makalah psak 34 kontrak konstruksi

15
 MAKALAH  PSAK 34: KONTRAK KONSTRUKSI” Kelompok : 2 (Dua) Program Studi : Akuntansi Mata Kuliah : Standar Akuntansi Keuangan Indonesia Dosen : Yunan Helmi., Ak. Disusun Oleh : Raihan Prasetyo (023134122) Arif Riyadi (023134134) Romadhiani Paraswati Arfita (023134141) Kristi Stia Guna Pertiwi (023134146) Lia Nur Atikah (023134148) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI Tahun Ajaran 2014/2015

Upload: sirarase

Post on 08-Oct-2015

549 views

Category:

Documents


69 download

DESCRIPTION

PSAK 34 Kontrak Konstruksimenjelaskan mengenai pengertian, penyatuan dan segmentasi, jenis pendapatan, jenis biaya, dasar pengakuan pendapatan dan biaya, metode pengakuan pendapatan dan biaya kontak konstruksi

TRANSCRIPT

  • MAKALAH

    PSAK 34: KONTRAK KONSTRUKSI

    Kelompok : 2 (Dua)

    Program Studi : Akuntansi

    Mata Kuliah : Standar Akuntansi Keuangan Indonesia

    Dosen : Yunan Helmi., Ak.

    Disusun Oleh : Raihan Prasetyo (023134122)

    Arif Riyadi (023134134)

    Romadhiani Paraswati Arfita (023134141)

    Kristi Stia Guna Pertiwi (023134146)

    Lia Nur Atikah (023134148)

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS TRISAKTI

    Tahun Ajaran 2014/2015

  • i

    DAFTAR ISI DAFTAR ISI .................................................................................................................... i

    BAB I Pendahuluan ........................................................................................................ 1

    1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

    1.2 Ruang Lingkup ............................................................................................... 1

    BAB II Tinjauan Teoritis PSAK 34: Kontrak Konstruksi ......................................... 2

    2.1 Definisi Kontrak Konstruksi .......................................................................... 2

    2.2 Penyatuan dan Segmentasi Kontrak Konstruksi ............................................ 3

    2.3 Jenis Pendapatan Kontrak Konstruksi............................................................ 3

    2.4 Jenis Biaya Kontrak Konstruksi ..................................................................... 5

    2.5 Dasar Pengakuan Pendapan dan Biaya Kontrak Konstruksi ......................... 7

    2.6 Metode Pengakuan Pendapatan dan Biaya Kontrak Konstruksi .................... 8

    BAB III Implikasi Penerapan PSAK 34 ....................................................................... 9

    3.1 Contoh Penerapan Metode Persentase ........................................................... 9

    BAB IV Kesimpulan ..................................................................................................... 12

    4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 12

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 13

  • 1

    BAB I

    Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

    Sepintas jenis usaha kontrak konstruksi tidak jauh berbeda dengan aktivitas usaha

    lainnya, sama-sama ada biaya, ada pendapatan lalu laba atau rugi. Namun jika sudah

    masuk ke dalamnya, tentunya terdapat perbedaan untuk menentukan perlakuan akuntansi

    1.2 Ruang Lingkup

    apa yang paling pas untuk usaha kontrak konstruksi ini. Bagaimana pendapatan dan biaya

    diperlakukan dalam usaha kontrak konstruksi tentunya berbeda dengan perlakuan

    pendapatan dan biaya pada usaha lainnya. Perbedaan tersebut terjadi karena aktivitas

    yang dilakukan pada kontrak konstruksi memang sangat berbeda dibandingkan jenis

    usaha lain. Terutama sekali, tanggal saat aktivitas kontrak mulai dilakukan dan tanggal

    saat aktivitas tersebut diselesaikan biasanya jatuh pada periode akuntansi yang berlainan.

    Standar akuntansi telah ditetapkan atas perlakuan akuntansi untuk usaha kontrak

    konstruksi, maka dalam menangani hal-hal akuntansi yang berkaitan dengan kontrak

    konstruksi, akuntan harus berpedoman kepada standar yang telah ditetapkan. Oleh karena

    itu pemahaman atas perlakuan akuntansi kontrak konstruksi yang sesuai dengan standar

    akuntansi yang berlaku, khususnya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.

    34 mengenai Kontrak Konstruksi diperlukan.

    a. Definisi kontrak konstruksi

    b. Penyatuan dan segmentasi kontrak konstruksi

    c. Jenis pendapatan kontrak konstruksi

    d. Jenis biaya kontrak konstruksi

    e. Dasar pengakuan pendapatan dan biaya kontrak konstruksi

    f. Metode pengakuan pendapatan dan biaya kontrak konstruksi

    g. Contoh penerapan metode persentase penyelesaian

  • 2

    BAB II

    Tinjauan Teoritis

    PSAK 34: Kontrak Konstruksi

    2.1 Definisi Kontrak Konstruksi Menurut PSAK 34 (Revisi 2010), Kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang

    dinegosiasikan secara khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset

    yang berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan,

    teknologi, dan fungsi atau tujuan pokok penggunaan

    Untuk penentuan

    .

    perlakuan akuntansi kontrak konstruksi dibagi menjadi 2 macam:

    Kontrak Tunggal

    Misalnya: hanya kontrak untuk membanguna rumah saja, atau jembatan, bendungan,

    pipa, jalan, kapal, terowongan, dll).

    Kontrak yang Sifatnya Rumit

    Satu proyek terpecah-pecah menjadi beberapa kontrak dimana aktivitasnya saling

    terkait. Misalnya: Proyek pembangunan kilang minyak, terdiri dari kontrak

    pembangunan kilang, kontrak instalasi pipa, proyek pengadaan dan instalasi mesin,

    kontrak pengeboran, dan seterusnya. Atau proyek pembangunan pabrik yang terdiri

    dari kontrak perataan tanah di lokasi pabrik, kontrak pembangunan, kontrak instalasi

    listrik, kontrak pengadaan dan instalasi mesin, kontrak pembuatan drainase

    (pembuangan limbah), dan seterusnya.

    Kontrak konstruksi dirumuskan dalam berbagai cara. Dalam akuntansi, rumusan kontrak

    konstruksi dibagi menjadi 2 macam yaitu:

    1. Kontrak Harga Tetap

    Yaitu kontrak konstruksi dengan syarat bahwa kontraktor telah menyetujui nilai

    kontrak yang telah ditentukan, atau tarif tetap yang telah ditentukan per unit output,

    yang dalam beberapa hal tunduk pada ketentuan-ketentuan kenaikan biaya.

    2.

    Yaitu kontrak konstruksi yang mana kontraktor mendapatkan penggantian untuk

    biaya-biaya yang telah diizinkan atau telah ditentukan, ditambah imbalan dengan

    persentase terhadap biaya atau imbalan tetap.

    Kontrak Biaya-plus

  • 3

    2.2 Penyatuan dan Segmentasi Kontrak Konstruksi

    Dalam PSAK 34 (Revisi 2010), diatur sebagai berikut:

    Jika suatu kontrak mencakup sejumlah aset, konstruksi dari setiap aset diperlakukan

    sebagai suatu kontrak konstruksi yang terpisah jika:

    a) proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset;

    b) setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah serta kontraktor dan pelanggan dapat

    menerima atau menolak bagian kontrak yang berhubungan dengan masing-masing

    aset tersebut; dan

    c) biaya dan pendapatan masing-masing aset dapat diidentifikasi.

    Suatu kelompok kontrak, dengan satu pelanggan atau beberapa pelanggan, diperlakukan

    sebagai satu kontrak konstruksi jika:

    a) kelompok kontrak tersebut dinegosiasikan sebagai satu paket;

    b) kontrak-kontrak tersebut berhubungan erat sekali, sebetulnya kontrak tersebut

    merupakan bagian dari satu proyek tunggal dengan suatu margin laba; dan

    c) kontrak-kontrak tersebut dilaksanakan secara serentak atau secara berkesinambungan.

    Konstruksi aset tambahan diperlakukan sebagai suatu kontrak konstruksi terpisah jika:

    a) aset tambahan tersebut berbeda secara signifikan dalam rancangan, teknologi atau

    fungsi dengan aset yang tercakup dalam kontrak semula; atau

    b) harga aset tambahan tersebut dinegosiasikan tanpa memerhatikan harga kontrak

    semula.

    Jika kriteria tersebut tidak terpenuhi maka kontrak tambahan dijadikan satu dengan

    kontrak utamanya.

    2.3 Jenis Pendapatan Kontrak Konstruksi Pendapatan kontrak terdiri dari:

    1. Nilai Pendapatan Semula Yang Disetujui Dalam KontrakPendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan

    diterima. Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh beragam ketidakpastian

    yang bergantung pada hasil dari peristiwa di masa depan. Estimasi sering kali perlu

    untuk direvisi sesuai dengan realisasi dan hilangnya ketidakpastian. Oleh karena itu,

    jumlah pendapatan kontrak dapat meningkat atau menurun dari satu periode ke

    periode berikutnya. Misalnya:

  • 4

    Kontraktor dan pelanggan mungkin menyetujui penyimpangan atau klaim yang

    meningkatkan atau menurunkan pendapatan kontrak pada periode setelah periode

    di mana kontrak pertama kali disetujui;

    Nilai pendapatan yang disetujui dalam kontrak dengan nilai tetap dapat meningkat

    karena ketentuan-ketentuan kenaikan biaya;

    Nilai pendapatan kontrak dapat menurun karena denda yang timbul akibat

    keterlambatan kontraktor dalam penyelesaian kontrak tersebut; atau

    Jika dalam kontrak harga tetap terdapat harga tetap per unit ouput, pendapatan

    kontrak meningkat jika jumlah unit meningkat.

    2. Penyimpangan Dalam Pekerjaan Kontrak, Klaim, Dan Pembayaran Insentif

    (a) memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan; dan

    penyimpangan, klaim dan pembayaran insentif dapat menjadi pendapatan kontrak

    dengan syarat:

    (b) dapat diukur secara andal.

    Penyimpangan

    Penyimpangan dalam hal ini adalah suatu instruksi yang diberikan pelanggan

    mengenai perubahan dalam lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan

    kontrak. Penyimpangan dapat menimbulkan peningkatan atau penurunan dalam

    pendapatan kontrak. Contoh penyimpangan adalah perubahan dalam spesifikasi atau

    rancangan aset atau perubahan lamanya kontrak. Penyimpangan dimasukkan ke dalam

    pendapatan kontrak jika:

    (a) kemungkinan besar pelanggan akan menyetujui penyimpangan dan jumlah

    pendapatan yang timbul dari penyimpangan tersebut; dan

    (b) jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.

    Klaim

    Yang dimaksud dengan klaim dalam hal ini adalah jumlah yang diminta kontraktor

    kepada pelanggan atau pihak lain sebagai penggantian untuk biaya-biaya yang tidak

    termasuk dalam nilai kontrak. Klaim dapat timbul, misalnya, dari keterlambatan yang

    disebabkan oleh pelanggan, kesalahan dalam spesifikasi atau rancangan, dan

    perselisihan penyimpangan dalam pengerjaan kontrak. Pengukuran jumlah pendapatan

    yang timbul dari klaim mempunyai tingkat ketidakpastian yang tinggi dan sering kali

    bergantung pada hasil negosiasi. Oleh karena itu, klaim hanya dimasukkan dalam

    pendapatan kontrak jika:

  • 5

    (a) negosiasi telah mencapai tingkat akhir sehingga kemungkinan besar pelanggan

    akan menerima klaim tersebut; dan

    (b) nilai klaim yang kemungkinan besar akan disetujui oleh pelanggan, dapat diukur

    secara andal.

    Insentif

    Pembayaran insentif adalah jumlah tambahan yang dibayarkan kepada kontraktor

    apabila

    standar-standar pelaksanaan yang telah ditentukan telah terpenuhi atau

    dilampaui. Misalnya, suatu kontrak mungkin mengizinkan suatu pembayaran

    tambahan kepada kontraktor untuk suatu penyelesaian yang lebih awal dari suatu

    kontrak. Pembayaran insentif dimasukkan dalam pendapatan kontrak jika:

    (a) kontrak tersebut cukup aman sehingga kemungkinan besar pelanggan

    memenuhi atau melampaui standar pelaksanaan; dan

    (b) jumlah pembayaran insentif.

    2.4 Jenis Biaya Kontrak Konstruksi

    Biaya kontrak meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan pada suatu kontrak

    selama periode sejak tanggal kontrak itu diperoleh sampai dengan penyelesaian akhir

    kontrak. Akan tetapi, biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan suatu kontrak dan

    terjadi untuk memperoleh kontrak juga dimasukkan sebagai bagian dari biaya kontrak

    jika biaya-biaya ini dapat diidentifikasi secara terpisah dan dapat diukur secara andal dan

    kemungkinan besar kontrak tersebut dapat diperoleh.

    Biaya suatu kontrak konstruksi terdiri dari:

    1. Biaya Yang Berhubungan Langsung Dengan Kontrak TertentuBiaya-biaya yang berhubungan langsung dengan suatu kontrak termasuk:

    a) biaya pekerja lapangan, termasuk penyelia;

    b) biaya bahan yang digunakan dalam konstruksi;

    c) penyusutan sarana dan peralatan yang digunakan dalam kontrak tersebut;

    d) biaya pemindahan sarana, peralatan, dan bahan-bahan dari dan ke lokasi

    pelaksanaan kontrak;

    e) biaya penyewaan sarana dan peralatan;

    f) biaya rancangan dan bantuan teknis yang secara langsung berhubungan dengan

    kontrak;

    g) estimasi biaya pembetulan dan jaminan pekerjaan, termasuk yang mungkin timbul

    selama masa jaminan;

  • 6

    h) klaim dari pihak ketiga.

    Biaya-biaya ini dapat dikurangi dengan keuntungan yang bersifat insidental yaitu

    keuntungan yang tidak termasuk dalam pendapatan kontrak, misalnya keuntungan dari

    penjualan kelebihan bahan dan pelepasan sarana dan peralatan pada akhir kontrak.

    Biaya-biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak umum dan dapat

    dialokasikan pada kontrak tertentu, termasuk:

    2. Biaya Yang Dapat Diatribusikan Dan Dialokasikan Pada Aktivitas Kontrak

    a) asuransi;

    b) biaya rancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan

    dengan kontrak tertentu; dan

    c) overhead konstruksi.

    Biaya tersebut itu dialokasikan dengan menggunakan metode yang sistematis dan

    rasional dan diterapkan secara konsisten pada semua biaya yang mempunyai

    karakteristik sama. Alokasi tersebut didasarkan pada tingkat normal aktivitas

    konstruksi. Overhead konstruksi meliputi biaya-biaya seperti penyiapan dan

    pemrosesan gaji karyawan konstruksi. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan pada

    aktivitas kontrak secara umum dan dapat dialokasikan pada kontrak tertentu juga

    termasuk biaya pinjaman.

    3. Biaya Lain Yang Secara Khusus Dapat Ditagihkan Ke Pelanggan Sesuai Isi

    Kontrak

    Biaya-biaya yang secara spesifik dibebankan kepada pelanggan sesuai dengan

    persyaratan kontrak dapat mencakup beberapa biaya administrasi umum dan biaya

    pengembangan yang penggantiannya ditentukan dalam persyaratan kontrak.

    Biaya yang tidak dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak atau tidak dapat

    dialokasikan pada suatu kontrak dikeluarkan dari biaya kontrak konstruksi. Biaya-

    biaya tersebut termasuk:

    a) biaya administrasi umum yang penggantiannya tidak ditentukan dalam kontrak

    b) biaya pemasaran umum

    c) biaya riset dan pengembangan yang penggantiannya tidak ditentukan dalam

    kontrak

    d) penyusutan sarana dan peralatan menganggur yang tidak digunakan pada kontrak

    tertentu.

  • 7

    2.5 Dasar Pengakuan Pendapatan dan Biaya Kontrak Konstruksi PSAK 34 (Revisi 2010), Paragraf 21 menyebutkan:

    Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak

    dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui masing-masing

    sebagai pendapatan dan beban dengan memerhatikan tahap penyelesaian aktivitas

    kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan. Taksiran rugi pada kontrak konstruksi

    tersebut segera diakui sebagai beban.

    Ada 3 kunci utama yang perlu dipahami dari pernyataan standar ini, yaitu:

    1) Pendapatan dan biaya kontrak konstruksi dapat diakui jika hasil kontrak dapat

    diestimasi secara handal;

    2) Pengakuan pendapatan dan biaya kontrak konstruksi memperhatikan tahap

    penyelesaian aktivitas (sesuai kontrak tentunya); dan

    3) Jika diperkirakan biaya aktivitas konstruksi diperkirakan lebih tinggi dari hasilnya,

    maka segera diakui sebagai biaya (atau beban).

    PSAK 34 memberikan panduan mengenai kriteria yang harus dipenuhi oleh

    pendapatan dan biaya kontrsuksi agar bisa dikatakan dapat diestimasi secara handal

    1.

    ,

    yaitu:

    Kontrak Harga Tetap

    Dalam hal kontrak harga tetap, hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal

    jika semua kondisi berikut ini dapat terpenuhi:

    a) Total pendapatan kontrak dapat diukur secara andal;

    b) Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan kontrak tersebut

    akan mengalir ke entitas;

    c) Baik biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak maupun tahap penyelesaian kontrak

    pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan

    d) Biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak dapat diidentifikasi dengan jelas dan

    diukur secara andal sehingga biaya kontrak aktual dapat dibandingkan dengan

    estimasi sebelumnya.

    2. Kontrak Biaya-PlusDalam hal kontrak biaya-plus, hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal jika

    kondisi berikut ini terpenuhi:

    a) Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan kontrak tersebut

    akan mengalir ke entitas; dan

  • 8

    b) Biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak, apakah dapat ditagih atau tidak ke

    pelanggan, dapat diidentifikasi dengan jelas dan diukur secara andal.

    2.6 Metode Pengakuan Pendapatan dan Biaya Kontrak Konstruksi PSAK 34 (Revisi 2010) menetapkan bahwa metode yang digunakan untuk pengakuan

    pendapatan dan beban kontrak konstruksi adalah metode persentase penyelesaian. Dalam

    metode persentase penyelesaian pengakuan pendapatan dan beban dilakukan dengan

    memperhatikan tahap penyelesaian suatu kontrak. Menurut metode ini, pendapatan

    kontrak dihubungkan dengan biaya kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap

    penyelesaian tersebut, sehingga pendapatan beban, dan laba yang dilaporkan dapat

    diatribusikan menurut penyelesaian pekerjaaan secara proposional. Metode ini

    memberikan informasi yang berguna mengenai cakupan aktivitas kontrak dan kinerja

    selama suatu periode.

    Dalam metode persentase penyelesaian, pendapatan kontrak diakui sebagai

    pendapatan dalam laba rugi pada periode akuntansi pekerjaan dilakukan. Biaya kontrak

    biasanya diakui sebagai beban dalam laba rugi pada periode akuntansi pekerjaan yang

    berhubungan dilakukan.

  • 9

    BAB III

    Implikasi Penerapan PSAK 34

    3.1 Contoh Penerapan Metode Persentase Penyelesaian

    PT. JAK adalah kontraktor. Tanggal 2 Januari 2012 memperoleh kontrak mengerjakan

    pembangunan Ruko dari PT. ABC. Kondisi kontrak disepakati sebagai berikut:

    Nilai Kontrak = Rp 10,000,000,000 (Dokumen internal PT. JAK berupa rancanagan

    anggaran biaya menunjukan angka Rp 7,500,000,000

    Lamanya waktu pengerjaan adalah 3 tahun, bangunan di serahkan paling lambat tanggal

    28 Desember 2014 dengan rencana tahapan penyelesaian pekerjaan sebagai berikut:

    ).

    Akhir Semester I 2012 : 10%

    Akhir Semester II 2012: 30%

    Akhir Semester I 2013: 50%

    Akhir Semester II 2013: 70%

    Akhir Semester I 2014: 90%

    28 Desember 2014: 100%

    Pencairan pembayaran dilakukan secara bertahap mengikuti perkembangan penyelesaian

    pekerjaan. Untuk menentukan perkembangan penyelesaian pekerjaan, pihak PT. ABC

    bersama-sama PT. JAK akan melakukan inspeksi lapangan. Kontrak telah disahkan

    dalam perjanjian yang dibuat di hadapan seorang notaris.

    Jika diterjemahkan ke dalam estimasi

    maka rencana biaya dan pendapatan JAK atas

    kontrak dengan PT. ABC akan menjadi sebagai berikut:

  • 10

    Misalnya

    (D). Pekerjaan Dalam Proses Rp 25,000,000 -

    : Tanggal 10 Januari 2012, PT. JAK membeli bahan bahan bangunan (besi, semen,

    pasir, kapur, batu koral) sebesar Rp 25,000,000. Atas pembelian ini tidak dicatat sebagai

    biaya melainkan diakumulasikan ke dalam akun Pekerjaan Dalam Proses, dengan jurnal:

    (K). Utang Toko Rejeki - Rp 25,000,000

    Catatan: Selanjutnya, setiap pengeluaran terkait dengan proses konstruksi atas kontrak

    tersebut dimasukan ke dalam akun Pekerjaan Dalam Proses. Sekalilagi ini bukan biaya,

    melainkan aset (aktiva)

    Katakanlah tanggal 25 Januari 2012, PT. JAK membayar upah mandor pengawas dan upah

    buruh bangunan sebesar Rp 50,000,000. Inipun diakumulasikan ke dalam akun Pekerjaan

    Dalam Proses dengan jurnal:

    .

    (D). Pekerjaan Dalam Proses Rp 50,000,000 -

    (K). Kas - Rp 50,000,000

    Bagaimana laporan keuangan PT. JAK di akhir Januari 2012?

    Jika mengikuti PSAK 34

    (D). Biaya Kontrak Konstruksi Rp 75,000,000 -

    , maka estimasi pendapatan dan estimasi biaya PT. JAK sudah bisa

    dijadikan dasar untuk melakukan pengakuan pendapatan dan biaya. Sehingga akun

    Pekerjaan Dalam Proses sudah bisa dipindahkan ke akun biaya dengan jurnal:

    (K). Pekerjaan Dalam Proses - Rp 75,000,000

    Catatan: Dengan jurnal ini, maka saldo akun Pekerjaan Dalam Proses akan menjadi nol

    dan timbul saldo baru di akun Biaya Kontrak Konstruksi

    Bagaimana pengakuan pendapatannya? Diproporsionalkan. Dihitung dengan menggunakan

    rasio perbandingan antara biaya yang sungguh-sungguh terjadi dengan estimasi biaya tahap

    pertama. Dalam contoh kasus ini:

    ).

    = Kenyataan Biaya/Estimasi Biaya sampai Akhir Semester I 2012

    Pendapatan yang diakui = 1% x Estimasi Pendapatan sampai Akhir Semester I 2012

    = Rp 75,000,000/750,000,000 = 1%

  • 11

    Pendapatan yang diakui = 1% x Rp 1,000,000,000 = Rp 100,000,000.

    Jurnal pengakuan pendapatannya menjadi

    (D). Piutang PT. ABC Rp 100,000,000 -

    :

    (K). Pendpatan - Rp 100,000,000

    Sehingga besarnya laba yang diakui untuk januari 2012 adalah 100,000,000 75,000,000 =

    Rp 25,000,000

  • 12

    BAB IV

    Kesimpulan 4.1 Kesimpulan

    Kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang dinegosiasikan secara khusus untuk

    konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang berhubungan erat satu sama lain

    atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi, dan fungsi atau tujuan pokok

    penggunaan

    Dalam akuntansi, rumusan kontrak konstruksi dibagi menjadi 2 macam yaitu:

    .

    1. Kontrak Harga Tetap

    Yaitu kontrak konstruksi dengan syarat bahwa kontraktor telah menyetujui nilai

    kontrak yang telah ditentukan, atau tarif tetap yang telah ditentukan per unit output,

    yang dalam beberapa hal tunduk pada ketentuan-ketentuan kenaikan biaya.

    2.

    Yaitu kontrak konstruksi yang mana kontraktor mendapatkan penggantian untuk

    biaya-biaya yang telah diizinkan atau telah ditentukan, ditambah imbalan dengan

    persentase terhadap biaya atau imbalan tetap.

    Kontrak Biaya-plus

    Pendapatan kontrak terdiri dari:

    1. Nilai Pendapatan Semula Yang Disetujui Dalam Kontrak

    2.

    Biaya suatu kontrak konstruksi terdiri dari:

    Penyimpangan Dalam Pekerjaan Kontrak, Klaim, Dan Pembayaran Insentif

    1. Biaya Yang Berhubungan Langsung Dengan Kontrak Tertentu

    2.

    3.

    Biaya Yang Dapat Diatribusikan Dan Dialokasikan Pada Aktivitas Kontrak

    Biaya Lain Yang Secara Khusus Dapat Ditagihkan Ke Pelanggan Sesuai Isi Kontrak.

    Dasar Pengakuan Pendapatan dan Biaya Kontrak Konstruksi sesuai PSAK 34 (Revisi

    2010) yaitu, Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka

    pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi

    diakui masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan memerhatikan tahap

    penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode

    pelaporan. Taksiran rugi pada

    kontrak konstruksi tersebut segera diakui sebagai beban.

    PSAK 34 (Revisi 2010) menetapkan bahwa metode yang digunakan untuk

    pengakuan pendapatan dan beban kontrak konstruksi adalah metode persentase

    penyelesaian. Dalam metode presentase penyelesaian pengakuan pendapatan dan

    beban dilakukan dengan memperhatikan tahap penyelesaian suatu kontrak.

  • 13

    DAFTAR PUSTAKA

    Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield, 2011. Intermediate

    Accounting Volume 2 IFRS Edition. United States: John Wiley & Sons, Inc.

    Ikatan Akuntansi Indonesia. 2010. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.

    34: Kontrak Konstruksi (Revisi 17 Desember 2010). Jakarta: Ikatan Akuntansi

    Indonesia.

    Dwi Martani. PSAK 34 Kontrak Konstruksi Revisi 2010. Diakses dari

    https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/PSAK-34-Kontrak-Konstruksi-IAS-

    11 pada 3 November 2014

    Mr.Jak. Metode Pengakuan Pendapatan Dan Biaya Kontrak Konstruksi. Diakses dari

    http://jurnalakuntansikeuangan.com/2011/10/metode-pengakuan-pendapatan-dan-

    biaya-kontrak-konstruksi/

    pada 3 November2014