maka semakin banyak

    pemeliharaannya (Arifin dan Nurhayati, 1996).

    2.2.5. Tingkat Pemeliharaan Taman.

    Tingkat pemeliharaan taman seharusnya sudah direncanakan sejak awal oleh

    seorang perancang taman. Berdasarkan penggunaan elemen taman dan pola taman

    yang diterapkan seorang perancang sudah dapat memperkirakan bahwa kelak taman

    tersebut memrlukan pemeliharaan pada tingkat tinggi (intensive), sedang (semi

    intensive), atau pemeliharan rendah (ekstensive). Semuanya akan berkaitan dengan

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    19/51

    12

    masalah penyediaan tenaga dan biaya perawatan taman. Semakin rumit dan detail

    desain taman biasanya memelurkan pemeliharaan semakin intensive. Begitu pula

    penggunaan tanaman semusim memrlukan perhatian dalam pemeliharaan yang lebih

    tinggi dari pada tapak taman yang menggunakan tanaman tahunan (jenis pohon-

    pohonan).

    Setiap taman memeliki konsekuensi terhadap tingkat pemeliharaan yang harus

    dilakukan. Jenis-jenis taman tertentu tidak boleh tidak harus dilakukan pemeliharaan

    secara intensif, misalnya taman rumah, pemukiman/ perumahan, perkantoran,

    perhotelan taman jalan maupun median jalan merupakan taman penujang estetika

    kota sementara itu bagi taman taman lingkungan, jalur hijau perkotaan, umumnya

    sebagai publik good dan pemeliharaannya berada pada tanggung jawab pemerintah,

    Penataan taman perumahan berorientasi pada taman yang tidak membutuhkan

    pemeliharaan tinggi juga taman tersebut seharusnya dapat menyatu dengan

    lingkungan yang alami disekitarnya (Arifin dan Nurhayati, 1996).

    Suatu tapak atau taman dapat diklasifikasikan sebagai tapak yang memerlukan

    high, medium, low maintenancetergantung pada penggunaan area:

    1. High Maintenance (Tingkat pemeliharaan tinggi).

    Disebut juga intensif. Membutuhkan perhaian yang tinggi, intesitas

    pemeliharaan yang teratur. Diterapkan pada area atau tapak dengan desain

    yang rumut atau spesifik. Terdapat semak, froundcover bunga dan dahan

    yang harus dipangkas secara teratur. Biasanya pada rumah, Kantor, display

    taman kota.

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    20/51

    13

    2. Medium Maintenance(Tingkat pemeliharaan sedang).

    Disebut juga pemeliharaan semi intensif, rumput dan dahan tidak

    harus dipangkas dengan frekuensi yang tinggi, pohon dan semak dalam

    pemeliharaan yang sedang, pengendalian Hama, proning dan penggunaan

    tanaman pemula serta groundcover terbatas. Biasanya pada tapak industri,

    sekolah, perumahan, most park, tempat rekreasi.

    3. Low Maintenance(Tingkat pemeliharan rendah).

    Disebut juga pemeliharan tidak intesif, banyak di temukan pada

    lanskap alami, daerah terisolasi, tidak dikembangkan, parking lots, fasilitas

    fisik, jalan setapak, jalan batu, jalan tol, Pedesaan. Landskap alami atau

    lanskap natural merupakan lanskap dengan sedikit sekali capur tangan

    manusia. Contoh: laskap pedesaan, areal konservasi, ruang terbuka,

    pegunungan, sungai (Carpenter at.all,1975).

    2.2.6. Kegiatan Pemeliharan Taman

    Dijelaskan oleh Arifin dan Nurhayati (1996), pelaksanaan pemeliharaan

    taman mempunyai peran penting dalam menetukan keberhasilan suatu proyek

    pembengunan taman/lanskep, maka diperlukan pengetahuan mengenai aspek-aspek

    pemeliharan tersebut. Pelaksanaan pemeliharan untuk elemen taman lunak dan

    elemen taman keras meliputi pembersihan area taman dan tanaman, penyiangan

    gulma pengemburan tanah, penyiraman pemangkasan pengendalian hama dan

    penyakit tanaman serta penyulaman.

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    21/51

    14

    1. Pembersiahan Areal Taman dan Tanaman

    Pembersihan taman merupakan salah satu tujuan pemeliharaan

    taman, keberhasilan ini meliputi penyapuan benda/material yang mengotori

    taman, pembersihan parit dan selokan, pengecatan pagar dan pembersihan

    elemen elemen taman yang lain serta menyediakan bak sampah

    (Sulisyantara, B. 1992).

    2. Penyiangan Gulma

    Gulma umumnya menyebar di halaman rumput banyak di tumbuhi

    rumput liar. Selain itu gulma juga di jumpai pada bedengan taman penutup

    tanah maupun tanaman perdu yang di tanam secara masal, bahkan di sekitar

    pepohonan berdaun kecil dan dan berdaun lebar (Sulisyantara, B. 1992).

    Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan dua hal yaitu secara

    manual yakni dengan mencabut maupun dengan alat seperti kored, cangkul.

    Cara yang kedua yaitu dengan mengunakan herbisida yakni pestisida yang

    di gunakan untuk membratas tanaman pengganggu (Sulisyantara, B. 1992).

    3. Pengemburan Tanah

    Pengemburan tanah dan pemberian aerasi pada lahan untuk

    meberikan pertumbuhan optimal dimana penggemburan tanah dapat

    memberikan sirkulasi udara yang baik dalam daerah perakaran sehingga

    perlu di lakukan secara teratur pada waktu tertentu tergantung sifat fisik

    tanah (Sulisyantara, B. 1992).

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    22/51

    15

    Pada areal penutup tanah sering dilakukan pengemburan sebelum

    peremajaan tanaman sedangkan untuk lahan berumput biasanya di lakukan

    dengan membut lubang udara pada jarak tertentu. Untuk tanaman perdu

    tanah dengan mencangkul permukaan tanah sambil membersikan gulma.

    Suatu hal yang perlu di perhatikan dalam pengemburan tanah untuk tidak

    merusak perakaran tanaman dan tidak dilakukan pada musim kemerau atau

    pada saat terik matahari karena dapat mempercepat laju evapotranspirasi

    sehingga dapat mengalami stress (Sulisyantara, B. 1992).

    4. Penyiraman

    Penyiraman tanaman sangat perlu untuk memudahkan perakaran

    tanaman dalam menyerap unsur hara yang tersedia di dalam tanah. Selain itu

    penyiraman juga dapat meningkatkan kelembapan tanah untuk mencegah

    kelayuan tanamn akibat proses evapotraspirasi.

    Oleh karena itu jumlah air siraman tergantung besarnya penguapan

    yang terjadi pada arealtersebut. Cara penyiraman bermacam macam mulai

    dari yang paling sederhana yaitu penyiraman dengan mengunakan ember,

    gayung dan embrat, cara ini dilakukan untuk arel yang kecil, sedangkan

    untuk areal yang besar dapat digunakan sptayer dan spinkler yang dapat

    menyiram secara otomatis bedasarkan mekanisme tekanan air

    (Sulisyantara, B. 1992).

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    23/51

    16

    5. Pemupukan

    Pemupukan tanaman mempunyai prinsip non suplay hara tambahan

    yang di butuhkan tanaman sehingga tanaman tidak kekurangan unsur hara

    atau makanan. Pupuk yang di berikan adalah pupuk organik karna pupuk ini

    adalah pupuk yang sangat efektif.

    Beberapa pemupukan pohon adalah metode thum yang prispnya

    merupakan metode untuk menetukan posisi perakaran pohon yang dapat

    menyerap hara, metode broadcastmerupakan perlakuan pupuk dengan cara

    menyebarkan pupuk ke permukaan tanah, metode tranching merupakan

    metode pemupukan yang di lakukan dengan cara pembuatan parit di bawah

    lingkaran lingkartajuk pohon, dan juga metode pemupukan dengan

    melubangi daerah perakaran yang dapat menyerap hara dan mengunakan

    injektor, untuk pupuk cair dilakukan dengan penyuntikan pada batang atau

    ranting pohon (trasfusi) (Sulisyantara, B. 1992).

    6. Pemangkasan

    Secara teknis pemangkasan rumput dapt dilakan dengan grass

    moweratau gunting pangkas. Untuk tanaman perdu dapat dilakukan dengan

    gunting pangkas atau gunting dahan, sedangkan untuk pohon mengunakan

    gunting pankas atau chainsaw. Pemangkasan dilakukan setelah masa

    pertumbuhan generatif dan sebelum pemupukan (Sulisyantara, B. 1992).

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    24/51

    17

    7. Pengedalihan Hama dan Penyakit

    Pengendalihan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan beberapa

    cara antara lain karantina yaitu suatu tindakan untuk mencegah masuknya

    hama dan penyakit tanaman yang baru ke suatu areal atau pun mencegah

    masuknya hama penyakit yang berbahaya dari suatu tempat ke tempat yang

    lain,mekanik dari fisik merupakan cara yang paling mudah dilakukan tepai

    hanya di lakukan untuk arel taman dengan skala kecil, caranya dengan

    mengambil hama yang menyerang atau merusak tanaman kemudian

    mematikannya, sedangkan untuk pengendalian secara fisik dapat dilakukan

    dengan cara penyemprotan, penginjeksian pada batang dengan

    menggunakan pestisida (Sulisyantara, B. 1992).

    8. Penyulaman

    Penyulaman tanaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang

    telah mati, cacat, atau telah habis masa pertumbuhannya. Penyulaman

    dilakukan dengan tetap memperhatikan desain yang telah dibuat dan cara ini

    memungkinkan kita untuk menggantikan tanaman dengan jenis lain dari

    yang tanam sebelumnya (Sulisyantara, B. 1992).

    2.3. Kawasan Perumahan

    Perumahan adalah bentuk yang paling fundamental dan abadi dari pemukiman

    manusia. Pada intinya perlu direncanakan kebutuhan yang didalamnya menyangkut

    segala pelayanan dan kepadatan yang serasi, sehingga dapat menjadi kekhasan

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    25/51

    18

    pribadi dan kesempatan dalam menikmati suatu lingkungan komunitas yang sehat dan

    etis.

    Pengertian taman rumah tinggal adalah suatu unit bagian dari komponen

    rumah tinggal yang merupakan pelengkap dan penyempurnaan lingkungan disekitar

    bangunan seperti pemandangan yang indah, udara yang sejuk, suasana yang sehat

    sehingga dapat memperbaiki kondisi radiasi panas. Fasilitas penunjang untuk

    kawasan perumahan seperti tempat berkumpul anggota keluarga, tempat bermain

    anak-anak, tempat duduk santai untuk berrekreasi sangat diperlukan sehingga dapat

    menciptakan suasanan bertetangga yang menyenangkan serta memiliki kelakuan

    pribadi yang nyaman.

    Konsep tata ruang untuk daerah perumahan idealnya merupakan daerah

    dengan adanya taman, ruang terbuka dan kavling yang luas. Pembangunan

    perumahan diharapkan ada keseimbangan anata ketersediaan ruang terbuka dan

    ketersesiaan ruang tebangun.

    2.3.1. Kawasan Perumahan Puncak Permata Sengkaling

    Kawasan perumahan puncak permata sengkaling terletak di Desa Sumber

    Sekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Dengan jarak dari pusat kabupaten 6

    km dan dari pusat kecamatan 1,5 km. Perumahan ini menempati tanah seluas 9,45

    ha yang terletak di daerah perbukitan dan memiliki udara yang segar dan terhindar

    dari kebisingan.

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    26/51

    19

    Syarat untuk kawasan yang berwawasan lingkungan adalah harus seimbang

    antara ruang terbangun dan ruang terbuka hijau yaitu 60 % berbanding 40 %. Namun,

    pada kawasan ini tidak ada keseimbangan antara ruang terbangun dan ruang terbuka

    hijau yaitu 50 % berbanding 20 %. Hal ini disebabkan oleh lahan yang tidak terlalu

    luas.

    Pembangunan perumahan puncak permata sengkaling sebenarnya mengacu

    pada desain awal, namun dalam perkembangannya tidak sejalan dengan konsep awal,

    sehingga penetapan elemen-elemen taman tidak teatur dan belum memiliki nilai

    estetika atau kekhasan tersendiri dari kawasan tersebut. Ini karena dalam konsep

    pembangunnya tidak ada sistem pengelolaan yang jelas, misalnya jadwal kegiatan,

    struktur organisasi untuk kegiatan pengelolaan, dan mekeninme pemeliharaan tapak.

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    27/51

    20

    BAB III

    MATERI DAN METODE

    3.1. Waktu dan Tempat

    Praktek kerja lapangan dilaksanakan di taman perumahan puncak Sengkaling-

    Dau-Malang. Waktu yang dilaksanakan pada tanggal 10-31 Oktober 2006.

    Gambar1: Keadaan Lokasi

    3.2 Materi Yang Disajikan

    Materi yang disajikan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

    adalah pelaksanaan pemeliharaan taman di Taman Parumahan Puncak Sengkaling-

    Dau-Malang.

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    28/51

    21

    3.3. Metode

    Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan ini adalah Metode

    Pelaksanaan dan Pengambilan Data Dengan Menggunakan dua Cara, yaitu:

    a)

    Pastisipasi langsung dalam pelaksanaan parawatan taman di lapangan.

    b) Pengambilan data dilapangan yang berhubungan dengan perawatan taman di

    Taman Perumahan Puncak Sengkaling-Dau-Malang.

    3.4. Pengolahan Data

    Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif untuk dapat dijelaskan dengan

    teori agar mudah dalam pembahasan.

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    29/51

    22

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1. Hasil

    4.1.1. Kondisi Tapak

    Kondisi tapak terdiri dari, letak geografis tapak, kondisi fisik dan

    kondisi biofisik. Perumahan puncak permata sengkaling terletak pada ketinggian

    diatas permukaan laut 750m dengan curah hujan rata-rata 2000mm/tahun dan suhu

    udara berkisar antara 230C-27

    0C. Kawasan ini terletak antara 122.3409-

    11.4134BT dan 7.5452 8.0305LS.

    4.1.1.1. Administrasi Tapak

    Perumahan puncak permata sengkaling secara administratif terletak di

    Desa Sumber Sekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Batas-batas tapak atau

    batasan perumahan puncak permata sengkaling adalah sebagai berikut :

    Sebelah Timur berbatasan dengan : Jalan Jambu

    Sebelah Barat berbatasan dengan : Tanah milik perorangan

    Sebelah Utara berbatasan dengan : Tanah milik perorangan

    Sebelah Selatan berbatasan dengan : Tanah milik perorangan

    4.1.1.2. Kondisi Fisik

    Kondisi fisik merupakan gambaran keadaan sebenarnya yang tampak

    pada suatu tapak. Kondisi fisik ini meliputi, iklim, jenis tanah dan topografi, luasan

    tapak, hidrologi dan fasilitas tapak. Iklim pada tapak sangat cocok untuk dijadikan

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    30/51

    23

    kawasanperumahan yang berwawasan lingkungan, selain itu keadaan topografi, dan

    jenis tanahnya sangat memungkinkan sebagai habitat dari berbagia jenis tanaman.

    Namun, fasilitas tapaknya tidak mencerminkan bahwa kawasan tersebut merupakan

    sebuah perumahan. Adapun keadaan fisik tapak, adalah berikut ini:

    a.Iklim

    Iklim merupakan bagian penting dalam merancang sebuah taman

    karena dapat menentukan jenis-jenis tanaman yang cocok pada suatu tapak.

    Perumahan puncak permata sengkaling mempunyai curah hujan rata-rata 2000

    mm/tahun dan suhu udara berkisar antara 230C-27

    0C, dengan ketinggian diatas

    permukaan laut adalah 750m. Kondisi ini sangat cocok untuk membangun sebuah

    taman atau tapak yang berwawasan lingkungan dimana pada kondisi iklim ini semua

    jenis tanaman akan tumbuh dengan baik terutaman tanaman hortikultura.

    b. Jenis tanah dan Topografi

    Perumahan puncak permata sengkaling dibangun diatas tanah dengan Luas

    9,48 ha yang dibagi menjadi beberapa bagian yaitu, 50 % (4,74 ha) untuk area

    terbangun (bangunan rumah), 30 % (2,84 ha) untuk area pertamana dan 20 % (1,8 ha)

    untuk drainse dan sirkulasi. Jenis tanah pada tapak adalah andosol. Jenis tanah ini

    mempunyai permeabilitas dan produktivitas tanah yang tinggi dan keadaan ini cukup

    untuk pertumbuhan tanaman, namun tanah ini cukup peka terhadap erosi karena

    terbentuk dari bahan induk tutvulkanik (abu vulkan) asam, dan pasir kuarsa, tidak

    berbatu, struktur lepas pada baigian atas dan pejal pada bagian bawah, daya tahan

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    31/51

    24

    serap cukup baik. pH tanahnya 5,5. Diatas tanah jenis ini cocok untuk ditanami

    berbagai jenis tanaman, baik tanaman hortikultura maupun tanaman perkebunan.

    Topografi tanah mempunyai peranan penting dalam mendesain sebuah

    taman. Pada tapak keaadaan topografinya sedikit miring 10 % . Namun hal ini

    tidak menjadi kendala dalam pembuatan bangunan rumah dan tamannya dimana

    bangunan rumah disusun dari bawah ke atas membentuk anak tangga. Selain itu lahan

    miring dengan variasi permukaan tanah memungkinkan untuk membangun teras,

    tangga, tembok alam dan taman bertingkat.

    c. Hidrologi

    Lokasi praktek kerja lapang merupakan daerah yang berbukit dengan

    kemiringannya 10 % sehingga efek untuk terjadinya erosi cukup tinggi. Hal ini

    perlu diatasi dengan penanaman vegetasi yang memiliki perakaran yang dalam seperti

    tanaman pohon-pohonan (kirai payung dan glodokan), selain itu dapat pula diatasi

    dengan jenis tanaman penutup tanah seperti jenis rumput-rumputan (rumput gajah

    dan rumput manila) yang merupakan alternatif terbaik bagi penyerapan air tanah. Hal

    ini disebabkan oleh tanah yang menyerap air dari permukaan dan menyimpannya

    sebagai air bawah tanah.

    d. Fasilitas Tapak

    Di dalam lingkungan perumahan puncak permata sengkaling memiliki

    beberapa fasilitas, antara lain:

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    32/51

    25

    1. Welcome Area pos jaga

    Welcome area (pintu gerbang) yang berfungsi sebagai letak identitas

    kawasan dengan lebar 5 m terletak di bagian depan, sehingga mempermudah orang-

    orang yang ingin ke lokasi baik untuk mencari informasi tentang perumahan atau

    sekedar bersilaturahmi dengan penghuni perumahan. Pada tempat ini terdapat pos

    jaga, dengan ukuran 2mx1m. Dengan adanya pos jaga ini diharapkan agar tamu

    yang datang ke lokasi perumahan dapat melapor telebih dahulu sehingga keamanan

    dan kenyamanan pengguna atau penghuni perumahan dapat terjamin.

    2. Gazebo

    Pada tapak peletakan gazebo kurang bagus karena dibangun pada area media

    jalan. Kondisinya masih dalam keadaan baik. Terbuat dari campuran beton

    (permanen).

    Gambar 2.Gazebo Pada Tapak

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    33/51

    26

    3. Drainase tapak

    Drainase pada tapak adalah drainase tertutup yaitu dengan

    menggunakan saluran atau selokan yang terletak di depan rumah dengan lebar 70

    cm dengan kedalaman 150 cm. Saluran pembuangan dari dalam rumah

    menggunakan pipa paralon yang dialiri ke saluran yang terletak di depan rumah

    melalui saluran yang terletak disamping rumah yang akan diteruskan ke

    pembuanagan akhir yaitu pada sungai yang terletak di bagian selatan perumahan.

    4. Sirkulasi

    Sistem sirkulasi yang ada di perumahan puncak permata sengkaling

    terdiri dari sirkulasi utama yang digunakan oleh pengguna dan karyawan dan gang-

    gang kecil di sekitar perumahan yang digunakan untuk mempermudah masuk dan

    keluarnyapengguna perumahan. Kondisi jalan dalam keadaan baik lebarnya 3 m

    dengan material dasar paving. Keadaan ini sangat mendukung keamanan dan

    kenyamanan pengguna.

    Gambar 3. Kondisi Sirkulasi Pada Tapak

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    34/51

    27

    Untuk menciptakan sirkulasi yang serasi dan menyatu dengan

    bangunan, maka diupayakan agar pada Perumahan Puncak Permata Sengkaling

    dilakukan pemisahan antara sirkulasi untuk kendaraan (mobil dan sepeda motor)

    dengan sirkulasi untuk orang yang masuk dan keluar area tersebut. Jalan merupakan

    elemen keras yang sangat berperan dalam keberadaan sebuah taman. Jalan merupakan

    jalur sirkulasi penghubung anatara obyek yang satu dengan obyek yang lain, oleh

    karena itu kondisi jalan harus harus selalu terlihat baik dan bersih.

    5. Penerangan

    Penerangan adalah fasilitas terpenting dalam membangun sebuah

    perumahan. Penerangan yang ada di perumahan puncak permata sengkaling sangat

    minim yaitu hanya untuk rumah penghuni dan jalan (pada median jalan saja),

    sehingga jika malam hari keadaannya menjadi gelap dan kenyamanan penguhi

    perumahan punberkurang dengan demikian para penghuni perumahan memasang

    sendiri untuk penerangan di jalan depan rumah masing-masing.

    Dari data yang diambil mengenai fasilitas tapak maka dapat diketahui bahwa

    semua fasilitas di perumahan puncak permata sengkaling dalam kondisi baik, namun

    hanya untuk beberapa fasilitas perlu ada penambahan atau penggantian, misalnya

    perlu perbaikan terhadap saluran drainase dimana dari hasil survey terdapat

    kerusakan yaitu pada bagian akhir dari saluran tersebut. Selain itu, untuk penerangan

    perlu ada penambahan untuk daerah timur dan bagian utara dalam area perumahan.

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    35/51

    28

    Perumahan puncak permata sengkaling belum memiliki fasilitas

    pendukung seperti, gedung serba guna (untuk kegiatan olahraga), area rekreasi

    keluaraga dan area bermain (play ground), dan tempat ibadah. Pembanguna fasilitas

    pendukung ini diharapkan agar penghuni perumahan tidak jenuh dan merasa terhibur

    selama berada di kawasan tersebut.

    Secara ringkas keadaan dan fungsi fasilitas pada tapak dapat dilihat

    pada tabel 3 berikit ini :

    Tabel 1. Kondisi dan Fungsi Fasilitas Tapak

    No Fasilitas Fungsi Kondisi

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    Pos jaga

    pintu gerbang

    welcome area

    kantor pemasaran

    gazebo

    sirkulasi

    drainase

    penerangan

    -

    untuk menjaga keamanan tapak

    -

    untuk keluar dan masuk lokasi

    serta sebagai identitas tapak

    -

    untuk menyajikan informasi

    seputar perumahan

    -

    sebagai tempat istirahat sementara

    -

    sebagai akses untuk keluar dan

    masuk

    -

    sebagai saluran pembuangan

    dalam tapak

    - untuk menerangi tapak pada

    malam hari

    Baik

    Rusak (perlu diperbaiki)

    Baik

    Baik

    Baik

    Baik

    Rusak (perlu diperbaiki)

    Baik (perlu ada

    penambahan)

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    36/51

    29

    4.1.1.3. Kondisi Biofisik

    1. Vegetasi

    Peranan vegetasi pada sebuah tapak sangat penting karena dapat memberikan

    suasana tertentu, misalnya sejuk, segar, mengurangi panas, dapat menahan erosi dan

    dapat menahan kecepatan angin. Vegetasi yang ada pada perumahan puncak permata

    sengkaling dalam kondisi baik dalam arti tumbuh sempurna namun tidak terawat. Hal

    ini disebabkan oleh kurangnya tenaga ahli dalam bidang lanskap dan tidak ada jadwal

    kegiatan untuk pengelolaan lanskap pada kawasan tersebut.

    Jumlah vegetasi pada kawasan ini sangat minim dan tidak teratur atau tidak

    tertata secara baik, ini dapat dilihat dari keadaan vegetasi yang ada. Keadaan ini

    disebabkan oleh Sistem pemeliharaan taman bersifat kondisional yaitu dilakukan

    pada waktu atau even-even tertentu saja. Keadaan vegetasi pada tapak dapat dilihat

    pada gambar berikut ini :

    Dari hasil analisis jenis, fungsi dan kondisi vegetasi dalam tapak dapat dilihat

    pada table 1 berikut ini :

    Table 2. Jenis-Jenis Vegetasi Yang Ada Dalam Tapak

    No Nama Lokal Nama Ilmiah Fungsi Kondis

    1.

    2.

    3.

    4.

    Cemara chinensis

    Dadap merah

    Mangga

    Bougenvil

    Juniperus chinencis

    Erythrina crystagali

    Mangifera India.L

    Bougainvillea sp.

    Pelindung

    Pelindung

    Buah

    Tanaman hias

    Baik tetapi tidak

    terawat

    Baik

    Baik

    Baik tetapi tidak

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    37/51

    30

    5.

    6.

    7

    8.

    9.

    10.

    11.

    12.

    13.

    14.

    15.

    16.

    17.

    18.

    19.

    20.

    21.

    22

    Hanjuang

    Palem putri

    Palem wergu

    Palem raja

    Rumput jepang

    Rumput gajah

    Rumput manila

    Kecubung

    Nusa indah

    Serut / pangkas hijau

    Pangkas kuning

    Soka

    Puring

    Drasaena

    Kembang sepatu

    Bunga kupu-kupu

    Sansevera

    Kembang pagoda

    Cordyline

    Veitchin mirelli

    Licunia grandis

    Roystonea regia

    Zoyzia japonica

    Axonopus compressus

    Zoyzia matrella

    Datura

    Mussaenda sp.

    Carmona retusa

    Duranta repens

    Ixora javanica

    Codiaeum variegatum

    Dracaena

    Hibiscus rosasinensis

    Bauhinia sp.

    Schefflera sp.

    Clerodendrum paniculatum

    Tanaman hias

    Tanaman hias

    Tanaman hias

    Tanaman hias

    Tanaman hias

    Tanaman hias

    Penutup tanah

    Penutup tanah

    Penutup tanah

    Tanaman hias

    Tanaman hias

    Tanaman hias

    Tanaman hias

    Tanaman hias

    Tanaman hias

    Tanaman hias

    Tanaman hias

    Tanaman hias

    terawat

    Baik tetapi tidak

    terawat

    Baik

    Baik

    Baik tetapi tidak

    terawat

    Baik tetapi tidak

    terawat

    Layu

    Layu

    Baik

    Baik

    Baik

    Baik tetapi tidak

    terawat

    Baik tetapi tidak

    terawat

    Baik

    Baik tetapi tidak

    terawat

    Baik tetapi tidak

    terawat

    Baik

    Baik tetapi tidak

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    38/51

    31

    .

    23.

    24.

    25.

    26.

    Kamboja jepang

    Lili paris

    Kana

    Mawar

    Adenium obesum

    Chlorophytum comosum

    Canna sp.

    Rossa.sp

    Tanaman hias

    Tanaman hias

    Tanaman hias

    Tanaman hias

    teawat

    Baik

    Layu

    Layu

    baik

    Kondisi vegetasi pada perumahan puncak permata sengkaling belum

    memenuhi persyaratan kawasan yang berwawasan lingkungan. Kawasan yang

    berwawasan lingkungan mempunyai ruang terbuka hijau yang estetik dan fungsional

    yang dapat memeberikan kenyamanan, dan keteduhan kepada pengguna tapak.

    Gambar 4. Keadaan Vegetasi Pada Tapak

    4.1.1.4. Kegiatan Pengelolaan Atau Pemeliharaan Tapak

    Kawasan perumahan puncak permata sengkaling belum memiliki tindakan

    pengelolaan secara terpadu dan sistematis. Pengelolaan kawasan tersebut dilakukan

    secara spontanitas atau kondisional, yaitu pada waktu-waktu tertentu saja.

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    39/51

    32

    Kegaiatan pemeliharaan yang dilakukan di kawasan perumahan puncak

    permata sengkaling meliputi :

    1. Penggemburan Tanah

    Penggemburan tanah berfungsi untuk membalikan tanah sehingga dapat

    membantu perakaran tanaman untuk menyerap unsur hara yang terdapat di dalam

    tanah agar pertmbuhan tanaman tersebut dapat optimal. Waktu penggemburan tidak

    tentu sesuai dengan sifat fisik tanaman namun umumnya dilakukan pada tanaman

    yang kondisi tanahnya sudah memadat (3 bulan sekali). Peralatan yang digunakan

    adalah linggis, cangkul dan cetok dengan jarak penggemburan dari batang tanaman

    50cm-70cm tergantung dari besar kecilnya batang tanaman dan kedalamannya 5-10

    cm. Penggemburan tanah ini perlu diperhatikan bahwa, jangan sampai merusak

    perakaran tanaman.

    2. Pemangkasan

    Tujuan dari Pemangkasan selain untuk memperoleh penampilan morfologi

    tanaman dengan bentuk artistik, dapat pula menghindar tanaman dari penyebaran

    hama dan penyakit serta untuk menjaga agar tidak membahayakan orang lain yang

    ada disekitarnya. Kegiatan pemangkasan yang dilakukan di perumahan puncak

    permata sengkaling dilakukan secara manual dengan peralatan yang digunakan adalah

    gunting dahan, gunting daun, dan gergaji dan pemangkasan yang dilakukan hanya

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    40/51

    33

    pada tanaman yang tumbuh tidak teratur saja. Waktu pemangkasannya tidak menentu

    tergantung dari pertumbuhan tanaman.

    3. Penyiraman

    Penyiraman dilakukan untuk memudahkan perakaran tanaman dalam menyerap

    unsur hara yang tersedia dalam tanah. Selain itu penyiraman juga dapat meningkatkan

    kelembaban tanah untuk mencegah kelayuan tanaman akibat proses evapotranspirasi.

    Penyiraman yang baik dialkukan setiap pagi pukul 08.00-10.00 dan sore hari pada

    pukul 16.00-17.00 atau sesuai dengan kebutuhan tanaman. Jumlah air yang

    digunakan untuk setiap tanaman berbeda-beda tergantung dari jenis dan ukuran

    tanaman. Air yang digunakan untuk penyiraman adalah air yang berasal dari PDAM,

    dengan alasan jumlah air yang akan digunakan untuk penyiraman tidak terlalu banyak

    ( 1,5lt/tanaman kecil dan 3lt untuk tanaman besar). Peralatan yang digunakan adalah

    selang plastik dan ember.

    4. Pembersihan Area Taman

    Kegiatan pembersihan area taman dilingkungan perumahan puncak permata

    sengkaling dilakukan setiap hari yaitu pagi dan sore. Alat yang digunakan adalah

    sapu lidi, keranjang sampah, dan gerobak sampah. Sampah yang dihasilkan dari

    kegiatan pembersihan ini untuk sementara dikumpulkan di pinggir jalan, kemudian

    diangkut ketempat pembuangan akhir.

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    41/51

    34

    4.1.1.5. Struktur Organisasi

    Sistem organisai pada perumahan puncak permata sengkaling sangat

    sederhana, yaitu terdiri dari:

    1) Kepala bagian atau manajer yang bertugas membuat suatu perencanaan baik

    untuk pemasaran maupun pengelolaannya kawasan perumahan puncak

    permata sengkaling.

    2) Bagian tata usaha yang bertugas dibidang adminstrasi dan pengawasan

    sumber daya manusia. Dalam pengelolaan berfungsi sebagai operator agar

    bekerja sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan dan bertanggung

    jawab. Jumlah anggota 3 orang

    3) Bagian pemasaran yang bertugas untuk menyebarkan informasi ke masyarakat

    luas dalam bentuk iklan dan brosur. Jumlah anggota 3 orang

    4) Bendahara yang bertugas untuk mengatur keuangan baik pengeluaran maupun

    pemasukan.

    5)

    Staf dan pekerja yang bertugas untuk mengelola kawasan perumahan tersebut.

    Dalam hal ini adalah pemeliharaan elemen taman, baik elemen taman keras

    maupun elemen taman lunak (penyiraman, penggemburan, pemangkasan, dan

    memperbaiki fasilitas tapak). Jumlah staf dn pekerja adalah 7 orang.

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    42/51

    35

    Berikut ini adalah gambar struktur organisasi perumahan puncak

    permatasengkaling (gambar 8).

    Gambar 5. Struktur Organisasi Perumahan Puncak Permata Sengkaling

    4.2. Pembahasan

    4.2.1. Kondisi Fisik

    Kondisi fisik pada tapak umumnya baik, namun untuk fasilitas tapak perlu

    diperbaiki atau diganti, misalnya pada tapak terdapat sebuah gazebo yang letaknya

    pada area median jalan. Tata letak gazebo tersebut sebaiknya dipindahkan sehingga

    tidak menimbulkan kesanromol. Selain itu, untuk penerangan perlu ada penambahan

    dan perbaikan untuk lampu jalan terutama di bagian depan tapak. Demikian pula

    Manajer

    Kepala Bagian

    Bagian Pemasaran

    Tata Usaha

    Bendahara

    Staf dan pekerja

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    43/51

    36

    dengan saluran drainase dimana pada bagian akhir ada kerusakan yang menimbulkan

    penyumabatan dan terjadi kebocoran.

    Pada kawasan ini tidak terdapat fasilitas pendukung seperti gedung olahraga,

    mushola, dan area bermain anak. Hal ini disebabkan oleh, keterbatasan lahan. Oleh

    karena itu, perlu perluasan lahan terutama untuk penambahan fasilitas dan ruang

    hijau.

    4.2.2. Keadaan Biofisik

    Keadaan biofisik yang terdapat pada tapak adalah berbagai jenis tanaman

    (vegetasi). Jumlah vegetasi pada tapak sangat minim dan tidak ditata atau diatur

    secara baik, yang menyebabkan kesan gersang atau tandus. Ini disebabkan oleh

    kurangnya perawatan terhadap vegetasi yang ada. Kondisi vegetasi pada tapak

    umumnya tidak sempurna dalam hal pemeliharaan sehingga beberapa tanaman ada

    yang layu bahkan hampir mati selain itu vegetasi tersebut tumbuh semaunya karena

    tidak ada sistem pemeliharaan yang baik. Pemeliharaan yang dilakukan adalah

    bersifat kodisional atau spontanitas yaitu hanya pada waktu-waktu tertentu saja.

    Kurangnya tenaga kerja atau karywan sehingga kegiatan pengelolaan dibatasi dan

    tidak ada jadwal kerja.

    4.2.3. Kegiatan Pengelolaan atau Pemeliharaan Tapak

    Kegiatan pengelolaan di Perumahan Puncak Permata Sengkaling mempunyai

    tujuan untuk menjaga dan merawat elemen-elemen taman yang ada, agar kondisinya

    tetap baik sehingga dapat menarik perhatian dan minat pembeli semakin tinggi.

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    44/51

    37

    Selain itu pengelolaan bertujuan untuk melestarikan fungsi, mengembangkan dan

    meningkatkan pemeliharaan terhadap elemen-elemen tersebut.

    Pengelolaan yang sudah dilakukan saat ini adalah pengelolaan dalam

    pemeliharaan dan pemulihan bentuk desain semula. Namun kegiatannya masih

    dibatasi oleh kurangnya tenaga terampil dalam bidang lanskap sehingga keadaan

    tamannya tidak seindah atau sebaik yang diharapkan atau tidak sesuai dengan desain

    awal dari pembangunan perumahan yang berwawasan lingkungan. Pengelolaan

    secara rutin adalah membersihkan daun-daun yang jatuh kepermukaan tanah

    khususnya di area median jalan dan tepi jalan. Untuk kebersihan tersebut dilakukan

    setiap hari yaitu pagi dan sore. Selain itu pengelolaan yang dilakukan adalah

    penyiraman tanaman yang ada di sekitar median jalan dan tepi jalan, serta

    penggemburan tanah.

    4.2.3.1. Jadwal Pemeliharaan

    Jadwal kegiatan sangat penting dalam mengelola sebuah taman, karena

    dengan adanya jadwal dan pembagian tugas yang jelas maka akan menampilkan

    suasana taman yang indah dan fungsional.

    Kegiatan pengelolaan yang ada di perumahan Puncak Permata Sengkaling

    bisa dikatakan belum memenuhi standar pengelolaan. Hal ini disebabkan oleh tidak

    adanya jadwal kegiatan pengelolaan dan kegiatannya bersifat insidentil. Kegiatan

    pemeliharaan dan penataan taman dikerjakan oleh staf atau pekerja lapang yang pada

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    45/51

    38

    waktu-waktu tertentu tidak mempunyai kegiatan/pekerjaan. Selain itu, setiap sebulan

    sekali pihak pengelola mengadakan kegiatan kerja bakti bersama penghuni

    perumahan. Untuk mengatasi hal ini, maka perlu melakukan sebuah konsep untuk

    jadwal kerja khususnya dalam bidang pemeliharaan sehingga kedepannya keadaan

    tamannya sesuai dengan fungsi dan mempunyai nilai estetis yang tinggi.

    4.2.3.2. Metode Pemeliharaan

    Metode pemeliharaan taman merupakan suatu cara atau teknik pemeliharaan

    yang menjadikan suatu taman menjadi indah dan fungsional. Metode pemeliharaan di

    perumahan Puncak Permata Sengkaling kurang intensif hal disebabkan oleh tidak

    adanya jadwal kegiatan pemeliharaan, kurangnya tenaga teknis untuk pemeliharaan

    taman sehingga keadaan tamannya tidak tertata. Ini sangat bertolak belakang dengan

    teori yang ada dimana untuk taman perumahan atau taman lingkungan seharusnya

    dilakukan metode intensif sehingga menampilkan taman yang benar-benar nyaman

    dan aman untuk dugunakan.

    4.2.3.3. Aspek Pengelolaan pada kawasan perumahan puncak permata

    sengkaling

    Aspek pengelolaan yang terdapat di perumahan Puncak Permata Sengkaling

    adalah, pengelolaan terhadap bangunan taman yang meliputi perbaikan terhadap

    fasilitas bangunan taman yang dilakukan ketika elemen tersebut mengalmi kerusakan,

    pengecatan ulang, dan perbaikan jalur sirkulasi. Selain itu adapun aspek pengelolaan

    lainnya yaitu pemeliharaan terhadap tanaman; pemeliharaan terhadap elemen ini

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    46/51

    39

    meliputi pemangkasan, penyiraman, pembersihan area taman maupun penataan

    namun kegiatannya bersifat insidentil.

    Untuk mengatasi masalah pengelolaan tersebut diatas, maka perlu adanya

    jadwal untuk kegiatan pemeliharaan, penambahan tenaga kerja khususnya dalam

    bidang lanskap, metode pemeliharaannya harus dirubah menjadi pemeliharaan

    intensif dan aspek pengelolaannya perlu diperluas, misalnya pemupukan tanaman,

    penyiangan gulma, pemberantasan hama dan penyakit tanaman

    4.2.3.4. Pengelolaan Limbah Rumah Tangga

    Pengelolaan limbah rumah tangga yang ada pada perumahan puncak permata

    sengkaling adalah pengelolaan sampah. Para pemilik rumah di kawasan perumahan

    ini selalu mengumpulkan sampah dalam kantung plastik yang dipisahkan antara

    sampah organik dan an organik di bak sampah depan pagar rumah, dan untuk

    kebersihan selanjutnya RT/RW setempat menunjukan pasukan kuning untuk

    mengumpulkan dan menampung sampah di tempat pembuangan sementara.

    4.2.4. Struktur Organisasi

    Struktur organisasi yang ada di perumahan puncak permata sengkaling, terlalu

    sederhana dimana banyak kekurangannya misalnya tidak ada bagian untuk

    pengelolaan kawasan. Struktur organisasi pengelolaan lanskap yang ideal untuk

    kawasan perumahan adalah terdiri dari :

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    47/51

    40

    1) Seksi Pemeliharaan tanaman

    Tugas dari seksi ini meliputi, pemeliharaan semua tanaman seperti,

    penggemburan, penyiraman, pembersihan dan penyiangan gulma,

    pemangkasan, pengendalian hama dan penyakit, pemupukan serta

    penyulaman atau penanaman ulang.

    2) Seksi pemeliharaan bangunan taman

    Tugas dari seksi ini meliputi, berbagai pekerjaan pemeliharaan elemen taman

    keras, seperti gazebo, kolam taman, bangku taman, pagar, saluran drainase

    mulai dari pembersihan, perbaikan dan pergantian bagian yang mengalami

    kerusakan, pengecatan ulang, sampai pembokaran dan pembangunan ulang.

    3) Seksi perpipaan dan utilitas

    Tugas dari seksi ini meliputi, mengawas, mengontrol, dan memelihara

    kelancaran kerja utilitas, seperti saluran air PAM, pipa gas, kabel telepon, dan

    kabel listrik.

    4) Seksi bengkel dan pergudangan

    Tugas dari seksi ini adalah menginvetarisasi seluruh peralatan taman dan

    mengontrol kelancaran kerja alat tersebut serta memperbaiki apabila terjadi

    kerusakan.

    Selain keempat seksi diatas, diperlukan suatu bagian yang posisinya berada

    antara manajer dan kepala seksi yaitu bagian administrasi dan pengawasan sumber

    daya manusia yang bertugas sebagai pengawas operator agar bekerja sesuai dengan

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    48/51

    41

    jadwal yang telah direncanakan dan dengan tanggung jawab. Secara singkat struktur

    organisasi pengelolaan taman, adalah sebagai berikut :

    Gambar 6.

    Struktur Organisasi Pemeliharaan Taman

    Perumahan Puncak Permata Sengkaling

    Manajer

    Divisi pemeliharaaan taman

    Ka. Si. Perpi

    paan & Utilitas

    Administrasi Pengawasan zona

    Ka.Si. pem.

    tanaman

    Ka. Si. Pem. Bang.

    taman

    Ka. Si. Bengkel

    &pergudangan

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    49/51

    42

    BAB V.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1. Kesimpulan .

    Dari hasil pelaksanaan kerja yang di peroleh melalui Praktek Kerja Lapangan

    ini, di ketahui bahwa pelaksanaan pemeliharaan dan pengelolahan taman yang di

    lakukan masih mempunyai banyak kekurangan, mulai dari pelaksanan pengelolahan

    tanah yang tidak di sertai dengan pemupukan, terlebih dahulu, serta pemeliharan

    taman yang belum intensif dan benar sehingga menghasilkan taman yang kurang

    begitu asri, baik dari segi penataan, perawatan serta kurangnya tanaman hias yang di

    taman sehingga menyebabkan banyak tanah kosong yang menyebak kegersangan.

    Pengolahan dan pelaksanaan pemeliharan Taman Perumahan Puncak

    Sengkaling, agar berjalan dengan baik dan lancar, harus mengunakan kaidah-kaidah

    pertamanan yang ada, sehingga pelaksanaan pengolahan dan pemeliharan Taman

    Perumahan Puncak Sengkaling memenuhi syarat standarisasi pertamanan.

    5.2. Saran

    Diketahui bahwa tujuan utama pelaksanan pemeliharaan taman adalah untuk

    memperoleh keindahan estetika yang dapat di nikmati, keindahan tidaklah cukup

    hanya diselesaikan tahap pembuatan tetapi harus melanjutkan sampai tahap

    pelaksanaan pemeliharaan/perawatan, karena dalam tahap pemeliharaanlah yang

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    50/51

    43

    menetukan keindahan suatu taman. Karena itu sebaiknya pelaksanan

    pemeliharaan/perawatan taman Perumahan Puncak Sengkaling perlu di tingkatkan.

    Pelaksanan pemeliharaan/perawatan Taman perlu mendapat perhatian khusus

    demi kelestarian dan memiliki nilai estetika taman. Karena Taman ini berada dalam

    wilayah perumahan apabila ditata dengan baik dan benar hingga sampai hasil yang

    maksimal akan memberikan dampak positif bagi pemilik pengusaha perumahan

    untuk menjaring pembeli/konsumen untuk menempati Perumahan Puncak Permata

    Sengkaling.

    Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam memperbaiki mutu Taman Perumahan

    Puncak sengkaling sebagai berikut;

    a) Penambahan tanaman pada lahan taman yang kosong

    akibat kerusakan, atau mati akibat perawatan yang kurang

    b) Pemeliharaan/Perawatan yang intensif.

    c)

    Perlunya karyawan/tenaga kerja tetap untuk perwatan

    taman.

  • 7/23/2019 KRISPIANUS MO'O.pdf

    51/51

    DAFTAR PUSTAKA

    Arifin H.D. dan Nurhayati .1996. Pemeliharaan Taman. Penebar Swadaya.. Jakarta

    Arifin dan Nurhayati. 1999. Pemeliharaan Taman. Penebar Swadaya. Jakarta

    Majalah Flona, Juli 2006. Merancang Taman Gaya Lahan Terbatas. Samindra Utama.

    Handoko, T, Hani. 1984. Manajemen. BPFE. Yogyakarta.

    Santoso, R. 2000. Manajemen Pengelolaan

    Sulistyantara, B.1994. Taman Rumah Tinggal. PT. Penebar Taman. D-3. Brawijaya

    Swadaya. Jakarta.