koagulasi dan
DESCRIPTION
kimia - kikia koagulasiTRANSCRIPT
koagulasi dan flokulasiFiled under: Uncategorized — Tinggalkan Komentar
10 Maret 2011
« Siklus Hidrologi
Saringan Pasir Lambat dan Pasir Cepat »
Koagulasi dan Flokulasi
KOAGULASI/FLOKULASI
Koagulasi/flokulasi adalah proses pengumpulan partikel-partikel halus yang tidak dapat
diendapkan secara gravitasi, menjadi partikel yang lebih besar sehingga bisa diendapkan
dengan jalan menambahkan bahan koagulasi (koagulan). Adapun bahan koagulan yang
sering dipergunakan yaitu:
a. Tawas (Al2(SO4)3)
b. Fero Sulfat (FeSO4)
c. Natrium Aluminat (NaAlO2)
d. Feri Sulfat (Fe2(SO4)3)
e. Fero Chlorida (FeCl2)
f. Feri Chlorida (FeCl3).
Disamping bahan-bahan yang telah disebutkan di atas, saat ini banyak terdapat di pasaran,
yaitu “Coagulant Aid” (Koagulan Tambahan) yang berfungsi untuk mendapatkan air yang
lebih jernih, mempercepat proses pengendapan (membantu fungsi bahan koagulan). Macam-
macamnya antara lain:
a. Super floc
b. Magni floc
c. Aqua floc
Secara tradisional untuk koagulasi air banyak dipakai seperti biji kelor (Moringa Oleifera),
karat besi, tanah gambut dan sebagainya.
Biji kelor dipilih yang sudah tua dan kering di pohon (kadar air 10%). Menurut
penelitian/pengalaman Pusat Litbang Pemukiman Departemen Pekerjaan Umum bahwa 6 biji
kelor kering yang sudah digerus cukup sebagai koagulan dan desinfektan 1 liter air. Biji kelor
sebagai desinfektan juga karena mengandung senyawa myrosin, emulsin, asam gliserid,
asam palmitat, asam stearat, asam oleat, lemak, minyak dan senyawa yang bersifat
bakteriosidis.
Penggunaan karat besi jauh lebih murah dibandingkan dengan Al2SO4. Penelitian Pusat
Litbang Pemukiman PU menunjukkan bahwa koagulan karat besi ternyata biayanya hanya
seperdua puluh empat kali tawas (Al2SO4).
Tanah gambutpun (2-3 meter dari muka tanah) dapat dipakai sebagai koagulan 1/2 kg tanah
gambut cukup untuk mengadakan proses koagulasi air sebanyak 200 liter.
Kegunaan/Kemampuan
Kegunaan koagulasi/flokulasi yaitu memudahkan partikel-partikel tersuspensi yang sangat
lembut dan bahan-bahan koloidal di dalam air menjadi agregat/jonjot (proses sebelum
penggumpalan) dan membentuk flok, sehingga dapat dipisahkan dengan proses
pengendapan dan dapat juga berfungsi menghilangkan beberapa jenis organisme dalam air.
Proses Koagulasi/Flokulasi
Proses koagulasi/flokulasi yang terjadi bila menggunakan:
Tawas
Persenyawaan Al2(SO4)3 disebut juga tawas, merupakan bahan koagulan yang paling banyak
digunakan karena bahan ini palg ekonomis (murah), mudah didapatkan di pasaran, serta
mudah penimpanannya. Selain itu bahan ini cukup efektif untuk menurunkan kadar karbonat
Dengan demikian makin banyak dosis tawas yang ditambahkan pH makin turun, karena
dihasilkan asam sulfat sehingga perlu dicari dosis tawas optimum yang harus ditambahkan.
Pemakaian tawas paling effektif antara pH 5,8-7,4.
Untuk pengaturan (menaikkan) pH biasanya ditambahkan larutan kapor Ca(OH)2 atau soda
abu (Na2CO3).
Feri Sulfat dan Feri Chlorida
Bahan ini bersifat korosif, serta tidak tahan penyimpanan lama dan mempunyai sifat asam.
Endapan Fe(OH)3 efektif terbentuk pada pH 5,5. Untuk pengaturan pH biasanya ditambahkan
larutan kapur. Reaksi yang terjadi dengan bikarbonat, dalam air atau dengan kapur.
Garam feri ini biasanya dipakai untuk koagulasi air buangan industri. Tetapi setelah itu harus
diolah lagi untuk menghilangkan Fe yang ada dalam air tadi.
Fero Sulfat dan Fero Chlorida
Flokulasi dengan ferro ini biasanya akan lebih baik dengan penambahan larutan akpur atau
NaOH dengan perbandingan 1 : 2 Fe sebagai pengaturan kondisi flukulasi.
Reaksi yang terjadi :
Reaksi dengan bikarbonat dan basa membentuk Fe(OH)2 yang sedikit larut dan selanjutnya
akan dioksidasi oleh Oksigen terlarut menjadi Fe(OH)3 yang tidak dapat larut.
Natrium Aluminat
Bahan ini masih kurang populer penggunannya. Reaksinya dengan karbohidrat atau CO2
dalam air:
NaAlO2 + Ca(HCO3)2 + H2O Al(OH)3 + CaCO3 + NaHCO2
2 NaAlO2 + 2 CO + 4 H2O 2 Al(OH)3 + 2 NaHCO3
Kapur
Pengaruh penambhan kapur Ca(OH)2 atau menaikkan pH dan bereaksi dengan bikarbonat
membentuk endapan CaCO3 . Bila kapur yang ditambahkan cukup banyak sehingga pH =
10,5, maka akan terbentuk endapan Mg(OH)2.
Kelebihan ion Ca pada pH tinggi dapat diendapkan dengan penambahan soda abu.
Coagulan Aid
Biasanya untuk mendapatkan air yang lebih jernih dan mempercepat proses pengendapan
ditambahkan coagulan aid yang berfungsi membentu/memacu proses koagulasi. Bahan yang
sering dipakai sebagai koagulasi aid ialah Flocculant dari bahan polymer organik.
Polymer adalah bahan organik yang berat molekulnya besar. Biasanya sering disebut juga
polyelektrolit.
Bahan ini ada yang asli (alamiah) dan ada yang syntesis. Polyelektrolit sintetis
diklassifikasikan berdasarkan atas jenis muatan pada rantai polymer sebagai berikut :
a. Anion polyelektrolit : Polymer bermuatan negatif
b. Kation poltelektrolit : Polimer bermuatan positif
c. Polyelektrolit bukan ion : Polymer tak bermuatan
Bermacam-macam polyelektrolit, tergantung dari pabrik yang memproduksinya seperti :
super floc, magnifloc, Kononfloc, Aquafloc dan lain sebagainya. Dosisi polyelektrilit yang
ditambahkan ada batasannya, sehingga tidak mengganggu/membahayakan kesehatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya floc pada proses koagulasi :
a. Dosis dan jenis bahan koagulan
b. Kondisi pH
c. Alkalinitas
d. Kekeruhan air baku
e. Type suspended solid
f. Pengadukan
Untuk mengetahui dosis bahan koagulan optimum yang ditambhkan ditentukan berdasarkan
percobaan laboratorium yang dinamakan Yar Test.
Yar Test
Alat yang dipergunakan untuk percobaan Yar Test adalah floc tester yang dilengkapi dengan
alat-alat gelas dan pengadukan yang sempurna, atau dapat dilakukan dengan alat pengaduk
sederhana misalnya dengan pengaduk batang bambu.
Bahan koagulan yang biasa dikerjakan untuk percobaan koagulasi adalah tawas. Sedangkan
untuk pengaturan kondisi pH bisa digunakan kapur. Penambahan kapur diperlukan apabila air
bakunya asam atau pH < 7.
Pada dasarnya percobaan ini meliputi :
a. Menentukan dosis bahan koagulant (tawas) yang ditambahkan dengan variasi dosis tawas
yang berbeda-beda.
b. Untuk air yang asam perlu ditambahkan kapur dengan dosis yang divariasi untuk
mendapatkan kondisi pH yang optimum.
c. Dengan kondisi pH yang telah dipilih, dilakukan optimasi berapa dosis tawas yang tepat
yang harus ditambahkan.
Incoming search terms:
flokulasi (10)macam-macam koagulan (10)koagulasi dan flokulasi (9)koagulasi flokulasi
(9)flokulasi adalah (9)fungsi tawas (8)kegunaan tawas (4)koagulan (4)koagulasi (4)apa yang
dimaksud koagulasi (3)PH tawas (3)flokulasi dan koagulasi (3)faktor-faktor yang
mempengaruhi koagulasi (3)pengertian flokulasi (3)tes koagulasi (3)FUNGSI Al2(SO4)3
(3)koagulasi tawas (3)koagulasi adalah (3)mekanisme flokulasi (3)pengertian koagulan
(2)bahaya tawas (2)OBAT KOAGULASI (2)dosis tawas (2)KEGUNAAN BIJI KELOR (2)pengertian
koagulasi (2)cara penambahan tawas pada pengolahan air limbah (2)pengertian koagulasi
dan flokulasi (2)fungsi penambahan tawas pada pengolahan air (2)PENGERTIAN TAWAS
(2)fungsi tawas PH (2)penjernihan air dengan koagulasi (2)proses koagulasi dan flokulasi
(2)faktor yang mempengaruhi flokulasi dan koagulasi (2)Metode Koagulasi Tawas
(2)kegunaan koagulasi (2)koagulasi air limbah (2)FLOKULASI AIR (2)tawas cair (2)kaitan
hiperglikemia dengan IDDM (2)Feri sulfat (2)faktor-faktor yang mempengaruhi flokulasi (2)biji
kelor sebagai koagulan (2)penambahan tawas pada pengolahan air berfungsi untuk apa
(1)Penambahan tawas pada air berguna untuk? (1)penanganan kekeruhan air dengan bahan
fisika (1)manfaat tawas cair (1)penambahan kapur pada tanah gambut (1)pembuatan fero di
industri tawas (1)mekanisme koagulasi dan flokulasi (1)menentukan dosis koagulan untuk
penjernihan air (1)pemanfaatan ferro sulfat dan kapur (1)metode koagulasi dan flokulasi pada
air limbah (1)na2co3 1% sebagai desinfektan (1)menurunkan lemak di air limbah (1)obat
ferro sulfat (1)mengapa na(oh)2 dan na2(co3 ditambahkan pada pengadukan cepat dan
lambat (1)menentukan kadar karbonat dan bikarbonat dalam larutan (1)menentukan kadar fe
dalam feri (1)PEMAKAIAN TAWAS (1)mekanisme pengolahan air untuk obat (1)manfaat
al2(so4)3 (1)koagulasi limbah (1)koagulasi I adalah (1)Koagulasi flokulasi tawas (1)koagulasi
flokulasi dengan tawas (1)koagulasi dengan tawas (1)koagulasi dengan kapur (1)koagulasi
dan flokulasi ph (1)Koagulasi dan Flokulasi at Ehsa Blog (1)koagulasi dan flokulasi air
(1)koagulasi dan flokulasi adalah (1)koagulasi dalam proses penjernihan air (1)KOAGULASI
DALAM KIMIA (1)koagulasi air dengan menggunakan tawas (1)koagulasi air dalam pH asam
dan basa (1)koagulasi air dalam keadaan asam dan basa (1)koagulasi air (1)koagulasi
menggunakan tawas (1)Koagulasi – Flokulasi (1)larutan kapur dalam pengolahan air
(1)Macam-macam Larutan polymer (1)macam-macam larutan kapur (1)macam-macam
desinfeksi air (1)macam-macam berat jenis (1)macam-macam bahan koagulan (1)macam
polimer jenis dan kegunaanya (1)macam macam koagulasi (1)macam macam koagulan karet
(1)macam macam koagulan air (1)macam macam koagulan aid (1)macam macam koagulan
(1)macam macam desinfeksi air (1)macam koagulasi (1)macam koagulant (1)macam –
macam koagulan (1)LEMAK DAN BIJI KELOR (1)koagulan yang digunakan dalam penanganan
kekeruhan air (1)zat yang digunakan pada saat flokulasi adalah (1)senyawa kimia untuk
membantu pengendapan pada air (1)saringan pasir lambat dengan menggunakan tawas
sebagai pengendap (1)rumus kimia biji kelor (1)rumus asam sulfat dan kegunaannya
(1)reaksi tawas terhadap ikan (1)reaksi tawas (1)reaksi na2co3 Fe(OH)2 (1)reaksi koagulasi
pada minyak dan lemak (1)reaksi koagulan (1)reaksi air dengan koagulan (1)proses
menurunkan kadar besi dengan tawas (1)proses koagulasi biji kelor (1)proses koagulasi air
dengan tawas (1)proses koagulasi air (1)proses Koagulasi (1)proses koagulan adalah
(1)senyawa kimia yg ditambahkan dlm air yg berguna untuk membantu proses pengendapan
disebut (1)senyawa koagulan pada biji kelor (1)Tawas untuk pengendap (1)tawas sebagai
pengendap (1)tawas rumus kimia (1)tawas pada air berguna untuk (1)tawas merupakan
(1)tawas korosif (1)tawas koagulasi (1)tawas desinfektan (1)tawas dan NaOH sebagai
koagulan (1)tawas berfungsi (1)tawas asam atau basa (1)tawas (1)takaran untuk penjernihan
menggunakan tawas dalam 1 liter air (1)Takaran penggunaan tawas pada limbah industri
(1)Sintesis tawas (1)sifat koagulan fecl3 (1)polimer sebagai koagulan aid (1)pH untuk
koagulasi dengan air kapur (1)pengertian koagulasi-flokulasi (1)pengertian koagulasi air
(1)pengertian koagulasi adalah (1)Pengertian flokulasi atau pengendapan (1)pengertian
flokulasi (pengendapan) (1)pengertian floks fe oh 3 (1)pengertian dan proses koagulasi air
(1)pengertian Ca(OH)2 (1)pengertian biji kelor (1)pengaruh pH terhadap proseskoagulasi
pada pengolahan limbah pabrik tekstil (1)pengaruh pH terhadap koagulasi tawas pada proses
pengolahan limbah pabrik tekstil (1)pengaruh kapur terhadap karet (1)pengaruh flokulasi
(1)penentuan dosis optimum tawas (1)penelitian tentang bahan koagulasi (1)penelitian
koagulan (1)pengertian larutan ferro sulfat (1)penggunaan biji kelor sebagai koagulan (1)PH
OPTIMAL KOAGULAN KAPUR (1)ph koagulasi optimal kapur (1)pH 7 kapur (1)percobaan tester
(1)percobaan sintesis tawas (1)percobaan sederhana tawas feCl3 (1)perbedaan coagulant
dan flocculant (1)penjernihan air menggunakan kapur (1)penjernihan air menggunakan biji
kelor (1)penjelasan pengendapan larutan kapur (1)pengolahan limbah cair industri polimer
(1)pengolahan limbah biji kelor (1)penggunaan tawas dan dampaknya (1)penggunaan polimer
pada koagulan (1)penggunaan macam tawas (1)penggunaan kapur untuk penjernihan air
(1)penelitian kelor (1)faktor yg mempengaruhi koagulan (1)cara penjernihan air
menggunakan senyawa kimia (1)cara menurunkan kadar Fe dalam air (1)cara mengurangi
kadar garam pada air ketel (1)cara mengurangi kadar chlorida dan sulfat pada air ketel
(1)cara mengurangi kadar Chlorida dan sulfat (1)CARA MENGHILANGKAN KOAGULAN PADA
MINYAK (1)cara menggunakan anionic flocculant (1)cara menentukan dosis koagulan yang
digunakan pada penyaringan air (1)cara menaikan ph asam (1)cara endap fe dalam larutan
(1)blog penerapan pH dalam Industri (1)blog koagulasi (1)besi digunakan untuk koagulasi air
(1)besar endapan koagulasi daun kelor (1)berat jenis tawas cair (1)berat jenis Fecl3 (1)Contoh
koagulan dan kegunaannya (1)contoh perhitungan dosis tepat koagulan (1)faktor yang
mempengaruhi proses pengolahan limbah cair (1)dosis tawas air (1)Dosis pemberian tawas
pada air (1)Dosis pemakaian koagulan untuk penjernihan air (1)dosis obat serta nama obat
koaggulan (1)dosis obat koagulan (1)dosis koagulan tawas (1)dosis dan nama obat koagulan
(1)definisi koagulasi flokulasi dalam kimia anorganik (1)defenisi larutan polimer (1)dampak
pemberian tawas pada air (1)dampak pemberian kapur pada ikan (1)dampak negatif
penggunaan kapur pada penjernihan air (1)dampak negatif koagulasi (1)dampak minyak dan
lemak pada limbah cair (1)dampak lemak dalam air limbah (1)berapa ph tawas (1)beda tawas
dan kapur (1)beda flokulasi dan koagulasi (1)apakah tawas itu (1)Apa yg dimaksud larutan
OH (1)apa yang dimaksud flokulasi? (1)Apa yang dimaksud dengan asam sulfat ? (1)apa
perbedaan tawas dan kapur (1)apa itu senyawa koagulan (1)apa itu koagulan? (1)apa itu
flokulasi (1)apa fungsi dari penambahan tawas pada air (1)apa fungsi dari koagulan (1)apa
beda beda ion besi dengan ferro (1)ap yang dimaksud dengan koagulasi (1)Alat test
kandungan kapur pada air (1)alat koagulasi (1)Al2(SO4) Ca(OH)2 (1)air jernih mengapa perlu
ditambahkan koagulan (1)apakah tawas termasuk desinfektan (1)arti dari koagulasi
(1)bahayakah penggunaan tawas (1)bahaya tawas dlm air (1)bahaya larutan fery chlorida
(1)bahaya koagulan tawas (1)bahaya asam sulfat (1)bahaya asam stearat (1)bahan-bahan
koagulan (1)bahan untuk koagulasi (1)bahan polymerorganik (1)bahan koagulasi (1)Bahan
koagulan untuk menaikkan pH air (1)BAHAN KOAGULAN TRADISIONAL (1)aturan pakai tawas
(1)asam sulfat dan kapur (1)arti flokulasi (1)arti dariproses koagulasi (1)abu soda dalam
dalam koagulasi (1)FERO SULFAT DAN KAPUR (1)koagulan terdapat pada (1)kadar karbonat
dan bikarbonat (1)kadar air al2(so4)3 (1)jenis-jenis tawas (1)jenis-jenis koagulan (1)jenis-
jenis koagulan (1)jenis larutan air kapur (1)jenis koagulasi (1)JENIS KOAGULAN YANG
MENURUNKAN KADAR Fe LIMBAH cair (1)jenis koagulan yang dapat dipakai dalam proses
koagulasi (1)jenis koagulan tawas (1)jenis koagulan limbah cair (1)jenis koagulan (1)jenis
jenis koagulan kapur (1)jenis jenis cara koagulasi (1)jenis desinfektan dalam penjernihan air
(1)jenis bahan kimia sebagai koagulan (1)kegunaan asam stearat (1)kegunaan biji kelor
dalam menurunkan fe (1)koagulan menggunakan tawas (1)koagulan kapur adalah
(1)koagulan industri (1)koagulan bidang kesehatan (1)Kegunaan tawas pada tanah
(1)Kegunaan Tawas pada air (1)kegunaan tawas dalam proses koagulasi (1)kegunaan tawas
besi (1)beda tawas kapur (1)Kegunaan polimer dalam flokulasi (1)kegunaan NaOH dalam
proses koagulasi (1)kegunaan lemak dan minyak di industri (1)Kegunaan koagulan pada air
(1)kegunaan Koagulan (1)kegunaan ferro sulfat (1)kegunaan fe (1)industri pemakai tawas
(1)fungsi tawas untuk koagulasi air (1)fungsi tawas untuk koagulasi (1)fungsi moringa oleifera
(1)fungsi larutan fe (1)fungsi larutan Ca(OH)2 (1)fungsi koagulan tawas (1)fungsi koagulan
(1)fungsi kapor pada penjernihan air (1)Fungsi Floc tester (1)fungsi fero sulfat untuk limbah
(1)fungsi dan cara penggunaan Al2(SO4)2 (1)fungsi Ca(OH)2 pada air (1)fungsi asam sulfat
untuk mereduksi limbah krom (1)fungsi Asam chlorida (1)Fungsi asam CaCO3 (1)flokulasi
tanah adalah (1)flokulasi pada air (1)flokulasi merupakan (1)fungsi naoh pada penjernihan air
(1)fungsi pemberian tawas dalam air (1)fungsi tawas sebagai koagulan (1)Fungsi tawas
pengolahan air (1)FUNGSI TAWAS PADA PEGOLAHAN IKAN (1)fungsi tawas pada limbah cair
(1)fungsi tawas dan bahayanya (1)Fungsi tawas cair (1)fungsi so4 (1)fungsi polymer kation
(1)fungsi polymer dalam pengolahan air (1)fungsi polymer (1)fungsi polimer dalam
pengolahan air (1)fungsi penambahan tawas pada air (1)fungsi penambahan tawas (1)fungsi
penambahan kapur pada bahan organik (1)Fungsi penambahan asam sulfat pada air (1)fungsi
penambahan air pada penyaringan (1)ferro sulfat berfungsi untuk (1)
http://ehsablog.com/koagulasi-dan-flokulasi.html