kelompok 5 (kontrak jasa konstruksi)

43
Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunan nasional, jasa konstruksi mempunyai peranan penting dan strategis mengingat jasa konstruksi menghasilkan produk akhir berupa bangunan atau bentuk fisik lainnya, baik yang berupa prasarana maupun sarana yang berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan berbagai bidang, terutama bidang ekonomi, sosial dan budaya untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur secara merata. Selain berperan mendukung berbagai bidang pembangunan, jasa konstruksi berperan pula untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya berbagai industri barang dan jasa yang diperlukan dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. Faktor kunci dalam pengembangan jasa konstruksi nasional adalah peningkatan kemampuan usaha, terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi serta peningkatan peran masyarakat secara aktif dan mandiri dala melaksanakan kedua upaya tersebut. Peningkatan kemampuan usaha ditopang oleh peningkatan profesionalisme dan peningkatan efisiensi usaha. Sedangkan terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 1

Upload: gilang-tf

Post on 14-Feb-2016

251 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

MK Laporan

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembangunan nasional, jasa konstruksi mempunyai peranan penting

dan strategis mengingat jasa konstruksi menghasilkan produk akhir berupa

bangunan atau bentuk fisik lainnya, baik yang berupa prasarana maupun sarana

yang berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan berbagai bidang,

terutama bidang ekonomi, sosial dan budaya untuk mewujudkan masyarakat yang

adil dan makmur secara merata. Selain berperan mendukung berbagai bidang

pembangunan, jasa konstruksi berperan pula untuk mendukung tumbuh dan

berkembangnya berbagai industri barang dan jasa yang diperlukan dalam

penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.

Faktor kunci dalam pengembangan jasa konstruksi nasional adalah

peningkatan kemampuan usaha, terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan

konstruksi serta peningkatan peran masyarakat secara aktif dan mandiri dala

melaksanakan kedua upaya tersebut. Peningkatan kemampuan usaha ditopang

oleh peningkatan profesionalisme dan peningkatan efisiensi usaha. Sedangkan

terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dapat dicapai antara lain

melalui pemenuhan hak dan kewajiban dan adanya kesetaraan kedudukan para

pihak terkait.

Dalam perkembangannya, dunia jasa konstruksi menghadapi berbagai

tantangan dan hambatan sesuai dengan perkembangan zaman. Tantangan yang

terutama sekali adalah mengenai kondisi ekonomi yang dinamis. Perubahan dalam

bidang ekonomi harus ditanggapi secara cepat dan tanggap sehingga diharapkan

dapat meminimalisir berbagai sengketa konstruksi. Sengketa konstruksi tersebut

kebanyakan disebabkan karena penyedia jasa tidak mendapatkan pembayaran

sesuai jadwal, sehingga banyak perusahaan jasa konstruksi bangkrut. Berawal dari

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 1

Page 2: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

permasalahan dalam hal pembayaran maka pihak yang dirugikan mulai

mengajukan sengketa/klaim konstruksi.

Secara umum, sengketa/klaim konstruksi adalah sengketa/klaim yang terjadi

sehubungan dengan pelaksanaan suatu usaha kegiatan jasa konstruksi antara para

pihak yang terikat dalam suatu kontrak konstruksi. Kontrak Kerja Konstruksi

yang dilakukan oleh Pengguna Jasa dan juga Penyedia Jasa ini terjadi karena

adanya kata sepakat antara kedua belah pihak. Sedangkan kesepakatan adalah

persesuaian pernyataan kehendak antara para pihak.

Setiap Perjanjian yang dibuat oleh para pihak akan menimbulkan akibat

hukum. Akibat hukum adalah timbulnya hak dan kewajiban, hak adalah suatu

kenikmatan dan kewajiban adalah suatu beban, dimana Penyedia Jasa

berkewajiban untuk menyelesaikan suatu Pekerjaan Konstruksi sesuai apa yang

telah diperjanjikan dengan Pengguna Jasa sebelumnya. Sedangkan Pengguna Jasa

berhak atas suatu Pekerjaan Konstruksi yang telah dikerjakan oleh Penyedia Jasa.

Adanya Kontrak antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa ini, berfungsi untuk

memberikan kepastian hukum para pihaknya dan menggerakkan (hak milik)

sumber daya dari nilai ekonomi yang lebih rendah menjadi nilai ekonomi yang

lebih tinggi.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan menjelaskan tentang

jenis-jenis kontrak jasa konstruksi beserta contoh kontraknya dan jaminan-

jaminan yang terdapat di dalamnya.

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 2

Page 3: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1. Apakah yang dimaksud dengan kontrak jasa konstruksi?

2. Apa saja jenis-jenis kontrak jasa konstruksi?

3. Apa saja jaminan-jaminan yang terdapat dalam kontrak jasa konstruksi?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang akan diperoleh adalah :

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kontrak jasa konstruksi

2. Mengetahui jenis-jenis kontrak jasa konstruksi

3. Mengetahui jaminan-jaminan yang terdapat dalam kontrak jasa konstruksi

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 3

Page 4: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kontrak Kerja Jasa Konstruksi

Kontrak kerja jasa konstruksi adalah keseluruhan dokumen yang mengatur

hubungan hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan

pekerjaan konstruksi.

Pada dasarnya, setiap kontrak harus bersifat adil dan setara terhadap kedua

belah pihak dan tidak bermaksud untuk mengambil keuntungan sepihak dengan

cara merugikan pihak lain. Isi kontrak kerja konstruksi berdasarkan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000 Pasal 23, sekurang-

kurangnya harus memuat 13 uraian berikut yaitu :

1) Para Pihak, yang meliputi :

a. akta badan usaha atau usaha orang perseorangan;

b. nama wakil/kuasa badan usaha sesuai kewenangan pada akta badan

usaha atau sertifikat keahlian kerja dan sertifikat keterampilan kerja

bagi usaha orang perseorangan;

c. tempat kedudukan dan alamat badan usaha atau usaha orang

perseorangan;

2) Rumusan Pekerjaan, yang meliputi :

a. pokok-pokok pekerjaan yang diperjanjikan;

b. volume atau besaran pekerjaan yang harus dilaksanakan;

c. nilai pekerjaan dan ketentuan mengenai penyesuaian nilai pekerjaan

akibat fluktuasi harga untuk kontrak kerja konstruksi bertahun jamak;

d. tata cara penilaian hasil pekerjaan dan pembayaran; dan

e. jangka waktu pelaksanaan;

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 4

Page 5: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

3) Pertanggungan, yang meliputi :

a. jenis pertanggungan yang menjadi kewajiban penyedia jasa yang

berkaitan dengan pembayaran uang muka, pelaksanaan pekerjaan,

hasil pekerjaan, tenaga kerja, tuntutan pihak ketiga dan kegagalan

bangunan;

b. pertanggungan sebagaimana dimaksud memuat :

- nilai jaminan;

- jangka waktu pertanggungan;

- prosedur pencairan; dan

- hak dan kewajiban masing-masing pihak; dan

c. Dalam hal penyedia jasa tidak memenuhi kewajiban sesuai dengan

kontrak kerja konstruksi, pengguna jasa dapat mencairkan dan

selanjutnya menggunakan jaminan dari penyedia jasa sebagai

kompensasi pemenuhan kewajiban penyedia jasa;

4) Tenaga ahli, yang meliputi :

a. persyaratan klasifikasi dan kualifikasi tenaga ahli;

b. prosedur penerimaan dan atau pemberhentian tenaga ahli yang

dipekerjakan;

c. jumlah tenaga ahli sesuai dengan jenis pekerjaan;

5) Hak dan Kewajiban para pihak, yang meliputi :

a. hak dan kewajiban pengguna jasa;

b. hak dan kewajiban penyedia jasa;

6) Cara pembayaran, meliputi :

a. volume/besaran fisik;

b. cara pembayaran hasil pekerjaan;

c. jangka waktu pembayaran;

d. denda keterlambatan pembayaran;

e. jaminan pembayaran;

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 5

Page 6: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

7) Cidera Janji, meliputi :

a. bentuk cidera janji :

oleh penyedia jasa yang meliputi :

- tidak menyelesaikan tugas;

- tidak memenuhi mutu;

- tidak memenuhi kuantitas;

- tidak menyerahkan hasil pekerjaan;

oleh pengguna jasa yang meliputi :

- terlambat membayar;

- tidak membayar;

- terlambat menyerahkan sarana pelaksanaan pekerjaan;

b. Dalam hal terjadi cidera janji yang dilakukan oleh penyedia jasa atau

pengguna jasa, pihak yang dirugikan berhak untuk memperoleh

kompensasi, penggantian biaya dan atau perpanjangan waktu,

perbaikan atau pelaksanaan ulang hasil pekerjaan yang tidak sesuai

dengan yang diperjanjikan atau pemberian ganti rugi;

8) Penyelesaian perselisihan, meliputi :

a. penyelesaian di luar pengadilan melalui alternatif penyelesaian

sengketa, atau arbitrase;

b. penyelesaian melalui pengadilan sesuai dengan Hukum Acara Perdata

yang berlaku;

9) Pemutusan Kontrak, yang meliputi :

a. bentuk pemutusan yang meliputi pemutusan yang disepakati para

pihak atau pemutusan secara sepihak;

b. hak dan kewajiban pengguna jasa dan penyedia jasa sebagai

konsekuensi dari pemutusan kontrak kerja konstruksi;

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 6

Page 7: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

10) Keadaan memaksa, yang meliputi :

a. risiko khusus;

b. macam keadaan memaksa lainnya;

c. hak dan kewajiban pengguna jasa dan penyedia jasa pada keadaan

memaksa;

11) Kegagalan Bangunan, meliputi :

a. jangka waktu pertanggungjawaban kegagalan bangunan;

b. bentuk tanggung jawab terhadap kegagalan bangunan;

12) Perlindungan pekerja, memuat :

a. kewajiban terhadap pemenuhan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

b. bentuk tanggung jawab dalam perlindungan pekerja;

13) Aspek lingkungan, memuat :

a. kewajiban terhadap pemenuhan ketentuan undang-undang yang

berlaku;

b. bentuk tanggung jawab mengenai gangguan terhadap lingkungan dan

manusia.

Kontrak kerja konstruksi harus memuat ketentuan tentang Hak Atas

Kekayaan Intelektual yang mencakup :

a. kepemilikan hasil perencanaan, berdasarkan kesepakatan;

b. pemenuhan kewajiban terhadap hak cipta atas hasil perencanaan yang

telah dimiliki oleh pemegang hak cipta dan hak paten yang telah dimiliki

oleh pemegang hak paten sesuai undangundang tentang hak cipta dan

undang-undang tentang hak paten.

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 7

Page 8: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

Kontrak kerja konstruksi dapat memuat ketentuan tentang insentif yang

mencakup persyaratan pemberian insentif, dan bentuk insentif.

Kontrak kerja konstruksi dapat memuat ketentuan tentang sub penyedia jasa

dan atau pemasok bahan dan atau komponen bangunan dan atau peralatan

mengenai hal-hal :

a. pengusulan oleh penyedia jasa dan pemberian izin oleh pengguna jasa

untuk sub penyedia jasa/pemasok bahan dan atau komponen bangunan dan

atau peralatan;

b. tanggung jawab penyedia jasa dalam kaitan penggunaan sub penyedia

jasa/pemasok terhadap pemenuhan ketentuan kontrak kerja konstruksi;

c. hak intervensi pengguna jasa dalam hal :

- pembayaran dari penyedia jasa kepada sub penyedia jasa/pemasok

terlambat;

- sub penyedia jasa/pemasok tidak memenuhi ketentuan kontrak kerja

konstruksi.

Pada kontrak kerja konstruksi dengan mempergunakan 2 (dua) bahasa harus

dinyatakan secara tegas hanya 1 (satu) bahasa yang mengikat secara hukum.

2.2 Jenis-jenis Kontrak Jasa Konstruksi

1) Kontrak Harga Satuan

Kontrak Harga Satuan adalah Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas

penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Harga Satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan

dengan spesifikasi teknis tertentu;

b. volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat

Kontrak ditandatangani;

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 8

Page 9: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

c. pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume

pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia

Barang/Jasa; dan d. dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang

berdasarkan hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.

2) Kontrak Lump Sum

Kontrak Lump Sum adalah Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian

seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam

Kontrak, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian harga

( Price Adjustment );

b. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Barang/Jasa;

c. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan

sesuai dengan isi Kontrak;

d. sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based);

e. total harga penawaran bersifat mengikat;

f. tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.

3) Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan

Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan adalah Kontrak yang

merupakan gabungan Lump Sum dan Harga Satuan dalam 1 (satu) pekerjaan

yang diperjanjikan.

2.3 Jaminan-jaminan dalam Kontrak Jasa Konstruksi

1) Jaminan Pelaksanaan

a. Jaminan Pelaksanaan diberikan oleh Penyedia Barang/Pekerjaan

Konstruksi untuk Kontrak bernilai diatas Rp100.000.000,00 (seratus juta

rupiah).

b. Jaminan Pelaksanaan dapat diberikan oleh Penyedia Jasa Lainnya untuk

Kontrak bernilai diatas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 9

Page 10: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

c. Jaminan Pelaksanaan diberikan setelah diterbitkannya SPPBJ dan

sebelum penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/ Pekerjaan

Konstruksi/Jasa Lainnya.

d. Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan adalah sebagai berikut:

- untuk nilai penawaran terkoreksi antara 80% (delapan puluh

perseratus) sampai dengan 100% (seratus perseratus) dari nilai total

HPS, Jaminan Pelaksanaan adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari

nilai Kontrak; atau

- untuk nilai penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan puluh

perseratus) dari nilai total HPS, besarnya Jaminan Pelaksanaan 5%

(lima perseratus) dari nilai total HPS.

e. Jaminan Pelaksanaan berlaku sejak tanggal Kontrak sampai serah terima

Barang/Jasa Lainnya atau serah terima pertama Pekerjaan Konstruksi.

f. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah:

- penyerahan Barang/Jasa Lainnya dan Sertifikat Garansi; atau

- penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari

nilai Kontrak khusus bagi Penyedia Pekerjaan Konstruksi/Jasa

Lainnya.

2) Jaminan Uang Muka

a. Penyedia Jasa Konsultansi dapat diberikan Uang Muka.

b. Jaminan Uang Muka diberikan oleh Penyedia Barang/Jasa terhadap

pembayaran Uang Muka yang diterimanya.

c. Besarnya Jaminan Uang Muka adalah senilai Uang Muka yang

diterimanya.

d. Pengembalian Uang Muka diperhitungkan secara proporsional pada

setiap tahapan pembayaran.

3) Jaminan Pemeliharaan

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 10

Page 11: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

a. Jaminan Pemeliharaan wajib diberikan oleh Penyedia Pekerjaan

Konstruksi/Jasa Lainnya setelah pelaksanaan pekerjaan dinyatakan

selesai 100% (seratus perseratus).

b. Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak

harus diberikan kepada PPK untuk menjamin pemeliharaan Pekerjaan

Konstruksi/Jasa Lainnya yang telah diserahkan.

c. Jaminan Pemeliharaan dikembalikan setelah 14 (empat belas) hari kerja

setelah masa pemeliharaan selesai.

d. Penyedia Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dapat memilih untuk

memberikan Jaminan Pemeliharaan atau memberikan retensi.

e. Jaminan Pemeliharaan atau retensi sebagaimana dimaksud, besarnya 5%

(lima perseratus) dari nilai Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi/Jasa

Lainnya.

4) Jaminan Sanggahan Banding

Jaminan Sanggahan Banding adalah surat jaminan yang berfungsi untuk

menjamin keseriusan penyedia dalam memberikan surat sanggah banding

akibat ketidakpuasan terhadap jawaban sanggahan dari  Kelompok Kerja

ULP.

a. Peserta pemilihan Penyedia Barang/Jasa yang merasa dirugikan, baik

secara sendiri maupun bersama-sama dengan peserta lainnya dapat

mengajukan sanggahan secara tertulis apabila menemukan:

- penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur dalam

Peraturan Presiden ini dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen

Pengadaan Barang/Jasa;

- adanya rekayasa yang mengakibatkan terjadinya persaingan yang

tidak sehat; dan/atau adanya penyalahgunaan wewenang oleh ULP

dan/atau Pejabat yang berwenang lainnya.

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 11

Page 12: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

b. Surat sanggahan disampaikan kepada ULP dan ditembuskan kepada PPK,

PA/KPA dan APIP K/L/D/I yang bersangkutan paling lambat 5 (lima)

hari kerja setelah pengumuman pemenang.

c. ULP wajib memberikan jawaban tertulis atas semua sanggahan paling

lambat 5 (lima) hari kerja setelah surat sanggahan diterima.

d. Penyedia Barang/Jasa yang tidak puas dengan jawaban sanggahan dari

ULP dapat mengajukan sanggahan banding kepada Menteri/Pimpinan

Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi paling lambat 5 (lima) hari

kerja setelah diterimanya jawaban sanggahan.

e. Penyedia Barang/Jasa yang mengajukan sanggahan banding wajib

menyerahkan Jaminan Sanggahan Banding yang berlaku 20 (dua puluh)

hari kerja sejak pengajuan Sanggahan Banding.

f. Jaminan Sanggahan Banding ditetapkan sebesar 20 0

00 (dua perseribu)

dari nilai total HPS atau paling tinggi sebesar Rp50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah).

g. Sanggahan Banding menghentikan proses Pelelangan/Seleksi.

h. LKPP dapat memberikan saran, pendapat dan rekomendasi untuk

penyelesaian sanggahan banding atas permintaan Menteri/ Pimpinan

Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi.

i. Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi

memberikan jawaban atas semua sanggahan banding kepada penyanggah

banding paling lambat 15 (lima belas) hari kerja setelah surat sanggahan

banding diterima.

j. Dalam hal sanggahan banding dinyatakan benar, Menteri/Pimpinan

Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi memerintahkan ULP/Pejabat

Pengadaan melakukan evaluasi ulang atau Pengadaan Barang/Jasa ulang.

k. Dalam hal sanggahan banding dinyatakan salah, Menteri/ Pimpinan

Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi memerintahkan agar ULP

melanjutkan proses Pengadaan Barang/Jasa ulang.

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 12

Page 13: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

l. Dalam hal sanggahan banding dinyatakan benar, Jaminan Sanggahan

Banding dikembalikan kepada penyanggah.

m. Dalam hal sanggahan banding dinyatakan salah, Jaminan Sanggahan

Banding disita dan disetorkan ke kas Negara/Daerah.

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 13

Page 14: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

2.4 Contoh Kontrak Kerja Jasa Konstruksi

SURAT PERJANJIAN KERJANOMOR:………………………….

Untuk

PEKERJAAN KONSTRUKSI UNIT TERPASANG

(UNIT PRICE)

ANTARA

PT……………………

(Nama)……………………… (Direktur)

DENGAN

Purwo Darminto

UNTUK

MELAKSANAKAN PEKERJAAN JASA KONSTRUKSI

PEMBANGUNAN TALUD DI DESA GIRIJATI KECAMATAN PURWOSARI

KABUAPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2012

Surat Perjanjian ini dibuat di Yogyakarta pada hari …………… tanggal ………… bulan ………..tahun dua ribu sebelas antara (nama)………………… (Direktur PT…………….) selaku

Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PIHAK KESATU, dengan Purwo Darminto, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA, termasuk semua lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, selanjutnya disebut KONTRAK KERJA KONSTRUKSI BERDASARKAN UNIT PRICE tertanggal …………...

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 14

Page 15: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

Maka dengan ini kedua belah pihak menyetujui semua ketentuan yang tercantum dalam pasal

pasal berikut ini :

1. Kata kata dan ungkapan-ungkapan dalam Kontrak Kerja Konstruksi Berdasarkan Unit

Price ini mempunyai arti yang sama sebagaimana yang dituangkan di dalam syarat syarat

surat perjanjian di bawah ini.

2. PIHAK KEDUA harus melaksanakan pekerjaan jasa konstruksi Pembangunan Talud di

Desa Girijati Kecamatan Purwosari Kabupaten Gunungkidul sesuai dengan Kerangka

Acuan Kerja dan Berdasarkan Unit Terpasang (Kontrak Unit Price) ini. Tanggal mulai kerja

yaitu selambat-lambatnya satu minggu setelah penanda tanganan Surat Perjanjian ini.

Waktu pelaksanaan kontrak adalah 90 (sembilan puluh) hari, sejak ditandatanganinya

Surat Perjanjian ini, atau perubahan waktu pelaksanaan yang disahkan dengan

amandemen kontrak.

3. Dokumen Kontrak Kerja Konstruksi Berdasarkan Unit Terpasang (Kontrak Unit Price) yang

ditentukan di bawah ini harus dibaca serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Kontrak Kerja Konstruksi, yaitu:

a. Surat Perjanjian;

b. Surat Penawaran;

c. Spesifikasi Teknis dan gambar Rencana;

d. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak.

4. Syarat-syarat Dokumen Kontrak Kerja Konstruksi Berdasarkan Unit Terpasang (Kontrak

Unit Price) mengikat kedua pihak, kecuali diubah dengan kesepakatan para pihak.

5. Sesuai dengan ketentuan kontrak:

a. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan secara cermat, akurat, dan penuh

tanggung jawab dengan menyediakan tenaga pelaksana, bahan bahan dan peralatan

yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai yang dirinci dalam kontrak.

b. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai ketentuan kontrak,

sampai diterima dengan baik oleh PIHAK KESATU.

6. Sesuai dengan ketentuan Kontrak Kerja Konstruksi Berdasarkan Unit Terpasang (Kontrak

Unit Price) ini :

a. PIHAK KESATU wajib menyediakan fasilitas yang di sepakati untuk kelancaran

pelaksanaan pekerjaan (apabila ada).

b. PIHAK KESATU wajib membayar kepada PIHAK KEDUA atas pelaksanaan pekerjaan

berdasarkan harga kontrak dan unit terpasang.

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 15

Page 16: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

7. Kontrak Kerja Konstruksi Berdasarkan Unit Terpasang (Kontrak Unit Price) adalah sebagai

berikut :

Biaya Langsung Personil dan Non Personil = Rp 631.492.000,00

Jumlah Biaya = Rp 631.492.000,00

PPN 10 % = Rp 0

Total Biaya = Rp 631.492.000,00

(Terbilang : Enam ratus tiga puluh satu juta empat ratus sembilan puluh dua ribu rupiah)

8. Pembayaran dilakukan dengan cara angsuran (termijn) dengan rincian sebagai berikut:

Uang Muka (UM) untuk

mobilisasi personil dan

peralatan, dan

pengeluaran bulan

pertama setinggi

tingginya 20 % (dua

puluh per seratus)

Rp 126.000.000,00 Berdasarkan tanda terima dari pihak

Pemberi Kerja,

Termijn I (+ 50%)

Dikurangi (50% UM)

Rp 315.000.000,00

Rp 63.000.000,00 _

Rp.252.000.000,00

Setelah Pihak Kedua menyelesaikan

50 % dari total volume pekerjaan dan

disetujui oleh pihak Pengawas.

Termijn II (+ 30%)

Dikurangi (50% UM)

Rp 189.000.000,00

Rp 63.000.000,00 _

Rp.126.000.000,00

Setelah Pihak Kedua menyelesaikan

75 % dari total volume pekerjaan dan

disetujui oleh pihak Pengawas.

Terminj III (+ 20%)

Dan berdasarkan per-

hitungan unit terpasang.

Rp 127.492,000,00 Setelah Pihak Kedua menyelesaikan

100 % dari total pekerjaan, disetujui

oleh pihak Pengawas.dan diterima

oleh Pihak Kesatu.

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 16

Page 17: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

9. Kontrak Kerja Konstruksi Berdasarkan Unit Terpasang (Kontrak Unit Price) ini berlaku dan

mengikat Kedua Pihak sejak Tanggal ditandatangani.

10. Kecuali jika disepakati lain oleh Kedua Pihak, alamat PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA

adalah :

Alamat PIHAK KESATU

(Nama)….. (Direktur PT……………)

Jl. …………………………….

Telepon …………………………

Alamat PIHAK KEDUA

Purwo Darminto

Jl…………………………..

Telepon ………………….

11. Dengan tidak mengurangi kekuatan Ketentuan dan Syarat Pemilihan Kontraktor, Kedua

Pihak setuju untuk perjanjian ini memilih tempat kediaman yang tetap dan apabila terjadi

perselisihan yang tidak dapat diselesaikan dengan musyawarah maka Kedua Pihak

sepakat untuk menyelesaikan perselisihan di luar pengadilan melalui (mediasi, konsiliasi,

arbitrase), atau Pengadilan Negeri Gunungkidul (ditentukan oleh Pihak Kesatu)

DENGAN DEMIKIAN, Kedua Pihak telah sepakat untuk menandatangani Surat Perjanjian

Kontrak Kerja Konstruksi ini pada tanggal tersebut di atas:

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 17

Page 18: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

PIHAK KEDUA

Purwo Darminto

PIHAK KESATU

PT…………………..

Nama

Direktur

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 18

Page 19: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 19

Page 20: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 20

Page 21: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 21

Page 22: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 22

Page 23: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 23

Page 24: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

2.5 Contoh Jaminan dalam Kontrak Jasa Konstruksi

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 24

Page 25: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 25

Page 26: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 26

Page 27: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 27

Page 28: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 28

Page 29: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 29

Page 30: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 30

Page 31: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 31

Page 32: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kontrak kerja jasa konstruksi adalah keseluruhan dokumen yang mengatur

hubungan hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam

penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. Isi kontrak kerja konstruksi

berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000

Pasal 23, sekurang-kurangnya harus memuat 13 uraian berikut yaitu :

1) Para Pihak

2) Rumusan Pekerjaan

3) Pertanggungan

4) Tenaga Ahli

5) Hak dan Kewajiban Para Pihak

6) Cara Pembayaran

7) Cidera Janji

8) Penyelesaian Perselisihan

9) Pemutusan Kontrak

10) Keadaan Memaksa

11) Kegagalan Bangunan

12) Perlindungan Pekerja

13) Aspek Lingkungan

Jenis-jenis kontrak jasa konstruksi dibagi 3, yaitu :

1) Kontrak Harga Satuan

2) Kontrak Lump Sum

3) Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 32

Page 33: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

Jaminan-jaminan yang ada di dalam kontrak jasa konstruksi, yaitu :

1) Jaminan Pelaksanaan

2) Jaminan Uang Muka

3) Jaminan Pemeliharaan

4) Jaminan Sanggahan Banding

3.2 Saran

Adapun saran penulis kepada pembaca makalah ini, untuk pembuatan

makalah-makalah selanjutnya di harapakan agar dapat memperlengkap atau

mencari referensi yang lebih banyak lagi, terutama untuk kontrak jasa

konstruksi ini referensinya diutamakan dari sumber hukum yang berlaku

(undang-undang, peraturan pemerintah, atau peraturan presiden).

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 33

Page 34: Kelompok 5 (Kontrak Jasa Konstruksi)

Jenis Kontrak Jasa Konstruksi | Manajemen Konstruksi

DAFTAR PUSTAKA

Natawidjana, Rochany dan Siti Nurasiyah. 2009. Bahan Kuliah Aspek Hukum dan

Administrasi Proyek UPI, Bandung.

UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi

PP No. 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

Perpres No. 54/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Permen PU No. 07/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan

Konstruksi dan Jasa Konsultasi

KELOMPOK 5 | TEKNIK SIPIL - S1 34